2021
SISTEM PENGENDALIAN
MUTU
Kelompok 16
BKT 5A
POKOK BAHASAN
Pengertian Sampling
Pengecualian Aturan KP
Biaya Komponen
mendefinisikan mutu sebagai pengembangan yang terus menerus dari suatu sistem yang
stabil. Definisi itu menekankan pada dua hal berikut :
1. Semua sistem (administrasi, desain, produksi, dan penjualan) harus stabil. Hal itu Mutu
memerlukan pengukuran yang diambil dari atribut mutu di seluruh perusahaan dan
dipantau setiap waktu.
2. Perbaikan yang terus menerus dari berbagai sistem untuk mengurangi
penyimpangan dan lebih memenuhi kebutuhan pelanggan.
Biaya modal
Biaya penyusutan / (Cost of capital)
depresiasi (nilai
residu)
Biaya awal untuk
pembelian Volume produksi
peralatan yang telah
direncanakan
Komponen Biaya Pemeriksaan K1
BIAYA
OPERASI
Biaya
onderdil/Piece
cost (outside
Biaya sewa, utilitas, vendor quote)
pemeliharaan
Biaya tenaga
kerja
Komponen Biaya yang Memungkinkan
Rugi K2
Kebijakan
Pemeriksaan
untuk Proses
H
yang tidak
Stabil
Sedikit Kaos
(Mild Chaos)
Jika bagian yang cacat di dalam proses yang diamati menyimpang secara tak terduga, sehingga yang
terburuk berada di bawah k1 /k2, maka tindakannya adalah tidak perlu dilakukan pemeriksaan sama
sekali (kecuali untuk pengambilan sampel rutin dari proses).
Jika bagian yang cacat di dalam proses yang diamati menyimpang secara tak terduga, sehingga yang
terbaik berada di atas k1/k2 maka kemudian dilakukan pemeriksaan seluruh barang (100%).
Kedua kasus tersebut dianggap sedikit kaos (kekacauan ringan) karena distribusi bagian yang cacat
dalam kondisi tidak stabil tetapi masih dalam batas-batas. Jelas saja, batas-batas tersebut akan hilang
pada waktunya.
Jika bagian yang cacat di dalam proses menyimpang secara tak
Lumayan Kaos 02 terduga, sehingga bagian yang cacat berada di sekitar range yang
(Severe Chaos) lebar (koefisien variasi lebih besar dari 0.3), k1/k2, maka aturan
untuk dapat menghemat secara substansial dibandingkan daripada
memeriksa semua barang (100%) adalah:
01 • Jika k1/k2 adalah kurang dari 1/1,000, kemudian lakukan
pemeriksaan 100% dari seluruh Lot yang masuk.
Jika bagian yang cacat di dalam proses • Jika k1/k2 berada di antara 1/1,000 dan 1/100, maka lakukan
menyimpang secara tak terduga, sehingga uji dengan sampel sebanyak 200 barang. Jika tidak ada
bagian yang cacat berada di sekitar range yang cacat, maka barang yang tersisa diterima. Jika
yang sempit k1/k2 maka bentuk yang ditemukan ada barang yang cacat pada sampel, maka
lakukan pemeriksaan terhadap seluruh barang yang tersisa.
paling
praktis adalah melakukan
• Jika k1/k2 berada di atas 1/100, maka tidak perlu dilakukan
pemeriksaan (100%) seluruh Lot. Range
pemeriksaan sama sekali (0 %).
yang sempit di sini didefinisikan sebagai
koefisien dari variasi adalah 0,3 atau
0 Aturan pada proses 0 Jika barang yang datang berasal dari
kurang:
3
yang tidak stabil adalah
merupakan persoalan
4 vendor yang tidak diketahui,
kebijakan optimal adalah
pada pengecualian yang pemeriksaan seluruh barang (100%)
sama, sebagaimana sampai informasi yang dikumpulkan
aturan kp untuk proses cukup untuk membuat control chart
yang stabil. bagi proses/produk vendor
Contoh
Model I
Pengendal
ian Mutu
Model Manajemen Six Sigma
"Six sigma“ adalah upaya pengurangan variasi secara teliti dan konstan dalam
semua proses yang penting/kritis untuk mencapai perbaikan yang keberlanjutan.
Six sigma juga merupakan terobosan yang berdampak pada efisiensi organisasi
serta meningkatkan kepuasan pelanggan.
a. Menyiapkan anggaran dasar dalam sebuah bisnis (alasan logis/dasar pemikiran mengapa proyek
tersebut penting).
b. Memiliki pemahaman tentang SIPOC yakni hubungan antara Suppliers, Inputs, Process, Outputs
dan Customers. SIPOC memiliki diagram grafik yang membantu mengidentifikasi semua elemen
yang relevan dari sebuah proses. SIPOC membantu melihat hubungan antara proses beserta input
dan output-nya.
c. Mengumpulkan dan menganalisis data suara pelanggan (voice of customer) untuk
mengidentifikasi karakteristik critical-to-quality (CTQ) yang penting bagi pelanggan.
d. Mengembangkan anggaran dasar sebuah proyek (pernyataan proyek).
Fase
Fase
Mengukur
a. Mengembangkan definisi operasional untuk setiap karakteristik CTQ (Critical To Quality).
b. Melakukan studi untuk menentukan validitas (pengulangan dan kemampuan reproduksi) dari
prosedur pengukuran untuk setiap CTQ.
c. Mengumpulkan kemampuan dasar untuk setiap CTQ
d. Menentukan kemampuan proses untuk setiap CTQ.
Fase
Fase
Improve
a. Merancang percobaan untuk memahami hubungan antara CTQ dan variabel X.
b. Menentukan tingkat kritis x yang optimal dengan mengoptimalkan sebaran, bentuk dan
pusat CTQ.
c. Mengembangkän rencana aksi untuk menerapkan tingkat optimal dari x ke dalam proses
yang diteliti.
d. Melakukan uji coba proses yang sudah direvisi.
Fase
Kelebihan dan Kekurangan
Manajemen Six Sigma
Kelebihan /
a.
Manfaat
Peningkatan aliran proses, artinya aliran proses semakin efisien.
b. Peningkatan komunikasi melalui terminologi "six sigma" (misalnya, DPMO dan proses
sigma).
c. Mengurangi siklus waktu, artinya waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu
proses lebih singkat.
d. Peningkatan pengetahuan dan peningkatan kemampuan untuk mengelola pengetahuan.
e. Semakin tingginya tingkat kepuasan pelanggan, artinya kepuasan pelanggan
meningkat.
f. Semakin tingginya tingkat kepuasan karyawan, artinya kepuasan karyawan meningkat.
g. Meningkatkan produktivitas, baik pekerja maupun mesin.
h. Mengurangi total kecacatan, artinya produk yang cacat terus berkurang.
Kelebihan dan Kekurangan
Manajemen Six Sigma
Kelebihan /
Manfaat
i. Menurunkan pekerjaan yang tidak selesai work-in-progress (WIP).
j. Persediaan menurun karena proses berjalan lancar maka tidak perlu persediaan
yang banyak.
k. Meningkatkan kapasitas dan output karena proses berjalan lancar dan tidak ada
mesin yang idle capacity maka output meningkat.
l. Meningkatkan kualitas dan keandalan karena produk yang cacat dalam kendali.
m. Biaya per unit menurun karena proses efisien maka biaya produksi per unit
menjadi rendah.
n. Peningkatan fleksibilitas harga karena biaya produksi rendah maka harga yang
ditawarkan di pasar lebih fleksibel.
Kelebihan dan Kekurangan
Manajemen Six Sigma
Kekurangan
Untuk menerapkan manajemen "Six Sigma" diperlukan sumber daya, antara
lain:
a. Biaya waktu training
b. Biaya material
c. Biaya pengembangan manual latihan.
d. Biaya administrasi dan operasional untuk proyek-proyek DMAIC.
e. Biaya infrastruktur seperti biaya konstruksi dan menggunakan organisasi
sistem e. elac akan metric.
f. Biaya untuk pengendalian proyek-proyek DMAIC.
Peran dan Tanggung
Jawab "Six Sigma"
Eksekutif Senior memberikan dorongan, arahan, dan keselarasan yang diperlukan
untuk keberhasilan akhir dari manajemen "Six Sigma".
Top Management harus secara total berkomitmen kepada proses.
CEO harus mengalokasikan sumber daya yang cukup untuk manajemen "Six Sigma".
Kepemimpinan harus bersedia untuk melibatkan semua tingkatan organisasi melalui
sistem "organizational metric tracking systems" dan manajemen harian dan proyek-
proyek lintas fungsional "Six Sigma" dan DMAIC.
CEO harus memiliki "keinginan membara" untuk membuat perubahan revolusioner
dalam perusahaan.
Anggota Komite Eksekutif (EC) harus beroperasi dengan tingkat komitmen yang
sama sebagai eksekutif senior.
Black Belt Seorang "black belt" adalah agen perubahan penuh waktu.
Seorang "black belt" adalah ahli pada proses perubahan, bukan
ahli pada proses yang diteliti.
Mengawasi kerja "green belts" pada sebuah proyek"Six
Sigma".
Menyiapkan draft anggaran dasar rancangan proyek untuk
Black Belts adalah master analisis statistik dan proyek- proyek "Six Sigma" di bawah pengawasannya.
Bekerja sama dengan tim proyek untuk menjaga agar tetap
perbaikan proses. Sebagai pemimpin tim proyek, berfungsi dan berkembang menuju hasil proyek "Six Sigma".
Berkomunikasi dengan individu yang bertanggung jawab di
mereka harus memiliki keterampilan yang baik bidang keuangan dan dukungan team.
dan dapat membantu karyawan dengan latar Bekerja sebagai pemimpin tim untuk proyek-proyek Six Sigma.
Membantu anggota team menganalisis data dan merancang
belakang dan perspektif yang berbeda bekerja eksperimen.
Menyelenggarakan pelatihan tentang teori Sigma, tools, dan
sama dengan baik. Black Belts tidak hanya
method.
memimpin tim proyek, tapi juga mengajar anggota Membantu anggota tim dalam menyiapkan management and
presidential review s.
tim dan menanamkan prinsip Six Sigma di seluruh Merekomendasikan tim Six Sigma untuk proyek six Sigma.
Memimpin dan melatih green belts dalam memimpin proyek
organisasi.
Six Sigma yang lebih sederhana.
Green Belt
Kebanyakan "green belt" berfungsi sebagai anggota
tim proyek "Six Sigma".
Jika "green belt bertindak sebagai pemimpin tim
Green Belt adalah tulang punggung tim proyek untuk proyek proyek sederhana, maka dia:
Menyiapkan rancangan anggaran dasar untuk proyek
yang sukses. Mereka mengerjakan sebagian besar
"Six Sigma".
pekerjaan sehari-hari di dalam proyek dan dipilih Memilih anggota tim proyek.
karena mereka benar-benar memahami proses Berkomunikasi dengan "champion", "black belt" dan
pemilik proses mengenai status proyek.
yang sedang diperbaiki. Green Belts biasanya Memfasilitasi anggota proyek.
menghabiskan 25% – 50% waktu mereka untuk Menyelenggarakan pelatihan tentang metode dan
perangkat dasar dari "Six Sigma".
proyek Six Sigma..
Seorang "green belt" harus lulus ujian sertifikasi dan
berpartisipasi dalam setidaknya sukses pada satu
proyek Six Sigma.
Master Black Belt