Perkembangan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari.
Teknologi memegang peran penting hampir di setiap aspek kehidupan. Hal ini tentu saja dikarenakan kemudahan-kemudahan yang diberikan oleh teknologi itu sendiri kepada setiap penggunanya.
Kemudahan berkomunikasi adalah salah satu keuntungan yang diperoleh dari
dunia teknologi. Jika kita berbicara tentang kemudahan komunikasi, internet adalah produk andalannya.
Internet dan remaja adalah dua hal yang saling terkait. Survei dari Kementerian Komunikasi dan Informasi di Indonesia menunjukkan bahwa penggunaan internet terbesar adalah mengakses media sosial (Ayun, 2015).
Tidak dapat dinafikan satu fenomena komunikasi di dunia Internet yang
semakin popular pada ketika ini ialah media sosial. Facebook, Twitter, Instagram, Path, Pinterest hingga Google+ semakin digunakan secara universal dan meluas. Indonesia adalah antara negara yang mempunyai pengguna media sosial aktif terbesar di dunia (Samsudin A Rahim, 2015).
Ada begitu banyak kemudahan dan berbagai konten-konten menarik yang
disediakan oleh media sosial, seperti komunikasi tak terbatas jarak dan waktu, bahkan melakukan panggilan video yang membuat kita bisa secara tidak langsung bertatap wajah dengan lawan bicara kita.
Masa remaja seringkali dihubungkan dengan mitos dan stereotip mengenai
penyimpangan dan tidakwajaran. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya teori-teori perkembangan yang membahas ketidakselarasan, gangguan emosi dan gangguan perilaku sebagai akibat dari tekanan-tekanan yang dialami remaja karena perubahan- perubahan yang terjadi pada dirinya maupun akibat perubahan lingkungan (Retnowati, 2013). Salah satu bentuk ketidakwajaran remaja terhadap pemakaian media sosial adalah ketidakmampuan untuk mengontrol diri sendiri.