Anda di halaman 1dari 195

EXCUSE ME… MISS!

by:
Chandra Syifa . W.
CHAPTER 1
Excuse Me Miss!

(Chapter1)

- Excuse Me Miss! -

Sorot lampu yang begituberkilau itu terarah kepada seorang


wanita yang tengah berjalan di ataspanggung. Memamerkan
kecantikan yang dimilikinya, ditambah lagi dengan pakaiandan
perhiasan yang harganya melambung tinggi. Kaki putihnya yang
sudah jelassangat jenjang itu mengantarnya ke ujung panggung,
tempat terdekat dengan tamuundangan yang sudah terbuai dengan
kecantikannya. Berhenti di tempat yang samadengan pose anggun
nan menawan. Tak heran jika para desainer dunia yang datangpun
terkagum-kagum dengan apa yang ada pada dirinya. Matanya yang
bulat hitamitu memancarkan keyakinan dan pribadinya yang
tangguh, tak mudah untuk diremehkan.

“Ah, wanita ini cantiksekali” bisik salah satu pengunjung.

“Tentu, dia merupakansuper model di dunia. Satu-satu nya


model asal Korea Selatan yang berhasilmemuncaki panggung fashion
dunia di Paris. Bahkan dia menjadi perwakilan dariAsia Timur dalam
ajang tersebut” balas orang itu dengan nada kagum.

“Benarkah? Siapa namanya?”

“Seohyun, Seo Joohyun”


Tak hanya satu dua orangyang sedang membicarakannya,
mempertanyakan siapa diri Seohyun yang sebenarnya.Ini gila,
terdengar sangat mustahil jika hanya dengan satu pose Seohyun
semuahadirin di sana sudah terpukau. Terlihat seulas senyum licik
yang tergambar diwajah manisnya. Akhirnya setelah beberapa menit
berdiri di sana Seohyun punmemutar arah, melangkahkan kaki
panjangnya kembali ke backstage beriringan dengan kedua tangannya
yang seakan-akanmelambai bebas. Semua orang di tempat itu sudah
menunggunya kembali dari ataspanggung. Dan ketika melihat
Seohyun, mereka terlihat berseru atas dirinya.Bertepuk tangan
dengan senyuman merekah tergambar jelas di setiap wajah
yangmemandangnya.

“Kau selalu mengagumkanseperti biasanya, Seohyun-ah” ujar


Hyoyeon, manajer sekaligus sahabat karibyang selalu menemaninya
kemanapun Seohyun pergi.

“Itu terlalu berlebihan,tapi terima kasih” balas Seohyun


dengan tulus. Berbeda dengan saat ia berada diatas panggung tadi.

“Bagaimana? Apakah responmereka terlihat baik?” tanya


Jessica yang merupakan seorang desainer kenamaandi Korea Selatan.
Ia lah orang yang mendesain pakaian yang dikenakan
Seohyun.Jessica melipat kedua tangannya di depan dada sembari
menunggu jawaban darisang model.

“Apa lagi yang bisa kukatakan selain ‘ya’? Semua yang kau
buat terlihat sangat luar biasa, baik gaunmaupun sekedar baju santai”
jawab Seohyun yang kali ini memuji Jessica. Ia punhanya tertawa
kecil.
“Mereka terlihat baikkarena pakaian ku atau karena yang
memakai gaunnya adalah kau, hm?”

Seohyun, Jessica, dan Hyoyeon pun tertawa karena ucapan


dari Jessica. Terdengar seperti pura-pura terdengar seperti pura-pura
bodoh namun juga memuji. Ia terlihat sangat ramah dan juga hangat.
Tidak, Seohyun terlihat seperti itu hanya untuk saat-saat seperti
inisaja. Sikapnya akan berubah 180 derajat ketika bertemu dengan
pria, terlebihlagi pria yang termasuk ke dalam tipikal yang ia benci.
Tampan, namun berpura-pura baik agar membuat wanita terpesona.
Ada alasan tertentu yangmembuatnya menjadi seperti ini, dan
tentunya tak semua orang tau apa penyebabnya. Yang pasti, jika pihak
media berhasil mengusik hal ini mungkinkarir Seohyun akan ambruk
seketika tanpa mampu terangkat lagi.

***

Pria itu tengah sibukdengan proposal dan juga surat-surat


penting yang perlu ia teliti. Prosesnyabegitu panjang sehingga cukup
menguras tenaga, bahkan terlihat beberapa tetespeluh serta keringat
yang membasahi keningnya. Pendingin ruangan yang berada diruang
kerja nya seakan-akan tak membantu untuk mengurangi rasa
lelahnya. Sejakpagi hingga jam 9 malam ia masih saja berkutat dengan
barang-barang itu. Belumlagi 2 meeting yang waktunya hanyajeda
beberapa jam, sehingga ia sendiri sampai lupa dengan istirahat. Jas
yangia pakai saat datang ke kantor kini tergantung di kursi yang ia
duduki,sementara lengan kemejanya yang panjang ia lipat agar
memudahkannya untukbekerja.
“Presdir, apa ada lagiyang perlu saya bantu?” tanya
sekretarisnya. Presdir itu pun menoleh kearahnya.

“Ah, tidak ada. Kau pulangsaja, ini sudah malam, pasti suami
dan anakmu menunggu di rumah” katanya denganbijaksana.

“Baiklah, kalau begitusaya pamit pulang. Terima kasih banyak


presdir”

Pria itu hanya menjawabdengan anggukan, kemudian


membiarkan sekretarisnya pergi meninggalkannya danmenutup
pintu. Ia sadar jika hanya tinggal dirinya yang berada di lantai
itu,karyawannya sudah pulang terlebih dulu karena jam kerja
perusahaan memang hanyasampai jam 4 sore. Sedetik kemudian ia
menoleh pada jam yang berada di mejakerjanya. Jarum di jam itu
terus bergerak, berputar hingga ia tau jam itumenunjukkan waktu saat
ini. Helaan nafas pun keluar dari tubuhnya, melepas rasapenat yang
sudah begitu terasa di pundaknya.

Saat tangan pria itukembali menari di atas kertas, tiba-tiba


ponselnya berdering panjang,menandakan panggilan masuk
untuknya. Tangan kanannya pun melepas pena yang iagenggam
untuk merogoh saku celananya, mendapati ponselnya masih saja
berdering.Setelah melihat nama yang tertera di layar, tanpa ragu ia
tekan tombol hijaudan membawa ponselnya ke depan telinganya.

“Yeoboseyeo”

“Hei presdir, kapan kau mau pulang? Ada sesuatu yang perlu ku
bicarakandenganmu”
“Apa? Tentang wanita lagi? Apa kau tidak lelahbermain
wanita, Lee Donghae?”

“Aish kau ini, jika aku menunggumu hingga semalam ini berarti
yangperlu ku bicarakan itu jauh lebih penting dibandingkan wanita. Dasar
bodoh”

“Benarkah? Kenapa aku tak bisa percaya ya?”

“Ya, aku tak peduli apapun yang kau katakan. Cepat pulang, ku
tunggudirumah mu, Cho Kyuhyun”

Si penelfon bernamaDonghae itu pun menutup telfon sebelum


Kyuhyun kembali berbicara. Dan sepertiyan diinginkan sahabatnya,
akhirnya Kyuhyun memilih untuk pulang. Kyuhyunbergegas
mengambil jasnya, lalu berjalan menuju tempat di mana mobil
mewahberwarna hitamnya menunggu. Meninggalkan semua hal di
perusahaan yang berhasilmembuat dirinya hampir mati rasa.

***

“Dan sebagai perayaan ataskesuksesan fashion show Jessica


Jung,mari kita bersulang!”

“Bersulang!!!”

3 gelas yang berisikan wine itu pun bertemu, menimbulkan


suarayang membuat mereka bertiga terenyum puas. Mereka pun
meminum wine itu hingga habis tak tersisa. Ya,Jessica, Hyoyeon, dan
Seohyun pergi bersama ke bar tempat favorit mereka. Setelah
menerima kemeriahan dan jugaucapan selamat dari para teman
sesama desainer Jessica mengajak Seohyun danHyoyeon untuk
minum atau hanya sekedar mengobrol. Mana mungkin bar di malam
minggu akan sepipengunjung? Musik dengan tempo up-beat
mengalunmenemani mereka tertawa bersama.

“Whoah, wine di sini memang yang terbaik!” ucapHyo setelah


meneguk habis lagi minuman yang sama.

“Hati-hati Hyo, jangansampai kau mabuk lagi. Bisa-bisa


Seohyun yang mengantarmu pulang seperti waktuitu. Mana ada
manajer diantar pulang oleh artisnya sendiri?” sindir Sica.Hyoyeon
pun melirik ke arahnya dengan tatapan tajam.

“Ku jamin tak ada kata mabukuntuk ku malam ini, aku tidak
ingin membuat Seohyun repot karenaku. Hahaha”tawa Hyoyeon
disusul dengan tertawa renyah oleh Jessica dan Seohyun.

“Oh iya, ada seseorangyang akan datang. Ia akan bergabung


bersama kita di sini, otte?” kata Sica.

“Nugu?” tanya Seo dengansingkat.

“Donghae, pria yang pernahku ceritakan pada kalian saat kita


berada di Apgujeong” terangnya.

“Oh, yang teman tapi mesramu itu? Ah~”ujar Hyoyeon yang


langsung mengingatnya. Nada bicaranya terdengarmenggoda Jessica.

“Tutup mulutmu atau kaubayar sendiri semuanya” ancam


Sica. Dengan cepat Hyo langsung menutup muluttanpa berbicara lagi.

“Apa kau inginmengenalkannya padaku dan juga


Hyoyeon?Apa kau takut jika Donghae kami rebut”canda Seohyun.
“Aku tidak khawatir akanhal itu, sejujurnya. Justru aku akan
khawatir jika jika kau akan jatuh cintapada teman yang ia bawa
nantinya”

Hyoyeon dan Seohyun punlangsung mengerutkan keningnya


saat mendengar ucapan Jessica itu. Sica punberhasil tertawa hingga
terbahak-bahak saat mendapati kedua sahabatnya
sedangmemperhatikan dirinya dengan tatapan aneh. Ia mampu
membuat mereka penasarandengan perkataannya. Tangan kanan
Jessica terangkat untuk melambaikannya didepan wajah Seohyun dan
juga Hyoyeon.

“Apa? Kenapa mata kalianseperti itu? Lihat, bahkan mata


kalia hampir saja akan keluar” tanya Jessicasambil menunjuk mata
mereka.

“Teman? Siapa maksudmuteman? Apa Donghae datang ke


sini tidak sendirian?” kata Hyo dengan cepat.

“Menurutmu? Apa yang tadiku katakann kurang jelas, huh?”


balas Sica. “Dan kau Seohyun, hilangkan sikapdingin dan angkuhmu
saat mereka datang. Aku akan lebih senang jika kaubenar-benar
mencintainya, karena kedatangan mereka ke sini bukan untukmain-
main”

“Kau mau bicara tentangbisnis? Di keramaian bar seperti


ini?Oh ayolah! Apa kau tidak salah pilih tempat Jess?” tanya Seohyun
dengan alismenaik.

“Tidak, aku tak inginsuasananya terlalu formal. Jika dewi


fortuna sedang ada di pihak ku malam ini,maka kau akan kembali ke
rekrut sebagai modelku. Apa itu cukup menarik?”
Seohyun menatap Jessicayang kini tersenyum simpul, sedikit
terlihat licik memang. Dalam hatinyaSeohyun sedang menebak-
nebak apa yang akan terjadi setelah ini. Sikap dinginnyamenghilang?
Astaga, apa mungkin itu bisa ia lakukan? Bahkan baik Jessica
maupunHyoyeon sudah mengenalnya dengan baik, kenapa harus
meminta hal yang sepertiini? Dan untuk ledekannya terhadap Jessica,
itu hanya sebuah omongan kosong.Pada akhirnya Seohyun tidak
berjanji untuk hal yang satu ini. Manik matanyakini memandang
bebas tanpa menghiraukan Hyoyeon yang terus bertanya
tentangkedatangan Donghae beserta temannya pada Jessica.

***

“Kau ingin aku membawamukemana? Ku pikir kita akan


berbicara di rumahku” ujar Kyuhyun dengan pandanganfokus ke
depan.

“Bar, bukan yang biasa ku tunjukkan padamu. Kali ini bar


untuk orang-orang berdompet tebal.Kau tau maksudku kan?” ucap
Donghae memastikan.

“Memangnya dulu kau tidakberdompet tebal? Punya saham di


perusahaan keuangan internasional saja berlagaktak punya, aktingmu
patut ku beri acungan” balas Kyuhyun enteng.

“Hei, aku sedang tidakmenerima ejekkanmu, bro. Saat ini


akusedang mengajakmu untuk ke surga”

“Surga macam apa yangadanya di bar? Otakmu perlu


kubersihkan dari wanita-wanita kampungan itu sepertinya”
“Perusahaanmu akanmengeluarkan tipe mobil baru kan?”

“Lalu apa hubungannyadengan surga?”

“Listen to me, aku tidak akan mengulangnya lagi”

Kyuhyun pun bertanya-tanyapada benaknya, dia sedang


dalam posisi menyetir membelah angin malam danDonghae
memaksanya untuk menjadi pendengar yang baik? Tapi ia tau jika
Donghaetidak akan peduli dengan hal semacam itu. Tak ada protes
yang meluncur darimulut Kyuhyun, ia hanya mengangguk tanpa
mengucap sepatah katapun pada Donghae.

“Aku punya kenalan seorangdesainer terkenal, namanya


Jessica Jung. Ia terkenal dengan desain bajunya yangfantastik dan
juga luar biasa. Dalam acara fashionshow nya ia bekerja sama dengan
seorang model bernama Seo Joohyun, yangcantiknya benar-benar
seperti bidadari. Mereka sudah menunggu kita di bar, dan aku yakin
kau akan tertarikbekerja sama dengan mereka” terang Donghae.
Kyuhyun hanya menampakkan wajahbingungnya.

“Hubungannya?” kataKyuhyun polos. Donghae hanya


menghela nafas, menahan emosinya karena Kyuhyuntak berpikir
apapun setelah ia menjelaskannya.

“Kau bisa menggunakanpakaian rancangan Jessica dengan


Seohyun sebagai modelnya! Hah dimana otakmuyang biasa
cemerlang saat rapat?!”

“Oh, berarti kau sedangmembantuku untuk menyusun CF


nya? Ku pikir kau sedang membantuku untuk mencariinvestor baru”
ujar Kyuhyun yang sedetik kemudian menoleh ke kaca spion.Sekedar
memastikan jika tak ada satu hal buruk yang terjadi, berjaga-jaga saja.
“Membantu itu tak hanyadalam hal keuangan, setidaknya
dengan menggunakan Seohyun dan brand pakaian Jessica pamor tipe
mobilmuyang akan keluar nanti bisa mendongkrak saham perusahaan
mu nantinya”

“Tapi kenapa harus malamini? Tak taukah kau jika aku sudah
seharian di kantor tanpa istirahat? Bahkanaku tak sempat menyentuh
makan siang yang sudah dibelikan oleh karyawanku”

“Memangnya aku asistenpribadimu apa? Mana ada seorang


pebisnis mengeluh tentang waktu berbisnisnya?Dia bilang dia punya
waktu luang dengan Seohyun malam ini, ya sudah kita ikutisaja”

Benar juga yang dikatakanDonghae, pikir Kyuhyun. Tidak


mungkin ia hanya mengandalkan pamor nama ‘COSMotors’ dalam
strategi penjualan mobilnya. Meskipun perusahaan mobil
yangKyuhyun pimpin ini termasuk ke dalam 3 besar perusahaan
otomotif terbaik diKorea Selatan, tetapi ia tetap harus menyusun
rencana cadangan untuk menghadapikerasnya persaingan. Dan untuk
bantuan yang ditawarkan Donghae.. tak adasalahnya untuk mencoba.
Ia akan memutuskan bagaimana akhirnya nanti, toh diayang punya
kuasa penuh untuk pengambilan keputusan.

Tanpa bertanya lagi Kyuhyunterus memacu mobilnya menuju


bar yangDonghae maksud. Donghae yang merasa senang karena
Kyuhyun menerima bantuannyapun bersender dengan santai pada
jok mobil di samping Kyuhyun itu. Sesekali iabersenandung santai
untuk menggambarkan kebahagiaannya. Ada sesuatu dibaliksemua
ini yang sudah Donghae pikirkan untuk Kyuhyun.
“Wah, membayangkanmubertemu dengan model Seohyun
pasti akan sangat menyenangkan. Seorang ChoKyuhyun yang
termasuk maniak kerja kini terlihat menghabiskan waktu dengansuper
model terkenal, Seo Joohyun! Hahaha!!!” ujar Donghae.

“Dasar namja babo, siapabilang aku maniak bekerja? Aku


hanya melewati waktuku dengan hal yang lebihbermanfaat,
memangnya aku player sepertimu”balas Kyuhyun yang tak ingin
dihina terus-menerus.

“Coba kau pikirkan sisipositif lainnya, dengan hal ini kau kan
juga bisa lebih dekat dengan wanitaselain teman lama mu di kampus.
Aku yakin Seohyun orang yang baik, dia juga single, masih ada
kesempatan untukmumendekatinya”

“Tidak, tidak ada halseperti itu. Aku akan bersikap profesional


seperti saat di kantor, dan janganmelakukan tindakan bodoh yang
menyangkut dengan diriku”

“Kyu, hidupmu juga butuhcinta. Sangat manusiawi jika kau


membutuhkannya, jangan bersikap acuh sepertiitu”

Ucapan Donghae memangterdengar oleh Kyuhyun, tapi ia


tidak ambil pusing dengan hal itu. Hinggaakhirnya 15 menit berselang
mobil Kyuhyun berhenti tepat di depan bar itu. Ia buka kaca jendela
pintuDonghae agar mereka berdua dapat melihat keadaan tempat itu
lebih jelas.

“Ku rasa ini tempatnya.Hei presdir Cho, kau parkir saja dulu
mobilmu di sana, ku tunggu kau di dalam.Oke?” kata Donghae pada
Kyuhyun.
“Mmm, jangan menghilangkemana-mana. Kalau aku tidak
menemukanmu aku akan pulang duluan” ancamnya.Donghae
mengangguk tanda setuju dan kemudian keluar dari mobil itu.
Memberikanwaktu bagi si pemilik mobil untuk meletakkan
kendaraannya.

It's been said and done

Every beautiful thought's beenalready sung

And I guess right now here's anotherone

So your melody will play on and on,with the best of 'em

Donghae melirik jamtangannya, lalu berjalan memasuki bar


yangsudah di depan mata. Dentuman musik sudah sangat terdengar
bahkan sebelum iakeluar dari mobil tadi, dan untuk kali ini lagu dari
Selena Gomez ‘Love You Like A Love Song’ yang terputar.Pria paruh
baya pun sempat ia lihat, ditemani dengan wanita-wanita murahan
yangbiasa ia temui di tempatnya yang lain. Rasanya mustahil jika tak
adapemandangan seperti itu di dunia malam. Kedua matanya
bergerak mencari keseluruh arah mencari si wanita berambut blonde
itu, dan ia berhasilmenemukannya tepat di ujung tak jauh dengan
panggung. Senyumnya pun terulurmelihat Jessica yang sedang
tertawa bersama dengan Seohyun dan juga seorangwanita yang tak ia
kenal. Dengan yakin ia berjalan menuju meja Jessica hinggaia dapat
melihat setiap inci wajahnya dengan jelas.

“Jessica Jung?”

“Ah, Lee Donghae?”


Jessica pun menoleh kearah Donghae yang sudah berdiri di
sampingnya, dia memasang wajah antusias danramah. Mereka pun
berjabat tangan sebagai salam pertemuan mereka malam
itu.Kemudian Sica mempersilahkan Donghae untuk duduk di antara
nya dan juga Hyo.Seohyun yang menyadarinya hanya menatap tajam
Donghae dengan sedatil mungkinhingga ia mendapat persepsi
tersendiri tentangnya.

“Apa kau sudah menunggulama? Maaf tadi temanku sangat


lama sekali datangnya, jadi agak sedikitterlambat” kata Donghae
yang merasa tidak enak.

“No problem, kami baru saja sampai sekitar 20 menit yang


lalu.Menunggu sendirian mungkin akan membosankan, tapi aku
ditemani Seohyun dan jugaHyoyeon” balas Sica.

“Benarkah? Syukurlah kalaubegitu” kata Hae lagi.

“Kenalkan, ini Seohyun dan juga Hyoyeon. Hyoadalah manajer


Seohyun, jadi ia juga ikut bersama kita” jelas Jessica padaDonghae.
“Girls, ini pria yang kukatakan tadi, Lee Donghae”

“Annyeong, senang berkenalan denganmu tuan Lee”sapa Hyo


dengan ramah.

“Panggil saja namaku tanpa embel-embel itu, terdengarsangat aneh


untukku” ujar Donghae dengan tertawa kecil. Sementara itu
Seohyunmasih saja diam.

“Seohyun, ayo perkenalkan dirimu” bisik Hyo dengansedikit


menyinggung siku Seo.

“Seohyun” ucapnya singkat.


“Donghae” balas Donghae dengan aneh.

“Jadi, dimana temanmu Hae?” tanya Jessica sambilmelihat


sekelilingnya.

“Dia sedang parkir mobilnya tadi, sebentar lagiakan datang”

You are beautiful, like a dream comealive, incredible

A sinful, miracle, lyrical

You've saved my life again

And I want you to know baby

Jessica hanya mengangguk saat mendapat jawabandari Donghae.


Hyoyeon yang sudah memenuhi rasa penasarannya akan sosok
Donghae,kini dengan setia menunggu teman Donghae yang tak lain
dan tak bukan adalahKyuhyun. Dan sosok yang tengah dibicarakan
itu kini sedang berjalan memasukitempat itu. Dasinya sempat ia lepas
di dalam mobil sebelum ia menyusul, karenaia akan menjadi sorotan
di dalam sana jika pakaiannya masih seperti itu. Saatwajah Kyuhyun
mulai nampak di sana, perhatian para pengunjung wanita
punlangsung terebut oleh pesona yang dimiliki Kyu. Kyuhyun tak
melakukan apapun,namun mereka mulai berteriak histeris seolah-
olah Kyuhyun adalah artis Hollywood.

“Kyaaa dia tampan sekali!!!”

“Dia seperti seorang cassanova yang ku impi-impikan!”

“Pria tampan berkencan lah denganku!!!”


Jessica, Hyoyeon, dan Donghae mulai merasa risih dengan keriuhan
yangdibuat oleh orang-orang itu. Kepala mereka mulai
memperhatikan tempat yangdikerubungi itu. Bahkan Hyo tak segan
untuk berdiri agar dapat melihat lebihteliti lagi. Namun reaksi seperti
itu tak ditunjukkan oleh Seohyun. Ia malahmengambil sebotol wine
danmenuangkannya perlahan ke gelas di hadapannya. Membuang
perhatiannya ke minumanitu.

“Mereka itu kenapa sih? Apa Pangeran Williamtersasar ke sini hingga


mereka berteriak seperti itu?” sindir Hyoyeon.

“Ku rasa ada yang tak beres di sini” gumam Jessicasambil menopang
dagu.

“Apa ada tamu spesial yang datang ke sini?” ujarDonghae dengan


mata yang terus menatap keramaian itu.

Beberapa saat kemudian, kumpulan wanita ituberjalan ke arah meja


mereka bertiga. Semakin dekat hingga teriakanwanita-wanita itu
mulai menusuk ke dalam telinga mereka. Seohyun yang tadinyatak
peduli kini benar-benar merasa tidak nyaman. Sorot matanya
langsung menatapke arah mereka, hingga matanya mendapati
sesosok pria berkulit putih dan tegapberdiri di tengah-tengah mereka.
Seohyun pun membulatkan matanya ketika priaitu sudah terlihat
jelas, berdiri menghadapnya dan juga teman-temannya.

“Jadi kau yang membuat semua wanita di sini gila,Cho Kyuhyun?”


I, I love you like alove song, baby

I, I love you like alove song, baby

I, I love you like alove song, baby

And I keep hittingre-peat-peat-peat-peat-peat-peat

- To Be Continued -
CHAPTER 2
Excuse Me Miss!

(Chapter2)

I, I love you like alove song, baby

I, I love you like alove song, baby

I, I love you like alove song, baby

And I keep hittingre-peat-peat-peat-peat-peat-peat

- Excuse Me Miss! -

Wanita-wanita yang mengerubungi Kyuhyun semakin


berteriakhisteris kala mereka mendengar Donghae menyebut
namanya. Jessica dan Hyoyeontertawa sebagai rasa kekaguman
mereka akan pesona Kyuhyun, dan Seohyun kembalimembuang
muka dari Kyuhyun. Kyuhyun terlihat memberikan tanda pada
Donghae, danHae langsung mengerti apa yang Kyu katakan.

“Hey Ladies”ujar Donghae. “Temanku sedang ada urusan penting


sekarang, bisakah kalianberikan ia waktu untuk berkumpul bersama
kami? Only for a few minutes” sambungnya lagi.
Seketika ucapan Donghae seperti sebuah perintahdari seorang kapten,
para wanita itu akhirnya membubarkan diri dari sisiKyuhyun.
Kyuhyun bernafas lega karena ia bisa lepas dari teriakan wanita
yangtak ia kenal. Donghae dan Jessica memberikan kursi untuk
Kyuhyun tepat disamping Seohyun. Dan seperti sebelumnya,
Seohyun masih tak mengucapkan apapundan bersikap dingin.

“Wah wah wah, bahkan di tempat yang baru pertamakali kau datangi
pun kau sudah jadi daya tarik bagi wanita. Harusnya akumemiliki
tampang seperti mu ya” gumam Donghae dengan senyuman kecil.

“Jadi, bisakah aku memperkenalkan diri pada mu?”ucap Jessica pada


Kyuhyun. Wajah Kyuhyun yang sempat ia tekuk karena sedikitlelah
pun terangkat.

“Tentu, aku Cho Kyuhyun”

“Jessica Jung”

“Kim Hyoyeon”

“Sorry,Hyoyeon? Sepertinya kau--“

“Dia manajer dari Seohyun, aku juga barumengenalnya saat sampai


di sini” potong Donghae. Kyuhyun pun mengangguk tandamengerti.

“Dan wanita yang berada di sampingmu.. ku rasa kaumengenalnya


tuan Cho” ujar Sica lagi.

Constantly, boy you play through my mind likea symphony

There's no way to describe what you do to me

You just do to me, what you do


And it feels like I've been rescued

Kyuhyun menengok ke arah wanita yang duduk disampingnya ini.


Terlihat manis dan juga menggoda, batin Kyuhyun. Wajar sajajika dia
menjadi super model di dunia fashion.Seohyun sendiri masih sibuk
dengan gelas winenya terus-menerus ia isi hingga tak terasa 1 botol
pun habis olehnya.Karena tak merasa ada inisiatif dari diri Seohyun,
akhirnya Kyuhyun mengulurtangannya terlebih dulu pada Seohyun.

“Kyuhyun”

Dengan pikiran yang masih sedikit sadar, Seohyunmenatap wajah


Kyuhyun yang sudah menghadap dirinya. Kemudian ia beralih
kepadatangan Kyuhyun yang masih menunggu respon darinya. Lagi-
lagi senyuman itumenghiasi wajah Seohyun, ia meremehkan
kebaikan yang Kyuhyun lakukan terlebihdulu terhadapnya.

I, I love you like a love song, baby

I, I love you like a love song, baby

I, I love you like a love song, baby

And I keep hittingre-peat-peat-peat-peat-peat-peat

“Seohyun”
Ucapnya singkat tanpa membalas uluran tangan dariKyuhyun. Kyu
hanya menarik kembali tangannya dengan sedikit kesal. Wanita
inicantik namun tak ada sopan santun, itu yang Kyuhyun tau. Jessica
dan Hyoyeonberdecak kecewa terhadap sikap Seohyun yang tidak
sesuai rencana.

“Maafkan aku tuan Cho, sikap Seohyun terhadap priamemang agak


sedikit dingin dan kaku. Dia juga baru mengenal anda, jadi dia takbisa
bersikap terbuka” ujar Jessica seraya tersenyum canggung.

“Tak apa, aku bisa mengerti” balas Kyuhyun dengansenyuman.


Padahal hatinya sudah merutuki sikap Seohyun.

“Jadi, bisnis apa yang akan kalian lakukan? Danapa Seohyun akan
benar-benar terkait dengan hal ini?” tanya Hyo yang merubahtema
pembicaraan. Donghae, Kyuhyun, dan Jessica langsung menoleh ke
arahnya.

“Donghae sudah menjelaskan garis besarnya padakusaat di


perjalanan tadi. Mungkin bisa langsung ke intinya, nona Jessica?”
kataKyuhyun.

“Tentu, silahkan”

“Mobil tipe terbaru yang akan ku luncurkan sudahdijadwal kurang


lebih 2 bulan lagi. Aku juga sudah mempersiapkan dana untuk
CFnya, hanya saja aku memang belum sempat mencari model yang
cocok. Dan setelahmendengar cerita dari Donghae, ku rasa kita bisa
membicarakan hal ini denganlebih detail”

“Jadi kau tertarik dengan apa yang ku katakan?”tanya Hae memotong


pembicaraan.
“Bisa dibilang begitu” jawab Kyuhyun singkat.

“Dan kau akan menggunakan Seohyun sebagai modelnyajuga?”


sambung Hyo.

Kyuhyun membutuhkan sedikit waktu untuk menjawabpertanyaan


Hyoyeon. Melihat sikap Seohyun yang acuh dengan bisnis yang
merekabicarakan sebenarnya membuat Kyuhyun malas untuk
mengajak Seo bekerja sama. Ditengah lampu yang terus bersinar
berganti cahaya Kyuhyun mencuri pandangannyake arah Seohyun
yang terlihat menunduk. Perasaannya mulai tidak enak saat
iamendapati Seohyun seperti itu.

“Jika Seohyun bersedia untuk melakukannya, kenapatidak?”

Jessica dan Hyoyeon pun saling bertatapan denganmelempar senyum


keberhasilan. Donghae sendiri juga ikut senang, ia tau jikaKyuhyun
sedang mengambil langkah percobaan dengan Seohyun. Awal yang
baik untukmelanjutkan ke langkah berikutnya.

“Ah, khamsahamnida tuan Cho! Aku berjanji padamuuntuk


mempersiapkan nya dengan baik agar kau merasa puas bisa bekerja
samadengan kami” mantap Jessica dengan penuh rasa terima kasih.

“Seohyun-ah, kau dengar itu? Kyuhyun akanmenggunakanmu


sebagai model iklan mobil terbarunya! Eh, tunggu dulu,Seohyun-ah?”
ujar Hyoyeon yang kemudian merasa bingung. Ia menggerakan
pundakSeohyun sedari tadi namun Seohyun tidak memberikan
respon. Tak mengangkat wajahmaupun terbangunn untuk menatap
Hyo.

“Hyoyeon, ada apa dengan Seohyun? Seo, ayo cepatbangun! Ini


bukan saatnya untuk bercanda tau!” ucap Sica yang ikut panik.

“Apa yang harus ku lakukan Sica? Aku tidak pernahmelihat Seohyun


seperti ini!”

“Jangan-jangan ini sebuah tak--tik Seohyun agar iabisa menghindar


dari bisnis kita”

“Anio, Seohyun tidak sepicik itu. Dia memilihuntuk kabur atau pura-
pura sakit perut jika memang ia tak mau. Seohyun tidakcukup kreatif
untuk bisa membohongiku”

Donghae dan Kyuhyun yang mendengarnya jadipenasaran dengan


yang terjadi pada Seohyun. Kedua pria itu menatap dalamSeohyun,
terutama Kyuhyun yang memang sudah merasa aneh padanya.
Melihat Sicadan Hyo yang panik tanpa melakukan apapun, akhirnya
Kyuhyun memberanikan diriuntuk menyentuh Seohyun pertama
kalinya.

“Nona Seohyun, kau baik-baik saja? Apa kautertidur?” tanya


Kyuhyun pada Seohyun yang masih terdiam. Hyo terlihatmenggigit
bibirnya karena begitu khawatir.

“Ku rasa ada yang tidak beres dengannya” gumam Haedengan nada
pelan.

“Nona Jessica, nona Hyo, boleh aku menyenderkanSeohyun dulu?


Aku hanya ingin membangunkannya dari posisi seperti ini,
Seohyunpasti merasa tidak nyaman” izin Kyuhyun pada mereka. Sica
dan Hyo langsungmengangguk cepat.

No one compares

You stand alone, to every record Iown

Music to my heart that's what youare

A song that goes on and on

Kyuhyun pun bergerak mendekat ke arah Seohyun. Iamengangkat


kepala Seohyun perlahan agar wanita itu tak terbangun karenadirinya.
Setelah terangkat Kyu menyenderkan kepala Seohyun di bahunya
agar takterjatuh. Ia cek pernafasan Seohyun yang sedikit tak teratur,
lalu beralihuntuk mendekatkan wajahnya ke wajah Seo. Bibir merah
muda Seohyun bergerakmenggumam tak jelas, dan Kyu semakin
mendekatkan wajahnya ke arah bibir Seo.Ketiga orang yang berada
di depan nya memperhatikan mereka, mulai sibukberpikir dengan apa
yang akan Kyuhyun lakukan terhadap Seohyun. Dan akhirnya..

“Ku rasa aku tau kondisi Seohyun sekarang” kataKyuhyun setelah


selesai meneliti keadaannya.

“Apa? Kenapa dengan Seohyun kami???” tanya Hyopada Kyuhyun.

“Ia mabuk, dan itu cukup parah, ku rasa” jawab Kyugamblang.


“Tercium bau wine yangsangat pekat dari mulutnya. Mungkin ia
terlalu banyak minum hingga terlihatseperti orang pingsan”
“Omo! Seohyun mabuk? Apa kau serius???” ujar Sicaterbelalak.
Dalam sejarah hidupnya, baru pertama kali ia melihat Seohyun
mabukhingga seperti ini.

“Sepertinya yang Kyuhyun katakan benar. Seohyunterus-menerus


menggumam tak jelas” kata Donghae yang menjawab
pertanyaanJessica.

“Lalu sekarang bagaimana? Tak mungkin kitamelanjutkan


pembicaraan ini jika modelnya saja dalam kondisi yang tidak baik”

Baik Kyuhyun maupun Donghae hanya diam tanpamenjawab.


Pikiran Kyuhyun saat ini bukan tentang kelanjutan bisnisnya,
lebihkepada tentang Seohyun yang masih tertidur di pundaknya. Ia
jadi ikut khawatirdengan keadaan Seohyun.

“Kita lanjutkan saja di lain hari, beri waktuuntuk Seohyun


beristirahat”

Donghae, Jessica, dan Hyo pun kaget. 6 mata ketigaorang itu masih
menatap Kyuhyun aneh, dan Kyuhyun hanya pasrah menerima
tatapanmereka. Pasti mereka bingung dengan keputusan Kyu kali ini.

I, I love you like a love song, baby

I, I love you like a love song, baby

I, I love you like a love song, baby


And I keep hittingre-peat-peat-peat-peat-peat-peat

I, I love you like a love song, baby

I, I love you like a love song, baby

I, I love you like a love song, baby

I love you...like a love song...

***

Kyuhyun menggendongSeohyun di depan dadanya menuju ke


apartemen miliknya dan juga Hyoyeon.Sementara itu Hyo hanya
mengikuti Kyuhyun dari belakang dan membukakan pintuuntuk
Kyuhyun agar memudahkannya membawa Seohyun. Setelah
mendapat petunjukdari Hyoyeon, Kyuhyun menidurkan Seohyun di
atas ranjang empuk berwarna putihdengan campuran warna abu-abu
di beberapa tempat. Ia raih selimut yang beradadi bawah kaki
Seohyun, menutupi tubuh Seohyun agar wanita itu dapat tertidurlebih
pulas. Setelah itu Hyo mengajak Kyu untuk turun menuju ke ruang
tamu.

Ya, sesaat setelahmengetahui Seohyun mabuk akhirnya


mereka benar-benar membubarkan diri. Karenatak kuat untuk
membopong Seohyun sendirian, Kyuhyun pun menawarkan diri
untukmengantarkan pulang. Sementara itu Donghae pulang bersama
dengan Jessica.Secara tak langsung sikap Kyuhyun mempermulus
rencana Hae yang sebenarnyaberduet dengan Jessica. Apalagi kalau
bukan membuat Kyuhyun dan Seohyun dekatlebih dari seorang
teman?

“Terima kasih banyakKyuhyun-ssi, aku dan Seohyun


berhutang budi padamu” kata Hyo tulus.

“Bukan masalah, aku jugatak mungkin bisa meninggalkan


Seohyun dalam keadaan seperti itu” kata Kyuhyunsopan.

“Pantas saja kau jadipresiden direktur perusahaan, sikapmu


saja terlalu baik pada orang lain.Seandainya Seohyun tau jika kau tak
seperti yang ia pikirkan”

“Maaf, maksudmu?”

Hyoyeon yang tadi hanyaberbicara sesuka hatinya tersadar


saat Kyuhyun bertanya. Astaga, hampir saja iamembongkar dan
memberi tau Kyuhyun tentang ketidak sukaan Seohyun pada pria!
Iamemukul pelan kepalanya karena terlalu merasa bodoh atas
ucapannya tadi.

“Nona Hyo, apa maksudperkataan mu barusan?” tanya


Kyuhyun lagi. Ia terlihat seperti mendeliksesuatu.

“Tidak! Bukan apa-apa,benar bukan apa-apa” ujar Hyo yang


sedang meyakinkan Kyuhyun agar pria ini takmenaruh curiga lagi
padanya. “Ngomong-ngomong, bisakah kau berhenti
memanggilku‘nona’?”
“Oh, baiklah, Hyoyeon-ssi.Maaf jika panggilanku sebelumnya
membuatmu tidak nyaman”

“Gwenchana. Sekali lagiterima kasih banyak, Kyuhyun-ssi”

“Ne, sama-sama”

Mereka saling membungkuksebagai tanda penghormatan


sebelum Kyuhyun beranjak dari apartemen tersebut.Dan baru saja ia
berjalan beberapa langkah dan ingin memutar kenop pintu,tiba-tiba
Hyoyeon kembali memanggil namanya. Membuat diri Kyuhyun
kembalimenengok ke arah Hyoyeon yang sudah mendekat.

“Apa ada masalah lain?”

“Tidak, semuanya sudahdibawa kendali”

“Lalu?”

“Bolehkah aku memintanomor ponselmu? Bukan untukku,


tapi untuk Seohyunnie”

“Seohyun?” kata Kyuhyunyang sebenarnya terdengar kaget.

“Apa ia akanmenghubungiku?” sambung Kyu lagi.

“Pasti, tunggu saja telfondarinya. Dan jika kau sudah punya


waktu luang untuk berbicara tentang CFdengannya, kau bisa datang
ke sini” jelas Hyo. Tanpa ragu Kyuhyun pun menekantombol angka
di layar ponsel yang Hyoyeon berikan.

“Baiklah, akan ku ingathal itu. Sampai bertemu lagi”


Untuk kali ini, Hyoyeontidak menahan Kyuhyun lagi untuk
pergi. Hyoyeon memasang wajah datar saat pintuapartemen
berwarna coklat itu sudah tertutup dengan sempurna. Sejenak,
iamemikirkan tentang hal ini. Perlakuan buruk yang dilakukan
Seohyun, takseharusnya Kyuhyun menerimanya. Beban Hyo untuk
menutupi masa lalu Seohyunmembuatnya kurang merasa nyaman di
saat-saat tertentu.

“Seohyun seperti ituterhadapmu bukan karena ia tak


menyukaimu, tapi karena pengalaman hidupnya yangterlalu
mencekam hingga memaksanya untuk berubah” gumam Hyo. Ia
melipat keduatangannya di depan dadanya.

“Ku harap kau tidak salahpaham akan diri Seohyun,


Kyuhyun-ssi”

***

Sinar matahari pagimenelusup ke jendela kamar Seohyun,


membuat dirinya tersadar dan memaksa untukmembuka matanya.
Mengerjapkannya terlebih dahulu dan mengambil nafasdalam-dalam
membuat Seohyun merasa lebih segar. Sebelum beranjak dari
kasurnya,ia teringat pertemuannya dengan Kyuhyun dan Donghae
semalam. Tidak, ia lebihmemperhatikan diri Kyuhyun dibandingkan
Donghae. Dan setelah ia mengingatnya,satu pertanyaan pun muncul
dibenak Seo. Siapa yang membawanya pulang?

“Pagi Seohyunnie!!!” seruHyoyeon dengan tiba-tiba tanpa


mengetuk pintu terlebih dahulu.
“Oh God, Kim Hyoyeon!” teriak Seohyun yang kaget. Untung
saja diatidak melompat dari atas kasurnya.

“Bagaimana tidurmusemalam? Kau ini memalukan sekali,


mabuk hingga seperti orang setengah waras didepan Kyuhyun dan
juga Donghae. Beruntung Jessica tidak melemparmu dari Namsan
Tower” cibir Hyo yang segeraduduk di pinggir kasur.

“Setidaknya aku tetapterlihat cantik” balas Seo yang tak mau


kalah.

Hyo hanya tersenyum kecilmendapat balasan dari Seohyun. Ia


menngacak-acak rambut Seohyun layaknyaseorang kaka yang
melakukannya pada seorang adik. Sifat anak-anak Seohyunmuncul
kali ini.

“Tadi malam, siapa yangmembawaku ke sini? Tak mungkin


kau membopongku sendirian kan? Atau kau memintatolong Jessica
juga?”

“Badanku dan Sica lebihkecil dibandingkan denganmu, mana


mungkin bisa” ujar Hyo dengan bibir yangmengerucut. “Kau yakin
ingin tau siapa yang membawamu ke sini? Nanti kaumelonjak
kegirangan lagi”

“Apa yang membawakusemalam malaikat tampan dari langit


ke tujuh eoh?”

“Jauh lebih tampan darimalaikat langit ke tujuh, itu yang


pasti”

“Jangan bercanda Hyo, akuserius”


“Benarkah?”

“Hyoyeon!”

“Oke-oke tenanglahHyunnie” kata Hyoyeon dengan sedikit


tertawa. “Kyuhyun yang membawamu pulang.Ia menggendongmu,
menidurkanmu, dan menyelimutimu di kasur ini sebelum iapergi”

Mata hitam Seohyunlangsung membulat tatkala Seohyun


menceritakan semuanya. Tubuhnya dibawa olehpria bernama
Kyuhyun itu? Ya ampun, mengapa Kyuhyun mau melakukannya?
PikirSeohyun. Ia akui jika Kyuhyun terlihat sangat sempurna dilihat
dari sisimanapun, tapi ia sudah bersikap tak peduli dengan menolak
berjabat tangandengan Kyu. Biasanya pria yang mendekatinya akan
langsung menjauh setelahmenerima perlakuan ketus Seo.

“Benarkan yang ku bilang,pasti di dalam otakmu sedang


terpampang wajah Kyuhyun. Iya kan?” ledek Hyosambil menyenggol
bahu Seohyun.

“Aku bahkan lupa wajahKyuhyun seperti apa” dusta Seohyun.

“Ya sudah, cepat telfondia dan katakan terima kasih. Super


model seperti mu juga harus tau rasa terimakasih, sekalipun pada pria
yang baru kau kenal” sambung Hyo lagi.

“Haruskah aku? Aku tidakbicara dengannya sedikitpun,


bagaimana bisa mendapat nomor telfonnya?”

“Aku tidak akan menyuruhmukalau tidak ada nomornya, ck”


Wanita berambut blonde itupun keluar untuk mengambil
ponsel Seohyun yang tengah di charge. Lalu ia kembali dan langsung
melempar ponsel itu padaSeohyun. Setelah berhasil menerimanya
dengan sigap, Seohyun membuka menu kontakdi ponsel miliknya.
Dan apa yang ia lihat? Nomor ponsel paling atas munculdengan nama
‘Cho Kyuhyun’.

“Telfon lah berlama-lama,aku buatkan sarapan dulu


untukmu” ucap Hyo dan kemudian pergi lagi. Seohyunhanya
ternganga saat mendengar temannya yang satu ini, terlalu
senangmeledekinya.

“Apa profesinya sekarangberubah menjadi seorang cupid?


Aneh” gumam Seo.

Tak ada pilihan lain yangtersedia, mau tidak mau Seohyun


menekan tombol hijau dengan pilihan menelfonnomor Kyuhyun.
Terdengar nada tunggu yang membuatnya sedikit gugup. Oh babe,
what’s wrong with you?

“Yeoboseyeo”

“Mmm Cho Kyuhyun-ssi?”

Kyuhyun yang sedangmelihat proposal untuk rapat siang itu


pun tersadar akan suara yang ia dengardi ponselnya. Ia menerima
telfon dari nomor yang tak ia kenal, apa mungkin ituSeohyun?
“Ya, siapa di sana?”

“Err, Seohyun” balas nya dengan semakin gugup.Kyuhyun


pun tersenyum saat mengetahuinya.

“Oh, nona Seohyun? Senang sekali bisa menerima telfon darimu.


Bagaimanakeadaanmu saat ini? Sudah lebih baik?”

“Itu.. ya, lebih baik”

“Syukurlah”

Hanya satu kata yangKyuhyun katakan. Biasanya ia akan


bersikap seformal mungkin kepada seorangwanita, tapi ia tak tau pasti
mengapa reaksi dirinya berubah bila denganSeohyun.

“Kyuhyun-ssi”

“Mmm?”

“A-Aku..”

“Ada apa denganmu?”

“Aish,kenapa mengucapkan terima kasih saja rasanya sangat sulit?!”


batin Seohyun.

“Terima kasih, untuk semuayang telah kau perbuat. You know,


mengantarkankudan Hyo pulang, membawaku hingga aku tertidur di
kamar--“
“Bukan masalah, aku senang melakukannya. Terlebih lagi sekarang
aku taukalau kondisimu baik-baik saja. Nona Seohyun”

“Really?Itu cukup mengejutkan bagiku, tuan Cho”

“Ah, kalau begitu, apa ada lagi yang ingin kau bicarakan? Bukan
akutidak ingin berbicara lebih lama denganmu, hanya saja aku sedang
membacaproposal untuk meeting hari ini”

“Tidak, hanya itu, tak lebih dari itu. Once again, thanks for
everything”

“Anytime”

Pip!

Tak Seohyun sangka jika Kyuhyun yang akanmenghentikan


percakapan mereka, bahkan Kyuhyun sendiri yang menutup
telfonSeohyun terlebih dahulu. Dan setelah ia selesai mengucap
terima kasih padanya,rasa gugup Seohyun yang hilang kini berganti
menjadi.. rasa senang yang sulitdiungkapkan.

“Cho Kyuhyun..” ucapSeohyun sembari mempermainkan


ponsel yang ada di genggaman tangannya.

“Mungkinkah kau berbedadari yang lainnya?”

Sebuah senyuman manisterbentuk dari bibir Seohyun,


sementara matanya mulai dipenuhi denganbayang-bayang Kyuhyun.
CHAPTER 3
Excuse Me Miss!

(Chapter3)

- Excuse Me Miss! -

“Kyuhyun, kau sudahselesai belum?”

“Sebentar lagi”

“Ah kau ini, sejak tadikau hanya mengatakan ‘sebentar lagi’,


‘ini akan segera selesai’. Jadi kapanselesainya???”

“Ini tak akan lama.Tinggal sedikit lagi, setelah itu tinggal ku


tanda tangani”

Donghae mendengus kesalakan sikap Kyuhyun yang berhasil


membuatnya menunggu hampir sejam lebih. Hinggaakhirnya
Kyuhyun selesai dengan segala pekerjaannya, barulah Donghae
tersenyumsenang. Matahari mulai memancarkan sinar teriknya, tak
terasa waktu sudahmenunjukan jam 12 siang. 2 jam lalu Kyuhyun
baru saja menyelesaikan meeting nya dan Donghae tak
membiarkanKyuhyun untuk beristirahat.

“Mau membicarakan CFlagi?” tanya Kyuhyun yang sudah


terduduk di depan Hae.
“Tentu, Jessica sudahmenghubungiku tadi pagi. Dia minta
konsep CF mu agar dia bisa mendesainsesegera mungkin. Dia juga
sudah mempersiapkan beberapa baju untuk Seohyunseandainya itu
sesuai denganmu” jelas Donghae.

“Wah, tak ku sangka iabergerak secepat itu” kagum Kyu. Ia


mengambil secangkir teh hijau yang sempatdiantarkan bawahannya.

“Desainer profesionalsepertinya tak mungkin mengecewakan


Kyu” balasnya. “Dia juga bilang, jika kau adawaktu kau diminta
datang ke butiknya hari ini. Sekalian saja dengan
memberikanproposal CF nya””

“Hari ini? Kenapa mendadaksekali?”

“Dia juga sibuk tau, tapidia mendahulukanmu dibandingkan


customer setianya”

“Ya sudah, kita ke sanasekarang. Akan ku kabari sekretarisku”

“Nah, itu dia yang kutunggu dari tadi! Pakai mobilmu saja
ya?”

“Memang mobilmu kemana?”

“Ada sih, kan supaya lebihefektif”

“Tidak-tidak, kalau begitupakai saja mobilmu sendiri”

“Ya! Kyuhyun!!!”

Tanpa memperdulikanDonghae yang sudah memekik kesal


Kyuhyun beranjak untuk mengambil kuncimobilnya, lalu pergi lebih
dulu untuk menginformasikan hal ini padasekretarisnya. Karena
Kyuhyun tak bisa dipaksa, mau tak mau Hae menggunakanmobilnya
sendiri. Konvoi kedua mobil mewah mereka pun berjalan hingga
akhirnyasampai di salah satu butik besar di pusat kota Seoul.
Bangunan butik ituberlantai dua, dan jika dilihat dari luar bisa
dikatakan butik itu memilikipakaian-pakaian yang tak murah.
Kyuhyun dan Donghae turun dari mobil dan segeramasuk ke dalam
butik itu. Beruntung sekali mereka melihat Jessica yang sedangmenata
baju di sana.

“Hei”

“Oh, Hae! Kau sudahsampai?” sadar sica saat mendengar


suara khas itu.

“Seperti yang kau lihat,dan aku juga membawa tawanan yang


kau minta” ucap Donghae dengan nada bercanda.

“Senang bertemu denganmulagi” sapa Kyuhyun.

“Aku berterima kasihsekali karena seorang presdir yang sibuk


sepertimu mau menyempatkan waktu untukdatang” balas Sica
dengan senyuman lebar. “Lebih baik kita mengobrol di atassaja, mari
ikut denganku”

Tanpa aba-aba Kyuhyun dan Donghae mengikutilangkah Jessica


menaiki tangga satu per satu menuju ke lantai dua. Terdapatmeja
kerja Jessica dan juga sketsa desain gaun yang penuh warna tertempel
dibeberapa bagian dinding itu. Sertifikat beserta foto Sica terpampang
manis disana. Sembari menunggu membuat minuman, Jessica
mempersilahkan mereka untukduduk di sofa empuk berwarna krem.
Mata Kyuhyun pun tertarik dengan sebuah fotoyang terletak di
samping manekin, dimana terdapat Jessica dan juga wanita yangbaru
saja menelfonnya tadi pagi, Seohyun. Jessica terlihat berdiri di
sampingSeohyun, dimana Seohyun mengenakan gaun berwarna
putih - silver dengan panjangselutut. Seulas senyum terbuat di wajah
Kyu, bahkan ia sendiri sepertinya taksadar akan hal itu.

“Cantik” gumam Kyuhyunsingkat. Donghae yang tengah


asyik memainkan ponselnya itu terkejut saatKyuhyun menggumam
aneh.

“Siapa yang cantik? Takada wanita di sini, Jessica sedang


membuatkan minum kan untuk kita. Kau ini memujisiapa sih?” tanya
Hae dengan kening mengkerut.

“Ani, bukan siapa-siapa”jawab Kyuhyun. Seketika jawaban


yang ia berikan membuat Donghae curiga.

“Benar bukan siapa-siapa?Atau kau sedang memikirkan


seseorang, dalam otakmu?” kata Hae lagi.

“Tidak, tak ada yangsedang ku pikirkan. Sudah mainkan saja


lagi ponselmu” elak Kyuhyun. Tak lamakemudian datanglah Jessica
dengan dua gelas jus jeruk yang segar.

“Minumlah, sebelum es nyamencair, hehehe” ujar Sica.


Donghae hanya mengangguk dan langsung meneguk jusjeruk yang
dibuat Jessica itu.

“Kyuhyun-ssi, bisa kulihat proposal yang kau bawa?” tanya


Sica sambil melirik proposal berwarnaputih di samping Kyuhyun.
Dengan cepat ia ambil dan memindah tangankan proposalitu pada
Jessica.

“Mwo? Elegan dengansedikit sense kasual?” katanya


lagidengan nada menaik.
“Mmm, karena mobil yangakan diluncurkan termasuk tipe city
car, rasanyaakan lebih mudah dipasarkan dan dikenal jika
menggunakan tema itu. Atau kaupunya ide lain yang lebih cocok?”
kata Kyuhyun berbalik bertanya.

“Ani, ini sudah pilihanyang cukup baik. Seohyun juga bukan


tipe orang yang rumit dengan gayapakaiannya, ia pasti akan lebih
santai untuk CF ini” terang Sica dengansenyuman khasnya.

“Berarti tak ada masalahkan Jess? Atau ada lagi yang perlu
Kyuhyun persiapkan?” kata Donghae.

“Untuk masalah artis dansebagainya, kau bisa


mempercayakan sepenuhnya padaku. Kau bantu saja Kyuhyundalam
hal lainnya, Hae-ah”

“Jessica, bisakah kau--“

Saat mereka bertiga tengahberdiskusi, tiba-tiba seorang wanita


keluar dari satu ruangan dengan gaun putihmenjuntai. Ia
meneriakkan nama Jessica, namun saat ia menoleh ke arahnya
iajustru mendapati 2 pria yang duduk dengan wajah serius. Dan salah
satunya, matapria yang begitu ia kenali meskipun baru dua kali
mereka bertemu. Wanita itusedikit kaget dengan kedatangan orang-
orang yang menjadi tamu Jessica.

“Seohyun, waeyo?” tanyaSica saat tau Seohyun


memanggilnya dengan salah satu tangan memegangi gaun yangia
kenakan.

“A-Ani, tadinya aku inginminta tolong untuk menutup


risletingnya, tapi--“
“Biar aku saja yangmembantumu” potong Kyuhyun dengan
yakin.

Ucapan Kyuhyun membuatSeohyun terbelalak, sementara


Jessica dan Donghae juga ikut tersentak saatKyuhyun menawarkan
bantuan. Padahal baru saja Sica akan berdiri dan menghampiriSeo
untuk membantunya. Tanpa menunggu jawaban Kyuhyun berjalan
mendekatiSeohyun dan beralih ke belakang tubuh Seo untuk menutup
risleting gaunnya.Sudah pasti, pipi Seohyun berubah menjadi merah
tomat. Terlebih lagi saat tanpasengaja tangan Kyuhyun sedikit
menyentuh punggung putihnya, membuat hatinyaberdegup kencang.

“Sudah, apa ada yangkurang?” tanya Kyuhyun dengan


senyuman ramah. Seohyun hanya menggeleng cepat.

“Kalau begitu ayo cepatduduk. Kau juga Hyunnie, karena kau


juga akan turun langsung untuk project ini” ajak Sica.

Seohyun pun berjalanmendahului Kyuhyun, kemudian


mereka berdua duduk dengan posisi Kyuhyun disamping Donghae,
sementara Seohyun di samping Jessica.

“Ku pikir Seohyun sedangtidak bersamamu Sica” ujar


Donghae padanya.

“Justru ia sedang sibukkeluar masuk butikku. Ia sudah ada


jadwal showdi Jeju nanti” jelas Sica.
“Oh, begitu” kata haemengangguk. “Seohyun, kau tak apa
kan? Wajahmu kelihatan merah”

“Apa??? Aku??? Tidak, akutak apa. Lanjutkan saja


pembicaraannya” sahut Seohyun. Ia tidak boleh terlihatgugup, ini
sudah harga mati untuk menjaga harga dirinya.

“Aku tadi sudah membacaproposal CF perusahaan Kyuhyun.


Temanya elegan dan terdapat sense kasual, perpaduan dari keduanya.
Kausuka?” jelas Jessica pada Seohyun.

“Elegan dan kasual?Lumayan”

“Great, jadi kau positif menjadi model untuk Kyuhyun kan?”


kata Haebergantian.

Entah angin apa yangmembuat Seohyun mengangguk pelan di


hadapan mereka. Rasa ketidak sukaannya padakebanyakan pria
luntur tiba-tiba mengingat perusahaan milik Kyuhyun lah
yangmenginginkannya. Senyum Jessica dan Donghae terlihat sama,
bingo! Kyuhyunsendiri tersenyum simpul sambil memandang
Seohyun.

“Kau yang terbaik,Seohyunnie” bisik Jessica.

“Aku dan Kyuhyun sangatberterima kasih padamu” kata


Donghae sebagai rasa terima kasihnya.

“Tak usah berlebihan, akuhanya berusaha untuk profesional


tanpa memandang siapa orangnya” ucap Seohyun.
“Selalu itu alasanmu, takpernah berganti” sindir Sica.
“Tunggu di sini, akan ku tunjukkan beberapadesainku yang mungkin
cocok untuk tema kita”

“Biar ku bantu”

Dalam saat yang bersamaanDonghae dan Jessica melangkah


menuruni tangga menuju ke lantai bawah,meninggalkan Kyuhyun
dan juga Seohyun dalam kekakuan. Tidak, hanya Seohyun
yangmerasa kaku terhadap Kyuhyun. Ia merasa sedikit bodoh karena
membiarkan Jessicapergi meninggalkannya. Andai saja Hyoyeon
tidak sedang sibuk dengankeluarganya, mungkin sekarang ia
memaksa Hyo untuk duduk di sampingnya.

“Nona Seo?” ucap Kyuhyunmemecah kebisuan.

“Ya, tuan Cho?” balasSeohyun menggantung.

“Aku senang bisa bertemulagi denganmu, setelah percakapan


singkat di telfon tadi”

“Ah, ya, akupun sama”

“Sepertinya kau memangbenar-benar sibuk ya? Seorang super


model sepertimu rasanya sangat sulit untukbisa bertemu. Tapi aku
termasuk yang beruntung”

“Tidak juga tuan Cho. Kurasa akulah yang beruntung karena


bisa bertemu dengan seorang presdir yangpenuh dengan jadwal rapat
namun muda dan juga tampan sepertimu”
Ups!

Kata-kata pujian terhadapKyuhyun terlontar begitu saja tanpa


bisa Seohyun tarik kembali. Kyuhyun yangmendengarnya hanya
tersenyum kecil dan membalas ucapan Seohyun.

“Kau juga cantik, sangatcantik. Jujur saja, aku suka


penampilanmu dengan gaun putih yang kau kenakansaat ini. Seperti
pengantin wanita impian”

Lagi dan lagi, pujianKyuhyun semakin membuat perasaan


Seohyun gugup tak karuan. Saat ini ia berharapjika rasa ketidak
sukaannya pada pria muncul. Jika tidak, dengan cepat ia akanjatuh
cinta pada pria bermata coklat ini.

“Terima kasih” ujar Seosingkat. Ia tak tau harus berbicara


apalagi setelah ini.

Ponsel Kyuhyun yang iasimpan di saku tiba-tiba bergetar


diiringi dengan nada dering panjang. BaikKyuhyun maupun Seohyun
pun teralih perhatiannya pada benda yang menjadi sumbersuara itu.

“Ya, ada apa?”

“Kyu, bisakah kau ajak Seohyun untuk makan siang dulu?


Jessicakehilangan beberapa kertas desainnya, dan aku harus membantu
menemukannyasekarang juga”
“Mwo? Apa benar-benar hilang?”

“Kau pikir aku bercanda, eoh?”

“Bukan begitu, aku danSeohyun kan bisa membantu kalian


mencarinya. Tak perlu hingga keluar segala”

“Sudahlah, kau pergi makan siang saja dulu dengan Seohyun. Lagi
pulaSica bilang Seohyun belum makan siang, dan jam makan siang saja
sudah terlambatsekarang. Kalau dia pingsan bagaimana?”

“Ck, tak semudah itu. Mana ada orang langsungpingsan”

“Jadi bagaimana? Memangnya aku harus berkata apa huh?”

“Mana bisa akumelakukannya, Seohyun sedang fitting


gaunJessica”

“Suruh saja dia ganti baju, dasar bodoh. Cepat sana, nanti kalau
sudahketemu akan ku hubungi. Jaljayo”

Akhirnya, Kyuhyun hanya menatap kesal ponselnyakarena


Donghae menutup telfonnya sepihak. Dan kini, ia mendapati mata
bulatSeohyun menatapnya dengan penuh tanya.

“Apa ada masalah, tuanCho?” kata Seohyun memberanikan


diri.

“Donghae baru sajamenelfonku, ia bilang Jessica kehilangan


beberapa desainnya” terang Kyuhyun.Seketika kening Seohyun pun
berkerut.

“Jinja? Rasanya takmungkin. Jessica selalu ingat dimana ia


menyimpan barang-barang pentingmiliknya” gumam Seo.
“Molla, Hae hanyamengatakan itu. Dan aku tak tau ia
berbohong atau tidak” sahutnya. “Yang pasti,ia memintaku untuk
mengajakmu makan siang”

“Ne? Kau bilang, makansiang?”

“Iya, Sica bilang kaubelum makan siang. Jadi, apa kau


bersedia untuk makan siang bersamaku?”

“Err, ku rasa itu bukan halyang buruk” jawab Seohyun. “Beri


aku waktu untuk mengganti baju ini”

“Perlu ku bantu untukrisletingnya?”

“Ani, kali ini tidakperlu”

Tanpa menunggu lagiSeohyun langsung berdiri dan berjalan


cepat dengan menjinjing gaunnya menuju keruang ganti. Mata
Kyuhyun memandangnya dengan penuh kekaguman.
KecantikanSeohyun begitu alami dan membuatnya terpesona. Hanya
terpesona, karena Kyuhyunsendiri menganggap Seohyun sebagai
relasi kerjanya saja.

Setelah muncul denganpakaian santainya, Seohyun dan


Kyuhyun lantas turun untuk pergi meninggalkanbutik Jessica.
Tadinya mereka berniat untuk pamit terlebih dahulu, namun
karenabatang hidung kedua orang itu pun tak nampak akhirnya
Kyuhyun memilih untukmeninggalkan pesan pada salah satu pegawai
butik di sana. Setelah itu, mobilhitam Kyuhyun membawanya dan
juga Seohyun pergi untuk makan siang.
“Kita akan berhasil lagikali ini” ucap Donghae pada Jessica.
Pandangan matanya terarah pada mobil Kyuyang sudah melaju.

“Tentu, meskipun aku yakinSeohyun agak sedikit curiga


dengan alasan yang ku pakai. Akan ku buat diamenyukai Kyuhyun
secepat mungkin, kalau perlu sebelum CF Kyuhyun tayang ditelevisi”
kata Sica dengan optimis.

“Ah, kalau kita berhasilmelaksanakan tahap selanjutnya


berarti kita akan mencetak hatrik. Aku juga bisamempercayakan
Kyuhyun pada Seohyun tanpa risau lagi”

“Tapi, apa Kyuhyun akanmenyukai Seohyun? Aku tak ingin


perasaan Seohyun bertepuk sebelah tangan, danaku juga akan merasa
bersalah karena menjadi penghubung dirinya dan juga Kyu”

“Ku jamin tak akan terjadihal yang seperti itu. Dia lama untuk
jatuh cinta, namun ia akan lama untuksetia pada satu wanita. Hingga
ada lain hal yang membuatnya berpaling, meskipunitu sulit”

“Cih, sok tau sekali kau? Kalaukau sendiri, memangnya sudah


punya target?” ledek sica sambil memicingkanmatanya.

“Kau masih bertanya?Sedangkan kau tau target ku siapa?”

“Nugu?”

“Wanita berambut panjangberwarna pirang, berkulit putih,


yang sedang berdiri di sampingku. Tidak, yangsedang berbicara
denganku saat ini”

Jessica terpaku saatmendengar keterus-terangan Donghae di


depannya. Sedetik kemudian Sica hanyatertawa kecil meladeni
ucapan Hae.
“Baiklah, ayo kita makansiang bersama, nona Jung. Aku tidak
mau kalah dengan Kyuhyun dan juga Seohyun”

“Ayo, siapa takut?”

Yah, seperti yang dilihatsekarang ini. Donghae dan Jessica


mengumpat dibalik lemari berukuran besar yangmembuat mereka tak
berhasil ditemukan oleh Kyuhyun dan juga Seohyun. Jessicajuga
meminta agar karyawannya tutup mulut, berpura-pura tak tau tempat
merekabersembunyi. Dan tentang desain yang hilang, alibi itu
terpaksa mereka gunakanagar Kyuhyun dapat menghabiskan waktu
dengan Seohyun.

Semoga saja itu berhasil.

***

Mobil Kyuhyun terparkirdibawah sebuah pohon rindang. Di


pinggir sungai kota dengan cuaca yang cukupbaik membuat Seohyun
meminta Kyuhyun untuk makan di luar restoran. Tentu sajaKyuhyun
menerimanya, ia sendiri juga menyukai alam bebas. Satu kecocokan
yangcukup berarti antara mereka berdua. Seohyun terlihat sibuk
sendiri denganmakanannya tanpa mengidahkan Kyuhyun yang
berada di sampingnya. Seperti biasa,ia tak akan menyapa sebelum
disapa.
“Tak ku sangka masih adapemandangan yang indah di kota
yang sibuk seperti ini” gumam Kyuhyun untukmenarik perhatian
Seohyun. Ia tekuk salah satu kakinya, sementara kaki yangsatunya ia
selonjorkan.

“Mmm”

“Bagaimana kau tau tempatyang bagus seperti ini? Apa kau


masih punya waktu luang untuk berjalan-jalansendirian?” tanya
Kyuhyun lagi.

“Mudah, Hyoyeon yangpertama kali membawa ku ke sini”

“Benarkah?”

“Itu benar”

Kejadian seperti iniselalu saja terulang. Seohyun tak pernah


memberikan jawaban yang panjang, atauberbalik menanyakan
tentang Kyuhyun setelah Kyuhyun menyapanya. Karena tak adahal
lain yang dapat ia lakukan, ia memilih untuk mempertanyakan
alasannya.

“Lalu apa sushi nya sangat enak hingga kaumelupakan


keberadaanku?” sindir Kyuhyun yang membuat Seohyun sedikit
tersedak.

“Aku tak akan lupatentangmu, tuan Cho. Sungguh” balas


Seohyun dengan sedikit cuek.

“Kalau begitu, bisakah kautak mengacuhkanku?” pinta nya


dengan nada halus.
“What? Mengacuhkanmu? Siapa yang mengacuhkanmu,
huh??? Kalau aku takmengacuhkanmu aku tak akan menjawab semua
pertanyaanmu!”

“Itu yang ku tangkap darisikapmu. Aku berusaha untuk


bersikap sebaik dan seakrab mungkin tapi ku rasajustru kau sedikit
tidak nyaman dengan perlakuanku padamu. Apa aku terlihatburuk
dimatamu? Apa aku melakukan sebuah kesalahan yang membuatmu
sepertimenutup diri padaku, nona Seo Joohyun?”

Sesaat rasa keal karenaKyuhyun mengatakan jika ia


mengacuhkannya pun menghilang. Alis matanyamengendur seiring
dengan raut wajah Seohyun yang berubah menjadi sendu.
Kyuhyuntak ingin mengatakannya, namun perasaan mejanggal terus
membayangi dirinyasejak pertama kali bertemu dengan Seohyun di
bar. Jika orang lain menganggap ia memperhatikan Seohyun
denganbaik, ya, Kyuhyun mengakui jika ia melakukannya.
Alasannya? Ia tak tau, yang iatau ia hanya ingin melakukannya. Ingin
menjadi lebih dekat dan membuat Seohyunbersikap seolah Kyuhyun
adalah sahabatnya.

Seohyun memalingkanwajahnya dari Kyuhyun, tak ingin pria


itu menatap jelas dirinya. Satu bungkus sushi yang tadi ia makan ia
letakkan disampingnya, kemudian ia menelan air ludahnya karena
mendadak ia merasa takut.Masa lalu itu..

Flash back
Seohyunyang masih berumur tengah asyik bermain dengan
bonekanya di dalam kamarbernuansa pink. Boneka barbie yang ia genggam
sedari tadi terus ia pandangisembari ia sisir hingga rambut boneka itu
menjadi terlihat rapih. Namuntiba-tiba terdengar suara teriakan dari ruang
tamu, dan membuat Seohyunlangsung panik.

“Pergikau! Pergi!!!”

“Astaga,Ibu!!!”

Kakikecil Seohyun pun bergerak lari dengan langkah-langkah


kecilnya. Hatinya begituwas-was, ia sangat yakin jika kini Ibunya sedang
dalam bahaya. Pipi nya yanggembul kini mulai memerah, mata bulat
Seohyun yang memandang ke arah ke depansudah mulai berair. Hanya ada
satu sosok yang terbayang dalam pikirannya, priayang Ibu nya katakan
sebagai ayah dari Seohyun.

“Ibu?!”seru Seohyun.

“Seohyun-ah,masuklah nak, jangan keluar dari sana! Ka!!!” kata


Ibunya dengan begitukhawatir.

“Tidak,jangan suruh anak itu masuk! Aku ingin bertemu


dengannya!!!” larang pria itudengan suara lantang.

“Seohyun!Cepat masuk!!! Dan kau, jangan pernah datang lagi ke sini!


Dasar kau laki-lakibaj*ngan!!!”

“Akuhanya ingin bertemu dengan anakku!!! Aku ini Ayahnya!!!”

“Anakkutidak akan pernah punya Ayah yang melepas tanggung


jawabnya sebagai Ayah!!!”
“Itumasa lalu! Lagi pula aku tidak akan pernah melakukannya jika
kau bukanlahseorang wanita malam!!!”

“Diamkau!!!”

Sebuahtamparan keras melayang dari tangan Ibu Seohyun ke pipi kiri


pria itu. Wanita paruhbaya itu sudah menangis karena tak mampu menahan
emosi dan juga kesedihannya.Ia tak akan melakukannya jika pria yang ada
di hadapannya ini takmerendahkannya, tak mengingatkannya akan masa
lalu. Sementara itu kedua mataSeohyun juga mulai meneteskan air mata,
membasahi pipi gembul putihnya. Gadiskecil ini tercekat melihat apa yang
ada saat ini tanpa mengeluarkan sepatahkatapun.

“Masihberani kau menampakkan dirimu di depanku, dengan alasan


ingin melihat anakkita? Sudah puas kau menghina ku?? Sudah puas kah kau
membuat ku terpuruksemakin dalam??? Sudah puaskah kau membuat
anakku melihat semua ini, hah?!”ucap Ibu Seohyun yang masih penuh
dengan amarah.

“A-Aku..”

“Dulu,saat aku bertemu denganmu, aku memang wanita malam.


Menjajakan diriku pada lelakihidung belang, agar aku bisa memenuhi
kebutuhan hidupku. Tapi aku tidak pernahmelakukan hal itu selain
denganmu, denganmu! Kau yang membuat hidupkuhancur!!!”

“Dengar,aku hanya ingin--“

“Apayang ku lakukan padamu semasa kita kenal dulu tak cukup? Apa
kebaikan yangsudah ku lakukan terhadapmu, justru membuatmu merasa jika
kau berhak atas semuayang ada pada diriku??? Ya tuhan..”
Seohyunkini sudah terduduk, kaki nya tak mampu lagi membuatnya
berdiri setelah melihatIbunya terus menangis karena Ayahnya. Umur nya
masih terlampau kecil, tapiTuhan mentakdirkan nya untuk menerima
kenyataan pahit. Bibir mungilnyamenggumamkan satu nama, satu kata,
yang rasanya sudah seperti menyayat hatinyasendiri.

“Ibu..”

“Janganmenangis Ibu..”

End of Flashback

Tak terasa bulir-bulir bening itu sudah jatuh darimata Seohyun.


Nafasnya sudah sesenggukkan, dan itu terdengar jelas di
telingaKyuhyun. Trauma akan masa lalu membuat Seohyun
terbebani. Kyuhyun pun menatapdalam Seohyun dengan rasa heran,
ada apa dengan wanita ini? Apakah pertanyaannya terlalu membuat
Seohyun merasa sakit hati?

“Seohyun-ssi, kau takapa?” tanya Kyuhyun dengan berhati-


hati. Tak ada jawaban yang Seo berikan, iahanya menundukkan
kepala dengan air mata yang terus terjatuh.

“Aku minta maaf, ku rasapertanyaan dan ucapanku tadi


terlalu menyinggung dirimu. Sungguh, aku takberniat untuk
membuatmu seperti ini” sambungnya lagi.
Masih saja sama, dan halini membuat Kyuhyun semakin
merasa bersalah terhadap Seohyun. Batinnya mulaimerutuki
kebodohan yang sudah ia lakukan. Ia baru bertemu dengan Seohyun,
namunkini ia sudah melihat Seohyun menangis, bahkan ia sendiri
yang menjadipenyebabnya.

“Seohyun-ssi, aku--“

“Kyuhyun”

Nama itu keluar dari bibirSeohyun di tengah tangisannya.


Terdengar pelan dan penuh kesedihan. MataKyuhyun membulat saat
ia mendengar namanya disebut oleh Seohyun. Ia pun
dudukmendekati Seohyun agar dapat melihat wanita ini lebih jelas.

“Ya, Seohyun?” ucapKyuhyun yang kini mulai berbicara


informal padanya.

“Kyuhyun, aku..”

Belum selesai Seohyunbicara, tiba-tiba Seohyun kembali


menangis lebih keras dibandingkan sebelumnya.Hati kecil Kyuhyun
tak tega melihat hal ini, dan sebuah keinginan pun munculdalam
dirinya. Perlahan ia menggerakkan tangannya untuk merengkuh,
membuatSeohyun menjadi lebih dekat sedekat mungkin. Dan tangan
kiri Kyuhyun bergerakperlahan ke belakang punggung Seohyun. Ya,
Kyuhyun memeluk Seohyun dengan penuhkelembutan dan juga
kehangatan. Seohyun seperti mengikuti Kyuhyun, ia
senderkankepalanya di dada bidang Kyuhyun tanpa memberi
penolakan sedikitpun. Skinship pertama yang sangat berarti.

“Seohyun, aku tak ada niatuntuk menyakitimu”

“Aku yang salah, maafkanaku, Kyuhyun”


CHAPTER 4
Excuse Me Miss!

(Chapter4)

- Excuse Me Miss! -

Kyuhyun terkesiap saat Seohyun mengucapkan maaf padanya.


Untuk sesaat gerakan lembut tangan Kyuhyun yang mengelus rambut
panjang Seohyun terhenti. Pertanyaan baru kini munculdalam benak
Kyuhyun tentang Seohyun. Wanita ini selalu saja memberikan
misteriyang membuatnya merasa bingung, bagaimana cara agar
Kyuhyun dapat berhubunganbaik dengannya.

“Kenapa kau meminta maaf?Kau tak salah, aku yang salah


sepenuhnya. Aku merasa jika kau tidakmenginginkan kehadiranku,
karena itu aku bertanya” kata Kyuhyun mencoba untukberterus
terang.

“Tolong maafkan aku,jangan bertanya alasan ku


melakukannya. Aku tidak bisa” sahut Seohyun yangmasih menangis
dalam pelukan Kyuhyun.

Seohyun mengatakannyadengan nada memohon pada


Kyuhyun. Karena tak mungkin ia tanyakan lagi, ia hanyamampu
menenangkan Seohyun dengan kontak fisik yang tak henti Kyuhyun
lakukanpada Seohyun. Pelukan yang Kyu berikan pada Seo ia
renggangkan sesaat agar iadapat berbicara dengan Seohyun sambil
melihat wajah manisnya.

“Ku rasa kondisimu kurangbaik jika kita kembali ke butik


Jessica dan melanjutkan pembicaraan iklannya”ucap Kyuhyun.
Seohyun menghapus air matanya yang masih membasahi
pipinya,kemudian menggeleng cepat.

“Aku tidak apa-apa, kautak perlu khawatir” balas Seohyun.

“Tidak, lebih baik kauberistirahat dan tenangkan dirimu. Akan


ku antarkan kau pulang”

“Tidak usah, kita ke butiksaja. Jessica dan Donghae pasti


sudah menemukan kertas desainnya”

“Jika kau tidakmengizinkan ku untuk tau yang sebenarnya


tentang dirimu, setidaknya biarkan akubersikap baik padamu.
Perasaanmu pasti sedang tertekan, kau butuh waktu
untukmengembalikannya seperti semula”

Seohyun hanya terdiamdengan menatap nanar Kyuhyun yang


terlihat sangat memperdulikannya. UcapanKyuhyun menyiratkan
perhatian yang dalam untuk seukuran teman yang baru sajasaling
kenal. Kini, senyuman kecil dan tulus itu muncul dari wajah
Seohyununtuk kebaikan yang telah Kyuhyun berikan.

“Kau habiskan saja dulumakan siangmu, setelah itu baru kita


pulang”

“Ne”
Layaknya anak kecil yangmenurut terhadap perkataan
gurunya, Seohyun kembali melahap sushi yang sempat ia biarkan
disampingnya tadi. Kyuhyun tidak beranjak untuk menjauh dari sisi
Seohyun, iatetap di sana dengan terus memperhatikannya. Tak ada
lagi air mata, tak adalagi wajah yang begitu terlihat muram dari
Seohyun. Dia berhasil, pikirKyuhyun.

Setelah makan siang merekaberupa sushi sudah habis,


merekalantas menuju mobil Kyuhyun untuk segera pulang. Butuh
waktu sekitar 45 menituntuk sampai ke tempat tujuan mereka. Tak
ada percakapan berarti yang dilewatioleh dua insan ini selama berada
di dalam mobil. Awalnya Seohyun meminta agarKyuhyun
mengantarkannya sampai lobi saja, namun karena Kyuhyun kembali
memaksaakhirnya Kyuhyun mengantarkan Seohyun hingga tepat di
depan apartemen milikSeohyun.

“Kau begitu baik padaku”ucap Seohyun dengan sedikit


berbasa-basi.

“Terima kasih, aku senangmendengarnya” balas Kyuhyun


penuh canda.

“Apa setelah ini kau akanbenar-benar kembali ke butik Sica?”

“Tak mungkin aku kembalike kantor tanpa memberitahukan


hal ini pada Donghae. Aku juga tak ingin membuatJessica khawatir
tentangmu” sahut Kyu lagi.

“Maaf karena membuat murepot, kalau seperti ini proyek iklan


mu akan berjalan terlambat bukan?” kataSeo. Ia mulai khawatir jika
Kyuhyun akan kecewa terhadapnya.
“Aku akan lebih repot jikakondisi mu memburuk dari pada
ini”

You’re already blushing, Seohyun!

“Masuklah”

“Tidak, aku akan masukjika kau sudah pulang”

“Mana ada wanitamengantarkan kepergian seorang pria?”

“Karena belum ada makanyaaku akan melakukannya


terhadapmu”

“Baiklah, kalau kau memangingin membuat sejarah


denganku. Aku pergi dulu, Seohyun-ah”

Setelah memberikananggukan, Kyuhyun tersenyum dan mulai


melangkah untuk menjauh dari Seohyun.Baru beberapa langkah ia
lewati, suara lembut Seohyun memanggil namanya untukkembali
menoleh pada si pemilik suara tersebut.

“Kyuhyun!”

“Mmm?”

“Terimakasih”

“Untuk?”
“Mengajakku makan siang,mengantarkanku pulang, dan yang
paling utama..”

Kyuhyun mengernyitkan dahinyamendengar ucapan Seohyun


yang menggantung.Kemudian Seohyun kembali
melanjutkanucapannya.

“Karena kau mau menerimaku”sambungnya.

“Menerimamu?” tanyaKyuhyun.

“Iya” jawab Seohyun polos. Kyuhyunmasih tidak mengerti


dengan apa yang dikatakan oleh Seohyun. Namun ia tidakberniat
untuk mengusiknya lebih dalam lagi.

“Kalau begitu, aku pergi dulu”

“Ne”

“Jaga dirimu”

“Ne”

Seohyun menatap Kyuhyun dari sisibelakang, melihat


punggung Kyuhyun yang tegap dan juga cara berjalannya yang
sangatmanly. Senyum yang ia berikan untukKyuhyun masih saja
tergambar di wajahnya, tak hilang meskipun sekarang Kyuhyunsudah
benar-benar tak terlihat lagi. Traumanya akan masa lalu seakan
terhapusketika kembali mengingat rasa hangat dari pelukan Kyuhyun.
Sejak kejadian itu,Seohyun tak pernah berhubungan atau melihat
sang Ayah lagi. Ia tak pernahmemiliki teman oria yang benar-benar
baik seperti Hyoyeon dan Jessica. Namunsepertinya kali ini berbeda.

***

“Mwo?Kau mengantarkannya pulang???”

“Iya, memangnya kenapa?”

“Kau kan tau urusan kita kali inibelum selesai! Jika


pembicaraan kita sudah clearsemua, baru kau antar dia pulang dan
kembali bertemu saat pembuatan CFnanti! Mau kau berlibur
dengannya, kencan sekalipun tak apa, aku tak peduli!”

“Tapi ia sedang dalam kondisi yangtak baik. Ia butuh waktu


untuk menyendiri atau sekedar menenangkan dirinya”

Donghae dan Jessica saling menatapsatu sama lain, kemudian


kembali menatap Kyuhyun yang duduk di depan mereka.Kyuhyun
sudah kembali ke butik milik Jessica, dan mereka bertiga berkumpul
lagidi ruangan yang sempat mereka tempati sebelum pergi makan
siang.Tim pencetusyang merencanakan jadwal makan siang Kyuhyun
dan Seohyun pun menghelanafas.Mereka kecewa, namun baik Hae
maupun Sica tak bias menampakkan raut wajahitu.

“Memangnya Seohyun kenapa? Kaumelakukan sesuatu


padanya?” tanya Sica dengan nada curiga. Pertanyaan yangtepat
sekaligus cocok untuk mengalihkan pikirannya sendiri karena
gagalakanrencananya.
“Ku rasa Seohyun akanmenceritakannya sendiri padamu”
sahut Kyuhyun enteng.

“Benarkah? Kalau begitu akan kutanya pada nya nanti” balas


Sica.

“Lalu, bagaimana dengan yang satuini?Tetap mau dilanjutkan


tanpa Seohyun atau bagaimana?” kata Donghae sembarimengangkat
proposal CF milik Kyuhyun.

“Tak ada pilihan, ayo kitalanjutkan” jawab Jessica dengan


cepat.

“Tak ada pilihan bagaimana?”

“Bukannya sudah ku katakan padakalian jika Seohyun akan


sangat sibuk dengan jadwal fitting baju dan fashion showselanjutnya di
Jeju?”

“Memangnya kapan?”

“2 minggu lagi”

“Yah, kalau begitu lanjutkan lah.Kyuhyun, ayo jelaskan


proposalmu lebih detail pada Jessica. Nanti kalau sudahbaru kau lihat
beberapa desain nya”

Kyuhyun tak ambil pusing dengan halitu, ia hanya mengikuti


pembicaraan mereka dengan santai. Meskipun ia akui jikaia seperti
merasa kehilangan suatu hal, wanita yang sempat ia lihat
fotonyabersama Jessica, Seohyun.

***
“Aku pulang!”

“Oh, Hyoyeon!”

Dengan cepat Seohyun yang sedangduduk santai dengan


majalah di tangannya pun langsung berlari ke arah Hyoyeon.Hyo
terlihat begitu repot dengan beberapa kantung bawaan yang ia bawa
di keduatangannya, namun Seohyun membiarkan hal itu dan
memeluk Hyoyeon seakan sudahlama tak bertemu. Sebuah sambutan
hangat yang biasa mereka berikan untuk satusama lain.

“Kenapa lama sekali?Coba lihat,sekarang sudah jam berapa?”


ucap Seohyun yang berpura-pura kesal.

“Ara-ara, sekarang jam 10malam.Puas?” jawab Hyoyeon


meladeni candaan Seohyun.

“Kemana saja kau hari ini?Dan cobalihat, kantungan yang kau


bawa juga tak sedikit.Apa saja isinya? Apa kaumembawa oleh-oleh
untukku???”

“Bantu aku dulu untuk membawa semuaini ke ruang tamu, ini


berat sekali tau. Untung saja apartemen ini ada lift nya, kalau tidak
mati aku naiktangga hingga lantai 11”

Seohyun tertawa kecil sebelumakhirnya membantu Hyoyeon


membawa barang-barangnya.Tubuh kedua wanita itu punterhempas
bebas ke sofa empuk yang berada di tengah apartemen.Kemudian
Seohyunkembali mengambil dan melihat kantung bawaan yang Hyo
bawa.

“Whoa, bagus sekali! Kaumendapatkannya dari siapa???”


tanya Seohyun dengan kagum. Jam tangan itu iapakai tanpa meminta
izin dulu terhadap Hyo.

“Dari pemilik toko, setelahmemberikan beberapa lembar won


untuk mendapatkan jam tangan itu. Aku saja belummemakainya, kau
malah sudah seperti pemilik aslinya” ledek Hyo.

“Bukannya kau lebih suka warnakuning dibandingkan warna


silver?Ya sudah biarkan ini untukku” rajuk Seohyun.

“Tentu, ambillah.Itu sengaja kubelikan untukmu, supaya aku


tak kena marah karena tak menemani mu ke butikJessica tadi” sahut
Hyo dengan senyuman lebar.“Bagaimana CF nya?Sudah
dapattanggal jadi?”

“Belum”

“Lalu apa saja yang kalian bicarakandi sana? Kyuhyun dan


Donghae datang ke sana juga kan?”

“Molla, cuma begitu-begitu saja kok”

“Tapi Kyuhyun nya tidakbegitu-begitu saja kan?”

Seohyun hanya diam saat Hyoyeonmenggoda nya dengan


mengingatkan akan Kyuhyun. Pipi nya mendadak menjadi
merahlagi, seperti saat Kyuhyun berpamitan padanya.Hyoyeon pun
tersenyum gelimendapati Seohyun yang memerah itu, seperti
makanan empuk buatnya.
“Wah wah wah, ternyata benar yaperkiraan ku?Harusnya aku
menyuruh Jessica untuk merekam kemesraan mu danpresdir Cho itu
ya?” kata Hyo lagi.

“Kemesraan apa?Aku tak melakukanapapun!” elak Seohyun


dengan nadameninggi.

“Kalau tidak melakukanapapun kenapa kau mendadak diam


begitu? Aku juga wanita, meskipun kadangterlihat tidak feminim tapi
setidaknya aku tidak kehilangan naluri ku sendiri”

“Aish, kau ini” gerutuSeo. “Aku menangis, di depannya”

“Mworago? Kau menangis???Waeyo??? Apa Kyuhyun


melakukan sesuatu padamu??? Dia tidak memukul atau
apapunkan???” tanya Hyo dengan beruntun.

“Tidak, justru dia sangatlembut. Kau tau Hyo, dia sangat


berbeda”

“Maksudmu?”

“Hanya dia yang pedulipadaku, meskipun dia baru


mengenalku. Aku suka melihat sorot matanya yanghangat itu”

Hyoyeon pun tersenyummendengar pengakuan dari Seohyun,


yang tak biasanya ia katakan meskipun dalamkondisi apapun. Ia bisa
melihat wajah Seohyun yang tengah tertunduk sepertimerenungkan
sesuatu. Hyo tau, setelah semua ini terjadi pasti akan berubah.Semua
sisi dingin Seohyun akan runtuh seiring kedekatannya dengan
Kyuhyun.Sepertinya ia harus memberi tahukan ini pada Jessica dan
juga Donghae, sekedarmemberi tau jika ada progress baikyang telahh
mereka buat. Hyo menepuk pundak Seohyun pelan, kemudian
kembaliberucap.

“Aku tak inginmengguruimu, hanya ingin memberi sedikit


saran. Lakukan senatural mungkin,jangan kau tutupi apapun darinya.
Kau belum memberi taukan semuanya kan?”

“Mmm, aku menangis karenaaku teringat hal itu, tapi aku tak
bisa”

“Cepat atau lambat, kaupasti mampu menjelaskannya pada


Kyuhyun. Aku yakin dia orang yang baik, kaumeyakini nya juga?”

“Entahlah, mungkin iya”

“Kalau begitu, lebih baiksekarang kau ke kamar dan.. Oh,


simpanlah ini, hampir saja aku lupa”

Dengan cepat Hyoyeonmengeluarkan sebuah kotak berwarna


hitam bertuliskan sebuah merk ternama. Sudahbisa ditebak jika di
dalam kotak itu pasti terdapat barang mahal. Seohyunmenatap kotak
itu heran.

“Apa ini?” tanya nyasambil kembali melihat kotak yang sudah


berada di tangannya itu.

“Kau akan tau nantisetelah kau memberikannya pada


Kyuhyun” jelas Hyo.

“Ini, untuk Kyuhyun? Ya,apa kau menyukainya Hyo???”


tanya Seohyun lagi dengan kaget.
“Menurutmu? Tentu saja tidak,mana mungkin Kyuhyun
menyukai wanita sepertiku?Lagi pula aku membeli nya juga tidak
menggunakan semua uangku, berbagi denganuang Sica dan..”

“Dan apa?”

“Meminta sedikit uangnyayang ada di atm, kekeke”

“Astaga, Kim Hyoyeon!Belum juga syuting sudah memberi


hadiah segala, sudah begitu menggunakan uangku pula!”

“Ku jamin kau tidak akanmenyesal ikut patungan bersama


kami! Kau cerewet sekali sih, sudah sana tidur!Aku mandi dulu,
badanku lengket sekali”

Hyoyeon langsungmelenggang sendirian menuju ke kamar


mandi yang terletak dekat lemari buku.Sementara itu Seohyun hanya
menurut, melangkah menuju ke kamar kesayangannyadengan
membawa jam tangan dan kotak hitam dari Hyoyeon. Ia simpan
kotak itu diatas meja nakas lampu tidurnya, bersampingan dengan
ponsel nya yang tanpa iasadari ada sebuah pesan masuk untuknya.

From: Cho Kyuhyun

Apa kau sudah tidur?

Donghae dan Jessica takmempermasalahkan mu saat aku kembali ke butik.


Sica akan segera menghubungiHyoyeon untuk kejelasan kelanjutan cf nya.
Jadi, tak ada yang perlu kaukhawatirkan.
Tidurlah, ku harap hanya mimpi indahyang menemani mu saat kau tidur
nanti.

“Kyuhyun”

Nama itu kembali Seohyungumamkan setelah membaca pesan


singkat yang ia terima dari Kyuhyun. Hatinyamerasa senang,
meskipun itu hanyalah sebuah pesan sederhana. Satu kalimatterakhir
yang ia baca, Seohyun akui jika ia benar-benar menyukainya. Ia tak
tauapakah ini cara Kyuhyun bersikap perhatian dan menghormati
seorang wanita atausecara khusus hanya kepada dirinya.

“Gomawo” sambung Seohyunlagi.

Masa bodo, ia tak pedulijika Kyuhyun bersikap sama kepada


semua wanita yang ada di dalam hidupnya. Yangia pedulikan hanya
satu, sebuah kehangatan yang Kyuhyun tawarkan kepadanyaharus ia
terima. Ya, itu adalah pilihan yang paling baik untuk Seohyun,
baikuntuk masa lalu maupun masa depan yang tak ia tau bagaimana
akhirnya.

***

Pagi hari, waktu yangbiasanya selalu Seohyun lewati karena


kebiasaan buruknya bangun siang. Kali iniseperti nya adalah sebuah
pengecualian, Seohyun bangun jauh lebih pagi dibandingkan
Hyoyeon yang masih terlelap dalam mimpinya. Bergegas mencuci
mukaagar terasa lebih segar, lalu beralih menuju dapur untuk
membuat sarapanpraktis agar tak memakan waktunya.

Setelah menghabiskan waktuyang cukup lama untuk mandi,


Seohyun muncul dengan mengenakan baju handukdengan rambut
panjangnya yang tergulung handuk putih. Dia berdiri di depansebuah
lemari bajunya yang berukuran besar dan tengah sibuk memilih
pakaianyang akan ia gunakan.

“Aku harus memakai bajuyang seperti apa ya?” tanya Seohyun


pada dirinya sendiri sembari memperhatikanbaju - bajunya yang
tergantung rapih.

“Aku kan tidak taubagaimana selera Kyuhyun, nanti kalau aku


salah kostum bisa-bisa dia menyuruhkuuntuk langsung pergi”
sambungnya lagi.

“Aish, kenapa harustergantung dengan nya?! Memangnya dia


siapa ku??? Seohyun, kau bodoh”

Karena memutuskan untukmengambil langkah cepat,


Seohyun akhirnya memilih sebuah dress dengan lenganhingga siku
tangan berwarna putih kecoklatan. Warna yang cocok dengan bola
mataSeo yang berwarna coklat. Tak mungkin seorang model seperti
nya tampil biasa,ia selalu menawan dengan apapun yang ia kenakan.

Semua nya selesai! Seohyunburu-buru untuk keluar dari


rumahnya dan masuk ke dalam taksi yang sudah iapesan. Tak lupa ia
bawa kotak hitam yang berada di atas meja nya denganberhati-hati.
Wanita ini benar-benar tidak meninggalkan pesan sama sekali
untukHyoyeon. Dan taksi itu pun membawaSeohyun menuju ke
sebuah kantor perusahaan besar, COS Motors.

Tak sulit bagi Seohyununtuk pergi ke tempat ini, cukup


mengantongi nama perusahaannya saja semuaorang pasti sudah tau.
Bahkan ia sendiri tak memberi tau Kyuhyun terlebihdahulu jika
Seohyun ingin menemuinya. Kaki jenjang Seohyun baru saja
melangkahke dalam lift yang membawanya ke lantai atas, menutup
pintunya, dan menungguhingga sampai. Namun tanpa ia sadari,
ternyata Kyuhyun baru saja turun kelantai bawah dari lift yang
berbeda. Ia terlihat tergesa-gesa dan di kawalbeberapa orang
pegawainya, kemudian berjalan menuju mobil sedan hitam yang
akanmembawa Kyuhyun pergi.

“Annyeong haseo, apa benarruangan Presdir Cho Kyuhyun di


sini?” kata Seohyun pada sekretaris Kyu.

“Ne, anda benar. Maaf,anda siapa?” balas sekretaris Kyuhyun


dengan sopan.

“Aku Seohyun, teman dariKyuhyun. Bisakah aku bertemu


dengannya sebentar?”

“Apa sebelumnya anda sudahmembuat janji untuk bertemu


dengan beliau nona?”

“Tidak, aku sengaja datangtanpa memberi tau dia”

“Ah, maaf sekali nona,Presdir Cho baru saja keluar


meninggalkan kantor untuk dinas ke luar kota”
“Apa? Dinas ke luarkota???”

“Iya, itu benar. Beliausedang melakukan kunjungan monitoring


disalah satu cabang baru di sana”

Dalam hitungan detikSeohyun langsung kecewa dan


kehilangan semangatnya. Ia sengaja bangun pagi agarbisa bertemu
dengan Kyuhyun, namun Kyuhyun malah tak ada di tempat.
Kesannyabegitu mendadak sekali, padahal kemarin ia masih bertemu
dengannya.

“Kalau boleh tau, kemanadia pergi?” ucap Seohyun pelan.

“Ke Pulau Jeju nona” jawabwanita itu singkat.

“Untuk berapa lama?”

“Menurut informasi yangsaya dapat seharusnya hanya


seminggu, namun biasanya Presdir Cho selalu kembalilebih lama
karena beliau sangat ingin memastikan semuanya akan baik-baik
sajasetelah beliau pergi”

“Ah, begitu” kata Seohyundengan nada kecewa.

“Apa perlu sayamenghubungi Presdir mengenai kedatangan


anda nona?” tawar sekretaris Kyuhyun.Ia dapat melihat raut kecewa
Seohyun.

“Anio, tidak usah. Kalaubegitu aku pergi, terima kasih”

Dengan langkah gontaiSeohyun berbalik arah untuk turun dan


pergi dari kantor milik Kyuhyun itu.Pikiran nya jadi buruk, hanya
terus menekuk wajahnya tanpa menyapa orang-orangyang menyadari
keberadaannya.

***

Mobil hitam yang Kyuhyuntumpangi sudah berhasil


membawanya menuju ke bandara. Ia sudah duduk dengannyaman di
salah satu kursi empuk dengan jendela yang berada di sisi
kanannya.Kyu menyukai pemandangan bebas, membuatnya merasa
jauh dari beban apapun.Dirinya memang tak apa saat ini, namun ia
merasa jika hatinya seperti tergangguakan sesuatu. Tak enak, dan
yang saat itu ia pikirkan hanya Seohyun. Iamembuang nafasnya pelan
dengan memejamkan matanya untuk sesaat.

“Aneh, kenapa tiba-tiba akuterpikirkan Seohyun?”


gumamnya. Seketika bayangan Seohyun yang menangis saatmereka
makan siang bersama kemarin terbesit di pikirannya. Membuat
Kyuhyunsemakin tak nyaman.

“Ku rasa menelfonnyasebentar tak akan mengganggu


waktunya”

Kyuhyun mengambilponselnya yang berada di saku kemeja


putih yang ia kenakan. Baru saja iamenemukan kontak Seohyun dan
ingin menekan tombol hijau, tiba-tiba seorangpramugari datang
menghampiri kursi Kyuhyun dan mengatakan sesuatu padanya.
“Maaf tuan, pesawat akansegera take-off, bisakah andamenon-
aktifkan ponsel anda selama di perjalanan? Anda bisa
kembalimenggunakannya nanti setelah kita sudah landingdi bandara”

“Oh, ya, tentu saja.Maafkan saya”

“Tidak apa-apa tuan,semoga anda menikmati perjalanan nya”

“Terima kasih”

Karena sudah terlanjurmendapat teguran, akhirnya Kyuhyun


lebih memilih untuk mengurungkan niatnyasementara. Ponselnya
segera ia matikan dan kembali menyimpannya di saku.
Mencobauntuk kembali duduk bersender dengan melupakan
kekhawatirannya akan Seohyun.

“Aku pasti akanmenghubungimu nanti, Seohyun”

***

Karena mood nyasudah terlanjur buruk akhirnya Seohyun


memutuskan untuk pergi ke butik Jessica.Saat itu Jessica sedang
mengobrol dengan Hyoyeon, dekat dengan pintu masukbutiknya
sehingga mereka bisa melihat Seohyun yang murung.

“Seohyun, kenapa datang kesini dengan wajah seperti itu?”


kata Jessica dengan mimik khawatir.
“Kau ini, kenapa pergi takbilang-bilang! Aku panik setengah
mati, ku pikir kau pergi menghampiri Jessica”kata Hyoyeon yang
kesalnya double.Pertama karena Seo pergi tanpa sepengetahuannya,
kedua karena Seohyun munculdengan murung seperti ini.

“Ini, ku kembalikanpadamu. Kau berikan saja sendiri


padanya” ucap Seohyun dengan memberikan kotakhitam itu. Hyo
dan Sica pun mendadak bingung.

“Wae? Tadi kau pergimenemuinya? Apa dia menolaknya?”


tanya Hyo.

“Tak mungkin, Kyuhyun itusangat menghormati orang lain”


potong Jessica menjawab pertanyaan Hyoyeon.

“Kalau begitu Seohyun takmungkin mengembalikannya


padaku kan??? Ayo, cepat beri tau kami kenapa jadibegini”

“Tak perlu. Sica,bagaimana dengan CF nya? Baju nya sudah


siap kah? Kalau sudah aku mau langsungcoba saja”

Tanpa memperdulikanJessica dan Hyoyeon, Seohyun berjalan


melewati sisi tengah kedua sahabatnya itumenuju ke lantai atas.
Namun belum juga menaiki tangga Jessica langsung menahantangan
Seohyun untuk kembali berbicara dengannya.

“Kau mau bertanya lagi,kenapa aku menyuruh Hyo untuk


memberikannya sendiri, huh?” terka Seohyun.“Kyuhyun sedang
dinas, dia akan lama di sana”

“Lalu? Kenapa kau tidakmemberikannya sepulang dia dinas?


Atau jangan-jangan, kau keburu kecewa karenatak bisa bertemu
dengan Kyuhyun untuk beberapa hari ke depan, eum?” balasJessica
dengan tepat.

Seohyun hanya diam untukmenahan harga dirinya agar ia tak


terlihat begitu menyukai Kyuhyun. Padakenyatannya, ia memang
belum benar-benar menyukai Kyuhyun kan? Tapi kenapajustru
hatinya seperti kebalikannya? Terdengar sangat bodoh bagi
Seohyunsendiri.

“Baiklah, tak usahdipikirkan. Kenapa kau tidak menyusulnya


saja? Bukankah kau memang memilikijadwal show di sana, hm?”
celetukJessica yang berhasil membuat Seohyun dan Hyoyeon beralih
perhatiannya.

“A-Aku?!” kata Seohyundengan jari telunjuk yang menunjuk


pada dirinya sendiri.

“Of course, is there anyone else? Semua baju yang


akandipertunjukkan sudah siap, tunggu apa lagi?” balas Sica dengan
enteng.

“Tapi, aku kan..”

“Benar juga, menyusulKyuhyun ke Jeju terdengar tidak buruk


kok. Seohyun, susul saja dia” ujar Hyoyang sependapat dengan
Jessica.

Untuk beberapa saatSeohyun terdiam memikirkan ucapan


Jessica itu. Haruskah ia menyusul seorangpria? Seohyun tak pernah
bersikap hingga sejauh ini sebelumnya. Tapi hanya adadua pilihan
untuknya, ya atau tidak sama sekali.
“Yah, kalau kalianmemaksa, baiklah”
CHAPTER 5
Excuse Me Miss!

(Chapter 5)

- Excuse Me Miss! -

Pesawat Seoul Airlines yang membawa Kyuhyun ke Pulau Jeju


berhasil mendarat di salah satu bandara internasional di sana.
Beberapa pegawai Kyuhyun yang ikut mendampingi nya ikut turun
bersama menuju ke mobil yang akan kembali membawa mereka
menuju ke hotel tempat peristirahatan sementara, sebelum akhirnya
Kyuhyun kembali beraktivitas dengan pekerjaannya. Meletakkan
beberapa pakaian yang akan ia gunakan selama beberapa hari ke
depan. Terkesan begitu mendadak karena manajer Park langsung
meminta Kyuhyun untuk dinas hari itu juga.

Baru saja Kyuhyun ingin melangkah pergi ke salah satu cabang


kantornya, tiba-tiba ia teringat akan satu hal yang mengganjal pada
dirinya. Kyuhyun pun beralih pada saku kemeja nya untuk
mengambil ponsel sembari berjalan ke arah jendela yang menghadap
pemandangan hijau bebas. Kembali mencari nomor ponsel wanita itu
dan menelfonnya.

“Yeoboseyeo”

“Seohyun?”
“Ne?”

“Ah, tidak apa-apa. Apa kau baik-baik saja?”

“Ya, aku baik. Kau sendiri?”

“Sama, semuanya terlihat baik”

“Oh”

Di tempat lain di mana Seohyun tengah menerima telfon dari


Kyuhyun, ia merasa sedikit kaku karena bingung ingin berkata apa
lagi. Padahal tak setiap saat Kyuhyun akan menghubungi nya seperti
ini. Jessica dan Hyoyeon yang sedang mengurus beberapa gaun yang
akan Seohyun bawa untuk ke Pulau Jeju besok itu beralih pada
Seohyun. Mendapati Seo yang terlihat aneh dengan ponsel yang ia
genggam di depan telinga nya. Kedua wanita itu pun saling menatap
curiga.

“Kyu?”

“Mmm?”

“Ada apa kau menelfonku? Apa ada sesuatu?”

“Sebenarnya sejak di perjalanan tadi aku memikirkanmu, aku ingin


menghubungi mu tapi aku sedang berada di pesawat. Entahlah, itu terjadi
tiba-tiba. Aneh bukan?”

“Benarkah? Oh, aku ingat jika kau sedang dinas”

“Dari mana kau tau? Sepertinya aku tidak mengatakan kepada


siapapun, bagaimana bisa?”
Bodoh, harusnya bukan itu yang Seohyun ucapkan pada
Kyuhyun. Ini akan terbongkar jika dia baru saja ingin menemui
Kyuhyun di kantornya. Tapi Seo merasa malu, rasanya tak pantas jika
seorang wanita ketahuan mengejar seorang pria.

“A-Aku..”

“Kau kenapa?”

“Tadi aku datang ke kantormu, tapi sekretarismu bilang jika kau


baru saja pergi dinas ke Pulau Jeju”

“Kau datang ke kantorku? Ada apa?”

“Ada sesuatu yang ingin ku berikan padamu, tapi.. Sudahlah,


lupakan saja”

“Kenapa kau tak menghubungiku terlebih dahulu? Kau kan


bisa menelfonku atau mengirim pesan, setidaknya aku tidak
membuatmu kecewa seperti saat ini”

“Kecewa? Oh, aku tak apa Kyu, sungguh. Tak bertemu denganmu
dan gagal memberikan hal ini untukmu bukan berarti aku akan bersedih
sepanjang hari”

Kyuhyun terlihat mendesah pelan, sementara Seohyun yang


mengatakannya sendiri pun juga merasa kecewa karena ia tak mampu
jujur pada dirinya sendiri. Seohyun sudah merutuki dirinya sendiri
karena salah mengambil langkah. Ia tak tau mana yang harus ia
dahulukan di saat seperti ini, harga dirinya atau Kyuhyun.
“Ya, mungkin kau benar”

“Semoga beruntung dengan pekerjaan mu di sana, Kyu”

“Mmm, terima kasih”

“Sama-sama”

“Kalau begitu, apakah ini saat nya untukku menutup


telfonnya?”

“Ne, maksudku, terserah padamu saja”

“Baiklah, sampai bertemu lain waktu, Seohyun-ah”

“See you soon too”

Seohyun dan Kyuhyun menutup telfon yang telah


menghubungkan mereka beberapa saat sebelumnya. Percakapan
mereka sudah berakhir, tapi gurat sendu itu masih ada di wajah
Seohyun. Hyo dan Jessica menghampirinya setelah merapihkan
beberapa gaun yang sudah mereka periksa.

“Kyuhyun kan?” tanya Sica dengan mendelik.

“Ne” jawab Seo singkat.

“Kenapa kau tak jujur saja kalau kau sedih tak bisa
menemuinya sekarang? Apa kau tidak lelah bersikap seperti ini? Oh
ayolah, ini baru setitik perjalanan yang baru kau lewati, Seohyun” ujar
Hyoyeon yang sudah terlampau gemas.
“Aku bilang kepadanya jika aku kecewa pun tidak
membuatnya datang ke sini dan kemudian kembali ke Jeju kan? Aku
tak sebodoh itu” kata Seohyun lagi.

“Dan kenapa kau tak mengatakan padanya jika kau akan ke


sana? Kau tau, cara mu menjawab pertanyaan Kyuhyun itu tidak
cocok, gunakan lah bahasa yang lebih ramah. Apa aku dan Hyo harus
mengajarimu? Aigo” sahut Jessica lagi sambil menepuk keningnya
pelan.

“Wah, coba kita lihat, kenapa kalian berdua jadi repot


mengurusi ku dan Kyuhyun, huh? Apa kalian memiliki ambisi yang
misterius di belakang ku?”

Pertanyaan Seohyun membuat Jessica dan Hyoyeon bertahan


dengan menutup mulut mereka. Menyembunyikan gelagat panik
mereka bukanlah hal yang mudah, tapi Seohyun bukan seorang
wanita yang mudah percaya. Ia masih melempar tatapan curiga
kepada sahabat-sahabatnya ini dengan melipat kedua tangannya di
depan dada.

“Hahaha kau ini ada-ada saja Seohyun! Aku dan Jessica mana
mungkin punya niat buruk terhadapmu dan juga Kyuhyun! Iya kan,
Sica???” ucap Hyo yang kemudian menyikut lengan Jessica.

“Rendahkan rasa percaya dirimu jika bukan di atas panggung,


aku terlalu sibuk untuk memikirkan hal itu” sambung Sica. Salah satu
tangannya tergerak untuk merapihkan poni yang sedikit menutupi
matanya.

“Jinja? Kalau begitu, ayo kita kembali ke gaun-gaun itu. Kalian


akan benar-benar mengirimkan ku ke Jeju besok kan? Ppali”
Seohyun kembali melenggang melewati Jessica dan Hyoyeon
dengan cuek. Sementara itu baik Sica maupun Hyo bernafas lega
karena akting mereka cukup meyakinkan untuk saat ini.

“Lain kali kita harus bersikap lebih dingin, lucu sekali jika kita
ketahuan Hyo”

“Itu lebih mudah untukmu, lalu bagaimana denganku yang


tinggal satu apartemen dengannya?!”

***

Backsound: T-Max ft J - Wish You’re My Love

Next day

Seohyun menarik koper besarnya yang berwarna hitam


ditengah ramai nya bandara. Tepat jam 9 pagi ia sudah sampai di
Pulau Jeju dengan aman. Gaya pakaiannya sangat menarik perhatian,
kasual di padu dengan kaca mata hitam berukuran sedang. Kedua
kaki nya dibalut dengan sepatu high heels berwarna abu-abu polos,
membuat kaki Seohyun terlihat semakin cantik. Baru saja ia keluar
dari pintu bandara, tiba-tiba mata nya mendapati seorang pria
berkemeja biru dan celana panjang berwarna hitam berdiri seperti
menunggu seseorang. Pria itu tak menghadap ke arahnya, Seohyun
hanya bisa melihat sisi samping pria itu. Namun sedetik kemudian
pria itu menoleh ke arahnya, dan melemparkan sebuah senyuman
yang sangat Seohyun kenali. Ia terus memancarkan senyum nya
sambil berjalan mendekati Seohyun yang kini sudah mematung
menatapnya.

“Tak ku sangka kau datang secepat ini, apa kau mengambil


penerbangan paling pagi, Seohyun?”

“N-Ne? Aku tidak tau, Hyoyeon yang mengurus semuanya,


aku hanya tinggal berangkat saja”

“Lalu, apa kau datang ke sini sendirian? Apa Jessica dan


Hyoyeon ada rencana menyusul?”

“Hyoyeon akan ke sini besok, dan ku rasa Jessica tak bisa. Ia


sangat fokus dengan pengurusan CF perusahaanmu bersama dengan
Donghae”

“Ah, mereka benar-benar bisa diandalkan”

“Untuk saat-saat tertentu, mereka memang yang terbaik”

“Ayo, kita ke hotel. Kau pasti lelah menempuh perjalanan ke


sini, senyaman apapun kondisi nya di pesawat”

Dengan begitu ramah Kyuhyun mengajak Seohyun untuk


menaiki mobilnya yang sudah berada tak jauh dari tempat mereka
bertemu. Ia memasukkan koper Seohyun ke dalam bagasinya,
kemudian membukakan pintu mobil untuk Seohyun dan ini membuat
Seohyun terkesiap. Setelah semua nya selesai Kyuhyun langsung
tancap gas menuju ke hotel yang mereka tuju.
“Kyu” panggil Seohyun dengan pelan.

“Ya?” sahut Kyuhyun.

“Bagaimana bisa kau ada di bandara dan menjemputku? Aku


juga tidak pernah mengatakan pada siapapun kalau aku akan ke sini”
kata Seohyun dengan menyamakan ucapan Kyuhyun kemarin.

“Memang, Donghae yang menyampaikannya padaku” balas


Kyuhyun enteng.

“Bukankah sudah ku katakan jika tak ada satupun yang ku beri


tau jika aku akan ke ini?” sambung Seohyun lagi.

“Oh, jadi kau tidak memberi tau Donghae? Aku tak tau, yang
pasti Donghae yang mengatakannya”

Flash back

Kyuhyun baru saja pulang dari pertemuan antar direksi di


kantor cabangnya. Ia melepaskan jas hitamnya kemudian
melonggarkan dasi yang sedari tadi mengait erat di lehernya. Ia sudah
merasa lelah, namun ponselnya yang berdering mengalihkan
perhatian Kyuhyun. Pesan singkat dari sahabatnya, Donghae.

From: Donghae
Seohyun ada jadwal show di Pulau Jeju, ia akan sampai di sana besok pagi.
Temui dia dan jangan biarkan ia sendiri. Ku percayakan wanita ini padamu,
kalau terjadi apa-apa padanya ku jamin kau akan melihatku habis babak
belur oleh orang-orang terdekatnya.

Good luck, bro.

Ia mengerutkan keningnya saat membaca pesan dari Hae,


namun perlahan ia tersenyum kecil karena Seohyun. Ya, Kyuhyun
merasa senang karena Seohyun akan datang ke Jeju dan akan segera
bertemu dengannya. Hatinya merasakan sesuatu yang sangat berbeda,
dan Kyuhyun tau jika ini bukan sesuatu yang biasa terjadi pada
dirinya.

“Dia ke sini? Ini seperti sebuah hadiah kejutan” gumam


Kyuhyun.

End of Flash Back

“Donghae? Ah, pasti Jessica” ujar Seohyun menerka-nerka.

“Kenapa? Apa kau tidak suka jika aku menjemputmu?” tanya


Kyuhyun. Ia merasa jika reaksi Seohyun seperti berlebihan.

“Tidak, justru sebaliknya, aku sangat tersanjung dijemput oleh


mu. Bukankah seharusnya sekarang kau bekerja? Kau kan ke sini
bukan untuk liburan” celetuk Seohyun dengan menatap Kyuhyun
dalam.

“Khusus untuk mu, aku akan meluangkan waktu ku sebanyak


mungkin selama kau berada di sini. Karena kau pasti tidak akan lama,
bukan begitu?” balas Kyuhyun dengan pandangan masih ke depan.

Mata Seohyun membulat, mengerjapkan matanya untuk


beberapa kali untuk memastikan apakah yang ia dengar itu benar atau
hanya sebuah bisikan pelan. Sudah seperti halusinasi saja, Seo
terdiam dan mencoba untuk berbicara meskipun dengan sedikit
terbata-bata.

“A-Apa kau serius dengan ucapanmu?” ujar Seohyun dengan


penuh tanya.

“Aku serius, lagi pula kita jarang sekali menghabiskan waktu


bersama kan? Mungkin hanya saat makan siang waktu itu” jawab
Kyuhyun yakin.

“Lalu bagaimana dengan pekerjaanmu? Aku tidak mau


dianggap wanita pengacau, aku juga tidak mau terkesan sok genit
padamu”

“Jika ada yang berangggapan seperti itu, tak ku biarkan orang


itu selamat. Ku rasa kita memang harus berhubungan lebih akrab
karena proyek yang kita lakukan bukanlah proyek kecil, kau sudah
menjadi salah satu prioritas ku”

Prioritas? Seohyun yang menjadi prioritas Kyuhyun? Kenapa


semua ucapan Kyuhyun rasanya terdengar seperti mimpi, batin
Seohyun. Terlalu banyak hal yang tidak ia ketahui tentang Kyuhyun,
dia tak tau pria ini lebih memintingkan kehidupan pribadinya atau
profesionalitas kerjanya. Ini menjadi salah satu alasan bagi Seohyun
mengapa ia sulit untuk menentukan sikapnya sendiri.

***

Donghae dan Jessica sedang berada dalam perjalanan menuju


ke salah satu studio terkenal yang biasa di gunakan untuk syuting
iklan. Berkat pencarian Donghae-lah akhirnya mereka bisa
menemukan tempat ini. Mereka berdua memasuki gedung dengan
langkah cepat dan juga penasaran dengan apa yang berada di
dalamnya. Tak lama kemudian nampak seorang pria yang masuk ke
dalam ruangan itu.

“Annyeong haseo, Tuan Lee Donghae dan Nyonya Jessica


Jung” kata pria itu ramah.

“Annyeong haseo” balas Hae dan Sica bersamaan. “Apa anda


PD Shin? Orang yang mengelola studio ini?”

“Itu benar, aku lah pengelolanya” jawab PD Shin yang berkaca


mata itu.

“Ah, begini, kami bermaksud untuk menyewa tempat ini


untuk pembuatan iklan mobil baru COS Motors, pimpinan dari Cho
Kyuhyun” kata Donghae dengan sopan.

“Aku tau, seorang asistenku mengatakan jika Tuan pernah


datang ke sini sebelumnya. Kapan syuting iklan nya?”
“Mungkin 1-2 bulan lagi, karena baik dari pihak perusahaan
maupun model iklan nya sedang sibuk. Akan kami kabari secepatnya”
balas Jessica.

“Wah, kalau selama itu aku tak jamin bisa. Bulan-bulan depan
studio ini juga akan penuh dengan penyewa, ku sarankan jika syuting
nya 2 minggu lagi. Bagaimana?”

Jessica dan Donghae saling berpandangan seakan merasa


bingung. Jadwal waktu nya sudah di set sedemikian rupa agar tak
bentrok, namun jika harus di percepat berarti Hae dan Sica harus
mengurusnya lebih cepat lagi. Karena tak mau repot, akhirnya Sica
memutuskan untuk setuju dengan perkataan PD Shin.

“Baiklah, akan kami usahakan agar semuanya beres tepat 2


minggu lagi” ujar Jessica.

“Jessica, kau yakin? Bahkan kita belum memberi taukannya


pada Kyuhyun, kita perlu berdiskusi” bisik Donghae.

“Ku rasa Kyuhyun tak masalah dengan hal ini, tinggal proses
editing nya saja yang di perpanjang waktunya. Aku juga tak yakin
Seohyun punya waktu luang menjelang musim baru nanti”

***

Mobil Kyuhyun sudah berhenti di salah satu hotel berbintang


lima. Kyuhyun dan Seohyun berjalan bersama untuk ke dalam, ada
rasa canggung yang menghampiri Seohyun. Hanya dengan Kyuhyun
ia merasa bukan dirinya, berjalan saja ia sedikit di belakang Kyuhyun.
Kebetulan sekali Hyoyeon memesankan sebuah kamar di hotel yang
sama dengan Kyuhyun, sehingga akan semakin mudah untuk mereka
bertemu. Letak kamar Seohyun tepat berhadapan dengan kamar
Kyuhyun, lucu.

“Masuklah, hubungi aku jika kau membutuhkan sesuatu” ujar


Kyuhyun saat mereka berdua sudah sampai di depan kamar Seohyun.

“Kau akan pergi?” kata Seohyun. Kyuhyun pun mengangguk


pelan.

“Mengecek semua kegiatan yang berjalan di sini, kau sendiri


kan yang bilang jika aku di sini untuk bekerja, bukan untuk liburan”

“Ara, kalau begitu pergilah. Terima kasih sudah


menyempatkan waktumu untuk menjemputku”

“Sama-sama, istirahatlah. Jangan lupa untuk mempersiapkan


dirimu agar penampilan mu besok semakin baik”

“Ne”

Kyuhyun pun pergi meninggalkan Seohyun yang sempat


memberikan lambaian tangan padanya. Seohyun bahagia, namun
sedetik kemudian ia menggelengkan kepalanya dengan cepat seperti
menyadarkan diri dari sesuatu. Ia tepuk kedua pipinya yang gembul
itu sembari menggumam tak jelas.

“Bodoh, jangan berpikir macam-macam, Seohyun”


gumamnya.
“Lupakan ia untuk sementara, pekerjaan mu menunggu.
Semangat meskipun tanpa Jessica dan Hyoyeon!”

***

“Terima kasih banyak untuk bantuan dan kedatangan anda


hari ini, Presdir Cho”

“Sama-sama, semoga kita bisa semakin baik lagi”

Setelah melakukan kunjungan ke beberapa bagian divisi kantor


cabangnya untuk seharian ini, Kyuhyun bergegas untuk kembali ke
hotel dan menemui Seohyun. Wanita itu tak menghubungi nya
setelah Kyuhyun mengantarnya. Ponselnya sering kali ia lihat untuk
memastikan apa ada pesan atau telfon dari Seo. Dan ketika ia
mengetuk pintu kamar Seohyun, tak ada terdengar suara dari dalam
sana. Ia mencoba untuk mengetuknya berkali-kali namun hasilnya
tetap sama. Ia raih ponselnya untuk menelfon Seohyun, dan
sayangnya ponsel nya tak aktif.

“Ke mana dia pergi? Ponselnya segala tak bisa di hubungi”


kata Kyuhyun.

Dengan mengambil langkah cepat Kyuhyun kembali ke


mobilnya untuk menyusuri beberapa jalan utama Jeju yang mungkin
Seohyun lalui. Jauh di dalam lubuk hatinya ia mulai merasa khawatir
akan keberadaan Seohyun, wajahnya yang diam dingin
menggambarkan hal itu. Kyuhyun menyetir dengan pandangan
berganti-ganti ke sisi samping nya, berharap jika ia bisa menemukan
Seohyun sebelum malam semakin larut.

“Seohyun, di mana kau? Jangan membuat ku gila” ucap


Kyuhyun yang kini mulai putus asa.

Mengelilingi tempat yang tak ia kenali selama 1 jam lebih


membuat Kyuhyun semakin frustasi. Kecepatan yang ia tempuh
dengan mobilnya pun semakin tak jelas, bahkan hampir saja ia
menabrak seorang pengendara motor karena tak fokus dengan
pandangannya ke depan. Lampu lalu lintas menyalakan warna
merah, dan Kyuhyun mengerem mobilnya sembari menyenderkan
tangannya di jendela mobil. Saat ia menengok ke arah kanan ia
melihat seorang wanita yang ia yakini jika itu adalah Seohyun, namun
wanita itu terlihat berjalan sedikit pincang. Tanpa ragu ia turun dari
mobilnya dan menghampiri Seohyun dengan terburu-buru.

“Seohyun, kau tak apa??? Kenapa kau pergi tanpa memberi tau
ku??? Lalu, ada apa dengan kakimu???” tanya Kyuhyun secara
beruntun. Seohyun yang menyadari keberadaannya pun terangkat
wajahnya memandang Kyuhyun yang masih panik.

“Kyu, bagaimana bisa kau di sini?” sahut Seohyun yang justru


berbalik bertanya.

“Jawab pertanyaan ku dengan jawaban, bukan malah


sebaliknya. Aku mencoba untuk menemuimu di kamar, tapi kau tak
ada. Aku khawatir jika terjadi hal yang buruk padamu, mengingat kau
sendiri di sini, dan Hyo baru akan datang besok. Kau tak tau betapa
aku terlihat kacau karena mencarimu???” terang Kyuhyun dengan
tegas.

“Hei, sebentar, apa kemanapun ku pergi aku harus memberi


tahumu?”

“Tapi setidaknya hargai aku, aku benar-benar terpikirkan


olehmu Seohyun!”

Baru pertama kali Seohyun mendengar Kyuhyun berbicara


dengan nada seperti ini, terlihat seperti sedang marah namun penuh
dengan rasa panik dan khawatir akan dirinya. Seohyun menundukkan
sedikit kepalanya agar dapat menghindari tatapan Kyuhyun padanya.

“Maaf”

Kini, posisi serasa berbalik. Kyuhyun mengendurkan


keningnya setelah mendengar ucapan Seohyun. Tak seharusnya ia
bicara dengan cara seperti itu, pikir Kyuhyun dengan masih menatap
nanar Seohyun.

“Sudahlah, yang penting kau aman” ujar Kyuhyun untuk


mengalihkan perhatian. “Tunggu, ada apa dengan kakimu?”

“Eh, ini..” ucap Seohyun menggantung. “Tadi aku terjatuh


saat melakukan persiapan terakhir di panggung”

“Tapi kau tak apa kan?”

“Tidak perlu khawatir, aku masih sehat kok, lihat sendiri kan?”
“Mungkin, yang ku lihat seperti itu”

Kyuhyun tersenyum simpul melihat Seohyun yang sudah


kembali di hadapannya. Setidaknya hati milik Kyuhyun berhasil
melepas beban karena begitu memikirkan Seohyun. Karena udara
malam semakin dingin, Kyuhyun langsung mengajak Seohyun untuk
masuk ke dalam mobilnya. Baru saja kaki Seohyun melangkah tiba-
tiba ia akan terjatuh, dan dengan tepat Kyuhyun menahan Seohyun
dengan kedua tangannya.

“Ah” rintih Seohyun yang mulai sadar dengan kondisi


kakinya.

“Kakimu memerah, ku rasa kau terkilir” ucap Kyuhyun.


Kyuhyun melepaskan salah satu tangannya dari Seohyun untuk
memeriksa kakinya.

“Mwo? Ani, aku tidak apa-apa” balas Seohyun. Ia tak mau


terlihat lemah di depan Kyuhyun, lagi pula besok ia akan tampil di
atas panggung.

“Jangan berbohong, kaki mu akan semakin parah jika kau


memaksa untuk terus berjalan” sahut Kyu.

Tanpa meminta izin dari Seohyun Kyuhyun menggerakkan


tangannya untuk menggendong Seohyun ala bridal ke mobilnya.
Karena begitu kaget, Seohyun tak bisa berkata apa-apa lagi selain
mengeratkan pegangannya ke leher Kyuhyun.
Untung saja ini sudah malam, kebanyakan orang sudah
terlelap dalam mimpi mereka. Kalau Kyuhyun melakukan aksi nya
pada Seohyun seperti ini di siang hari, bagaimana akhirnya?

Backsound: EXID - Every Night

Masih dengan Seohyun yang sekarang mulai berani


menyenderkan kepalanya di pundak Kyuhyun, mereka berdua sudah
berada di lantai kamar hotel milik mereka. Tinggal beberapa langkah,
dan Kyuhyun berhasil mengantarkan Seohyun yang kali ini harus ia
turunkan di kasur empuk. Perlahan ia menidurkan Seohyun agar tak
membuat kaki Seohyun lebih sakit, dan Seohyun mengikuti untuk
melepaskan tangannya dari Kyuhyun secara beriringan.

“Auw, pelan-pelan Kyu”

“Aku sedang mengusahakannya, Seo”

Sedikit lagi, namun ada insiden yang terjadi di antara Kyuhyun


dan Seohyun. Kyuhyun yang sudah memastikan Seohyun terbaring
di kasur tiba-tiba tertahan, menindih tubuh Seohyun hingga jarak
wajah mereka mungkin tinggal beberapa inci. Tangan kiri Seohyun
yang menggunakan jam tangan ternyata tersangkut di kerah baju milik
Kyuhyun, membuat Seohyun seakan-akan menarik Kyuhyun. Mata
kedua insan ini terkesiap memandang satu sama lain, membuat
mereka semakin bingung dengan apa yang mereka rasakan.
“K-Kyuhyun”

“Seohyun”
CHAPTER 6
Excuse Me Miss!

(Chapter 6)

- Excuse Me Miss! -

Tok tok tok!

“Permisi nyonya---“

Seseorang mengetuk pintu kamar Seohyun dan langsung


membukanya, Seohyun dan Kyuhyun yang berada dalam posisi
seperti itu pun langsung terbangun. Pelayan hotel yang datang hanya
diam tanpa melanjutkan ucapannya saat ia melihat Kyuhyun dan
Seohyun berdua. Mulut nya sedikit ternganga, membuat Kyuhyun
yang duduk di samping Seohyun merasa kikuk. Seohyun sendiri
menundukkan kepalanya sambil mengusap leher nya pelan.

“M-Maaf mengganggu waktu kalian, Tuan dan Nyonya. Aku


hanya ingin memberikan ini” ucap pelayan itu. Ia terdengar terbata-
bata, mungkin karena masih syok dengan apa yang dilihatnya.

“Oh, ya, silahkan” ujar Kyuhyun yang kemudian melirik ke


arah Seohyun.
“Ini, undangan untuk istri anda”

“M-Mwo? Istri?”

Baik Kyuhyun maupun Seohyun terkesiap saat mendengar


perkataan pelayan itu. Kyu dan Seo saling melempar pandangan,
sementara si pelayan ikutan terdiam dan bingung melihat mereka.
Benar-benar terlihat bodoh.

“Eh, apa saya salah?” tanya pelayan dengan memberanikan


diri.

“Ah, bukan begitu, hanya saja--“

“Kalau begitu saya pergi dulu, selamat menikmati malam


anda, Tuan dan Nyonya!”

Ucapan Seohyun langsung di potong oleh pelayan, dan dia


langsung pergi dari kamar Seohyun dengan secepat mungkin.
Sikapnya salah tingkah karena membuat Kyuhyun dan Seohyun
menjadi bingung dan juga gugup.

“Milikmu” kata Kyuhyun sembari menyodorkan undangan


yang tadi ia ambil.

“Gomawo” balas Seohyun dengan tersenyum kaku.

“Sebaiknya aku harus segera keluar dari sini, sebelum


menimbulkan semakin banyak kesalah pahaman” ujar Kyu lagi.
“Maaf untuk yang tadi”
“Yang tadi? Maksudmu, ucapan pelayan yang baru saja
pergi?”

“Mmm, itu pasti membuatmu tak nyaman. Aku tidak akan


membuatmu merasa seperti itu lagi karena hal yang sama”

Entah mengapa perasaan Seohyun mencelos, nafasnya


tertahan saat Kyuhyun mengatakan hal itu. Ia juga merasa kaget, tapi
ia tak merasa terganggu akan hal itu. Padahal Seohyun tau jika itu
karena tangannya, jam tangan tepat nya. Dan justru kebalikannya,
mungkin hati nya tersenyum saat pelayan itu mengatakan jika dia
adalah istri dari Kyuhyun.

“Aku kembali ke kamar dulu, selamat malam”

“Ne, selamat beristirahat, Kyuhyun”

Seohyun menarik nafasnya panjang seiring kepergian


Kyuhyun dari pandangannya. Membuat Seohyun menjadi merasa tak
karuan dengan apa yang telah terjadi seharian ini. Dari pagi hingga
malam, Kyuhyun seperti seorang pelindung baginya. Menjemputnya
di bandara, mengantarkannya ke kamar, mencari keberadaannya
hingga emosi, dan menggendong Seohyun di saat kakinya terkilir.
Jelas ini berbeda dengan apa yang ia lihat semasa ia kecil. Bentuk
perhatian yang tak pernah ia terima dari seorang Ayah, sangat
memilukan dan Seohyun tau jika Kyuhyun jauh lebih baik dari pria
manapun yang pernah mendekatinya.
“Di satu saat kau berbicara formal, di lain waktu kau berbicara
seolah kau adalah malaikatku. Aku harus bersikap seperti apa? Aku
sangat terlihat bodoh, sungguh” ujar Seohyun dengan menyesal.
Selalu saja ia tak bisa menentukan sikapnya.

Tak mau pikir panjang, Seohyun lebih memilih untuk


merebahkan badannya dan memejamkan mata. Bayangan wajah
Kyuhyun yang menimpa nya tadi sempat membuat Seohyun
tersenyum, dan itulah yang mengantarnya ke alam mimpi menuju
kesibukan nya di esok hari.

***

Matahari sudah menampakkan dirinya, di tengah cerahnya


awan yang terus bergerak mengikuti angin di langit Jeju. Hyoyeon
sudah sampai di hotel tempat Seohyun dan Kyuhyun bermalam,
dengan kedua tangan nya yang penuh dengan koper dan peralatan
yang ia simpan. Sementara Jessica memilih untuk tetap tinggal di
Korea, berdiskusi dengan Donghae yang menangani lokasi syuting
CF nya. Mungkin pegawai hotel menganggap Hyo akan menginap
seminggu penuh.

“Selamat datang, ada yang bisa saya bantu?” sapa pegawai di


meja resepsionis itu. Hyoyeon melepas genggamannya pada koper
kemudian tersenyum.

“Bisa kau beri tau aku di mana kamar nomor 311 atas nama
Seo Joohyun? Aku manajer nya, aku baru saja sampai dan aku buru-
buru untuk mengejar waktu” balas Hyoyeon dengan to the point.
“Kamar 311 terletak di lantai 10 dan menghadap ke arah barat,
nyonya” jawabnya.

“Apa kau bisa memberiku kunci cadangan kamar itu? Aku


tidak akan bisa masuk meskipun mengetuknya seratus kali” pinta
Hyo. Wajahnya terlihat segan untuk meminta, tapi apa boleh buat.
Masih ingat kan jika Seohyun adalah wanita yang sulit bangun pagi?

“Maaf, kami tak bisa memberikannya. Kami mengutamakan


kenyamanan penginap di sini, dan kami tak ingin penginap merasa
terganggu dengan kedatangan orang asing yang masuk ke kamarnya”

“Ya, siapa yang kau maksud dengan orang asing? Aku ini
manajernya, Kim Hyoyeon! Atau jangan-jangan kau tak tau siapa itu
Seohyun, huh???”

“Ani, bukan maksud kami begitu. Tapi---“

“Cepat berikan aku kuncinya! Ini sudah jam setengah 7, show


nya akan mulai 4 jam lagi!!!”

“Bukan maksud kami untuk apa-apa, tapi ini sudah---“

“Ppali!!!”

Dengan sempat naik darah akhirnya Hyoyeon mendapat kan


apa yang ia inginkan. Ia ambil kunci kamar Seohyun dengan cepat
dari tangan resepsionis itu, dan langsung meluncur ke lift hotel dan
menekan tombol 10. Hyo mengetuk-ngetuk lantai lift itu dengan
kakinya sembari menunggu, berbagai macam pikiran buruk sudah
terbayang olehnya. Jangan sampai mereka terlambat.
Mencari-cari kamar no 311 membutuhkan waktu yang tak
cepat, ia sempat berkeliling di lantai 10 karena Hyo tak tau ke mana
arah barat itu. Setelah menemukannya, ia langsung memasukkan
kunci ke lubang pintu dan memutarnya searah jarum jam. Hyoyeon
membuka pintu nya dengan cepat lalu meneriakkan nama Seohyun.

“Seo Joohyun! Ayo cepat bangun! Kita sudah terlambat!!!”

Lengkingan suara Hyo ternyata mampu membuat Seohyun


mengerjapkan matanya, terbangun dari alam mimpi dan juga
ingatannya semalam. Kedua matanya menangkap diri Hyoyeon yang
sudah berdiri tepat di depannya, tengah berkacak pinggang dan
menatap Seohyun.

“Coba kau lihat, ini sudah jam berapa? Apa kau lupa jika acara
nya mulai jam 11??? Kau perlu bersiap-siap, belum lagi jika jalanan
macet, ah aku bisa gila!!!”

“Kau baru datang dan langsung menyalahkanku? Salah mu


sendiri kenapa kau baru sampai sekarang, kenapa tak berangkat sejak
semalam”

“Aish ini bukan waktunya untuk menyalahkan, nona Seo”


kata Hyoyeon cepat. “Sekarang cepat beranjak dari kasurmu dan
masuk ke kamar mandi, aku akan menyiapkan baju mu”

Hyoyeon beralih pada kopernya untuk mengeluarkan pakaian


Seohyun. Sementara Seohyun yang sempat terdiam untuk kembali
mengumpulkan nyawa nya pun berjalan dengan tertatih-tatih, kaki
kanan nya masih terasa nyeri karena terjatuh semalam. Ia tak berniat
untuk memberi tau Hyo, tak ingin membuat sahabat sekaligus
manajernya khawatir.

Seohyun benar-benar mandi cepat untuk mempersingkat


waktunya. Tak ada riasan wajah untuknya pagi ini, ia dan Hyo
memilih untuk langsung tancap gas ke tempat acara fashion show itu.
Baru saja mereka keluar dari kamar, mereka melihat Kyuhyun yang
juga baru saja keluar dari ruang tidurnya.

“Oh, selamat pagi, Presdir Cho” sapa Hyoyeon dengan


membungkuk. Kyuhyun pun membalasnya dengan perlakuan yang
sama.

“Kau sudah datang? Baru saja aku ingin menghampiri


Seohyun” kata Kyuhyun blak-blakan. Seohyun yang berdiri di
belakang Hyoyeon pun terangkat alisnya.

“Ah, iya, aku baru saja datang sekitar setengah jam yang lalu.
Namun karena waktu kami tak banyak, aku tak sempat datang
menghampirimu lebih dulu. Seohyun saja ku paksa untuk langsung
bangun dan pergi mandi” terang Hyo, kemudian ia melirik Seohyun
yang hanya diam.

“Kalian akan berangkat? Tunggu, Seohyun, bukankah kaki


mu---“

Dengan cepat Seohyun mengadahkan wajahnya ke arah


Kyuhyun dan menggeleng dengan cepat. Seperti mengatakan ‘jangan’
terhadap Kyuhyun dengan bahasa tubuh. Melihat reaksi Seohyun
akhirnya Kyuhyun berhenti berbicara, dan itu membuat Hyoyeon
merasa heran.

“Apa? Kenapa dengan kaki Seohyun? Yak Seohyunnie, apa


kau sedang sakit?” ucap Hyoyeon panjang dengan lirikkan tajam pada
wanita yang namanya ia sebut.

“No, everything’s fine. Kalau kaki ku kenapa-kenapa aku tak


akan berada di belakangmu tau” elak Seohyun dengan meyakinkan.

“Itu benar, jangan bicara dengan gaya seperti itu, aku tak suka”
sahut Hyoyeon. “Oh iya, Jessica dan Donghae masih mengurus
keperluan iklan mu. Mereka menitip pesan agar aku mengatakannya,
supaya kau tetap percaya jika semua ini memang akan berjalan”

“Terima kasih, akan ku hubungi Donghae nanti”

“Kalau begitu aku dan Seohyun pamit dulu. Sampai bertemu


lagi, Kyuhyun-ssi”

Hyoyeon melemparkan senyuman dan juga kembali


membungkuk pada Kyuhyun, barulah ia kembali menarik koper nya,
berjalan menuju ke lift yang sempat ia naiki tadi. Seohyun baru saja
menggerakkan kaki nya untuk beberapa langkah, namun Kyuhyun
menghentikkan nya sesaat sehingga Seohyun menoleh ke arahnya.

“Kau yakin kau baik-baik saja? Apa kaki mu sudah benar-


benar pulih?” Kyuhyun menampakkan kembali raut khawatirnya
seperti semalam. Seo memilih untuk diam beberapa saat, barulah ia
kembali berucap.
“Ya, aku tak apa. Terima kasih sudah mengkhawatirkanku,
Kyu” balas Seohyun. Terselip sedikit ragu dalam ucapannya, hal itu
Kyuhyun ketahui jelas sehingga justru membuatnya semakin
khawatir. “Astaga, aku hampir saja lupa. Ini”

“Apa ini?”

“Hadiah sebagai rasa terima kasih karena kau dan


perusahaanmu mau bekerja sama dengan kami, dan juga undangan
yang sempat kau terima semalam”

“Bukankah undangan ini atas nama mu?”

“Memang, tapi undangan ini memang digunakan untuk


mengundang siapapun yang ku mau. Ku harap kau datang, tapi itu
jika kau bisa dan punya waktu. Aku yakin kau sangat sibuk karena itu
aku tak mengharuskanmu untuk datang”

Kyuhyun memperhatikan kotak hitam dan juga undangan


yang sudah berada di genggaman tangannya. Terkesan sangat
mengerti keadaan Kyuhyun sebagai pimpinan sebuah perusahaan,
namun itu tak membuat Kyuhyun untuk benar-benar tak datang.
Sejak awal ia tak pernah melihat Seohyun berlenggak-lenggok dengan
anggun di atas panggung meskipun ia tau profesi wanita ini. Selain
itu, masih ada hal lain yang menjadi pertimbangannya.

“Ku rasa Hyoyeon menunggu di bawah, aku tak ingin


melihatnya marah padaku. Aku pergi dulu”

“Mau ku antar?”

“Tidak, aku akan turun lebih dulu”


Seulas senyum Seohyun tampilkan untuk pria yang ada di
hadapannya ini, sebelum akhirnya ia kembali berjalan dengan ritme
perlahan untuk meminimalisir rasa sakit yang ia rasakan. Sempat
Seohyun kembali menoleh dengan bibir yang tergerak, seperti
mengatakan ‘ku tunggu kedatanganmu’ ke arah Kyuhyun. Tapi,
Kyuhyun mencoba untuk menutupi perasaan buruknya dengan
senyuman yang sama. Ia ingin sekali datang, dan Kyuhyun berjanji
untuk mengusahakannya.

***

“Hai, aku Eunhyuk, Lee Hyukjae. Kau manajer nya Seo


Joohyun kan? Senang berkenalan denganmu”

Kedatangan pria yang tak ia kenal ini membuat Hyoyeon


merasa sedikit tak nyaman. Ia tak menyapa atau melakukan sesuatu
sembari menunggu Seohyun selesai di make-up, dan pria ini berbicara
padanya seakan Hyo akan menerima nya dengan terbuka. Setidaknya
untuk saling mengenal satu sama lain.

“Hai, err, siapa namamu? Eunhyuk? Tapi kau juga


mengatakan Lee Hyukjae, jadi siapa namamu?”

“Keduanya adalah namaku, tapi panggilanku Eunhyuk.


Terserah saja deh, kau bisa memanggil ku apapun, asal tak terdengar
buruk”
“Benarkah? Baiklah kalau begitu. Hai Tuan Lee Eunhyuk, apa
yang kau katakan memang benar. Aku manajer dari Seohyun, tapi
untuk apa kau datang tiba-tiba dan mengajakku berkenalan???”

“Aku hanya berusaha untuk bisa dekat dengan semua orang


yang terlibat di acara ini, karena ini merupakan acara fashion yang
prestisius di tingkat dunia. Apalagi aku terpilih menjadi MC nya, jadi
tak salah kan?”

“Tidak, tapi aku merasa sedikit aneh terhadapmu. Bisakah kau


meninggalkanku? Bukannya acara akan di mulai beberapa jam lagi?”

Eunhyuk mulai merasa jika Hyoyeon merasa segan


terhadapnya, padahal ia memiliki itikad baik pada Hyoyeon. Ia sedikit
menundukkan kepalanya agar Hyo tak melihat wajahnya yang
kecewa.

“Yah, baiklah, aku akan pergi” pasrah Eunhyuk. “Semoga


model mu akan menjadi yang terbaik hari ini”

“Mmm, terima kasih”

Hyoyeon tak memberikan perhatiannya sedikit pun pada


Eunhyuk, ia bahkan tak sadar jika Eunhyuk sudah pergi untuk
menghampiri para staf di balik panggung lainnya. Pikirannya hanya
fokus terhadap penampilan yang akan Seohyun tampilkan hari ini.
Karena sebelum Seohyun berias, ia dan juga Seohyun sempat
berdebat kecil tentang gaun yang akan di kenakan Seohyun. Jessica
memang tak hanya menyediakan satu gaun, ia selalu memberikan
pilihan untuk menyesuaikan dengan acara dan juga Seohyun sendiri.
Drrrttt!

Ponsel milik Hyoyeon bergetar beriringan dengan ringtone


singkat. Layar ponselnya menyala dan membaca nama Jessie J di sana.

From: Jessie J

Jangan lupa sampaikan maaf ku pada panitia penyelenggara karena tak bisa
datang, aku dan Hae masih sibuk dengan hal yang sama. Sampaikan salam
ku untuk Seohyunnie ya Hyo? Cheer up ladies! Bye~~~

“Dasar, kau ini sibuk mengurusi iklan Kyuhyun dan Seohyun


atau sibuk berduaan dengan Donghae? Kemarin saja aku masih
melihat kalian bercanda tak jelas, ckckck” cibir Hyo yang terlihat
seperti berbicara dengan ponselnya sendiri.

(‘Jessie J’ itu Jessica Jung ya, nama gaul yang saya buat, hahaha)

***

Afternoon, 12.50 P.M


Berkali-kali Kyuhyun menatap jarum jam yang terus bergerak
di jam tangan yang ia kenakan. Resah, duduk nya tak nyaman
meskipun duduk di kursi yang terbaik. Pikiran nya yang biasanya
cepat terhubung di saat rapat kini tak berlaku, sangat berbanding
terbalik. Beberapa menit terakhir akhirnya penantian Kyuhyun pun
usai. Segera ia berjabat tangan dengan para pimpinan berbagai direksi
lalu bergegas untuk keluar dari kantor. Salah satu bawahannya yang
memperhatikan tingkah Kyuhyun sedari tadi pun mengkerutkan
keningnya.

“Presdir?”

“Oh, ada apa?”

“Tidak, hanya saja, sejak tadi saya perhatikan anda hanya


duduk diam. Biasanya ada satu dua pertanyaan yang ada ajukan, tapi
ini tidak. Apa anda sedang terpikirkan sesuatu? Maaf jika pertanyaan
saya lancang”

“Benarkah? Memang aku sedang terburu-buru, karena itu


pikiranku sedikit terbagi”

“Pantas saja. Kalau begitu apa anda akan langsung pergi?”

“Ya, waktu ku tak banyak. Aku pergi dulu, terima kasih untuk
pembahasan rapat hari ini”

Bersikap formal di lingkungan kantor sudah biasa Kyuhyun


lakukan. Setelah tak ada lagi pegawainya yang biasa menyapa, ia
memilih untuk ke mobil dengan langkah seribu. Menekan pedal gas
hingga mobil nya melaju dengan kecepatan tinggi, menembus angin
yang masih terasa di tengah salah satu kota sibuk Pulau Jeju. Manik
mata Kyuhyun melihat sebuah gedung yang sudah pasti merupakan
Jeju International Convention Hall, tempat acara itu dilaksanakan. Ia
hentikan mobilnya di salah satu tempat kosong dan berjalan menuju
ke pintu masuk utama dengan ponsel smartphone di genggamannya.

“Permisi, apa acaranya sudah dimulai?” tanya Kyuhyun pada


salah seorang panitia yang berjaga di depan.

“Sudah Tuan, namun belum sampai ke acara utama. Apa anda


datang dengan undangan?” balas pria tersebut.

“Ya, aku datang atas undangan dari Seo Joohyun” kata


Kyuhyun. Ia pun mengeluarkan undangan yang ia simpan di saku nya
dan memberikannya.

“Undangan dari Nona Seohyun? Wah, anda pasti sangat


berarti sekali untuknya. Jarang beliau menggunakan undangan ini
untuk mengundang orang terdekatnya, mungkin baru anda seorang”

“Maaf?”

“Astaga, lupakan saja yang tadi ku ucapkan Tuan. Silahkan


ada masuk dan duduk di bagian depan, bangku untuk tamu VIP”

“Khamsahamnida”

Sesuai dengan petunjuk yang diberikan, Kyuhyun


mendudukkan dirinya di salah satu bangku di depan. Acara nya
memang benar sudah di mulai, beberapa model cantik dari berbagai
negara sudah menunjukkan penampilan dan gaun terbaik mereka dari
atas panggung. Hati Kyuhyun sedikit lega, karena pada akhirnya ia
sudah sampai di tempat itu, tinggal menunggu wanita yang selalu
memenuhi relung pikirannya akhir-akhir ini.
“Ia pasti tampil cantik” gumam Kyuhyun dengan senyuman.
Pria ini memang benar-benar tersenyum, namun ia menyisakan rasa
kekhawatiran mengingat kondisi Seohyun yang tengah terkilir dan
juga.. perasaan buruk yang tiba-tiba menghantuinya.

***

“Wah, coba lihat! Kau selalu cantik dan sempurna! Siapa dulu
manajernya, kekeke”

“Cih, aku cantik bukan karena pengaruh darimu”

“Tapi kau juga tak terlihat cantik tanpa gaun dari Sica”

“Lalu apa masalahnya? Kenapa sejak tadi kau mengajak ribut


terus???”

Seohyun dan Hyoyeon memasang muka ‘galak’ nya, namun


sedetik kemudian mereka berdua malah tersenyum lebar. Hyoyeon
mendekat ke arah Seohyun untuk memeluk Seohyun dengan penuh
rasa bangga. Semua itu sebagai bentuk kedekatan dan keakraban
mereka, saling mendukung dan melengkapi. Seo tak lupa untuk
membalas pelukannya meskipun ia lebih tinggi dan sedikit repot
karena hak sepatu yang ia kenakan.

“Kau yang terbaik” ucap Hyoyeon.


“Kau juga, sahabat dan juga manajer yang terbaik” balas
Seohyun.

“Semangat dariku dan juga Jessica! Lakukan yang terbaik di


atas sana, buat mereka kembali terpukau olehmu. Ara?” sambung
Hyo lagi.

“Arasseo!”

“Anak pintar” canda Hyoyeon yang kemudian dibalas dengan


tawaan Seohyun. “Aku tunggu di luar ya, sekali-sekali membuat
dokumentasi pribadi untukmu”

“Mmm, jangan lupa untuk kembali ya”

Anggukan pun Hyoyeon berikan sebagai jawaban untuk


Seohyun. Pintu ruang tunggu itu kini sudah tertutup setelah Hyoyeon
pergi dari sana, meninggalkan Seohyun yang sekarang duduk
sendirian di sofa. Ia sedang menunggu gilirannya untuk maju,
menunggu panggilan dari tim panitia dan juga Eunhyuk sebagai MC.

Beberapa menit berselang, Seohyun masih betah menunggu di


sana. Namun ia mendengar suara ketukan pintu yang cukup pelan,
membuat nya menengok dan menerka-nerka siapa di balik pintu itu.
Ia pikir orang yang mengetuk pintu akan segera masuk, tapi batang
hidung nya tak kunjung terlihat.

“Masuk”
Perkataan Seohyun bahkan tak di gubris oleh seseorang di
balik sana. Seohyun memutuskan untuk membukakan pintunya,
mengangkat sedikit gaun nya yang terlalu panjang untuk
memudahkannya melangkah. Tangannya tergerak memutar kenop
pintu, dan kedua mata indahnya menangkap sosok misterius
menggunakan masker hitam. Hingga akhirnya..

“Kyaaaaa!!!!!”

***

“Dan penampilan selanjutnya, ini lah yang kita nanti-


nantikan. The super model from South Korea, Seohyun!”

Riuh tepuk tangan dari para hadirin itu memenuhi seluruh isi
ruangan, karena mereka benar-benar menunggu Seohyun. Aura itu
berbeda ketika mereka membayangkan melihat Seohyun berjalan
dengan begitu anggunnya. Eunhyuk tersenyum lebar dan ikut
bertepuk tangan untuk menyambut Seohyun. Tunggu, diri Seohyun
belum berada di atas sana. Benar-benar tak ada dan ini bukan lah
mimpi. Eunhyuk yang merasa ganjal akan hal ini pun langsung
berdiskusi dengan Hyoyeon yang berada di sisi panggung. Mereka
berdua berbicara dengan mimik sangat serius. Kyuhyun
memperhatikan keadaan panggung yang kosong dengan begitu
curiga, ia pun beralih pada duo Hyo dan Eunhyuk. Ikut menghampiri
dan langsung bertanya pada mereka.
“Ada apa ini?” kata Kyuhyun dengan tatapan tajam pada
kedua orang yang ada di hadapannya. Eunhyuk tak menjawab,
sementara Hyoyeon menekuk mukanya.

“Hyo, apa yang terjadi? Di mana Seohyun? Kenapa ia tak naik


ke atas panggung?” ucap Kyuhyun lagi. Namun Hyo masih diam,
bahkan kini wajahnya terlihat mulai menangis.

“Kenapa kalian diam saja? Di mana Seohyun???” sambungnya


dengan nada meninggi. Menyadari ketidak mampuan Hyoyeon untuk
mengatakannya, Eunhyuk pun mengambil alih untuk menjawabnya.

“D-Dia..”

“Dia kenapa???”

“Dia menghilang”

“Apa?!”
CHAPTER 7
Excuse Me Miss!

(Chapter 7)

- Excuse Me Miss! -

“Apa yang kau inginkandariku??? Cepat katakan!!!”

“Hei, kau baru saja kuantarkan ke sini. Aku mau beristirahat


dulu, jangan berisik!”

“Dasar bodoh! Aku takmengenalmu, dan kau tak mengenalku!


Lepaskan aku!!!”

“Aku? Tak mengenalmu?Kalau aku tak mengenalmu aku tak


akan menculikmu!!!”

Seohyun mendengus kesaldan menatap tajam pria yang


berperawakan cukup menyeramkan itu. Bola mata yangcukup besar,
rambut ikal yang berantakan, bekas luka yang memenuhi
tangannyaitu cukup membuat setiap orang mungkin bergidik ngeri
jika melihatnya. Pria ituberjalan bolak-balik di depan Seohyun yang
duduk dibawah dengan tangan terikatke belakang. Gelagatnya seperti
sedang menunggu akan sesuatu.

“Kau mau menculikku? Hh,memangnya apa yang kau dapat?


Siapa yang mau membeliku? Curi saja orang lainyang lebih
dibandingkan diriku. Lepaskan aku atau aku akan teriak” ujar
Seohyundingin. Pria itu menoleh ke arahnya dengan senyuman licik.

“Ku beri tau padamu, sudahterlalu banyak laki-laki tua


berdompet tebal yang sudah siap untuk membayarkujika aku berhasil
mendapatkanmu. Jadi, kau akan menjadi sebuah hadiah
besaruntukku! Hahaha!!!” balas nya. Hal ini membuat Seohyun
teringat akan Ayahnya,masa lalu nya yang kelam, dan juga perlakuan
buruk yang pernah Ibunya terimadari sang Ayah.

“Tidak” ucap Seohyun.Bayangan itu semakin jelas di


benaknya. “Kau tidak bisa menjual diriku, kautidak bisa! Lepaskan
aku!!!”

“Sampai aku mati pun akutidak akan pernah melepaskanmu!”

“Tolong!!! Siapapun disana tolong aku!!!”

“Bodoh, tutup mulutmu ataukau akan kehilangan


nyawamu!!!”

“Tolong aku!!! Lepaskanaku dari sini!!! To---“

Pria itu melayangkantamparan keras di pipi kanan Seohyun


hingga Seohyun terbaring tak sadarkandiri. Wajahnya memerah, ia
terlihat seperti meneteskan air mata dari pelupukmatanya. Pencuri itu
tak menyesal untuk melakukan nya, justru ia tersenyumsenang karena
Seohyun tak akan bisa melawan lagi.

“Wanita yang merepotkan.Kalau kau bisa di atur aku tak akan


memukulmu, ck” kata pria itu.
Ia meludah di sembarangtempat dan kemudian beranjak
keluar meninggalkan ruangan itu. Pintu tersebut iakunci hingga tak
bisa terbuka lagi, lalu ia menyimpannya di balik saku
celana.Mengeluarkan bunyi siulan dengan begitu santainya.

***

“Kita berbagi tugas, akuakan mencari Seohyun ke sana, kalian


berdua mencari nya ke arah yang sebelahsana. Cepat hubungi satu
sama lain jika sudah berhasil menemukan Seohyun”

“Apa tidak lebih baik jikaaku ikut bersamamu saja Kyuhyun-


ssi? Aku sungguh benar-benar khawatir”

“Tidak usah, kau ikutbersama dengan Eunhyuk-ssi saja. Jika


kau merasa lelah kau bisa menunggu kamidi back stage, Hyo”

Hyoyeon mengangguk pelanuntuk menjawab ucapan dari


Kyuhyun, begitu pula dengan Eunhyuk yang sudahmengerti dengan
rencana yang Kyuhyun buat. Mereka pun membubarkan diri
untukmencari Seohyun ke arah yang berbeda. Manik mata Kyuhyun
mencari-cari keberadaanSeohyun sedetail mungkin, di semua sisi
ruangan dan dinding yang ia lewati.Berharap dengan penuh cemas ia
bisa menemukan Seohyun dalam keadaan yang baiktanpa
membuatnya justru semakin khawatir.

“Seohyun! Kau di mana?!”seru Kyuhyun dengan suara


lantang.
“Sial, semakin ke belakangmalah seperti tak ada orang”

Ia mendesis kesal karenawaktunya terasa terbuang sia-sia,


belum ada tanda-tanda keberadaan Seohyun yangberhasil ia temukan.
Kyuhyun terus melangkahkan kaki nya dengan pandangan
awas,hingga ia menemukan sebuah ruangan yang cukup terpencil.
Cahaya yang ada disana pun tak banyak, hal ini membuat Kyuhyun
merasa curiga dan harus mengeceknya ke ruangan itu. Pintu yang
berada di hadapan Kyuhyun saat ini sangat buruk,bekas coretan di
mana-mana, ditambah lagi dengan jendela di posisi atas yangpenuh
debu.

“Seohyun, kau di dalam?!”kata Kyuhyun dari luar setelah


tangan nya bergerak untuk mengetuk pintu. Tidakada jawaban dari
sana, dan Kyu kembali mengetuk pintu itu lagi dengan
memanggilnama Seohyun lebih keras.

“Seohyun, kau dengar aku?!Seohyun!” sambungnya lagi.

Tak ada suara yang iadengar membuat Kyuhyun merasa yakin


jika Seohyun berada di dalam sana, dengankondisi yang tak ia tau.
Kyuhyun mencoba untuk membuka pintu itu dengan keras,tapi ia tau
jika pintu itu terkunci. Akhirnya ia mendobrak pintu tersebutdengan
sekuat tenaga sampai pintu itu terbuka, memperlihatkan Seohyun
yangterbaring tak berdaya di depan kedua mata Kyuhyun. Tanpa
basa-basi lagi iaberlari cepat ke arah Seohyun, melepaskan ikatan tali
di tangan Seo, kemudianmengangkat kepala Seohyun dengan salah
satu tangannya.
“Seohyun, apa yang terjadipadamu? Seohyun, kau dengar
aku??? Seohyun!” Kyuhyun terus menatap intens wajahSeohyun yang
masih terlihat lemas.

Seperti sebuah kontakbatin, tiba-tiba mata Seohyun terbuka


tepat menghadap ke arah mata Kyuhyun.Seohyun mengerjapkan
kedua matanya perlahan, ia merasa jika Kyuhyun lah yang ialihat saat
ini. Kondisinya seperti setengah tersadar karena tubuhnya pun
sepertitak mampu bergerak. Kyuhyun yang menyadari nya langsung
tercekat.

“Seohyun, kau tidakapa-apa???”

“K-Kyu..”

“Apa yang terjadi?Bagaimana bisa kau seperti ini???”

“Aku.. Aku tak tau..”balas Seohyun pelan. “Kenapa, kenapa


kau ada di sini?”

“Tentu saja untukmenemuimu! Kau mengundangku untuk


datang, tapi kau sendiri malah terjebak dalamkondisi buruk semacam
ini, aku tak mungkin tinggal diam Seohyun”

Seohyun tersenyum kecilmendapati betapa khawatirnya


Kyuhyun terhadap dirinya. Tak hanya wajahnya, hatinya juga sama
senangnya, bahkan mungkin lebih senang. Seperti sebuah mimpi.

“Kau terlalu baik, Kyu”gumam Seohyun.


“Aku akan melakukan apapununtukmu, meskipun harus
membahayakan nyawaku sendiri. Kau tau?” balas
Kyuhyun.Senyuman lembutnya menambah kesan karismatik yang
ada pada diri Kyuhyun. “Ayokita kembali, semuanya panik
karenamu”

“Mmm”

Kyuhyun mulaimemposisikannya untuk membawa Seohyun,


tetapi Seohyun melihat pria yang tadimenyekapnya di sisi pintu. Pria
itu melangkah perlahan tanpa menimbulkan suarahingga Seohyun
mencoba untuk memberi tau Kyuhyun agar ia menghindar.

“Kyuhyun, awas!”

Bugh!

Pukulan keras dari priaitu berhasil menghantam punggung


Kyuhyun hingga ia terjerembap ke lantai.Kyuhyun meringis
kesakitan, lalu ia mencoba untuk berdiri dan membalas pria itudengan
pukulan yang sama kerasnya. Baku hantam antara dua pria itu, tepat
didepan Seohyun yang merasa bersalah. Ia tak bisa menolong
Kyuhyun, untuk berdirisaja rasanya masih sakit karena bekas
tamparan itu masih terasa di wajahnya.

Setelah terus salingmenyerang, akhirnya Kyuhyun


melayangkan tangannya ke arah kepala pria tersebutuntuk terakhir
kalinya. Nafasnya tersengal-sengal, rasa geram nya masihtergambar
jelas mengarah terhadap pria itu. Lumuran darah bercucuran di
kening lawanKyu, membuktikan Kyuhyun seakan berhasil
menghabisi orang yang membuat Seohyuntersakiti. Kening Kyuhyun
sendiri hanyaterdapat luka kecil yang tak berarti.

“Jangan pernah sentuh dialagi. Jika kau masih berani untuk


menyakitinya, aku tak segan-segan untukmembuatmu tak tersisa lagi”
sinis Kyuhyun.

“Cih, kurang ajar”

Tanpa memberi balasanlagi, pria itu memilih untuk kabur


dengan luka lebam yang menghiasi wajahnya.Sementara itu Kyuhyun
kembali menghampiri Seohyun yang menatapinya denganbegitu
sendu. Mata Seohyun seperti sudah berair, tinggal menunggu waktu
untukmeneteskannya. Kyuhyun kembali tersenyum lembut terhadap
Seohyun, mengulurkantangannya untuk mengelus rambut hitam
panjang milik wanita berkulit putih ini.

“Kau kenapa? Matamu sudahseperti mau menangis” ucap


Kyuhyun pada Seohyun. Seohyun menahan nafasnya,membuat air
mata yang sedari tadi ia tahan pun terjatuh.

“Kyu” ucap Seohyunsingkat. Pengorbanan Kyuhyun yang


menolong dan melindunginya, meskipun begitusingkat tetapi sudah
membuat hati terdalam Seohyun tersayat.

“Semuanya sudah berakhir,dia sudah pergi dan tak akan


mengganggumu lagi” balas Kyu untuk menenangkanSeohyun.
Seohyun mendekap tubuhKyuhyun dengan cepat,
menyandarkan kepalanya di dada Kyuhyun yang hangat
itu.Tangisannya membasahi kemeja yang Kyuhyun kenakan,
Kyuhyun sendiri merasaseperti terbakar saat ia mendengar suara
tangisan Seohyun untuknya. Tak perlumenunggu lama Kyuhyun juga
membalas pelukan Seohyun yang lebih erat. Ia merasalega karena
Seohyun.

“Maaf Kyuhyun”

“Untuk apa? Kau takmelakukan apapun”

“Kau menolongku hinggaseperti ini, itu semua karena aku”

“Mmm, itu benar. Semua inikarenamu”

Sekejap Seohyun melepaskantangannya dari punggung


Kyuhyun dan mengadahkan wajahnya ke pria ini. Iamendapati
Kyuhyun memandang dirinya dengan senyuman kecil, seperti
sedangbercanda. Karena merasa bingung, Seohyun hanya
mengerutkan keningnya.

“Kau” kata Seohyun lagi.

“Kalau kau tak merebutperhatian, pikiran, dan hati ku, tak


mungkin aku menolongmu dan seperti ini.Semua ini karenamu,
karena sikapmu, dan juga dirimu sendiri, Seo Joohyun”
***

“Seohyun!!!”

Hyoyeon langsungmenghampiri Seohyun yang berdiri di


bantu oleh Kyuhyun dan memeluknya denganerat. Terdengar suara
helaan nafas dari Hyoyeon yang Seohyun tau. Tak hanyaHyoyeon
saja, Eunhyuk yang ikut berdiri di belakang Hyoyeon dan juga kru
staffacara lainnya juga ikut tersenyum senang dengan kembali nya
Seohyun. Meskipunmereka tau jika Seohyun belum dalam keadaan
yang baik setelah kejadian tadi,setidaknya mereka tau Seohyun tak
kehilangan apapun.

“Kau berhasil membuatkumenangis untukmu, untuk yang


pertama kalinya” ujar Hyoyeon yang di balas dengansenyuman
Seohyun.

“Jinja? Ah padahal akuingin sekali melihatmu menangis, apa


ada yang merekamnya untukku?” kataSeohyun.

“Babo” balas Hyo dengancubitan pelan di pipi Seohyun. “Apa


ada yang sakit? Jangan menutupi apapundariku, kalau bisa ceritakan
semuanya tanpa ada yang terlupa”

“Aku tidak apa-apa, terimakasih karena telah memikirkanku


Hyo”
Wanita berambut blonde itutersenyum lembut kepada
Seohyun, sama hal nya dengan Seohyun. Kemudian Eunhyukyang
juga berdiri di antara mereka pun berbicara.

“Jadi, bagaimana denganacara ini? Giliran penampilan


Seohyun sudah di tunda dengan sesi hiburan”

“Apa maksudmu berbicaraseperti itu? Kau ingin Seohyun


tetap tampil setelah semua kejadian ini, huh?”kata Hyoyeon mendelik
kesal pada Eunhyuk.

“Bukan maksudku sepertiitu! Aku juga bisa mengerti kalau


Seohyun tidak bisa naik ke atas panggung,tapi waktu untuk penampil
selanjutnya akan kosong dan pada akhirnya acara iniselesai tidak
sesuai dengan rencana. Apa ada yang punya rencana lain???”

Pandangan aneh dan jugabingung tergambar jelas dari masing


- masing mereka. Seohyun juga ikut merasabertanggung jawab karena
tak bisa menjalankan tugas nya sebagai model, iaberusaha keras untuk
mencari alternatif pengganti. Beberapa saat suasana sunyisenyap,
jentikkan jari lentik Seohyun mengeluarkan bunyi yang
menyadarkanHyoyeon, Eunhyuk dan juga Kyuhyun.

“Aku tau, ini pasti akanmenyenangkan”

“Ya, apa yang kaupikirkan, Seo-ah???” ujar Hyoyeon.

“Untuk apa kita repot -repot mencari acara pengganti?


Mengapa kita tidak tetap menampilkan fashion show saja?” balas
Seohyun.
“Semua model sudah tampil,tak ada yang tersisa selain kau”
potong Eunhyuk. Wajahnya terlihat putus asa,mungkin ia merasa
gagal sebagai MC karena acara yang ia bawakan justru menjadiseperti
ini.

“Kau tak melihat pria yangada di sini? Di sampingku?”

Hyoyeon dan Eunhyukmenoleh ke arah pria yang Seohyun


maksud, yaitu Kyuhyun. Kyuhyun yang barumenyadarinya merasa
linglung dan juga tak mengerti dengan apa yang Seohyunbicarakan.

“A-Apa? Kenapa kalianmelihatku? Jangan menatapku seperti


itu” alih Kyuhyun. Seohyun terkikik gelimendengarnya.

“Kau ingin Kyuhyunmenggantikanmu untuk naik ke atas


sana? Astaga, dia baahkan tak pernah menontonacara seperti ini, kau
mau dia langsung menjadi pengisi acaranya?” Hyoyeonmerasa tak
yakin dengan jalan keluar dari Seo.

“Ku rasa apa yang dikatakan Seohyun benar juga. Kyuhyun-


ssi, kau mau mencobanya?” Eunhyuk kembaliberujar pada Kyuhyun.

“Ah, aku tak bisa. Apatidak ada cara lain?” Terus menolak
adalah hal yang selalu Kyuhyun lakukan disaat seperti ini.

“Kau bisa, kau harus mencobanya”kata Seohyun yang


kemudian menggenggam tangan Kyuhyun. “Aku percaya itu”

Hati Kyuhyun sepertimeluluh melihat Seohyun yang matanya


berbinar, mengharapkan dirinya penuh. Iatak bisa bicara untuk
melakukan penolakkan lagi jika sudah seperti ini. Baiklah,ini benar -
benar aneh. Kyuhyun dan Seohyun tak memiliki hubungan apapun
namunperasaan mereka seperti mengikat satu sama lain. Eunhyuk
dan Hyoyeon sepertinyasudah mulai mencium indahnya bunga -
bunga cinta yang bermekaran di arena fashion show siang itu.

***

Backsound: SHINee - Excuse Me Miss

“Kau sudah mencuci muka?”

“Ya, apa semuanya sudahmenghilang? Tak ada yang tersisa


kan?”

Seohyun meneliti setiapinci wajah Kyuhyun yang basah itu,


tetapi mata, pikiran, dan hatinya seakan taksinkron. Jarak mereka
begitu dekat, Kyuhyun yang melakukannya agar Seohyundapat
melihat wajahnya lebih jelas. Kemudian wanita itu menggeleng pelan
untukmemberikan jawaban pada Kyuhyun.

“Syukurlah. Terima kasih,nona Seo” celetuk Kyuhyun


sembari mengeringkan wajahnya dengan handuk.

“Kembali kasih, Tuan Cho”Kyuhyun dan Seohyun saling


tersenyum. “Biar ku bantu untuk melepas dasinya”
Pria itu membiarkan sangwanita beranjak untuk kembali
mendekat. Tangannya mengarah ke kerah kemejaKyuhyun berwarna
abu - abu itu. Ingin sekali rasanya Kyuhyun merangkul
pinggangSeohyun untuk lebih merapat pada dirinya.

“Hari ini benar - benarmembuatku gila. Aku berubah profesi


menjadi sepertimu, dadakan tanpa persiapansama sekali”

“Apa kau tak melihat wajahmereka saat kau tampil dari atas?
Mereka takjub, kagum dengan dirimu. Kauberdiri di sana dengan
sempurna, luka di wajahmu karena ku tadi juga tak adapengaruhnya
padamu. Aku juga melihat ada beberapa wanita yang
menaruhketertarikkan lebih, tak sadar ya?” balasnya.

“Oh ya?” tanya Kyuhyunmemastikan. “Apa kau salah satu


dari wanita itu?”

“Excuse me?”

“Kau”

Kaki Kyuhyun kembalimelangkah mendekati Seohyun yang


sudah berada di bibir kasur kamar Kyuhyun. Tentusaja Seohyun
mundur secara otomatis, namun dia malah terbaring di atas kasur king
size tersebut. Dan bukannyamengulurkan tangan untuk membuat
Seohyun terbangun, Kyuhyun malah menindihtubuh Seohyun. Mata
kedua orang itu menangkap jelas ekspresi yang mereka
lihat.Membulat, jantung yang ada di dalam diri mereka berdegup jauh
lebih cepat. Inisudah malam, apa yang akan Kyuhyun lakukan
padanya, pikir Seohyun.
“Kyu” satu nama yangterucap dari bibir Seohyun.

“Aku tak menginginkanwanita - wanita itu untuk tertarik


padaku” kata Kyuhyun pelan. “The one and only woman that i need, is
you”

Deg!

Cara Kyuhyun menyebutnamanya sudah membuat Seohyun


bergidik tak karuan. Perasaannya membuncahbahagia, kalimat yang
sederhana namun membuat Seohyun terpana. Memiliki artiyang
dalam dan itu lah gaya dari Kyuhyun. Haruskah ia menangis karena
terharu?Haruskah ia membalas ucapan Kyuhyun dengan cara yang
sama? Perlakuan yang takpernah ia terima sebelumnya. Kata - kata
yang tak pernah ia dengar dahulu. Yangpasti, Seohyun hanya bisa
menatap Kyuhyun dalam dari jarak yang kurang dari 10cm.

“Kyuhyun”

“Terlalu cepatkah untukkumengatakannya? Aku tau, tapi aku


tak bisa menahannya. Ini yang pertama, dan kuharap ini akan
menjadi yang terakhir”

Tak ada balasan lagi dariSeohyun. Wanita itu sudah cukup


menegang dengan yang Kyuhyun utarakan.Perlahan, Kyuhyun
mengarahkan wajahnya lebih dekat dengan wajah Seohyun.
Keningdan hidung mereka menyentuh milik yang lain, hingga mata
mereka sudah tak bisamelihat yang lain dan memilih untuk menutup
mata. Bibir Kyuhyun yangmelakukannya, menyentuh bibir mungil
merah muda Seohyun sampai membuat Seohyungemetaran. Ciuman
yang lembut, hangat, dan tanpa paksaan. Tangan Kyuhyunbergerak
untuk merengkuh pinggang Seohyun dari sisi bawah, sementara
tanganSeohyun memegang kemeja yang Kyuhyun kenakan. Sesekali
Kyuhyun dan Seohyun menggantiarah kepala mereka, membuat
sensasi yang mereka rasakan semakin dalam.

“Eumphhh”

Perlu di akui jika iniadalah ciuman pertama, baik Kyuhyun


maupun Seohyun. Terlalu banyak alasan yangmembuat mereka tak
pernah melakukannya terhadap lawan jenis. Ini tak seperti disangka -
sangka karena gaya ciuman mereka sudah seperti pencium
handal.Beberapa menit melewati waktu dengan skinship yang berhasil
membuat dua manusia ini tegang, dengan sopan Kyuhyunmelepas
ciuman nya dari bibir Seohyun. Ia kembali menatap Seohyun
denganlembut, meyakinkan si wanita agar tetap nyaman dengan
dirinya.

“I love you, Seo Joohyun”

“Ilove you too, Cho Kyuhyun”


CHAPTER 8
Excuse Me Miss!

(Chapter 8)

- Excuse Me Miss! -

Sepasang manusia itu masihterbaring di ranjang dengan mata


yang terpejam. Tak sadar akan matahari yangmulai menampakkan
dirinya, menandakan hari baru akan segera di mulai.
Kyuhyunmemeluk Seohyun yang tertidur dengan posisi bersender di
dada hangat Kyuhyun.Seperti seseorang yang tengah berlindung,
Seohyun terlihat seakan meringkukdengan nyaman di dalam pelukan
Kyuhyun. Hal ini membuat mereka berdua memilikimimpi yang
begitu indah hingga seperti kenyataan.

Beberapa saat kemudian,Kyuhyun lah yang terbangun lebih


dulu. Mengerjapkan matanya untuk sekedarmenyadarkan diri, hingga
ia tersenyum karena wanita yang ia cintai masihtertidur pulas di
sampingnya. Tangan kanan nya yang bebas bergerak menyusuriwajah
lembut Seohyun yang putih itu, begitu memikat hatinya. Ah,
Kyuhyunberpikir jika Tuhan sudah menurunkan seorang malaikat
yang akan menemani nyamulai saat ini juga.

“Eungh”

“Sudah bangun, Nona?”


Seohyun menoleh pelan kearah Kyuhyun yang memandangi
nya dari jarak dekat. Pria itu mencibir Seohyunyang memang baru
saja bangun menyusul Kyuhyun. Tawaan kecil meluncur dari
bibirSeohyun, membalas Kyuhyun yang kemudian ikut tertawa.

“Morning babe”

“Morning too, boo”

“Apa itu panggilan sayangmu untukku, hm?”

“Menurutmu? Oh, harusnyaaku tau jika seorang Cho


Kyuhyun tak cocok jika di panggil dengan panggilanseperti itu”

“Cih, jangan sok tauseperti itu”

“Aku memang tau, apa kauyang tidak tau siapa aku?”

“Memangnya kau siapa?”

“Aku Seo Joohyun, wanitapemilik dari pria bernama Cho


Kyuhyun. Gotit?”

Candaan Seohyun benar -benar seperti mood buster


bagiKyuhyun. Semua yang ada pada diri Seohyun sudah seperti
candu baginya. Sejakciuman semalam, berlangsung cukup intens dan
juga romantis. Bayangan itu tak pernahhilang di benak mereka.

“Kita tak melakukan apapunkan semalam?” ucap Seohyun


sambil memainkan rambut Kyuhyun menggoda.
“Menurutmu?” balas Kyuhyunyang berbalik bertanya.

“Aku hanya memastikan, kaubisa menganggap nya sekedar


pertanyaan biasa” kata Seohyun.

“Tak akan ada yang kulakukan padamu sebelum kau benar -


benar menjadi milikku” Kyuhyun berbisik disamping telinga
Seohyun. Siapapun wanita yang mendengarnya pasti akan
langsungterjatuh, sama seperti Seohyun.

“Itu lah dirimu” ujarSeohyun yang tersenyum lembut. “Kau


berbeda”

“Berbeda apanya?”

“Kau dan laki - laki yangku tau adalah Ayahku, kalian jauh
berbeda”

Kening Kyuhyun mengerutmendengar perkataan Seohyun


yang terdengar seperti putus asa, tapi tersiratakan kebahagiaan. Benar,
Kyuhyun belum tau bagaimana keluarga dan juga masalalu dari
Seohyun. Bukankah sepasang kekasih harus saling mengetahui semua
halsatu sama lain sebelum akhirnya memadu sebuah rumah tangga
yang utuh?

“Benarkah?” Kyuhyunmemelankan nada bicaranya,


menyesuaikan Seohyun yang memulai hal ini. “Bolehkahaku
mengetahui tentang ini, lebih dalam lagi?”

“Keluargaku, bukan darikalangan atas seperti mu, bahkan di


pandang buruk” Kekecewaan yang Seohyunpendam kini mulai
terangkat. “Ibuku seorang wanita penghibur”
Ia tercekat, tapi Kyuhyunberusaha untuk menutupi hal itu dari
tangkapan mata Seohyun. Kyuhyun mencobauntuk lebih merapatkan
pelukannya terhadap Seohyun. Perlu cara penyesuaiantertentu di saat
yang seperti ini.

“Saat di Bar, Ibu tidak sengaja bertemu denganteman lamanya,


yang ternyata menjadi tamu Ibu. Ibu bilang ia hanya menemani
nyamengobrol dan sering membantu, bercerita untuk melepaskan
beban pikiran laki -laki itu. Dan setelah itu, ya---kau tau apa yang
terjadi kan? Setelah itu Ibutak pernah menceritakan lagi, siapa laki -
laki yang melakukannya. Yang akutau, laki - laki itu Ayahku, tapi ia
sering datang tiba - tiba dan memukuliIbu”

“Seo” gumaman Kyuhyunterdengar begitu berduka.

“Sejak saat itu, akuberpikir jika semua pria itu sama. Mereka
hanya bisa menindas tanpa memandangsiapa orangnya, termasuk
kau”

“Aku?”

“Apa kau lupa saat pertamakali kita bertemu, aku membuang


muka dan tidak ingin melihatmu?”

“Dan pada akhirnya kaubisa menerima ku dan juga


perasaanku. Apa itu terdengar luar biasa?”

“Mm, kau luar biasabagiku, Kyu. Kau membuatku untuk


merubah pandanganku”
Kyuhyun sadar jika Seohyuntengah berusaha untuk kembali
pada dirinya sendiri. Ia juga mendengar desahannafas dari Seohyun,
menandakan jika dia sudah berusaha untuk jujur. Sebuahlangkah baik
yang Kyuhyun tau. Semua itu Kyuhyun balas dengan senyuman
tulusbeserta elusan lembut untuk Seohyun.

“You know what? I’m glad to hear that” gumam Kyuhyun.

“Me too. Terima kasih untuk semuanya, Kyu” balas Seohyun.


Kali inigiliran tangan Seohyun yang bergerak membelai wajah
maskulin Kyuhyun.

Tak ada kata yang terucapdari mulut Kyuhyun untuk


membalas ucapan Seohyun, karena ia memiliki cara lainuntuk
membalasnya. Kyuhyun mendekatkan wajahnya ke arah wajah
Seohyun yangmemang sudah dekat, berniat untuk menghadiahkan
sebuah kecupan ringan di pagihari bagi si wanita. Namun tiba - tiba..

Tok tok tok!

“Kyuhyun-ssi! Apa kau adadi dalam? Bisakah kau keluar


sebentar??? Ini aku, Hyoyeon”

Ketukan dan teriakan dariHyoyeon itu menggagalkan


rencananya. Kyuhyun dan Seohyun melemparkanpandangannya ke
arah pintu yang sudah pasti terdapat diri Hyoyeon di baliksana.
Seohyun sempat ingin beranjak untuk membukakan pintu, ia sudah
memilikifirasat jika kedatangan Hyoyeon yaitu untuk mencari nya.
Tapi Kyuhyunmenghalanginya dan lebih memilih untuk membuka
pintu olehnya sendiri.

“Oh, annyeong haseo,Kyuhyun-ssi. Apa kau baru saja


bangun? Aku tak mengganggumu kan?” kata Hyoyeondengan cepat.

“Tidak, aku sudah bangunsejak tadi. Ada apa?” Kyuhyun


bertanya seperti tak tau apa - apa, padahal diadan juga Seohyun
memiliki pikiran yang sama.

“Begini, sejak semalamsaat kau yang mengantarkan Seohyun


pulang, dia tak kunjung kembali ke kamar.Aku menghubungi
ponselnya, tapi ponsel bodoh itu malah tak bisa di hubungi.Sempat
terpikir olehku jika mungkin kau tau di mana dia, atau mungkin
diajustru sedang bersama mu. Intinya, apa kau tau di mana
Seohyun???” Penjelasanpanjang lebar dari Hyoyeon seperti ingin
membuat Kyuhyun tertawa.

“Ah, Seohyun?” Kyuhyun menggantungkanucapannya. “Dia


ada di dalam”

“Mwo??? S-Seohyunnie???Dia benar - benar ada di dalam?!”

“Hei, jangan berpikir yangmacam - macam, Hyo. Kami tak


melakukan apapun, hanya tidur bersama hingga pagi.Tak masalah
kan?”

“T-Tapi..” Giliran Hyoyeonyang sulit untuk berucap karena


rasa keterkejutannya. “Bisakah aku melihatSeohyun ke dalam? Dia
perlu beres - beres untuk kembali ke Seoul nanti sore”
Sebelum memberikan izin,Kyuhyun menolehkan kepalanya
ke arah Seohyun yang masih terduduk di ranjang.Memberikan gelagat
jika Hyoyeon menanyakannya kepada Seo. Seohyun
menggerakkanbibirnya seolah berkata ‘nanti aku akan menyusul’
tanpa bersuara. Kyuhyunmengerti, ia pun kembali bicara pada Hyo.

“Dia masih sedikit merasalelah, dia bilang dia akan segera


kembali” ucap Kyuhyun dengan segelintiralasan yang di buat-buat.

“Benarkah? Ah, mungkinkarena kejadian kemarin” Hyoyeon


mengangguk-angguk setelah mengingat kejadianyang menimpa
Seohyun sehari yang lalu.

“Yah, apa boleh buat.Titip Seohyun dulu ya, Kyuhyun-ssi.


Nanti kalau dia masih merasa lelah dan kauharus kembali bekerja,
cepat hubungi aku ya”

“Tak masalah, kau bisamengandalkanku”

“Kalau begitu aku pergi,annyeong”

“Annyeong”

Hyoyeon, wanita berambutpirang itu baru saja ingin memutar


tubuhnya. Tapi langkah Kyuhyun untuk segeramenutup pintu jauh
lebih cepat, seakan membuat Hyoyeon terkaget. Belum
hilangketerkejutannya karena Seohyun menginap semalaman dengan
Kyuhyun di dalam kamaritu, gaya bicara Kyuhyun yang singkat
membuat Hyoyeon yakin jika ada sesuatu dibalik semua ini.
“Aish, ini tak masuk akal.Pria sehormat Kyuhyun tidur
bersama Seohyun yang benci - sebenci bencinyaterhadap pria.
Bagaimana bisa???” ujar Hyoyeon yang sudah berada di depan
pintukamarnya.

“Apa rasa trauma Seohyun sudahhilang, lalu ia menyukai


Kyuhyun? Atau Kyuhyun yang menyukai Seohyun terlebihdahulu,
sehingga Seohyun pun ikut terpana? Yang mana yang benar sih?”
mungkinhal ini sudah berhasil membuat Hyo menjadi penasaran.

“Omo! Mereka pasti sudahmenjalin hubungan! Sepasang


kekasih!!!”

***

Nextday

Seohyun dan Hyoyeon sudah kembali ke Seoul jauhsebelum


Kyuhyun kembali, mengingat waktu bertugas Kyuhyun di sana
memang lebihlama dibandingkan Seohyun. Kontak mereka tak
pernah putus, jika tidak Kyuhyunyang menelfon lebih dulu Seohyun
lah yang melakukannya. Misteri cinta Kyuhyundan Seohyun, tak ada
yang bisa menjawab selain mereka sendiri.

Kala itu, Kyuhyun dan Seohyun belum merasa kantuk.Seohyun


sudah berada di apartemennya setelah sempat berdiskusi
mengenaipenampilan selanjutnya bersama dengan beberapa orang
kenalannya,sementara Kyuhyun masih memutar otak di kantor,
seperti biasanya.
“Terakhir dia menelfonku.. Sebelum makan siangtadi” ujar Seohyun
di kamarnya. Di temani dengan sinar rembulan, ia taksendirian.

“Dia sibuk sekali, tapi kenapa aku masihmengharapkan telfon


darinya? Bodoh” Seohyun merutuki dirinya sendiri denganpukulan -
pukulan kecil di kepalanya.

Nada dering panjang pun muncul dari ponselSeohyun. Ia mengambil


langkah cepat untuk meraihnya, dan sedetik kemudian
tersenyummendapati nama yang tertara di layar tersebut.

“Yeoboseyeo”

“Kenapamengangkat telfonku cepat sekali? Belum tidur?”

“Belum. Aku belum mau tidur”

“Wae? Inisudah malam, kau harus segera tidur. Tak baik untuk wanita jika
tidur malam”

“Kau sendiri kenapa belum tidur? Pasti kau masihdi kantor, iya kan?”

“Kalaukau tau kenapa masih bertanya?”

“Ish, mengalihkan pembicaraan dengan cara sepertiitu”

Kyuhyun tertawa kecil, ia tau jika Seohyun pastisedang kesal karena


keusilannya. Tak ada lagi yang bisa ia lakukan selainmenelfon
Seohyun. Jika ia bersikeras untuk menemui Seohyun ke
apartemennya, apayang akan orang - orang katakan?
“Seohyun”

“Aku disini, Kyu”

“Kau tau?”

“Tauapa?”

“Aku mencintaimu”

“Akulebih dari itu”

“Tidak, kau tidak bisa tau seberapa besar perasaanyang ku punya


untukmu”

“Really?Bisakah kau membuktikan padaku?”

“Percaya padaku, sampai kapanpun tetaplah percayapadaku. Bisa kah


kau melakukannya?”

Sebenarnya Seohyun merasa sedikit aneh dengan apayang Kyuhyun


ucapkan. Ia pikir Kyuhyun hanya ingin sekedar mengucapkan
selamatmalam atau mimpi indah, dan kenyataan nya Kyuhyun bicara
jauh dari apa yang iabayangkan. Begitu berarti, pikir Seohyun.

“Tentu, aku akan melakukannya”

“Itubagus. Tidurlah, aku akan menyelesaikan beberapa hal lagi”

“Mmm, jangan lupa untuk segera istirahat Kyu.Jangan membuatku


khawatir”
“Iya,Mrs. Cho. Have a nice dream, babe. I love you”

“Thanks, Mr.Cho. Love you”

Pip!

Telfon sudah terputus. Percakapan yang singkat danjuga penuh


dengan makna. Kyuhyun tak pernah meminta Seohyun untuk
menjadikekasihnya, namun sikap mereka berdua seolah seperti
sepasang kekasih yang dimabuk cinta. Seohyun tau, hanya ada satu
pria yang akan selalu melindunginyadengan penuh kasih, dan itu
Kyuhyun.

***

Donghae dan Jessicatersenyum puas bukan main. Ini sudah


siap, tinggal menunggu tanggal mainnyasaja. Mereka memilih untuk
tidak memberi taukannya pada Kyuhyun maupun Seohyunagar
terdengar seperti sebuah kejutan. Karena selama Kyuhyun dan
Seohyun diPulau Jeju beberapa waktu yang lalu, Hae dan Sica
berkoordinasi dengan timproduksi dan kreatif perusahaan Kyuhyun.
Bisa di katakan bahwa ini sebuahbentuk kerja sama tim yang baik.

“Aku senang semuanyaberjalan lancar, sejauh yang kita lihat”


kata Donghae yang tenga berjalanbersama Jessica menyusuri lorong
salah satu lantai perusahaan Kyuhyun.Kebetulan saat itu mereka tak
bertemu dengan si pemilik perusahaan.
“Setuju. Biasanya perluberadu argumen yang alot sebelum
memutuskan sesuatu, tapi sekarang tak berlaku.Bukankah dewi
fortuna sedang berada bersama kita?” balas Jessica yang ikutbahagia.

“Ku rasa begitu” Jessicatersenyum mendengar ucapan dari


Donghae. “Ngomong - ngomong, bagaimana dengansepasang
manusia di Pulau Jeju waktu itu?”

“Mwo? Maksudmu, Seohyundan Kyuhyun?”

“Siapa lagi memangnya?”

“Aku tak pernahmenghubungi Seohyun secara langsung, aku


hanya menitipkan pesanku lewat Hyoyeon.Meskipun mereka sudah
pulang” terang Sica. “Kalau kau?”

“Tak jauh berbeda, kalautak salah terakhir aku mengirim


pesan singkat saat aku memberi tau Kyuhyun jikaSeohyun akan
datang ke sana”

“Berarti selama ini kitahanya bisa mengandalkan informasi


dari Hyoyeon, begitu?”

“Yah, ku rasa begitu”

Hae dan Sica masih terusberjalan menuju ke lift, segera turun


menuju ke mobil mereka. Baru saja pintulift akan tertutup, tiba - tiba
seorang laki - laki menahan pintu tersebut.Membuat lift kembali
terbuka dan membiarkannya masuk bersama dengan Donghae
danJessica.

“Oh, Jessica Jung???”


Jessica tersentak saatpria yang baru saja masuk itu menyebut
namanya. Ia yakin jika ia takmengenalnya, dan Donghae merasa
curiga dengan tingkah pria ini.

“Sorry, apa aku mengenalmu?”

“Kenalkan, Lee Hyukjae, Eunhyuk.Aku menjadi MC di acara


fashion show Pulau Jeju kemarin. Kau mengirimperwakilanmu kan?
Seohyun???”

Bahkan pria ini mengetahuihal detail seperti itu, batin Jessica.


Donghae yang tak tau apa akhirnyamelangkah ke samping Jessica.
Hanya ingin berjaga - jaga jika pria tersebutberlaku bodoh terhadap
wanita yang di cintainya. Setelah berdiam diri, Jessicamengeluarkan
ekspresi ramahnya terhadap Eunhyuk.

“Jinja??? Jadi kaupresenternya???” Eunhyuk merespon dengan


senyuman lebar kala Jessica berbicaradengan nada begitu teratrik.

“Itu benar! Kau tau, semuaorang yang datang ke acara itu


menunggu gaun rancanganmu yang akan di kenakanoleh Seohyun!
Tapi sayangnya, karena kejadian itu Seohyun tak bisa tampil”
ucapEunhyuk tertunduk lesu.

Donghae dan Jessica salingmelempar tatapan bingung


mendengar pengakuan dari Eunhyuk. Kejadian apamaksudnya? Ini
terdengar begitu aneh.
“Apa maksudmu? Kejadianapa?” kali ini giliran Donghae
yang menginterogasi Eunhyuk. Tentu saja Eunhyukkaget.

“Ya, kalian belum mengetahuinya?Apa Seohyun dan


Hyoyeon-ssi belum memberitahukannya pada kalian??? Ku
pikirkalian sudah tau, makanya aku bicara seperti itu. Lagi pula, acara
itu kansudah beberapa hari yang lalu” celetuk nya.

“Kalau begitu, bisakah kaukatakan apa yang terjadi? Sungguh,


mereka tak pernah mengatakannya padaku,Eunhyuk-ssi” balas Sica.

“Seohyun sempat di culikoleh pria yang tak di kenal, mungkin


penyelinap yang masuk lewat belakang.Katanya dia juga sempat di
sekap, di tampar! Aku sedikit melihat pipi Seohyunyang memerah.
Tapi Kyuhyun datang menolongnya dan membawa Seohyun
kembali.Kalau saja kalian berdua berada di sana, itu seperti cerita
super hero tau”

“Seohyun di culik???”

“Dan Kyuhyun sendiri yangmenolongnya???”

Yang bisa di lihat dariwajah Eunhyuk adalah reaksi tak kalah


kaget saat mendapati Donghae dan Jessicaseperti itu. Jessica khawatir
karena Seohyun di culik, dan Donghae takmenyangka jika Kyuhyun
lah yang menolongnya. Sesekali bunyi lift yang bebunyimembuat
Eunhyuk tersadar.

“Apa yang kalian dengarbarusan itu kenyataan, kalian harus


percaya padaku! Bahkan karena Seohyun takbisa tampil, akhirnya
Kyuhyun-ssi yang naik ke atas panggung catwalk dan menjadi model
pembicaraanwartawan!!!”

“Mworago?!”

***

A fewdays later

“Ada apa dengan wajahmu? Kenapa jadi jelek sepertiitu? Perasaan


tadi pagi masih normal - normal saja” cibir Hyoyeon.

Seohyun, Hyoyeon, Jessica, dan Donghae sedangmenikmati makan


siang bersama mereka di salah satu restoran kenamaan di ibukota
Korea Selatan itu. Kebetulan pengunjung nya tidak terlalu ramai
sepertibiasanya, karena itu Donghae berani mengajak orang - orang
terkenal di dunia fashion itu ke sana.

“Ku perhatikan dari tadi kau menggenggam ponselmuterus. Sedang


menunggu telfon dari seseorang?” tanya Jessica dengan jeli.

“Apa orang yang kau tunggu itu Kyuhyun?” sambungDonghae.


Seohyun memberikan tatapan kesalnya.

“Kalau iya memang kenapa, kalau salah memangkenapa?” balasnya


jutek.
“Seram sekali sih menjawabnya, aku kan hanyabercanda, Hyunnie”
Jessica tersenyum lebar untuk membuat Seohyun tak kesalpadanya.

“Jadi kalau bukan menunggu telfon dari Kyuhyun,apa yang kau


tunggu? Kau membuatku tak berselera untuk menghabiskan
makananku”ucap Hyoyeon lagi.

Akhirnya Seohyun melepaskan, membiarkan ponselnyabebas dari


tangannya di atas meja. Tapi wanita ini tak berniat untuk
meraihsumpit agar melanjutkan kegiatan makan siangnya. Justru
Seohyun mendesah pelan,semakin tak karuan.

“Donghae” panggil Seohyun.

“Ya?” jawab Hae singkat.

“Apa Kyuhyun pernah menghubungi mu akhir - akhirini?”

Donghae memicingkan matanya untuk mengingatsesuatu. “Tidak,


memangnya kenapa?”

“Dia tak pernah mengangkat telfonku” ujar Seohyun.“Biasanya jika


ia tak bisa menerimanya, ia akan mengirim pesan”

“Oh, begitu. Yang ku tau, Kyuhyun memang semakinsibuk


menjelang hari peluncuran tipe baru mobilnya. Butuh persiapan yang
lebihmatang supaya sesuai dengan rencananya. Kau harus mengerti
keadaannya,Seohyun-ah”

“Aku mengerti, tapi tak biasanya begini”


“Tak biasa bagaimana? Kau kan tau dari awal jikaKyuhyun itu
seorang bussiness man,waktunya bisa tiba - tiba penuh dengan jadwal”
kata Jessica menambahkan.

Entah apa yang Hyoyeonlakukan saat Donghae dan Jessica


berbicara dengan Seohyun. Jari - jari nyamengutak - atik ponsel
canggihnya dengan tatapan fokus. Dan tangannya tiba -tiba berhenti,
mulut Hyo membentuk huruf ‘O’ setelah apa yang ia lihat.

“Astaga, Seohyun, Kyuhyunberciuman dengan seorang


wanita misterius”
CHAPTER 9
Excuse Me Miss!

(Chapter 9)

- Excuse Me Miss! -

Kyuhyun baru sajamenyelesaikan rapat dengan customer


barunya.Rapat berjalan dengan cukup baik dan menghasilkan
keputusan yang bagus untukkedua pihak. Karena itu mood
nyamenjadi sangat senang, dan yang ia ingin lakukan setelah ini
adalah menemuiSeohyun di tempat biasa, butik Jessica. Senyumnya
tergambar jelas di mata orang- orang yang melewatinya. Ia tengah
berjalan menuju ke mobilnya dengan salahsatu tangan menyimpan
ponsel pintar di dalam saku celana. Baru saja ia meraihpintu mobil
untuk masuk ke dalamnya, tiba - tiba seseorang dari sisi
belakangKyuhyun menariknya paksa untuk menghadap terbalik. Dan
orang itu langsung mencium bibir Kyuhyun dengan cepat tanpa
memberi Kyuhyun kesempatan untukmenghindar. Pria ini
terperanjat, dan beberapa saat kemudian ia mendorong orangitu
hingga hampir terjatuh.

“Apa yang kau lakukan?!Siapa kau??? Apa kau sudah gila,


huh?!”

Emosi Kyuhyun yang meledak- ledak membuatnya untuk


berbicara kasar, bukan seperti pribadi aslinya.Seseorang yang ia lihat
di depan nya, adalah seorang wanita yang sebenarnyacukup cantik. Ia
menatap nanar Kyuhyun sambil menyentuh bibirnya yang
telahbersentuhan langsung dengan bibir Kyuhyun. Lalu wanita ini
mencoba untukmengangkat kepalanya, agar mampu menatap lebih
jelas bola mata Kyuhyun yangtajam.

“Kau tak mengingatku?”tanyanya dengan lirih.

“Maksudmu?” kata Kyuhyunberbalik tanya.

“Jadi.. kau benar - benartak mengingatku? Ini aku, Kwon


Yuri”

“Kwon Yuri?” gumam Kyuhyunpelan. “Sepertinya anda salah


orang, aku tak pernah mengenalmu, sepanjanghidupku hingga saat
ini. Pergilah”

Kyuhyun berniat untukmelupakan kejadian ini dibandingkan


membuat nya menjadi semakin lebih panjangdan runyam. Dan
sepertinya wanita bernama Kwon Yuri ini tak ingin
membiarkannyapergi. Ia justru menahan tangan Kyuhyun dan
kembali mengajaknya berbicara.

“Kau tau aku, kau pastimengingatku. Ciuman itu yang


pertama kau lakukan padaku saat itu”

“Bukankah sudah ku katakanjika aku tak mengenalmu? Hei,


aku tak berbohong padamu sekarang. Ini barupertama kalinya kita
bertemu dan kau langsung mencium ku, apa yang kaupikirkan?
Kenapa bicaramu melantur seperti itu???”

“Kau Cho Kyuhyun kan, iyakan? Kau pria itu kan???”


Pertanyaan yang meluncurdari Yuri membuat Kyuhyun
mendelik bingung. Apa yang terjadi sebenarnya? Apa iatengah
dijebak oleh seseorang???

“Itu benar, aku ChoKyuhyun” jawabnya dengan lantang.


“Tapi soal yang ku ucapkan barusan tentangaku mengenalmu atau
tidak, itu benar. Aku tidak mengenalmu, sama sekali
takmengenalmu”

“Cih, apa kau sedangberusaha untuk menipuku setelah semua


yang telah kau lakukan padaku?!” Yuriyang awalnya terlihat sendu
kini mulai berubah 180 derajat.

“Memangnya apa yang kulakukan padamu, nona? Harusnya


aku yang bertanya padamu kenapa kau datang tiba- tiba dan
menciumku seperti orang bodoh?!”

“Aku hamil, dan ini semuakarenamu!!!”

***

“Hyo, are you serious? Ini masih siang, jangan berucap hal - hal
yanganeh seperti itu” cibir Jessica. Tangannya sibuk mengaduk - aduk
spaghetti bolognasse yang sudah ia pesansebelumnya.

“Ku beritau beberapa halpadamu, Jessica-ah” kata Hyo sigap.


“Pertama, apa yang ku ucapkan tadi itubenar! Kalau kau tak percaya
kau bisa buka internet dan cari kenyataannya.Kedua, jangan suka
bicara dengan bahas inggris denganku! Aku tau kau lahir diAmerika,
tapi bukan berarti harus bergaya seperti itu kan?”

“Alasan, dasar kau ini”Sica membalas ucapan Hyo dengan


santai. Kemudian Jessica menoleh ke arahSeohyun yang ternyata
sudah sibuk berkutat dengan ponselnya juga.

“Jangan katakan jika kaupercaya dengan apa yang Hyoyeon


katakan?” ucap Donghae yang ikut - ikutanmelirik Seohyun.

“Memang yang dikatakan Hyoitu benar, lalu apa lagi yang


perlu kalian ragukan?”

Ucapan Seohyun membuatHyoyeon, Jessica, dan juga


Donghae mulai merasa khawatir. Memang jika
Seohyunmengatakannya dengan relatif tenang, namun apapun bisa
terjadi bila yang melakukanadalah seorang wanita. Tak menutup
kemungkinan jika Seohyun akan melakukan halburuk yang tak
pernah mereka bayangkan.

“Tak perlu mengambillangkah cepat seperti itu, kita kan bisa


menanyakannya dulu pada Kyuhyun. Iapasti akan mengatakan nya
tanpa menutupi apapun darimu” Jessica berusaha untukmerubah cara
pikir Seohyun yang sudah terlanjur percaya.

“Memangnya apa yang kulakukan terhadapnya? Aku hanya


membaca beritanya di internet, tak memarahi ataupun memukulnya”
ucap Seohyun pada Jessica.

“Pasti ada sesuatu dibalik hal ini. Tak mungkin Kyuhyun


sengaja melakukannya, terlebih lagi sebuahciuman. Itu bukanlah
Kyuhyun” gumam Donghae. Ia berpikir untuk segera membacaberita
itu secepat mungkin.
“Kau tidak marah padanyakan, Seohyun-ah?” kata Hyoyeon
lagi yang duduk di samping Seohyun.

Entah apa yang dipikirkansaat ini oleh Seohyun hingga ia


benar - benar terdiam dengan tatapan kosong.Benaknya berhamburan
dengan bayangan Kyuhyun yang pernah melakukan hal itupadanya
dengan begitu lembut. Jika seperti ini, ia ingin menjadi orang
yangegois. Seohyun tak ingin jika Kyuhyun memberikan sentuhan
seperti itu padawanita selain dirinya. Hanya Seohyun yang boleh
menerimanya, dan Seohyun memangmenginginkan hal itu.

“Aku tak apa, aku jugatidak marah padanya. Tak perlu


khawatir” ujar Seohyun mendesah pelan.

“Kalau begitu, berikankami jaminan jika kau memang tidak


marah padanya. Ku harap meskipun kau kecewa,tapi itu tidak
mempengaruhi profesionalitasmu sebagai model iklan untuknya”ujar
Jessica.

“Akan ku ingat hal itu”

***

“Malam itu, kau datang ke rumahku dengan keadaan mabuk. Kau


terus -menerus menyebut namaku dengan begitu keras, bahkan tak jarang kau
membentakku.Aku tidak tau apapun yang terjadi padamu saat itu. Tapi tiba
- tiba kau menarikkuke kamar, dan kau memaksaku untuk melakukannya
denganmu”
“Akumencoba untuk menolakmu sebisaku, tapi kenyataannya aku tak
bisa melawan.Justru kau semakin kasar dan akhirnya semua itu terjadi. Aku
menangis, bahkankau tak peduli padaku yang sudah kotor. Setelah malam
itu, kau pergi tanpamempertanggung jawabkan apa yang telah kau perbuat
padaku”

“Beberapahari kemudian, aku sadar jika dasi yang kau kenakan pada
saat malam itutertinggal di kamarku. Aku melihat inisial marga keluargamu,
Cho. Berbekal namaitu, aku mencari pria yang sudah berbuat kejam hingga
aku hamil seperti ini.Dan ternyata itu kau, Cho Kyuhyun”

“Sungguh,aku tidak akan pernah membiarkanmu pergi tanpa


melakukan apapun. Rasanya bahkantak bisa dipercaya jika pertemuan
singkat di masa lalu bisa membuatmu beranimelakukan hal ini padaku”

Pikiran Kyuhyun sudahburam. Ia menyetir mobilnya dengan


satu tangan, sementara tangan lainnyamemijit pelipis wajahnya yang
terus mengekerut. Cerita yang ia dengar dari Yurimembuatnya
bingung setengah mati. Hidup yang ia jalani, tak pernah
sekalipunKyuhyun melakukan hal laknat itu terhadap wanita.
Ciuman pertama saja ialakukan pada Seohyun yang notabene baru
terjadi beberapa hari yang lalu.

“Ini gila” gumam Kyuhyun.Lampu lalu lintas di pinggir jalan


menunjukkan sinar merah yang memintanyauntuk memberhentikan
laju kendaraannya sementara.

“Mau di ingat sampaikapanpun, aku memang tak pernah


melakukannya” sambung nya lagi.

“Tapi dia bisa tau namaku,bahkan ada nama marga ku di dasi


itu. Bagaimana bisa?” ia akui jika ia mulaifrustasi dengan yang ia
alami.
Yang Kyuhyun tau ia perluteman bicara untuk membagi
masalah ini, setidaknya membantu Kyuhyun untukbersikap mencari
jalan tengah. Tak lain tak bukan, Donghae lah yang pertama
iahubungi. Segera ia ambil ponselnya yang ia letakkan di jok
sampingnya, kemudianmulai mengetik pesan untuk di kirim pada
Hae.

To: Donghae - Lee

Ada yang ingin ku bicarakan, bisakahkita bertemu di rumahku saat jam


makan malam nanti?

Di lain tempat, Donghae yangmasih berkumpul dengan trio


Jessica, Hyoyeon, dan Seohyun sudah selesaimenghabiskan menu
makan siang mereka. Ia pun membuka pesan dari
Kyuhyun.Wajahnya terlihat sedikit curiga, ada firasat jika Kyuhyun
ingin mengajaknyabicara tentang skandal tersebut. Namun Jessica,
wanita ini diam - diam ikutmembaca pesan dari Kyuhyun di ponsel
Donghae.

“Jangan temui dia” kataJessica pada Donghae. Donghae


menoleh pada Jessica yang sudah memberikantatapan tajam
untuknya.

“Menemui siapa? Aku takmengerti” Donghae sengaja


berbicara dengan lagak tak tau.
“Ck, Kyuhyun mengajakmubertemu kan? Aku melihatnya,
dengan sengaja” balasnya. Hyoyeon dan Seohyun yangtak tau apa -
apa hanya memperhatikan Donghae dan Jessica bingung.

“Hah, kau ini” kataDonghae pasrah. “Memangnya kenapa


aku tak boleh bertemu dengan Kyuhyun? Dia kansahabatku”

“Pasti dia ingin mintatolong padamu agar meluruskan


semuanya pada Seohyun. Kau pikir aku bodoh, huh?”

“Memangnya Kyuhyun sudahtau jika beritanya sudah


tersebar? Dia orang sibuk, seperti yang kau katakanpada Seohyun
barusan”

“Dan itu tak menutupkemungkinan jika Kyuhyun menyelami


internet untuk mencari tau tentangnya. Diapunya banyak bawahan
yang memiliki waktu senggang, ia pasti di bicarakan,Donghae-ssi”

Seohyun tak menyukaikeadaan seperti ini. Ia merasa tak suka


jika Donghae dan Jessica terus -menerus memperdebatkan Kyuhyun
karena dirinya. Rasanya tak wajar orang dewasaseperti mereka
mempermasalahkan masalah orang lain.

“Jika kalian hanya inginmembicarakan soal Kyuhyun, biarkan


aku pulang sekarang” kata nya di tengah adumulut Hae dan Sica.

“Ya! Siapa yangmengizinkan mu untuk pulang??? Ingat kalau


kau masih punya jadwal untuk sesifoto majalah nanti sore!” kata
Hyoyeon yang menjadi pengingat Seohyun.

“Aku tau, dan aku akan kesana sendiri. Jangan ikuti aku, aku
pergi”
Seohyun mengambil tasnyadan bergegas untuk pergi ke tempat
yang ia tuju menaiki taksi. Tidak ada yangbisa di perbuat oleh
Hyoyeon sekalipun ia adalah manajer Seohyun. Karena takada yang
bisa menaklukan wanita sepertinya jika Seohyun sudah naik
pitam.Hyoyeon merutuki dirinya kesal, sementara Jessica masih
menatap kesal akanDonghae.

At night

Larangan Jessica membuatDonghae tak berani menghampiri


Kyuhyun ke rumahnya. Akan terlihat seperti ikut campurmemang,
namun sampai kapanpun Kyuhyun tak akan bisa menanggung
masalahnyasendiri. Wartawan dari berbagai media sudah
mengerubungi rumah Kyuhyun yangmegah itu. Kyuhyun mendengus
kesal, andai saja teknologi informasi tak sebagusini, pikirnya. Dengan
mengambil langkah cepat, ia berhasil menghindarikerumunan
manusia itu untuk pergi ke apartemen Seohyun.

Setelan pakaian yangKyuhyun gunakan saat itu masih terlihat


formal, kemeja biru dengan kancingpaling atas yang dibiarkan
terbuka. Sempat terbesit rasa segan dan juga halburuk di benaknya,
membayangkan jika Seohyun tak ingin menemuinya. Tapi
Kyuhyunberusaha untuk menghilangkannya, dan mengetuk pintu
apartemen Seohyun.

Tok! Tok! Tok!


“Ya, siapa di..”

“Ini aku”

Seohyun hanya diamterperangah, mendapati sosok Kyuhyun


yang sudah berdiri tegap di hadapannya. Inimembuatnya mendadak
teringat akan ucapan Hyoyeon dan juga berita yang sudahtersebar
luas di media massa maupun elektronik. Ia merasa bimbang, haruskah
iamembiarkan Kyuhyun bicara dengannya? Seohyun tidak tau apa dia
mampu untukmelakukannya.

“Oh, kau” kata Seohyungugup. Kyuhyun mendelik aneh.

“Apa kau punya waktuuntukku?” ucap Kyuhyun.

“Ada apa memang?” balasSeohyun curiga.

“Kau pasti tau alasannya,Seo. Perlukah bagiku untuk


menjelaskannya lagi padamu?”

Gotcha!

Benar yang di pikirkanoleh Seohyun, Kyuhyun memang


datang untuk hal itu. Pria di hadapan Seohyun jugatak kalah curiga
dengan tingkah Seohyun. Firasatnya juga tepat.
“Ayo, ikut aku” ajakKyuhyun. Tangannya sudah meraih
tangan kanan Seohyun.

Kali ini Seohyun menurut.Ia mengekori Kyuhyun yang


berjalan di depannya, tetap dengan tangan yangbertautan dengan
tangan Seohyun sendiri. Kyuhyun membawa Seohyun
menyusuriangin malam menuju ke sebuah taman kota yang terkenal
dengan air mancurindahnya. Mereka berdua turun dari mobil
Kyuhyun, terus melangkah hingga merekasampai di bangku dekat
dengan lampu taman.

“Aku tak ingin basa - basilagi terhadapmu sekarang. Jadi,


berita tentang--“

“Semua berita tentangmuyang berciuman dengan wanita asing


itu tidak benar, itu yang ingin kau katakan,hmm?” potong Seohyun
cepat. Kyuhyun langsung menatap Seohyun tajam.

“Asal kau tau, Kyu, mauberita itu benar atau tidak aku tidak
peduli. Lagi pula jika berita itu benaradanya, aku ikut senang.
Setidaknya, kau tidak akan kesepian jika harus pulangmalam”
sambung Seohyun. Dia terlihat seperti wanita munafik yang
membohongiperasaannya sendiri.

“Ya, kau benar. Aku memangberciuman dengan seorang


wanita siang tadi”

Pengakuan Kyuhyun yanggamblang membuat Seohyun


membulatkan kedua matanya. Tak Seohyun sangka jikaKyuhyun
akan berbicara seperti itu, ia kehabisan kata - kata.
“Benarkah? Ternyata itumemang benar, hh” gumam Seohyun.
Matanya sedikit demi sedikit mulai berair.

“Tapi bukan seperti yangmereka katakan, pada kenyataannya”


ucap Kyuhyun menyambung perkataannya lagi.Seohyun pun kembali
menoleh. “Wanita itu bernama Kwon Yuri, dia datang tiba -tiba dan
langsung menciumku begitu saja”

“Ck, lalu untuk apa kaumengatakannya padaku? Jika kau tau


namanya berarti wanita itu bukanlah sosokmisterius bagimu”

“Dia bilang jika akumenghamilinya”

Omong kosong macam apaini? Pikir Seohyun. Setelah


pengakuan awal Kyuhyun, semakin sulit baginya untukkembali
mengingat semua perlakuan manis Kyuhyun terhadapnya.

“Apa itu ada hubungannyadenganku, Tuan Cho? Lebih baik


kau segera temui wanita bernama Yuri itu danlakukan apa yang
seharusnya kau lakukan. Aku dan dia sama - sama wanita, akujuga
bisa merasakan rasa luka yang kau buat terhadapnya”

“Untuk apa? Bahkan aku takmengenalnya sekali pun”

“Astaga, setelah semua inibahkan kau masih berani


berbohong? Kau jauh lebih rendah dibandingkan pria takbermoral
sekalipun”

“Seohyun, apa yang kaukatakan?”


“Kau, adalah pria terburukyang pernah ku tau, selain ayahku.
Kalian berdua sama, hanya baik di awal danbusuk setelah semakin
lama ku kenal. Kau tau?”

Ucapan Seohyun menyulutemosi Kyuhyun. Niatnya untuk


membicarakan dan menjelaskan hal ini pada Seohyunsecara baik -
baik hancur seketika. Kyuhyun tidak mungkin memukul Seohyun,
jikaitu ia lakukan posisi nya akan sama betul dengan yang Seohyun
katakan. Kyuhyunmenahan emosinya hingga tangan yang ia kepal
gemetar.

“Kau pikir aku bohong,nona Seo?” ujar Kyuhyun yang kali ini
berkata dengan nada merendahkan Seohyun.“Segila dan semabuk
apapun aku, aku tak pernah meniduri seorang wanita yang takku tau,
bahkan yang ku kenal sekalipun”

“Jika yang kau katakanmemang seperti itu, lalu kenapa dia


mendatangimu Kyu??? Kenapa?!”

“Lalu bagaimana denganmu?Kenapa kau begitu percaya


dengan berita itu, sedangkan kau mengenalku jauh
dibandingkanwartawan - wartawan yang sudah berkumpul di depan
rumahku?!”

“Lupakan! Aku tak inginmendengar apapun lagi dari mu!!!”

Ego Seohyun sudahmembuatnya untuk bersikeras diri, tidak


ingin ikut campur urusan Kyuhyun yangjuga sudah menyayat
hatinya. Ia mengambil langkah untuk pergi, namun tanganKyuhyun
menahannya untuk tetap di sana.
“Let me go!” Seohyun mulai sedikit berteriak sekaligus meronta
-ronta agar bisa terlepas dari Kyuhyun.

“Never until i’m done to explain about this!” Semakin keras


Seohyuncoba untuk pergi, semakin keras pula genggaman tangan
Kyuhyun terhadapnya.

Seohyun menghela nafasnyapelan, berharap jika amarahnya


sedikit mereda. “Apa kau mencintaiku?”

“Maksudmu?” Kyuhyunmembalasnya dengan bingung.

“If you love me, please let me go now, Kyuhyun-ssi”

Mendengar perkataanSeohyun hati Kyuhyun merasa semakin


parah. Perlahan demi perlahan tangannyayang bersentuhan dengan
tangan milik Seohyun kini mulai terjatuh. Seakanmembiarkan
Seohyun pergi tanpa menahannya kembali. Mendapat respon seperti
itu,Seohyun kembali melangkahkan kaki nya untuk pergi menjauh
dari Kyuhyun.Wajahnya semakin terlihat sendu, ia sudah tak bisa
menahan lukanya.

Hertears are falling down.

- To Be Continued -

Preview of the next chapter


“Aku tak bisa kehilangan dia, akutak bisa membiarkannya pergi dari sisiku,
sampai kapanpun itu”

“Untuk apa kau menjadi munafik?Kenapa tidak kau katakan saja jika kau
percaya padanya?”

“Aku tak berhak untuk melakukannya,Hyo. Memangnya aku siapa?”

“Ada yang ingin Ayah katakan padamu,Kyuhyun”

“Apa itu?”

“Kyuhyun tidak ingin membicarakantentang syuting iklannya”

“Sama halnya dengan Seohyun. Kalaubegini, aku bisa menyerah”

“Dengar, aku tidak akan bertanggungjawab untuk menikahimu”

“Lalu? Apa yang harus ku lakukandengan bayiku sekarang? Apa kau tega
dengan anakmu sendiri?”

“Haruskah aku menerima hal sepertiini lagi, Bu? Apa tidak ada kesempatan
untukku untuk mencintai dan dicintai?”

- Excuse Me Miss! –
CHAPTER 10
Excuse Me Miss!

(Chapter 10)

- Excuse Me Miss! -

Cho Kyuhyun, pria itu melewati malam suramnya dengan


kacau. Semuanya terlihat tak baik, mulai dari penampilannya
maupun cara bicaranya. Netizen yang semalam masih setia menunggu
membuat Kyuhyun merasa kesal, mengganggu privasi dan
keluarganya. Di pagi hari, Kyuhyun menuruni anak tangga menuju
ke ruang makan untuk sarapan bersama keluarganya. Bergegas
menempati salah satu kursi kosong yang tersedia di sana.

“Ibu sudah membuatkanmu menu sarapan yang kau suka,


habiskan ya” kata Nyonya Cho, Ibu dari Kyuhyun.

“Mmm” Gumaman Kyuhyun menjadi satu - satunya jawaban


yang ia berikan. Ekspresi wajah Kyuhyun yang datar membuat heran
kedua orang tuanya.

“Jangan karena artikel itu kau menjadi seperti ini. Kau juga
belum menceritakan apapun pada Ayah dan juga Ibumu” celetuk sang
Ayah yang membuat Kyuhyun kali ini menoleh.

“Haruskah aku ceritakan pada Ayah dan Ibu? Apa Ayah dan
Ibu tidak akan kecewa terhadapku? Dan apa Ayah dan Ibu akan
percaya dengan apa yang ku katakan?” balasnya dengan panjang
lebar. Sedetik kemudian kedua orang tua itu menatap Kyuhyun aneh.
“Wanita yang menciumku--yang ada di artikel itu, ia datang
dan berbicara jika aku menghamilinya. Ia memintaku untuk
bertanggung jawab atas bayinya”

Tentu saja Ayah dan juga Ibu Kyuhyun tercengang dengan


pengakuan dari sang anak. Tidak pernah sekalipun seorang Kyuhyun
mampu membuat mereka merasa seperti ini, begitu mustahil.
Keluarga Cho adalah keluarga terpandang, nilai moral dan etika
sangat dijunjung tinggi oleh siapapun yang sudah menjadi bagian
keluarga itu. Namun selayaknya orang tua yang mengayomi dan juga
mengasihi, mereka mencoba untuk memberi sedikit dukungan pada
Kyuhyun. Bukan mencecarnya seperti wartawan dan juga Seohyun.
Khusus untuk Seohyun, mungkin karena wanita itu terlanjur tersakiti
hatinya.

“Ibu tau, kau tidak pernah melakukannya” kata sang Ibu.


Beliau ikut menduduki salah satu kursi di sana dengan nyaman
sembari memotong roti selai di hadapannya.

“Tapi bukan itu masalahnya Bu, ada hal yang jauh lebih
membuatku depresi karena efek berita itu” Kyuhyun mengatakannya
dengan nada bicara yang berbeda.

“Lalu apa?” tanya Ayah Kyuhyun yang mengambil alih


perhatian.

“Ada seseorang yang sudah percaya dengan berita itu, dan ia


meninggalkanku” aku Kyuhyun.

“Biar Ayah tebak, seorang wanita?”

“Eh? Bagaimana Ayah bisa tau?”


“Ck, Bagaimana pun juga Ayah mu ini pernah muda”

Sang Ibu hanya tertawa kecil mendengar ucapan suaminya


terhadap Kyuhyun. Sementara Kyuhyun sendiri jadi salah tingkah
menatapi Ayahnya yang masih saja mentertawakannya. Belum
pernah ia bersikap terbuka mengenai urusan pribadi, jadi wajar saja
jika ia merasa bingung untuk memulainya dari awal.

“Ada yang ingin Ayah katakan padamu, Kyuhyun” sambung


Tuan Cho.

“Apa Ayah?” tanya Kyuhyun untuk merespon perkataan


Ayahnya.

“Dengar. Kalau kau tidak salah, untuk apa kau khawatir?


Kalau kau tidak melakukan apapun, untuk apa kau berpikir keras
bagaimana cara agar semua masalah ini selesai? Dan kalau kau
memang saling mencintai dengan wanita pilihanmu, untuk apa kau
takut? Kau sudah cukup dewasa untuk berpikir logis, Kyuhyun”
terang Ayah Kyuhyun dengan panjang lebar. Kata - katanya seperti
petuah dengan tingkat pemikiran yang tinggi.

“Aku tak bisa kehilangan dia, aku tak bisa membiarkannya


pergi dari sisiku, sampai kapanpun itu” Kyuhyun berkata dengan
sedikit menundukkan kepalanya. “Apa aku salah jika aku merasa
seperti itu, Ayah?”

“Itu manusiawi, tapi apa kau tidak pernah mendengar arti dari
kepercayaan?” Ayah nya membalas dengan kembali bertanya.

“Bila Tuhan mentakdirkan dia untukmu, dia pasti akan


kembali tanpa kau pinta”
***

Wajah murung masih mendominasi di wajah cantik milik


Seohyun. Sama hal nya dengan si tambatan hati--Kyuhyun yang ingin
terus - menerus mengurung diri. Hal ini membuat Seohyun terlihat
jutek dan kembali kaku, sama seperti saat ia belum mengenal
Kyuhyun. Aura angkuhnya kembali terlihat jelas, terutama saat ia
berada di atas panggung. Hyoyeon dan Jessica tengah mendampingi
model mereka dari bawah, memperhatikan gaya yang akan Seohyun
tampilkan untuk jadwal selanjutnya. Rasa kagum dan juga puas
dengan apa yang Seo kerjakan, sekarang tak ada di pikiran duo Hyo
dan Sica.

“Kenapa dia jadi seperti itu?” gumam Jessica menopang


dagunya.

“Apa?” kata Hyoyeon yang sepertinya tidak mendengar jelas


ucapan Jessica.

“Dia, kenapa sikapnya berubah menjadi seperti itu?” Sica


kembali mengutarakan apa yang ia pikirkan sejak tadi.

“Berubah? Oh, apa pose dia di atas sana terlalu manis? Atau
mata nya terlalu terlihat licik? Atau bagaimana?”

“Aish, aku tau kau tidak bodoh, Kim Hyoyeon” Jessica yang
bukan merupakan tipikal wanita sabaran akhirnya beranjak untuk
mengetuk kening Hyo pelan. “Ada yang tidak beres dalam diri
Seohyun. Apa ini karena Kyuhyun?”
“Apa kau bilang? Kyuhyun?” Hyo meninggikan nada
suaranya pada Jessica. “Yang ku tau, Seohyun belum bertemu dengan
Kyuhyun lagi. Dia juga tidak membicarakan tentang Kyuhyun
padaku”

“Kenapa kau tidak bertanya? Kau tau Hyo, Seohyun tidak


akan mengatakan apapun sebelum kita yang memulainya”

“Dia juga punya hak pribadi nya kan? Aku hanya mencoba
untuk menghargai itu”

“Lalu kau akan terus berpura - pura untuk tidak ikut campur
hal ini? Oh, come on! Kita harus membantu Seohyun!”

“Membantu apa? Apa yang bisa ku lakukan?”

“Dekati Seohyun, kau coba bicara padanya. Aku akan


berbicara dengan Donghae, mungkin dia sudah berkomunikasi
dengan Kyuhyun”

“Yah, baiklah. Akan ku coba”

Jessica langsung memutar balikkan dirinya untuk keluar dari


ruang panggung itu untuk segera menghubungi Donghae. Ia sampai
tak ingat jika Seohyun masih berdiri dan berlatih di atas sana.
Akhirnya Hyoyeon meminta Seohyun untuk turun, lalu Hyo
tawarkan sebotol air minum untuk Seohyun agar ia bisa melepas
dahaganya.

“Kau lelah?” tanya Hyo dengan canggung.

“Tidak juga” Seohyun membalasnya singkat.


“Apa kau tidak sadar jika Jessica sudah tidak ada di sini?”
tanya Hyoyeon lagi.

“Benarkah? Ku rasa aku memang tak menyadarinya” jawaban


Seohyun membuat Hyoyeon sedikit kesal.

“Geurae, aku tidak akan berbasa - basi sekarang” Hyoyeon pun


berhasil mengumpulkan keberanian untuk mengatakannya. “Kau
sudah menyelesaikan masalahmu dengan Kyuhyun karena berita
itu?”

Dengan cepat Seohyun melemparkan tatapan tajam nya pada


Hyoyeon yang saat itu tengah berdiri di sampingnya. Sekelebat
bayangan wajah Kyuhyun ketika mereka bertemu pada malam itu
kembali menempel di benak Seohyun. Perasaannya jadi lebih kacau
tak karuan. Susah payah Seohyun mencoba untuk melupakannya
sejenak, tapi pertanyaan Hyoyeon membuyarkan hal itu.

“Menyelesaikan apa? Harusnya kau tanya pada Kyuhyun. Dia


yang punya masalah, bukan aku” Seohyun tertawa sinis, lalu ia
kembali meneguk air putih yang ada di tangannya.

“Yang aku dan Sica lihat, wajahmu sama buruk nya dengan si
tokoh utama. Pasti Kyuhyun juga sedang muram seperti mu sekarang
ini” celetuk Hyoyeon tanpa ragu.

Ingin rasanya Seohyun tersenyum, atau setidaknya


mengatakan pada Hyoyeon kalau dirinya tidak apa - apa. Namun
keadaannya sulit, rasanya seperti tidak baik untuk saat ini.
Meyakinkan seseorang seperti Hyoyeon yang tidak mudah percaya,
bisa - bisa Seohyun akan mendapat kecurigaan lagi.
“Kau kecewa ya pada Kyuhyun?” Hyoyeon mengucapkannya
dengan berhati - hati. Tidak, bahkan sangat berhati - hati. Bukan
jawaban yang langsung Hyo dengar, hembusan nafas Seohyun yang
kasar menandakan jika Seohyun sedang menahan perasaannya.

“Ya, mungkin” Seperti menggantungkan ucapannya, Seohyun


mulai berjalan selangkah demi selangkah dengan ritme pelan, diikuti
oleh Hyoyeon yang masih berada di sisi Seohyun.

“Apa kau percaya dengan berita itu?”

“Entahlah” Cara bicara Seohyun semakin lama semakin


terdengar menyedihkan. “Kyuhyun memang mengakui jika ia
berciuman dengan wanita itu, wanita yang mengaku jika ia di hamili
oleh Kyuhyun”

“Omo! Jinjjayo??? Bagaimana bisa??? Kyuhyun-ssi???”

“Aku tak tau, rasanya aku ingin gila saja, Hyo”

“Anio! Kau tidak boleh berbicara seperti itu, Seohyun-ah. Ini


ujian untuk hubunganmu dan juga Kyuhyun, kau harus bisa percaya
padanya”

Seohyun berhenti di tempat ia berdiri saat ini bersama


Hyoyeon. Ia alihkan lagi matanya pada Hyoyeon yang ia tau jika
sahabatnya ini begitu terlihat khawatir. Pelupuk mata Seohyun yang
sedang berusaha untuk menahan air matanya, rasanya tidak bisa
bertahan lebih lama.
“Aku tidak percaya, ada satu sisi hatiku yang mengatakan jika
semua ini tak benar. Tapi..” Salah satu tangan Seohyun tergerak
untuk menyentuh dadanya.

“Untuk apa kau menjadi munafik? Kenapa tidak kau katakan


saja jika kau percaya padanya?” Kata Hyo lagi.

“Aku tak berhak untuk melakukannya, Hyo. Memangnya aku


siapa?” Seohyun berucap seperti ia bertanya pada Hyoyeon.

“Seohyunnie” Perlahan Hyoyeon mengulurkan tangannya


untuk memeluk Seohyun, membuat tangisan Seohyun pecah seketika
di dalam pelukan sahabatnya. “Aku ikut bersedih untukmu”

Hyoyeon tidak lagi mendengar jawaban dari Seohyun.


Telinganya hanya dapat mendengar raungan kesedihan dari Seohyun
yang kini melepas semua bebannya. Rambut panjang Seohyun terus
Hyoyeon elus sebagai salah satu langkah psikologis untuk
menenangkannya. Dan Seohyun, ia sendiri juga tidak tau apa ia
masih mampu untuk hidup dengan ujian seperti ini.

“Haruskah aku menerima hal seperti ini lagi, Bu? Apa tidak ada
kesempatan untukku untuk mencintai dan dicintai?” batin Seohyun.
Memorinya mendadak memutar kenangannya saat bersama sang Ibu
di saat Ibunya tersakiti.

***
Donghae mendapat telfon dari Jessica, wanita itu meminta
Donghae untuk menemuinya di sebuah kedai kopi yang juga Hae tau.
Tanpa memberi tolakan ia langsung berjalan ke sana setelah berusaha
untuk menemui Kyuhyun di tempat dia bekerja. Langsung saja ia
mendapati Jessica yang sedang duduk termenung, memangku wajah
cantiknya dengan tangan kanan menghadap ke arah jendela.

“Sudah menunggu lama?” tanya Donghae, menyadarkan


Jessica jika pria yang ditunggu nya sudah datang.

“Tidak juga” jawab Sica enteng. Donghae hanya mengangguk


- angguk.

“Apa kau ingin berbicara tentang Kyuhyun dan Seohyun?”


kata Donghae, memberi tatapan yang lebih serius.

“Tentu saja, dan juga mengenai proyek iklan yang kita jalani,
seharusnya” Jessica berucap dengan sedikit segan.

“Aku sempat bertemu dengan nya hari ini. Ia tidak terlihat


baik, karena itu aku tak banyak bicara”

“Apa saja yang kau tau?”

“Kyuhyun tidak ingin membicarakan tentang syuting


iklannya”

“Sama halnya dengan Seohyun. Kalau begini, aku bisa


menyerah”

Reaksi Jessica mendadak terlihat pasrah di depan Donghae.


Helaan nafasnya terdengar berat, yang sebenarnya juga tak jauh
berbeda dengan Donghae. Keadaan seperti ini pada kenyataannya
berhasil membuat sahabat - sahabat terdekat Kyuhyun dan Seohyun
ikut terjebak dalam kebingungan.

“Bagaimana dengan berita itu? Apa Kyuhyun tidak berinisiatif


untuk mengusut tuntas hingga semuanya berakhir?” tanya Jessica.

“Molla, Kyuhyun bukan orang yang seperti itu. Dia selalu


percaya, hal buruk pasti akan menghilang cepat atau lambat.
Siapapun tidak bisa mengandalkannya kalau membicarakan tentang
itu” Donghae berterus terang tanpa menutupi apapun.

“Sebenarnya apa yang terjadi? Kyuhyun benar - benar


selingkuh dengan mencium wanita lain di belakang Seohyun?”

“Berciuman itu benar, tapi Kyuhyun tidak selingkuh” elakkan


Donghae akan sahabatnya membuat Jessica terkejut. “Wanita yang
mencium nya bilang jika Kyuhyun yang membuatnya hamil”

“What?! Apa Kyuhyun sudah gila?!”

“Hei hei hei, kontrol dulu volume suaramu. Lengkingan dari


tenggorokanmu itu membuat telinga ku sedikit sakit”

“Ya Tuhan, ternyata orang seperti Kyuhyun bisa berbuat


sejahat itu??? Astaga aku benar - benar tidak menyangka!”

“Apa? Kyuhyun menghamili siapa?”

Seketika Donghae dan Jessica menoleh di waktu yang


bersamaan ke arah seorang laki - laki yang sudah berada di depan meja
mereka. Wajahnya sudah tidak asing lagi, membuat keduanya
ternganga dengan kedatangan lelaki itu yang terkesan tiba - tiba.
Pandangan aneh untuk pria itu membuat nya sedikit terusik.
“Aku tidak sengaja mendengar perbincangan Donghae-ssi dan
juga Jessica-ssi saat sedang mengantri di kasir sana. Boleh aku tau
lebih banyak lagi?” pria yang ternyata Eunhyuk itu tersenyum lebar.
Sesaat Donghae dan Jessica saling melempar pandangan mereka
seakan berdiskusi.

“Duduklah” Jessica mempersilahkan Eunhyuk untuk duduk


di sampingnya. Keadaan itu membuat Donghae merasa cemburu.

“Gomawo” ucap Eunhyuk yang kemudian menempati bangku


yang kosong. “Lalu bagaimana? Ayo ceritakan lagi padaku”

“Kyuhyun mengatakan padaku jika wanita itu mendatanginya


dan tiba - tiba mencium nya dengan cepat. Dia sudah bertanya,
bahkan sempat memaki wanita itu. Dan jawabannya, seperti yang
kalian dengar tadi. Bisa dikatakan jika Kyuhyun seperti di fitnah”

“Atas alasan apa dia bisa menuduh Kyuhyun yang


melakukannya?”

“Wanita itu bilang kalau ia menemukan dasi dengan tulisan


marga ‘Cho’, Sica. Bukankah itu terdengar aneh?”

“Janggal, sangat janggal, Hae-ah”

Ketiga orang yang terduduk di sana kini menutup mulut


mereka dan membiarkan jarum jam bergerak detik demi detik tanpa
melakukan apapun. Pikiran mereka sudah sibuk sendiri - sendiri
hingga akhirnya Eunhyuk lah yang memecahkan suasana.
“Apa Kyuhyun tau nama wanita yang menciumnya?” tanya
Eunhyuk lagi.

“Yuri. Kalau tidak salah Kwon Yuri. Nama yang cukup cantik
untuk perawakan sepertinya, yang ku lihat dari foto yang beredar sih”
jelas Donghae.

“Kwon Yuri? Apa kau tidak salah mengingat???” kali ini


Eunhyuk bertanya dengan nada lebih tinggi.

“Memangnya kenapa? Apa ada yang salah dengan nama itu?”


Jessica mengambil alih dengan berbalik tanya pada Eunhyuk.

“Aku mengenalnya. Kwon Yuri, dia bukan di hamili oleh


Kyuhyun, tapi oleh temanku yang lain. Namanya Choi Siwon”

“Apa?!”

***

“Seohyun-ah, ada yang menunggu mu di depan”

“Siapa?”

Hyoyeon justru tersenyum tanpa menjawab pertanyaan


Seohyun. Ia melenggang pergi meninggalkan Seohyun yang saat itu
sedang berbaring nyaman di kasur empuk nya sambil mengemil tomat
kecil kesukaan Seohyun. Ia pun tergerak untuk beranjak dan berjalan
untuk keluar dari apartemennya. Tak lupa mantel bulu hangat nya
Seohyun gunakan mengingat cuaca malam itu cukup dingin.
Beberapa langkah Seohyun mulai menjauh dari bangunan
apartemen, betapa terkejutnya ia menangkap sosok pria yang merebut
pikirannya hingga Seohyun menangis. Kyuhyun, pria itu berbalik
menatap Seohyun hingga ia sendiri yang mendekati wanita yang ia
cintai. Ingin sekali Seohyun membuang muka, namun entah mengapa
raga Seohyun menolaknya.

“Apa kau sedang sibuk?”

“Ya, sibuk mengistirahatkan diriku dan juga melupakan


semuanya. Kenapa?”

“Begitu kah?” Jawaban dari Seohyun seperti mengucilkan diri


Kyuhyun. “Boleh aku meminta waktu mu sebentar? Tidak akan lama,
aku janji”

“Untuk apa? Menjelaskan hubunganmu dan juga---ah, Yuri.


Ya, kau ingin melakukannya padaku? Kalau begitu tidak, aku tidak
ingin mendengarnya lagi” Wajah dingin Seohyun tampilkan, dan
kemudian ia mulai berbalik arah untuk meninggalkan Kyuhyun.
Kembali Kyuhyun menahan kepergian Seohyun hingga Seohyun
berbalik dan justru masuk ke dalam rengkuhan pria bermata tajam
tersebut. Dua pasang mata milik sepasang manusia sekarang
bertatapan satu sama lain.

“Kau dan aku, kita akan bertemu Yuri sekarang”

Tanpa mendengar balasan dari Seohyun Kyuhyun langsung


menarik tangan Seohyun dengan cepat. Memaksa Seohyun agar
masuk ke dalam mobil nya dan lantas Kyuhyun mengendarai nya
dalam kecepatan yang cukup tinggi. Menembus dinginnya angin
malam yang juga memaksa Seohyun mengeratkan mantel bulu
miliknya.
Beberapa menit setelahnya, Kyuhyun menghentikan mobilnya
dengan cekatan di depan bangunan besar bercatkan warna putih. Ia
keluar lebih dulu hingga Seohyun mengikuti langkahnya menyusuri
jalan yang di penuhi dengan orang - orang berseragamkan pasien. Alis
matanya menaik kala Kyuhyun tak menjelaskan mengapa ia
membawanya ke tempat ini.

“Kau bilang jika kita akan menemui wanita yang bernama


Yuri itu, tapi sekarang kau membawaku ke Rumah Sakit. Apa tidak
terlihat bodoh?” kata Seohyun dengan nada bicara yang mengejek.

“Tunggu, dan tanyakan saja pada dia setelah kita berhasil


menemuinya” Kyuhyun menjawab dengan seadanya.

Setelah mengitari beberapa ruang inap akhirnya Kyuhyun dan


Seohyun berhenti kala mereka melihat wanita berparas cantik dengan
kaki yang jenjang berjalan ke arah mereka. Wanita itu mengukir
senyum saat menyadari jika Kyuhyun sudah berada di sana.
Sementara Seohyun hanya diam sambil memperhatikan wanita yang
semakin lama mendekat hingga ia ikut berhenti melangkah.

“Aku senang kau datang” ucap wanita itu pada Kyuhyun.

“Aku mengusulkan untuk bertemu di restoran terdekat, lalu


kenapa kau memintaku untuk bertemu di sini?” kata Kyuhyun tanpa
mengidahkan ucapan lawan bicaranya.

“Kau tau, aku baru saja selesai melakukan check up pada


kandunganku. Dokter bilang aku harus menjaga anak kita dengan
baik. Andai saja kau datang lebih cepat” Wanita itu terus berbicara
dengan pancaran kebahagiaan. Kemudian ia menengok ke arah
Seohyun yang masih berdiri di samping Kyuhyun, membuatnya
merubah raut wajah menjadi curiga. “Kau tak mengatakan padaku
jika kau akan membawa orang asing”

“Haruskah aku melakukannya? Ku rasa tidak” Kyuhyun


menjawab dengan dingin. “Perkenalkan, namanya Seohyun,
kekasihku”

Seohyun dan Yuri berdecak saat mendengar perkataan


Kyuhyun itu. Yuri terlihat tak menyangka, dan Seohyun sendiri
merasa kesal karena Kyuhyun masih saja bersikap seperti itu di saat
ia menaruh kekecewaannya pada diri Kyuhyun. Seketika Yuri
langsung bersikap angkuh dan menjaga jarak dengan Seohyun.

“Kekasih? Apa dia masih berarti di saat aku sudah


mengandung anakmu, Kyuhyun-ssi?” tanya Yuri. Detik selanjutnya
ia memicingkan matanya pada Seohyun.

“Aku menghormati mu, nona. Namun ku mohon jangan


menyebut bayi yang ada di dalam perutmu itu anakku” Kyuhyun
kembali menghindar dari pernyataan Yuri.

“Sudahlah, Kyu. Tidak ada gunanya kau terus mengelak,


bukankah ini sebuah kenyataan?” ucap Seohyun yang membuat
Kyuhyun menoleh.

“Untuk saat ini, kau cukup diam dan dengar apa yang akan ku
katakan pada Yuri. Aku tidak ingin terjadi kesalah pahaman lagi di
antara kita, Seohyun-ah” balas Kyuhyun dengan lembut.
“Aku lelah mendengarmu mengatakan jika anak ini bukan
anakmu, padahal inilah adanya. Dan Seohyun-ssi---meskipun
ucapanmu benar, aku tidak membutuhkan pembelaanmu. Aku bisa
melakukannya sendiri” Yuri berkata yang setelah itu berucap pada
Seohyun.

“Jaga ucapanmu, Yuri-ssi. Atau aku tidak akan menahan


emosi ku lagi terhadapmu”

Ancaman dari Kyuhyun membuat Yuri mengalihkan


pandangannya dari Seohyun. Seohyun sadar jika Yuri sedang
berusaha untuk membuatnya takut dan menciut dengan memojokkan
posisinya. Namun tak ada langkah berarti yang Seohyun lakukan
untuk membalasnya.

“Dengar, aku tidak akan bertanggung jawab untuk


menikahimu, atau apapun yang ada dalam bayanganmu yang
berhubungan dengan bayi itu” Kyuhyun mengucapkannya dengan
penuh keyakinan.

Sontak Yuri membulatkan kedua matanya dengan penuh


keterkejutan. Seohyun kembali memandang Kyuhyun bertumpu pada
banyak pertanyaan yang terpendam di benaknya.

“Lalu? Apa yang harus ku lakukan dengan bayiku sekarang? Apa kau
tega dengan anakmu sendiri?”Tatapan penuh kesedihan kini berganti
dan dominan dari mata Yuri. Sikapnya dapat berubah dalam hitungan
detik seperti melakukan kamuflase.
“Lalu apa aku harus bertanggung jawab untuk sebuah kesalahan yang
bahkan tak pernah ku lakukan? Coba bayangkan jika kau berada di
posisi ku, apa kau akan bersedia untuk melakukannya?” terang
Kyuhyun.

“T-Tapi Kyuhyun-ssi” Bibir Yuri seperti kaku dan sulit untuk


berbicara, dirinya terguncang. “Kau tidak bisa mengalihkan apa yang
harus kau lakukan demi kekasihmu ini!

“Maaf, sampai kapanpun aku tidak bisa menikahimu. Karena wanita


yang ku cintai sudah cukup tersakiti. Cukup sampai di sini, Kwon
Yuri”

Perlahan tangan Kyuhyun tergerak untuk menggenggam tangan


Seohyun yang berada di sisinya. Membiarkan kehangatan
menyelimuti tubuh mereka dengan kontak fisik yang begitu
sederhana. Bisa Seohyun rasakan jantungnya berdegup kencang
sampai ia tidak bisa mengendalikan perasaannya sendiri. Ia menatap
lekuk wajah Kyuhyun yang masih memperhatikan Yuri di depannya.
Walau begitu, Seohyun seperti menangkap sebuah keyakinan yang
Kyuhyun sampaikan lewat genggaman tangan mereka. Sedikit demi
sedikit, senyuman mulai tergambar di bibir Seohyun.

Di saat yang sama, tubuh Yuri tiba - tiba merasa lemas mendengar
ucapan dari Kyuhyun. Amarah, emosi, pikiran licik yang terbesit
dalam dirinya bergabung dan membuat Yuri kehilangan arah. Deru
nafasnya mulai cepat, tubuhnya mulai bergetar, ia seakan lupa dengan
kandungan nya yang baru berusia dua bulan.Tangan Yuri mengepal
kuat dengan memandang marah Kyuhyun dan juga Seohyun.
“Tidak, ini tidak mungkin. Kau harus bertanggung jawab atas bayiku,
Cho Kyu---Aaarrgghhh!!!”

“Yuri-ssi?!”

Tanpa di duga, setetes demi setetes darah kental mengalir di


kaki Yuri, membasahi lantai hingga terlihat jelas oleh Kyuhyun dan
juga Seohyun. Yuri merintih kesakitan dengan terus memegangi
perutnya yang berisikan satu nyawa. Mereka berdua panik, baik
Kyuhyun maupun Seohyun merasa kaget dan juga khawatir akan
keadaan Yuri.

“Cepat panggilkan dokter, Kyu!!!”


CHAPTER 11 - END
Excuse Me Miss!

(Chapter 11 - End)

- Excuse Me Miss! -

“Yak! Aku dan Donghae tidak sedang bercanda,Eunhyuk-ssi!”

“Aigo, siapa yang sedang bercanda?! Aku serius!”

Lagi - lagi Donghae danJessica hanya bingung dengan ucapan


Eunhyuk. Dari apa yang mereka lihat,Eunhyuk memang tidak terlihat
sedang bercanda. Wajahnya justru menampakkan rautserius yang
jarang sekali terlihat. Biasanya ia di kenal dengan gummy smile yang
unik.

“Kwon Yuri dan aku temanbaik saat di bangku SMA,


sementara Choi Siwon aku mengenalnya saat kami bertemudi San
Fransisco. Yuri itu sebenarnya berpacaran dengan Siwon, gaya
berpacaranmereka bisa di bilang berlebihan. Di depan orang banyak
pun mereka mesra,makanya sampai kejauhan mengambil langkah”
Eunhyuk menjelaskannya denganpanjang lebar.

“Apa Yuri dari kalangankeluarga orang kaya?” tanya Jessica.


“Lumayan, dia pernahcerita padaku kalau ia sempat di tawari
jadi model. Mungkin kalau dia mengambilnyadia sudah menjadi rival
berat Seohyun sekarang” balas Eunhyuk.

“Kenapa Siwon tidakbertanggung jawab pada Yuri? Dan


kenapa Yuri justru meminta nya pada Kyuhyun?”Donghae melempar
banyak pertanyaan sekaligus.

“Siwon itu seorangpebisnis yang terkenal di Amerika, mana


mungkin ia bertanggung jawab pada Yuridengan menikahinya? Bisa -
bisa ia jadi perbincangan orang banyak dan bangkrut”kata Eunhyuk
dengan gaya analisisnya. “Ku rasa Yuri mencari tau sendiri, dia
cukupanti dengan pria miskin. Lagi pula Kyuhyun juga tampan, sikap
nya juga baik. Makanyadia jadi incaran Yuri, sepertinya begitu”

“Cih, ternyata temanmulicik juga. Apa jangan - jangan kau


yang mengajarinya? Atau kau yang memberinya jalan untuk
mengontak Kyuhyun, hm?” Jessica memicingkan matanya
padaEunhyuk.

“Aish enak saja! Kalau akumembantunya mana mungkin aku


sekarang duduk di sini dan bertanya siapa yangmemfitnah
Kyuhyun?!”

“Lalu dasi yang Yurikatakan ada tulisan marga ‘Cho’, itu


bagaimana?” kata Donghae yang menghentikansejenak pertengkaran
kecil antara Jessica dan Eunhyuk.

“Yah, bukti seperti itusih bisa di manipulasi. Bisa saja ia


membeli dasi baru dan menuliskannyasendiri kan? Lagi pula nama
yang tertulis di sana kan ‘Cho’, bukan ‘Choi’.Hanya beda satu huruf,
kalau hilang satu namanya sudah berganti orang”

“Ah, benar juga” Halsesederhana itu belum terpikirkan oleh


Donghae.
“Yuri memang cantik seperti yang kau bilang,Donghae-ssi. Tapi yang
di katakan Jessica-ssi juga benar, dia cukup licik untukmenutupi
kekurangannya”

Ucapan Eunhyuk membuatJessica meneguk strawberry juice


yangsempat ia pesan saat menunggu Donghae tadi. Semua
kemungkinan yang di katakanEunhyuk ada benarnya. Cara berpikir
Donghae dan Jessica juga semakin terbuka, membuatmereka menarik
kesimpulan jika Kyuhyun memang tidak bersalah. Terlebih lagibagi
Jessica, hal ini membuatnya bertugas untuk menghilangkan pikiran
burukSeohyun terhadap Kyuhyun. Semuanya murni kesalah
pahaman yang sudah direncanakan oleh seorang wanita.

***

“Apa yang terjadi pada nona Yuri? Apa tidak


pernahterpikirkan oleh kalian untuk tidak membuat dirinya stress dan
lepas kendali?Hal itu sangat mempengaruhi janinnya yang sangat
rentan”

“Maksud dokter?”

“Kandungannya memang sudahmemasuki bulan kedua, tapi


bayi yang ada di dalam perut nona Yuri bisa dikatakan sangat rentan
karena ada sesuatu hal yang membuat pertumbuhan bayi itumenjadi
sangat lambat. Jadi apapun yang terjadi pada nona Yuri akan
berimbaspada kehidupan bayinya. Dan kalian tau? Kini janin bayi itu
sudah tidak ada”
Baik Kyuhyun dan jugaSeohyun terdiam membeku saat
mendengar pernyataan dari sang dokter. Kejadianbeberapa menit
yang lalu mampu menyulut amarah Yuri hingga ia
melupakansegalanya. Saat melihat aliran darah di kaki Yuri Seohyun
sudah sempatkhawatir, karena ia takut hal seperti ini akan terjadi.
Dan ternyata semuanyasudah terlambat. Seohyun menjadi merasa
bersalah karena keadaan Yuri.

“Dia, keguguran?” tanyaKyuhyun berhati - hati.

“Ya, kami sudah berusahauntuk melakukan yang terbaik. Saat


aku memeriksa kandungannya, aku sudah taujika bayi itu tidak bisa
bertahan lama” terang dokter itu. Ia melepaskan kacamata bening
yang sedari tadi tergantung di hidungnya.

“Kami benar - benar tidakmengetahui hal ini, dokter” gumam


Seohyun dengan matanya yang sayu.

“Wanita itu tidak pernahmenampakkannya, bahkan ia


bersikap sebaliknya” Kyuhyun menambah ucapan Seohyun.

“Aku bisa mengerti,mungkin Tuhan sudah memberikan


jalannya seperti ini” balas dokter itu. “NonaYuri sedang beristirahat
di kamar nomor 386, kalian bisa menjenguknya setelahsuster selesai
memasangkan infus di tubuh nya”

Kyuhyun dan Seohyunmengucapkan terima kasih dan


kemudian membungkuk pada dokter itu sebelum beliaupergi
meninggalkan mereka. Sesaat keduanya tak saling bicara, hanya
menariknafas untuk sekedar menenangkan diri mereka. Seohyun
sendiri mulai berkaca -kaca di kedua mata bulatnya, dan perlahan ia
menangkupkan wajahnya dengan keduatangannya untuk menutupi
rasa bersalah. Ya, Seohyun tidak pernah menyangka jikasecara tidak
langsung ia juga menjadi salah satu alasan meninggalnya bayi Yuri.

“Seohyun” panggil Kyuhyunpelan. Wanita itu tak


mengidahkan Kyuhyun, ia justru mulai meneteskan airmatanya.

“Kau tidak bersalah, tidak seharusnya kau menangis”

“Tapi bayi nya meninggal,Kyu. Yuri pasti sangat sedih


karenakehilangan dia” Seohyun berusaha untuk menjawab Kyuhyun
meski sesenggukan.

Pria itu tersenyum lembut,ia menarik tubuh Seohyun ke dalam


pelukannya. Membiarkan tangisan Seohyun bergabungdengan
kehangatan Kyuhyun. Semakin lama Seohyun menderaikan air
matanya,bersamaan dengan isak tangis yang membuatnya tidak
mampu membayangkan jika iamenjadi Yuri. Dulu Seohyun tidak
menyukai Yuri karena Kyuhyun yang ia cintai,namun saat ini
Seohyun sangat berduka untuk Yuri.

“Kau terlalu berhatimalaikat, Seo Joohyun”

***

Malam harinya, Donghae danJessica segera menghubungi


Kyuhyun, Seohyun, dan juga Hyoyeon untuk membeberkaninformasi
yang mereka dapat. Mereka bertemu di butik milik Jessica agar
takmemakan waktu lama untuk mencari tempat lain. Tidak lupa
Eunhyuk ikut serta,mengingat Eunhyuk memegang peran penting
untuk saat ini. Setelah memastikansemuanya sudah berkumpul,
diskusi pun di mulai. Donghae serta Jessicamenerangkan secara detail
dan juga ekspresif. Eunhyuk sendiri juga ikut sedikitmenambahkan,
hingga membuat Kyuhyun, Seohyun, dan Hyoyeon terkejut.

“Mwoya ige?! Jadi wanita iblis itu memanfaatkan Kyuhyun


hinggamembuat hubungan Kyuhyun dan Seohyun renggang seperti
ini?! Tidak bisadibiarkan, kita harus memberinya pelajaran!” ujar
Hyoyeon dengan penuh kesal.

“Aku setuju dengan mu,Hyo. Otak ku sedang berpikir cara apa


yang bisa kita lakukan agar dia bisamenyesali perbuatannya” Jessica
mengatakan kesetujuannya.

“Apa kalian benar - benaringin melakukan hal itu? Apa tidak


mengambil jalan damai saja? Aku mengertijika ini sulit untuk di
maafkan, tapi itu bisa menyita waktu dan lama - lamaproyek iklan
perusahaan Kyuhyun jadi terulur” tengah Donghae bijak.

“Biar aku saja yangmengatakan ini pada Siwon, nanti biar


Siwon sendiri yang memberi pelajaran padaYuri. Mungkin saja
hatinya akan terketuk untuk bertanggung jawab. Bukanbegitu?” usul
Eunhyuk.

“Untuk apa kita memintabantuan Siwon, sementara Siwon


sendiri perlu kita beri pelajaran juga agarmampu bertanggung jawab
terhadap apa yang ia lakukan? Kalau tidak ada jalanlain, biar aku dan
Jessica yang bergerak. Bukan begitu, Sica-ah???” Hyoyeonmenoleh
pada Jesssica, dan wanita berambut blonde itu pun mengangguk.

“Tak ada yang perlu dilakukan. Lupakan saja semuanya”

“Mwo???”
Empat pasang mata tertujupada Kyuhyun yang baru saja
berucap. Ia yang sedari tadi duduk di sampingSeohyun itu mengambil
nafasnya pelan sembari menoleh sedikit pada Seohyun.Karena
Kyuhyun sadar jika Seohyun akan berpikiran sama sepertinya, ia
merasatak perlu untuk meminta persetujuan Seohyun.

“Anak yang di kandungYuri, anak itu sudah meninggal”


sambung Kyuhyun.

“Astaga, apa maksudmuKyuhyun? Kau tidak bercanda kan?”


tanya Donghae pada sahabatnya.

“Dia keguguran.Kandungannya termasuk rentan dan


seharusnya ia bisa menjaga emosinya. Tapi saataku dan Seohyun
datang untuk menjelaskan semuanya, perdebatan itu terjadi dandia
pingsan”

“Ya Tuhan, aku sungguhmenyesal” Jessica menggumam


setelah mendengar penjelasaan dari Kyuhyun. Samahal nya dengan
Hyoyeon yang kini tertunduk.

“Bagaimana keadaannyasekarang? Apa Yuri baik - baik saja?”


Pertanyaan kini dilontarkan Eunhyuk.

“Dia sedang di rawat inap.Kondisi nya melemah”

“Kalau begitu aku akan menjenguknyabesok. Sekaligus ku beri


tau Siwon agar ia datang menjenguk Yuri juga”

“Aku ikut”
Kali ini giliran semuamata melirik Seohyun yang tiba - tiba
memotong pembicaraan mereka. Tentu sajaKyuhyun merasa kaget
dengan wanita nya yang mendadak bersuara, mengingat iahanya
diam mendengar kebenarannya dan menampilkan ekspresi tak
percaya yangtidak terlalu mencolok.

“Kalau kau inginmenjenguknya, aku ikut denganmu,


Eunhyuk-ssi” ucap Seohyun lagi.

“Eh? Apa kau baik - baiksaja? Bukannya kau dan Kyuhyun


sudah menjenguknya sebelum ke sini tadi?” kataEunhyuk.

“Tapi aku ingin sekalimelihat Yuri lagi. Aku masih khawatir


akan keadaannya”

“Seohyun, tapi kau--“

“Izinkan aku untukmenemuinya, Kyuhyun-ah. Ku mohon”

Terasa serba salah, batinKyuhyun. Di lain sisi ia juga


mengkhawatirkan Seohyun yang mungkin saja akan diperlakukan
buruk oleh Yuri saat mereka bertemu nanti. Namun Kyuhyun
jugamelihat ada setitik keyakinan yang tergambar dari Seohyun,
berusaha untukmeruntuhkan keteguhan Kyuhyun yang melarangnya.

“Baiklah”

***
2 months later

Click!!!

“Bagus! Pose selanjutnya!”

Sinar blitz kamera bergantian menyinari setiap sisi ruangan


itu.Bergabung dengan riuhnya beberapa orang yang merupakan
bagian tim untuk berjaga- jaga di sana. Seorang fotografer dengan
asistennya sibuk menata sang modeldan juga gaya nya agar terlihat
apik dan memukau. Hal itu tak terlepas daripesona si wanita yang tak
tanggung - tanggung untuk tampil maksimal. Semuanyaterlihat begitu
sempurna.

“Selesai. Kau melakukannyadengan sangat baik, Seohyun-ssi”


puji si fotografer tersebut.

“Terima kasih. Apa akuboleh melihat hasilnya?” Seohyun


membalas.

“Tentu. Cek saja di laptopyang ada di samping meja, sudah


ada beberapa yang masuk di sana”

Wanita itu menganggukseraya tersenyum, lalu berjalan


menuju ke tempat yang dimaksudkan orang itu.Seohyun
mendudukkan dirinya di bangku, dan ia dihampiri oleh Hyoyeon,
Jessica,dan juga Donghae yang sedari tadi juga mendampinginya
selama sesi pemotretan.Senyuman lebar tergambar jelas dari ketiga
orang itu, membuat Seohyun takmelepas sifat ramahnya di depan
mereka.

“Ige, pakailah. Biar kau tidak kedinginan” Hyoyeon


memberikan sebuahjaket pada Seohyun untuk dikenakan olehnya.

“Jadi, apakah aku bolehbertanya bagaimana penampilanku


tadi pada kalian selaku orang di balik layar?”ucap Seohyun.

“Haruskah aku menjawabnya,nona Seohyun?” ledek Jessica.


“Two thumbsup for you, Seohyunnie!”

“Aku kagum sekali padamu,kau sangat cantik Seohyun.


Pantas saja Kyuhyun terpikat” kata Donghae denganmemamerkan
deretan giginya.

“Apa kau sedang mencobauntuk menggoda ku juga, Donghae-


ssi?” balas Seohyun yang membuat Donghaetertawa.

Beberapa saat merekaberempat melihat dan memperhatikan


hasil dari pemotretan Seohyun. Tak jarangkomentar Jessica dan juga
Donghae lemparkan untuk mengambil kesimpulan dari apayang
mereka berdua usahakan selama ini. Mengingat kedua orang itu lah
yangKyuhyun andalkan karena jadwal padat membuat Kyuhyun
tidak bisa bergerak bebas.Seohyun dan juga Hyoyeon juga kadang
merasa ada yang kurang dari beberapa fototersebut, sehingga mereka
berdiskusi untuk membuatnya menjadi sempurna.
“Sesi istirahat sudahselesai. Bisa kita mulai untuk sesi syuting
iklan singkatnya, nona Seohyun?”ucap Hayoung, sang asisten
sutradara iklan.

“Oh, tentu. Beri aku waktuuntuk berganti baju sebentar” jawab


Seohyun.

Ia pun berpamitan padateman - temannya untuk kembali


bersiap. Butuh waktu sekitar 20 menit agarSeohyun kembali tampil
cantik dengan dresspendek berwarna hitam yang berpadu dengan
ornamen berwarna silver. Hasilrancangan Jessica memang selalu
terlihat berbeda dan menunjukkan sisi glamour. Tentu saja semua itu
ia buatsetelah kembali berdiskusi dengan Donghae yang memiliki
proposal tema iklanyang diinginkan oleh pihak Kyuhyun.

Syuting pun di mulai.Dengan arahan yang cekatan dari sang


sutradara pada kru dan juga Seohyun merekamemulainya dari sisi
termudah. Membiarkan Seohyun beradaptasi dengan keadaanhingga
perempuan tersebut menemukan senseyang tepat untuk bereksplorasi
terhadap gaya yang ia akan tampilkan. Sebuahmobil sedan yang juga
berwarna silver terpampang di samping Seohyun.

Ketika semua orang tengahsibuk memperhatikan jalannya


syuting, Donghae, Jessica dan Hyoyeon di usik olehkedatangan
seorang pria yang sudah di tunggu - tunggu sejak tadi. Siapa lagikalau
bukan Kyuhyun, pimpinan proyek ini? Dia datang dengan setelah
resmi nya,mudah di tebak jika ia baru saja dari kantor.

“Kau baru datang” sapaDonghae pada Kyuhyun.


“Mmm, investor barumemaksaku untuk datang terlambat”
terang Kyuhyun. “Apa semuanya berjalan denganbaik?”

“Sangat, tidak ada yangperlu kau pikirkan” kata Jessica


menjawab.

“Itu bagus, kalian berduapasangan kerja yang bisa di andalkan.


Ingatkan aku untuk memberikan sebuahhadiah bagi kalian berdua
nanti”

“Sebuah hadiah, sementarakami terdiri dari dua orang?”

“Ya, aku tau. Tapi kalianmerangkap menjadi satu pasangan


kan?”

Pipi Jessica seketikamerona, sementara Donghae menggaruk -


garuk kepalanya yang tidak gatal. UcapanKyuhyun yang terang -
terangan itu membuat Hyoyeon tertawa hingga terpingkal -pingkal.
Mungkin Kyuhyun juga cukup sadar jika sahabatnya juga jatuh cinta
padasahabat kekasihnya. Takdir mereka tak pernah berjauhan
rupanya. Sesaat kemudianJessica berjalan sedikit untuk berada tepat
di samping Donghae, dan ia langsungmembisikkan sesuatu.

“Kita lakukan sekarang?”

“Tentu”

Senyum evil terpancar dari duo HaeSica, yangmatanya


menatap tajam pada diri Kyuhyun. Hanya Hyoyeon yang menyadari
hal itu,tapi ia tak berniat untuk menanyakannya. Jessica pun langsung
berteriak padaHayoung.
“Hayoung-ssi, di manamodel pria nya?!” Hayoung yang
mendengar suara itu menengok ke arah Jessica,dan wanita yang ia
lihat itu mengedip - edipkan sebelah matanya.

“Astaga, aku lupa memberitau anda tentang hal ini, nona


Jessica! Model pria nya tidak datang, tak adakabar dan juga tak bisa
di hubungi. Kita tidak bisa menghubungi model lainuntuk
menggantinya, bisa - bisa konsep iklan kali ini tidak akan
munculsemuanya” terang Hayoung yang sudah mendekat pada
Jessica.

“Apa?! Yak, lalu apa yangbisa kita lakukan?! Donghae,


bagaimana ini??? Semua rencana kita bisa gagal dantidak akan terlihat
menarik!”

“Harusnya kita memastikankeberadaan model itu sebelum kita


datang ke sini, Jess. Lagi pula apa yang dikatakan oleh Hayoung itu
benar, kita tidak bisa mencari model lain denganmendadak seperti
ini” Donghae berkata dengan ikut frustasi.

“Kenapa sepanik itu?Bukankah ada..”

Hyoyeon menghentikanucapannya seraya jari tangannya


menunjuk ke arah Kyuhyun. Pria itu merasa menjaditarget
pembicaraan mereka, padahal tanpa mereka ketahui Kyuhyun juga
ikutberpikir untuk mencari solusi. Dan dua otak di belakang
sandiwara, HaeSicatertawa kecil karena apa yang mereka persiap dan
prediksikan benar. Sengajamemancing Hyoyeon dengan ucapan
mereka, lalu menunjukkan hasilnya denganmenunjuk Kyuhyun.
“Apa kalian berniat untukmelakukan hal ini lagi pada ku? Ku
harap kalian mengatakan ‘tidak’” ucapKyuhyun berhati - hati.

“Oh, namun sayangnya kami tidakbisa mengabulkan


permintaanmu, Kyuhyun-ssi” balas Jessica.

“Itu bukan lah masalahbesar, kau akan menjadi model iklan


untuk perusahaanmu sendiri. Di tambah lagidengan adanya Seohyun
sebagai partnermu, bukankah itu sangat menyenangkan,kawan?”
tanya Donghae yang membuat Kyuhyun bergidik ngeri.

“Tetap saja itu berbeda.Aku tidak bisa melakukannya, aku


cukup--“

“Hayoung-ssi, tolong kaubawa Kyuhyun ke ruang make-


upsekarang juga. Berikan satu set pakaian yang sudah ku persiapkan
tepat disamping meja rias. Jangan lama - lama, aku tidak bisa
menunggu. Mengerti?”

“Baik, nona”

Dengan sigap namun sopan,Hayoung menuntun Kyuhyun


untuk ke ruangan yang mereka tuju. Perintah Jessicapada asisten
fotografer itu sepertinya sudah membuat Hayoung bersikap
lebihcepat. Donghae menahan tawanya melihat Kyuhyun dari
belakang, Jessica sendirijuga tidak jauh berbeda dengannya.
Meninggalkan sebuah pertanyaan yang kinimembuat Hyoyeon
penasaran.

“Kenapa kalian terlihatsenang sekali? Atau jangan - jangan..”

“Ya ya ya! Apa yang akankau katakan selanjutnya itu benar!


Tidak perlu curiga seperti itu, Hyo” PotongJessica cepat.
“Dan kau juga?” Hyoyeonberganti menatap Donghae.

“Aku hanya ingin membuatKyuhyun senang, hehehe”

“Ya ampun, ternyata kaliankekanak - kanakkan sekali. Masih


pakai cara menipu untuk membuat merekaterlihat lebih dekat.
Ckckck”

***

“One, two, three! Click!”

“Anotherpose, please! Yap, this one!”

“Morecloser guys! More and--ok that’s great! Look at the camera!”

Click!

Kyuhyun dan Seohyun sudah menghabiskan waktu lebihdari


satu jam untuk menjalani sesi foto dan syuting iklan mereka. Arahan
danjuga masukan dari fotografer dan juga beberapa kru produksi
mereka terimadengan baik sehingga terlihat benar - benar seperti
model profesional, terutamauntuk Kyuhyun. Sempat sedikit grogi
karena ia yang aslinya seorang presidendirektur harus beradu bakat
dengan Seohyun yang notabene adalah kekasihnya. Sekejaplangsung
menghilang dengan kerendahan dan kehangatan dari Seohyun yang
membuatKyuhyun merasa semakin nyaman dengan kegiatannya
sekarang.
“Kali ini kalian akanberpose berbaring di kap mobil itu.
Buatlah posisi senyaman dan sedekat mungkinuntuk menciptakan
chemistry nya, apabisa di mengerti?”

“Ne, arraseumnida”

Kyuhyun dan Seohyunberjalan berdampingan dan mulai


menaiki kap mobil depan tersebut. Menyesuaikandiri dengan satu
sama lain, berdiskusi pose apa yang akan mereka tampilkanuntuk
selanjutnya. Sesekali mereka tertawa dan tersenyum karena tingkah
yangmereka lakukan di depan orang banyak. Donghae, Jessica, dan
juga Hyoyeon sudahmerasa seperti sedang menonton film yang di
bintangi oleh 2Hyun tersebut.

“Seohyun, bisakah kaubergeser ke sini? Ku rasa masih ada


jarak yang terlihat besar di antara kita”ujar Kyuhyun.

“Benarkah? Justru ku rasajarak kita terlalu dekat, Kyu.


Bukankah kita harus bergaya dengan beberapaperhitungan agar mobil
ini tetap terlihat menawan?”balas Seohyun.

“Tapi fotografer tersebutmeminta kita untuk menciptakan


chemistry,dan ini salah satu caranya”

“Tapi jika jarak kitaterlalu dekat orang - orang yang melihat


foto dan iklanmu akan berpikiranburuk, Kyu. Apa kata mereka nanti
saat melihatmu berada begitu dekat dengankusementara kau adalah
seorang pimpinan perusahaan besar di Korea Selatan?”

“Hei, kau merasa khawatirdengan keadaan ku atau kau sedang


mencoba untuk menjaga jarak agar kau tidakketahuan menjalin
hubungan denganku, hm?”
“What? Memangnya sejak kapan aku menjalin hubungan
denganmu, huh?”

Seohyun bertanya dengannada menggoda, berniat untuk


membuat Kyuhyun sedikit terpancing emosinya.Wanita itu senang
sekali membuat Kyuhyun berkata jujur terhadap Seohyun,
hinggaKyuhyun bergerak mendekatinya dan menatap Seohyun yang
sudah berbaring di ataskap mobil itu. Seakan menindih wanita itu dan
menatap mata indah Seohyun dalam,Kyuhyun kini sudah berada di
atasnya. Like‘man on the top’, hati Seohyun tak kalah cepat
degupannya.

“Excuse me miss? You’re my destiny. Don’t you know it, hm?”

Sang fotografer yang menyadari momen ini pun tersenyum,


diam - diam ia mengarahkan kamera nya pada bidikan utama.
Mengambil foto tanpa mengeluarkan suara sampai kilatan blitz cahaya
kamera memenuhi sudut ruangan.

Click!!!

- The End -

Anda mungkin juga menyukai