Anda di halaman 1dari 16

EMBRIOLOGI TUMBUHAN

Gymnospermae

KELOMPOK :
1. INTAN PERMATASARI
2. NUR HIKMAH
3. KHOIRUN NAJAH
4. FARADISA FAUZI
Gymnospermae
Ciri – ciri Gymnospermae

• Ciri-ciri gymnospermae tidak mempunyai bunga sejati,


tidak ada mahkota bunganya.
• Bunganya berupa strobillus , yang mampu menghasilkan
sekret berupa tetes getah yang berrisi sel kelamin jantan
pada stroobilus jantan dan sel telur pada strobillus betina
• Bakal biji terdapat di luar permukaan dan tidak dilindungi
oleh daun buah
• Merupakan tumbuhan heterospora yaitu menghasilkan dua
jenis spora berlainan
• Spora itu berupa megaspora membentuk gamet betina,
sedangkan mikrospora menghasilkan serbuk sari, struktus
reproduksi terbentuk di dalam strobilus.
• Dalam reproduksi terjadi pembuahan tunggal.
Pinus merkusii
Pinus merkusii
Pinus merupakan salah satu contoh
Gymnosperamae yang menghasilkan strobilus
jantan dan betinanya dalam satu pohon, dengan
kata lain berumah satu. Sama halnya dengan pakis,
pinus juga memiliki dua macam spora, yaitu
mikrospora dan megaspora. Mikrospora dihasilkan
di dalam mikrosporangium sedangkan megaspora
dalam megasporangium. Megaspora ini bersifat
haploid dan berkembang sebagai hasil pembelahan
meiosis sel induk spora. Gametofit bersifat
endosporik yaitu berkembang di dalam spora.
Reproduksi Pinus merkusii
Reproduksi Pinus merkusii
Pinus memiliki daur hidup yang khas. Pembuahan
sel telurnya terjadi di dalam jaringan sporofit induknya.
Seperti Gymnospermae pada umumnya, pinus
mempunyai tajuk berbentuk kerucut (strobilus). Strobilus
tersebut merupakan tempat sporangium
(mikrosporangium dan makrosporangium) yang
menghasilkan mikrospora dan makrospora. Pada
reproduksi seksual, mikrospora (gamet jantan) membelah
menghasilkan serbuk sari (bersel 4) yang akan dilepaskan
ke udara. Sementara itu, sel telur yang berasal dari
pembelahan megaspora juga terbentuk pada strobilus
betina.
Setelah serbuk sari menempel pada strobilus
betina maka terjadi perkecambahan serbuk sari.
Serbuk sari membentuk buluh atau tabung serbuk
sari yang tipis, dengan membawa inti sperma
menuju sel telur (dapat memakan waktu 1 tahun).
Selanjutnya, inti sperma bersatu dan melebur
dengan sel telur membentuk zigot. Zigot
berkembang menjadi embrio dengan mengambil
makanan dari endosperm. Pada saat itu, biji
membentuk struktur tambahan berupa sayap tipis.
Satu tahun kemudian, kerucut betina
melepaskan bijinya satu persatu. Biji-biji yang
bersayap tersebut menyebar ke tempattempat
lain (terbang) dengan bantuan angin. Jika biji
sampai pada tempat yang sesuai maka terjadi
perkecambahan biji, sehingga akan terbentuk
tumbuhan yang baru.
PERKEMBANGBIAKAN PINUS
Berbeda dengan pakis, pada pinaceae inti mikrospora
membelah 2 kali Secara periklinal menghasilkan 2 sel protalus jantan
dan sel anteridial. Sel anteridial membelah secara periklinal
membentuk sel generative dan sel buluh. Butir polen sekarang
mengandung 4 sel, ini merupakan awal gametofit yang endosporik dan
pada stadium 4 sel ini butir polen dilepaskan dari sporangium. Sel
generative kemudian membelah membentuk sel tangkai sel tubuh (sel
spermatogen). Setelah polinasi Maka polen tersebut segera
meneruskan perkembangannya. Megasporangium dilindungi oleh
beberapa integument, kecuali pada bagian ujung memiliki lubang kecil
yang disebut mikropil. Megasporangium dihasilkan pada strobilus
betina. Inti megaspore berfungsi mebelah berkali-kali menghasilkan
gametofit betina, diawali dengan periode inti bebas.
Gametofit betina yang berhadapan dengan mikrofil akan
membentuk arkegonium. Arkegonium dengan sel telur yang relative
besar. Gametofit jantan dihasilkan dalam mikrosporofil pada strobilus
jantan. Setelah butir polen jatuh padamikrofil ditangkap oleh tetes
polinasi. Mikrofil kemudian menutup, butir polen berkecmbah. Tabung
polen menembus jaringan nuselus dan masuk ke dalam arkegonium
membuahi sel telur yang ada di dalamnya. Sel telur yang dibuahi
menghasilkan zigot. Inti zigot membelah tanpa diikuti pembelahan
dinding. Fase ini disebut periode inti bebas. Setelah terbentuk dinding
sel, embrio tumbuh normal. Setelah pembuahan bakal biji menjadi biji
dan bila berkecambah biji akan menghasilkan sporofit yang baru. Pada
gymnospermae tidak terjadi pembuahan ganda. Endosperm terbentuk
sebelum terjadi pembuahan. Pembuahannya disebut sifonogami,
karena untuk pembuahan dibutuhkan tabung polen yang membawa
gamet jantan

Anda mungkin juga menyukai