Berkaitan
Pertimbangan dilakukannya
Acceptance Sampling
a.
b.
c.
d.
e.
Pertimbangan sebelum
dilakukan sampling (inspeksi)
Homogen
Lot
besar
Acak
Kualitas bagus
Lot diterima
Sampel kedua
Tidak diperlukan
Kualitas buruk
Lot ditolak
Sampel kedua
Tidak diperlukan
Jika tingkat kualitas tidak terlalu baik atau tidak terlalu buruk.
Maka diambil sampel ke dua
Indeks Kualitas(1)
Ada beberapa indeks kualitas yang dapat digunakan dalam
Acceptance Sampling, yaitu
1.AQL Acceptance Quality Level tingkat kualitas menurut produsen
Resiko produsen adalah resiko yang diterima produsen karena
menolak produk yang baik dalam inspeksinya ()
Merupakan proporsi maksimum dari cacat atau kesalahan yang
diperbolehkan
Produsen
menginginkan probabilitas penerimaan (Pa)
dekat
dengan 1. Probabilitas kesalahan tipe I (risiko produsen) =1-Pa,
biasanya hanya sekitar 0.05 atau 0.01 dengan nilai AQL mendekati
0
Indeks Kualitas(3)
2. LQL Limiting Quality Level tingkat kualitas
menurut konsumen
Probabilitas tersebut dikenal dengan risiko konsumen () atau
kesalahan tipe II
Risiko konsumen merupakan probabilitas akan menerima
produk pada tingkat LQL.
Probabilitas kesalahan tipe II=, menunjukkan probabilitas
penerimaan konsumen terhadap produk cacat.
LQL sering disebut dengan LTPD lot tolerance percent
defective atau RQL rejectable quality level
Indeks Kualitas(5)
3. IQL Indifference Quality Level tingkat kualitas diantara
AQL dan LQL
Diartikan
sebagai tingkat kualitas pada probabilitas
penerimaan 0,5 untuk rencana sampel tertentu.
Menekankan
pada pemasok internal dan eksternal
bahwa semua produk
yang
diserahkan untuk
diinspeksi diharapkan dapat memenuhi spesifikasi
Indeks Kualitas(6)
4.AOQL Average Outgoing Quality Level
Suatu perkiraan hubungan yang berada diantara bagian
kesalahan pada produk sebelum inspeksi (incoming
quality) atau p dari bagian sisa kesalahan setelah inspeksi
(outgoing quality)
Apabila incoming quality baik, maka outgoing quality juga
harus baik. Sebaliknya, bila incoming quality buruk, maka
outgoing quality akan tetap baik (dengan asumsi tidak ada
kesalahan dalam inspeksi)
Incoming quality sangat baik atau sangat buruk, outgoing
quality akan cenderung baik. Diantara kedua titik tersebut
terdapat suatu titik dimana persentase kesalahan dari
produk yang selesai dibuat (outgoing material) akan
maksimum
OC (Operating Characteristic
Curve)
Kurva AOQ (Average Outgoing Quality)
Kurva ATI (Average Total Inspection
Curve)
Kurva ASN (Average Sample Number
Curve)
Rumus Perhitungan
(1
=0 ! !
Probabilitas
Penerimaan (Pa)
Po
Proporsi
Kesalahan (P)
Po
Proporsi
Kesalahan (P)
Contoh
Diketahui N=2000, n=50, c=2
Proporsi Kesalahan
np
Probabilitas
Penerimaan
0,01
0,5
0,986
0,02
0,92
0,03
1,5
0,809
0,04
0,677
0,05
2,5
0,544
0,06
0,423
0,07
3,5
0,321
0,08
0,238
0,09
4,5
0,174
0,1
0,125
0,11
5,5
0,088
0,12
0,062
0,13
6,5
0,043
0,14
0,03
0,15
7,5
0,02
Pa
1.2
1
Pa
0.8
0.6
Pa
0.4
0.2
0
0
8
P
10 11 12 13 14 15 16
Contoh:
N = 3000 n = 89 c = 2
Stage 1:
1. diasumsikan 100 P0 = 1%
2. Nilai np0 = (89)(0.01) = 0.9
3. Lihat tabel poisson untuk c = 2 dan np0 = 0.9, maka
diperoleh nilai Pa = 0.938
Stage 2:
1. diasumsikan 100 P0 = 2%
2. Nilai np0 = (89)(0.02) = 1.8
3. Lihat tabel poisson untuk c = 2 dan np0 = 1.8, maka
diperoleh nilai Pa = 0.731
Contoh
Untuk p = 0,01, n=89 dan c =2
=0,938
Rectifying Inspection
Pada
program penerimaan
sampel
biasanya
terdapat tindakan perbaikan untuk lot yang ditolak.
Unit-unit
yang ditemukan memiliki ketidaksesuaian
spesifikasi akan dikembalikan ke vendor, atau dilakukan
pengerjaan
ulang (rework) atau diganti dengan
persediaan yang bagus, kegiatan ini disebut Rectifying
Inspection Program (mengkoreksi hasil inspeksi).