Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH PENGARUH

KALIBRASI TERHADAP
KEAKURATAN ALAT
UKUR
Presented by : fahmi aziz munada
Nim : 191561109
Kalibrasi
 proses untuk menyesuaikan keluaran atau indikasi dari
suatu perangkat pengukuran agar sesuai dengan besaran
dari standar yang digunakan dalam akurasi tertentu
 Menurut ISO/IEC Guide 17025:2005 dan Vocabulary of
International Metrology (VIM) adalah serangkaian kegiatan
yang membentuk hubungan antara nilai yang ditunjukkan
oleh instrumen ukur atau sistem pengukuran, atau nilai
yang diwakili oleh bahan ukur, dengan nilai-nilai yang
sudah diketahui yang berkaitan dari besaran yang diukur
dalam kondisi tertentu
Prinsip Kalibrasi

Obyek Ukur (Unit Under Test)


Operator / Teknisi
Lingkungan yg dikondisikan
Standar Ukur
Obyek Ukur (Unit Under Test)

Obyek ukur adalah komponen sistem pengukuran


yang harus dicari karakteristik dimensionalnya,
misal panjang, jarak, diameter, sudut, kekasaran
permukaan dst, agar hasil ukurnya memberikan nilai
yang aktual, maka sebelum proses pengukuran
dilakukan, obyek ukur harus dibersihkan dahulu dari
debu, minyak atau bahan lain yang menutup atau
mengganggu permukaan yang akan diukur.
Operator / Teknisi

Operator pengukur adalah orang yang


menjalankan tugas pengukuran dimensonal
baik secara keseluruhan maupun bagian demi
bagian
Tugas operator

 Pemeriksaan obyek ukur (dan gambar kerja)


 Pemilihan alat‐alat ukur (dan standar ukur)
 Persiapan pengukuran (penjamin kebersihan, penyusunan
sistem ukur, pemeliharaan kondisi lingkungan dan lain‐
lain)
 Perhitungan analisis kesalahan pengukuran (dan
pembuatan interprestasi ketidakpastian pengukuran)  
 Penyajian hasil pengukuran (dalam bentuk laporan
pengukuran).
Seorang operator hendaknya dibekali dengan
pengetahuan:
 kemampuan membaca gambar kerja
 pengetahuan tentang sistem toleransi
 kemampuan menjalankan alat/mesin ukur
 pengetahuan tentang statistika pengukuran
dan teori ketidakpastian
Lingkungan yg dikondisikan

Proses pengukuran dapat dilakukan dimana saja, diruang


terbuka maupun diruang yang terkondisi. Pada ruang
terkondisi khususnya pengukuran dimensional tentunya
akan menjamin hasil ukur lebih akurat,dengan
persyaratan yang dipersyaratkan bagi sebuah ruang
untuk keperluan pengukuran/kalibrasi dimensional
adalah sbb:
‐ suhu 20 ±1⁰C
 ‐kelembaban relatif ± 50 %
Standar Ukur

Alat standar kalibrasi, Prosedur/Metrode


standar yang harus mengacu ke standar
kalibrasi internasional atau prosedur yg
dikembangkan sendiri oleh laboratorium
yg sudah teruji (diverifikasi)
Tujuan Kalibrasi

 Mencapai ketertelusuran pengukuran


 Menentukan penyimpangan kebenaran nilai
konvensional penunjukan suatu instrument ukur
 Menjamin hasil-hasil pengukuran sesuai dengan
standar Nasional maupun Internasional
 Menjamindan meningkatkan nilai kepercayaan di
dalam proses pengukuran
Manfaat Kalibrasi

1.Dapat mendukung sistem mutu yang diterapkan di berbagai


industri pada peralatan laboratorium dan produksi yang
dimiliki.
2.Bisa mengetahui perbedaan (penyimpangan) antara nilai
benar dengan nilai yang ditunjukkan oleh alat ukur
3.Menjaga kondisi instrument ukur/bahan ukur agar tetap
sesuai dengan spesifikasinya.
4.Menjaga konsistensi mutu hasil produk yang dihasilkan.
5.Mengurangi kegagalan hasil produk.
6.Meningkatkan daya saing dalam pasar global
Periode Kalibrasi

1. Dinyatakan dalam waktu kalender, misalnya enam


bulan sekali, satu tahun sekali, dst.
2. Dinyatakan dalam waktu pemakaian, misalnya
1000 jam pakai, 5000 jam pakai, dst.
3. Kombinasi carapertama dan kedua, misalnya 6
bulan atau 1000 jam pakai,tergantung mana yang
lebih dulu tercapai
Kalibrasi alat ukur jangka sorong

JANGKA SORONG adalah alat ukur dengan ketelitian 1/100.


Jangka sorong memiliki beberapa bagian dimana setiap
bagiannya memiliki fungsinya masing - masing. Untuk dapat
menggunakan jangka sorong dengan benar tentunya kita
harus mengetahui prinsip kerja dari jangka sorong. Selain
prinsip kerja, cara mengkalibrasi menjadi hal yang wajib
dipelajari karena setiap awal pengukuran tentunya alat ukur
harus dikalibrasi terlebih dahulu.
PRINSIP KERJA JANGKA SORONG Jangka sorong
memiliki dua skala yaitu skala utama dan skala
nonius. Skala utama memiliki manjang 1 mm setiap
garisnya sedangkan skala nonius nilai setiap garisnya
tergantung pada nilai ketelitiannya. Jika nilai
ketelitiannya 0,01 maka nilai panjang setiap
barisnya adalah 0,01.Nilai ketelitian jangka sorong
dapat dihitung dengan membagi 1mm dengan
jumlah garis yang ada pada skala nonius
Cara kalibrasi jangka sorong

 Buka skrup pengunci dengan memutarkan skrup pengunci berlawanan dengan


arah jarum jam sampai longgar
 Dorong rahang geser sampai menyentuh rahang tetap
 Perhatikan angka 0 pada skala nonius
 Jika angka 0 pada skala nonius sejajar dengan angka 0 pada skala utama
artinya alat ukur sudah terkalibrasi dan siap digunakan.
 Jika angka 0 pada skala nonius tidak sejajar dengan angka 0 pada skala utama
maka lakukan pembersihan pada rahang - rahanggnya
 Setelah melakukan pembersihan pada rahang - rahangnya ulangi kembali
langkah 1 sampai langkah 5
 Jika langkah 1 sampai langkah 5 sudah dilakukan beberapa kali dan angka 0
pada skala nonius masih belum sejajar dengan angka 0 pada skala utama itu
artinya alat ukur tersebut sudah rusak dan tidak dapat digunakan lagi
Secara umum, ada tiga hal yang dapat menyebabkan
kegagalan dalam mengkalibrasi dan mengukur
dengan menggunakan jangka sorong yaitu:
1. Kesalahan umum (Operator yang melakukan
pengukuran)
2. Kesalahan sistematis (Kerusakan alat)
3. Kesalahan acak (Kesalahan yang tidak diketahui
penyebabnya)
Istilah-istilah dalam kalibrasi

 Kecermatan ( Accuracy )
 Ketepatan ( Precision)
 Koreksi ( Corection )
 Kepekaan ( Sensitivity )
 Daya baca ( Resolution)
 Rentang ukur ( Range )
Kecermatan ( Accuracy )

Kemampuan dari instrument ukur untuk memberikan


indikasi pendekatan terhadap harga sebenarnya
dari obyek yang diukur.Dalam praktiknya, akurasi
dinyatakan dalam batas error (limit of error) dari
alat ukur atau sistem di bawah kondisi operasi
tertentu yang mungkin sudah/belum ditentukan.
Ketepatan ( Precision)

Presisi menyatakan seberapa dekat nilai hasil


dua kali atau lebih pengulangan pengukuran.
Semakin dekat nilai-nilai hasil pengulangan
pengukuran maka semakin presisi pengukuran
tersebut
Koreksi ( Corection )

Suatu harga yang ditambahkan secara aljabar


pada hasil dari alat ukur untuk
mengkompensasi / mengimbangi penambahan
kesalahan sistematik
Kepekaan ( Sensitivity )

Perubahan pada reaksi alat ukur yang dibagi


oleh hubungan perubahan aksinya
Daya baca ( Resolution)

Besar pernyataan dari kemampuan peralatan


untuk membedakan artidari dua tanda
harga/skala yang paling berdekatan dari
besaran yangditunjukkan
Rentang ukur ( Range )

Besar daerah ukur antara batas ukur bawah


dan batas ukur atas

Anda mungkin juga menyukai