Anda di halaman 1dari 11

Yang paling tua cium gak main-main. Minhee masih dipangkuan pahanya yang keras, posisi lebih tinggi.

Lelaki kurus dengan rambut blonde kewalahan.

Bibir tipis Seungyoun ngejar serakah bibi delima di depan wajahnya, Minhee nyoba beberapa kali mundurin
kepalanya karena bibirnya beberapa kali kegigit lelaki berambut hitam.

Seungyoun meremat pinggang Minhee, perintah untuk sang submisif buat patuh, terima dan diem di tempat
untuk dicumbu. Lelaki berdarah campuran itu ga punya pilihan; Minhee akhirnya nurut. Pasrah dilahap
dominannya.

P 17-1
Bibir Seungyoun yang kesehariannya gak banyak ngeluarin suara karena sifat cueknya nyembunyiin wonder
disana. Lidahnya yang panjang dengan mudahnya jangkau sana-sini, lincah ngobrak-ngabrik isi mulut
Minhee, menggelitik langit mulutnya.
"hmmmh-" Minhee sensitif disana, Seungyoun makin tersulut.
Minhee remat-remat sisi rahang Seungyoun, ngangkat kepala Seungyoun buat terus, obrak lagi, lagi, lagi,
lagi-
Beberapa kali gigi mereka terantuk beradu. Bodo amat. Nafsu sudah diujung. "k-khaa-"
Dominan mana peduli rengekan disela ciuman. Alih-alih rematan Seungyoun bergeser keatas, ngelepas kaos
tipis ungu tua dari tubuh Minhee. Memang dasar kainnya gak berguna, kerobek dibagian samping.
Seungyoun gak bisa nunggu lagi.

Ciuman kelepas karena baju harus dilepas. Minhee kewalahan ambil nafas, saliva dimana-mana, ujung bibir
robek kegigit ganasnya Seungyoun, wajah bersemu luar biasa, ditambah dada naik turun.
Surga dalam bentuk manusia. Sekarang ada pasrah tepat di depan mata Seungyoun.

Kulit putih kaukasian Minhee gak keliatan pucat karena darah Asia juga ngalir disana. Minhee lelaki tulen,
tapi mulus tanpa titik cacat. Ibarat kertas kosong suci, Seungyoun siap ngelukis disana, untuk ditandai,
dinodai.

"bangsat-" Seungyoun kecup-kecup leher Minhee yang basah karena keringet, ngeluarin pheromone wangi
minta digagahi, "-lo bahkan gak punya payudara, tapi fuck, Minhee, sayang-"
Chup, chup, chup, chup
"k-kak- pelan- hh kegigit!"

Lelaki yang sekarang matanya berkabut seakan digoda kenikmatan semesta gak peduli. Mangsanya di depan
mata, dia lapar.

"punya gue- Minhee- gue-" kecupan dominan turun drastis tiba-tiba ke perut, ke pinggang, gigit, "-punya
gue."

Minhee ngadahin kepalanya, lidah Seungyoun main-main di pusarnya. Kegelian, tapi nafsunya luar biasa
dimanja.
Yang lebih muda narik kasar rambut Seungyoun, peluk lelaki kesayangannya. Minhee gak kuat-
Seungyoun jadi bodoh disaat kaya gini; kode berhenti dari Minhee gak ditangkep dan dengan kurang ajar
malah menggeser wajahnya, menjilat salah satu puting Minhee.
Sambil meremas kepala yang masih di tangannya, Minhee kelabakan, "ka- kak! ja-jangan!"

P 17-2
Gak peduli, Seungyoun masih betah menjilat disana. Muter-muter disekitar aerola berwarna merah muda
kecoklatan. Sekali, bibir tipisnya menguncup, menenggelamkan puting Minhee ke dalam mulutnya.
Minhee membusungkan badannya. " God- ka- kak!"
Yang nyiksa senyum-senyum kesenengan, tangannya dengan jahil menjawil satu lagi puting Minhee yang
lagi gak dikerjain mulutnya.

Jari Seungyoun yang kasar dan main-main terus di titik sensitif Minhee. Si korban kejahilan sesekali
ngelempar kepala ke belakang, ke samping-
Tiba-tiba tubuh Minhee dibanting kesamping.

Minhee ngambil nafas, matanya yang berkedip-kedip karena kaget nangkep bayangan di depannya,
Seungyoun memerangkap badan kecilnya dibawah tubuhnya yang lebar karena bisep tubuhnya.

Yang di atas senyum penuh arti, buka kaosnya yang sedari tadi udah nempel gak nyaman ditubuh karena
keringat.
Minhee meneguk kasar ludahnya. Gigit kenceng bibir bawahnya.
'Fuck.'
Seungyoun ketawa remeh, "kenapa? Liat kemana?"
Yang dibawah geleng-geleng malu. Kepercayaan dirinya yang tadi meledak-ledak sekarang hangus total.
Seungyoun senyum gemas, kecup kening submisifnya, "gue punya lo juga-" kecup lagi bibirnya, "-pegang."
Minhee natap bingung Seungyoun yang matanya cuma beberapa senti di depannya.
Pegang apanya?
"-pegang, Mini. Apa yang lo mau dari gue?" Minhee masih mandang ragu-ragu.
Mata coklatnya berjalan-jalan.

Akhirnya tangan mungilnya bergerak, ngelus-ngelus bisep lengan Seungyoun yang kerasa keras dibawah
telapaknya.

Minhee gigit bibirnya lebih kenceng pas tangannya sampai di perut Seungyoun. Bagian tubuh Seungyoun
yang selalu bikin fantasinya liar melambung tinggi.
Tangannya ngelus pelan, mijat halus tumpukan berbentuk kotak yang belum sempurna disana.

P 17-3
Seungyoun menggeram rendah pas Minhee nyubit Happy trail nya.
"Ci-cium." Cicit Minhee dengan mata penuh nafsu dibalik keluguan wajahnya.

Seungyoun nurut, bukan bibirnya, tapi lidahnya langsung terjun masuk membelah bibir Minhee yang belum
siap tanpa aba-aba.
Lidah Minhee ikut terulur ke depan. Bibir keduanya gak bertemu, tapi lidah terkait di luar mulut.

Tangan Minhee masih main-main di tubuh bagian depan Seungyoun. Tangan mungil yang mirip kaya tangan
anak kecil itu malah gak inosen sama sekali.
Tangannya turun, turun, turun-

Seungyoun menggigit bibir Minhee geram. Turun ke lehernya, kecupan beberapa kali ditinggalkan sebelum
Seungyoun menegakkan tubuhnya.
Tangan Minhee disana, main-main dengan kejantanan dominan yang masih berbalut celana. "Kakak-"
Minhee memperhatikan objek dibawah tangannya, "-besar, keras."
Seungyoun masih diam di posisinya, dalam hati gusar karena lelaki di depannya sesekali meremas penisnya.
"M-mau."
Hah?
Seungyoun bengong disana.
Mabok gak mabok, Minhee emang pinter ngebakar nafsu lawannya. Minhee ngeraih tangan Seungyoun yang
masih termangu merhatiin Minhee. "Gak ada lube, kan?"
Seungyoun mengeryit, " lube? Apaan?" "Biar gak kesakitan, pake ini aja ya?"
Minhee dengan lugunya ngelipet beberapa jari Seungyoun, terus melahap jari telunjuk dan jari tengah
Seungyoun.

Lelaki bermata kelam itu membuang kasar nafasnya, wajahnya tertunduk cium dagu yang muda gak habis
pikir sama kelakuan Minhee.
" Damn, damn, damn- Mini, baby- kenapa? "

Seungyoun makin berdiri, tangannya dilahap, dijilat, diemut sedemikian rupa. Dia gak bisa gak ngebayangin
kalo jarinya itu bisa aja penisnya.
Lidah Minhee yang lihai mainin jari Seungyoun, sekarang masuk tiga buah dimulutnya yang basah dan
sempit.

P 17-4
Seungyoun kalut mandangin lidah sang submisif, jari-jarinya dia masukin ke dalam mulut Minhee sedikit
lebih dalam, menekan lidah Minhee.
Bukan tersedak, Minhee malah nutup matanya, nikmatin jari Seungyoun yang makin masuk ke dalam
mulutnya.
'Shit. Shit. Shit.'
Seungyoun narik tangannya dari sana, buru-buru ngelepas celana pendek Minhee. Minhee teriak kaget, tapi
tetap nurut celananya di lempar gitu aja.
"Good boy." Seungyoun muji Minhee ditengah nafasnya yang menderu. Gairah diujung tanduk. Seungyoun
narik karet celananya sendiri, ngelepas total pakaiannya.
Keduanya telanjang habis sekarang.
Minhee memekik rendah di tenggorokkan mandangin penis Seungyoun yang polos tegak di depannya.
Minhee mau, mau, mau-
Seungyoun mendekat, cium Minhee di hidung.
"Mini, gue gak tahan," pipi Minhee dikecup lagi, "bangsat, setan kecil penggoda." Minhee mencebik bibirnya
gak terima.
"Sekarang gimana, sayang?"
Minhee merona, dipanggil segitu manisnya sama lelaki di depannya.
Tapi dia gak mau lama-lama tersipu. Kakinya gelisah mau Seungyoun di dalamnya.
"Ma-masukkin."
Seungyoun mandang Minhee dengan alis nyatu, "apanya?"
"Jari kakak, yang tadi basah-" Minhee merengek, tangannya ngegapai-gapai jari Seungyoun, "masukkiiiin."
Seungyoun kedip-kedip, ngeliat Minhee melebarkan kakinya, Seungyoun gak segitu bodoh harus dimasukkin
kemana jarinya.

Akhirnya, sang dominan meraba pintu masuk lubang Minhee. Pelan-pelan mainin pinggirannya. Sesekali
tarik sedikit kulit disana.
Minhee geleng-geleng kesel, "kakaaaaak." "Bentar, harus hati-"
"Masukkin kak- jarinya-" rengek Minhee frustasi.

P 17-5
Seungyoun ngalah, masukkin satu telunjuk habis ke dalam.
Finally, finally, finally-
Mata Minhee memejam nikmat. Jari Seungyoun segitu panjang, berlekuk dan kasar. "Ge-gerakkin kak,
longgarin biar gue gak sakit nanti."
Dibales anggukan, pelan-pelan jari dominan maju mundur, longgarin dinding yang menjepit tangannya. Satu
jari ditambahin.
Ditambah lagi. Lagi.
Total empat di dalam.
Nafas Minhee putus-putus. Kepala mengadah ke atas. Bibir digigit karena nikmat. Mata ketutup-kebuka gak
konsisten.
Pinggul rampingnya bergerak-gerak, ngikutin pergerakkan Seungyoun yang masih koyak daging analnya.

Yang paling tua disana mandang takjub reaksi Minhee. Ini masih jari, walau empat, belum ada apa-apanya
sama penisnya.
Belum lagi di dalam Minhee panas. Keringat muncul di pelipis Seungyoun.
Shit shit shit shit'
Seungyoun bergerak condong ke depan, kecup banyak wajah Minhee yang nikmatin tusukan di bawah.
"Mini-" bisik dominan, "gue masuk ya- sekarang."
Minhee ngangguk antusias, matanya yang tertutup hampir setengah mandangin Seungyoun yang ngelepas
jarinya. Yang di bawah bergerak-gerak gak sabar.
Seungyoun ngelingkerin tangan di penisnya sendiri, remas sampai precum keluar, cukup buat basahin
kejantanannya.
Minhee dicium lagi, "bilang kalo gue harus berhenti-"
Geleng-geleng heboh, Minhee merengek lagi, "ja-jangan berhenti. Terusin, terusin, terusin-" Seungyoun
kecup lagi, "okay, baby. Kalo itu yang lo mau. Gue nurut."
Akhirnya sang dominan ngarahin penisnya di depan lubang yang sedari tadi mengerut-ngerut lapar.

P 17-6
Gesek, gesek, gesek-
Seungyoun masukkin sempurna langsung penisnya. "HAAAA- KAAAAAK-"
Minhee menggeleng, terlalu banyak di dalam, penuh, sesak. Seungyoun menggeram, keningnya menempel di
kening submisifnya. "Mini, ya tuhan. Sempit- shit-"
"Sakit kak. Sa-sakit. Penuh-"
" Ssshhh-" Seungyoun tenangin lelaki di bawahnya, jilat dagu Minhee yang mengadak ke atas, "-sebentar."
Seungyoun tanpa aba-aba mulai gerakkin penisnya di dalam.
Pelan-pelan, sedikit-sedikit.
Terus, sampai Minhee keliatan terbiasa.
Sampai lubang dibawahnya gak mencengkram erat. Sampai lipatan kening Minhee hilang.
" Ah- hnnn-" "aah- ha- kak-"
"K-kak Seungyoun-"
Sampai desahan keluar dari mulut mungilnya. Terus.
Terus. Terus. Terus.
Sampai yang tertua gak tahan.

Mengeluarkan kejantanannya sampai sisa sedikit di dalam, lalu tabrak kuat anal yang digagahi sampai
penisnya habis masuk.
"KAAAAAK- AHHHHNGG"
Kepala Minhee keangkat, tangan mungilnya cengkram berantakan bantal di kepalanya. Kedua matanya
terbalik

P 17-7
keenakan.
Seungyoun ulangi lagi. Ulangi lagi. Ulangi lagi.

Minhee gelagapan, kakinya menendang kasar udara, lidahnya lolos dari mulutnya, oksigen tiba-tiba susah
dihirup.
"Lagi! La-lagi hmmmmmh."

Lelaki berambut blonde di bawahnya bereaksi kaya aktor porno. Cantik, polos tapi begitu binal. Suara khas
lelakinya tiba-tiba melengking ditelinga.

Seungyoun menggeram. Mahluk seindah ini punya dia; punya dia buat dikotorin, diberantakkin, dilahap,
dikoyak.
"Bangsat, sayang."

Seungyoun masih menusukkan penisnya di dalam keras-keras. Tangan kurus Minhee bergerak ke bawah, mau
raih penis mungilnya sendiri.
Semua yang ada di Minhee terlihat mungil dan gak berdaya di bawah Seungyoun.

Sang dominan, yang pinggulnya masih berayun buat manjain kesayangannya bergerak, cengkram tangan
Minhee yang mau cari kenikmatan dari tanganny sendiri.

" No, sweetheart-" Seungyoun pandang remeh Minhee, "-gue bisa bikin lo ejakulasi cuma dengan tusukan-"
Seungyoun kecup random wajah Minhee, mampir di frecklesnya, "-diem aja."
Mata Minhee berair, suaranya mendenguk, "m-mau keluar kak. Gak tahan, gak tahan-" "Iya, sayang, sedikit
lagi. Sabar-"
Genjotan dominan yang awalnya udah kasar, makin menjadi-jadi.
Pinggul Minhee ditarik, Seungyoun benerin posisinya biar penisnya bisa melesak lebih masuk.
Plak.
Tamparan gak main-main hinggap di bokong Minhee, "kurus, tapi bagian ini- shit, you well fed, honey."

Mulut Minhee terbuka lebar, saliva yang kekumpul disudut mulutnya keluar bebas. Seungyoun
menggenjotnya lebih lebih lebih cepat.
Plak plak plak
"Tadi lo panggil gue apa?"
Plak

P 17-8
Minhee gak ngubris, kepala menyamping nikmatin perlakuan brutal Seungyoun di analnya. "Mini, gue
ngomong sama lo."
Plak
"S-sir."
Seungyoun ketawa, gigi bergemelatuk nahan hormon melejit di dasar perutnya. "Sekali lagi."
Minhee buka matanya, natap Seungyoun dengan matanya yang sayu gak fokus. Wajahnya bersemu padam.
" S-sir. To-tolong, mau ke-keluar." Brugh
Seungyoun tersulut sampai akar. Kedua tangannya mengepal di samping kepala Minhee, nekuk badan
Minhee hampir jadi dua. Kaki rampingnya mengakang lebar ke samping, bokong keangkat tinggi.
" Hmmm-"geram Seungyoun sedikit emosi, "Ini, sayang-"

Minhee digempur habis.

"Kak- kak ahhhh hhhh hnnnn no-"


Minhee menggigit bibirnya "Lagi- kak! Lag- hngg-" gelengan frustasi.
"Haaa- ahh hhhh kak C-Seungyoun-"
Sedikit lagi.

P 17-9
"Hhhhhh haa- hnn hm- nyaaaa ah-" " AAAH KAKAAAAAK-"

Splurt.

Minhee keluar. Cairan putih kental banyak keluar dari penis mungilnya. Perut Seungyoun terciprat. Lebih
banyak menggenang di perut submisif sendiri.
"U-uh."

Minhee mengejang, cairan panas Seungyoun mengalir masuk ke dalam analnya, terlalu sempit di dalam,
akhirnya cairan Seungyoun keluar dari lubang Minhee.
Keduanya meraup rakus oksigen panas berbau sex disekitarnya.
Mata Minhee masih tertutup sembunyi dibalik kelopak, kepala masih mengadah ke atas.
Totally, best ejaculation he has ever got.

Seungyoun mengelus rambut Minhee yang basah berkeringat. Berulang kali Seungyoun ninggalin jejak bibir
di kening yang lebih muda.
"Mini, hei-" cium lagi, tangannya sambil ngeluarin penisnya dari dalam Minhee, "-gak apa-apa?" Minhee
ngangguk lemah, tenaga habis kekuras.
Plus, pinggulnya pegal karena ditekuk.
"Apa yang lo rasain sekarang? Sakit?" Seungyoun ngelus pinggul, "-maaf, gue gak ngontrol diri." Minhee
ketawa kecil, geleng-geleng lemah, "gue suka kok."
Yang lebih tua cubit halus pipi lelaki kurus dibawahnya, "-cantik. Lo ejakulasi, mata terbalik, tapi cantik."
Minhee pukul lemah dada telanjang di depannya, "lo kira gue bakal seneng dibilang gitu?"
Seungyoun ketawa, "seksi, serius."

P 17-10
Pukul lagi, bibir manyun sedikit. "capek, mau tidur."
Seungyoun ngangguk, senyum kecil, " go ahead, gue bersihin badan lo nanti." Bibir Minhee
diraup lagi, kali ini jauh lebih lembut.
"Udah, tidur ya. Gue ke kamar mandi."
Minhee ngangguk, rela-gak rela ngelepas tubuh Seungyoun dari tangannya. Minhee tidur pulas,
gak bangun walaupun Seungyoun bersihin badannya.

P 17-11

Anda mungkin juga menyukai