Anda di halaman 1dari 9

RANCANG BANGUN MESIN UJI IMPACT CHARPY BERBASIS ARDUINO

Dwi Handoko, Sutrisno


Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Pontianak
e-mail: dwihandokopb@gmail.com

Abstrak: Pengujian impact bertujuan untuk mengukur ketangguhan suatu bahan terhadap pembebanan pukul/ kejut. Pada penelitian ini dilakukan Rancang Bangun
peralatan pengujian impact charpy untuk material komposit berbasis akuisisi data dengan mikrokontroler Arduino. Metode yang dilakukan yaitu dengan melakukan
perancangan dan pembuatan komponen poros, bantalan, dan sistim pengeraman serta menambahkan sistim akuisisi data berbasis arduino dengan sensor
potensiometer. Dari hasil rancangan didapatkan diameter poros 10 mm, dengan bantalan NTN tipe 6900 LLU dan sistem pengereman. Energi impak yang di
gunakan sebesar Besar energi potensial dari alat uji impak yang direncanakan sebesar 8,84 Joule. dimana Panjang lengan pendulum 340 mm, dengan berat 1,5 Kg
0 o
dan sudut awal pengujian 140 sudut losses 5 .

Kata kunci: Rancang bangun, Uji impact charpy, material komposit

Abstract: Impact testing aims to measure the toughness of material against impact/shock loading. In this research, the design of Charpy impact testing
equipment for composite materials based on data acquisition with Arduino microcontroller was carried out. The method used is by designing and
manufacturing components of shafts, bearings, and braking systems and adding an Arduino-based data acquisition system with a potentiometer sensor. From
the design results, the shaft diameter is 10 mm, with NTN type 6900 LLU bearings and a braking system. The impact energy used is equal to the potential
energy of the planned impact test equipment of 8.84 Joules. where the length of the pendulum arm is 340 mm, with a weight of 1.5 Kg and the initial angle of
the test is 140°, the angle of losses is 5°.

Keywords: Design, Charpy impact test, composite material

LATAR BELAKANG

Perkembangan kemajuan teknologi di bidang material terbarukan saat ini begitu pesat hal ini dilihat dari berbagai macam jenis material yang

digunakan untuk berbagai peralatan seperti dibidang konversi energi seperti untuk motor bakar turbin, pompa, perangkat telekomunikasi dan sebagainya

menggunakan material dari bahan baik komposit maupun polimer di mana bahan-bahan tersebut memiliki keunggulan dari bahan-bahan yang telah ada selama ini

yang umumnya terbuat dari bahan logam.

Sebagai perguruan tinggi yang bergerak di bidang pendidikan penelitian dan vokasi, Politeknik Negeri Pontianak saat ini dala melaksanakan Tri Dharma

Perguruan Tinggi saat didukung oleh berbagai peralatan laboratorium pengujian berbagai jenis fasilitas alat laboratorium yang dimiliki seperti pengujian tarik,

pengujian tekan, puntir, pengujian, komposisi, kekerasan dan sebagainya, hal ini untuk mendukung proses pembelajaran maupun riset/penelitian dosen, dalam hal

mengetahui sifat dan karakteristik material.

Khusus pada pengujian karakteristik material yang umumnya mendapatkan beban kejut seperti sudu turbin, poros, material-material hasil pengelasan dan

lain lain, peralatan pengujian yang dibutuhkan adalah pengujian Impact. Dimana pada pengujian impact ini dapat diketahui sejauh mana sebuah material mampu

menerima beban kejut (rapid load). Besarnya harga impact menunjukkan kemampuan material dalam menahan pembebanan (gaya) yang datang secara tiba-tiba.

Dikarenakan peralatan uji impact yang ada di Labortorium Teknik Mesin Polnep saat ini mengalami kerusakan sehingga metode pengujian tersebut tidak dapat

disampaikan untuk materi kuliah dan demikian pula untuk keperluan penelitian/riset yang berhubungan pengujian dengan alat tersebut, selain itu pengujian impact

selama ini dalam pembacaan hasil yang kurang presisi karena masih menggunakan skala sudut yang terbaca dialat. Pembacaan melalui skala tersebut dapat

menimbulkan kesalahan paralaks pada saat pembacaan hasil. Untuk itu kesempatan ini kami mencoba melakukan Rancang Bangun peralatan pengujian impact
charpy berbasis akuisisi data dengan mikrokontroler Arduino. Berdasarkan kondisi tersebut maka dirumuskan masalah penelitian ini dalam suatu pertanyaan : “

adalah bagaimana Merancang mesin uji impact hingga dapat digunakan sesuai dengan sesuai dengan standar yang berlaku.

TINJAUAN PUSTAKA

Pengujian Impak

Pukul (impact) adalah pembebanan yang sangat cepat. Uji pukul untuk mengukur ketangguhan suatu bahan atas pembebanan pukul/ kejut. Uji pukul

telah distandarkan oleh Charpy dan Izod. Dalam uji tersebut spesimen yang ditumpu diberikan pukulan berupa ayunan pendulum dan energi yang dibutuhkan untuk

merusaknya adalah yang diukur. Kedua uji pukul melibatkan pengukuran yang sama, tetapi berbeda bentuk spesimennya (Syamsul Hadi 2016: 79). Tujuan

pengujian impak adalah menguji ketahanan sebuah material terhadap beban kejut (rapid load), besarnya harga impak menunjukkan kemampuan material dalam

menahan pembebanan (gaya) yang datang secara tiba-tiba. Prinsip kerja dari alat uji impak adalah memberi pembebanan yang cepat sehingga terjadi penyerapan

energi yang besar ketika beban menumbuk benda uji, adanya penyerapan energi ini kemudian menyebabkan terjadinya kerusakan material berupa patah atau

bengkok. Dengan mengacu pada jenis kerusakan yang terjadi maka kita dapat mendefinisikan ketahanan material tersebut.

Gambar Mesin Uji Pukul (a) Izod, dan (b) Charpy

Penelitian ini mempunyai relevansi dengan beberapa penelitian berikut : Handoyo (2012) melakukan penelitian tentang perancangan alat uji impak

metode charpy kapasitas 100 joule Tujuan dari penulisan ini adalah mampu mendesain dan membuat alat uji impak tipe charpy, mengetahui mekanisme kerja, dan

menganalisa performa alat sekaligus mengkalibrasinya berdasarkan energi impak spesimen. Metodologi yang diterapkan mempunyai tiga poin utama, yaitu

perancangan konstruksi, proses pabrikasi, dan perhitungan konstruksi.

Huda (2018), Melakukan rancang bangun alat uji impact metode charpy tujuan yang ingin dicapai dalam perancangan ini adalah untuk

menyempurnakan alat uji impact dengan metode charpy dengan menyesuaikan standard alat uji impact metode charpy yang sudah ada di salah satu laboratorium

universitas di surabaya dan juga yang ada di pasaran, Hasil akhir dari perancangan alat uji impact metode charpy ini adalah mempunyai dimensi alat dengan ukuran

1143mm x 400 mm x 1180 mm, mendapatkan Energi Potensial sebesar 263.89 Joule, mendapatkan momen pada poros penggerak pendulum sebesar M = 7729,2

Nmm, dan mengalami Tegangan Lentur (σa) sebesar 1899,707 N/mm2. Dan juga mengalami Tegangan Geser (σa) sebesar 4,83 kg/mm2 .

Nugraha (2019) melakukan rancang bangun alat uji impak sebagai pengukur kekuatan material polimer menggunakan sensor rotary encoder, Pada

penelitian ini dilakukan pembuatan alat uji impak dengan berbasis mikrokontroller arduino uno yang ditujukan agar mempermudah pengambilan data pengujian

impak, Hasil pengujian didapat untuk data rata-rata tertinggi pada serat 4 dengan katalis 0,3 ml dengan nilai 0,566 Joule. Dan untuk nilai rata-rata terendah pada
tanpa serat dengan nilai 0,21 Joule. Ini membuktikan bahwa semakin besar sudut yang diperoleh, maka nilai energi impak semakin rendah sesuai dengan kekuatan

spesimen menahan pendulum yang bergerak dan begitu juga sebaliknya.

METODE

Agar penelitan ini sesuai dengan yang diharapkan, perlu kiranya dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :mTahapan awal yang dilakukan sebagai berikut :

pertama Pendesainan Prototipe Alat Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah mendesain. Pada tahap ini akan di desain komponen-komponen alat dengan

melakukan perhitungan hingga didapat dimensi dan bahan yang sesuai dilanjutkan dengan melakukan penggambaran alat dengan menggunakan program inventor.

selanjutnya : melakukan inventarisasi bahan dan alat dan dilanjutkan dengan pembuatan Alat uji impak, pada tahap ini dilakukan pembuatan komponen hingga

rangka dan kemudian uji coba secara konvensional menggunakan busur derajat sebagai alat ukur sudut. Berikutnya melakuan perancangan alat akuisisi data, yaitu

dengan cara: melakukan a) Studi pustaka untuk mempelajari serta tentang pemograman berbasis mikrokontroller Arduino. b) Pengumpulan data yang berhubungan

perancangan. Data yang dibutuhkan tentang komponen-komponen elektronika yang akan digunakan dalam perancangan alat seperti sensor, mdul arduino, display

dll. c) Analisis Sistem. Melakukan analisis terhadap program yang akan dibuat serta komponen-komponen elektronika yang digunakan. d) Perancangan sistem.

Merancang suatu sistem pengukuran kemiringan bidang datar menggunakan sensor berbasis arduino nano dengan tampilan LCD . Termasuk interface aplikasi dan

perancangan susunan rangkaian elektronika. e) Pengkalibrasian Alat Melakukan pengkalibrasian sistem agar hasil pengukuran yang didapat tepat dan sesuai. f)

Melakukan pengujian sistem yang telah dibuat sehingga dapat melakukan perbaikan sistem apabila ditemukan kesalahan pada sistem. g) Dokumentasi Sistem.

Pembuatan laporan dokumen hasil penelitian , diagram alir dari penelitian ini adalah sebagai berikut

Power Supplay

LCD
sensor

Arduino Uno

Gambar.Flow Chart. Proses perencanaan dan pembuatan rangkaian kontrol

HASIL

Berdasarkan standar ASTM D 6110-97, jarak ketinggian pukul pendulum (h) telah ditentukan yaitu 610 ± 2 mm dan panjang lengan pendulum yang

disarankan yaitu antara 325 sampai dengan 405 mm (untuk itu dalam perencanaan ini panjang lengan pendulum yang digunakan yaitu 340 mm sedangkan sudut

0
awal yang digunakan sebesar 140 ).
Energi Potensial Impak

Energy potensial yang terjadi adalah : Ep = m.g.h

h = Ketinggian awal pemukulan = l (1-(cos α) )


0
= 340 mm x (1-(cos 140 ) = 600 mm

Ep = m x g x l (1- (cos α)

= 1,5 kg x 9,81 m/s² x 0,34 m (1 – (cos 140°)) = 8,829 Joule

Maka dalam perancangan ini pendulum dirancang agar dapat menghantarkan energi potensial maksimum sebesar 8,829 Joule. Untuk mengetahui nilai

loses (kerugian) energi saat pendulum sampai pada sudut akhir (β) maka dilakukan pengujian alat tanpa menggunakan benda uji, diketahui data dari pengujian alat

tanpa benda uji dimana dari hasil pengujian didapat Sudut awal (α) = 140° dan Sudut akhir (β) = 135° Maka : Sudut Losses β’= Sudut awal (α) 120° - Sudut akhir

(β) 135° = 5°

Dari perhitungan di atas diketahui nilai loses yaitu 5°, Maka untuk mengetahui sudut akhir (β) yang akan digunakan dalam perhitungan hasil

pengujian dengan menggunakan benda uji, maka digunakan persamaan sebagai berikut :

β’ = β + loses

Perhitungan Gaya-Gaya Pada Poros

Untuk mengetahui kecepatan pukul dari pendulum maka digunakan persamaan sebagai berikut :

v= √2 g x h
=
√ 2 x 9,81
m
s
2
x 0,6 m

= 3,43 m/s

Setelah diketahui kecepatan pukul dari pendulum sebesar 3,43 m/s² untuk mencari gaya sentrifugal (Fs) yang terjadi maka digunakan persamaan sebagai berikut :

m
(3,43 ❑ )2
2
Fs = m x v /r = 1,5 kg x s = 51,9 N

0,34 m
Wp= 4,905 N Ft =Gaya-gaya
Gambar (w + Fs)yang bekerja pada poros
ƩMB = 0

Ra= 0
Ft (L2) – Rb (L2 + L3) – W (L1) Rb
66,9 N (67,5 mm) – Ra (67,5 mm + 67,5 mm) – 4,905 N (36 mm) = 0

36 mm)
mm– Rb (135 mm) – 4,905
67,5N mm 67,5mm
66,9 N (67,5 (36 mm) = 0

66,9 N ( 67,5 mm ) −4,9 N (36 mm)


Rb = = 32,5 N
135 mm
ƩF=0
Ft + W – Rb – Ra = 0
66,9 N + 4,9 N – 32,5 N – Ra = 0
Ra = 59,11 N + 4,9 N – 32,5 N = 39,3 N
a. Perhitungan momen lentur maksimum ( M max )
Untuk mengetahui momen lentur maksimum pada poros maka digunakan persamaan sebagai berikut :

Mmax = Ft. L

Mmax = 66,9 N x 67,5 mm = 4515,75 Nmm

Dari perhitungan di atas diketahui momen lentur maksimum yang terjadi pada poros sebesar = 4515,75 Nmm.

Perencanaan Poros

Dari perhitungan momen lentur maksimum maksimum (Mmax) di atas diketahui sebesar 4515,75 N, untuk menentukan diameter poros berdasarkan

momen lentur maksimum (Mmax) yang terjadi maka digunakan persamaan sebagai berikut :

d=

3 32 x Fs x M L
π x Sy
(IR. Hery Sonawan, MT. halaman 40)

Diketahui :

Fs (Faktor keamanan) = 12 (Khurmi, RS dan Gupta, halaman 88)


M L (Momen lentur) = 3501,23 Nmm

Sy (Kekuatan Tarik bahan) = 677 N/mm² (Baja Amutit)

Penyelesaian :

d=

3 32 x 12 x 4515,75 N
3,14 x 677 N /mm ²
= 9,34 mm

Dari perhitungan di atas di ketahui diameter minimum poros yang dapat digunakan yaitu ø 9,34 mm. Namun untuk menyesuaikan pada diameter

bantalan NTN 6900 LLU sedangkan yang akan digunakan berukuran ø 10 mm.

Perencanaan kanvas cakram

Jenis rem yang digunakan adalah rem sepeda dengan dimensi Diameter piringan = 160 mm, Dimensi tuas rem panjang tuas rem = 80 mm dan Panjang

tuas penarik = 50 mm

Dari data-data di atas direncanakan gaya yang keluar dari tuas rem dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :

ƩM=0

Ma – Mb = 0

(Fa . ra) – (Fk . rb) = 0

Fk . rb = Fa . ra

7 N . 100 mm
Fk = 60 mm ¿ = 11,7 N
¿

Menghitung gaya tuas ke piston


Dari perhitungan di atas diketahui gaya yang keluar dari tuas rem (Fk) yang direncanakan sebesar 5 N, kemudian dari gaya yang telah direncanakan

akan di teruskan ke piston rem. Untuk menghitung gaya yang diteruskan ke piston rem maka digunakan persamaan sebagai berikut :

Fk .r1 = Ft . r2
Fk x r 1
Ft =
r2
11,7 N x 100 mm
Ft = = 8,3 N
60 mm
Dari perhitungan di atas didapatkan gaya yang diteruskan dari tuas ke piston rem sebesar 8,3 N. Gaya gesek yang terjadi pada kanvas rem adalah :

Ff1 = µ x Ft = 0,3 x 8,3 N = 2,49 N

Jadi Daya gesek kanvas rem sebesar 2,49 N.

Perancangan Alat Akuisisi Data

Perancangan alat akuisisi data mikro control yang digunakan adalah arduino Uno, dengan sensor sudut menggunakan potensiometer dan untuk

merekam hasil pengujian menggunakan Sd Card. Pengujian sensor potensiometer dilakukan dengan menggerakan pendulum dimana gerakan tersebut akan

membentuk sudut. Gerakan pendulum juga menggerakan jarum yang terdapat pada papan mengikuti lingkaran busur sehingga mengikuti sudut ayun. Dari hasil

pembacaan sensor potensiometer kemudian diolah oleh mikrokontroler aduino Atmega 328 untuk dikonversi menjadi sudut kemiringan dalam satuan derajat untuk

ditampilkan pada LCD. adapun skema rangkaian sebagai berikut :

Gambar Skema Hasil rancangan Mikrokontrol Arduino

Hasil kalibrasi dari hubungan sudut terhadap tegangan output potensiometer sebagai berikut :

\
Potensiometer Arduino

KALIBRASI
1200
1000
(Volt)

f(x) = 3.77472185959145 x + 462.859836111763


800 R² = 0.999426310907827
Gambar Grafik hasil kalibrasi

600
400bahan komposit
Tabel Hasil Pengujian impak

200 Sudut
No Tebal (mm)
0
Lebar 20
Panjang (mm)
40 Luas 60 Sudut 80 100
Akhir
1 120
β = β+5
0 140
Tenaga Patah 160 Harga Impak
2
(mm) (mm) Awal (α) (Joule) (Joule/mm )
Derajat (0) (β)

1 8,5 10 55 85 140 49,92 54,92 6,70798 0,0789

2 8,4 10 55 84 140 49,76 54,76 6,71940 0,0800


3 8,5 10 55 85 140 52,06 57,06 6,55309 0,0771

4 8,6 10 55 86 140 50,37 55,37 6,67573 0,0776

5 8,5 10 55 85 140 48,23 53,23 6,82747 0,0803

Rata-Rata 50,07 55,07 6,69673 0,0788

PEMBAHASAN
Dalam proses perancangan alat uji impak Charpy ini Komponen elemen mesin yang dirancang adalah Poros, Bantalan dan sisitem mekanisme

pengereman. Untuk menggunakan standart American Society for Testing and Materials (ASTM), yakni ASTM D 6110-97. Standart ini menjelaskan mengenai

prosedur pangujian dan ukuran spesimen yang diperlukan dalam uji impak Charpy pada bahan plastik, tapi dapat uga digunakan untuk pengujian komposit.

Pada standar ASTM D 6110-97, ketinggian pukul pendulum (h) telah ditentukan yaitu 610 ± 2 mm dan panjang lengan pendulum yang disarankan

yaitu antara 325 sampai dengan 405 mm pada perencanaan ini panjang lengan pendulum yang digunakan yaitu 340 mm dengan 1,5 Kg, sedangkan sudut awal yang

0
digunakan sebesar 140 dari data tersebut besar energi potensial dari alat uji impak yang direncanakan sebesar 8,84 Joule. Pada perencanaan alat ini dilakukan

pengujian tanpa beban untuk menghitung losses yang terjadi. Dari hasil pengujian terjadi lossis sebesar 5 derajat. Dari hasil perhitungan perancangan pada

komponen elemen mesin meliputi poros, bantalan dan sistim rem, didapat bahan poros terbuat dari baja amutit berdiameter 10 mm dan jenis bantalan gelinding

NTN dengan kode 6900 LLU. sedangkan rem menggunakan sistem pengereman piringan sepeda.

Pada perancangan alat akuisisi data, digunakan mikrokontrol arduino Atmega 328, dilengkapi sensor potensiometer untuk mendeteksi perubahan

sudut dan ditampilkan menggunakan LCD. dari hasil pengujian kalibrasi berupa input sudut yang didapat oleh busur derajat (sudut awal dan akhir) dan tegangan

out put menunjukan hasil yang linier. Dari hasil pengujian pada material komposit dengan serat asbes dengan menggunakan 5 buah sampel didapatkan hasil rata-

2
rata tenaga impak sebesar 6,67 Joule dengan energi rata-rata yang diserap sebesar 0,0788 Joule/mm

KESIMPULAN

Dari apa yang telah dilakukan oleh peneliti didapatkan kesimpulan sebagai berikut :

 Pada penelitian ini dihasilkan rancangan alat uji impak Charpy untuk bahan komposit dengan kekuatan impak maksimal 8,84 Joule dan merujuk pada

standart American Society for Testing and Materials ASTM D 6110-97,

 Besar energi potensial dari alat uji impak yang direncanakan sebesar 8,84 Joule. dimana Panjang lengan pendulum 340 mm, dengan berat 1,5 Kg dan

0 o
sudut awal pengujian 140 sudut losses 5 .

 Dari hasil rancang bangun mesin uji impak ini didapat, poros yang digunakan berdiameter ø 10 mm menggunakan bahan baja amutit yang memiliki

kekutaan tarik maksimum 677 N/mm², batalan yang digunakan berdiameter ø 10 jenis dan kode 6900 LLU dan sistem pengereman memanfaatkan

rem cakram pada sepeda.

 Hasil perancangan alat akuisisi data mikro control yang digunakan adalah arduino Uno dengan sensor sudut menggunakan potensiometer dan untuk

merekam hasil pengujian menggunakan Sd Card, setelah dilakukan pengujian telah dapat menampilkan hasil yang linier.

SARAN
Agar dapat menghasilkan data pengujian yang lebih dipercaya, pada perancangan alat uji impak ini perlu dikakukan hal-hal berikut :

 Sebaiknya dilakukan pengujian kalibrasi dengan pembanding alat uji yang lebih standar.

 perlu dilakukan pengujian lebih lanjut dengan menggunakan variasi dan jumlah specimen yang lebih banyak.

 Agar lebih berguna, perlu buat alat uji impak dengan metode Izod dengan merancang dudukan pengikat specimen uji.

Daftar Pustaka

Ismail, Fajar. “Rancang Bangun Alat Uji Impak Charpy.” (Universitas Diponegoro) 2012.
Handoyo, Yopi. “Perancangan Alat Uji Impak Metode Charpy Kapasitas 100 Joule.” Jurnal Imiah Teknik Mesin (Universitas Islam 45) Vol. 1, No. 2, (2013).
Huda, Mochammad Khoirul, dan Galih Setia Aji. “Rancang Bangun Alat Uji Impact Metode Charpy.” Mechonversio: Mechanical Engineering Journal Volume 1,
Nomor 1 (Universitas Maarif Hasyim Latif), 2018.
Hadi, S. 2016. Teknologi Bahan. Yogyakarta: Andi.
Porawati, Hilda. 2018. “Analisis Alat Uji Impak Izod pada Bengkel Politeknik.” Jurnal Inovator Volume 1. Nomor 1: 1-5. Politeknik Jambi.
Putranto, B. Perancangan Alat Uji Impak Charpy Untuk Material Komposit Berpenguat Serat Alam (Natural Fiber). Skripsi. Surakarta: Universitas Sebelas Maret,
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, (2011).
Rachmat, Asep et. all. 2016. “Pembuatan Alat Uji Impak Metode Charpy dan Izod.” Universitas Majalengka.
Khurmi, R. S., dan J. K. Gupta. 1982. Machine Design MKS AND SI UNITS. New Delhi: Ram Nagar.
Sonawan, H. 2019. Perancangan Elemen Mesin Edisi Revisi. Bandung: Alfabeta Cetakan Ketiga.

Anda mungkin juga menyukai