TEKNIK LABORATORIUM
DISUSUN OLEH:
NAMA: TIOFILUS
NIM: 1307035137
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Laboratorium (disingkat lab)
melakukan
suatu
penelitian
adalah
atau
tempat untuk
percobaan.
Di
sekolah
laboratorium hanya digunakan untuk praktikum tentang ilmuilmu dasar saja. Pada universitas laboratorium digunakan untuk
penelitian ataupun eksperimen.Laboratorium ilmiah biasanya
dibedakan
menurut
disiplin
ilmunya,
misalnya laboratorium
biologi,laboratorium fisika,
laboratorium kimia,
kerja
atau
proses
yang
berlangsung
ketika
alat
termometer,
spherometer,
ampheremeter,
pelaksanaan
eksperimen, baik dari segi tata letak maupun dari segi alat dan
bahan. Namun, sebaik apapun laboratorium itu bila tidak
ditunjang oleh kemampuan laboran dalam mengelolanya dan
keterampilan
praktikan
maupun
asisten
dalam
mengoperasionalkan alat dan bahan laboratorium pasti akan siasia belaka. Jadi, selain mengidentifikasi atau mengenali alat dan
bahan di laboratorium, kita juga harus cakap dalam hal cara
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 PENGELOLAAN LABORATORIUM
Laboratorium sering diartikan sebagai suatu ruang atau
tempat dilakukannya percobaan atau penelitian. Ruang dimaksud
dapat berupa gedung yang dibatasi oleh dinding dan atap atau
alam terbuka misalnya kebun botani,dll. Pada pembelajaran sains
termasuk kimia di dalamnya, keberadaan laboratorium menjadi
sangat penting. Pada konteks proses belajar mengajar sains di
universitas-universitas seringkali istilah laboratorium diartikan
dalam pengertian sempit yaitu suatu ruangan yang didalamnya
terdapat sejumlah alat-alat dan bahan praktikum. Atas dasar
inilah pembahasan kita tentang pengelolaan laboratorium akan
dibatasi pada laboratorium yang berupa ruang tertutup, karena
sebagian
besar
praktik
kimia
dilakukan
dalam
ruangan
laboratorium tertutup.
A.
Fasilitas laboratorium
Alat dan bahan
Ruang penyimpanan alat dan bahan
Ruang persiapan
Ruang khusus (ruang asam, ruang gelap, ruang steril, ruang
timbang, dll)
Gudang
Sumber air
Sumber gas
B.
Keamanan Laboratorium
Ventilasi + blower
Unit pengelolaan limbah
Bak cuci dan saluran yang aman
Pintu keluar/masuk yang cukup luas
C.
Organisasi Laboratorium
Struktur organisasi
Job description
Pengelolaan laboratorium/administrasi/dokumentasi
data
laboratorium.
Pengadministrasian di laboratorium adalah proses mencatat
atau menginventarisis fasilitas yang ada dan aktivitas yang
berlangsung di laboratorium. Dengan adanya pengadministasian
yang tepat, semua fasilitas dan aktivitas laboratoriun dapat
terorganisir.
A. Nilai postif yang dapat diperoleh jika ada inventarisasi
B. Untuk
mengetahui
tentang
keadaan
dan
keberadaan
sangat diperlukan :
Program kerja di laboratorium.
Jadwal kegiatan laboratorium.
Buku catatan harian kegiatan laboratorium.
Daftar alat/bahan sesuai lembar kerja.
didefinisikan
sebagai
benda
bergerak
yang
yang
harus
dibuang
dari
universitas
dengan
yang mungkin
berpengalaman
dalam
menanganinya
bila
terjadi
kecelakaan dengan limbah ini, oleh karena itu hal ini juga untuk
menghindari resiko terhadap kontaminasi lingkungan.
Konsep manajemen limbah: Menghindari, mengurangi dan
membuang limbah laboratorium tentu saja, akan lebih baik untuk
menghindari pembentukan limbah pada langkah yang sangat
awal. Hal ini juga merupakan tujuan utama dari Recycling and
Waste Management Act (krW-/AbfG) yang dikemukakan pada
tahun
1996.
(Nama
lengkapnya:
Undang-undang
untuk
sebagai
tanpa
resiko
terhadap
kesehatan
dan
lingkungan.
Penggunaan kembali limbah laboratorium dapat dilakukan,
misalnya: untuk bahan kimia yang telah digunakan setelah
melalui prosedur daur ulang yang sesuai. Sebagai contoh, hal ini
paling sesuai untuk pelarut yang telah digunakan. Pelarut organik
seperti etanol, aseton, kloroform dan dietil eter dikumpulkan di
dalam laboratorium secara terpisah dan diperlakukan dengan
distilasi.
Selama semua pengerjaan (dalam hal ini: percobaan kimia)
diman terbentuk sejumlah besar limbah harus diperiksa dengan
hati-hati, apakah mungkin untuk mengurangi jumlah limbah
dengan penggunaan pengukuran yang sesuai (misal: kondisi
reaksi lainnya, penurunan skala volume reaksi). Hanya dalam
kasus dimana pengurangan jumlah limbah lebih lanjut tidak
mungkin secara prophylaxis dan pengukuran daur ulang, maka
cara lama untuk pembuangan limbah harus dilakukan.
E. Limbah Berbahaya di Laboratorium
Kelompok
penting
dari
limbah
adalah
bahan
kimia
berbahaya.
Senyawa
ini
dilarang
untuk
dibuang
melalui
dikumpulkan
penghasilnya
secara
kepada
terpisah
perusahaan
dan
dikirimkan
pembuangan
yang
oleh
telah
dari
90%
(untuk
menghindari
tumpahan
selama
menerimanya.
Wadah
yang
rusak,
bocor
atau
baik
selama
penyimpanan,
pengangkutan
dan
logam-logam
berat.
Selama
pembuangan
air
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengelolaan Laboratorium adalah usaha untuk mengelola
laboratorium berdasarkan konsep manajemen baku. Pengelolaan
laboratorium yang baik tergantung beberapa faktor yang saling
berkaitan
satu
dengan
yang
lainnya.
Beberapa
peralatan