ACARA III
UJI PEMBEDAAN
Oleh:
KELOMPOK XIV
PENDAHULUAN
Hasil dari pengujian sensori yang baik adalah jika hasil yang didapatkan
tidak bias. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan bias dalam penilaian
seperti faktor fisiologi, berupa adaptasi terhadap meningkatnya intensitas
campuran. Faktor lain yang mempengaruhi adalah faktor psiologi berupa
kesalahan, ekspektasi, kontas efek, halo efek, logical error, dan kecendrungan
memberi nilai ekstrim dalam penilaian. Karakteristik sensori dievaluasi
menggunakan panelis yang terlatih. Sebelum pengujian sampel dilakukan, panelis
melakukan focus group discussion (FGD) dan dilatih untuk mengidentifikasi mutu
sensori sampel. Selain itu panelis diminta untuk mendeskripsikan atribut mutu dan
skor untuk sampel yang meliputi mutu eksternal (warna kulit, keseragaman warna,
kesimetrisan bentuk, karakter kulit) dan mutu internal (warna crumb, sifat remah,
aroma, rasa, tekstur). Pelatihan dilakukan beberapa kali untuk produk yang sama
oleh panelis yang sama (dilakukan pada waktu yang berbeda). Setiap atribut
sensori memiliki skor yang bervariasi dengan deskripsi yang berbeda (Yumalia.,
2017).
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1 A 0 1 0 1 1 0
2 B 0 1 0 1 1 0
3 C 0 1 0 1 0 1
4 D 0 1 1 0 1 0
5 E 0 1 0 1 0 1
6 F 0 1 0 1 0 1
7 G 0 1 0 1 0 1
8 H 1 0 0 1 1 0
9 I 1 0 0 1 0 1
10 J 0 1 0 1 0 1
11 K 0 1 0 1 0 1
12 L 0 1 0 1 0 1
13 M 0 1 0 1 1 0
14 N 0 1 0 1 0 1
15 O 0 1 0 1 0 1
16 P 0 1 0 1 0 1
17 Q 0 1 0 1 0 1
18 R 0 1 0 1 0 1
19 S 0 1 0 1 0 1
20 T 0 1 0 1 0 1
21 U 0 1 1 0 0 1
22 V 0 1 0 1 0 1
23 W 0 1 0 1 0 1
24 X 0 1 0 1 0 1
25 Y 0 1 1 0 1 0
26 Z 0 1 0 1 1 0
27 AA 0 1 1 0 0 1
28 AB 0 1 0 1 0 1
29 AC 0 1 0 1 0 1
30 AD 0 1 0 1 1 0
31 AE 0 1 0 1 0 1
JumlahPanelis 31 31 31
JKB 29 27 23
% Signifikansi 5 % 21 21 21
AtributWarna
Nama
No Warna Kemanisan Kekentalan
Panelis
609 124 781 609 124 781 609 124 781
1 A 0 0 1 0 0 1 0 0 1
2 B 0 0 1 0 0 1 0 0 1
3 C 0 0 1 0 0 1 0 0 1
4 D 0 0 1 0 1 0 0 1 0
5 E 0 0 1 0 0 1 0 0 1
6 F 1 0 0 0 0 1 0 0 1
7 G 1 0 0 0 0 1 0 1 0
8 H 0 1 0 0 0 1 0 1 0
9 I 0 0 1 0 0 1 0 0 1
10 J 0 0 1 0 0 1 0 0 1
11 K 0 0 1 0 0 1 0 1 0
12 L 0 0 1 0 0 1 0 0 1
13 M 0 0 1 0 0 1 0 0 1
14 N 0 0 1 0 0 1 0 0 1
15 O 0 1 0 0 1 0 0 1 0
16 P 0 0 1 0 0 1 0 0 1
17 Q 0 0 1 0 0 1 0 0 1
18 R 0 0 1 0 0 1 0 0 1
19 S 0 0 1 0 0 1 0 0 1
20 T 0 0 1 0 0 1 0 0 1
21 U 0 0 1 0 0 1 0 0 1
22 V 0 0 1 0 0 1 0 0 1
23 W 0 0 1 0 0 1 0 0 1
24 X 0 0 1 0 0 1 0 0 1
25 Y 0 0 1 0 0 1 0 1 0
26 Z 0 1 0 0 1 0 0 1 0
27 AA 0 0 1 1 0 0 1 0 0
28 AB 0 0 1 0 0 1 0 0 1
29 AC 0 0 1 0 0 1 0 0 1
30 AD 0 0 1 1 0 0 0 0 1
31 AE 0 0 1 0 0 1 0 0 1
JumlahPanelis 31 31 31
JKB 26 26 23
% Signifikansi
5% 16 16 16
Andiani, A dan Fajar., 2018. Pedoman Uji Indrawi Bahan Pangan. Bhrata Karya
Aksara. Jakarta.
Ivani, P. T., 2017. Studi Komprasi Atribut Sensori dan Kesadaran Merek Produk
Pangan. Jurnal Pangan dan Agroindutsri. Vol. 5 (2).
Mariana., 2020. Karakteristik Organoleptik dan Kimia Produk Stik Rumput Laut
(Kappaphycus Alvarezii). Jurnal Teknologi & Industi Hasil Pertanian.
Vol. 16 (1).
Pastiniasih. 2011. Uji Pembedaan. http://www.scribd.com/doc/49381204/uji-
pembeda. (Diakses pada tanggal 30 Mei 2021).
Soekarto, S.T., 1985. Penilaian Organoleptik (untuk Industri Pangan dan Hasil
Pertanian). Bharata Karya Aksara. Jakaerta
Susiwi, H., 2019. Analisis Sensori untuk Industri Pangan dan Agro. IPB PRESS.
Bogor.
Susiwi. S., 2009. Penuntun Praktikum Penilaian Organoleptik. Jurusan
Teknologi Pangan dan Gizi. Fakultas Teknologi Pertanian. Bogor. IPB
Press.
Yumalia, I., 2017. Penilaian Organoleptik Industri Pangan. Bharta Karya Aksara.
Jkarta.