1.2 Tujuan
Memperkenalkan mahasiswa pada beberapa sifat inderawi produk pangan
dan melatih mahasiswa melakukan penilaian organoleptik pada sifat-sifat
inderawi tersebut.
BAB II
METODOLOGI
INACO WONG
YEKO OKKY
b. Uji kerenyahan
Renyah Mlempem
c. Uji Kekentalan
diletakkan
Diberi kode
168: Inaco
247: Wong Coco
193: Okky Jelly
210: Yeko
Disajikan secara acak
b. Uji Kerenyahan
Dua contoh uji diberi kode lalu diletakkan di atas piring dan
disajikan secara acak.
301 492
c. Uji Kekentalan
3.1 Hasil
Tabel 1 Rekapitulasi Data Uji Pengenalan Sifat Organoleptik AP2
3.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh dari uji pengenalan sifat
sifat organoleptik, panca indera sangat mempengaruhi hasil atau respon yang
ditangkap oleh panelis. Pengamatan yang diuji antara lain sifat tekstur dari agar-
agar atau jelly yang berupa sifat kekerasan dan kekenyalannya, menentukan sifat
kerenyahan dari keripik singkong dan membedakan sifat kekentalan dan kepekaan
aroma dari minuman susu instan yang telah diberi kode secara acak.
Pada uji tekstur agar agar atau jelly, peran indera peraba dan perasa lebih
mendominasi dalam melakukan penilaian. Berdasarkan data hasil pengamatan
yang dikumpulkan oleh tim penyaji, untuk tingkat kekerasan agar agar terdapat
sekitar 2,33% memilki kesamaan jawaban untuk agar inaco, 2,52% untuk agar
agar wongcoco, 2,48% untuk okky jelly dan 2,67% untuk yekko. Sedangkan
untuk tingkat kekenyalan agar agar didapatkan hasil persentase jawaban yang
sama sebesar 2,89% untuk agar inaco, 2,15% untuk agar wongcoco, 2,37% untuk
agar okky jelly dan 2,26% untuk agar yekko. Kesamaan jawaban untuk tingkat
kekerasan dan tingkat kekenyalan dari para panelis tidak didasari oleh benar atau
salah respon panelis, melainkan ketergantungan oleh kepekaan panelis terhadap
indera peraba dan perasanya sehingga dapat menghasilkan respon yang berbeda
beda antara panelis satu dengan panelis lainnya. Berdasarkan pengamatan di ruang
uji, diketahui bahwa agar agar yang memiliki tingkat kekerasan yang tinggi
belum tentu memiliki tingkat kekenyalan yang tinggi juga, karena konsetrasi
gelling agent juga berpengaruh terhadap kekenyalan jelly. Bahan pembentuk gel
(gelling agent) adalah bahan tambahan pangan yang digunakan untuk
mengentalkan dan menstabilkan berbagai macam makanan seperti jeli, makanan
penutup dan permen. Bahan ini memberikan tekstur makanan melalui
pembentukan gel. Beberapa bahan penstabil dan pengental juga termasuk dalam
kelompok bahan pembentuk gel. Jenis-jenis bahan pembentuk gel biasanya
merupakan bahan berbasis polisakarida atau protein. Contoh-contoh dari bahan
pembentuk gel antara lain asam alginat,sodium alginat, kalium alginat, kalsium
alginat, agar, karagenan, locust bean gum, pektin dan gelatin (Raton and Smooley,
1993). Kadar air juga mempengaruhi tingkat kekenyalan dan kekerasan pada jelly.
Semakin tinggi kadar air pada jelly, maka jelly akan semakin lembek dan lunak.
Pada uji kekentalan dan kepekaan minuman susu, indera pengecap dan
indera pembau sangat berperan dalam mengetahui minuman mana yang lebih
kental dan mana aroma yang lebih kuat. Berdasarkan hasil pengamatan, dari 27
jumlah panelis, terdapat 26 panelis yang menjawab dengan benar bahwa susu
dengan kode 710 (encer) dengan persentase sebesar 96,3%. Panelis yang berhasil
menjawab dengan benar susu dengan kode 152 (sedang) sebanyak 26 panelis
dengan persentase 96,3% sedangkan panelis yang berhasil menjawab dengan
benar susu dengan kode 379 (kental) sebanyak 23 panelis dengan persentase
85,2%. Hal ini menujukkan bahwa panelis memiliki tingkat kepekaan rasa yang
cukup baik untuk pengujian ini. Namun, di sisi lain terdapat beberapa panelis
yang terkecoh dengan aroma yang dihasilkan oleh ketiga sampel minuman susu
tersebut. Sekitar enam panelis dari data rekapitulasi pengamatan yang tercatat,
terkecoh dengan aroma untuk minuman susu dengan kekentalan kuat dan sedang
dan juga antara aroma minuman susu yang kekentalannya sedang dan encer.
Ada berbagai macam faktor yang mempengaruhi penilaian terhadap uji
kekentalan yaitu konsentrasi susu yang berbeda menghasilkan tingkat rasa manis
yang berbeda serta tingkat sensitivitas terhadap susu dan rangsangan yang
berbeda. Semakin tinggi konsentrasi susu, maka rasa susu yang dihasilkan akan
semakin manis dan kental. Susu yang memiliki tingkat kekentalan yang tinggi
juga akan memiliki warna yang lebih pekat. Rasa juga merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi penilaian panelis terhadap contoh uji. Rasa berbanding
lurus dengan tingkat kekentalan, artinya semakin kental susu, maka rasa yang
dihasilkan akan semakin manis dan lebih mudah dirangsang dan dikenali. Panelis
juga dapat membedakan susu berdasarkan aroma yang dikeluarkan oleh contoh
uji. Susu yang memiliki kekentalan tinggi akan menghasilkan aroma yang lebih
kuat dibanding susu dengan tingkat kekentalannya rendah.
BAB IV
4.2 Saran
Pada praktikum selanjutnya, panelis diharapkan untuk lebih teliti terutama
saat uji organoleptik yang dilakukan menggunakan indera penglihatan. Keseriusan
dari panelis sendiri juga perlu diperhatikan agar panelis tidak terlalu menganggap
enteng praktikum yang sedang dilaksanakan.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.ubb.ac.id/menulengkap.php?judul=Sifat-sifat +Organoleptik +Dalam
+Pengujian+Terhadap+Bahan+Makanan&&nomorurut_artikel=130 (8
Maret 2017)
https://simonbwidjanarko.files.wordpress.com/2008/06/bahan-pembentuk-gel-
2.pdf (8 Maret 2017)
http://tekpan.unimus.ac.id/wp-content/uploads/2014/03/Uji-Organoleptik-Produk-
Pangan.pdf
LAMPIRAN