BOTANI PHANEROGAMAE
MAGNOLIOPHYTA
(SUBCLASSIS ALISMATIDAE DAN ARECIDAE)
Disusun oleh :
A. Tujuan
1. Menemukan cirri-ciri khusus spesies tumbuhan yang termasuk pada
Divisi Magnoliophyta khususnya Subclassis Alismatidae dan subclassis
Arecidae.
2. Menemukan cirri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk Family-family
yang ada dalam Subclassis Alismatidae dan subclassis Arecidae.
B. Dasar Teori
Divisi Magnoliophyta disebut juga angiospermae yang merupakan
kelompok tumbuhan yang bijinya terbungkus oleh daging buah atau disebut
dengan biji tertutup. Tumbuhan ini memiliki bunga sejati dengan bakal biji
yang terletak di dalam bakal buah. Pada umumnya tumbuhan ini
mempunyai perianthium yang jelas, biasanya dengan sejumlah butiran
serbuk sari di tengah. Biji dengan embryo yang kecil, terkadang dengan
embryo yang besar dan tereduksi atau tanpa endosperma, kotiledon jarang
lebih dari dua (Irnaningtyas, 2011: 9).
Kelas Liliopsida sebagian besar berupa tumbuhan herba dan hanya
sedikit yang berkayu, tidak mempunyai kambium sehingga tidak ada
pertumbuhan sekunder. Ikatan pembuluh terbuka dan tersebar. Sistem
perakarannya adalah perakaran adventitif (serabut). Daun pada umumnya
dengan pertulangan daun parallel (sejajar), kecuali pada Araceae sebagian
tumbuhan dengan pertulangan daun menjala. Helaian daun seringkali
berukuran kecil dengan tangkai yang pendek dan ada pelepah. Bagian-
bagian bunga pada umumnya kelipatan 3, jarang kelipatan 2 atau kelipatan
4. Embrio biji mempunyai satu kotiledon. Polen biasanya uniaperture
(punya satu lubang) dan plastidanya tipe P (berisi protein) (Sudarsono,
2005: 20).
Kelompok tumbuhan Liliopsida mempunyai akar serabut dan tulang
daunnya sejajar atau melengkung. Batangnya tidak berkambium, tidak
bercabang-cabang, tetapi beruas-ruas. Bagian bunga berjumlah tiga atau
kelipatannya. Semua Liliopsida merupakan tumbuhan monokotil yang
memiliki biji berkeping satu, mencakup sekitar 50.000 jenis yang
dikelompokkan menjadi 40 famili. Beberapa jenis mempunyai habitus
pohon, namun kebanyakan berupa herba semusim atau tahunan. Batangnya
bercabang sedikit atau tidak sama sekali. Daunnya memiliki pelepah pada
pangkalnya, kebanyakan berupa daun tunggal dengan tulang daun yang
sejajar atau melengkung. Jaringan pembuluh tersusun dalam berkas yang
tersebar dalam jaringan empulur. Batangnya tidak mempunyai kambium
sehingga hanya terjadi pertumbuhan oleh jaringan primer. Bunga Liliopsida
mempunyai bagian bunga dengan jumlah kelipatan 3 (Kimball, 1987).
Kelas Liliopsida terdiri dari 5 subkelas, 19 ordo, 65 famili dan kurang
lebih 50.000 species. Secara evolusioner, tidak ada satu subkelas yang
merupakan dasar dari kelas lainnya. Walaupun Alismatidae mempunyai ciri-
ciri bunga yang primitif, namun Alismatidae bukanlah moyang dari
subkelas yang lainnya. Para ahli umumnya sependapat bahwa
Monocotyledonae (Liliopsida) berkembang dari Dicotyledonae
(Magnoliopsida). Oleh karena itu Monocotyledonae muncul lebih
belakangan dibandingkan Dicotyledonae. Ada beberapa ciri
Monocotyledonae yang menguatkan bahwa Monocotyledanae lebih maju
dari Dicotyledonae yaitu : jumlah kotiledon hanya satu, pertulangan daun
sejajar, tidak ada kambium dan sistem perakaran adventitif. Ciri-ciri
morfologi tersebut menunjukkan ciri reduksi dan fusi (Campbell, 2000).
Kelas Liliopsida terdiri dari lima subkelas yaitu : Alismatidae,
Arecidae, Commelinidae, Zingiberidae dan Liliidae. Subkelas Alismatidae
mempunyai anggota species yang palling sedikit, sedangkan subkelas
Liliidae mempunyai anggota species yang paling banyak. Sesuai dengan
urutan tumbuhan dari primitif ke maju adalah: (1) Alismatidae, (2)
Arecidae, (3) Commelinidae, (4) Zingiberidae dan (5) Liliidae. Subkelas
Alismatidae mempunyai ciri –ciri umum sebagai berikut: Habitusnya berupa
herba akuatik atau tumbuhan daerah lembab, berkas pembuluhnya kurang
berkembang dan tidak mengandung lignin. Pembuluh ditemukan pada akar
atau tidak ada, daun umumnya tunggal, berseling atau kadang-kadang
berhadapan atau berkarang dengan pertulangan daun sejajar. Daun
mempunyai pelepah, bunga umumnya besar dan menarik tapi kadng-kadang
kecil dan tidak menarik. Polinasi dibantu oleh serangga, angin atau air.
Actinomorf atau zigomorf. Letak ovarium umumnya superum. Bunga dalam
perbungaan (majemuk) bentuk rasemosa atau spika dengan atau tanpa
braktea. Perhiasan bunga trimer. Polen trinukleat, bitegmik,krasinuselat.
Ovarium 1 sampai beberapa, sehingga ada yang apokarp. Subkelas
Alismatidae terdiri dari 4 ordo, 16 famili dan 500 species. Ordo Alismatales,
Hydrocaritales dan Najadales secara evolusi berkerabat dekat, seringkali
dianggap satu kelompok yang disebut Helobiae, sedangkan ordo Triuridales
lebih terisolasi (Conqruist, 1981).
Subkelas Arecidae merupakan Liliopsida yang mempunyai habitus
bervariasi , ada yang herba, semak, bahkan pohon. Duduk daun dengan pola
tersebar namun ada juga yang roset akar maupun roset batang, bunga pada
umumnya berukuran kecil dalam perbungaan spadiks dan ditutupi oleh
spatha, perhiasan bunga pada umumnya berukuran kecil dan tidak bisa
dibedakan anatara kaliks dan korolla. Subkelas ini terdiri atas 4 ordo, 5
familia dan kurang lebih 5.600 species. Subclassis Arecidae mempunyai 4
ordo dan 5 Family. Ordo-ordo yang termasuk didalam Arecidae yaitu
Arecales, Cyclanthales, Pandales, dan Arales. Arecidae mempunyai banyak
bunga, biasanya kecil, mempunyai spata yang jelas, dan perbungaannya
spandiks. Family yang mewakilinya : Family Araceae, Family Aracaceae
dan Family Pandanaceae (Tjitrosoepomo, 2010: 465).
Family Araceae mempunyai karakteristik terna dengan getah yang cair
atau seperti susu, pahit, dalam tanah mempunyai rimpang yang memanjang
atau seperti umbi, terkadang memanjat, jarang dengan batang yang berkayu.
Mempunyai daun yang biasanya tidak banyak, terkadang baru terbentuk
setelah keluarnya bunga, tunggal atau berbagi dan majemuk. Family
Aracaceae mempunyai karakteristik semak, pohon atau bahkan liana,
batangnya amat pendek hampir tidak ada, ada yang langsing berbentuk
panjang dan bersifat lentur, biasanya tidak bercabang. Mempunyai bentuk
daun tunggal bercangap berbagi atau majemuk dengan susunan tulang-
tulang menjari atau menyirip. Family Pandanaceae mempunyai karaktersitik
yang berupa semak, perdu ataupun pohon dengan batang yang besar dan
tumbuh tegak, bercabang-cabang atau berupa liana dengan batang-batang
yang memanjat, pada pangkal batangnya terdapat akar tunjang, terkadang
akarnya keluar dari bagian batang yang lebih tinggi, bahkan dari cabang-
cabangnya. Mempunyai daun yang sempit, panjang, bangun pita dengan tepi
berduri kecil-kecil tajam, dan terkadang durinya pada sisi punggung ibu
tulangnya (Tjitrosoepomo, 2010: 466-468).
C. Alat dan bahan
1. Alat:
a. Lembar hasil pengamatan
b. Alat tulis
2. Bahan:
a. Family Limnocharitaceae: Limnocharis flava (Genjer)
b. Family Pandanaceae: Pandanus amaryllifolius (Pandan Wangi)
c. Family Araceae: Colocasia esculenta (Tales), Anthurium crystalium
(Kuping Gajah)
d. Family Arecaceae: Cocus nucifera (Kelapa), Aranga pinnata (Enau)
D. Prosedur Kerja
1. Alat dan bahan dipersiapkan terlebih dahulu.
2. Diamati spesimen tumbuhan yang ada dalam hal habitus, pola
percabangan, dan bentuk/segi penampang melintang.
3. Diamati daunnya dalam hal filotaksis, komposisi, pertulangan, bentuk
dan tepian daun.
4. Diamati serta dibandingkan komposisi, jenis karangan bunga, dan
simetri bunga.
5. Diamati perhiasan dan alat kelamin bunga, yaitu corolla, calyx,
perigonium, stamen, dan pistillum.
6. Ditulis dan digambar pada lembar hasil pengamatan.
F. Pembahasan
Kelas Liliopsida sebagian besar berupa tumbuhan herba dan hanya
sedikit yang berkayu, tidak mempunyai kambium sehingga tidak ada
pertumbuhan sekunder. Ikatan pembuluh terbuka dan tersebar. Sistem
perakarannya adalah perakaran adventitif (serabut). Daun pada umumnya
dengan pertulangan daun parallel (sejajar), kecuali pada Araceae sebagian
tumbuhan dengan pertulangan daun menjala. Helaian daun seringkali
berukuran kecil dengan tangkai yang pendek dan ada pelepah. Bagian-
bagian bunga pada umumnya kelipatan 3, jarang kelipatan 2 atau kelipatan
4. Embrio biji mempunyai satu kotiledon. Polen biasanya uniaperture
(punya satu lubang) dan plastidanya tipe P (berisi protein). Liliopsida
merupakan tumbuhan monokotil yang memiliki biji berkeping satu,
mencakup sekitar 50.000 jenis yang dikelompokkan menjadi 40 famili
(Sudarsono, 2005: 20).
Kelas Liliopsida terdiri dari lima subkelas yaitu: Alismatidae,
Arecidae, Commelinidae, Zingiberidae dan Liliidae. Subkelas Alismatidae
mempunyai anggota species yang palling sedikit, sedangkan subkelas
Liliidae mempunyai anggota species yang paling banyak. Sesuai dengan
urutan tumbuhan dari primitif ke maju adalah: (1) Alismatidae, (2)
Arecidae, (3) Commelinidae, (4) Zingiberidae dan (5) Liliidae (Conqruist,
1981).
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan mengenai Subkelas
Alismatidae dan Arecidae, dapat diketahui ciri umum batang (caulis), daun
(folium), bunga (flos), dan bagian-bagian tambahan. Adapun spesies yang
digunakan dalam praktikum Subkelas Alismatidae yaitu Family
Limnocharitaceae: Limnocharis flava (Genjer). Sedangkan spesies yang
digunakan dalam praktikum Subkelas Arecidae yaitu Family Pandanaceae:
Pandanus amaryllifolius (Pandan Wangi), Family Araceae: Colocasia
esculenta (Tales), Anthurium crystalium (Kuping Gajah), Family Arecaceae:
Cocus nucifera (Kelapa), Aranga pinnata (Enau).
Pengamatan pertama, dilakukan pada spesies Limnocharis flava
(Genjer). Klasifikasinya sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Sub Kelas : Alismatidae
Kelas : Liliopsida
Ordo : Alismatales
Famili : Limnocharitaceae
Genus : Limnocharis
Spesies : Limnocharis flava
https://www.google.co.id/search?genjer
Limnocharis flava (Genjer) adalah salah satu contoh spesies dari
subclassis Alismatidae family Limnocharitaceae. Berdasarkan pengamatan
spesies ini memiliki habitus herba dengan pola percabangan monopodial
serta segi penampang batangnya segitiga berarah tegak lurus ke atas. Seperti
gambar berikut.
Daftar Pustaka
Campbell, Neil. A. 2000. Biologi Umum Jilid 2 Edisi 8. Jakarta: Erlangga.
Cronquist, A. 1981. An Integrated System of Classification of Flowering Plants.
New York: Columbia University Press.
Irnaningtyas. 2011. Dunia Tumbuhan. Jakarta: Erlangga.
Kimball, W. John. 1987. Biologi Edisi kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Sudarsono, dkk. 2005. Taksonomi Tumbuhan Tinggi. Malang: UM Press.
Rahardian. 2010. Sphermatophyta. Jakarta: IPB Press
Tjitrosoepomo, Gembong. 2010. Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah
Mada University Press.