Anda di halaman 1dari 23

KALIBRASI

CONDUCTIVITY METER

Pelatihan Internal
Pada tanggal : 15 April 2010
Disusun Oleh :
Kiki Andriyanto
PENDAHULUAN
 Air adalah molekul yang paling
banyak ada di alam. Bahkan
tubuh manusia sendiri tersusun
dari 80% cairan.

 Tapi tahukah kita bahwa


kualitas air itu berbeda-
beda?
PENDAHULUAN
 Pengukuran yang dilakukan menggunakan
metoda Electrical Conductivity,
 Dimana dua buah probe dihubungkan ke
larutan yang akan diukur, kemudian
dengan rangkaian pemprosesan sinyal
diharapkan bisa mengeluarkan output
yang menunjukkan besar konduktifitas
larutan tersebut.
 Jika dikalikan dengan factor konversi
maka akan kita dapatkan nilai kualitas air
tersebut dalam TDS atau PPM.
DEFINISI TDS
TDS meter menggambarkan
jumlah zat terlarut dalam Part Per
Million (PPM) atau sama dengan
milligram per Liter (mg/L)

 TDS (Total Dissolve Solid) yaitu


ukuran zat terlarut (baik itu zat
organic maupun anorganic,
mis : garam, dll) yang terdapat
pada sebuah larutan.
 Sampai saat ini ada dua
metoda yang dapat digunakan
untuk mengukur kualitas suatu
larutan. Ada pun dua metoda
pengukuran TDS (Total
Dissolve Solid) tersebut adalah
:
1. Gravimetry
2. Electrical Conductivity
Electrical Conductivity

Diantara kedua metoda


pengukuran TDS tersebut,
yang akan dibahas pada
makalah ini adalah metode ke-
dua, yaitu menggunakan
prinsip 
Electrical Conductivity
ELECTRICAL CONDUCTIVITY

 EC (Electrical Conductivity) atau


konduktansi adalah ukuran
kemampuan suatu bahan untuk
menghantarkan arus listrik

 Konduktansi (G) merupakan


kebalikan (invers) dari resistansi (R).
Sehingga persamaan matematisnya
adalah :
G=1/R
ELECTRICAL CONDUCTIVITY

 Satuan dasar untuk konduktansi adalah


Siemens (S), dan formalnya menggunakan
satuan Mho (kebalikan dari Ohm). Karena
luas penampang plat dan jarak antar plat
juga mempengaruhi konduktansi, maka
secara matematis ditulis dengan :
C=Gx(L/A)
Dimana :
C : Konduktansi spesifik (S)
G : Konduktansi yang terukur (S)
L : Jarak antar plat (cm)
A : Luas penampang plat (cm2)
HUBUNGAN TDS/PPM

1 μS/cm = 1 x 10-6 S/cm
1 S/cm = 1 Mho/cm
1 μS/cm = 0.5 ppm
1 ppm = 2 μS/cm
METODA KALIBRASI

CONDUCTIVITY
METER
 Tujuan
Metoda kalibrasi ini dibuat untuk
mengkalibrasi konduktivitas listrik
instrumen ukur conductivity meter

 Lingkup
Rentang pengukuran dan kalibrasi yang
dapat dilakukan adalah dengan
menggunakan larutan standar
conductivity dengan nilai 84 µS/cm, 500
µS/cm, 1413 µS/cm,12,88 mS/cm dan
111,8 mS//cm
Acuan
ASTM D 1125 - 95 ( Reapproved
1999 ) : Standard Test Methods
for Electrical Conductivity and
Resistivity of Water
1. Larutan Reference Standard
Alat yang digunakan

2. Calibration bath
3. Sample cup ( beaker glass )
4. Thermometer digital
5. Thermohygrometer
6. Botol semprot
7. Tissue
PRINSIP
Metoda kalibrasi ini
menggunakan
perbandingan langsung,
yaitu dengan
membandingkan
pembacan alat ukur
dengan nilai larutan
Prosedur kerja

1. Siapkan seluruh peralatan yang akan digunakan, baik


berupa instrument maupun dokumen pendukung
kalibrasi lainnya.
2. Catat secara lengkap di lembar LHK spesifikasi alat yang
akan dikalibrasi serta data-data lainnya.
3. Siapkan larutan standard dan pisahkan dalam sebuah
beaker glass dan masukkan ke dalam pegangan yang
telah disiapkan untuk selanjutnya disimpan dalam
permukaan air dalam waterbath yang telah di setting
suhunya
4. Lakukan pemeriksaan suhu terhadap Larutan reference
standard dengan termometer standar
5. Setelah stabil dengan ditandai oleh std deviasi
pengukuran suhu dalam selang 10 detik sebanyak 6
data ≤ 0.2 ºC maka lakukan tahap selanjutnya
Prosedur kerja
6. Siapkan probe cell dengan conductivity meter yang
akan dikalibrasi, bersihkan ujungnya dengan
aquadest (air suling) sebanyak 3 kali lalu bilas
dengan larutan standar.
7. Masukkan probe tersebut kedalam larutan standar
8. Buat rangkaian seperti gambar rangkaian berikut :

9. Matikan dan rapikan kalibrator serta alat yang


dikalibrasi, dan letakkan ketempat semestinya.
Budget ketidakpastian

1. Ketidakpastian baku dari Daya


Ulang Pembacaan
2. Ketidakpastian Baku Larutan
Standar
3. Ketidakpastian baku dari pengaruh
suhu larutan
4. Ketidakpastian baku dari Readability
Alat yang dikalibrasi
Ketidakpastian pengukuran
1. Pengukuran Berulang (Repeatability)
 Bila ada n data pengukuran, maka yang pertama kali
dilakukan adalah
Hitung rata pengambilan
data

Kemudian kita lakukan perhitungan standar


deviasi

 ketidakpastian baku repetability (ua)

 
Ketidakpastian pengukuran
2. Ketidakpastian Larutan Standar

U 95  sertifikat _ kalibrasi 
ub1 
faktor _ cakupan  k 
2
1  100 
 b 1   
2  R 
Catatan :
ISO GUM tidak menghalangi kita untuk memberikan
nilai R = 0 % atau mempercayai hasil kalibrasi suatu
laboratorium sebesar 100 %, walaupun nilai v yang di
dapat menjadi tak hingga
Ketidakpastian pengukuran
3. Ketidakpastian baku dari pengaruh suhu larutan

U 95  sertifikat _ kalibrasi 
u b1 
faktor _ cakupan  k 

2
1  100 
 b 1   
2  R 
Catatan :
ISO GUM tidak menghalangi kita untuk memberikan
nilai R = 0 % atau mempercayai hasil kalibrasi suatu
laboratorium sebesar 100 %, walaupun nilai v yang di
dapat menjadi tak hingga
Ketidakpastian pengukuran
4. Ketidakpastian baku dari Readability alat
 Skala digital

 Skala Analog
2
1  100 
 b 1   
2  R 

Untuk readability memperhatikan Scale Interval (SI) alat yang


dikalibrasi sebagai berikut :

•SI < 1,25 mm, readability-nya adalah ½ resolusi


•1,25 mm ≤ SI ≤ 2,5 mm , readability-nya adalah 1/5 resolusi
•SI  2,5 mm, readability-nya adalah 1/10 resolusi
Ketidakpastian
pengukuran
 Ketidakpastian gabungan, (uc)

uc   u 
a
2
  ub1    ub 2    ub 3 
2 2 2

 eff 
 uc 
4

  ua  4  ub1  4  u  4  ub 3  4 
  
b2
 
 a  b1  b2  b3 

 Ketidakpastian bentangan, (u95)

U 95  k  u c

Anda mungkin juga menyukai