Prologue|| Chapter 1|| Chapter 2|| Part 3|| Chapter 4|| Chapter 5|| Chapter
6|| Chapter 7
Length : Chapter
Rated : PG15
Main Cast : Cho Kyuhyun, Han Sungrin, Lee Hyukjae, Jang Jaerim
Author : NinaChan
Twitter : @byeolnim13
Wattpad : @SuperKyuMan
Happy Reading^^
Kyuhyun mengerang kesal saat suara ketukan itu berubah menjadi gedoran.
Ia memasukkan seluruh tubuhnya ke dalam selimut, namun masih tidak bisa
meredam suara gedoran tersebut.
"Nona Han!" Kyuhyun berteriak dengan suaranya yang serak. "Cepat bayar
uang sewa agar Jang Ahjumma berhenti menggedor pintunya!"
Sungrin keluar dari kamar mandi dengan sebuah sikat gigi berada di dalam
mulutnya. Ia melihat jam, ini bahkan masih belum pukul setengah 6. Tidak
biasanya Jaerim menggedor rumah penyewa sepagi ini.
"Annyeong haseyo."
"Nanti aku akan belikan susu untukmu. Hati-hati di jalan. Beristirahatlah jika
merasa lelah," pesannya yang didengar sambil lalu oleh Sungrin.
"Ayahmu memecatku."
Kyuhyun yang baru bangun dari tidurnya itu tentu saja tidak bisa diharapkan
untuk memberi solusi pada masalah Hyukjae. Pria itu hanya mengerutkan
keningnya dalam-dalam dan membiarkan Hyukjae terus mengguncang-
guncang kedua lengannya.
"Kau masih punya uang, kan?" tanya Kyuhyun. "Aku tadinya ingin pinjam
uangmu untuk beli susu. Susu Nona Han habis, pagi ini saja GaemGyu belum
diberi makan. Kasihan sekali, kan?"
"Masalahnya aku juga sedang diusir dari rumah. Aku tidak berani membujuk
ayahku. Aku bahkan tidak berani melihat wajahnya lagi setelah terakhir kali
dia menamparku dan mengusirku."
"Di sini? Di kamar yang sempit ini? Bersama aku dan Nona Han?" tanya
Kyuhyun memastikan yang dijawab dengan anggukan oleh Hyukjae.
"Bukankah kau bilang tempat ini sangat sesak hingga kau tidak bisa
bernapas? Bagaimana jika nanti kau mati karena tidak tahan tinggal di sini?
Jika kau mati di sini aku akan mengingat kematianmu seumur hidupku. Itu
terdengar mengerikan."
Ucapan Kyuhyun terhenti saat terdengar bunyi gedoran di pintu. Kedua mata
Kyuhyun membulat, ia lalu bertanya dengan suara berbisik pada Hyukjae.
"Kau sudah mengunci pintunya?"
"Astaga, hubungan menjijikkan macam apa ini? Ya, kau berselingkuh dengan
pelayanmu sendiri di kamar istrimu?"
Kyuhyun tidak menyahut. Namun terlihat jelas jika ia sedang pura-pura tidur
karena ia memejamkan kedua matanya rapat-rapat hingga tercipta garis-garis
kecil di sekitar matanya.
"Ya! Aku dengar saat kau bilang untuk pura-pura tidur!" Jaerim menendang
kaki Kyuhyun, membuat pria itu memekik kesakitan meski kedua matanya
tetap terpejam rapat.
"Ya! Cho Kyuhyun! Kau ingin aku mengacak-acak sendiri lemari istrimu dan
mengambil semua uang simpanannya?!"
"Kasihan Nona Han, nanti dia menangis jika uang di stoplesnya diambil."
"Aku kasihan padamu," sahut Kyuhyun cepat. "Tapi aku tidak punya uang.
Tapi sungguh, aku kasihan pada Jang Ahjumma yang punya hutang di bank
dan gedungnya akan disita jika tidak bisa melunasi. Jang Ahjumma, ada aku
yang kasihan padamu di sini. Jadi kau tenang saja."
"Kau tidak mau bertanggung jawab padaku! Tidak usah pura-pura baik!
Khawatirkan saja istri dan anakmu dan juga susu sialan mereka!" Hyukjae
berseru kesal sembari mendorong dada Kyuhyun.
"Kau ingin aku bertanggung jawab bagaimana, eoh? Aku tidak mau ditampar
oleh ayahku lagi. Tiga kali itu sudah cukup banyak, Pelayan Lee!"
"Lalu aku harus bagaimana? Orang tuaku akan sangat kecewa padaku
karena hal ini. Ini semua salahmu, Cho Kyuhyun! Kau menghancurkan
hidupku," kata Hyukjae sebelum menutupi wajahnya dengan kedua
tangannya dan menangis semakin keras.
"Tidak, hanya Nona Han saja yang kubuat hamil," sangkal Kyuhyun dengan
wajah serius. "Dan lagi, bukan aku yang datang ke sana-ke sini. Nona Han
yang datang padaku. Saat itu dia mengantarkan jajangmyun. Aku sedang
mabuk. Lalu... Lalu aku... Apa yang kulakukan setelahnya?" Kyuhyun
bergumam tidak jelas sambil memiringkan kepalanya, mencoba mengingat
apa yang ia lakukan pada Sungrin malam itu.
Jaerim mendesah panjang. Ia tidak ingin tahu detail tentang kejadian itu
meski Kyuhyun terlihat bersusah payah mengingatnya untuk diceritakan
padanya. "Lalu kenapa pelayanmu ini?"
"Karma itu benar-benar ada, kan?" Jaerim bertanya dengan nada angkuh
sambil melipat kedua tangannya di depan dada. "Kau baru membuatku
kehilangan kesempatan untuk bekerja di Young House kemarin dan sekarang
kau kehilangan pekerjaanmu. Dan coba tebak, meski kau telah mencurangiku
dalam wawancara kemarin aku tetap bisa diterima bekerja di sana."
"Ya, kau pikir karena siapa kau bisa bekerja di sana? Aku lah yang semalam-"
"Young House itu salah satu anak perusahaan Cho Corporation." Perkataan
Kyuhyun membuat Hyukjae menghentikan ucapannya.
"Itu perusahaan milik ayahku. Akan diwariskan padaku nantinya. Jadi Jang
Ahjumma, karena kau bekerja di calon perusahaan milikku, bisakah untuk
sementara kau tidak mengganggu Nona Han dengan uang sewa? Kasihan
dia baru dipecat dari pekerjaannya," kata Kyuhyun yang membuat Jaerim
mendecih.
"Jang Ahjumma, apa Pelayan Lee boleh menumpang di sini?" tanya Kyuhyun.
"Terserah kau! Kau yang menyewa kamar ini, tidak perlu minta
persetujuanku."
"Bukan menumpang di kamar ini. Tapi di kamar lain yang kosong. Kamar ini
akan jadi sangat sempit jika diisi oleh 3 orang."
"Aku lebih suka dipanggil Tuan Muda daripada Anak Muda," sela Kyuhyun. Ia
mengerjapkan kedua matanya saat melihat Jaerim melotot padanya.
"Aku menyewakan kamar di gedung ini. Itu artinya orang yang ingin tidur di
kamarku harus bayar. Tidak ada istilah menumpang kamar tanpa bayar!"
Jaerim lalu menatap Hyukjae yang masih menatap tajam ke arahnya.
"Apalagi untuk orang sombong sepertinya. Ingatkan Sungrin untuk bayar
sewa setelah dia punya uang!"
"Dasar tidak tahu terima kasih," desis Hyukjae setelah Jaerim meninggalkan
kamar tersebut. "Tahu begini aku tidak usah merekomendasikannya pada
Jonghoon Hyung. Apa sekarang aku harus menelepon Jonghoon Hyung dan
minta agar Ahjumma itu dipecat?"
^_^
"Pekerjaanmu memang banyak, tapi kau akan diberi bayaran yang lebih
besar dari bayaran petugas kebersihan pada umumnya. Kau bisa bandingkan
bayarannya, tidak ada yang membayar sebanyak kami untuk pekerjaan yang
sama."
"Nona Han, kau sudah pulang?" Kyuhyun yang sedang memasak ramyun
menyambut kedatangan Sungrin dengan wajah cerianya. Sungrin
menghampirinya dan menunjukkan ponsel padanya.
"Tidak. Pelayan Lee dipecat, jadi tidak ada yang mengantarku ke kampus.
Aku tidak tahu naik bus. Aku tidak punya kartu langganan naik bus. Dan aku
tidak mau naik bus." Kyuhyun mematikan kompor lalu membawa panci berisi
ramyun yang baru matang itu ke atas meja yang sebelumnya telah ia letakkan
di tengah-tengah ruangan.
"Sudah makan?"
"Aku akan buatkan susu untukmu." Dan itu jelas membuat Sungrin kecewa.
Kyuhyun hanya ingin memberi makan bayinya dan tidak peduli jika ibu yang
tengah mengandungnya juga tengah kelaparan. Karena itu, tanpa
mempedulikan teriakan kesal Kyuhyun, Sungrin memakan ramyun milik pria
itu dan sengaja menyeruput kuahnya keras-keras.
"Diminum saja. Kasihan GaemGyu belum minum susu sejak pagi. Nanti aku
cari uang untuk beli susu yang enak agar kau tidak malas meminumnya."
"Nona Han! Mengapa kau suka sekali memukul kepa-" Perkataan Kyuhyun
terhenti saat Sungrin membekap mulutnya. Mulut Sungrin bergerak, namun
Kyuhyun tidak memperhatikan apa yang dikatakan gadis itu karena kini kedua
matanya tertuju pada stoples berisi uang yang Sungrin angkat dengan tangan
kanannya. Gadis itu mengeluarkan beberapa lembar uang, melicinkannya lalu
memberikannya pada Kyuhyun.
"Gunakan uang ini untuk membeli susu." Kyuhyun membaca kalimat yang
Sungrin ketik di ponselnya. "Dengan uangmu? Boleh beli susu untuk
GaemGyu dengan uangmu?" tanyanya memastikan yang diangguki oleh
Sungrin. Gadis itu lalu menghapus air mata di wajah Kyuhyun dengan kasar
sebelum mengetik di ponselnya.
'Kau akan jadi ayah, mengapa cengeng sekali? Menangis hanya gara-gara
susu! Apa kau tidak malu didengar anakmu?'
Kyuhyun menatap perut Sungrin sambil menghapus sisa air matanya. Ia
membersit hidungnya sebelum menatap Sungrin. "Ibuku tidak minum susu
saat hamil adikku. Ibuku sedang sakit. Dia meninggal, adikku juga. Kau tidak
boleh seperti itu. Kau harus rajin minum susu agar kau dan juga GaemGyu
sehat."
Mulut Sungrin sedikit terbuka. Satu lagi kisah sedih yang dialami oleh
Kyuhyun yang tidak pernah Sungrin duga sebelumnya. Pria itu pernah
kehilangan adik yang sedang dikandung oleh ibunya. Itu sedikitnya
menjelaskan mengapa Kyuhyun selalu memaksa Sungrin minum susu,
bahkan rela bangun tengah malam dan membuatkannya susu jika Sungrin
melewatkan minum susu sebelum tidur.
"Masih ada kembaliannya," bisik Kyuhyun pelan yang membuat alis Sungrin
bertaut bingung. Ia lalu mengikuti arah pandang Kyuhyun yang menatap uang
di tangannya. "Untuk beli susu GaemGyu masih ada kembaliannya. Apa aku
boleh beli es krim? Aku ingin makan es krim stroberi."
^_^
"Pelayan Lee!" Jaerim memanggil Hyukjae dengan keras saat pria itu kembali
melangkahkan kakinya. Ia menatap Hyukjae ragu-ragu sebelum berjalan
menghampirinya sambil mengaduk-aduk isi tasnya. Setelah berdiri di
hadapan Hyukjae, ia mengeluarkan sebuah gantungan yang berisi banyak
kunci yang menimbulkan bunyi bergemerincing. Ia menggumamkan sesuatu
sambil memilah kunci-kunci itu sebelum melepas salah satunya dan
menyodorkannya pada Hyukjae.
"Kamarnya akan terasa sangat sempit jika kau ikut tidur di sana. Jangan
mengganggu mereka! Tidurlah di sini. Tidak usah pikirkan sewanya!" Jaerim
menjejalkan kunci tersebut ke dalam genggaman Hyukjae.
"Dan terima kasih. Aku baru tahu jika kau yang merekomendasikanku hingga
aku bisa bekerja di Young House."
"Aku juga tidak mau menerima belas kasihanmu!" Jaerim menahan tangan
Hyukjae, tidak mau melepaskan tangan yang baru mengembalikan kuncinya
begitu saja.
"Aku tidak mau menerima belas kasihanmu tapi aku juga tidak bisa menolak
pekerjaan ini. Aku sangat membutuhkannya. Karena itu... Karena itu
menginaplah di salah satu kamarku meski hanya semalam! Jangan
membuatku menerima sesuatu darimu tanpa memberimu apa-apa. Aku tidak
bisa seperti itu."
Hyukjae menatap gadis di hadapannya itu dengan kening berkerut. Baru kali
ini ia bertemu dengan gadis seperti ini. Biasanya gadis-gadis yang hanya
menjadikannya alat untuk bisa masuk ke salah satu perusahaan milik Cho
Corporation akan langsung mendepaknya begitu mereka mendapat posisi
yang mereka inginkan. Bukan hanya sekali atau 2 kali ada gadis cantik yang
mendekatinya hanya untuk mendapatkan koneksi ke Cho Corporation, namun
karena memang pada dasarnya Hyukjae lemah pada gadis-gadis cantik ia
tidak pernah bisa menolak keinginan mereka.
Baru kali ini ia merekomendasikan seorang gadis tanpa perlu gadis itu
merayunya terlebih dahulu.
Dan baru kali ini ada seorang gadis yang tidak mendepaknya dan justru
memberinya sesuatu setelah mendapatkan posisi di Young House.
"Kau sudah makan malam? Mau makan bersamaku dan adikku?" tawarnya,
masih dengan senyum lebar di wajahnya.
Dan gadis yang tersenyum dengan lebar, itu juga salah satu kelemahan
Hyukjae. Karena itulah kemudian ia menyodorkan lolipop berwarna merah
muda yang berada di saku jaketnya yang sebenarnya untuk Kyuhyun pada
Jaerim. Bukan berarti senyum lebar Jaerim telah membuatnya bertekuk lutut.
Ia hanya ingin memberikan sesuatu pada gadis itu karena telah
mengundangnya untuk makan malam.
^_^
Malam telah larut. Sungrin menaiki tangga setelah membuang sampah saat ia
tidak sengaja melihat Hyukjae membuka pintu sebuah kamar yang berada
tepat di bawah kamarnya.
"Kau belum tidur, Nona Han?" tanya Hyukjae sambil menghampiri Sungrin. Ia
lalu mendongakkan kepalanya ke atas, mencoba melihat kamar Sungrin.
"Kau meninggalkan Kyuhyun sendirian? Dia bisa menangis jika kau terlalu
lama meninggalkannya sendirian."
'Di mana kita bisa mengobrol berdua tanpa diganggu oleh Kyuhyun?'
"Tadi aku punya lolipop. Tapi sudah habis," kata Hyukjae. Ia mengedarkan
pandangan ke sekelilingnya sebelum menatap Sungrin sambil meringis. "Air
juga tidak ada. Maafkan aku."
"Dia memang begitu. Aku juga terkadang sangat kesal dengan sikapnya."
"Apa sifatnya semanja itu hingga dia terlihat seperti anak autis? Memalukan
sekali! Bisa-bisanya sampai dikira anak autis!"
"Tentu saja tidak!" Hyukjae menjawab dengan tegas. "Dia sudah seperti itu
sejak kecil, tapi aku jamin dia tidak menderita autis. IQ-nya bahkan lebih
tinggi dariku. Dia sangat pandai matematika walaupun tidak pernah belajar.
Tapi jangan suruh dia mengerjakan matematika, dia tidak menyukainya. Dia
hanya suka main game."
'Sudah seperti itu sejak kecil? Dia memang manja dari asalnya?'
'Ibunya meninggal saat dia umur 8 tahun karena sakit. Saat itu ibunya sedang
hamil. Dia pernah menceritakannya sedikit, jadi tidak apa-apa jika kau
menceritakan lebih rinci padaku.'
'Kalau begitu aku akan percaya jika Kyuhyun penderita autis! Dia bersikap
menyebalkan seperti itu karena dia anak autis!'
"Aissh, sudah kubilang dia bukan autis!" Hyukjae menyanggah dengan gusar.
Ia menghembuskan napas kasar, berpikir dari mana ia akan mulai ceritanya.
"Hubungan Tuan Cho dan Nyonya Cho tidak harmonis. Bukan berarti mereka
sering bertengkar, mereka bahkan tidak pernah bertengkar. Mereka hidup
seperti orang asing. Hubungan mereka sangat dingin. Aku tahu sendiri karena
aku besar di rumah itu. Tuan Cho juga tidak dekat dengan Kyuhyun. Dia
jarang bicara pada Kyuhyun. Tapi karena Kyuhyun sangat dekat dengan
ibunya dan semua pelayan menyayanginya dia tidak kekurangan kasih
sayang meski diacuhkan oleh ayahnya sendiri.
"Nyonya Cho tidak pergi ke dokter kandungan agar tidak ada yang tahu jika
dia hamil. Dia bahkan tidak minum susu untuk ibu hamil karena takut
ketahuan. Dia berencana sebelum perutnya semakin besar akan pergi
membawa Kyuhyun. Tapi kemudian ia meninggal. Tiba-tiba meninggal saat
sedang tidur bersama Kyuhyun."
Usianya saat itu masih 8 tahun. Kyuhyun yang diam-diam merawat ibunya
yang sedang sakit. Dan agar adiknya yang sedang tidur di dalam perut ibunya
bisa terus hidup, Kyuhyun menjaga rahasia itu dari semua orang agar Tuan
Cho tidak bisa menyentuhnya dan melakukan hal yang tidak-tidak pada
adiknya itu. Dalam otak kecilnya yang sederhana itu Kyuhyun cukup mengerti
jika ayahnya tidak ingin punya anak. Bahkan tidak ingin memiliki dirinya.
Kyuhyun cukup memahami hal itu.
Sungrin baru menyadarinya, jika Kyuhyun yang hanya bisa mengeluh dan
merengek seperti bayi itu ternyata orang yang sangat kuat.
"Dia masih menyimpan duka atas kematian ibunya sampai sekarang. Dia
memenjarakan dirinya sendiri di dalam kenangan bersama ibunya. Karena itu,
sulit untuknya bisa menerima jika dirinya terus bertambah dewasa karena di
dalam kenangannya ia adalah putra dari ibunya yang selalu
memanjakannya." Perkataan Hyukjae membuat Sungrin kembali memusatkan
perhatiannya pada pria itu.
"Itu yang dikatakan oleh seorang psikiater. Sikap kekanakan Kyuhyun juga
pernah membuat Tuan Cho berpikir jika Kyuhyun menderita autis. Tapi
Kyuhyun sama sekali bukan penderita autis. Dia sehat. Dia hanya menyimpan
kesedihan yang sangat besar di hatinya."
"Ke mana saja?" Saat membuka pintu, Sungrin mendapati Kyuhyun yang
berjongkok menunggunya sambil memegang segelas susu. Kedua mata pria
itu terlihat basah meski ia tidak sedang menangis. Sepertinya ia menangis
sebelumnya.
"Tadi ada kecoak, Nona Han. Kecoaknya terbang ke tanganku. Kecoak di sini
benar-benar bisa terbang," adu Kyuhyun sembari menunjukkan tangan kirinya
pada Sungrin.
Kyuhyun membaca ketikan di ponsel Sungrin lalu menatap gadis itu bingung.
"Aku tidak mabuk. Aku tidak minum."
Kyuhyun menatap Sungrin, kedua mata bulatnya terlihat sedih. "Aku takut,"
ucapnya dengan suara berbisik. "Maaf, mungkin aku memang bukan orang
baik. Mungkin aku memang jahat."
Sungrin juga berdiri dan menahan tangan Kyuhyun sebelum pria itu pergi.
Kyuhyun memalingkan wajahnya saat Sungrin menatapnya. Pria itu
menyembunyikan sesuatu dan ia tidak ingin memberitahukannya pada
Sungrin. Mungkin ada kesedihan yang lain. Pria itu pasti menyimpan banyak
sekali kesedihan.
Sungrin mengambil alih gelas dari tangan Kyuhyun, membuat pria itu kembali
menatapnya. Dengan cepat, gadis itu menghabiskan susu yang sudah dingin
itu. Ia menatap Kyuhyun, tersenyum sekilas sebelum menggerakkan bibirnya
pelan. Mengucapkan terima kasih sebelum berbalik untuk mencuci gelas susu
yang telah kosong dengan Kyuhyun yang terus menatapnya.
"Aku ingin jadi orang baik." Sungrin yang baru mematikan keran air langsung
membeku ketika tiba-tiba Kyuhyun memeluknya dari belakang. Suara
Kyuhyun terdengar sangat dekat di telinganya.
"Nona Han, aku ingin jadi orang baik. Aku ingin bertanggung jawab pada
GaemGyu. Aku akan jadi ayah yang baik. Aku tidak mau jadi orang jahat."
^_^
"Tidakkah kau merasa lelah terus begini?" Seorang pria bertubuh tinggi besar
menghampiri Donghae, membuat tubuh Donghae yang dibanjiri keringat
langsung tersungkur di tanah setelah tinjunya menghantam wajah pria itu.
"Kita akhiri saja sekarang. Sampah sepertimu juga tidak pantas hidup di dunia
ini." Pria yang bertubuh paling besar berjongkok di hadapan Donghae yang
sudah tidak berdaya. Ia mengeluarkan sebuah pisau dan memainkannya di
depan wajah Donghae. Donghae menatapnya dengan napas tersengal. Air
matanya sudah bercampur dengan darah yang mengalir dari luka-luka di
wajahnya. Ia menangisi hidupnya yang menyedihkan. Selama bertahun-tahun
hidup melarikan diri dari hutang yang jumlahnya tidak masuk akal untuk bisa
dibayar oleh orang miskin sepertinya dan melakukan penipuan di sana-sini
untuk menyambung hidup namun pada akhirnya harus berakhir seperti ini.
Hidupnya akan berakhir di pisau bergagang hitam itu dan orang -orang yang
bekerja lintah darat ini akan mengambil organ dalamnya untuk dijual.
Mengapa ia harus menjalani kehidupan yang seperti ini? Untuk inikah ibunya
melahirkannya ke dunia ini?
"Jadi, Lee Donghae..." Pria itu sudah menempelkan ujung pisaunya di perut
Donghae, membuat pria itu mengerang tertahan saat ujung pisau itu ditekan
secara perlahan dan menciptakan luka yang mengalirkan darah segar di
perutnya. "Apa ada tempat yang bisa kau beritahu pada kami agar kami bisa
mengirimkan mayatmu sebagai kenang-kenangan untuk keluarga atau
temanmu?"
^_^
Hari masih sangat pagi. Alarm Sungrin bahkan masih belum berbunyi saat
terdengar bunyi ketukan di pintunya. Sungrin memeriksa ponselnya, masih
pukul 4 pagi. Entah siapa yang datang sepagi ini. Jelas tidak mungkin Jaerim
yang setega itu untuk mengganggu tidurnya hanya demi menagih biaya sewa.
Saat membuka pintu, Sungrin melihat ada 2 orang pria yang berdiri di depan
pintu. Mereka mengenakan setelan berwarna hitam. Kemeja hitam, jas hitam
dan celana hitam.
"Kami anak buah Tuan Cho. Kami datang untuk menjemput Tuan Muda.
Sesuatu terjadi di rumah dan Tuan Muda harus pulang sekarang juga."
"Ah! Aw! Aaaw! Nona Han, ada apa?" Kyuhyun terbangun dari tidurnya
sambil menjerit-jerit. Kedua tangannya dengan liar memukuli tangan Sungrin
yang ada di rambutnya.
"Ada apa? Ini masih gelap!" gerutu Kyuhyun seraya mendudukkan tubuhnya.
Dan saat itu tanpa sengaja ia melihat dua pria yang berdiri di depan pintu.
"Siapa mereka? Jang Ahjumma menyewa tukang pukul untuk menagih biaya
sewa?"
'Mereka anak buah ayahmu yang dikirim untuk menjemputmu. Sesuatu terjadi
di rumahmu dan kau harus segera pulang sekarang.'
"Kita tidak punya banyak waktu, Tuan Muda. Bisa kita pergi sekarang?"
"Kita harus pergi sekarang, Tuan Muda! Tuan Cho sudah menunggu."
"Tapi aku harus membuatkan susu untuk Nona Han! Jika Nona Han tidak
minum susu, nanti GaemGyu-ku kelaparan! Itu tidak lama!"
"Sungguh? Kau mau buat susu untuk GaemGyu? Kau tidak bohong, kan?"
"Kau harus rajin minum susu, Nona Han. Agar kau tidak terus-menerus
merasa mual dan GaemGyu-ku tidak kelaparan, kau harus rajin minum susu."
"Apa ada bekas liur di wajahku? Ayahku tidak suka jika aku menemuinya
dengan wajah baru bangun tidur."
"Apa aku boleh membawa Pelayan Lee juga? Dia tidur di sini setelah ayahku
memecatnya. Kasihan dia tidak terbiasa tidur di tempat jelek."
Sungrin masih bisa mendengar celotehan Kyuhyun meski tubuh pria itu sudah
tidak terlihat olehnya. Ia menghembuskan napasnya lalu kembali ke
kamarnya.
TBC
Buat Readerdeul yang punya wattpad bisa baca kelanjutan Listen to You di
akun @SuperKyuMan. Jadilah pembaca yang baik dengan meninggalkan
review. See ya^^
Published by -Hikssie-
Fitri Nuraeni
Masalalu kyu menyedihkan dia terkurung dlm jiwa masa kecilnya tp Wah gw curiga bodyguard yg
jemput kyu bukan suruhan tn.cho karna janggal bgt kaya lg mau nyulik kyu tp hubungan hyukjae dan
jaerim mulai membaik
Putrii Loviana
ahhhhh... apakah itu orang yang mukul Lee Donghae tadi??? ... wihhh lanjut thorr.. daebak.. palli palli
Jan lama" yupssss
Kim Hyunsoo
haaah kyuhyun mau di bawa kemana??? aaaah... next thor jand lama" ayoooo
Teiya Tiya
kasian kyu dan nona han nya, penasaran banget apa yg kyuhyun sembunyikan, dan apa nanti
kyuhyun akan jadi orang dewasa yg normal.. lalu apa seungrin nanti akan bisa bicara.. ditunggu
banget next nya thor..
Zahra Syifa
panjangg suka deh. it yg nyulik lintah drat yg mukulin donghae td kah?? kyu bkin ngakak deh cerewet
bgt.
Write a comment...
Post