Part 1
***
“Baik Tuan Muda…” ucap ketiga pelayan itu kompak dan langsung
menjalankan apa yang diperintahkan oleh Siwon baru saja.
“Apa ada yang bisa kami bantu lagi tuan?” tanya salah satu pelayan
tersebut.
“Baik tuan muda..” jawab mereka kompak lagi dan berjalan menuju
pintu kamar.
“Ouh.. Tunggu dulu!” Seru Siwon, dia membuang handuk kecil itu
sembarang tempat. “Bilang kepada Pak Kang hari ini aku tidak
membutuhkannya, aku ingin pergi ke kantor sendiri, dan suruh dia check
semua keadaan mobil yang akan ku pakai.”
~biiipp..~~
“Choi Siwon CEO of Gidae Groups!! Kesan yang bagus, dan tahu apa
mereka dengan rencanaku? Mereka hanya dapat memprediksi, tapi yang
menjalankan kenyataan ini adalah aku, aku Choi Siwon! Putra
kesayangan, putra satu-satunya Choi Sang Joo.” Ucap Siwon mulai
membanggakan dirinya sendiri.
Ya dia adalah Choi Siwon seorang lelaki kaya. Dengan segala sikapnya
yang sempurna dan Arogan.
~***~
Praangg…!!!
Yoona yang baru pulang dari pasar ingin masuk kedalam rumah
menghentikan langkahnya ketika mendengar suara ayah dan ibunya
terus berteriak dan saling memaki satu sama lain, dan juga suara
tangisan adik kecilnya yang hampir membuat gendang telinganya pecah.
Yoona meramas tangannya, ia berusah untuk menahan emosinya.
Matanya sudah berkaca-kaca. Kejadian seperti ini sudah terlalu sering
terjadi, dan dia sudah nampak muak dengan semua ini.
4|A RiCh Man
“Kau Suami yang tidak becus!! Aku sudah bilang aku ingin becerai
denganmu! Aku sudah tidak sanggup hidup denganmu!!” teriak Ibu
Yoona masih memeluk Yoo Geum adik lelaki Yoona.
“Apa kau bilang? Kau bilang apa?!” Hardik ayah Yoona sambil
menedangi istrinya.
“Kau selalu saja berjudi dan mabuk, apa yang harus ke ikuti dari ucapan
orang seperti kau?” tanya Ibu Yoona terlihat lelah.
“Tapi jika kau berikan surat rumah ini padaku! Aku akan menjamin kita
akan hidup bahagia! Yeobo!!”
Rupanya ayah Yoona, memarahi ibu Yoona karena ibu Yoona tidak mau
memberikan surat tahan rumah satu-satunya harta beharga yang ia miliki
saat ini. Ayah Yoona berniat menjadikan surat rumah itu sebagai modal
untuk bermain casino dengan rekannya seperti biasa. Tentu saja ibu
Yoona tidak bisa memberikan itu dengan mudah karena selama ini ayah
Yoona selalu kalah dan hanya menyusahkan dirnya dan anaknya yang
sudah tidak punya apa-apa lagi.
“Tidak..tidak akan!!”
“Anak bangsat ini! Rupanya kau baru pulang!! Apa kau bawa uang?”
Ayahnya meletakan bangku itu lagi dan berjalan mendekati Yoona.
Ayahnya tertawa miris lalu dia menatap tajam anak pertamanya itu.”Kau
tahu apa bocah tengik?” tangan Ayah Yoona menarik rambut Yoona
dengan erat. Ranjang belanjaan yang dibawa Yoona terlepas dari
tangannya.
“Keluar kau!! keluar!!!” teriak Ibu Yoona emosi sambil mengambil sapu
dan diacungkan gagangnya ke wajah suaminya.
“Iya-iyaa aku akan keluar, dan lain kali aku akan mengambil surat tanah
serta menjual Yoona. Kita akan hidup bahagia bodoh!!” ucap Ayahnya
dengan seenak hatinya. Ia melepaskan tangannya dari rambut Yoona,
dan menjatuhkan tubuh Yoona kelantai begitu saja. lalu ia berjalan
keluar dan membanting pintu rumah tersebut.
“Tidak,, aku merasa tidak disusahkan.. aku bersyukur karena aku terlahir
sebagai anak kalian.. bukankah hidup memang kejam?”
“Ya.. Tuhan berikanlah anak ku ini kehidupan yang bahagia, dia sudah
banyak menderita.. dia anak yang sangat baik, jangan biarkan dia
terluka, biarkan aku saja yang terluka seperti ini.” Tangis ibu Yoona
juga seraya berdoa.
Yoona memeluk ibunya. “Aku sayang ibu.. aku akan selalu bersama ibu
dan Yoo Geum Aku akan bahagia..” Dan dia ikut menangis bersama.
Karena melihat ibu dan kakaknya menangis sambil berpelukan, Yoo
Geum jadi ikutan menangis dan memeluk Yoona sangat erat.
~***~
“Oppa!! Ini sudah pagi bangun!!” wanita itu malah berteriak sekarang.
Eunhyuk menjadi begitu geram! Tanpa aba-aba dia bangkit dari posisi
tidurnya menjadi duduk, wajahnya kesal menatap wanita disebelahnya.
Wanita itu tadinya nampak takut tapi dia berusaha untuk menggoda
Eunhyuk lagi.
“Dasar wanita! Semuanya sama saja, yang mereka pikirkan hanya uang-
uang dan uang! Aku bisa mendapatkan semua wanita yang ku mau
karena uangku. Semudah itu hidupku.” Ucap Eunhyuk dengan bangga
hati.
~***~
Ia sudah sangat terkenal dipasar pinggir laut ini karena sikapnya yang
ramah dan juga pemberani melawan preman-preman pasar, ayahnya juga
seorang nelayan dan ibunya seorang penjual sup ikan, tugas ia bersama
dengan adiknya Kim Kibum (Key) adalah tentu membawa-bawa ikan-
ikan segar sebagian ikan hasil tangkapan ayahnya yang tidak terjual lalu
akan di oleh di rumah makan sederhana milik keluarga mereka.
“Tapi aku benar-benar lelah, biarkan aku istirahat sebentar, kaki dan
tanganku rasanya ingin copot.”
10 | A R i C h M a n
“Setelah istirahatmu cukup cepatlah ke kedai, bantu eomma!” teriak
Hyoyeon mengingatkan Key bahwa tugas mereka belum selesai.
“Oh, kau sudah pulang?” terdengar suara ibunya tapi wujudnya tak
terlihat.
“Cepat bangun, ini biar aku yang mengerjakan kau bantu melayani sama
eomma saja.” ucap Key ketus. Tapi dia tulus.
Key terdiam sambil menatap ikan yang ada ditangannya. “Apakah nuna
tidak lelah terus meminta maaf padaku?nuna hanya kakakku bukan
orang tuaku, jadi tidak usah selalu menyalakan diri nuna sendiri. Aku
baik-baik saja. lagi pula selama ini nuna sudah bekerja terlalu keras!”
ucap Key penuh emosi.
“Aku ini nunamu, dan kau dongsaeng-ku satu-satunya.. aku hanya ingin
kau bisa meraih cita-citamu. Tapi karena kau tidak sekolah bagaimana
kau bisa menjadi suskes?”
“Nuna! Aku bilang aku baik-baik saja. bagaimana aku akan egois
dengan cita-citaku sedangkan Nuna yang banting tulang untuk segala
hal. Aku tidak masalah hidup miskin! Asalkan ada Nuna disampingku!”
ucap Key penuh perasaan.
~***~
12 | A R i C h M a n
angkuh baik Siwon maupun Eunhyuk yang berambut coklat memakai
kacamata hitam itu melemparkan konci mobil mereka kepada masing-
masing Vailet untuk diparkirkan mobilnya.
“Jinja? Kau pikir kau orang tertampan sekorea?” balas Eunhyuk sambil
belagak memuntahkan makanan dari mulutnya.
“Apa yang kau pikirkan tentang pertemuan rapat kali ini?” tanya
Eunhyuk sambil mengeluarkan permen karet dari saku celananya.
Membukanya dan mengunyahnya.
13 | A R i C h M a n
“Yang aku pikirkan? Tentu saja gedung besar ini akan jatuh
ketanganku!” jawab Siwon dengan percaya dirinya.
Wajah Eunhyuk jadi berubah malas. “Sama saja seperti yang sudah-
sudah. Tidak ada istimewahnya.” Jawab Eunhyuk enggan. “Kau sendiri
kenapa kau tidak membawa wanita yang semalam pulang?”
“Apa kau pernah berpikiran ada cinta yang benar-benar tulus?” tanya
Siwon tiba-tiba.
14 | A R i C h M a n
Eunhyuk menatap Siwon dengan pandangan serius. Kenapa dia
menanyakan hal itu tiba-tiba? “Tidak..kurasa semua cinta penuh syarat.”
Lalu pintu elevator terbuka. Dengan sikap tegas dan maskulin mereka
berjalan keluar, mereka segera menuju ruang rapat yang akan
berlangsung hari ini. Sepanjang perjalanan menuju ruang rapat pelayan-
pelayan hotel berbaris memberikan salam hormat kepada mereka berdua.
Dengan berjalan tegak, pandangan lurus kedepan semakin
mencerminkan keangguhan kedua lelaki kayaraya ini.
~***~
“kau sudah meminup obat? Apa kau tidak menempelkan plaster mints
dipunggungmu?” tanya Yoona.
“Anio, ini hanya sedikit, sebentar lagi juga sembuh.” Jawab Hyoyeon.
Sambil memberikan senyuman yang menyakinkan.
15 | A R i C h M a n
Hyoyeon memperhatikan wajah temannya yang berdiri dihapannya.
“kenapa luka memar diwajahmu tidak hilang juga? apa abojimu masih
selalu memukulimu?” tanya Hyoyeon.
Yoona tersenyum kecil. “Itu tanda ia sayang padaku.” Jawab Yoona lalu
ikutan duduk disamping Hyoyeon.
“Memang tidak ada sih, tapi hanya abojiku yang seperti itu..kau juga
sering memukul Key hehhe.”
Hyoyeon terdiam tidak menyahuti ucapan Yoona lagi, ucapan itu bagi
Hyoyeon hanya untuk menghibur diri sendiri, Hyoyeon tahu betul
bagaimana perasaan Yoona sebenarnya. Ia terluka, ia sedih tapi dia
memang tetap tidak bisa melakukan apapun. Sama percis dengan dirinya
yang setiap hari menguras tenaga demi kelancaran hidup keluarganya
yang miskin.
“Yoon, apa kau pernah berpikir suatu saat hidup kita akan berubah?”
tanya Hyoyeon dengan tatapan kesong menatap sepatu butut yang ia
pakai.
“Ya!! Mau sampai kapan kalian terus istirahat dan bermimpi? pom
bensin ini bukan milikmu cepat kembali bekerja!!” seru salah satu rekan
kerjanya yang tidak senang melihat Yoona dan Hyoyeon beristirahat
sambil berbincang-bincang.
Dengan sikap cepat Yoona dan Hyoyeon memakai lagi sarung tangan
mereka dan topi dari seragam mereka lagi. Dan sebelum orang tadi
menegurnya lagi, maka dengan cepat Hyoyeon dan Yoona keluar dari
tempat istirahat dan kembali bekerja melayani pengendara yang ingin
mengisikan bahan bakar minyak pada kendaraannya.
~**~
“Yang benar saja. kenapa kalian menyerahkan saham yang belum jadi
itu kepada kami? Belum ada pemasukan belum jadi sebuah bangunan
yang bernama Hotel and resort! Gila ini Gila!!” protes Eunhyuk pada
keputusan yang baru saja di umumkan. Ini terkait dirinya dan Siwon.
17 | A R i C h M a n
Siwon menggeleng-gelengkan kepalanya seperti sulit mempercayainya.
“Sebuah Hotel dan Resort dipinggir kota Incheon yang baru saja selesai
dibangun, lalu dengan seenaknya kalian menyerahkan kekuasaan itu
pada kami? Kenapa?”
Jadi dalam rapat usaha keluarga kali ini telah memutuskan menyerah
tugaskan Eunhyuk dan Siwon untuk mengurusi, membangun,
menjalankan, menghidupkan dan mengsukseskan usaha Hotel dan resort
Gidae Groups yang bercabang di Incheon yang baru saja tiga hari lalu
selesai dibangun. Tentu saja sulit dipercaya dan sulit diterima bagi
Eunhyuk dan juga Siwon dengan keputusan ini. Karena yang mereka
harapkan adalah Kantor pusat mengurusi ucaha Hotel dan Resort serta
depertement shopping center pusat yang terletak di Cheongdamdong
yang sudah menghasilkan pemasukan sangat besar setiap bulannya. Tapi
bayangan indah itu hancur seketika ketika mereka disuruh mengurusi
usaha yang belum jadi apa-apa.
“Kami sengaja memberikan tugas ini kepada kalian agar kalian bisa
menjadi pewaris yang kompeten! Pewaris yang bisa mengatur semua
usaha yang sudah berjalan ini dengan sangat baik. kami sengaja
memberikan kalian kesempatan untuk mengurus disana dari awal. Kami
ingin melihatnya apakah kalian bisa atau tidak!” kini yang berbicara
adalah Ayah Eunhyuk.
18 | A R i C h M a n
“Jadi selama ini Aboji tidak mempercayai kemapuanku sama sekali?
Hingga Aboji harus mengetesnya dengan cara seperti ini!!” ucap
Eunhyuk dengan emosi yang meluap-luap.
Wajah Siwon dan Eunhyuk langsung berubah menjadi Shock luar biasa.
Ternyata selama ini ada mata-mata keluarganya yang selalu
mengikutinya dan melaporkan segala gerak-geriknya., keterlaluan.
“Tidak ada kerja yang sempurna dari kalian yang kami dapatkan. Kami
tidak mau Gidae Group yang sudah menjadi nafas keluarga kita selama
lima belas tahun lalu hancur dalam waktu setahun ditangan kalian
berdua!” tambah Ayah Eunhyuk.
“Jadi sekarang apa kalian tetap pada jabatan kalian sekarang atau kalian
bersedia mengurusi cabang di Incheon?” tanya Ayah Siwon dengan
serius.
19 | A R i C h M a n
Siwon berdiri mengikuti Eunhyuk dengan kompak mereka menjawab.
“Kami siap menerima tantangan ini!”
“Kami akan buktikan dalam semester pertama Gidae Hotels and Resort
di Incheon tersebut akan sukses juga!” tambah Siwon dia tidak mau
harga dirinya dipermalukan oleh keluarganya sendiri.
“Dan jika kami berhasil maka ahli waris Gidae Groups menjadi milik
kami!” tantang Eunhyuk.
“Kami setujuh! Tapi jika tidak berhasil, silakan kemasi pakaian kalian
dan mulailah bersekolah bisnis dari awal lagi!” jawab Ayah Eunhyuk
serius.
~***~
20 | A R i C h M a n
Hyoyeon mengambil brosur yang disodorkan Yoona kepadanya.
Hyoyeon mencoba membacanya. “Pelayan di Hotel Gidae Incheon?”
tanya Hyoyeon begitu selesai membaca.
“Ne?”
21 | A R i C h M a n
Hyoyeon mengerutkan bibirnya. “Kenapa mendadak sekali? Aku
bagaimana harus bilang ke ayah dan ibu ku?”
“Pokoknya malam ini kita harus mendapatkan izin dari orangtua kita!
Kita harus merayu mereka dan meyakinkan mereka kalau kita akan
mendapat uang banyak dan hidup sukses!” seru Yoona berapi-api.
“Kita harus mengejar impian kita merubah nasib kita!!” seru Yoona
sambil mengangkat tangan tinggi-tinggi.
~***~
“Kau yakin sudah menyebar luasakan brosus lowongan kerja itu?” tanya
Siwon terlihat Sirius pada pegawainya.
“Iya paka semua brosur sudah kami sebarkan secara merata sejak tiga
hari lalu.”
“Besok pak. Dari jam delapan pagi sampai jam tiga sore.”
“Sudah pak..”
22 | A R i C h M a n
“Tolonglah walau hanya memilih pelayan restoran dan hotel, pilihlan
yang cantik, tampan,professional, dan punya pengalaman dibidangnya.
Karena kita mengaji mereka dengan jumlah yang tidak sedikit dan ini
bukan pekerjaan main-main.” Ucap Siwon mengingatkan pegawainya
dibidang HRD itu.
“Baik.. pak!” jawab pesuruh itu dan langsung pergi membawa lukisan
berukuran besar itu ketengah ruangan sesuai intruksi Eunhyuk.
“Untuk apa aku membayar kalian semua dengan mahal kalau selera
kalian kampungan sekali.” Cemo’oh Eunhyuk tidak peduli dengan
pekerja yang sudah merasa lelah fisik dan juga lelah hati karena
mendengarkan ocehan-ocehan Eunhyuk.
“Aku ingin malam ini semuanya dapat selesai! Dan cek lagi kaki kursi
dan meja pastikan semuanya baik. ouh, iya kolam renang tolong
dibersihkan lagi!!” teriak Eunhyuk menyuruh siapa saja yang ada
disekitarnya.
23 | A R i C h M a n
dengan baik di dalam buku agendanya dan mencatatat rencana yang ia
ingin kan juga disitu,
~***~
“Iya masih Sepi hanya ada pekerja dekorasi saja didalam lagian ini juga
sudah jam delapan malam, mungkin pekerjannya sudah pulang. Besok
baru ramai karena ada walk interview, kalian jangan sampai
ketinggalan.” Jawab Ajjussi park sambil membantu menurunkan tas
bawaan Hyoyeon dan juga Yoona.
“Sudah ya.. aku harus kembali ketempat kerjaku..” kata Ajjussi park
tiba-tiba.
24 | A R i C h M a n
“Lalu malam ini kami tidur dimana ajjussi?” tanya Hyoyeon lagi,
mukanya nampak ke khawatir.
“Mwo??!” seru Yoona dan Hyoyeon terkejut dengan usul Ajjussi park.
“Sudahlah tidak apa-apa itu hanya semalam, besok jika kalian diterima
kerja kalian pasti punya tempat tinggal mereka akan menjamin hidup
karyawannya.”
“Sudah ya, aku masih ada pekerjaan.” Tanpa menunggu respon dari
Yoona dan Hyoyeon yang masih belum sadar dari keterkejutannya,
Ajjussi park berjalan masuk kedalam mobilnya dan menjalankan
mobilnya meninggalkan Hyoyeon dan Yoona di depan Hotel dan
Resosrt Gidae Group yang baru saja selesai dibangun.
“Kau benar, ah.. kalau Key sampai tahu aku tidur di depan gedung besar
ini diudara dingin, pasti dia akan memaki-maki ku. Karena dia yang
paling keberatan aku ke Incheon daripada orang tuaku.” Sahut Hyoyeon
dengan pandangan menerawan kearah sepatu kets kesayangannya yang
sudah lesuh dan sedikit rusak.
25 | A R i C h M a n
“Eomma ku juga..pasti dia sedih melihatku disini.” Keluh Yoona.
“Kita tidak boleh mengeluh tidak boleh menyerah. Mana bisa kita
mengubah nasib kita jika kita terus mengeluh!!” ucap Hyoyeon
mendadak semangatnya kembali lagi.
“Ayoo kita tidur saja, besok pagi sekali kita harus siapkan diri untuk
interview!!” ajak Hyoyeon, tanpa menunggu lagi ia memejamkan
matanya dengan posisi bersandar pada dinding dan kakinya ditekuk.
26 | A R i C h M a n
Eunhyuk menggelengkan kepalanya. Siwon menundukan kepalanya
untuk melihat seperti apa gembel yang tidur di depan tempat usahanya.
Tapi karena Hyoyeon dan Yoona menutupi wajahnya dengan pucung
Hoodie yang mereka kenakan maka tak terlihat seperti apa diri mereka.
“Belum dimulai saja, kita sudah ada masalah dengan gembel yang
memfaatkan lahan kosong gedung kami.” Keluh Eunhyuk.
“Aaawwwhhh!!!”
Yoona yang kaget mendengar suara Hyoyeon jadi ikutan terbangun dari
tidurnya.
“Apa kalian pikir ini tempat penginapan gratis?” ucap Eunhyuk tambah
mengejutkan Hyoyeon dan Yoona.
27 | A R i C h M a n
yang sejak tadi di tendang Eunhyuk adalah wanita, berarti disebelah
Hyoyeon juga wanita? Pikir Siwon penasaran.
“Seharusnya kami yang bertanya kalian siapa dan kenapa ada disini?”
ucap Eunhyuk.
“ini bukan tempat untuk gembel, kalian tidak tahu kalau ini adalah milik
Gidae Groups? Kalian bisa dimasukan penjara karena sudah tidur disini
tanpa izin dan menggangu keamanan Kantor kami, kalian bisa dikira
penguntit.” Tambah Siwon menjelaskan.
Wajah Yoona dan Hyoyeon langsung berubah cemas. Apa kantor polisi?
Tidak mungkin, mereka hanya tidur sebentar karena sangat lelah,masa
sampai sepanjang itu masalahnnya? Yooan dan Hyoyeon jadi benar-
benar takut mendengarnya.
28 | A R i C h M a n
Eunhyuk lagi-lagi dibuat tertegun, berani sekali ternyata wanita ini,
bicara seperti itu kepadanya. Apa dia tidak tahu siapa eunhyuk? Dia
akan menemukan kesengsaraannya, jika terus berani melawan Eunhyuk!
“Kau bilang ingin menuntut balik aku? Gila! Wanita jalang seperti
kalian? Bisa apa?” balas Eunhyuk dengan ucapan yang sangat
meremehkan. Apalagi saat ia melihat sepatu yang dipakai Hyoyeon. Itu
secara menunjukan pada Eunhyuk siapa Hyoyeon.
29 | A R i C h M a n
“Lepaskan tanganku! Wanita ini sudah keterlaluan, dia harus menerima
balasannya.” Ucap Eunhyuk berusaha melepaskan tangannya dari
genggaman tangan Siwon yang sangat kencang.
“Jangan.. jangan.. nanti urusannya bisa panjang. Sebentar lagi kita akan
mengadakan grand opening. Jangan hanya karena masalah ini kita malah
dicap yang buruk.” Siwon berusaha menenangkan eunhyuk
mendinginkan pikiran dan perasaan Eunhyuk yang panas.
“Aku sudah tidak butuh alasan kalian kenapa berada disini, yang aku
butuhkan pergilan sekarang. Kalian bisa pergi mendcari penginapan
murah disekitar sini.” Ucap Siwon lebih tenang.
“Iya.. kami akan pergi… maaf, telah membuat sedikit kekacauan.” Ucap
Yoona terdengar sangat penurut.
30 | A R i C h M a n
“Aku harap tidak pernah bertemu orang seperti mu lagi!!” cetus
Hyoyeon sebelum ia pergi meninggalkan Eunhyuk dan Siwon.
31 | A R i C h M a n
“Jadi sekarang kita mau tidur dimana? Ini baru jam sepuluh malam
Yoona!” tanya Hyoyeon masih dengan sikap kesal dan bad mod.
Yoona menjetikan jarinya sebuah ide bagus muncul dikepala. Tidak jauh
dari gedung hotel Gidae tepat tempat mereka berdiri sekarang ada
sebuah petunjuk panah jalan yang menunjukan Jilbilbang, mereka bisa
menginap semalaman disana.
Mereka berlari-lari dengan riang ditengah jalan malam yang gelap dan
cukup sepih hanya ada beberapa mobil saja yang melintas. Seperti
semangat mereka yang tak akan pernah lelah untuk merubah takdir
hidup mereka. Masalah tadi? Lupakan saja. itu hanya sedikit rintangan
untuk mereka.
***
Part 2
***
32 | A R i C h M a n
Hari ini adalah pembagian remsi pekerjaan atau jabatan. Semuanya
nampak tidak sabar untuk mendengarkannya, termaksud Yoona dan Juga
Hyoyeon.
Lalu ia menatap Yoona dengan sangat serius. “Yoona ssi, kau kami
tempatkan di bagian Hotel service VIP, jadi tugasmu adalah melayani
tamu-tamu hotel khusus VIP, setelah ini kau akan mendapatkan training
singkat, saya harap kau dapat bekerja dengan baik dan cepat. Arrasseo?”
33 | A R i C h M a n
Yoona mengembangkan senyumnya dan balas manatap Sooyoung penuh
keyakinan. “Ne arrassi.” Jawab Yoona.
“Hyoyeon ssi… dari hasil Interview dan test, kami memutuskan kau
ditempatkan di bagian dapur restoran hotel VIP service, tugasmu adalah
tentu memasak, harus membantu tiga chef utama kami, kau hanya boleh
mendengarkan perintah mereka saat didapur, dan kau juga boleh
memerintahkan orang lain yang posisinya bawah dirimu tapi dengan
rules dapur yang baik dan benar. Kau mengerti?” jelas Soooyoung
panjang lebar tentang deskripsi kerja Hyoyeon nanti.
34 | A R i C h M a n
Hyoyeon segera berjalan kebagain khusus koki-koki dapur yang telah
dipisahkan. Hyoyeon senang sekali, pekerjaannya memang cocok untuk
dirinya. Dia senang memasak dan didapur, apalagi kini ia juga mendapat
posisi VIP jadi yang diharapkan Hyoyeon jadi kenyataan.
“Nama ku Choi Hyuk Jae tapi aku lebih senang dipanggil Eunhyuk. Aku
adalah direktur utama Hotel dan resort Gidae Group cabang Incheon ini,
bersama dengan Partner sesama Direktur yaitu Choi Siwon.” Ucap
Eunhyuk sambil menunjukan penuh hormat pada posisinya.
35 | A R i C h M a n
“Mati kau Hyoyeon!!” runtuk Hyoyeon dalam hati. Wajahnya sudah
menjadi pucat. Bagaimana ia tidak pucat. Ternyata kemungkinan besar
dengan posisinya sebagai koki restorant itu bisa mempermudah ia
bertemu Eunhyuk kapan saja. Eunhyuk orang yang dia tidak harapkan
akan bertemu di Incheon ini lagi.
Yoona yang juga mengenali Eunhyuk yang sejak tadi terus berbicara
jadi ingat Hyoyeon, dia jadi khawatir pada Hyoyeon. Apakah Hyoyeon
sekarang baik-baik saja?
“Aku Choi Siwon. Aku akan lebih fokus untuk menangani segala hal
yang terjadi pada bidang perhotelannya. Baik kelas premium, dan VIP.”
Jelas Siwon dengan sikap wibawanya.
Yoona membuka mulutnya lebar saat dia dapat melihat sosok Siwon
lagi, lelaki yang malam hari itu. ternyata ditempat seterang ini sungguh
sangat tampan. Tanpa sadar Yoona mengembangkan senyumnya dan
pipinya bersemu merah merona.
“My prince..” ucap Yoona dalam hati saat ia memandang Siwon didepan
sana.
36 | A R i C h M a n
Lain dengan Hyoyeon, dia benar-benar merasa dalam zona
gawat.apakah dia pantas bersenang hati dan bertepuk tangan dengan
meriah sedangkan hidupnya sekarang hanya digenggaman Eunhyuk.
Ah.. apa yang harus ia lakukan sekarang? Yang bisa Hyoyeon harapkan
adalah, agar mendadak Eunhyuk hilang ingatan. Dan melupakan
kejadian itu. Hyoyeon jadi teringat ucapan Eunyuk yang mengatakan dia
harus mempunyai nyawa banyak jika bertemu Eunhyuk. Sekarang
dipikiran Hyoyeon adalah dimana lokasi penjualan nyawa? Ia ingin
membelinya!! Ia membutuhkan banyak nyawa untuk melawan
Eunhyuk!.
~***~
Satu minggu telah berlalu dari acara Grand Opening Gidae Hotel and
Resort. Itu berarti sudah sepuluh hari Yoona dan Hyoyeon bekerja
disana. Sejauh ini walau Hyoyeon selalu merasa was-was dalam
pekerjaannya, takut bertemu Eunhyuk dan Eunhyuk akan menyeretnya
keluar begitu saja. tapi kenyataannya takdir selalu menyelamatkannya.
Dia belum bertemu Eunhyuk secara tatap muka sejauh ini. Jika Hyoyeon
melihat Eunhyuk mundar-mandir mengotrol keadaan hotelnya sih
sering, tapi Hyoyeon selalu mengumpat agar Eunhyuk tidak melihatnya.
Dan itu berhasil sampai sejauh ini.
Tapi tidak untuk pagi ini! Sepertinya Dewi portuna yang selalu menjaga
Hyoyeon, pergi dan lupa kalau dia harus memberi keberuntungan pada
Hyoyeon yang lemah ini. Buktinya dia pagi ini sukses bertemu Eunhyuk
secara tatap muka untuk pertama kalinya setelah kejadian yang lalu.
“Annyeonghaseyo, chef..”
37 | A R i C h M a n
“Oh..Annyeonghaseyo, Hyoyeon ssi.” Balas Ryeowook.
Mata Ryeowook terbelalak. “Jinja? Ini sulit dipercaya, kalau begitu kau
memang mempunyai kemampuan otodidak yang luar biasa.”
“Jadi hari ini kami mendapati sebuah tamu kehormatan, mereka adalah
para kementrian dari china. Setelah transit mereka memutuskan akan
beristirahat di hotel kita. Jadi saya harap bekerjalah dengan baik untuk
menyajikan menu masakan untuk mereka. Dan jangan lupa kimchi!
Buatlah kimchi yang enak.”
38 | A R i C h M a n
Hanya suaranya saja yang terdengar tapi Hyoyeon merasa aneh, dia
sangat tidak asing dengan suara orang yang sedang bicara itu. tapi
dimana ya? Dimana ia pernah mendengarnya? Apakah dia orang yang
Hyoyeon kenal sebelumnya?
Eunhyuk yang melihat itu hanya merespon dengan sebuah tatapan tajam
dan senyum kecil yang terlihat meremehkan.
39 | A R i C h M a n
Ryeowook tersenyum. “tenang saja pak, saya mempunyai assisten yang
sangat cekatan dalam bekerja.” Ucap Ryeowook sambil menepuk-nepuk
bahu Hyoyeon.
“Ne..” sahut Hyoyeon lagi. Mau tidak mau dia megikuti kemauan
pemilik hotel ini, pikiran Hyoyeon yang buruk-buruk sedang
berkecamuk dikepalanya.
~***~
41 | A R i C h M a n
kekuasaannya, masih memperhatikan Hyoyeon dengan tatapan tidak
suka. Eunhyuk benar-benar tidak abis pikir selama ini Wanita yang
sudah hampir mematahkan hidungnya sudah berkerja di hotelnya tanpa
ia ketahui sama sekali.
“Tentu saja aku bekerja, aku menjadi assisten koki disini.” Jawab
Hyoyeon datar. Lalu dia menambahkan sendiri didalam hatinya. “bodoh
sekali, jelas-jelas dia sudah membaca name tagku disana ada jabatan
kerjaku lalu dia menemukan aku di dapur, untuk apa dia menanyakan
hal yang tidak penting?”
42 | A R i C h M a n
“Kau tau kan aku adalah pemilik gedung ini? Jadi aku bisa bertindak
apapun padamu?” tanya Eunhyuk serius.
“Sekarang! Buatkan aku tiga jenis masakan, harus enak, bergizi, dan
dalam waktu dua puluh menit sudah harus tersedia di sini!” perintah
Eunhyuk.
“Baik..!! kau tunggu disini!” jawab Hyoyeon tegas lalu dia berjalan
keluar dari ruangan Eunhyuk.
Eunhyuk tersenyum puas. “Rasakan kau! Kau tidak akan bisa bernafas
dengan legah kali ini!”
~***~
43 | A R i C h M a n
Hyoyeon sambil memotong bawang menoleh sebentar pada Ryeowook.
“Maaf chief aku tidak bisa membantu, aku mendapat tugas menyebalkan
dari pemilik restoran hotel ini.”
“Ya! Hyoyeon ssi.. tadi kau kenapa dipanggil ke ruangan Eunhyuk ssi?
Kau membuat masalah ya?” tanya Tiffany dengan sikap keponya.
44 | A R i C h M a n
“Kau tau tidak, dia itu suka main wanita! Dia suka membayar wanita
untuk tidur dengannya!” bisik Tiffany.
“Diam!! Bisa kau diam Tiffany ssi? Urusilah pekerjaan mu sendiri, aku
sedang sibuk. Jadi jangan bicara apapun padaku!” pekik Hyoyeon.
~***~
Yoona berjalan mundur sambil mendorong meja troly keluar dari kamar
tamu VIP, ia tersenyum puas. Tugasnya melayani sudah selesai karena
hotel ini masih baru jadi tamu yang menginap belum terlalu banyak jadi
dia tidak begitu lelah dalam bekerja,semua pelayan dapat bagian secara
rata melayani tamu.
“Annyeonghaseyo…”
“Kau..hemm.. wanita yang waktu malam itu kan?” tanya Siwon untuk
memastikan bahwa dugaannya benar.
Yoona tersenyum malu. Ah, kenapa dia bisa bertemu disaat seperti ini?
“Iya..itu aku.” Jawab Yoona sopan.
“Senang bertemu dengamu lagi. Siapa namamu? Kau bekerja disini? Ini
sungguh kejutan.”
Siwon tersenyum lagi, dia mengerti sekarang. Tepat saat itu pintu
elevator terbuka dilantai dasar. Mereka keluar bersamaan.
46 | A R i C h M a n
“masalah itu lupakan saja. tapi aku tidak yakin Eunhyuk akan
melupakannya, karena itu pertama kalinya ia diperlakukan seperti itu
oleh wanita.” Siwon mengikuti Yoona berjalan disepanjang lobi.
Yoona tertawa kecil. “jinja? Ah.. temanku itu memang seperti itu. dari
kecil dia sudah dididik keras oleh ayahnya agar bisa melindungi dirinya
sendiri. Dia sangat terkenal dipasar, dia sering melawan pereman-
pereman pasar.” Cerita YoonA. Lagi-lagi dia jadi banyak bicara didekat
Siwon. Dan SIwon nampaknya juga senang mendengar cerita Yoona.
“hemm.. tadi kau bilang kau datang dari busan? Kenapa bisa? Dari mana
kau tahu hotel ini?”
“ouh, sampai bertemu lagi, aku masih ada yang harus aku selesaikan.”
Ucap Siwon ketika sadar ia sudah berdiri didekat cabin pelayan.
47 | A R i C h M a n
satu sama lain saat pertama bertemu dan bahkan sekarang pertemuan
kedua mereka rasa ketertarikan itu juga masih sama. Apakah ini yang
dinamakan cinta pada pandangan pertama?
~***~
48 | A R i C h M a n
Hyoyeon membuka pintu ruang kerja Eunhyuk yang sangat megah dan
mewah. Untuk ruang kerja Eunhyuk saja besarnya tiga kali lipat dari
rumah Hyoyeon di Busan. Hyoyeon sudah tidak asing dengan ruangan
ini, karena terlalu seringnya Eunhyuk menyuruhnya datang
keruangannya siang dan malam.
49 | A R i C h M a n
Begitu wanita tadi pergi dan menutup pintu ruangan Eunhyuk. Hyoyeon
masih didalam bersama Eunhyuk yang sudah siap untuk menyantap
makan malamnya. Hyoyeon masih berdiri menunggu reaksi yang akan
dikeluarkan kali ini dari Eunhyuk, dia tidak boleh melewatkannya.
“Aaahh.. Apa ini!! Kenapa pedas sekali!! Ah…” teriak Eunhyuk kalang
kabut. Dia dengan cepat meraih gelas dan mengisi sendiri dengan air
meneral dan menenggaknya sekaligus. Masih pedas.
Mukanya sangat lucu saat dia kepedasan sambil marah-marah seperti itu.
Eunhyuk berdiri, Hyoyeon benar-benar tidak bisa menahan ketawanya
kali ini, dia sukses mengerjai Eunhyuk, membuat eunhyuk kepedasan
dan marah-marah. Hyoyeon menarukan bubuk lada hitam dan putih pada
masakannya dibagian tengah-tengahnya.
“Apa yang kau lakukan!! Apa yang kau masukan kedalam masakan mu!
Aiissh tubuhku gatal semua, panas!!”
50 | A R i C h M a n
Hyoyeon mendekati Eunhyuk, dia jadi khawatir. Diakan Cuma menaro
lada berlebihan saja, masa sampai menyebabkan gatal-gatal seperti ini
sih?
“Aku tidak tahu.. aku hanya memasukkan lada saja, agar rasanya pedas.”
Hyoyeon langsung panik. “Tidak, aku minta Maaf, aku tidak tahu kalau
anda alergi Jamur aku sungguh menyesal. Jangan pecat aku, aku baru
kerja dua minggu disini. Aku belum menerima upah atas kerjaku..”
mohon Hyoyeon pada Eunhyuk, dia tidak mau kehilangan pekerjaannya
ini.
“Tunggu!! Tunggu!! Aku akan mencarikan kau obatnya, kau punya obat
khusus alergi jamur?” tanya Hyoyeon.
~***~
Siwon yang masih kesal karena ketumpahan kopi hitam hangat dan
menodai jasnya, berjalan sambil membersihkan dengan sapu tangannya.
Tak sengaja matanya menangkap sosok Yoona yang berjalan
memunggunginya. Siwon tersenyum, amarahnya langsung meredah
hanya karna melihat Yoona saja. dengan langkah seribu Siwon
menghampiri Yoona.
“Apa kau sedang sibuk?” tanya Siwon sambil memegang lengan Yoona.
Yoona tersentak kaget. Dia tidak berani menatap Siwon saat ini, dia
masih teringat jelas kejadian tadi. “Iya.. aku sibuk..” jawab Yoona.
Siwon, dia tidak mau mengambil pusing masalah itu, didalam hidupnya
apapun bisa ia lakukan dengan mudah. Dia menarik tangan Yoona lagi
dan menyeret Yoona mengikutinya. Dia tersenyum penuh kemenangan.
“Tapi..”
“Tidak ada tapi-tapian.. aku sedang pusing aku butuh seseorang yang
dapat menghiburku, mengembalikan suasana hatiku. Kita kencan malam
ini.” Ucap Siwon sambil memandang Yoona dengan serius.
“Mwo?” Seru Yoona tak percaya dengan ucapan Siwon. Dia bingung
sekarang dia harus senang atau bagaimana?
~~***~~
Yoona tersenyum menatap Siwon. “Iya.. aku senang sekali, dan ini
indah sekali.” Jawab Yoona.
Mereka masih berdiri dipinggir pantai menatap air laut yang berkilauan
karena kena sororat dari kerlap-kerlip lampu yang menyinari malam di
Wolmido Island.
53 | A R i C h M a n
“Siwon.. katanya kau akan mengajakku makan malam? Tapi kenapa kita
hanya terdiam disini?” tanya Yoona. Begitu dia ingat apa tujuan utama
mereka.
Seperti sebuah mimpi, Yoona tidak pernah membayangkan kalau hari ini
akan terjadi dalam hidupnya. “Ini..?” tanya Yoona dengan sikap tak
percaya melihat semua yang sudah Siwon siapkan didepan matanya.
“Gwanchanayo?”
54 | A R i C h M a n
Yoona hanya membalasnya dengan senyuman yang menandakan ia
baik-baik saja. Siwon menarik kursi untuk Yoona. Yoona duduk dengan
manis. Siwon duduk berhadapan dengan Yoona. Siwon menuangkan
Vodca kedalam gelasnya dan Gelas Yoona.
“Iya.” Jawab Yoona dengan malu-malu. Lalu dia mengambil pisau dan
garpunya. Dan memakan ikan tersebut. “Enak..” komentar Yoona.
“Aku ingin kau seperti biasanya. Kau tahu, aku tertarik padamu sejak
pandangan pertama. Kau ingat kejadian dimalam hari itu? pertama kali
kita bertemu? Entahlah itu namanya cinta pandangan pertama atau
bukan. Aku orang yang tidak pernah percaya akan hal itu, tapi aku serius
sepertinya aku menyukaimu saat itu juga.”
55 | A R i C h M a n
Siwon juga menyukainya? Astaga, lagi-lagi. Yoona tidak akan pernah
berani bermimpi kalau hari ini akan terjadi didalam hidupnya.
56 | A R i C h M a n
“Siwon ssi..” ucap Yoona.
“Heem??”
“Bisakah kau tidak bersikap kasar lagi pada karyawanmu? Bisakah kau
menjadi seorang atasan yang baik hati dan berwibawa dengan semua
karyawanmu?”
“Apa maksudmu.”
Siwon terdiam. Jadi itu masalahnya. Yoona benar dia memang lelaki
kasar dan tidak pernah menghargai usaha orang lain. tapi sebelumnya
tidak ada yang mengatakan seperti itu padanya. Hanya Yoona yang
berani mengatakan itu padanya. Dan harus dia akui itulah yang menjadi
daya tari Yoona, wanita polos dan selalu bersikap jujur.
“Sejak kecil aku selalu bersikap seperti itu. tapi aku janji mulai sekarang
aku akan merubah Sikapku. Kau mau membantunya?”
~***~
Eunhyuk masih berkelanjang dada duduk diatas kasur yang ada dibalik
ruang kerjanya. Hyoyeon baru saja mengobati alergi Eunhyuk. Hyoyeon
masih ada didalam ruangan Eunhyuk masih berdiri mematung, karena
sejak tadi Eunhyuk masih melarangnya untuk kembali kedapur. Dengan
alasan menunggu alerginya hilang. Hyoyeon disuruh bertanggung jawab
57 | A R i C h M a n
sampai akhir. Padahal sejak tadi Hyoyeon sudah sangat tidak nyaman
menatap tubuh six pack Eunhyuk yang harus ia akui sangat keren itu.
Kau tau tidak, dia itu suka main wanita! Dia suka membayar wanita
untuk tidur dengannya! Kau harus hati-hati. Jangan sampai ia
membayar tubuhmu untuk kesenangannya saja.
58 | A R i C h M a n
tubuhnya, hingga benar-benar tidak ada jarak. Hyoyeon terus berontak
dipelukan Eunhyuk. Dia benar-benar takut.
“Eunhyuk ssi. Hentikan! Apa yang akan kau lakukan!!” jerit Hyoyeon
ketika Eunhyuk mulai merabah pahanya. Hyoyeon terus menggeliat dan
berusah lepas dari pelukan Eunhyuk.
“Bercintalah denganku.. maka kau akan kerja dengan tenang disini. Apa
kau ingin gaji yang lebih besar? Puaskanlah aku malam ini.”
59 | A R i C h M a n
“Aku memang wanita miskin yang membutuhkan banyak uang untuk
merubah nasibku. Tapi aku tidak pernah berpikiran untuk menjual
tubuhku dengan lelaki manapun!” ucap Hyoyeon dengan serius sambil
beruraian air mata.
“Kau salah Eunhyuk ssi, jika menilai semua wanita itu sama! Tanpa
cinta asalkan uang, maka kau bisa mendapatkan kepuasan!” tambah
Hyoyeon.
“Kau tidak tahu kan! Sejak aku lahir aku sudah hidup miskin. Pekerjaan
apapun yang dilkuakan kedua orang tuaku tidak pernah cukup. Aku
sejak kecil sudah tahu bagaimana rasanya susah mencari uang. Bukan
sepertimu yang mungkin sejak kecil, apapun yang kau inginkan akan
kau dapatkan dengan mudah. Aku mempunyai seorang adik, aku ingin
adikku mempunyai pendidikan yang lebih tinggi agar dia tidak
sepertiku! Maka aku datang ke Incheon untuk mengadu nasibku. Aku
tidak pernah berpoya-poya dengan hasil kerjaku. Adikku masih
bersekolah. Aku ingin nasibnya lebih baik dari pada aku.” Cerita
Hyoyeon dengan penuh emosi dan berurai airmata.
60 | A R i C h M a n
dan bilang pada semua orang disini bahwa kau mencoba memperkosaku
dengan paksa. Dan maka tamatlah usahamu ini!”
61 | A R i C h M a n
memberikan dia pelajaran yang belum pernah ia dapatkan dari wanita
manapun. Eunhyuk tahu sekarang kalau Hyoyeon berbeda dari wanita
manapun yang sudah ia kenal dan bahkan tidur bersamanya. Eunhyuk
mencengkram tangannya kuat-kuat dia benar-benar merasa dirinya hina.
Dan menjijikan. Bersikap seperti tadi pada Hyoyeon. Wanita yang masih
polos itu.
~***~
Lagipula. Yoona juga tahu dari Siwon yang tadi saat makan siang
menanyakan keadaan Hyoyeon padanya. Lalu Siwon menceritakan
perubahan sikap sepupunya yang jadi aneh. Dan setelah mereka selidiki
bersama didapur ternyata Hyoyeon sudah tidak bekerja selama dua hari.
Dan bahkan ada yang mengatakan Hyoyeon telah menyerahkan surat
pengunduran diri. Siwon mengira ini pasti ada sangkut pautnya dengan
sepupunya itu. dia tahu betul bagaimana sikap sepupunya.
Yoona tidak habis pikir, sebenarnya apa yang terjadi hingga Hyoyeon
mengambil keputusan seperti itu. mereka sudah berjanji akan berjuang
bersama-sama tapi kenapa Hyoyeon tanpa sepengetahuannya
mengundurkan diri. Dan jadi bersikap aneh seperti ini.
“Hyoyeon, ada apa denganmu?” tanya Yoona. Kali ini suaranya lebih
lembut.
62 | A R i C h M a n
“Aku akan mencari pekerjaan lain besok.” Jawab Hyoyeon.
“kenapa? Kau bilang posisi dan gaji ditempat itu sudah standar yang kau
inginkan? Kenapa tiba-tiba berubah pikiran?”
“AKu tidak apa- apa sungguh.” Lalu Hyoyeon bangun dan berjalan
keluar dari ruang kontrakannya yang kecil.
Hyoyeon tertegun begitu melihat siapa yang orang yang menaiki anak
tangga itu. Eunhyuk. Untuk apa dia datang kesini? Dari mana dia tahu
tempat tinggal Hyoyeon. Hyoyeon menghadap kebelakang. Yoona
berdiri didepan Pintu. Hyoyeon menghembuskan nafas kesal. Pasti dia
tahu dari Siwon. Dan Siwon tahu dari Yoona. Hidup ini benar-benar
sempit. Bisa-bisanya sahabatnya berpacaran dengan sepupu dari
Eunhyuk yang menyebalkan itu.
63 | A R i C h M a n
Hyoyeon menatap lagi kepintu. Yoona masih berdiri disana. Sambil
menatap penuh tanya.. Hyoyeon jadi serba salah. Sekarang apa yang
harus ia lakukan.
“Aku sudah mengirimkan surat pengunduran diri. Jadi kau lupakan saja
apapun yang sudah terjadi. Aku bukan karyawanmu lagi.”
“aku menyesal. Aku sangat menyesal, telah melakukan hal bodoh seperti
itu. aku tidak bisa tidur. aku terus dihantui perasaan bersalah
terhadapmu. Aku sudah sadar semua ucapanmu malam itu benar. Aku
berjanji akan merubah sikapku.” Ucap Eunhyuk sungguh-sungguh.
“Memangnya apa yang sudah terjadi malam itu?” tanya Yoona tiba-tiba.
“Baikk.. aku mengerti.” Lalu Yoona masuk dan menutup pintu. Kini
tinggal Hyoyeon dan eunhyuk berdua.
64 | A R i C h M a n
janji tidak akan mengganggmu lagi. Kau harus tetap berada dijalanmu.
Bukankah kau ingin merubah nasibmu? Teruskanlah jalan yang sudah
kau ambil. Anggap saja aku ini batu jahil yang hampir saja
menjatuhkanmu.”
Lama mereka saling terdiam. Tidak tahu kata-kata apa lagi yang harus
mereka ucapkan.
“Kau akan kembali bekerja? “ tanya Eunhyuk senang. Tapi dia tidak
segera bangun dari posisi berlututnya.
“Kau ini benar-benar menyusahkan orang ya! Ini sudah tengah malam.
Cepat bangun dan pulang!”
Senyum dibibir Eunhyuk melebar. Dia bangun dari posisinya tapi karena
sudah kelamaan berlutut maka membuat kakinya keram. Ketika ia
berdiri tubuhnya langsung tidak seimbang. Dan langsung menarik
lengan Hyoyeon untuk pegangan, tapi jadinya malah dia memeluk
Hyoyeon.
65 | A R i C h M a n
Hyoyeon langsung mendorong tubuh Eunhyuk menjauhi dirinya. “
Dasar! Selalu mencari kesempatan!” protes Hyoyeon.
“Sudah aku mau masuk dan tidur. pulanglah!” tanpa menunggu jawaban
Eunhyuk Hyoyeon langsung menyelonong pergi masuk kedalam rumah
dan meninggalkan Eunhyuk yang masih nampak bahagia. Karena
mendapat maaf dari Hyoyeon dan akhirnya Hyoyeon kembali ke
pekerjaannya.
~***~
“Heii..!!”
Yoona celingukan mencari sumber suara yang sangat ia kenal itu. tapi
dimana? Siwon tidak terlihat dimanapun?
“memangnya terlihat seperti itu ya? Aku hanya tidak bisa sehari saja
tidak melihatmu. Aku selalu merindukanmu.”
“Tidak.. Hemm. Yoona jangan terlalu lelah bekerja. Nanti jam satu siang
temani aku makan siang.”
66 | A R i C h M a n
“Iya.. tapi sekarang aku harus melayani tamu dulu. Sampai nanti.” Ucap
Yoona dan mendorong meja trolinya lagi.
Lagi-lagi tanpa dua pasang orang itu ketahui. Sooyong melihat mereka
dan mendengar pembicaraan mereka dengan tatapan geram dan iri.
Sebenarnya. Sooyoung sudah menyukai Siwon sejak dulu saat dia
menjadi fatner kerja di Gidae Group pusat. Tapi Siwon tidak pernah
tertarik dengan dirinya. Siwon malah bermain dengan wanita yang dapat
dibayar. Tapi sekarang Sooyoung menangkap perubah Sikap Siwon
setiap harinya. Siwon jadi banyak senyum,tidak mudah marah dan
bahkan selalu mengucapkan kata tolong sebelum memerintah
bawahannya dan mengucapkan terima kasih setelah memerintah. Itu
beda dari Siwon yang sebelumnya. Apa ini semua karena Yoona.
Sooyoung jadi sangat penasaran apa yang sudah terjadi dengan dua
orang itu. tapi dia benar-benar tidak bisa berbuat apa-apa. Dia hanya
seorang adik dari mantan kekasih Siwon yang pernah melukai hati
Siwon. Seharusnya dia masih sering disapa Siwon dan dijadikan
bawahan Siwon itu sudah lebih dari cukup.
~***~
“Eomma!! Apa yang sedang kau lakukan disini? Kau datang dengan
siapa?” tanya Siwon bertubi-tubi.
67 | A R i C h M a n
Eommanya menatap Siwon dari bawah kaki sampai sampai atas kepala
putranya itu. lalu memeluk Siwon. “Bagaimana kabarmu? Eomma
sangat mengkhawatirkan mu..apakah kau kelelahan menangani
bisnismu?” tanya Eommanya dengan ciri khas kekhawatiran orang tua
terhadap anaknya.
“Seperti yang eomma lihat sekarang. Aku baik-baik saja dan bisnis ini
juga berjalan dengan lancarkan? Aku sudah bilang akan membuktikan
pada Aboji kalau aku juga bisa.” Jawab Siwon dengan yakin.
“Tepat.. aku akan mengenalkan seseorang pada Eomma. Nanti saat jam
makan siang.”
“Nanti juga eomma akan tahu ini kejutan!.” Jawab Siwon sambil
mengedipkan sebelah matanya.
~***~
68 | A R i C h M a n
Hyoyeon menyunggingkan senyum kecil lalu mengambilnya. Dan
membuka tutup kalengnya. Langsung ia minum. Dia memang haus dan
sangat panas rasanya setengah hari berada didapur. Eunhyuk ikut duduk
disebelah Hyoyeon. Dia memperhatikan wajah Hyoyeon yang sedikit
berkeringat dan dia memperhatikan cara Hyoyeon menikmati minuman
yang ia berikan. Kenapa akhir-akhir ini semakin ia mengenal Hyoyeon,
dimatanya Hyoyeon semakin terlihat menarik dan ingin sekali ia
memiliki Hyoyeon yang ada dihadapannya.
“Tidak baik, memandangi wajah orang seperti itu.” ucap Hyoyeon tanpa
menoleh.
“Hyoyeon..”
“Hem…”
69 | A R i C h M a n
Eunhyuk menggenggam kaleng soda kosong itu. lalu dia menatap
punggung Hyoyeon yang berjalan menjauh dari dirinya. Hyoyeon
perlahan orang itu telah merubah Eunhyuk.
~***~
“Astaga Siwon! Apa ini yang kau bilang kejutan? Kau masih harus
mempertahan kan ahli waris atas Gidae Group. Tapi kau malah
berpacaran dengan seorang pelayan seperti dia? Apa yang dia punya?
Atau dia bisa saja hanya akan memanfaatkan mu saja Siwon! Begitu kau
sudah berhasil dengan usahamu, dia akan mengambil setangah harta kita
dan pergi begitu saja!” ucap Eommanya. Nafsu makannya jadi
menghilang.
70 | A R i C h M a n
Yoona terdiam. Dia terpukul dengan ucapan eomma Siwon. Ini dia yang
ia takutkan. Jika Siwon mencintainya dia juga mencintai Siwon.tapi
bagaimana dengan orang disekitar mereka? Pasti akan
mempermasalahkan cinta ini. Si Kaya raya dengan Si Miskin sepertinya
Pasti penilaian orang selalu sama. Si Miskin hanya ingin memfaatkan
kekayaan si kaya raya.
Tapi eomma Siwon terus berjalan dengan sikap tegas dan tidak
pedulinya. Dia hanya kecewa dengan Siwon yang seharusnya fokus
untuk mendapatkan ahli waris untuk masa depannya. Tapi malah
bermain-main dengan seorang wanita miskin dan hanya bekerja sebagai
pelayan. Dia tidak pernah habis pikir dengan selera anaknya yang
mendadak jadi rendah seperti itu.
“Aku tidak tahu.. aku perlu memikirkan hal ini” lalu Yoona berjalan
meninggalkan Siwon. Disana sudah terlalu banyak mata yang menatap
ingin tahu apa yang sedang terjadi. Yoona menangis ketika jaraknya
sudah jauh dari Siwon. Hatinya sangat sakit mengingat ucapan kasar
yang diucapan eomma Siwon terhadapnya. Dia bukan wanita yang
seperti itu. dia hanya tulus mencintai Siwon. Dan dia tidak akan
mengambil apapun yang bukan menjadi haknya.
***
Part 3 END
***
72 | A R i C h M a n
Ibu Siwon tahu jika ia menyuruh Siwon yang melakukan itu, anaknya
yang keras kepala itu pasti tidak akan mau menuruti kemauan ibunya
dan justru marah-marah dengan ibunya. Makanya ia mendatangi
Sooyoung sebagai kepada HRD. Agar Sooyoung bisa menindaklanjuti
semua kemauannya. Dia hanya tidak mau anaknya salah memilih
wanita. Apalagi Yoona hanya seorang pelayan. Tidak pantas bersanding
dengan Putranya yang calon pewaris semua kekayaannya.
“Tidak masalah.”
Sooyoung menatap Yoona lurus. Tapi sedetik kemudian dia jadi tidak
berani menatap Yoona lama-lama. “Apa kau sudah membaca pelaturan
karyawan disini?” tanya Sooyoung sambil membuka-buka buku
ditangannya.
Yoona masih terdiam. Jadi ini masalahnya. Sejak awal dia memang
takut hal ini saat menerima cinta dari Siwon. Dia mencintai Siwon. Tapi
keadaan disekitarnya nampaknya berlomba-lomba untuk membuat jarak
dirinya dengan Siwon.
“aku tahu dia bukan karyawan, tapi dia adalah atasan kita semua. Tapi
kumohon hentikanlah sebelum semuanya terlambat. Kau masih mau
bekerja disini kan?” tanya Sooyoung.
Rasanya dada Yoona menjadi sesak. Dan matanya jadi terasa perih.
Yoona memanggutkan kepalanya dengan perlahan. Lalu ia menjawab
pelan tapi pasti. “iya. Aku masih ingin bekerja disini.”
74 | A R i C h M a n
Mungkin yang dikatakan ibunya Siwon. Wanita sepertinya memang
tidak cocok bersanding dengan putra pewaris semua kekayaan
keluarganya. Dan wanita seperti dia memang hanya memikirkan uang.
Walau sakit hatinya, tapi dia memang tidak ada pilihan lain. dia masih
harus mengurus hidupnya dan keluarganya yang terjerat banyak hutang.
~***~
75 | A R i C h M a n
Ryeowook ternyata cukup berlebihan ketika ia melihat jari telunjuk
Hyoyeon yang sudah mengeluarkan banyak darah.
“Hey! Kau mau membuat adonan itu rusak!” omel salah seorang
rekannya begitu melihat tingkah Tiffany.
76 | A R i C h M a n
padanya. Semenjak ia kembali ke Restorant ini Ryeowook jadi sedikit
berlebihan terhadapnya. Hyoyeon jadi merasa risih. Dia takut koki lain
mengira mereka ada hubungan istiwemah. Padahalkan tidak seperti itu.
Hyoyeon terenga melihat tingkah Eunhyuk yang jadi aneh seperti itu.
ada apa? Dan melihat Eunhyuk seperti itu tiba-tiba perasaan bersalah
menyelinap didalam tubuhnya.
77 | A R i C h M a n
~***~
“Kenapa kau jadi seperti ini? Aku sudah tidak tahan lagi kau terus
menghindariku sejak pertemuan kita dengan eomma ku.” Ucap Siwon
akhirnya.
Yoona masih memilih diam. Dia diam bukan karena tidak ada yang
perlu ia bicarakan. Tapi ia diam takut pendiriannya roboh.
“Yoon, harus aku bilang berapa kali padamu, kalau aku tidak peduli
dengan ucapan eomma, dan aku akan tetap mempertahankan perasaanku
kepadamu?”
78 | A R i C h M a n
Mendengar Siwon berucap penuh emosi dan perasaan seperti itu
membuat hati Yoona terasa tersayat-sayat. Perih sekali.
Yoona memanggutkan kepalanya. Iya dia percaya dengan Siwon dan dia
akan selalu berada didekat Siwon memberikan Siwon dukungan sepenuh
hatinya. Tapi tiba-tiba Yoona menjauhkan dirinya dari Siwon dan
menatap Siwon dengan tatapan polos. “Tapi ada satu masalah lagi.”
“Apa?”
“Kita tidak bisa berpacaran seperti ini disini. Maksudku di gedung ini.”
Ucap Yoona dengan malu-malu.
Siwon tertawa kecil mendengar alasan itu. “Siapa yang akan berani
memecatmu hah? Kau ini bukan sedang berpacaran dengan sesama
pelayan tapi kau sedang berbacaran dengan Choi Siwon, pemilik gedung
ini. Jadi apa yang perlu kau takuti? Peraturan itu akan aku hapus untuk
mu.”
80 | A R i C h M a n
“Bahkan kalau aku dan kau melakukan seperti inipun tidak ada yang
berhak melarangnya.” Ucap Siwon lalu dengan gerak cepat ia mencium
bibir Yoona dan melepasnya sambil tersenyum puas.
~**~
Tiinn…Tiin…
Eunhyuk memutar bola matanya. Gadis ini kenapa dia tidak bisa
bersikap manis dan penurut sedikit saja sih terhadapnya? “yang pasti aku
bukan mau mengantarkanmu pulang. Sudah dengarkan aku saja. nanti
kau juga tahu.”
82 | A R i C h M a n
“Tanganmu,, hemm.. apa tanganmu sudah baik-baik saja?” tanya
Eunhyuk ragu-ragu memecah kesunyian didalam mobil.
“Tapi jika kau terus-terusan seperti itu, memangnya kau mau tidak
mempunyai jari? Bekerjalah yang benar. Fokus. Memangnya apa yang
sedang kau pikirkan sampai memotong tanganmu sendiri? Kau tahu
pisau dapur itu sangat tajam, dan berbakteri karena sering dibuat
memotong apa saja. kau bisa saja terinfeksi dan bisa menimbulkan efek
yang lebih berkepanjangan. Kau tidak sayang dengan tubuhmu sendiri.
Kau inikan koki, kau harusnya tahu menjaga kesalamatan didalam dapur
itu bagaimana.” Eunhyuk benar-benar meluapkan semua isi hatinya
bahkan sampai terdengar seperti seorang kekasih yang sangat protektif.
Konyol sekali.
83 | A R i C h M a n
“Kenapa kau tertawa? Aku sedang berbicara serius. Memangnya kau
menganggap ini sebuah lelucon?” protes Eunhyuk.
“Ah.. udara diluar memang dingin sekali. Tapi didalam sini terlalu
hangat. Membuatku gerah.” Hyoyeon bersikap tidak peduli dengan
ucapan Eunhyuk.
Disaat wanita lain tidak akan pernah bertingkah seperti itu depan
Eunhyuk. Hyoyeon malah bertingkah seperti itu dengan apa adanya.
Hyoyeon keluar dari dalam mobil masih dalam kondisi setengah sadar.
Ketika mendengar suara deruan mesin yang begitu bising dan melekat
ditelinga Hyoyeon baru melebarkan matanya dan meletakan jiwanya
kembali kedalam tubuh. Suara itu? bukankan suara mesin pesawat?
Hyoyeon memutar kepalanya. Benar saja.
“Keybum itu adikku. Adik lelaki satu-satunya yang aku punya. Dia
bercita-cita ingin menjadi seorang pilot. Dia ingin mengendalikan
burung besar itu diatas awan, dan ingin mengajak keluarga kami terbang
dengan tangannya.” Cerita Hyoyeon dengan mata berbinar-binar
menatap pesawat yang mulai terbang dihadapannya itu. “Tapi sayang,
padahal sebentar lagi ia akan lulus sekolah. Seharusnya ia langsung bisa
bersekolah khusus jika ingin menjadi pilot. Tapi biaya sekolah
penerbangan itu tidak sedikit. Aku sudah mencoba mencari
informasinya. Dan hasilnya mengkecewakan. Makanya aku terus
bersikap keras agar ia rajin belajar saja. tidak perlu membantu aku dan
keluarga. Aku ingin dia mendapatkan beasiswa sekolah penerbangan.
Agar biayanya ku tanggung lebih ringan. Tapi dasar anak itu. dia tidak
pernah mengerti maksudku dan selalu mencemaskan ku. Seolah dia
adalah kakakku. Lucu sekali.”
85 | A R i C h M a n
“Hah? Apa kau bilang?” tanya Hyoyeon terkejut.
86 | A R i C h M a n
“Beruntungnya kau terlahir dari keluarga yang kaya raya. Maka
seberengsek apapun hidupmu dulu. Kau akan tetap mendapatkan ini
dengan mudah. Walau kesannya kau harus berusaha demi warisan. Tapi
tetap saja. mereka mamang sudah mencantumkan namamu di kertas ahli
waris kan?. Tidak seperti aku yang terlahir dari keluarga sederhana. Dan
hidup penuh rencana hanya untuk semangkuk nasi.” Ucap Hyoyeon
dengan mata berkaca-kaca.
“Kau tahu tidak dulu aku selalu mundar mandir ke universitas di pusat
kota Busan. Aku ingin sekali berkuliah disitu. Aku selalu mengikuti test.
tapi lagi-lagi masalah keuangan. Karna uang aku tidak dapat berkuliah.”
Setetes air mata jatuh di pipi Hyoyeon. “bahkan untuk bersenang-senang
sedikit saja seperti orang lain. aku tidak bisa. Aku masih harus
membantu memperbaiki kondisi ekonomi keluarga.” Tambah Hyoyeon.
Dadanya terasa sakit. Menyadari selama ini diasudah bekerja terlalu giat
dan keras.
ebih takutnya lagi. aku ku gar apa yang diucapkan ibumu padaku waktu
itu. aku benar-benar takut dan
Eunhyuk langsung salah tingkah. ah! Sial Tolong lupakan itu. itu benar-
benar hal terbodoh yang pernah ia lakukan. Tolong lupakan sekarang
juga. Eunhyuk sangat menyesal.
“Tidak apa-apa… tapi jika kau tidak melakukan itu padaku. Kau tidak
akan pernah sadarkan? Bahwa kau selama ini hanya bersikap bodah dan
membuat banyak waktu emas yang kau punya?” Hyoyeon mengusap air
matanya dengan punggung tangannya.
87 | A R i C h M a n
“Aku benar-benar bersyukur dipertemukan dengan mu Hyoyeon. Aku
tidak akan pernah menyesalinya walau kau pernah hampir mematahkan
hidungku. Tapi aku benar-benar bersyukur takdir mempertemukan kita.
Jika tidak. Maka aku yakin aku masih menjadi lelaki berengsek seperti
apa yang kau bilang.” Suara Eunhyuk terdengar bergemetar. Ia
menangis.
~***~
Siwon terus menggenggam tangan Yoona dengan erat. Dia sedikit panic.
Keringat sebesar beraspun nampak jelas dikeningnya. Dia melihat
orang-orang disekitarnya yang terus saja memandangnya dengan sikap
aneh. Dan menurut Siwon justru sangat mengerikan.
Tapi kurang lebih dua jam ini Siwon merasa tersiksa. Dia belum pernah
sama sekali menikmati kendaraan umum apapun, apalagi Subway yang
kalau memang hari minggu seperti ini fansnya banyak sekali. Bahkan
sampai warga asing yang norak pun semakin mempersempit ruang gerak
didalam subway ini.
Yoona menepuk paha Siwon. “kita sudah duduk. Kau tanang sedikit.
Subway ini tidak akan menelan kita hidup-hidup.” Canda Yoona.
“kau tidak percaya ya kalau aku ini baru pertama kali menaiki ini?”
tanya Siwon.lalu melihat sekelilingnya. Dia benar-benar merasa asing
dan tidak nyaman.
“beberapa menit lagi. Ini kan sudah di Seoul. Memangnya kau tidak
dapat mengenalinya? Sebentar lagi juga sampai.”
Kini gantian Yoona yang cemberut. Kelamaan dia bête juga mendengar
Siwon terus mengeluh sepanjang perjalan kencan mereka. Kenapa sih
dia sulit sekali menikmati moment ini? Yoona kan juga pengen kencang
sederhana tapi romantis. Yoona memandang ke sepasang kekasih
didepannya. Yang memakai Hoodie couple dan sarung tangan couple.
Lucu sekali. Lalu ia menatap Ke Siwon yang nampaknya benar-benar
mabuk daratan. Kerena wajahnya sedikit pucat dan lesuh. Yoona jadi
tidak tega melihatnya seperti itu. bagaimanapun Siwon kekasihnya yang
ia sayangi.
Yoona menuntun tangan Siwon keluar dari antrian yang masih panjang.
“Kita mau kemana? Bukankah kau bilang tadi mau naik kepuncak
tower?” tanya Siwon heran.
“Iya.. tapi kita berjalan kaki saja. sambil menghirup udara segar. Kita
bisa jajan dulu dipinggir jalan.”
90 | A R i C h M a n
Yoona menuntun Siwon masuk kesebeuh kedai. Dan duduk disalah satu
kursi yang sudah tersedia. Siwon melihat disekelilingnya. Ini juga
pertama kalinya ia masuk kedalam kedai pinggir jalan yang sangat
sederhana ini. Kalau bukan karena Yoona dia tidak akan pernah sudi
masuk kesini.
“Sekarang mari isi perut.. karena perjalan cukup jauh maka makan
sejenak kupikir lebih baik.” Yoona menyodorkan sepotong Tteoppoki
yang berwana merah itu yang ditusuk dengan tusuk gigi.
91 | A R i C h M a n
Siwon dengan senang hari membuka mulutnya dan memakannya dengan
lahap. “Bagaimana enakkan?” sebenarnya jajanan dijalanan lebih enak
loh daripada di dalam restoran.”
Siwon tersenyum. “Bicaramu sejak tadi seperti orang yang sudah lama
tinggal di Seoul.” Sindir Siwon.
Siwon mengambil tusuk gigi yang lain. lalu ia menyuapi Yoona juga.
mereka malah main suapin-suapinan. Nampaknya cara Yoona cukup
ampun. Siwon sudah terlihat lebih cerah daripada tadi. Dan Siwon
terlihat mulai menikmati kencan mereka. Bahkan begitu selesai makan
Siwon dengan tidak sabar menarik tangan Yoona keluar dari kedai.
Untuk naik kemenara namsan. Tadi Yoona bercerita kalau meletakan
gembok disana nanti cintanya akan terkunci abadi. Maka dengan
penasaran dan mempercayai ucapan Yoona siwon langsung mengajak
Yoona kemenara dan memasang gambok cinta mereka agar cinta mereka
abadi. Dan karena banyak melihat sepasang kekasih muda memakai
barang-barang serba couple Siwon juga berinisiatif untuk membeli
barang yang samaan dengan Yoona. Agar mereka benar-benar terlihat
sedang berpacaran dengan memakai barang yang samaan. Lucu sekali.
~***~
Dua hari setelah kencan itu Siwon dan Eunhyuk dipaksa orang tua
mereka untuk pulang ke Gangnam, katanya ada rapat perusahaan yang
sangat penting yang mereka berdua harus hadir dan tahu tentang agenda
rapat tersebut.
92 | A R i C h M a n
ayahnya yang selalu mendengarkan kata Istri pasti akan menceramahi
Siwon abis-abisan tentang itu.
Dan ternyata benar. Setelah rapat selesai. Siwon langsung dibawa oleh
ayah ibunya dan Eunhyuk juga sama. Entahlah dia belum pernah
menanyakan pada Eunhyuk apakah dia juga bernasib sama dengan
dirinya? Maksudnya tidak boleh berpacaran dengan orang yang berbeda
status dengan mereka? Keterlaluan! Jika orang hanya boleh menikah
dengan status yang sederajat. Bagaimana mungkin? Yang ada yang kaya
makin kaya dan yang miskin makin miskin. Tidak adil.
“Seterahlah aku tidak peduli dengan namanya. Yang aku mau kau
kembali fokus ke pekerjaanmu dan tinggalkan wanita itu. dia tidak baik
93 | A R i C h M a n
untuk masa depanmu!” nampaknya ibu Siwon masih kekeh pada
pendiriannya.
“Yeobo!! Kenapa kau diam saja! nasehatilah anakmu yang keras kepala
ini!” rengek ibunya kepada ayah Siwon. Siwon hanya mendesis. Kenapa
ibunya jadi seperti ini sih?
“Kau harus pikirkan lagi. Ibu mu begini karena dia khawatir, dia
khawatir kau akan tersakiti lagi. Kau ingat lima tahun lalu kau bersikap
seperti seorang pecundang hanya karna dimanfaatkan dan diselingkuhi
terang-terangan oleh seorang wanita? Ibumu takut itu terulang lagi.
Karena mereka berasal dari setara yang sama rendahnya.” Kini ayah
Siwon yang angkat bicara.
“Tapi sekarang beda. Tolong jangan samakan Yoona dengan wanita itu!
aku bahkan menyukainya sejak pertama aku melihatnya. jadi aku yakin
dia satu-satunya wanita yang tepat untukku. Bahkan karena dia selalu
disampingku, aku semangat melakukan semua pekerjaan yang awalnya
sangat membebani ku dan membuatku hampri berteriak frustasi! Tapi
tiba-tiba wanita ini datang dan memberikan ketenangan disini.” Cerita
Siwon dan terakhir dia menunjuk dadanya dimana letak hatinya berada.
94 | A R i C h M a n
dengan Yoona. Jadi berikan kepercayaan ini pada aku dan Yoona.” Ucap
Siwon dengan serius.
“Bagaimana kali ini kita memakai win-win solution lagi?” tawar Siwon.
Siwon tersenyum puas. Tapi tidak dengan ibunya yang masih nampak
tidak rela.
“Tapi selama aku pergi ke kenada. Jangan ada yang berani menemui
Yoona dan melukainya! Apalagi sampai menyuruh orang lain untuk
menjauhiku dan mengancam dengan cara akan memecatnya!” ucap
Siwon serius sambil menatap eommanya.
95 | A R i C h M a n
Siwon menundukan badan serendah mungkin dihadapan orang tuanya.
Lalu ia berjalan keluar dari ruangan.
“Apakah wanita yang bernama Yoona itu cantik?” tanya ayah Siwon
pada istrinya.”Aku jadi penasaran gadis macam apa yang disukai putra
kita hingga dia bisa sampai seperti itu. aku benar-benar penasaran.”
Istrinya lagi-lagi membuang napas berat. “Dia cukup cantik dan terlihat
sangat sederhana.” Ucapnya pelan tidak lagi penuh dengan emosi.
~**~
“Jujur saja kami selalu merasa Khawatir dengan hobby mu itu. kami
selalu merasa kami bukan orang tua yang berguna. Anak kami selalu
menentang aturan. padahal kami hanya bermaksud baik untuk masa
depanmu.” Ucap ibunya.mengungkap apa yang selama ini Eunhyuk
tidak tahu. “Kami selalu menyuruh mata-mata mengawasimu. Kami tahu
kau bukan anak kecil lagi yang selalu diawasi. Tapi kami benarbenar
khawatir dengan semua permainanmu yang dapat membahayakan dirimu
sendiri. Bagaimana jika salah satu wanita yang pernah kau tiduri hamil,
dan meminta pertanggung jawaban?”
96 | A R i C h M a n
Eunhyuk tersenyum sinis. Tersenyum sinis untuk dirinya dan masa
lalunya yang kotor. “Jadi seperti itu? sebenarnya aku hanya
memanfaatkan apa yang kalian berikan padaku. Tapi ternyata aku
keterlaluan ya? Sampai kalian mencemaskan aku saja, aku tidak tahu.
Dan masalah wanita-wanita itu. aku tidak benar-benar menidurinya jadi
mereka tidak akan hamil.”
Orang tua Eunhyuk tidak menjawab. Karena itu memang benar. Dia
sudah tau latar belakang Hyoyeon seperti apa dan wajah Hyoyeon
seperti apa.
97 | A R i C h M a n
“Hehehe,, kalian kaget ya? Aku juga begitu. Kalian tahukan saat aku
datang mengambil dokumen hidungku diperban? Itu karena perbuatan
dia. Dia meninju hidungku sampai bengkak dan berdarah.” Kenang
Eunhyuk sambil tersenyum geli.
“Kenapa? Kenapa dia bisa sekasar itu? kau suka wanita kasar?” tanya
Ibunya denga cemas.
“Aku berkata yang tidak seharusnya aku katakan pada seorang wanita.
Dan aku mengusirnya dengan kasar. Maka dia begitu. Dia begitu juga
karena dia tidak tahu kalau aku ini pemilik hotel tempat ia bekerja.
Begitu ia tahu mukanya langsung pucat dan ketakutan.” Eunhyuk
tertawa kecil mengingat hal itu. “Lalu hampir setiap hari aku
mengerjainya. Aku selalu menyuruhnya memasak menu yang berbeda
setiap hari dalam waktu 20 menit dan rasanya harus enak.” Eunhyuk
menatap kedua orang tuanya yang menatapnya tidak percaya. “Dan
kalian tahu? Dia sanggup melakukan itu semua tanpa cela sekalipun.
Hanya saja anak kalian yang angkuh ini membuat kesalah pada satu
malam. Aku menggodanya dan menyamakannya dengan wanita-wanita
yang pernah ku kencani. Dia menangis. Dia menangis karena ulahku.”
Muka Eunhyuk jadi murung, ah.. kejadian bodoh itu memang tidak
pantas dikenang.
98 | A R i C h M a n
selama ini aku hanya bersikap berengsek dan bodoh. Dan aku tidak
sadar kalau aku beruntung.”
“Apa… apa kau yakin, dia gadis yang tepat untukmu?” tanya Ibu
Eunhyuk dengan hati-hati.
“Kau taukan, sebuah cinta dalam suatu hubungan bukan untuk main-
main? Apalagi setelah kami mendengar ucapanmu itu tentang gadis itu.
abeoji tidak bisa diam jika kau melukainya.” Tambah Ayahnya.
Eunhyuk tersenyum lagi. Lalu maraih telapak tangan ayah dan ibunya.
“Aku serius.. aku kali ini sunguh-sungguh. Kalian tahu? Hanya dia yang
bisa membuat hatiku berdebar-debar sangat kencang. Dan hanya dia
yang mampu menyadarkan aku. Dan hanya dia yang membuatku selalu
ingin melindunginya. Walaupun aku tahu dia cukup tangguh. Aku benar-
benar mencintainya. Jadi bisakah kalian percaya dan memberikan restu
pada kami?”
“Ommoo.. Yeobo!! Apa kau dengar? Anak kita sudah sangat dewasa.
Dan dia terlihat laki sekali! Aku terharu mendengarnya! Inikah yang
dinamakan kekuatan cinta?” tanya Ibunya pada Ayah Eunhyuk dengan
sikap dramatis.
“Tapi apa?” tanya Eunhyuk tidak sabar. Kenapa harus pakai ada syarat
segala sih?
99 | A R i C h M a n
“Selesaikan dulu proyekmu. Lusa kau harus ke Kanada untuk
bernegoisasi. Aku ingin lihat hasil kerjamu dulu. Khawalitaskan dirimu
dulu sebelum melamar gadis orang.” Ucap Ayahnya.
~**~
Hyoyeon dan Yoona sedang tiduran diatas kasur lipat didalam kamar
sempit tempat ia tinggal sementara di Incheon. Mereka sama-sama
terdiam sambil memandangi langi-langit kamar yang dipasang wallpaper
dengan motif bunga sakura.
Hyoyeon tersenyum. “Aku juga tidak tahu letak pastinya. Ah.. baru dua
hari ditinggal saja kau sudah kangen dengan pangeran berkudamu itu?
huh?” ledek Hyoyeon.
100 | A R i C h M a n
menerangkap wanita, hidup dengan topeng kepalsuan. Tapi ternyata dia
sosok yang baik hati dan menabjubkan.
Yoona terdiam sesaat lalu menaikkan sebelah alisnya. Ah.. dia sudah
ketularan Siwon, siwon sering melakukan nimik itu jika sedang
mengingat sesuatu atau sedang berpikir. “Dia bilang jangan dengarkan
rayuan pelanggan yang menginap. Dan jangan dengarkan kata orang lain
tetang hubungan kami dan selalu menunggu dengan cinta untuknya.”
Jawab Yoona lalu wajahnya jadi memerah.
Yoona mencibir. “lalu kalau kau sendiri?” tanya Yoona ingin tahu juga.
“Kalau dipikir-pikir hidup ini memang aneh ya?” ucap Hyoyeon lalu ia
menatap Yoona sekilas. “kalau kita tidak pernah menginjakkan kaki di
Incheon apakah takdir akan tetap mempertemukan kita dengan mereka?
Dan mungkin ini yang dinamakan hadiah dari bersabar. Dulu kita sering
berdoa bersama di gereja dan mengeluh bersama tentang kesusahan kita.
Tapi sekarang tuhan mendengarnya. Tuhan memberikan kita seorang
pendamping yang seperti dunia dongeng.”
101 | A R i C h M a n
Yoona tersenyum. “Kau benar Hyo..tapi seperti yang kau pernah bilang.
Bila boleh senang dan bangga punya kekasih seperti mereka. Tapi kita
bukan tipe cewe yang hanya memanfaatkan keadaan. Kitakan masih
mampu bekerja keras.”
“Bisa tidak kau tidak berteriak padaku? Aku belum tuli! Sinyal disini
juga cukup bagu! Hiss..” keluh Hyoyeon karena ulah adiknya itu. Yoona
yang mendengarnya hanya dapat tertawa pelan.
“Apa?”
“Heii ada apa.. kau jangan membuat nuna penasaran ya..” ancam
Hyoyeon tapi perasaannya jadi tidak enak.
“Suruh Yoona Nuna pulang besok. Kau juga kalau bisa pulang juga ya
nuna! Masalahnya.. hemm.. itu.. Ayah Yoona Nuna.. dia..ah. dia
dirumah sakit sekarang.”
102 | A R i C h M a n
“Ah?? Ne?” Tanpa sadar karena saking terkejutnya Hyoyeon berteriak.
Yoona langsung bangun dari posisinya dan menatap panic ke Hyoyeon.
“aku tidak tahu bagaimana kejadian detailnya. Tapi yang aku dengar
casino tempat ayah Yoona nuna bermain dikepung polisi. Karena disana
ada narkoba juga. lalu ayah Yoona nuna berusaha melarikan diri dan
dadanya tertembak oleh polisi. Jadi sekarang ia dirawat dirumah sakit.
Kondisinya kritis. Ternyata ia juga punya penyakit kanker paru-paru.”
“Yoon.. besok kita harus meminta surat izin pada ibu Soo, kita harus cuti
untuk beberapa hari.. kita harus kembali keBusan.” Ucap Hyoyeon
berusaha setenang yang ia mampu.
“Kenapa? Ada masalah apa sampai kita harus cuti segala?” tanya Yoona
perasaannya mulai tidak enak.
~***~
104 | A R i C h M a n
kakaknya. Kakaknya terlihat lebih ceria daripada kemarin-kemarin. Itu
semua karena telepon dari seseroang semalam.
Hyoyeon menjitak kepala Key. Dasar anak ini banyak sekali omongnya.
Hyoyeon menarik leher Key dengan tanganya. “Dasar anak ini! Nanti
kau juga tahu seperti apa dan siapa lelaki itu.” jawab Hyoyeon lalu
tersenyum lebar.
105 | A R i C h M a n
sepatu loafers coklat yang begitu mengkilat berdiri dihadapan Hyoyeon.
Wangi Parfume ini, Hyoyeon sudah rindu sekali dengan wangi ini.
Hyoyeon perlahan mengangkat kepalanya. Dan disana Eunhyuk
menyambutnya dengan sebuah senyuman manis dan ceria. Eunhyuk
merentangkan tangannya, seperti menyuruh Hyoyeon berhambur
memeluknya. Baru Hyoyeon melangkah tapi dengan cepat key berlari
dan berdiri diantara mereka.
Key hanya menatap tidak suka, setelah itu dia memberikan tali
keranjang yang ia bawa. “Apa ?” tanya Eunhyuk heran.
“Ah.. belum apa-apa aku sudah di uji coba oleh Adikmu itu.” ucap
Eunhyuk sambil menarik tangan Hyoyeon dan seolah berkata ‘tidak apa-
apa’ pada Hyoyeon.
“Maaf.. dia memang seperti itu.” Hyoyeon jadi tidak enak hati. “Sini
berikan satu padaku! Biar aku yang membawanya.”
106 | A R i C h M a n
Hyoyeon tak bisa menyembunyikan ketawanya. Ia tertawa dan
memegang pundak Eunhyuk. “caranya tidak begitu.” Lalu Hyoyeon
mengangkat satu keranjang dia naikkan keatas keranjang yang satunya
lagi dan mengikatnya agar tidak jatuh. “Sudah.. sekarang kau boleh
membawanya.”
“kau meledekku? Aku tentu saja terkenal sebagai preman pasar huft..”
107 | A R i C h M a n
Tanpa diduga-duga Eunhyuk merangkul Hyoyeon dan mencium pipi
Hyoyeon. “Sekarang kau akan terkenal dengan menjadi kekasihku.
Bagaimana?”
~***~
108 | A R i C h M a n
Sedangkan ditempat lain. Siwon sedang melangkahkan kakinya
dibangsal rumah sakit mencari nomor ruang rawat yang dia tahu dari
Hyoyeon. Dimana kamar ayah Yoona dirawat. Sebelum ia kesini ia
banyak bertanya pada Hyoyeon melalui telepon . karena Yoona tidak
mengaktifkan teleponnya sama sekali. Menurut Hyoyeon yoona sedikit
shock dengan keadaannya sekarang. Dia butuh ketenangan.
“Sejak kapan kau ada disini? Bagaimana kau bisa disini? Kenapa kau
bisa tahu?” tanya Yoona bertubi-tubi.
109 | A R i C h M a n
Siwon ikut menarik napas dan menghembuskannya lagi. Dia ikut
merasakan kesedihan apa yang sedang Yoona rasakan sekarang ini.
“Kau bawa kabar apa dari kanada?” tanya Yoona nampaknya ia tidak
ingin terlalu terlihat menyedihkan didepan Siwon.
“begitu ayahmu sembuh aku akan mengajak kalian semua ke Seoul. Aku
ingin kedua orang tuamu juga menyaksikan pernikahan kita.”
Pintu kamar disebalahnya terbuka. Ibu Yoona keluar dari dalam kamar
sambil menggendong Yoo Geum yang terlihat mengantuk. Ibunya
langsung menoleh ke Yoona dan Siwon. Siwon langsung melepas
rangkulannya dari Yoona.
110 | A R i C h M a n
“Abeoji!!” panggil Yoona sambil memegangi tangannya ayahnya yang
sangat lemah.
“Ne.. aku disini..” ucap Yoona sambil mendekatkan diri pada ayahnya.
Ibu Yoona yang berdiri didekat pintu juga menangis dalam diam sambil
menggendong Yoo Geum yang tertidur. Sejak kemarin peresaannya
selalu diselimuti kabut hitam.
“Anakku ini anak yang penyayang dan paling sabar didunia ini. Dia
selalu melayaniku layaknya aku ayah yang baik. dia bekerja siang
malam demi keluarganya. Sedangkan aku malah membuat omong
kosong setiap hari. Kau benar-benar menyukai anakku?nampaknya kau
dari keluarga orang kaya ya? Anakku ini orang miskin. Cukup aku saja
111 | A R i C h M a n
yang menyusahkan dan membuatnya sedih. Aku tidak rela jika orang
lain membuat anakku susah dan sedih juga.”
112 | A R i C h M a n
Siwon tahu. Ayah Yoona sudah pergi dan benar-benar tidak akan
kembali. Siwon menepuk bahu Yoona memberikan kekuatan untuk
Yoona.
“Abeoji.. kau mau kan? Kau harus jadi waliku.. abeoji? Kau tidak
menjawabnya? Abeojji… Abeojji??” panggil Yoona.
Yoona terdiam sebentar. Lalu ia merasakan ada yang tidak beres dengan
ayahnya. Napas ayahnya sudah tidak terdengar. Dekat jantung ayahnya
juga tidak terdengar. Hembusan hangat dari mulut ayahnya juga sudah
tidak ada. Yoona perlahan menjauh dari ayahnya. Ia menatap wajah
ayahnya yang seperti tertidur nyenyak itu. dan Yoona mengerti sekarang
ayahnya benar-benar pergi dan tak akan menyusahkan hidupnya lagi.
~**~
113 | A R i C h M a n
penuh dengan hiasan bunga dan bangku-bangku berwarna putih dan
pink. Sangat cantik.
Yoona dan Hyoyeon sudah terbalut dengan gaun pengantin putih yang
sangat cantik dan mewah (seperti iklan Acebed) mereka baru saja selesai
di make-up dengan tata rias professional. Dan sekarang Yoona dan
Hyoyeon benar-benar seperti putri-putri dalam sebuah dongeng. Sangat
antik dan anggun.
“Hey.. Nuna!! Nuna!! Coba lihat kesini!!” teriak Key yang sedang
membidik dengan kamera ditangannya.
114 | A R i C h M a n
jabatan Yoona menjadi kepala pelayan. Jadi pekerjaannya lebih santai
hanya memerintah dan mengontrol saja. kalau Eunhyuk juga menaikan
jabatan Hyoyeon sebagai kepala bagian Restoran. Dia yang akan
menghendle konsep dan menu di Restorant hotel tersebut serta
bertanggung jawab atas karyawan tersebut. Dan Eunhyuk juga
membuatkan kedai kecil dipinggir jalan myeongdong untuk usaha
Keluarga Hyoyeon. Darah berdagang memang sudah mengalir deras
pada kedua orang tua Hyoyeon.
Dan Eunhyuk Siwon? Ah.. sebenarnya dia tidak perlu mengurusi hotel
Gidaen incheon dengan gigih sepertti ini. Karena kedua orang tua
mereka hanya mengerjai anak mereka saja agar sadar dari segala sikap
buruknya selama ini. Jadi memang tentu saja nama ahli waris itu
memang sudah ditulis dengan nama Siwon dan Eunhyuk sebagai anak
lelaki yang mereka punya sejak dulu. Dan kebetulan saja takdir malah
mempertemukan dua lelaki kaya dan sombong ini dengan dua wanita
sederhana dan apa adanya. Dan jadilah kisah ini sangat menarik dan
menyentuh hati. Siapa yang sangka dua wanita yang saat pertama kali
mereka temui dan mereka katai gembel ternyata orang yang akan
merubah sikap dan perbuatannya dimasa depan? Dan lucunya lagi
ternyata dua wanita miskin itu jodoh dari dua lelaki kaya itu.
mengharukan.
Eunhyuk dan Siwon sudah berdiri didepan altar dengan sikap tidak sabar
didepan pendeta yang akan mengambil janji suci mereka. Tak lama
akhirnya yang ditunggu-tunggu datang Juga. mereka benar-benar
terpana melihat calon istri mereka yang sangat cantik dan wenawan.
115 | A R i C h M a n
Ayah Hyoyeon menyerahkan kedua anak gadisnya itu ke calon suami
mereka yang akan bertanggung jawab kesusahan dan kesenangan anak
gadisnya. Eunhyuk meraih tangan Hyoyeon dan Siwon meraih tangan
Yoona. Secara bergantian mereka mengambil sumpah janji Suci didepan
pendeta. Dan sekarang dua pasang pengantin ini resmi menjadi Suami
istri.
Serta merata dengan sikap Konyol Siwon dan Eunhyuk langsung main
cium bibir istri mereka sebelum diperintahkan pendeta. Dan itu
membuat tawa para tamu. Dan orang tua pengantin ini malu tentunya.
Dasar anak muda jaman sekarang. Lalu mereka berempat hanya mampu
tersenyum malu setelah itu.
Dan akhirnya. Lelaki kaya itu jatuh pada dua wanita sederhana. Dan
semua itu karena cinta yang kuat yang dapat merubah hidup yang gelap
ini jadi begitu berwarna. Pesaingan, kerja keras, usaha, harapan,
kesedihan, kebahagiannya menjadi satu dengan konsep yang begitu
indah.
116 | A R i C h M a n