Puji syukur saya panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan karunia-Nya saya
dapat menyelesaikan Makalah Taksonomi Tumbuhan yang berjudul “Tumbuhan Lumut (
Bryophyta )”. Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
dan kesalahan, hal ini dengan keterbatasan kemampuan dan kedangkalan ilmu yang saya miliki.
Dalam kesempatan ini saya mengucapkan banyak terima kasih kepada teman-teman dan
kepada pihak yang membantu sehingga terselesainya makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………………………………………….i
Daftar Isi……………………………………………………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1.Pengertian lumut…………………………………………………………………………4
2.2.Klasifikasi………………………………………………………………………………….5
2.3.Siklus hidup………………………………………………………………………………..6
2.4.Perkembangan…………………………………………………………………………….7
2.6.Macam-macam lumut…………………………………………………………………..9
2.8.Manfaat bryophyta…………………………………………………………………….17
3.1. Kesimpulan……………………………………………………………………………..19
3.2. Saran……………………………………………………………………………………….20
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
BRYOPHYTA ( TUMBUHAN LUMUT )
1.1. Latar belakang
Lumut merupakan tumbuhan kecil, lembut yang apakah secara khas tinggi 1-10 cm (0.4-4 inchi),
meskipun beberapa jenis adalah banyak lebih besar. Mereka biasanya tumbuh berdekatan
bersama-sama di dalam keset / dasar, perdu atau di tempat rindang. Mereka tidak mempunyai
bunga atau biji, dan daun-daun yang sederhananya menutupi batang liat yang tipis. Pada lumut
tertentu menghasilkan capsule spora yang nampak seperti paruh yang dilahirkan pada tangkai
tipis. Ada kira-kira 10,000 jenis lumut digolongkan pada Bryophyta. Divisi Bryophyta dahulu
mencakup tidak hanya lumut, tetapi juga liverworts dan hornworts. Sekarang ini lain, dua
kelompok Bryophyta adalah ditempatkan dalam divisi tersendiri.Tumbuhan Bryophyta
merupakan tumbuhan yang paling primitive yang tidak memiliki akar sesungguhnya, batang, atau
tangkai. Mereka sejak lima ratus juta tahun.Bryophyta merupakan tumbuhan kecil, herbaceous
yang tumbuh tertutup, selalu berkumpul menjadi alas bebatuan, tanah, ataupun menjadi epifit
pada batang dan cabang tanaman. Bryophyta terbagi dalam 3 golongan yaitu, lumut hati (
hepaticophyta ), lumut daun dan lumut tanduk.
1.2.Rumusan masalah
Apa yang di maksud dengan tumbuhan lumut?
1.3.Tujuan penulisan.
Untuk mengetahui apa itu tumbuhan lumut.
Untuk mengetahui siklus hidup, perkembangan serta pergiliran keturunan dari tumbuhan
lumut.
Untuk mengetahui peranan tumbuhan lumut bagi ekosistem dan kehidupan manusia.
Untuk mengetahui bagaimana tumbuhan lumut menyesuaikan diri terhadap masalah hidup di
darat.
1.4.Manfaat penulisan.
Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi kewajiban dalam tugas
perkuliahan serta untuk lebih mendalami pembahasan materi tentang tumbuhan lumut (
bryophyta ).
1.5.Metode penulisan.
Adapun metode penulisan yang di gunakan oleh penulis bersumber dari buku-buku dan juga dari
internet.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Lumut
Secara ilmu tumbuhan, lumut termasuk Bryophyta, atau tumbuhan non vaskuler. Mereka dapat
dibedakan dari yang serupa liverworts ( Marchantiophyta atau Hepaticae) dengan multi-cellular
mereka rhizoids. Lain perbedaan bukanlah universal untuk semua lumut dan semua liverworts,
yang membedakan “batang” dan “daun-daun”, ketiadaan daun-daun yang terbagi-bagi atau
berlekuk, dan ketidakhadiran daun-daun diatur dalam tiga golongan, semua menunjuk tumbuhan
lumut. Sebagai tambahan terhadap kekurangan suatu sistem vaskuler, lumut mempunyai
gametophyte-dominant siklus hidup, yaitu. sel haploid untuk kebanyakan siklus hidupnya.
Sporophytes (diploid) berumur pendek dan dependent pada atas gametophyte. Ini adalah
berlawanan dengan pola aturan yang diperlihatkan oleh kebanyakan “tumbuhan tingkat tinggi”.
Di dalam tumbuhan vaskuler, sebagai contoh, haploid generasi diwakili oleh pollen dan ovule,
sedang diploid generasi adalah tumbuhan berbunga yang umum dikenal.
Ciri-ciri lumut:
v Lumut mempunyai klorofil sehingga sifatnya autotrof. Lumut tumbuh di berbagai tempat, yang
hidup pada daun-daun disebut sebagai epifit. Jika pada hutan banyak pohon dijumpai epifit maka
hutan demikian disebut hutan lumut.
v Akar dan batang pada lumut tidak mempunyai pembuluh angkut (xilem dan floem). Pada
tumbuhan lumut terdapat Gametangia (alat-alat kelamin) yaitu: Alat kelamin jantan disebut
Anteridium yang menghasilkan Spermatozoid. Alat kelamin betina disebut Arkegonium yang
menghasilkan Ovum.
v Jika kedua gametangia terdapat dalam satu individu disebut berumah satu (Monoesius). Jika
terpisah pada dua individu disebut berumah dua (Dioesius). Gerakan spermatozoid ke arah
ovum berupakan Gerak Kemotaksis, karena adanya rangsangan zat kimia berupa lendir yang
dihasilkna oleh sel telur.
v Sporogonium adalah badan penghasil spora, dengan bagian bagian :- Vaginula (kaki) – Seta
(tangkai) – Apofisis (ujung seta yang melebar) – Kotak Spora : Kaliptra (tudung) dan Kolumela
(jaringan dalam kotak spora yang tidak ikut membentuk spora). Spora lumut bersifat haploid.
2.2. Klasifikasi
Division : Hepaticophyta
Class : Hepaticosida
Ordo : Hepaticoccales
Family : Hepaticoceae
Genus : Hepaticopsida
Species : Hepaticiopsida sp
Klasifikasi lumut Daun
Kingdom : Plantae
Division : Bryophyta
Class : Bryopsida
Ordo : Bryopceales
Family : Bryopceae
Genus : Bryopsida
Species : Bryopsida sp
ü berkembang biak scr generatif dgn oogami, dan scr vegetatif dgn fragmentasi, tunas, dan
kuncup eram
Menyerupai talus (dorsiventral), bagian atas dorsal berbeda dengan bagian bawah ventral. Daun
bila ada tampak rusak dan tersusun pada tiga deret pada batang sumbu. Alat kelamin terletak
pada bagian dorsal talus pada /pada jenis terletak pada bagian terminal, sporogonium
sederhana tersusun atas bagian kaki dan kapsul atau kaki tangkai dan kapsul. Mekanisme
merakahnya kapsul tidak menentu dan tidak teratur.
Seperti pita bercabang menggarpu dan menyerupai rusuk ditengah mempunyai rizoid. Pada
rusuk tengah, terdapat badan seperti piala dengan tepi yang bergigi, yang disebut piala eram
atau keranjang eram kepala atau mangkok. Kemudian puncup-puncup eram atau tunas yang
disebut gema mudah terlepas oleh air hujan
Protonema lumut hati umumnya hanya berkembang menjadi suatu bulu yang pendek. Sebagian
besr lumut hati mempunyai sel-sel yang mengandung minyak, minyak itu terdapat dalam bentuk
yang spesifik kumpulan tetes-tetes minyak aksiri dalam bentuk demikian. Minyak tadi tidak
pernah ditemukan pada tumbuhan lain.
Perkembangbiakan
Secara aseksual, menggunakan spora dan tunas, secara seksual, ex: Maechantia. Anteridium
terpancang pada permukaaan atas, bentuknya seperti cakram. Dasar bunga betina agak
melebar dan membentuk paying, dengan cuping berbentuk jari, umumnya berjumlah 9.
Arkegonium tumbuh pada alur-alur diantara cuping-cuping dengan leher menekuk ke bawah.
Anteridium merekah mengeluarkan sperma menuju ke arkegonium. Generasi sporofit dari telur
yang sudah dibuahi (zigot). Zigot membelah membentuk embrio (bentuk bola), bagian pangkal
dari embrio membentuk kaki masuk kejaringan reseptakel. Bagian terbesar dari janin
membentuk kapsulyang dipisahkan dari bagian kaki zona yang terdiri dari sel-sel yang disebut
tangkai. Kapsul berisi sel induk spora yang berkelompok (elater) yaitu benang-benang
memanjang dengan dinding bagian dalam terpilin. Setelah miosis terbentuklah tetraspora,
tangkainya yang memanjang arkegonium yang melebar jadi pecah dan kapsul jadi terdorong ke
bawah. Kapsul lalu mongering dan terbuka memancarkan spora, lepasnya spora dari kapsul
dibantu dengan adanya elater yang sifatnya higroskopik. Akibat mengeringnya kapsul elater
menggulung, menjadi kering dan mengadakan gerakan sentakan yang melempar spora ke udara
Ciri-ciri:
ü Bryopsida adalah kelas yang terbesar di antara anggota Bryophyta lainnya dan paling tinggi
tingkat perkembangannya karena baik gametofit maupun sporofitnya sudah mempunyai bagian-
bagian yang lebih kompleks.
ü Gametofit dari lumut daun umumnya dibedakan dalam 2 tingkatan yaitu protonema yang
terdiri dari benang bercabang-cabang, dan gametafora yang berbatang dan berdaun.
ü Sporogonium dari lumut daun terdiri atas bagian kaki, seta dan kapsul. Selanjutnya bagian
kapsul mempunyai bagian-bagian yang dinamakan apofise, kotak spora atau teka, dan tutup
atau operkulum. 4. Kebanyakan ahli bryologi membagi Bryopsida menjadi 3 anak kelas yaitu
Sphagnidae, Andreaeidae, dan Bryidae. Perbedaan dari ketiga anak kelas tersebut terutama
terletak pada struktur anatomi sporogoniumnya.
ü Anak kelas Sphagnidae mempunyai ciri-ciri antara lain: protonema berbentuk daun kecil yang
terdiri dari satu lapis sel, gametafora pada ujungnya membentuk cabang-cabang sebagai roset
yang menyerupai jambul dan tidak mempunyai rizoid. Sporofit didukung oleh perpanjangan ujung
batang yang namanya pseudopodium.
ü Anggota Bryidae yang tergolong Stegocarpi mempunyai peristoma pada kapsul sporanya,
didasarkan atas sifat dari peristomanya Bryidae dibedakan menjadi 2 golongan yaitu
Nematodonteae dan Arthrodonteae.
ü Peristoma adalah gigi-gigi atau rambut-rambut yang mengelilingi stoma pada kapsul spora-
spora yang dapat mengadakan gerakan higroskopis, yaitu apabila spora-spora sudah masak
peristoma bergerak membuka ke arah luar hingga spora dapat keluar.
ü Dalam klasifikasi lumut daun, bentuk kapsul, jumlah gigi peristom, bentuk operkulum maupun
kaliptra dapat dijadikan dasar penggolongan yang penting.
ü Protonema sekunder ialah protonema yang tidak berasal dari perkecambahan spora, biasanya
berupa benang-benang hijau seperti ganggang. Melalui tunas-tunas yang timbul dari prononema
sekunder dapat terbentuk individu yang lebih banyak.
Susunan Tubuh
Lumut daun pada substrat dengan menggunakan rizoid yang multiseluler yang dapat bercabang-
cabang. Mempunyai daun yang berusuk dan tersusun dalam 3-8 deret pada sumbunya. Sumbu
(batang) pada lumut daun biasanya menunjukkan deferensiasi menjadi epidermis, korteks, dan
silinder pusat.
Perkembangbiakan
Alat-alat kelamin terkumpul pada ujung batang atau pada ujung cabang-cabangnya, dan
dikelilingi oleh daun yang letaknya paling atas. Daun-daun itu kadang-kadang mempunyai
bentuk dan susunan yang khusus dan seperti pada jungermaniales juga dinamakan Periantum.
Alat-alat kelamin itu dikatakan bersifat banci atau berumah satu, jika dalam kelompok itu
terdapat kumpulan arkegonium dan anteridium terpisah tempatnya. Diantara alat-alat kelamin
dalam kelompok itu biasanya terdapat sejumlah rambut-rambut yang terdiri dari banyak sel dan
dapat mengeluarkan suatu cairan. Seperti pada tubuh buah fungi rambut-rambut steril itu
dinamakan Parafisis.
Lumut Tanduk (Anthoceratopsida)
Bentuk tubuhnya seperti lumut hati yaitu berupa talus, tetapi sporofitnya berupa kapsul
memanjang. Sel lumut tanduk hanya mempunyai satu kloroplas. Dijumpai ditepi-tepi sungai atau
danau dan seringkali disepanjang selokan, dan ditepi jalan yang basah atau lembab. Contohnya
Anthocerros sp.
Ciri-ciri
ü tubuhnya mirip lumut hati, ttpi berbeda pd sporofitnya
ü berdasarkan analisis asam nukleat, ternyata lumut ini berkerabatan plg dekat dgn tumbuhan
berpembuluh dibanding dari kelas lain pada tumbuhan lumut
Susunan tubuh
Tubuh utama berupa gametofit yang mempunyai talus berbentuk cakram dengan tepi bertoreh,
biasanya melekat pada tanah dengan perantara-perantara rizoid-rizoid susunan talus masih
sederhana, sel-selnya hanya mempunyai suatu kloroplas dengan satu pirunoid besar. Pada sisi
bawah talus terdapat stoma dengan dua sel penutup berbentuk ginjal.
Sporofit umumnya berupa kapsul yang berbentuk silender dengan panjang antara 5-6 cm.
pangkal sporofitnya dibungkus dengan selubung dari jaringan gametofit.
Perkembangbiakan
Secara seksual, dengan membentuk anteridium dan arkhegonium. Anteridium terkumpul pada
suatu lekukan sisi atas talus arkegonium juga terkumpul pada suatu lekukan pada sisi atas talus.
Zigot mula-mula membelah menjadi dua sel dengan suatu dinding pisah melintang. Sel diatas
terus membelah yang merupakan sporogenium diikuti oleh sel bagian bawah yang membelah
terus-menerus membentuk kaki ang berfungsi sebagai alat penghisap, bila sporogenium masak
makan akana pecah seperti buah plongan s, menghasilakan jaringan yang terdiri dari beberapa
deretan sel-sel mandul yang dinamakan kolumila inin diselubungi oleh sel jaringan yang
akemudian menghasilkan spora, yang disebut arkespora.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan.
Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan kecil yang termasuk division Bryophyta.
Kebanyakan hidup di darat, dan sel-selnya telah mempunyai dinding yang terdiri dari
selulosa.
Susunan tubuh sebenarnya merupakan gametofit. Pada bentuk primitif tumbuhan lumut
helaian berupa thalus (Marchantia, Riccia, Anthoceros).
Ada dua macam perkembang biakan yaitu: reproduksi vegetatif dan reproduksi generatif.
Tempat hidup lumut hati pada tempat-tempat yang basah untuk struktur tubuh higmorf dan
pada tempat-tempat yang kering untuk struktur tubuh yang xemorf (alat penyimpanan air)
Cara hidup lumut hati, sebagai epifit umumnya menempel pada daun-daun pepohonan
dalam rimba di daerah tropika.
Susunan tubuh lumut hati berdasarkan bentuk talusnya, lumut hati dibagi menjadi dua
kelompok yaitu, lumut hati bertalus dan lumut hati berdaun
Perkembang biakan lumut hati ada dua yaitu secara aseksual menggunakan spora dan
tunas, secara seksual contoh Marchantia, dan anteridium terpancang pada permukaan atas,
bentuknya seperti cakram.
Susunan tubuh lumut daun melekat pada substrat dengan menggunakan rizoid yang
multiseluler bercabang-cabang.
Perkembangbiakan lumut daun ada dua yaitu berumah satu jika dalam kelompok itu terdapat
arkegonium maupun anteridium dan berumah dua jika kumpulan arkegonium dan anteridium
terpisah.
Dijumpai ditepi-tepi sungai atau danau dan seringkali disepanjang selokan, dan ditepi jalan
yang basah atau lembab.
Tubuh utama berupa gametofit yang mempunyai talus berbentuk cakram dengan tepi
bertoreh, biasanya melekat pada tanah dengan perantara-perantara rizoid-rizoid susunan talus
masih sederhana, sel-selnya hanya mempunyai suatu kloroplas dengan satu pirunoid besar.
B. Saran.
Bagi para pembaca dan teman-teman mahasiswa yang lainnya, jika ingin menambah wawasan
dan ingin mengetahui lebih jauh, maka penulis mengharapkan dengan rendah hati agar lebih
membaca buku-buku lainnya yang berkaitan dengan judul “ BRYOPHYTA ( TUMBUHAN
LUMUT ) “.
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous.2009.http://en.wikipedia.org/wiki/Image:Mossopolis.jpg Koloni lumut tebal / padat di
hutan yang dingin. Diakses tanggal 13 januari 2009.
Anonymous.2009.http://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan_lumut. Diakses Tanggal 13 januari
2009.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2003. Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada University
Press