Anda di halaman 1dari 4

SOAL UJIAN

JAMINAN MUTU HASIL KALIBRASI


PELATIHAN FUNGSIONAL PMB KATEGORI KEAHLIAN
2023

NAMA Abram Ambarita


NIP 199411192019031007
UNIT UPTD BPSMB PROV KALTIM

A. Pilihan Ganda
1. Jaminan mutu hasil kalibrasi dan pengujian tertuang dalam SNI ISO/IEC 17025: 2017
pada klausul:
a. 7.1
b. 7.4
c. 7.7
d. 7.8
2. Jaminan Mutu Internal dalam SNI ISO/IEC 17025: 2017 diatur pada klausul:
a. 7.1.1
b. 7.4.2
c. 7.7.1
d. 7.8.2
3. Yang termasuk dalam Jaminan Mutu Eksternal adalah:
a. Penggunaan CRM
b. Verifikasi Software Perhitungan Kalibrasi
c. Rekalibrasi Alat Standar
d. Uji Profisiensi
4. Tools statstik yang biasa digunakan dalam pengecekan antara adalah:
a. Z-Score
b. F- Test
c. En Number
d. Zeta Score
5. Sesuai dengan KAN U-08 mengenai Kebijakan Uji Profisiensi, untuk Besaran Suhu dan
Kelembapan ada berapa kelompok pengukuran yang diwajibkan untuk dilakukan uji
profisiensi dalam satu siklus akreditasi?
a. 1
b. 2
c. 3
d. 5
6. Jika suatu laboratorium dengan lingkup Suhu dan Kelembapan telah melakukan Uji
Profisiensi untuk alat Digital Thermohygrometer, maka jika laboratorium ingin
mengajukan lingkup baru Infrared Thermometer, laboratorium tidak perlu melakukan
Uji Profisiensi untuk Infrared Thermometer karena pemenuhan kewajiban Uji
Profisiensi telah terpenuhi.
a. BENAR
b. SALAH
7. Berapa frekuensi partisipasi minimum yang harus dilakukan oleh Laboratorium dalam
mengikuti Uji Profisiensi selama siklus akreditasi?
a. Satu kali dalam dua tahun untuk setiap kelompok pengukuran
b. Satu kali dalam satu tahun untuk setiap kelompok pengukuran
c. Dua kali dalam dua tahun untuk setiap kelompok pengukuran
d. Dua kali dalam satu tahun untuk setiap kelompok pengukuran
8. Jika untuk lingkup tertentu belum ada PUP terakreditasi yang menyelenggarakan Uji
Profisiensi maka Laboratorium dapat melakukan Uji Banding Antar Lab. Kalibrasi yang
pelaksanaanya diatur dalam:
a. KAN U-08
b. KAN U-09
c. KAN Pd-02.10
d. KAN Pd-02.09
9. Informasi batas keberterimaan dapat diperoleh dari, kecuali:
a. Nilai MPE yang diperoleh dari Metode Kalibrasi atau Pengujian
b. Spesifikasi Teknis yang dikeluarkan oleh pabrik pembuat alat
c. Jurnal hasil penelitian
d. Perkiraan oleh orang yang melakukan kalibrasi atau pengujian
10. Hasil UP suatu Lab dinyatakan Invalid Ketika:
a. Nilai ketidakpastian pengukuran mendekati nilai ketidakpastian yang dihasilkan
oleh Lab. Reference
b. Nilai ketidakpastian pengukuran jauh lebih besar dari nilai ketidakpastian yang
dihasilkan oleh Lab. Reference
c. Nilai Koreksi mendekati nilai koreksi yang dihasilkan oleh Lab. Reference
d. Nilai koreksi jauh lebih besar atau lebih kecil dari yang dihasilkan oleh Lab.
Reference
Essay
1. Sebutkan cakupan kegiatan pemantauan keabsahan hasil Uji/Kalibrasi sesuai dengan SNI
ISO/IEC 17025:2017? (minimal 7)
Jawaban:
- Penggunaan bahan acuan atau bahan kendali mutu
- Penggunaan instrumentasi alternatif yang telah dikalibrasi untuk memberikan hasil
yang tertelusur
- Pemeriksaan antara pada alat ukur
- Penggunaan standard cek atau standard kerja dengan diagram Kendal, jika ada
- Pemeriksaan fungsional alat ukur dan pengujian
- Replikasi pengujian atau kalibrasi dengan menggunakan metode yang sama atau
berbeda
- Pengujian ulang atau kalibrasi ulang barang yang masih ada
- Korelasi hasil untuk karakteristik barang yang berbeda
- Tinjauan hasil yang dilaporkan
- Perbandingan intralaboratorium
- Pengujian Blind sample

2. Kenapa Pengendalian Mutu Laboratorium itu Penting?


Jawaban:
Sebagai deteksi awal secara dini mengenai adanya kesalahan sebelum hasil kalibrasi /
pengujian disampaikan kepada pengguna, selain itu dapat meningkatkan kepercayaan
pelanggan terhadap hasil pengukuran atau pengujian laboratorium, dan dapat juga sebagai
nilai jual dari laboratorium kepada pelanggan dengan status terakreditasi dan nilai CMC
yang lebih kecil.

3. Jelaskan Tahapan dalam membuat dan menggunakan Control Chart


Jawaban:
- Kontrol chart digunakan pada selang interval kalibrasi untuk menjamin hasil
pengukuran masih dalam keberterimaan seperti yang diberikan pada sertifikat
kalibrasinya, control chart harus dibuat saat alat standard yang digunakan
laboratorium telah dikalibrasi
- Pembuatan control chart dengan cara mengambil data sebanyak 10 hari pada kondisi
yang sama (suhu dan kelembaban relative yang hamper sama) dimana setiap hari
minimal pengambilan data sebanyak 3 kali untuk dibuat diagram control chart
- Diagram control chart dibuat dengan cara menghitung rata-rata dan standard deviasi
dari pengulangan data sebanyak 10 hari setelah dikalibrasi
- Titik tengah merupakan rata-rata, sedangkan batas warning adalah 2 kali standard
deviasi ditambahkan rata-rata, dan untuk batas action adalah 3 kali standard deviasi
ditambahkan rata-rata.
- Batas warning digunakan untuk peringatan kepada laboratorium bahwa alat ukur
tersebut harus dilakukan evaluasi atau Tindakan
- Batas action digunakan untuk batas kendali laboratorium untuk melakukan identifikasi
dan proses kalibrasi ulang
- Setelah pengambilan data 10 hari, laboratorium dapat melakukan pengendalian setiap
bulan dengan mengambil data 1 hari pada setiap bulan pada kondisi yang sama dan
dimasukkan kedalam peta kendali
- Penggunaan peta kendali dapat mengikuti peratiruan dari westgard untuk melihat
kecenderungan alat mengenai kemungkinan pergeseran yang akan terjadi, sehingga
laboratorium dapat melakukan preventif.

4. Dari Set pengambilan data awal control chart berikut ini, tentukan nilai Mean, SD, UWL,
LWL, UAL, dan LAL (buat hasil dalam 3 digit angka di belakang koma).

No. Tanggal Data


1 10 Oktober 2023 0.56
2 11 Oktober 2023 0.59
3 12 Oktober 2023 0.55
4 13 Oktober 2023 0.57
5 14 Oktober 2023 0.59
6 15 Oktober 2023 0.58
7 16 Oktober 2023 0.54
8 17 Oktober 2023 0.57
9 18 Oktober 2023 0.56
10 19 Oktober 2023 0.55
Jawaban:
Rata-rata = 0,566
pengambilan data = menggunakan fungsi average pada ms. excel
Standard Deviasi = 0,017
Pengambilan data = menggunakan fungsi stdev pada ms.excel
Warning
UWL = 0,566 + (2*0,017) = 0,600
LWL = 0,566 – (2*0,017) = 0,532
Action
UAL = 0,566 + (3*0,017) = 0,617
LAL = 0,566 – (3*0,017) = 0,515

5. Laboratorium A menyelenggarakan Uji Banding Antar Laboratorium untuk artefak Steel


Ruler dan mengajak 2 Laboratorium (Lab. B dan Lab C) untuk bekerjasama. Titik ukur yang
akan di uji adalah 100 mm. Laboratorium A menetapkan bahwa Laboratorium X sebagai
acuan/ reference dengan nilai koreksi 0.021 mm dan ketidakpastian 0.014 mm. Berikut
adalah hasil setiap laboratorium

No. Titik Ukur Kode Lab Koreksi (mm) Ketidakpastian (mm)


1 100 mm Lab A 0.042 0.032
2 100 mm Lab B 0.032 0.021
3 100 mm Lab C 0.081 0.025

Tentukan Nilai En Number untuk masing-masing Lab dan lakukan evaluasi kinerja masing-
masing Lab.

Jawaban:
Menggunakan rumus

Kode Lab Titik Ukur Koreksi U95 EN Evaluasi


Ref 100 mm 0,021 0,014 -
Lab A 100 mm 0,042 0,032 0,601 Inlier
Lab B 100 mm 0,032 0,021 0,436 Inlier
Lab C 100 mm 0,081 0,025 2,094 Outlier

Nilai 1 ≤ En nilai adalah Outlier

Anda mungkin juga menyukai