Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH MANAJEMEN PENDIDIKAN

UntukMemenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah ManajemenLaboratorium


Dosen Pengampu: HILYA WILDANA SOFIA,M.Pd.

Disusun Oleh:

Della Rosita (2311261004)


Fitri (2311261015)
Lilik
Nadia Salsabila (2311261008)

PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM

BLOKAGUNG BANYUWANGI

2023
KATA PENGANTAR

Pujisyukurkehadirat Tuhan Yang Maha EsaatassegalarahmatNyasehingga kami


dapatmenyusunmakalahinitepat pada waktunya. Tidak lupa kami juga
mengucapkanbanyakterimakasihatasbantuandariseluruhkomponen yang
telahmembantudalampenyelesaianmakalah yang berjudul “KONSEP DASAR
PENDIDIKAN.”
Makalah initidakhanyabertujuanuntukmemberikanpemahaman yang
lebihbaiktentangkonsepdasarpendidikan, tetapi juga
mengilustrasikanperanpentingyadalamberbagaikontekskomunikasisehari-hari
Dan harapan kami semogamakalahinidapatdipergunakansebagaisalahsatuacuan,
petunjukmaupunpedomanbagipembacadalamadministrasipendidikan. Menambahpengetahuan
dan pengalamanbagi para pembaca, sertaseluruh Masyarakat Indonesia khususnya para
mahasiswauntukkedepannyadapatmemperbaikibentukmaupunmenambahisimakalahini agar
menjadilebihbaiklagi.
Karena keterbatasanpengetahuanmaupunpengalaman kami, kami
yakindalampembuatanmakalah kali inimasihbanyakditemukankekurangan, oleh karenaitu
kami sangatmengharapkan saran dan kritik yang membangundaripembaca demi
kesempurnaanmakalahini.

Banyuwangi, 05Oktober 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.........................................................................................................1

B. RumusanMasalah....................................................................................................1

C. Tujuan Masalah.......................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan............................................................................................2

B. Pendidikan dan ilmu pendidikan...........................................................................3

C. Fungsi pendidikan....................................................................................................3

D. Tujuan pendidikan..................................................................................................3

E. Komponen pendidikan............................................................................................4

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan...............................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Laboratorium merupakan salah satu sarana yang pen
t i n g d a l a m p r o s e s b e l a j a r mengajar, sebagai tempat belajar
atau sebagai sumber belajar, laboratorium harus mempunyaisifat yang
nyaman dan aman. Laboratorium yang bersifat nyaman artinya
selalu kebutuhana t a u k e p e r l u a n u n t u k m e l a k u k a n k e g i a t a n
t e l a h t e r s e d i a d i t e m p a t y a n g s e m e s t i n y a a t a u mudah di
akses bila digunakan. Sedangkan laboratorium yang bersifat
aman artinya segala penyimpanan material berbahaya dan kegiatan
berbahaya telah dipersiapkan keamanannya.Suatu laboratorium dapat
dikelola dengan baik sangat ditentukan oleh beberapa
faktor y a n g s a l i n g b e r k a i t a n s a t u d e n g a n y a n g l a i n n y a .
B e b e r a p a a l a t - a l a t l a b o r a t o r i u m y a n g canggih, dengan staf
profesional yang terampil belum tentu dapat berfungsi dengan baik,
jikat i d a k d i d u k u n g o l e h a d a n y a m a n a j e m e n l a b o r
a t o r i u m y a n g b a i k . O l e h k a r e n a i t u manajemenlab
oratorium adalah suatu bagian yang tidak dapat dipisahka
n d a r i k e g i a t a n laboratorium sehari-hari.Bahan kimi merupakan materi
belajar yang harus ada dalam laboratorium kimia. Padadasaranya semua
bahan kimia beracun, namun apabila dikelola dengan baik dan benar maka
tingkat bahaya sebagai bahan beracun dapat ditangg
u l a n g i a t a u d i k u r a n g i , s e h i n g g a dubutuhkan suatu
pengelolaan dan penyimpanan zat kimia yang benar dan
tepat.Pengelolaan laboratorium akan berjalan dengan lebih efektif
bilamana dalam struktur organisasi laboratorium didukung
oleh Board of anagement yang berfungsi
sebagai pengarah dan penasehat. Board of anagement terdiri atas para s
enior!profesor yangmempunyai kompetensi dengan kegiatan laboratorium
yang bersangkutan.
B. Rumusan Masalah

1
1. Apa yang dimaksud dengan manajemen laboratorium?
2. Apa kedudukan dan fungsi laboratorium?
3. Bagaimana cara penanganan dan penataan laboratorium?
4. Bagaimana cara Administrasi Laboratorium?
5. Bagaimana Keamanan Laboratorium?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Manajemen
Laboratorium.
2. Untuk mengetahui kedudukan dan fungsi Laboratorium.
3. Untuk mengetahui cara Penanganan dan Penataan laboratorium.
4. Untuk mengetahui cara Administrasi Laboratorium.
5. Untuk lebih berhati-hati dalam melakukan praktikum di Laboratorium.

BAB II

2
PEMBAHASAN

A. Pengertian Laboratorium
Kata Laboratorium berasal dari bahasa latin yang berarti
“tempatkerja”.
Laboratoriumadalahsuaturuanganataukamartempatmelakukankegiatan
praktekataupenelitian yang ditunjang oleh adanyaseperangkatalat-
alatsertaadanyainsfrastrukturlaboratorium yang lengkap (adafasilitas
air, listrik, gas dan sebagainya).
Ketika sains dan teknologiberkembangpesat dan menjadi salah satu
tuntutan dalam pembelajaran tingkat sarjana maupun diatasnya yang
tertuang baik eksplisit maupun implicit dalam kurikulum di
universitas. Didukung pula kewajibantridarma Pendidikan
seorangdosen yang meliputi Pendidikan, penelitian dan pengabdian
masyarakat,makakebutuhan laboratorium yang terstandarisasi
merupakan kebutuhan utama yang menunjang kegiatan tersebut
terutama kegiatan penelitian. Kegiatanpenelitiantersebut juga
melibatkanmahasiswa, sehingga proses belajarmengajardosen dan
mahasiswatidakhanya di kelastetapi juga dari proses praktikum di
laboratorium dan penelitian.

B. Kedudukan dan FungsiLaboratorium


 KedudukanLaboratorium
…………………………………………………………………
………………………………………………………………
 FungsiLaboratorium
Laboratorium berfungsi sebagai tempat penunjang kegiatan
belajar mengajar. Fungsi lain dari laboratorium adalah sebagai
tempat pertunjukkan/perangan (displays). Apabilabenda-benda
yang disimpanmerupakanbenda-bendatuaatauspecimen tua, di
sinilaboratoriumberfungsisebagai museum kecil.
Laboratorium juga berfungsisebagaiperpustakaan dan
workshop, sertafungsilainnya, misalnyasebagaipusatfotografi,

3
pusat yang memilikialat-alatduplikasi dan produksi. Hal yang
langsungtampakialahlaboratoriumsebagaipusatkegiatanpraktiku
m.
Berdasarkanpenjelasantersebut,
laboratoriumberfungsisebagaitempatkegiatanmelakukanpenga
matan, percobaan, dan penelitian, juga
dapatberfungsisebagaitempatpameran, museum kecil,
perpustakaan, sumber-sumber,
sertatempatpembuatanalat-alat/bahan-bahan. Namun,
dalambahasaninikitasederhanakan,
fungsilaboratoriumkitabatasisebagaitempatmelakukanpraktiku
m.

C. Penanganan dan PenataanLaboratorium


 PenangananLaboratorium
a. Mencampurzat-zatkimia
Jangancampurzatkimiatanpamengetahuisifatreaksinya. Jika
belumtahusegeratanyakan pada oaring yang kompeten.
b. Zat-zatbaruataukurangdiketahui
Demi Keamanan laboratorium,
berkonsultasilahsebelummenggunakanzat-zatkimiabaruatau
yang kurangdiketahui. Semuazat-
zatkimiadapatmenimbulkanresiko yang tidakdikehendaki.
c. Membuang material-material yang berbahaya
Sebelummembuang material-material yang
berbahayaharusdiketahuiresiko yang mungkinterjadi. Karena
itupastikancaramembuangnyatidakmenimbulkanbahaya. Jika
tidaktahutanyakan pada orang yang kompeten.
d. Tumpahan
Tumpahanasamdiencerkandahuludengan air dan
dinetralkandengan CaC03 atausoda abu, dan untukbasadengan
air dan dinetralisirdenganasamencer. Setelah itudipeldan

4
pastikankain pel bebasdariasamatau alkali. Tumpahanminyak,
harusditaburidenganpasir, kemudiandisapu dan
dimasukkandalam tong yang terbuatdarilogam dan
ditutuprapat.
 PenataanLaboratorium
Pemakai laboratorium hendaknya memahami tata letak atau
layout bangunan laboratorium. Pembangunan suatu
laboratorium tidak dipercayakan begitu saja kepada seorang
arsitektur bangunan. Bangunan laboratorium tidak sama
dengan bangunan kelas. Banyak faktor yang harus
dipertimbangkan 62 sebelum membangun laboratorium.
Faktor-faktor tersebut antara lain lokasi bangunan laboratorium
dan ukuran-ukuran ruang. Persyaratan lokasi pembangunan
laboratorium antara lain tidak terletak pada arah angin yang
menuju bangunan lain atau pemukiman. Hal ini dimaksudkan
untuk menghindari penyebaran gas-gas berbahaya. Bangunan
laboratorium tidak berdekatan atau dibangun pada lokasi
sumber air.
Bangunan laboratorium jangan terlalu dekat dengan
bangunan lainnya. Lokasi laboratorium harus mudah dijangkau
untuk pengontrolan dan memudahkan tindakan lainnya
misalnya apabila terjadi kebakaran, mobil kebakaran harus
dapat menjangkau bangunan laboratorium. Selain persyaratan
lokasi, perlu diperhatikan pula tata letak ruangan. Ruangan
laboratorium untuk pembelajaran sain umumnya terdiri dari
ruang utama dan ruangruang pelengkap. Ruang utama adalah
ruangan tempat para siswa atau mahasiswa melakukan
praktikum.
Ruang pelengkap umumnya terdiri dari ruang persiapan
dan ruang penyimpanan. Ruang persiapan 63 digunakan untuk
menyiapkan alat-alat dan bahanbahan yang akan dipakai
praktikum atau percobaan baik untuk siswa maupun untuk

5
guru. Ruang penyimpanan atau gudang terutama digunakan
untuk menyimpan bahan-bahan persediaan (termasuk bahan
kimia) dan alat-alat yang penggunaannya tidak setiap saat
(jarang). Selain ruangan-ruangan tersebut, mungkin juga
sebuah laboratorium memiliki ruang gelap (dark room),
ruangan spesimen, ruangan khusus untuk penyimpanan bahan-
bahan kimia dan ruang adminitrasi/staf .
Hal ini didasarkan atas pertimbangan keamanan berbagai
peralatan laboratorium dan kenyamanan para pengguna
laboratorium. Penyimpanan alat-alat di dalam gudang tidak
boleh disatukan dengan bahan kimia. Demikian pula
penyimpanan alat-alat gelas tidak boleh disatukan dengan alat-
alat yang terbuat dari logam. Ukuran ruang utama lebih besar
dari pada ukuran ruang persiapan dan ruang penyimpanan.
Contoh apabila luas lantai untuk sebuah bangunan laboratorium
100m2 , 42 70 – 80 m2 diguanakan untuk ruang utama tempat
praktikum. Ruang penyimpanan 64 harus dapat ditempati
lemari yang akan digunakan untuk menyimpan alat-alat atau
bahan. Demikian juga ruang persiapan, harus dapat ditempati
meja dan alat-alat untuk keperluan penyiapan bahan-bahan atau
alat-alat untuk percobaan.
D. AdministrasiLaboratorium

ManajemenlaboratoriummerupakanusahauntukmengelolaLaboratoriu
m dan merupakanbagian yang
tidakdapatdipisahkandarikegiatanlaboratoriumsehari-hari.
Untukmengelolalaboratorium yang
baikharusdipahamiterlebihdahuluperangkat-
perangkatmanajemenlaboratoriumsebagaiberikut:
1. Tata ruang

6
Laboratorium harus ditata sedemikian rupa hingga dapat berfungsi
dengan baik. Tata ruang yang sempurna, harus dimulai sejak
perencanaan gedung sampai pada pelaksanaan pembangunan.

2. Alat yang baik dan terkalibrasi


Pengenalan terhadap peralatan laboratorium merupakan kewajiban
bagi setiap petugas laboratorium, terutama mereka yang akan
mengoperasikan peralatan tersebut. Setiap alat yang akan dioperasikan
itu harus benar-benar dalam kondisi siap pakai, bersih, berfungsi
dengan baik , dan terkalibrasi.
3. Infrastruktur
Infrastrukturlaboratoriummeliputisaranautama dan
saranapendukungyaitu:
a. Sarana utama
Mencakup bahasan tentang lokasi laboratorium, konstruksi
laboratorium dan sarana lain, termasuk pintu utama, pintu darurat,
jenis meja kerja/pelataran, jenis atap, jenis dinding, jenis lantai, jenis
pintu, jenis lampu yang dipakai, kamar penangas, jenis pembuangan
limbah, jenis ventilasi, jenis AC, jenis tempat penyimpanan, jenis
lemari bahan kimia, jenis alat optik, jenis timbangan dan instrumen
yang lain, kondisi laboratorium, dan sebagainya.
b. Sarana pendukung
Mencakup bahasan tentang ketersediaan energi listrik, gas, air, alat
komunikasi, dan pendukung keselamatan kerja seperti pemadam
kebakaran, hidran dan sebagainya.
4. Administrasi laboratorium
Administrasi laboratorium meliputi segala kegiatan administrasi
yang ada di laboratorium.
5. Organisasi laboratorium
Organisasi laboratorium meliputi struktur organisasi, deskripsi
pekerjaan, serta susunan personalia yang
mengelolalaboratoriumtersebut.

7
6. Fasilitas pendanaan
Ketersediaan dana sangat diperlukan dalam operasional
laboratorium. Tanpa adanya dana yang cukup, kegiatan laboratorium
akan berjalan tersendat-sendat, bahkan mungkin tidak dapat
beroperasi dengan baik.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Agar semua kegiatan yang dilakukan di dalam laboratorium dapat
berjalan degan lancar dibutuhkan sistem pengelolaan operasional
laboratorium yang baik dan sesuai dengan situasi kondisi setempat. Semua
hal tersebut harus dipahami, karena kurangnya pengetahuan sering
kali merupakan penyebab insiden yang tidak diinginkan.
K e b e r h a s i l a n d a r i p e n g e l o l a a n laboratorium yang aman dan sehat
adalah sesuatu yang akan ter'ujud karena satu sama lainsaling
berkomitmen untuk menjaga agar bekerja di laboratorium merupakan hal
yang sangatmenyenangkan. Untuk mencapai hal tersebut, beberapa
hal yang telah dijelaskan di
atas, perlu diperhatikan. Peran kepala Laboratorium sangat penting dalam
menerapkan proses manajemen pengelolaan
laboratorium, termasuk dukungan
keterampilan dari segala elemenyang ada di dalamnya.

8
9
DAFTAR PUSTAKA

Adreas Soeroso. SOSIOLOGI 2. Pertama. Quadra, 2008.


Chozin, Abdullah, and Taufan Adi Prasetyo. “PENDIDIKAN MASYARAKAT
DAN STRATIFIKASI SOSIAL DALAM PRESPEKTIF ISLAM.”
Mamba’ul ’Ulum 17, no. 2 (October 28, 2021): 1–12.
https://doi.org/10.54090/mu.42.
Husamah, Arina Restian, and Rohmad widodo. Pengantar Pendidikan. Kedua.
Malang: UMM Press, 2019.
Maunah, Binti. “Stratifikasi Sosial Dan Perjuangan Kelas Dalam Perspektif
Sosiologi Pendidikan.” Ta’allum: Jurnal Pendidikan Islam 3, no. 1 (June
1, 2015): 19–38. https://doi.org/10.21274/taalum.2015.3.1.19-38.
taufik mukmin. “Hubungan Pendidikan Dan Stratifikasi Sosial” XV (2018).

10

Anda mungkin juga menyukai