Selamat datang di softilmu, blog sederhana yang berbagi ilmu pengetahuan dengan
penuh keikhlasan. Kali ini kami akan berbagi ilmu tentang TUMBUHAN LUMUT
(BRYOPHYTA), Semoga ilmunya dapat bermanfaat ya
(Pteridophyta)
C. PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN LUMUT (BRYOPHYTA)
Siklus hidup tumbuhan lumut bersifat metagenesis, karena bergantian antara
reproduksi seksual dan aseksual. Awalnya sporofit menghasilkan spora yang akan
menjadi protonema, dari protonema inilah gametofit terbentuk. Generasi
gametofit ini punya satu sel kromosom yang disebut dengan haploid (n) dan
gametofit ini menghasilkan gametangium (organ reproduksi) yang disebut dengan
anteredium pada jantan dan arkegonium pada betina. Gametangium dilindungi
oleh daun khusus (bract).
Pembuahan (fertilisasi) sel telur oleh anterzoid membuahkan zigot dengan dua sel
kromosom atau disebut dengan diploid (2n). Zigot inilah yang merupakan awal dari
sporofit lagi. Kemudian zigot melakukan pembelahan menjadi sporofit dewasa yang
sudah memiliki kaki untuk melekat pada gametofit, seta, dan kapsul di bagian
ujungnya. Kapsul ini merupakan tempat dihasilkannya spora melalui fase fase pada
meiosis. Setelah spora masak dan dikeluarkan dari dalam kapsul, barulah siklus
hidup lumut berulang lagi dari awal.
Lumut hati berkembang biak dengan oogami secara generatif, dan dengan
fragmentasi, tunas, dan kuncup eram secara vegetatif. Didalam spongaria terdapat
sel yang berbentuk gulungan dan disebut dengan elatera, elatera ini akan terlepas
saat kapsul terbuka, sehingga akan membantu memancarkan spora. Lumut ini juga
bereproduksi secara aseksual dengan menggunakan sel yang disebut dengan
gemma, yang berbentuk mangkok dan terletak dipermukaan sporofit.
Contoh lumut ini adalah Marchantia polymorpha dan Porella.
Daun ini mempunyai rusuk pada bagian tengahnya dan rusuk tersebut tersusun
pada batang dengan mengikuti garis spiral, panjangnya dapat bervariasi dari suatu
bagian dari satu inci dan mencapati satu kaki. Pada rusuk tengah ini mengandung
sel yang memanjang, fungsinya untuk mengangkut air dan zat-zat hara. Lumut
sejati tidak memiliki akar.
Seperti lumut gambut dan lumut rawa, daunnya khas karena mempunyai jaringan
sel kecil dan memisahkan sel mati yang besar. Mempunyai daya menghisap air yang
laur biasa. Ini lah makanya lumut ini dapat bertahan hidup dirawa.
Gametofitnya mempunyai alat kelamin jantan dan betina yang relatif kecil,
pembuahan dilakukan oleh spermatozoid yang bergerak aktif dengan flagela nya,
bila ada air maka spermatozoid akan berenang menuju ovum. Kemudian hasil
fertilisasi menjadi sporofit, yang ketika sporofit sudah matang memiliki kaki
penghisap dan satu tangkai yang panjang, juga sebuah kapsul yang khas.
Contoh lumut ini adalah Polytricum juniperinum, Furaria, Pogonatum cirratum,
Aerobrysis longissima,dan lumut gambut atau Sphagnum.
Peranan bryophyta yang lain adalah memperlambat proses erosi, karena daya
penyimpanan airnya lebih baik daripada daun yang sudah mati. Sehingga
memperlambat air pada permukaan tanah yang cepat dari air hujan. Dan semua
manfaat serta peranan lumut ini dapat terjadi karena mereka merupakan
tumbuhan yang berkelompok dan bersama-sama menciptakan lingkungan yang
baik.