Anda di halaman 1dari 2

ABSTRAK

Judul : Analisa Sistem Drainase Perumahan Griya Indah Serpong,Kecamatan Gunung


Sindur, Kabupaten Bogor. Nama: Suroso, Nim : 41114110055, Dosen Pembimbing,
Dosen Pembimbing : Acep Hidayat, S.T, M.T, 2019

Drainase merupakan bagian yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari
setiap pengembangan suatu kawasan pemukiman. Akan tetapi sering terjadi suatu
kesalahan perencanaan dari pengembang sehingga sering terjadi permasalahan yang
timbul dari kesalahan-kesalahan tersebut yaitu timbul banjir dimana saluran drainase
yang ada tidak dapat menampung serta serta mengalirkan limpasan air di pemukiman
tersebut.Maka dari itu perlu adanya suatu analisa sistem drainase untuk mencari
penyebab permasalahan banjir tersebut.

Langkah-langkah analisa sistem drainase yaitu meliputi pengumpulan data primer dan
skunder, pada perencanaan drainase ini menggunakan data curah hujan 10 tahun, peta
topografi dan peta kontur. Data curah hujan yang digunakan yaitu dari Stasiun
Klimatologi Tangerang Selatan dan Stasiun klimatologi Bogor 2008-2017. Analisis
hujan rencana dilakukan dengan metode log pearson III. Uji konsistensi data dengan
metode Chi-square dan Smirnov-Kolmogrov. Penentuan kala ulang mengacu pada luas
DAS dan jenis kota menurut ketentuan PERMEN PU No12/PRT/M/2014. Analisis
intensitas hujan rencana dilakukan dengan menggunakan persamaan Dr. Mononobe.
Sedangkan analisis debit rencana dilakukan dengan Metode Rasional.

Berdasarkan hasil analisis didapatkan: intensitas curah hujan kala ulang 2 tahun
sebesar 95,0459mm/jam,dan pada analisa saluran existing ditemukan pada saluran Q-
16 diketahui debit banjir rencana 0,121m3/detik dan debit saluran eksisting
0,069m3/detik. Jadi debit rencana lebih besar daripada debit saluran exsisting sehingga
perlu adanya sumur resapan pada saluran tersebut dan setelah dihitung memerlukan
sumur resapan sebanyak. mpada ruas gabungan antara saluran primer pada saluran
segmen TA sebesar 2,3485 m3/detik. Perencanaan sumur resapan menghasilkan dimensi
sumur resapan dengan diameter 1 meter dan kedalaman variasi 1,5m, 2m dan 3m.
Sumur resapan yang direncanakan mampu mereduksi debit banjir pada segmen TA
menjadi 1,207 m3/detik atau sebesar 48,6%. Perencanaan saluran menghasilkan lima
dimensi saluran, yaitu saluran berpenampang lingkaran dengan diameter 0,40m,
0,50m, 0,60m, 0,70m dan 0,80m.

Kata Kunci : drainase, metode rasional, debit banjir, curah hujan, sumur resapan.

i
ABSTRACT

Title: Analysis of the Drainage System for Griya Indah Serpong Housing, Gunung
Sindur District, Bogor Regency. Name: Suroso, Nim: 41114110055, Supervisor,
Supervisor: Acep Hidayat, S.T, M.T, 2019

Drainage is a very important part and cannot be separated from each development of a
residential area. However, there is often a planning error from the developer so that
problems often arise from these errors, namely the emergence of flooding where the
existing drainage can not accommodate and drain the runoff of water in the settlement.
Then from that there needs to be an analysis of the drainage system to looking for the
causes of these flood problems.

The steps of analyzing the drainage system include primary and secondary data
collection, in this drainage plan using 10-year rainfall data, topographic maps and
contour maps. The rainfall data used are from the South Tangerang Climatology
Station and Bogor Climatology Station 2008-2017. Analysis of planned rain was
carried out by log Pearson III method. Test the consistency of the data using the Chi-
square and Smirnov-Kolmogrov methods. Determination of the return period refers to
the area of watershed and type of city according to the provisions of the PERMEN PU
No12 / PRT / M / 2014. Rainfall intensity analysis plan is carried out using the equation
Dr. Mononobe. While the planned discharge analysis is done by the Rational Method.

Based on the results of the analysis, it was found: the intensity of the 2-year return
rainfall was 95,0459mm / hour, and in the existing channel analysis found on the Q-16
channel it was found that the planned flood discharge was 0.121m3 / sec and the
existing channel discharge was 0.069m3 / second. So the planned discharge is greater
than the existing channel discharge so that there is a need for infiltration wells on the
channel and after calculating it requires as many absorption wells as possible. m the
joint channel between the primary channel on the TA segment is 2,3485 m3 / sec.
Planning for infiltration wells produces dimensions of infiltration wells with a diameter
of 1 meter and variations in depth of 1.5m, 2m and 3m. The planned infiltration well is
able to reduce the flood discharge in the TA segment to 1.207 m3 / second or 48.6%.
Channel planning produces five channel dimensions, namely circular section channels
with diameters of 0.40m, 0.50m, 0.60m, 0.70m and 0.80m.

Keywords: drainage, rational method, flood discharge, rainfall, infiltration well.

ii

Anda mungkin juga menyukai