Anda di halaman 1dari 17

ACCEPTANCE

SAMPLING PLAN
Definisi
• Rencana penerimaan sampel (acceptance sampling
plans) adalah prosedur yang digunakan dalam
mengambil keputusan terhadap produk – produk yang
dating atau yang sudah dihasilkan perusahaan.
Tiga Respon Perusahaan
• Tidak mengadakan inspeksi terhadap produk.
• Mengadakan 100% inspeksi terhadap produk.
• Dengan sampel penerimaan.
Mengapa dilakukan Accaptance Sampling?
• Pengujian yang dapat merusakkan produk.
• Biaya inspeksi yang sangat tinggi.
• 100% inspeksi yang dilakukan memerlukan waktu
yang lama.
• Pemasok memiliki kinerja yang baik tetapi beberapa
tindakan pengecekan tetap harus dilaksanakan.
• Adanya isu-isu mengenai tanggung jawab perusahaan
terhadap produk yang dihasilkannya.
Manfaat Sampling
• Meminimasi kerugian, untuk inspeksi yang merusak.
• Lebih ekonomis untuk inspeksi dengan biaya tinggi,
waktu yang lama dan sumberdaya yang terbatas.
• Dapat mengurangi kesalahan inspeksi oleh inspector.
• Memperkuat motivasi untuk meningkatkan kualitas,
karena setiap anggota lot/batch mungkin ditolak.
Kelemahan Sampling
• Adanya resiko menolak lot-lot yang sebenarnya baik
(the producer’s risk) atau menerima lot-lot yang
sebenarnya jelek (the consumer’s risk).
• Berkurangnya informasi tentang produk secara
keseluruhan.
• Seleksi dan pelaksanaan rencana sampling
membutuhkan lebih banyak waktu dan usaha untuk
perencanaan dan dokumentasi
Beberapa Hal Mengenai “Acceptance Sampling”
• Acceptance sampling tidak digunakan untuk memperkirakan keputusan penerimaan atau
penolakan saja.
• Acceptance sampling juga bukan merupakan alat pengendalian kualitas, namun merupakan
alat untuk memeriksa apakah produk atau bahan baku yang datang ke perusahaan atau
produk yang telah dihasilkan perusahaan tersebut telah memenuhi spesifikasi.
• Acceptance sampling dapat dilakukan selama inspeksi bahan baku yang datang, komponen,
dan perakitan, pada berbagai fase dalam proses operasi, atau selama inspeksi produk akhir.
• Acceptance sampling digunakan sebagai suatu bentuk dari inspeksi antara perusahaan
dengan pemasok, antara pembuat produk dengan konsumen, atau antar divisi dalam
perusahaan.
• Acceptance sampling tidak melakukan pengendalian atau perbaikan kualitas proses,
melainkan hanya sebagai metode untuk menentukan disposisi terhadap produk yang
datang(bahan baku) atau produk yang telah dihasilkan (barang jadi) (Mitra, 1993).
Jenis – Jenis Accaptance Sampling Plan
•Single Sampling Plan
•Double Sampling Plan
•Multiple Sampling Plan
Single Sampling Plan
• Satu sample yang digunakan untuk memutuskan
menerima atau menolak lot.
• Terdiri dari parameter n (ukuran sampel) dan c
(jumlah item cacat yang menjadi dasar penerimaan)
Double Sampling Plan
• Meliputi pembuatan keputusan menerima lot, menolak lot, atau
mengambil sampling kedua. Jika hasil sampling pertama dianggap
‘bagus’ maka lot diterima, jika hasil sampling pertama ‘jelek’ maka
lot tersebut ditolak, dan jika berada diantara dua kondisi itu maka
dilakukan sampling kedua. Kesimpulan double samping plan
diambil berdasarkan kombinasi jumlah item cacat pada kedua
sampling.
• Parameter yang digunakan: n1 (ukuran sampel perta-ma), n2
(ukuran sampel kedua), c1 (jumlah penerima-an sampel pertama,
c2 (jumlah penerimaan sampel ke-dua), r1 ( jumlah penolakan
sampel pertama, r2 (jumlah penolakan sampel kedua).
Multiple Sampling Plan
• Tiga, empat, lima, atau lebih sampel yang digunakan untuk
memutuskan menerima atau menolak lot.
• Biasanya memiliki nilai ni yang sama dan cenderung kecil.
• Jika sampel pertama ‘bagus’ maka lot diterima, jika ‘jelek’
maka ditolak, jika diantarannya maka diambil sampel kedua.
Jika kombinasi sampel 1 dan 2 ‘bagus’ maka lot diterima dan
jika ‘jelek’ maka ditolak, jika diantaranya diambil sampel
ketiga, dan seterusnya.
Ukuran – Ukuran Dalam Evaluasi
Rencana Sampling
Resiko Produsen (Producer’s Risk)

• Merupakan resiko karena menolak suatu lot yang sebenarnya


berkualitas “baik”.
• Penilaian terhadap resiko tersebut disebut Acceptable Quality Level
atau “AQL” = (P1)
• Producer’s risk = 1 – Pa
dimana Pa merupakan nilai peluang dari penerimaan lot (Pa) yang
diperoleh dari distribusi datanya (hipergeometri/binomial/ poisson)
Ukuran – Ukuran Dalam Evaluasi
Rencana Sampling
Resiko Konsumen (Consumer’s Risk)

• Yaitu resiko karena menerima lot yang berkualitas “jelek”.


• Penilaian terhadap resiko tersebut disebut “Limiting Quality Level
atau “LQL” = P2
• Consumer’s risk = Pa
dimana Pa merupakan nilai peluang dari penerimaan lot (Pa) yang
diperoleh dari distribusi datanya (hipergeometri/binomial/ poisson)
Ukuran – Ukuran Dalam Evaluasi
Rencana Sampling
Average Outgoing Quality (AOQ)

• Menunjukkan level kualitas rata-rata dari suatu rangkaian lot/batch yang


meninggalkan stasiun pemeriksaan setelah dilakukan pemeriksaan
perbaikan (retrifying inspection).
• AOQ = [Pa . P (N-n)]/N
dimana: Pa = Probabilitas penerimaan lot berdasar- kan rencana sampling
P = Kualitas lotpada pemeriksaan
N = Ukuran lot (lot size)
n = Ukuran sampel (sample size)
Ukuran – Ukuran Dalam Evaluasi
Rencana Sampling
Average Outgoing Quality Limit (AOQL)

• Merupakan nilai maksimum (puncak) dari kuva AOQ.


• Deskripsi nilai AOQL menunjukkan rata-rata level kualitas yang
cacatnya tidak akan melebihi nilai maksimum AOQ.
Ukuran – Ukuran Dalam Evaluasi
Rencana Sampling
Average Total Inspection (ATI)

• Merupakan rata-rata jumlah item yang diperiksa per lot berdasarkan asumsi
pemeriksaan perbaikan.
• Untuk sampling tunggal:
ATI = n + (1-Pa) (N-n)
• Untuk sampling Ganda:
ATI = n1(Pa1) + (n1+n2)Pa2 + N(1-Pa1-Pa2)
dimana: Pa1 = Probabilitas penerimaan lot pada sampel pertama
Pa2 = Probabilitas penerimaan lot pada sampel kedua
Ukuran – Ukuran Dalam Evaluasi
Rencana Sampling
Average Sample Number (ASN)
• Merupakan rata-rata jumlah item yang diperiksa dari serangkaian lot dengan nilai P yang telah
ditentukan untuk membuat suatu keputusan.
• Untuk Single Sampling Plan:
ASN = n
• Untuk Double Sampling Plan:
ASN = n1P1 + (n1+n2) (1-P1)
= n1+ n2 (1-P1)
dimana: P1 = Probabilitas membuat keputusan terhadap sampel pertama.
P1 = P (lot yang diterima pada sampel pertama) + P (lot yang ditolak pada sampel pertama)
P1 = P(X≤ C1) + P X≥ r1)
• Untuk Multiple Sampling Plan:
ASN = n1P1 + (n1+n2)P2 + …+ (n1+n2+..+nk)Pk
dimana k = jumlah level sampel

Anda mungkin juga menyukai