Anda di halaman 1dari 4

Laboratorium Bahan Tgl Edisi : Agustus 30, 2019

Prodi Teknik Sipil Universitas Mercu Buana

PEMERIKSAAN (B-6)
ANALISA SARINGAN AGREGAT
( SNI 03-6288-2002 )
( AASHTO T-164 )
( ASTM C-136-2012 )

1.1. MAKSUD DAN TUJUAN


1.1.1. Pemeriksaan ini dimaksudkan sebagai acuan dan pegangan dalam
menentukan distribusi butir (gradasi) agregat halus dan agregat kasar
dengan menggunakan saringan diameter tertentu.
1.1.2. Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk memperoleh distribusi besaran atau
jumlah presentase butiran baik agregat halus maupun agregat kasar.
Distribusi yang diperoleh dapat ditunjukkan dalam bentuk table dan grafik.

1.2. PENGERTIAN
Analisa saringan agregat ialah penentuan presentase berat butiran agregat yang
lolos dari satu set saringan kemudian angka-angka presentase digambarkan pada
grafik pembagian butir.

2.1. PERALATAN
Peralatan yang dipergunakan adalah sebagai berikut :
1. Timbangan dengan ketelitian 0,2% dari berat benda uji;
2. Satu set saringan; 37,5 mm (3”); 63,5 mm (2½”); 50,8 mm (2”); 19,1 mm
(3/4”); 12,5 mm (1/2”); 9,5 mm (3/8”); No.4 (4.75 mm); No.8 (2,36 mm);
No.16 (1,18 mm); No.30 (0,600 mm); No.50 (0,300 mm); No.100 (0,150 mm);
No.200 (0,075 mm);
3. Oven, yang dilengkapi den-an pengatur suhu untuk memanasi sampai (110 +
5)°C; 4) alat pemisah contoh;
4. Mesin pengguncang saringan (sieve shaker);
5. Talam yang terbuat dari besi untuk kapasitas 5000 gr;
6. Sikat kuningan yang terbuat dari baja.

3.1. BENDA UJI


Benda uji diperoleh dari alat pemisah contoh atau cara perempat banyak;
Jumlah berat agregat dalam campuran beraspal yang sedang diuji adalah jumlah
berat agregat yang sudah dikeringkan ditambah dengan mineral yang berada
dalam larutan aspal. Mineral tersebut merupakan jumlah dari abu di dalam
ekstrak dan kenaikan berat kertas saring pada pengujian AASHTO T-164.
1. Agregat halus terdiri dari :
a. ukuran maksimum 4,76 mm; berat minimum 500 gram;
b. ukuran maksimum 2,38 mm; berat minimum 100 gram.
2. Agregat kasar terdiri dari :
a. ukuran maks. 3,5"; Berat minimum 35,0 kg
b. ukuran maks. 3,0"; Berat minimum 30,0 kg

15
Laboratorium Bahan Tgl Edisi : Agustus 30, 2019
Prodi Teknik Sipil Universitas Mercu Buana

c. ukuran maks. 2,5"; Berat minimum 25,0 kg


d. ukuran maks. 2,0"; Berat minimum 20,0 kg
e. ukuran maks. 1,5"; Berat minimum 15,0 kg
f. ukuran maks. 1,0”; Berat minimum 10,0 kg
g. ukuran maks. 3/4"; Berat minimum 5,0 kg
h. ukuran maks. 1/2"; Berat minimum 2,5 kg
i. ukuran maks. 3/8"; Berat minimum 1,0 kg
3. Bila agregat berupa campuran dari agregat halus dan agregat kasar, agregat
tersebut dipisahkan menjadi 2 bagian dengan saringan No. 4.; Selanjutnya
agregat halus dan agregat kasar disediakan sebanyak jumlah seperti
tercantum diatas.

4.1. LANGKAH KERJA


Urutan proses dalam pengujian ini adalah sebagai berikut :
1) Benda uji dikeringkan dalam oven dengan suhu (110 ± 5)°C, sampai berat
tetap;
2) Saring benda uji lewat susunan saringan dengan ukuran saringan paling besar
ditempatkan paling atas. Saringan diguncang dengan tangan atau mesin
pengguncang selama 15 menit.

5.1. LAPORAN
Pelaporan diberikan dalam bentuk:
a. Jumlah presentase melalui masing-masing saringan, atau jumlah presentase
diatas masing-masing saringan dalam bilangan bulat;
b. Grafik kumulatif (berupa grafik semi-log);
c. Modulus Kehalusan (finess modulus).

5.2. PERHITUNGAN
Hitunglah persentase berat benda uji dengan rumus dibawah ini:
Berat Tertahan
a. ) Presentase Tertahan (PT) = × 100%, dalam satuan %
∑Berat Keseluruhan
b. ) Kumulatif Presentase Tertahan (KPT) = PT1 + PT2 , dalam satuan %
c. ) Presentase Lolos (PL) = 100% − KPT, dalam satuan %

∑ Kumulatif % Tertahan
d. )Modulus Halus Butir (MHB) =
∑ % Tertahan

6.1. PENANGGUNG JAWAB


1. Instruktur :………………………
2. Asisten :………………………
3. Teknisi Laboratorium :………………………

16
Laboratorium Bahan F-B6
Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana

FORMULIR PEMERIKSAAN
ANALISA SARINGAN

Kelompok : ................................ Tanggal : ......................................


Jadwal Praktik : ................................ Asisten : .......................................

TABEL ANALISA SARINGAN AGREGAT KASAR


Dia. dan No. Berat Persentase Kumulatif Presentase Persen
Saringan Tertahan Tertahan Tertahan Lolos

(gr) (%) (%) (%)


76,2 ( 3” )
63,5 ( 21/9”)
50,8 (2”)
36,1 (1½)
25,4 (1”)
19,1 (¼”)
12,7 (½)
9,52 (3/8”)
No. 4
Pan
∑ ………. gr ………. % ………. % ………. %

TABEL ANALISA SARINGAN AGREGAT HALUS


Dia. dan No. Berat Persentase Kumulatif Presentase Persen
Saringan Tertahan Tertahan Tertahan Lolos

(gr) (%) (%) (%)


No. 4
No. 8
No. 20
No. 30
No. 40
No. 50
No. 80
No. 100
No. 200
Pan
∑ ………. gr ………. % ………. % ………. %

Modulus Halus Butir (MHB) : ……………………………………..


Jakarta, …………………. 20……..
Diperiksa oleh :
 Asisten : ............................................................................
 Tgl. Periksa : ...........................................................................
 TTD : ............................................................................

F-B6
Laboratorium Bahan F-B6
Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana

FORMULIR PEMERIKSAAN
ANALISA SARINGAN

Kelompok : ................................ Tanggal : ......................................


Jadwal Praktik : ................................ Asisten : .......................................

GRAFIK ANALISA SARINGAN AGREGAT KASAR

GRAFIK ANALISA SARINGAN AGREGAT HALUS

Jakarta, …………………. 20……..


Diperiksa oleh :
 Asisten : ............................................................................
 Tgl. Periksa : ...........................................................................
 TTD : ............................................................................

F-B6

Anda mungkin juga menyukai