Anda di halaman 1dari 54

Perencanaan Sampling

Penerimaan dengan Atribut

Dr. Ir. Eko Pujiyanto, S.Si., M.T., IPM

ekopujiyanto@ft.uns.ac.id
Isi
1. Pendahuluan
2. Keuntungan dan kerugian sampling
3. Resiko produsen dan konsumen
4. Kurva karakteristik operasi
5. Jenis perencanaan sampling : single, double,
multiple
6. Masalah sampling penerimaan
7. Alat untuk mengevaluasi rencana sampling
8. Perencanaan sampling tunggal untuk atribut
9. Perencanaan sampling ganda untuk atribut

ekopujiyanto@ft.uns.ac.id Prodi Sarjana Teknik Industri UNS


1. Pendahuluan

Tiga aspek penting tentang sampling


1. Bertujuan untuk ‘memvonis’ lot , bukan
meng-estimasi kualitas lot
2. Tidak menyediakan informasi langsung
kualitas lot Hanya menerima atau
menolak lot
3. Bukan untuk meng-inspeksi kualitas
produk , tetapi lebih merupakan alat untuk
menjamin bahwa output produk sesuai
dengan kebutuhan

ekopujiyanto@ft.uns.ac.id Prodi Sarjana Teknik Industri UNS


1. Pendahuluan

Sampling penerimaan baik digunakan pada


kondisi berikut :
1. Tes produknya bersifat merusak
2. Inspeksi 100% sangat mahal
3. Inspeksi 100% tidak feasibel
4. Item yang diinspeksi sangat banyak
5. Ketika supplier mempunyai sejarah baik
6. Ketika produknya beresiko

ekopujiyanto@ft.uns.ac.id Prodi Sarjana Teknik Industri UNS


1. Pendahuluan

Mengapa sampling penerimaan dan bukan inspeksi


100% ?
1. Tes merusak
2. Biaya inspeksi 100% sangat tinggi
3. Inspeksi 100% tidak fisibel ( membutuhkan
banyak waktu )
4. Jika vendor mempunyai sejarah kualitas yang
baik

ekopujiyanto@ft.uns.ac.id Prodi Sarjana Teknik Industri UNS


2. Keuntungan dan kerugian
sampling
Jika dibandingkan dengan inspeksi
100% , keuntungannya adalah :
1. Lebih murah biayanya
2. Mereduksi produk yang dites mereduksi
kerusakan
3. Aplikatif untuk tes yang merusak
4. Membutuhkan sedikit personal
5. Mereduksi kesalahan inspeksi
6. Memotivasi suplier untuk meningkatkan
kualitas

ekopujiyanto@ft.uns.ac.id Prodi Sarjana Teknik Industri UNS


2. Keuntungan dan kerugian
sampling
Kerugian sampling penerimaan
1. Terdapat resiko , menerima lot yang
jelek atau menolak lot yang bagus
2. Informasi kualitas produk sedikit
3. Memerlukan prosedur khusus dan
dokumentasi

ekopujiyanto@ft.uns.ac.id Prodi Sarjana Teknik Industri UNS


2. Keuntungan dan kerugian
sampling
Beberapa kata kunci tentang sampling
 Jalan tengah antara inspeksi 100% dan tidak
melakukan inspeksi
 Walapun tidak mengontrol kualitas secara
langsung , sampling penerimaan memberikan
jaminan yang baik bagi konsumen dan
produsen
 Memberikan informasi sejarah kulitas
 Memberikan tekanan pada suplier untuk selalu
meningkatkan kualitas

ekopujiyanto@ft.uns.ac.id Prodi Sarjana Teknik Industri UNS


3. Resiko produsen dan resiko
konsumen
 Resiko produsen : ditolaknya lot yang bagus kualitasnya
 Level kualitas yang diterima ( Acceptable Quality Level
(AQL)) :
 Level kualitas terjelek dari kualitas proses produsen
dimana konsumen mempertimbangkan menerima
sebagai rata-rata proses
 Definisi numerik dari lot bagus, berasosiasi dengan
resiko produsen
 AQL merupakan karakteristik dari proses
manufaktur produsen , bukan karakteristik dari
perencanaan sampling

ekopujiyanto@ft.uns.ac.id Prodi Sarjana Teknik Industri UNS


3. Resiko produsen dan resiko
konsumen
 Resiko konsumen : menerima lot yang kualitasnya jelek
 Limit Quality Level (LQL) :
 Jaminan yang diberlakukan untuk setiap lot dengan
kualitas yang jelek ( atau tingkat kualitas terendah
dalam lot yang akan diterima konsumen )
 Definisi numerik dari kualitas lot jelek, berasosiasi
dengan resiko konsumen (ditetapkan oleh konsumen )
 Alias : RQL,UQL,LQ and LTPD

ekopujiyanto@ft.uns.ac.id Prodi Sarjana Teknik Industri UNS


3. Resiko produsen dan resiko
konsumen
Contoh :
 Resiko produsen 5 % untuk AQL of 0.02
 2 % produk tidak sesuai dan
 Lot ditolak oleh konsumen tidak lebih 5 %
 Resiko konsumen 10% untuk LQL 0.08
 8 % produk berkualitas jelek
 Menerima lot tersebut tidak lebih dari 10 %

ekopujiyanto@ft.uns.ac.id Prodi Sarjana Teknik Industri UNS


4. Kurva karakteristik
operasi ( OC curve )
 OC curve adalah ukuran performansi perencanaan
sampling
 Merupakan plot antara probabilitas penerimaan
dengan fraksi ketidaksesuaian (p)
 OC curve menunjukan probabilitas dimana lot dengan
fraksi cacat tertentu akan diterima atau ditolak
 OC curve dikembangkan dengan mengevaluasi fungsi
binomial ( didekati dengan poisson) untuk nilai p yang
bervariasi

ekopujiyanto@ft.uns.ac.id Prodi Sarjana Teknik Industri UNS


4. Kurva karakteristik
operasi ( OC curve )
Contoh :
Sebuah perencanaan sampling tunggal
diterapkan pada lot berukuran (N) 2000 item
produk, jika ukuran sample (n) 50 dan angka
penerimaan (c) 2. Buatlah OC curve-nya
Jawab :
Untuk nila p bervariasi, misalkan p = 0 sampai
0.15, kita dapat menyusun tabel berikut (
menggunakan lampiran A-2 : Distribusi
poisson )

ekopujiyanto@ft.uns.ac.id Prodi Sarjana Teknik Industri UNS


4. Kurva karakteristik
operasi ( OC curve )

p=0.02 → np=5*0.02=1
Lihat Lampiran A-2 : untuk
mean = 1 dan x =c=2 →
Pa = 0.920

ekopujiyanto@ft.uns.ac.id Prodi Sarjana Teknik Industri UNS


4. Kurva karakteristik
operasi ( OC curve )
( 0.02 , 0.920 )

ekopujiyanto@ft.uns.ac.id Prodi Sarjana Teknik Industri UNS


4. Kurva karakteristik
operasi ( OC curve )
Pengaruh n dan c pada OC Curve
• Perubahan c kurang signifikan mengubah
kemiringan OC curve.
• Jika c naik, OC curve bergeser ke kanan
• Perubahan n cukup signifikan mengubah
kemiringan OC curve.
• Jika n naik, OC curve bergeser ke kiri.

ekopujiyanto@ft.uns.ac.id Prodi Sarjana Teknik Industri UNS


4. Kurva karakteristik
operasi ( OC curve )

Perubahan kurva
karena n berubah

ekopujiyanto@ft.uns.ac.id Prodi Sarjana Teknik Industri UNS


4. Kurva karakteristik
operasi ( OC curve )

Perubahan kurva
karena c berubah

ekopujiyanto@ft.uns.ac.id Prodi Sarjana Teknik Industri UNS


5. Jenis perencanaan
sampling
1. A single sampling plan ( perencanaan sampling tunggal)
didefinisikan dengan ukuran sampel (n) dan angka
penerimaan (c). Misalkan terdapat N item dalam satu lot.
Ambil n item secara random. Jika terdapat paling sedikit
c item yang cacat (d) , tolak lot.

N = Ukuran lot
n = Ukuran sampel
c = Angka penerimaan
d = Jumlah observasi yang cacat

ekopujiyanto@ft.uns.ac.id Prodi Sarjana Teknik Industri UNS


5. Jenis perencanaan
sampling
2. Double-sampling plan (perencanaan
sampling ganda )
3. Multiple-sampling plan
4. Sequential-sampling

ekopujiyanto@ft.uns.ac.id Prodi Sarjana Teknik Industri UNS


5. Jenis perencanaan
sampling
 Memilih jenis sampling
Mempertimbangkan faktor-faktor seperti
efesiensi administratif, informasi yang
diperoleh seperti apa, rata-rata jumlah
inspeksi yang dibutuhkan berapa, dan
apakah ada pengaruh terhadap aliran
material pada manufaktur.

ekopujiyanto@ft.uns.ac.id Prodi Sarjana Teknik Industri UNS


6. Masalah sampling
1. Formasi Lot
 Lot harus homogen
 Lebih baik ukuran lot besar ( lebih
efisien secara ekonomis )
 Lot harus sesuai dengan penangan
material, baik untuk pihak konsumen
dan produsen.
2. Random Sampling
 Unit yang diambil harus random
 Jika tidak random akan terjadi bias

ekopujiyanto@ft.uns.ac.id Prodi Sarjana Teknik Industri UNS


7. Alat untuk mengevaluasi
rencana sampling

1. Average Outgoing Quality ( AOQ )


 Rata-rata level kualitas lot yang keluar
dari stasiun inspeksi untuk berbagai nilai
p (rata-rata kualitas proses )
 AOQ akan bervariasi sesuai dengan fraksi
cacat lot yang datang
 Ketika lot yang datang kualitasnya bagus,
makan AOQ juga bagus

ekopujiyanto@ft.uns.ac.id Prodi Sarjana Teknik Industri UNS


7. Alat untuk mengevaluasi
rencana sampling

Average Outgoing Quality ( AOQ )


 Ordinat maksimum pada AOQ
menggambarkan kemungkinan rata-rata
kualitas terjelek jika ralat inspeksi
dilakukan
 Ordinat maksimum dari kurva AOQ ini
disebut Average Outgoing Quality Limit (
AOQL )

ekopujiyanto@ft.uns.ac.id Prodi Sarjana Teknik Industri UNS


7. Alat untuk mengevaluasi
rencana sampling
AOQL is the
Contoh AOQ dan AOQL maximum point on
the curve

ekopujiyanto@ft.uns.ac.id Prodi Sarjana Teknik Industri UNS


7. Alat untuk mengevaluasi
rencana sampling
AOQ untuk sampling tunggal
Pa p( N  n)
AOQ 
N
AOQ untuk sampling ganda

AOQ 
P 1
a ( N  n )  P 2
a ( N  n1  n2 ) p 
N

ekopujiyanto@ft.uns.ac.id Prodi Sarjana Teknik Industri UNS


7. Alat untuk mengevaluasi
rencana sampling
2. Average Total Inspection ( ATI )
 Rata-rata jumlah item yang diinspeksi per lot
 Rumus ATI untuk sampling tunggal

 ATI untuk sampling ganda

ATI  n1 P1a  (n1  n2 ) P 2 a  N (1  Pa )

ekopujiyanto@ft.uns.ac.id Prodi Sarjana Teknik Industri UNS


7. Alat untuk mengevaluasi
rencana sampling
Contoh ATI untuk
berbagai nilai N

ekopujiyanto@ft.uns.ac.id Prodi Sarjana Teknik Industri UNS


7. Alat untuk mengevaluasi
rencana sampling
3. Average Sample Number ( ASN )
 Rata-rata jumlah item yang diinspeksi untuk
sejumlah lot yang digunakan untuk mengambil
keputusan
 Untuk sampling tunggal ASN = ukuran sampel (n)
 Untuk sampling ganda

ASN  n1 P1  (n1  n2 )(1  P1 )


 n1  n2 (1  P1 )

ekopujiyanto@ft.uns.ac.id Prodi Sarjana Teknik Industri UNS


7. Alat untuk mengevaluasi
rencana sampling
Contoh ASN

ekopujiyanto@ft.uns.ac.id Prodi Sarjana Teknik Industri UNS


8. Rencana Sampling
Tunggal Untuk Atribute
 Menentukan ukuran sampel n dan angka
penerimaan c
 Contoh 9-5 :
Tentukan rencana sampling tunggal
dimana resiko produsen sebesar 5 %
untuk setiap lot yang mengandung 1.5 %
cacat

ekopujiyanto@ft.uns.ac.id Prodi Sarjana Teknik Industri UNS


8. Rencana Sampling
Tunggal Untuk Atribute
 Jawab 9-5 :
  0.05 , p1  AQL  0.015 , suppose the acceptance number 1
For c  1 , Table 9 - 5 , gives np1  0.355 alternatif – 1 :
The sample size is
0.355 0.355 c=1 dan n = 24
n   23.67  24
p1 0.015
For c  3 , Table 9 - 5 , gives np1  1.366
alternatif – 2 :
The sample size is
1.366 1.366 c=3 dan n = 92
n   91.07  92
p1 0.015

ekopujiyanto@ft.uns.ac.id Prodi Sarjana Teknik Industri UNS


8. Rencana Sampling
Tunggal Untuk Atribute
 Contoh 9-6 :
Tentukan rencana sampling tunggal
dimana resiko konsumen sebesar 10 %
untuk setiap lot yang mengandung 8 %
cacat

ekopujiyanto@ft.uns.ac.id Prodi Sarjana Teknik Industri UNS


8. Rencana Sampling
Tunggal Untuk Atribute
 Jawab 9-6 :
  0.10 , p2  LQL  0.08 , suppose the acceptance number 1
For c  1 , Table 9 - 5 , gives np2  3.890
The sample size is
alternatif – 1 :
3.890 3.890 c=1 dan n = 49
n   48.26  49
p2 0.08
For c  3 , Table 9 - 5 , gives np2  6.681
The sample size is alternatif – 2 :
6.681 6.681 c=3 dan n = 132
n   131.65  132
p2 0.08

ekopujiyanto@ft.uns.ac.id Prodi Sarjana Teknik Industri UNS


8. Rencana Sampling
Tunggal Untuk Atribute
 Contoh 9-7 :
Tentukan rencana sampling tunggal
dimana resiko produsen sebesar 5 %
untuk setiap lot yang mengandung 1.8 %
cacat dan resiko konsumen sebesar 10 %
untuk setiap lot yang mengandung 9 %
cacat

ekopujiyanto@ft.uns.ac.id Prodi Sarjana Teknik Industri UNS


8. Rencana Sampling
Tunggal Untuk Atribute
 Solution 9-7 :
  0.05 , p1  AQL  0.018,
  0.10 , p2  LQL  0.09
First we compute the ratio
np2 p2 0.09
   5.00
np1 p1 0.018
For   0.05 ,   0.10 ,

ekopujiyanto@ft.uns.ac.id Prodi Sarjana Teknik Industri UNS


8. Rencana Sampling
Tunggal Untuk Atribute
 Solution 9-7 :
Table 9  5 : ratio fall betwen 6.51 and 4.89
corresponding to acceptance numbers of 2 and 3
For c  2 , np1  0.818 and sample size is
np1 0.818
n   45.44  45
p1 0.018
For c  2 , np1  1.366 and sample size is
np1 1.366
n   75.88  76
p1 0.018

ekopujiyanto@ft.uns.ac.id Prodi Sarjana Teknik Industri UNS


8. Rencana Sampling
Tunggal Untuk Atribute
 Solution 9-7 :

For c  2 , np2  5.322 and sample size is


np2 5.322
n   59.13  60
p2 0.09
For c  3 , np2  6.681 and sample size is
np2 6.681
n   74.23  75
p2 0.09

ekopujiyanto@ft.uns.ac.id Prodi Sarjana Teknik Industri UNS


8. Rencana Sampling
Tunggal Untuk Atribute
 Jawab 9-7 :
Empat kandidat
1. n=45 , c=2
2. n=76 , c=3
3. n=60 , c=2
4. n=75 , c=3
ekopujiyanto@ft.uns.ac.id Prodi Sarjana Teknik Industri UNS
8. Rencana Sampling
Tunggal Untuk Atribute
 Solution 9-7 :
For n  45 and c  2 , if   0.10, then np2  5.322
np2 5.322
p2    0.1183
n 45
For n  76 and c  3 , if   0.10, then np2  5.322
np2 6.681
p2    0.0879
n 76

ekopujiyanto@ft.uns.ac.id Prodi Sarjana Teknik Industri UNS


8. Rencana Sampling
Tunggal Untuk Atribute
 Solution 9-7 :
From problem  p2  0.09
For n  45 and c  2 , p2  0.1183
For n  76 and c  3 , p2  0.0879  Closer

ekopujiyanto@ft.uns.ac.id Prodi Sarjana Teknik Industri UNS


8. Rencana Sampling
Tunggal Untuk Atribute
 Solution 9-7 :
For n  60 and c  2 , if   0.05, then np1  0.818
np1 0.818
p1    0.0136
n 60
For n  75 and c  3 , if   0.05, then np1  1.366
np1 1.366
p1    0.0182
n 75

ekopujiyanto@ft.uns.ac.id Prodi Sarjana Teknik Industri UNS


8. Rencana Sampling
Tunggal Untuk Atribute
 Solution 9-7 :
From problem  p1  0.0180
For n  60 and c  2 , p1  0.0136
For n  75 and c  3 , p1  0.0182  Closer

ekopujiyanto@ft.uns.ac.id Prodi Sarjana Teknik Industri UNS


8. Rencana Sampling
Tunggal Untuk Atribute
 Jawab 9-7 :
Kriteria lain untuk memilih kandidat
rencana adalah yang paling sedikit
ukuran sampelnya  biaya
inspeksinya minimum 
n = 45 dan c = 2

ekopujiyanto@ft.uns.ac.id Prodi Sarjana Teknik Industri UNS


9. Rencana Sampling Ganda
untuk Atribut
Parameter dalam sampling ganda
 N = Ukuran lot
 n1 = Ukuran sampel pertama
 c1 = Angka penerimaan pertama
 n2 = Ukuran sampel kedua
 c2 = Angka penerimaan kedua

eko@uns.ac.id, industrial engineering department UNS , 17 Dec 2005


9. Rencana Sampling Ganda
untuk Atribut
Contoh :
N = 10.000
n1 = 50 , c1 = 1
n2 = 100 , c2 = 3
Apa maksudnya ?

eko@uns.ac.id, industrial engineering department UNS , 17 Dec 2005


9. Rencana Sampling Ganda
untuk Atribut

eko@uns.ac.id, industrial engineering department UNS , 17 Dec 2005


9. Rencana Sampling Ganda
untuk Atribut

• Keuntungan sampling ganda dibanding sampling


tunggal adalah mereduksi jumlah item yang
diinspeksi
• Misalkan sampel pertama dalam sampling ganda
lebih kecil dari sampling tunggal , maka
• Jika lot diterima atau ditolak , ongkos inspeksi
lebih rendah
• Juga memungkinkan menolak lot tanpa harus
menginspeksi sampel kedua

eko@uns.ac.id, industrial engineering department UNS , 17 Dec 2005


9. Rencana Sampling Ganda
untuk Atribut

Kurva OC untuk
n1 = 50 , c1 = 1
n2 = 100 , c2 = 3

eko@uns.ac.id, industrial engineering department UNS , 17 Dec 2005


9. Rencana Sampling Ganda
untuk Atribut
Membuat rencana sampling ganda :
 Menentukan n1 , c1 , n2 dan c2
dengan memperhatikan resiko
produsen dan konsumen
 Asumsikan , misalnya n1 = n2 atau
2n1 = n2

eko@uns.ac.id, industrial engineering department UNS , 17 Dec 2005


9. Rencana Sampling Ganda
untuk Atribut
Contoh 9-13 :
Tentukan rencana sampling ganda , jika
diketahui N = 2500 dimana lot yang
ditolak tidak lebih dari 5% pada lot yang
mengandung 1.2 % cacat. Dan jika lot
mengandung 7.5 % cacat , lot yang
diterima sama dengan 10 %. Asumsikan
n1 = n2 dan resiko produsen lebih
diutamakan

eko@uns.ac.id, industrial engineering department UNS , 17 Dec 2005


9. Rencana Sampling Ganda
untuk Atribut
Jawab 9-13 :
N  2500, asumsi n1  n2
  0.05 , p1  AQL  0.012,
  0.10 , p2  LQL  0.075
First we compute the ratio
p2 0.075
R   6.25
p1 0.012
Dari tabel 9 - 9 ( hal 352 , Mitra edisi 1 ) ,
Nilai terdekat dari R  6.25 adalah 6.79 ( rencana nomor 3 )

eko@uns.ac.id, industrial engineering department UNS , 17 Dec 2005


9. Rencana Sampling Ganda
untuk Atribut
Jawab 9-13 :
Rencana nomor 3 :
c1  0 , c2  2
Untuk p1  0.012 dan Pa  0.95  n1 p  0.43
0.43
maka ukuran sampel pertama adalah n1   35.83  36
0.012
Asumsi n1  n2 maka n2  36
Sehingga rencana sampling ganda adalah
n1  36 , c1  0 , n2  36 , c2  2

eko@uns.ac.id, industrial engineering department UNS , 17 Dec 2005


QUIZ
1. Apa keuntungan dan kerugian dari
rencana sampling.
2. Jelaskan arti rencana sampling
berikut
N=10.000
n1 = 50, c1 = 2 , n2 = 80 , c2 = 4
3. Apa perbedaan antara ASN dan ATI

ekopujiyanto@ft.uns.ac.id Prodi Sarjana Teknik Industri UNS

Anda mungkin juga menyukai