Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN AKHIR

PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA (KKN)


PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PPM)

Disusun oleh:
Kelompok A

1. Jaya Hadi Mulya 08.2020.1.01877


2. Moch. Varrel Akbar B 08.2020.1.01886
3. Anggun Putri Rahma Tilla 08.2020.1.01895
4. Wahyu Sandwi Vaggy 08.2020.1.01910
5. Lina Eksalia 08.2020.1.01875
6. Kintan Rizky Salsabila 08.2020.1.01874
7. Irshania Amira 08.2020.1.01901
8. Andika Putri Ratnasari 08.2021.1.90273
9. Saiful Arif 08.2022.1.90295
10. Rizky Pravitasari 08.2022.1.90299
11. Yusuf Almusana 08.2022.1.90300
12. Atha Syamsrizal 08.2022.1.90302
13. Rossa Budi Noverdiana 08.2022.1.90303
14. Mohammad Syahid Rohmansyah 08.2022.1.90310

LEMBAGA PENELITIAN PENGABDIAN MASYARAKAT


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
2023
DAFTAR ISI

COVER
DAFTAR ISI .............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Lokasi Geografis ............................................................................. 1
1.2 Keadaan Ekonomi ......................................................................... 1
1.3 Keadaan Pendidikan ...................................................................... 1
1.4 Identifikasi Perumusan Masalah ..................................................... 2
1.5 Tujuan Kegiatan .............................................................................. 2
1.6 Manfaat Kegiatan ........................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sabun Cuci Piring ........................................................................... 3
BAB III METODE PELAKSANAAN
3.1 Metode Pelaksanaan ...................................................................... 4
3.2 Peralatan dan Bahan ...................................................................... 4
3.3 Cara Pembuatan ............................................................................ 5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil dan Pembahasan Pelaksanaan ............................................. 6
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ..................................................................................... 7
5.2 Saran .............................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 8
LAMPIRAN

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Letak Geografis

Gambar 1.1 Peta Desa Mojogeneng


Desa Mojogeneng, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa
Timur Secara umum berbatasan lansung dengan:
Sebelah Utara : Desa Tampung Rejo Kecamatan Puri
Sebelah Selatan : Desa Sumberagung Kecamatan Wonosalam
Sebelah Timur : Desa Karang Jeruk Kecamatan Gondang
Sebelah Barat : Desa Padangsri Kecamatan Trowolan

1.2 Keadaan Ekonomi

Gambar 1.1 Pie Chart Pekerjaan Penduduk Desa Mojogeneng


https://mojogeneng.desa.id/first/statistik/
Perekonomian Desa Mojogeneng secara umum didominasi dengan mengurus
rumah tangga, belum/ tidak bekerja dan pelajar/ mahasiswa, sehingga
berdampak tidak memiliki penghasilan tetap yang menyebabkan tidak dapat
memberikan kontribusi dalam meningkatkan perekonomian desa. Selain itu,
pekerjaan di desa yang didominasi oleh mengurus rumah tangga, belum/tidak
bekerja dan pelajar juga dapat mempengaruhi tingkat kemiskinan di desa tersebut.
Oleh karena itu harus ada Langkah strategis dalam mengatasi permasalahan
1
tersebut yaitu dengan cara mengembangkan usaha kecil dan menengah (UKM)
atau mengikuti pelatihan keterampilan untuk meningkatkan kemampuan mereka
dalam mencari pekerjaan.

1.3 Keadaan Pendidikan


Desa Mojogeneng dalam menyelenggarakan pendidikan sudah sangat
memadai ditandai dengan adanya beberapa sekolah (TK, SD, SMP dan SMA). Hal
ini ditunjukkan dengan adanya masyarakat yang berhasil menyelesaikan studi
pendidikannya diperguruan tinggi meskipun tidak banyak.

1.4 Identifikasi Perumusan Masalah


Adapun permasalahan yang dihadapi bagi warga Desa Mojogeneng,
Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto adalah belum adanya pelatihan
pembuatan sabun cuci piring yang dapat digunakan sebagai salah satu
keterampilan dalam upaya peningkatan untuk pengembangan usaha kecil dan
menengah (UKM).

1.5 Tujuan Kegiatan


Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini memilki tujuan pengabdian kepada
masyarakat serta realisasi disiplin ilmu terhadap masyarakat dalam hal pembuatan
sambun cuci piring.

1.6 Manfaat Kegiatan


Adapun manfaat pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yaitu:
a. Meningkatkan empati dan kepedulian mahasiswa terhadap masyarakat
b. Memberikan pengalaman belajar bagi mahasiswa tentang Kuliah Kerja Nyata
di Masyarakat
c. Menambah wawasan masyarakat setempat mengenai pembuatan sabun cuci
piring
d. Meningkatkan jiwa kewirausahaan masyarakat sehingga dapat meningkatkan
perekonomian di desa.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Sabun Cuci Piring


Sabun adalah bahan yang digunakan untuk mencuci, baik pakaian, perabotan,
badan, dan lain-lain yang terbuat dari campuran alkali, dan trigliserida dari asam
lemak rantai karbon C melalu reaksi saponifikasi atau disebut juga reaksi
penyabunan. Dalam proses ini, asam lemak akan terhidrolisa oleh basa
membentuk gliserin dan sabun mentah. Sabun dapat menghilangkan kotoran dan
minyak karena struktur kimia sabun terdiri dari bagian yang disebut hidrofilik pada
rantai ionnya, dan bersifat hidrofobik pada rantai karbonnya. Karena adanya rantai
hidrokarbon, sebuah molekul sabun secara keseluruhan tidaklah benar-benar
larut dalam air. Namun sabun mudah tersuspensi dalam air karena membentuk
misel (micelles), yakni segerombolan (50-150) molekul yang rantai
hidrokarbonnya mengelompok dengan ujung-ujung ionnya yang menghadap ke
air (Fessenden dan Fessenden, 1992).
Bahan-bahan pembuatan sabun dapat dengan mudah ditemukan di toko kimia
terdekat. Bahan dasar pembuatan sabun cair meliputi SLS, texapon dan garam
serta bahan aditif seperti parfum, pengawet, pengental dan zat pewarna. Pada
prinsipnya dalam pembuatan sabun cair ini tidak memerlukan bahan dan
peralatan yang rumit. Dalam satu paket kecil bahan baku pembuatan sabun dapat
menghasilkan berliter-liter sabun cair. Sehingga produk sabun yang dihasilkan
juga dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan penggunaan sabun dalam
kehidupan sehari-hari dan juga dapat dijadikan sebagai industri rumah tangga
(Eka Sulistyaningsih, 2020).
Sabun cuci piring merupakan salah satu kebutuha dalam rumah tangga yang
berfungsi sebagai penghilang kotoran dan lemak pada peralatan makan dan
masak. Sabun sebagai salah satu kebutuhan utama untuk mendapatkan
standar kebersihan yang baik dalam kehidupan sehari- hari termasuk dalam
kebutuhan pokok, tetapi sabun tidak termasuk dalam kelompok kebutuhan
primer (sandang, pangan, papan) (Amalia, 2018).

3
BAB III
MATERI DAN METODE PELAKSANAAN

3.1 Metode Pelaksanaan


Metode yang digunakan dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini adalah
diskusi, paparan dan praktek pembuatan sabun pencuci piring. Diskusi dilakukan
untuk mengetahui kebutuhan sabun pencuci piring. Metode pelatihan dilakukan
dengan praktek atau demonstrasi pembuatan sabun pencuci piring. Metode
praktek ini bertujuan agar peserta lebih memahami dan mudah mengingat proses
pembuatannya.
Kegiatan ini dilakukan secara bersama-sama oleh tim mahasiswa KKN
kepada siswa SMK Hasyim Asyari pada tanggal 15 Juli 2023 dan kepada warga
Desa Mojogeneng, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto pada tanggal 16
Juli 202.
3.2 Peralatan dan Bahan
Peralatan dan Bahan yang digunakan antara lain:
Bahan
1. Texapon zat yang berbentuk gel dan berfungsi untuk mengangkat
kotoran
2. EDTA berfungsi sebagai chelating agent, builder sekaligus
pengawet pada detergent sabun dan kosmetik.
3.Natrium sulfat berfungsi sebagai pengangkat kotoran dan pengental
adonan sabun.
4. Natrium Chlorida dalam pembuatan sabun fungsi NaCl selain bertujuan
untuk pembusaan sabun
5. Camperlan berfungsi sebagai penambah busa dan pengental
6. Foam Boster Foam booster juga merupakan bahan additive untuk
pembuatan sabun cuci piring. Bersifat memperbanyak
busa yang terbentuk dari sabun
7. Gliserin Dalam sabun yang dibuat, gliserin berfungsi sebagai
humektan (pengatur kelembaban kulit, agar kulit tidak
kering saat memakai sabun ini)
8. Parfum Parfum berfungsi untuk memberikan aroma pada pakaian.

4
Alat:
1. Baskom plastic
2. Pengaduk
3. Botol Plastik
4. Gelas Takar
3.3 Cara Pembuatan
Cara Pembuatan:
1. Siapkan baskom, masukkan 120 gr texapon dan 23 gram Na2SO4,
kemudian diaduk hingga berwarna putih.
2. Tambahkan 600 mL air sedikit demi sedikit sambal terus diaduk.
3. Camperlan sebanyak 20 mL ditambahkan, sambal terus diaduk, kemudian
tambahkan 200 mL air.
4. Sisa Na2SO4 dan NaCl ditambahkan sedikit demi sedikit, kemudian foam
booster ditambahkan.
5. Larutkan EDTA dengan 20 mL air, kemudian tambahkan dalam campuran
bahan tadi, dan tambahkan air sisa.
6. Campuran bahan ditambahkan pewarna secukupnya.
7. Gliserin dan parfum dicampur hingga rata, kemudian dicampurkan kedalam
bahan campuran, dan di aduk hingga bahan tercampur rata.

5
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil dan Pembahasan Pelaksanaan


Pelaksanaan program kerja Kuliah Kerja Nyata dan Pengabdian Masyarakat
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, ITATS tahun 2023 dilaksanakan
pada tanggal 15-16 Juli 2023 di Desa Mojogeneng, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten
Mojokerto, Provinsi Jawa Timur. Salah satunya adalah pelatihan pembuatan
produk sabun cuci piring.
Kegiatan pelatihan pembuatan produk sabun cuci piring yang dilaksanakan
pada tanggal 15 Juli 2023, dimulai dari pukul 09.00-10.15 yang dilakukan bersama
siswa SMK Hasyim Asyari dan didampingi oleh mahasiswa/i Teknik Kimia ITATS.
Panitia membentuk siswa menjadi 2 (dua) kelompok besar dalam satu kelas.
Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi pelatihan seperti produk yang akan
dibuat, fungsi dari masing-masing bahan yang digunakan, dan cara pembuatannya,
serta pembagian alat dan bahan pembuatan produk sabun cuci piring. Masing-masing
kelompok didampingi oleh mahasiswa/i untuk memberi arahan dalam cara dan
tahapan pembuatan produk sabun cuci piring. Setelah alat dan bahan dibagikan,
setiap kelompok mulai mengerjakan pembuatan sabun cuci piring. Saat sabun cuci
piring berhasil dibuat, kemudian dipindahkan ke botol-botol yang sudah diberi label
produk. Di akhir praktikum, dilakukan sharing session, dimana kegiatan tersebut
bertujuan untuk membagi pengetahuan, kegiunaan dan kendala terkait produk
pembuatan sabun cuci piring yang telah dibuat oleh siswa Hasyim Asyari. Pada hari
kedua, yaitu tanggal 16 Juli 2023 pukul 08.20 sampai dengan 11.15 11.00
dilaksanakan kegiatan yang sama dengan hari pertama, yaitu pembutan sabun cuci
piring, namun bersama dengan warga Desa Mojogeneng, Kecamatan Jatirejo,
Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur. Antusiasme warga sangat besar dalam
mengikuti kegiatan pelatihan pembuatan produk, hal ini terlihat dari semangat dan
kemauan dalam membawa pulang modul pelatihan pembuatan produk agar di
kemudian hari para warga dapat membuat sendiri produk-produk yang telah dibuat

6
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Kegiatan KKN yang dilaksaanakan di Desa Mojogeneng, Kecamatan Jatirejo,
Kabupaten Mojokerto mulai tanggal 15 Juli 2020 sampai 16 Juli 2023 secara umum
berjalan lancar dan baik berkat terjalinya hubungan kerja sama yang baik antar
Mahasiswa KKN dengan siswa SMK Hasyim Asyari dan masyarakat Desa
Mojogeneng, Dengan adanya kegiatan KKN ini mahasiswa mampu bersosialisasi dan
menghadapi permasalahan yang terjadi di masyarakat dengan baik. Inovasi dan
kreativitas dari mahasiswa juga tumbuh dengan adanya kegiatan KKN ini yang
berguna untuk memajukan daerah yang ditempati khususnya Desa Mojogeneng.
Selama ini kami melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) mendapat tanggapan yang
sangat positif dari aparatur Desa beserta dengan seluruh masyarakat Desa Suka
Damai. Rasa sosial, kerja sama dan kebesamaan masyarakat cukup tinggi dalam
kegiatan pelaksanaan program kerja KKN kami. Semoga semua kegiatan yang sudah
dilakukan dapat dirasakan manfaatnya secara langsung oleh masyarakat.

5.2 Saran
Kerja Kuliah Nyata yang telah dilaksanakan dapat memberikan manfaat yang
sangat baik bagi mahasiswa maupun masyarakat Desa Mojogeneng. Demi
kelancaran pembanggunan perekonomian di Desa Mojogeneng, saran dari kami
adalah apa yang telah dilakukan oleh mahasiswa KKN agar bisa diimplementasikan
sehinggan dapat memberi manfaat yang lebih baik seperti menciptakan usaha baru
dalam UKM untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.

7
DAFTAR PUSTAKA
Amalia, Rizka., dkk. 2018. Produksi Sabun CuciPiring Sebagai Upaya Peningkatan
Efektivitas Dan Peluang Wirausaha. Metana: Juni 2018 Vol. 14(1): 15-18.
Fessenden, R. J. & Fessenden, J. S. 1992. Kimia Organik, Jilid 2, Edisi ketiga.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Sulistyaningsih, Eka & Pratiwi, Indah. 2020. Pembuatan Sabun Pencuci Piring
Sebagai Peluang Usaha Bagi Ibu PKK Dusun Putat Wetan. Yogyakarta
Diakses pada tanggal 13 Juli 2022.

8
LAMPIRAN
DOKUMENTASI PRAKTEK PEMBUATAN SABUN CUCI PIRING

Kegiatan Pemaparan Materi Pembuatan Sabun Cuci Piring

Kegiatan Praktek Pembuatan Sabun Cuci Piring

Anda mungkin juga menyukai