Jenis-jenis Eksperimen
1. Eksperimen Laboratorium
Eksperimen laboratorium merupakan eksperimen yang dilakukan
didalam ruangan. LEs adalah pendekatan eksperimental yang akrab bagi ahli
kimia, yang pada awalnya sering bingung mengapa ahli ekologi pernah
menggunakan pendekatan lain.
Kelebihan
Peneliti lebih fokus pada penelitiannya, tanpa adanya
gangguan.
Di laboratorium, pelaku eksperimen dapat mengatur seluruh
lingkungan abiotik, terutama variabel kritis secara ekologis
dari cahaya, suhu, air, substrat, dan nutrisi yang bervariasi di
luar ruangan yang agak tak terduga dalam ruang dan waktu.
Seperti teori matematika, LE mengambil kondisi awal yang
sederhana dan mengungkapkan berbagai hasil yang mungkin,
yang kemudian dapat dievaluasi.
Kelemahan
Tidak realistis (tidak nyata) dan cakupan yang sangat terbatas
Berkenaan dengan realisme, komunitas nyata bergantung pada
efek langsung dan tidak langsung dari sekumpulan besar
spesies yang batasnya sulit diprediksi.
Perbaikan yang Disarankan dalam LES
Setidaknya ada empat cara di mana keunggulan LE yang
berlebihan dalam regulasi variabel independen dan keseragaman
lokasi dapat dimanfaatkan secara lebih luas.
1. LE dapat segera diterapkan pada lebih banyak spesies. Para ahli
ekologi tidak mau repot-repot melakukan studi populasi laboratorium
untuk spesies yang paling cocok.
2. LE dapat dijalankan pada skala spasial yang lebih besar daripada
tradisional. Rumah kaca ada untuk mempelajari tanaman; mereka
dapat digunakan untuk memelihara populasi hewan kecil yang saat ini
tidak diteliti.
. 3. LEs hampir secara eksklusif mempelajari komunitas sintetik. Ada
komunitas alami penting yang akan meminjamkan diri mereka
pada pendekatan LE, seperti komunitas mikroorganisme dalam
tanah yang dibawa ke laboratorium.
3.Eksperimen Alami
Kondisi eksperimental dan kontro ditentukan oleh alam atau faktor-faktor lain
diluar kendala para peneliti. Eksperimen cuplikan alam (NES) dapat
menggunakan serangkaian teknik, sejajar dengan yang digunakan
dalam epidemiologi, untuk meningkatkan kekuatan.