ANALISIS SENSORI
Metode analisa sensori dikembangkan
dengan sesuai dengan tujuan analisis yang
dilakukan. Pada prinsipnya terdapat tiga jenis
metode analisis sensori,yaitu : uji pembeda
(discriminative test), uji deskripsi (descriptive test) ,
dan uji afeksi (affective test). Pengujian analisis
sensori dapat digunakan satu jenis metode ataupun
penggabungan beberapa metode yang dirancang
sesuai dengan tujuan.
Adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui ada
atau tidaknya perbedaan karakteristik atau sifat
sensori antara dua atau lebih contoh. Uji ini
digunakan untuk menilai pengaruh perubahan
proses produksi atau penggantian bahan dalam
pengolahan pangan,serta untuk mengetahui
perbedaan antara dua produk dari bahan baku
yang sama.
1. UJI A-BUKAN A
Uji ini dilakukan ketika tujuan pengujian adalah untuk
mengetahui apakah ada perbedaan sensori diantara dua
produk,khususnya apabila tidak dimungkinkan adanya tiga kali
penyajian,atau kondisi dimana uji segitiga atau uji duo-trio tidak bisa
digunakan. Contoh uji ini adalah ketika membandingkan produk yang
memiliki flavor yang kuat atau pada saat melibatkan indra rangsang
yang kompleks dan dapat membingungkan panelis.
Dilakukan pada situasi :
1. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan pada prosuk stelah
dilakukan perubahan bahan baku, proses, kemasan,atau metode
penyimpanan.
2. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan secara
keseluruhan , ketika tidak ditemukan atribut tertentu yang
mengakibatkan perbedaan tersebut.
3. contoh disajikan secara bergantian dan acak. Panelis tidak
boleh untuk membandingkan antarcontoh.salah satu contoh
digunakan sebagai standar dan disajikan beberapa kali dalam
satu rangkaian penyajian. Contoh ini relatif sedeerhana serta
ekonomis
2. UJI PERBANDINGAN PASANGAN
PAIRED COMPARISON TEST)
Uji dua dari lima ( two-out-of- five test ) adalah contoh uji
dengan contoh jamak ( multiple-sample ) yang digunakan untuk
menentukan perbedaan diantara dua perlakuan. Prinsip uji ini sama
dengan uji segitiga , hanya saja pada uji ini melibatkan lima contoh
dalam kombinasi 2 + 3, sedangkan pada uji segitiga menggunakan 3
contoh dengan kombinasi 1 + 2. dalam uji ini, panelis panelis
diminta menentukan 2 contoh yang sama. Hanya terdapat dua
metode penyajian contoh, yaitu XXYYY dan xxxyy, akan tetapi
masing-masing memiliki 10 kombinasi yang mungkin, sehingga
menghasilkan total 20 kombinasi. Untuk hasil yang optimal , maka
uji ini harus menggunakan 20 orang panelis,atau kelipatannya.
8. UJI RANGKING
Pada bidang industri, perbaikan produk maupun pemilihan
produk terbaik merupakan salah satu alternatif penunjang pemasaran. Uji
rangking dapat diterapkan untuk memecahkan permasalahan tersebut. Ui
ranking adalah uji yang meminta panelis untuk mengurutkan contoh
yang telah diberi kode sesuai urutan nya untuk suatu atribut sensori
tersebut, contohnya atribut kekerasan , kemanisan ,atau intensitas aroma.
Batas maksimal yang diujikan dalam satu waktu adalah lima sampai
tujuh contoh,dan panelis yang dilibatkan minimal sebanyak 30 orang. Uji
statistik yang dapat digunakan untuk mengolah data hasil uji ranking di
antaranya dengan friedman rank test.
B. UJI AFEKSI
Metoda uji afeksi adalah metode yang digunakan untuk mengukur sikap
subjektif konsumen terhadap produk berdasarkan sifat-sifat sensori.
terdapat tiga metode yang dapat dilakukan dalam penyajian contoh
pada uji afeksi ,yaitu monadic,sequential monadic, semua contoh disajikan
dalam satu waktu. pada squential monadic, contoh disajikan dalam
rangkaian untuk di uji pada waktu yang sama. Sementara dalam penyajian
berpasangan , contoh yang disajikan sebanyak dua buah atau satu pasang
pada waktu yang sama.
tujuan dari metode afeksi ini adlah untuk mengetahui respon
individu berupa penerimaan ataupun kesukaan dari konsumen terhadap
produk yang sudah ada, produk yang baru, ataupun karakteristik khusus dari
produk yang diuji. Uji afeksi ini bersifat kualitatif dan kuantitatif.
dalam uji penerimaan ini termasuk :
1. Uji kesukaan ( uji hedonik )
2. Uji mutu hedonik
3. Uji mutu skalar
1. UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK )
Ada berbagai jenis uji deskripsi sensori. Beberapa uji yang umum
dikenali adalah metode :
1. Metode profil flavor ( flavour profile method )
dimana metode ini didasarkan pad konsep bahwa flavor yang
terdiri dari rasa,bau dan faktor rasa akibat reaksi bahan kimia
,ditambah dengan suatu impresi sensori kompleks yang mendasari ,
kemudian masing- masing atribut aroma,rasa ,dan aftertaste ( rasa
sesudah ) diidentifikasi, kemudian masing-masing identifikasi nya
dinilai
Diantara unsur-unsur yang dinilai pada methode ini,yaitu :
amplitudo (besaran kesan) atau kesan keseluruhan,identifikasi bau dan
rasa yang diterima,intensitas masing-masing karakter, urutan
kemunculan,dan aftertaste.
Panelis dipilih berdasarkan kemampuannya dalam
membedakan bau dan rasa, mampu berkomunikasi mengenai presepsi
disamping kemampuannya spesifik lainya. Panelis biasanya terdiri dari
4 – 8 orang dan bekerja sama dalam mencapai kesepakatan ( konsensus
) deskripsi yang digunakan.
keuntungan utama profil flavor adalah dapat mendeskripsikan
secara spesifik atribut sensori suatu produk termasuk aftertaste nya.
Dalam prosedur pengujian ,ada 5 hal yang diperlukan untuk
mendapatkan hasil uji yang baik yaitu : orientasi,sesi formal yang
bersifat tertutup ataupun terbuka, membuat kondisi ruangan senyaman
mungkin, mengembangkan tehnik penciuman dan pencicipan yang
standar, serta pengadaan standar referensi. Pada pengujian profil flavor,
terdapat 5 hal yang dinilai yaitu :
❑Charakter notes : komponen tunggal dari aroma atau flavor yang paling berpengaruh
yang dinyatakan dengan istilah deskriptif atau asosiatif
❑Intensitas , yaitu derajat penerimaan charakter notes
0 : tidak ada ( ambang batas atau saat mulai dikenal )
1 : sedikit kuat
2 : kuat sedang
3 : kuat
❑Urutan charakter notes yang diterima
❑Aftertaste , yaitu impresi atau persepsi yang diterima setelah eaktu tertentu
❑Amplitudo , yaitu derajat pencampuran ( blend) atau jumlah keutuhan aroma (
fullness ) atau flavor
ada 7 skala ( termasuk angka ½ )
0 : tidak ada pencampuran dan keutuhan
1 : Pencampuran Dan Keutuhan Rendah
2 : pencampuran dan keutuhan sedang
2. ANALISIS ATRIBUT PROFIL