Anda di halaman 1dari 4

Aku yang salah, aku yang seharusnya menanggung semua ini. Tapi kenapa? Lagi-lagi dia.

Ini masalahku,
tapi dia yang dianggap bermasalah. Ini salahku, tapi tetap saja dia yang dianggap bersalah. Sampai kapan
aku harus seperti ini, aku ingin membuatnya bahagia, tapi aku hanya bisa membuatnya menangis. Aku
ingin membuatnya tersenyum, tapi bibir itu lah yang akhirnya hanya bisa kaku. Aku mencintaimu hyung,
dan aku ingin terus begitu…

“mulai hari ini, aku yang akan menjagamu!” ucap leeteuk. Dia berdiri dari tempatnya duduk lalu
menepuk pundak kangin yang duduk di sebelahnya.

“apa maksudmu hyung? Aku bukan anak kecil!” balas kangin. Ia yang semula duduk pun akhirnya berdiri
menghampiri leeteuk.

“lalu kenapa? Dulu juga aku bilang padamu kalau aku bukan anak kecil, bahkan aku lebih tua darimu.
Tapi kamu tetap mejagaku kan? Sekarang apa salahnya?” balas leeteuk lagi, ia menatap kedua mata
kangin yang tajam memperhatikannya

“itu karena kamu butuh.” Balas kangin singkat

“kamu juga butuh!”

“aku tidak butuh!”

“butuh!”

“tidak!”

“butuh butuh butuh! Memang kenapa sih? Aku hanya ingin menjagamu seperti layaknya kamu menjaga
aku dulu. Aku tahu kamu tidak suka, tapi setidaknya biarkan aku mencoba!”seru leeteuk. Emosinya
sedikit naik setelah apa yang diucapkannya selalu mendapat bantahan dari kangin.

“mencoba apa? Aku tidak mau… atau anggap saja aku tidak menyukainya” Jawab kangin

“kenapa?”

“karena aku tidak butuh!” seru kangin. Kali ini ia pun panas. Ia berjalan pergi menjauh dari leeteuk

“kangin ah.. jangan begitu. Huh, kalau begitu anggap saja aku membalas jasa mu yang telah lebih dari 8
tahun menjagaku. Atau anggap saja kamu membantu aku belajar untuk bisa menjaga seseorang, atau
anggap saja apapun, aku hanya ingin bisa menjagamu. Kamu bilang kamu ingin melihat aku selalu
tersenyum kan? Anggap saja aku juga begitu. Aku juga ingin melihat youngwoonku tersenyum…
kembali…” leeteuk yang awalnya marah pun sedikit melunak. Ia memegang pergelangan tangan kangin
lalu menduduki kangin di sebuat kursi. Leeteuk berdiri dihadapannya, Ia menundukan kepalanya,
pikirannya pun aneh, seperti mengingat sesuatu.

“hyung….”
“aku mau kamu kembali. youngwonnie yang suka memukulku, yang selalu menjagaku, yang selalu
membuatku tersenyum, aku mencintainya. Aku ingin dia kembali, aku ingin dia tetap ada disampingku. “

“… … … ”

“kau tau apa yang aku rasa, aku merasakan fisiknya dihadapanku, tapi aku tidak merasakan
kehangatannya.. aku tidak merasakan keberadaannya. Aku kecewa, karena hanya kehangatan itulah
yang aku butuhkan…”

“teukie hyung…”

“hanya untuk saat ini, tolong biarkan aku melakukannya. Bukan hanya untuk diriku sendiri, tapi untuk
mereka yang menunggumu.” Ucap leeteuk. Ia memegangwajah kangin dengan kedua tangannya, lalu
kembali berkata, “aku menyayangimu…”. Kangin hanya diam, terlebih saat tiba-tiba leeteuk
mendaratkan ciuman manis ke keningnya. Kangin memang marah, tapi lama-kelamaan ia pun
menikmatinya. Leeteuk masih menempelkan bibirnya di kening kangin dan kangin pun tetap
menikmatinya. Ia menarik pelan kaus putih leeteuk, lalu memeluknya.

“youngwonnie... aku harap kita bisa seperti dulu lagi, aku tidak ingin ada yang berubah…” leeteuk
melepaskan ciumannya, lalu menatap wajah kangin. Leeteuk tetap memegang wajah kangin dengan
kedua tangannya. Kedua tangan kangin pun masih setengah melingkar di pinggang leeteuk. Mereka
berdua berhadapan, tapi kangin tetap tak ada nyali untuk membalas tatapan leeteuk. Dia hanya
membuang sorot mata nya kesebuah pintu yang ada di dekat mereka berdua.

“kangin ah…” ucap leeteuk lagi.

Kangin hanya diam, dia tetap tidak mau menatap wajah leeteuk.

“yasudah, kita masih punya banyak waktu kok. Ayo, sekarang lepaskan tanganmu, aku tidak bisa
memikirkan bagaimana jika ada seseorang yang masuk dan melihat posisi kita seperti ini. Ayo bangun..”
kangin pun melepaskan tangannya secepat mungkin, ia seperti orang salah tingkah yang benar-benar
takut jika ada seseorang yang melihat mereka begitu dekat.

“dengarkan aku, aku melakukannya hanya karena aku mencintaimu...” tambah leeteuk. Ia pun pergi
meninggalkan kangin sendirian di tempat ia duduk. Kangin memperhatikan leeteuk dan langkahnya,
bahkan hingga pintu kamar leeteuk itu tertutup. Kangin hanya diam dan memikirkan sesuatu

-kangin-

Dan lagi-lagi seperti ini. Kenapa teukie hyung selalu begitu? Selalu baik. Apa ia tidak menyadarinya?
Dengan ia yang selalu membelaku, aku akan semakin merasa kalau ia memang bukan untukku. Dia
terlalu baik, malaikat itu, dia malaikatku...

Disatu sisi, leeteuk masuk kekamarnya. Dia menyenderkan tubuhnya di pintu dan terlihat memikirkan
sesuatu
-leeteuk-

Kembali padaku, kangin.ayo tunjukan kepada semua orang kalau kamu youngwoon, youngwoon yang
baik hati yang berjanji akan membuatku bahagia selamanya. Tunjukan kalau younwoon dan kangin itu
ada.. tetaplah bersamaku, aku benar-benar tidak perduli apa yang akan mereka katakan, aku hanya
ingin kembali bersama. Kembali, kembali padaku youngwoon, tetaplah disampingku Kangin...

End

“yeobuseyo?”
“ah heechul hyung...”
“kangin ah, ada apa?”
“hyung, aku ingin bicara denganmu..”
“tenatang apa? Leeteuk lagi? Sudahku bilang, turuti saja semua perkataaannya, apapun itu walaupun hal
gila sekalipun.”
“memang tentang leeteuk hyung, tapi ini lebih rumit, aku benar-benar mebutuhkan mu hyung”
“arsh baiklah, jemput aku jam 10 malam nanti di studio youngstreet. Kalau sekarang aku sedang sibuk”
“ah, iya baiklah hyung aku akan kesana nanti malam..”

**
“aaaah hari ini benar-benar panas, apa kau juga merasakannya hyukjae?” tanya donghae. Ia membuka
bajunya, lalu mengelap kepala setra seluruh tubuhnya dengan baju itu
“iya aku juga merasakannya. Ya donghae ah, bagaimana kalau kita tidur dikamarmu dan teukie hyung,
kita nyalakan AC lalu makan ramyun instant disana. Bagaimana?”
“ah, jangan nanti kita kena omel hyung. Sejak sd dulu, aku tidak pernah diizinkan makan dikamar
olehnya.”
“kalau begitu kita tidak usah makan ramnyun, kita mendinginkan diri sajalah, nyalakan AC”
“kalau itu ayooo!!! hahahaha”

Eunhyuk dan donghae pun berlalu. Mereka berlarian menuju kamar leetek, lalu menguncinya. Entah apa
yang mereka berdua lakukan disana.

“apa tidak ada siarang tv yang lebih bagus lagi ha?” ucap leeteuk, dia melempar pelan remote tv yang ia
pegang sebelumnya.
“ah hyung, jangan seperti itu, sudah 3 kali remote tv rusak, dan kau menyalahkanku. Aku tidak ingin
menjadi bahan onelah menejer hyung untuk keempat kalinya.” Ucap shindong. Ia mengambil remote
yang dijatuhkan leeteuk, lalu memegangnya hati-hati.

“aku bosan!!!” ucap leeteuk lagi. Kini ia melempar bantal kecil yang ada dipangkuannya.
“teuk hyung ah~ jangan begini!” kali ini yesung yang turun tangan. Ia mengambil bantal kecil yang
dilempar leeteuk tadi lalu memegangnya erat
“AAAAAH!!! Kalian menyebalkan, Tau?” seru leeteuk. Kali ini ia memilih pergi meninggalkan Shindong
Yesung Ryeowook dan Sungmin di ruang tv.
Sudah kesekian kalinya ia seperti ini. Ia tiba-tiba kesal sendiri namun beberapa jam kemunian bisa
kembali berbaik hati dan mulai bersikap manja dengan yang lainnya.

“sampai kapan eeteuk hyung harus seperti ini? Kau tahu hyung, lama-kelamaan aku takut” ucap
sungmin. Iabenar-benar bingung melihat hyungnya yang akhir-akhir ini seperti orang gila saja
“yah mau bagaimana lagi? Kita harus tahan melihatnya seperti ini setidaknya sampai kangin kembali
sepeti dulu..”

Anda mungkin juga menyukai