Anda di halaman 1dari 17

TUGAS BESAR MATA KULIAH PENGANTAR

AMDAL

PROYEK PELEBARAN RUAS JALAN KRUI – BIHA (PAKET NO. 1) KAB. PESISIR
BARAT – PROVINSI LAMPUNG

Tugas ini Dibuat Untuk Memenuhi Persyaratan Nilai Tugas Mata Kuliah
Pengantar AMDAL Semester Genap

Disusun oleh :

Annisa Tristania (1116020025)


Jaya Satria Asmara (1116020059)

Dosen Pengajar:
Suripto S.T., M.Si
NIP. 19651204 199003 1 003

PROGRAM STUDI KONSTRUKSI


SIPIL JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
DEPOK
2019
DAFTAR ISI

BAB I.......................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................. 3
1.2 Identitas Pemrakarsa .................................................................................................... 3
1.3 Lokasi Kegiatan ........................................................................................................... 3
1.4 Deskripsi Kegiatan ....................................................................................................... 5
BAB II ........................................................................................................................................ 7
PERMASALAHAN ................................................................................................................... 7
2.1 Tahap Pra Konstruksi ................................................................................................... 7
2.2 Tahap Konstruksi ......................................................................................................... 7
2.3 Tahap Pasca Konstruksi ............................................................................................... 9
BAB III ..................................................................................................................................... 10
PEMBAHASAN RKL DAN RPL............................................................................................ 10
3.1 Tahap Pra Konstruksi ................................................................................................. 10
3.2 Tahap Konstruksi ....................................................................................................... 11
3.3 Tahap Pasca Konstruksi ............................................................................................. 15
BAB IV ..................................................................................................................................... 17
KESIMPULAN ........................................................................................................................ 17
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Peningkatan atau pelebaran ruas jalan Biha - Krui ini merupakan sub proyek dari Western
Indonesia National Road lmprovement Project (WlNRlP) yang bertujuan untuk menunjang
aktivitas masyarakat dan sarana untuk pemerataan pembangunan.

Kondisi awal proyek biha - Krui, sepanjang 25 Km, banyak terdapat lokasi yang perlu
dilakukan pengelolaan dan pemantauan terhadap Iingkungan karena rencana pelaksanaan
proyek, diantaranya terdapat areal sensitif dimana adanya tebing pada sisi kanan jatan yang
harus diganti. Kemudian banyaknya pohon di sisi kiri dan kanan jalan yang harus ditebang
untuk pelebaran badan jalan. Lalu adanya lahan perumahan dan bangunan sakral yang
menyebabkan terhambatnya proses petaksanaan proyek ini, serta terdapat bahan produktif yaitu
daerah persawahan yang tentunya menjadi pertimbangan datam melaksanakan metode
pekerjaan proyek.

1.2 Identitas Pemrakarsa

Nama Pemrakarsa (Petaksana Fisik) : Balai III/ PJN II Prov Lampung


Jabatan : Ka Balai III / PPK 8
Atamat Pemrakarsa : Jl. H.M Noerdin Pangi No 78, Km 7 Palembang
Nomor Tetp/Fax : 0711410016 / 415322
EmaiI : Bbpjn-III@yahoo.com
Bidang Kegiatan : Peningkatan dan Pelebaran Jalan Krui – Biha,
Kab. Lampung Barata, Provinsi Lampung
SK AMDAL yang disetujui : Izin Lingkungan Tahun 2012
1.3 Lokasi Kegiatan
Peningkatan atau petebaran ruas jatan Biha - Krui ini merupaka sub proyek dari Western
Indonesia National Road lmprovement Project (WlNRlP). Biha - Krui Proyek (datam laporan
ini disebut sebagai "Proyek") terletak di ruas (027). Jatan Biha - Krui, sepanjang 25 Km
merupakan akses jatan Nasional yang tertetak disebetah barat pesisir pantai provinsi Lampung,
bita ditinjau dari witayah administrasinya, ruas jalan ini berada di witayah Kabupaten Lampung
Barat, yakni dari Km. 245+500 di Tugu lkan Kecamatan Pesisir Tengah Kabupaten Lampung
Barat, dan berakhir di Biha Kecamatan Pesisir Setatan Km. 220+300 Kabupaten Pesisir Barat.

Proyek peningkatan ruas jatan Krui - Biha metintasi atau menghubungkan 3 (tiga)
kecamatan, yakni Kecamatan Pesisir Tengah, Kecamatan Krui Setatan dan Kecamatan Pesisir
Selatan serta mencakup 21 Pekon/Keturahan adalah sebagai berikut:

Kecamatan :

1. Pesisir Setatan

2. Krui Setatan
3. Pesisir Tengah
Pekon:
1. Biha
2. Tanjung Setia
3. Pagar Datam
4. Sumur Jaya
5. Petita Jaya
6. Sukarame
7. Negeri Ratu
8. Tatang Bamban
9. Mandiri Sejati
10. Batai Kencana
11. Padang Raya
12. Way Napat
13. Way Sutuh
14. Padang Hatuan
15. Lintik
16. Sukajadi
17. Pemerihan
18. Way Redak
19. Way Serai
20. Kampung Jawa
Kelurahan:
1. Pasar Krui
Lokasi kegiatan petebaran dan peningkatan jatan ruas jatur Krui - Biha juga merupakan
jatur transportasi Material serta lokasi Base Camp setama kegiatan konstruksi bertangsung. Peta
lokasi pada Gambar 1.1.

Kab. Lampung

Gambar 1.1 lokasi proyek

1.4 Deskripsi Kegiatan


Nama Paket : Biha - Krui
Nomor Paket : ICB No. 01
Status Jalan : Jalan nasionaI
Kelas Fungsional : IIIA
Panjang Jalan : 25,059 km
Jenis Penanganan : Peningkatan Ruas Jalan
Lokasi Proyek : Lampung
Pemilik Proyek : Direktorat Jenderal Bina Marga
Nama Konsultan : DSC Renardet SA
Nama Kontraktor : PT. Jaya Konstruksi MP, Tbk
Nilai Kontrak : Rp. 134.909.21 1.000,00
Nomor Kontrak : 10-17 /01-WlNRIP-WP1 /CE/ Al8043-lD /11-13
Tanggal Kontrak : 25 November 2013
Waktu Pelaksanaan : 640 hari
Masa Pemetiharaan : 730 hari
Dokumen Pengaman Lingkungan (Safeguard Document):
- Link : SPPL/AMDAL
- Sosial : LARAP
BAB II

PERMASALAHAN
2.1 Tahap Pra Konstruksi
1. Pengukuran Ulang
Pihak proyek memperlihatkan kebutuhan lahannya. Pihak BPN Kabupaten Lampung
Barat metakukan pengukuran. Pihak pemerintah Kabupaten membebaskan tahan.
Setetah kegiatan ini, pihak pemrakarsa metaksanakan pengukuran ulang untuk
kebutuhan konstruksi jatan.

2. Pengadaan Tanah
Pihak pemerintah Kabupaten Kabupaten Lampunq Barat metaksanakan pengadaan
tanah. Anggaran pengadaan tanah disiapkan APBN Pusat.

2.2 Tahap Konstruksi


1. Mobilisasi Tenaga Kerja
Tenaga Kerja yang dibutuhkan diestimasi sebanyak 658 HOK. Sebagian besar tenaga
kerja yang akan dipekerjakan adatah tenaqa kerja lokal.

2. Mobilisasi/Demobitisasi Peratatan dan Material


Jenis peralatan yang dibutuhkan dalam rencana pembangunan Jalan Lintas Barat
diantaranya Buldozer, Excavator, Wheel Loader, Motor Grader, Steel Wheel Roller,
Sturry Seal Machine, Aspal Sprayer, Tyre Rotter; Tandem Roller, Hammer dan Dump
Truck. Peralatan sebagian besar dimobilisasi dari Bandar Lampung. Material umumnya
dimobilisasi dari beberapa quarry site yang ada di sepanjang jatan Bengkunat – Pugung
Tampak.

3. Pembangunan dan Pengoperasian Base Camp


Pelaksanaan pekerjaan konstruksi di lapangan diperuntukan base camp beserta sarana
dan prasarana penunjangnya yang meliputi kantor direksi, barak tenaga kerja, gudang
dan areal stockpile, areal parkir kendaraan peratatan berat, bengket, dapur serta fasilitas
MCK dengans pesifikasi yang akan mengacu kepada Standar Nasionat Indonesia (SNl)
Nomor 03-2399-1991 tentang Tata Cara Perencanaan Bangunan MCK Umum, terutama
tentang mengenai kapasitas, sistem penyediaan air bersih, bahan bangunan, konstruksi,
plumbing (air bersih, air kotor, drainase). Kebutuhan air bersih di lokasi base camp akan
menggunakan air tanah dangkal untuk air minum dan atau dari sungai yang terdekat
untuk mandi, cuci dan kakus (MCK).

4. Pembersihan dan Persiapan Lapangan


Pembersihan tujuannnya untuk mempersiapkan kondisi di tapangan agar dapat
melakukan pekerjaan konstruksi. Pembersihan lahan adatah kegiatan stripping di
sepanjang area rencana trase jatan yang akan ditingkatkan, yaitu dibersihkan dari lapisan
top soil dan tumbuhan

maupun akar-akarnya.

5. Pekerjaan Jalan dan Jembatan


Rencana pembangunan ruas jalan Bengkunat - Pugung Tampak merupakan kegiatan
pelebaran jalan, adapun tahapan kegiatan peningkatan jalan adalah sbb:

 Tahapan Peningkatan Jalan;


a) Pekerjaan Tanah
b) Pembuatan Talud dan Drainase
c) Penghamparan timbunan
d) Penghamparan lapisan pondasi bawah agregat kelas B
e) Penghamparan lapisan pondasi atas agregat kelas A
f) Penyemprotan lapis resap pengikat dan perekat
g) Penghamparan lapisan permukaan
 Tahapan Kegiatan Reklamasi;
a) Pekerjaan talud
b) Urugan tanah / pilihan reklamasi
c) Pemasang batu kosong di sisi luar talud sebagai pengaman talud
d) Penghamparan lapisan pondasi bawah agregat kelas B
e) Penghamparan lapisan pondasi atas agregat kelas A
f) Penyemprotan lapis resap pengikat dan perekat
g) Penghamparan lapisan permukaan
 Pembangunan Saran / Prasarana
Pembangunan sarana/prasarana metiputi kegiatan pemasangan rel pengaman, rambu-
rambu lalu lintas, stabilisasi tanaman, penanaman pohon dan perdu, dan pemasangan
marka jalan dan penataan meningkatkan estetika kawasan ini.

2.3 Tahap Pasca Konstruksi


1. Pengoperasian Jalan yang dimaksud dengan kegiatan ini adatah melintasnya kendaraan
pada ruas jalan yang tetah selesai ditingkatkan dan diharapkan akan dapat
menyelesaikan sebagian masalah latu lintas di wilayah Bengkunat - Pugung Tampak di
Provinsi Lampung.
2. Pemeliharaan Jalan Kegiatan ini metiputi pemeliharan rutin dan pemeliharan berkala
serta perbaikan bagian jalan ketika terjadi kerusakan jalan, terrnasuk dalam kegiatan ini
adatah penggantian rambu dan marka jalan yang rusak serta pemeliharaan pohon
pelindung,
BAB III

PEMBAHASAN RKL DAN RPL

3.1 Tahap Pra Konstruksi


3.1.1. Kegiatan Pengukuran Ulang
a) Sumber Dampak

Kegiatan Pengukuran Ulang

b) Jenis Dampak

Persepsi negatif masyarakat pemilik lahan yang terkena pelearan jalan. Termasuk
terhadap lahan pekuburan di Pesisir Selatan yang berada di sisi depan.

c) Tolak Ukur Dampak

Timbulnya persepsi negatif masyarakat pemilik lahan.

d) Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

 Melakukan sosialisasi dalam setiap tahap kegiatan agar masyarakat memahami


dengan baik tujuan kegiatan pengukuran ulang.
 Bila kondisi tidak terpenuhi maka sebaiknya pihak pemarkarsa proyek
melaksanakan alternatif arah pelebaran ruas jalan. Khusus untuk masalah
pekuburan tua di Pesisi Selatan hendaknya pelebaran ruas jalan diarahkan ke arah
kanan.

e) Rencana Pemantauan Lingkungan

Untuk memantau persepsi negatif masyarakat pemilik lahan yang berada di


sekitar Ruas Jalan Bengkunat – Pugung Tampak di Provinsi Lampung.

f) Jangka Waktu

Dilaksanakan pada saat pengukuran ulang dilakukan satu kali selama pengukuran
ulang.

3.1.2. Kegiatan Pengadaan Tanah


a) Sumber Dampak

Kegiatan Pengadaan Tanah

b) Jenis Dampak

Persepsi negatif masyarakat pemilik lahan yang terkena pelebaran jalan.

c) Tolak Ukur Dampak

 Timbulnya persepsi negatif masyarakat pemilik lahan.


 Saran dan masukan dari masyarakat terhadap rencana kegiatan

d) Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

 Melakukan sosialisasi dalam setiap tahap kegiatan agar masyarakat memahami


dengan baik tujuan kegiatan.
 Melaksanakan kegiatan pengadaan tanah sesuai atas prakarsa pemerintah
Kabupaten setempat.
 Memberi ganti rugi kepada pemilik lahan/bangunin dengan harga yang layak

e) Rencana Pemantauan Lingkungan

Untuk memantau persepsi negatif masyarakat pemilik lahan yang berada di


sekitar Ruas Jalan Bengkunat – Pugung Tampak di Provinsi Lampung.

f) Jangka Waktu

Dilaksanakan pada saat saat pembayaran ganti rugi dilakukan satu kali selama
proses pemberian ganti rugi.

3.2 Tahap Konstruksi


3.2.1. Kebutuhan Tenaga Kerja Konstruksi
a) Sumber Dampak

Kebutuhan tenaga kerja konstruksi

b) Jenis Dampak
 Terbukanya kesempatan kerja bagi penduudk sekitar lokasi proyek teruma bagi
pekerja konstruksi ruas jalan.
 Persepsi negatif masyarakt sekitar lokasi, terutama bagi penduduk yang tidak
diterima sebagai pekerja konstruksi.

c) Tolak Ukur Dampak

 Jumlah pekerja local yang diserap oleh kegiatan proyek.


 Timbulnya persepsi negatif masyarakat pemilik tanah.
 Saran dan masukan dari masyarakat terhadap rencana kegiatan.

d) Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

 Memberi kesempatan kerja kepada penduduk sekitar lokasi proyek untuk ikut
berpartisipasi dalam kegiatan konstruksi terutama bagi penduduk yang memiliki
keterampilan dalam pembangunan ruas jalan.
 Mengutamakan perekrutan tenaga kerja lokal.

e) Rencana Pemantauan Lingkungan

Untuk memberi peluang kerja bagi penduduk yang berdomisili di sekitar Ruas
Jalan Bengkunat – Pugung Tampak di Provinsi Lampung.

f) Jangka Waktu

Dilaksanakan pada saat saat penerimaan teaga kerja konstruksi, dilakukan satu
kali selama masa penerimaan tenaga kerja konstruksi.

3.2.2. Kegiatan Mobilisasi/Demobilisasi Peralatan dan Material


a) Sumber Dampak

Kegiatan mobilisasi/demobilisasi peralatan dan material

b) Jenis Dampak

 Kerusakan badan jalan yang dilalui kendaraan pengangkut.


 Kualitas udara.

c) Tolak Ukur Dampak


 Buku mutu udara ambien yang merujuk pada PP No.41 Tahun 1999.
 Nilai ambang batas emisi gas buang kendaraan kendaraan bermotor merujuk
pada Kepmen LH No. Kep-35/MENLH/1993.
 Baku mutu tingkat kebisingan merujuk pada Keputusan Men.LH
No.48/MENLH/1996.
 Timbulkannya kerusakan badan jalan.

d) Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

 Menyesuaikan volume angkatan dengan kapasitas ruas jalan yang ada serta
memperbaiki kerusakan bada jalan yang diakibatkan oleh kegiatan pengangkutan.
 Menutup material yang diangkut dengan terpal dan melakukan penyiraman di
ruas jalan yang dilalui oleh kendaraan pengangkut untuk meminimalkan debu
berterbangan.
 Melakukan penyiraman secara berkala dan menutup material yang diangkut.
 Mengurangi kecepatan di sekitar permukiman penduduk.
 Memasang rambu lalu lintas.

e) Rencana Pemantauan Lingkungan

 Memantau kerusakan sarana badan jalan yang dilalui kendaraan pengangkut


peralatan dan material.
 Memantau konsentrasi debu di kawasan sekitar Ruas Jalan yang dilalui oleh
kendaraan pengangkut peralatan dan material.

f) Jangka Waktu

Dilaksanakan pada saat kegiatan pengangkutan peralatan dan material, dilakukan


satu kali dalam 6 (enam) bulan.

3.2.3. Kegiatan Pekerjaan Jalan dan Jembatan


a) Sumber Dampak

Pekerjaan jalan dan jembatan

b) Jenis Dampak
 Kualitas udara ambien (Partikel debu, gas Nox, Sox, CO, CO2) pada
permukiman penduduk sekitar ruas jalan Bengkunat - Pugung Tampak.
 Kualitas air (TSS, Kekeruhan, DO, BOD5, COD, Ph,Ammonia, Coliform) pada
perairan sekitar ruas jalan Bengkunat - Pugung Tampak.
 Kemacetan arus lalu lintas pada sekitar ruas jalan Bengkunat-Pugung Tampak.

c) Tolak Ukur Dampak

 Baku mutu udara ambiem mengacu pada PP No.41 tahun 1999.


 Nilai ambang batas emisi gas buangan bermotor merujuk pada KepMen LH No.
Kep-35/EMNLH/11/1996.
 Baku mutu air permukaan mengacu pada standar air kelas I yang ditetapkan
dalam PP No.82 Tahun 2001.
 Indikator perubahan kelimpahan dan keanekaragaman biota air plankton dan
benthos pada badan perairan
 Laporan dari masyarakat di sekitar ruas jalan Bengkunat - Pugung Tampak yang
terkena gangguan/kemacetan arus lalu lintas

d) Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

 Melakukan penyiraman ditempat yang potensial menimbulkan debu.


 Mengatur jadwal pekerjaan jalan dan jembatan.
 Membatasi pembukaan vegetasi.
 Tidak mengganggu atau memburu biota darat (satwa burung, reptil kecil dan
satwa liar lainnya), baik yang dilindungi dan endemik dan yang tidak dilindungi
dan tidak endemik
 Melakukan penanaman kembali agar kualitas lingkungan biotik cepat
terpulihkan.
 Melakukan pengaturan lalu lintas
 Mengatur pengalihan lalu lintas ke jalur alternatif yang sudah dipersiapkan
 Memasang rambu lalu lintas sesuai standar yang berlaku

e) Rencana Pemantauan Lingkungan


 Untuk memantau kontransi gas buangan dan debu di lokasi kegiatan
 Untuk memantau penurunan kualitas air permukaan akibat kegiatan
pembersihan, dan persiapan lokasi.
 Untuk memantau kemacetan arus lalu lintas di sekitar lokasi.

f) Jangka Waktu

Dilaksanakan pada saat kegiatan pembangunan dan pengoperasian basecamp,


dilakukan satu kali dalam 6 (enam) bulan.

3.3 Tahap Pasca Konstruksi


3.3.1. Kegiatan Pemeliharaan Jalan
a) Sumber Dampak
Pemeliharaan Jalan

b) Jenis Dampak

Gangguan/kemacetan arus lalu lintas

c) Tolak Ukur Dampak

Laporan dari masyarakat yang menggunakan ruas jalan Bengkunat - Pugung


Tampak yang terkena gangguan/kemacetan arus lalu lintas.

d) Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

 Memelihara/memperbaiki rambu yang telah lama dipasang.


 Mengatur Jadwal pemeliharaan jalan.
 Konsisten memelihara bahu jalan, median jalan dari penggunaan oleh pihak yang
tidak berhak atau pengalihan fungsi.

e) Rencana Pemantauan Lingkungan

Untuk mengetahui kemacetan arus lalu lintas yang timbul pada Ruas Jalan
Bengkuant - Pugung Tampak di Kab.Lampung Barat.
f) Jangka Waktu

Dilaksanakan selama operasional Ruas Jalan Bengkunat - Pugung Tampak di


Kab.Lampung Barat dilakukan satu kali dalam 6 (enam) bulan.
BAB IV

KESIMPULAN

Kesimputan dari laporan pelaksanaan RKL& RPL ini adalah sebagai berikut:

 Dokumen Lingkungan RKL&RPL yang ada, tidak secara exptisit menjelaskan upaya
pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang tepat dan akurat, seperti tidak
menjetaskan cara detil pengelolaan dan lokasi pengelolaan yang tepat, dll.
 Rekomendasi dari dokumen RKL&RPL yang ada sebagian besar tidak bisa
diintegrasikan ke datam design, karena rekomendasi masih bersifat umum dan lokasi
pengelolaan tidak akurat/tepat serta tidak ada penegasan pengambilan sampling kualitas
Iingkungan (air, udara, kebisingan dan sosiat) didatam program pengelolaan dan
pemantauan lingkungan yang direkomendasikan, sehingga implikasinya tidak masuk
data BOQ dokumen kontrak.

Anda mungkin juga menyukai