UJI SKALAR
[Uji Perbandingan Pasangan dan Uji Perbandingan Jamak]
Kelompok 4 / AP2
h h
Rasa Rasa
Kerenyahan Kerenyahan
hh hh hh hh hh hh
hh hh Rasa hh hh Kerenyahan
hh hh hh hh
Rasa Kerenyahan
0
Syifa
Yunia
Ziana
Linda
Shemira
Kabul
Evita
Mega
Indah
Fonda
Daffa
Dhini
Zona
Puspita
Raisa
Alyssa
Susi
Grace
Nabila
Aini
Catharina
Sandi
Astrid
Reyhan
Anisa Z
Anisa S
Rafi
Rosa
-1
-2
-3
Rasa Kerenyahan
Linda
Shemira
Yunia
Kabul
Evita
Syifa
Ziana
Mega
Indah
Daffa
Nabila
Aini
Dhini
Raisa
Fonda
Zona
Puspita
Grace
Catharina
Alyssa
Susi
Astrid
Anisa S
Sandi
Anisa Z
Reyhan
Rafi
Rosa
-1
-2
-3
Rasa Kerenyahan
0
Linda
Syifa
Shemira
Yunia
Ziana
Mega
Indah
Daffa
Kabul
Evita
Aini
Catharina
Dhini
Raisa
Fonda
Zona
Puspita
Nabila
Alyssa
Susi
Astrid
Grace
Sandi
Anisa Z
Reyhan
Anisa S
Rafi
Rosa
-1
-2
-3
Rasa Kerenyahan
Berdasarkan grafik dan hasil uji perbandingan jamak, didapat hasil bahwa
wafer coklat Briko memiliki rasa yang agak lebih enak dibandingkan dengan
wafer coklat Tango karena respon panelis yang terlihat dari grafik paling banyak
berada di titik 1, sedangkan dari segi rata-rata respon panelis rasa wafer coklat
Briko tidak berbeda dengan wafer coklat Tango. Sedangkan untuk parameter
kerenyahannya, wafer coklat Briko agak lebih renyah jika dibandingkan dengan
wafer coklat Tango karena respon panelis yang terbanyak terlihat dari grafik yaitu
pada titik 1 dan rataan respon dari panelis adalah 1.
4.1. Uji Perbandingan Jamak Rasa dan Kerenyahan Wafer Coklat
“Nabati” dengan Wafer Coklat “Tango” sebagai Pembanding
4
Grafik Wafer Nabati (Jamak)
3
0
Ziana
Syifa
Shemira
Linda
Mega
Yunia
Kabul
Evita
Indah
Fonda
Daffa
Dhini
Nabila
Aini
Zona
Puspita
Grace
Raisa
Alyssa
Susi
Astrid
Catharina
Sandi
Reyhan
Anisa Z
Anisa S
Rafi
Rosa
-1
-2
-3
-4
Rasa Kerenyahan
Berdasarkan grafik dan data hasil uji perbandingan jamak, didapat hasil
bahwa rasa wafer coklat Nabati tidak berbeda dengan wafer coklat Tango karena
rata-rata jumlah respon panelis adalah -0,21, sedangkan dilihat dari modus atau
nilai yang paling banyak keluar dari respon panelis rasa wafer coklat Nabati agak
lebih enak dibandingkan dengan wafer coklat Tango. Sedangkan untuk parameter
kerenyahannya, wafer coklat Nabati dinyatakan agak kurang renyah jika
dibandingkan dengan wafer coklat Tango karena rata-rata dari jumlah respon
panelis dan modus atau nilai yang paling banyak dari respon panelis adalah -1.
4.2. Uji Perbandingan Jamak Rasa dan Kerenyahan Wafer Coklat
“Khong Guan” dengan Wafer Coklat “Tango” sebagai Pembanding
4
Grafik Wafer Khong Ghuan (Jamak)
3
0
Ziana
Linda
Shemira
Yunia
Kabul
Evita
Syifa
Mega
Indah
Daffa
Dhini
Fonda
Zona
Puspita
Aini
Catharina
Raisa
Alyssa
Grace
Nabila
Sandi
Anisa Z
Susi
Astrid
Reyhan
Anisa S
Rosa
Rafi
-1
-2
-3
-4
Rasa Kerenyahan
Berdasarkan grafik dan data hasil uji perbandingan jamak, didapat hasil
bahwa wafer coklat Khong Guan memiliki rasa yang tidak berbeda dengan wafer
coklat Tango. Sedangkan untuk parameter kerenyahannya, wafer coklat Khong
Guan masih dikatakan tidak berbeda dengan wafer coklat Tango karena rata-rata
jumlah respon panelis adalah 0,21 dan jika dilihat dari nilai modus atau nilai yang
paling bnyak dari respon panelis wafer coklat Khong Guan agak lebih renyah
dibandungkan engan wafer coklat Tango.
BAB 4
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Uji perbandingan pasangan atau paired comparison test adalah uji yang
digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan di antara dua contoh uji dan
untuk memperkirakan besarnya perbedaan yang ada dengan skala. Uji
perbandingan jamak atau multiple comparison testprinsipnya sama dengan uji
perbandingan pasangan, hanya saja contoh uji yang dibandingkan tiga atau lebih
dengan satu contoh uji sebagai pembanding.
Pada uji perbandingan pasangan, dapat disimpulkan bahwa Biskuit Cream
Crackers “Khong Guan” tidak berbeda rasa dan kerenyahannya dilihat dari rataan
respon panelis dan agak kurang enak dan agak kurang renyah dilihat dari segi
nilai modus dari respon panelis dengan Biskuit Cream Crackers “Roma”
berdasarkan pembahasan hasil data pada tabel dan yang ditunjukan grafik. Pada
uji perbandingan jamak untuk parameter rasa dapat diambil kesimpulan bahwa
wafer coklat “Selamat”, wafer coklat “Briko” dan wafer coklat “Nabati” agak
lebih enak daripada wafer coklat “Tango” sebagai pembanding. Pada parameter
kerenyahan uji perbandingan jamak, dapat diambil kesimpulan bahwa wafer
coklat “Briko”, wafer coklat “Selamat” dan wafer coklat “Khong Guan”, agak
lebih renyah daripada wafer coklat “Tango” sebagai pembanding dan wafer coklat
“Nabati” agak kurang renyah daripada wafer coklat “Tango”.
4.2 Saran
Pada praktikum kali ini kami menyarankan agar hendaknya tim penyaji
mengganti contoh sampel uji pada setiap perpindahan, karena wafer atau biskuit
cream crackers yang terlalu lama dibiarkan di ruang terbuka akan membuat
kerenyahan wafer atau biskuit cream crackers tersebut berkurang dan akan
mempengaruhi penilaian panelis.
DAFTAR PUSTAKA
Kemp SE, Hollowood T, and Hort J. 2009. Sensory Evaluation: A Practical
Handbook. Wiley Blackwell, United Kingdom. Diakses pada Kamis, 10
April 2019.
Meilgard M, Civille GV, and Carr BT.2006. Sensory Evaluation Techniques
Forth Edition. USA: CRC Press. Diakses pada Kamis, 11 April 2019.
Setyaningsih D, Apriyantono A, dan Sari MP. 2010. Analisa Sensori Industri
Pangandan Agro. Bogor: IPB Press. Diakses pada Kamis, 11 April 2019.
Soekarto TS. 1985. Penilaian Organoleptik untuk Industri Pangan dan Hasil
Pertanian. Jakarta: Bharata Karya Aksara. Diakses pada Kamis, 10 April
2019.
Susiwi S. 2009. Penilaian Organoleptik. Universitas Pendidikan Indonesia,
Bandung. Diakses pada Kamis, 11 April 2019.
LAMPIRAN