Anda di halaman 1dari 12

LOT-BY-LOT ACCEPTANCE

SAMPLING BY
ATTRIBUTES

Oleh:
Ir. Khawarita Siregar, M.T.
Penerimaan sampling merupakan aspek penting pengendalian kualitas
statistik. Sampling berasal dari Perang Dunia II ketika militer harus menentukan
batch amunisi mana yang harus diterima dan mana yang ditolak. Mereka tahu
bahwa mereka tidak dapat menguji setiap peluru untuk menentukan apakah peluru
dapat berfungsi dengan baik dilapangan atau tidak. Di sisi lain, mereka harus yakin
bahwa mereka berhasil menembakkan peluru sesuai dengan jalur peuluru tersebut.
sampling adalah jawaban pengujian dari beberapa peluru yang mereka tembakkan
sehingga mereka akan tahu barapa sisa peluru yang siap untuk ditembakan.
Skema yang diwakili oleh sampel akan dipilih dari suatu populasi dan diuji
untuk menentukan apakah banyak yang dapat diterima atau tidak dikenal sebagai
acceptance sampling plan. Acceptance sampling adalah salah satu komponen utama
dalam bidang pengendalian kualitas statistik, dan terutama digunakan dalam
melakukan inspeksi.

Alasan mengapa suatu perusahaan melakukan sampling adalah sebagai berikut:


1. Sebuah perusahaan menerima pengiriman produk dari vendor.
2. Produk ini sering merupakan komponen atau bahan baku yang digunakan dalam
perusahaan proses manufaktur.
3. Sebuah sampel diambil dari tempat parkir, dan beberapa kualitas karakteristik
dari unit-unit dalam sampel diperiksa.
Keuntungan dan Kerugian dalam penggunaann sampling
Adapun keuntungan dari penggunaan sampling adalah:
1. Lebih murah
2. Mengurangi kerusakan
3. Mengurangi jumlah kesalahan inspeksi

Adapun kerugian dari penggunaan sampling adalah:


4. Resiko menerima lot yang buruk dan menolak lot yang bagus
5. Kurangnya informasi
6. Diperlukan perencanaan dan dokumentasi
Tipe- Tipe Sampling
Ada beberapa tipe sampling yaitu:
1. Single sampling plan
2. Double-sampling plan
3. Multiple-sampling plan
4. Sequential-sampling
Single sampling plan

Sebuah single sampling plan ditentukan berdasarkan ukuran sampel dan


jumlah penerimaan c. misalnya N adalah total unit dalam lot sedangkan n adalah
jumlah acak dalam lot, jika sekurang-kurangnya c unit tidak diterima, maka lot
ditolak.

N = ukuran lot

n = ukuran sample

c = jumlah yang diterima

r = jumlah kecacatan yang diamati


Double-sampling plan

Double sampling berbeda dengan single sampling dalam hal penerimaan lot dan
ukuran lot. Pada double sampling, kegiatan inspeksi lebih sedikit dibanding dengan
single sampling.
n1 – ukuran sampel pada sampel I
c1 – ukuran penerimaan lot pada sampel I misalkan ukuran sampel n1
d1 – jumlah cacat pada sampel I Terima jika d1,c1; tolak jika d1>c2
n2 – ukuran sampel pada sampel I Ambil sampel II n2 jika c1<d1<d2
Terima jika d1+d2<c2; tolak jika d1+d2>
c2 – ukuran penerimaan lot pada kedua
c2
sampel
d2 -- jumlah cacat pada sampel II
Multiple-sampling plan
menggunakan sample yang lebih kecil dari semua sampling.
- Jika n cacat < batas bawah penerimaan maka lot diterima
- Jika n cacat > batas atas penerimaan maka lot ditolak
- Jika n cacat berada antara batas bawah dan atas penerimaan maka
dilakuka pengambilan sampel kembali.
Operating characteristic (OC) curve

adalah ukuran performansi dari


sebuah acceptance-sampling plan.
Kurva OC memplotkan probabilitas
dari penerimaan lot dengan bagian
yang cacat. Kurva OC
memperlihatkan bahwa jumlah lot
yang dikumpulkan dengan bagian
cacat dapat diterima maupun ditolak.
Ada beberapa tipe OC yaitu:
1. Tipe A
Memberikan probabilitas penerimaan
dari lot individual yang berasal dari
produksi yang telah ditentukan.
2. Tipe B
Memberikan probablitas penerimaan lot
yang berasal dari ukuran lot yang telah
ditentukan.

Di samping ini adalah kurva OC yang


ideal
Average total inspection (ATI), dan Average outgoing quality (AOQ)

Average total inspection (ATI) adalah jumlah unit rata-rata yang akan diperiksa
untuk tingkat kualitas tertentu dan probabilitas penerimaan. Average outgoing quality
(AOQ) adalah tingkatan kualitas produk setelah diinspeksi. Acceptance AQL adalah
persentase kecacatan terkecil yang akan membuat lot diterima.
AOQ = ATI = n + (1-Pa) (N-n)
Dimana: Dimana:
Pa = Probabilitas penerimaan Pa = Probabilitas penerimaan
P = persen kecacatan N = ukuran lot
N = ukuran lot N = ukuran sampel
N = ukuran sampel
Kurva AOQ Kurva ATI
Terdapat 2 resiko yaitu resiko produsen dan resiko konsumen.
1. Resiko produsen (terjadinya error tipe I: α)  kesalahan menolak lot yang baik.
2. Resiko konsumen (terjadinya error tipe I: β)  kesalahan menerima lot yang cacat.

ASN (Average Sample Number) adalah perbandingan jumlah rata-rata inspeksi per lot untuk single,
double, multiple and sequential sampling.
ASN = n1 + n2 (1-P1)

Anda mungkin juga menyukai