VARNIER CALIPER
KELOMPOK
RIDHA RIZKYATI
SYAHDAN NOOR
INDRA APRIAYAN
Kaliper Vernier sangat banyak digunakan baik oleh laboratorium pengukuran maupun
produksi.
Alat ukur kaliper Vernier perlu melakukan kalibrasi setiap periode 12 bulan, dengan a kalibrasi
yang dilakukan akan menentukan nilai koreksi / kesalahan dan nilai ketidakpastian pengukuran
alat ukur vernier calliper. Dalam kalibrasi studi ini dari vernier calliper mengikuti standar JIS B
7507 - 1993 yang telah standar dijelaskan persyaratan spesifikasi vernier calliper. Berdasarkan
hasil kalibrasi
telah dilakukan vernier calliper Saya memiliki kesalahan maksimum 0,00042 mm dan nilai
ketidakpastian tingkat kepercayaan 95% dengan faktor cakupan k = 2 adalah U95 = ± P vernier
callipers II memiliki kesalahan maksimum 0,01994 mm dan tingkat kepercayaan ketidakpastian
pada 95% dengan faktor cakupan k = 2 adalah U95 = ± 59.42 P. Kedua kaliper vernier
memenuhi persyaratan berdasarkan JIS B 7507-1993.
1. Pendahuluan
Setiap Alat Ukur sebelum digunakan atau setelah digunakan pada periode tertentu (6
bulan atau 12 bulan), harus dilakukan kalibrasi sesuai standar nasional ataupun internasional [1].
Alat ukur merupakan ujung tombak dalam kualitas produk yang dihasilkan, karena langsung
berhubungan dengan proses, sehingga perlu dipelihara untuk mendapatkan umur (life time) yang
panjang. Jangka sorong nonius sangat banyak digunakan baik di laboratorium pengukuran
maupun produksi. Mengingat pentingnya hal tersebut maka penulis melakukan kalibrasi jangka
sorong nonius untuk mengetahui nilai koreksi/penyimpangan serta nilai ketidakpastian
pengukurannya. Dalam penelitian ini jangka sorong nonius yang digunakan memiliki
kercermatan 0,02 mm dan kapasitas ukur 200 mm. Alat ukur standar yang digunakan untuk
mengkalibrasi jangka sorong nonius adalah blok ukur (gauge block) kualitas (grade) 1 dengan
kapasitas ukur 1 mm hingga 100 mm. Kalibrasi jangka sorong nonius ini mengacu pada standar
JIS B 7507 ± 1993 : Vernier, dial and digital calipers. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui
nilai koreksi/kesalahan dan nilai ketidakpastian pengukuran alat jangka sorong nonius yang ada
di laboratorium pengukuran jurusan teknik mesin Universitas Riau. Metrologi adalah teknologi
dan kegiatan yang berkaitan dengan pengukuran dimana didalamnya terdapat kegiatan kalibrasi.
Definisi pengukuran dalam arti luas adalah membandingkan suatu besaran dengan besaran
standar [2]. Kalibrasi adalah suatu kegiatan untuk menentukan kebenaran kovensional nilai
penunjukkan alat ukur dan bahan ukur. Pelaksanaan kalibrasi dilakukan dengan cara
membandingkan alat ukur dan bahan ukur yang akan dikalibrasi terhadap sandar ukurnya yang
mampu telusur (traceable) kestandar nasional dan atau internasional. Kalibrasi bertujuan untuk
menentukan deviasi kebenaran konvensinal nilai penunjukkan suatu alat ukur, atau deviasi
dimensi nominal yang seharusnya suatu bahan ukur. Nilai deviasi akan menunjukkan kualitas alat
ukur, semakin kecil nilai deviasinya maka semakin baik pula kualitas alat ukur tersebut. Setiap
pengukuran pasti mengandung kesalahan (error). Kesalahan tersebut ditimbulkan oleh berbagai
faktor diantaranya adalah operator, instrumen ukur, kondisi lingkungan, obyek ukur, metode
pengukuran [2]. Hasil pengukuran harus mencantumkan suatu perkiraan yang menggambarkan
seberapa besar kesalahan yang mungkin terjadi, dalam batas-batas kemungkinan yang wajar.
Ketidakpastian pengukuran adalah proses mengaitkan sesuatu angka secara empirik dan obyektif
pada sifat-difat obyek atau kejadian nyata sedemikian rupa sehingga angka tadi dapat
memberikan gambaran yang jelas mengenai obyek atau kejadian tersebut. Metode untuk
menghitung ketidakpastian pengukuran telah dibuat oleh berbagai lembaga, namun yang
digunakan sebagai acuan internasional adalah dokumen yang dikeluarkan oleh Oganisasi
Standarisasi Internasoanal (ISO)[3].
2. Metode
Diagram alir penelitian dapat dilihat pada gambar 1 berikut ini:
Mulai
Study Literatur
-Buku
-Jurnal Ilmiah
-Internet
Tabel 1. Kesalhan jangka sorong berdasarkan standar JIS B 7507 – 1993 [5]
Scale intervals, minimum indicating quantities,
Measuring length pr minimum reading values
0.1 or 0.05 0.02 or 0.01
50 or under ± 0.05 ± 0.02
Over 50 to 100 under ± 0.06
± 0.03
Over 100 to 200 under ± 0.07
Over 200 to 300 under ± 0.08
± 0.04
Over 300 to 400 under ± 0.09
Over 400 to 500 under ± 0.10
±0.05
Over 500 to 600 under ± 0.11
Over 600 to 700 under ± 0.12 ±0.06
Over 700 to 800 under ± 0.13
Over 800 to 900 under ± 0.14
±0.07
Over 900 o 1000 under ± 0.15
4. SIMPULAN
Adapun kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut:
1. Jangka sorong nonius telah tertelusur terhadap alat ukur standar yaitu blok ukur kualitas 1
dengan nilai koreksi kesalahan sebagai berikut:
a. Jangka sorong nonius I memiliki kesalahan maksimum 0,00042 mm
b. Jangka sorong nonius II memiliki kesalahan maksimum 0,01994 mm
2. Nilai ketidakpastian pengukuran hasil kalibrasi jangka sorong nonius dinyatakan sebagai
berikut :
a. Nilai ketidakpastian bentangan dari alat ukur jangka sorong nonius I pada tingkat kepercayaan
95% dengan faktor cakupan k = 2 adalah U95 = ±59,P.
b. Nilai ketidakpastian bentangan dari alat ukur jangka sorong nonius II pada tingkat
kepercayaan 95% dengan faktor cakupan k = 2 adalah U95 = ±59,42 P. 3. Standard Operational
Procedure (SOP) kalibrasi jangka sorong nonius dibuat sebagai panduan.
Tabel di atas sebagai contoh, dan masih ada 3 tabel dan 2 pengukuran lainya.
Daftar Pustaka
[1] Sulaeman, Cecep dan Kusnadi. 2011. Kalibrasi Temperatur Pada PT100 dan Termocouple. Jurnal
Ilmiah Elite Electro Volume 2 Nomor 2 September 2011.
[2] Rochim, Taufiq. 2006. Spesifikasi, Metrologi & Kontrol Kualitas Geometrik 2. Bandung: ITB.
[3] KAN/BSN, 2003. Pedoman Evaluasi dan Pelaporan Ketidakpastian Pengukuran Untuk Laboratorium
Kalibrasi. Jakarta.
[4] Prihartono, Joko dan Subekti, Purwo. 2014. Perencanaan dan Kalibrasi Batang Pelurus Berdasarkan
JIS B 7514. Jurnal Aptek Volume 6 Nomor 2 Juni 2014. [5] JIS B 7507, 1993 : Vernier, Dial and Digital
Callpers.
[6] Modul Pelatihan Teknisi Kalibrasi Laboratorium. Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T),
Bandung, 2010.
[7] Çelebioglu, Hassan Emrah. 2005. ³Developing a Computer Program for Evaluating Uncertainty of
Some Typical Dimensional Measuring and Gauging Devices¥. Thesis Master. Middle East Technical
University.
[8] KAN/BSN. Model Matematis dan Budged ketidakpastian Pengukuran Untuk Laboratorium Kalibrasi.
Komite Akreditasi Nasional. Jakarta.