Anda di halaman 1dari 6

Laporan Praktikum Hari/Tanggal : Kamis, 18 April 2019

Analisis Organoleptik PJ Dosen : Mrr. Lukie Trianawati, STP, MSi


Tim Penyaji : Kelompok 10 Asisten : Aqila Nur L, A.md

UJI SKALAR
(Uji Skoring dan Uji Peringkat)
Kelompok 8/BP2

Azizah Nuur F R J3E118070


Raihan Pradipta J3E118093
Unasya Karimah J3E218178

SUPERVISOR JAMINAN MUTU PANGAN


SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2019
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada uji skalar panelis diminta menyatakan besaran kesan yang diperolehnya. Besaran
ini dapat dinyatakan dalam bentuk besaran skalar atau dalam bentuk skala numerik. Besaran
skalar digambarkan dalam : pertama, bentuk garis lurus berarah dengan pembagian skla
dengan jarak yang sama. Kedua, pita skalar yaitu dengan degradasi yang mengarah (seperti
contoh degradasi warna dari sangat putih sampai hitam). Beberapa uji skalar yaitu uji skalar
garis, uji skor, dan uji penjenjangan. (Susiwi, 2009)

Uji peringkat atau uji ranking dapat digunakan untuk mengurutkan serangkaian dua
sampel atau lebih sesuai intensitas mutu dan kesukaan konsumen dan dalam rangka memilih
yang terbaik dan menghilangkan yang terjelek. Uji ranking termasuk pada uji skalar karena
hasil pengujian oleh panelis telah dinyatakan dalam besaran kesan dengan jarak (interval)
tertentu. Uji ranking ini bisa mengukur pengaruh proses baru terhadap mutu produk, yaitu
untuk mengetahui apakah produk baru sama atau lebih baik dari produk lama. Selain itu juga
untuk menentukan contoh terbaik atau produk yang paling digemari konsumen, tujuan utama
pemasaran produk itu. (Tarwendah, 2017)

Uji skoring artinya pemberian skor untuk atribut yang dinilai menurut kesan mutu atau
intensitas karakteristik sensoriknya, menurut skala numeric yang telah disediakan untuk
masingmasing deskripsinya. Uji skoring termasuk dalam jenis uji skalar dalam evaluasi
sensori. Pada uji skalar panelis diminta menyatakan besaran kesan yang diperolehnya.
Besaran ini dapat dinyatakan dalam bentuk besaran skalar atau dalam bentuk skala numerik.
Uji skoring juga dapat digunakan untuk mengetahui besarnya perbedaan kualitas diantara
beberapa produk sejenis dengan memberikan penilaian atau skor terhadap sifat tertentu dari
suatu produk. (Tarwendah, 2017)
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah memperkenalkan dan seklaigus menjadi ajang
berlatih bagi mahasiswa tentang tata cara penyelenggaraan uji skalar dan analisis respon
ujinya. Disamping itu, sebagai ajang latihan terus menerus mengenal sifat inderawi berbagai
contoh uji.
BAB 2
METODOLOGI
2.1 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah empat lusin pising kecil melamin, satu
lusing gelas besar, dispenser, talenan, dan pisau. Sedangkan bahan yang digunakan pada
praktikum ini adalah buah pisang dengan tiga jenis varietas (Ambon, Sereh, Lampung),
biskuit dengan lima jenis merk (Regal, Monde, Khong Guan, Roma, Nissin), satu galon air
minum.

2.2. Prosedur Kerja


2.2.1 Persiapan Contoh Uji
2.2.1.1 Uji Skoring

Buah pisang dikupas, dipotong-potong, dan dibagikan pada


piring kecil berkode

2.2.1.2 Uji Peringkat

Biskuit dipotong-potong dan dibagikan pada piring kecil


berkode

2.2.2 Penyajian Contoh Uji


2.2.2.1 Uji Skoring (Kemanisan)

Ket :
Pisang Lampung = 569
Pisang Sereh = 612
Pisang Ambon = 818
2.2.2.2 Uji Peringkat

Ket :
Biskuit Regal = 762
Biskuit Monde = 902
Biskuit Khong Guan = 846
Biskuit Roma = 457
Biskuit Nissin = 195
DAFTAR PUSTAKA
Tarwendah, dkk. 2017 Apr. Studi komparasi atribut sensoris dan kesadaran merek produk
pangan. Jurnal Pangan dan Agroindustri. 5(2): 66-73.

Susiwi S. 2009. Penilaian Organoleptik [Handout]. FPMIPA : Universitas Pendidikan Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai