Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Manajemen Dan Kepemimpinan
Dalam Praktik Profesionalisme Bidan
Disusun Oleh:
Kelompok 6 Kelas C2
PRODI S1 KEBIDANAN
STIKES ABDI NUSANTARA JAKARTA
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat
dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah dari mata kuliah
Manajemen Dan Kepemimpinan Dalam Praktik Profesionalisme Bidan yang
berjudul ”INTELEGENSI EMOSIONAL DALAM PRAKTEK
KEBIDANAN”.
Kami pun menyadari bahwa di dalam makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami mengharapkan
adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah yang akan kami buat di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Penyusun
i
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................
A. LATAR BELAKANG......................................................................................................
B. RUMUSAN MASALAH..................................................................................................
C. TUJUAN...........................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................
C. Praktik Kebidanan.............................................................................................................
A. KESIMPULAN...............................................................................................................
B. SARAN...........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Intelegensi atau kecerdasan adalah suatu kemampuan untuk memecahkan
masalah, kemampuan dalam berfikir belajar, memecahkan masalah, memproses sesuatu
dan menyesuaikan diri pada lingkungan. Tingkat intelegensi dapat diukur dengan
kecepatan memecahkan masalah-masalah tersebut.
Pengertian Intelegensi Menurut Para Ahli
P. guilford yaitu kemampuan untuk memberikan satu jawaban atau kesimpulan yang
logis berdasarkan informasi yang diberikan.
Howard gardner (1985) mengemukakan bahwa intelegensi adalah kemampuan
untuk memecahkan masalah , atau menciptakan suatu produk dalam berbagai
macam setting dan dalam situasi nyata.
David wechsler (dalam jakson,2003) intelegensi adalah kapasitas keseluruhan atau
global individu untuk bertindak, berpikir rsional, dan menanggani lingkungan secara
efektif.
William sterm mengemukakan intelegensi ialah kesanggupan untuk meyesuaikan diri
kepada kebutuhan baru dengan menggunakan alat-alat berfikir yang sesuai dengan tujuan
nya.
Alfred binet (dalam kaplan, 2009) kemampuan untuk mengarahkan fikiran
ataumengarahkan tindakan, kemampuan untuk mengubah arah tindakan tersebut
telahdilaksanakan, kemampuan untuk mengkritik diri sendiri atau melakukan
autocriticis.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kecerdasan emosional?
2. Apa saja faktor yang berpengaruh pada kecerdasan emosional?
3. Apa yang dimaksud dengan praktik kebidanan?
4. Bagaimana perilaku dan aspek budaya yang mempengaruhi pelayanan kebidanan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kecerdasan emosional.
2. Untuk mengetahui apa saja faktor yang berpengaruh pada kecerdasan emosional.
1
2
3
4
Kecerdasan emosi dapat menempatkan emosi seseorang pada porsi yang tepat,
memilah kepuasan dan mengatur suasana hati. Koordinasi suasana hati adalah inti dari
hubungan sosial yang baik. Apabila seseorang pandai menyesuaikan diri dengan
suasana hati individu yang lain atau dapat berempati, orang tersebut akan memiliki
tingkat emosional yang baik dan akan lebih mudah menyesuaikan diri dalam pergaulan
sosoial serta lingkungannya. Sedangkan menurut David Wechsler, seseorang
penguji kecerdasan, dalam bukunya Makmun Mubaydh yang berjudul Kecerdasan Dan
Kesehatan Emosional Anak menurutnya “kecerdasan adalah, kemampuan sempurna
(komperhensif) seseorang untuk berperilaku terarah, berfikir logis, dan berinteraksi
secara baik dengan lingkungannya. Sejaktahun 1940, David Wichsler mengisyaratkan
akan adanya unsur intelektual dannon-intelektual yang dikandung oleh akal, yaitu
unsur emosi dan faktor-faktor pribadi dan sosial.
Setelah mengetahui arti dari kecerdasan, perlu diketahui pula pengertian dari
emosi. Menurut Devis dan rekan-rekannya menjelaskan bahwa “Intelligence
emosi adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan emosi dirinya sendiri dan
orang lain, membedakan satu emosinya dengan lainnya, dan menggunakan informasi
tersebut untuk menuntun proses berpikir serta perilaku seseorang. ”Mereka
mengemukakan bahwa kemampuan ini suatu yang amat penting dalam kemampuan
psikologi seseorang .
Beck mengungkapkan pendapat James dan Lange yang di kutip dari buku Hamzah B.
Uno yang menjelaskan bahwa emosi adalah “presepsi perubahan jasmani yang terjadi
dalam memberi tanggapan (respon) terhadap suatu peristiwa. Devinisi ini bermaksud
menjelaskan bahwa pengalaman emosi merupakan presepsi dari reaksi terhadap situasi.”
Kata emosi sejak lama dianggap memiliki kedalaman dan kekuatan
sehingga dalam bahasa lain, emosi di jelaskan sebagai motus anima yang artinya jiwa
yang menggerakkan kita. Emosi bukan sesuatu yang bersifat positif atau negatif, tetapi
emosi berlaku sebagai sumber energi autentisitas dan semangat manusia yang
paling kuat. Emosi pada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak, oleh karena itu
emosi merujuk pada suatu perasaan atau pikiran-pikiran khasnya, suatu keadaan
biologis, psikologis, dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak.
perasaan itu termasuk gejala jiwa yang dimiliki oleh setiap orang, hanya corak dan
tingkah lakunya saja yang berbeda. Perasaan yang lebih erat hubungannya dengan pribadi
seseorang, oleh sebab itu tanggapan perasaan antara satu orang dengan orang lainnya
terhadap hal yang sama pastilah berbeda.
5
Dengan demikian perasaan dan emosi merupakan suasana batin yang dihayati oleh
seseorang pada suatu saat. Perasaan berkenaan dengan suasana batin yang tenang,
tersembunyi dan tertutup, seperti: senang-tidak senang, suka-tidak suka. Dari beberapa
pendapat diatas, maka emosi merupakan suatu respon atas rangsangan yang
diberikan baik dari lingkungan maupun dari dalam diri individu sendiri sehingga
individu dapat menentukan pilihan dalam hidup yang menentukan kehidupannya.
Menurut Saphiro (dalam Hamzah B. Uno) istilah “kecerdasan emosional”
pertama kali di lontarkan dalam tahun 1990 oleh dua orang ahli, yaitu Peter
Salovey dan Jhon Mayor. Kecerdasan emosional merupakan kemampuan seperti
kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustasi,
mengendalikan dorongan hati dan tidak melebihlebihkan kesenangan, mengatur
suasana hati dan menjaga agar beban stres tidak melumpuhkan kemampuan berfikir dan
berempati.
mudah menyerah atau putus asa, mampu mengendalikan dan mengatasi stress,
mampu menerima kenyataan, dapat merasakan kesenangan meskipun dalam kesulitan.
Dalam bukunya yang berjudul “Emotional Intelligence: Why It Can Matter MoreThan
IQ” Goleman juga menyebutkan 5 indikator kecerdasan emosional, yaitu:
Perlu anda ketahui bahwa setiap orang mempunyai kemampuan emosional yang
berbeda. Beberapa orang mempunyai emotional intelligence cukup baik, sementara
ada yang menghadapi kesulitan untuk membangun emotional intelligence yang
dengan seimbang.
C. Praktik Kebidanan
Praktik Kebidanan adalah implementasi dari ilmu kebidanan oleh bidan yang bersifat
otonom, kepada perempuan, keluarga, komunitasnya, didasari etika dan kode etik bidan.
Kopetensi bidan adalah kemampuan yang dimiliki oleh bidan yang meliputi
pengetahuan , keterampilan dan sikap untuk memberikan peyalanan kebidanan.
Standar Praktek Kebidanan dikembangkan dari Filosofi dan kode etik bidan yang
membentuk kerangka fikir dan kerangka kerja bidan dalam melakukan kegiatan
profesionalnya berdasarkan bukti ilmiah. Standar praktik bidan dilengkapi
dengan instrumen audit yang dapat digunakan untuk evaluasi penerapan standar praktik
bidan.
8
A. Kesimpulan
Kecerdasan emosional di sini adalah kemampuan untuk memiliki kesadaran
diri, pengaturan diri, dan motivasi yang tinggi serta memiliki kecakapan sosial yang
meliputi empati dan ketrampilan sosial yang tinggi pula.
B. Saran
Tentunya penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah diatas
masih banyak kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapunn antinya
penulis akan segera melakukan perbaikan susunan makalah ini dengan menggunakan
pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun dari para pembaca.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://www.ruangkerja.id/blog/pentingnya-emotional-intelligence-di-dunia-
pekerjaan#:~:text=Emotional%20intelligence%20adalah%20kemampuan
%20seseorang,terhadap%20perasaan%20orang%20lain%2C%20dsb.
http://repository.stikessaptabakti.ac.id/169/1/MODUL%20PROFESIONALISME
%20KEBIDANAN%281%29.pdf
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/24510/PPT
12