IK-7.6.1-01 IK Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Revisi-3
IK-7.6.1-01 IK Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Revisi-3
KOTA SURABAYA
Achmad Agus Salim, S.T. Dra. Sri Rachmawati Dedy Pudjo Trijahjono, S.T.
Dibuat Oleh:
No Jabatan Nama Tanda Tangan
1. Analis/Petugas Kalibrasi Retno Susilowati
Dokumen ini tidak boleh diperbanyak tanpa izin tertulis dari ISO Sekretariat
INSTRUKSI KERJA
ESTIMASI KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN
1. Metode :-
2. Acuan : SNI ISO/IEC 17025:2017
APHA, 2017
Eurachem/Citac Giede, Quantitying Uncertainty in Analytical
measurement second edition
Anwar Hadi,2019 Ketidakpastian Pengujian
3. Tujuan :
Melakukan perhitungan estimasi ketidak-pastian pengukuran untuk memenuhi
persyaratan standar ISO/IEC 17025:2017
4. Istilah :
1. Kesalahan sistematis : kesalahan yang berasal dari pengaruh yang dapat
diketahui dengan pasti atau ditimbulkan oleh adanya faktor tetap yang
mengakibatkan hasil pengukuran cenderung lebih tinggi atau lebih rendah dari
nilai sebenarnya.
2. Kesalahan acak : kesalahan yang disebabkan oleh besaran berpengaruh yang
tidak dapat diprediksi karen abersumber dari variasi yang bersifat acak dan
berada di luar kendali personel yang melakukan pengujian.
INSTRUKSI KERJA
ESTIMASI KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN
5. Langkah - langkah
Flow diagram menghitung ketidakpastian pengukuran :
INSTRUKSI KERJA
ESTIMASI KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN
Berat kosong
Berat isi
pycnometer
Pycnometer + larutan
Densitas larutan
Volume
INSTRUKSI KERJA
ESTIMASI KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN
-. menambahkan faktor lain yang memberikan kontribusi sampai semua faktor yang
mempunyai kontribusi cukup signifikan telah tercakup.
Kalibrasi
Linearitas
Kalibrasi
Sensitifitas Linearitas
Berat larutan
Berat isi
Sensitifitas Pycnometer + larutan
Berat kosong
pycnometer
Repeatability Readability
Readability
Repeatability
Densitas larutan
Kalibrasi Suhu
Repitabilitas
- Pengkategorian dan pembatalan
Volume
komponen ketidakpastian penentuan densitas
latutan.
Kalibrasi (B)
Linearitas
Kalibrasi (B)
Sensitifitas Linearitas
Berat larutan Berat isi
Sensitifitas Pycnometer + larutan
Berat kosong
pycnometer
Repeatability Readability
Readability
Repeatability
Densitas larutan
Kalibrasi Suhu
Simplo
Volume (A) Repitabilitas
Presisi (A)
INSTRUKSI KERJA
ESTIMASI KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN
Dan
Sehingga
ESDM =
Keterangan :
Xi = x1, x2, ………xn, hasil pengujian ke-I
X = nilai rerata
N = jumlah pengulangan pengujian
Sd = simpangan baku
ESDM = experimental standard deviation of the mean (simpangan
baku eksperimen dari rerata)
INSTRUKSI KERJA
ESTIMASI KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN
Keterangan :
sd : simpangan baku residual regresi linear
b : kemiringan (slope) kurva kalibrasi regresi linear
p : pengulangan pengujian (simplo, duplo, triplo, dan seterusnya)
n : jumlah deret larutan kerja kurva kalibrasi
Xsampel : kadar sampel
X : rerata kadar deret larutan standar dalam kurva kalibrasi
Xi : kadar deret standar ke-I dalam kurva kalibrasi.
Ketika pengujian menggunakan nilai certified reference materials (CRM) untuk
mengetahui bias pengujian, bisa dihitung sebagai berikut :
Bias =
Keterangan :
Bias : Selisih antara hasil ,pengujian dengan nilai CRM dibagi dengan nilai
CRM
X : rerata hasil pengujian
μ : nilai CRM
INSTRUKSI KERJA
ESTIMASI KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN
U bias =
ESDM, yaitu :
ESDM =
Dan ketidakpastian CRM :
(UCref ) =
Keterangan :
(UCref ) : ketidakpastian reference
UCRM : Ketidakpastian CRM
tstudent : t-student table atau faktor cakupan, yang umumnya dinyatakan 2
XCRM : Nilai CRM
μgab(bias) =
INSTRUKSI KERJA
ESTIMASI KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN
2. Evaluasi type B
Evaluasi tipe B diperoleh dengan cara selain statistika, namun didasarkan pada
justifikasi ilmiah menggunakan semua informasi relevan yang tersedia meliputi antara
lain:
a. Sertifikat satndar acuan dan bahan acuan termasuk bahan kimia;
b. Sertifikat kalibrasi peralatan ukur;
c. Handbook, literatur, catalog, spesifikasi peralatan, atau metode kalibrasi;
d. Berat molekul senyawa kimia.
Berdasarkan evaluasi tipe B, bila ketidakpastian diberikan dalam batas tertentu + a,
maka :
a. Ketidakpastian yang dilaporkan dalam sertifikat kalibrasi
Agar mendapatkan ketidakpastian baku (standard uncertainty), ketidakpastian
diperluas (expanded uncertainty) dibagi dengan faktor cakupan yang
diberikan dalam sertifikat tersebut. Faktor cakupan sama dengan 2 dapat
digunakan jika ketidakpastian diperluas mempunyai tingkat kepercayaan 95%
sehingga nilai ketidakpastian baku, yaitu :
u=
b. Distribusi rectangular
Hal ini digunakan bila batas dapat ditentukan namun nilai besaran ukur
tampak berbeda di semua tempat dalam rentang tersebut. Ketidakpastian
INSTRUKSI KERJA
ESTIMASI KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN
c. Distribusi triangular
Hal ini digunakan bila terdapat bukti bahwa nilai yang paling mungkin adalah
nilai yang dekat dengan rerata atau lebih dekat dengan batas rentang dan
kemungkinannya berkurang menuju nol. Ketidakpastian bakudiperoleh
yaitu : u =
d. Distribusi bentuk U (U-shape)
Hal ini dapat diterapkan bila sebaran selalu dekat dengan batas
ketidakpastian. Nilai ketidakpastian diperoleh dengan membagi semirange a
INSTRUKSI KERJA
ESTIMASI KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN
D. Koefisien Sensitifitas
Evaluasi koefisien sensitifitas dapat dilakukan berdasarkan turunan parsial dari
fungsi yang mewakili model matematika pengujian, yaitu :
Ci =
Keterangan :
Ci : koefisien sensitifitas
uc(y) = =
Keterangan :
INSTRUKSI KERJA
ESTIMASI KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN
uc(y) =
2. Aturan 2 (perkalian atau pembagian)
Model y = abc atau y = a/bc atau y = ab/c
uc(y) =
3. Aturan 3 (pangkat)
Model : y = a.a.a…. atau an
uc(y) =
4. Aturan kombinasi penjumlahan atau penambahan dengan pembagian
Model : y=(a-b)/c, maka ketidakpastian gabungan :
uc(y) =
INSTRUKSI KERJA
ESTIMASI KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN
Vef =
Keterangan :
Vef : derajat kebebasan efektif dari ketidakpastian baku gabungan.
Vi : derajat dari komponen ketidakpastian ke-I
ui(y) : hasil perkalian ciu(xi)
G. Ketidakpastian Diperluas
Nilai ketidakpastian diperluas, yaitu :
U95%,k=2 = t(95%,v)uc
Keterangan :
U95%,k=2 : ketidakpastian pada tingkat kepercayaan 95% dan faktor cakupan k=2
t(95%,v)uc : tabel t pada tingkat kepercayaan 95%
Uc : ketidakpastian gabungan.
INSTRUKSI KERJA
ESTIMASI KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN
Bila sumber - sumber ketidakpastian dominan berasal dari tipe B atau derajat bebas
(v) mendekati tak terhingga, nilai ketidakpastian yang diperluas yaitu :
U95%,k=2 = 2. uc
Hasil pengujian dilaporkan satu atau dua angka penting. Laporan hasil pengukuran
termasuk ketidakpastian dinyatakan sebagai berikut :
Laporan : x + U95%,k=2 (satuan)
H. Interpretasi Ketidakpastian Hasil pengujian
Hasil pengujian harus dibandingkan denganbaku mutu, ambang batas atau
spesifikasi teknis yang dipersyaratkan.
(i )
(ii)
( iii )
Baku mutu, Hasil Pengujian
ambang batas, dengan interval
spesifikasi teknis ( iv ) ketidakpastian
INSTRUKSI KERJA
ESTIMASI KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN
INSTRUKSI KERJA
ESTIMASI KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN
2.Cara Kerja:
1. Konversi data mentah simplo dan duplo dengan log basis 10;
2. Hitung selisih dan jumlah log10 simplo dengan log10 duplo
3. Hitung relative standard difference reproducibility RSDR dengan rumus sebagai
berikut:
√
RSD R = 2(
log 10 S − log 10 D 2
log 10 S − log 10 D
)
√
2
∑ RSD Ri
RSD R c =
n
INSTRUKSI KERJA
ESTIMASI KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN
Keterangan:
RSDR = relative standard difference reproducibility
RSDRC = relative standard difference combined reproducibility
RSDRi = relative standard difference reproducibility ke-i
n = jumlah pengujian
Contoh Perhitungan Ketidakpasatian Pengukuran Mikrobiologi
No Simplo Duplo Log10 S Log10 D Log10 S - Log10 D Log10 S + Log10 D RSDRi2
1 140 120 2.15 2.08 0.0669 4.23 0.000502
2 10 10 1.00 1.00 0.0000 2.00 0.000000
3 48 58 1.68 1.76 0.0822 3.44 0.001139
4 170 150 2.23 2.18 0.0544 4.41 0.000304
5 17 21 1.23 1.32 0.0918 2.55 0.002585
6 84 94 1.92 1.97 0.0488 3.90 0.000314
7 170 170 2.23 2.23 0.0000 4.46 0.000000
8 21 24 1.32 1.38 0.0580 2.70 0.000921
9 6.1 6.8 0.79 0.83 0.0472 1.62 0.001701
10 70 70 1.85 1.85 0.0000 3.69 0.000000
11 350 240 2.54 2.38 0.1639 4.92 0.002214
12 280 220 2.45 2.34 0.1047 4.79 0.000956
13 22 24 1.34 1.38 0.0378 2.72 0.000385
14 84 79 1.92 1.90 0.0267 3.82 0.000097
15 14 17 1.15 1.23 0.0843 2.38 0.00252
RSDRC 0.0302
RSDR yang diperoleh merupakan ketidakpastian gabungan dan harus dikalikan faktor
cakupan k=2 pada tingkat kepercayaan 95% untuk mendapatkan ketidakpastian
diperluas. Dengan demikian, ketidakpastian adalah hasil ± 2 RSDRc. Jika pengujian
sampel berikutnya misal Fecal Coliform diperoleh 150 MPN/100ml maka pelaporan hasil
adalah:
Log10 (150) = 2.18±2(0.0302)
= 2.18+0.0603
= 2.12 -2.24
Anti log = 131-172
Jadi pelaporan hasil memiliki rentang:
Laporan = (131-172) MPN/100ml
atau
Laporan = (152±21) MPN/100ml
INSTRUKSI KERJA
ESTIMASI KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN
1. Daftar Rekaman
No. Nomor Dokumen Judul Dokumen
1. FR-7.6-01 Evaluasi Ketidakpastian Pengukuran
2. Catatan Perubahan