Kan 0110 & Permenlhk

PERSYARATAN TAMBAHAN
AKREDITASI LABORATORIUM LINGKUNGAN

(PERMENLHK No. 23/2020 & PEDOMAN KAN K-01.10 )
Oleh: Anwar Hadi
Cak War official www.infolabling.com
cak_war@yahoo.com 08121127767
P Every 3000 sheets of paper cost one tree, please do not print this page unless you really need
DATA KUALITAS LINGKUNGAN 2/22
Bagaimana Saudara yakin & dapat menyakinkan pihak lain bahwa pengambilan sampel
lingkungan representatif dan data pengujian yang Saudara hasilkan valid serta memiliki
ketertelusuran ke sistem satuan internasional? Berapa tingkat kepercayaan & estimasi
ketidakpastian hasil pengujian yang Saudara laporkan?
Terintegrasi
Sampling Analisis Laporan
Metrological Traceability & Uncertainty Assessment

1- Pengambilan Sampel 2 - Pretreatment 3 - Preparasi
4 - Analisis 5 - Validasi Data 6 - Pelaporan
INGAT ! INGAT !
Laporan lingkungan penting namun lebih baik tidak melaporkan Data bukan sekedar angka namun
jika data tidak valid karena menjadi kebohongan publik merupakan informasi yang bermakna
P Every 3000 sheets of paper cost one tree, please do not print this page unless you really need, by cak_war@yahoo.com (Hp. 08121127767)
GARBAGE IN GARBAGE OUT (GIGO) 3/22
Pengambilan sampel adalah proses pengambilan bagian atau sampel yang dapat
mewakili kumpulannya untuk pengujian kualitas lingkungan
No No No No No No
Sampling Measurement Data Information Management Policy
Kesalahan pengambilan sampel memberikan kontribusi kesalahan terbesar dalam pelaporan
jika pengambilan sampel tidak memenuhi kaidah ilmiah dan hukum

maka pengawetan, transportasi, penyimpanan, preparasi, dan pengujian akan sia-sia
PERMENAKER No. 381/2020
PENGAMBILAN SAMPEL LINGKUNGAN
KOMPETENSI ?
SERTIFIKASI ?
QA/QC
DI LAPANGAN ?
METODE SAMPLING ?
PERENCANAAN &
PERSIAPAN SAMPLING ?
PELAPORAN SAMPLING
P LINGKUNGAN ?
Every 3000 sheets of paper cost one tree, please do not print this page unless you really need, by cak_war@yahoo.com (Hp. 08121127767)
LINGKUP KEGIATAN KAN K-01.10 & PERMENLHK 23/2020 5/22
Kegiatan laboratorium lingkungan mencakup:

a. Pengambilan contoh uji sesuai regulasi di bidang lingkungan hidup dan harus melakukan
sendiri pengambilan contoh uji lingkungan
b. Pengujian parameter kualitas lingkungan yang relevan dengan peraturan perundangan di
bidang Lingkungan Hidup
c. Evaluasi kesesuaian hasil pengujian sesuai regulasi di bidang lingkungan
d. Opini dan interpretasi terkait regulasi di bidang lingkungan
Laboratorium pengujian dengan ruang lingkup parameter kualitas lingkungan tidak
mencakup seluruh kegiatan tersebut diatas dapat diakreditasi oleh KAN berdasarkan
SNI ISO/IEC 17025: 2017, tetapi tidak dapat mengajukan registrasi laboratorium
lingkungan kepada KLHK
Jumlah Minimum Parameter Lingkungan
No Media Parameter
1 Air sungai, air danau, air tanah 3 parameter lapangan dan 7 parameter laboratorium
2 Air laut 3 parameter lapangan dan 3 parameter laboratorium
3 Udara ambien 1 parameter pengujian partikulat dan 2 parameter gas
4 Udara emisi sumber tidak bergerak 3 parameter pengujian
5 Udara emisi sumber bergerak 3 parameter pengujian
6 Kebisingan & getaran 1 parameter pengujian
7 Limbah B3 7 parameter pengujian
8 Tanah untuk pengujian kerusakan tanah/lahan 5 parameter pengujian
9 Biologi 2 parameter pengujian
PEMILIHAN METODE 6/22
Pemilihan Metode Pengujian dan Baku Mutu untuk Pengujian Air

No Parameter Acuan Rentang BML Keterangan
1 Minyak SNI 6989.10-2011 tidak > 5 mg/L 1 mg/L (PP No. Tidak dapat digunakan
dan Lemak digunakan untuk BML < 22/2021, air sungai/ untuk air sungai/danau
5 mg/L (gravimetri) danau kelas 1, 2, 3) kelas 1, 2, 3
10 mg/L (PP No. Hanya untuk air
22/2021, air sungai/ sungai/danau kelas 4
danau kelas 4)
2 COD SNI 6989.73:2019 40 - 400 mg/L Kelas 1: 10 mg/L Tidak dapat digunakan
(refluks tertutup titrimetri) Kelas 2: 25 mg/L untuk air sungai/danau
Kelas 3: 40 mg/L kelas 1 dan 2
SNI 6989.15:2019 50 - 900 mg/L Kelas 4: 80 mg/L Hanya untuk air sungai/
(refluks terbuka titrimetri) (PP No. 22/2021) danau kelas 4
3 Cr6+ SNI 6989.71:2009 0,1 – 1 mg/L Kelas 1-3: 0,05 mg/L Tidak dapat digunakan
(spektrofotometri) Kelas 4: 1 mg/L untuk air sungai/danau
(PP No. 22/2021) kelas 1,2, 3
4 Fenol SNI 06-6989.21- 2004 0,005 - 0,1 mg/L Kelas 1: 0,002 mg/L Tidak dapat digunakan
(spektrofotometri) Kelas 2: 0,005 mg/L untuk air sungai/danau
Kelas 3: 0,01 mg/L kelas 2, 3 dan 4
Kelas 4: 0,02 mg/L
(PP No. 22/2021)
Pemilihan Metode Pengujian dan Baku Mutu untuk Pengujian Air

No Parameter Acuan Rentang BML Keterangan
5 Cd SNI 6989.16:2009 0,05 - 2 mg/L 0.01 mg/L Tidak dapat digunakan
(SSA – Nyala) (PP No. 22/2021) untuk air sungai/danau
6 Pb SNI 6989.8:2009 1 - 20 mg/L Kelas 1-3: 0,03 mg/L Tidak dapat digunakan
(SSA – Nyala) Kelas 4: 0,5 mg/L untuk air sungai/danau
(PP No. 22/2021)
 Parameter logam pada air limbah diukur sebagai logam total sesuai PERMENLH No. 5
Tahun 2014 kecuali Fe dan Mn terlarut mengacu KEPMENLH No. 113 Tahun 2003
 Parameter logam pada air sungai, air danau, dan air laut diukur sebagai logam terlarut
sesuai PP No. 22 Tahun 2021
Catatan: Laboratorium yang memodifikasi rentang metode acuan tersebut diperbolehkan, jika telah
melakukan validasi metode dengan unjuk kerja yang memenuhi kriteria keberterimaan, lingkup
metode tersebut direkomendasikan sebagai “In House Method”.
 Jika laboratorium menggunakan metode standar, verifikasi metode untuk seluruh
parameter pengujian air
 Jika laboratorium menggunakan metode non standar, metode yang dimodifikasi, atau
metode yang digunakan di luar ruang lingkup maka laboratorium wajib melakukan
validasi metode yang salah satunya melakukan uji akurasi menggunakan Certified
Reference Material (CRM) dengan matriks yang sejenis
 BOD dapat diakreditasi jika DO telah diakreditasi

 DO0 (b )  DO5(b ) 
DO 0( S )  DO5( S )   
 V
Vmiroba( s )

BOD5   mikroba( b ) 
P
 Amonia Bebas dapat diakreditasi jika pH dan suhu telah diakreditasi
NH 3   10 0,09018  2729 ,92 / 273  suhu NH 4  

10  pH
 H2S dapat diakreditasi jika pH telah diakreditasi dan jika hasil merupakan
perhitungan konversi maka metode tersebut harus diajukan
 H2S dari konversi S2- maka metode pengujian H2S dan S2- harus diajukan
H 2 S   S 2 1  1  106,89 pH  1 

catatan: H2S ------> HS- + H+
Ka = 1,3.10-7 mol/L
pKa= 6,89
 TDS direct reading dapat diakreditasi jika suhu dan DHL telah diakreditasi
TDSmg/L(250C) = (0,55 – 0,7) x DHLµS/cm(250C)
 Jika laboratorium mengajukan parameter pengujian dengan tahapan preparasi
pengujian maka metode preparasi harus disertakan dalam ruang lingkup
 Jika laboratorium melakukan pengujian Fenol pada air dengan metode APHA
23rd Ed., 5530.C 2017, maka laboratorium dapat menggunakan kuvet
berukuran 1 - 10 cm tergantung dari absorbansi warna yang dihasilkan
 Jika prosedur lebih dari 1 metode pengujian maka semua metode harus
diajukan:
 pengajukan parameter MPN Coliform dengan menggunakan metode APHA
23rd Ed., 9221-B, 2017, maka laboratorium perlu mengajukan metode APHA
23rd Ed., 9221-C, 2017 karena kedua metode tersebut adalah satu
kesatuan untuk mendapatkan hasil uji MPN Coliform
METODE PENGUJIAN KUALITAS UDARA 10/22
Laboratorium lingkungan melakukan pengambilan sampel selama 24 jam:

 parameter debu (TSP)
 particulate matter (PM10 & PM2,5) PP No. 22 Tahun 2021
 Pb udara ambien
 Kebisingan lingkungan sesuai dengan KEPMENLH No. 48 Tahun 1996
 bila debu belum diakreditasi maka Pb di udara ambien belum dapat diakreditasi
Jika pengambilan sampel < 24 jam maka:
Laboratorium terakreditasi
 ketidaksesuaian kategori 1 dan direkomendasikan untuk dicabut akreditasinya
 bila ditemukan pengaduan, KAN akan melakukan survailen tidak terjadwal jika terbukti
maka lingkup tersebut akan dicabut
Laboratorium mengajukan akreditasi awal atau penambahan ruang lingkup
 ketidaksesuaian kategori 1 dan tindakan perbaikan diverifikasi lapangan
Apabila laboratorium mengajukan pengujian partikulat pada emisi sumber
tidak bergerak maka harus mengajukan akreditasi:
 penentuan titik lintas
 penentuan kadar air
 komposisi gas
 kecepatan linier
Pengukuran opasitas secara manual yang dilakukan dengan cara mengambil

sampel langsung dari cerobong tidak dapat diajukan untuk diakreditasi
Pengukuran opasitas sesuai SNI 19.7117.11-2005 menggunakan skala
ringelmann namun jika laboratorium menggunakan skala berbentuk batang
masih dapat menggunakan SNI asal tidak ada perbedaan prinsip kerja
Penggunaan metode kedaluawarsa dapat diterima jika:
 ada bukti permintaan pelanggan atau regulasi
 edisi mutakhir tidak dapat dilakukan oleh laboratorium karena keterbatasan teknologi,
misalnya terkait teknologi kendaraan seperti Euro-4, 5, dan seterusnya
Akreditasi pengujian logam emisi sumber tidak bergerak tidak dapat
diberikan apabila pengujian partikulat tidak diakreditasi.
Pengujian logam dalam udara emisi sumber tidak bergerak yang dilakukan
secara multielemen maka pengukuran partikulat harus dilakukan teknik
pengumpulan menggunakan filter di luar cerobong seperti metode SNI
7117.17-2009 atau metode lain yang setara
Metode pengambilan sampel dan preparasi untuk pengujian logam dalam

emisi sumber tidak bergerak harus memenuhi persyaratan SNI
7117.20:2009, USEPA Method 29 atau metode yang setara
Untuk pengukuran parameter logam berat (instack filter) harus
menggunakan metode pengukuran logam untuk masing-masing parameter
yang tidak sama antara satu logam dengan logam lainnya. Pengukuran ini
tidak dapat menggunakan metode SNI 7117.20:2009
Untuk pengajuan akreditasi parameter NOx pada udara emisi sumber tidak
bergerak menggunakan flue gas analyzer, laboratorium minimal harus
menggunakan sensor NO
NO
NOx  NO  NO2 dan NOx 
0,97
Pengukuran udara ambien 1 jam secara aktif kontinyu dilakukan dengan
cara pengambilan sampel selama 1 jam (bukan sesaat), data yang
dilaporkan merupakan rerata geometrik
PENGAMBILAN CONTOH UJI 13/22
Harus melakukan sendiri pengambilan contoh uji parameter lingkungan:

 Metode pengambilan contoh uji dicantumkan dalam lampiran sertifikat
akreditasi
 Memastikan metode pengambilan contoh yang sesuai:
 SNI 8995: 2021 – Metode pengambilan contoh uji air untuk pengujian fisika dan kimia
 SNI 8990: 2021 – Metode pengambilan contoh uji air limbah untuk pengujian fisika
dan kimia
 SNI 9063: 2022 – Sampling Mikrobiologi di Air dan Air Limbah
 SNI 6964.8: 2015 – Metode pengambilan contoh uji air laut
 Metode pengambilan contoh uji dan pengujian udara merupakan satu
kesatuan dengan metode pengujian
 Meskipun tidak diminta oleh pelanggan, pengukuran parameter lapangan
harus dilakukan saat pengambilan contoh uji sesuai metode yang diacu
misal:
 pengambilan contoh uji air: pH, suhu, DHL, DO
 pengambilan contoh uji udara ambien untuk pengukuran meteorologi, misalnya 0C,
%RH, tekanan, arah dan kecepatan angin, cuaca) harus dituliskan pada rekaman
data pengambilan contoh uji
EVALUASI KETIDAKPASTIAN PENGUJIAN 14/22
 Laboratorium mengevaluasi ketidakpastian pengukuran berdasarkan:

 hasil identifikasi sumber ketidakpastian yang signifikan
 kerja metode pada saat dioperasikan dari hasil validasi dan/atau verifikasi metode
 Laboratorium melakukan evaluasi ulang nilai ketidakpastiannya, bila

terjadi perubahan pada sumber daya laboratorium:
 rekaman data pengendalian mutu laboratorium
 terjadi perubahan peralatan, rekalibrasi peralatan, atau perubahan/penambahan
personil laboratorium
 Batas keberterimaan terhadap hasil evaluasi estimasi ketidakpastian

sesuai dengan dokumen KAN Pd-01.01 tentang Decision Rule
PEMASTIAN KEABSAHAN HASIL 15/22
 Laboratorium harus menetapkan dan menerapkan pemastian keabsahan

hasil yang sesuai dengan metode pengujian yang digunakan
 Pemastian keabsahan hasil eksternal atau uji profisiensi mengacu pada
aturan KAN U-08 Policy on Proficiency Testing
 Pemastian keabsahan hasil Internal untuk pengujian udara dilakukan:
 penggunaan gas standar untuk gas analyzer
 menjamin ketertelusuran peralatan ukur
 Pemastian keabsahan hasil Internal untuk kebisingan dan getaran

dilakukan dengan kalibrasi alat
 Uji banding udara ambien hanya bisa dilakukan:
 gunakan chamber yang dikontrol: kondisi suhu, tekanan, kelembaban,
arah angin dan kecepatan angin
 sistem atau fasilitas permeation tube lengkap dengan permeater/heater
untuk menghasilkan gas tertentu dengan konsentrasi tertentu
 pengenceran gas standar yang menggunakan fasilitas dilution yang
mampu telusur
Selain cara tersebut tidak direkomendasikan
PEMASTIAN KEABSAHAN HASIL 16/22
 Uji banding pengujian udara emisi menggunakan gas analyzer bisa

dilakukan menggunakan gas standar tertelusur ke Sistem Satuan
International
 Salah satu pemastian keabsahan hasil yang harus dilakukan dalam
pengukuran udara adalah uji kontaminasi menggunakan blanko yang
diperlakukan sama dengan sampel.
 Pemastian keabsahan hasil secara internal dalam pengujian air,
dilakukan sesuai persyaratan dalam metode yang diacu seperti uji
kontaminasi, uji presisi dan uji akurasi. Selain itu, uji akurasi pada
pengujian matriks air limbah dan air laut, harus dilakukan dengan spike
matriks
PELAPORAN HASIL 17/22
 Laboratorium lingkungan dalam membandingkan hasil ujinya dengan

peraturan lingkungan hidup yang masih berlaku
 Laboratorium mendokumentasikan aturan keputusan yang digunakan
dengan memperhitungkan tingkat risiko
 Hasil sampel yang diuji dalam kondisi abnormal tidak boleh
dibandingkan dengan baku mutu lingkungan. Abnormalitas antara lain:
 pengujian parameter yang melewati batas waktu simpan (holding time)
 pengujian parameter in-situ/di lapangan yang diukur di laboratorium (suhu,
pH, daya hantar listrik, kekeruhan, dan oksigen terlarut)
 wadah sampel yang tidak sesuai persyaratan
 titik sampling yang tidak sesuai dengan metode yang diacu
PENGUJIAN & PELAPORAN HASIL 18/22
Pengujian kualitas air yang harus dipastikan dalam pelaporan hasil uji
No Parameter Pelaporan
1 Khrom  Terlarut
 Total
 Krom Heksavalen
2 Logam  Total
 Terlarut
3 Nitrat  NO3– & NO3--N
4 Nitrit  NO2– & NO2--N
5 Fosfat  Total Fosfat
 Orthofosfat/Fosfat
6 Amonia  NH3 & NH3-N
7 Belerang/Sulfida  S2- & H2S
8 Nitrogen  N Total
 N Organik/Total Kjeldahl Nitrogen (TKN)
9 Sianida  CN- - total
 CN- - bebas
10 E. Coli, total coliform, fecal coli  Total coliform Dilaporakan MPN atau CFU
 E. Coli tergantung peraturannya
 Fecal coliform
Catatan: Laboratorium harus memastikan kesesuaian metode dengan baku mutu Lingkungan
PENGUJIAN & PELAPORAN HASIL 19/22
Pengujian kualitas udara yang harus dipastikan dalam pelaporan hasil uji
No Parameter Pelaporan
1 Nitrogen Oksida untuk NOx Hasil akhirnya merupakan gabungan dari
udara emisi sumber tidak oksida oksida nitrogen (NO dan NO2)
bergerak
2 Total Reduce Sulfur TRS Hasil akhirnya merupakan gabungan dari
untuk udara emisi hydrogen sulfida, metyl merkaptan,
sumber tidak bergerak dimethyl disulfide, dimethyl sulfide.
Tidak bisa melaporkan TRS menggunakan
parameter H2S
3 Total Hidro Karbon untuk Total Hidro Karbon Hasil akhirnya merupakan gabungan dari
udara emisi sumber tidak seluruh hidrokarbon dalam fase gas.
bergerak Tidak bisa melaporkan Total Hidrokarbon
menggunakan parameter metana (CH4)
4 Sulfur dioksida untuk SO2 Pengukuran Sulfur dioksida di ESTB
udara emisi sumber tidak (dengan penambahan larutan isopropyl
bergerak alkohol) mengacu ke SNI SNI 7117.18-2009
tidak sama dengan sulfur oksida mengacu
ke SNI 19-7117.3.2-2005 (tanpa penambahan
larutan isopropyl alkohol)
 Pelaporan hasil uji dalam sampel padatan harus dipastikan apakah dalam berat kering atau berat
basah, dengan memperhatikan metode uji dan regulasi yg diacu
 Hasil pengujian emisi sumber tidak bergerak harus dilaporkan telah dikoreksi terhadap Oksigen
dan 250C serta 1 atm sesuai dengan peraturan bidang LH
PERSYARATAN LABORATORIUM LINGKUNGAN 20/22
 Sistem Manajemen
 ISO/IEC 17025:2017
 PERMENLHK No. 23 Tahun 2020
 Pengelolaan Limbah laboratorium

 Lampiran II Persyaratan Tambahan Laboratorium Lingkungan Butir F
Permen LHK No. 23 Tahun 2020
 Penyimpanan limbah B3 harus dilakukan dalam tempat penyimpanan
sementara (TPS) yang memenuhi persyaratan peraturan perundangan
yang berlaku (PERMENLHK No. P.12/MENLHK/SETJEN/PLB.3/5/2020
 Pemenuhan persyaratan TPS Limbah B3 merupakan bagian tidak
terpisahkan dari izin usaha
 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Laboratorium

 memenuhi persyaratan sesuai Lampiran II Persyaratan Tambahan
Laboratorium Lingkungan Butir G Permen LHK No. 23 Tahun 2020
PERSYARATAN LABORATORIUM LINGKUNGAN 21/22
PP RI No. 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaaan

Lingkungan Hidup
Pasal 203 ayat 3
Pemantauan Emisi sumber tidak bergerak dengan cara manual sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) huruf a diiakukan oleh laboratorium yang teregistrasi oleh Menteri
Pasal 226
Data air laut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 224 ayat (4) yang memerlukan jasa
laboratorium, pengukurannya dilakukan oleh laboratorium yang teregistrasi oleh Menteri
PERMENLHK RI No 5 Tahun 2021 Tentang Tata Cara Penerbitan Persetujuan Teknis dan Surat
Kelayakan Operasional (SLO) Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan
Pasal 17 ayat (3) huruf d.
hasil pemantauan Air Limbah yang diuji oleh laboratorium yang telah mendapat registrasi dari
Menteri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
Pasal 47 ayat (2)
Uji Emisi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dilakukan melalui laboratorium yang
telah mendapat registrasi dari Menteri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
LAMPIRAN VII Persetujuan Teknis Pembuangan Air Limbah Ke Laut
menggunakan laboratorium yang teregistrasi oleh Menteri
PERMENLHK RI No. 1 Tahun 2021 Tentang Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan
dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER)
A. Kriteria Pengendalian Pencemaran Air, Udara, LB3
Peringkat Merah : tidak menggunakan jasa laboratorium yang terakreditasi dan teregistrasi

Kan 0110 & Permenlhk

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Kan 0110 & Permenlhk

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

PERSYARATAN TAMBAHAN

AKREDITASI LABORATORIUM LINGKUNGAN

Oleh: Anwar Hadi

Cak War official www.infolabling.com

Metrological Traceability & Uncertainty Assessment

4 - Analisis 5 - Validasi Data 6 - Pelaporan

Kesalahan pengambilan sampel memberikan kontribusi kesalahan terbesar dalam pelaporan

jika pengambilan sampel tidak memenuhi kaidah ilmiah dan hukum

Kegiatan laboratorium lingkungan mencakup:

Pemilihan Metode Pengujian dan Baku Mutu untuk Pengujian Air

Pemilihan Metode Pengujian dan Baku Mutu untuk Pengujian Air

 BOD dapat diakreditasi jika DO telah diakreditasi

NH 3   10 0,09018  2729 ,92 / 273  suhu NH 4  

H 2 S   S 2 1  1  106,89 pH  1 

Laboratorium lingkungan melakukan pengambilan sampel selama 24 jam:

Pengukuran opasitas secara manual yang dilakukan dengan cara mengambil

Metode pengambilan sampel dan preparasi untuk pengujian logam dalam

Harus melakukan sendiri pengambilan contoh uji parameter lingkungan:

 Laboratorium mengevaluasi ketidakpastian pengukuran berdasarkan:

 Laboratorium melakukan evaluasi ulang nilai ketidakpastiannya, bila

 Batas keberterimaan terhadap hasil evaluasi estimasi ketidakpastian

 Laboratorium harus menetapkan dan menerapkan pemastian keabsahan

 Pemastian keabsahan hasil Internal untuk kebisingan dan getaran

 Uji banding pengujian udara emisi menggunakan gas analyzer bisa

 Laboratorium lingkungan dalam membandingkan hasil ujinya dengan

 Pengelolaan Limbah laboratorium

 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Laboratorium

PP RI No. 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaaan

Anda mungkin juga menyukai