Anda di halaman 1dari 4

1.

Pengertian tumbuhan Euphorbia

Euphorbia berasal dari daerah Madagaskar dan


kemudian menyebar ke seluruh dunia, termasuk ke
Indonesia. Nama Euphorbia berasal dari nama
Euphorbus, seorang dokter dari Mauritania, Afrika
Utara, yang telah berjasa pada rajanya. Meskipun
demikian, beberapa spesies diakui merupakan tanaman
asli daerah lain. Misalnya Euphorbia characias subsp.
Wulfenii dari Portugal, Euphorbia griffithii dari
Himalaya, dan Euphorbia marganita dari amerika Utara.
(Purwanto, 2006)

Euphorbus yang membawa euphorbia bersosok unik


dan berbunga cantik itu menyebar ke Cina dan Thailand.
Penyebaran tanaman ini tidak lepas dari jasa pedagang pada
zaman kerajaan Sukhothai. Etnis Cina di Thailand
meletakkan euphorbia di depan rumah untuk menghalau roh
jahat. Mereka menancapkan dupa serta mengikat tali merah
di bagian pot. Tanaman tersebut dipercaya membawa
keberuntungan, kesuksesan dan kemakmuran. Semakin
besar dan banyak bunga, semakin beruntung dan sukses
pula pemiliknya. (Soedijono dan Hartono, 2007)

Euphorbia merupakan salah satu family


Euphorbiaceae yang mempunyai lebih dari 2000 spesies.
Family ini tumbuh tersebar di daerah tropis, mulai dataran rendah hingga dataran tinggi.
Tanaman yang tergolong sukulen dan menyerupai kaktus ini sangat menyukai sinar
matahari, sehingga akan menampilkan bunga yang semarak apabila diletakkan di tempat
yang terbuka dengan penyinaran matahari penuh.

2. Klasifikasi Tumbuhan Euphorbia

Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Rosidae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Euhorbia
Spesies : Euphorbia milii
3. Morfologi
Euphorbia adalah tanaman dengan batang berduri dan bergetah, dengan bunga yang
menyembul dari ketiak daun berupa gerombol bunga. Sebagian dari jenis euphorbia
tumbuh menyemak, tetapi ada juga jenis-jenis yang tumbuh tinggi dan besar. Bunga
euphorbia yang sempurna selalu berkelipatan 8. Euphorbia dikenal juga sebagai bunga
delapan dewa.
Euphorbia milii merupakan tumbuhan semak yang tumbuh menyemak dan tegak
diatas tanah, yang tingginya dapat mencapai 40 – 180 cm. Euphorbia milii juga
merupakan tumbuhan tahunan. Euphorbia berkerabat dekat dengan kastuba, sehingga
euphorbia juga adalah jenis tanaman yang peka terhadap cahaya pada malam hari.
Adanya cahaya malam hari menjadikan tanaman ini tidak mau berbunga, tetapi akan
mempercepat atau memacu tumbuhnya tunas samping.
Morfologi dari bagian-bagian tumbuhan:
a. Akar
Akar euphorbia, sebagaimana tanaman dikotil, adalah akar tunggang. Tetapi, tanaman
yang diperbanyak dengan setek memiliki perakaran serabut. Akar tersebut tumbuh
langsung dari pangkal batang. Akar yang sehat berwarna putih kecoklat-coklatan,
sedangkan akar yang sudah tua berwarna coklat (Purwanto, 2006).
b. Batang
Batang Euphorbia milii tidaklah berkayu namun jika telah dewasa atau telah tumbuh
membesar batangnya akan mengeras, batangnya tumbuh tegak diatas permukaan
tanah dan tingginya dapat mencapai 40 – 180 cm. Pada penampang melintang batang
Euphorbia milii dapat dilihat bahwa batangnya bersudut dan berongga dan terdaat
getah susu (eksudat). Percabangan batang pada Euphorbia milii merupakan
percabangan monopodial. Permukaan batangnya tidaklah halus melainkan diselimuti
oleh duri – duri tajam yang tersusun rapat. Warna batangnya adalah coklat kehitaman.
Di negara maju, E.milii digolongkan dalam tanaman beracun (poisson plant), karena
getah susu (eksudat) dari tanaman tersebut jika berkoagulasi dengan darah dapat
memacu pertumbuhan sel abnormal.
c. Daun
Duduk daun (filotaksis) pada batang berseling dapat dilihat dari permukaan atas
sehingga didapatkan duduk daun yang berseling antara yang satu dan yang lain. Pada
Euphorbia milii tidak didapatkan stipula, tangkai daun (petiolus) yang pendek. Dapat
dilihat pula dari gambar diatas bahwa daun pada Euphorbia milii merupakan daun
tunggal karna tiap daun memiliki 1 pulvinus. Bentuk helaian daun Euphorbia milii
adalah berbentuk lonjong atau jorong (elipticus) dengan ukuran panjang 3 – 5 cm dan
lebar 1,5 – 2 cm. f. Tepi daunya rata (interger), memiliki bentuk apeks yang
membulat (rotundatus), ermukaan daunya halus. Daun E.milii memiliki tekstur tubuh
daun yang tipis dan tak berdaging, dengan tulang ibu daun (costa)yang menonjol,
daun ini memiliki pertulangan daun menyirip type brochidodromous yaitu tulang
daun sekunder tidak sampai tepi daun.
d. Bunga
Letak bunga atau tumbuhnya bunga terdaat pada ketiak (aksilaris). Bunganya
memiliki tangkai bunga (pediselus), termasuk bunga lengkap, memiliki banyak
sumbu simetris sehingga tergolong pada aktinomorf. Bunga E.milii merupakan bunga
dioecious karena dalam satu bunga terdapat 2 alat kelamin yaitu alat kelamin jantan
(stamen) dan alat kelamin betina (pistilum), termasuk perigini karena letak perhiasan
bunga sedikit lebih tinggi dari pada duduk putik. Biasanya yg disebut bunga adalah
mahkota bunga, padahal sebenarnya mahkota bunga euphorbia adalah seludang bunga
yang berwarna merah. Mahkota bunga muncul membentuk sebuah dompolan
berwarna kuning, sehingga bunga - bunga itu menutupi batangnya. Pada Bunga
E.milii tidak ditemukan adanya bagian tambahan bunga. Pada pediselus terdapat
getah susu seperti pada batang. Perbungaan pada Euphorbia milii splenden ialah
rasemosa type umbella karena pada ujung ibu tangkainya mengeluarkan cabang –
cabang dan disetiap cabangnya terdapat bunga yang letaknya sama. Dan juga
termasuk bunga majemuk tak terbatas.

e. Buah
Tanaman ini termasuk mudah berbuah. Buah muncul karena adanya pembuahan atau
bersatunya benang sari dan putik. Penyerbukan dapat terjadi secara alami dengan
bantuan serangga atau manusia. Buah muncul setelah 3-6 hari dari penyerbukan.
Buah berbentuk seperti seperti kapsul dan tersususun membentuk dompolan yang
terdiri atas 3-4 buah. Buah ini terletak di ujung tangkai bunga. Buah muda berwarna
hijau dan apabila sudah tua buah akan berwarna coklat.
f. Biji
Terdapat di dalam buah, berwarna coklat tua berbentuk bulat, dengan diameter antara
0,3-0,5 cm. biji akan terbentuk setelah 3-6 hari sejak penyerbukan dan dapat segera
disemaikan setelah dipetik. Bunga radial simetris yang berkelamin tunggal, dengan
jantan dan bunga betina biasanya terjadi pada tanaman yang sama. Tanaman ini dapat
berumah satu (monoecious) atau dioecous. Benang sari (organ jantan) berjumlah 1-10
atau lebih. Bunga bunga betina hypogynous yaitu dengan ovarioum superior.
4. Kandungan kimia dan Manfaat

Kandungan Kimia Bunga EuphorbiaBunga Euphorbia memiliki kandungan :


- Batang : Taraxerol, taraxerone, friedelan-3 alfa-ol, friedelan-3 beta-ol,
epifriedelanol, sterol, progesterone, karbohidrat, asam amino, asam sitrat, asam
malat, serta asam fumarat.
- Daun : Peroxidase, calsium oksalat, peptic substance, kanji.
- Getah : Euphorbol, euphol, cyeloartenol.
Manfaat Bunga Euphorbia Untuk Kesehatan
Diare akut, malaria, demam, membunuh serangga (insecticide),sakit gigi,
hepatitis, bisul, pendarahan pada menstruasi, luka bakar, sesak napas (asmatis),
rematik, sembelit, gigitan ular (akar)
Bunga euphorbia itu memiliki kandungan toksin jadi dalam pemakaiannya harus
sesuai dan tidak dipakai berlebihan.

Daftar Pustaka

Ihsan, Fajrul. 2012. Euphorbia milii. (offline). Tersedia


https://www.scribd.com/doc/73558852/Euphorbia-milii. diakses pada tanggal 22
november 2018.

Purwanto, A. W. 2006. Euphorbia Tampil Prima dan Semarak Berbunga. Kanisius.


Yogyakarta.
Soedijono, B. dan Rudi Hartono. 2007. Agar Euphorbia Tampil Menawan. Penebar
Swadaya. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai