Anda di halaman 1dari 13

TUGAS

MAKALAH BIOLOGI

TUMBUHAN BERBIJI TEBUKA (GYMNOSPERMAE)

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3

ADRIANSYAH MUH.OYEN SEPTIAN

LISTA ANDIKA AL-NUSA BHAKTI

ANDINI PUTRI PRISCILIA IFTA LUTHFIYAH

ZAHRA ARBA MIHORA MIRA RAMADHANI

NUR AYU NENGTIAS MUH.LEO PRAMUDYA DEMSY

SMA NEGERI 1 UNAAHA

X MIPA 2

2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami

dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami

tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam

semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang

kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Sebagai Penyusun makalah kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan

nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu

untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata pelajaran BIOLOGI

dengan judul “TUMBUHAN BIJI TERBUKA (GYMNOSPERMAE)”.

Sebagai penyusun malah ini kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari

kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk

itu, kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah

ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak

kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Tidak lupa juga kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya

kepada guru BIOLOGI kami yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………….................................i

KATA PENGANTAR……………………………………………...................................ii

DAFTAR ISI……………………………………………………….................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang dan identifikasi masalah………………………...................................1

B. Rumusan Masalah……………………………………………......................................2

C. Tujuan Penulisan……………………………………………........................................3

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian tumbuhan gymnospermae ...................……………....................................4

B. ciri-ciri tumbuhan gymnospermae ………………………………................................5

C. klasifikasi tumbuhan gymnospermae…………………………….....…........................6

D. pemanfaatan tumbuhan gymnospermae.........................................................................7

E. reproduksi tumbuhan gymnospermae............................................................................8

BAB III PENUTUP

A. kesimpulan………………………………………………….........................................9

B. saran……………………………………………..........................................................10

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Tumbuhan berbiji ( Spermatophyta ) adalah tumbuhan yang mempunyai bagian
yang di sebut biji. Pada dasarnya tumbuhan biji itu dicirikan dengan adanya bunga
sehingga sering disebut dengan tumbuhan berbunga (Anthopyta). Biji dihasilkan oleh
bunga setelah terjadi peristiwa penyerbukan dan pembuahan. Dengan kata lain, biji dapat
dihasilkan merupakan alat pembiakan secara seksual (generatif). Selain itu, ada juga
pembiakan secara aseksual (vegetatif).

Tumbuhan berbiji di kelompokkan menjadi dua anak divisi, yaitu tumbuhan


berbiji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan biji tertutup (Angiospermae). Pada
tumbuhan biji terbuka, biji tidak tertutup dengan daging buah atau daun buah (karpelum).
Misalnya, pada cemara, pinus, dan damar. Sementara itu, pada tumbuhan berbiji tertutup,
biji di tutupi oleh daging buah atau daun buah. Misalnya, pada mangga, durian, dan jeruk.
Dalam tumbuhan berbiji banyak sekali ordo ataupuun famili dari tiap divisi. Hal ini
membuktikan bahwa tumbuhan berbiji merupakan tumbuhan yang dapat dikatakan
tumbuhan yang memiliki bagian yang sangatlah banyak.

Gymnospermae telah hidup di bumi sejak periode Devon (410-360 juta tahun
yang lalu), sebelum era dinosaurus. Pada saat itu, Gymnospermae banyak diwakili oleh
kelompok yang sekarang sudah punah dan kini menjadi batu bara : Pteridospermophyta
(paku biji), Bennettophyta dan Cordaitophyta. Anggota-anggotanya yang lain dapat
melanjutkan keturunannya hingga sekarang. Angiospermae yang ditemui sekarang
dianggap sebagai penerus dari salah satu kelompok Gymnospermae purba yang telah
punah (paku biji).

B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang dapat kami rumuskan adalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian Gymnospermae?
2. Bagaimana ciri-ciri Gymnospermae?
3. Bagaimana klasifikasi Gymnospermae?
4. Bagiamana pemanfaatan tumbuhan gymnospermae tersebut?
5. Bagaimana reproduksi Gymnospermae?

C. TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas, adapun tujuan dari penulisan makalah
ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apa itu Gymnospermae?
2. Untuk mengetahui apa saja ciri-ciri Gymnospermae?
3. Untuk mengetahui klasifikasi Gymnospermae?
4. Untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan tumbuhan tersebut?
5. Untuk mengetahui cara reproduksi Gymnospermae?
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN TUMBUHAN GYMNOSPERMAE
Tumbuhan dibagi menjadi dua, yaitu tumbuhan tak berpembuluh (non
vaskuler) dan tumbuhan berpembuluh (vaskuler). Tumbuhan tak berpembuluh yaitu
lumut, sedangkan tumbuhan berpembuluh terdiri atas tumbuhan tak berbiji, yaitu paku
dan tumbuhan berbiji. Gymnospermae adalah tumbuhan yang memiliki biji terbuka.
Gymnospermae berasal dari bahasa Yunani, yaitu gymnos yang berarti telanjang dan
sperma yang berarti biji, sehingga gymnospermae dapat diartikan sebagai tumbuhan
berbiji terbuka. Gymnospermae telah hidup di bumi sejak periode Devon (410-360
juta tahun yang lalu), sebelum era dinosaurus. Pada saat itu, Gymnospermae banyak
diwakili oleh kelompok yang sekarang sudah punah dan kini menjadi batu bara.
Gymnospermae berasal dari Progymnospermae melalui proses evolusi biji. Hal
tersebut dapat dilihat dari bukti-bukti morfologi yang ada. Selanjutnya Progymnospermae
dianggap sebagai nenek moyang dari tumbuhan biji. Progymnospermae mempunyai
karakteristik yang merupakan bentuk antara Trimerophyta dan tumbuhan berbiji. Meskipun
kelompok ini menghasilkan spora, tetapi juga menghasilkan pertumbuhan xylem dan floem
sekunder seperti pada Gymnospermae. Progymnospermae juga sudah mempunyai kambium
berpembuluh yang bifasial yang mampu menghasilkan xilem dan floem sekunder. Kambium
berpembuluh merupakan ciri khas dari tumbuhan berbiji. Salah satu contoh
Progymnospermae adalah tipe Aneurophyton yang hidup pada jaman Devon, sudah
menunjukkan system percabangan tiga dimensi dengan stelenya yang bertipe protostele.
Contoh lainnya adalah tipe Archaeopteris yang juga hidup di jaman Devon. Kelompok ini
dianggap lebih maju karena sudah menunjukkan adanya system percabangan lateral yang
memipih pada satu bidang dan sudah mempunyai struktur yang dianggap sebagai daun.
Batangnya mempunyai stele yang bertipe eustele yang menunjukkan adanya kekerabatan
dengan tumbuhan berbiji yang sekarang.

B. CIRI-CIRI TUMBUHAN GYMNOSPERMAE


Gymnospermae memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Bakal biji tidak terlindungi oleh daun buah.
2. Pada umumnya perdu atau pohon, tidak ada yang berupa herba. Batang dan akar
berkambium sehingga dapat tumbuh membesar. Akar dan batang tersebut selalu
mengadakan pertumbuhan menebal sekunder. Berkas pembuluh pengangkutan kolateral
terbuka. Xilem pada gymnospermae hanya terdiri atas trakeid saja sedangkan floemnya
tanpa sel-sel pengiring.
3. Mempunyai akar, batang, dan daun sejati.
4. Bentuk perakaran tunggang.
5. Daun sempit, tebal dan kaku.
6. Tulang daun tidak beraneka ragam.
7. Tidak memiliki bunga sejati.
8. Alat kelamin terpisah, serbuk sari terdapat dalam strobilus jantan dan sel telur
terdapat dalam strobilus betina.
9. Struktur perkembangbiakan yang khas adalah biji yang dihasilkan bunga ataupun
runjung.Setiap biji mengandung bakal tumbuhan , yaitu embrio yang terbentuk oleh suatu
proses reproduksi seksual. Sesudah bertunas embrio ini tumbuh menjadi tumbuhan
dewasa.
10. Sperma atau sel kelamin jantan menuju kesel telur atau sel kelamin betina melalui
tabung serbuk sari hanya terdapat pada tumbuhan berbiji.
11. Tumbuhan biji mempunyai jaringan pembuluh yang rumit. Jaringan ini
merupakan saluran menghantar untuk mengangkut air, mineral, makanan dan bahan –
bahan lain.
12. Tumbuhan berbiji terbuka memiliki pigmen hijau (klorofil) yang penting untuk
fotosintesis yaitu suatu proses dasar pembuatan makanan pada tumbuhan.
13. Gymnospermae memiliki batang yang tegak lurus dan bercabang-cabang.
Daunnya jarang yang berdaun lebar, jarang yang bersifat majemuk, dan system
pertulangan daunnya tidak banyak ragamnya. Hal ini sangat berbeda dengan karakteristik
daun yang terdapat pada angiospermae yang sistem pertulangannya beraneka ragam.

C. KLASIFIKASI TUMBUHAN GYMNOSPERMAE


Gymnospermae terdiri dari beberapa divisi baik yang sudah punah maupun yang
masih ada sampai sekarang, yaitu mencakup 3 divisi yang telah punah dan 4 divisi yang
masih bertahan.
Tiga divisi tumbuhan Gymnospermae yang sudah punah adalah:
1. Bennetophyta
2. Cordaitophyta
3. Pteridospermophyta,sudah punah namun dianggap sebagai moyang Angiospermae.
Tumbuhan Gymnospermae yang masih ada sampai sekarang adalah:

1. Ginkgophyta
Anggota divisio ini yang masih ada
adalah Ginkgo biloba (Ginko). Ginkgo
merupakan pohon besar, dapat mencapai
ketinggian lebih dari 30 meter. Daun lebar
berbentuk seperti kipas, dengan belahan yang
berlekuk dalam. Tulang daun berbentuk
menggarpu. Ginko merupakan tumbuhan
Gymnospermae yang meranggas, berumah
dua, biji keras berwarna kekuningan, berukuran sebesar kelereng, berbau tidak enak. Ginko
digunakan sebagai bahan obat-obatan dan kosmetik. Hanya satu jenis yang masih bertahan:
Ginkgo biloba. Ginkgo merupakan genus tunggal dari salah satu divisio anggota tumbuhan
berbiji terbuka yang pernah tersebar luas di dunia. Pada masa kini tumbuhan ini diketahui
hanya tumbuh liar di Asia Timur Laut, tetapi telah tersebar luas di berbagai tempat beriklim
sedang lainnya sebagai pohon penghias taman atau pekarangan. Bentuk tumbuhan modern ini
tidak banyak berubah dari fosil-fosilnya yang ditemukan. Evolusi genus ini berjalan lambat.
Hampir semua spesiesnya punah pada akhir zaman Pliosen. Biji ginkgo dapat dimakan dan
diolah menjadi obat. Sejumlah produk makanan suplemen mengandung ekstrak biji ginkgo,
karena dianggap berkhasiat mempertahankan daya ingat. Secara umum bermanfaat untuk
kesehatan otak, memperkuat daya ingat dan melancarkan aliran darah perifer.
2. Cycadophyta
Kelas ini hanya mempunyai 1 bangsa,
yaitu Cycadales dan 1 suku, yaitu Cycadaceae.
Ciri yang khas untuk tumbuhan ini adalah
batang yang tidak bercabang, daun majemuk,
seperti kulit, tersusun sebagai tajuk di puncak
batang yang memanjang.Sporofil tersusun
dalam strobilus berumah dua (dalam satu
strobilus terdapat 1 alat kelamin). Strobilus jantan sangat besar, tersusun oleh sporofil-
sporofil berbentuk sisik, dan banyak mikrosporangium. Pada strobilus betina (megasporofil),
sporofil berupa sisik dengan 2 bakal biji. Contoh: Cycas rumphii (pakis haji). Pakis haji (aji)
atau populer juga dengan nama sikas adalah sekelompok tumbuhan berbiji terbuka yang
tergabung dalam marga pakishaji atau Cycas dan juga merupakan satu-satunya genus dalam
suku pakishaji-pakishajian (Cycadaceae). Masyarakat awam di Indonesia mengenal pakis haji
dari beberapa spesies yang biasa ditanam di taman-taman menyerupai palem, yaitu C.
rumphii, C. javana, serta C. revoluta (sikas jepang).
3.Coniferophyta atau dapat disebut
Pinophyta
Ciri utama anggota Coniferae adalah
adanya tajuk berbentuk kerucut (Coniferae
berasal dari kata conus = ‘kerucut’ dan ferein =
‘mendukung’). Anggotanya dapat berupa
semak, perdu, atau pohon. Daun-daunnya
berbentuk jarum, sehingga sering disebut pohon
jarum. Tumbuhan ini berumah dua, tetapi ada
juga yang berumah satu. Kelas Coniferae terdiri
dari beberapa ordo, antara lain Ordo
Araucariales, Ordo Podocarpales, Ordo
Cupressales, dan Ordo Pinales.Ordo-ordo
tersebut umumnya disusun oleh satu suku.
Contoh anggota Ordo Araucariales adalah
Agathis alba (Araucariaceae), contoh anggota
Ordo Podocarpales adalah Podocapus imbricata (Podocarpaceae), dan contoh anggota Ordo
Pinales adalah Pinus silvetris, Abies nordmanniana, dan Pinus merkusii (Pinaceae).
Sedangkan Ordo Cupressales terdiri atas dua suku, yaitu Taxodiaceae (contohnya Sequoia
gigantea) dan Famili Cupressaceae (contohnya Juniperus communis). Tetumbuhan runjung
atau konifer (Pinophyta atau Coniferae) adalah sekelompok tumbuhan berbiji terbuka
(Gymnospermae) yang memiliki runjung ("cone") sebagai organ pembawa biji. Kelompok ini
sekarang ditempatkan sebagai divisio tersendiri setelah diketahui bahwa pemisahan
Gymnospermae dan Angiospermae secara kladistik adalah polifiletik.
4.Gnetophyta
Dengan anggota hanya 3 genus:
Gnetum (melinjo dan kerabatnya),
Welwitschia, dan Ephendra. Divisio ini
memiliki strobilus jantan yang tersusun
majemuk, daun berhadapan atau melingkar, seluruh pembuluh terdapat pada kayu sekunder
dan tidak terdapat saluran resin. Contoh: Gnetum gnemon (melinjo), daun muda, biji dan
bunganya dapat disayur. Bijinya dibuat menjadi emping,kulit kayunya digunakan sebagai
bahan pembuatan benang atau kertas. Gnetophyta merupakan divisi yang dianggap paling
maju di antara keempat divisi pada gymnospermae. Struktur anatomi yang mendekati
angiospermae menjadi pertimbangan hal tersebut. Kemiripan tersebut terletak pada struktur
pembuluh. Gnetophyta tersebar dari daerah gurun hingga daerah dekat hutan hujan tropis.
Genus Welwitschia merupakan semak gurun yang cukup populer di Afrika. Melinjo (Gnetum
gnemon) sepintas tidak berbeda dengan angiospermae.

D. PEMANFAATAN TUMBUHAN GYMNOSPERMAE


Adapun manfaat Gymnospermae yaitu:
1. Untuk idustri kertas dan korek api (pinus dan Ephedra, Juniperus).
2. Untuk obat-obatan (Pinus, Ephedra, Juniperus, Gynkobiloba, Abis balsamea).
3. Untuk makanan dan minuman (Gnetum gnemon, Juniver).
4. Bahan bangunan (Pinus Silvetris da Thuya/cemara).
5. Bahan baku ukiran (Texus baccata)
6. Penghasil getah (Pinus Merkusi).

E. REPRODUKSI TUMBUHAN GYMNOSPERMAE


Tumbuhan berbiji terbuka ini
menghasilkan heterospora, yakni
berupa megaspora dan mikrospora.
Mikrospora tersebut berkembang
menjadi mikrogametofit (gametofit
jantan) berisi serbuk sari. Sedangkan
untuk megaspora itu berkembang
menjadi megagametofit (gametofit
betina).Di bakal biji (megaspora)
terdapat kantong serbuk sari (pollen
chamber) dan juga struktur liang biji
(mikrofil) yang menggantikan fungsi
dari bunga sebagai organ reproduksi
betina.Setelah serbuk sari tersebut dilepas maka butir serbuk sari itu akan menjadi
sperma. Saat penyerbukan, serbuk sari tersebut akan melekat pada bakal biji, yang
setelah itu sperma bergerak menuju sel telur melalui buluh serbuk sari.Dan apabila
terjadi pembuahan maka terbentuklah zigot yang berkembang menjadi embrio dan
juga biji, apabila biji jatuh di tempat yang sesuai maka biji tersebut akan tumbuh dan
juga berkembang menjadi tumbuhan baru. Penyerbukan tumbuhan berbiji terbuka
(gymnospermae) dibantu oleh adanya perantara angin (Anemokori). tumbuhan
Gymnospermae memiliki alat reproduksi generatif yang disebut strobilus atau
runjung. Pada tumbuhan pinus dan melinjo terdapat dua jenis strobilus dalam satu
pohon yaitu strobilus jantan dan strobilus betina.
Pada tumbuhan pakis haji strobilus jantan dan betina terpisah atau tidak berada dalam
satu pohon. Pada strobilus jantan terdapat sporangia (ruang-ruang spora). Sel-sel di
dalam sporangia akan mengalami meiosis dan menghasilkan mikrospora. Mikrospora
akan berkembang membentuk serbuk sari.Sedangkan strobilus betina berbentuk sisik
dengan 2-5 bakal biji. Megaspora (karpel) dari strobilus betina tersusun lepas satu
dengan yang lain, setiap makrospora membawa 2 atau lebih ovula dipinggirnya. Ovul
kemudian akan berkembang dan menghasilkan biji. Dengan bantuan angin atau
hewan, karrena strobilus jantan menghasilkan aroma yang membuat serangga tertarik
kepadanya. Setelah datang, serangga tersebut akan memakan strobilus dan
berkembangbiak pada saat yang sama.Strobilus jantan dan betina pada pinus terpisah,
namun masih berada pada satu pohon yang sama. Serbuk sari yang dihasilkan oleh
tumbuhan pinus adalah serbuk sari yang sari yang dihasilkan oleh tumbuhan pinus
adalah serbuk sari yang bersayap. Pada strobilus betina terdapat banyak megasporofil.
Tiap megasporofil mengandung dua bakal biji. Tiap bakal biji mengandung
megasporangium. Sel dalam megasporangium akan mengalami meiosis dan
menghasilkan megaspora. Inti megaspora akan mengalami mitosis membentuk sel
telur.Penyerbukan pada Gymnospermae terjadi jika serbuk sari menempel pada liang
bakal biji. Serbuk sari akan tertangkap oleh cairan yang terdapat di lubang bakal biji.
Jika cairan menguap maka serbuk sari dapat masuk ke bakal biji dan terjadilah
pembuahan. Biji tumbuh di dalam megasporofil dan dilengkapi dengan
sayap.Tumbuhan Gymnospermae yang dapat bereproduksi secara aseksual misalnya
tumbuhan pakis haji dan pinus. Tumbuhan pakis haji dapat reproduksi dengan
menggunakan tunas yang disebut bulbil. Tumbuhan pinus dapat berkembangbiak
dengan menggunakan tunas akar.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Gymnospermae adalah tumbuhan yang memiliki biji terbuka. Gymnospermae
berasal dari bahasa Yunani, yaitu gymnos yang berarti telanjang dan sperma yang
berarti biji, sehingga gymnospermae dapat diartikan sebagai tumbuhan berbiji
terbuka.Gymnospermae terdiri dari beberapa divisi baik yang sudah punah maupun
yang masih ada sampai sekarang, yaitu mencakup 3 divisi yang telah punah dan 4
divisi yang masih bertahan. Tiga divisi yang sudah punah adalah: Bennetophyta,
Cordaitophyta dan Pteridospermophyta. Empat divisi Gymnospermae yang masih
bertahan adalah: Ginkgophyta, Cycadophyta, Coniferophyta dan Gnetophyta.Organ
reproduksi pada gymnospermae disebut konus atau strobilus. Tumbuhan berbiji
terbuka tidak memiliki bunga, sporofil terpisah-pisah atau membentuk srobilus jantan
dan betina. Makrosporofil dan makrosporangium yang tampak menempel pada
strobilusbetina..

B. SARAN
Semoga makalah yang kami buat secara sederhana ini dapat membantu
pengetahuan teman-teman dalam memahami materi tentang Gymnospermae. Kritik
dan saran sangat kami perlukan untuk kesempurnaan makalah kami. Atas
perhatiannya kami ucapkan terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA

Falahuddin,Irham.dkk.2014.Biologi Dasar.Palembang:ExcellentPublishing Palembang


Campbell,Neil.A.& Jane B. Reece.2008.Biologi.Jakarta:Erlangga
http://www.wikipedia.com

https://www.yuksinau.id/gymnospermae-ciri-ciri-contoh-reproduksi/

https://www.mikirbae.com/2016/01/reproduksi-tumbuhan-gymnospermae.html

http://mynewblogaaaaaa.blogspot.com/2017/05/makalah-gymnospermae.html

Anda mungkin juga menyukai