Anda di halaman 1dari 18

PDAM SURYA SEMBADA

KOTA SURABAYA

INSTRUKSI KERJA (IK)


ESTIMASI KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN
IK-7.6.1-01
Revisi 03
Tanggal : 27 Desember 2021

DISETUJUI OLEH : DIPERIKSA OLEH :


Manajer Laboratorium Supervisor Supervisor
Pengujian dan Kalibrasi Laboratorium Pengujian Laboratorium Pengujian
Mikrobiologi dan Fisika Kimia

Achmad Agus Salim, S.T. Dra. Sri Rachmawati Dedy Pudjo Trijahjono, S.T.

Dibuat Oleh:
No Jabatan Nama Tanda Tangan
1. Analis/Petugas Kalibrasi Retno Susilowati

2. Analis/Petugas Kalibrasi Maryanto Sulistyo

Dokumen ini tidak boleh diperbanyak tanpa izin tertulis dari ISO Sekretariat

PDAM Surya Sembada Kota Surabaya


PDAM SURYA SEMBADA
KOTA SURABAYA

INSTRUKSI KERJA
ESTIMASI KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN

1. Metode :-
2. Acuan : SNI ISO/IEC 17025:2017
APHA, 2017
Eurachem/Citac Giede, Quantitying Uncertainty in Analytical
measurement second edition
Anwar Hadi,2019 Ketidakpastian Pengujian
3. Tujuan :
Melakukan perhitungan estimasi ketidak-pastian pengukuran untuk memenuhi
persyaratan standar ISO/IEC 17025:2017
4. Istilah :
1. Kesalahan sistematis : kesalahan yang berasal dari pengaruh yang dapat
diketahui dengan pasti atau ditimbulkan oleh adanya faktor tetap yang
mengakibatkan hasil pengukuran cenderung lebih tinggi atau lebih rendah dari
nilai sebenarnya.
2. Kesalahan acak : kesalahan yang disebabkan oleh besaran berpengaruh yang
tidak dapat diprediksi karen abersumber dari variasi yang bersifat acak dan
berada di luar kendali personel yang melakukan pengujian.

Dokumen internal : Penggandaan dan distribusi No Dokumen Paraf


No. Revisi Hal
dokumen mutu ini harus seizin ISO Sekretariat IK-7.6.1-01
03 2 dari 18
PDAM Surya Sembada Kota Surabaya
PDAM SURYA SEMBADA
KOTA SURABAYA

INSTRUKSI KERJA
ESTIMASI KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN

5. Langkah - langkah
Flow diagram menghitung ketidakpastian pengukuran :

Tentukan model matematika proses pengujian

Identifikasi Sumber Ketidakpastian

Evaluasi ketidakpastian baku Evaluasi ketidakpastian baku


tipe A tipe B

Hitung Ketidakpastian Gabungan

Hitung Derajat Kebebasan Efektif

Hitung ketidakpastian diperluas

Laporkan dan evaluasi kesesuaian

Dokumen internal : Penggandaan dan distribusi No Dokumen Paraf


No. Revisi Hal
dokumen mutu ini harus seizin ISO Sekretariat IK-7.6.1-01
03 3 dari 18
PDAM Surya Sembada Kota Surabaya
PDAM SURYA SEMBADA
KOTA SURABAYA

INSTRUKSI KERJA
ESTIMASI KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN

A. Menentukan model matematika proses pengujian :


 Tulis persamaan matematis lengkap yang mewakili proses pengujian berdasarkan
hasil pemodelan.
 Parameter yang terdapat dalam persamaan tersebut digunakan untuk membuat
cabang utama dari diagram.
Cobtoh : jika pengukuran densitas larutan menggunakan metode gravimetri,
model matematisnya sebagai berikut :

δ = Berat isi - Berat kosong


Volume
Keterangan :
δ : densitas larutan , g/L
Berat isi : berat pycnometer + larutan , g
Berat kosong : berat pycnometer, g
Volume : volume larutan dalam pycnometer, L
B. Identifikasi sumber ketidakpastian pengukuran
Identifikasi sunber ketidakpastian pengukuran dapat dituangkan dalam diagram
tulang ikan atau fish bone.
Contoh fish bone pengukuran densitas larutan
- Menentukan cabang utama dari persamaan
Berat larutan

Berat kosong
Berat isi
pycnometer
Pycnometer + larutan
Densitas larutan

Volume

Dokumen internal : Penggandaan dan distribusi No Dokumen Paraf


No. Revisi Hal
dokumen mutu ini harus seizin ISO Sekretariat IK-7.6.1-01
03 4 dari 18
PDAM Surya Sembada Kota Surabaya
PDAM SURYA SEMBADA
KOTA SURABAYA

INSTRUKSI KERJA
ESTIMASI KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN

-. menambahkan faktor lain yang memberikan kontribusi sampai semua faktor yang
mempunyai kontribusi cukup signifikan telah tercakup.

Kalibrasi
Linearitas
Kalibrasi
Sensitifitas Linearitas
Berat larutan
Berat isi
Sensitifitas Pycnometer + larutan
Berat kosong
pycnometer
Repeatability Readability
Readability
Repeatability
Densitas larutan

Kalibrasi Suhu

Repitabilitas
- Pengkategorian dan pembatalan
Volume
komponen ketidakpastian penentuan densitas
latutan.

Kalibrasi (B)
Linearitas
Kalibrasi (B)
Sensitifitas Linearitas
Berat larutan Berat isi
Sensitifitas Pycnometer + larutan
Berat kosong
pycnometer
Repeatability Readability
Readability
Repeatability
Densitas larutan

Kalibrasi Suhu

Simplo
Volume (A) Repitabilitas

Presisi (A)

Dokumen internal : Penggandaan dan distribusi No Dokumen Paraf


No. Revisi Hal
dokumen mutu ini harus seizin ISO Sekretariat IK-7.6.1-01
03 5 dari 18
PDAM Surya Sembada Kota Surabaya
PDAM SURYA SEMBADA
KOTA SURABAYA

INSTRUKSI KERJA
ESTIMASI KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN

C. Klasifikasi Komponen Ketidakpastian


1. Evaluasi Type A
Evaluasi ketidakpastian type A menggunakan perhitungan statistik, yaitu bila
pengulangan pengukuran dilakukan, nilai rerata simpangan baku eksperimen dari
rerata dapat dihitung sebagai berikut :

Dan

Sehingga

ESDM =

Keterangan :
Xi = x1, x2, ………xn, hasil pengujian ke-I
X = nilai rerata
N = jumlah pengulangan pengujian
Sd = simpangan baku
ESDM = experimental standard deviation of the mean (simpangan
baku eksperimen dari rerata)

Dokumen internal : Penggandaan dan distribusi No Dokumen Paraf


No. Revisi Hal
dokumen mutu ini harus seizin ISO Sekretariat IK-7.6.1-01
03 6 dari 18
PDAM Surya Sembada Kota Surabaya
PDAM SURYA SEMBADA
KOTA SURABAYA

INSTRUKSI KERJA
ESTIMASI KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN

Jika hasil pengujian mempertimbangkan kurva kalibrasi dengan menggunakan


persamaan regresi linear, ketidakpastian dihitung berdasarkan rumusan
matematika sebagai berikut :

Keterangan :
sd : simpangan baku residual regresi linear
b : kemiringan (slope) kurva kalibrasi regresi linear
p : pengulangan pengujian (simplo, duplo, triplo, dan seterusnya)
n : jumlah deret larutan kerja kurva kalibrasi
Xsampel : kadar sampel
X : rerata kadar deret larutan standar dalam kurva kalibrasi
Xi : kadar deret standar ke-I dalam kurva kalibrasi.
Ketika pengujian menggunakan nilai certified reference materials (CRM) untuk
mengetahui bias pengujian, bisa dihitung sebagai berikut :

Bias =
Keterangan :
Bias : Selisih antara hasil ,pengujian dengan nilai CRM dibagi dengan nilai
CRM
X : rerata hasil pengujian
μ : nilai CRM

Dokumen internal : Penggandaan dan distribusi No Dokumen Paraf


No. Revisi Hal
dokumen mutu ini harus seizin ISO Sekretariat IK-7.6.1-01
03 7 dari 18
PDAM Surya Sembada Kota Surabaya
PDAM SURYA SEMBADA
KOTA SURABAYA

INSTRUKSI KERJA
ESTIMASI KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN

Ketidakpastian gabungan bias diperoleh melalui penggabungan ketidakpastian bias,


ESDM, dan ketidakpastian CRM. Sehingga ketidakpastian bias dirumuskan sebagai
berikut:

U bias =
ESDM, yaitu :

ESDM =
Dan ketidakpastian CRM :

(UCref ) =
Keterangan :
(UCref ) : ketidakpastian reference
UCRM : Ketidakpastian CRM
tstudent : t-student table atau faktor cakupan, yang umumnya dinyatakan 2
XCRM : Nilai CRM

Dengan demikian nilai ketidakpastian gabungan bias adalah :

μgab(bias) =

Dokumen internal : Penggandaan dan distribusi No Dokumen Paraf


No. Revisi Hal
dokumen mutu ini harus seizin ISO Sekretariat IK-7.6.1-01
03 8 dari 18
PDAM Surya Sembada Kota Surabaya
PDAM SURYA SEMBADA
KOTA SURABAYA

INSTRUKSI KERJA
ESTIMASI KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN

2. Evaluasi type B
Evaluasi tipe B diperoleh dengan cara selain statistika, namun didasarkan pada
justifikasi ilmiah menggunakan semua informasi relevan yang tersedia meliputi antara
lain:
a. Sertifikat satndar acuan dan bahan acuan termasuk bahan kimia;
b. Sertifikat kalibrasi peralatan ukur;
c. Handbook, literatur, catalog, spesifikasi peralatan, atau metode kalibrasi;
d. Berat molekul senyawa kimia.
Berdasarkan evaluasi tipe B, bila ketidakpastian diberikan dalam batas tertentu + a,
maka :
a. Ketidakpastian yang dilaporkan dalam sertifikat kalibrasi
Agar mendapatkan ketidakpastian baku (standard uncertainty), ketidakpastian
diperluas (expanded uncertainty) dibagi dengan faktor cakupan yang
diberikan dalam sertifikat tersebut. Faktor cakupan sama dengan 2 dapat
digunakan jika ketidakpastian diperluas mempunyai tingkat kepercayaan 95%
sehingga nilai ketidakpastian baku, yaitu :

u=
b. Distribusi rectangular
Hal ini digunakan bila batas dapat ditentukan namun nilai besaran ukur
tampak berbeda di semua tempat dalam rentang tersebut. Ketidakpastian

baku diperoleh dengan membagi semirange a dengan yaitu : u=

Dokumen internal : Penggandaan dan distribusi No Dokumen Paraf


No. Revisi Hal
dokumen mutu ini harus seizin ISO Sekretariat IK-7.6.1-01
03 9 dari 18
PDAM Surya Sembada Kota Surabaya
PDAM SURYA SEMBADA
KOTA SURABAYA

INSTRUKSI KERJA
ESTIMASI KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN

c. Distribusi triangular
Hal ini digunakan bila terdapat bukti bahwa nilai yang paling mungkin adalah
nilai yang dekat dengan rerata atau lebih dekat dengan batas rentang dan
kemungkinannya berkurang menuju nol. Ketidakpastian bakudiperoleh

dengan membagi semirange a dengan , maka nilai ketidakpastiannya

yaitu : u =
d. Distribusi bentuk U (U-shape)
Hal ini dapat diterapkan bila sebaran selalu dekat dengan batas
ketidakpastian. Nilai ketidakpastian diperoleh dengan membagi semirange a

dengan maka nilai ketidakpastian yaitu : u =


e. Distribusi Gaussian atau normal
Distribusi ini dapat digunakan dengan asumsi bahwa ketidakpastian dengan
tingkat kepercayaan tertentu, misalnya 95% atau 99%. Ketidakpastian baku
diperoleh dengan membagi ketidakpastian diperluas dengan faktor cakupan

berdasarkan student’s-t distribution, yaitu : u =

Dokumen internal : Penggandaan dan distribusi No Dokumen Paraf


No. Revisi Hal
dokumen mutu ini harus seizin ISO Sekretariat IK-7.6.1-01
03 10 dari 18
PDAM Surya Sembada Kota Surabaya
PDAM SURYA SEMBADA
KOTA SURABAYA

INSTRUKSI KERJA
ESTIMASI KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN

D. Koefisien Sensitifitas
Evaluasi koefisien sensitifitas dapat dilakukan berdasarkan turunan parsial dari
fungsi yang mewakili model matematika pengujian, yaitu :

Ci =
Keterangan :
Ci : koefisien sensitifitas

: direfensial suatu fungsi

: diferensial fungsi x ke-i


E. Ketidakpastian Baku Gabungan
Ketidakpastian baku gabungan dari suatu pengukuran, dinotasikan dengan u c(y),
diambil untuk mewakili taksiran simpangan baku dari hasil pengujian. Untuk besaran
masukan yang tidak berkorelasi, ketidakpastian baku gabungan dari taksiran
keluaran y dapat dinyatakan dengan :

uc(y) = =

Keterangan :

Ci = = koefisien sensitifitas, dan ciu(xi) = uc(y)

Dokumen internal : Penggandaan dan distribusi No Dokumen Paraf


No. Revisi Hal
dokumen mutu ini harus seizin ISO Sekretariat IK-7.6.1-01
03 11 dari 18
PDAM Surya Sembada Kota Surabaya
PDAM SURYA SEMBADA
KOTA SURABAYA

INSTRUKSI KERJA
ESTIMASI KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN

Perhitungan ketidakpastian baku gabungan dilakukan dengan menggabungkan


semua ketidakpastian baku yang diperoleh dengan mengikuti aturan sebagai
berikut :
1. Aturan 1 (penjumlahan atau pengurangan)
Model : y = a+ b + c +………………….(a,b,c dapat positif atau negatif), maka
ketidakpastian gabungan :

uc(y) =
2. Aturan 2 (perkalian atau pembagian)
Model y = abc atau y = a/bc atau y = ab/c

uc(y) =
3. Aturan 3 (pangkat)
Model : y = a.a.a…. atau an

uc(y) =
4. Aturan kombinasi penjumlahan atau penambahan dengan pembagian
Model : y=(a-b)/c, maka ketidakpastian gabungan :

uc(y) =

Dokumen internal : Penggandaan dan distribusi No Dokumen Paraf


No. Revisi Hal
dokumen mutu ini harus seizin ISO Sekretariat IK-7.6.1-01
03 12 dari 18
PDAM Surya Sembada Kota Surabaya
PDAM SURYA SEMBADA
KOTA SURABAYA

INSTRUKSI KERJA
ESTIMASI KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN

F. Derajat Kebebasan Efektif


Setiap komponen ketidakpastian mempunyai derajat kebebasan yang tepat (v) yang
diberikannya. Nilai rerata dari n pengujian, derajat kebebasannya yaitu :
v = n -1
Nilai yang terkait dengan penarikan kurva atau regresi linear maka derajat
kebebasannya, yaitu :
v = n-2
Jika semua komponen ketidakpastian telah digabungkan, derajat kebebasan dari
ketidakpastian baku gabungan perlu untuk diestimasi, yaitu derajat kebebasan efektif
dari ketidakpastian baku gabungan yang dapat dihitung dengan rumus Welch-
Satterthwaite:

Vef =
Keterangan :
Vef : derajat kebebasan efektif dari ketidakpastian baku gabungan.
Vi : derajat dari komponen ketidakpastian ke-I
ui(y) : hasil perkalian ciu(xi)
G. Ketidakpastian Diperluas
Nilai ketidakpastian diperluas, yaitu :
U95%,k=2 = t(95%,v)uc
Keterangan :
U95%,k=2 : ketidakpastian pada tingkat kepercayaan 95% dan faktor cakupan k=2
t(95%,v)uc : tabel t pada tingkat kepercayaan 95%
Uc : ketidakpastian gabungan.

Dokumen internal : Penggandaan dan distribusi No Dokumen Paraf


No. Revisi Hal
dokumen mutu ini harus seizin ISO Sekretariat IK-7.6.1-01
03 13 dari 18
PDAM Surya Sembada Kota Surabaya
PDAM SURYA SEMBADA
KOTA SURABAYA

INSTRUKSI KERJA
ESTIMASI KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN

Bila sumber - sumber ketidakpastian dominan berasal dari tipe B atau derajat bebas
(v) mendekati tak terhingga, nilai ketidakpastian yang diperluas yaitu :
U95%,k=2 = 2. uc

Hasil pengujian dilaporkan satu atau dua angka penting. Laporan hasil pengukuran
termasuk ketidakpastian dinyatakan sebagai berikut :
Laporan : x + U95%,k=2 (satuan)
H. Interpretasi Ketidakpastian Hasil pengujian
Hasil pengujian harus dibandingkan denganbaku mutu, ambang batas atau
spesifikasi teknis yang dipersyaratkan.

(i )
(ii)
( iii )
Baku mutu, Hasil Pengujian
ambang batas, dengan interval
spesifikasi teknis ( iv ) ketidakpastian

Gambar : Hubungan hasil pengujian dan ketidakpastian dengan baku mutu


Keterangan :
(i) : Hasil pengujian dengan ketidakpastian diperluas di atas baku mutu,
ambang batas, atau spesifikasi teknis.
( ii ) : Hasil pengujian diatas baku mutu tetapi setengah ketidakpastian
diperluas di bawah baku mutu, ambang batas, atau spesifikasi
teknis. Dengan demikian, hasil pengujian menunjukkan bahwa di

Dokumen internal : Penggandaan dan distribusi No Dokumen Paraf


No. Revisi Hal
dokumen mutu ini harus seizin ISO Sekretariat IK-7.6.1-01
03 14 dari 18
PDAM Surya Sembada Kota Surabaya
PDAM SURYA SEMBADA
KOTA SURABAYA

INSTRUKSI KERJA
ESTIMASI KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN

atas lebih mungkin daripada di bawah baku mutu, ambang batas


atau spesifikasi teknis.
( iii ) : Hasil pengujian dibawah baku mutu tetapi setengah ketidakpastian
diperluas di atas baku mutu, ambang batas, atau spesifikasi teknis.
Dengan demikian, hasil pengujian menunjukkan bahwa di bawah
lebih mungkin daripada di atas baku mutu, ambang batas atau
spesifikasi teknis.
( iv ) : Hasil pengujian dengan ketidakpastian diperluas di bawah baku
mutu, ambang batas, atau spesifikasi teknis.

I. Evaluasi Ketidakpastian Pengukuran :


1  0 . 5 log c
Relative standard uncertainty (RSU) < Horwitz Value ( )2

Dokumen internal : Penggandaan dan distribusi No Dokumen Paraf


No. Revisi Hal
dokumen mutu ini harus seizin ISO Sekretariat IK-7.6.1-01
03 15 dari 18
PDAM Surya Sembada Kota Surabaya
PDAM SURYA SEMBADA
KOTA SURABAYA

INSTRUKSI KERJA
ESTIMASI KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN

J. Ketidakpastian Pengukuran Pengujian Mikrobiologi


1.Identifikasi sumber ketidakpastian pengukuran

2.Cara Kerja:
1. Konversi data mentah simplo dan duplo dengan log basis 10;
2. Hitung selisih dan jumlah log10 simplo dengan log10 duplo
3. Hitung relative standard difference reproducibility RSDR dengan rumus sebagai
berikut:


RSD R = 2(
log 10 S − log 10 D 2
log 10 S − log 10 D
)

4. Hitung relative standard difference combined reproducibility RSDRC dengan rumus


sebagai berikut:


2
∑ RSD Ri
RSD R c =
n

Dokumen internal : Penggandaan dan distribusi No Dokumen Paraf


No. Revisi Hal
dokumen mutu ini harus seizin ISO Sekretariat IK-7.6.1-01
03 16 dari 18
PDAM Surya Sembada Kota Surabaya
PDAM SURYA SEMBADA
KOTA SURABAYA

INSTRUKSI KERJA
ESTIMASI KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN

Keterangan:
RSDR = relative standard difference reproducibility
RSDRC = relative standard difference combined reproducibility
RSDRi = relative standard difference reproducibility ke-i
n = jumlah pengujian
Contoh Perhitungan Ketidakpasatian Pengukuran Mikrobiologi
No Simplo Duplo Log10 S Log10 D Log10 S - Log10 D Log10 S + Log10 D RSDRi2
1 140 120 2.15 2.08 0.0669 4.23 0.000502
2 10 10 1.00 1.00 0.0000 2.00 0.000000
3 48 58 1.68 1.76 0.0822 3.44 0.001139
4 170 150 2.23 2.18 0.0544 4.41 0.000304
5 17 21 1.23 1.32 0.0918 2.55 0.002585
6 84 94 1.92 1.97 0.0488 3.90 0.000314
7 170 170 2.23 2.23 0.0000 4.46 0.000000
8 21 24 1.32 1.38 0.0580 2.70 0.000921
9 6.1 6.8 0.79 0.83 0.0472 1.62 0.001701
10 70 70 1.85 1.85 0.0000 3.69 0.000000
11 350 240 2.54 2.38 0.1639 4.92 0.002214
12 280 220 2.45 2.34 0.1047 4.79 0.000956
13 22 24 1.34 1.38 0.0378 2.72 0.000385
14 84 79 1.92 1.90 0.0267 3.82 0.000097
15 14 17 1.15 1.23 0.0843 2.38 0.00252
RSDRC 0.0302
RSDR yang diperoleh merupakan ketidakpastian gabungan dan harus dikalikan faktor
cakupan k=2 pada tingkat kepercayaan 95% untuk mendapatkan ketidakpastian
diperluas. Dengan demikian, ketidakpastian adalah hasil ± 2 RSDRc. Jika pengujian
sampel berikutnya misal Fecal Coliform diperoleh 150 MPN/100ml maka pelaporan hasil
adalah:
Log10 (150) = 2.18±2(0.0302)
= 2.18+0.0603
= 2.12 -2.24
Anti log = 131-172
Jadi pelaporan hasil memiliki rentang:
Laporan = (131-172) MPN/100ml
atau
Laporan = (152±21) MPN/100ml

Dokumen internal : Penggandaan dan distribusi No Dokumen Paraf


No. Revisi Hal
dokumen mutu ini harus seizin ISO Sekretariat IK-7.6.1-01
03 17 dari 18
PDAM Surya Sembada Kota Surabaya
PDAM SURYA SEMBADA
KOTA SURABAYA

INSTRUKSI KERJA
ESTIMASI KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN

1. Daftar Rekaman
No. Nomor Dokumen Judul Dokumen
1. FR-7.6-01 Evaluasi Ketidakpastian Pengukuran

2. Catatan Perubahan

Rev. Perubahan Tanggal Oleh


Perubahan berdasarkan temuan Penyelia Lab.
01 02-06-2020
ketidaksesuain Asesmen Mikrobiologi & Fisika
Menambahkan fish bone pada
Identifikasi sumber ketidakpastian 01-04-2021 Manajemen teknis
02
pengukuran
Evaluasi Ketidakpastian
03 27- 12 - 2021 Analis
Pengukuran

Dokumen internal : Penggandaan dan distribusi No Dokumen Paraf


No. Revisi Hal
dokumen mutu ini harus seizin ISO Sekretariat IK-7.6.1-01
03 18 dari 18
PDAM Surya Sembada Kota Surabaya

Anda mungkin juga menyukai