Anda di halaman 1dari 215

Codein

Story by Angelcandy

Self Publishing untuk kalangan terbatas


[Copyright © 2019 by AngelCandy]
Codein
Seperti Heroin, membuat candu.
Dan terlalu membutuhkanmu

AngelCandy

(Ockyuhyun - Self Publishing)


Novel ini di terbitkan dalam format e-book pdf melalui self publishing untuk
kalangan terbatas. Seluruh karya yang terdapat dalam Novel ini adalah millik
penulis.

*Warning ! Cerita ini mengandung unsur yang sedikit vulgar, terdapat beberapa
adegan kekerasan untuk kepentingan alur cerita. Dilarang membaca bagi anak
dibawah umur. Resiko tanggung sendiri.

Hak cipta dilindungi oleh undang undang. Dilarang memperbanyak


sebagian atau keseluruhan isi buku ini Tanpa izin tertulis dari pemilik
karya

CODEIN
Copyright © 2019 by AngelCandy
.

For information contact :


(E-mail : st.genie@gmail.com )

Book and Cover design by Designer

First Edition : April, 2019


SALAM CINTA

Kata terkadang tidak pernah cukup untuk


mengucapkan rasa terimakasih dan syukur. Kepada
Tuhan atas izinnya dan kepada kalian my guardian
angel. Aku memiliki motivasi untuk menulis karena
kalian dengan sabar menanti untuk setia membaca.
Buat kalian yang mendukung proyek e-book
pertamaku, terimakasih, semoga kalian menyukainya.

Salam Cinta untukmu My Guardian Angel


AngelCandy
Chapter One
Feeling the blue

Seoul 30 Juni 2010

“Kemarilah” pintanya dengan nada lembut, aku masih diam. Tidak


bergerak dari posisiku. Pria itu menghembuskan nafas berat. Meraih
tanganku menariknya, membuat aku terlempar ke dada bidangnya.
Tubuhku kaku. “Semuanya akan baik-baik saja” ujarnya
meyakinkanku. Telapak tangannya yang besar membelai rambutku,
sesekali dia mengecup puncak kepalaku.

“Jangan menghawatirkan apapun. Ada aku disini sayang.” Aku


mencengkram kemeja yang ia kenakan. Bahuku berguncang. Aku
menangis. “Kyuhyun oppa..” ucapku lirih.

“Aku disini. Aku akan menjagamu. Selamanya.”

***
CODEIN

Beberapa tahun kemudian


Pertengahan tahun 2016
Hyojin 18 tahun
Kyuhyun 21 tahun

Aku membuka mataku malas. Ya Tuhan, kenapa harus ada pagi


hari. Pagi artinya aku harus bertempur melawan dunia yang sangat
kejam. Drama setiap pagiku. Malas sekali. Aku masih ingin
bergelung nyaman bermesraan dengan guling kesayanganku.

“Nona, tuan muda sudah berada di bawah.” Ketukan dari kepala


pelayan membuatku mau tidak mau harus berpisah dari
kenyamanan kasurku. Aku berdecak sebal. Kenapa pagi sekali sih!
Aku mengerutu, Melihat jam dengan mata menyipit, jam enam.
Terlalu pagi. Kelasku mulai jam delapan.

Masih sedikit terhuyung aku memaksaan langkahku ke kamar


mandi membersihkan diri. Saat Aku keluar dari kamar mandi
dengan jubah besar berwana merah marun, aku melihat senyum
mengejek dari pria yang bersandar dengan gaya angkuhnya di sofa
kamarku.
“Apa ini semangat mahasiswi Kyunghae-oe?” Aku menatapnya
sengit.
“Oppa kau berisik sekali.” Sewotku. Dia hanya terkekeh. Aku
mengabaikannya dan berjalan ke arah walking closet. Memilih
outfitku. Ayolah ini hari pertama kuliah. Bukankah aku harus
tampil mempesona?
“Jangan gunakan rok sialanmu itu.” Aku terlonjak. Ya Tuhan
jantungku.
“Oppa!” Protesku atas tindakkannya.
“Wae?” Jawabnya tanpa dosa.
“Kau mengagetkanku.” Dia hanya terkekeh, lalu tatapannya
berubah sengit saat melihat rok jeans yang masih aku pegang.
Dengan kasar dia menariknya dan membuangnya ke lantai.
“Pakai ini,” Kyuhyun oppa memberikan aku gaun selutut lengan
panjang.

2
AngelCandy

“NO!” Tolakku, yang benar saja gaun itu terlalu kuno. Selera
Kyuhyun oppa benar-benar sesuai dengan umurnya. Ngomong-
ngomong, baju itu ada di lemariku, berarti aku yang memilih?
Kenapa bisa? Ah.. lupakan. Mungkin ini yang namanya khilaf.

“Oppa! Keluar. Aku mau berganti baju,” dengan tingkah


menyebalkan, Kyuhyun Oppa hanya menaikkan satu alisnya.
“Oppaaaaa................” rengekku.
“Apa masalahnya, ganti saja.” Ucapnya tanpa dosa. Seandainya bisa
aku ingin memukul kepalanya dengan vas bunga biar otaknya benar.
Aku melotot sebal padanya. Percuma, tidak ada yang bisa
mengalahkannya dalam berdebat.

“Masalahnya, aku wanita dan kau pria. Aku tidak—,” tidak mungkin
mengijinkanmu melihat asetku, kata-kataku terhenti ditenggorokan.
Entah kenapa jadi kesal sendiri. “Pokoknya Keluar dari kamarku!”
Seruku. Kyuhyun oppa berdecak, aku tau dia kesal. Tapi aku yang
lebih kesal, pagi hariku sungguh drama sekali. Kyuhyun oppa
mengacak rambutku. “Cepatlah, aku tunggu kau dimeja makan
sayang.” Aku menatap punggungnya saat pergi dari kamarku.
Menghembuskan nafas berat lalu beralih pada pakaian yang akan
aku kenakan. Aku menjatuhkan pilihanku pada celana pinsil gelap
dan kemeja abu-abu, mencari yang simple agar si devil itu tidak
cerewet.
***
Aku melihat Kyuhyun oppa dan Mr. Lee sedang sarapan bersama
saat menuruni tangga. Lebih tepatnya hanya Mr. Lee yang sarapan.
Sedangkan Kyuhyun oppa, hanya minum air mineral. Baginya,
sarapan makan siang atau pun makan malam, akan di mulai saat aku
sudah berada disisinya untuk makan bersama. Selalu seperti itu
untuk enam tahun tahun terakhir ini.

Mata Kyuhyun oppa menangkapku. Kyuhyun oppa menarik kursi


yang ada disebelahnya ketika aku berjalan mendekat. Saat aku
duduk, beberapa pelayan meletakan makanan di depanku. “Bisa
bawakan aku kopi,” pintaku pada pelayan wanita yang tidak aku
ingat siapa namanya. Hening sesaat. Pelayan wanita itu melirik takut
CODEIN

pada Kyuhyun oppa yang sedang menyorotiku tajam. “Berikan dia


susu coklat.” Kata Kyuhyun oppa dengan nada memerintah yang
arogan. Aku mengantuk! Susu yang benar saja, aku butuh caffein.

“Jangan memasang wajah seperti itu, bahkan kalau kau menangis,


tidak ada kopi di pagi hari untukmu” Sadis, ucapan Kyuhyun oppa
selalu begitu. Singkat padat dan menyebalkan. By the way, aku
memasang wajah seperti apa memangnya. Ish!

Kyuhyun oppa, memotong rotinya dengan gaya elegan, khas pria


arya, kaum bangsawan. Begitu anggun dan bermartabat. Sesekali dia
mengomentari ucapan Mr. Lee. Ralat laporan maksudnya. Mr. Lee
adalah pria paruh baya yang menjadi pengacara sekaligus tangan
kanan Kyuhyun oppa. Dia juga sudah dianggap oleh Kyuhyun oppa
sebagai kerabatnya. Ya.. maksudku, hanya Mr. Lee saja yang bisa
begitu dekat dengan Kyuhyun oppa. Kyuhyun oppa itu dia ehmm...
Introvert, dia tidak nyaman dengan keramaian, orang yang tertutup,
kaku dan bossy. Untung saja dia tampan kaya dan pintar.
“Aww!” Sakit. Kyuhyun oppa menyentil keningku.
“Makan makananmu, dan berhenti bermonolog, apapun yang ada
dalam otak cantikmu itu, hentikan sekarang dan makan.” Omel
Kyuhyun oppa. Aku misuh-misuh. Memajukan bibirku kesal. Lalu
aku mengambil rotiku, mencelupkan kedalam susu hangat,
mengunyahnya tanpa banyak protes lagi. Kyuhyun oppa itu
terkadang suka cerewet melebihi seorang Ahjumma.

Mr. Lee mengulum senyum melihat aku yang terjahati. Mereka


memang pasangan serasi! Menyebalkan. Kyuhyun oppa
membersihkan remahan roti di sudut bibirku. “Selesai kelas kau
harus menemuiku Arrata, makan siang bersamaku.” Perintahnya
mutlak.
“Sayang .. Jinni..” Panggilnya menyebut namaku saat aku tak
kunjung meresponnya.
“Hm..” Gumamku yang dihadiahinya cubitan di pipi.
***
Seolah tak peduli. Aku berjalan terus mengabaikan bisik-bisik dari
beberapa mahasiswa fakultas yang melihatku. Apa sih yang salah?
Melirik sedikit ke penampilanku, tidak ada yang salah. Banyak dari

4
AngelCandy

mereka yang melihatku seolah menilai. Lama-lama risih juga.

Jalan, abaikan. Mantra yang aku ucapkan. Aku terus berjalan


menuju kelasku sebelum beberapa orang menghadang langkahku.
"Bisa kita bicara" kata gadis manis dengan rambut sebahu yang di
warnai coklat tua.
“Ada perlu apa?” Jawabku seolah tanpa rasa takut, padahal was-was
juga. Oppa.. panggilku dalam hati.

Oppa?

Ah.... ini karena oppa, pasti karena oppa, karena mereka para fans
korban php yang jatuh hati dengan pesona Kyuhyun Oppa, merasa
perlu tau siapa aku, wanita yang bisa dekat dengan Kyuhyun. Ralat
bukan PHP tapi ke-ge-er-an. Sejak kapan oppa bisa PHP?
Menggombal saja tidak bisa, kan bisanya cuma ketus, ngatur-ngatur.

Aku mengaduh saat lenganku di tarik kuat, “IKUT!” Kata seorang


wanita berbandan agak gemuk. Aku di bawa kebelakang kampus.
“Jadi, katakan padaku kelakuan murahan seperti apa hingga kau
bisa naik mobil Kyuhyun oe!” Wanita berbadan agak gempal itu
mencengkram wajahku. Aku menepis tangannya kasar.

“KALIAN PIKIR APA YANG SEDANG KALIAN LAKUKAN!”


Teriakku marah.

PLAK!

Mataku membulat. Mengusap wajahku yang perih. Sialan wanita itu


menamparku! “Kau! Kau akan menyesal. Aku pastikan kau akan
menyesal.” Ujarku. Mereka memandangku meremehkan. Aku
mencoba meronta melepaskan tanganku yang di tahan oleh wanita-
wanita itu, tapi gagal.

“Jangan pernah dekati Kyuhyun lagi kau mengerti, pria itu milikku.”

Aku tertawa, miliknya? “Hanya dalam mimpimu!” Sebuah


tamparan lagi-lagi mengenai wajahku. Lalu ringisan keluar dari
mulutku saat rambutku ditarik. “Lepas! BITCH!” Teriakku
CODEIN

meronta. Lalu sebuah pukulan aku rasakan lagi. Aku menyeringai


saat melihat beberapa orang berlarian ke arah kami berada.
“Mati kalian.” Desisku. Lalu hanya hitungan detik para wanita-
wanita yang mengeroyokku tumbang. Dilumpuhkan oleh para
bodyguard Kyuhyun oppa. Aku lemas, sebelum tubuhku tumbang
jatuh ke tanah, sudah ada lengan kekar yang menahanku.
“Oppa…” bisikku lemah. Aku bisa merasakan nafasnya yang berat
dan tubuhnya yang begitu kaku saat memeluku. Bahkan sekilas tadi
aku melihat tangannya bergetar.
“Aku akan membunuh mereka.” Kata Kyuhyun oppa samar-samar
terdengar sebelum kegelapan menghampiriku.
***
“Kau sudah bangun?” Kyuhyun oppa yang pertama kali aku lihat
saat aku membuka mata. Wajahnya kacau sekali, terlihat frustasi
dan ketakutan, kenapa dia?
“Op—ahk...,” aku meringis, sakit, lalu otakku kembali mengingat
kejadian mengerikan itu.
“Tidak apa-apa.” Kyuhyun oppa menggengam tanganku. Sekilas aku
lihat wajah Kyuhyun oppa berubah jadi bengis. Ekspresi wajah ini?
Kyuhyun oppa tidak melakukan sesuatu kan? Aku pernah melihat
Kyuhyun Oppa dengan ekspresi seperti ini. Dulu saat SMP, saat aku
di bully.
“Oppa aku baik-baik saja, Oppa tidak menghancurkan mereka
kan?” Aku membalas gengaman tangan Kyuhyun oppa.
Menatapnya memohon. Jangan hancurkan mereka oppa. Walau
tadi aku menginginkannya. Tapi itu hanya karena emosi dan cara
agar aku tidak terlihat lemah dan mengenaskan saat di bully.
“Oppa, aku baik-baik saja, jadi angap saja ini tidak terjadi, oe?”
Ucapku meyakinkannya. Kyuhyun oppa mengangkat sudut
bibirnya. Tersenyum sinis.
“Aku hanya melakukan apa yang perlu aku lakukan sayangku...”
Ucapnya tegas. Kalau begini aku tidak bisa membantah lagi. Takut,
nanti malah Kyuhyun oppa yang marah padaku. Aku hanya berdoa
yang terbaik untuk mereka. Semoga Kyuhyun oppa masih memiliki
rasa kasihan untuk tidak menghancurkan mereka, karena terakhir
kali saat aku dibully, mereka yang membully ku, bisnisnya habis
digilas oleh perusahaan milik Oppa.

6
AngelCandy

“Ah.. ngomong-ngomong, ini Hongju, dia akan ada disisimu 1x24


jam. Dia akan menemanimu saat aku tidak ada di sisimu. Dia akan
menjagamu, usianya sama sepertimu, jadi kau akan nyaman.” Aku
menatap Kyuhyun oppa bingung. Lalu beralih melihat seorang
wanita berambut pendek yang berdiri jauh dari ranjangku. Aku tidak
menyadari ada wanita itu tadi. Tunggu, mataku membulat kaget
1x24 jam? Gadis itu ada di sisiku selama itu? Yang benar saja!

“Tapi oppa—" aku mencoba bernegosiasi. Matanya menyipit


menatapku. Seram. Aku selalu takut melihat mata oppa yang marah.
Seolah mata itu bisa mengulitiku hidup-hidup. “Kau masih ingin
kuliah kan sayang...,” ujar Kyuhyun oppa. Dengan penekanan.
Membuat aku tidak bisa bicara apa-apa. Aku ingat ancamannya saat
aku aku merengek ingin Kuliah dan meminta dibebaskan dari
pengawal-pengawalnya, yang selalu membuntutiku dari sekolah
menengah pertama.

' Tidak boleh terluka, atau berhenti kuliah.'

Dan aku gagal. Terluka di hari pertamaku. Tidak punya pilihan lain
selain kembali seperti dulu. Kuliah dengan pengamanan. Dari pada
aku tidak kuliah. Dan Kyuhyun oppa menang lagi. Aku cemberut.
“Ingat kau bukan gadis biasa Park Hyojin. Kau tunanganku.”
Tubuhku kaku mendengar oppa mengingatkan akan statusku.

Ya, aku adalah tunangannya. Tunangan seorang Cho Kyuhyun.


Pemilik CCC. Orang terkaya no 2 se-Korea Selatan. Orang terkaya
pertama tentu saja pemilik Samsung Group. Akan tetapi, pihak
Samsung bahkan tak bisa berbuat banyak karena Kyuhyun Oppa
membeli 15% saham Samsung Group beberapa tahun yang lalu.
Jarak usia kami 3 tahun, dan itu adalah alasan aku memanggilnya
Oppa. Walau jika marah aku akan memanggil namanya saja.

“Aku akan melindungimu. Selamanya. Jangan membuat aku merasa


gagal.” Kata Oppa lagi. Tatapan mata oppa yang begitu tersakiti,
karena merasa gagal menjagaku, membuat dadaku sesak.
“Maaf..” aku terisak dan menangis. Kyuhyun oppa memelukku.
“Tidak apa-apa. Semua akan baik baik saja”
***
CODEIN

Aku sudah kembali ke kampus, setelah satu minggu istirahat di


kamar. Tidak boleh ini tidak boleh itu oleh Kyuhyun oppa.
Sungguh berlebihan sekali. Awalnya aku takut saat menginjakan kaki
ku ke fakultas. Tapi ternyata semua bersikap seolah tidak tau apa-
apa. Aku kemana-mana bersama Hongju, ternyata benar kata oppa,
aku akan merasa nyaman. Kami bahkan kuliah di satu jurusan yang
sama. Hongju itu, menyenangkan. Dan ternyata dia lucu. Tidak
kaku seperti bayanganku. “Hongju-ya, aku ingin ke kamar mandi,
kau tunggu disini.” Hongju hendak protes. Tapi aku memelototinya.
“Sebentar, aku akan baik-baik saja,” lalu aku berjalan ke toilet
setelah memastikan Hongju tidak mengikutiku. Aku memilih toilet
terpojok yang kosong. Ada beberpa mahasiswa masuk ke toilet.
Mereka berisik sekali. Aku ingin segera keluar, tapi tertahan saat
namaku disebut.

“Park Hyojin itu apa benar tunangan Cho Kyuhyun?”


“Aku dengar dari ayahku begitu, mereka sudah tunangan dari
Kyuhyun SMP kelas tiga, di jodohkan.” Salah satu dari mereka
berdecak.
“Beruntung sekali gadis itu, padahal wajahnya juga biasa-biasa saja,
cantikan Shin Nara.”

Shin nara? Siapa itu. Oppa tidak pernah cerita. Apa Korban PHP
oppa lagi?

“Aku dengar Shin Nara marah sekali dengan Kyuhyun saat tau dia
memiliki tunangan. Tapi kau tau Nara tidak bisa berbuat apa-apa.
Kyuhyun terlalu menakutkan. Kau tau Yena dan Sorim yang
mengeroyok Park Hyojin. Aku dengar dia keluar dari kampus.
Keluarganya bangkrut dan yang lebih parah rumah mereka disita.
Lalu aku mendengar Sorim lebih sial karena saat kabur dari rentenir
gadis itu tertabrak mobil, saat ini dia sedang koma, dan keluarganya
tidak sanggup membiyayai rumah sakitnya.”

Aku mencengkram kedua tanganku erat. Informasi ini begitu


membuat aku kehilangan orientasi. Aku terdiam lama. Aku bahkan
tidak keluar saat wanita wanita itu telah keluar. Masih berdiam diri
entah untuk beberapa lama, hingga Hongju memanggilku dengan
panik. “Sebentar, perutku sakit.” aku mendengar nafas lega dari

8
AngelCandy

Hongju saat mendengar suaraku. “Nona.. kau membuatku hampir


terkena serangan jantung” katanya. Aku menarik nafas. Mencoba
menenangkan diri. “Hongju ya.. panggil aku Hyojin saja. Sudah ku
ingatkan berkali-kali.” Dia hanya terkekeh dan berkata tidak bisa.
Aku membuka pintu. Dan langsung melihat raut khawatir dari wajah
Hongju.
“Apa nona sakit, wajah anda pucat sekali. Aku akan menghubungi
tuan muda”
“Tidak! Aku baik-baik saja.” selaku cepat.
“Ayo kita kembali kekelas.”
“Tapi wajah nona pucat. Tuan muda akan membunuhku jika
sesuatu terjadi pada anda..” Kata-kata wanita penggosip itu terlintas
dikepalaku.

Lalu aku mendengar Sorim lebih sial karena saat kabur dari rentenir
gadis itu tertabrak mobil, saat ini dia sedang koma

Iya Kyuhyun oppa pasti bisa dengan mudah membunuh Hongju.


Tidak. Tidak .. Kyuhyun Oppa memang sadis, tapi dia bukan
pembunuh, Hongju mungkin akan dipecat dan dibuat susah
hidupnya. Aku menggeleng karena pikiranku sendiri. Apa pun itu
tetap tidak boleh Oppa lakukan.

“Aku yang akan menghubunginya.” Kata ku pada Hongju lalu


berjalan keluar. Sambil melihat ponselku, dengan ragu aku
menekan nomer 1 pada speed dial. Tidak sampai tiga detik suara
Kyuhyun oppa menyapa.
“Ada apa sayang?” Tanyanya. Aku memang jarang berkomunikasi
lewat ponsel dengannya jika tidak dalam keadaan genting. Biasanya
aku langsung berbicara. Jadi wajar dia sedikit panik.
“Aku sakit.”
“Kau dimana? Aku kan kesana. Berikan ponselnya pada Hongju”
katanya bertubi-tubi dan aku mendengar suara bising dari tempat
oppa.
“OPPA!” Aku memanggilnya untuk menghentikan segala hal yang ia
lakukan saat ini untuk mencapai tempatku.
“Aku akan pulang naik taksi saja. Kau tidak perlu khawatir”
“APA KAU GILA!” Bentaknya yang disusul suara pecahan. Aku
tidak mau mendengar lagi. Lalu dengan seenaknya aku mematikan
CODEIN

sambungannya. Ponsel Hongju berbunyi yang aku yakin dari


Kyuhyun oppa. Hongju mengangkat panggilan itu, menjawabnya
dengan sopan lalu aku mendengar Hongju menyebutkan tempat
kami berada. Aku melihat wajah Hongju yang ketakutan. Sungguh
kasian. Aku memegang tangannya. “I am Ok.. dan kau akan aman.
Kyuhyun oppa tidak akan memarahimu” Janjiku.

Setelah itu aku melihat Kyuhyun oppa yang berlari terburu-buru


kearahku. Dia langsung mengecek keadaanku. Suhu tubuhku.
Menelitiku dari atas ke bawah. Dan tanpa mengucapkan apapun,
aku memeluk Kyuhyun oppa. Kedua tanganku melingkar di
pinggang Kyuhyun oppa dengan erat. Kyuhyun oppa menghela
nafas perlahan, lalu memundurkan tubuhnya sedikit supaya bisa
melihat wajahku. Kedua telapak tangannya bergerak menangkup
kedua sisi wajahku.
“Apa yang sakit?” tanyanya lembut sekali.

Hatiku! Ingin aku bilang seperti itu.


Apa kau bertindak terlalu jauh oppa. Apa benar seperti itu?

“Perutku,” jawabku bohong, lalu menenggelamkan wajahku ke


dadanya. Aku tidak ingin dia melihat mataku. Dia terlalu mengenal
diriku. Kyuhyun oppa menempatkan tangannya di antara kakiku.
Menggendongku. Membawaku masuk kedalam mobil yang entah
sejak kapan terparkir tepat di depan kami. Aku duduk di pangkuan
Kyuhyun oppa, bersandar pada dada bidangnya saat kami di dalam
mobil.

“Oppa.. kalau kita akhiri saja pertunangan ini bagaimana?” Ucapku


lirih. Aku merasakan tubuh Kyuhyun oppa berubah begitu tegang
dan kaku. Kyuhyun oppa terkekeh, terdengar menakutkan untukku,
“Kau sedang sakit, bicaramu ngelantur. Tidurlah. Aku anggap ini
tidak pernah terjadi.”
“Oppa.. kau tidak mencintaiku, dan aku juga tidak mencintaimu,
terlalu banyak yang terluka jika kita tetap Bersama.” Aku di angkat
dengan mudah dan di pindahkan kesisinya. Tangannya
mencengkram bahuku.
“Tau apa kau dengan perasaanku ehm?” Suaranya memang pelan
tapi aku tau Kyuhyun oppa sedang sangat sangat marah. Aku

10
AngelCandy

membuang pandanganku. Memilih bersandar pada jendela.


Mungkin aku terlalu berlebihan. Kami berdua diam. Sampai kami
tiba di rumah. Tim dokter sudah ada menanti kami saat kami turun.
Aku membenci rumah sakit. Jadi oppa terkadang menyulap kamar
khusus dirumahku seperti rumah sakit lengkap dengan peralatan
dan tenaga ahlinya.
***
“Kondisi nona muda baik-baik saja, mungkin dia kelelahan jadi
membuat perutnya sakit. Tapi sejauh ini tidak ada masalah serius.”
“Apa kau yakin? Tadi Dia meminta mengakhiri hubungan kami,
apa menurutmu itu baik?” Hening sejenak saat Kyuhyun
mengatakannya.
“Itu tidak ada hubungannya tuan muda..” Kyuhyun tertawa
mengerikan.
“Ada! Dia pura-pura sakit perut dokter Han! Dan dia meminta
pisah denganku. Ikuti permainnanya. Berikan dia beberapa obat
tidur. “
“Tapi t..tuan—"
“Apa kau tidak tau dokter, Park Hyojin mengalami masalah.
Sebelum aku menemukan masalah apa yang mengganggunya. Buat
dia tertidur, aku tidak ingin masalahnya membuat dia benar-benar
akan meninggalkanku. Jika sampai itu terjadi. Kau dan keluargamu
yang akan menerima akibatnya.
***
2
Half Kiss

A ku membuka mataku, lemas sekali, kenapa tubuhku


jadi lemas. Berapa lama aku tertidur. Aku mencoba
untuk bangun tapi sulit. Aku melihat pergelangan
tanganku. Aku di infus? Aku hanya pura-pura sakit kenapa jadi
benar-benar sakit?
“Nona,” aku melihat Hongju, dia terlihat khawatir. “Nona sudah
sadar? Tunggu sebentar aku panggilkan dokter.” Hongju berlari
keluar kamar. Aku menatap sekeliling mencoba mengingat apa
yang sebenarnya terjadi. Tapi aku tidak ingat apapun. Dan dimana
oppa? Berapa jam aku tidur sebenarnya?
“Izinkan saya untuk memeriksa keadaan nona,” dokter Han
meminta izinku, aku mengangguk. Dokter mengecek tekanan
darahku, suhu tubuhku dan detak jantungku.
“Apa ada yang sakit?” aku menggeleng menjawab pertanyaanya.
AngelCandy

“Hanya lemas.., ” jawabku pelan. “Dimana Kyuhyun oppa?”


Tanyaku lagi.
“Tuan muda akan segera datang nona, dia ada keperluan
mendesak.” Jawab Hongju. Aku mengangguk paham.
“Hongju-ya berapa lama aku tertidur?” Tanyaku.
“Nona tidak sadarkan diri dua hari ini. Aku kira nona tidur,
ternyata nona tidak sadarkan diri. Apa perut nona masih sakit?”
Tanya Hongju khawatir. Jadi benar aku sakit. “Nona terlalu stress
dan lelah, sehingga asam lambung nona sangat tinggi, tekanan
darah nona juga rendah, karena itu kami berikan nona infus, agar
ada nutrisi yang masuk” Aku mengangguk, lalu pintu kamar
terbuka. Kyuhyun oppa dia tampak sangat kacau, lebih kacau dari
pertengkaran kami terakhir kali.
“Kalian keluarlah.” Perintah Kyuhyun oppa, dokter Han dan
Hongju menunduk hormat dan meninggalkan kami berdua. Aku
memalingkan wajahku. Kyuhyun oppa mendesah frustasi.
“Sayang...,” panggil Kyuhyun oppa. “Bagaimana keadaan mu
uhm..?” Kyuhyun oppa duduk disisi ranjangku tangannya terulur
menyentuh rambutku. Membelai rambutku.
“Apa yang membuatmu tertekan hingga jatuh sakit? Katakan pada
oppa.” Kyuhyun oppa membujuku. Aku melihat matanya. “Oppa
apa yang kau lakukan pada mereka?”
“Mereka?” Tanya Kyuhyun oppa tidak mengerti.
“Senior yang mengeroyokku oppa.” Kyuhyun oppa tertawa sinis,
“Jadi kau tertekan dan meminta mengakhiri hubungan kita karena
masalah ini?” Aku hanya diam. Oppa menghembuskan nafasanya.
“Aku tidak melakukan apapun sayang.” Jawab Kyuhyun oppa.
“Keluarga mereka bangkrut oppa!” Teriakku frustasi.
CODEIN

“Oh ya?” Kyuhyun oppa tampak terkejut. Aku merasa sedikit aneh
dengan ekspresinya. Dia seolah-olah tidak tau?
“Aku tidak mengetahui itu, benar. Aku tidak melakukan apapun,
aku menyerahkan masalah pengeroyokanmu pada pihak kampus.
Hanya itu.”
“Benarkah?” Tanyaku menyipit. Kyuhyun oppa tersenyum lembut
dan mengangguk.
“Lalu, apa oppa punya pacar, apa oppa selingkuh?” Tanyaku lagi,
yang membuat dia tertawa terbahak-bahak.
“ Jangan melucu sayang...” Aku memukulnya pelan.
Tenagaku masih belum pulih, untuk memberikan pukulan
kamekameha ala goku padanya.
“Aku serius oppa!”
“Aku juga serius Jinni.”
“Oppa apa kau mencintaiku?” Tanyaku dan oppa diam. Dia tidak
mencintaiku dan aku tau itu. Kenapa hatiku sakit. Aku juga tidak
jatuh cinta padanya kan? Aku bertanya pada diriku sendiri. Karena
aku meragukan perasaanku. Memangnya seperti apa jatuh cinta
itu? Kyuhyun oppa mengecup keningku.
“Jangan banyak berpikir. Kau harus tau bahwa aku mencintaimu.
Jangan khawatirkan apapun” Seharusnya aku bahagia bukan.
Karena Kyuhun oppa bilang mencintaiku? Tapi kenapa aku merasa
ada yang salah? Kalau dari drama yang aku tonton jatuh cinta
membuat dadamu berdebar. Apa jantung oppa berdetak gila di
dekatku? Tapi oppa biasa-biasa saja, dan lagi pria yang jatuh cinta
tidak melihat wanita lain. Aku memandang oppa sengit.
“Oppa, kau hanya menganggap aku adikmu! Dan itu berbeda
dengan jatuh cinta.” Kyuhyun oppa menaikan alisnya.

14
AngelCandy

“Siapa yang mendroktrinmu?” Tanya Kyuhyun oppa dengan kilat


mata tidak suka.
“Tidak ada oppa, aku hanya merasa ada yang salah.”
“Hentikan pembicaraan omong kosong ini” Kyuhyun oppa
menatapku. Dia menghembuskan nafas berat. Kami saling terdiam.
“Istirahatlah” Kyuhyun oppa mengecup keningku sebelum keluar
kamar. Dan aku hanya bisa menatap punggungnya
***

Kyuhyun keluar dari kamar, pria itu mengusap wajahnya lelah.


“Adik?” Kyuhyun berkata sinis. “..yang benar saja.” Kyuhyun
menganggap bahwa obat tidur itu pasti membuat otak Hyojin
bergeser. Kyuhyun menghembuskan nafas berat. Hyojin benar-
benar membuatnya nyaris membunuh para bodyguard yang tidak
berguna. Pria itu melanjutkan langkahnya, tersenyum kecil karena
tidak ada yang perlu di khawatirkan.
***

Satu minggu berlalu, semua berjalan seperti biasa. Aku dan


Hongju sedang ada di sebuah cafe, kami mengerjakan beberapa
tugas yang tertinggal karena selama aku sakit, Hongju tidak kuliah
dan menemaniku. Dia memang selalu berada di sisiku 24 jam
penuh. “Hongju-ya ... apa keluargamu tidak mencarimu. Kau tidak
pernah pulang kerumahmu?”
“Tidak nona, Adikku tau apa pekerjaanku, dan atas izin tuan muda
dia bisa mengunjungiku kapanpun." Aku mengangguk. “Ayah dan
ibumu?” Tanyaku lagi
“Orang tuaku meninggal saat melarikan diri dari korea utara”
CODEIN

“KAU IMIGRAN?” Tanyaku terkejut.


“Kumohon kecilkan suara anda nona” aku hanya nyengir
menunjukan deretan gigiku.
“Jadi kau warga Korea Utara?” Tanyaku memastikan.
“Tidak lagi. Tuan muda membantuku mendapatkan identitasku.
Tuan bahkan membiyayai kehidupanku dan adiku.” Aku beroh-ria.
Kenapa aku tidak tau Kyuhyun oppa melakukan perbuatan baik
itu? Oppa tidak pernah bercerita sebelumnya.
“Sudah berapa lama kau mengenal Kyuhyun oppa?”
“Lima tahun nona, tapi aku baru melihatnya saat aku menjadi
pengawalmu, aku sungguh bahagia sekali bisa menjadi
pengawalmu, setidaknya aku bisa balas budi.” Aku tersenyum,
“Kyuhyun oppa tidak pernah menceritakannya padaku.” Kataku
sedih.
“Nona.. anda mudah tertekan dan stress. Mungkin itu sebabnya
tuan muda tidak ingin membuat anda khawatir dan terlalu lelah.”
Aku mengangguk membenarkan. Aku alihkan perhatianku keluar
jendela tempat makan ini, dan aku merasa melihat mobil Kyuhyun
oppa terparkir di pinggir jalan.

“Hongju-ya apa kau memberitahu Kyuhyun oppa kita disini?”


Hongju menggeleng. “Bukannya nona yang memberitahu tuan
muda? Apa nona berbohong padaku? Kata nona, tuan muda sudah
mengizinkan. Jadi nona belum memberi tahu tuan muda kita pergi
keluar?” Tanyanya bertubi-tubi membuat aku panik saja. Aku lupa
kalau aku berbohong. Aku tertawa canggung.
“Tentu saja sudah. Lihat!” Aku menunjuk ke arah mobil yang aku
yakini itu milik Kyuhyun oppa.

16
AngelCandy

“Itu Kyuhyun Op—" ucapku terhenti saat seorang wanita keluar


dari mobil itu lalu di susul Kyuhyun oppa. Mereka terlihat
bertengkar. Dan mataku membulat saat wanita itu memeluk
Kyuhyun oppa. “Kita pulang.” Kataku pada Hongju, aku berbalik
tanpa mau melihat kebelakang lagi. Entah kenapa aku merasa
marah.
***

Seperti apa jatuh cinta itu? Apa aku sudah jatuh cinta pada oppa?
Aku hanya tau, oppa selalu membuatku nyaman dan terlindungi.
Apa rasa sakit ini bagian dari orang yang jatuh cinta juga? Aku
tidak terlalu banyak bergaul dengan para Namja, entah kenapa
pria-pria itu seperti sungkan untuk mendekat padaku. Mungkin
karena mereka tau aku tunangan Kyuhyun oppa?

Aku melihat drama di TV dari kamarku, pria dan wanita itu sedang
jatuh cinta, mereka berkencan dan terlihat bahagia. Apa aku pernah
berkencan dengan oppa? Apa makan bersama bisa di hitung
kencan? Sial! Aku mengumpat saat melihat adegan selanjutnya di
drama itu mereka berciuman. Aku juga ingin. Lalu bayangan
Kyuhyun oppa dan wanita tadi yang memeluknya terlintas lagi, di
tambah adegan yang muncul sendiri di kepalaku.
“Andwae! Mereka tidak boleh seperti itu” Teriakku frustasi.
Hongju menatapku heran bercampur khawatir.
“Apa yang salah nona?” Tanya Hongju polos.
“Hongju-ya, apa kau pernah berciuman? Seperti apa rasanya?”
Muka Hongju merah padam saat aku menodongnya dengan
pertanyaan itu.
CODEIN

“Aku tidak tau. Maaf nona.”


Ah~yah.. Salah bertanya pada Hongju. Aku berdecak kesal. Aku
harus mencari tau seperti apa rasanya ciuman. Dan apa
hubungannya wanita berdada besar itu dengan Kyuhyun oppa.
Aku berganti pakaian, lalu dengan terburu-buru aku pergi keluar
kamar yang diikuti oleh Hongju.
“Nona, tunggu aku! Nona mau kemana?” Teriak Hongju sambil
terus mengikutiku. Aku berhenti di ruang tengah, saat melihat bibi
Jaecan kepala pelayan memberikan instruksi.

“Aku ingin ke CCC.” Pintaku yang langsung dikerjakan oleh Bibi


Jae. Bibi Jae menyuruh anak buahnya menyiapkan mobil untukku.
“Apa yang Nona muda butuhkan lagi?” Tanya Bibi Jae. Aku
menggeleng.
“Bibi Jae, aku ingin membawakan Oppa Jus Jeruk, buatkan aku
dua botol.” Pintaku lagi. Aku butuh jus jeruk untuk menenangkan
diri. Oppa aku akan meminta jatah tunanganku. Apa ciuman
termasuk jatah? Eh? Kok aku merasa mesum dengan ini semua.
Pipiku terasa panas. Sudah enam tahun aku bertunangan dengan
Kyuhyun Oppa, pria itu memperlakukan aku selama ini lebih
seperti adik dari pada tunangan. Memperlakukan aku dengan
sopan. Benar-benar. Apa Oppa normal?

“Nona apa anda baik-baik saja?” Hongju melihatku,


memperhatikan wajahku dengan seksama.
“Jinni..”

Deg!

18
AngelCandy

Suara Kyuhyun oppa kenapa nyaliku jadi ciut. Kyuhyun oppa


mendekat, seperti kebiasaanya saat baru melihatku. Dia memeluku
sekilas lalu mencium keningku dengan bibir tebalnya. Kenapa tiba-
tiba aku memikirkan bibir tebal oppa? YA TUHAN!
MESUMNYA AKU.

“Ku dengar kau ingin ke CCC sayang, ada apa? Apa kau perlu
sesuatu, hey kenapa wajahmu? Apa kau demam?” Kyuhyun oppa
menempelkan keningnya untuk memeriksa suhu tubuhku seperti
itu caranya saat aku demam.

Euhm..Ini terlalu dekat. Biasanya jantungku tidak berdetak gila


seperti ini. “A-aku...” kehilangan kata, tidak tau harus berkata apa
karena terlalu gugup lalu mataku teralih ke warna merah dikerah
oppa. Apa itu tanda dari wanita tadi. Apa mereka berciuman?
Tanpa terasa air mataku mengalir.
“Sayang..”
“Jangan sentuh aku!” Tolakku, Kyuhyun oppa terlihat kaget, dan
akupun sama kagetnya. Selama ini aku tidak pernah bersikap
seperti itu pada oppa. Bahkan ketika aku merajuk, aku tidak pernah
melarangnya menyentuhku. Hanya saja aku merasa jijik dan sakit
hati.

Mata Kyuhyun oppa terluka, pandangannya kosong menatapku.


Tangannya mengepal dan Sudut bibirnya terangkat. Dia berjalan
maju, lalu aku mundur. Oppa terlihat gusar tapi hanya sepersekian
detik hingga ia bisa mengusai dirinya lagi. Sorot mata itu menyorot
hampa dan tersiksa setiap aku menjauh darinya.
CODEIN

“Ada apa dengan mu!” Teriaknya.


“Kemarilah..” ucapnya memohon. Tapi hatiku entah kenapa sakit
sekali, terlebih saat melihat tanda merah sialan itu.
“AKU BENCI PADAMU!” Aku berlari, keluar rumah. Untuk
sementara aku ingin menjauh darinya. Aku mendengar oppa
mengejarku dan mengumpat lalu memerintahkan beberapa orang
menahanku.

Tidak. Aku tidak akan tertangkap. Sedikit lagi sebelum aku sampai
pintu keluar saat gerakanku dihentikan. Tanganku ditarik paksa.
Aku memberontak, lalu Kyuhyun oppa membopongku seperti
barang. Membawaku ke kamarku, menghempaskan tubuhku ke
ranjang. Aku tidak mengeluarkan suara merengek ataupun
menangis. Oppa menatapku tajam, begitupun aku membalas
tatapannya, kali ini aku tidak akan terintimidasi olehnya.
“Berengsek!” Umpatnya memukul cermin meja riasku. Aku
memejamkan mataku. Aku takut, tidak pernah Kyuhyun oppa
seperti ini sebelumnya. Aku tidak pernah melihat Kyuhyun oppa
bersikap kasar seperti ini. Dia mengacak rambutnya frustasi.
Dengan cepat dia menundukkan tubuhnya diatas tubuhku yang
setengah berbaring. Mengurungku. Menatap mataku.
“Katakan padaku, hal apa yang membuatmu bertingkah seperti ini.
Kau membuatku gila kau tau..” ujarnya lemah tetapi dengan nada
menusuk. Entah keberanian dari mana, aku menarik wajah
Kyuhyun oppa mendekat, lalu mengecup bibirnya. Jantungku
berdetak gila, dan tubuhku serasa panas, seolah ada percikan api
yang di arahkan. Aku merasakan tubuh Kyuhyun oppa yang
terkejut dengan tindakan gilaku.

20
AngelCandy

Ciuman pertama kami.

Aku melepaskan pertautan bibir kami. Kyuhyun oppa masih diam


mematung. Dia kehilangan kata-kata.
“Kenapa kau menciumku?” Tanya Kyuhyun oppa dengan suara
yang serak. Kenapa dengan Kyuhyun oppa?

Aku memalingkan muka, tatapan Kyuhyun oppa begitu dalam


membuat aku salah tingkah saja. “Tinggalkan aku, kumohon.”
lirihku. “Tidak..” suaranya melembut.
“Aku bisa gila jika tidak melihatmu dalam jarak pandangku.
Terlebih kau sedang marah.” Kyuhyun oppa bergeser dari atas
tubuhku, dan berbaring disampingku, dengan tangan yang
memeluku. Aku diam. Dan memejamkam mata.
“Kau membuatku gila, akhir-akhir ini sayang...” lirihnya.
“Kumohon jangan seperti ini.” Kyuhyun oppa menenggelamkan
wajahnya di leherku. Dan aku masih diam. Andai aku bisa berkata.
Siapa wanita itu? Kenapa ada tanda bibir di kemejamu. Kenapa
aku tidak bisa menyuarakan pikirannku. Kenapa?
***

“Maaf tuan muda” Kyuhyun melirik tanpa minat pada Hongju


yang saat ini meminta waktunya.
“Ada apa?” tanya Kyuhyun tidak sabar. Melirik kearah pintu
kamar Hyojin. Apa gadis itu melakukan hal gila? Apa Hyojin
masih marah. Apa Hyojin sudah bangun?. Secepatnya dia harus
memeriksa keadaan Hyojin lagi.
‘Nona.. tadi melihat anda berpelukan dengan wanita tuan muda.
CODEIN

Mungkin itu yang membuat nona muda bersikap seperti tadi”


tubuh Kyuhyun menegang. Tanpa kata dia meninggalkan Hongju
dan masuk kedalam kamar. Hyojin masih tertidur. Kyuhyun
mengambil ponsel di dekat nakas. Dengan pelan dia menghubungi
seseorang. “Lakukan.” Mata itu berkilat tajam saat memberi
printah. Aura mengerikan terpancar disana. Kyuhyun mengakhiri
panggilannya. Kyuhyun berjalan kearah meja rias milik Hyojin,
hanya untuk melihat pantulan dirinya di cermin gadis itu yang
sudah retak, matanya mengelap saat melihat sudut merahnya ada
bekas lipstik.
“Jalang Sialan itu.” Gigi Kyuhyun bergemelatuk. Pantas tadi
Hyojin seolah jijik padanya. Kyuhyun melepaskan kemejanya
dengan kasar lalu membuang pakaiannya. Menyisahkan baju tanpa
lengan. Kyuhyun mendekati Hyojin yang terlelap, menarik kursi ke
dekat ranjang. Menatap wajah cantik Hyojin saat tertidur. Entah
untuk beberapa lama
***

22
3
"Aku mencintaimu" lamunanku terbuyarkan saat ada
seseorang yang berdiri menjulang di hadapanku. "Maaf kau
berbicara apa tadi?" Tanyaku pada pria jangkung yang ternyata
tampan itu. Pria itu duduk disebelahku.
"Apa kau tidak mengenalku? Kita bersekolah di SMA yang sama
dan aku bahagia ternyata sku satu kampus denganmu" aku
menaikan alisku. Menatap dengan seksama pria itu. Mencoba
mengingat wajahnya.
"Jangan melihatku seperti itu, kau membuat jantungku berdetak
gila saja, kau tidak akan bisa mengingatku, nama presiden korea
saja kau tak tau jadi jangan harap bisa mengingatku" kata pemuda
itu kurang ajar. Walaupun ucapannya benar tapi tetap saja aku
tidak terima. Aku mendengus mengabaikannya.
CODEIN

"Aku mencintaimu" apa aku salah dengar? Dari tadi sepertinya aku
mendengar pernyataan cinta. "Kau berbicara sesuatu? Maaf."
"Hyojin-ah, apa kau bahagia? Kau terlihat berbeda akhir-akhir
ini?" Sok akrab sekali pemuda itu. Dan dia lagi-lagi benar?
Pertanyaan yang selalu aku tanyakan apa aku bahagia hidup
dengan Kyuhyun oppa.
"Aku mencintaimu" Kali ini aku yakin mendengar pemuda itu
mengatakan cintanya padaku. Aku menatapnya. Dia tersenyum.
"Apa kau serius?" Tanyaku bodoh.
"Dari dulu aku selalu menatapmu tapi kau tak pernah menatap
orang lain selain Cho Kyuhyun, tunanganmu itu. Kau begitu baik
untuk dirinya benarkan?" Aku hanya diam.
"Apa kau tau sudah berapa wanita yang menghangatkan
ranjangnya? Walaupun dia terlihat introvert tapi dia Pemain
perempuan. Aku yakin kau tau itu" aku mendengarnya. Kenapa
pria ini harus mengatakan hal yang ingin aku sangkal.
"Berhenti berbicara. Kau tidak tau apapun." Kataku yang mulai
marah aku bangkit tapi tanganku ditahan olehnya.
"Semua ini apa menurutmu benar? Kematian orang tuamu, teman-
temanmu, apa kau tidak merasa ada yang jangal. Dengarkan aku,
karena ketika aku memutuskan berbicara denganmu, aku sudah
siap untuk menghilang. Priamu. Bukankah tingkahnya semakin
aneh? Menjauhlah darinya. Pergi menghilang dari pandangannya
dan hidup normal. Aku benar- benar mencintaimu Nona Park
Hyojin. Ingat namaku. Lee Donghae."

"Singkirkan tanganmu darinya." Nada pelan yang begitu tajam


membuat aku mengalihkan pandanganku. Kyuhyun oppa berdiri

24
AngelCandy

arogan, terlihat sekali saat ini ia siap untuk menguliti orang hidup-
hidup. Aku dengan cepat melepaskan diri dari gengaman Donghae.
"Hyojin-ah, aku berharap memiliki kesempatan berbicara lagi
denganmu." Aku terkejut, saat dengan tiba-tiba Kyuhyun oppa
memukul Donghae dengan sangat kencang.
"Hanya dalam mimpimu." Ujar Kyuhyun oppa lalu menarikku
menuju mobil.
"Masuk" katanya dan mendorongku pelan memasuki mobil.
Ketegangan menyelimuti mobil ini. Kami saling diam. Dia tidak
mengatakan apapun padaku. Sampai kata sialan yang paling tidak
ingin ku dengar darinya meluncur.
"Kau tidak akan kuliah." Mataku melebar.
"Tidak, kau tidak bisa melakukan itu."
"Aku bisa!"
"OPPA!" Teriakku frustasi. Akhir-akhir ini kami selalu saja
bertengkar. Kyuhyun oppa menatapku. Kali ini aku bisa melihat
matanya menggelap. Dia menekanku disudut mobil, tidak
menyisakan jarak sedikitpun dengan tubuhnya. Samar-samar aku
bisa merasakan lidah Kyuhyun oppa menyapu perpotongan
leherku, mengecupnya kuat dan meninggalkan bekas. Aku
menahan erangan dalam mulutku dengan mengigit pundak
Kyuhyun oppa. Oh! Aku bisa gila. Aku tidak tau jika kami bisa
seintim ini. Aku menyentuh lengan Kyuhyun oppa,
mencengkramnya Aku meletakan telapak tanganku di atas pipinya
dan dia menarikku ke dalam pangkuannya.

Kami saling menatap. Hingga aku tidak tau siapa yang memulai
dan bibir kami saling menari, ciuman ini berbeda dari ciuman
CODEIN

pertama kami. Kali ini Kyuhyun oppa yang memegang kendali.


Aku bisa merasakan kemarahan Kyuhyun oppa melalui
ciumannya. Meskipun begitu bibirnya tetap menyapaku dengan
lembut dan basah. Dia memegang tengkukku memperdalam
ciuman kami dan meluncurkan lidahnya ke dalam mulutku. Aku
tidak tau bahwa ciuman bisa sepanas ini. Saling membelit dan
menghisap sampai aku kehabisan nafas dan mendorong dadanya
menjauh. Kami sama-sama terengah-engah. Kyuhyun oppa
mengusap bibir bawahku lembut lalu mengecupnya sekali lagi.
"Aku tidak suka ada pria di sekelilingmu," dia membelai pipiku
lembut dan menurunkan wajahnya menggesek hidung kami.
Ungkapan terjujur dari Kyuhyun oppa. Dan dia berubah menjadi
manja?

"Kau begitu cantik dan aku mencintaimu.." bisiknya. Tangannya


tidak berhenti membelai sisi wajahku. Dia menatapku begitu
berbinar. Apa selama ini aku tidak menyadarinya. Seperti inikah
Kyuhyun oppa menatapku selama ini.

Penuh cinta? Benarkah?

Apa kau tau sudah berapa wanita yang menghangatkan ranjangnya?


Walaupun dia terlihat introvert tapi dia Pemain perempuan.

Sial, suara Donghae terputar ulang di kepalaku seperti kaset rusak.


Aku menatapnya. Dia megerenyit aneh. "Apa—" Kyuhyun oppa
terdiam. Melihat air mataku.

26
AngelCandy

"Berapa wanita yang sudah menghangatkan ranjangmu?" Mata


Kyuhyun oppa melebar. Sorot matanya berubah kelam. Lalu
sedetik kemudian dia tersenyum mengerikan.
"Jadi begitu, pria sialan tadi menghasutmu?"
"Tidak oppa. Aku bertanya karena banyak sekali rumor tentangmu.
Dan—aaku melihat kau dipeluk oleh wanita!" Aku menangis tidak
bisa menahan air mataku.
"Sayang jangan menangis. Kau hanya salah paham. "
"Aku tidak suka!" Jeritku.
"Siapa wanita itu? Apa dia Shin Nara? Atau dia—"
"Wanita jalang itu tidak mendengar peringatanku rupanya."
Kyuhyun oppa tersenyum. Oppa kenapa kau masih bisa bersikap
seperti ini? Tersenyum seolah tidak ada yang salah.

"Tidak apa-apa. Semua akan baik-baik saja. Kau hanya perlu


percaya padaku."

***
4
CHAPTER

Ku terbangun saat merasakan sinar

A matahari masuk melalui jendela kamarku.


"Oppa" lirihku. Kyuhyun oppa masih memelukku. Kami
bertengkar hebat semalam. Oppa menjelaskan semuanya. Dia
dan gairahnya. Pipiku memerah dan terasa panas. Seandainya dulu aku
lebih peka. Oppa tidak akan mencari wanita lain untuk melampiaskan
rasa frustasinya. "Oppa bagun sekarang sudah siang. Kau akan terlambat
ke kantor." Kyuhyun oppa bergumam kecil dan memeluku semakin erat.
"Biarkan sebentar lagi. Aku pemilik perusahaan itu ingat." Gerutu
AngelCandy
Kyuhyun oppa. Aku membiarkan tidur lagi karena yang aku tau semalam
dia insomnia.

"Maaf. Kau yang memintaku saat itu." Aku mengingat kembali hal itu.
Pernah sekali saat Kyuhyun oppa memasuki masa pubertas. Saat oppa
begitu penasaran dengan sex. Oppa pernah memintaku untuk
melakukannya. Tapi saat itu kita terlalu muda bukan. Jadi aku
memintanya melakukan saja tidak denganku. Hatiku sakit saat mengingat
hal itu. Aku menangis semakin kencang.

"Sayang.. maafkan aku. Aku benar-benar minta maaf jangan menangis


itu salahku aku tidak akan melakukan lagi. Aku tidak akan menyentuh
wanita manapun selain dirimu" Aku memukul dadanya kuat. "Kau kan
bisa melakukannya dengan dirimu sendiri oppa!" Seruku. Aku menjauh
darinya dan Kyuhyun oppa terlihat frustasi karena itu. Mata itu. Begitu
terluka dan itu menyiksaku lebih dari yang ia rasakan. Sebuah kecupan di
kening menyadarkan aku dari pertengkaran semalam.

"Apa yang kau pikirkan. Tidurlah lagi." Aku menatap mata Kyuhyun
oppa. "Oppa maafkan aku." Kening Kyuhyun oppa mengerenyit tidak
suka. "Masalah itu sudah berakhir kan sayang." Aku rasakan tubuhnya
kaku. Aku memeluknya menyandarkan kepalaku di dadanya.
"Aku sudah tidak marah." Ucapku. Tubuh Kyuhyun oppa tampak rilex.
"Lalu kenapa minta maaf ?" Suaranya lembut sekali. Membuat jantungku
berdebar.
"Maaf karena tidak menjadi tunangan yang baik untukmu." Aku
menatapnya dalam, "Mulai saat ini, kau akan menjadi satu-satunya. Dan
aku juga begitu untukmu. Aku milikmu. Seutuhnya." Mata Kyuhyun
oppa membulat, bersinar bahagia sebelum dia bergerak cepat menciumku.
CODEIN
"Aku benar-benar mencintaimu. Jinni" aku tersenyum.
"Arrata.. "
***

Aku sedang ada di kampus bersama Hongju. Setelah bujuk rayu yang
begitu panjang oppa mengizinkanku kembali kuliah. Berbicara soal oppa,
ada satu fakta yang entah membuat aku bersyukur atau tidak. Kyuhyun
oppa menjelaskan hubungan dia dan para jalangnya hanya sebatas
hubungan ranjang. Lalu selesai. Oppa tidak pernah bermain lembut,
maksudnya dia hanya pada intinya saja. Tidak bercinta hanya sex. Oppa
tidak pernah melihat wanita itu, karena lampu selalu dalam keadaan mati
dan tangan wanita itu terikat juga matanya.

Oppa tidak mengizinkan mereka mengetahui sedang bermain dengan


siapa. Pengecualian Shin Nara. Gadis itu tau bahwa yang menidurinya
saat itu Kyuhyun oppa, lalu dia menjadi terobsesi. Kyuhyun oppa
berusaha menjauhkan dirinya tapi dia akan mengamcam memberi tahu
aku. Aku menghela nafas. Memilih duduk di sudut kampus sambil
membuka buku. Melirik pada Hongju yang saat ini memperhatikanku.
"Kenapa?" Tanyaku.
"Nona kau baik-baik saja?" Aku tersenyum kecil.
"Tentu saja." Jawabku lalu perhatianku teralih pada beberapa mahasiswa
yang berlarian panik.
"Apa yang terjadi?" Tanyaku pada salah satunya.
"Ada seorang wanita yang mencoba bunuh diri"
"APA?" Aku hendak mengikuti mereka saat langkahku tertahan melihat
Kyuhyun oppa berjalan kearah ku.
"Ayo kita makan siang. " ajak Kyuhyun oppa.

30
AngelCandy
"Oppa Itu..." Aku menunjuk pada keramain, mata Kyuhyun oppa
menyipit.
"Aku tau, tapi itu bukan urusan kita sayang." Kyuhyun oppa menariku ke
arah yang berlawanan.
"Hey... lihat langkahmu!" Ujarnya kesal saat aku mencoba melihat
kebelakang.
"Oppa tidak sebaiknya kita ikut membantu?" Cicitku.
"Apa yang bisa kita lakukan? Kita tidak bisa melakukan apapun. Ketika
seseorang menginginkan kematian dirinya artinya tidak ada harapan
untuk di tolong bukan?" Aku mengangguk. Apa yang bisa aku lakukan?
Paling hanya menjadi penonton. Lagi pula pihak yang berwenang akan
memyelamatkannya.
"NARA!!!!" Samar-samar aku mendengar mereka meneriakan nama
Nara dengan panik.
Nara? Dahiku mengerenyit.
"Semua akan baik-baik saja." ujar Kyuhyun oppa sebelum menghelaku
masuk kedalam mobil.
Itu benar selama ada Kyuhyun oppa. Semua akan baik-baik saja.

***
5
Intimate

A
Aku bersandar nyaman di dada bidang
Kyuhyun oppa. Sebelah tangan Kyuhyun oppa
mengelus rambutku dan sebelah tangannya lagi sibuk dengan
laporan yang entah apa itu. Aku memejamkan mataku,
mendengarkan detak jantung Kyuhyun oppa membuat jiwaku tentram.
Hubunganku lebih baik, dan aku bersyukur. Aku merasa lebih dekat
dengannya. Waktu yang begitu damai ini menjadi hal yang aku
favoritkan. Aku semakin membenamkan wajahku sesekali mengesekan
hidungku pada lehernya. Menghirup aroma maskulin Oppa yang
menyenangkan. Kyuhyun oppa mengerang tertahan.
"Apa mengodaku menjadi kesukaanmu akhir-akhir ini?" Tanya Kyuhyun
oppa dengan suara serak paraunya. Aku terkekeh. Entah keberanian dari
mana saat tiba-tiba aku duduk diatas pangkuan Oppa. Mengalungkan
lenganku di lehernya. Hubungan kami berubah menjadi lebih banyak
skinship, dan aku suka. Aku membelai wajahnya dan oppa menutup mata
menikmati.
AngelCandy

"Aku tidak mengodamu, kau saja yang sensitif oppa." Aku membela diri.
Dan itu benar. Ehm.. maksudku kalian tau kan, gairahnya. "Benarkah ?"
wajahnya dekat sekali denganku, dan bibir Kyuhyun oppa menyentuh
bibirku, melumatnya. Entah ini ciuman keberapa dalam seminggu ini,
tidak ku hitung.
"Oppa–" nafasku memburu, hasrat selalu saja seperti bensin yang
bertemu api, merayap dan membakar dengan cepat. Gerakan panas dari
bibir sexy miliknya terhenti. Pengendalian yang selalu luar biasa. Aku
menatap matanya, perasaan tersiksa itu. Aku juga merasakannya. Tetapi
aku belum siap. Aku merasakan betapa sesaknya dibawah sana, membuat
wajahku memerah saat merasakan tekanannya. Kyuhyun oppa
mengangkatku, meletakan aku di sofa sebelahnya. "Tunggu disini."
Kyuhyun oppa berjalan cepat kearah kamar mandi. Dan aku tau dia
melakukan apa. Merasa bersalah, apa yang harus aku lakukan?
Tanganku terkepal kuat membayangkan para wanita jalang menjadi
pelampiasannya. Aku menggeleng. Dengan tekat kuat aku menyusul
oppa.
***

Kyuhyun tersentak saat pintu terbuka, Hyojin berdiri disana. Guyuran air
tidak membuat gairahnya padam dengan mudah terlebih saat gadisnya
berjalan mendekat, mengalami disfungsi otak itulah yang saat ini terjadi
padanya. Kyuhyun menahan nafas saat Hyojin semakin dekat dan masuk
kedalam shower membuat pakain gadis itu basah juga, tangan lentik
Hyojin menyentuh dadanya. Kyuhyun mengerang.

Tidak! Dia tau Hyojin-nya belum siap. Sial!


CODEIN

Kyuhyun mencium Hyojin kasar, menggendongnya membawa gadis itu


keluar dari guyuran shower. Bibir panas Kyuhyun masih melumat bibir
atas dan bawah Hyojin bergantian. Kyuhyun meletakan gadisnya diatas
wastafel melepas pertautan bibir keduanya. "Aku tau apa yang kau
pikirkan, tapi tidak seperti ini sayang. Tidak memaksakan dirimu"
***

Mataku dan mata Kyuhyun oppa saling menatap. Mata itu penuh
kesunguhan saat berbicara. Aku seharusnya tau Kyuhyun oppa lebih
mengenal diriku. Aku mengalihkan pandanganku, kemanapun agar tidak
menatap oppa.

"Ganti pakaianmu, kau bisa sakit," ujarnya membawa aku turun dari
wastafel. Wajahku memerah saat tanpa sengaja aku melihat kearah
dirinya. Dia dan seluruh tubuhnya yang masih panas. "Kau tersiksa"
kataku lirih menatap matanya. "Aku akan mengatasi ini, jangan
khawatirkan soal ini. Eum.." Aku meraih wajahnya. "Aku bisa
membantumu, aku–" Bagaimana caranya? Apa aku harus bilang, aku
membaca cerita vulgar agar bisa menjadi wanita dewasa?

"Aku akan melakukanya sendiri. Dengan diriku sendiri. Gadisku tidak


seberani ini jika tidak marah. Apapun yang ada di otak cantikmu itu. Aku
akan menunggumu. Aku tidak akan membuat wanita-wanita itu
membuatmu khawatir." Air mataku turun, dia bahkan menebak pikiranku
dengan tepat.
"Maaf.." lirihku. Kyuhyun oppa tersenyum. Mengelus puncak kepalaku.
"Keluar dan ganti pakainlah."
***

34
AngelCandy

Aku berjalan cepat ke arah walking closet miliku. Melihat pantulan


wajahku dicermin besar yang ada disana. Sungguh, berantakannya
penampilanku. Menepuk pipiku beberapa kali. Lalu memilih asal gaun
rumah yang biasa aku kenakan. Memakainya. Saat aku keluar oppa
masih ada di dalam sana. Aku menghembuskan nafas berat. Apa yang
salah? Rasanya masih tidak benar. Aku mendengar sebuah ketukan dari
pintu kamarku.
"Sebentar" aku keluar membuka pintu. Hongju di sana berdiri dengan
panik.
"Ada apa Hongju-ya? Kenapa kau panik sekali?"
"Adiku sakit, aku ingin meminta izin pada tuan muda. Bolehkah aku
pulang. Aku ingin meminta izin pulang nona."
"Pulanglah, rawat adikmu. Aku yang akan meminta izin untukmu"
"Terimakasih nona." Aku tersenyum tipis. Memeluk Hongju, aku tau
rasa khawatir itu, dulu aku juga punya keluarga.
"Semoga adikmu cepat sembuh" Aku kembali kekamarku, setelah
Hongju pergi bertepatan saat Kyuhyun oppa keluar dari kamar mandi.
"Siapa sayang?" Aku tersenyum, melemparkan diriku ke kasur bergulung
nyaman disana. Oppa terkekeh melihat tingkahku.
"Hongju, adiknya sakit dan meminta izin untuk pulang. Aku
mengizinkanya." Kyuhyun oppa mengangguk.
"Tidak masalah. Kau melakukan hal yang tepat." Jawabnya. Kyuhyun
oppa duduk disisiku, mengamatiku yang mulai mengantuk. Oppa
membelai surai rambutku, membuatku semakin nyaman dan mengantuk.
Aku tidak tau apa yang terjadi lagi karena mataku mulai berat dan aku
tertidur. Samar-samar aku mendengar Kyuhyun oppa berbicara, entah
apa itu.

"Selamat tidur, miliku. "


***
*6*
Hari ini hari minggu, aku masih bergulung nyaman di
tempat kesukaanku, diranjangku, kamarku. Aku benar-benar
menyukai ini. Sungguh sangat membuat damai, terlebih pagi ini Hujan.
Pintu terbuka, aku mengeratkan selimut ditubuhku.

"Kucing pemalasku" kekeh Kyuhyun Oppa. Ah~ pria ini selalu saja
menganggu kesenanganku. Kyuhyun Oppa mendekat, duduk disisi
ranjang, aku menyipitkan mata. Ah~ malasnya bahkan untuk sekedar
membuka mata. Tangannya yang besar dan hangat membelai wajahku.
"Sayang kita harus sarapan."
"Aku mengantuk," ujarku serak.
"Kau boleh tidur lagi setelah makan pagi sayang." Kyuhyun Oppa
memaksa aku untuk bersandar di tepi ranjang, menyerahkan air mineral
untukku.
AngelCandy

Aku mengerucutkan bibir tapi tanpa kata tetap mengambil gelas itu dan
meminum isinya. Saat sudah habis, aku menyerahkan gelas kosong itu
padanya. Kyuhyun Oppa menyelipkan tangannya antara paha dan
bahuku, mengangkat tubuhku, membawa aku dalam gendongannya. Aku
masih memejamkan mata bersandar malas pada dirinya.

Kyuhyun Oppa membawaku ke ruang makan, untuk sarapan, aku duduk


di pangkuannya. Aku tidak merasa cangung dengan posisi ini, saat - saat
tertentu aku memang semanja itu padanya, terlebih saat ini, saat kami
semakin sering kontak fisik. Rasa cangung itu menguap begitu saja.
"Ayo makan sayang," kata Kyuhyun Oppa saat aku masih engan
menyentuh makananku.
"Oppa aku tidak ingin bubur." Kataku. Mendongak sehingga mata kami
bertemu. Kyuhyun Oppa memanfaatkan hal itu untuk mengecup bibirku
singkat, "Jangan memilih. Kau butuh ini, pencernaanmu terganggu
semalam ingat." Tentu saja aku ingat. Itu semua karena mie pedas yang
lagi hits. "Aku tidak akan memakan mie itu lagi." Ucapku sambil
menyuapkan bubur kemulutku.
"Kan sudah aku ingatkan." Kyuhyun Oppa membelai rambutku, dia
meletakan kepalanya dibahuku.
"Mianhe" lirihku. Mengecup pipinya.
"Jangan seperti itu lagi, aku tidak suka sayang." Aku merasakan nada
dingin dari setiap kata yang keluar. Aku tau Kyuhyun Oppa marah
sebenarnya. Dia akan marah jika aku sakit. Aku membelai wajahnya.
"Iya Oppa. Jinja mianhe ne.."
"Besok aku akan ke Jepang persiapkan dirimu." Aku kaget, tidak jangan
besok, aku ujian dan harus masuk kuliah.
"Aku tidak ikut boleh?" Kyuhyun Oppa menghentikan gerakan
tangannya yang masih setia membelai rambutku.
"Kenapa?" Tanyanya dalam.
CODEIN

"Aku ada kuliah besok Oppa. Jadi boleh kan." Pintaku.


"Bolos saja" katanya dengan nada mutlak.
"Oppa..."
"Please...." Aku menatap memohon, pada akhirnya Kyuhyun Oppa
menghembuskan nafasnya pasrah. Tanda aku memenangkan case ini.
Kuliah. Ikut ujian. Semangat Park Hyojin!!
***

"Ingat nanti siang aku jemput. Jangan nakal." Aku mengangguk.


Tersenyum manis pada Kyuhyun Oppa. Aku melambaikan tangan saat
Kyuhyun Oppa masuk kedalam mobil.

Fuih~ Akhirnya.

Aku bernafas lega karena mobil Oppa sudah pergi meninggalkan


fakultasku. Sungguh hari ini sangat sulit membujuk pria itu untuk
mengizinkan aku kuliah. Entah berapa ciuman yang pagi ini aku tukar
untuk sebuah izin. Jika saja tidak ada ujian harian. Aku pun malas masuk.
Tidak ada Hongju yang menemaniku. Hongju masih merawat adiknya
yang terserang demam berdarah. Aku memakluminya. Hanya saja itu
membuat aku semakin sulit bergerak. Maksudku ruang gerak yang
diberikan Kyuhyun Oppa selama ini saja sudah terbatas, dan menjadi
sangat terbatas. Dia bilang aku kurang pengawalan. Yang benar saja!
Selalu ada saja alasan yang membuat dia melarangku ini dan itu. Aku
bisa gila. Dia bahkan membatalkan perjalanan bisnisnya. Ya Tuhan! Pria
itu benar-benar.

Aku melangkah melewati lorong dan berbelok sedikit, menuju kelasku.


Sudah banyak yang masuk kelas ternyata. Mereka sibuk dengan buku
catatan. Sekarang adalah kelas Mr. Choi, guru seni klasik yang

38
AngelCandy

mengajarkan tentang sejarah perkembangan dunia sastra. Terkenal sadis


karena dia paling sering memberi nilai E pada mahasiswanya. Andai saja
Hongju ada disini, pasti aku juga tidak akan segugup ini, bagaimanapun
Hongju sangat berbakat dalam sastra, dia ingin menjadi seorang editor,
dan dia sangat menggilai karya klasik seperti Romeo dan Juliet. Dia
bilang akan membuat Drama musikal Klasik. Sedangkan aku?

Aku hanya ahli bermain piano, cita-citaku ingin menjadi pianis lalu
mengajar anak-anak dan menciptakan musik untuk mereka. Tangga nada,
aku ahlinya.

Aku duduk di kursi paling belakang. Tidak ada yang benar-benar aku
kenal, semenjak insiden pertama saat masuk kuliah mereka seolah
menjaga jarak dariku, tapi itu bukan masalah besar, aku sudah terbiasa.
Hal seperti itu sudah aku alami dari aku SMP. Apa aku pernah bilang
pada kalian, bahwa aku dan Kyuhyun Oppa sudah tunangan saat SMP?

Jadi, saat itu Kyuhyun Oppa ada di tingkat tiga dan aku masih ada di
tingkat satu sekolah menengah pertama. Aku selalu sekolah di sekolah
yang sama dengannya bahkan dari kindergarten sekalipun, bukan tanpa
sebab, karena ayahku adalah rekan bisnis ayah Kyuhyun Oppa. Aku akui
bahwa orang tuaku memang terlalu terobsesi pada Keluarga Cho,
beberapa kali aku pernah mendengar dari mulut Ayahku bahwa Kyuhyun
adalah menantu idaman. Dari kecil jika ada kesempatan ayahku selalu
membawaku ikut serta di pertemuan bisnis dengan keluarga Cho. Jujur
saja aku malu karena sikap orang tuaku saat itu. Jadi aku tidak akan
bertingkah sok manis jika ada rasa malu di hatiku benarkan?

Jadi kami hanya saling diam saat itu, setiap bertemu kami hanya saling
tatap tanpa berbicara, tidak dekat sama sekali. Hingga satu ketika, ayah
CODEIN

datang dari kantor dengan senyum bahagianya. Ayah mebelikan aku


gaun indah dan meminta aku memakainya. Mengajak aku kesebuah pesta
tanpa aku tau pesta apa itu. Hingga pembawa acara memanggil namaku
untuk maju, dan detik itu aku tau bahwa aku akan dipaksakan memiliki
ikatan dengan Kyuhyun Oppa.

"Jinni, tangan mu sayang," ucap Kyuhyun Oppa saat itu, membuat aku
tersentak kaget. Pasalnya itu adalah kata pertama yang keluar untuk ku
dari sekian banyak aksi bisu yang ada di setiap pertemuan kami.
Kyuhyun Oppa tersenyum. Saat berhasil memasangkan sebuah cincin
dijariku. Aku hanya diam tak berkutik terlalu terkejut dengan semua
yang ada. "Jangan lepaskan, atau aku akan sangat marah." Bisiknya
saat itu. Sejak malam itu aku resmi menjadi tunangan Kyuhyun Oppa,
yang mengubah hidupku 180 derajat berbeda.

"Boleh aku duduk di sampingmu" sebuah suara maskulin menyadarkan


aku dari kenangan masa lampu. Aku mendongak untuk tau siapa pria itu.
"K-kau?!"
"Hai, kita sekelas lagi."
***

40
AngelCandy

7
Fragmentation Bomb

“Menjauh! Pergi!!”
“Ini kan yang kau mau, jangan takut, lihat.....”
“Tidak!! Pergi!!”

“Sayang, kau baik-baik saja? mimpi buruk uhm ....?” Aku


terbangun, aku menoleh dan mendapati Kyuhyun Oppa ikut
terbangun dan terlihat sangat khawatir. Ia kemudian menyalakan
lampu kecil di meja sudut yang persis ada disebelahnya.
Tangannya yang hangat mengusap keningku lembut. Menyeka
keringatku.

“Oppa.. Hiks..” Aku memeluk Oppa, menarik lehernya dan


menangis disana. Mimpi apa itu? Mengerikan sekali. Siapa pria
dengan senyum licik itu? Dan apa maksudnya membawa tali? Ayo
lah Hyojin.. hanya mimpi.
“Mau minum?” Tawar Kyuhyun Oppa. Aku mengangguk. Oppa
mengambil gelas di atas nakas. Membantuku duduk bersandar di
kepala ranjang. “Ini” Kyuhyun oppa menyodorkan air putih, dan
aku meminumnya sampai habis.
“Kau mimpi apa?” Tanya Oppa ketika aku sudah tenang.
CODEIN

“Aku mimpi aku di culik Oppa, ada pria jahat dengan sebuah tali
mengejarku. Tapi aku tak bisa melihat wajahnya karena terlalu
gelap.”
“Sweetheart.. Tidak ada yang berani melakukan itu padamu. Itu
hanya mimpi Okey. Selama ada aku, itu tidak akan mungkin
terjadi.” ucapnya menenangkan.
“Tetap saja aku takut.” Kyuhyun oppa menghela nafas, ia kembali
berbaring, kemudian menarikku ke dalam pelukannya. Hangat.
Pelukan Kyuhyun oppa hangat dan nyaman, membuatku
terlindungi.
“Tidurlah lagi.” ujarnya mengusap rambutku. Aku menemukan
tempat ternyamanku.
“Oppa, kapan Oppa datang?” Tanyaku, semalam saat aku tidur
tidak ada Kyuhyun Oppa disampingku, dia ada di apartemennya,
sibuk mengerjakan tugas kelompok dengan temannya. Oppa itu
mahasiswa tingkat akhir dia akan disibukkan dengan tugas
menumpuk sebelum menyusun skripsinya.

Oppa itu pekerja keras, selain kuliah di juga menjadi CEO CCC.
Saat umurnya 17, Dia mengambil alih perusahaan milik kakeknya
lalu dia juga mengambil alih perusahaan ayahku dan wali atas
diriku saat itu. “Mmmm.. Jam sebelas, mungkin?" ujarnya tak
yakin. Tangannya masih setia mengusap rambutku.
“Tidur Jinni.”
“Tapi aku sudah bangun dan sulit untuk tidur lagi.” Keluhku.
“Pejamkan matamu. Jinni please, kau akan demam jika kurang
istirahat.” Aku mendelik. Pria ini berlebihan sungguh. Daya
tubuhku tidak selemah itu.

42
AngelCandy

“Tidak ada bantahan.” Tekannya saat Aku hendak protes. Kyuhyun


Oppa menariku semakin dekat dengannya. Dengan terpaksa aku
memejamkan mataku. Berusaha untuk tidur. Dan pikiranku
kembali melayang saat aku di kampus kemarin. Aku tak
menyangka jika aku bertemu lagi dengannya. Choi Jino. Aku tak
bisa berkata apa-apa saat itu. Sudah terlalu lama tidak bertemu.
Choi Jino, teman pertama ku.

“Boleh aku duduk di sampingmu” sebuah suara maskulin


menyadarkan aku dari kenangan masa lampu. Aku mendongak
untuk tau siapa pria itu.
“K-kau?!”
“Hai, kita sekelas lagi.”
“JINO!” Pekikku terkejut.
"Ah.. Miss Cho, masih mengingat namaku rupanya.” Ujarnya
sinis, lalu tanpa kata lagi pria dengan senyum manis itu duduk
disisiku. Aku hanya diam tidak tau harus berkata apa. Aku
meliriknya dengan ekor mataku. Jino tidak begitu banyak berubah,
dia masih memiliki wajah yang hangat dan senyum yang
menawan.
“Berhenti menatapku miss. Kau tau ada banyak sekali, anak buah
kekasihmu disini.” Aku menunduk, sungguh malu, seperti pencuri
yang tertangkap basah. Aku melihat sekitar. Mahasiswa yang lain
bersikap biasa saja. Jino berlebihan. Kyuhyun Oppa tidak
mematamataiku, maksudku aku memang dijaga, tapi itu hanya
oleh Hongju, sedangkan saat ini dia tidak ada disini.
“Kau masih sama Jino, selalu berprasangka buruk tentang
Kyuhyun Oppa.” Jino terkekeh.
CODEIN

“Kau sungguh mengenaskan Hyojin. Sungguh. Dan seharusnya


kau tidak ada disini. Semakin kau berada di dunia luar, tidak di
sangkar, semakin banyak orang yang terluka.” Aku menatapnya
tidak percaya. Jino, benar-benar! Tepat setelah itu dosen datang
dan kami tidak berbicara apapun lagi.

“Oppa..” lirihku memanggil Kyuhyun Oppa, tidak ada jawaban.


Kyuhyun Oppa sudah tertidur.
“Selamat tidur oppa.” Ucapku. Lalu membalas melingkari
pinggangnya. Kami tidur sambil berpelukan seperti sendok dan
garpu. Ini sudah terjadi semenjak pertengkaran kami terakhir.
Kyuhyun Oppa bilang dia tidak bisa tidur jika tidak memelukku.
Oppa bahkan memindahkan barang-barangnya ke rumahku. Aku
tidak keberatan akan hal itu. Terlebih disini lebih banyak
pelayanan di banding apartemen miliknya. Dan aku jadi tidak
merasa kesepian. Semenjak orang tua Kyuhyun Oppa meninggal
satu tahun lalu, Kyuhyun Oppa pindah ke apartemen dekat dengan
rumahku. Kediaman keluarga Cho yang besar saat ini hanya dihuni
oleh para maid. Kakak perempuan Kyuhyun oppa, Cho Ahra dan
suaminya tinggal di Jepang. Aku tidak begitu dekat dengan Ahra
unnie, mungkin karena Ahra unnie menunjukan ketidaksukaan
pada diriku. Dia selalu menatapku penuh kebencian. Bagi Ahra
unnie, aku ini adalah parasit untuk adiknya yang tampan. Dan aku
rasa Ahra Unnie benar. Seperti ucapan Jino. Aku ini mengenaskan.
***

“Hongju..!” Aku berlari kecil menghampiri Hongju yang saat ini


ada di lantai satu, tengah mendengar instruksi dari Mr. Lee. Aku

44
AngelCandy

melihat wajah-wajah yang tegang saat aku berlari menuruni anak


tangga, “Nona, hati-hati Tuan akan murka jika anda seperti tadi.
Bagaimana jika anda terjatuh saat berlari.” Ujar Mr. Lee panik
menghampiriku. Dibelakangnya Hongju menunjukan kekhawatiran
yang sama.
"Aku akan menjaga diri dengan baik Mr. Lee jadi tenang saja."
Aku menghampiri Hyojin yang gelisah. Memeluknya.
"Aku sungguh merindukanmu. Hongju."
"Nona. Aku juga."
"Jadi bagaimana kabar adikmu?"
"Dia baik." Aku bersyukur untuk itu. Aku menarik Hongju ke
taman belakang. Memaksanya bercerita. Dan tentu saja aku ingin
berkeluh kesah tentang kehidupan kampus.
***

Kyuhyun meraba sisi tempat tidur. Ia berdecak kesal saat tak


menemukan Hyojin. Sungguh dia benci fakta saat Hyojin
terbangun lebih dulu darinya. Dari dulu, bahkan saat ia tidur di
tempat yang berbeda sekalipun, ia akan memastikan bahwa dia
terbangun lebih dulu dari gadisnya. Lalu ada disisi gadisnya.

Kyuhyun akan senang melihat Hyojin yang tertidur. Wajah gadis


itu begitu damai menenangkan jiwanya. Saat Hyojin terbangun
lebih dulu membuat ia begitu was-was. Kyuhyun takut, Hyojin
akan pergi saat ia tertidur. Seperti ibunya dulu. Meninggalkannya
saat ia terlelap.

Kyuhyun bergegas keluar, menuruni tangga mencari keberadaan


CODEIN

Hyojin, dan menemukan gadis itu tengah tertawa dengan riang


bersama Hongju. Keinginan membunuh Hongju begitu kuat saat
ini. Demi Tuhan. Semakin hari dia begitu mencintai Hyojin hingga
tidak rela jika senyum di wajah itu terbit tapi bukan karena dirinya.
Tapi Kyuhyun tau, jika dia mengikuti iblis dalam dirinya untuk
membunuh Hongju, Hyojin pasti akan sedih sekali. Jadi untuk ini
dia akan memberi toleransi. Tetapi gadis itu, Hongju, perlu
diingatkan sedikit. Kyuhyun akan melakukan itu nanti. Saat ini dia
merasa perlu membawa Hyojin kedalam pelukannya. Kyuhyun
berjalan mendekat. Memeluk Hyojin dari belakang. "Pagi
Sweetheart."

46
AngelCandy

CHAPTER 8

Flame

Aku merasakan Kyuhyun Oppa memeluk diriku. Tersenyum, lalu aku


mengecup pipinya. "Pagi." Balasku. Hongju, tersentak. Dari wajahnya
aku tau dia ketakutan. Entah karena apa. "Maaf Tuan.. " Ujarnya lalu
dengan membungkuk beberapa kali Hongju meninggalkan kami tanpa
bisa ku cegah. Samar aku melihat senyum menyeringai Oppa dengan
mata menyorot hampa, membuat aku takut. Tapi itu bagai delusi. Aku
tidak tau apakah senyum dan tatapan itu nyata atau tidak karena wajah
Oppa berubah cepat sekali. Dia tersenyum hangat. Mengecup bibir ku
sekilas.
"Kenapa tidak membangunkanku?" Aku dapat merasakan ketidaksukaan
disana.
"Kan.. Oppa tidur sangat pulas." Ujarku.
"Sudah sarapan?" Aku menggeleng. Oppa mendesis tidak suka.
"Seharusnya aku bangun lebih awal. Ya Tuhan! Jam berapa ini? Kenapa
kau belum makan sarapanmu huh!" Aku tersentak, Oppa membentakku.
Oppa pun tampak terkejut. Tanpa kata Oppa membawaku dalam
gendongannya yang dipaksakan. Membawa aku masuk.

"Apa yang kalian buat pagi ini?" Ujar Kyuhyun Oppa dengan langkah
lebar semakin mendekati ruang makan. Aku mengeratkan peganganku
dilehernya. Bibirku tanpa sadar mengerucut sebal dengan tingkah Oppa
pagi ini. Kepala pelayan mengikuti kami.
CODEIN

"Pagi ini ada sup jagung, pie coklat dan sereal tuan" Oppa melirikku.
Aku tidak menatapnya. Aku hanya menatap hal lain. Saat sudah di ruang
makan. Kyuhyun Oppa mendudukan aku di kursi yang biasa aku duduki.
"Kau mau yang mana sayang?"
"Tidak semua.." Oppa menatapku horor, seolah hal yang aku ucapkan
adalah kesalahanan.
"Kalian, buatkan yang lain." Perintahnya dingin membuat pelayan
ketakutan karenanya. Oppa masih menatapku, ia membenarkan rambutku,
lalu tangannya ia letakan di bahuku.
"Apa yang kau inginkan Sweetheart.." bujuknya. Tau sekali aku sedang
merajuk. Aku tersenyum.
"Bagaimana jika kita sarapan di luar Oppa?" Ajakku dengan pandangan
memohon. Oppa mengangguk tanda setuju dan aku bersorak kegirangan.
***

Aku sudah berada di cafe dekat dengan kampus. Aku memesan Creamy
late dan Maple Cake. Perlu perjuangan untuk mendapatkan kopi pagiku.
Aku tersenyum senang karena aku memenangkan pertarungan sengit ini
dengan Kyuhyun Oppa.
"Jinni bajumu. Astaga!" Muka Kyuhyun Oppa memerah, menahan
amarah. Aku hanya terkekeh. Aku memakai blouse tali satu berwarna
putih dan jaket hijau kebesaran, tanpa aku sadari, jaketku merosot dan
memperlihatkan bahuku. Dengan cepat Kyuhyun Oppa membenarkan
pakaianku. Aku mengecup bibirnya, lalu tersenyum menunjukkan gigi ku.
"Maaf" ujarku menunjukan puppy eyes andalanku. Kyuhyun Oppa diam.
Ia menghembuskan nafasnya kasar dan memejamkan mata.
"Pagi ini kau mengujiku terlalu banyak." Keluhnya.
"Kau juga menguji kesabaranku Oppa." Protesku.
"Apa kau sedang datang bulan?" Tanya Oppa sarkas. Aku ingin tertawa
melihat ekspresi Kyuhyun Oppa, tapi tidak, menertawakan, akan

48
AngelCandy

membuatnya sangat marah. Aku tau, Kyuhyun Oppa tidak punya stok
sabar sebanyak itu.

"Makan yang benar Jinni." Omelnya lagi saat aku hanya memotong
maple cake ku dalam suapan kecil. Sungguh. Oppa sangat cerewet pagi
ini. Aku mendelik kearahnya. Sedangkan Kyuhyun Oppa hanya
menatapku polos. Benar-benar. Aku memilih tidak memperpanjang
perdebatan kami, dan memfokuskan pada makananku. Kyuhyun Oppa
juga sibuk dengan tablet nya yang sudah ia buka sejak tiba di cafe ini.
Aku melihat sekeliling, tidak ada satu mahasiswa yang biasanya
memenuhi tempat ini. Kemana mereka?
"Oppa, apa kau mensterilkan tempat ini?"
"Tidak."
"Jangan berbohong Oppa. Lihat, cafe ini sepi sekali, berbeda saat aku
mengunjungi terakhir kali."
"Kapan?" nada Kyuhyun Oppa berubah dingin. Membuatku
mengerutkan kening. Astaga, apa aku membuka rahasia yang aku
ciptakan?!
"K—Kapan apa?" Kataku pura-pura bodoh. Kyuhyun Oppa mendengus.
"Jadi?" Gencarnya menatapku tajam. Bagaimana ini??
"Baiklah, terakhir kali kesini saat aku melihatmu, bersama jalangmu itu!"
Kataku penuh emosi. Otak Kyuhyun Oppa yang jenius pasti langsung
merangkai kejadian kejadian yang terjadi.
"Jangan ulangi." Pintanya lembut, dengan nada penuh penyesalan.
Menatapku dengan pandangan yang melelehkan. Apa-apaan itu. Dia
merasa bersalah? Manisnya. Kau tau Kyuhyun Oppa saat ini begitu
tampan dengan tatapan matanya seperti itu. Yah walau dari dulu
Kyuhyun Oppa memang tampan.
"Iya. Tidak akan terulang. Dan aku yakin Oppa tidak akan membiarkan
hal itu terjadi lagi kan?" Kyuhyun Oppa tertawa. "Gadis pintar."
CODEIN

Di lain tempat,

Hongju sedang berlutut, wajahnya begitu pucat, dengan ringisan


kesakitan yang tak berhenti dari bibirnya. “Maaf .. Aku minta maaf tuan.
Maaf.” Lirihnya berulang-ulang menyayat hati.
***

"Masuklah.." Kyuhyun Oppa mengantar sampai fakultasku. Sepanjang


perjalanan sampai kelas tadi kami menjadi pusat perhatian. Terlebih
tangan Oppa yang selalu melingkari pinggangku
"Aku akan disini." Apa? Aku tidak salah dengarkan?
"Oppa tidak ada kelas?" Tanyaku Oppa menggeleng.
"Oppa pulang saja ya.." usirku halus.
"Masuk, dan aku akan disini sampai kelasmu selesai." Kata Oppa tegas
tidak bisa di bantah. Aku menghentakan kakiku, tanda aku kesal atau
marah padanya. "Terserah!" Ujarku ketus. Memilih masuk kelas
mengabaikan dirinya dan banyaknya pasang mata yang tertarik dengan
interaksi kami. Aku memilih duduk paling belakang, membuat Oppa
sulit untuk mengawasiku.

Saat dosen masuk, pikiranku lebih fokus dengan mata kuliah yang
diajarkan. Hingga aku sedikit melupakan Kyuhyun Oppa yang sedang
menungguku di luar kelas. Beberapa kali aku melihat Ms. Na, terlihat
tidak fokus dalam mengajar, dia terlihat seperti salah tingkah. Beberapa
perempuan juga menghembuskan nafas frustasi. Aku mengikuti tatapan
beberapa wanita itu dan menemukan alasan mereka. Kyuhyun Oppa
menyilangkan kakinya dengan elegan, rambut berantakan tertiup angin
membuat kesan bad boy semakin terpancar, ah~ dan jangan lupakan
tatapan yang tajam dan dalam, benar-benar kata lain dari nyaris
sempurna. Aku tersenyum menyadari satu hal, bahwa pria itu adalah
tunanganku.

50
AngelCandy

"Selalu sama ya?" Sinis sesorang di belakangku. Aku menoleh, sedikit


terkejut mendapati Choi Jino duduk di sana.
"Apa yang sama? " tanyaku bingung.
"Dulu bukanya pria itu selalu di depan kelas kita? Bahkan ketika kalian
belum bertunangan. Kau tau kau itu sungguh dungu, kau mangsa yang
dungu. Dia menunggumu, mengintaimu sebelum kau terjebak."
"Kau ini kenapa huh?!" Teriakku tanpa sadar. Membuatku menjadi pusat
perhatian. Aku melihat sekeliling, banyak mata yang menatap ingin tau.
"Maaf. " Kataku. Mencoba fokus kembali dengan kuliahku. Dan sangat-
sangat berusaha mengembalikan moodku yang hancur.
***
Kyuhyun mendapatkan pesan masuk, Kyuhyun menunduk dalam setelah
membaca pesan tersebut. Tanganya terkepal. Mata Hitam Kyuhyun
menyorot hampa pada lantai yang ia tatap saat ini, perlahan bibirnya
mengukir seringaian keji.
"Hama.." lirihnya pelan. Tiba-tiba seseorang berdiri di dekat Kyuhyun,
membuat Kyuhyun mendongak dengan malas
"Oppa.." Mata itu masih menatap hampa lawan bicaranya. Begitu dingin
tak tersentuh.
"Bisakah kita bicara?"

***
CODEIN

9
Cracked

Aku tidak tau saat ini, apakah aku sudah mencintai Oppa atau
belum. Pengalaman cinta yang aku miliki juga nihil. Apa yang
kalian harap dari gadis yang sudah di tunangkan dari SMP? Aku
tidak memiliki banyak teman dalam hidupku. Aku hanya berbicara
dan berkeluh kesah pada satu orang, yaitu Kyuhyun Oppa. Pria itu
temanku, saudara laki-lakiku, kekasihku, bahkan dia menjadi
waliku.

Aku tidak menyadari jika aku ketergantungan seperti itu


dengannya hingga saat ini. Saat dimana kepalaku akan pecah jika
aku tidak bercerita dengan orang lain. Saat aku ingin meminta
saran tentang hubunganku dan dirinya. Tentang rasa sakitku
melihatnya mencium wanita secara langsung tadi siang.

Kenapa aku memiliki rasa sakit itu?


Kenapa?
Apakah Kyuhyun Oppa mencintaiku?

52
AngelCandy

Aku masih tidak yakin. Dia sering bilang kata cinta padaku. Akhir
akhir ini aku juga bisa melihat matanya yang begitu memujaku.
Tapi kenapa jika dia mencintaiku, kenapa dia mencium orang lain?
Apakah itu tidak menjijikan? Apakah aku tidak dibohongi? Dia
bahkan pernah tidur dengan banyak wanita. Sedangkan aku? Aku
masih menjaga semua hak miliknya. Aku sungguh merasa bodoh.

Saat kelas sudah selesai, aku langsung mencari keberadaan


Kyuhyun Oppa, tapi tidak ada. Aku menghubunginya juga tidak di
angkat. Kemana Kyuhyun Oppa? Aku berkeliling dekat kelas
mencarinya dan dia tetap tidak aku temukan, hingga aku melihat
siluet yang aku yakini itu dia. Aku mendekat dan terpaku.

Omong kosong macam apa ini?!

Hatiku seperti diremas kuat sekali, nafasku seolah dihentikan


seketika. Lututku gemetar. Aku melihat Kyuhyun Oppa sedang
menyudutkan seorang wanita. Tubuhnya yang besar mengukung
seorang wanita berambut pendek sebahu, wanita itu tersenyum
kecil, lalu tangan kecil wanita itu menyentuh wajahnyanya.

Aku membenci ini. Aku tidak sanggup melihat hal ini lagi. Aku
berbalik, menahan air mataku. Aku benar-benar akan menghilang
dari hidupnya. Jika hal itu tidak bisa aku lakukan. Aku akan
melakukan hal yang ia lakukan juga sedangkan aku tidak bisa. Biar
sama-sama kita terluka. Terbakar di neraka sekalian!

Brengsek! Dia sudah berjanji untuk tidak membiarkan seseorang


CODEIN

menyentuhnya lagi selain aku. Tidak ada jalang lagi dalam


hubungan kami. Apa-apaan ini? Dia mencoba menipuku?
Mengkhianatiku lagi. Bagaimana jika aku mengkhianati dirinya
juga? Biar dia merasakan yang aku rasakan. Oh Tuhan!
***

"Hyojin maaf, aku ada urusan tadi." Kyuhyun Oppa


menghampiriku yang duduk di tempat ia duduki sebelumnya. Aku
menghapus air mataku. Tersenyum kecil padanya. "Apa kau
menangis?" Tanyanya khawatir. Dia benar-benar khawatir atau
hanya sedang berpura-pura. Aku menatapnya hampa.

"Sweetheart ada apa?" Kyuhyun Oppa menyentuh lenganku dan


aku menepisnya. Kyuhyun Oppa mengerenyit tidak menyukai
penolakanku. Kyuhyun Oppa berlutut di depanku, mensejajarkan
dirinya dengan aku yang sedang duduk. "Jinni?" Ujar Kyuhyun
Oppa lirih. Ia mencoba menyentuh diriku lagi, tapi aku tidak ingin
disentuhnya. "Kau kenapa?" Air mataku jatuh lagi saat dia
meninggikan suaranya.

"Jin─, " Kyuhyun terkesiap, tubuhnya menegang. "Kau


melihatnya? Apa kau melihatnya? " tubuh Kyuhyun Oppa tremor.
"Sayang itu tidak seperti yang kau lihat. Aku tidak akan
membunuhnya. Kau salah paham." Aku tertawa lirih, "Tentu,
bagaimana mungkin kau membunuhnya. Kau tidak akan
membunuh jalangmu. Apa kau mencintainya? Kita akhiri saja."
Lirihku menatapnya dia tampak terkejut.

54
AngelCandy

"Omong kosong apa ini?" Serunya.


"Cho Kyuhyun, itu yang ingin aku tanyakan. Omong kosong apa
ini?" Tekanku.
"Lepaskan aku." Aku mengangkat jariku, menatap pedih cincin
tunanganku. Aku melepaskannya. Aku meraih tangan Kyuhyun
Oppa dan meletakan ditelapak tangannya. "Aku mohon.. " air
mataku semakin banyak.
"Tidak! Kau tidak akan meninggalkan aku!"
"Jangan egois Oppa.." isakku, memukul dadanya. Dengan sigap ia
menahan tanganku di dadanya.
"Aku tidak mencintainya, aku hanya mencintaimu. Aku
memujamu Jinni." Aku menggeleng. "Jika kau mencintaiku, kau
tidak mungkin menciumnya."
"AKU TIDAK MENCIUMNYA." Sangkalnya. Aku mencoba
melepaskan tanganku, tapi Kyuhyun Oppa menggenggam
tanganku erat.
"Aku mohon percaya padaku." Aku memberontak, tidak ingin
mempercayainya lagi
"Jinni..."
"Apa kau ingin aku membunuh di depan matamu?" Kata Kyuhyun
Oppa dingin, begitu putus asa membuat aku ketakutan. Mata Oppa
menyorot mataku dingin. Aku mengepalkan tanganku.
"Bahkan jika aku melihat mayatnya. Aku tidak mempercayai
dirimu lagi." Rasa sakit membuat aku berbicara melantur. "Aku
membencimu." Aku merasakan Kyuhyun Oppa terpaku,
kesempatan itu aku manfaatkan untuk pergi darinya. "Pergi dariku
selangkah lagi, aku akan membunuh, orang yang berpapasan
denganmu." Ancaman Kyuhyun Oppa membuat aku menghentikan
CODEIN

langkah ku. "Kau tidak akan mungkin melakukannya." Ujarku


tidak yakin, saat melihat sudut bibir Oppa terangkat. Saat ini Oppa
begitu berbeda. Dengan takut aku terus melangkah, lalu aku
melihat satu orang berjalan ke arah kami. Teman sekelasku yang
tidak aku tau siapa. di detik selanjutnya, Kyuhyun Oppa sudah ada
di depan gadis itu, membuat aku memekik terkejut.

Dia menahan gadis itu, menghalangi jalannya. Gadis itu tampak


ketakutan, dan aku pun juga. "Kita pulang, atau dia mati." Mata
gadis itu membulat terkejut. Aku pun sama. Waktu terasa bergerak
sangat lambat saat tangan Kyuhyun Oppa bergerak kesakunya.
Kyuhyun Oppa mengeluarkan pulpen mahal miliknya. Entah
kenapa ujung pulpen itu terlihat sangat tajam saat ini. Dengan
gerakan cepat Kyuhyun Oppa memelintir gadis itu. Gadis itu
merintih kesakitan, lalu Tangan satunya ia gunakan untuk menahan
pulpen dileher gadis itu.
"Ini tepat di titik vitalnya. Selangkah kau pergi. Benda ini akan
memotong lehernya."
"Apa salahku sunbe, maafkan aku. Maaf." kata gadis itu ketakutan.
Lehernya mengeluarkan darah sedikit, saat aku yakin tekanan itu
semakin kuat. Tubuhku tremor. Lututku gemetar. Melihat
pemandangan menakutkan ini. Aku jatuh meluruh ke lantai. "Bawa
aku pulang." lirihku, dan menangis lagi. Air mataku semakin deras.
Apa ini? Kenapa Kyuhyun Oppa begitu gila.

"Semakin kau berada di dunia luar, tidak di sangkar, semakin


banyak orang yang terluka"
"Priamu. Bukankah tingkahnya semakin aneh?"

56
AngelCandy

Tiba-tiba suara Jino dan suara pria misterius itu terngingang


kembali berputar-putar dalam benakku seperti kaset rusak
pengantar kematian. Tuhan...
Apa ini sebenarnya?
***
CODEIN

CHAPTER 10
Two Shade of Cool

“Bisakah kita bicara?" Kyuhyun melihat hampa pada lawan


bicaranya. "Tidak." Jawab Kyuhyun ketus. "Baiklah.., biar aku
berbicara dengan Hyojin-ssi saja." Alis Kyuhyun terangkat. "Apa
yang kau inginkan?" Gadis itu tersenyum karena merasa menang
dengan ancamannya. Dan Kyuhyun membenci senyum itu.

"Panggil aku Hyena.... Oppa." Gadis bernama Hyena membawa


Kyuhyun berbicara di tempat yang sepi. "Jadi apa?" Tanya pria
itu to the point, wajahnya begitu menyeramkan saat ini.
"Aku hamil" Kyuhyun memandang rendah wanita itu.
"Ini anakmu Oppa" gadis itu meletakan tangannya pada wajah
Kyuhyun. Kyuhyun menepis tangan Hyena kasar. "Singkirkan
tangan kotormu!" ketus Kyuhyun, pria itu mendorong Hyena
kasar, membuat Hyena tersudut. Tepat saat itu Hyojin yang baru
keluar dari kelas datang mencari Kyuhyun. Terpaku melihat
Kyuhyun mengukung wanita lain.

"Oppa" Hyena menyentuh Kyuhyun lagi. Hyojin berbalik berjalan


cepat, tidak ingin melihat hal yang membuatnya tambah sakit hati
lagi. Kyuhyun mencengkeram lengan Hyena kuat membuat gadis
itu meringis kesakitan.

58
AngelCandy

"Jalang.. Mau mati rupanya." Pandangan mata Kyuhyun yang


menyorot hampa kini berubah, seperti saat singa menemukan
mangsanya. Nyalang, giginya bergemelatuk. Sebuah tamparan
yang sangat kuat ia layangkan pada Hyena membuat gadis itu
tersungkur. Sudut bibir gadis itu bahkan robek.

Kyuhyun merendahkan tubuhnya. Menatap mata Hyena yang


ketakutan. Tampak syok dengan kekerasan fisik yang ia dapatkan.
Ia tidak menyangka seorang casanova kampus, yang terkenal
pendiam, dan sangat pandai mampu melakukan kekerasan fisik
mengerikan ini.

"Ahk!" Hyena menjerit lagi saat rambutnya ditarik tanpa


perasaan. "Aku tidak dalam suasana hati yang baik sialan,
beraninya kau membuat moodku tambah buruk." Ujar Kyuhyun
rendah, membuat tubuh Hyena tremor.

Bugh!

Dengan kejam Kyuhyun membenturkan kepala Hyena pada


dinding. Jeritan memilukan terdengar dari bibir Hyena. Hyena
berharap seseorang menyelamatkannya, tetapi mustahil,
dikarenakan, saat ini kebanyakan mahasiswa ada di kelas, dan
lorong ini begitu sepi.

"Pertama. Kau hamil anakku? ITU TIDAK Mungkin! Bangsat. "


Bentak Kyuhyun. Sudut bibir itu terangkat.
"Bagaimana mungkin kau hamil anakku? Jika aku melakukan
CODEIN

Vasektomi." mata Hyena membulat mendengar pengakuan


Kyuhyun. "Kau benar, aku psycho, bahkan aku tidak rela membagi
Hyojin dengan anakku" Kyuhyun terkekeh. Entah apa yang lucu.
Benar-benar creepy.

Kepala gadis itu semakin berat, matanya berkunang-kunang. Rasa


sakit ia rasakan di setiap sendinya. "Aku akan membunuhmu jika
kau mencoba memisahkan aku dengan Hyojin." Ancam Kyuhyun.
Pria itu menghubungi orang kepercayaannya, memandang tanpa
belas kasihan pada Hyena yang tergeletak mengenaskan. Lalu
pergi meninggalkan gadis itu tanpa rasa bersalah.
***

" Jangan menatapku seperti itu sayang." Kata Kyuhyun Oppa saat
meletakan aku di ranjang milikku. Tubuhku lemas sekali, aku
begitu syok dengan yang terjadi. Aku seolah tidak mengenal pria
yang saat ini begitu perhatian membantu melepaskan sepatu ku.

Kyuhyun Oppa mencoba memasangkan cincin pertunangan kami


kembali di jemariku. Aku dapat merasakan pria itu menangis
sambil mengecup jemariku. "Kau membuatku sangat-sangat takut."
Ujarnya parau. Aku terlalu lemah untuk melawan. Mataku
menatapnya. Rasa kecewa dalam hatiku begitu besar membuat air
mata sialan ini turun lagi.

"Tidak Jinni.., Jangan menangis." Tangan besar Kyuhyun Oppa


menghapus air mataku. "Jangan pandang aku seperti itu. Kau
seperti membunuhku perlahan." Lirihnya.

60
AngelCandy

"Hanya kau yang aku cintai.. Percaya padaku."


"Tapi bukan aku satu-satunya Oppa." Balasku lemah.
"Aku tidak berhubungan dengan jalang lagi. Aku sudah berjanji.
Percayalah..Wanita itu mencoba memisahkan kita. Jangan salah
paham Jinni. Jangan kecewa dengan hal yang tidak terjadi. Aku
tidak menciumnya. Hanya kau satu-satunya wanita yang aku
izinkan menciumku." Jelasnya. Aku tertawa sinis. Tidak akan
percaya. Bagaimana mungkin?

"Kau pikir aku bodoh." Kataku semakin lemah. "Perlu berapa kali
aku katakan. Tidak ada wanita yang aku biarkan menyentuh
tubuhku selain dirimu. Aku melakukan sex dengan jalang dan
jalang itu terikat. Aku bersumpah!" Katanya, samar - samar masih
dapat aku dengar sebelum gelap menjemputku. Terlalu lelah dan
tertekan. Membuat kesadaranku hilang dengan mudah. "Hanya kau
satu-satunya Jinni."
***

Kyuhyun menuangkan botol berisi wine pada gelas tinggi di


hadapannya. Setelah memastikan Hyojin terlelap, pria itu memilih
mendinginkan kepalanya dengan minum alkohol di pantry.
Pengacara Lee datang bersama Hongju Mereka membungkuk
hormat pada Kyuhyun.

"Tuan muda. Semua sudah beres. Kau tidak perlu


mengkhawatirkan apapun." Lapor Mr. Lee saat menyelesaikan hal
gila yang Kyuhyun lakukan saat di kampus tadi. Kyuhyun
mengangguk.
CODEIN

"Hyena apa dia sudah diamankan?" Tanya Kyuhyun.


"Nona Hyena, saat ini sudah berada di apartemen anda"
"Bagus." Seru Kyuhyun meminum kembali wine-nya dengan mata
berkilat menahan murka. Sebelah tangannya meraih tablet
miliknya, melihat satu aplikasi cctv, ia melihat Video Hyena yang
berada di apartement miliknya. Lalu ia berselancar ke folder video.
Ia slide untuk melihat kembali video penyiksaan pada Hongju yang
ia dapatkan tadi pagi. Saat pria itu sarapan dengan Hyojin di saat
yang bersamaan, Kyuhyun melihat Video penyiksaan yang di
lakukan pada Hongju atas perintahnya.

"Dan kau Hongju" tunjuknya pada Hongju setelah selesai melihat


penyiksaan gadis itu lagi. "Sudah mengerti kesalahanmu?" Hongju
menundukan kepalanya.
"Ne tuan muda. Maafkan aku" kata Hongju. Kyuhyun tersenyum
puas. "Ada satu hal yang harus kau lakukan Hongju, pastikan Choi
Jino, tidak mencari-cari masalah dengan Hyojin. Jauhkan dia dari
Hyojinku." Perintah Kyuhyun selanjutnya sebelum mengusir
Hongju.

Kyuhyun mendapat pesan tadi siang dari salah satu anak buahnya
yang ia selundupkan di kelas kekasihnya. Ia begitu marah saat
membaca pesan yang mengatakan, 'Hyojin terlibat percakapan
serius dengan anak transfer bernama Choi Jino.’ Hal itulah yang
membuat ia gelisah dan melampiaskan rasa kesalnya pada Hyena.
Walaupun Hyena jugalah salah satu yang menyulut amarah
Kyuhyun.

62
AngelCandy

"Ahjussi.. Aku rasa aku semakin mencintai Hyojin." Kata


Kyuhyun pada Mr. Lee. Kyuhyun menuangkan wine kembali pada
gelasnya. Pria itu memutar-mutar gelas wine, "Aku ingin dosis
obatku di tambah, dan berikan juga aku suntikan penenang."

"Akan aku lakukan tuan muda." Mr. Lee membungkuk hormat,


lalu pergi melaksanakan perintah tuannya. Kyuhyun meminum
wine kembali dengan tenang, tapi tatapan mata itu begitu gelap dan
sulit untuk ditebak.
***

Aku tersadar saat merasakan usapan lembut dirambutku, seperti


usapan ibu yang aku rindukan. Aku membuka mataku, dan melihat
Kyuhyun Oppa duduk dekat ranjang. "Sudah bangun?" Tanyanya
lembut membenarkan rambutku. Aku memalingkan wajahku.
"Masih marah rupanya." Kata Kyuhyun Oppa, pria itu
menghembuskan nafasnya. "Bagaimana agar kau memaafkanku
sayang?" Tanyanya padaku. Suara Kyuhyun Oppa terdengar
frustrasi. "Batalkan pertunangan kita." Usapan tangannya di
kepalaku terhenti, "Baik, tapi besok kau akan melihat kematianku."
Mataku membulat. Kenapa?! Kyuhyun Oppa tidak mungkin
melakukan hal gila itu kan? Tidak mungkin. Ini hanya
pertunangan. Tubuhku kaku karena ucapannya.

"Apa yang kau pilih Hyojin. Kematianku atau kebebasanmu?"


***
CODEIN

11
Burning Blue

Ada hal-hal yang tidak kami miliki dalam hubungan kami. Rasa
percaya salah satunya. Dan yang aku sadari adalah hubunganku
dengannya serapuh ini. Ada rasa yang sulit diungkapkan seberapa
ingin kata meluncur. Terhenti ditenggorokan dan tak terucap
hingga detik ini. Seperti, 'Terima kasih,' 'Mungkin aku cinta' dan
lain sebagainya.

Pria sesempurna itu, menjadi milikku. Aku yang tidak memiliki


apapun lagi selain diriku sendiri. Jika tanpa dia mungkin aku akan
ada dikegelapan. Jadi sepatutnya aku bersyukur pada Tuhan.
Benarkan begitu?

Aku tidak marah dia mengendalikan hidupku, aku tidak marah dia
memutuskan apa yang boleh atau tidak aku lakukan. Toh selama
ini, dia menjadi penopangku, sandaranku. Tetapi, aku marah.
Marah sekali ketika hatiku terluka seperti saat ini. Marah sekali
ketika dia mencium wanita lain lagi. Dan aku marah sekali bahkan
dengan diriku sendiri ketika dia memintaku memilih antara
'kebebasanku' atau 'kematiannya' .

64
AngelCandy

Bagaimana mungkin aku memilih salah satu dari dua pilihan itu?!
"Kau masih diam. Tentukan pilahanmu." Nada suara Oppa begitu
rendah, mata pekat miliknya semakin kelam seperti malam.
Bibirnya tidak tersenyum tetapi setiap ujungnya tertarik tipis,
persis seperti sebuah kesinisan yang disertai dengusan frustrasi.
"Jika kau diam, kematianku adalah pilihan mu. "

PLAK!

Tanganku melayang sendiri kewajahnya. Kyuhyun Oppa tampak


terkejut, begitu pula aku. Aku terkejut karena aku bisa
menamparnya. Satu hal yang tidak mungkin aku lakukan.

"Apa kau oppaku?! " Aku bangkit dari tempat tidur, menerjang
tubuh Kyuhyun Oppa dengan pukulanku bertubi-tubi. "Jahat!
Bagaimana mungkin kau memberikan pilihan gila itu padaku."
Kyuhyun Oppa tidak menghindari pukulanku, tangannya malah ia
gunakan untuk menjaga tubuhku agar tidak jatuh.

Dasar laki-laki bodoh! Seharusnya dia menahan seranganku.


Bukan malah menjagaku seperti ini. Membuat aku merasa bersalah
saja. Dasar manipulatif. Argh! Nafasku memberat. Aku menutupi
wajahku dengan tangan dan menangis.

"Gadisku yang pemarah," ujarnya setelah kata-kata sialan yang


membuat aku ada dalam pilihan sulit dan setelah tubuhnya aku
jadikan samsak. Aku melihat senyum terbit diwajahnya. Setelah
wajah itu memasang ekspresi seperti akan mati.
CODEIN

"Sudah marahnya?" Tanyanya setelah aku sedikit tenang. Kyuhyun


Oppa meraih tanganku dan berdecak kesal.
"Lihat tanganmu jadi merah kan sayang." Alis Kyuhyun Oppa
bertaut tanda khawatir. Tentu bagaimana tanganku tidak merah,
tangan kecil milikku, aku paksakan untuk memukul badan Oppa
yang besar. Itu karena aku terlalu kesal dan marah.

Kyuhyun Oppa berjalan ke dekat pintu, mengangkat gagang


interkom. Beberapa saat kemudian pelayan datang membawakan
kantung air dingin. Kyuhyun Oppa berjalan ke arahku, berlutut,
meraih tanganku. Dengan telaten, Kyuhyun Oppa mengompres
tanganku yang memerah. Kyuhyun Oppa masih diam, dan akupun
sama. Hanya Ada keheningan dan tangan pria itu yang bekerja
mengobatiku.

Dari jarak sedekat ini, aku dapat menghirup aroma tubuh pria itu
yang memabukan. Wajahnya yang tampan dengan bentuk
sempurna, jadi wajar saja banyak jalang yang mendekati.

"Aku masih marah dan tidak percaya padamu." Kyuhyun Oppa


mengangkat pandangannya sehingga mata kami bertubrukan.
"Aku akan membuat kau percaya lagi padaku Jinni." Kata
Kyuhyun Oppa dalam satu tarikan nafas, lalu detik berikutnya
bibirnya sudah melumat bibir ku. Kyuhyun oppa menggigit bibirku
membuat aku meringis dan saat itulah oppa menyelusupkan
lidahnya masuk, dengan rakus mencicipi rasaku. Otaku mengalami
disfungsi, saat rasa manis bibir Oppa menguasai diriku. Tubuhku
bahkan seperti jeli dan saat ini aku bahkan tidak duduk lagi, aku

66
AngelCandy

sudah terlentang dengan Oppa diatasku masih mencumbu diriku.


Nafas kami terengah saat ciuman itu berakhir. Aku memejamkan
mataku. Masih kehilangan fokusku. "Nngg..." Erangan pelan
terlontar dari mulutku saat Kyuhyun oppa memindahkan bibir
sexynya ke relung leherku dan mengatur nafas disana. Oh sial, aku
bisa gila merasakan hangat nafasnya.

"Hanya kau Jinni, satu-satunya wanita yang bercumbu denganku.


Hanya kau satu-satunya wanita yang menjadi fantasi sex-ku selama
ini. Hanya kau dan cuma kau yang bisa membuat aku luluh
lantak." Bisiknya, membuat wajahku merah padam. Kyuhyun
Oppa mengangkat wajahnya. Mata kami saling bertemu. "Aku
mencintaimu." Dan detak jantungku berdebar begitu cepat.

'Aku mencintaimu' terulang dalam ingatanku, membuat dadaku


sakit akibat luapan perasaan yang menggila. Banyak kata cinta
yang Oppa ucapkan, dan kata cinta darinya saat ini membuat aku
menyadari satu hal, bahwa aku sudah tidak terselamatkan.

Aku lupa bahwa cinta bukan sekedar luapan perasaan yang


meledak, tetapi cinta lebih sederhana dari itu. Rasa nyaman pun
bisa berubah menjadi cinta. Lalu kebutuhan itu akan membuat
ketidakwarasaan jika tidak terpenuhi. Aku menyadari bahwa aku
mungkin sudah jatuh cinta pada Kyuhyun Oppa. Tidak tau kapan
tepatnya, tapi saat ini Oppa adalah hidupku yang tidak terpisahkan.
Pria itu mengecup keningku lama. Saat ia hendak bangkit, pergi
dari kamar ini. Tanpa tau malu aku menahannya. Mungkin karena
rasa cinta anatara aku dan oppa begitu meluap hingga perlu
CODEIN

diledakan. Atau mungkin karena rasa percaya itu ada pada ujung
ketidakpastian sehingga perlu dieratkan kembali. Atau karena rasa
marah itu terlalu membakar sehingga perlu didinginkan.
Tumpukan semua perasaan berkecamuk membuat aku
mengeluarkan kata-kata itu. Kata yang tidak akan aku sesali,
"Bercintalah denganku."
***

Tangan Kyuhyun bergetar saat menyusuri setiap lekuk tubuh


Hyojin, Pria itu mungkin banyak meniduri wanita, tapi tidak
pernah bercinta. Tidak pernah menyentuh tubuh wanita seperti ini
sebelumnya. Pria itu merasa senang setiap kali erangan keluar dari
bibir gadisnya. Lidah pria itu bergerak hati-hati di dada Hyojin,
sedangkan tangan Kyuhyun sibuk memuaskan bagian bawah tubuh
gadisnya.

Kyuhyun mengangkat wajahnya dan memandangi Hyojin, melihat


wajah gadis itu yang sudah memerah, nafasnya yang memburu,
bibirnya yang membengkak karena ulahnya. Sungguh
pemandangan terindah yang pernah ia lihat. Dan tidak akan ia
biarkan pria lain mengambil keberuntungannya ini. Hyojin-nya
yang cantik. Miliknya seorang.

Jantung Kyuhyun berdebar sangat kencang, merasakan sensasi


sinting yang menyenangkan ini. Saat ini yang terdengar di kamar
itu hanya bunyi tubuh mereka yang beradu dan decitan dari ranjang
di bawah mereka karena gerakan Kyuhyun yang semakin cepat.
Bibir Kyuhyun berkerut menahan erangan, sensasi yang ia dapat

68
AngelCandy

sungguh luar biasa, melebihi ekspektasinya selama ini. Lalu di


detik selanjutnya kepala Kyuhyun ambruk di antara rambut Hyojin
yang terurai berantakan di bantal dan nafas pria itu terdengar tidak
beraturan, terengah-engah mencari oksigen.

Hyojin tampak masih merasakan eforia yang Kyuhyun berikan.


Mata gadis itu terpejam. Kyuhyun mengecup bibir Hyojin,
"Terima Kasih." Kata pria itu tulus dengan suara bergetar.
Kyuhyun mengeluarkan tubuhnya dengan hati-hati, menarik
selimut dengan kakinya dan menutupi tubuh mereka.

Kyuhyun menarik Hyojin kearahnya, merasakan lekuk tubuh gadis


itu di setiap inci permukaan tubuhnya, membuatnya harus
menekan keinginannya dalam-dalam untuk menyentuh gadis itu
dan menidurinya lagi.

Kyuhyun mengangkat tangannya yang bebas dan menyeka


keringat yang tersisa di pelipis Hyojin, lalu membiarkan bibirnya
menggantikan tangannya tadi, berdiam disana dalam kecupan yang
lama. Kepalanya terbenam di bantal dengan dagu di puncak kepala
Hyojin. Hyojin tertidur, gadis itu mungkin begitu lelah dengan
semua yang ia lalui termasuk percintaan pertama mereka. Nafas
gadis itu yang teratur terasa menyenangkan di dada Kyuhyun.

Sungguh Kyuhyun begitu mencintai gadis di dalam pelukannya ini.


Sangat mencintainya. Hingga membuat garis tipis antara batas
waras dan cinta yang ia miliki. Bahkan mungkin kewarasaanya
ditelan habis oleh rasa cintanya. Atau mungkin dia memang tidak
CODEIN

pernah waras? Dia adalah orang gila tanpa gangguan mental. Tak
punya moral dan merasa benar membuat dia menjadi seorang
poker face yang mahir. Sangat pandai membangun alibi dan
meyakinkan orang lain bahwa dirinya tak bersalah.

Bagaimana tidak saat kecil, Ia menikmati anjing peliharaan


keluarganya mati di tangannya sendiri dengan sebelumnya anjing
itu ia siksa terlebih dahulu. Dia tidak peduli akan kerugian, rasa
sakit, dan penderitaan orang yang sial karena menjadi korbannya.

Hal-hal sadis seperti penyiksaan, sering Kyuhyun lakukan entah itu


pada hewan, teman sebayanya atau pembantunya, menjadi
kebutuhan tersendiri bagi Kyuhyun melihat mereka tersiksa
meminta ampun. Hingga sang ibu menyadari keganjilan anaknya.
Ibunya sendiri sangat takut dengan Kyuhyun, menganggap
anaknya monster, bahkan ibunya pernah berusaha meninggalkan
Kyuhyun saat dirinya terlelap. Tapi karena tau bahwa Kyuhyun
akan menjadi pewaris, ibunya bertahan.

Dia diobati sebaik mungkin oleh Cho Kiho, kakek Kyuhyun.


Karena Kyuhyun adalah cucu laki laki satu satunya dalam keluarga
Cho yang akan mewarisi seluruh kerajaan bisnisnya. Cho Corp dan
Silver Blue.

Kyuhyun memanipulasi mereka semua. Ia hanya belajar untuk


meniru emosi, yang sebenarnya tidak benar-benar ia rasakan, dan
itu membuatnya tampak seperti orang yang normal. Dia hanya
menjadi lebih pandai dalam melakukan hobinya. Menjadi lebih

70
AngelCandy

hati-hati, tidak meninggalkan jejak. Bahkan ahli jiwanya saat itu


memvonis Kyuhyun sembuh.

Kyuhyun tidak bisa membedakan mana yang benar dan mana yang
salah, sampai pria itu bertemu dengan Hyojin, gadis itu mengambil
fokusnya. Membuat dia menginginkan Hyojin, sangat
menginginkan gadis itu melebihi batas wajar ketertarikan
seseorang pria terhadap wanita.

Kyuhyun melakukan segala cara untuk mendapatkan apa yang ia


inginkan tersebut. Termasuk menyakiti orang lain, memanipulasi
berbohong terus menerus atau membunuh, yang ia tau Hyojin
adalah kebenaran mutlak untuknya, garis batas pengendalian
kegilaannya. Kyuhyun tidak bisa membayangkan seperti apa
dirinya tanpa Hyojin.

"Aku benar-benar mencintaimu" ujar Kyuhyun, membelai


punggung Hyojin. Gadis itu merasa nyaman dan terlindungi,
semakin mendekatkan diri pada Kyuhyun. Kyuhyun tersenyum
karena tingkah Hyojin, merasa senang. Pria itu benar-benar
menjadi layaknya pria normal jika Hyojin di sisinya. Bisa
tersenyum, tertawa, marah, kecewa ataupun menangis. Hyojin
mengajarkan banyak hal yang tidak pernah ia rasakan. Hyojin
mampu melambungkanya atau melemparkanya ke neraka.
Pengaruh gadis itu terhadap Kyuhyun sebesar itu.
***
CODEIN

Pelan-pelan aku membuka mata dan melenguh "Hai.." sapa


Kyuhyun Oppa saat mata kami bertemu. Ia tersenyum manis
padaku. Kyuhyun Oppa membantuku bersandar dikepala ranjang.
Aku mengeratkan selimut hingga batas dadaku.

"Kau baik-baik saja?" Tanya Oppa khawatir. Menatap diriku


intens, membuat aku salah tingkah. "Ya." Jawabku. Aku
memalingkan wajahku, terlalu malu untuk menatapnya setelah
bertingkah murahan semalam.
"Mau membersihkan diri? Aku akan membantumu. Katanya,
emmm itu, kau akan sakit untuk pertama." Oppa menggaruk
kepalanya yang tak gatal. "Mungkin kau tak bisa berjalan Jinni."
Wajahku memerah karena kata-kata Oppa. Bagaimana mungkin
dia berbicara padaku tentang itu.

"Apa aku terlalu kasar padamu?" Aku menggeleng. "Aku baik-baik


saja, dan kau melakukannya dengan hebat." Hyojin bodoh! Aku
bicara apa sih? Wajahku semakin merah seperti tomat busuk.
Sedangkan Kyuhyun Oppa tertawa merdu, wajahnya berseri sekali.
Kyuhyun Oppa menetralkan suaranya, "Aku anggap itu pujian."
Aku membuang muka. Terserah sajalah. Dari ekor mataku, aku
melihat Oppa sudah rapi dengan pakaian casualnya, dan matanya
menyorot berkilau. Aku tersenyum tipis. Aku menundukkan
wajahku. Bertanya-tanya, apa kepercayaan itu Bisa aku berikan
kembali.

"Akh! " Aku tersentak saat tubuhku di angkat Kyuhyun Oppa. Iris
mata kami bertemu. Aku berkedip menatap matanya yang

72
AngelCandy

menyorot teduh, "Jangan memikirkan apapun." Katanya berjalan


menggendongku. Oppa membawaku ke kamar mandi dengan
selimut yang masih melilit tubuhku. "Bersihkan saja dirimu untuk
saat ini sayang." Ucap Oppa dengan suara beratnya lalu mengecup
bibirku singkat "Tidak ada yang perlu kau khawatirkan." Mata
Oppa berkilat saat mengatakan hal itu, menghipnotisku. Untuk
mempercayainya. Aku mengangguk.

"Hm." Jawabku. Aku akan memastikan kebenaran yang aku lihat.


Nanti. Perlahan. Baru aku akan memutuskan. Bisa atau tidak untuk
mempercayainya lagi.
***
CODEIN

* 12*
Kyuhyun ada di ruang makan saat Hyojin turun dari
kamarnya di lantai dua. Mata pria itu menyipit melihat
penampilan Hyojin pagi ini. Ia menghembuskan nafasnya,
pria itu ingin marah saat melihat Hyojin memakai baju yang
memperlihatkan bahu gadisnya. Blouse putih itu terlalu
sexy, membuat Hyojin terlihat puluhan kali memukau dari
biasanya. Belum lagi rambutnya ia kuncir tinggi membuat
leher jenjangnya terlihat sempurna. Baju itu terlalu
mengundang perhat ian. Dan itu membuat Kyuhyun
mengumpat berkali -kali dalam hati.

Hyojin duduk disisi Kyuhyun, yang masih terus


memandangnya. "Ganti pakaianmu." Ujar pria itu dingin .
Menyebar aura suram pagi ini. "Tidak. Aku suka pakaian
ini." Kata Hyojin kalem, tangannya mengambil satu potong
pancake dengan mata gadis itu yang menghindar menatap
mata Kyuhyun. Kyuhyun menggertakkan giginya, nyaris
melempar gelas kopi miliknya ke lantai saat mendengar
jawaban Hyojin.
"Park Hyojin." Gadis itu tau bahwa Kyuhyun saat ini sedang
marah, tapi ia berusaha menahan ketakutannya, dan
menantang pria itu.

74
AngelCandy

"Aku akan memakai pakaian y ang aku suka, kau tidak


berhak mengaturku Oppa." Kyuhyun terkekeh.
"Tidak berhak kau bilang? Aku tunanganmu!" Kata Kyuhyun
dengan nada tinggi, para pelayan ya ng berada disana sudah
bergetar karena takut dengan kemarahan Kyuhyun.

"Jangan memula i Hy ojin, kita baru berbaikan." Masih


dengan ketenangan y ang sama, dan wajah yang menunduk
menatap sarapannya Hyojin berkata, "Aku rasa kemarin aku
sudah bilang dengan je las Oppa. Aku mengakhiri
pertunangan kita." Hyojin mengangkat jarinya. Gadis itu
sudah melepaskan kembali cincin pertunangan yang
Kyuhyun pasangkan kemarin, ia meninggalkan cincin itu di
kamar.

"Jika kau pikir dengan bercinta, aku melupakan m asalah


kita. Kau salah Oppa." Gadis itu mem beranikan diri
menatap Kyuhy un. Kyuhyun mengusap wajahnya frustrasi.
Hyojin be nar-benar menguji kesabarannya. "Sudah aku
katakan. Kau salah paham." Kyuhy un meraih tangan Hyojin
dan meremasnya pelan. Hyojin menarik tangannya.

"Baiklah, jika aku salah paham, katakan apa yang kau dan
jalangmu itu lakukan kemarin. Dengan berdekat -dekatan
seperti itu di tempat sepi ?!" kata Hyojin, mati -matian
menahan tangisnya.

Kyuhyun menangkupkan kedua tangannya ke wajah cantik


Hyojin, ia mengha pus airmata gadis itu yang ternyata
CODEIN

sudah meleleh. Emosi Kyuhy un leny ap seketika melihat air


mata gadis itu. Menyakiti Hyojin adalah hal yang paling
tidak ingin Ky uhyun lakukan. Gadis ini salah paham dan
sakit hati untuk sesuatu hal yang tidak mungkin terj adi.

Kyuhyun menciumi mata Hyojin. Hyojin hanya bisa


menangis, rasa sakit hatiny a muncul kembal i dan tak
mampu ia tutupi lagi. "Kumohon jangan menangis, Jinni.
Kau salah paham"
"Jika aku salah paham. Katakan apa yang wanita itu dan
kau bicarakan Oppa."
"Dia hanya mengodaku. Dan aku tidak tergoda olehnya."
Hyojin melepaskan tangan Kyuhyun, mendorong pria itu
agar mengembalikan jarak mereka. "Tidak tergoda?!" Kata
Hyojin sinis. "Kau mengukungnya. Kau berengsek Oppa!"
Ketus Hyojin membuang muka.
"Aku mendorongnya, Jinni. Aku melukainya." Tangan Hyojin
mengepal, tau dengan pasti Kyuhyun mampu melakukan itu,
terlebih ia melihat dengan mata kepalanya sendiri,
Kyuhyun menjadikan teman sekelasnya objek saat pria itu
memaksanya pulang kemarin.

Hyojin juga tau, bah wa Kyuhy un menghancurkan beberapa


teman sekolahnya yan g sempat membully dirinya dulu. Tapi,
yang tidak pernah Hyo jin tau bahwa, pria itu bisa bertindak
sekasar kemarin. Hy ojin kira Ky uhyun selama ini hanya
menghancurkan seseorang ala pebisnis. Melibas hab is
usaha yang mereka miliki. Tidak dengan melukai orang
seperti penjahat saja.

76
AngelCandy

Hyojin mengendalikan dirinya. Ia harus mendapatkan


informasi yang sesungguhnya untuk menen tukan nasib
pertunangan mereka. "Kenapa oppa bisa melukainya?"
Tanya Hyojin lembut, mem buat Kyuhyun berkedip dua kali,
membuat pria itu ra gu untuk menutupi kebenarannya. "Dia
pantas dilukai." Jawab Ky uhyun menatap mata Hyojin,
gadis itu menyadari ada kemarahan dalam mata Kyuhyun.

"Kenapa dia pantas dilukai? Apa yang ia katakan hingga


pantas dilukai." Bibir Kyuhyun merapat. Hyojin memang
selalu seperti ini, dia selalu menuntut untuk mendapatkan
yang ia mau dan Kyuhyun pasti akan menga lah pada
akhirnya. Tapi jika Kyuhyun bilang, jalang itu mengaku
hamil anaknya pasti Hyojin akan semakin m arah dan pergi
meninggalkan dirinya. Kyuhyun tidak ingin hal itu terjadi.

"Dia—ingin memisahkan kita" masih kata -kata yang sama


membuat Hyojin tidak puas, gadis itu m endesah kesal .
Bangkit dari tempat duduknya. "Aku berangkat, jangan
mengikutku. Dan aku tidak akan makan siang denganmu
Oppa. Aku akan mengerjakan tugas kelompok." Kata Hyojin
Ketus, mengambil tasnya.
"Hongju-ya, cepat kita akan terlambat!" Hongju berlari
kecil dari ujung pantry, berbeda satu ruangan dari ruang
makan utama. G adis itu mengejar nona mudanya. Beberapa
pelayan memberi hormat pada gadis itu saat kaki jenjang
Hyojin melewati mereka. Hyojin memejamkan mata, dan
menahan nafas saat me ndengar suara pecahan kaca. Pasti
Kyuhyun marah sekali. Pasti saat ini ruang makan sudah
CODEIN

berantakan dan kacau . Gadis itu memantapkan langkahnya.


Dia akan menemukan kebenarannya.
***

Hongju melirik Hyojin dari ekor matanya. Sungguh tadi


Hongju sangat takut sekali jika Tuannya murka. "Apa yang
ingin kau katakan Hongju? Dari tadi kerjamu hanya melihat
ku dan menghembuskan nafas."

"Maafkan saya nona" Hongju menunduk menggenggam


tangannya. Dia berlaku kurang pantas. M obil hitam yang
Hyojin tumpangi membelah jalanan kota Seo ul yang sedikit
padat pagi ini. Hyojin tersenyum kecil melihat tingkah
Hongju yang makin hari makin formal saja padanya.
"Tidak apa. Katakanlah. Jika ada sesuatu yang
mengganggumu."
"Maaf nona, aku tidak bermaksud mencampuri urusan anda
dan Tuan muda, tetapi tuan muda tidak mungkin selingkuh
nona. Beliau begitu mencintai no na seorang." Hyojin
menghembuskan nafasnya. Benar Kyuhyun sangat
mencintai dirinya. Tapi tak mungkin ada asap jika tak ada
api. Hyojin hanya tersenyum sebagai balasannya. Gadis itu
lantas memilih melihat pemandangan jalan Seoul.
***
Tidak ada yang berani mendekat, Aura pria itu be gitu
mengerikan. Ruang makan tempatnya berada saat ini
begitu berantakan. Piring dan gelas sudah menjadi pecahan,
meja makan panjang terguling dan bahkan kursi yang ia
duduki sudah tidak berbentuk.

78
AngelCandy

Beberapa pelayan berusaha menghindar berhadapan


dengan Kyuhy un. Kepala pelayan Jaecan dengan tangan
bergetar menghubungi Mr. Lee, berharap pria tua itu
mampu membantu mereka mengatasi aura membunuh yang
saat ini keluar dari tubuh tuannya.

Kyuhyun berjalan cepat ke kamar Hyojin, saat ia menaiki


anak tangga dengan tak berperasaan pria itu menjatuhkan
beberapa pajangan keramik, membuat keramik berharga
puluhan juta won it u bagaikan sampah tak bernilai. Saat
sudah ada di kamar Hyojin, pria itu mengambil beberapa
butir pil penenang dari tas kerjanya. Dia membutuhkan p il
penenang jika tidak ia pasti sudah membakar rumah ini
untuk meluapkan rasa marahnya.

Karena jalang sialan hubungan Kyuhyun dan Hyojin menjadi


rumit seperti ini. Otaknya merencanakan penyiksaan sadis
untuk Jalang itu. Saat merasa sedikit tenang, Kyuhyu n
membuka lemari gadis itu. Ia memilih pakaian yang
menurutnya sexy. Dia harus membakar pakaian itu, untuk
menghindari Hyojin bertindak gila seperti ini. Bisa -bisanya
gadis itu pergi dengan pakaian seperti itu tanpa Kyuhyun
disisinya. Membayangkan banyak p asang mata yang
menatap kagum pada tubuh gadisnya membuat Kyuhyun
mengigit bibirnya sampai berda rah, benar -benar menahan
kesal. Tepat saat itu Mr. Lee datang. Pria itu hanya diam di
dekat tuannya tanpa mengatakan apapun.

"Bakar ini" perintah Kyuhyun mutla k.


CODEIN

"Setelah itu siapkan pisau milikku." Mata Mr. Lee


membulat, menatap terkejut pada Cho Kyuhyun. Kyuhyun
dan pisau sama artinya dengan kematian dan malaikat
pencabut nyawa. Siapa kali ini yang sangat sial harus di
siksa sampai mati oleh pria itu. Sudah sa tu tahun terakhir
Kyuhyun tidak menggunakan pisaunya. Terakhir kali
Kyuhyun mengunakan pisau untuk membunuh pasangan
suami istri yang membuatnya kesal setengah mati.

"T-tuan muda say a rasa anda tak harus melakukannya


send-"
"Lakukan." Kata Ky uhyun dingin dengan nada final tidak
bisa dibantah. Jika sudah seperti ini, Mr. Lee hanya bisa
mengikuti apa mau tuan mudanya. Pria paruh baya itu
berharap jika Kyuhy un tidak keterlaluan kali ini.

80
AngelCandy

13
Devil Beside You

"Nona Tuan muda membakar pakaian anda." Satu kata yang


terlintas di kepalaku saat mendengar ucapan Hongju. Fuck!

Laki-laki jahat, kejam, dungu, aku akan membakar koleksi game


miliknya. Aku bersumpah. Lihat saja nanti. Aku mengabaikan
Hongju yang membujukku pulang, aku masih fokus dengan tugas
yang diberikan dosen minggu lalu. Lebih tepatnya menyalin tugas
Hongju. Hongju mengangkat ponselnya yang lagi-lagi berdering.
Kali ini Mr. Lee, yang meminta berbicara padaku. Laki-laki tua
yang kadang menyebalkan. Tentu aku menolak bicara dengannya.
Dia terlalu berpihak pada Kyuhyun. Dan itu menyebalkan.

Sesungguhnya aku kasihan dengan Hongju, yang tampak seperti


disalahkan, tapi sekali lagi, mereka semua harus melihat dari
sisiku. Aku itu tunangan yang baik. Terkadang marahnya orang
baik sungguh menyeramkan, benar bukan? Walau dalam kasusku
aku yang sedang marah, dan yang menyeramkan justru Kyuhyun
Oppa.
CODEIN

Terserah. Aku hanya sedang menunjukan. Bahwa aku cukup


dewasa untuk tidak dibohongi lagi. Pria berselingkuh itu akan
memulai kebohongan yang pertama dan akan berlanjut pada
kebohongan yang lain. Dan aku tidak akan membiarkan itu. Aku
akan mencari tau, alasan apa hingga gadis itu nekat menemui
Kyuhyun Oppa, dan menggodanya terang-terangan saat ada aku
disekitar mereka.

Tidak ada asap, jika tidak ada api. Dengan 100% yakin, aku
mengatakan bahwa jalang itu pernah tidur dengan Kyuhyun Oppa.
Karena itu dia berani memanfaatkan situasi. Dalam drama yang
aku tonton beberapa waktu lalu, pemeran laki-lakinya memberi
harapan pada penggoda sialan itu, lalu hubungan mereka berlanjut.
Laki-laki itu ingin mengakhiri hubungan dengan wanita itu karena
sudah ketahuan, tetapi wanita ular itu mengaku hamil. Karena
mereka berdua saling mencintai akhirnya kekasih pria itu yang
sudah bersama dengannya selama dua tahun di racun.

Aku tidak ingin nasibku seperti drama yang aku tonton.


Membayangkan saja membuat aku mual. Ponsel Hongju berdering
lagi, "Nona, tuan muda menelpon nona. Bagaimana ini. Nona...."
Aku masih bersikap acuh, lalu dengan tangan bergetar Hongju
mengangkat ponselnya. "Nona, tuan muda meminta anda
mengaktifkan ponselnya. "
"Katakan pada tuan muda mu itu, aku akan menonaktifkan ponsel
milikku hingga batas waktu yang tidak ditentukan." Saking
kerasnya suara oppa dari ponsel Hongju, hingga Aku dapat
mendengar Oppa mengumpat. Dan wajah Hongju semakin pucat.

82
AngelCandy

Seperti tidak ada darah diwajah gadis itu. "Nona, tuan muda ingin
berbicara, aku mohon terimalah nona." Pinta Hongju membuat
aku tidak tega. Tangan gadis tu bahkan bergetar saat menyerahkan
ponselnya.

"Ini aku." Kyuhyun Oppa berusaha mengatur nafasnya. Saat kata


Halo pertamaku meluncur.
"Sayang.." katanya lembut. Bagaimanapun Kyuhyun Oppa
memang tidak pernah bersikap kasar padaku, seburuk apapun
sikapku. Satu hal yang selalu aku suka darinya.
"Kau harus pulang. Tidak akan ada dosen yang masuk mengajarmu
pagi ini." Aku menyangkalnya. Oppa bertindak seperti cenayang.
Aku mendengus dan bahkan mengejeknya karena itu.

Baru aku berhenti mengoloknya, seorang mahasiswa berlari masuk


kelas sambil berteriak mengumumkan dengan bahagia bahwa tidak
akan ada kegiatan KBM hari ini, karena semua dosen akan
menghadiri rapat kerja memperbaiki kinerja tahunan dan berbagai
laporan lainnya dengan donatur yayasan. Damn It! Bagaimana bisa
aku lupa, kalau pria yang berbicara denganku adalah Cho
Kyuhyun.

"Kau memakai kekuasaanmu lagi Oppa." Sengitku. Kyuhyun Oppa


mendengus. "Seharusnya kau sudah terbiasa dengan itu."
"Tidak aku tak terbiasa!!!! Dan aku tidak akan pulang. Terima
Kasih sudah membuat aku memiliki pelajaran kosong hari ini. Aku
akan bersenang-senang. Bye!" Aku memutuskan panggilan telepon
sepihak. Aku mengembalikan ponsel Hongju, wajah gadis itu
CODEIN

semakin pucat saja. Ck!

"Kajja.. Hongju-ya." Aku menepuk pundak Hongju, dan gadis itu


memekik kesakitan.
"Wae? Kau baik-baik saja, apa aku menepukmu terlalu kuat?" Aku
yakin tadi itu pelan. Hongju menggeleng, dan tersenyum tipis.
"Aku hanya kaget Nona." Jawabnya. Aku hanya menggelengkan
kepala. Terserah.
"Kau membuat ku khawatir Hongju-ya. " Kataku sambil berdiri.
"Mian"
"Sudah tak apa. Hongju, kau pulang saja dulu. Aku ada perlu. "
ujarku lagi yang secepat kilat mendapatkan penolakan dari Hongju.
"Tuan memintaku menemani anda 24 jam, jika tuan tidak ada di
sisi Nona." Kyuhyun Oppa dan para anak buahnya yang setia. Aku
menghembuskan nafas.

"Tidak akan tau Hongju, aku akan diam saja. Asal kau diam juga."
Hongju menggeleng cepat. "Tuan muda pasti tau nona. Tidak ada
yang terlewat jika itu menyangkut nona." Aku ingin
menyangkalnya tapi lidahku kelu. Itu memang benar. Aku
meringgis. Mau tak mau membiarkan Hongju mengikutiku.
***

Ruangan itu gelap. Pencahayaan hanya ada satu di sudut ruangan,


Hyena merasa ingin mati. Badannya tak bisa ia gerakan dan ia haus
sekali. Pintu ruangan terbuka. Hyena membuka matanya. Ia
mencoba mengenali bayangan seseorang yang mendekat. Itu
Kyuhyun!

84
AngelCandy

Alaram berbahaya menyala di kepala gadis itu menciptakan


ketakutan besar. Dengan sekuat tenaga yang tersisa gadis itu
mundur menjauh. Ekspresi Kyuhyun tampak gelap, mengerikan
saat bersitatap dengan Hyena. Pria itu membungkuk dekat dengan
Hyena yang terisak tanpa suara ketakutan.

Dalam gerakan secepat kilat jemarinya terulur dan mencengkeram


leher Hyena kuat membuatnya tercekik. "Kau membuat Hyojin
marah padaku." Hyena meringis dan mengernyit, mencoba
bernafas dari jalur udara yang dipersempit. Tangan Hyena yang
lemah mencoba melepaskan tangan Kyuhyun.

"Kkk-akhhkk" suara gadis itu kesakitan. Kyuhyun ingin sekali


mematahkan leher gadis itu. Cukup sedikit gerakan yang lebih
kuat, nyawa gadis itu akan melayang, tapi Kyuhyun masih
membutuhkan gadis ini. Dengan kasar Kyuhyun melepaskan
cengkeraman kuat di leher Hyena, membuat gadis itu terbatuk-
batuk, saat mencoba memenuhi paru-parunya dengan oksigen.
Kyuhyun mengamati Hyena penuh dengan kemarahan.

"Han Hyena, 23 tahun. Mahasiswa kedokteran, hidup berdua


dengan saudara laki-laki berumur 11 tahun." Kata Kyuhyun geram.
"Seharusnya kau tidak serakah Han Hyena-ssi. Seseorang yang
menjual, jika sudah mendapatkan ganti dari apa yang ia berikan,
jangan banyak menuntut." Ujar Kyuhyun dengan aura semakin
gelap. "Kau menjual tubuhmu, dan aku membayarmu. Seharusnya
selesai sampai disitu." Kyuhyun menatap Hyena dingin. Aura
membunuh sangat kental sekali terasa dari sosoknya.
CODEIN

"Lihat hasil dari hal bodoh yang kau lakukan." Kyuhyun memberi
isyarat pada Mr. Lee yang juga berada di ruangan itu. Mr. Lee
menyalakan lampu ruangan, ruangan itu menjadi terang seketika.
"Hye-sul!" Gagap Hyena.
"Apa yang kau lakukan pada adikku. Kyuhyun-ssi. Lepaskan
adikku!" jerit Hyena memohon. Saat ruangan itu dipenuhi cahaya,
mata Hyena menangkap hal mengerikan. Han Hyesul, adik gadis
itu sedang terbaring dengan tangan dan kaki diikat. Hal yang
terburuknya adalah, tepat di atas perut anak itu terdapat 20 ekor
tikus dalam kandang yang siap mengeksekusi adiknya.

"Kau tau Hyena-ssi, aku akan meletakan kandang berisi puluhan


tikus itu di perut adikmu. Kandang tikus-tikus itu mempunyai
lubang-lubang di bagian bawahnya. Bagian bawah kandang akan
aku berikan arang panas, tikus-tikus itu akan merasa kegerahan dan
marah, lalu tikus itu akan menggerogoti tubuh adikmu hingga
robek dan mati."

" Tidaak !! Jangan !! Kumohon…… Yesul-ah, Kumohon


Kyuhyun-ssi jangan lakukan itu. Yesul-ah.. "
"Dua hari. Aku berikan kau waktu dua hari. Buat Hyojin tidak
mencurigai diriku lagi. Bagaimanapun caranya, kau harus
membereskan kekacauan yang kau buat jalang." Kata Kyuhyun
lagi, lalu dengan tanpa perasaan Kyuhyun menampar wajah Hyena
keras.
***

86
AngelCandy

"Yak! Ahjussi, aku bilang ke Mall! Ini bukan arah yang benar."
Teriakku marah pada supirku. Saat keluar kampus tadi, aku
memutuskan untuk pergi ke Mall bersama Hongju. Dan supirku ini
malah pergi kearah yang berlawanan. "Maaf nona, tuan muda
memerintahkan saya membawa anda pulang."

"CK!" Aku meghempaskan tubuhku ke jok mobil. Otakku berpikir


bagaimana caranya untuk kabur. Mengancam berhenti, dengan
melompat seperti di drama? Itu tidak mungkin, pintu mobilku saat
ini terkunci otomatis, lagi pula itu berbahaya. Terlalu sibuk
berpikir aku tidak sadar jika aku sudah memasuki halaman rumah
ku. Kenapa cepat sampai sekali sih!!

Saat sudah berada di pintu utama, aku memelototi Hongju dan


supirku. Galak. "Kalian itu bekerja untuk ku atau untuk Kyuhyun
Oppa sih? Aku akan memecat kalian jika melakukan hal ini lagi."
Mereka meminta maaf padaku, aku keluar dari mobil dengan
marah. Lalu sebuah pertanyaan melintas di kepalaku. Apa aku
memiliki kekuasaan untuk memecat mereka? Selama ini, Kyuhyun
Oppa yang selalu memegang kendali untuk semua hal. Akan aku
tanyakan hal ini nanti pada Mr. Lee. Atau aku menyewa pengacara
yang lain saja ya? Aku sudah 18 tahun sekarang. Aku bahkan
sudah bisa menjadi wali untuk diriku sendiri. Jadi aku akan
memperjelas semua aset-asetku.

Aku melihat Kyuhyun Oppa sudah berdiri menantiku. Aku


melewatinya begitu saja. Kyuhyun Oppa meraih tanganku. "Kau
tau hari ini kau menyebalkan Oppa." Kataku menepis tangannya
CODEIN

yang menahanku. Lalu mata Oppa menyorotku tajam, membuat


aku bergidik ngeri karenanya. "Kau pikir, tingkahmu yang
sekarang tidak menyebalkan Park Hyojin." Aku mengigit bibir ku.
Kyuhyun oppa berjalan menyudutkanku pada pilar besar dekat
pintu masuk. Oppa merapatkan tubuh tingginya pada tubuhku.

"Memakai pakaian seperti ini, mau mencoba menggoda pria


Hhmm?" Kyuhyun Oppa membaui leherku, menenggelamkan
wajahnya disana. Oh Sial! Sensasi ini lagi.

"Berapa banyak mata yang memandangmu tadi? Kau ingin setiap


hari banyak orang yang kehilangan matanya karena pakaian tidak
senonohmu." Aku merinding mendengar ucapan sarkas oppa.
"Oppaahh..hentikan—Aahhh" Aku mencoba mendorong tubuh
Oppa menjauh. Rasa yang diciptakan oleh bibir Oppa dileherku
memang nikmat tapi ini bukan waktu yang tepat. Sebelum nafsu
mengambil alih pikiran warasku. Aku mendorongnya. Aku
memelototinya. Oppa hanya mengangkat bahunya acuh.
Tangannya yang besar meraih tanganku dalam genggamannya.
Aku mencoba melepaskan genggaman itu. Tapi terlalu kuat.
Dengan terpaksa aku mengikutinya masuk.

"Kau masih tidak percaya padaku?" Tanyanya setelah kami masuk


ke kamarku. Aku duduk di sofa panjang, Kyuhyun Oppa berlutut
hanya untuk membukakan heels yang aku kenakan.
"Sedikit" jawabku. Tentu rasa tidak percaya itu masih ada.
Kyuhyun Oppa berdecak. Setelah melepas sepatuku. Pria itu duduk
disebelahku. Meraih remote TV. Menyetel TV dan menganti-ganti

88
AngelCandy

channel. "Ini saja." Pintaku saat melihat Gong Yoo di layar TV.
Aku baru tau kalau Gooblin di siarkan ulang tvN pada jam segini.
Padahal aku sudah menonton jumat lalu, tapi masih saja aku ingin
menontonya lagi dan merasa sedih karenanya. Sedih pada kisah
cinta Eun Tak dan Kim Shin. Bagaimana mungkin takdir begitu
mempermainkan mereka! Saat ini adegan di layar menampilkan,
Eun Tak yang sedang berada dalam pelukan Kim Shin, menangis.

" Maaf...Karena sudah membuatmu terjerat dalam nasib ini, tapi


kita harus mampu melewati ini semua. Aku tidak tahu pintu apa
yang akan terbuka tapi aku tidak akan melepaskan tanganmu. Aku
janji. Jadi percayalah padaku. Aku mungkin orang yang lebih
hebat dari yang kau bayangkan." Ungkap Kim Shin memeluk Eun
Tak yang menangis.

Dialog Kim Shin membuat aku tertegun. Perlindungan seperti itu


aku juga mendapatkan dari Oppa. Oppa yang tak pernah melepas
tanganku, bagaimanapun keadaan diriku. Air mataku sudah
mengalir tanpa bisa dicegah, terbawa perasaan. Kyuhyun Oppa
mengelus puncak kepalaku. Sudut bibirnya terangkat menahan
tawa. "Aku tidak mengerti, bagian mana dari drama ini yang
sedih." Ujarnya setelah itu.
"Kapan kau mengerti dengan drama Oppa, kau bahkan selalu
mengeluh saat aku paksa menonton." Ketusku, yang dibalas tawa
renyahnya. Tiba-tiba Kyuhyun Oppa mengangkat aku untuk duduk
di pangkuannya. "Jangan marah lagi." Ujar Kyuhyun Oppa
menyembunyikan wajahnya di perpotongn leherku. Lengan kekar
milik Kyuhyun oppa melingkar dipinggangku dengan sempurna.
CODEIN

"Enghh" sebuah kecupan-kecupan singkat Kyuhyun oppa berikan


pada perpotongan leher dan bahuku. "Be-berhenti!" dorongan kuat
yang kulakukan berhasil melepaskan pelukan Kyuhyun Oppa. Aku
merasakan sesuatu yang begitu sesak disana. Mata Kyuhyun Oppa
berkabut menatapku. Aku mengalihkan pandanganku.

"Maaf, aku sulit mengendalikan diri, kau tau kan, selama ini aku
selalu mendamba dirimu. Jadi setelah kita bercinta kemarin,
rasanya ada dorongan primitif untuk mengukungmu hingga
lemas." Aku bergidik mendengarnya. Pria dan nafsunya benar-
benar. "Jinni.. Aku membutuhkanmu." Pinta Kyuhyun Oppa
dengan mata berkabut. Tubuhku panas dingin, berdebar dengan
keintiman kami. Ragu aku mengangguk. Diluar permasalahan
kami, aku merasa memiliki kewajiban, untuk memenuhi kebutuhan
biologis Oppa, karena bagaimanapun tanpa menjadi munafik, aku
akan katakan bahwa aku masih terlalu lemah untuk menolak
pesonanya terlebih aku masih berjuang untuk mempertahankan
hubungan kami.
***

Kyuhyun masih memeluk Hyojin dengan erat setelah percintaan


mereka, tubuh Hyojin terdorong ke sudut sofa bersandar dengan
bantal sementara Kyuhyun mendesaknya, kepala pria itu
ditenggelamkan ke lekukan antara bahu dan pundak Hyojin. "Oppa
aku lelah." Ujar Hyojin dengan suara serak, akibat terlalu banyak
mendesah, karena sensasi liar yang Kyuhyun berikan. Butuh
beberapa detik bagi Kyuhyun untuk mengangkat kepala, matanya
yang sepakat malam menatap lurus ke arah mata Hyojin sementara

90
AngelCandy

tangannya bergerak dengan tenang untuk menyeka keringat gadis


itu membuat pipi Hyojin merah. Begitu dirinya menyentuh Hyojin,
Kyuhyun tidak bisa mengangkat tangannya kembali, jarinya
terpaku di sana, terdorong untuk menelusurkan kulitnya ke
kelembutan kulit pipi gadis itu,

"Sekali lagi." Ujar Kyuhyun parau dengan mata berkabut. Hyojin


membuka mulut hendak protes, tetapi Kyuhyun dengan cepat
menundukkkan kepala dan melumat bibirnya tanpa ampun. Hyojin
merasakan bibirnya dilumat habis-habisan oleh bibir Kyuhyun
yang panas kehausan, mencecap dan menghisap bibirnya tanpa
ampun. Kyuhyun mendesak dan merapatkan tubuhnya untuk
kemudian memuaskan hasratnya.
***

Mecenatpolis

Sesuai janji Kyuhyun setelah percintaan mereka kemarin, siang ini


Kyuhyun menuruti mau Hyojin untuk kencan ala drama yang gadis
itu tonton. Tanpa bodyguard, tanpa privasi super yang biasanya
Kyuhyun terapkan. Hanya menjadi pasangan jatuh cinta yang
normal, ala drama romantis revange note yang Hyojin tonton.
Apalagi yang bisa Kyuhyun lakukan selain mengelus dada saat
gadisnya menjadi Drama lover?

Untungnya untuk hal itu Kyuhyun dapat mentolerir, karena hingga


saat ini, Hyojin tidak pernah menduakannya dengan drama yang ia
tonton. Jika sedikit saja ada gelagat Hyojin akan menduakannya
CODEIN

dengan drama, Kyuhyun bersumpah akan membuat saham stasiun


TV terjun bebas. Dan akan meledakan semua Televisi yang ia
punya, biar Hyojin tidak dapat menonton.

"Sayang, mau coklat mose, ice mix coklat atau sweet coklat oreo."
Tanya Kyuhyun bergidik ngeri melihat antrian panjang stan
minuman yang baru buka. Hyojin merengek meminta minuman itu.
Saat ini mereka ada di Mecenatpolis, mal yang lokasinya
berdekatan dengan stasiun Hapjeong. Mallnya tidak terlalu besar
tapi dekorasi yang unik, membuat Hyojin antusias mendatanginya.

"Sweet Coklat Orea Oppa." Kata Hyojin dengan mata berbinar.


Kyuhyun mengecup kening Hyojin singkat. "Tunggu disini, jangan
kemana-mana. Arrata." Ujar Kyuhyun seperti berbicara dengan
anak usia lima tahun, membuat gadis itu memutar matanya.
"Tunggu." Kata Kyuhyun lagi dengan isyarat tangan saat
mengantri dibagian belakang. Satu hal yang tidak mungkin terjadi
jika saja cinta tidak berbicara. Seorang Cho Kyuhyun mengantri
minuman. Benar-benar pria yang di mabuk cinta.

Hyojin hanya tersenyum. Gadis itu memberi sign tangan berbentuk


hati dengan jari-jarinya pada Kyuhyun. Kyuhyun tersenyum
simpul. Ah manisnya. Hanya itu yang pria itu pikirkan.

Saat menunggu Kyuhyun, matanya menangkap samar-samar,


sosok wanita yang mengacaukan moodnya akhir-akhir ini. Jalang
Kyuhyun yang nekat menemui kekasihnya saat ada dirinya disana.
Hyojin melirik ragu antara menunggu sesuai permintaan Kyuhyun,

92
AngelCandy

atau pergi berbicara dengan gadis itu. Hyojin melirik mereka lagi
bergantian. Hingga Hyojin memutuskan, mengikuti gadis itu.

"Kau pucat sekali Hyena."


"Ya.. pencernaanku bermasalah." Jawab Hyena, mereka berhenti
di toko pernak-pernik wanita. Hyojin menjaga jarak aman, dan
masih mengawasi. "Bagaimana? Kau berhasil memeras Cho
Kyuhyun?" Mata Hyojin membulat mendengar percakapan itu.
Gadis itu benar-benar jahat! Pikir Hyojin saat ini.

"Pria itu menamparku." Jawab Hyena. Hyena menunjukan raut


kesalnya. Hyojin tersenyum puas. Wanita jahat memang pantas
untuk diperlakukan jahat juga. "Kyuhyun itu pria sakit jiwa, dia
begitu kasar dan tingkahnya di ranjang, sungguh bangsat. Dia
meniduriku, seolah aku adalah boneka sex saja!" Omel Hyena pada
temanya. Hyena memilih beberapa gelang yang ia dicoba.
"Aku akan buat tuntutan, biar dia dipenjara. Lalu aku akan
meminta ganti rugi yang besar." Tangan Hyojin mengepal. Gadis
ular ini benar-benar membuatnya muak. Hyojin keluar dari tempat
persembunyiannya. Dengan marah gadis itu menarik rambut
Hyena kuat.

"Dasar jalang tidak tau diri, berani kau membuat tuntutan pada
Kyuhyun oppa, aku pastikan hidupmu akan menderita." Hyena
memekik sakit saat Hyojin tidak juga melepaskan jambakan pada
rambutnya. Sedangkan beberapa orang mencoba memisahkan
mereka. "Lepaskan! Aku tidak akan melakukannya. Ini sakit kau
tahu!!" Seru Hyena. Gadis itu benar-benar merasa sial karena
CODEIN

berurusan dengan pasangan ini. Dengan amat tidak rela, Hyojin


melepaskan cengkeraman pada rambut Hyena.

"Pergi jauh dari kehidupan kami, jika perlu ke neraka. Jangan


tunjukan wajahmu lagi dasar benalu. Ini peringatan nona. Kau
beruntung Kyuhyun oppa hanya menamparmu, akibat
kelancanganmu. Jika aku meminta, dia akan menghancurkan
dirimu. Menghanguskanmu menjadi abu." Lalu Hyojin pergi
meninggalkan keributan yang telah ia perbuat.

Di sisi lain, Kyuhyun tersenyum simpul melihat semua yang


terjadi. "Terkabul sayang. Benalu itu akan menjadi abu." Lirihnya,
pria itu bersenandung kecil, melangkah cepat ke stan makanan.
Anak buahnya yang pura-pura membuat barisan panjang antrian
membuka ruang untuk Kyuhyun, agar berada paling depan.

Hyojin berlari menuju tempat Kyuhyun berada. Nafas gadis itu


masih terengah saat kembali duduk di tempat semula. Gadis itu
bernafas lega saat melihat Kyuhyun masih dalam antrian. Hyojin
membuka tasnya meraih cermin. Memeriksa penampilannya.

"Ini sayang." Suara bas milik Kyuhyun mengambil atensi Hyojin.


"Terimakasih." Jawab gadis itu mengambil sweet coklat oreo
miliknya. Hyojin menarik Kyuhyun membuat pria itu duduk
disisinya. Hyojin menyandarkan kepalanya pada bahu Kyuhyun
lalu menyeruput minumannya.
"Oppa, mulai saat ini aku akan selalu mempercayai dirimu. " ujar
gadis itu pelan. Kyuhyun tersenyum senang. "Itu baru gadisku."

94
AngelCandy

Kata Kyuhyun sambil mencium kening Hyojin. Mereka yang


berdampingan dengan kegelapan akan terasa sulit untuk melihat
cahaya terang. Mata mereka bahkan lebih memilih tertutup apabila
dipaksakan melihat cahaya itu.
***
CODEIN

14
Ripple of Hell

K
yuhyun menarik selimut, untuk menutupi
tubuh polos mereka, dan menarik Hyojin kedalam
pelukannya. "Oppa, kau dan hasratmu, bisa membuat
aku mati muda." Kyuhyun terkekeh, mengecup bahu
gadis itu. Tangan Kyuhyun terulur menyentuh kelembutan kulit
Hyojin. "Kau yang menjeratku. Jangan protes." Hyojin
membalikan tubuhnya. Tangan Hyojin mencubit pipi Kyuhyun
yang akhir-akhir ini sedikit berisi.

"Aku tidak melakukan hal itu ya, " ujar Hyojin tidak terima.
Kyuhyun membalas perlakuan Hyojin dengan mencium bibir gadis
itu. "Kau tau aku sangat-sangat mencintaimu." Kyuhyun
mengatakan hal itu sambil menatap mata Hyojin dalam. "Dan
sekarang aku benar-benar menjadikan dirimu pusat hidupku. Jadi
jangan nakal." Mata Hyojin menyipit mendengar kata 'nakal'
memang dia anak-anak apa?

"Kapan aku nakal, justru Oppa dan jalang Oppa yang

96
AngelCandy

menyebalkan. Oppa pria pertamaku sedangkan aku bukan wanita


pertama Oppa. Jika aku nakal, aku akan berkencan dengan pri-"
tanpa aba-aba Kyuhyun melumat bibir Hyojin habis-habisan. Bibir
Kyuhyun yang panas, mencecap dan menghisap bibir Hyojin tanpa
ampun. Tangan Hyojin yang bebas berusaha bergerak untuk
mendorong dada Kyuhyun supaya menjauh tetapi sia-sia. Saat
nafas gadis itu memberat, Kyuhyun baru melepaskan ciumannya.

"Jangan. Aku tidak izinkan kau dimiliki pria lain, bahkan jika itu
ada dalam pikiranmu. Hanya aku. Kau dengar Park Hyojin. Kau
miliku. Hanya aku yang boleh ada dalam hidupmu." Mata
Kyuhyun menyorot tajam dan dingin membuat Hyojin ketakutan
karena kepekatan yang terpancar. "Jawab aku sayang. Kau
milikiku iya kan?" Hyojin merasakan gerakan Kyuhyun semakin
agresif, mendesak dan merapatkan tubuh pria itu pada dirinya.
"Yahh-akh. Oppa!" Jawab Hyojin dalam pusaran kupu-kupu yang
melemahkan setiap sendinya. Sudut bibir Kyuhyun terangkat, lalu
dengan hentakan kuat, tubuhnya menuntun Hyojin menerbangkan
mereka pada satu titik yang melumpuhkan.
***

At CCC Tower

"Lakukan hal apapun yang kau mau, tapi jangan ke luar dari
ruangan," Hyojin mengangguk mendengar ujaran Kyuhyun yang
bagaikan titah mutlak untuknya. Kyuhyun mengecup pipi Hyojin,
sebelum keluar dari ruang kerjanya. Mr. Lee dan beberapa staf
sudah menunggu.
CODEIN

Hyojin mengamati ruangan Kyuhyun, begitu besar mewah dan


nyaman, ukiran kayu pada beberapa pajangan membuat ruang
kerja Kyuhyun begitu berseni. Dibelakang kursi kerja pria itu ada
foto mereka dalam balutan warna hitam putih. Hyojin tersenyum
kecil.

"Nona, cake pesanan anda." Kata Baek Ji-Ya, sekertaris Kyuhyun


DI CCC. Ji-ya membungkuk hormat sebelum meletakan beberapa
kue yang Hyojin pesan pada meja panjang di sisi lain ruangan ini.
Hyojin mengangukan kepalanya, mengucapkan terimakasih
dengan elegan. Dia masih 18 tahun tetapi memiliki pesona yang
begitu luar biasa, benar-benar menunjukan bahwa Hyojin adalah
wanita kelas atas yang angun.

Baek Ji-ya diam-diam meneliti penampilan Hyojin, berdecak iri


dalam hati, pantas bosnya itu begitu menggila wanitanya. Gadis ini
begitu cantik, mempesona dengan caranya sendiri. Hyojin memang
kerap kali menemani Kyuhyun bekerja, jadi Baek Ji-ya tidak asing
lagi dengan sosok tunangan bosnya ini. "Nona, apa ada yang nona
inginkan lagi?" Ji-ya bertanya sopan. Hyojin berpikir, "Ji-ya ssi,
saat perjalanan ke sini, aku melihat festival di taman tadi, bisa kau
temani aku?" Baek Ji-ya menggeleng cepat.
"Tidak nona, Presdir tadi bilang anda tidak diizinkan keluar."
Hyojin memotong cakenya dengan santai, sudah dia duga, akan
sulit. "Ji-ya-ssi, aku dengar adikmu sedang sakit, apa ada yang kau
perlukan?" Hyojin tersenyum manis, begitu banyak hal yang
Hyojin pelajari dari dunia yang begitu sulit ini, salah satunya
bernegosiasi.

98
AngelCandy

Ji-ya terkesiap saat tunangan dari bosnya menanyakan hal yang tak
ia duga. "Benar nona, tapi, perusahaan selama ini sudah banyak
membantu saya" Hyojin mengangguk lagi, mengerti. "Obat
kankernya 25 juta sekali suntik, apa kau yakin tidak masalah
dengan itu? Aku berikan kau tawaran Ji-ya ssi, temani aku ke
festival itu, lalu aku berikan kau 100 juta. Tentang oppa, kau tak
usah takut, nanti aku yang mengurusnya." Ji-ya menelan ludah,
ah.. Gadis ini benar-benar bukan gadis biasa, Hyojin terlalu tau
apa yang lawannya butuhkan, melemahkan pertahanan saja.

100 juta? Itu sangat membantu, walau gaji CCC sangat besar,
tetapi pengobatan kanker juga tidaklah murah. Ji-ya mengigit
bibirnya. "Tapi.. sebentar saja ya nona.." ujar Ji-ya pelan, membuat
Hyojin bersorak senang. "Kau sekertaris oppa yang terbaik." Puji
Hyojin dengan senyum lebarnya.
***

Sepanjang jalan menuju taman Hyojin tak henti-hentinya


tersenyum, sudah lama sekali ia tidak menikmati berbaur dengan
banyak orang seperti ini. Dulu saat tingkat 6, dia dan Jino,
sepulang sekolah sering menghabiskan bermain seperti ini sampai
sore, dia merindukan masa itu.

Hyojin menghembuskan nafasnya, bukan waktunya dia


bernostalgia, dia harus menikmati saat-saat ini, karena berada di
sini sangat tidak mudah, jangan tanyakan bagaimana caranya dia
dan Ji-ya bisa lolos, mereka benar-benar main kucing-kucingan
dengan pengawal Kyuhyun tadi.
CODEIN

"Astaga, aku tidak tau di taman ini ada acara budaya juga." Hyojin
berkata antusias, sambil berlari kecil menghampiri kerumunan
penari adat
"Nona, hati-hati" Ji-ya yang panik, mengikuti tunangan bosnya.
"Wow, serius Ji-ya Onnie, penari itu sangat keren." Hyojin
memaksa memanggil Ji-ya dengan embel-embel Onnie, gadis itu
ingin mengakrabkan diri.
"Nona, ayo kembali, ini sudah tiga puluh menit. Presdir akan
menyelesaikan meeting sebentar lagi. Hyojin memutar mata malas.
Ini baru sebentar. Dan dia masih ingin berlama-lama di festival ini.
"Onnie, aku belum membeli Tteokbokki," rengek Hyojin.
"Nona, aku akan membelikan Tteokbokki untukmu. Tapi
berjanjilah kau akan kembali" Hyojin mengangguk cepat. Gadis itu
tersenyum lebar. Ji-ya bergegas pergi membelikan Hyojin
Tteokbokki, sedangkan gadis itu menunggu di kursi taman.

Hyojin melihat sekeliling, begitu banyak orang, anak-anak yang


berlari, gadis seusianya yang tertawa riang bersama teman-teman,
muda-mudi yang saling bergandeng tangan, berpacaran. "Hai.."
sebuah suara maskulin yang menyapa, mengalihkan fokusnya.
"Lee Donghae," Donghae tersenyum bahagia.
"Kau mengingat namaku." yang benar saja pria ini, Hyojin terkejut
setengah mati, dan pria itu menjawab dengan santai.
"Bagaimana kabarmu? Kau semakin cantik."
"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Hyojin balik. Donghae
tertawa,
"Tentu saja melihat festival. " mata mereka saling menatap,
Donghae semakin dibuat tersesat oleh mata teduh itu, sedangkan

100
AngelCandy

Hyojin memutuskan kontak, cepat-cepat melihat hal lain. "Hyojin,


bisakah kita berteman?" Pinta Donghae penuh berharap.
***

"Rapat selesai, " Kyuhyun yang memang sudah gelisah sejak awal
rapat, karena meninggalkan Hyojin, segera mengakhiri rapat
pemegang saham. Pria itu benar-benar, kecanduan, pada Hyojin,
gadis itu tidak dalam pengawasannya sebentar saja membuat ia
begitu was-was. "Sayang.." panggil Kyuhyun ketika pria itu sudah
berada di ruangannya.

Kosong.

Jantung Kyuhyun berdebar, nafasnya mulai memberat. Ia


membuka pintu yang menuju kamar mandi, dan tempat tidur
pribadi di ruangan miliknya
"Sayang!!" Panggil Kyuhyun mulai panik, Kyuhyun menarik
dasinya, mengendorkan ikatan yang membuatnya terasa tercekik.
Kyuhyun membuat keributan, yang kemudian membuat anak
buahnya berdatangan.
"Dimana tunanganku, berengsek!" Ujar Kyuhyun mengumpat
sebelum melayangkan pukulan pada salah satu anak buahnya yang
sial karena mendapatkan bogem mentah dari Kyuhyun. "KENAPA
DIAM SAJA, SIALAN! CARI, TEMUKAN DALAM SEPULUH
MENIT!" teriak Kyuhyun, marah. Membuat semua ketakutan, lalu
berpencar untuk menemukan Hyojin.
CODEIN

15
Face of Reality

"Lee Donghae, kau bilang, kau teman SMA-ku? Itu artinya kita
berteman kan? Kenapa kau ingin berteman lagi denganku?" Hyojin
menjawab polos, membuat Donghae gemas akan reaksi gadis itu.

Donghae tertawa, Hyojin terpesona dengan tawa Donghae,


bagaimana bisa orang dewasa terlihat se-cute ini? Hyojin
menggelengkan kepalanya. Ini tidak benar. Hyojin tidak bisa
membayangkan akan semarah apa Kyuhyun oppanya jika
mengetahui pikirannya.

"Ini, jika kau bersedia kita memulai pertemanan. Ambilah. Aku tau
kita teman SMA, tapi aku tidak yakin kalau kita berteman, kau saja
tidak mengenaliku." Hyojin mengernyit, "Ponsel?" Donghae
mengulurkan Ponsel Flip jadul miliknya.
"Hubungi aku jika kau ingin. Aku yang akan membayar tagihan
teleponnya"
"Maksudku untuk apa ini, Lee Donghae-ssi" Donghae menatap
Hyojin tidak percaya, "Apa kau tidak tau fungsi ponsel? Astaga,
aku tidak menyangka kekasihmu mengisolasi dirimu sejauh ini."

102
AngelCandy

"Yak! Aku tentu tau fungsi ponsel, asal kau tau aku memiliki edisi
samsung yang bahkan belum dirilis. Maksudku kenapa kau
memberikan ponsel butut itu padaku?" Kata Hyojin kesal.
"Menyenangkan sekali berbicara denganmu." Ujar Donghae
dengan mata berbinar. "Kau tau jika semua yang berhubungan
denganmu, pasti selalu terhubung dengan Kyuhyun-ssi?" Hyojin
menaikan satu alisnya, bingung. "Baiklah-baiklah, kau memang
selalu lamban dari dulu. Dengar, Kyuhyun selalu meletakan
pelacak pada dirimu, kau tau itu kan?"

Tidak! Hyojin tidak tau, wajah gadis itu memucat. Jadi ini
alasannya, Oppa selalu menemukanku? "Ponsel milikmu pun tidak
akan lepas dari pengawasan Kyuhyun, jika aku bilang kekasihmu
segila itu, kau percaya?" Hyojin menggelengkan kepalanya, lalu
Donghae mengangkat bahunya.

"Terserah, ambil itu, aku ingin kita berteman, kita butuh alat
komunikasi. Dan ponsel bututku akan berguna. Aku pergi, wanita
yang bersamamu tadi berjalan kesini." Kata Donghae sebelum
bangkit. "Nona, ini pesananmu. Kita harus kembali, Presdir
mengamuk saat ini." Ujar Ji-ya panik sukses membuat Hyojin
tertular rasa panik yang sama.
***

Tangan Kyuhyun bergetar, dia ketakutan. Kyuhyun tidak


menyangka dia bisa merasakan ini lagi, Tangan pria itu mengambil
ponsel miliknya, membuka aplikasi pelacak, "Dia ada di Taman,
bawa miliku kembali." Mr. Lee membungkuk lalu menjalankan
CODEIN

perintah tuannya. Kyuhyun menghubungi seseorang lagi, "Aiden,


aku butuh obatku. Bawakan sekarang." Perintah Kyuhyun mutlak
kepada Dokter pribadinya.

"Sekertaris anda, nona Baek Ji-ya, yang membantu membawa nona


keluar dari pengawasan kami tuan muda."

Door!

Tanpa aba-aba Kyuhyun menembak betis anak buah yang melapor


padanya. "Kalian tetap tak becus bekerja!"

"Tuan muda nona tidak ada di taman."


"Berengsek!" Kyuhyun maju, meninju anak buahnya yang sesaat
lalu berlari tergopoh-gopoh memberikan laporan.
"LALU DIMANA DIA HAH?!" Aiden dan Mr. Lee memasuki
ruang kerja Kyuhyun, wajah mereka pucat pasi, "Seorang pria
membawa nona pergi dengan mobilnya." Ujar Mr. Lee, membuat
kemurkaan Kyuhyun lepas dan tak terkendali.
***

"Nona, " Ji-ya menatap tidak percaya pada Hyojin saat gadis itu
memberikan kartu debit miliknya.
"Kyuhyun oppa begitu menyeramkan saat marah, mungkin kau
akan dihajar oleh bodyguardnya jika mereka melihatmu
bersamaku. Untuk sementara, ambil uangku sebanyak yang kau
butuhkan, lalu jangan muncul dikantor untuk beberapa hari
kedepan. Aku tidak akan melibatkanmu. Itu janjiku."

104
AngelCandy

"Tapi aku tidak mungkin membiarkan nona pergi ke CCC group


sendirian." Hyojin meraih tangan Ji-ya menggenggam erat.
"Percayalah padaku. Lakukan yang aku perintahkan." Ji-ya
mengangguk.
"Bergegaslah.. Kita tak memiliki banyak waktu." Tutur Hyojin
"Hati-hati nona" kata Ji-ya, Hyojin mengangguk. Mereka
mengambil arah yang berlawanan. Hyojin berlari, pikirannya
kacau, saat ini Kyuhyun oppanya pasti sudah menghancurkan
barang-barang seperti biasa. Hyojin berharap tidak ada hal yang
lebih buruk lagi.

TINNNN!!!

Suara klakson yang cukup kencang menghentikan lari Hyojin.


"Ikutlah denganku," Hyojin diam bergeming menatap pria yang
juga menatapnya. "Cepat!!" Bentak sang pemuda melihat jam
dengan gelisah. Hyojin menganguk, ia lalu memasuki mobil putih
itu. Tidak peduli dia dengan siapa saat ini yang terpenting dia
harus kembali secepatnya.
***

"MATI! " Ujar Kyuhyun menembak, tepat pada kepala anak


buahnya. Peluru itu menembus kepala, memuncratkan darah
kemana-mana. Satu tumbang, menciptakan teror pada yang lain.
"Tuan muda maafkan kami," mata Kyuhyun semakin gelap. Maaf?
Itu tidak cukup. "Apa yang kau pilih, pistol atau pisauku."
"Tidak tuan, maafkan saya. Saya mohon."
"Dimana Hyojinku?" Tanya Kyuhyun lagi, mata itu semakin
CODEIN

menatap hampa pada sekitarnya. Satu anak buah Kyuhyun yang


masih memiliki nyali, mempertahankan dirinya. Maju berusaha
menumbangkan Kyuhyun yang sepertinya kehilangan kewarasan.
Aiden, melihat dalam diam, Jika tuannya seperti ini, dia harus apa?

Pria Korea-Inggris itu memejamkan mata, saat tanpa perasaan


Kyuhyun menancapkan pisau miliknya pada perpotongan leher
anak buahnya yang nekat mencoba menyerangnya tadi. Pemuda itu
cari mati. Rutuk Aiden, matanya menatap sekeliling, matanya
menatap Hyojin.

"Nona .." ucap Aiden, Hyojin berdiri di depan pintu dengan kaki
gemetar. Jelas sekali wanita itu syok dan takut. Sejak kapan nona-
nya berada disana? Aiden mendekat pada tuannya, mencoba
menghentikan Kyuhyun dengan obat bius yang ia gengam. Gagal.

Aiden terpelanting saat Kyuhyun melemparnya, pria itu


mengarahkan pistol kearah Aiden. "Jangan ganggu aku Aiden!"

"Satu peluru ini, aku pastikan akan membuat kau menderita!"


Ancam Kyuhyun, membuat Aiden menelan ludah. "T-tuan muda,
anda membuat nona takut." Amarah Kyuhyun membuat Aiden
gemetar, tuan mudanya begitu menyeramkan. Kyuhyun melihat
kearah yang Aiden tunjuk. Disana Hyojin berdiri mematung,
dengan wajah pucat pasi dan air mata tertahan.

"J-jangan mendekat. " Gadis itu ketakutan, mundur saat Kyuhyun


melangkah maju, kakinya yang lemas membuat Hyojin terjatuh.

106
AngelCandy

Gadis itu merangkak menghindar. Menjerit histeris saat Kyuhyun


memeluk tubuhnya. "Apa yang terjadi sayang, siapa yang
membuatmu seperti ini, aku akan membunuhnya!"
"Sayang.." Kyuhyun berujar panik, pria itu benar-benar tidak
menyadari bahwa dirinya yang menjadi sumber ketakutan Hyojin
saat ini. Aiden maju, menatap Mr. Lee. Pria paruh baya itu
mengangguk Kyuhyun disuntikkan obat penenang oleh Aiden. Kali
ini berhasil karena perhatian Kyuhyun teralihkan. Tubuh tegap
Kyuhyun perlahan lunglai, kepala pria itu jatuh tepat dibahu
Hyojin yang masih menangis.

Mr. Lee menatap kekacauan yang dibuat Kyuhyun. 3 orang


meninggal dan 15 orang terluka. Kali ini suap yang CCC grup
berikan akan lebih banyak dari biasanya. Tuan mudanya memang
monster. Bagaimana mungkin manusia biasa membuat neraka
mengerikan seperti ini.

"Pastikan semua bersih." Perintah Mr. Lee kepada anak buahnya


yang lain. Lalu dengan sigap ia membawa Kyuhyun ke Rumah
Sakit dengan sebelumnya memberikan perintah isyarat pada
Hongju. Hongju yang memang ada disana mendekati nonanya.
"Nona, aku akan membawa nona, " Hyojin menoleh lemah. Semua
ini benar-benar mengguncang jiwanya. "Hongju.."
***

Aku masih tidak percaya dengan yang aku lihat, tadi itu apakah
nyata? Aku masih diam bergeming. Dokter Aiden memeriksa luka
pada lututku yang tidak seberapa itu. Aku hanya tergores akibat
CODEIN

menghindari oppa tadi, aku baik-baik saja karena aku tidak di


tembak atau di tusuk seperti orang-orang itu. Tanganku gemetar,
aku menutup wajahku. Apa tadi itu oppa? Oppaku? Bukan iblis
sedang menyamar jadi oppaku?

"Kau pasti terkejut nona Park?" Senyum dokter Aiden yang


pertama aku lihat saat mengangkat wajahku. "Kau tidak perlu takut
nona, satu-satunya orang yang tidak akan Tuan muda lukai, hanya
nona."
"Sisi gelap tuan muda, hanya sedikit yang nona lihat tadi." Senyum
dokter Aiden begitu jenaka seperti anak-anak, tetapi tatapan mata
kosong itu, aku tidak menyukainya.

"Bukankah, selama ini, nona yang membuat tuan muda melakukan


hal kejam itu, jadi jangan terlalu takut atau menyalahkan tuan
muda." Kata Dokter Aiden sambil menuliskan resep untukku.

"Dengar, baginya kau adalah kebenaran nona Park Hyojin" ucap


dokter Aiden. Aku tidak setuju. Maksudku. Jika selama ini oppa
melakukan semua hal karenaku? Itu aku- Aku menatapnya frustasi.
"Dia bisa lebih gila dari ini, kau obat penenangnya!" Aku
terperanjat saat Mr. Lee membentakku. Tanpa kata aku berbalik,
masih dengan pikiran kalutku. Mencoba lari, sebisa kemungkinan
yang ada, sebelum tubuhku terpental ke dada bidang yang aku
yakin itu dia. Oppa. Lengannya yang memeluk pinggangku erat.

"Sayang..."
Tubuhku bergetar. Aku takut, aku tidak merasa kenyamananan

108
AngelCandy

dalam dekapan oppa lagi. Aku menangis tanpa suara. Kyuhyun


oppa membalikan tubuhku. Satu tanganya mengangkat daguku,
agar tidak terus menunduk.

"Kau takut." Aku memejamkan mata saat oppa mengangkat


wajahku agar bisa menatapnya. Kyuhyun oppa tertawa sumbang.
"Tidak apa-apa sayang, hama-hama itu sudah aku musnahkan. Jadi
tidak ada yang perlu kau khawatirkan."
"Lepas!!" Entah keberanian darimana aku mendorong kukungan
oppa. Aku menatap wajahnya kali ini, keterkejutan jelas tampak
disana walau sesaat.
"Siapa kau sebenarnya. Aku tidak mengenalmu. Seberapa banyak
kegelapan yang kau sembunyikan dariku Cho Kyuhyun!" Manik
mata Kyuhyun oppa menggelap. Tangannya terkepal sebelum ia
tersenyum keji padaku, "Seberapa banyak kau berani melihat sisi
gelapku, Park Hyojin?" Aku bergerak mundur mendengarnya
mengucapkan itu. Tubuhku meremang dan kakiku gemetar lagi.
"Kemari sekarang sayang. " Ujar Kyuhyun oppa merogoh sesuatu
dalam sakunya.
"Apa yang kau inginkan?" Tanyaku dengan suara bergetar.
"Membawamu pulang." Aku melihat jarum suntik itu, aku tidak
tau gerkannya terlalu cepat saat tiba-tiba, aku merasakan jarum itu
menembus kulitku.
"Jaljayo.. sayangku."
***
CODEIN

110
AngelCandy

16
Tubuhku lemas. Aku mengerang merasakan pusing dikepala saat
aku mencoba bangkit. "Tidak apa-apa Sayang, itu hanya efek
samping obat, sebentar lagi sakitnya akan hilang." Aku melihat ke
samping, Kyuhyun oppa memelukku, Berbaring disisiku.

"Tidurlah lagi.." ujarnya, aku menangis tanpa suara. Aku takut


terlalu takut,

Hubungi aku jika kau ingin.

Kata-kata Donghae terngiang ditelingaku. Apa tidak masalah jika


aku menghubunginya. Apa yang akan terjadi jika aku
menghubunginya? "Kenapa tidak tidur, dan malah menangis."
Kyuhyun oppa berbicara lembut, tetapi aku tidak melihatnya
sebagai sosok yang sama yang selalu melindungiku. Dia terlihat
seperti monster dimataku saat ini.

Kenapa bisa? Kyuhyun oppa menghilangkan nyawa manusia


semudah itu? "Kau tau Hyojin, alasan aku pergi saat itu, karena
tunanganmu, dia sakit jiwa. Menghancurkan keluargaku." Jino,
mengucapkan kalimat itu saat ia mengantarkan aku ke CCC,
CODEIN

"Sudah kukatakan padamu, akan banyak orang terluka jika kau


berkeliaran seperti ini!!"

Tangisku semakin menjadi saat kata-kata Jino terngiang, jadi benar


kata Jino dan Dokter Aiden. Semua yang terjadi itu salahku. Aku
yang bersalah disini.

"Sssssttt Uljima, berhenti menangis sayang aku tidak suka melihat


airmata ini." Oppa membangunkanku, untuk selanjutnya ia dekap.
Aku yang masih lemas hanya pasrah.

"O-ppa.. katakan padaku, oppa tidak membunuhkan. Aku pasti


mimpi. Katakan ini semua mimpi. Kau tidak mungkin
membunuh." Kyuhyun oppa mengangguk. Ia meletakan kepalaku
dilengannya, posisiku saat ini seperti Oppa sedang menggendong
bayi.

"Aku tidak membunuh, kau hanya mimpi sayang." Oppa mengikuti


apa yang aku inginkan. Membuat aku tertegun.

"Kau mencintaiku kan? Katakan kalau kau mencintaiku dan aku


akan mengatakan bahwa aku tidak pernah membunuh." Dan saat
ini aku sadar, jika jiwa oppa bermasalah, benar kata mereka.
Bahwa oppa sakit jiwa.

***

112
AngelCandy

Hongju menatap kearah Hyojin khawatir, sudah tiga hari, nona


mudanya masih dalam keadaan menurun seperti ini. Gadis itu
bahkan harus menerima infus nutrisi.

"Nona.." lirih Hongju

Hongju melihat kearah Tuan-nya. Pria itu juga sama kacaunya,


wajahnya dipenuhi bulu-bulu halus, rambut tidak disisir dengan
kantung mata yang mebuat aura Kyuhyun semakin negatif.

Kyuhyun duduk di ranjang, tangan pria itu, menggenggam tangan


Hyojin erat, seolah takut kehilangan.

"Tidak sayang, cepat sadarlah. Kau tau aku melakukan itu karena
mereka semua pantas mendapatkannya." Kyuhyun mengulang kata
yang sama. Aiden yang berdiri tidak jauh dari sana memandang
khawatir tuan mudanya.

Mata Hyojin terbuka, lalu tertutup kembali, tensi darah gadis itu
rendah. Membuat kondisinya drop, terlebih ia memiliki kondisi
psikologis yang tidak baik-baik saja saat ini. Keadaan Kyuhyun
sama buruknya, pria itu sudah tiga hari tidak tidur, atau
mengkonsumsi makanan apapun.

"Apa tindakan selanjutnya? Kau harus secepatnya memulihkan


kondisi nona, Aiden."

"Aku sedang berusaha Mr. Lee." Desis Aiden. Dia lebih dari tau
CODEIN

bahwa kondisi Hyojin harus stabil, agar tuannya kembali normal,


walau dari dulu kata normal tidak pernah cocok untuk Kyuhyun.

"Aku tidak membunuh Hyojin, kau harus percaya padaku,


kematian Hyukjae, bukan karenaku. Aku juga tidak membunuh
Neon, anjing itu yang ingin mati. Mom dan Dad mati juga bukan
karenaku, mereka yang memilih mati. Orang tuamu juga, aku tidak
membunuh mereka, mereka saja yang bodoh karena memisahkan
kita. Aku sudah bilang rem itu blong, tapi mereka tidak percaya. "
Kyuhyun berbicara pada bayangan Hyojin yang ia lihat. Kurang
tidur membuat pria itu berhalusinasi.

"Mati? Siapa kali ini yang ingin aku musnahkan eksistensinya?"


Tanya Kyuhyun pada Hyojin halusinasi miliknya.

"Aku? " Kyuhyun mengangguk, Pria itu tersenyum.

"Baiklah.. Aku akan mati. Kemarilah peluk dan cium aku. Bilang
kau mencintaiku. " Suasana dikamar nona mudanya berubah
tegang.

"Tuan muda saya mohon letakan pisau itu." Kyuhyun mengambil


pisau dari nakas tempat tidur. Letak pisau itu tersembunyi.
Kyuhyun sengaja meletakan beberapa senjata untuk berjaga-jaga.

"Apapun kemauanmu, aku akan melakukannya." Detik sebelum


Kyuhyun memotong urat nadinya sendiri, tangan lemah Hyojin
menyentuhnya. Gadis itu sudah sadar, sejak ia membuka mata tadi,

114
AngelCandy

tetapi tubuhnya terlalu lemas hingga ia memilih untuk kembali


terlelap, sebelum suara lirih Kyuhyun menariknya kembali sadar.
Hyojin mendengar semuanya.

"Jangan bodoh..." kata Hyojin lemah. Nafas gadis itu memberat,


karena usaha yang dipaksakan untuk mengendalikan tubuh tak
berdayanya.
***

"Dia Cho Kyuhyun, ucapkan salam sayang." Hyojin hari ini


memakai pakaian berwarna pink cerah, rambutnya dikuncir dua.

"Hyojin-Imnida" Ujar Hyojin membungkuk memberi salam.

"Lucunya, berapa usianya Hara-ya?"

"Dia lima tahun Hanna, suamiku akan memasukan dia ke TK yang


sama dengan Kyuhyun."

"TK, itu memang bagus, Kyuhyun menyukai sekolah itu. " Hanna
menatap anaknya dengan pandangan yang sulit diartikan.

"Aku mau puding coklat, ambilkan aku itu." Hyojin menarik ujung
kemeja Kyuhyun,

"Apa kau baru saja memerintahku?!" Geram Kyuhyun membuat


atmosfir berubah seketika. Hanna tampak gugup menghampiri
putranya.
CODEIN

"Hyojin tidak bermaksud seperti itu, " Hanna meremas tangannya


sendiri. Wanita itu jelas ketakutan dengan tatapan dingin anaknya
sendiri.

"Kenapa oppa marah?" Tanya Hyojin polos.

"Jika tidak mau, bilang saja. Jangan seperti itu. Itu salah."
Kyuhyun tertegun. Tidak ada yang pernah menyalahkan dirinya
selama ini. Kyuhyun selalu benar, bahkan ketika ia membunuh
anjingnya sekali pun, tidak ada yang menyalahkannya.

"Salah" Kepala Kyuhyun mengangguk. Semua terdiam, tak


terkecuali Hara, anak sahabatnya ini memang berbeda. Anak
sekecil itu memiliki aura yang mengendalikan sekuat ini. Hara
menggelengkan kepalanya.

"Hyojin sayang, minta maaf pada Oppa nak, apa yang Hyojin
lakukan tadi tidak sopan. Jika Hyojin menginginkan sesuatu,
Hyojin harus mengucapkan 'tolong' ya sayang." Balita berpipi
chuby itu menurut. Matanya menyorot bersalah.

" Maaf Oppa." Kyuhyun hanya diam dan tidak membalas.

***

Ketertarikan itu tidak wajar, Rasanya berbeda saat menyiksa


bintang dan membuntuti Hyojin, sama-sama menyenangkan, tetapi

116
AngelCandy

kesenangannya berbeda. Membuntuti Hyojin memiliki kesenangan


dengan taraf yang tinggi. Kyuhyun mulai mengamati Hyojin,
orientasinya juga berubah, dari menyiksa kini menjadi stalker
bocah yang masih TK itu.

"Tuan muda, persdir Kiho, ingin menemui Tuan." Kyuhyun


mengalihkan perhatiannya pada sang supir.

Kakek? Apa yang diinginkan?

"Ciiitt..tttkkhhh" Kyuhyun dengan sangat sadar mencekik kucing


yang saat ini berada dipangkuannya

Menyenangkan.

"Terima Kasih sudah membiarkanku membunuhmu." Ujar


Kyuhyun pada kucing kecil yang malang tanpa ekspresi. Sang
supir mencengkeram kemudi kuat. Jantungnya berdetak begitu
cepat saat melihat tuan mudanya yang masih kecil bisa bertindak
keji tanpa perasaan seperti itu.

"Kenapa masih diam? Mobil gadisku sudah melaju"

Gadisku?

Jantung Kyuhyun berdebar menyenangkan saat tanpa sadar ia


mengklaim, Hyojin sebagai gadisnya. Senyum hampa terukir
disana.
CODEIN

"Aku belum pernah mencekik leher manusia sebelumnya paman,


apa paman mau menjadi manusia pertama yang aku cekik."

Keringat dingin membasahi dahi supir pribadi Kyuhyun,

"M-mmaaf kan saya tuan" supir itu segera menyalakan mesin


mobil lalu mengikuti mobil Hyojin pergi.

118
AngelCandy

17

O rang-orang sakit jiwa adalah mereka yang terluka


hatinya. Terpuruk begitu dalam hingga kelam
menelan semua akal sehat mereka. Aiden, tatapan
anak remaja berusia 16 tahun itu begitu hampa. Dia itu terlantar,
tidak diinginkan persis seperti kucing jalanan. Mata itu menyorot
malas kepada apa saja yang ia lihat. Rasa sakit sudah menjadi
bagian dalam hidupnya.

"Orang tuanya mati, " bisik setiap orang yang melewati


persimpangan jalan. Mereka itu tetangga, tetapi menganggap
Aiden sebagai kotoran yang mencemari lingkungan mereka.
"Ayahnya, melakukan tindakan asusila, korbannya anak kecil,
ibunya yang tak tau malu memohon pada pihak keluarga korban
untuk membebaskan sang suami" pandangan menghina itu lagi.
Aiden menarik nafas, sial, rasanya masih sakit. Aiden kira ia sudah
mati rasa ternyata tidak. Mata yang menyorot malas itu menatap
hampa pada para ibu-ibu yang berjalan kearahnya.

Dia itu salahnya apa?


Kenapa dia dikucilkan?
CODEIN

Apa salahnya memiliki ayah yang bajingan?


Apa salahnya memiliki ibu yang begitu mencintai suaminya?
Dia tidak tau apapun. Bahkan saat itu usianya masih 9 tahun. Lalu
kenapa ia diperlakukan hina begini?

"Apa salahku?" Tanya Aiden lirih, ibu-ibu yang melewati Aiden


tadi menoleh, bergerak mundur takut saat Aiden mencoba
mendekati mereka.
"Kau memang tidak punya otak, persis Ayahmu. Menjauh dasar
sampah!!" Mata hampa itu bekilat, irisnya menggelap. Tangan
Aiden terkepal.
"ITU BUKAN SALAHKU!!!! KALIAN DENGAR BUKAN
SALAHKU!" Aiden menyerang ibu-ibu tersebut, Aiden melempar
ibu-ibu itu dengan sampah yang berada didekatnya. Ibu-ibu itu
menjerit ketakutan.

Lalu apa yang terjadi?


Apa yang Aiden dapat?

Dia terluka semakin parah, bukan hanya hati, tetapi fisiknya juga
luka. Aiden dihajar beramai-ramai. Dia hanya melempar sampah,
tapi yang dilempar balik kearahnya justru bensin. Setelah dipukuli,
Aiden akan dibakar. Sampah. Tidak berguna. Mati! Mati! Mati!
Teriak warga seperti pengantar kematian untuknya.

Jadi dia dilahirkan hanya untuk mati mengenaskan seperti ini?


Aiden menunduk lemah, menatap benci mereka semua dalam
ketidakberdayaan. "Hentikan!!" Seorang polisi datang melerai hal

120
AngelCandy

gila tersebut. Untuk selanjutnya Aiden dibawa ke kantor polisi


setempat.

***

"Kau sampah. Kenapa masih hidup? Apa mau aku bunuh saja"
Kyuhyun berkata kasar pada Aiden. "Tuan muda Cho Kyuhyun,
apa yang anda lakukan disini?" Polisi yang sama yang membantu
Aiden menghampiri Kyuhyun.

"Aku hanya ingin menyampaikan pesan kakek, cincin berlian milik


nenek sudah ditemukan. Beliau hanya lupa dimana menaruhnya."
Ucapan Syukur terucap dibibir pria dewasa yang mendengar hal
itu.

"Mr. Lee siapa pria tidak berguna ini?" tanya Kyuhyun datar Mr.
lee menarik Kyuhyun menjauh, " dia adalah seorang tuna wisma."
Jelas Mr. Lee Kyuhyun mengangguk Kyuhyun menatap tidak
berminat pada mereka berdua " Aku tidak mengerti kenapa kalian
hidup, dan... hidup kalian terlihat tidak berguna. Jangan terlalu
baik Mr. lee, aku ingatkan itu karena dalamnya hati manusia, tidak
ada yang tau." Mr. Lee terpaku, tidak menyangka kata-kata itu
keluar dari mulut anak kecil berusia delapan tahun. Seorang anak
kecil yang mengubah pandangan hidupnya.

"Jika kau lelah mengikuti malaikat, dan ingin mengikuti iblis


datanglah padaku." ujar Kyuhyun tersenyum ramah sebelum keluar
dari kantor polisi dan masuk kedalam mobilnya.
CODEIN

***

"Aku sebenarnya tidak suka melakukan ini, tapi aku akan


membantu membebaskanmu, dengan syarat, jadilah orangku. Aku
tidak butuh seseorang sebenarnya, hanya saja kakekku bilang aku
harus memiliki satu tangan kanan untukku. Jadi Aiden, terlahirlah
kembali."

Aiden mengingat dengan jelas kata-kata yang Kyuhyun ucapkan


belasan tahun yang lalu. Kata yang menyelamatkan Aiden dari
neraka terburuknya. Dia benar-benar berada dalam neraka waktu
itu, setelah dari kantor polisi, cibiran untuknya semakin parah dan
siksaan fisik semakin kejam ia dapatkan, dia bahkan dimasukan
kedalam rumah sakit jiwa, padahal dia tidak gila.

"Tuan muda, apa saat ini tuan muda berada dalam neraka seperti
aku dulu?" Lirih Aiden, semakin menatap sedih tuannya. Bagi
Aiden saat ini, Kyuhyun yang telah memberikan dunia baru
untuknya adalah segalanya untuk Aiden. Kebahagiaan Kyuhyun
adalah tujuan hidupnya. "Tuan muda." Lirih Aiden, terlintas
dipikirannya bahwa kematian akan membuat tuan mudanya
bahagia.

"Berisik Aiden!" Kata Kyuhyun dengan nada tenang, Aiden


teperanjat, ia melihat mata Kyuhyun masih terpejam. Aiden lupa
jika obat penenang dan obat bius, tidak dapat menurunkan
kesadaran atau tingkat waspada seorang Cho Kyuhyun.
"Keluarlah dari kamarku." Perintah Kyuhyun, Aiden mengangguk.

122
AngelCandy

Tersenyum saat menyadari, tuannya baik-baik saja selama


Nonanya baik dan ada di sisi tuannya. Dan Aiden, akan berupaya
sekuat tenaga untuk membuat tuannya bahagia.

Setelah kepergian Aiden, yang terdengar dari kamar itu hanya deru
nafas teratur keduanya. Tenang sekali. Kyuhyun semakin
mempererat pelukannya. Menghirup nafas dalam-dalam. Bagi
Kyuhyun, Hyojin adalah obat penenang terbaik untuknya.
***

Jam 8 malam dan Hyojin masih terlelap, Kyuhyun masih terus


memandang gadisnya. Pencahayaan kamar itu hanya dari cahaya
bulan dan lampu kecil dinakas. Kyuhyun tidak bergerak sedikitpun
dari posisinya sejak tadi, dia mungkin mati rasa, tetapi dia tidak
merasa terusik akan hal itu. Memandang Hyojin terlelap seperti ini
membuatnya lupa waktu.

Perlahan kelopak mata Hyojin terbuka. Wajah Kyuhyun yang ia


lihat pertama kali. "Sudah bangun sayang, apa kau ingin minum."
Hyojin mengangguk lemah. Dengan telaten Kyuhyun membantu
Hyojin untuk minum.

"Apa yang kau rasakan sweetheart?" Tanya Kyuhyun saat


membaringkan kembali Hyojin. Gadis itu hanya diam. Matanya
terpejam enggan untuk menatap Kyuhyun. Kyuhyun tersenyum
pedih. Tangan besar itu mengelus surai rambut Hyojin. Matanya
melirik pada infus gadis itu yang tersisa sepertiga lagi.
"Aiden bilang, tensi-mu sudah kembali normal, asam lambungmu
CODEIN

juga sudah teratasi. Kau bisa mengkonsumsi makanan lembut dan


mudah dicerna. Apa yang ingin kau makan sayang? Kau suka
bubur kaldu ayam kan?"

Hyojin masih diam tidak menjawab. Terdengar helaan nafas


Kyuhyun. Pria itu meletakan tangan Hyojin pada bibirnya.
Mengecup lembut. "Maafkan aku. Aku salah." Lirih Kyuhyun. Air
mata Hyojin menetes. Mata itu masih terpejam, saat Kyuhyun
menghapus lelehan bening yang seolah tak terkontrol mendesak
keluar dari matanya.

"Aku melakukannya, karena aku mencintaimu. Aku bukan monster


Hyojin, jadi jangan perlakukan aku seperti itu." Hati Hyojin sakit
sekali mendengar Kyuhyun berbicara seperti itu.

"Eomma meninggalkan aku karena takut pada monster dalam


diriku, kau tidak akan meninggalkan aku kan? Aku akan berprilaku
baik aku janji." Hyojin membuka matanya. Menatap Kyuhyun
sedih. Kali ini dia harus bagaimana?
***

Pria dengan mata tanpa minat itu yang memeriksa keadaanku lagi,
Bukan dokter Park Jung Soo. "Nona sudah lebih baik." Kata pria
itu tersenyum dan aku tetap tidak menyukai matanya yang kosong
itu, bahkan ketika dia tersenyum. "Nona, cepatlah sembuh, dan
jangan marah lagi. Tuan akan sangat sedih jika nona terus
memusuhinya seperti ini terus." Dan yang aku tau bahwa dokter ini
pasti adalah anak buah Kyuhyun oppa yang sangat setia terlihat

124
AngelCandy

dari caranya memohon padaku. Kenapa pria ini peduli sekali!


Keluh diriku. Entah seberapa sering hari ini aku mengeluh dan
tidak bersyukur.

Aku masih diam dan tidak berbicara sepatah kata kepada siapapun
juga. Aku duduk bersandar pada kepala ranjang, "Nona tau hal
terburuk yang manusia lakukan adalah bertanya-tanya dalam
kepalanya, menyalahkan diri sendiri, untuk selanjutnya membenci
apapun prasangka yang ia ciptakan." Aku menatap sinis Aiden
yang berbicara seolah menyindirku.

"Aku mengenal tuan muda dari usianya delapan tahun, dan bagiku,
tuan adalah manusia terbaik yang tidak memiliki kepalsuan. Tuan
bahkan terlalu sempurna untuk nona, gadis yatim piatu yang
manja."

Sialan!!

Aku mengepalkan kedua tanganku. Pria ini begitu kurang ngajar.


Siapa dia? Apa haknya berbicara rendah tentangku. Jika Kyuhyun
oppa mendengar aku dihina seperti ini tamatlah riwayat dokter
jelek ini.

"Nona, pasti sedang mengharapkan kematianku dalam kepala


nona." Aku membuang muka saat melihat dokter Aiden tersenyum.
Senyum yang seolah mengejek diriku atas kebenaran ucapannya.
"Tanpa nona sadari, tuan muda begitu peka, hanya untuk
menggetahui apa yang nona inginkan. Tidakkah nona turut andil
CODEIN

pada semua kegilaan tuan muda?"

Deg!!!

"KALIAN PIKIR APA YANG SEDANG KALIAN LAKUKAN!"


"Kau! Kau akan menyesal. Aku pastikan kau akan menyesal."
"Mati kalian."
"Dasar jalang tidak tau diri, berani kau membuat tuntutan pada
Kyuhyun oppa, aku pastikan hidupmu akan menderita."

Tanganku gemetar mengingat hal buruk yang selalu aku ucapkan


kepada mereka yang jahat. "Nona, apa nona pernah mendengar
cerita si Naga merah dan Tuannya?"

"Dia yang menaklukkan naga, dia pula yang membuat naga itu
membakar kerajaanya." Aiden tersenyum menyebalkan sebelum
berkata, "Sadarkah nona, jika nona, sering membuat tuan muda
tidak memiliki pilihan selain menjadi monster? Tuan muda hanya
terlalu mencintai nona." Aku menatap Aiden frustrasi. Dia benar.
Aku ternyata sejahat itu.

"Jadilah orang yang bijak nona, lihatlah dari dua sisi sebelum nona
memutuskan untuk meninggalkan tuan muda." Dokter Aiden
bangkit dari duduknya sebelum membungkuk 90° dan berlalu dari
hadapanku. Dasar Dokter Sialan!
***

126
AngelCandy

Kyuhyun memasuki kamar Hyojin, membawa nampan berisi


semangkuk bubur dan teh herbal yang ia buat sendiri. Kyuhyun
meletakan nampan itu di depan Hyojin. "Makan sayang. Kau suka
ini kan, " Kyuhyun mengambil sendok bubur itu untuk menyuapi
Hyojin.
"Aaa..." Hyojin menatap Kyuhyun dalam diam.

Sadarkah nona, jika nona, sering membuat tuan muda tidak


memiliki pilihan selain menjadi monster? Tuan muda hanya terlalu
mencintai nona.

Jadilah orang yang bijak nona. Tuan muda hanya terlalu


mencintai nona.

Kata-kata Aiden terus dan terus berputar dalam kepala Hyojin.


"Kenapa oppa begitu mencintaiku?" Tanya Hyojin lirih. Kyuhyun
membeku, itu adalah kata pertama setelah tiga hari Hyojin tak mau
berbicara pada siapapun.

"Aku tidak tau... I just.. I.. I-I think i can’t live without you.
Mungkin kau tidak pernah tau hal itu, aku tidak bisa
membayangkan hidup tanpamu Park Hyojin, sesederhana itu."
***
CODEIN

Seoul Soul Hospital


Dua minggu kemudian..

"Kenapa kau memaksa aku kesini?" Tanya Kyuhyun masih dengan


nada tidak suka. Mr. Lee dan Aiden menyarankan untuk
melakukan terapi pada Hyojin dan Kyuhyun. Terlebih Kyuhyun,
Aiden harus memastikan kestabilan emosi tuannya untuk
meminimalisir tuannya membunuh orang lagi.

"Aku harus mengenalmu lebih dalam oppa, agar aku bisa selalu
disisimu." Ujar Hyojin menenangkan. "Apa maksudmu?!"
Kyuhyun gelisah. Kata-kata Hyojin seolah menjadi warning
untuknya bahwa mungkin setelah Hyojin tau sesakit apa Kyuhyun
gadisnya akan meninggalkan Kyuhyun. Seperti eommanya dulu,
yang meninggalkan Kyuhyun saat terlelap hanya karena
eommanya tau Kyuhyun kurang bisa berempati dan bersikap
kejam.

"Aku hanya ingin mencoba melakukan yang aku bisa oppa. Untuk
kebaikan kita semua." Hyojin berdiri didepan pintu praktek Aiden.
"Oppa tunggu disini. Aku ingin berbicara dengan Dokter Aiden."
Tentu Kyuhyun menolak, tetapi Hyojin memaksa, membuat
Kyuhyun tak bisa berbuat banyak.
***

Ruangan serba putih dengan meja konsultasi berwarna coklat


menjadi pemandangan yang Hyojin lihat saat pertama masuk ke
ruangan. Pria dengan mata yang menyorot malas itu menyambut

128
AngelCandy

Hyojin, lagi-lagi senyum ramah yang dibuat-buat itu. Hyojin


mengangkat satu alisnya saat merasa snelli yang Aiden kenakan
tampak cocok untuknya.

"Jadi apa nona sudah siap?" Tanya Aiden. Hyojin mengangguk


seburuk apapun dia akan siap.

"Sejak umur lima tahun, tuan muda di diagnosa menderita


Antisocial Personality Disorders atau ASPD tipe Psikopati."
Mulut Hyojin terbuka, syok dengan fakta itu. Aiden mengamati
raut Hyojin sebelum melanjutkan. "Psikopati adalah gangguan
kepribadian yang ditandai oleh perilaku berbohong,
mengeksploitasi orang lain, kesombongan, dan yang terparah dari
semua itu adalah kurangnya empati terhadap orang lain."

"Yah walaupun masyarakat korea sekarang juga minim empati.


Masalahnya tuan muda adalah seorang pewaris bisnis Cho Crop
yang artinya, semua tindakan salah tuan muda adalah hal yang
selalu benar."

"Bisa dikatakan tuan muda itu Sakit jiwa tidak sama dengan gila
karena kalau gila, dia tidak sadar atas apa yang dilakukannya.
Seorang psikopat sadar atas perbuatannya. "

"Karena tidak pernah disalahkan, tuan muda jadi semakin tidak


berperasaan. Bagi tuan muda, membunuh seekor tikus dan manusia
itu tidak ada bedanya." Tangan Hyojin gemetar, kenyataan ini
cukup membuatnya terkejut. Dia tidak menyangka jika Kyuhyun
CODEIN

oppa seperti itu. "Nona, tuan muda menjadikan anda adalah


kebenaran. Tuan muda memiliki obsesi yang luar biasa pada diri
anda, karena anda adalah satu-satunya orang yang berani menegur
tuan muda saat kecil dulu. Anda menegur Tuan muda saat usia
anda baru lima tahun. "
"Kau pasti bercanda." Lirih Hyojin.
"Tidak nona, itulah kenyataannya. Tuan muda saat ini memiliki
penyakit jiwa lain karena terlalu terobsesi dan cinta mati dengan
nona, tuan muda selalu merasa takut ditinggalkan, memiliki
penyimpangan seks dan Kehilangan kontrol akan emosi, tuan
gampang marah jika nona terluka bahkan jika luka itu ada di ujung
kuku saja." Hyojin menautkan kedua tanganya untuk meredakan
tremor.

"Jadi apa yang bisa aku lakukan agar Kyuhyun oppa sembuh?"
Lirih Hyojin, gadis itu benar-benar terkejut. Takut, binggung,
sedih, semua rasa bercampur menjadi satu.

"Sebagai kelainan kepribadian yang belum bisa dipastikan


penyebabnya, Psikopat belum bisa dipastikan bisa disembuhkan
atau tidak. Dan perawatan terhadap penderita psikopat yang tuan
muda jalani dulu bukan tidak menyembuhkan, melainkan justru
menambah parah gejalanya, karena tuan muda semakin canggih
dalam memanipulasi perilakunya yang merugikan orang lain.
Beberapa hal, membaik sendiri terlebih tuan muda memiliki Nona
sebagai satu-satunya pengontrol kegilaan beliau. Nona hanya perlu
kendalikan beliau. Kontrol monster dalam diri tuan muda nona."
***

130
AngelCandy

"Kemarilah, " pinta Kyuhyun lirih, kau tidak akan melihat


Kyuhyun yang seperti monster, saat ini hanya seorang pria yang
berwajah tidak berdaya dan putus asa yang ada diwajah pucat
Kyuhyun. Hyojin berjalan, gadis itu menghampiri Kyuhyun yang
sedang menunggu. "Apa yang kalian bicarakan, kenapa aku tidak
boleh masuk?" Mata tajam pria itu menghunus Hyojin meminta
penjelasan.

Kendalikan beliau. Kontrol monster dalam diri tuan muda nona.

Hyojin tersenyum kecut. Aiden berengsek! Kenapa harus dia yang


mengendalikan Kyuhyun? Tangan Hyojin terulur menyentuh
wajah Kyuhyun, hatinya teriris, Kyuhyun oppanya benar-benar
sangat kacau. "Oppa jangan nakal lagi, jangan membunuh lagi
tanpa izinku, apa oppa bisa?" Mata Kyuhyun menggelap.

"Aku tidak membunuh sayang, hama itu yang ingin mati, mereka
selalu saja menyakitimu, atau berusaha memisahkan kita. " Bibir
Hyojin bergetar, dia akan menanggung rasa sakitnya. Sekali lagi,
dia akan menggenggam tangan Kyuhyun.

"Aku tidak akan meninggalkanmu, aku juga tidak akan


membiarkan diriku terluka. Jadi jangan melakukan hal melewati
batas seperti membunuh atau menyiksa, terlebih alasanya karena
diriku. Itu salah oppa." Mata Kyuhyun membola.

Itu Salah oppa.


CODEIN

Salah?
Salah?

"Salah? " lirih Kyuhyun pelan. "Apa kau akan meninggalkan aku?"
suara Kyuhyun parau penuh dengan ketakutan. Hyojin
menggelengkan kepalanya.

"Apa yang kau lakukan salah. Tetapi aku tidak akan


meninggalkanmu saat ini. Jika aku pergi dari sisimu sekarang, itu
juga tidak benarkan?" Hyojin menatap dalam Kyuhyun. Pria itu
mengangguk mantap.

"Iya itu salah."Ujar Kyuhyun, Hyojin tersenyum kecil.


Mengulurkan jari kelingkingnya.
"Berjanjilah.." Kyuhyun menautkan jarinya .
"Tentu." Hyojin tersenyum, saat jari mereka bertautan. "Kau
selamanya harus disisiku, menemaniku Hyojin.." kata Kyuhyun
persis seperti balita lima tahun yang mengharap sesuatu.

"Aku tidak akan meninggalkanmu, asal kau tidak membunuh dan


melangar batas lagi oppa, tapi jika kau melakukan hal itu lagi,
akupun tidak akan bisa bersamamu. Aku akan merasa tersiksa
karena bersalah." Kyuhyun memeluk Hyojin kuat.

"Apapun alasannya kau tidak akan bisa pergi dariku." Tubuh


Hyojin kaku mendegar ujaran Kyuhyun. Hyojin memejamkan
matanya. Menetralkan detak jantungnya. Saat tenang. Tangan

132
AngelCandy

gadis itu terangkat untuk selanjutnya membelai punggung


Kyuhyun. Dia harus sangat-sangat berhati-hati, dia harus memberi
pengertian pada Kyuhyun. Pria itu tersesat dan Hyojin harus
menariknya.

"Aku bisa oppa. Kau tau aku bisa. "Hyojin menangkupkan


tangannya pada wajah Kyuhyun, menatap pria itu dalam. "Aku
bisa pergi darimu. Aku benar-benar bisa pergi dari sisimu, karena
itu kau tidak boleh melangar batasanku." Kilat dimata Kyuhyun
menyorot hampa, putus asa. Tangganya semakin erat memeluk
pinggang Hyojin.
"Ya." Jawab Kyuhyun.
"Ya" katanya lagi, menarik Hyojin semakin erat kedalam
pelukannya.
***

Sore itu langit mulai menguning. Perlahan-lahan menjadi jingga


dan memaksa matahari untuk beranjak ke ufuk barat. Pria itu baru
saja selesai membasuh tubuhnya. Gemericik air dari pancuran
kamar mandi telah cukup lama berhenti dari ruangan itu, namun
Kyuhyun masih terdiam di dalam sana. Matanya menatap hampa
pantulan dirinya sendiri. Dia bukan orang gila, dia sadar betul
dengan semua yang ia lakukan. Dia berbohong dan pandai
memanipulasi.

"Aku bisa oppa. Kau tau aku bisa"

Prankkk!!
CODEIN

Kaca itu pecah saat Kyuhyun memukulkan tinjunya. Dia benar-


benar merasa marah. "Apa yang salah membunuh hama? Dimana
letak salahnya?" Kyuhyun masih tidak mengerti kenapa
membunuh orang yang mengusik hidup tenang yang ia miliki itu
salah?

Pria itu menyalakan keran untuk selanjutnya membasuh wajahnya.


Kyuhyun keluar dari kamar mandi. Matanya melirik Hyojin yang
masih terlelap, tubuh polos gadis itu tertutup selimut satin tebal
sebatas dada.

Kyuhyun berjalan, meraih intercome. Beberapa saat kemudian,


dua orang maid datang ke kamar itu untuk membereskan
kekacauan yang ia ciptakan. Seorang maid pria lainnya datang
membawa kaca pengganti. Selama anak buahnya melakukan
pekerjaan mereka kyuhyun duduk mengamati Hyojin, sebelumnya
kyuhyun sudah memperingatkan kepada anak buahnya agar tidak
membuat kegaduhan, dia tidak ingin kekasihnya terbangun.

Pintu yang tertutup itu menandakan pekerjaan yang dilakukan anak


buah kyuhyun sudah selesai, tetapi kyuhyun masih tetap pada
posisinya. Entah untuk berapa lama mata tajam itu mengamati
gadisnya yang terlelap dia tidak akan pernah melepaskan hyojin.
Hyojin miliknya dan akan selalu menjadi miliknya.

Berjam-jam berlalu, pria itu masih di posisinya sebelum tergoda


untuk berbaring setengah duduk dengan kepala bersandar di

134
AngelCandy

kepala ranjang, lalu merangkul Hyojin ke dalam pelukannya.


Kyuhyun merangkulkan tangannya di rambut Hyojin dan tanpa
sadar menggerakkan jemarinya untuk membelai di sana,
gerakannya seirama dan kembali dirinya merasakan kedamaian,
membuatnya tidak bisa menahan diri untuk memejamkan mata.
"Aku mencintaimu."
***

Hyojin berguling sesaat sebelum membuka matanya, mengernyit


saat sinar matahari menusuk tajam, menyilaukan pandangannya.
Balkon kamarnya terbuka. Pantas saja. Hyojin melihat kesamping.
Wajah damai Kyuhyun oppanya. Ini pemandangan yang sangat
jarang terjadi. Biasanya Kyuhyun terbangun lebih dulu.

Hyojin tersenyum saat melihat guratan samar dikening Kyuhyun.


Mengamati seksama, Hyojin mengernyit, Pria itu seperti
mengalami mimpi buruk. Jari gadis itu terulur untuk mengurai
kerutan dikening Kyuhyun. "Eomma.." igau Kyuhyun.
"Oppa, tidak apa-apa aku disini. Oppa...." Kyuhyun membuka
matanya. Tangan pria itu refleks menggenggam tangan Hyojin.
Gadis itu tersentak. Kyuhyun kehilangan orientasi sesaat,
"Sayang?"
"Pagi Oppa.."
"Pagi Sayang.." Kyuhyun mengecup tangan Hyojin yang masih
dalam genggamannya.
"Maaf, apa aku melukaimu?" Hyojin memeluk pinggang Kyuhyun,
kepalanya ia sandarkan pada dada pria itu.
"Aniya.."
CODEIN

"Apa oppa mimpi buruk?" Hyojin merasakan jantung Kyuhyun


yang berdetak cepat dan nafasnya yang menderu keras. Apa
kedekatan mereka memberi pengaruh sebesar itu bagi Kyuhyun?
Kyuhyun melingkarkan tangannya di pinggang Hyojin "Mungkin
aku tidak ingat. " Kyuhyun berbicara parau merasakan tubuh gadis
itu dalam dekapannya, tanpa penghalang apapun. Kyuhyun
menggertakkan gigi ketika gairahnya bangkit kembali.

"Sayang olahraga pagi itu bagus untuk kesehatan." Hyojin


memutar mata malas. Dia terkurung dikamar ini dari kemarin,
melakukan aktifitas ranjang yang cukup banyak dengan beberapa
ronde, kenapa pria itu tidak ada lelahnya? Tangan Kyuhyun
bergerak nakal untuk menyentuh titik sentif gadis itu, membuat
Hyojin merintih "Oppaaah" "Ahk__ku kita sudah melakukannya
dari kemarinnnnnhh" Hyojin kesulitan berbicara karena Kyuhyun
mengodanya dengan liar. "Sekali.."
***

Kyuhyun menjatuhkan dirinya ke atas tubuh Hyojin ketika berhasil


memperoleh kenikmatannya, napasnya tersengal, pun dengan
napas Hyojin yang berada di bawahnya. Dengan kedua siku,
Kyuhyun akhirnya berhasil menyangga tubuhnya untuk
mengangkat diri perlahan supaya tidak menindih dan membebani
tubuh Hyojin.

Mereka masih berbaring di atas ranjang tanpa suara, hanya


berbalutkan suara napas yang saling berkejaran. Kyuhyun
meletakkan kepala di samping kepala Hyojin, tidak bisa menahan

136
AngelCandy

diri untuk menenggelamkan indra penciumannya di sisi rambut


Hyojin dan menyerap aromanya yang entah kenapa sangat
menyenangkan. "Sayang berpakaianlah.." ujar Kyuhyun bersusah
payah mengendalikan gairahnya yang sulit sekali terkontrol saat
berdekatan dengan gadisnya.

Mata Hyojin membola saat merasakan kembali kebanggaan


Kyuhyun yang kembali bangkit, seoalah tak pernah surut. "Aku
bisa mengurungmu seminggu jika melihat tubuh indahmu itu."
ucap Kyuhyun dengan suara serak. Bertahan pada posisinya yang
telungkup untuk tidak menatap ke arah Hyojin. Sedangkan gadis
itu bergidik.

"Dasar mesum" seru Hyojin, segera bangkit sebelum Kyuhyun


oppanya lepas kendali dan menenggelamkan diri dalam
kenikmatan bersama di ranjang lagi.
Hyojin memerah saat melihat tubuh bagian belakang Kyuhyun
yang telanjang. Pria itu memilik pantat yang seksi Hyojin
memukul kepalanya pelan saat pikiran tidak pantas itu melintas,
otaknya sudah terkontaminasi.
***

Saat keluar dari kamar mandi, Hyojin tidak menemukan Kyuhyun


dikamar. Gadis itu masuk ke dalam closet, berpakaian cepat untuk
mencari Kyuhyun oppanya. Kyuhyun sudah rapi, pria itu
mengunkan kamar mandi lainnya di rumah ini. Pria itu membuat
keributan dengan masuk kedalam dapur.
"Kalian pergilah" usir Kyuhyun pada para pelayan disana.
CODEIN

Tuannya ingin memasak. Tidak heran sebenarnya, karena


Kyuhyun cukup sering membuatkan makanan untuk Hyojin.
"Oppa" panggil Hyojin, Kyuhyun menatap Hyojin, tertegun
sejenak. Selalu seperti itu, terpesona.
"Duduk sayang." Katanya lembut.
Hyojin duduk di kursi tinggi, memperhatikan Kyuhyun yang
dengan cekatan memotong bawang bombay jadi beberapa bagian.
"Oppa masak apa?" Hyojin selalu suka melihat Kyuhyun di dapur
seperti ini, pria itu terlihat sangat tampan saat memasak
"Pasta kesukaanmu." Senyum Hyojin berkembang. Kyuhyun selalu
tau apa yang ia inginkan. Pria itu tau bahwa Hyojin pasti lelah dan
lapar saat ini.
"Cah..Makanlah, " Kyuhyun meletakan sepiring pasta dihadapan
Hyojin. Tidak itu saja, pria itu juga meletakan teh herbal untuk
gadisnya.
"Terimakasih.. kau yang terbaik." Kyuhyun tersenyum simpul, ia
lalu mencuri ciuman dari Hyojin.
"Yak oppa!" Protes Hyojin. Kyuhyun gemas lalu mengacak rambut
Hyojin pria itu duduk kursi sebelah Hyojin.
"Oppa tidak makan?"
"Kan tadi sudah memakanmu." Kyuhyun tersenyum jahil saat
melihat wajah Hyojin memerah, gadis itu memukuli Kyuhyun
jengkel.
"Hentikan sayang, tanganmu sakit nanti" kata Kyuhyun dingin,
Kyuhyun menangkap tangan Hyojin, berdecak kesal karena tangan
gadisnya memerah. Kyuhyun mengecup tangan Hyojin.
"Jangan begitu lagi, gunakan sesuatu untuk memukulku, jangan
langsung tanganmu."

138
AngelCandy

"Maaf, oppa menyebalkan soalnya."


"Maaf sweetheart, kau mengemaskan."
"Yak!" Lalu mereka tertawa bersama.
"Kau mau kemana hari ini?" Tanya Kyuhyun, mereka berdua
memutuskan untuk meliburkan diri sementara dari semua kegiatan
rutin mereka. Kyuhyun tidak kerja ataupun kuliah, begitu juga
Hyojin. Gadis itu memutuskan untuk cuti, dan semester berikutnya
dia akan mengambil kuliah online saja."
"Entahlah, oppa mau kemana hari ini?" Kyuhyun tampak berpikir.
"Hmmm.. olahraga mungkin. Aktifitas ranjang sangat bagus untuk
membuat tubuh tetap bugar" Hyojin tergelak, "Oppa!!"
***
CODEIN

18
Inevitable Issue

Hyojin mencoba meraih kebahagian sekali lagi, dia cukup sadar


bahwa dia membutuhkan Kyuhyun sama seperti Kyuhyun
mebutuhkannya. Hyojin bisa membayangkan hidup tanpa harta,
ataupun tanpa teman satupun disisinya tetapi Hyojin tidak bisa
membayangkan hidup tanpa Kyuhyun disisinya. Dia tidak tau
caranya bertahan jika sampai itu terjadi.

Dia memiliki cinta yang sama besarnya. Dan dia akan berjuang,
mengendalikan sisi kelam Kyuhyun. Bukan untuk Kyuhyun tetapi
untuk dirinya sendiri.
***

Aku membuka mataku, yang pertama aku lihat adalah langit yang
ditaburi bintang. Kami memutuskan untuk berlayar, sudah lama
dari terakhir kali kami menghabiskan waktu di Yach bersama.
Tubuhku dibalut selimut tebal berwarna gelap. Kyuhyun oppa
berada di atas deck dengan pakaian santainya, menghadap laut
yang tampak menakjubkan. Aku memeluk punggung tegapnya.
Mencari kehangatan.

140
AngelCandy

"Sudah bangun sayang?"


"Hmm" tangan oppa mengelus punggung tanganku.
"Akhir-akhir ini kau sering tertidur." Ujarnya.
"Aku sering lelah." Jawabku jujur. Kyuhyun oppa membalikan
tubuhnya, menatapku khawatir.
"Aku membawa dokter dari Seoul, dia perlu memeriksamu." Kata
Kyuhyun oppa cepat siap untuk memberi perintah tetapi aku
menahannya.
"Aku hanya butuh tidur dan vitamin ok." Jawabku meyakinkannya.
Kyuhyun oppa meletakan dagunya pada kepalaku.
"Bilang padaku jika kau merasa semakin tidak baik." Aku
mengangguk. Kyuhyun oppa memang selalu se khawatir itu.
Tidak peduli bagaimana gelapnya dia atau bagaimana dia
membuatku tersiksa dan merasa bersalah. Dia tetap pria terbaikku.
"Oppa aku ingin mencoba meminum itu." Tanganku menunjuk ke
gelas bening yang ada ditangannya berisi wine merah yang tampak
menggoda.
"Tidak, itu tidak baik bagi tubuhmu." Aku mengerucutkan bibirku.
Tidak baik bagi tubuhku, tetapi dia suka sekali meminum itu.
"Yak! Kyu, kau suka meminum itu." Tatapan oppa tampak dingin
mendengar kata-kataku. Aku melepaskan pelukannya lalu
menghentakan kaki, berjalan masuk kedalam Yach, menuju kamar
kami.

Aku tau Kyuhyun oppa mengikutiku hingga ke kamar. Aku


melemparkan tubuhku kekasur, membuat kepompong dengan
selimut lalu berguling memunggunginya
"Mengacuhkanku Jinni ?" suara oppa terdengar datar. Aku diam
CODEIN

tidak menjawab. "Kau tau kau memiliki penyakit lambung


sayang." Aku masih diam. Terdengar helaan nafas berat.
"Hey, jangan acuhkan aku" geramnya.
"Baiklah, seteguk saja." Aku berbalik menghadapnya memberi
angukan cepat tanda persetujuan. Tak bisa menyembunyikan
senyum tiga jariku.
"Dasar.." kesalnya tetapi tetap berdiri untuk selanjutnya
menuangkan wine koleksinya dan menuangkan kedalam gelas
untukku.
"Gomawo," kataku saat menerima uluran gelas itu. Rasanya manis,
sejuk dan membuat aku ingin mencicipinya lagi. Pantas Kyuhyun
oppa begitu menyukai minuman beralkohol satu ini.
"Ini manis, " kataku padanya, pria itu mengamatiku lekat. Dia
berdecak tidak suka.
"Tidak ada lain kali." Tegasnya. Kyuhyun oppa mengangkat aku
untuk didudukan dipangkuannya.
"Jinni.." Kyuhyun oppa bergumam tepat di depan bibirku sebelum
meletakan bibirnya di atas bibirku. Dia mengerang dan menarik
kepalaku lebih dekat dengannya sehingga ciuman ini semakin
dalam. Beberapa detik setelah puas mengeksplorasi bibirku
ciumannya berubah menjadi kecupan-kecupan ringan. Rasa manis
anggur membuat ciuman kali ini semakin terasa memabukan.
"Aku mencintaimu." Aku mengangguk.
"Aku juga mencintaimu."
***

Yach kami berhenti di pelabuhan Hongkong. Aku dan Kyuhyun


oppa berada dipusat perbelanjaan terkenal dengan beberapa

142
AngelCandy

pengamanan sekarang. Tangan Kyuhyun oppa menggenggam


tanganku erat. Kami berhenti di toko baju wanita "Oppa kau suka
aku pakai yang blue atau yang green?" Tanyaku meminta saran
saat memilih pakaian tidurku.
"Aku suka kau tidak mengenakan apapun." Aku menimpuk oppa
dengan henger membuatnya terkekeh. Pria ini benar-benar,
pembicaraannya tak jauh-jauh dari selangkangan.

"Sayang apa kau ingin mengodaku dengan pakaian tipis itu? Kau
seharunya tidak perlu melakukannya. Melihat kau saja adalah
sebuah godaan tersendiri untukku. Kau itu apa yah.. Hmm, wajah
polos seperti malaikat body mengoda seperti iblis" Kata oppa
frontal dengan mata berkedip nakal. Aku syok, oppaku benar-benar
berbeda. Apa sisi genitnya datang terlambat? Saat aku ingin
memakinya. Suara wanita mengintrupsi,

"Kyuhyun." Aku dan Kyuhyun oppa menoleh bersama.


"Nuna?"
"Eonnie?"
***

Seasons Restauran, Hongkong

Kyuhyun refleks meraih piring Hyojin saat pelayan mengantarkan


makanan untuk mereka. Tangan pria itu dengan cekatan memotong
daging steak menjadi potongan-potongan yang lebih kecil lalu
menyerahkan pada Hyojin.
CODEIN

Gadis itu tersenyum mengucapkan terima kasih. Ah-ra menatap


sinis perbuatan adiknya. Walau seharusnya dia sudah terbiasa
karena dari awal Kyuhyun memperlakuan Hyojin istimewa, tetapi
tetap saja, baginya Hyojin tidak pantas.

"Oppa, bisa aku meminta daging yang lain, ini tidak begitu matang
dan sedikit asin."
"Pelayan!!!" Kyuhyun menahan murka, bagaimana bisa ada cacat
saat melayani dirinya.
"Kau pikir apa yang kau berikan pada tunanganku hah!" Bentak
Kyuhyun, membuat karyawan itu ketakutan.
Hyojin mengusap lembut tangan pria itu.
"Oppa sudah tenanglah, " ujar Hyojin, gadis itu masih dengan
ketenangan yang sama meminta ganti steak baru.
"Berikan aku menu ini lagi, dan pastikan memiliki rasa dan
kematangan yang pas." Hyojin berkata lembut sambil tersenyum,
pelayan itu membungkuk meminta maaf lalu pergi melaksanakan
tugasnya. Ah-ra mendengus, melihat drama didepan matanya ini.
Hyojin memang selalu membuat keributan.

"Kendalikan emosimu Kyu," kata Ah-ra, Kyuhyun membuang


nafas kasar. "Apa kau baik-baik saja sayang, apa makanan itu
melukaimu?" Ah-ra menggenggam pisau ditangannya erat saat
menyaksikan lagi kekhawatiran berlebihan Kyuhyun pada Hyojin.
"Dia baik Kyu, " ketus Ah-ra. Mengambil alih perhatian Kyuhyun.
Pria itu meliriknya. "Nuna, apa yang nuna lakukan di Hongkong,
ini sudah setahun dari terakhir kali kita bertemu." Kyuhyun
menatap Ah-ra pria itu bahkan menunda makannya sampai

144
AngelCandy

makanan Hyojin yang baru tiba. "Aku ada pertemuan dengan client
dari Hongkong."Kyuhyun hanya merespon seadanya sebelum
fokusnya kembali lagi pada Hyojin. Gadis itu tampak gelisah dan
Kyuhyun tau itu.
"Apa semua baik?" Tanya Kyuhyun khawatir.
" Aku ingin ke toilet Oppa."
"Oppa temani, "
"Kyu-"panggil Ah-ra menghentikan Kyuhyun yang ingin
mengantar Hyojin. "Biar Nuna saja yang menemani Tunanganmu."
Kyuhyun menatap Hyojin dan kakaknya bergantian sebelum pria
itu mengguk memberi izin.
***

"Masih sama tidak bergunanya Hyojin!” Ah-ra berkata


merendahkan saat mereka sudah memasuki toilet yang letaknya
berada di lorong kiri tempat makan ini. Ah-ra mendorong bahu
Hyojin menyudutkannya. Wanita itu memberikan sorot mata
intimidasi.

“Dasar kau yatim piatu, kapan kau akan melepaskan adikku dari
jeratanmu sialan!” Hina Ah-ra hendak menapar Hyojin saat wanita
itu sekuat tenaga menahan emosinya sadar bahwa Kyuhyun pasti
akan mengamuk jika gadisnya terluka.

“Maafkan aku Onnie” Suara Hyojin semakin serak karena


menahan tangis, ...jangan..., jangan! Kau tak boleh menangis
Hyojin! Nanti dia akan semakin merendahkanmu! Desisnya dalam
CODEIN

hati. Kegelisahaan itu menyelimutnya bahkan sudah semenjak ia


bertemu dengan kakak Kyuhyun. Wanita ini selalu berhasil
membuatnya takut.

“Cepat selesaikan!” Seru Ah-ra membuat Hyojin terbirit-birit


memasuki salah satu bilik kamar mandi yang kosong. Gadis itu
menyandarkan dirinya pada pintu. Memegang jantungnya yang
memang berdatak lebih cepat. Hyojin ingat bagaimana dulu Ah-ra
selalu saja bersikap kasar padanya, bahakan sejak mereka pertama
bertemu. Hyojin benar-benar tidak mengerti kenapa Ah-ra
membencinya seperti itu. Ketika Hyojin menyanyakan Ah-ra selalu
bilang, “Dasar jalang tidak punya otak! Pakai akal mu bodoh,
kenapa aku sampai membencimu.”
***

“Nona.. airnya sudah siap” Hyojin yang melamun tersentak.


Kejadian beberapa jam lalu masih menganggunya. Gadis itu
menghembuskan nafas sebelum berkata “Hong-ju ya, aku ingin
minum coklat hangat setelah ini, tolong siapkan, tutup pintunya
dan tinggalkan aku sendiri, jika kalian ingin berjaga, tunggulah
diluar” Tentu saja permintaan nona mudanya langsung di
laksanakan oleh para maid yang tentu saja mengikuti mereka dari
Seoul.

Hyojin dan Kyuhyun menginap di President Room, gadis itu


merengek ingin langsung beristirahaat saat makan malam telah
selesai. Jadi Kyuhyun langsung meminta kamar terbaik dari hotel
tempatnya menaruh investasi di Hongkong ini.

146
AngelCandy

Gadis itu merasa lelah luar biasa, pertemuan dengan Ah-ra


membuat ia terlalu stress. Untung sekali Kyuhyun sedang
disibukan dengan bisnis yang mendadak harus ia selesaikan. Pria
itu meninggalkan Hyojin sebentar untuk meeting, tentunya masih
di dalam Hotel ini juga dan setelah ia yakin keamanan Hyoji yang
termaksimalkan.

Hyojin melangkah masuk ke kamar mandi. Pemandangan yang


pertama kali ia lihat adalah interior kamar mandi yang di tata
elegan dan berkelas, kamar mandi itu dipenuhi kaca, di dinding
dan di atap, dengan bingkai-bingkai putih di sekelilingnya. Lilin
Aroma terapi sudah menyala disekeliling bath-tub, menguarkan
aroma wangi orchid-citrus yang menenangkan.

Pelan-pelan Hyojin mencelupkan tangannya ke air hangat dalam


bath tub itu, hangatnya pas. Dia termasuk orang yang perfect untuk
hal seperti ini, dia mungkin tidak seperti Kyuhyun yang berteriak
memaki, tapi terkadang tabiat gadis itu hampir sama buruknya. Dia
akan dengan cara halus meminta mengantinya lagi, hingga sesuai
seleranya. Mungkin karena hal itulah yang membuat Hyojin dan
Kyuhyun cocok. Terkadang jodoh selalu mencari cerminan diri
kita bukan?

Hyojin lalu berendam dan memejamkan matanya. Rasanya nikmat


sekali, seperti ototototnya yang kaku dilemaskan pelan-pelan.
Rasanya sangat nyaman hingga Hyojin hampir tertidur, jika saja
perkataan Ah-ra tidak menari-nari diotaknya lagi. Kata-kata sialan
yang membuat Hyojin kepikiran
CODEIN

“Kau tau Hyojin, denganmu adikku akan selalu menderita, kau


membuatnya semakin buruk bahkan membunuh orang tua kami.
Jadi cepat tinggalkan adikku sebelum ia semakin terjerumus.”

Hyojin tau oppanya itu sakit, menghabisi nyawa orang tidak


masalah baginya, tapi apa iya Kyuhyun oppa-nya segila itu
hingga membunuh orang tuanya sendiri? Benarkah semua karena
dirinya? Apa Hyojin seberuk itu? Gadis itu tau ia egois, manja dan
menyebalkan, bahkan terkadang selalu mau menang sendiri, tapi
dia tidak seburuk itu, dia bahkan tidak bisa melukai kecoa karena
merasa kasihan pada mahluk menjijikan itu. Dia tulus dalam
memberi, kenapa Kyuhyun oppanya akan tersesat jika bersama
dengannya? Apa dia seperusak itu? Atau jangan-jangan dirinyalah
yang sakit jiwa? Dia akan gila. Memiliki tunangan gila seperti
Kyuhyun, ternyata pelan-pelan mengikis kewarasannya.

"Jangan tertidur disini, sayang.” Hyojin terlonjak kaget, gadis itu


mendapati Kyuhyun bersandar di kusen penghubung berdiri sambil
bersidekap. Mata pria itu menyorot tidak suka. Mata tajam
Kyuhyun menelusuri wajah dan leher hyojin yang memucat, pria
itu berdecak saat mendapati kulit gadisnya memucat.

“Berapa lama kau berendam Honey, ini sudah malam. Astaga!”


Kyuhyun hampir membentak membuat gadis itu tersentak.
Kyuhyun berjalan menghampiri Hyojin, pria itu merendahkan
tubuhnya, untuk mengangkat Hyojin dari dalam bath-tub tidak
peduli dengan jas mahalnya yang basah. Kyuhyun dengan telaten
membantu Hyojin membersihkan diri, membuat gadis itu sedikit

148
AngelCandy

tidak nyaman. Mereka sudah sangat sering memang melakukan


hubungan sex akan tetapi Hyojin masih merasa sangat gugup jika
ia telanjang seperti ini dengan sorot mata Kyuhyun yang tajam
memperhatikannya. Gadis itu tau Kyuhyun sedang menahan
hasratnya mati-matian untuk tidak memasuki Hyojin saat ini juga.
Kyuhyun membawa Hyojin yang terselimuti handuk tebal keluar
kamar mandi, “Jangan lakukan itu lagi sayang, aku tidak suka. Kau
bisa sakit.” Mata Kyuhyun menunjukan khawatir yang nyata.
Membuat Hyojin terharu. Pria ini memang mungkin sakit dan tidak
berempati, tapi yang Hyojin tau Kyuhyun oppa selama ini selalu
memperlakukan orang tuanya sama baik seperti ia memperlakukan
kakaknya. Jadi tidak mungkin Kyuhyun oppa membunuh
orangtuanya. Iyakan? Gadis itu meyakinkan diri sendiri.

“ Maaf.” Kata Hyojin lirih saat tersadar dari lamunannya,


Kyuhyun mengecup pelipis Hyojin lama.
“Kau taukan aku mencintaimu?” Hyojin mengangguk. Kyuhyun
tersenyum. “Pakai pakianmu sayang. Lalu minum coklat
hangatnya.”
“Oppa, boleh aku bertanya.” Kata Hyojin saat Kyuhyun akan
bangkit berdiri hendak mengganti pakaiannya yang basah. “Ya
honey..” Jawab Kyuhyun cepat.
“Siapa saja yang sudah Oppa habisi nyawanya?”
***
CODEIN

Chapter 19
Suasana menjadi hening seketika, ketika Hyojin tidak bisa
menahan mulutnya untuk bertanya, Siapa saja orang-orang
yang sudah Kyuhyun bunuh. Gadis itu terpengaruh oleh
kata-kata Ahra, yang menudingnya sebagai biang kerok
membuat adik kesayangnya menjadi tersiksa.

Tidak terima? Itu pasti. Sorot mata Kyuhyun begitu


membekukan, dibawah tatapan yang begitu tajam
membuat Hyojin seperti terkurung dalam ruang sempit
dengan pencahayaan minim. Hanya terdengar suara detak
jantunya saja yang bertaut berdetak ketakutan. Tidak akan
pernah ia pungkiri, terkadang berada disisi Kyuhyun terlebih
mengetahui mental pria itu sakit, ada sisi dari Hyojin yang
takut dan sangat ingin melarikan diri.

“Haruskah kita bicara ini?” Kyuhyun bertanya dengan mata


mengawasi setiap perubahan raut wajah gadisnya. Pria
maskulin dengan dada tegap itu berjalan mendekat.
Mengecup kening Hyojin lembut, “Sayang, kau butuh
istirahat.” Dengan prilaku yang selalu sama, pria itu tidak
akan pernah bersikap kasar pada wanita yang ia puja,
karena menyakiti Hyojin adalah pilihan terakhir yang sangat
tidak ingin pria itu lakukan.

“Aku hanya ingin tahu,” wajah gadis itu menunduk.

150
AngelCandy

Menghindari tatapan Kyuhyun. Mata Kyuhyun itu bagai


pusaran lubang hitam, yang memerangkap dan tidak
pernah tertebak sorotnya, tapi menciptakan aura
menakutkan yang refleks manusia hindari, seperti relung
bahaya, yang tidak ingin manusia dapatkan. Dan gadis
bodoh bernama Park Hyojin itu memiliki nyali untuk
menantang keberuntungganya.

“Jika aku katakan, aku hanya melakukan apa yang perlu


aku lakukan, dan aku hanya membunuh siapa saja yang
menjadi hama untuk kita. Apa itu membuatmu puas
dengan jawabanku?” Hyojin tentu menggeleng, jawaban
macam apa itu? Gadis itu menggerutu. Kyuhyun
menyipitkan matanya, pria itu menatap gadisnya yang
menunduk.

“Sayang, jangan keras kepala, kita tidak akan


membicarakannya malam ini. Kau kedinginan.” Bentak
Kyuhyun. Hyojin mengangkat kepalanya, mata gadis itu
berkaca-kaca. Pria itu menghembuskan nafasnya.

“Ok, kita akan bicarakan ini, nanti, setelah kau memakai


gaun tidurmu, dan meminum coklat hangatmu—” gadis itu
masih diam, Kyuhyun mengeretakan giginya, ia
mengangkat dagu Hyojin untuk selanjutnya mencium bibir
gadis itu rakus, melumatnya seperti tak ada hari esok. Hyojin
kehabisan nafas, membuat gadis itu memukul dada bidang
Kyuhyun, pria itu memang memberikan kesempatan
gadisnya untuk meraup oksigen, tetapi ia tidak memberikan
kesempatan untuk Hyojin berpikir, karena bibir tebal pria itu
menyelusuri bagian tubuh Hyojin lainnya, yang saat ini tidak
CODEIN

tertutup apapun, karena handuk tebal yang


menyelimutinya, sudah terongok mengenaskan dilantai,
setelah gadis itu lemas karena siksaan yang Kyuhyun
berikan, dengan berengseknya pria itu memberi sedikit jarak
untuk tubuh mereka, “Mau menurutiku? Atau kau mau
menggodaku? Berbicara dengan bibir sebiru itu, dan tubuh
polos seperti ini uhm..?” Kyuhyun sengaja menyapukan
telapak tangannya yang besar pada payudara gadis itu,
merangsangnya membuat tubuh Hyojin yang berdiri,
disanggah oleh lengan kekar Kyuhyun semakin tidak
bertulang.

“Kau curang!” Sengit Hyojin, mengakui kekalahannya telak.


Gadis itu yang tak pernah imun oleh pesona Kyuhyun.
Kyuhyun menyeringai, “Ini taktik sayang, turuti perintahku,
Arrata.” Mata itu semakin berkabut, gairahnya memuncak
tentu saja. Pusat tubuhnya mengeras, dan berkedut
mendamba. Tetapi, pria ini ingin memberi Hyojin pelajaran.
Bahwa kata yang ia ucapkan harus dituruti.

Tangan nakal Kyuhyun bergerak lincah untuk menemukan


pusat tubuh Hyojin, sambil melingkari kuat pinggang gadis
itu, ia menelusuri kesensitifan gadisnya. "Ah," Hyojin
mengerang, Kyuhyun tersenyum simpul. Punggung Hyojin
yang bersandar pada dada Kyuhyun semakin melemah.
Hyojin mengumpat dalam hati, ketika oppanya selalu saja
bisa mengalihkan pikirannya. Mengacaukan dan meluluh
lantakkanya. Hingga ia lupa tujuan awal yang ingin ia
dapat.

152
AngelCandy

Gerakan jari Kyuhyun semakin cepat, dan nafas pria itu


semakin memberat setiap mendengar rengek tersiksa
kekasihnya. Kyuhyun mengecup bahu Hyojin sebelum
mengigitnya pelan.

"Oppa, please.. " Mata Hyojin berkabut, ia mendongak


untuk mendapatkan tatapan sensual dari Kyuhyun. Bibir pria
itu menyeringai kecil. Saat dengan sengaja Kyuhyun
mempercepat tempo tangannya. "Jangan siksa aku."
Mohon Hyojin, Kyuhyun tidak mendengarkan. Jarinya
begerak liar, menyentuh klitoris Hyojin, dan membuat gadis
itu menjerit lagi.

"Nikmat, sayang?" Bisik Kyuhyun dengan suara berat dan


nafas putus-putus. Hyojin yang ia kerjai tapi Kyuhyun yang
juga ikut panas dingin. Hyojin mengigit bibirnya. Terlalu malu
untuk mengakui, bahwa siksaan yang diberikan Kyuhyun
begitu menyenangkan. Kaki gadis itu menegang, sesaat
sebelum berubah menjadi seperti jely akibat Orgasme yang
meluluh lantakannya.

Kyuhyun mengangkat tubuh Hyojin, lalu ia baringkan


ditempat tidur. Mengambil selimut yang baru dari dalam
lemari. Mata sayu Hyojin mengikuti setiap gerak Kyuhyun.
Prianya menyelimutnya, membuat dia hangat.

"Kau akan belajar mengikuti kata-kataku mulai hari ini. "


Hyojin yang keras kepala menggeleng. Kyuhyun tertawa
renyah. Ketampanannya bertambah berkali-kali lipat. "Well,
aku tak keberatan untuk memasukimu, setiap kau
membangkang." Hyojin menggeleng kuat menjadi panik.
CODEIN

Dia akan kalah telak jika Kyuhyun mengeksekusi


ancamannya.

"Oppa, kau hanya perlu memberitahuku siapa saja," mata


Hyojin menatap Kyuhyun memohon tangan gadis itu
meremas tangan Kyuhyun. "Kau akan meninggalkanku, jika
kau terlalu tau kegelapan yang bersemayam dalam diriku. "
Mata Kyuhyun kehilangan cahayanya. Menunduk. Hyojin
merasa iba. Entah kenapa hatinya merasa sakit.

Kenapa pria ini begitu ketergantungan padanya?

Gadis itu menyusuri garis rahang Kyuhyun yang tegas. "Aku


milikmu, jadi bagaimana mungkin aku meninggalkanmu. Iya
kan oppa?" Kyuhyun mengangkat wajahnya. Mata pria itu
berbinar. "Ya, kau tidak akan meninggalkanku, sendiri
dalam kegelapan." Ucap Kyuhyun, lalu ia mencium bibir
Hyojin. menggigit bibirnya, membuat gadis itu meringis dan,
menyelusupkan lidahnya masuk, dengan rakus mencicipi
mulut Hyojin yang terasa sangat manis. Lidahnya membelit
lidah Hyojin, memperdalam ciuman mereka.
***

Kyuhyun dan Hyojin berada dalam satu selimut, berpelukan,


hanya menikmati detak jam yang terus berputar, dan
keheningan yang tercipta. Kyuhyun masih belum bersuara,
padahal pria itu telah berjanji mengatakan kebenarannya.
Mulut pria itu masih bungkam. Dan Hyojin masih menunggu.

"Apa yang ingin kau tau?" Kata Kyuhyun setelah


keterdiamannya beratus detik lalu. Hyojin melepaskan

154
AngelCandy

pelukannya, gadis itu mencoba untuk memisahkan diri dari


dekapan Kyuhyun. Ia ingin melihat wajah prianya. Menerka.
Apa yang pria itu rasakan?

"Hm.. baiklah, bagaimana jika dimulai dari korban pertama


Oppa?" Mereka bertatapan. Kyuhyun menghembuskan
nafas. Tidak pernah bisa menolak mau Hyojin.

"Namanya Neon. Anjingku." Hyojin mendengarkan, tangan


gadis itu bahkan mengusap lembut tangan Kyuhyun. Untuk
menenangkan.

"Aku masih ingat saat Neon menjadi kado ulang tahunku,


dia begitu lucu dan putih. Tubuhnya kecil. Aku
menyayanginya. Tetapi dia terlalu kecil, hingga dia mudah
untuk dipatahkan. Dan aku hanya ingin mematahkan
tulangnya saja. Aku mencoba untuk meremukan tulangnya.
Dan suara tulang patah dari Neon begitu merdu. Aku suka
rintihan sakit dari Neon." Ucap Kyuhyun tenang. Ekspresi pria
itu biasa saja, membuat jantung Hyojin berdetak gila.
Menyadari sesinting apa Tunangannya itu. Hyojin menarik
tangannya. Ia menyembunyikan tangannya yang gemetar
dibalik selimut.

"Lalu..?" Tanya Hyojin mencoba mentupi getar ketakutan


dari suaranya.

"Kim Jim Min."

Deg!!
CODEIN

Mata Hyojin membola. B—bagaimana mungkin? Bukankah


Jimin dulu meninggal karena kram perut saat pertandingan
Renang antar sekolah?

"Terkejut sayang..?" Kata Kyuhyun menatap Hyojin, jemari


panjang pria itu menyusuri kulit Hyojin yang menjadi sepucat
kapas.

Kim Jim Min, pria remaja, sebaya dengan Hyojin, satu-


satunya pria yang begitu intens mendekati miliknya.

"Jim Min bodoh itu, ia terlalu mengabaikan kata-kataku


untuk menjauhimu. Dia malah berani membuat pipimu
merona. Aku benci itu." Hyojin refleks menepis tangan
Kyuhyun dan membuang muka. Kyuhyun tertawa. Entah
apa yang lucu dari situasi saat ini.

"Sudah kubilang, kau tidak akan kuat menahan sisi gelapku."


Kyuhyun menarik wajah Hyojin, membuat gadis itu menatap
matanya. Sosok Kyuhyun yang seperti monster menghilang
sudah. Pria itu benar-benar hebat mengendalikan diri dan
memanipulasi.

"Ini, minum coklatmu. Dia menjadi dingin karena kita terlalu


sibuk dengan hal yang membuatmu melayang tadi." Hyojin
mengumpat, Pisikopat mesum. Bagaimana bisa ia
mengalihkan pembicaraan semudah itu?
***

Aku mengambil gelas itu tanpa banyak membantah.


Meminumnya sekali tengak. "Mari kita tidur," ajak Oppa,

156
AngelCandy

menghentikan pembicaraan kita tentang 'Siapa saja yang


telah Ia bunuh,' fakta bahwa ia bisa dengan mudah
membunuh Neon, anjingnya hanya karena ia ingin. Dan Ia
yang mengaku menjadi penyebab Kim Jim Min, meninggal
saja, sudah membuat otakku berteriak tidak terima.

" Tidur, " perintahnya lag, menarikku ke dalam pelukannya,


membungkus tangannya ditubuhku sehingga aku
memunggunginya. Kyuhyun oppa mencium lembut
rambutku, dan dia menghirup nafas dalam-dalam. "Tidur,
Sweetheart," bisiknya, dan aku memejamkan mata, tidak
ingin membantah lagi. Terlebih aku merasa amat sangat
mengantuk.

"Kau milikku," bisiknya. "Hanya milikku. Jangan lupakan itu."


Ucap Kyuhyun oppa sebelum lelap menyapaku.
***
CODEIN

20
Kyuhyun memastikan Hyojin sudah terlelap. Efek obat tidurnya
begitu cepat dari yang ia bayangkan. Pria itu turun dari ranjang,
untuk mengambil wine di pantry kamar Hotel yang sangat besar
dan mewah ini.

Ia membawa wine itu ke meja sudut kamar. Menuangkan cairan


merah ke gelas tinggi. Lalu memutar-mutarkan gelas itu. Kyuhyun
menatap Hyojin tajam sambil meminum wine. Tersenyum penuh
kebahagiaan saat kata-kata Hyojin terngiang.

"Aku milikmu, jadi bagaimana mungkin aku meninggalkanmu. Iya


kan oppa?"

"Iya sayang, aku milikmu dan kau milikku. Selamanya. Akan aku
pastikan itu." Ucap Kyuhyun seperti janji mutlak. Dia akan
memastikan itu terjadi.
***

Cahaya memenuhi kamar, membuat Hyojin terjaga dari tidur

158
AngelCandy

nyenyak. Gadis itu menggeliat dan membuka matanya. Seperti


biasa. Kyuhyun akan terbangun lebih dulu darinya.

"Selamat pagi Nona," suara Hongju menyadarkan Hyojin, bahwa


saat ini ada beberapa pelayan yang menunggunya terjaga, untuk
melayaninya di pagi hari.

Hyojin bersandar di kepala ranjang, dan pelayan yang berada


paling dekat dengannya memberikan gadis itu air putih.

"Tuan muda mengantarkan nona besar kembali ke Jepang."


Hyojin mengangguk mendengar informasi itu. Baguslah, jika Ahra
kembali ke Jepang, dia tak perlu ramah tamah dengan kakak
kekasihnya itu.

"Nona, apa yang nona butuhkan untuk sarapan. " Hyojin tampak
berpikir. Suasana hatinya tidak begitu bagus pagi ini, dia juga
terlalu lemas untuk melakukan aktifitas lain padahal gadis itu ada
di Hongkong. "Jus jeruk, buah apel pastikan kulitnya sudah di
kupas, dan roti pangang." Entah kenapa gadis itu sangat
menginginkan sarapan yang ia sebutkan tadi.

"Baik nona, akan saya laksanakan." Hyojin menghembuskan nafas,


melihat punggung Hongju menjauh. Makin lama jarak antara
Hongju dan dirinya terlihat semakin jelas. Dan Hyojin menyadari
satu hal, Kyuhyun membuatnya ketergantungan. Pria itu mencoba
membuat Hyojin hanya berinteraksi dengannya saja. Pasti
menjauhnya Hongju, karena Kyuhyun memberikan tekanan pada
CODEIN

gadis itu.

Hyojin menghela nafas berat. Ia turun dari ranjang, memilih untuk


berendam dengan air mawar, merilekskan ototnya. Semalam ia
tidak bisa tidur nyenyak, pikirannya terus saja berbicara, padahal ia
sangat ingin terlelap.

Kamar mandi hotel bintang lima itu begitu mewah, terlihat sekali
bahwa kamar mandi ini diciptakan hanya untuk kelas atas
sepertinya. Hyojin menyentuh air untuk mengukur kepanasannya.
Lalu Gadis itu melepaskan semua pakaiannya, tanpa ragu langsung
berendam.

Nyaman. Hyojin memejamkan mata, menikmati waktunya sendiri.


Semalam itu dia begitu ketakutan. Sampai detik ini dia tidak
mempercayai bahwa Kyuhyun oppanya segila itu.

Bagaimana caranya pria itu membuat kematian Kim Jim Min


seolah-olah tengelam. Dia tidak berani untuk mengetahui lebih
lanjut. Andai Hyojin memiliki keberanian lebih dari itu, ah dan
untuk apa sebenarnya dia mengetahui hal itu?

Dia bertanya pada dirinya sendiri, untuk meyakinkan bahwa


Kyuhyun memang seorang pisikopatkah, atau ada alasan lainnya?
Kenapa dirinya selalu mencari perkara? Entahlah gadis itu tidak
mengetahui jawabannya.
***

160
AngelCandy

"Kau tau ini sudah lebih dari setahun kita tidak pernah berdua
seperti ini." Ahra tersenyum senang, menggandeng adiknya.
Kyuhyun hanya diam. Ekspresi pria itu begitu dingin tak
bersahabat.

"Kau ingatkan, dulu kau selalu mengikuti Nuna, bahkan saat nuna
akan sekolah. " Ahra tertawa, lalu tawa gadis itu menghilang
digantikan senyum sinis. "Tapi, semenjak kau terobsesi dengan
Park Hyojin. Kau meninggalkan nuna."

"Aku memang tidak pernah ada disisimu, nuna-ya" Langkah Ahra


terhenti. Terlalu terkejut dengan perkataan adiknya itu.

"Aku membenci nuna yang selalu ikut campur urusanku. Aku


membenci nuna yang membuatku menjadi kelinci percobaan. Kau
tau nuna. Kau lebih gila dari diriku." Kata Kyuhyun tanpa riak
emosi. Ahra tersadar dari keterpakuannya. Ia mengapit lengan
Kyuhyun lagi. "Terserahlah, tapi yang pasti, kau tidak bisa
membunuh orang tua kita jika aku tak membantumu." Kyuhyun
menyatukan alisnya. Membantu seperti apa yang kakanya maksud
itu? Nunanya hanya berdiri dan melihat, bagaimana ia dengan
keji memutuskan leher ibunya dengan benang baja. Ah mereka
memang sakit jiwa dari awal.

"Kau hanya menjadi penonton." Kata Kyuhyun sarkas. Ah-ra


tertawa. "Tentu saja aku tidak mungkin mengotori tanganku. Kau
tau kan. Aku begitu menyayangi mereka. Kyuhyun
menghembuskan nafas malas, bualan klasik. Jelas-jelas kakanya
CODEIN

menganggap ayah dan ibunya hanyalah noda yang tak boleh ia


sentuh.

Tiba-tiba didetik setelahnya, Ahra jatuh lunglai di lantai bandara.


Tubuh gadis itu begitu lemas, akibat jalur nafasnya seolah
dihambat. "Oh tidak kakakku, apa kau merasa kesakitan. Aku
mencoba obat pembunuh masal baru, apakah sakit rasanya?" Mata
Ahra membesar, tidak percaya adiknya melakukan itu, lengannya
mengapai Kyuhyun, ia mencengkram dadanya yang semakin
kehilangan oksigen. Mereka dikerumuni. Dan Kyuhyun
bersandiwara, berperan menjadi adik yang mengkhawatirkan
kakaknya.

"Selamat tinggal kakakku yang merepotkan." Ucap Kyuhyun


berbisik sedetik sebelum Tubuh Ah-ra mengelepar.

"Maaf Mr. Cho kakak anda meninggal, karena serangan jantung."


Kata dokter bandara yang menangani. Kyuhyun memasang raut
sedihnya. Berhasil sudah ia menyingkirkan Ah-ra. Kakaknya itu
semakin lama semakin usil dan menyebalkan. Bagaimana bisa ia
mengintimidasi Hyojin kemarin malam? Teralu berani wamita tua
itu mengusik kekasihnya, Ah jika tentang Hyojin. Kyuhyun
memang selalu tau, dan akan tau walau itu disembunyikan sekali
pun.

Ah-ra, wanita itu sama gilanya dengan Kyuhyun, bahkan bisa


dikatakan Ah-ra adalah pemicu sisi pisikopat Kyuhyun untuk
muncul. Kakak pria itu suka sekali dengan keindahan dan

162
AngelCandy

kesempurnaan. Itu semua adalah kata mutlak yang harus terjadi


dalam hidupnya, terlebih Ahra anak pertama keluarga Cho. Secara
tidak langsung orang tua mereka menuntut gadis itu sempurna.
Hingga membuat masa kecil Ahra begitu suram. Tidak ada
bermain, gadis itu hanya belajar, belajar dan belajar. Masa kecil
gadis itu hilang begitu saja.

Orang tua mereka bahkan membenci gadis itu dan tidak ditutup-
tutupi rasa ketidaksukaannya alasanya karena ia seorang wanita.
Penerus keluarga Cho harus pria, karena ia wanita, kelahirannya
tidak diharapkan. Berbeda sekali perlakuannya dengan Kyuhyun.

Ahra jadi memiliki kepribadian ganda. Saat sisi buruknya muncul,


ia selalu membully Kyuhyun, membuat Kyuhyun mengenal rasa
sakit bahkan saat Kyuhyun masih berusia dua tahun. Gadis itu
melakukan berbagai percobaan kecil, seperti mencampur susu
Kyuhyun dengan obat sakit kepala dan pembersih lantai. Atau
mencubit Kyuhyun balita dengan jepitan miliknya hingga merah.
Berbagai percobaan itu ia lakukan demi memuaskan rasa
dendamnya pada kedua orang tua mereka yang tak pernah
menyayanginya itu. Ahra walau membenci ibu dan ayahnya tapi ia
sangat menyukai Kyuhyun. Adiknya itu seperti boneka yang
mudah sekali ia kendalikan. Dan saat Kyuhyun terobsesi pada
Hyojin. Ahra merasa adik kecilnya tidak menurut lagi. Kelinci
percobaanya berani melawan dan mengiggitnya saat merasa
terusik. Itulah yang membuat Ah-ra menbenci Hyojin.
***
CODEIN

CHAPTER 21

Mendung mengiringi pemakaman Ahra. Banyak kerabat


yang datang untuk berbelasungkawan. Hyojin ada dalam
dekapan Kyuhyun saat melakukan penghormatan terakhir.
Walau Ahra jahat padanya kematian kakak iparnya yang
mendadak cukup membuatnya syok.

Choi Siwon, suami Ahra tampak menunduk terpukul. Hyojin


melihat itu iba. Ia mendongak untuk mendapati sorot
Kyuhyun yang teduh menatapnya.

"Kyuhyun oppa, haruskah kita tinggal sedikit lebih lama


untuk menemani Siwon Oppa?" Kyuhyun menggeleng,
"Tidak honey, Siwon Hyung masih memiliki banyak orang
yang peduli padanya, terlebih kondisimu saat ini sedang
demam." Kyuhyun menggiring Hyojin kesudut.

"Apa kepalamu masih pusing? Kenapa kau ngotot sekali


ingin ke Jepang sih?" Hyojin bersandar pada Kyuhyun, tadi
setelah sarapan ia memuntahkan semua isi perutnya,
membuat gadis itu lemas dan menjadi demam. Tubuhnya
akhir-akhir ini memang sunguh lemah.

"Ya. Sedikit," Kyuhyun berdecak. "Kita akan memerikskanmu


kali ini. Tanpa ada bantahan." Hyojin mengangguk. Gadis
itu menutup mulutnya saat tiba-tiba rasa mual

164
AngelCandy

menyerangnya lagi. Sial ada apa dengan tubuhnya. Dia


seperti orang hamil saja. Tunggu dulu, hamil? Hyojin berpikir
kapan terakhir kali ia datang bulan. Mata Hyojin membulat
saat menemukan jawabannya. Itu tiga bulan yang lalu!

"Kita akan pulang ke Seoul sekarang, siapkan pesawat


pribadiku." Perintah Kyuhyun pada seseorang,
menyadarkan Hyojin dari lamunannya. Gadis itu menjadi
pendiam.

Jika benar Dia hamil? Apa tak masalah. Apa kondisi mental
Kyuhyun oppanya siap untuk memiliki anak?
***

Lee Donghae, tampak ada dipemakaman juga. Disana


terpajang Foto pria tampan yang sedang tersenyum
terbingkai dalam figura yang diletakan di pemakaman
umum, tempat menyimpan abu. Tertulis nama Choi Jino
disana.

Ingatan Donghae kembali lagi, ke tiga bulan yang lalu, saat


ia terakhir kali dengan nekat mengikuti Hyojin ke festival
yang ada di taman kota dekat dengan kantor Kyuhyun.

Donghae, sedang bersandar pada tiang listrik setelah


membeli minuman, ternyata ia begitu gugup berbicara
dengan pujaanya tadi, hingga membuatnya sangat haus
tenggorokannya kering saking gugupnya. Ia mengamati
sekeliling dan mendapati puluhan orang dengan jas hitam,
tergesa seperti mencari seseorang.
CODEIN

Tidak perlu menjadi jenius untuk tau bahwa mereka adalah


suruhan Kyuhyun, untuk mencari kekasihnya yang
menghilang. Donghae lari ke arah berlawanan. Tempat ia
terakhir berpisah dengan Hyojin, bangku itu sudah kosong.
Dengan nafas terengah ia mencari Hyojin, mencari di setiap
sudut taman ini.

Dia menemukannya, tapi saat itu Hyojin sudah menaiki


mobil seseorang. Dengan cepat Donghae memberhentikan
taksi untuk mengikuti mereka. Donghae bernafas lega saat
mobil itu menurunkan Hyojin di CCC.

"Untunglah, " Ucap Donghae bersyukur. Pria itu melanjutkan


perjalannya dengan taksi ke daerah gangnam lainnya,
untuk membeli makan siang. Semua berjalan normal saat
itu, hingga ia melihat dengan mata kepalanya sendiri. Mobil
yang sempat ditumpangi Hyojin tadi terguling
dipersimpangan jalan.

Ia turun dari taksi hanya untuk mendapati pria malang,


yang wajahnya penuh dengan darah itu bergerak meminta
tolong, tangannya mengapai-gapai. Mobil itu terguling,
dan pria yang mengantar Hyojin tadi terjebak didalamnya.
Donghae panik, ketika orang sekitar hanya diam. Ia
berusaha sebisa mungkin untuk membantu pria tersebut
keluar dari mobil yang mulai berasap.

"Bersengsek! Bantu aku sialan. " Umpat Donghae, Saat


kerumunan bergerak menjauh panik.

"Polisi dan ambulans akan datang. Kau tenanglah." Kata

166
AngelCandy

pria paruh baya yang ada disana. Donghae berdecak.


Semoga Tuhan menyelamatkan nyawa pria itu. Akan tetapi
takdir berkata lain. Mobil itu meledak didepan matanya.
Membuat Donghae syok sekaligus merasa bersalah, karena
tidak bisa menyelamatkan pria itu. Pria yang baru ia ketahui
namanya adalah, Choi Jino. Pria yang pernah menjadi
teman Hyojin.
***

Namanya Choi Ji-an, gadis berusia dua belas tahun, satu-


satunya orang yang hadir dipemakan Jino saat itu. Gadis itu
mengaku sebagai kerabat satu-satunya yang pria itu miliki.
Gadis sekecil itu menjadi sebatangkara hidup di dunia ini.
Tumpuannya Hilang sudah.

Donghae yang mengaku sebagai teman Jino, langsung


diserang pemandangan pilu, karena Ji-an menangis
meraung. Gadis kecil itu menceritakan betapa buruknya
nasib keluarga mereka. Dari keluarga berkecukupan,
menjadi kekurangan. Hidupnya tidak pernah tenang,
hingga ayah ibunya frustasi dan bunuh diri. dan Sekarang
malah kakaknya yang meninggal kecelakaan.

Donghae meringis, merasa iba, dan entah sejak kapan


menjadi merasa bertanggung jawab. Pria itu sedikit banyak
dapat menyimpulkan dari mana datangnya nasib buruk
yang menimpa keluarga Choi Ji-an. Nasib buruk itu
bernama Cho Kyuhyun. Donghae sangat yakin nasib
malang yang dialami Ji-an ada campur tangan dari sang
Monster. Kyuhyun.
***
CODEIN

22

K
Kyuhyun menghampiri Hyojin yang baru bangun
tidur. “Oppa" Hyojin memejamkan mata saat
merasakan sapuan bibir Kyuhyun di keningnya.
Kyuhyun mengangkat pinggang Hyojin dengan
kedua tangannya dan mendudukan gadis itu di atas pahanya.

"Kenapa tidurmu gelisah sayang? " tanya Kyuhyun, saat ini


mereka ada di pesawat pribadi menuju Seoul.
"Oppa, apa oppa suka anak kecil? Bagaimana jika kita memiliki
anak apa oppa mau." Hyojin dapat melihat senyum Kyuhyun dari
ekor matanya, "Apa kau ingin memiliki anak? Kita masih muda,
terlebih untukmu. Usiamu masih terlalu muda untuk hamil. "
Kyuhyun menepuk kepala Hyojin penuh sayang dan memainkan

168
AngelCandy

jarinya di atas rambut hitam gadis itu yang terurai.

"Tapi kita berhubungan sex oppa, bagaimana jika aku hamil? Aku
bahkan tak meminum pil pencegah kehamilan." Kata Hyojin
matanya menyorot Kyuhyun. "Jangan khawatir sayang, aku sudah
memikirkan itu. " Ucap Kyuhyun lembut masih dengan senyum
dan tangannya tidak berhenti mengelus rambut Hyojin

"Apa maksud Oppa?" Tanya Hyojin tak mengerti. Gadis itu


bahkan memberi jarak agar ia bisa menatap mata Kyuhyun.
"Aku memotong jalur spermaku." Mata Hyojin membulat
sempurna mendengar pengakuan dari Kyuhyun.
"Jangan bercanda!" Pekik Gadis itu. Kegilaan apa lagi yang ia
hadapi kali ini.
"Kenapa kau terlihat kaget seperti itu sayang, ini semua demi
kebaikan kita." Hyojin turun dari pangkuan Kyuhyun.
"Kau melakukan itu bukan untuk kebaikan kita, tapi kau
melakukan itu untuk egomu! " Kyuhyun menyeringai..
"Ah. Gadisku makin pintar." Hyojin menjerit histeris!

Gila! INI GILA.


Gadis itu tidak bisa menahan keganjilan ini lagi.

Kyuhyun menatap Hyojin dengan tatapan yang sungguh sulit


diartikan. Pria itu mencoba berkali-kali memeluk gadisnya.
Mencoba menenangkan.

"SShhh... Semua akan baik-baik saja. Percaya padaku."


CODEIN

"KYA!! ARGH Lepas! Hiks.." Teriak Hyojin ia meronta sebelum


kesadaraanya menguap. Gadis itu pingsan.
***

Mr. Lee atau yang biasa di panggil paman oleh Kyuhyun,


menghela nafas saat nona mudanya kehilangan kesadaraan. Dia
benar-benar tidak tau bagaimana caranya mengatasi semua ini.

Dulu sekali mungkin ia akan membawa Kyuhyun kepenjara


dengan kriminalitas yang ia lakukan, tetapi sejak kebaikan
menghilang dari hatinya karena para monster berkedok kebaikan
lebih buruk dari Kyuhyun yang seorang pisikopat, menusuk Mr.
Lee dari belakang.

Teman. Itu sebutan mereka dulu, tega memfitnah Mr. Lee yang
seorang polisi teladan dengan kasus suap yang bahkan ia tidak
pernah lakukan. Mereka membuat Mr. Lee sadar bahwa kebaikan
tidak pernah mendapat tempat yang pantas. Hatinya yang terlalu
suci mengharap pertolongan dari mereka-meraka yang pernah ia
bantu. Tapi Nihil. Justru satu-satunya yang mengulurkan tangan
saat itu adalah sang Monster.

Demi sumpahnya untuk kematian anak dan istrinya yang tidak adil
dan menggenaskan. Mr. Lee bersedia mengabdi, mengadaikan
jiwanya dengan iblis seperti Kyuhyun, asalkan dendamnya
terbalas.

Kyuhyun membalaskan dendam Mr. Lee dengan begitu mudah.

170
AngelCandy

Seolah-olah menjatuhkan kekuasaan tertinggi di kepolisiaan saat


itu seperti membalikan telapak tangan. Mr. Lee menjadi saksi,
bagaimana Kyuhyun saat berubah menjadi iblis tidak berperasaan.

Dia membunuh seolah manusia bukan hal yang berharga. Pria


remaja itu dulu dengan sangat santai membelah perut Kang Haneul
—salah satu dalang yang menyebabkan kematiaan istrinya.— saat
Kyuhyun memberikan pisaunya dan meminta dirinya melakukan
sendiri. Ada perasaan takut pertama, lalu perasaan itu berubah
menjadi perasaan senang dan puas setiap ringis kesakitan Kang
Hanul terdengar. Sebelum pria itu mati.

Saat itu Mr. Lee sadar, bahwa dia tidak pernah lagi sama. Jiwanya
terlalu kelam, oleh dendam dan rasa muak akan kemunafikan
manusia hidup. Mr. Lee mengikuti Kyuhyun, kemanapun pria itu
melangkah, karena orang-orang tersesat sepertinya butuh orang
seperti Kyuhyun. Begitu teguh dengan langkahnya. Agar mereka
tidak pincang dalam hidup yang rusak ini.

Mr. Lee dengan kegelapan yang sewarna, pernah melihat


kehitaman seorang Cho Kyuhyun lebih dari siapapun. Pria itu telah
membunuh, semua yang menghalangi jalannya, bahkan orang tua
dan kakaknya sendiri.

Mr lee menjadi saksi bagaimana Kyuhyun dan pisaunya, menjadi


malaikat pencabut nyawa untuk orang tua kandung pria itu.
Alasannya, karena orang tuanya, dengan tegas menghalangi
Kyuhun bersama Hyojin, karena orang tua pria itu tau, akan
CODEIN

seburuk apa akibatnya jika Cho Kyuhyun terlalu kecanduan.


Hyojin, batas garis kewarasaan tuan mudanya. Satu-satunya
pengendali yang tuan mudanya miliki.
***

172
AngelCandy

CHAPTER 23

"Hyojin, kita harus pergi dari sini nak," ibunya menarik koper
besar, memasukannya kebagasi dibantu oleh ayahnya.

"Mommy, kita mau kemana?" Tanya Hyojin sepulang


sekolah dan terkejut mendapati orang tuanya sibuk dengan
koper-koper. "Kita akan kerumah uncle Ray, kau ingat uncle
Ray sayang, teman dady di Jerman.."

"Wow keren! Tapi bagaimana dengan sekolahku, aku juga


belum memasukan baju-bajuku.

"Mommy sudah membereskan untukmu. Cepat naik."


Perintah ibunya, walau terasa janggal tapi Hyojin mengikuti
kemauan orang tuanya. Sekalian liburan. Pikir gadis itu.

Ponsel ayahnya terus berdering, dan tidak diangkat. Hyojin


dapat dengan jelas melihat raut khawatir dari wajah
Ayahnya Itu.

"Apalagi! Sudah kukatakan, Keluargaku tidak akan


berhubungan lagi dengan keluarga anda Tuan Muda!!"
Hyojin dapat melihat ayahnya berteriak. Lalu ponsel
ditangan ayahnya dimatikan begitu saja.

Tiba-tiba, Saat mobil mereka dipersimpangan. Ayahnya


kehilangan kendali mobil dan oleng kesebelah kiri. Mobil
mereka terguling, Kesadaraan Hyojin sempat hilang sesaat
CODEIN

lalu sebelum gadis itu merasa berkunang akibat benturan


dikepalanya. Ia sudah terbaring dijalan.

"Sayangku, terluka! Dasar kalian hama tidak tau diri. Mati


saja! MATI! MATI! Kan sudah kukatakan jangan bawa
Hyojinku, kalian saja yang pergi dengan mobil rusak itu."
Hyojin dapat melihat punggung seseorang menendang,
menginjak orang tuanya. Gadis itu ingin menolong, tapi ia
tidak mampu. Kemudian kegelapan mengambil
kesadarannya. Sedetik sebelum matanya tertutup, ia dapat
melihat pria yang memunggunginya berbalik.

ITU CHO KYUHYUN.


***

Hyojin terduduk, mimpi macam apa yang barusan ia alami


itu. Kenapa terasa nyata. Seolah itu adalah ingatan yang
hilang yang pernah terkubur, lalu dimunculkan lagi dalam
gambaran yang begitu jelas di mimpinya. Bahkan gadis itu
merasakan nyilu disetiap sendi tubuhnya.

"Akh—" ringis gadis itu, kepalanya terasa pusing. Dan ia baru


menyadari ada selang infus ditangannya. Hyojin melihat
sekeliling, dia sudah ada dikamarnya.

Gadis itu terdiam merenung. Apa yang harus ia lakukan. Ia


mengusap perutnya. Apa benar dugaannya jika dia
mengandung? Hyojin menyentuh kepalanya yang kembali
berdenyut.

174
AngelCandy

Kyuhyun di tempat lain, mengamati Hyojin dari CCTV yang


ia pasang tersembunyi. Kyuhyun meringis saat melihat Hyojin
tampak kepayahaan.

"Oh. Sayang." Lirihnya. Kyuhyun sengaja tidak muncul


dihadapan kekasihnya itu, ia melakukannys untuk membuat
Hyojin tenang.

Gadis itu sudah di periksa oleh dokter, dan dokter itu


memberi kabar yang paling tidak Kyuhyun harapkan.
Gadisnya mengandung. Hal yang paling tidak masuk akal
baginya hanya karena kesalahan yang seharusnya bisa
dihindari 'terjadi kesalahan prosedur'... Yang Benar saja
Membuat Kyuhyun mengamuk dan membuat Dokter yang
memeriksa Hyojin babak belur karenanya.

"Mohon maafkan saya tuan muda, kehamilan nona muda


adalah hal yang mungkin, walaupun kasus tersebut jarang
terjadi. Kehamilan setelah vasektomi umumnya terjadi
karena adanya kesalahan dalam prosedur sehingga ada
kemungkinan sperma masih keluar saat ejakulasi."

Kyuhyun memecahkan lagi gelas wine yang ia pegang. Ini


sudah gelas kelima yang hancur berkeping-keping akibat
emosi tidak stabil pria itu. Hyojin hamil, Itu artinya ia harus
berbagi kasih sayang dengan anaknya.
Tidak! Tidak dia tidak mau!!!
Monster dalam diri Kyuhyun merencanakan berbagai
macam cara untuk melenyapkan calon anaknya itu.
Segera secepatnya.
***
CODEIN

*24*
Hyojin pernah membaca puisi Karya Khalil Gibran, yang
kata-katanya melekat diotaknya, seperti debu yang
menempel pada perekat. Tidak bisa hilang.

"Apabila cinta memanggilmu… ikutilah dia walau jalannya


berliku-liku… Dan, apabila sayapnya merangkummu…
pasrahlah serta menyerah, walau pedang tersembunyi di
sela sayap itu melukaimu…"

Cinta memanggil Hyojin untuk berlindung pada sayap hitam


Kyuhyun. Kekuasaan pria itu pernah membuatnya terbuai
dalam tahta kenyamanan. Membuatnya meringkuk tanpa
peduli apa yang sebenarnya terjadi dalam perlindungan
sayap itu. Sesekali Hyojin mencoba untuk tau dan mengintip
diluar sayap, tapi pedang kenyataan, menusuknya, bahkan
melumpuhkannya, hingga ia nyaris gila.

Apa ia harus terus mengikuti cinta itu?


Apa ia harus mati dengan cinta yang meracuni itu?

Dia telah kehilangaan segalanya. Orang tua, kebebasan


hidup. Apa semua itu setimpal untuk kehidupan yang ia
jalankan sekarang?

176
AngelCandy

Kyuhyun tak perlu mendeklarasikan kehamilan Hyojin.


Tinggal bersama pria itu bertahun-tahun dan hanya
berinteraksi dengan pria itu seorang, cukup membuat gadis
itu hafal. Ketika Kyuhyun memilih untuk tak menemuinya
berhari-hari. Itu artinya, Ia ingin membuat Hyojin nyaman
dan tak stress. Dan pria itu juga ingin menenangkan dirinya
karena hal yang menganggu pikirannya.

Hyojin turun dari ranjang, berjalan ke arah meja rias, dan


mendapati wajahnya yang begitu pucat seperti mayat
hidup. Terkadang di pagi hari ia memuntahkan isi perutnya.
Membuat semakin jelek saja.

Hyojin menghembuskan nafas, Para pelayan selalu disisinya,


Bahkan sekarang, Aiden menjadi dokter pribadi yang ada
disisinya 24 jam.

Hyojin mengambil sesuatu dari dalam tasnya. Ia sudah


memikirkan ini begitu lama. Dia akan menghubungi Lee
Donghae, pria itu menawarkan tempat untuknya jika ingin
lari dari Kyuhyun.

Hyojin tau, ini akan menjadi keputusan bodoh yang akan ia


ambil. Tetapi ia ingin menyelamatkan anaknya.

Sangat besar kemungkinan, jika kekasihnya menginginkan


anaknya lenyap dari dunia ini. Hyojin sangat yakin akan hal
itu.
***
CODEIN

Lee Donghae, meletakan pesanan pada meja 15.


Tersenyum ramah. Membuat pelanggan restoran berteriak
histeris karena ketampanan maksimal pemiliki toko yang
merangkap pelayan itu.

Donghe memutuskan untuk keluar dari Universitas dan


membuka restoran kecil di dekat Itewon. Restorannya
menjadi sangat ramai minggu ini, akibat menu baru BTS
Cake Candy, ide dari Choi Ji-an, adik Jino. Setelah
kematian Jino, Donghae memilih untuk merawat Ji-an.
Membesarkannya seperti adiknya sendiri. Donghae
memutuskan untuk memulai kehidupan baru dan
meninggalkan semua yang berhubungan dengan cinta
pertamanya di belakang.

"Oppa, ini untuk meja 21!" Teriak Ji-an.


"Aku datang!" Donghae mengambil buru-buru, dan
menyerahkannya pada pelanggan. Kehidupan barunya,
entah kenapa begitu menyenangkan untuk Donghae. Pria
itu tersenyum lebar, dan melayani pengunjung restoran
dengan semangat.
***

To: Lee Donghae


Apa kau bisa menyembunyikanku?

Hyojin melihat ponsel jadul yang di berikan Donghae, ini


sudah yang ke-7 kalinya ia mengecek dari tiga jam lalu
tetapi belum ada balasan apapun dari pria bermarga Lee
itu.

178
AngelCandy

"Nona, apa perut anda bermasalah? Ini sudah yang


kesekian kali anda ke kamar mandi." Tanya Hongju khawatir,
"Apa aku perlu panggilkan Dokter Aiden."
"Tidak! Aku baik-baik saja Hongju-ya" panik Hyojin dari
dalam. Gadis itu menyembunyikan lagi ponselnya. Lalu
keluar. Dan Betapa terkejutnya ia saat melihat Kyuhyun
berdiri di ambang pintu, dengan wajah yang dipenuhi bulu-
bulu halus.

"Apa kau baik-baik saja?" Tanya Kyuhyun, gadis itu


mengangguk. Canggung itu yang ia rasakan saat ini.
Kyuhyun tersenyum simpul. Padahal ini baru hari ke-3 ia tidak
melihat Hyojin secara langsung, hanya memantau lewat
CCTV, tapi ia begitu merindukan Hyojin. Lebih lama dari ini
ia menahan untuk tidak bertemu Hyojin, Kyuhyun sangat
yakin penyakit jiwanya akan bertambah jika hal itu terjadi.

Kyuhyun mengamati Hyojin yang tidak ingin menatapnya,


gadis itu menghindarinya dan tampak cangung.

“Maaf.” Kata Kyuhyun lirih, langkah Hyojin yang hendak


menjauh terhenti. Dada gadis itu bergemuruh. Bimbang
begitu yang ia rasakan. Hanya satu kata maaf dari Kyuhyun,
dapat meruntuhkan pertahannya, mengoyahkan tekadnya.

“Kenapa minta maaf?” Tanya gadis itu, tidak tau maaf


untuk kesalahan apa yang Kyuhyun lakukan, karena pria itu
sadar atau tidak sangat berdosa padanya.
CODEIN

“Maaf karena tidak menjadi kekasih yang baik untukmu.


Maaf begitu banyak mengecewakanmu.” Hyojin mengigit
bibir bawahnya. Dasar berengsek!

“Aku hamil oppa, dan aku tau itu,” Kyuhyun mengangguk.


Gadis yang berbicara memunggunginya itu tampak
bergetar.

“Aku tau, dan aku ingin belajar berbagi dirimu.” Kata


Kyuhyun. Hyojin berbalik. Ia berlari memeluk Kyuhyun, “Ya,
Kau harus Oppa karena aku menginginkan anak ini.”
Kyuhyun membalas pelukan Hyojin erat, menghirup aroma
gadis itu yang memabukan.
Ah.. Rindunya dia dengan kehangatan ini. Bibir Kyuhyun
membentuk seringaian tipis.

“Belajar berbagi milikku? Tentu saja itu bohong.” Kata


Kyuhyun dalam hati, sambil mengeratkan pelukannya pada
Hyojin.

180
AngelCandy

25
Hidup itu sebuah pilihan, setiap hal yang akan kau ambil selalu memiliki
resiko, setiap jalan yang kau tempuh, tidak akan pernah selalu mulus.
Ketika kegelapan datang menjerat lehermu, ketika keinginan untuk mati
terus menghantui jiwamu, sebenarnya kau hanya lelah dan butuh tempat
untuk meluapkan. Kau butuh orang yang mendengarkanmu, kau butuh
seseorang yang ada disisimu tanpa perlu bertanya atau menjadi sok bijak.

Cho Kyuhyun dengan segala kegilaanya yang tidak masuk akal, kau akan
mengerenyitkan kening, lalu berbicara. “Ini Gila, mana ada manusia
sesadis ini?” Kenyataanya dunia ini lebih buruk dari pada kegilaan
Kyuhyun. Banyak dari mereka yang berdebat untuk satu hal yang tidak
penting, lalu saling bermusuhan dan mendiamkan hanya karena masalah
pemilihan presiden, misalnya.

Jika para manusia sebegitu membelanya kepada seseorang yang bahkan


tak pernah benar-benar ada disisinya, tidak benar-benar berada
didekatnya dan menjadi bagian hidupnya, lalu bagaimana dengan
Kyuhyun? Ia menjadikan Hyojin hidupnya, ia membutuhkan Hyojin
seperti membutuhkan air atau udara. Ke-fanatikan Kyuhyun tentu
menjadi rasional. Kebutuhan Hyojin, dan kegilaan pria itu tentu menjadi
masuk akal.

Ada hal-hal yang sebenarnya sederhana, tetapi pada kenyataanya tidak


akan pernah menjadi mudah, karena kegoisan setiap individu. Seperti
seorang anak tunggal yang menjadi terancam posisinya ketika ia
CODEIN

mendapatkan kabar Ibunya hamil lagi, pria itupun begitu. Jiwanya


bergemuruh, pikirannya saling bersahutan. Perang batin. Kyuhyun
memang sakit mental, tapi dia juga seorang manusia biasa. Rasa takut itu
jelas tergambar dari sikapnya yang gelisah. Hyojin, untuk hal itu tentu
saja sangat peka. Gadis itu menghembuskan nafasnya lagi, saat pelukan
Kyuhyun tidak senyaman biasanya.

“Apa?” Hyojin berbalik, ia menatap Oppanya itu, bertanya lelah.


Kyuhyun menggeleng. Bibirnya kelu, dan kata terhenti di
tenggorokannya. Dia ingin meminta Hyojin mengugurkan
kandungannya, tapi itu tidak mungkin, detik yang lalu ia bilang akan
mencoba berbagi kepemilikan Hyojin, pria itu tidak ingin Hyojin
meragukannya, walau ada niat terselubung untuk menghilangkan janin
itu sembunyi-sembunyi. Kyuhyun harus berhati-hati, karena ini
menyangkut keselamatan kekasihnya. Nyawa Hyojin taruhannya saat ini.
“Tidak bisakah kau istirahat saja sayang dan biarkan aku membelaimu
seperti ini. Nyamankan?” ujarnya, tersenyum saat Hyojin semakin
menempelkan tubuhnya pada pria itu.
“Hmm...” Mata gadis itu berkedip-kedip, ia lelah dan mengantuk. Jadi
dia membiarkan dirinya hanyut dan bermimpi.
***

Kumohon jangan ganggu aku lagi. Selamat Tinggal

Ji-an tampak ragu untuk mengirimkan pesan itu pada Hyojin. Ia


menimbang sebelum akhirnya memantapkan diri mengirim pesan itu.
Jian tersenyum licik sebelum meletakan kembali ponsel Donghae yang ia
ambil sembunyi-sembunyi dari dalam nakas.

182
AngelCandy

Jika kalian menganggap Ji-an tidak tau apa-apa, berarti kalian terlalu
polos. bagaimana bisa ia begitu bodoh dan tidak mengetahui apapun
padahal kehidupan yang menderita adalah kehidupanya, yang hancur
adalah keluarganya! Ji-an tahu bahwa malapetaka ini datangnya dari
Hyojin, dan dia bersumpah akan membuat Hyojin sama menderitanya
dengannya.

Ji-an mengenal Hyojin sebagai teman kakaknya yang suka datang ke


rumah dulu. Ia ingat Hyoin akan sangat baik hati membelikannya
permen, lalu lamaaaa... sekali Hyojin tak datang, membuat Ji-an
merindukannya dan menanyakan pada oppanya itu. Kakanya hanya diam
dan tak berkata apapun, tak lama dari itu mereka pindah. Di tempat baru
kehidupannya sangat buruk. Tidak ada mobil lagi, tidak tidur di tempat
nyaman lagi. Ayahnya selalu marah-marah dengan ibunya. Membuat
keluarga mereka sering bertengkar.

Jian sangat tau betapa beratnya kehidupam kakaknya lebih karena Jino
mengantar makanan sepulang sekolah untuk membantu keuangan
mereka. Jino bekerja sangat keras untuk anak seusianya saat itu. Jian
tentu mengalami hal pait itu dan dia menderita. Lebih menderita ketika
usaha ayahnya berkali kali gagal dan bangkrut lalu ayahnya memutuskan
bunuh diri karena stress. Jian merasakan pahit itu. Jadi bagaimana Jian
bisa berpura pura tidak tau. Ini karen Hyojin. Itulah yang selalu
dipikirkan gadis itu. Dan sekarang, Saat ia menemukan foto Hyojin
dikamar Donghae, saat itu juga ia tau bahwa kali ini kematian kakaknya
juga karena Hyojin. Membuat Jian sangat-sangat marah.
***

Donghae sangat lelah setelah kerja keras hari ini. Restorannya mendapat
banyak keuntungan. Pria itu berjalan ke kamar dan mendapati Ji-an
CODEIN

meletaan ponsel hitam lamanya kembali. "Sedang apa?" Tanyanya.


Donghae dapat melihat dengan jelas gadis itu yang tèrkejut dan tergagap
saat menjawab, "Aku..Hanya.. menaruh pakaianmu oppa. Sudah aku
gosokan." Kata gadis itu mengatakan niat pertamanya, kenapa ia
mendatangi kamar kakak angkatnya ini, sebelum tergoda membuka
pesan masuk dari ponsel lama Donghae.

Donghae mengangguk mecoba percaya. Ia tersenyum dan menyuruh Jian


untuk tidur. Setelah kepergian Jian ia memeriksa ponselnya dan tidak ada
apapun. Jian telah menghapus pesan itu, tanpa Donghae ketahui.

***
Kyuhyun mengamati Hyojin yang tertidur lelap. Ia begitu mencintai
gadis dalam pelukannya ini. Dan Kyuhyun akan selalu berusaha untuk
membuat mereka bersama. Pria itu turun dari ranjang, untuk mencukur
rambut halus diwajahnya. Hyojin tadi tampak terkejut dengan
penampilannya yang kacau, jadi ia harus memperbaiki diri agar gadis itu
tidak khawatir lagi.

Kyuhyun berjalan menuju kamar mandi. Kakinya tak sengaja menendang


tas berisi makeup yang suka Hyojin bawa ke kamar mandi. Tas yang ia
tau sebagai penyimpanan skincare rutin gadis itu. Isi tas itu berhamburan
keluar. Membuat Kyuhyun berdecak. Ini salahnya karena saat melihat
Hyojin tadi dirinya tak sabar untuk dapat memeluk Hyojin. Membuat
gadis itu menjatuhkan barang bawaanya.

Kyuhyun memunguti kembali peralatan makeup rutin gadis itu, ia


masukan lagi kedalam pouch atau tasnya, dan tubuhnya membeku saat
menemukan satu hal yang ia tidak duga, Hyojin memilikinya. Sebuah
ponsel lain. Kyuhun mengambil ponsel lama yang ikut tergeletak

184
AngelCandy

bersama skin care gadis itu. Saat mengaktifkan layar. Ia menemukan satu
pesan yang membuat darahnya mendidih.

Sial Hyojin!

Kyuhyun mendekati ranjang dan menyentak lengan gadis itu, membuat


Hyojin langsung terbangun.

“Jelaskan padaku ini apa? APA YANG SEDANG KAU COBA


LAKUKAN DIBELAKANGKU PARK HYOJIN!!!”
***

“Jelaskan padaku ini apa? APA YANG SEDANG KAU COBA LAKUKAN
DIBELAKANGKU PARK HYOJIN!!!”

Mata Hyojin melebar saat melihat ponsel yang diberikan Donghae, saat
ini berada ditangan Kyuhyun padahal gadis itu menaruh di tempat yang
Hyojin yakin Kyuhyun tidak akan tau.
"Kembalikan," Hyojin turun dari ranjang dan mencoba meraih ponsel itu
tapi gaģal.
"Siapa yang kau hubungi?" Tanya Kyuhyun, "Bukan urusanmu!" Jawab
Hyojin membuat Kyuhyun murka. Ia dengan sadis melemparkan ponsel
itu pada dinding hingga hancur berkeping-keping.
"Kau berengsek!" Teriak Hyojin memukul Kyuhyun. Pria itu
menghentikannya dengan cara menangkap tangan Hyojin lalu ia
hempaskan membuat tubuh Hyojin terlempar ke sisi kiri. Perutnya
menghantam nakas. Membuat Hyojin memekik dan jatuh terduduk
dilantai "Akh!" Ringisnya. Kyuhyun tampak terkejut dengan hal yang ia
lakukan. "Oh! Sialan," umpat Kyuhyun "Aku menyakitimu," desis pria
CODEIN

itu dengan nada frustasi, seakan apa yang sudah dia lakukan adalah
sebuah kesalahan besar. Kyuhyun memundurkan tubuhnya, menjaga
jarak dari Hyojin.

"Hongju!" Teriak Kyuhyun dan Hongju buru-buru datang menghampiri,


"Jaga Hyojin, jangan biarkan dia keluar dan panggil Aiden, pastikan
tidak ada luka." Perintah pria itu, suaranya terdengar kasar dan dia
melangkah meninggalkan Hyojin sendiri. Hongju membantu Hyojin
berdiri, dan mendudukan gadis itu ke kasur. Hyojin menutup wajahnya
dengan ke dua tangan dan menangis. "Bagaimana ini? Apa yang harus
aku lakukan?!" Isak gadis itu.

"Akh—!" Hyojin meringis, perutnya terasa sakit sekali, tepat saat itu
Aiden sudah berada dikamar untuk memeriksa Hyojin. Wajah datar
Aiden menjadi pucat pasi saat melihat ada darah mengalir di kaki gadis
itu, melewati gaun selututnya.

Aiden, menggedong Hyojin, "Siapkan Mobil Cepat!!" Teriak Aiden,


membuat anak buah Kyuhyun terbirit-birit melaksanakannya. "Aiden,
sakit sekali" lirih Hyojin.
“Kumohon nona, bertahanlah..”.
***

186
AngelCandy

CHAPTER 26

Kyuhyun hanya tau bahwa hidup adalah tentang Hyojin, dia tidak
memiliki tujuan hidup lain selain menua bersama Park Hyojin, Dari awal
Kyuhyun melihat Hyojin, jiwanya yang gelap seolah dirasuki cahaya
yang begitu menyejukan hatinya, ia sangat nyaman. Dia sangat ingin
bahagia bersama Hyojin dalam hidupnya, dan kenapa itu semua susah
sekali di lakukan?

Padahal Kyuhyun sudah membunuh banyak sekali hama yang


menggangu tapi kenapa hama itu seolah selalu mucul lagi dan tak pernah
berhenti menguji kesabarannya.

“Mr. Lee Cari tau hama kurang ngajar yang berani mencoba membawa
Hyojinku pergi.” Perintah Kyuhyun. Saat Mr. Lee memasuki ruang kerja
Kyuhyun, pria paruh baya itu dapat merasakan kemurkaan yang menguar
dari tubuh Hyojin, membuat pria itu sungguh menjelma menjadi iblis
saat ini. “Laksanakan tuan muda.” Mr. Lee membungkung patuh, saat
pria itu hendak keluar, mereka menemukan Hongju yang berlari tergesa
membuka tanpa sopan ruang kerja Kyuhyun.

“Tuan, nona muda pendarahaan. Saat ini sudah dilarikan kerumah sakit.”
Nafas Kyuhyun tercekat. Tangannya gemetar. Dia melukainya. Dia
melukai Hyojinya.
CODEIN

Kyuhyun dengan langkah lebar berjalan cepat ke tempat saat ini Hyojin
berada. Gadis itu ditangani di dalam ruang gawat darurat. Aiden
membantu penangannya.
“Tuan muda, kondisi janin nona begitu lemah dan harus di lakukan
pengakatan.”
“Lakukan apapun yang perlu kau lakukan Aiden. Selamatkan Hyojinku.”
Kata Kyuhun tegas mata pria itu tidak pernah berhenti melihat pintu
instalasi gawat darurat itu.
“Baik Tuan muda. Aku akan melakukan yang terbaik untuk Nona,” Kata
Aiden, memasuki IGD, membawa Hyojin keruang operasi. Saat ini
Kyuhyun merasakan ketakutan yang sangat luar biasa. Ia takut Hyojin
akan meninggalkanya untuk selama-lamanya.
***

Tuhan benar-benar tahu bagaimana cara menghukum Kyuhyun, ia kali


ini benar-benar merasa tersiksa. Ini sudah dua jam. Dan Hyojin masih
belum keluar dari dalam sana. Kyuhyun menunggu dan Hyojin masih
belum keluar dari ruang itu. Ini terlalu lama!

Lampu merah ruang operasi berubah menjadi Hijau. Aiden keluar


dengan wajah lelahnya. "Tuan muda, semua berjalan lancar. Nona akan
kami pindahkan ke ruangan." Kyuhun bernafas lega. Pria itu menepuk
bahu Aiden, mengucapkan 'terimakasih' satu kata langka yang Kyuhyun
ucapkan. Aiden mematung. Benarkah tadi itu? Pria dingin yang gilanya
sedikit mirip Kyuhyun begitu terpaku. Bahunya berguncang. Ia
menangis. Baginya yang sebatang kara dan tak pernah diinginkan. Satu
kata ajaib dari Kyuhyun, begitu berarti.
***

188
AngelCandy

Donghae mengotak atik ponsel jadulnya. Dan ia menemukan dua pesan


di kotak terhapus. Membuat keningnya mengerenyit. Tubuhnya menjadi
kaku dan tegang. Ia menekan trackball dan menemukan pesan Hyojin
dan juga balasannya.

"Jian!" Teriak Donghae. Ia berjalan ke luar ke kamar Jian dengan murka.


Kenapa bocah itu begitu lancang tentang privasinya. Jika ini becanda. Itu
tidak lucu sama sekali.

BRAK!

"Katakan sejujurnya, apa yang kau lakukan!" Jian tersentak, baru kali ini
ia melihat Donghae marah seperti itu. Pria itu biasanya penuh dengan
senyum.

"M-maaf Oppa. Aku salah apa?" Gadis itu masih tidak menyadari jika
pesan yang ia hapus masih berada di kotak hapus(kotak sampah). Jian
tidak tau jika ingin menghapus permanen pesan dari kotak masuk, ia juga
harus menghapus pesan tersebut dari kotak hapus(kotak sampah.)

Donghae tersenyum sinis, dan menunjukan pesan yang sudah gadis itu
hapus masih tertinggal di kotak hapus(kotak sampah.) Jian gelagapan,
"Ini tidak sengaja sungguh." Mata Donghae menyipit.

"Choi Ji-an aku tidak pernah tau kau ternyata pembohong. Apa yang kau
inginkan sebenarnya?"

Jian menunduk lalu menangis, "Aku tidak ingin kau menemui Hyojin!
Kita hidup seperti ini saja ya.." JIan memohon. Gadis itu mengangkat
wajahnya.
CODEIN

"Hidupku hancur karena orang itu, aku sebatang kara saat ini. Aku ingin
dia hancur tapi aku tak mampu, kenapa dulu kakaku bereteman
dengannya? Aku membencinya." Donghae diam tak mampu berkata
apapun. Dia mengacak rambutnya

BRAK!!

Pintu rumah di dobrak. Donghae menarik Jian yang menangis.

"Sssst.." Kata pria itu, ia bersembunyi di balik pintu, pelan-pelan


mengintip. Sial itu orang-orang Kyuhyun.

"Kita akan keluar dari jendela. Kau mengerti Jian." Kata Donghae
berbisik. Ia menghapus air mata gadis yang berusia dua belas tahun itu,
karena rumah Donghae tidak begitu besar, anak buah Kyuhyun sangat
cepat menemukannya.

"Loncat dan lari ini tidak terlalu tinggi." Kata Donghae memaksa Jian
keluar terlebih dulu.

"Tapi oppa—" Jian menolak ia ingin pergi keluar bersama pria itu.

"Cepat! Aku akan menyusulmu. Bersembunyi di restauran. " Jian


melompat saat anak buah Kyuhyun menerobos, Donghae di tarik dan
dihajar. Pria itu berdiri menahan pukulan untuknya lagi ia menangkis
dan membalas pukulan anak buah Kyuhyun.

Satu anak buah Kyuhyun tumbang

190
AngelCandy

Satu lagi..

Dua...
Tiga...
Empat..
Lima...

Nafas pria itu putus.. putus. Sial dia sudah mulai lelah. Donghae di pukul
dari sebelah kiri hingga membuat pria itu menghantam meja belajar Jian,
Donghae mengambil lampu belajar dari atas meja, saat anak buah
Kyuhyun yang lain medekat. Ia memukulkan lampu itu ke kepala salah
satu anak buah Kyuhyun. Menendang anak buah Kyuhyun yang lain.
Saat itulah ia melarikan diri dari jendela. Ia melompat dari lantai dua.

"Sial! Kejar dia." Teriak pria berbadan gempal pada temannya di bawah.
***

Donghae berlari, Ia terus di kejar hingga ujung jalan, Sial anak buah
Kyuhyun banyak sekali. Pria itu berbelok dan bersembunyi di gang kecil.
Sial kenapa dia masih selemah ini. Dalam hati Donghae tertawa,
pecundang sepertinya nekat untuk melindungi Hyojin dan Ji-an,
melindungi dirinya sendiri saja ia tak mampu.

“Kalian cari kesana! Kau kesana” Donghae mendegar dengan jelas


instruksi dari seorang pria paruh baya, pria itu tampak di segani dan di
takuti.

Srak!
CODEIN

“Bodoh.” Donghae mengumpat dalam hati, kenapa ia dengan bodoh bisa


mennendang tumpukan barang bekas di dekatnya.

Pria paruh baya itu berbalik dia adalah Mr. Lee. Mr Lee mendekat, ia
mengeluarkan pistolnya.

Door!

Satu tembakan ia lepaskan untuk menakut-nakuti Lee Donghae.


Kucing liar keluarlah..

Door!

Sial Donghae mengumpat, ia berlari kebelakang, dan jalan buntu, Mr.


Lee Semakin mendekat. Gang itu begitu gelap dan sempit hanya di
sinari oleh lampu jalan yang berada di beberapa titik.

Donghae semakin tersudut.

“Mau kemana kau kucing liar.” Kata Mr. Lee mengejek, ia


menodongkan pistol tepat di wajah Donghae, saat itu, mr lee berdiri tepat
di titik lampu jalan. Hingga donghae dapat melihat dengan jelas wajah
malaikat pencabut nyawa yang ada di hadapannya.

“Appa!!” Seru Donghae tidak percaya. Bukanya ayahnya sudah


meninggal. Lalu ini apa?
***

192
AngelCandy

Appa!" Mr. Lee menurunkan pistolnya, disaat itu ia dapat melihat wajah
Lee Donghae dengan jelas. Pria paruh baya itu mundur beberapa langkah
dengan wajah pucat pasi.

"Kau Lee Donghae? Benar kau Lee Donghae, anakku?"


***

Mereka terdiam, bersembunyi di restoran Lee Donghae. Ji-an saat ini


tertidur di dekat Lee Donghae.

"Kau kenapa masih hidup, bukankah kau sudah mati. Aku kira kau sudah
mati" Kata Mr. Lee setelah keterdiaman yng begitu lama.

"Aku di bebaskan di hari rumah kita terbakar. Aku tau Han-yeol sakit,
saat itu dengan bantuan tuan muda Cho, aku mendapatkan jaminan. Saat
aku tiba disana. Rumah kita terbakar. Tidak ada yang tersisa. Saat api
padam aku menemukan mayatmu dan ibumu. Katakan bagaimana itu
terjadi?" Mr. Lee berkata dengan suara bergetar.

"Itu bukan aku, itu Junsu. Saat itu aku pergi membeli obat untuk ibu, aku
meminta tolong Junsu untuk menjaga ibu. Saat aku kembali, aku
diberitahu untuk pergi ke Rumah sakit membawa abu ibu dan abumu,
mereka bilang kebakaran terjadi, dan kau disana untuk menyelamatkan
mereka. Aku tidak memiliki apapun juga. Aku hidup sebatang kara sejak
saat itu." Mr. Lee mengepalkan tangannya.

"Itu bukan mayatku. Itu mayat..., ayah Junsu. Pria berengsek itu aku
membakarnya disamping mayat ibumu dan aku kira kau. Pria sialan
itulah yang menjebakku dan menghancurkan keluarga kita.
CODEIN

Donghae menatap ayahnya dengan raut terkejut, saat mendengar bahwa


Ayahnya membunuh sahabatnya sendiri.

"Kau monster." Lirih Donghae. Mr Lee tersenyum sinis.


"Aku kira aku kehilangan segalanya saat itu, apa yang kau harapkan
hmm.." Jawab Mr. Lee
Donghae menatap langit-langit, "Aku membencimu, entah kenapa aku
tidak menerima bahwa ayahku akan hidup lagi dan menjadi iblis." Mr.
Lee menghembuskan nafas lelah. Pria paruh baya itu terlihat tidak
setanguh biasanya

"Maafkan aku. Kematian kalian, penghianatan, telah membunuh


kebaikan dalam diriku, saat ini aku adalah pengabdi iblis. Cho Kyuhyun
bukan seseorang yang mampu kau lawan." Dalam gelap mereka saling
bertatapan.

"Bunuhlah aku jika itu memang tugasmu." Donghae berkata sinis.

"Andai aku bisa. Jiwaku memang mati tapi hati nurani seorang ayah akan
selalu ada walau dia kulenyapkan sekalipun." Mr. Lee menjawab penuh
lemah lembut.

Donghae terkekeh sinis, "Hati nurani sang ayah?" Ejek pria itu.
"Kau tidak memiliki itu Lee Seo-Man." Mr. Lee bangkit, "Ya, mungkin
kau benar." Ia mengarahkan lagi pistolnya ke arah Donghae dan..

Dooor!!

Sebutir timah panas, meluncur dengan kecepatan tinggi menembus perut


salah satu anak buahnya, yang ternyata sejak tadi ada di dalam restauran.

194
AngelCandy

Mengawasi Mr. Lee. Ia ingin menjaga Mr. Lee saat itu, dan ia malah
menemukan sebuah fakta yang membuatnya terkejut.

Ji-an bangun, memeluk tubuh Donghae. Badan gadis itu tremor.

"Pergilah, hiduplah dengan baik, lupakan jika kau melihatku kembali.


Bukankan kau memiliki tanggung jawab." Mr Lee menujuk Jian dengan
dagunya.

"Lupakan nona muda. Lupakan cintamu. Jangan khawatirkan beliau,


karena nona muda ada di tangan yang tepat. Tuan muda memang
pisikopat, tapi cintanya untuk nona muda tak perlu kau ragukan. Aku
menyayangimu." Kata Mr. Lee sebelum ia membidik lagi anak buahnya
yang datang.

"Pergi!!" Lee Donghae mengepalkan tangannya. Ia mengendong Jian,


membawanya lari.

Karena hidup akan terus maju dan masa depan adalah langkah yang
harus di ambil. Jika jalan bersimpangan bagaimana bisa bertemu?

Demi rasa cintanya untuk Hyojin,


Demi ayahnya, walau ia memilih menjadi iblis dia tetap seorang ayah
yang mencintainya.
Demi Ji-an.

Ia berlari, terus berlari meninggalkan masa lalu dibelakang. Meletakan


rasa kecewa, marah, benci dan rasa yang bertepuk sebelah tangan disana.
Dia akan memulai dari awal lagi.
***
CODEIN

Hyojin membuka matanya, seketika rasa sakit menyerang seluruh


tubuhnya, dan perasaan hampa menghiasi setiap pernafasaanya. Dia tau
bahwa calon buah hatinya telah pergi, Kyuhyun tak perlu megatakan
apapun, karena dia memiliki naluri yang menuntunya.
“Sayang, syukurlah.” Kata Kyuhyun ketika melihat Hyojin membuka
matanya. Pria itu begitu kacau, penampilannya berantakan dan terdapat
lingkaran hitam di mata, tanda pria itu tidak tidur.
“Kau baik-baik saja?” Tanya Kyuhyun,
“Dia pergi ya...” Kata Hyojin berbisik lihir. Dadanya sesak dan air mata
itu tumpah.
“Maafkan aku.” Kata Kyuhyun. Pria itu tidak menyesal karena anaknya
menghilang, tetapi pria itu menyesal karena ia telah menyakiti Hyojin.
Tangan Hyojin yang lemah melepaskan diri dari genggaman tanga
Kyuhyun yang hangat.

“Aku lelah sekali oppa, bagaimana ini?” Kyuhyun mencoba mengambil


tangan gadisnya lagi. Tetapi ia menolak. Pria itu ingin membelai kepala
Hyojin dan gadis itu menghindar, Kyuhyun tau sebenarnya maksud dari
Hyojin bilang ia lelah adalah gadis itu sudah berada di titik dimana dia
ingin bersama Kyuhyun, tapi dia tak bisa. Gadis itu lelah dengan sisi
gelap Kyuhyun.

“Sayang jangan seperti itu,” Kata Kyuhyun dengan nada putus asa.
“Kita mulai semuanya dari awal lagi ya,” Pintanya memohon. Hyojin
memalingkan wajah, tidak berniat menatap Kyuhyun.

“Kenapa Hyojin, kenapa? Aku sudah membasmi semua hama itu, apa
lagi yang kau khawatirkan.” Hyojin langsung menatap Kyuhyun,

196
AngelCandy

“Apa yang kau lakukan oppa?!” Tanya gadis itu ngeri dengan
kemungkinan gila bahwa Kyuhyun membunuh orang lagi, dan mungkin
kali ini Lee Donghae. Kyuhyun tersenyum, membuat Hyojin menjerit.

“Kenapa tertawa?! Apanya yang lucu hah? Apanya yang lucu Cho
Kyuhyun! Ada apa denganmu” Gadis itu berteriak, para dokter datang
menghampiri. Memberikan suntikan penenang untuk Hyojin. Hyojin
dapat merasakan kesadarannya yang semakin menghilang. Kyuhyun
mendekat, mengambil tangan Hyojin mengecupnya.

“Aku mencintaimu. Kau miliku dan selamanya akan begitu, jadi aku
mohon jangan meninggalkan aku.
***

Mr. Lee menatap nona mudanya yang terlelap, semua akan kembali
normal, yakin pria paruh baya itu. Dia berterima kasih pada Tuhan,
anaknya masih hidup, Jadi rasa bersalah pada keluarganya akan
berkurang. Ia akan hidup lebih baik mulai saat ini dan akan memilih-
milih orang yang akan ia bunuh. Mr Lee berbohong pada Kyuhyun dan
mengatakan Lee Donghae sudah meninggal, atas semua hal yang ia
lakukan soal itu, ia bersumpah akan mengabdi pada keluarga Cho.

Kyuhyun mengamati wajah Hyojin yang terlelap. Kegelapan dan dirinya


adalah satu kesatuan, Dia ingin Hyojin mengerti itu. Bahwa apa yang ia
lakukan semua untuk gadis itu, warna hitam itu ia pekatkan agar Hyojin
yang bercahaya terang tak akan meninggalkanya. Ia mencintai Hyojin
terlalu dalam, begitu sulit untuk melepaskan, bahkan ia rela membunuh
kedua orang tuanya, kakaknya, dan hama-hama lainya, agar dia bias
selalu Bersama gadis itu.
CODEIN

Ini sudah dua belas jam, Hyojinya tertidur efek obat penenang, perlaan
mata yang melemahkan iblis dalam diri Kyuhyun terbuka, Mata coklat
itu menatap Kyuhyun, “Kenapa?” Tanyanya lemah sekali..

“Sederhana, karena aku mencintaimu.”


***
Di hari berikutnya, Hyojin sudah boleh pulang, Kondisi gadis itu
membaik. Hyojin berada dalam gendongan Kyuhyun, Mereka berjalan
melalui koridor rumah sakit, dan melangkah keluar dengan hati-hati.
Sebuah mobil sudah menunggu mereka di depan sana. Keterdiaman itu
masih membekukan. Kyuhyun dengan hati-hati membawa masuk Hyojin
ke dalam mobil, lalu ia duduk sambil memangku Hyojin dan mobil
itupun melaju. Mereka tidak berbicara, Hyojin jadi pendiam, dan
Kyuhyun tidak tau harus berbuat apa.

Mobil itu membelah jalanan Seoul yang sedang basah akibat Hujan,
Hyojin melirik ke depan, saat ia sadar jalan ini bukan jalan kerumahnya,
Hyojin mengangkat kepala, “Oppa, kita mau kemana?” Tanya Hyojin,
Kyuhyun membelai punggung Hyojin menenangkan.

“Kita akan ke rumahku.” Mata Hyojin membulat, Tidak mau! Dia tidak
ma uke kediaman keluarga Cho. Kediaman Kyuhyun terletak di pinggir
kota Aeoul, berdiri sangat luas dengan penjagaan sangat ketat, Kyuhyun
membawa Hyojin kerumahnya, sama saja Kyuhyun membuat Hyojin
dipenjara. Semakin terisolasi dari dunia luar.

Mungkin karena Hyojin sedang putus asa, mungkin karena gadis itu telah
kehilangan segalanya, Gadis itu bertindak nekat. Saat mobiil berhenti di
lampu merah. Dengan gerkan cepat ia berdiri menekan tombol di sisi
kiri stir, dan pintu terbuka, ia melarikan diri dari jangkauan mobil, karena

198
AngelCandy

Detik itu lampu lalu lintas berubah warna, dan mobil melaju lagi, terlalu
cepat ketika Hyojin terpelanting, dan tubuhnya dilingkupi oleh pelukan
hangat. Kyuhyun melompat tadi, saat menyadari hal berbahaya yang
akan menimpa kekasihnya, menjadikan tubuhnya tameng. Mereka
melayang di udara, sebelum tubuh Kyuhyun menjadi matras untuk
Hyojin ketika mereka berdua mendarat dengan keras di aspal. Lalu darah
menciptakan genangan dibawah tubuh mereka yang tak sadarkan diri
***
CODEIN

27
CINTA yang AGUNG
Adalah ketika kamu menitikkan air mata
dan MASIH peduli terhadapnya.
Adalah ketika dia tidak mempedulikanmu dan kamu,
MASIH menunggunya dengan setia.
Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain
dan kamu MASIH bisa tersenyum sembari berkata

‘Aku turut berbahagia untukmu’

Apabila cinta tidak berhasil…


BEBASKAN dirimu…
Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya
dan terbang ke alam bebas LAGI.
Ingatlah…
bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan
kehilangannya, tapi.............
ketika cinta itu mati..kamu TIDAK perlu mati bersamanya…
Orang terkuat BUKAN mereka yang selalu menang..
MELAINKAN mereka yang tetap tegar ketika mereka jatuh
-Khalil Gibran-

200
AngelCandy

Inggris, 31 Desember 2018

Hyojin menarik napas panjang. Sudah dua tahun dan dia masih
bersembunyi melihat Kyuhyun dari jarak yang jauh. Ini
keputusannya saat itu dan dia tidak menyesalinya. Saat Kyuhyun
kehilangan ingatan, bahkan ia melupakan namanya sendiri, yang
sangat Hyojin yakini bahwa semua hal yang terjadi pada
Kyuhyun atau pun dirinya adalah jawaban atas Doa-nya pada
Tuhan.

Dia bingung untuk melakukan apa. Apa yang bisa ia lakukan saat
itu? Lalu tangan Tuhan datang, dan membantu memberikan jalan
keluar. Hikmah yang ia petik adalah bahwa Tuhan sangat baik
dan memberikan mereka kesempatan hidup kedua. Hidup untuk
menjadi manusia yang lebih baik.

Kyuhyun dengan jati diri barunya, dan kemurnian yang tak


pernah ia miliki. Pria itu seolah terlahir kembali dengan
kehidupan yang baru. Tanpa Hyojin di dalamnya. Hyojin tidak
masalah akan hal itu. Menyadari Kyuhyun baik-baik saja ia
sangat bahagia.

Hari itu, dua tahun lalu,

"Tuan, muda mengalami hilang ingatan, benturan di kepalanya


terlalu kuat." Hyojin yang memang sudah sadar dan tak tetluka
parah, hanya lecet di beberapa tempat, memilih menjaga
Kyuhyun di kamarnya inapnya.
CODEIN

Kyuhyun mengalami koma selama satu minggu, ketika sadar pria


itu menanyakan hal aneh pada Hyojin membuat gadis itu panik
dan berari mencari Aiden.

Bagaimana bisa pria itu bertanya 'Siapa Hyojin dan dimana dia?'
Pria itu juga bersikap seolah tak mengingatnya sama sekali.

Ketika mendapatkan informasi itu, Hyojin terduduk lemas.


Hongju yang memang mendampingi nona mudanya selalu,
dibuat terisak melihat betapa kacaunya kehidupan nona
mudanya.

Mr. Lee memijat kepalanya yang pusing akibat banyaknya


masalah yang akhir-akhir ini menimpa tuannya. "Nona lebih baik
anda pulang dam istirahat dulu." Kata Mr. Lee setelah kebisuan
Hyojin yang begitu lama.

"Aiden, selain kehilangan ingatan, apa ada luka serius lagi?"


Aiden menggeleng. Sorot mata Aiden yang sering menyorot
hampa itu, kali ini menatap Hyojin iba.
"Syukurlah.." Ucap Hyojin.
"Aku akan menghilang dari kehidupan Kyuhyun oppa." Kata
Hyoin dengan suara bergetar
"Nona apa yang anda katakan. Apakah anda tak cukup sadar
dengan kesalahan anda. Lihatlah apa yang terjadi pada tuan
ketika anda mencoba melarikan diri!" Protes Aiden tak setuju

"A-KU Pikiranku sedang kacau saat itu, tidak kah kalian mengerti,

202
AngelCandy

aku kehilangan segalanya, dan aku hanya tidak ingin hidup


seperti dipenjara!”
Pekikan Hyojin semakin kecang. Sedangkan mereka yang ada
diruangan ini hanya terdiam.

"Kali ini tolong dengarkan aku. Aku akan menghilang dari


kehidupan Kyuhyun oppa. Aku adalah sumber obsesinya.
Kegilaan oppa semakin menjadi jika aku terus ada disisinya.
Tuhan menghukumku karena itu, Ia membuat aku kehilangan
calon anakku, dan calon suamiku hampir mati, karena dosa itu,
tetapi Tuhan tak mungkin sejahat itu memberikan aku hukuman
diluar kemampuanku. Aku selalu bertanya, 'Tuhan bagaimana
ini? Apa yang harus aku lakukan?' Dan Tuhan menjawab doaku.
Mungkin akan banyak hikmah dalam hidup aku dan Kyuhyun
oppa nanti karena hal ini. Aku percaya itu cari lain dari Tuhan
menyuruh kami untuk memulai kehidupan baru." Kata Hyojin
panjang sekali setelah keterdiamannya yang begitu lama. Mr. Lee
menarik nafas, nona mudanya sudah besar rupanya. Nonanya
dengan segala ujian hidup menjadi begitu dewasa dan bijak.

"Saya mengerti Nona, tetapi ijinkan saya mendampingi nona dan


menjaga nona. Saya selalu berjanji pada Tuan untuk menjaga
nona, biarkan saya ada disisi nona." Hyojin menatap pria paruh
baya yang begitu setia mendampingi Kekasihnya. Mata gadis itu
berkaca-kaca mendengar perkataan Mr. Lee.

"Iya baiklah. Terima Kasih Mr. Lee." Kata Hyojin. Dan sejak itu
Kyuhyun dan Hyojin menjalani kehidupan terpisah. Kyuhyun dan
Aiden di Seoul sedangkan Hyojin, Hongju dan Mr. Lee pindah ke
CODEIN

Inggris. Mereka memulai kehidupan baru denga niat yang tulus


dari hati mereka masing-masing.

Dan seperti janji Aiden, dia akan membantu Nona mudanya


untuk dapat melihat Kyuhyun secara langsung di setiap akhir
tahun. Seperti Tahun lalu, Aiden juga membawa Kyuhyun ke Cafe
yang sudah di tentukan. Tapi berbeda situasinya Tahun ini,
mereka tidak berdua. Kyuhyun memasuki Cafe bergandengan
tangan dengan seorang wanita. Tampak bahagia dan begitu
berbinar.
***

"Nona, " lirih Hongju saat melihat Tuan mereka memasuki Cafe.
"Tidak apa Hongju-ya. Kau lihat Oppa begitu bahagia dengan
hidupnya yang sekarang. Kau lihat senyuman itu? Itu adalah
senyuman tertulus tanpa manipulasi atau beban yang aku lihat. "
Hongju membenarkan, tapi ada perasaan tidak rela, jika tuannya
dulu yang begitu mencintai nonanya, bisa berpaling seperti ini.
Meninggalkan nonanya.

"Apa nona masih tetap sama tak ingin menghampiri Tuan?" Kali
ini Mr. Lee yanv bertanya.

"Jalan yang kita lalui saat ini bersimpangan Mr. Lee. Selama
Kyuhyun oppa baik-baik saja. Itu sudah cukup." Hyojin berdiri,
hendak meninggalkan cafe, Aiden menatapnya. Hyojin
tersenyum. Mengucapkan terimakasih tanpa suara, lalu ia
meninggalkan tempat itu.

204
AngelCandy

Terima Kasih oppa. Terimakasih karena telah hidup lebih baik.


Terima Kasih oppa,, karena hidup sehat dan bahagia. Seperti kata
Kahlil Gibran yang aku baca

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana…


seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang
menjadikannya abu…
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana…
seperti isyarat yang tak sempat dikirimkan awan kepada hujan yang
menjadikannya tiada…

***
The End
About the Author
AngelCandy adalah nama pena dari aku sang penulis pemula,
yang memiliki hobi menyusun aksara menjadi sebuah kata yang
memilik alur cerita. Suka sekali dengan Cho Kyuhyun dan
menjadikan Mr. Cho sebagai Karakter imajinasi. Dari penulis FF
drabble, memberanikan diri membuat karya berseri, memiliki
kehidupan monoton didunia nyata dan suka menjadikan kata-kata
yang teruntai sebgai senjata di dunia kuning ‘OcKyuhyun’
Thanks for reading!
CODEIN

Di tulis untuk pembaca setia OCKyuhyun

208

Anda mungkin juga menyukai