Analisis Organoleptik
PJ Dosen
UJI SKALAR
(Uji Perbandingan Pasangan dan Uji Perbandingan Jamak)
Kelompok 8 / BP-2
Angga Ari Yuwono
J3E213129
J3E113042
Indah Purwanti
J3E213124
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Uji skalar, panelis diminta menyatakan respon dalam besaran kesan. Besaran kesan
dapat berupa besaran skala garis, besaran skala numerik, atau besaran skala hedonik. Jenis uji
skalar adalah uji skalar garis, uji skor, uji perbandingan pasangan, uji perbandingan jamak,
dan uji perjenpengan.
Pada praktikum kali ini dilakukan uji perbandingan pasangan dan uji perbandingan
jamak. Uji perbandingan pasangan atau paired comparison hamper menyerupai uji pasangan,
bedanya terletak pada pertanyaan untuk panelis. Pada uji pasangan hanya ada atau tidaknya
perbedaan atau dua contoh uji berkode. Tapi pada uji perbandingan pasangan ditambahkan
lagi mana yang lebih dari dua contoh uji sehingga yang 1 contoh uji berkode, yang 1 lagi
sebagai pembanding.
Uji perbandingan jamak atau multiple comparison hamper sama dengan
perbandingan pasangan. Pada uji perbandingan jamak ini contoh uji bisa tiga atau lebih
disajikan bersamaan. Panelis diminta untuk memberikan skor berdasarkan skala kelebihan
bisa lebih baik atau lebih buruk. Besaran skalar digambarkan dalam: pertama, bentuk garis
lurus berarah dengan pembagian skala dengan jarak yang sama. Kedua, pita skalar yaitu
dengan degradasi yang mengarah (seperti contoh degradasi warna dari sangat putih sampai
hitam).
1.2 Tujuan
Tujuan praktikum adalah memperkenalkan dan sekaligus ajang
berlatih bagi mahasiswa tentang cara penyelenggaraan uji scalar dan
analisis respon ujinya. Disamping itu, sebagai ajang latihan terus menerus
mengenal sifat indrawi sebagai contoh uji (produk pangan).
METODE
2.1 Bahan & Alat
Bahan
Berkode
Berkode
Potong
dengan
ukuran
Sajikan
ke piring
saji
Rasa / Kerrenyahan
Rasa / Kerrenyahan
Berkode
Berkode
Berkode
Berkode
3.1 Hasil
3.2 Pembahasan
a.Uji Perbandingan Pasangan
laki laki penialaian rasa dominan angka positif (lebih baik daripada pembanding) dan
penialaian kerenyahan tidak ada yang dominan antara posif ataupun negatif.
sehingga dapat dikatakan bahwa rasa contoh uji memiliki mutu dan kualitas rasa yang
agak lebih enak dibandingkan dengan contoh pembanding.
b.Uji Perbandingan Jamak Wafer SELAMAT
dilihat dari grafik penilaian tertinggi untuk rasa dan kerenyahan, (+3) yaitu sangat
lebih enak dan sangat sangat lebih renyah. Sedangkan penilaian (-2) yaitu kurang
enak didapatkan oleh keduanya dari tingkat rasa maupun kerenyahan kurang renyah.
Penilaian tersebut tidak sebanding, karena dari tingkat parameter penilaian
menunjukkan beberapa panelis menilai tingkat rasa lebih enak, namun kerenyahan
dinilai kurang renyah, serta untuk penilaian sama dengan pembanding penilaian rasa
lebih banyak yaitu 3 panelis, dan kerenyahan 6 panelis. Sehingga dapat ditarik
pernyataan bahwa dari tingkat penilaian, rasa dan kerenyahan wafer Selamat masih
lebih enak dan lebih renyah dari pembanding (wafer Tango).
c.Uji Perbandingan Jamak Wafer Khong Guan
Pada Uji perbandingan jamak dengan kode contoh yaitu wafer khong guan,
hasill penilaian yang didapatkan yaitu skor tingkat rasa (-19) dimana menunjukkan
rasa dari wafer khong guan lebih kurang enak dibandingkan pembanding (wafer
Tango), sedangkan untuk tingkat kerenyahan, wafer Khong Guan searah dengan rasa,
yaitu kurang renyah dengan ditunjukkan skor dari penilaian panelis (-16).
Dari hasil yang didapatkan menjadi grafik, perbandingan wafer khong guan
dengan pembanding masih menunjukkan angka negatif dilihat dari penilaian 26
panelis, penilaian dari masing masing panelis masih dominan agak kurang enak (-1),
kurang enak (-2), dan sangat kurang enak (-3). Masing masing dari penilaian tersebut
13 orang panelis menunjukan (-1) agak kurang enak dari tingkat rasa, 5 orang panelis
menunjukkan (-2) kurang enak, serta 1 orang panelis (-3) sangat kurang enak. 2 orang
panelis menilai (0) tidak berbeda, 3 orang panelis menilai (1) agak lebih enak, dan (2)
2 orang panelis menilai (2) lebih enak. Sedangkan dilihat dari penilaian tingkat
kerenyahan, 1 orang panelis menilai (-3) sangat kurang enak, 9 orang panelis menilai
(-2) kurang enak), 8 prang panelis menilai (-1) agak kurang enak, dan tidak
seorangpun yang menilai (0) tidak berbeda. kemudian dapat ditarik pernyataan bahwa
perbandingan wafer Khong Guan lebih kurang enak dan kurang renyah dibandingkan
dengan wafer tango.
d.Uji Perbandingan Jamak wafer OOPS
Pada hasil yang didapatkan untuk perbandingan wafer OOPS dengan contoh
pembanding wafer Tango, wafer OOPS mendapatkan skor (-5) dari tingkat rasa yang
menunjukkan adanya sedikit perbedaan kurang tidak enak, sedangkan dari tingkat
kerenyahan, wafer OOPS mendapatkan skor (-16) menunjukkan perbedaan yang
mencolok dibandingkan dari tingkat rasa.
Dari hasil yang didapatkan menjadi grafik, perbandingan wafer OOPS
dengan pembanding wafer Tango menunjukkan dominan di angka (-1) yaitu agak
kurang enak dan atau agak kurang renyah. Dari hasil yang didapatkan, wafer OOPS
memppunyai penilaian rasa yang kurang enak di bandingkan dengan wafer Tango
sesuai dengan penilaian 26 panelis. Skor terendah untuk rasa yaitu 2 orang dengan
penilaian (-2) kurang enak, 13 penilaian dengan skor (-1) agak kurang enak, dan
hanya 1 yang memiliki penilaian 0 atau sama dengan pembanding, kemudian untuk
penilaian positif menunjukkan 4 penilaian dengan skor 1 atau agak enak, 2 penilaian
lebih enak, dan 1 penilaian sangat lebih enak. Sedangkan dari tingkat rasa
menunjukkan skor terendah yaitu (-3) sangat kurang renyah oleh 1 penilaian, (-2)
lebih kurang renyah oleh 3 penilaian dan (-1) agak kurang enak oleh 10 penilaian. Hal
tersebut menunjukkan bahwa penialain negatif atau kurang dari pembanding yaitu
agak kurang renyah. Kemudian dari tingkat lebih dari pembanding yaitu 4 penilaian
(1) agak lebih enak, 1 penilaian (2) lebih enak dan 1 penilaian (3) sangat lebih enak.
Dari pernytaan tersebut dapat disimpulkan bahwa rasa dari wafer OOPS agak kurang
enak dan agak kurang renyah.
Pada tabel hasil perbandingan jamak antara contoh uji (wafer Nissin) dengan
wafer Tango dilihat secara hasil skor penilaian -7. Sedangkan dari tingkat
kerenyahan, wafer Nissin mempunyai tingkat kerenyahan yang lebih baik
dibandingkan pembanding (wafer Tango) yaitu 4.
Dari data hasil graafik penilaian masing masing panelis menunjukkan adanya
penilaian yang berbanding lurus yaitu sama antara rasa dan kerenyahan. Dilihat dari
grafik menunjukkan skor yang diberikan panelis cenderung negatif atau tidak lebih
enak disbanding pembanding. Titik titik yang banyak terjadi yaitu pada (-1).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk tingkat rasa, wafer Nissin kurang enak
dibandingkan dengan wafer Tango, namun untuk kerenyahan, wafer Nissin
mempunyai tingkat kerenyahan yang lebih baik disbanding wafer Tango.
B.Saran
Diharapkan panelis tidak terfokus pada penilaian subjektif karena pengenalan
dengan contoh uji dan lebih memperkirakan angka tingkat penilaian yang lebih sesuai
untuk masing-masing contoh yang disajikan, kemudian untuk contoh uji harus lebih
baik diperhatikan dari keadaan sampel yang sesuai.
DAFTAR PUSTAKA
Andarwulan Nuri,dkk.2011.Analisis Pangan.Jakarta.Dian Rakyat
Sarastani Dewi.2012.Modul Analilis Organoleptik mata kuliah Analisis
Organoleptik.Bogor
Setyaningsih Dwi,dkk.2010.Analisis Sensori.Bogor.IPB Press