Anda di halaman 1dari 8

Laporan UKL-UPL

Pembangunan Pelebaran Jalan Pakar Barat, Kabupaten Bandung

BAB I
IDENTITAS PEMRAKARSA DAN
IDENTITAS PENYUSUN

1.1. IDENTITAS PEMRAKARSA

Nama Instansi : Dinas Pekerjaan Umun dan Penataan Ruang

Penanggung Jawab : Eri Hernawan, ST.,MT

NIP : 19741220 200901 1 001

Alamat Kantor : Jalan Raya Soreang KM 3

Email : dpupr@bandungkab.go.id

Telepon dan fax : (022) 5892580

Lokasi Kegiatan : Jalan Pakar Barat Desa Ciburial Kecamatan


Cimenyan Kabupaten Bandung

Nama Kegiatan : Pembangunan Pelebaran Jalan Pakar Barat

1.2. LATAR BELAKANG

Rencana Proyek Pembangunan peningkatan jalan Pakar Barat, Kabupaten


Bandung yang berada pada ruas Jalan Pakar Barat, tepatnya di pertigaan Kordon
(Pertigaan Jalan IR H. Djuanda dengan jalan Pakar Barat), rnerupakan Jalan
Kabupaten.

Jalan Pakar Barat yang terletak di Desa Ciburial, Kecamatan Cimenyan,


Kabupaten Bandung berada disebelah Utara Bandung, adalah akses menuju objek
wisata di wilayah Kawasan Bandung utara seperti Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda
dinama volume lalu lintas akan semakin pada setiap akhir pekan di tambak aktifitas
olah raga seperti aktifitas komunitas sepeda yang rutin setiap akhir pekan menuju
kawasan Taman Hutan Raya IR. H. Djuanda. Untuk menunjang volume lalu lintas
tersebut perlu didukung dengan daya dukung dan penataan jalan melalui
peningkatan jalan di ruas jalan Pakar Barat sebagai akses utama menuju Taman
Hutan Raya Ir. H. Djuanda.

Bab I Identitas Pemrakarsa dan Identitas Penyusun I-


Laporan UKL-UPL
Pembangunan Pelebaran Jalan Pakar Barat, Kabupaten Bandung

Diharapkan dengan adanya pembangunan peningkatan jalan Pakar Barat akan


bermanfaat mengatasi kepadatan lalu lintas dan mengurangi kemungkinan
kecelakaan antara kendaraan, dan juga akan mempengaruhi tingkat kelancaran lalu
lintas yang menuju dan keluar kawasan wisata Taman Hutan Raya IR. H. Djuanda
dan tentunya menunjang aktifikat local masyarakat sekitar Desa Ciburial Kecamatan
Cimenyan

Letak rencana pembangunan peningkatan Jalan Pakar Barat berada pada


daerah yang cukup padat dan sudah dimanfaatkan oleh masyarakat untuk
pemukiman dan tempat usaha maka pada tahap pra konstruksi akan rnenimbulkan
dampak yang berhubungan dengan persepsi masyarakat didalam proses
pembebasan lahan yang terkena proyek. Pada tahap konstruksi kemungkinan dapat
menimbulkan dampak berupa kemacetan lalu lintas, terganggunya utilitas umum,
penurunan kualitas udara akibat kegiatan proyek, sangat potensial menimbulkan
kecelakaan kerja dan terganggunya kegiatan masyarakat, maka disusunlah
dokumen ini untuk mengelola dan mengurangi dampak negatif yang akan
menimbulkan kerugian pada masyarakat yang bisa menghambat kelancaran proyek
dan meningkatkan seoptimal mungkin dampak positif dari rencana kegiatan proyek.
Sesuai dengan asas pembangunan yang berkelanjutan yaitu pembangunan yang
berwawasan lingkungan, diisyaratkan harus memperhatikan kaidah-kaidah
lingkungan hidup sehingga diharapkan kegiatan yang direncanakan dapat tercapai
keselarasan lingkungan antara manusia dengan lingkungan sekitamya.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan


dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Pasal 34 ayat 1 menyatakan bahwa Setiap
usaha dan/atau kegiatan yang tidak termasuk dalam kriteria wajib AMDAL
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (1) wajib memiliki UKL- UPL. Adapun
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 38 tahun 2019 Tentang Jenis
Rencana Usaha dan atau Kegiatan yang Wajib Memiliki Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup (AMDAL) Lampiran 1 point I menyatakan bahwa kegiatan pada
bidang Pekerjaan Umum mempertimbangkan skala/besaran kawasan perkotaan
(metropolitan, besar, sedang, kecil) yang menggunakan kriteria yang diatur dalam
peraturan perundangan yang mengatur tentang penyelenggaraan penataan ruang.
Untuk Pembangunan dan/atau peningkatan jalan dengan pelebaran yang
membutuhkan pengadaan lahan (di luar rumija): a) di Kota Metropolitan/Besar
panjang jalan ≥ 5 km dengan luas pengadaan lahan ≥ 10 Ha; atau luas pengadaan
lahan ≥ 20 ha, b) di kota sedang panjang jalan 5 km dengan luas pengadaan lahan ≥
30 Ha; atau luas pengadaan lahan ≥ 40 ha, c) Pedesaan panjang jalan ≥ 5 km

Bab I Identitas Pemrakarsa dan Identitas Penyusun I-


Laporan UKL-UPL
Pembangunan Pelebaran Jalan Pakar Barat, Kabupaten Bandung

dengan luas pengadaan lahan ≥ 40 Ha; atau dengan luas pengadaan lahan ≥ 50 ha
wajib memiliki AMDAL.

Kegiatan pembangunan pelebaran jalan Pakar Barat dengan panjang jalan ±


182 m , dengan dengan luas pengadaan lahan ± 364 m² (Panjang Jalan ± 182 m
dan pelebaran jalan ± 2 m) sehingga tidak wajib memiliki AMDAL melainkan wajib
dilengkapi dengan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan
Lingkungan Hidup (UKL-UPL).

Bab I Identitas Pemrakarsa dan Identitas Penyusun I-


Laporan UKL-UPL
Pembangunan Pelebaran Jalan Pakar Barat, Kabupaten Bandung

PETA LOKASI KEGIATAN

LEGENDA:

LOKASI
KEGIATAN

SUMBER PETA
1. Google Maps

LOKASI
Jalan Pakar Barat, Desa Ciburial,
Kecamatan Cimenyan, Kabupaten
Bandung, Propinsi Jawa Barat

Gambar

Bab I Identitas Pemrakarsa dan Identitas Penyusun I-4


Laporan UKL-UPL
Pembangunan Pelebaran Jalan Pakar Barat, Kabupaten Bandung

POTONGAN MEMANJANG STA 0+000 s/d STA 1+820

Bab I Identitas Pemrakarsa dan Identitas Penyusun I-5


Laporan UKL-UPL
Pembangunan Jalan Terusan Lingkar Tengah Soreang, Kabupaten Bandung

1.3. TUJUAN DAN KEGUNAAN UKL DAN UPL

1.3.1. Tujuan UKL dan UPL

a. Tujuan UKL

Sebagai acuan dalam mencegah, mengendalikan, dan menanggulangi


dampak negatif yang timbul akibat dari rencana Proyek Pembangunan
Pelebaran Jalan Pakar Barat serta rnengembangkan dampak positif yang ada.

b. Tujuan UPL

1. Memantau hasil pelaksanaan pengelolaan lingkungan yang telah


dilakukan dalam kegiatan Proyek Pembangunan Pelebaran Jalan Pakar
Barat, dengan cara melihat sejauh mana perubahan rona lingkungan
yang diakibatkan oleh kegiatan tersebut.

2. Memberi masukan kepada pihak terkait dalam pelaksanaan pengelolaan


lingkungan apabila perubahan rona lingkungan kegiatan Proyek
Pembangunan Pelebaran Jalan Pakar Barat.

1.3.2. Kegunaan UKL dan UPL

a. Kegunaan UKL
1. Memberikan petunjuk tentang tata cara dalam menangani dampak yang
timbul, sehingga dampak negatif dapat dicegah dan diatasi sedini mungkin.
2. Memberikan petunjuk kepada Pemrakarsa/Pengelola Proyek dan instansi
terkait mengenai lingkup tugas dan tanggung jawabnya dalam upaya
pengelolaan lingkungan.
3. Merupakan masukan dalam perencanaan dengan menjabarkan lebih lanjut
dokumen ini dalam spesifikasi dokumen lelang.
b. Kegunaan UPL
Sebagai bahan masukan dalam melaksanakan evaluasi terhadap efektifitas
pelaksanaan UKL.

1.4. LINGKUP PEKERJAAN

Lingkup pekerjaan adalah pelaksanaan Studi Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup


Pembangunan Pelebaran Jalan Pakar Barat meliputi :

Bab I Identitas Pemrakarsa dan Identitas Penyusun I-6


Laporan UKL-UPL
Pembangunan Jalan Terusan Lingkar Tengah Soreang, Kabupaten Bandung

1. Identifikasi kegiatan Pra Konstruksi, Konstruksi, dan Pasca Konstruksi/Operasi


Pembangunan Pelebaran Jalan Pakar Barat yang diduga menimbulkan dampak
lingkungan.
2. Identifikasi rona lingkungan hidup, khususnya komponen lingkungan yang terkena
dampak dari kegiatan Pembangunan Pelebaran Jalan Pakar Barat.
3. Melakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungan sebagai akibat kegiatan
Pembangunan Pelebaran Jalan Pakar Barat.

1.5. DASAR HUKUM

Penyusunan Dokumen Lingkungan Pembangunan Tempat Pengolahan Sampah


Terpadu (TPST) Jelekong Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung mengacu
kepada peraturan perundang undangan yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan
digunakan sebagai dasar hokum dalam penyusunan Dokumen lingkungan Hidup yaitu
sebagai berikut :

a. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan


Pengelolaan Lingkungan Hidup;

b. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja;

c. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Perlindungan dan


Pengelolaan Lingkungan Hidup

d. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 8 Tahun 2013 tentang Tata


Laksana Penilaian dan dan Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup serta
Penerbitan Izin Lingkungan;

e. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012 tentang


Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup;

f. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 4 Tahun 2021


tentang daftar usaha dan/atau kegiatan yang wajib memiliki Analisis mengenai
Dampak Lingkungan hidup, Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup atau Surat Pernyataan Kesanggupan
Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup;

g. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup danKehutanan Nomor 5 Tahun 2021


tentang Tata Cara Penerbitan Persetujuan Teknis dan Surat Kelayakan
Operasional Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan;

Bab I Identitas Pemrakarsa dan Identitas Penyusun I-7


Laporan UKL-UPL
Pembangunan Jalan Terusan Lingkar Tengah Soreang, Kabupaten Bandung

h. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 38 tahun 2019 Tentang


Jenis Rencana Usaha dan atau Kegiatan yang Wajib Memiliki Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL);

i. PERDA Kabupaten Bandung No.27 Tahun 2016 tentang RTRW Kabupaten


Bandung Tahun 2016-2036

Bab I Identitas Pemrakarsa dan Identitas Penyusun I-8

Anda mungkin juga menyukai