Anda di halaman 1dari 21

ACARA I

PENGENALAN ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Laboratorium atau lab adalah tempat riset ilmiah eksperimen pengukuran ataupun
pelatihan ilmiah dilakukan. Laboratorium biasanya dibuat untuk memungkinkan
dilakukannya kegiatan-kegiatan tersebut secara terkendali. Untuk mengadakan percobaan,
penyelidikan, dan sebagainya yang berhubungan dengan ilmu fisik, kimia, biologi, atau
bidang ilmu lainnya. Laboratorium juga dapat diartikan sebagai suatu tempat dimana
dilakukan kegiatan kerja untuk menghasilkan sesuatu. Tempat ini dapat berupa suatu ruangan
tertutup, kamar atau bahkan ruangan terbuka seperti kebun. Berdasarkan definisi tersebut,
laboratorium diartikan sebagai suatu tempat yang digunakan untuk melakukan percobaan
maupun pelatihan yang berhubungan dengan ilmu fisik, kimia, biologi, atau bidang ilmu lain
berupa ruang tertutup, kamar atau ruangan terbuka seperti kebun (Wanmustafa,2011).

Kegiatan ilmiah pada suatu percobaan biasanya dilaksanakan di laboratorium.


Percobaan yang dilakukan di dalam laboratorium tentunya menuntut seorang praktikan untuk
mengenal alat dan bahan yang akan digunakan. Pengenalan alat-alat yang akan dipergunakan
dalam laboratorium sangat penting guna kelancaran praktikum yang dilaksanakan. Diantara
cara untuk menjaga kelancaran pelaksanaan praktikum ialah menghindari kecelakaan dan
gagalnya percobaan dalam sebuah praktikum. Selain itu, cara agar praktikan dapat
menghindari kecelakaan dalam praktikum ialah mengetahui sifat, jenis, dan cara penanganan
dari bahan-bahan kimia yang sifatnya berbahaya. Perhatikan juga dituntut untuk bekerja
dengan sangat hati-hati, cermat, teliti, serta mentaati segala peraturan yang ada di dalam
laboratorium. Peralatan dan bahan merupakan suatu bagian yang mendasar dalam
terbentuknya sebuah laboratorium sebagai penunjang dalam laboratorium tersebut.

Kebanyakan alat dalam laboratorium terbuat dari gelas atau kaca. meskipun alat-alat
tersebut telah siap dipakai, namun dalam pemasangan alat untuk suatu percobaan kadang kala
diperlukan sambungan-sambungan dengan gelas atau alat lain untuk membuat peralatan
khusus sesuai kebutuhan. Pemakaian bahan kimia akan sangat berpengaruh terhadap alat-alat
yang digunakan. Setiap alat dirancang dengan bahan-bahan yang berbeda ada yang terbuat
dari gelas, kayu, porselen, aluminium, plastik, dan lainnya sesuai dengan fungsi masing-
masing. Alat-alat tersebut ada yang tahan terhadap basa, tahan asam, tahan suhu tinggi dan
ada pula yang hanya tahan pada suhu normal. Oleh sebab itu, pengenalan dan penggunaan
alat serta bahan sangat menentukan keberhasilan dari suatu praktikum sebab itu penting untuk
mengenal alat dan bahan praktikum.

Tujuan praktikum

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui dan mampu menjelaskan
beberapa alat dan bahan kimia yang digunakan dalam praktikum disertai fungsi, prinsip kerja,
penyimpanan dan bahayanya.
TINJAUAN PUSTAKA

Bekerja di laboratorium tidaklah sama dengan bekerja ditempat lain bekerja di


laboratorium memerlukan keterampilan, kecermatan, ketelitian dan juga kedisiplinan yang
tinggi. Kesalahan atau kelalaian yang terjadi saat bekerja di laboratorium dapat
mengakibatkan suatu hal yang fatal dan membahayakan. Oleh karena itu, sebelum memulai
bekerja di dalam laboratorium praktikan harus memiliki pemahaman mengenai segala sesuatu
yang berkaitan dengan praktik atau kerja yang akan dilakukan. Salah satunya yaitu
mengetahui atau mengenal alat-alat, bahan, penggunaan alat dan bahan, sifat bahan, fungsi,
prinsip kerja, serta penyimpanan dan bahayanya (Sukento,2016).

Pengenalan alat-alat praktikum penting dilakukan untuk menjaga keselamatan kerja


dalam melakukan proses praktikum. Selain itu, pengenalan alat praktikum bertujuan agar
praktikan mengetahui nama, prinsip kerja, sifat, fungsi dan penyimpanan alat-alat tersebut.
Alat-alat praktikum sangat dibutuhkan dalam proses praktikum maupun penelitian. Ada
banyak sekali alat-alat yang digunakan dan mempunyai fungsi masing-masing di dalam
bidang keilmuan atau proses penelitian tertentu, tentu alat-alat ini sangat dibutuhkan. Alat-
alat praktikum juga dapat menyebabkan terjadinya kesalahan dalam prosedur pemakaiannya,
maka perlu pengenalan alat-alat laboratorium agar penggunaan alat-alat tersebut dapat
dipergunakan dengan fungsi dan prosedur yang baik dan benar. Selain itu, data-data yang
tepat akan meningkatkan kualitas penelitian seseorang (Hokayuruke,2013).

Sifat-sifat bahan kimia dalam laboratorium dapat dibagi menjadi beberapa macam
antara lain, bahan kimia beracun (toxic), adalah bahan kimia yang dapat menyebabkan
bahaya bagi kesehatan manusia atau bahkan menyebabkan kematian jika terserap kedalam
tubuh. Bahan kimia korosif adalah bahan kimia yang karena reaksi kimia dapat
mengakibatkan kerusakan apabila kontak dengan jaringan tubuh atau bahan lain. Bahan kimia
mudah terbakar adalah bahan kimia yang mudah bereaksi dengan oksigen dan dapat
menimbulkan kebakaran. Reaksi kebakaran yang amat cepat juga dapat menimbulkan
ledakan. Bahan kimia peledak adalah suatu zat padat, atau cair dan bahkan campuran yang
karena suatu reaksi kimia dapat menghasilkan gas dalam jumlah dan tekanan yang besar serta
suhu yang tinggi sehingga menimbulkan kerusakan di sekitarnya. Bahan kimia reaktif
terhadap air adalah bahan kimia yang amat mudah bereaksi dengan air dengan mengeluarkan
panas dan gas yang mudah terbakar. Bahan kimia oksidator adalah bahan kimia yang
mungkin tidak mudah terbakar, tetapi dapat menghasilkan oksigen yang menyebabkan
kebakaran bahan-bahan lainnya. Gas bertekanan adalah gas yang disimpan di bawah tekanan,
baik gas yang ditekan maupun gas cair atau gas yang dilarutkan dalam pelarut di bawah
tekanan. Bahan kimia radioaktif adalah bahan kimia yang mempunyai kemampuan
memancarkan sinar radioaktif dengan aktivitas jenis lebih besar dari 0,002 mikrocurie/gram..
Terakhir, bahan kimia reaktif terhadap asam adalah bahan kimia yang mudah bereaksi
dengan asam menghasilkan panas dan gas yang mudah terbakar atau gas gas yang beracun
dan korosif (Baker,2010).

Untuk memelihara atau penyimpanan bahan kimia sangat penting perhatikan sifat
bahan yang akan disimpan. Pertama yang diperhatikan adalah wujud bahan dapat berupa
padat, cair dan gas yang harus disimpan dalam kelompok yang sesuai dengan wujudnya.
Kedua, penyimpanan bahan pada tempat dengan kondisi khusus, misalnya ruangan dingin
berventilasi, jauh dari bahaya kebakaran atau api, wadah tertutup, disimpan dalam keadaan
yang tegak berdiri, dan lain-lainnya sesuai dengan sifat dari bahan kimia tersebut. Sifat bahan
kimia yang sangat perlu diperhatikan yaitu bahan-bahan beracun, korosif, mudah terbakar
mudah meledak, bersifat oksidator, reaktif air, reaktif terhadap asam, gas bertekanan tinggi
dan sensitif terhadap sinar matahari (Wiratma, 2014).

Bahan laboratorium adalah segala sesuatu yang diolah atau digunakan untuk
pengujian kalibrasi dan atau produksi dalam skala terbatas, yang dibagi menjadi dua kategori
yaitu bahan khusus dan bahan umum. Bahan khusus adalah bahan yang penanganannya
memerlukan perlakuan dan persyaratan khusus. Bahan umum adalah bahan yang
penanganannya tidak memerlukan perlakuan dan persyaratan khusus. Dalam laboratorium
kimia penyimpanan zat dan bahan kimia merupakan strategi rencana yang dilakukan dalam
melakukan penyimpanan bahan dan zat yang benar untuk mengurangi resiko kecelakaan di
dalam laboratorium. Setiap bahan kimia memiliki sifat fisik dan kimia yang berbeda-beda.
Maka dalam penyimpanan dan penataan bahan kimia harus diperhatikan aspek pemisahan,
tingkat resiko bahaya, pelabelan, fasilitas penyimpanan, wadah sekunder, bahan kadaluarsa,
inventarisasi, dan informasi resiko bahaya (Vendamawan,2015).
PELAKSANAAN PRAKTIKUM

Waktu dan Tempat Praktikum

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, 8 September 2019 di Laboratorium


Kimia dan Biokimia Pangan Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri Universitas
Mataram.

Alat dan Bahan Praktikum

a. Alat-alat praktikum

Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini diantaranya botol timbang,
buret, cawan porselen, corong, desikator, erlenmeyer, gelas beker, gelas ukur, labu ukur,
mortar dan pastle, oven, pipet tetes, pipet volume, rak tabung reaksi, rubber bulb,
centrifuge, tanur, teksture analyzer, timbangan analitik, vortex, waterbath, dan yellowtip.

b. Bahan-bahan praktikum

Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini diantaranya


aluminium(C6H12O6), asam asetan (CH3COOH), asam klorida(HCL), asam sitrat(C2H8O4),
etanol(C2H5OH), fenol(C6H5OH), kalium hidroksida(KOH), natrium hidroksida(NaOH),
perak nitrat(AgNO3), dan potassium(KI).

Prosedur Kerja

Disiapkan alat dan bahan



Diamati bentuk dan didengarkan penjelasan mengenai fungsi, prinsip kerja, spesifikasi dari
alat dan bahan praktikum

Dicatat
HASIL PENGAMATAN

Tabel 1.1 Hasil Pengamatan Pengenalan Alat-alat Praktikum


No Nama Alat Gambar Fungsi Spesifikasi
1 Botol Beerfungsi untuk Merek: pyrex
Timbang menentukan kadar air Buatan: Amerika
suatu zat. Selain itu, Bahan: Kaca
digunakan untuk Borisilikat dan
menyimpan bahan dilengkapi penutup
yang akan ditimbang asah.
untuk bahan cair yang Ukuran: 15-80mL
bersifat higroskopis
2 Buret Berfungsi untuk Bahan: kaca
meneteskan sejumlah borosilikat
reagen cair dalam Kapasitas:
eksperimen yang -50 mL dengan
memerlukan presisi, skala terkecil
seperti pada titrasi. 0,10mL
Buret kelas A -25 mL dengan
memiliki akurasi skala terkecil 0,050
sampai 0,05m3 mL
-10 mL dengan
skala terkecil 0,020
mL
3 Cawan Berfungsi sebagai Bahan: poreselen
porselen tempat mereaksikan Ukuran: 30 mL, 50
zat pada suhu tinggi mL, dan 100 mL
dan sebagai wadah
pengujian kadar abu

4 Corong Berfungsi sebagai alat Bahan : kaca


bantu untuk borosilikat
memindahkan atau Merek : herma
memasukkan larutan Ukuran : 50 mL-
ke wadah atau tempat 100mL
yang memiliki
dimensi pemasukan
yang lebih kecil.
Corong juga
berfungsi sebagai alat
bantu dalam proses
filtrasi atau
penyaringan sebagai
tempat meletakkan
kertas saring
5 Desikator Berfungsi sebagai alat Bahan : kaca
untuk menstabilkan borosilikat
kadar air dari suatu Jenis:
bahan. Desikator juga 1. Desikator biasa
berfungsi untuk 2. Desikator
mendinginkan atau vacuum
mengeringkan alat
dan bahan.
6 Erlenmeyer Berfungsi sebagai Bahan : kaca
wadah untuk borosilikat
melakukan titrasi Ukuran : 25 mL- 2
sampel, wadah L
penampung larutan, Merek : schott
baik padat maupun Buatan : jerman
cair. Erlenmeyer
tanpa tutup asah
digunakan untuk
titrasi dengan
pengocokan sedang
dan lemah sementara
yang memiliki
penutup asah untuk
pengocokan kuat.
7 Gelas beker Berfungsi untuk Bahan : kaca
menampung atau borosilikat
sebagai wadah Volume : 25 mL-5
sampel, tempat untuk L
mereaksikan zat Merek : schott
dalam jumlah yang Buatan : jerman
relating banyak dan
untuk melarutkan
sampel kedalam
cairan pada proses
pembuatan larutan.
8 Gelas ukur Berfungsi sebagai alat Bahan : kaca
ukur volume cair borosilikat
yang tidak Kapasitas : 5 mL - 1
memerlukan ketelitian L
yang tinggi, misalnya Merek : Kimax
pereaksi atau reagen
untuk analisis kimia
kualitatif atau untuk
pembuatan larutan
standar pada analisis
tetrimetri atau
volumetric.
9 Labu ukur Berfungsi untuk Bahan : kaca
membuat larutan borosilikat dan
dengan konsentrasi plastic sintetik
tetrentu dan Kapasitas 10 mL- 2
mengencerkan larutan L
dengan keakuratan Merek : Pyrex
tinggi Buatan : Amerika
10 Mikropipet Berfungsi untuk Merek : Acura 825
memindahkan larutan Ukuran :
dalam jumlah yang 1. P20(2-20µL)
kecil secara akurat. 2. P200(20-200
Memiliki akurasi µL)
tinggi untuk volume 3. P2000(200-
kurang dari 1 mL 2000 µL)
11 Moisture Berfungsi sebagai alat Merek : Perten
Meter digital untuk Model : AM500
mengukur kandungan Volt : 100-240v
kadar air atau tingkat 50/60 Hz
kekeringan pada suatu
sampel atau bahan.
Selain itu bisa sebagai
pengukur kelembaban
12 Mortar and Berfungsi untuk Bahan : Porselen
Pastle menghaluskan bahan Diameter mortar: 8,
atau zat yang masih 10, 13 dan 16 cm.
bersifat padat atau
kristal. Mortar
berfungsi sebagai
wadah dan pastle
sebagai penggiling.
13 Oven Berfungsi untuk Merek : Memmert
memanaskan atau Produksi : jerman
mengeringkan alat- pxlxt
alat laboratorium atau =(470x325x520mm)
objek lain. Biasa Bahan : stainless
digunakan untuk steel
mengeringkan Suhu :30-220oC
peralatan gelas, zat- Volt : 230v 50/60
zat kimia maupun Hz
pelarut organik Model : UNB-100
14 Pipet tetes Berfungsi untuk Bahan : kaca
membantu borosilikat dan
memindahkan cairan pelastik serta karet
dari suatu wadah ke Ukuran : 1 mL,
wadah yang lain 5mL, dan 10 mL.
dengan jumlah yang Merek : Pudak
sangat kecil yaitu
tetesan demi tetesan.
15 Pipet Berfungsi untuk Bahan : kaca
volume mengambil cairan borosilikat dan
dengan volume plastic
tertentu dengan Volume : 1-50mL
ketelitian tinggi + Merek : pyrex
rubber bulb Buatan : Amerika

16 Rak tabung Berfungsi sebagai Bahan : kayu dan


reaksi tempat untuk stainless steel.
meletakkan tabung Jumlah lubang : 6,
reaksi dalam jumlah 12, 24, 30, 40 dan
yang banyak 60.

17 Rubber bulb Berfungsi sebagai alat Bahan : Natural


bantu pada pipet rubber
volume untuk Tipe : 3-pinchvalue
memindahkan 1. Katup Aspirate
sejumlah volume 2. Katup Suction
larutan 3. Katup Exhause

18 Sentrifuge Berfungsi untk Model : EBA-20


memisahkan partikel Kapasitas : 8x15
padatan dan cair mL
dalam suatu larutan Dimensi :
dengan prinsip 216x231x292 mm
perbedaan massa jenis Berat : 4 kg

19 Tanur Berfungsi Merek : CT


mengabukan, Moloney
mengarangkan suatu Suhu : 1200 oC
bahan dengan suhu Volt : 220v
500-550oC. selain itu
juga berfungsi
menentukan kadar
bahan organic C-
organik pada pupuk
20 Texture Berfungsi untuk Tipe : CT-34500
Analizer mengukur tekstur atau Merek : Brookflied
kekerasan dari suatu Volt : 230 v
bahan. Prinsipnya Frekuensi : 50/60
dengan member Hz
tekanan menggunakan Power : 150 Va
probe berbagai tipe.
21 Timbangan Berfungsi untuk Merek : Kern
analitik menimbang bahan Model : ABJ
kimia dengan Readibility : 0,1 mg
ketelitian tinggi

22 Votex Berfungsi untuk Merek : Heidolph


melarutkan sampel Kecepatan : 0-1400
dalam larutan cair, rpm
serta untuk
menghomogenkan
suatu larutan.
23 Waterbath Berfungsi untuk Merek : GFL
menciptakan suhu Suhu : 10-100 oC
yang konstan, Volt : 230 v 50/60
pemanasan untuk Hz
mempercepat Bahan : Stainless
kelarutan, melebur steel grids
basis, dan juga
menguapkan ekstrak
24 Yellow tip Berfungsi sebagai Merek : Salogex
pelengkap pada Ukuran : 20-200µL.
mikripipet yang
biasanya ditempatkan
pada bagian ujung
untuk menampung
cairan yang akan
dipindahkan

Tabel 1.2 Hasil Pengamatan Pengenalan Bahan-bahan Praktikum


No Nama Bahan Sifat Bahan Cara Bahaya Bagi Cara
Kimia Penyimpanan Kesehatan Penanggulangan
1 Amilum  bubuk putih  disimpan pada  Jika tertiup akan  Jika tertiup
(C6H12O6)  tawar wadah yang menyebabkan segera cari
 tidak tertutup iritasi saluran udara segar
berbau  disimpan pernafasan dan  Jika terkena
 tidak larut ditempat yang mata mata segera
dalam air kering dengan bilas pada air
kelelmababan yang mengalir
rendah
2 Asam Asetat  Asam  Jauhkan bahan  Uap asap akan  Jika terkena
(CH3COOH)  Bentuk dari nyala api menyebabkan mata segera
cairan  Simpan pada luka yang parah bilas pada air
 Tidak wadah yang  Kadar tinggi yang mengalir
berwarna tertutup dan dapat selama 15
 Berbau tersegel menyebabkan menit
menyengat  Simpan diarea peradangan  Jika terkena
terpisah dan saluran kulit basuh
sejuk pernafasan, dan olesi
 Simpan pada iritasi mata. dengan
wadah kuat  Jika tertelan polyethylene
yang tahan dapat glycol
bocor dengan mengganggu  Jika terhirup
ruang kerja usus cari udara
berventilasi segar
dan suhu  Jika tertelan
diatas 16oC minum air
 Jauhkan dari putih dan ikuti
bahan petunjuk
oksidator, dokter
imkompatible,
dan
permanganat
3 Asam Kloroda  Cairan  Simpan  Menyebabkan  Jika terkena
(HCL)  Bening ditempat iritasi dan kulit basuh
 Tidak dingin, kering terbakar pada air
berbau dan  Jika tertelan mengalir
berventilasi akan selama 15
menyebabkan menit
iritasi parah  Jika terkena
pada pernafasan mata basuh
dan pencernaan pada air
 Dampak kronis mengalir
korosi gigi dan selama 15
kerusakan mata menit, tiup,
dan cari
pertolongan
medis
 Jika tertelan
minum air
putih, dan susu
 Jika terhirup
cari udara
segar
4 Asam sitrat  Asam  Simpan  Efek akut  Jika terkena
(C2H8O4)  Serbuk ditempat yang menyebabkan kulit dan
 Kristal kering iritasi kulit dan matabasuh
putih mata pada air
mengalir
selama 15
menit
 Jika terhirup
cari udara
segar
 Jika tertelan
minum air
putih
5 Asam  Afinitas  Simpan  Jika terkena  Jika terkena
Sulfat(H2SO4) kuat ditempat kulit akan kulit dan
terhadap tertutup dan menyebabkan matabasuh
air dengan segel luka bakar yang pada air
 Cairan yang kuat serius mengalir
 Tidak  Jauhkan dari  Dapat selama 15
berbau bahan-bahan menyebabkan menit
 berminyak logam iritasi pada mata  Jika terhirup
dan saluran cari udara
pernafasan segar

6 Etanol(C2H5OH)  Cairan  Simpan  Mata, kulit, dan  Jika mata dan


 Tidak diwadah saluran kulit terkena
berwarna tertutup pernafasan bisa bilas selama
 Mudah gunakan mengalami 10 menit dan
terbakar ventilasi yang iritasi cari
memadai  Menyebabkan pertolongan
 Hindari panas depresi, gejala medis
dan nyala api kantuk dan  Jika terhirup
 Simpan keracunan jika segera cari
ditempat yang tertelan udara segar
bersih agar
mudah
terpapar
dengan
ventilasi
 Wadah harus
dipastikan
tertutup rapat
7 Fenol (C6H5OH)  Korosif  Simpan  Jika terkena  Jika terkena
 Cenderung ditempat kulit akan kulit dan mata
asam kering dengan menyebabkan bilas dengan
 Wujud kelembaban luka baka air bersih
padat rendah  Jika terhirup selama 15
 Tidak  Simpan akan menit
berwarna ditempat menyebabkan  Jika terhirup
berventilasi iritasi saluran cari udara
baik pernafasan segar
 Jaga wadah  Menyebabkan
penyimpanan iritasi kulit dan
agar tetap mata
tertutup rapat
8 Kalium  Basa kuat  Dipisahkan  Menyebabkan  Jika terhirup
Klorida(KOH)  Warna dari basa dan iritasi mata dan segera cari
putih logam aktif kulit jika udara segar
 Mudah  Simpan terpapar  Jika tertelan
menyerap diwadah langsung segera minum
air dan O2 pelastik tahan  Pusing jika air sebanyak-
 Higroskop bocor terhirup banyaknya
is  Simpan pada
 Korosif cabinet tahan
 Mudah bocor
larut
dalam air
dan
alkohol
9 Natrium  Basa  Dipisahkan  Iritasi pada  Jika terhirup
hidroksida(NaOH) organic dari asam dan mata dan kulit segera cari
 Larut air, logam aktif jika terpapar udara segar
etanol dan  Simpan pada langsung  Jjika tertelan
methanol wadah tertutup  Jika terhirup segera minum
 higroskopi dan tahan akan air putih, susu
s bocor menyebabkan atau air kelapa
pusing muda
10 Perak Nitrat  Kristal  Simpan  Kontak yang  Jika terkena
(AgNO3) atau cairan ditempat yang terlalu lama mata dan kulit
 Tidak berventilasi akan segera bilas
berwarna baik, dan menyebabkan  Jika terhirup
tertutup baik. luka atau iritasi segera cari
 Simpan pada  Iritasi udara segar
suhu yang pernafasan
direkomendasi  Menyebabkan
kan mual, muntah
atau bahkan
disertai diare
PEMBAHASAN

Analisis pangan adalah salah satu sub bidang ilmu pangan yang berhubungan dengan
cara-cara atau metode analisis dalam mendeteksi dan menetapkan komponen-komponen yang
terdapat dalam bahan pangan baik segar maupun olahan. Pengetahuan ini sangat dibutuhkan
oleh ahli dalam ilmu dan teknologi pangan terutama untuk menentukan apakah suatu bahan
atau produk pangan mengandung komponen-komponen berbahaya atau tidak. Menghasilkan
data-data yang sangat dibutuhkan untuk mendukung suatu keputusan dalam menentukan
mutu pangan ataupun tingkat keamanannya. Data tersebut diperoleh melalui suatu pengujian
atau analisa di dalam laboratorium. Oleh karenanya laboratorium sangat erat kaitanya dengan
analisa pangan.

Laboratorium adalah tempat untuk melakukan kegiatan baik berupa analisa,


praktikum, maupun penelitian. Alat-alat dan bahan di dalam laboratorium merupakan aspek
penting dalam melakukan suatu praktikum atau analisa. Selain itu terdapat juga beberapa alat
yang dapat membahayakan sehingga memungkinkan terjadinya kecelakaan kerja terhadap
praktikan saat sedang melakukan praktikum atau analisis. Untuk itu pengenalan alat-alat dan
bahan praktikum sangatlah penting untuk dilakukan agar praktikan dapat mengetahui nama,
fungsi, prinsip kerja, penyimpanan dan juga bahayanya. Sehingga dengan begitu dapat
meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja pada praktikan maupun kerusakan pada alat dan
bahan praktikum itu sendiri (Waluyo, 2008).

Alat-alat yang biasanya terdapat di dalam laboratorium dibagi menjadi dua yaitu alat
glassware dan alat-alat non gelassware. Alat glassware adalah alat-alat yang terbuat dari
kaca contohnya labu ukur, erlenmeyer, tabung reaksi, gelas beker, gelas ukur, pipet tetes,
pipet ukur, pipet volume, buret, corong, desikator, dan botol timbang. Sementara itu, alat-alat
yang tergolong kedalam alat-alat non-gelasswere adalah alat-alat yang tidak terbuat dari kaca,
contohnya vortex, pipet mikro, timbangan analitik, tanur, cawan porselen, mortar and
pestle,moisture meter, oven, rak tabung reaksi, rubber bulb, centrifuge, teksture analyzer,
waterbath, dan yellow tip.

Adapun ulasan mengenai fungsi dan kegunaan alat-alat praktikum kimia dan analisis
pangan dimulai dari alat-alat glassware.Labu ukur berfungsi untuk membuat larutan dengan
konsentrasi tertentu dan untuk mengencerkan larutan dengan keakurasian tinggi. Labu ukur
biasanya terbuat dari bahan kaca borosilikat. Ukuran dari labu ukur mulai dari 10 mL, 25 mL,
50 mL, 100 mL, 250 mL bahkan hingga 2 L. Labu ukur biasa ditemui dengan berbagai merek
salah satunya pyrex yang merupakan buatan Amerika. Erlenmeyer merupakan alat yang
berfungsi sebagai wadah untuk melakukan titrasi sampel, mengukur dan mencampur sampel,
wadah penampung larutan,baik padat maupun cair. Erlenmeyer tanpa tutup asah biasa
digunakan untuk titrasi dengan pengocokan sedang hingga lemah sedangkan yang dengan
penutup digunakan untuk titrasi dengan pengocokan kuat. Erlenmeyer biasanya terbuat dari
bahan kaca borosilikat dan memiliki berbagai ukuran mulai dari 25 mL hingga 2L.

Desikator merupakan alat yang berfungsi sebagai alat menstabilkan kadar air dari
suatu bahan. Desikator juga berfungsi untuk mendinginkan alat dan bahan laboratorium.
Desikator memiliki dua jenis yakni desikator biasa dan merupakan alat gelasswere yang
berfungsi untuk meneteskan sejumlah reagen cair ke dalam eksperimen yang memerlukan
presisi, seperti pada titrasi. Buret sangatlah akurat, bahkan buret dengan kelas A memiliki
akurasi sampai dengan kurang lebih 0,05 cm3. Buret memiliki bentuk silinder dan memiliki
garis ukur serta sumbatan kran pada bagian bawahnya. Berdasarkan jenisnya, buret sendiri
terbagi menjadi dua yaitu buret schllebach(buret dinding yang pada bagian belakangnya
dilengkapi garis biru, dan di atas dasar putih), sementara yang kedua buret yang tidak
mempunyai alat bantu (polos). Berdasarkan ukurannya buret dibagi kedalam tiga macam.
Buret semimikro, yang memiliki volume 25 mL. Skala terkecilnya yang bisa dibaca 0,050
mL. Buret mikro yang memiliki kapasitas 50 mL. Skala terkecil yang bisa dibaca 0,10 mL.
Terakhir, buret makro yang memiliki volume 10 mL, dan untuk skala terkecilnya yang biasa
dibaca 0,020 mL.

Botol timbang berfungsi untuk menentukan kadar air suatu zat. Selain itu biasa
digunakan untuk menyimpan bahan-bahan yang akan ditimbang terutama bahan cair yang
bersifat higroskopis. Botol timbang biasanya terbuat dari kaca borosilikat dan dilengkapi
penutup asah. Ukuran dari botol timbang mulai dari 15 mL sampai 80 mL. merek yang
banyak digunakan adalah pyrex yang merupakan buatan Amerika. Corong berfungsi sebagai
alat bantu untuk memindahkan atau memasukkan larutan ke wadah atau tempat yang
memiliki dimensi pemasukan sampel bahan kecil. Corong juga berfungsi sebagai alat bantu
dalam melakukan penyaringan yaitu sebagai tempat untuk meletakkan kertas saring. Bahan
pembuatnya sama dengan botol timbang. Merek yang digunakan adalah Herma dengan
ukuran mulai dari 50 mm hingga 100 mm. Gelas beker berfungsi untuk menampung atau
sebagai wadah sampel, tempat untuk mereaksikan zat dalam jumlah yang relatif banyak dan
untuk melarutkan sampel padat ke dalam cairan pada proses pembuatan larutan. Gelas beker
dibuat dari bahan kaca borosilikat dan plastik sintetik. Volume dari gelas beker ialah 25 mL,
50 mL, bahkan hingga 5 L. Merek yang dijumpai ialah Shcott buatan Jerman.

Adapunulasan mengenai fungsi dan kegunaan alat-alat praktikum non-glassware


diawali dari cawan porselen. Berfungsi sebagai tempat untuk mereaksikan zat dalam suhu
tinggi dan sebagai wadah untuk menentukan kadar abu. Cawan porselen terbuat dari porselen
dengan ukuran diameter beragam. Ada yang berukuran 30 mL, 50 mL dan 100 mL. Moisture
meter berfungsi sebagai alat digital untuk mengukur kandungan kadar air atau tingkat
kekeringan pada suatu sampel atau bahan. Selain itu bisa juga digunakan sebagai pengukur
kelembaban. Alat ini menggunakan bantuan tenaga listrik dengan kekuatan 100 sampai 240
volt pada frekuensi 50/60 hz. Merek yang ada di laboratorium adalah Perten dengan model
AM 5200. Oven merupakan alat yang cukup sering kita jumpai dan berfungsi sebagai alat
untuk memanaskan atau mengeringkan alat-alat laboratorium atau objek lain. Oven biasa
digunakan untuk mengeringkan alat gelas zat-zat kimia maupun pelarut organik. Oven terbuat
dari bahan stainless steel dengan merek Memmert yang merupakan produksi Jerman.

Rubber bulb berfungsi sebagai alat bantu pada pipet volume untuk memindahkan
sejumlah larutan dengan volume tertentu. Rubber bulb terbuat dari karet yang elastis, dan
terbuat dari bahan yang tahan bahan kimia. Filler atau rubber bulb memiliki tiga bagian
utama, masing-masing bagian mempunyai katup. Katup aspirate(A) biasanya terletak di
bagian atas dan disimbolkan dengan huruf (A). Katup ini berfungsi untuk mengeluarkan
udara yang ada di dalam rubberbulb. Katup section (S) biasanya terletak di bagian tengah dan
bersimbol (S), fungsinya untuk menyedot larutan. Katup exhause biasanya terletak di bagian
bawah dan disimbolkan dengan huruf (E). Katup ini berfungsi mengeluarkan cairan yang ada
di dalam pipet. centrifuge adalah alat yang berfungsi untuk memisahkan partikel padat dan
cair di dalam suatu larutan dengan prinsip perbedaan massa jenis. centrifugal dibagi menjadi
dua jenis berdasarkan hasil yang didapatkan. Pertama centrifuge filtrasi atau pengendapan
dan kedua centrifuge penjernihan (dekanter, klafier). Merek dari sentrifuge pada laboratorium
adalah Hettich dengan model EBA-20. Kapasitas sentrifuge jenis ini adalah 8x15mL, dengan
berat 4gram.

Tanur merupakan alat non-gelassware yang berfungsi untuk menggabungkan atau


mengarahkan suatu bahan dengan suhu 500-550oC. Selain itu, tanur juga memiliki fungsi
untuk menentukan kadar bahan organik atau C-organik pada pupuk. Suhu maksimumnya
mencapai 1200 oC dengan tegangan 240 volt. Vorteks berfungsi untuk melarutkan sampel
dalam larutan cair serta untuk mengaduk dan mengagetkan sampel yang terdapat di dalam
tabung reaksi. Prinsip kerja vorteks hanya dengan mengaktifkan alat kemudian menekan
tabung reaksi berisi sampel di permukaan driver shaft, maka vortex secara otomatis
menghomogenkan larutannya. Vortex memiliki kecepatan getaran 0-1400 rpm. Timbangan
analitik berfungsi untuk menimbang bahan kimia dengan ketelitian tinggi merek yang
terdapat di dalam laboratorium kimia dan analisis pangan adalah Kern dengan model
readibility 0,1 mg.

Ada alat, pasti harus ada bahan titik bahan kimia merupakan salah satu diantara sekian
banyak bahan yang dibutuhkan dalam praktikum atau analisa di dalam laboratorium. Bahan
kimia sangat sulit untuk dipisahkan bukan hanya dari dunia laboratorium namun juga dari
kehidupan sehari-hari. Pengertian dari bahan kimia itu sendiri adalah zat atau senyawa yang
berasal dari alam maupun hasil olahan tangan manusia yang komponen penyusunnya dapat
berupa zat atau senyawa tunggal atau gabungan dari beberapa zat atau senyawa. Diantara
begitu banyak bahan kimia yang digunakan di laboratorium, tak jarang praktikan akan
bergelut dengan bahan kimia yang terbilang berbahaya. Oleh karena itu, praktikan perlu
mengetahui bahan kimia apa saja yang berbahaya di laboratorium dan bagaimana dampaknya
bagi kesehatan serta bagaimana cara mengatasi dan menyimpannya dengan baik dan benar.
Dengan mengetahui macam-macam bahan kimia berbahaya di dalam laboratorium maka
praktikan diharapkan bisa semakin berhati-hati saat bekerja.

Sifat-sifat bahan kimia dalam laboratorium dapat dibagi menjadi beberapa macam
antara lain, yaitu bahan kimia beracun (toxic), adalah bahan kimia yang dapat menyebabkan
bahaya bagi kesehatan manusia atau bahkan menyebabkan kematian jika terserap ke dalam
tubuh. Bahan kimia korosif adalah bahan kimia yang karena reaksi kimia dapat
mengakibatkan kerusakan apabila kontak dengan jaringan tubuh atau bahan lain. Bahan kimia
mudah terbakar adalah bahan kimia yang mudah bereaksi dengan oksigen dapat
menimbulkan kebakaran. Reaksi kebakaran yang aman cepat juga dapat menimbulkan
ledakan. Bahan kimia peledak adalah suatu zat padat atau cair bahkan campuran yang karena
suatu reaksi kimia dapat menghasilkan gas dalam jumlah dan tekanan yang besar serta suhu
yang tinggi sehingga menimbulkan kerusakan di sekelilingnya. Bahan kimia reaktif terhadap
air adalah bahan kimia yang amat mudah bereaksi dengan air dengan mengeluarkan panas
dan gas yang mudah terbakar. Bahan kimia oksidator adalah bahan kimia yang mungkin tidak
mudah terbakar tetapi dapat menghasilkan oksigen yang menyebabkan kebakaran bahan-
bahan lainnya. Gas bertekanan adalah gas yang disimpan di bawah tekanan baik gas yang
ditekan, maupun gas cair ataupun gas yang dilarutkan ke dalam pelarut di bawah tekanan.
Bahan kimia radioaktif adalah bahan yang mempunyai kemampuan memancarkan sinar
radioaktif dengan aktivitas jenis lebih dari 0,002 mikrocurie/gram. Terakhir bahan kimia
reaktif terhadap asam adalah bahan kimia yang mudah bereaksi dengan asam menghasilkan
panas dan gas yang mudah terbakar atau gas gas yang beracun dan korosif (Baker, 2010).

Adapun ulasan mengenai beberapa bahan kimia berbahaya yang terdapat di dalam
laboratorium kimia dan analisis pangan titik asam sulfat (H2SO4) merupakan zat cair yang
tidak berwarna, korosif, beracun dan pendehidrasi. Zat ini dapat larut dalam air, sangat
berbahaya jika mengenai kulit karena sifatnya yang korosif. Selain itu, dengan sifat
pendegradasinya(penarik air yang sangat kuat), asam sulfat dapat menimbulakn luka bakar
pada area kulit yang terpapar. Asam sulfat pekat atau yang biasa disebut oleum, akan
merusak paru-paru jika terhirup. Hal ini dikarenakan oleum menghasilkan gas SO2yang
sangat reaktif bila terhirup. Segera siram area kulit yang terpapar asam sulfat dengan air
mengalir selama 10-15 menit. Jika asam sulfat terkena mata segera basuh dengan air hangat
selama 20 menit. Untuk penanganan lebih serius, segera temui pihak medis.

Asam klorida(HCL) merupakan bahan kimia berbentuk larutan, bersifat racun, dan
sangat korosif. Asam klorida pekat akan membentuk kabut asap yang berbahaya bagi
kesehatan. Kabut asap ataupun larutan klorida akan menyebabkan kerusakan pada kulitb,
mata dan alat pernafasan. Badan perlindungan lingkungan Amerika Serikat memasukkan
HCL sebagai bahan beracun. Dampak kronis yang bisa ditimbulkan oleh asam klorida korosi
gigi dan gangguan pada mata. Sebagai bentuk perlindungan yang bisa kita lakukan, bila
terpapar asam klorida pada bagian kulit dan mata segera bilas dengan air yang mengalir
selama 15 menit sambil ditiup secara perlahan. Bila memungkinkan cari pertolongan medis.
Jika gasnya terhirup segera keluar dan cari udara segar. Bahan ini biasanya disimpan
ditempat yang dingin dan kering pada ruangan berventilasi serta dijauhkan dari bahan-bahan
yang tidak cocok.

Natrium hidroksida(NaOH) merupakan zat padat berwarna putih, basa kuat, terbilang
cukup mudah menyerap uap air, udara, bersifat racun dan korosif. Apabila terpapar natrium
hidroksida akan menyebabkan luka bakar pada kulit dan juga mata. Bahan kimia yang
dikenal sebagai soda api ini mempunyai beberapa kegunaan seperti pembersih peralatan,
dapat melarutkan logam, sebagai reagen trans-esterifiksi dan esterifikasi pada pembuatan
sabun dan minyak tanah. Sebagai perlindungan bila terpapar natrium hidroksida pada kulit
atau mata segera bilas menggunakan air mengalir selama 15 menit. Bila terhirup segera
keluar dan cari udara segar. Penyimpanan yang tepat dilakukan untuk bahan natrium
hidroksida adalah simpan pada wadah yang tertutup, tahan bocor, pisahkan dari asam dan
golongan logam aktif.
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:

1. Krisis pangan merupakan ilmu yang berhubungan dengan cara atau metode analisis
dalam mendeteksi dan menetapkan komponen yang terdapat di dalamnya.
2. Laboratorium adalah tempat untuk melakukan suatu kegiatan berupa analisa, praktikum
maupun penelitian yang didalamnya terdapat alat dan bahan sebagai penunjang atau
aspek penting dalam sebuah analisa.
3. Alat di dalam laboratorium dibagi menjadi dua berdasarkan bahan pembuatnya, yang
benar dan yang terbuat dari kaca contohnya erlenmeyer sedangkan alat non
gelasswareterbuat dari selain kaca contohnya cawan porselen.
4. Keberadaan alat selalu dibarengi dengan bahan, bahan kimia merupakan salah satu
diantara sekian banyak bahan yang dibutuhkan dalam praktikum di dalam laboratorium
salah satu contohnya asam sulfat (H2SO4).
5. Pentingnya pengenalan alat dan bahan praktikum sebelum memulai suatu praktikum
bertujuan untuk memperlancar proses praktikum tersebut, meminimalisir kesalahan kerja
atau bahkan kecelakaan kerja.
DAFTAR PUSTAKA

Speaker, J. T., 2010. Nutrit Acid. Erlangga. Jakarta.

Hokayuruke, 2013. Pengenalan Alat-alat Laboratorium. Salemba Media. Jakarta.

Sukento, E., 2016. Memanfaatkan Bakteri. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.

Vendermaqan, R., 2015. Pengelolaan Laboratorium Kimia. Jurnal Metana. 11(2): 41-46.

Waluyo, M., 2008. Mikrobiologi Umum. universitas Atmajaya. Jakarta.

Wanmustafa, L., 2011. Pengelolaan dan Manajemen Laboratorium Kimia. Graha ilmu.
Yogyakarta.

Wiratma, G.L. dan I. W. Suma, 2014. Pengelolaan Laboratorium Kimia pada SMA Negeri di
Kota Singoraja (Acuan Pengembangan Model Panduan Pengelolaan Laboratorium Berbasis
Kearifan Lokal Tri Sakti). Jurnal Pendidikan Indonesia. 3(2): 425-436.

Anda mungkin juga menyukai