Anda di halaman 1dari 17

Mata kuliah : Botani Farmasi

Pengampuh : Hj. Yasnidar Yasir , S.Si,M.Si.

PERKEMBANGAN TUMBUHAN DARI EMBRIO HINGGA DEWASA

KELOMPOK 5 :

NAMA : STANBUK

Adhana Pertiwi S. 19031014035

Agung Bayu Prayugo 19031014010

Irma S. 19031014015

Maharani Aulia Ohorella 19031014040

Micha Hamid 19031014030

Nofrizal 19031014025

Puput Melany Elsunan 19031014005

Feby Padrosah 19031014020

Progam Studi Farmasi

Fakultas Mipa

UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR

2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat
dan rahmat-Nya yang memberikan kesehatan dan nikmat kepada penulis sehingga makalah ini
dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan
Makalah berjudul “Perkembangan Tumbuhan dari Embrio hingga Dewasa” disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Botani Farmasi. Pada kesempatan ini penulis
menyampaikan terima kasih kepada : Hj. Yasnidar Yasir , S.Si,M.Si. sebagai dosen pembimbing
mata kuliah Botani Farmasi yang telah banyak memberikan ilmu kepada mahasiswa dan
mahasiswi yang ada dikelompok ini.
Kami telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian makalah ini,
namun kami menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasanya.
Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi
sempurnanya makalah ini. Kiranya isi makalah ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah
ilmu pendidikan. Terima kasih.
Makassar, Oktober 2019
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................... 1
C. Tujuan....................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pembentukan embrio........................................................................ 2
B. Diferensiasi Jaringan Tumbuhan...........................................7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................13
1. Pendahuluan
1.1.Latar Belakang
Di Negara Indonesia terdapat beraneka ragam jenis tumbuhan. Keadaan seperti
iklim dan tanah sangat mendukung kelangsungan hidup tumbuhan tersebut. Beberapa
tumbuhan dapat dengan mudah ditanam pada halaman rumah maupun sebagai
penghias taman. Tumbuhan tersebut selain sebagai penghias juga dapat dimanfaatkan
sebagai media pembelajaran dan pengamatan morfologi dan anatomi tumbuhan
tersebut.

Diferensiasi merupakan fenomena menarik yang terjadi pada sel-sel hidup tanaman. Sel-sel
yang berasal dari meristem ujung akar, ujung pucuk dan kambium akan melakukan fungsi yang
berbeda.

1.2.Rumusan Masalah
Permasalahan yang akan dibahas dalam laporan ini sebagai berikut,
 Apa yang dimaksud dengan embrio ?
 Bagaimana cara pembentukan dan perkembangan embrio ?
 Apa yang dimaksud diferensiasi ?
 Apa yang dimaksud jaringan tumbuhan ?
 Apa saja bagian tumbuhan yang termasuk diferensiasi ?
1.3.Tujuan
Pengamatan ini dilakukan bertujuan untuk:
 Mengetahui pembentukan embrio
 Bagian bagian tumbuhan

1
Proses pertumbuhan dan perkembangan embrio pada tumbuhan sering disebut dengan
perkecambahan. Perkecambahan adalah permulaan atau awal pertumbuhan embrio di dalam
biji. Biji yang berkecambah bisa membentuk planula karena di dalamnya mengandung embrio.
Embrio atau lembaga memiliki tiga bagian, yaitu radikula (akar lembaga), kotiledon (daun
lembaga), dan juga kaulikalus (batang lembaga).

LEMBAGA ( Embryo )

Lembaga adalah calon tumbuhan baru, yang nantinya akan tumbuh menjadi tumbuhan
baru, setelah biji memperoleh syarat-syarat yang diperlukan. Lembaga di dalam biji telah
memperlihatkan ketiga bagian utama tubuh tumbuhan, yaitu:

A. Akar Lembaga ( radikula )

Akar Lembaga atau calon akar ( radikula ), yang biasanya kemudian akan tumbuh terus
merupakan akar tunggang ( untuk tumbuhan yang tergolong dalam Dycotiledoneae ).
Akar Lembaga ini ujungnya mengahadap ke arah liang biji, dan pada perkecembahan
biji, akar itu akan tumbuh menembus kulit biji dan keluar melalui liang tadi. Pada
rumput ( Gramineae ), akar Lembaga dalam biji diselubungi suatu sarung yang
dinamakan sarung akar lembaga ( coleohiza ). Pada perkecambahan biji rumput calon akar itu
juga akan tertembus dan sisanya akan tertinggal sebagai badan yang melingkar pada pangkal
akar.

B. Daun Lembaga (cotyledon)

Yang merupakan daun pertama dalam sauatu pertumbuhan. Daun Lembaga dapat
mempunyai fungsi yang berbeda beda antara lain:

 Sebagai temnpat penimbunan makanan, yang kemudian kelihatan tebal, seringkali


mempunyai bentuk cembung pada satu sisi dan rata pada sisi yang lain, jumlahnya
biasanya dua, dan duduk duduk berhadapan pdada sisi yang rata tadi. Dalam hal
demikian nampaknya bijiseperti terdiri atas dua belahan atau dua keeping saja, oleh
sebab itu daun Lembaga seringkali dinamakan belahan biji dan keping biji, yang
sebenarnya tidak tepat.
 Sebagai alat untuk melakukan asimilasi, jadi bertugas seperti daun-daun tumbuhan
biasanya. Memang seringkali dapat kita saksikan pada kecambah, bahwa daun-daun
Lembaga ini kemudian berwarna hijau dan tinggal agak lama pada tumbuhan yang
masih kecil tersebut.
 Sebagai alat penghisap makanan untuk Lembaga dari putih Lembaga. Dalam hal ini
daun Lembaga tersebut merupaka suatu alat yang tipis, dan merupakan bagian yang
memisahkan putih Lembaga dari lembaganya. Karena bentuknya seperti perisai
kecil, alat itu dinamakan skutelum ( scutellum ). Biji tampak utuh, dan bagian ini
(daun Lembaga tadi) tidak tampak dari luar.
2

Dalam keadaan yang demikian, biji sama sekali tidak memperlihatkan belahan atau
keping biji.

C. Batang Lembaga ( cauliculus )

Yang seringkali dapat dibedakan dalam dua bagian, yaitu:

 Ruas batang di atas daun Lembaga ( internodium epicotylum )


 Ruas batang di bawah daun Lembaga ( internodium hypocotylum )

Batang Lembaga beserta calon-calon daun merupakan bagian Lembaga yang


dinamakan pucuk Lembaga (plumula). Calon-calon daun itu ada yang sudah jelas, ada
pula yang belum, sehingga yang dinamakan plumula seringkali hanya berupa titik tumbuh
batang yang Lembaga saja.

Jika akar Lembaga pada rumput mempunyai suatu selubung, maka pada biji tumbuhan
tersebut pucuk lembaganya pun mempunyai suatu selubung yang disebut sarung pucuk
Lembaga ( coleoptilum ).

Jumlah daun Lembaga pada biji merupakan salah satu ciri yang penting dalam mengadakan
penggolongan tumbuhan biji :

a. Tumbuhan yang bijinya merupakan Lembaga dengan satu daun Lembaga. Disini daun
Lembaga mempunyai bentuk seperti perisai dan berfungsi untuk menghisap makanan
dari putih Lembaga, dan dinamakan skutelum. Tumbuhan yang lembaganya hanya
mempunyai satu daun Lembaga disebut: tumbuhan biji tunggal ( Monocotyledoneae ),
karena biji tanpa utuh atau tunggal.
b. Tumbuhan yang bijinya mempunyai Lembaga dengan dua daun Lembaga. Biji ini jelas
kelihatan terdiri atas dua belahan atau dua keping, oleh sebab itu tumbuhan dengan biji
yang bersifat demikian merupakan suatu golongan yang lain lagi, yang dinamakan
tumbuhan biji belah ( Dycotyledoneae ).
c. Tumbuhan yang bijinya mempunyai Lembaga dengan lebih dari dua daun Lembaga,
dapat sampai lima belas. Biji dengan Lembaga yang mempunyai lebih dari dua daun
Lembaga hanya kita dapati pada golongan tumbuhan biji telanjang ( Gymnospermae ).
3

KECAMBAH ( Plantula )

Tumbuhan yang masih kecil, belum lama muncul dari biji, dan masih hidup dari
persediaan makananan yang terdapat di dalam biji, dinamakan kecambah ( plantula ).
Kecambah memperlihatkan bagian-bagian seperti telah diuraikan mengenai Lembaga, karena
memang kecambah itu berasal dari Lembaga. Hanya pada kecambah bagian-bagian tadi sudah
lebih jelas dan mempunyai ukuran yang lebih besar. Perkecambahan biji dapat dibedakan
dalam dua macam:

a. Perkecambahan di atas tanah ( epigaeis ), yaitu jika pada perkecambahan, karena pada
pembentangan ruas batang di bawah daun Lembaga, daun lembaganya lalu terangkat
ke atas, muncul di atas tanah, misalnya pada kacang hijau ( Phaseolus Radiatus L. ),
daun lembaganya lalu berubah warnanya menjadi hijau, dapat digunakan untuk
asimilasi, tetapi umurnya tidak panjang. Daun Lembaga itukemudian gugur, dan
sementara itu pada kecambah sudah terbentuk daun-daun normal yang dapat
melakukan tugas asimilasi.
b. Perkecambahan di bawah tanah ( hypogaeis ), bila daun Lembaga tetap tinggal di dalam
kulit biji, dan tetap di dalam tanah, seperti terdapat misalnya pada biji kacang kapri (
Pisium Sativun L. ).

Telah dikemukakan, bahwa biji hanya akan berkecambah, jika mendapat syarat-syarat yang
diperlukan, yaitu: air, udara, cahaya, dan panas. Jika syarat-syarat tidak terpenuhi, biji tinggal
biji, tumbahan baru yang ada di dalamnya ( Lembaga ), berada dalam keadaan tidur ( latent).
Dalam keadaan ini Lembaga tepat hidup kadang-kadang sampai bertahun-tahun tanpa
kehilangan daya tumbuhnya., artinya jika kemudian memperoleh syarat-syarat yang diperlukan
untuk perkecambahannya , kemudian dapat berkecambah. Pada umumnya daya tumbuh biji
akan berkurang dengan bertambahnya waktu, tetapi adapula biji yang memerlukan waktu
istirahat dulu, baru kemudian dapat berkecambah. Sebelum dicukupi waktu istirahat yang
diperlukan, biji tidak mau tumbuh, walaupun ada air, udara, cahaya, dan panas. Dalam dunia
pertanian gejala itu dikenal dengan nama dormansi ( dormancy ).

Di dalam biji tumbuhan ada beberapa bagian-bagian, diantaranya yaitu plu`mula, epikotil,
hipokotil, radikula dan juga kotiledon. Di dalam kegiatan yang Anda lakukan akan menemukan
calon individu baru (embrio) yang diilengkapi dengan cadangan makanan.

1) Biji kacang (tumbuhan dikotil) yang disebut embrio merupakan kuncup embrionik yang
memanjang dan juga melekat pada kotiledon, pada biji ini terdapat dua kotiledon. Bagian
bawah pangkal (aksis) yang melekaat pada kotiledon dinamakan hipokotil dan bagian ujungnya
(terminal) disebut dengan radikula. Bagian atas pangkal ialah epikotil, dan bagian ujungnya
merupakan plumula yang terlihat sepasang daun dengan pucuknya.
4

2) Biji jagung (tumbuhan monokotil) hanya terdapat satu kotiledon yang sering dinamakan
sebagai skutelum. Pada saat terjadinya proses perkecambahan, akar akan diiselubungi oleh
koleoriza dan pada ujung embrio diselubungi oleh koleoptil.Dua macam jenis perkecambahan
biji tumbuhan bisa dibedakan atas perkecambahan hipogeal tumbuhan dan epigeal tumbuhan.

1) Perkecambahan Hipogeal

Gambar tumbuhan diatas memperlihatkan terjadinya pertumbuhan memanjang dari epikotil


sehingga menyebabkan plumula keluar dan juga menembus pada kulit bijinya yang nantinya
akan muncul di atas tanah, sedangkan kotiledonnya masih tetap berada di dalam tanah. Contoh
ialah perkecambahan ini terjadi pada kacang kapri.

2) Perkecambahan Epigeal, tumbuhnya memanjang yang mengakibatkan kotiledon dan juga


plumula sampai keluar ke permukaan tanah, sehingga kotiledon terdapat di atas tanah. Contoh
perkecambahan ini terjadi pada kacang tanah,kacang hijau dll.

Terdapat tiga macam bagian penyusun embrio yang penting pada proses perkecambahan,
diantaranya yaitu sebagai berikut:

1) Tunas embrionik, sebagai calon batang dan daun yang bisa tumbuh dan berkembang menjadi
bunga dan buah.

2) Akar embrionik, sebagai calon akar yang bisa tumbuh dan berkembang menjadi akar.

3) Kotiledon atau keping biji, ialah cadangan makanan untuk pertumbuhan embrio hingga
mencapai terbentuknya daun, karena embrio tersebut belum menghasiilkan makanan sendiri
melalui fotosintesis.
5

apabila biji-biji tumbuhan tersebut berada di lingkungan yang cocok, maka embrionya akan
segera tumbuh dengan ditandai perkecambahannya. Pada Saat biji tumbuhan mulai
berkecambah, sebenarnya ialah awal pertumbuhan pasca embrionik yang dimulai dari
pembelahan sel terus menerus secara cepat merupakan periode percepaatan pertumbuhan
jaringan meristem embrio. Dari proses ini dibagikan sel-sel jaringan yang baru dengan bentuk,
susunan, dan juga fungsi berbeda, kemudian tumbuh menjadi berbagai organ jaringan seperti
akar embrionik, tunas embrionik, dan kotiledon yang selanjutnya membentuk organ
tumbuhan.
6
Pengertian Deferensiasi pada Tumbuhan
Pengertian deferensiasi pada tumbuhan perubahan yang terjadi pada tumbuhan dari keadaan
sejumlah sel membentuk organ organ yang mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda.
Pengertian Jaringan Tumbuhan
Pengertian jaringan tumbuhan adalah sel-sel yang memiliki tujuan yang sama untuk
membentuk suatu energi pada tumbuhan. Berbeda dengan jaringan hewan, jaringan ini terdiri
dari sel-sel meristem, suatu analog dari sel-sel punca (stem cells) hewan.
Jaringan adalah kumpulan beberapa sel yang sama, dalam hal ini sel tersebut akan saling
bekerja sama untuk tujuan tertentu.

Dalam suatu jaringan terdapat tugas pada tiap-tiap jaringan bersamaan dengan sel-sel tersebut.
Organisme bertalus, seperti alga (ganggang) dan fungi (jamur), tidak memiliki perbedaan
jaringan, meskipun mereka dapat membentuk struktur-struktur khas mirip organ, seperti tubuh
buah dan sporofor.

Untuk tumbuhan lumut akan berbeda, lumut dapat dikatakan telah memiliki jaringan tetapi
lumut belum memiliki jaringan pembuluh yang jelas.

Gambar Jaringan Tumbuhan


Berikut ini adalah gambar jaringan pada tumbuhan, simak penjelasan dibawahnya yaitu struktur
jaringan tumbuhan.

Struktur Jaringan Tumbuhan


Jaringan yang menyusun tumbuhan terdiri dari dua yaitu jaringan meristem dan jaringan
dewasa. Berikut ini adalah struktur dan ciri jaringan meristem dan jaringan dewasa:
7
1. Jaringan Meristem

Jaringan meristem adalah jaringan yang aktif membelah. Jaringan ini terdapat di ujung akar
yang biasanya di sebut meristem apikal. Sel-sel penyusunnya berdinding tipis, penuh dengan
protoplasma, dan vakuola relatif kecil.

Menurut asalnya, meristem dibedakan menjadi meristem primer, meristem sekunder dan
promeristem. Sel meristem memiliki sitoplasma berukuran besar dan dinding sel yang tipis.
Pertumbuhan pada jaringan ini akan menghasilkan ranting-ranting baru, perpanjangan akar,
pembentukan bunga.

a. Meristem primer
Jaringan meristem primer adalah kumpulan sel yang berkembang langsung dari sel embrionik.
Sel ini berada di ujung tumbuhan, misalnya ujung akar, ujung batang atau ujung daun. Jaringan
ini berpengaruh dalam sistem pertumbuhan tumbuhan itu sendiri.

b. Meristem sekunder
Jaringan sistem skunder adalah jaringan dewasa yang telah mengalami diferensiasi. Dalam hal
ini jaringan sekunder sering disebut meristem lateral karena terletak pada samping organ
tumbuhan.

Jika meristem primer mengalami pertumbuhan ke atas atau kebawah, sedangkan jaringan
skunder ini mengalami pertumbuhan kesamping dan membesar.

c. Promeristem
Promeristem adalah jaringan meristem yang telah ada ketika tumbuhan masih dalam tingkat
embrio. Contohnya pada lembaga biji tumbuhan.
8
Sifat Jaringan Meristem

 Bentuk sel bulat, lonjong, atau poligonal dengan dinding sel yang tipis.
 Masing-masing sel kaya akan sitoplasma dan mengandung satu atau lebihdari satu inti
sel.
 Terdiri atas sel-sel muda dalam fase pembelahan dan pertumbuhan.
 Vakuola sel sangat kecil atau mungkin tidak ada.
 Biasanya tidak ditemukan adanya ruang antarsel di antara sel-selmeristem

2. Jaringan Dewasa
Jaringan dewasa adalah jaringan yang tidak lagi aktif. Dalam hal ini jaringan ini mengalami
diferensi. Jaringan dewasa terbentuk dari proses diferensiasi sel-sel meristem, baik meristem
primer maupun meristem sekunder.

Jaringan dewasa dapat dibagi menjadi beberapa macam, yaitu jaringan parenkim, jaringan
epidermis, jaringan penyokong (terdiri atas jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim), dan
jaringan pengangkut (terdiri atas xilem dan floem).

a. Jaringan Parenkim

Jaringan parenkim atau jaringan dasar adalah jaringan dasar yang di miliki semua tumbuhan.
Parenkim terdapat di akar, batang, daun dan xylem floem.

Ketika ada bagian dari organ mengalami kerusakan, maka jaringan yang rusak tadi akan diganti
dengan jaringan yang baru. Secara umum, sel parenkim berfungsi dalam fotosintesis, sekresi,
respirasi serta dalam penyimpanan cadangan makanan dan air.
9
b. Jaringan Kolenkim

Jaringan kolenkim atau jaringan penguat adalah jaringan dari bagian sudut dinding sel dan
selusonya akan menebal.

Kolenkim tidak memiliki protoplas dan dinding sekunder tetapi dinding primernya mengalami
penebalan. Jaringan ini memiliki dinding sel primer yang tidak berlignin. Sehingga jaringan ini
menjadi penopang bagi organ-organ muda.

c. Jaringan Sklerenkim

Jaringan sklerenkim berfungsi menopang organ-organ tua. Berdasarkan bentuknya, jaringan


sklerenkim dapat dibagi menjadi dua macam yaitu fiber dan sklereid.

Fiber memiliki bentuk seperti pita panjang yang kuat sehingga dapat kita manfaatkan sebagai
tali. Sedangkan sklereid bentuknya tidak beraturan. Kita dapat melihat jaringan sklereid ini pada
kulit yang melindungi biji.
10

d. Jaringan Xilem

Jaringan xilem merupakan jaringan yang mengangkut air dan mineral dari dalam tanah menuju
daun untuk diolah menjadi makanan melalui proses fotosintesis. Terdapat dua jenis jaringan
xylem yaitu xilem primer dan xilem sekunder. Xilem primer dibentuk oleh jaringan meristem
primer pada saat pertumbuhan awal sedangan xilem sekunder dibentuk oleh jaringan meristem
sekunder.

e. Jaringan Floem

Jaringan floem merupakan jaringan yang mengangkut hasil fotosintesis yang berupa
karbohidrat untuk diedarkan ke seluruh tubuh tumbuhan. Jaringan ini terdiri dua jenis yaitu
floem primer dan sekunder. Hal ini sama seperti pada jaringan xilem.
11
DIFERENSIASI SEL
Diferensiasi sel adalah proses di mana sel mengalami perubahan dalam ekspresi gen untuk
menjadi jenis sel yang lebih spesifik. Proses diferensiasi sel memungkinkan organisme multi-sel
untuk menciptakan tipe sel dan rencana tubuh fungsional yang unik. Proses diferensiasi sel
didorong oleh genetika, dan interaksinya dengan lingkungan.
Proses deferensiasi pada tanaman
Setelah musim dingin, atau kapan pun saat lingkungan prima, benih akan menyerap
kelembapan dan memulai kembali proses pengembangan. Embrio akan mulai membentuk dua
meristem. Meristem adalah bagian unik dari sel induk, yang mengalami diferensiasi sel ketika
mereka tumbuh keluar. Satu akan tumbuh ke permukaan, sementara yang lain akan menjadi
akar.
Di dalam akar, lapisan sel terbentuk di sekitar meristem, membentuk tutup akar. Lapisan sel ini
terlepas ketika akar bergerak melalui tanah, dan secara konsisten digantikan oleh meristem. Di
bagian dalam meristem, diferensiasi sel terjadi dalam arah yang berbeda. Hormon dan
lingkungan di sini mengarahkan sel untuk menjadi jaringan vaskular dan sel pendukung. Ini
pada akhirnya akan membawa air dan nutrisi ke bagian atas tanaman.
Di permukaan, meristem bertindak dengan cara yang sama. Ketika ia membelah ke atas, ia
menciptakan sel-sel ke dalam dan keluar. Sel-sel dalam menjalani diferensiasi yang mirip
dengan akar, menciptakan lebih banyak jaringan vaskular. Di luar, sel-sel menjalani diferensiasi
sel menjadi batang dan daun. Ini setara dengan organ-organ hewan yang berbeda, dan berbeda
dari sel awal seperti sel hewan. Jika Anda tidak yakin, ambil biji pohon beringin dan bandingkan
dengan pohon besar itu. Tidak hanya itu jauh lebih kecil, itu juga mengandung jenis sel yang
sama sekali berbeda. Ini dapat dipertanggungjawabkan melalui proses diferensiasi sel.
12
KESIMPULAN
 Proses pertumbuhan dan perkembangan atau sering disebut juga dengan perkecambahan
merupakan permulaan atau awal pertumbuhan pada embrio di dalam biji.
 Deferensiasi pada tumbuhan perubahan yang terjadi pada tumbuhan dari keadaan sejumlah
sel membentuk organ organ yang mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda.

 Di dalam biji tumbuhan ada beberapa bagian-bagian, diantaranya yaitu plumula, epikotil,
hipokotil, radikula dan juga kotiledon. Di dalam kegiatan yang Anda lakukan akan menemukan
calon individu baru (embrio) yang diilengkapi dengan cadangan makanan.
 Dalam suatu jaringan terdapat tugas pada tiap-tiap jaringan bersamaan dengan sel-sel tersebut.
Organisme bertalus, seperti alga (ganggang) dan fungi (jamur), tidak memiliki perbedaan
jaringan, meskipun mereka dapat membentuk struktur-struktur khas mirip organ, seperti tubuh
buah dan sporofor.

DAFTAR PUSTAKA
 https://rumus.co.id/jaringan-tumbuhan/
 https://www.ayoksinau.com/proses-pertumbuhan-embrio-pada-
tumbuhan-dan-perkembangan-embrio/
 https://pengertianmenurutparaahli.org/pengertian-diferensiasi-pada-
tumbuhan/
SEKIAN DAN TERIMAKASIH
13

Anda mungkin juga menyukai