KELOMPOK 4
KELAS A
Disusun oleh:
FAKULTAS PSIKOLOGI
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya tugas
“MANAJEMEN KELAS”
Pada kesempatan ini, kami ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada Dosen mata kuliah Psikologi Sekolah yang telah memberikan
tugas ini kepada kami sehingga kami paham tentang materi tersebut.
Kami menyadari bahwa dalam proses penyelesaian tugas ini masih terdapat
Kelompok 4
ii
DAFTAR ISI
iii
2.4.8 Apa saja Peringatan dalam Motivasi? ....................................................... 44
2.5 Mengelola Perilaku Siswa .............................................................................. 46
2.5.1 Perumpamaan Modern : Permulaan ( A Modern Parable : The Beginner)
46
2.5.2 Pembelajaran : Pentingnya Hal – Hal Kecil (The Lesson : The Weight of
Minor Details) ........................................................................................................... 49
2.5.3 Cara Guru Untuk Mencoba Mencapai Suatu Tujuan (When Teachers Try
to Accomplish, and How) .......................................................................................... 50
2.5.4 Lingkup Instruksional : Konten, Instruksi melalui Pengalaman, dan
Manajemen (The Instructional Package : Content, Instruction through Experience,
and Management ) .................................................................................................... 50
2.5.5 Janna Smart Revisited............................................................................... 52
2.5.6 Is the Discipline Situation Hopeless ?....................................................... 57
2.5.7 The Movement Toward New Discipline .................................................... 58
2.5.8 Building a System of Participative Discipline .......................................... 67
2.6 Penggunaan Teknologi dan Media Pembelajaran ....................................... 68
2.6.1 Technology as Tutor: Promoting Student Learning using Technology-
Based Tutorials ......................................................................................................... 68
2.6.2 Technology as Mindtool: Promoting Student Learning Using Technology
Applications .............................................................................................................. 70
2.6.3 Technology as A Conversation Support .................................................... 74
2.6.4 Online Resources ...................................................................................... 75
BAB III............................................................................................................................. 77
KESIMPULAN ............................................................................................................... 77
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 79
KONTRIBUSI ................................................................................................................. 80
iv
BAB I
PENDAHULUAN
proses belajar mengajar. Jika kita memasuki kelas, kita akan melihat berbagai
atribut pendukung belajar seperti kursi meja dan sebagainya. Tidak hanya dari sisi
perlatan, tetapi suasana yang terbentuk saat memasuki kelas dapat ikut dirasakan
juga. Terkadang kita juga dapat merasakan suasana positif seperti kesenangan siswa
dan daya tarik siswa dalam mengikuti proses belajar mengjar, atau bahkan suasana
negatif seperti buli di kelas maupun lingkungan sekolah. Hal tersebut juga
menyangkut pada motivasi apakah yang diinginkan siswa untuk pergi ke sekolah
di lingkungan kelas, baik dari sisi lingkungan fisik, psikososial, maupun motivasi
siswa dalam belajar. Motivasi siswa dalam belajar juga dapat merujuk pada tingkah
dan perilaku siswa di dalam kelas. Kami juga tertarik ingin mengetahui peran apa
1
5. Bagaimana cara mengelola perilaku siswa dalam belajar?
2
BAB II
PEMBAHASAN
tidak ada kelas, kondisi pembelajaran cenderung tidak baik karena kelas memiliki
peranan penting dalam keberhasilan siswa pada tingkat tertentu. Kelas yang efektif
kelas juga dapat diartikan sebagai pengaturan kondisi belajar sehingga tujuan
pembelajaran tercapai secara optimal. Selain itu, sikap kepemimpinan guru juga
selanjutnya dalam memanajemen kelas adalah menyusun interior kelas buka cuma
untuk hiasan, tapi juga akan berkontribusi dalam proses pembelajaran dan target
perilaku siswa dari program ini. Ini bisa dilakukan secara lebih baik pada sekolah
dasar. Beberapa kelas punya banyak karya seni, kaya akan perlengkapan, dan ditata
bisa menghabiskan waktu sepanjang hari di sana. Ruangan lain yang tegang,
3
membosankan, dan tidak membangkitkan semangat; kamu akan mengasihani siswa
kelas yang indah juga bisa dipimpin oleh guru yang sangat keras dan dingin, dan
kelas yang biasa saja juga bisa di pimpin oleh guru yang hangat, dan memelihara
siswanya dengan baik. Fakta ini mengingatkan kita, bahwa kualitas guru tidak bisa
dinilai hanya dengan penampilan ruangan. Meski begitu, tidak akan mengurangi
point penting dasarnya: lingkungan fisik bisa dan harus diorganisir sama dengan
Apa yang kamu letakkan di dalam kelas garus punya fungsi intruksional.
Ada sedikit guna memuat dekorasi yang tidak punya nilai instruksional dan tidak
berkontribusi untuk program, kecuali untuk menarik minat orang tua dan
administrator. Tapi ruangan kelas bisa dengan mudah dibuat atraktif—dan lebih
diizinkan, tentunya dengan alasan, dan dimulailah citra mental mereka di dalam
4
d. Shelf space (Ruang rak buku)
f. Ambience (suasana)
Satu hal yang harus diputuskan oleh guru adalah posisi siswa untuk
mengatur posisi kursi, tapi juga pola lalu lintas, dan area beraktivitas
(termasuk pusat minat, tempat guru, dan area spesial). Karena ruang kelas
zaman sekarang itu inklusif dan guru bisa mengharapkan kergaman fisik
dan bahasa diantara siswa, penting juga untuk menimbang ruang lantai
dibuat lebih fleksibel jadi beragam kelompok bisa dibuat dan ruang bisa
5
1. Siswa tidak boleh ditempatkan berhadapan dengan cahaya yang
2. Saat siswa disuruh menata ulang kursi dan meja, mereka gemar
sama lain. Terima fakta ini, dan tetap ingatkan mereka dengan nada
Saat siswa diajarkan dengan grup total, mereka harus duduk sedekat
bisa duduk bersama di area karpet kecil untuk instruksi kelompok. Guru
bisa duduk bersama dengan mereka di karpet atau kursi, biasanya didekat
papan kecil atau sandaran papan tulis. Siswa yang berprilaku baik bisa
Selama kelas yang diarahkan, siswa bisa bekerja sendiri mauoun dalam
dijaga, tapi jarak antara guru dengan siswa yang paling jauh harus bisa
Saat siswa diajarkan dalam grup kecil, mereka bisa dipanggil ke area
spesial dimana ada kursi lebih, atau dimana nereka bisa membawa kursi
6
masing-masing sendiri. Idealnya ketika berinteraksi dengan grup-grup
kecil, pengaturan lantai bisa membuat jarak guru lebih dekat dengan siswa
yang sedang mengerjakan hal-hal di meja mereka. Guru harus bisa melihat
Dimulai dengan pengaturan tempat duduk yang berjarak, dan ketika diatur
ulang juga masih berjarak. Tentu saja kamu tidak perlu tempat yang lebih
pergerakan dan ruang yang lebih luas (Charles & Senter, 2005).
memasukkan satu atau lebih pusat spesial, sudut, atau area minat. Pusat
kesenian dengan papan sandaran bisa diadakan. Pusat belajar mandiri bisa
membaca, projek sains, belajar peta dan globe, investigasi individu sering
siswa. Beberapa guru juga bisa membuat ruang spesial sebagai hadiah
untuk siswa yang berkelakuan baik atau bekerja dengan baik. Disini, guru
7
Pola lalu lintas. Pergerakan siswa di dalam kelas harus diperhatikan,
pola lalu lintas harus bebas dari halangan dan mudah untuk mengakses
pusat belajar, mendekati guru, dan seterusnya. Rute lalu lintas untuk
pergerakan seperti itu harus dibiarkan terbuka (Charles & Senter, 2005).
membuat kelas lebih enak dilihat, namun seharusnya mereka bisa lebih di
perhatian siswa dan membuat mereka berfikir, potongan dari majalah dan
koran yang bisa didiskusikan dalam kelas, dan ide-ide kreatif dan interaktif
yang menstimulasi siswa untuk menulis dan berdebat. Yang paling terbaik
untuk menampilkan karya siswa, cetakan seni, atau material visual lain
8
Jangan semua kerja yang ditampilkan, terutama jika kerjaannya tidak
cara yang bagus untuk memberi pengakuan. Pengakuan ini memberi siswa
rasa kepemilikan kelas, serta rasa prestasi dan mengerti bahwa orang lain
peduli dengan kemampuan mereka. Juga bisa membangun harga diri dan
kecuali mereka tertarik dalam pelajaran seni. Sama saja dengan peta, globe,
dan chart, meskipun siswa suka mengeksplorasi peta saat mereka sudah
grafik, rencana instruksi visual, dan pengingat. Material seperti itu sangat
kurang dimanfaatkan untuk membantu guru dan siswa. Kamu juga bisa
moto kelas, aturan kelas, pengingat untuk membantu guru pengganti, dan
sinopsis target kelas sepanjang tahun ini (Charles & Senter, 2005).
Karena mereka disinari dengan baik, meja seperti itu cocok digunakan
9
Mereka juga jadi tempat yang bagus untuk aquarium dan terrarium jika
cahaya dari luar tidak terlalu kuat atau panas. Projek eksperimen sains lain
juga cocok diletakkan disini seperti model batang tubuh manusia, organ
Jika tidak ada rak di dalam kelas, kamu bisa menyusun papan pinus
pada balok beton. Buku teks, buku pedoman, buku perpustakaan, dan
material lain bisa disimpan atau ditampilkan pada rak (Charles & Senter,
2005).
berhitung, sains, sosial, dan bahasa. Banyak guru menyimpan buku teks di
2005).
dasar. Mereka biasanya disimpan dalam rak dan biasanya termasuk kamus,
Guinnes Book of Record, The Farmer’s Almanac, dan The Golden Library
biasanya ada dalam ruang kelas. Biasanya terdiri dari buku yang mudah
10
dibaca, dan menarik minat siswa, juga majalah seperti National
Geography Kids, dan buku tulisan siswa yang dilaminasi atau dicetak kecil
dan biasanya diisi oleh ilustrasi dari penulis. Guru biasanya memeriksa
sumber untuk mencari material dengan harga murah, dan pengasuh siswa
juga sering mendonasikan material seperti itu (Charles & Senter, 2005).
dan peralatan kebersihan. Mereka juga jadi tempat yang cocok untuk
ketika hari olahraga dan kegiatan special lain seperti liburan musim dingin
kecil peralatan disimpan dalam lemari siswa di kelas, dan sisanya disimpan
f. Ambience (Suasana)
Ambience merujuk pada impresi yang tidak terlihat yang meliputi fisik
11
Peneliti “Mozart Effect” meneliti keefektifan music dalam kelas.
Kita tahu bahwa efek music berubah dalam tubuh dan pikiran. Dengan
pengetahuan ini, guru bisa menyesuaikan tipe music yang sesuai untuk:
berkaca dan rileks. Musik dengan 50-60 beat per menit, juga musik-musik
seperti suara burung, air terjun, sangat sesuai untuk ini. Saat kita mau siswa
menulis, dan lainnya, music dengan beat 60-70 per menit cocok untuk ini.
Saat kita mau siswa lebih bersemangat kita bisa memakai musik dengan
guru dan siswa sendiri, karena setiap orang bisa memandangnya secara
berbeda. Dalam semua kasus, lingkungan yang baik harus selalu bersih
12
Untuk meningkatkan kedewasaan siswa, mereka harus diberi
tanggung jawab untuk menjaga ruang kelas dan material yang ada. Karena
siswa menjaga ruang kelas tetap bersih, dan teratur, mereka akan
tidak langsung dari lingkungan fisik kelas. Kesadaran ini adalah tahap
dan material.
masalah perhatian.
13
2. Social Contact (Kontak Sosial)
murid.
menjadi penting.
5. Pleasure (Kesenangan)
papan pengumuman.
6. Growth (Pertumbuhan)
14
Merencanakan manajemen kelas dengan baik adalah bagian
integral dari kelas yang baik. Pikirkan tentang aktiviras yang akan
dalam proses desain. Coba pengaturanmu, evaluasi, dan desain ulang jika
diperlukan. Jika kamu berbagi ruangan yang sama dengan guru lain,
Senter, 2005).
berinteraksi.
mereka bisa saja tidak mengenal atau tidak suka satu sama lain.
15
Karakteristik Lingkungan Kelas:
Multidimensional.
Kesegeraan.
Kurang privacy.
yang prefentif.
mereka berperilaku.
16
berkembang baik di lingkungan tersebut. Tetapi lingkungan psikososial juga
penyakit sosial di luar sekolah, dan ketakutan akan buli di sekolah (Charles
siswa lain atau guru, siswa semakin takut, mereka berharap tidak akan gagal
atau malu dan berharap jika mereka memiliki kesalahan, guru tidak akan
diragukan bahwa ketakutan pada fisik atau psikologis akan terancam jika
digunakan secara terus menerus di kelas. Hal tersebut berefek jangka pendek
dan diketahui menghasilkan efek yang merugikan seperti stres, marah, dan
kelas ketika mereka menyediakan suasana yng positif dan terstruktur, yang
17
dengan level ketakutan yang kecil. Ketakutan hanya terbatas pada
yang positif adalah tanggung jawab guru, dan karena suasana seperti itu
Tahun kedua guru dan siswa sudah bersama, guru tahu kekuatan, kontribusi,
dan kemampuan siswanya, dan siswa tahu kebiasaan dan rutinitas guru.
punya kesempatan dan waktu yang lebih banyak untuk menjalin hubungan
dan bekerja sama sebagai tim untuk kesuksesan anak-anak (Charles &
Senter, 2005).
18
tanggung jawab guru dan siswa dalam hubungan manusia, dan menjaga
umum).
banyak dari kita punya kesulitan untuk ramah ke orang lain, terutama
diapresiasi orang lain tapi banyak dari kita yang mengalami kesulitan
19
berguna untuk membangun hubungan yang baik. Kemampuan untuk
dengan Siswa)
situasi, tapi saat bersepakat dengan siswa ada skill-skill tambahan yang juga
2005).
dengan rekannya)
20
skill ramah, sikap yang positif, mendengarkan, memuji, ada 4 tambahan
orang tua atau wali dari siswa yang diajarkannya. Bersekutu dengan
21
Lingkungan yang diinginkan, adalah dimana siswa bekerja dengan
menular.
semua harus tahu bahwa kita ini penting bagi keluarga, teman, kelas,
dan sekolah.
positif.
Konsisten. Siswa mau tahu apa yang diharapkan dari guru mereka hari
22
Keramahan. Kehangatan dari projek keramahan dan pertimbangan
ingin dimengerti.
kasus yang tidak bisa disediakan sampai mereka punya upaya yang
serius sendiri.
Sifat humor seringnya diidentifikasi oleh siswa yang lebih tua saat
ditanya apa yang paling mereka suka dari gurunya (siswa yang lebih
yang positif harus dibawa dengan bermain dan sikap yang teratur. Kamu
23
tanggung jawab itu sangat kuat dalam membangun lingkungan psikososial
24
kata-kata dan tindakan yang bisa menyakiti orang lain (Charles & Senter,
2005).
besar kita belajar melalui proses seperti ini. Kita melihat bagaimana orang
lain bertingkah, berpakaian, berbicara, dan kita meniru mereka (Charles &
Senter, 2005).
ucapan verbal ketika kita melihat perilaku yang kita setujui dari orang lain
25
Classbuilding dan Teambuilding (Pembangunan Kelas dan
mendapatkan kepuasan besar dalam bekerja? Dan apa yang menjadi kesulitan
terbesar mereka? Kesenangan terbesar yang didapat berasal dari siswa yang
memiliki niat untuk belajar dan yang menjadi kesulitan terbesar adalah adanya
Kata motif berasal dari Bahasa latin yang artinya “penggerak” dan
26
Guru sering mendefinisikan motivasi sebagai proses di mana motif
2.4.2 Mengapa orang lain tidak melakuka apa yang kita mau?
yang berharga bagi para guru untuk mengetahui cara terbaik untuk
pengetahuan yang minim atau yang tidak memahami apa yang menjadi
ekspektasi guru akan cenderung tidak melakukan apa yang diminta oleh
guru tersebut.
27
d. Mereka tidak cocok dengan apa yang ditugaskan. Misalnya, siswa yang
enerjik akan kesulitan jika diminta untuk duduk diam selama empat
puluh menit.
disebut motivasi eksternal. Guru akan senang bekerja sama dengan siswa
yang selalu memiliki motivasi untuk belajar dari dalam dirinya, tapi mereka
tahu mereka tetap harus memberi paling tidak sedikit motivasi untuk
dengan cara yang tepat, motivasi itu akan tumbuh dengan sendirinya.
adalah istilah yang kurang tepat dan nonscientific yang berarti sesuatu yang
diinginkan siswa, sesuatu yang mereka ingin miliki atau lakukan. Beberapa
pada apa yang siswa butuhkan untuk hidup menyenangkan dalam kesehatan
28
membutuhkan makanan, air, dan udara, dan kebanyakan membutuhkan
penerimaan, cinta, dan hubungan dengan orang lain (Charles & Senter,
2005).
untuk guru, yang mana yang paling berhubungan dengan guru sekolah
dasar:
Buat diri Anda dan kelas Anda menjadi menarik untuk siswa.
kolaboratif.
29
Ikut sertakan fantasi dan simulasi.
kelas yang dia rasa cukup didukung oleh penelitian. dia menyimpulkan
bahwa siswa menjadi aktif terlibat dalam pelajaran sejauh pada titik di
datang ke sekolah. Mereka ingin tahu bahwa apa yang mereka pelajari
30
Menggabungkan ide-ide Brophy, Jones, Tomlinson, dan lainnya,
Siswa suka bekerja sama dengan orang lain mengenai ide, kegiatan,
dan objek yang baru bagi mereka, menarik, dan terkait dengan
kebutuhan, minat, kemampuan, dan rasa ingin tahu siswa. Gunakan ini
yang Anda lakukan, dan karena kegembiraan mereka, Anda juga akan
31
dan dukungan Anda, siswa akan berbalik berusaha menyenangkan
tahu bahwa siswa dapat sering takut dalam belajar. Banyak siswa
untuk ujian karena takut mendapatkan nilai yang jelek, dll. Terlepas
dari pekerjaan atau perilaku yang diinduksi, motivasi melalui rasa takut
adalah hal yang harus dihindari guru. Jika Anda benar-benar ingin siswa
Siswa tidak akan menyukai Anda, Anda tidak akan menyukai mereka,
dan lebih buruk lagi, Anda akan menganggap buruk diri anda sendiri
yang nyaman bagi Anda. Program Anda tidak harus terlalu mudah; itu
32
b. Kontribusi William Glasser
dengan benar akan muncul dan mengikuti secara alami (Charles &
Senter, 2005).
power, (4) to be free, dan (5) to have fun. Glasser juga mengatakan
bahwa pendidikan dan proses belajar mengajar harus ditata ulang dan
kebutuhan mereka. Setelah itu siswa akan belajar, berperilaku yang baik,
kata.
33
Logical/mathematical, kemampuan untuk menggunakan dan
mengolah angka.
dll.
mengekspresikan music.
lain.
2005).
34
d. Kontribusi Fred Jones
dalam bentuk kegiatan yang disukai. Ini memberi siswa minat bersama
35
dalam bekerja sama untuk menghemat waktu daripada
2005).
kegiatan yang dinikmati siswa. Saat memilih kegiatan untuk PAT, guru
PAT melalui upaya kerja dan perilaku bertanggung jawab mereka. Dan
ketiga, guru harus memilih kegiatan yang dapat diterima oleh mereka
36
Kegiatan yang ingin mereka lakukan benar-benar terkait dengan
jawab.
efektif dan metode mereka. Kagan melihat hubungan yang erat antara
37
manajemen kelas memberikan perhatian yang besar untuk
diperlukan?
38
Lalu, bagaimana motivasi membangun kelas dan membangun
topik yang noncontent yang tidak biasa dilakukan oleh siswa (Charles
identity, (3) mutual support, (4) valuing differences and (5) developing
39
berbagai strategi kecerdasan untuk mengajar dan menunjukkan
yang diperkaya yang memiliki tiga visi MI: matching, stretching, dan
membuat setiap siswa lebih cerdas dalam segala hal. Tujuan celebrating
mereka dapat digunakan dalam rentang area konten yang tak terbatas
a. Charisma
40
seseorang lebih karismatik daripada yang lain. Penampilan yang
ukuran kerentanan, dan tekad untuk bertahan, dan Anda sudah berada
b. Caring
Secara praktis semua guru akan lebih suka bahwa siswa mereka
sederhana. Ini mengacu pada kesediaan guru untuk bekerja atas nama
siswa, untuk terus berusaha ketika sedikit kemajuan terbukti, dan untuk
upaya yang dikeluarkan pada mereka, seperti yang sering terjadi. Itu
menuntut. Anda tidak mau membiarkan siswa jatuh di pinggir jalan dan
2005).
41
Menjadi peduli ada dalam genggaman setiap orang. Ini masalah
c. Ethusiasm
percaya pada nilai dari apa yang Anda ajarkan dan pada kebajikan dari
mereka yang bekerja dengan Anda, siswa Anda akan merespons upaya
Anda, meskipun tidak selalu persis seperti yang Anda inginkan. Tetapi
d. Trust
seseorang yang dapat mereka andalkan. Siswa juga harus percaya bahwa
42
dari hasil, tanpa membahayakan atau membalasnya (Cennamo, Ross, &
Ertmer, 2014).
e. Respect
karakter yang baik dan Golden Rule. Guru harus menghormati hak siswa
b. Gunakan suara warna, gerakan, dan aktivitas siswa untuk menarik dan
menahan perhatian.
d. Nyatakan harapan dan persyaratan yang jelas dan masuk akal untuk
43
f. Dengarkan keprihatinan siswa dan tetap cukup fleksibel untuk
k. Membedakan instruksi.
2.4.7 Apa yang Tidak Dilakukan oleh Seorang Motivator Kelas yang Baik
44
Meskipun sebagian besar guru menyesali kurangnya motivasi
mereka tidak bisa santai dan berpikir, dan melakukan lebih buruk
Senter, 2005).
pelajaran, bukankah siswa bisa jadi percaya bahwa belajar itu tidak baik
untuk kepuasan belajar atau rasa tanggung jawab pribadi pada diri
45
Glasser, Gardner, Jones, dan Kagan dapat meredakan kekhawatiran
Mercedes Bright, yang telah mengajar di sekolah mulai dari Janna masih
kecil hingga tumbuh dewasa. Setelah Janna meraih gelar sarjana seni, ia
mengajar anak sekolah dasar. Pada masa sertifikasinya saat musim panas,
mengajar siswa kelas satu dan dua. Tanpa ragu-ragu, Janna menerima
tawaran tersebut. Karena ia sangat menyukai anak kecil dan merasa bahwa
untuk meninjau kurikulum dan standar anak kelas satu dan dua, kemudian
ketika siswa dan beberapa orang tuanya mulai berdatangan, tetapi ia tetap
meskipun mereka terlihat sedikit gelisah dan tidak banyak bicara. Janna
46
mengajari mereka bagaimana cara memasuki ruangan dengan sopan dan
siswanya dengan bermain permainan ingatan. Pada akhir hari itu, Janna
merasa ia telah membuat awal yang bagus (Charles & Senter, 2005).
Janna merasa sangat percaya bahwa hari kedua akan menjadi hari
yang lebih baik, tapi sayangnya hari itu tidak berjalan dengan sempurna.
butuh waktu yang cukup lama dari apa yang diharapkan untuk mengatur
mereka. Murid yang awalnya dapat patuh perlahan menjadi lambat untuk
murid kelas dua mulai bermain kesana kemari. Hal ini membuat Janna
tidak hormat, hal itu melukai perasaan Janna (Charles & Senter, 2005).
meminta izin untuk pergi ke kamar mandi. Hari keempat berjalan sangat
kacau. Siswa laki-laki mengambil kertas siswa lainnya dan bahkan siswa
perempuan ada yang berkelahi. Tidak ada satupun anak yang ingin
hari kelima, Janna mulai putus asa. Para siswa secara terang-terangan
47
melanggar aturan dan tidak terpengaruh oleh kebaikan dan apapun yang
hal, yaitu instruksi yang diberikannya, kurikulum dan organisasi yang telah
bahwa pengalamannya ini sangat tidak biasa dan ia menerima saran untuk
Senter, 2005).
terlibat. Janna juga menerapkan sistem insentif dan aktivitas untuk para
untuk menghemat waktu dengan bekerja keras dan berperilaku baik, dan
48
Janna juga mengizinkan mereka untuk melakukan kegiatan belajar yang
2.5.2 Pembelajaran : Pentingnya Hal – Hal Kecil (The Lesson : The Weight of
Minor Details)
dalam pengajaran, dan merupakan salah satu yang sangat penting bagi guru
pemula. Pada kenyataannya, seberapa banyak pun kamu tau tentang filosofi,
psikologi anak, dan materi yang kamu ajarkan, banyak hal- hal kecil yang
penting dalam mengajar yang apabila tidak ditangani secara cepat, maka hal
tersebut akan menghambat apapun yang akan kamu lakukan. Janna tau
bahwa ia bisa dan akan suskes seperti ibunya. Ia tahu bagaimana cara
yang bagus pada siswa kelas satu, tetapi tidak dengan siswa kelas dua dalam
dan alat lainnya secara berurutan, dll. Janna mendapati dirnya telah
menghabiskan banyak waktu untuk membujuk para siswa dan dengan putus
detail kecil, Janna selalu merencanakan hal apa yang harus dilakukannya
49
2.5.3 Cara Guru Untuk Mencoba Mencapai Suatu Tujuan (When Teachers Try to
Dalam istilah yang sangat luas, para guru ingin membantu siswa
mereka untuk menjadi individu yang produktif dan dapat hidup degan baik.
Dimanapun guru pasti ingin siswa mereka dapat bertangggung jawab atas
pilihan mereka dan dapat membedakan mana hal yang baik dan buruk.
Dalam istilah yang lebih spesifik, guru mengarahkan segala upaya mereka
sebelum di publikasi. Tujuan 1918 adalah (1) kesehatan, (2) proses dasar
pekerjaan, (5) pendidikan sipil, (6) penggunan waktu luang, (7) karakter etis.
50
dengan subjek, tingkat kelas, dan metode pengajaran. Sulit untuk
menggambarkan detail yang tepat dari apa yang termasuk dan apa yang
dalam filosofi.
51
pertanyaan penting atau sentral pada pedagogi atau metode pengajaran
diajarkan (aoa yang harus dipelajari seorang pelajar) dan instruksi melalui
untuk mengajari mereka). Ada elemen lain yang mendasari elemen ini, yaitu
sesuai dengan aktivitas dan ekspetasi dari subjek yang spesifik, usia para
pelajar, dan tingkat kemampuan. Dengan kata lain, kurikulum, instruksi dan
elemen ini tidak dapat dipisahkan karena suatu kurikulum dalam pemilihan
a. Sebelum Tahun Ajaran Baru Sekolah Dimulai (Before the School Year
Begin)
Sebelum para siswa sampai pada waktu yang telah dijadwalkan, para
berikut ini:
lainnnya.
52
Kedua, Guru harus membiasakan diri mereka dengan kurikulum
dan standar konten bagi untuk tingkat kelas khusus mereka, dan
mereka.
tahun itu, degan rencana yang spesifik dan mendetail pada dua atau
material penting.
2005).
b. Hari Pertama dan Minggu Pertama (The First Days and The First
Weeks)
53
mereka berperilaku tanggung jawab dan sopan. Mereka juga akan
mengenal dan peduli antara satu sama lain. Guru juga akan
untuk siswa muda dan enam aturan untuk siswa yang lebih tua,
54
jika lebih dari itu maka ada kemungkinan aturan tersebut tidak
adil.
sekolah tersebut seperti kantor guru, ruang kelas, kanti dan hal
lainnya disaat hari pertama atau kedua sekolah. Para siswa juga
Jadwal Sehari-Hari.
Monitors.
Kebutuhan Lain-lain.
Traffic Patterns.
Manajemen Kurikulum.
Manejemen Pelajaran.
Special Groups.
Komunikasi.
55
Aktivitas Ekstrakurikuler.
Penampilan.
Field Trips.
Assemblies.
yang mengganggu kegiatan belajar dan mengajar. Charles (2005) menunjukan hal
mengintimidasi orang lain, atau (3) melanggar standar moral, etika dan hokum pada
suatu masyarakat. Perilaku ini tidak selalu ditunjukkan dengan perilaku buruk. Jika
didalam kelas, perilaku ini tidak lebih dari sekedar berbicara, bermain-main, atau
keluar ruangan tanpa permisi. Perilaku disruptive ini dapat merusak moral kelas,
seperti :
a. Mengenai hak siswa untuk belajar : siswa yang membuat pilihan untuk
56
c. Mengenai waktu yang terbuang : guru yang berurusan dengan gangguan
kelas ini akan kehilangan banyak waktu mengajar – menurut Fred Jones
sekitar 50 persen.
meningkatkan stress dan menurunkan motivasi dan energy para guru dan
siswa.
siswa. Mereka percaya jika guru itu peduli, para siswa akan berperilaku tertib,
mengikuti aturan, hormat, jujur, memahami satu sama lain dan menjadi tenang.
Tetapi apa yang dihadapi oleh guru tersebut adalah perilaku buruk bahkan dalam
beberpa kasus itu adalah perilaku menentang, memusuhi bahkan agresi fisik. Tidak
heran bahwa selama lebih dari tiga decade, public dan para guru selalu memilih
disiplin ( dalam arti perilaku buruk dalam kelas) sebagai ha yang dikhawatirkan
57
diperlakukan. Mereka manusiawi. Mereka peduli dengan siswa mereka dan
mereka ingin dihormati sebagai hubungan timbal baliknya. Ketika cara ini
tidak bekerja di masa lalu, para guru dapat menegur, berbicara dengan tegas
dan bahkan menahan siswa mereka sepulang sekolah- hal ini dilakukan
untuk membuat para siswa berperilaku tertib. Para guru juga mendapat
Tetapi, saat ini kondisi tersebut telah berubah. Para siswa telah
kehilangan rasa hormat mereka kepada guru dan kepala sekolah. Bahkan
pengasuh akan membela anak mereka jika terjadi perselisihan dengan guru.
Kepala sekolah khawatir, pengasuh atau orang tua akan mengajukan protes
dan menuntut sekolah. Taktik lama yang dilakukan untuk mengatur perilaku
kelas, siswa akan dibawa pergi ke suatu tempat. Pada suatu tempat yang
jauh dari siswa lainnya, siswa dapat menenangkan diri, berpikir dan
58
menyelesaikan masalah dibawah bimbingan orang dewasa agar cepat
peduli yang dapat bekerja sama untuk menetapkan suatu rencana untuk
membuat perubahan jangka panjang pada perilaku siswa (Charles & Senter,
2005).
Jacob Kounin
yang dapat mengontrol kelas dengan baik dan guru yang tidak
59
merespon, menginterpretasi, memberikan komen, diskusi dan
60
Teori Dreikur ini telah banyak diakui sangat bermanfaat
pilihan, dan pilihan yang dibuat oleh siswa itu berdasarkan rasa
2005).
banyak digunakan pada saat ini. The Canters bersikeras pada hak
dengan tenang dan adil. Hal itu juga memberikan teknik untuk
61
meraih kepercayaan dan kerjasama siswa, dan untuk mengatur
Fred Jones
2005).
William Glasser
62
William Glasser telah mengembangkan, memperbaiki dan
choice theory :
sendiri
2005).
63
Spencer Kagan, Patricia Kyle dan Sally Scott, mereka
utama dari disiplin adalah agar siswa dapat mengelola diri mereka
disiplin.
64
pelepasan (disengagement), keempat perilaku ini disebut juga
tidak menyadari perilaku yang tepat pada suatu situasi (Charles &
Senter, 2005).
Barbara Coloroso
65
- Mayhem (kekerasan) : merupakan perilaku menyimpang
Marvin Marshall
2005).
Bothering/Bossing/Bullying atau
66
menggangu/memerintah/membully merupakan tingkat perilaku
Senter, 2005).
teknik disiplin yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan sesuai dengan
dasar secara garis besar. Dan anggap sistem disiplin yang direncanakan
Kepraktisan implementasi
67
Vitalitas dalam penggunaan berkelanjutan
Senter, 2005).
sebagai tutor, mindtool, dan pendukung. Dengan melihat peran ini, dapat
kreatif. Dalam hal ini, yang difokuskan adalah bagaimana menggunakan teknologi
atau alat tersebut, sehingga dapat menunjang performa siswa (Cennamo, Ross, &
Ertmer, 2014).
Tutorials
mengakses tutorial dalam sebuah program, game, dan aplikasi yang berakhir
68
dengan penyelesaian tugas secara spesifik dengan menggunakan program
topik yang spesifik yang terdiri dari penyajian informasi baru, latihan serta
2014).
bagi siswa. Game akan didesain untuk memberikan informasi baru, latihan
melalui web. Video juga bisa ditambahkan dalam web untuk memperjelas
2014).
perangkat ini tidak akan menghakimi jawaban siswa. Apabila perangkat ini
69
2.6.2 Technology as Mindtool: Promoting Student Learning Using Technology
Applications
ketahui. Siswa didorong untuk melihat apa yang ia ketahui dengan sudut
mindtools untuk menghasilkan pola pikir yang kreatif (Cennamo, Ross, &
Ertmer, 2014).
konten. Struktur adalah bagian yang mendasar bagi setiap ilmu. Maka,
70
b. Database
71
visualization tools adalah word cloud. Alat ini digunakan untuk
sering munculnya kata tersebut dalam teks (Cennamo, Ross, & Ertmer,
2014).
Ertmer, 2014).
72
tersebut. Simulations mendorong seseorang untuk berpikir kreatif.
Ertmer, 2014).
f. Digital storytelling
73
secara digital mengenai film ataupun perspektif pribadi mengenai
74
menyatakan bahwa terknologi mampu meningkatkan pola pikir kreatif
tubuh, dan nada suara. Di sisi lain, kita tidak terpengaruh oleh
Ertmer, 2014).
75
Saat mendapatkan informasi, siswa diharapkan mampu
1. Kita perlu mengetahui siapa yang menulis web tersebut serta latar
belakangnya.
dengan baik.
76
BAB III
KESIMPULAN
kelas kita perlu beberapa komponen untuk membentuk kelas menjadi suasana yang
efektif agar belajar mengajar dapat dilakukan dengan baik. Komponen tersebut
kelas seperti lantai, dinding, meja, rak buku, dan lemari. Semua itu harus disusun
sedemikian rupa agar lingkungan fisik kelas dapat mempengaruhi cara siswa
merasakan, berpikir, dan berperilaku. Menekankan guru untuk sadar akan efek
langsung maupun tidak langsung dari lingkungan fisik kelas. Kesadaran ini adalah
lingkungan).
maupun sekitar kelas. Suasana positif tersebut dapat membuat siswa dapat dengan
ini sendiri terbagi atas dua yaitu motivasi yang berada di dalam diri individu
77
(motivasi internal atau self-motivation), sementara motivasi yang berasal dari luar
individu disebut motivasi eksternal. Motivasi ini berguna demi menarik minat lebih
siswa untuk belajar. Biasanya guru atau orang tua sebagai sumber motivasi
eksternal dapat memberi reinforcemen positif seperti pemberian hadiah jika siswa
mencapai keberhasilan agar dapat menambah motivasi siswa dalam belajar. Hal ini
juga berkaitan dengan prilaku siswa dalam proses belajar mengajar. Ketika ada
siswa yang malas, pemberian hadiah dapat menambah semangat siswa untuk mulai
belajar. Guru juga harus mampu membimbing siswa yang kesulitan dalam belajar
pembelajaran siswa.
fasilitas internet seperti google atau web-web tertentu dalam pencarian informasi
pendukung belajar. Selain itu siswa juga dapat belajar menggunakan komputer
untuk membuat data, email, atau melakukan pekerjaan rumah. Semua itu dapat
dikolaborasikan untuk membuat kelas dan suasana belajar menjadi lebih efektif.
78
DAFTAR PUSTAKA
Cennamo, K. S., Ross, J. D., & Ertmer, P. A. (2014). Technology Integration for
79
KONTRIBUSI
kesimpulan.
untuk Belajar.
dalam Belajar.
80