Anda di halaman 1dari 7

TUGAS KE-9

Kesehatan Mental

“Spiritual Intellegence”

NAMA PEMBINA:

Dra. Zikra., M.Pd., Kons.

DISUSUN OLEH :

NAMA : NIA ANDINI

NIM : 18006295

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020
NAMA : NIA ANDINI
NIM : 18006295
TUGAS : TUGAS 9 (KESEHATAN MENTAL)
DOSEN : Dra. Zikra, M.Pd., Kons. a. Menemukan dan mengatasi rintangan,
kemampuan mengatasi masalah (problem
Zohar dan Marshall (2000) menyebutkan
solving).
tujuh langkah menuju kecerdasan lebih tinggi :
b. Menggali banyak kemungkinan untuk
d. Menyadari di mana saya sekarang,
melangkah maju, kemampuan memilih
menyadari eksistensi diri dan upaya
alternatif untuk mencapai kemajuan (cita-
introspeksi diri.
cita).
e. Merasakan dengan kuat bahwa saya ingin
c. Menetapkan hati pada sebuah jalan, teguh
berubah, memiliki dorongan untuk berubah.
pendirian dan antisipatif.

PENGEMBANGAN SPIRITUAL
INTELLEGENCE

SPIRITUAL INTELLEGENCE

ASPEK SPIRITUAL KONSEP SPIRITUAL


INTELLEGENCE
INTTELEGENCE
Ada beberapa indikator tentang kesehatan jiwa Danah Zohar (Harvard University) dan
sebagai berikut:
1. Aspek ruh Ian Marshall (Oxford University) mendefinisikan
Aspek Ruhani merupakan aspek yang berkaitan kecerdasan spiritual (Spiritual Quotient ) sebagai
dengan jiwa seseorang ataupun hati nurani.
2. Aspek jiwa kecerdasan untuk menghadapi persoalan makna
Jujur terhadap jiwa, tidak iri hati, dengki, dan benci, atau value, yaitu kecerdasan untuk menempatkan
menerima jati diri, mampu mengatasi depresi
3. Aspek biologis perilaku dan hidup kita dalam konteks makna
Aspek Biologis berkaitan dengan kesehatan yang lebih luas, kaya dan mendalam; kecerdasan
seseorang. Terbebas dari penyakit, tidak cacat,
membentuk konsep positif terhadap fisik untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup
4. Aspek sosial seseorang lebih bermakna dibandingkan dengan
Aspek Sosial. berkaitan dengan hubungan dengan
sesama manusia. Mencintai kedua orang tua, yang lain.
mencintai pendamping hidup

DAFTAR PUSTAKA

Gardner. 2003. Multiple Intellegences. Batam Centre: Interaksara.

Zohar, Danah&Ian Marshall. 2000. Spritual Intelligence the Ultimate Intelligence.


London: Bloombury, Publishing.
SPIRITUAL INTELLEGENCE

A. Konsep Spiritual Intellegence


Kecerdasan ( intelligence ) adalah kemampuan untuk mempelajari
atau mengerti dari pengalaman; kemampuan untuk mendapatkan dan
mempertahankan pengetahuan; kemampuan mental atau kemampuan
untuk memberikan respon secara cepat dan berhasil pada situasi baru;
kemampuan untuk menggunakan nalar dalam memecahkan masalah.
kata “spiritual” itu diambil dari bahasa Latin, Spiritus, yang berarti
sesuatu yang memberikan kehidupan atau vitalitas. Dengan vitalitas itu
maka hidup kita menjadi lebih “hidup”. Spiritus ini bukan merupakan
label atau identitas seseorang yang diterima dari atau diberikan oleh pihak
luar, seperti agama, melainkan lebih merupakan kapasitas bawaan dalam
otak manusia. Artinya, semua manusia yang lahir ke dunia ini sudah
dibekali kapasitas tertentu di dalam otaknya untuk mengakses sesuatu
yang paling fundamental dalam hidupnya. Jika kapasitas itu digunakan
atau diaktifkan, maka yang bersangkutan akan memiliki vitalitas hidup
yang lebih bagus.
Danah Zohar (Harvard University) dan Ian Marshall (Oxford
University) mendefinisikan kecerdasan spiritual (Spiritual Quotient )
sebagai kecerdasan untuk menghadapi persoalan makna atau value, yaitu
kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup kita dalam konteks
makna yang lebih luas, kaya dan mendalam; kecerdasan untuk menilai
bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibandingkan
dengan yang lain.
SQ menjadi landasan yang diperlukan untuk memfungsikan dan
mensinergikan IQ dan EQ secara integral, efektif dan menyeluruh. Melalui
SQ, pemikiran, perilaku dan perihidup manusia diberi makna dan
bermuatan makna spiritual.
Kecerdasan spiritual (Spiritual Quotient ) menyadarkan kita akan
tujuan hidup dan pemaknaan kehidupan yang kita jalani. Bahwa hidup
memiliki arah dan tujuan hidup, bahwa setiap kehidupan memiliki
pemaknaan yang tidak sekedar makna-makna bersifat duniawi.
Spiritual Quetient (kecerdasan spiritual) memformulasi dirinya
melalui value yang terbit lewat suara hati. Secara halus dan subtil, ia
menempati ruang di relung hati manusia. Dan suara hati melintasi waktu,
tempat, ras, suku bangsa dan agama. Kecerdasan spiritual melintasi batas
agama (religion). Meski demikian, pemaknaan yang mendalam dan lurus
terhadap agama yang dianut akan menjadi landasan yang kuat bagi tumbuh
dan berkembangnya suara hati dalam diri manusia.

B. Aspek Spiritual Intellegence


Pikiran adalah tindakan mental. Sehat pikiran berarti sehat pula
mental seseorang. Secara umum, belakangan sejumlah psikolog mulai
menyadari pentingnya memasukkan aspek agama dalam kecerdasan
spiritual. Mereka juga mengisyaratkan peranan penting yang dilakukan
iman dalam memberikan kedamaian dan ketenangan dalam jiwa. Ada
beberapa indikator tentang kesehatan jiwa sebagai berikut:
1. Aspek ruh
Aspek Ruhani merupakan aspek yang berkaitan dengan jiwa
seseorang ataupun hati nurani. Mengaplikasikan rukun Iman, selalu
merasakan kedekatan dengan Allah, memenuhi kebutuhan-kebutuhan
dengan sesuatu yang halal, selalu berdzikir kepada Allah seperti
melalaksanakan perintah Allah dengan ibadah. Sungguh melaksanakan
ibadah yang diwajibkan Allah seperti sholat, haji, zakat, dapat
membersihkan jiwa serta membeningkan hati dan menyiapkannya
untuk menerima penampakan cahaya Allah.
2. Aspek jiwa
Jujur terhadap jiwa, tidak iri hati, dengki, dan benci, menerima jati
diri, mampu mengatasi depresi, mampu mengatasi perasaan gelisah,
menjauhi sesuatu yang menyakiti jiwa (sombong, berbangga diri,
boros, kikir, malas, pesimis), memegang prinsip-prinsip syariat,
keseimbangan emosi, lapang dada, spontan, menerima kehidupan,
mampu menguasai dan mengontrol diri, sederhana, ambisius, percaya
diri.
3. Aspek biologis
Aspek Biologis berkaitan dengan kesehatan seseorang. Terbebas
dari penyakit, tidak cacat, membentuk konsep positif terhadap fisik,
menjaga kesehatan, tidak membebani fisik kecuali batas
kemampuannya.
4. Aspek sosial
Aspek Sosial. berkaitan dengan hubungan dengan sesama manusia.
Mencintai kedua orang tua, mencintai pendamping hidup, mencintai
anak, membantu orang yang membutuhkan, amanah, berani
mengungkap kebenaran, menjauhi hal-hal yang menyakiti orang lain,
jujur terhadap orang lain, mencintai pekerjaan, mempunyai tanggung
jawab sosial. Manusia adalah makhluk sosial, ia hidup dalam
masyarakat yang individu-individunya diikat dalam masyarakat yang
individu-induvidunya diikat oleh hubungan yang beragam: hati, sosial,
ekonomi, dan lain-lain.

C. Pengembangan Spiritual Intellegence


Zohar dan Marshall (2000) menyebutkan tujuh langkah menuju
kecerdasan lebih tinggi :
a. Menyadari di mana saya sekarang, menyadari eksistensi diri dan
upaya introspeksi diri.
b. Merasakan dengan kuat bahwa saya ingin berubah, memiliki
dorongan untuk berubah.
c. Merenungkan apakah pusat saya sendiri dan apakah motivasi saya
yang paling dalam, mengenali diri: kemampuan dan potensi diri.
d. Menemukan dan mengatasi rintangan, kemampuan mengatasi
masalah (problem solving).
e. Menggali banyak kemungkinan untuk melangkah maju, kemampuan
memilih alternatif untuk mencapai kemajuan (cita-cita).
f. Menetapkan hati pada sebuah jalan, teguh pendirian dan antisipatif.
g. Tetap menyadari bahwa ada banyak jalan, menyadari banyak pilihan
dengan tetap menghargai perbedaan.
DAFTAR PUSTAKA

Gardner. 2003. Multiple Intellegences. Batam Centre: Interaksara.

Zohar, Danah&Ian Marshall. 2000. Spritual Intelligence the Ultimate


Intelligence. London: Bloombury, Publishing.

Anda mungkin juga menyukai