DISUSUN OLEH:
Kelompok I
Fisiologi Hewan A
DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
i
KATA PENGANTAR
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………...1
1.1 Latar Belakang……………………………………………......................1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………….............2
1.3 Tujuan........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
2.1 Sistem Saraf Pusat.....................................................................................3
2.2 Otak.......................................................................................................…4
2.3 Sumsum Tulang Belakang…………….....................................................7
2.4 Sistem Saraf Pusat pada Vertebrata...........................................................8
BAB III PENUTUP................................................................................................9
3.1 Kesimpulan................................................................................................9
3.2 Saran..........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Jelaskan mengenai sistem saraf pusat!
2. Jelaskan mengenai otak!
3. Jelaskan mengenai sumsum tulang belakang (medulla spinalis)!
4. Jelaskan perbedaan sistem saraf pusat pada vertebrata!
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui sistem saraf pusat
2. Untuk mengetahui peran otak dalam sistem saraf pusat
3. Untuk mengetahui peran sumsum tulang belakang (medulla spinalis) dalam
sistem saraf pusat
4. Untuk mengetahui perbedaan sistem saraf pusat pada beberapa vertebrata
2
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem saraf pusat merupakan pusat dari seluruh kendali dan regulasi pada
tubuh, baik gerakan sadar atau gerakan otonom. Dua organ utama yang menjadi
penggerak sistem saraf pusat adalah otak dan sumsum tulang belakang.
3
2.2 Otak
Otak manusia merupakan organ vital yang dilindungi oleh tulang
tengkorak. Otak merupakan organ yang telah terspesialisasi sangat kompleks.
Berat total otak dewasa adalah sekitar 2% dari total berat badannya atau sekitar 1,4
kilogram dan mempunyai sekitar 12 miliar neuron. Otak mendapatkan impuls dari
sumsum tulang belakang dan 12 pasang saraf kranial. Otak manusia dibagi
menjadi tiga bagian utama, yaitu otak depan, otak tengah, dan otak belakang. Otak
belakang berfungsi dalam menjaga tingkah laku, otak tengah berfungsi dalam
penglihatan, dan otak depan berfungsi dalam penciuman.
4
Gambar 2. Belahan pada Cerebrum
2) Talamus
Mengandung badan sel neuron yang melanjutkan informasi menuju otak
besar. Talamus memilih data menjadi beberapa kategori, misalnya semua
sinyal sentuhan dari tangan. Setelah itu talamus menghantarkan informasi
menuju bagian otak yang sesuai untuk diterjemahkan dan ditanggapi.
3) Hipotalamus
Mengontrol kelenjar hipofisis dan mengekspresikan berbagai macam
hormon, dapat mengontrol suhu tubuh, tekanan darah, rasa lapar, rasa haus,
dan hasrat seksual. Pada bagian lain hipotalamus, terdapat kumpulan sel
neuron yang berfungsi sebagai jam biologis berfungsi menjaga ritme tubuh
harian, seperti siklus tidur dan bangun tidur. Di bagian permukaan otak besar
terdapat bagian yang disebut telensefalon; bagian luar yang mudah kita amati
dari model torso. serta diensefalon; bagian yang terdapat banyak sumber
kelenjar yang menyekresikan hormon, seperti hipotalamus dan kelenjar
pituitari (hipofisis).
5
b) Mesencephalon (Otak Tengah)
Mesencephalon merupakan bagian terkecil otak yang berfungsi dalam
sinkronisasi pergerakan kecil, pusat relaksasi dan motorik, serta pusat pengaturan
refleks pupil pada mata. Mesencephalon terletak di permukaan bawah cerebrum.
Pada mesencephalon terdapat lobus opticus yang berfungsi sebagai pengatur
gerak bola mata. Pada bagian mesencephalon, banyak diproduksi neurotransmitter
yang mengontrol pergerakan lembut.
c) Myelencephalon (Otak Belakang)
Myelencephalon tersusun atas cerebellum, medula oblongata, dan pons
varoli. Myecenphalon akan mengintegrasikan impuls saraf yang diterima dari
sistem gerak sehingga berperan penting dalam menjaga keseimbangan tubuh pada
saat beraktivitas. Kerja myelencephalon berhubungan dengan sistem
keseimbangan lainnya, seperti proprioreseptor dan saluran keseimbangan di
telinga yang menjaga keseimbangan posisi tubuh. Informasi dari otot bagian kiri
dan bagian kanan tubuh yang diolah di bagian cerebrum akan diterima oleh
cerebellum melalui jaringan saraf yang disebut pons varoli. Terdapat saluran yang
menghubungkan antara otak dengan sumsum tulang belakang yang dinamakan
medula oblongata berperan pula dalam mengatur pernapasan, denyut jantung,
pelebaran dan penyempitan pembuluh darah, gerak menelan, dan batuk.
6
dari segmen thorakal, 5 pasang dari segmen lumbalis, 5 pasang dari segmen
sacralis dan 1 pasang dari segmen koxigeus.
Fungsi Sumsum Tulang Belakang
• Sebagai transmisi pemasukan rangsangan antara periferi dan otak.
• Menghantarkan impuls (rangsangan) dari reseptor (indera) ke otak.
• Menghantarkan impuls (rangsangan) dari otak ke reseptor (indera).
• Menghubungkan otak dengan seluruh tubuh.
• Sebagai pusat gerak refleks dan memberikan kemungkinan jalan terpendek
gerak reflex
Bagian-bagian Medulla Spinalis
1) Bagian Putih (Substansia Alba)
• Terdiri dari serabut saraf yang disebut akson yang memanjang naik dan
turun di sepanjang medula spinalis. Setiap kelompok akson membawa
informasi tertentu yang perlu dikomunikasikan.
2) Bagian Abu-Abu (Substansia Grissea)
• Tanduk dorsal dan ventral terhubung dengan otot rangka, sedangkan
tanduk lateral terhubung dengan otot jantung dan otot polos.
• Pada tanduk dorsal terdapat badan sel saraf penghubung (asosiasi konektor)
yang akan menerima impuls dari sel saraf sensori dan akan
menghantarkannya ke saraf motor. Pada bagian putih terdapat serabut saraf
asosiasi. Kumpulan serabut saraf tersebut membentuk saraf (urat saraf).
Urat saraf yang membawa impuls ke otak merupakan saluran asenden dan
juga urat saraf yang membawa impuls berupa perintah dari otak merupakan
saluran desenden
7
2.4 Sistem Saraf Pusat pada Vertebrata
Tabel 1. Perbedaan sistem saraf pusat pada vertebrata
Jenis
No Pisces Amfibi Reptil Aves Mamalia
Perbedaan
- Otak - Otak - Otak - Otak - Otak
Sistem saraf - Sumsum - Sumsum - Sumsum - Sumsum - Sumsum
1.
pusat tulang tulang tulang tulang tulang
belakang belakang belakang belakang belakang
- Terdiri atas - Terdiri atas - Terdiri atas - Terdiri atas - Terdiri atas
otak depan, otak depan, otak depan, otak depan, otak besar,
otak tengah, otak tengah, otak tengah, otak tengah, otak tengah,
otak kecil otak kecil, otak kecil, otak kecil, otak kecil,
dan sumsum dan sumsum dan sumsum dan sumsum dan sumsum
lanjutan lanjutan lanjutan lanjutan lanjutan
- Otak depan - Otak depan - Otak besar - Otak besar - Semua
berhubungan berbentuk berkembang sebagai bagian otak
dengan saraf panjang dan baik dan bagian berlipat-lipat
penciuman menyerupai meluas utama dan
dan hidung, oval sehingga otak besar
sedangkan - Ujung depan menutupi terbagi
Struktur otak tengah otak besar otak tengah menjadi
2.
Otak berhubungan berhubungan- Secara belahan
dengan saraf dengan indra keseluruhan, kanan dan
penglihatan penciuman. otak kiri
Otak tengah berbentuk - Otak besar
berhubungan memanjang tidak
dengan indra ke arah berlipat-
penglihatan depan lipat, tapi
(lobus otak kecil
optikus) berlipat lipa
- Otak tengah
membentuk
gelembung-
gelembung
- Otak tengah - Otak besar - Otak besar - Otak kecil
- Otak depan
berkembang berkembang berkembang, dan otak
dan otak
cukup baik pesat pada tetapi otak besar
tengah tidak
dan otak bagian lobus kecil berkembang
Perkembang berkembangt
3. kecil tidak olfaktorius, berkembang dengan baik
an otak api otak
seberapa sedangkan lebih pesat
kecil
berkembang otak tengah
berkembang
tidak
baik
berkembang
- Gerak dan - Penglihatan - Penciuman - Gerak, peng - Hampir
Kemampuan ke- yang lebih lebih tajam -lihatan,ke- semua aspek
4.
khusus seimbangan tajam seimbangan difungsikan
yang bagus bagus dengan baik
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini yaitu:
1. Sistem saraf adalah suatu jaringan saraf yang kompleks, sangat khusus dan
saling berhubungan satu dengan yang lain. Sistem saraf berfungsi sebagai alat
komunikasi, alat pengendali dan pusat pengendali tanggapan. Sistem saraf
pusat merupakan pusat dari seluruh kendali dan regulasi pada tubuh, baik
gerakan sadar atau gerakan otonom. Dua organ utama yang menjadi penggerak
sistem saraf pusat adalah otak dan sumsum tulang belakang.
2. Otak merupakan organ vital yang dilindungi oleh tulang tengkorak. Otak
merupakan organ yang telah terspesialisasi sangat kompleks. Otak manusia
dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu otak depan, otak tengah, dan otak
belakang. Otak belakang berfungsi dalam menjaga tingkah laku, otak tengah
berfungsi dalam penglihatan, dan otak depan berfungsi dalam penciuman.
3. Sumsum tulang belakang atau medulla spinalis merupakan perpanjangan dari
sistem saraf pusat. Seperti halnya dengan sistem saraf pusat yang dilindungi
oleh tengkorak kepala yang keras, medula spinalis juga dilindungi oleh ruas-
ruas tulang belakang.
4. Perbedaan sistem saraf pada vertebrata (pisces, amfibi, reptile, aves, dan
mamalia) didasarkan karena adanya perbedaan dari system saraf pusat, struktur
otak, perkembangan otak, hingga dari segi kemampuan khususnya.
3.2 Saran
Dari makalah yang singkat ini mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi kita
semua terutama bagi kami sendri dan kami sadar bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, masih banyak kesalahan dari berbagai sisi, jadi sangat
diharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk perbaikan makalah-
makalah berikutnya.
9
DAFTAR PUSTAKA
Irianto, Kus., 2004. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia Untuk Paramedis.
Bandung: Yrama Widya.
Lauralee, S.,2001, Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem edisi-2, Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran.
Risa, P, dan Dwi, R.S., 2017. Fisiologi Hewan. Surabaya: Program Studi
Arsitektur UIN Sunan Ampel.
Setiadi., 2007, Anatomi Fisiologi Manusia, Jakarta: Graha Ilmu.
10