Anda di halaman 1dari 43

Title : Crazy, Reckless and Sweet

Author : NifFa [@NSongYR]


Genre : Romance dan gaje >_<.
Cast : Cho Kyuhyun dan Seo Joohyun.
Other cast: Lee Hyukjae, Lee Donghae, Shim Changmin, Choi Minho, Cho Ahra,
Tuan dan Nyonya Cho, Tuan dan Nyonya Seo, Im Daehyun, Im YoonA, Kwon
Yuri, Lee Jonghyun, dan cast lainnya yang hanya sekedar lewat.
Type: Threeshoot

Disclaimer : “Author hanya memiliki story line, semua cast yang didalamnya
hanya pinjaman. Mereka semua milik Tuhan, diri mereka sendiri, dan orang
tua mereka.” Mian untuk typo yang bertebaran tidak sengaja di ff ini. Don’t
Bash, Don’t Plagiat, Don’t copy...

Happy Reading….^^

.
.
.
~Crazy Love~
Pagi itu langit begitu cerah, tak ada sedikitpun menandakan akan kemuraman
yang akan datang. Dengan terburu-buru seorang namja memakai sepatunya dan
segera beranjak dengan menyeret sepeda yang telah disiapkan sebelumnya
sebelum dia berujar pada namja muda yang hanya geleng-geleng kepala saat
melihat tingkah namja tersebut, yang sangat berbanding terbalik dengan
kenyataan yang orang-orang ketahui dari luarnya.
“Hyung pergilah duluan, aku akan menyusulmu nanti.” Serunya seraya ingin
mengayuh sepedanya.
“Yak… kau tidak ingat ini hari apa? Apa lagi yang harus kukatakan pada orang-
orang itu, eo?” jawab namja yang di panggil Hyung tadi.
“Ah…. Kau bisa meminta bantuan pada Changmin, atau Donghae Hyung. Lagian
ini bukan pertama kalinya kan?” ucap namja itu seraya mengayuh cepat pedal
sepedanya.
“Ya!! Yak!!! Cho Kyuhyun… Aisshh… jinjja!! Apa yang akan dikatakan mereka
jika mengetahui sikap kau yang berbanding terbalik dari yang mereka tahu.”
pekikan keras terdengar dari setiap ucapannya. Sedangkan namja yang mengayuh
sepeda tadi, Cho Kyuhyun. Dia tak henti-hentinya tertawa membayangkan wajah
kesal orang yang dipanggilnya ‘Hyung’ tadi.
“Mianhae Hyung… kali ini hanya sebentar.” Ucapnya kemudian.
Kayuhan pedal sepadanya kian melambat saat mata namja tersebut menemukan
objek yang selalu menjadi perhatiannya selama ini. Seulas senyum tak terlepas
dari wajahnya hingga sesuatu yang mengganggu membuatnya terlihat cemas.
“Ah, apa dia baik-baik saja?” ucapnya khawatir. Tapi kekhawatiran itu malah
berubah menjadi senyuman kembali. Sungguh menggelikan jika kau mengetahui
siapa dia dan apa yang dia lakukan sekarang. Seperti apa yang dikatakan
Hyungnya sebelumnya ‘Apa yang akan dikatan mereka jika mereka mengetahui
sisi lain dari seorang Cho Kyuhyun’. Ah… dia tidak memiliki kepribadian ganda
seperti yang sedang ramai di perbincangkan orang-orang. Tidak. Dia tetaplah Cho
Kyuhyun yang akan bertindak sesuai dengan keadaan dan situasi yang di
jalaninya.
~~~
Aku tak tahu mengapa aku selalu bersemangat seperti ini akhir-akhir ini, padahal
setiap harinya aku selalu mendapatkan ceramah panjang lebar dari namja
kerempeng itu. Apa salahku coba, semua yang kulakukan selalu salah dimatanya.
Yaa… meskipun ada juga sih kesalahan yang ku perbuat, tapi kan aku juga sering
melakukan hal yang benar. Maskipun sudah setahun lebih aku bekerja disana,
namja kerempeng itu masih saja semena-mena padaku.
“Eomma… appa… aku berangkat… sampai jumpa malam hari nanti.”
Aku hanya mengambil selembar roti dan meneguk air minum, aah… lebih
tepatnya air susu yang disediakan oleh eomma. Kulirik appa yang sudah lengkap
dengan pakaian kerja sedang membaca koran paginya, dan sekali-kali
menyeruput kopi yang ada dihadapannya.
“Kenapa tidak pergi bersama-sama saja Hyunie…” perkataan appa membuyarkan
lamunanku saat memperhatikannya.
“Anhi… aku lebih suka berjalin kaki appa… lagian kantorku tidak terlalu jauh
dari rumah.” Sudah kebiasaanku menolak ajakan appa dan dia hanya geleng-
geleng kepala.
“Lain kali kita pergi bersama yaa…” appa menghentikan kegiatan membaca
korannya dan menatap penuh harap padaku. Sebuah senyuman kuberikan
padanya.
“Ne, appa…” ucapku kemudian. “aku pergi…” lanjutku dan melenggang pergi
meninggalkan rumah, tentu saja sebelumnya aku berpamitan dengan kedua orang
tuaku.
~~~
“Wahh… hari yang cerah….”
Setiap paginya ku selalu melewati jalan ini, menyapa para ajhumma-ajhumma
yang ku tahu selalu saja ada bahan pembicaraan mereka yang mengganggu
pendengaran orang-orang yang istilahnya sih menggosip. Masa bodoh dengan
mereka, dipersimpangan jalan aku akan berhenti sebentar untuk membantu Shin
Halmonie untuk menaiki jalanan yang agak menanjak. Dan di ujung jalan sudah
ada Shin Harabojie yang menunggu kedatangannya dengan senyuman merekah
yang tak terlepas dari wajahnya.
“Jongmal Gomawoyo Hyunie…” ucap Shin Harabojie seraya meraih tangan Shin
Halmonie dari tanganku.
“Ne… Harabojie… aku pergi… sampai jumpa besok hari lagi Halmonie…”
Kedua orang tua itu selalu terlihat mesra. Ingin rasanya aku seperti mereka suatu
saat nanti. Terus bersama dengan orang yang dicintai dan dikasihi hingga tua dan
sampai ajal menjemput.
“Pagi nonna…” seorang namja menyapaku, membuyarkan pikiranku sebelumnya.
“Ah… Daehyun-a~~ belajar yang rajin, eo? Jangan sering membolos.” Dia
hanyalah anak SMA yang kerjanya selalu bikin masalah… membuat orangtua
dan saudaranya kehabisan kata untuk memberikan nasehat.
“Arrasso noona, tapi hari ini yang terakhir yaa…” tawarnya dan melenggang
pergi.
“Yak! Yak!! Daehyun-a!! kau mau jadi apa kalau seperti ini terus.” Dapat kulihat
bocah itu hanya melambai-lambaikan tangannya tanpa menoleh kepadaku. Ishh…
dasar bocah.
Sepanjang jalan aku hanya mengumpat akan kelakuan Daehyun itu. Ya… aku
cukup mengenal baik keluarganya karena kakaknya adalah sahabatku. Im YoonA.
Setiap bertemu, yang dikeluhkannya selalu sikap onar Daehyun, aku hampir
menghafal setiap keluhannya itu yang selalu saja sama. ‘apa yang harus
kulakukan untuk merubah kelakuan berandal Daehyun itu Hyunie…’ selalu,
selalu itu yang dia keluhkan kepadaku.
“Omoyaaa~”
Aishh apa yang telah kulakukan.
“Ahhh…mianhae, gwenchanayo?? Maaf noona tak melihatmu adik kecil…” ya!
kali ini nasib sial apa yang menimpaku, mengapa sampai bisa menabrak orang,
terlebih ini seorang anak kecil. Anak itu hanya menatap diam padaku.
“Aaa~ adik kecil… kau baik-baik saja?” tanyaku khawatir. Beberapa detik anak
itu mengerjap-ngerjapkan matanya seraya mengangguk pelan.
“ahh~~ syukurlah… kau mau kemana? Dimana orang tua mu.”
Anak itu hanya menunjukkan dengan jari tangannya akan keberadaan orang
tuanya. Namja dan Yeoja yang ditunjuk anak tersebut sebagai orangtuanya
terlihat berlari cemas menuju kearah mereka. Oh, sepertinya kedua orang tersebut
memang orang tua anak ini.
“Chae… kau membuat khawatir eomma…” ucap yeoja tersebut menghampiri
anak kecil tersebut seraya menoleh padaku.
“Ah… maaf… terimakasih sudah menemukan Chae, nona…..” namja yang
kuyakini appa anak kecil tersebut berucap.
“Anhi… aku yang salah karena telah menabraknya tadi, mianhae…” ucapku
seraya membungkukkan badan.
“Anhi… jika nona__” ucapan sang eomma agak menggantung.
“Seohyun, panggil saja aku Seohyun.” Ucapku.
“Ah, nee… nona Seohyun, mungkin Chae akan pergi lebih jauh lagi jika dia tidak
menabrak anda. Padahal kami hanya lengah sedikit, butuh penjagaan ekstra untuk
anak seumuran Chae ini.” jawab ibu muda tersebut.
“Chae sepertinya anak yang aktif yaa…. Jangan menyusahkan orang tuamu Chae-
a~” ucapku seraya mengacak-acak rambut hitamnya.
“Ah, sekali lagi nonna minta maaf yaa karena telah menabrakmu. Ini noona ada
coklat untuk Chae sebagai permintaan maaf noona.” Aku mengambil sebungkus
coklat dari dalam tasku. “tapi jangan keseringan makannya, nanti giginya bolong-
bolong loo…” Chae hanya mengengguk dan meraih coklat yang diberikan.
“saya pergi…” pamitku kepada kedua orang tua Chae.
“Pai-pai yeppo noona…” seru Chae yang membuatku tersenyum. Anak kecil
yang lucu.
Mataku beralih pada jam tangan yang telah menunjukkan jam 7.15.
“Omo! Aku sudah terlambat. Aishh…. Eottokhe, namja kerempeng itu pasti akan
habis-habisan menghukumku.” Langkahku semakin capat dan cepat hingga
sebuah sepeda menghentikan pergerakanku.
“Butuh tumpangan, noona?”
Dengan cepat kulihat pesepeda tersebut. Wajah tersenyum seorang namja yang
pertama kali ku lihat. Dia hanya berpakaian santai, yaitu baju kaos berlengan
pendek dengan celana selutut dan sepatu cats-nya yang selalu terlihat bersih. Dan
tidak ketinggalan tas ransel yang selalu tersampir dibahu sebelah kirinya. Oh
Tuhan… terimakasih telah menolongku.
“Kyu-a~~ palliwa…palli… antar aku, aku sudah terlambat, namja kerempeng itu
pastinya akan sangat senang karena lagi-lagi aku membuat masalah.” Kyu
terkekeh geli mendengar ucapanku.
“Dia itu atasanmu Hyun… bagaimana jika dia mengetahui kalau kau
menyebutnya dengan namja kerempeng.” Kyu memberi nasehat.
“masa bodoh… ka~~~ palliwa…” ucapku kemudian.
“Arra…arra…” terimanya dan memberikan tempat untuk ku.
“Aishh… kenapa kau tak memiliki sepeda yang ada boncengannya sih. kalau
begini kan jadi sulit…”
“Yeoja cerewet, masih untung dibantu. Kalau tidak mau ya sudah.” Sikap
menyebalkannya sudah datang.
Memang aku baru sekitar dua bulan mengenalnya, tapi dia teman yang cukup
menyenangkan untuk diajak bicara. Aku pertama kali bertemu dengannya saat di
acara musik jalanan, saat itu aku tak sengaja saja mengajak orang yang ada
disampingku bicara mengenai penampilan pemusik jalanan tersebut, dan orang
itu adalah dia. Pertemuan kedua adalah seperti saat ini, entahlah apa
pekerjaannya, yang jelas dia selalu mengendarai sepeda. Pada pertemuan kedua
yang kebetulan itu pula membuat kami saling memperkenalkan diri. Kami sama-
sama menyukai musik. Yah… tak disangka-sangka hubungan baik kami malah
berlanjut hingga sekarang.
“Anhi.. baiklah… baiklah…apa boleh buat…” kembali aku melihat cengiran
menyebalkannya itu. Baru kali ini aku merasakan posisi yang begitu dekat
dengannya hingga aku dapat mencium aroma tubuhnya. Oh Tuhan… ini
mengerikan. Bagaimana bisa aku sedekat ini dengannya. Eottokhe… eottokhe…
“Turunlah… kita sudah sampai.”
Aku baru menyadari ternyata kami sudah berada didepan kantorku. Mengapa
terasa begitu cepat? Aku menoleh padanya.
“Kau mengetahui tempat kerjaku?” ucapku bingung. Seingatku aku tak pernah
memberi tahunya tempat kerjaku. Dia menggedikkan bahunya seraya pergi
meninggalkanku.
“Aishh… menyebalkan.” Umapatku dan kemudian segera beranjak kedalam
gedung besar yang ada dihadapanku.
Ya… aku bekerja di sebuah perusahaan periklanan. Cukup menyenangkan
bekerja di sini, tentu saja terkecuali untuk namja kerempeng itu. Seo Joohyun…
bersiaplah untuk mendapatkan hukuman.
~~~
Deringan ponsel tak henti-hentinya berbunyi dari saku jas Kyuhyun. Dia sudah
dapat menebak itu panggilan dari siapa. Dengan cepat dia menangkat panggilan
tersebut.
“Ne, ne, Hyung… aku sudah didepan ruangan…”
Hanya berselang satu detik, pintu yang ada didepanku terbuka lebar,
menampakkan wajahnya yang seperti ingin membunuhku. Cengiran mengejeklah
yang kulakukan untuk membalas tatapan itu. Disudut ruangan dapat kutemukan
Changmin dan Donghae Hyung yang juga memicingkan matanya kepadaku.
“Arra…arra.. aku sudah disini, jadi kalian tenanglah…” bisikku kepada mereka
yang terlihat semakin memelototkan matanya. “Baiklah, sebagai balas budi, hari
ini akan ku traktir kalian makan siang.” Ucapku kemudian dan duduk di
tempatku. Menatap kedepan memperhatikan orang-orang yang sudah hadir di
tempat tersebut.
“Bisa kita mulai?” ucapku memecah keheningan mereka yang sedari tadi
memperhatikan kedatanganku.
“ah… nee…” ucap salah satu orang tersebut.
~~~
‘ting’ ponselku berbunyi, sebuah pesan dari grup line-ku. Dengan segera ku ubah
bunyinya menjadi mode silent.
“Apa yang kau lakukan, kenapa lama sekali, eo?” _Chwang.
“Sekarang kita sedang bekerja tuan Shim. Jika anda tak berkenan silahkan
keluar dari ruangan ini.” dapat kudengar decakan kesal dari mulutnya. Mungkin
dia sudah membaca balasan dariku. Kali ini maaf teman, waktunya belum tepat.
“Kyu-a~ Kau tahu, Eunhyuk begitu kalang kabut mengurus ini, membuat kami
juga ikut pusing.” kali ini dari DongDongeHyung.
“Ya itu kan masalah kalian. sudahlah, nanti kita bicarakan lagi. Sekarang
waktunya untuk bekerja.”
“Yak! Mana bisa begitu.” Pekik Donghae Hyung membuat orang seisi ruangan
menatapnya heran. Pabo..
“Ah… mianhae… mianhae….” Ucapnya kemudian dengan cengiran canggung.
“Yak! Cho Kyuhyun… awas kau…” kekehan kecil saat kudapati balasan dari
Donghae Hyung.
“Sampai jumpa dimakan siang nanti Hyung…” balasku dan segera meletakkan
ponselku kedalam saku jas yang ku pakai.
~~~
“Eunhyuk-a~~ kemana perginya Kyuhyun.” Donghae menyandarkan
punggungnya pada sandaran kursi. Terlihat sekali dia merasa bosan.
“Ah, mungkin di ruangannya.” Ucap Eunhyuk sekilas dan kembali sibuk dengan
laptopnya.
“Kajja, kita kesana Hyung. Kita harus menagih janjinya untuk meneraktir kita
makan siang.” Changmin dengan cepat menarik tubuh Eunhyuk untuk
mengikutinya.
“Yak! Shim Changmin, pekerjaanku belum selesai. Apa yang kau lakukan, eo?”
kesal Eunhyuk.
“Nanti saja kau selesaikannya. Palliwa…” Changmin masih bersikeras menarik
Eunhyuk.
“Chakkaman, aku membereskan ini dahulu.” Ucapnya kemudian membuat
Changmin tersenyum senang. “jika berurusan dengan makanan saja kau cepat
sekali meresponnya.” Gerutu Eunhyuk kemudian. Sedangkan Donghae hanya
menggeleng-gelengkan kepalanya memaklumi kelakuan aneh teman-temannya.
“Kau betah sekali jadi asistennya. Padahal sikapnya selalu menyebalkan.”
Celetuk Donghae membuat Changmin tergelak tertawa.
“Hey.. dan Kau Hyung, betah sekali menjadi temannya… diakan selalu
membuatmu susah.” Ejek Changmin.
“Ck. Seperti kau tidak seperti itu juga, tuan Shim.” Kali ini Eunhyuk yang
menimpali.
“Kita masih beruntung dibanding dengan Choi Minho yang malang itu, hahaaa..”
Changmin tergelak kembali. Selang beberapa menit orang yang mereka bicarakan
melongok dari luar.
“Kalian membicarakan ku?”
“Eo, Minho-ya~~ kenapa kesini? Kau mau mendapatkan ceramah panjang lebar
lagi dari setan itu.” ucap Donghae membuat wajah Minho memberengut tak
setuju. Apa hanya dia yang selalu mendapatkan ceramah dari setan itu.
“Seperti kalian tidak seperti itu juga. Lagian dia yang menyuruhku kesini.” Ucap
Minho kemudian.
“Apa yang akan dia lakukan dengan mengumpulkan kita disini?” gumam
Eunhyuk.
“Bukankah dia akan meneraktir kita makan?”celetuk Minho.
“Kau juga? Ahh… porsiku jadi berkurang.” Tak setuju Changmin.
“Yak! Makanan saja yang kau pikirkan.” Pekik Eunhyuk kemudian.
“Hehee…” cengir Changmin.
Selang beberapa menit kemudian Kyuhyun sudah datang menemui mereka.
“Sudah berkumpul? Ka! Kita pergi.” Ucap Kyuhyun mengajak mereka pergi.
“Kau tidak menghubungi Jonghyun?” Eunhyuk bertanya, merasa Kyuhyun
sepertinya melupakan satu temannya itu.
“Aku sudah menghubunginya, mungkin dia sedang dalam perjalanan.” Ucap
Kyuhyun santai.
“Diantara kita semua, hanya Jonghyun yang memiliki pekerjaan yang waras.
Enak sekali dia, tidak mendapatkan imbas dari atasan kejam seperti Kyuhyun.”
Changmin berkata tanpa merasa bersalah. Semuanya menatap Changmin was-
was. “Apa?” tanya Changmin terlihat begitu polos.
“Shim Changmin!! Kau bayar sendiri makananmu.” Ucap Kyuhyun kemudian.
Semuanya tergelak mentertawakan namja jangkung tersebut. Ha! Jangan main-
main dengan seorang Cho Kyuhyun.
“Yak!! Mana bisa begitu… Kyu-a~~” rengek Changmin tak terima.
~~~
“Hyun! Seo Joohyun!” seseorang berseru kepadaku. Saat menoleh keasal suara
dapat kulihat Kyuhyun yang masih dengan sepedanya tengah tersenyum
kepadaku. Namja itu berhenti dihadapanku. Kulihat penampilannya dari atas
hingga bawah. Sangat berbeda, apa tadi aku salah lihat yaa?
“Baru selesai bekerja?” ucapku padanya. Dia hanya mengangguk.
“Oya…apa pekerjaanmu, Kyu?” tanyaku kemudian. Dia agak mengernyitkan
kedua alisnya. Wae? Apa ada yang salah.
“Ahh… itu… yaa… seperti orang pada umumnya.” Jawab Kyuhyun.
“Seperti orang pada umumnya?” ucapku bingung.
“Ahh.. maksudku, hanya bekerja disebuah perusahaan… ya, tak jauh beda, sama
sepertimu juga lah…” ucapnya kemudian, aku hanya mengangguk. Dia
memperhatikan jam tangannya seraya menoleh padaku.
“Apa kau sedang sibuk?” ucap Kyuhyun padaku. Aku hanya menggeleng-
gelengkan kepalaku.
“Wae?” kulihat dia tersenyum senang.
“Bisa bantu aku untuk mencarikan hadiah ulang tahun untuk Ahra noona?”
perkataan Kyuhyun membuatku mengernyit heran. Ahra noona? Nugu?
“Ah… dia saudari tertuaku satu-satunya.” Lanjut Kyuhyun seolah mengerti apa
yang ada dipikiranku.
“Ah, baiklah… lalu kita akan kemana?” tanyaku kemudian.
“Kau ikut saja, kajja.” Kyuhyun memberikan tempatnya lagi untuk ku tumpangi.
Oh Tuhan… lagi-lagi dengan posisi seperti ini. Kemana dia akan membawaku?
“Apa tadi pagi kau mendapatkan hukuman lagi dari namja kerempeng itu,
Hyun?” Kyuhyun memecahkan keheningan.
“Emm… dia begitu kejam, aku disuruhnya untuk mengcofy semua laporan yang
akan diserahkan kepada atasan, dan untungnya aku dapat menyelesaikannya
dengan cepat hari ini, jika tidak itu pasti akan berlanjut keesok hari.” Jawabku.
“Tapi sepertinya dia melakukan itu karena atasanmu merasa pekerjaanmu dapat
dipercaya Hyun. Makanya dia selalu menyuruhmu.”
“Dari mana kau dapat menyimpulkan hal seperti itu?”
“Ah, mungkin saja kan? Sepertinya atasanmu menyukai kinerjamu.”
“Semoga saja, setidaknya atasanku itu adalah orang yang baik.” Ucapku
membuat Kyuhyun terkekeh geli.
“Ka.. kita sudah sampai.” Kyuhyun menghentikan sepedanya didepan sebuah
butik terkenal. Mataku mengerjap, barang yang dijual disini tidaklah murah. Jika
ingin memiliki salah satu barang dari butik ini pun, aku harus menghabiskan uang
gajiku selama satu bulan secara percuma.
“Kita tidak salah tempat kan, Kyu?” ucapku menatap khawatir padanya.
“Anhi… waeyo?” tanyanya heran.
“Disini barang-barangnya mahal-mahal, kau pasti akan menghabiskan semua
uang gajimu untuk membelinya. Kita cari tempat lain saja.” Ajakku padanya. Dia
tersenyum kepadaku.
“Anhi… sekali-kali menyenangkan saudarimu kan tak apa. Lagian aku sudah
mempersiapakan semuanya.” Ucap Kyuhyun menyakinkan.
“Kau yakin?” masih ada keraguan untukku akan kesanggupan Kyuhyun yang
ingin membelikan sebuah hadiah ulang tahun untuk noonanya di tempat ini.
“Emm… ka, kita masuk.” Ujarnya dan melangkah pergi meninggalkanku.
“Yak! Cakkamaneyo Kyu…” seruku padanya yang sudah berlalu pergi. Namja
ini begitu menyebalkan, kadang baik kadang semena-mena padaku. Kenapa aku
bisa mengenal orang seperti ini?
~~~
“Ne... aku akan berhati-hati. Maaf, baru memberimu kabar. Ini mendadak
Eomma…”__“Ne… sampai jumpa dirumah nanti.”__
Sambungan panggilan dari eomma terputus, akupun meletakkan ponselku
kembali kedalam tas.
“Orang tua mu?” Kyuhyun tiba-tiba sudah berada di sampingku.
“Eo, sudah selesai?” ucapku melihatnya sudah membawa 2 tas yang kuyakini itu
adalah barang yang dibelinya tadi.
“Maaf mengganggu waktumu, pasti orang tuamu sangat mengkhawatirkan
keadaanmu.” Ucapnya sungkan.
“Anhi… Gwenchana, Kyu.”
“Ah, sebagai permintaan maafku, bagaimana ku traktir makan malam.” Ucap
Kyuhyun kemudian.
“Anhi, kurasa aku akan makan malam dirumah saja, lagian lebih baik kau simpan
uangmu itu untuk keperluan lainnya dibanding meneraktirku makan, aku ini
makannya banyak lho..” Tolakku dengan diakhiri candaan.
“He.. terlihat dari wajah tembemmu.” Celetuk Kyuhyun.
“Yak! Mana bisa seperti itu.” Dia kembali menyebalkan.
“Arra…arra… aku hanya bercanda. Kalau begitu aku traktir minum ditempat itu
saja, kan tidak terlalu banyak mengeluarkan uang.” Tangan Kyuhyun menujuk
pada café yang ada diseberang jalanan. Aku hanya mengangguk menyetujui.
“Kyu-ya~~” seruku kemudian. Namja itu menoleh kearahku.
“Tadi siang aku seperti melihatmu…” perkataanku membuat alis Kyuhyun
terangkat.
“emm…bersama para atasan dari divisi lain. Dan tentunya juga bersama namja
kerempeng itu. Apa itu memang kau, tapi penampilanmu sekarang sangat berbeda
dengannya. Sepertinya aku salah lihat saat itu.”
“Hey… kau memikirkanku…? Kenapa bisa salah lihat?” Kyuhyun berkata
mengejek.
“Anhi… bukan seperti itu… ah, lupakan saja.” Kesalku dan dia hanya terkekeh
mentertawakan.
“Duduklah disini, aku akan memesankan minuman untukmu.” Aku hanya
mengangguk menyetujui.
Beberapa menit Kyuhyun memesan minuman, diapun kembali dengan membawa
2 gelas es cappuchino.
“Igo, untuk nona Seohyun yang cantik.” Kyuhyun menyerahkan segelas es
cappuchino tersebut.
“Ck. Menggelikan.” Gerutuku. Dia hanya tersenyum mendengarnya.
Mataku ku edarkan kesekeliling tempat tersebut. Oh God, apa dia mengenaliku.
Aku kan hanya bawahan kecilnya. Kenapa dia semakin mendekat kearahku.
Eottoekhe…
Akupun berdiri, dan sedikit membungkukkan badanku ke arahnya.
“Annyeonghaseyo sajangnim…” ucapku padanya. Namja tua itu terlihat bingung
menatapku. Apa aku melakukan kesalahan. Kyuhyun yang tak menyadari
kehadiran orang tersebut terlonjak berdiri dengan cepat hingga membuat bunyi
keras dari kursi yang bergeser. Kulihat mata Kyuhyun mengerjap-ngerjap
kemudian kepalanya menggeleng-geleng.
“Ah… kalian sedang berkencan?” tanya namja tua itu menatap dalam padaku.
“An..Anhi… kami hanya berteman.” Ucapku canggung.
“Pasangan yang lucu.” Seorang yeoja tua berujar, yang kuyakini itu adalah
istrinya. Kulirik Kyuhyun yang sepertinya tersenyum mendengar itu. Ishhh…
kenapa dia tidak membantu.
“Sajangnim mau bergabung?” tawarku padanya.
“Anhi… nanti kami mengganggu kencan kalian. Kami hanya tak sengaja melihat
kalian disini dan ingin menyapa.” Ucapnya membuat alisku mengernyit.
“Ah, nee..” ucapku dengan tersenyum canggung.
“Selamat berkencan…” ucap istrinya tersebut dan mereka belalu pergi. Kyuhyun
terkekeh geli setelah kepergian pasangan suami istri tersebut yang merupakan
atasanku.
“Yak! Hentikan tawamu Cho Kyuhyun. Kau sama sekali tidak membantu.
Kenapa dia bisa mengenaliku. Padahal aku hanya bawahan kecilnya.” Tawa
Kyuhyun tak berhenti, malah semakin keras.
“Yak. Berhenti ku bilang.” Kesalku.
“Kau terlihat lucu jika seperti ini.” ucap Kyuhyun kemudian.
“Apanya yang lucu.” Kulihat Kyuhyun memperhatikan jamnya.
“Ka! Sudah hampir jam 7 malam. Orang tuamu pasti sudah menunggu.” Dia
beranjak berdiri. “aku akan menantarmu.” Ucapnya kemudian. Aku hanya
mengikutinya dari belakang. Dia mengambil sepedanya yang terparkir di ujung
café tersebut.
“Apa yang kau lakukan. Palliwa~~” Kyuhyun sudah bersiap dengan sepedanya.
Seperti tadi lagi? Ahh… apa nanti aku dapat bernafas dengan baik. Cho Kyuhyun
apa yang kau lakukan padaku.
~~~
TBC
Untuk yang lagi nunggu lanjutan SSOS YoonHae aka Misstep diharap sabar
yaa… aku lagi mentok mikirin gimana kelanjutannya. Semoga ja bisa cepat
dapat pencerahan (?) untuk kebaikan mereka… :D
Dan untuk nih cerita… aku tak tahu gimana jelasinnya… tiba-tiba ja dapat
ide ditengah-tengah tugas bejibunku saat ini untuk buat cerita yang sangat
menggelikan ini… hehee
Okay!! Seperti biasa, di mohon setelah baca, kalian bisa memberikan
comment atau like-nya^^
Title : Crazy, Reckless and Sweet
Author : NifFa [@NSongYR]
Genre : Romance dan gaje >_<.
Cast : Cho Kyuhyun dan Seo Joohyun.
Other cast: Lee Hyukjae, Lee Donghae, Shim Changmin, Choi Minho, Cho Ahra,
Tuan dan Nyonya Cho, Tuan dan Nyonya Seo, Im Daehyun, Im YoonA, Kwon
Yuri, Lee Jonghyun, dan cast lainnya yang hanya sekedar lewat.
Type: Threeshoot ( )

Disclaimer : “Author hanya memiliki story line, semua cast yang didalamnya
hanya pinjaman. Mereka semua milik Tuhan, diri mereka sendiri, dan orang
tua mereka.” Mian untuk typo yang bertebaran tidak sengaja di ff ini. Don’t
Bash, Don’t Plagiat, Don’t copy...

Happy Reading….^^
.
.
.
~ Reckless Love~
Tidak Kyuhyun. Tidak Seohyun. Kedua orang tersebut terdiam canggung akan
keadaan mereka sekarang.
“Kyuhyun-ssi…” Ucap Seohyun membuat namja tersebut tiba-tiba tergelak
tertawa.
“Wae…” Seohyun memberengut sebal.
“Tumben sekali kau memanggilku seformal itu.” Ucap Kyuhyun. Kali ini
Seohyunlah yang mengernyit heran. Formal? Apa dia tadi berkata seperti itu? Ah,
terserahnya saja lah.
“Itu rumahku…” tunjukku pada rumah berpagar putih.
“Oh. Arasso…” Kyuhyun pun mempercepat kayuhan sepedanya hingga dia
memberhentikan sepedanya didepan rumahku.
Seohyun turun dari sepeda saat Kyuhyun memberikan ruang untuknya menjauh.
“Mau mampir?” ajak Seohyun pada namja tersebut. Sekedar basa-basi untuk
menghilangkan kecanggungannya.
“Apa boleh?” Kyuhyun terlihat ragu.
“Tentu saja. Siapa yang melarangmu? Ka!” Seohyun menggerakkan kepalanya
memberikan tanda untuk mengajak Kyuhyun masuk kedalam rumahnya.
Kyuhyun pun mengikuti Seohyun dari belakang memasuki halaman rumah yang
begitu terawat.
“Rumahmu terlihat nyaman.” Kyuhyun berujar.
“Eomma selalu merawat rumah kami dengan baik. Jika weekend kami selalu
membersihkannya bersama-sama.” Ucap Seohyun menjelaskan.
“Pasti sangat seru.” Mata Kyuhyun meneliti kesekitar, mengagumi tata letak
rumah Seohyun. Sedangakan yeoja tersebut hanya menatap heran pada Kyuhyun.
“Kau tak melakukannya bersama keluargamu?” tanya Seohyun.
“Anhi… semuanya sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing.” Seohyun
menatapnya menyelidik.
“Yah… kau tahu sendiri seperti apa istilahnya.” Lanjut Kyuhyun.
“Seorang pengurus rumah.” Tebak Seohyun yang diangguki cepat oleh Kyuhyun.
“Wahh… apa kau anak orang kaya?” selidik Seohyun kembali.
“A..Anhi… tidak seperti itu juga…” elak Kyuhyun.
“Kenapa segugup itu? Aku hanya bercanda.” Ucap Seohyun. “Eomma…
eodiesoyo?” Seohyun pun berlalu dan berseru mencari sang eomma dari ruang
tamu rumahnya.
“Kyu-a~, tunggu disini sebentar.. aku akan memanggil eomma dulu.” Seohyun
menoleh kebelakang menatap Kyuhyun dan mengisyaratkan pada namja tersebut
untuk duduk di kursi ruang tamu. Gadis itu beranjak kedalam yang sepertinya
menuju dapur sedangkan Kyuhyun menuruti apa yang dikatakan Seohyun dengan
duduk menunggu diruang tamu.
‘Klek!’ pintu rumah itu tiba-tiba terbuka, menampakkan seorang namja tua yang
masih terlihat segar-bugar berlalu dihadapannya. Namja tersebut menatap
bingung padanya.
“Nugu?” ucap namja tersebut pada Kyuhyun. Menyadari itu Kyuhyun dengan
cepat bangkit dari duduknya, memberi hormat pada orang tersebut yang
diyakininya pasti appa Seohyun.
“A, annyeonghaseyo… Cho Kyuhyun-imnida.” Ucap Kyuhyun gugup.
“Omo, Seohyun namja chingu?” ucapan appa Seohyun hanya ditanggapi
Kyuhyun dengan senyuman. “Ah… silahkan duduk Kyuhyun-ssi… dimana
Seohyun?” appa Seohyun duduk menemaninya seraya mencari-cari keberadaan
sang anak.
“Ah, itu…sepertinya mencari ajhumma-nim.” Ucap Kyuhyun singkat.
“Santai saja Kyu… tak perlu setegang itu.” Ucap appa Seohyun.
“Nee..” ucap Kyuhyun canggung.
Selang beberapa menit kemudian.
“Kyu-a~ maaf membuatmu menunggu lama.” Seohyun menghampiri dan terkejut
saat mendapati sang appa bersama dengan Kyuhyun.
“Appa?” kaget Seohyun.
“Kyuhyun hampir kebosanan menunggumu Hyun… untung appa ada disini
menemaninya.” Ejek sang appa.
“Ahh… aku kan memanggil eomma…” elak Seohyun. Sang Eomma sudah
berada dibelakang Seohyun dengan membawakan minuman untuk tamu mereka.
“Sudahlah Hyun…” ucap Sang Eomma menengahi. “Minumlah apa adanya
ya…” lanjutnya.
“Ah, ne… annyeonghaseyo… Cho Kyuhyun-imnida…” ucap Kyuhyun kembali
sambil berdiri memberi hormat.
“Duduklah… tak perlu seformal itu.” Orang tua Seohyun benar-benar ramah,
menerima dengan baik dirinya yang baru dikenal. Kyuhyun pun duduk kembali
seraya menyeruput teh yang disediakan oleh tuan rumah.
“Jadi… apa kedatanga Kyuhyun sekarang untuk melamar putri kami yang manja
ini?” celetukan appa Seohyun berhasil membuat Kyuhyun tersedak dan Seohyun
memelototkan matanya.
“Kyuhyun-ssi… gwenchanayo?” Eomma Seohyun terlihat khawatir akan keadaan
Kyuhyun saat ini.
“Anhi… bukan seperti itu appa… Kyuhyun hanya mampir sebentar saja.”
Seohyun membenarkan.
“Ishh.. yeobo… kau membuat Kyuhyun tersedak.” Eomma Seohyun terlihat
kesal.
“Ah, kukira akan melamar Seohyun.” Yang membuat Kyuhyun terkekeh.
“Mungkin suatu hari nanti.” Jawabnya enteng membuat mata Seohyun melotot
tajam kepadanya.
“Rumah kami selalu terbuka untukmu Kyu… kau namja pertama yang pernah
dibawanya kemari.” Ucap appa Seohyun semakin membuat Seohyun malu.
“Jinjja?” Kyuhyun terlihat bersemangat. Sedangkan Seohyun, dia hanya berharap
tamunya tersebut segera pergi dari rumahnya. Oke. Memang dia yang pertama
kali mengajak mampir. Tapi dia tidak tahu jika sampai seperti ini. Sungguh
menyebalkan.
~~~
“Aku ingin seperti keluarga kalian ini nanti jika aku sudah memiliki keluarga
sendiri. Pasti sangat menyenangkan.” Ucap Kyuhyun disela-sela saat Seohyun
ingin mengantarkannya kedepan rumah. Membuat langkah yeoja tersebut
terhenti. Kyuhyun menoleh kebelakang saat menyedari Seohyun tak
mengikutinya lagi.
“Wae…?” tanya polos Kyuhyun. Tersadar, Seohyun segera menggeleng-
gelengkan kepalanya dan menghampiri Kyuhyun.
“Kekasihmu pasti sangat beruntung Kyu.” Seohyun terkekeh yang ditanggapi
oleh Kyuhyun dengan senyuman.
“Aku tidak memilik kekasih.” Sangkal Kyuhyun.
“Heh! Gotjimal! Mana mungkin kau tidak memiliki kekasih.” Seohyun tidak
percaya berjalan mendahului Kyuhyun.
“Hey… aku tidak berbohong Hyun…” Kyuhyun mempercepat langkahnya untuk
menyusul Seohyun. Namja tersebut merangkul bahu Seohyun tanpa canggung.
“Bagaimana jika kau yang jadi kekasihku.” Ucapan blak-blakan Kyuhyun
berhasil membuat Seohyun memekik.
“MWO!!!” Seohyun melepaskan segera rangkulan Kyuhyun. “Jangan bercanda
Kyu… aku sedang tidak ingin meladeni sifat menyebalkanmu itu.” Seohyun
masih tak percaya.
Kyuhyun memegangi kedua pundak Seohyun, menatap dalam pada kedua mata
gadis tersebut. “Aku tidak bercanda Hyun.” Kyuhyun terlihat serius mengatakan
itu, membuat pipi Seohyun merona memerah. Gadis tersebut seraya
menundukkan wajahnya menghindari tatapan Kyuhyun itu. Apa Kyuhyun sedang
menyatakan cintanya? Tapi namja tersebut tidak sama sekali mengatakan itu.
“Hey. Tatap aku. Apa aku terlihat berbohong padamu?” kembali Kyuhyun
berucap. Tangannya menarik dagu Seohyun agar wajah cantik itu kembali
menatapnya.
“Saranghaeyo Seo Joohyun. Maukah kau menjadi kekasihku?” mata Seohyun
membelalak tak percaya.
“Aku… aku…” semakin dia menatap Kyuhyun semakin itu membuatnya gugup.
“Aku akan memberi waktu kepadamu sampai esok hari. Jadi sampai jumpa besok
Chagiya~~~” Kyuhyun berlalu pergi setelah mengedipkan sebelah matanya
kepada Seohyun, membuat yeoja tersebut terlihat bodoh. Tersadar, Seohyun pun
tersenyum simpul setelah Kyuhyun sudah pergi menjauh dengan sepedanya itu
dari kediamannya.
“Nado Saranghaeyo Cho Kyuhyun…” ucap gadis tersebut yang tentunya tidak
dapat didengar oleh Kyuhyun.
~~~
Cho Kyuhyun. Namja itu seperti biasa pagi-pagi pergi dengan sepedanya,
membuat sang asisten yakni Lee Hyuk Jae selalu menggerutu dibuatnya.
“Yak! Ingat kita ada rapat hari ini.” ucap Eunhyuk. Kyuhyun hanya melambai-
lambaikan tangannya seraya mengayuh pedal sepedanya dengan santai.
“Sampai jumpa di kantor Hyung!” serunya dengan agak keras.
“Selalu seperti itu.” Gerutu Eunhyuk dan duduk bergabung dengan tuan Cho di
meja makan.
“Kyuhyun pergi dengan naik sepeda lagi Hyuk-a?” tanya tuan Cho.
“Ne.. Samchon.” Ucap Eunhyuk singkat.
“Menemui pegawai itu?” tuan Cho bertanya kembali, membuat alis Eunhyuk
mengernyit.
“Samchon mengetahui itu?” tuan Cho hanya tersenyum.
“Kami bertemu dengannya kemarin Hyuk-a~~” kali ini nyonya Cho yang
menyahut.
“Apakah yeoja itu cantik?” tanya Ahra yang baru ikut bergabung.
“Yeppo yeoja… kyeopta…” ucap nyonya Cho.
“Ishh… menggelikan mendengar eomma mengatakan hal seperti itu.” Celetuk
Ahra yang berakhir mendapat jitakan dari sang eomma.
“Appo…”keluhnya sambil mengusap-usap ubun-ubunnya.
“Yang lucunya, sepertinya dia tidak mengetahui kalau Kyuhyun adalah
atasannya. Yeoja itu begitu polos.” Nyonya Cho terkekeh.
“Memang seperti itu… dan Kyuhyun melarang siapapun memberitahukan itu
sebelum dia yang mengatakannya sendiri kepada Seohyun.” Ucap Eunhyuk.
“Jadi namanya Seohyun.” Ucap tuan Cho seraya menyeruput kopinya.
“Ne. Dia adalah pegawai dibawah divisi Changmin, di bagian kreatif. Timnya
dipimpin oleh Minho.” Ucap Eunhyuk kemudian.
“Wahh… Kyuhyun hebat sekali, sampai-sampai menyuruh sahabat-sahabatnya
mengawasi yeoja itu, kkk.” Ahra terkikik setelah mengucapkan itu.
“Haa.. tidak juga, Kyuhyun selalu profesional dalam bekerja. Tapi jika Minho
berulah yang tidak wajar terhadap Seohyun, namja itu akan seharian
mendapatkan ceramah darinya.” Eunhyuk menjelaskan.
“Ah… Minho pasti sangat menderita.” Ucap Ahra prihatin.
“Siapa suruh cari gara-gara dengannya. Anak itu sama sekali tak jera dengan
ceramahan Kyuhyun. Katanya sih sebagai pelampiasan kesalnya pada Kyuhyun
karena dia selalu kalah main game dengannya. Sungguh tak masuk akal.” Ucap
Eunhyuk panjang lebar.
“Kalian memang tidak waras.” Celetuk Ahra kembali. Eunhyuk hanya
memberengut kesal. Kakak dan adik tak jauh beda.
“Sebelum pergi tadi Kyuhyun mengatakan akan membawanya kesini.” Ucap
nyonya Cho.
“JINJJA!!” pekik Eunhyuk dan Ahra tetapi ekspersi keduanya agak berbeda.
Ahra yang terlihat senang dan Eunhyuk yang terlihat terkejut.
“Baiklah… kurasa aku akan pulang cepat nanti.” Ucap tuan Cho seraya bangkit
dari duduknya hendak pergi ketempat kerjanya, yang tentunya diiringi oleh
Eunhyuk. Meskipun dia sudah menyerahkan sepenuhnya tanggung jawab
perusahaan kepada sang anak, tetapi tuan Cho masih tetap mengawasi kinerja
sang anak. Jika Kyuhyun melakukan kesalahan, tuan Cho tak segan-segan
memberikan peringatan keras kepada Kyuhyun.
Dan Eunhyuk, dia adalah sepupu Kyuhyun dari pihak sang ibu, namja itu sudah
lama tinggal bersama keluarga Cho karena dia hidup terpisah dengan kedua orang
tuanya yang memutuskan untuk menetap tinggal di Jepang. Pernah terpikir
untuknya tinggal di rumah sendiri, tetapi sang bibi dan pamannya tak
mengijinkan. Kedua orang tua Kyuhyun itu terlampau mengawasi terhadap
keponakannya tersebut. Kepada Eunhyuk saja seperti itu, apalagi kepada
Kyuhyun. Hahaa… tetapi satu hal yang sangat menguntungkan, baik itu bagi
Eunhyuk ataupun Kyuhyun dan Ahra. Mereka diberi kebebasan untuk memilih
apa yang mereka suka, asalkan jangan memikirkan untuk memiliki rumah sendiri
sebelum mereka memiliki pasangan masing-masing saja. Hahaa… Sepertinya itu
perlu digaris bawahi…
~~~
“Selamat pagi nona manis…” Kyuhyun memperlambat kayuhan sepedanya dan
menyeimbangkannya dengan langkah Seohyun.
“Yak! Kau mengagetkanku.” Pekik kesal Seohyun.
“Mian.” Kekeh Kyuhyun “Sudah mendapatkan jawaban?” lanjutnya kemudian.
“Emm… mengenai itu, aku akan memberitahunya setelah pulang kerja saja ya..”
ucap Seohyun ragu.
“Arasso… kutunggu jawabanmu. Sampai jumpa kembali…” Kyuhyun melengos
pergi meninggalkan Seohyun sendiri.
“Yak! Tak punya perasaan… kenapa meninggalkanku sendirian… ishhh Cho
Kyuhyun menyebalkan.” Gerutu Seohyun tak terima. Mengapa dia bisa menyukai
namja seperti Kyuhyun?
“Awas saja kau Cho Kyuhyun… aku akan membalasmu.” Ucap Seohyun dengan
seringaian mengerikan.
~~~
“Seohyun-a~~… palli… presdir sudah berada diluar… kau mau kena hukuman
dari namja kerempeng itu lagi, eo?” Yuri teman sekantor Seohyun
memperingatkan. Baru saja dia sampai dikantor, ternyata sang atasan tiba-tiba
saja datang. Bukankah dia sudah menyerahkan posisinya kepada sang anak, tetapi
Seohyun sama sekali tidak mengetahui siapa atasannya sekarang ini. Itu karena
saat atasan barunya itu pertama kali masuk kerja, Seohyun sedang terserang
demam dan dia meminta izin untuk tidak bekerja pada hari itu.
Seohyun melangkahkan kakinya dengan agak berlari. Dapat dia lihat semua
pegawai sudah berbaris rapi untuk menyambut kedatangan Presdir lama mereka
itu. Segerombol orang-orang berjalan melaluinya membuat dia terpaku. Cho
Kyuhyun. Namja yang berada paling depan itu adalah Cho Kyuhyun. Namja itu
tersenyum simpul kepadanya, membuat Seohyun semakin tidak mengerti.
Kyuhyun menyambut kedatangan sang Presdir yakni tuan Cho dengan diiringi
oleh Changmin dan Donghae.
“Kenapa Appa tidak mengatakan kepadaku kalau akan kemari?” Kyuhyun
berucap.
“Bagaimana aku memberitahumu jika pagi-pagi sudah melengos pergi dengan
hobi bersepedamu itu.” Tuan Cho melangkah memasuki perusahaan dengan
diiringi Kyuhyun, Eunhyuk, Changmin, dan juga Donghae. Semua pegawai
memberikan hormatnya kepada sang atasan.
“Hehee..” Kyuhyun nyengir tak jelas.
“Tumben tiba kekantor lebih cepat pada hari biasanya.” Ucap Eunhyuk merasa
tak biasa dengan kehadiran Kyuhyun saat ini. Kyuhyun hanya menggedikkan
bahunya sebagai jawaban.
“bukankah itu yeoja itu.” Ucap tuan Cho saat melihat kehadiran Seohyun dari
salah satu pegawai yang berbaris. Langkahnya terhenti dihadapan Seohyun
membuat yeoja tersebut mendongak kaget.
“A-a-anyeonghaseyo sajangnim…” ucap Seohyun agak tergagap.
“Nona…” ucapan tuan Cho agak mengambang.
“Ne-e... Seo Joohyun-imnida.” Ucap Seohyun kemudian dan dia kembali
menundukkan kepalanya. Dia begitu bingung dengan keadaan sekarang ini.
“Ya… Seo Joohyun-ssi… terima kasih atas kerja kerasmu untuk perusahaan ini.”
ucap tuan Cho.
“A-ahh… nee…” ucap Seohyun seraya menunduk kembali memberi hormat.
“Sampai jumpa dirumah nanti nak…” ucap tuan Cho kemudian, membuat
Seohyun mendongakkan kepalnya tak mengerti maksud dari ucapan sang presdir.
Namun tak menemukan jawaban sedikitpun karena yang berucap telah berlalu
darinya. Sedangkan namja yang berada dibelakangnya hanya tersenyum dan
menoleh kilat hanya untuk mengedipkan matanya kepada Seohyun.
“Menjijikkan.” Celetukan Changmin berhasil membuat Kyuhyun memicingkan
matanya kepada namja tersebut.
“Hahaa… jangan cari gara-gara dengan dia.” Ejek Donghae pada Changmin.
“Memang menjijkkan.” Celetuk Eunhyuk kemudian.
“Ya! Appa…” Kyuhyun meminta dibela oleh sang appa.
“Hentikan itu Cho Kyuhyun… kau terlalu kekanak-kanakan. Menjijikkan.” Ucap
tuan Cho diluar dugaannya yang membuat ketiga orang yang juga mengiringinya
tersebut tak mampu menahan gelak tawa. Sedangkan Kyuhyun hanya
memberengut tak terima.
~~~
Seohyun benar-benar shock dengan kenyataan saat ini, ditambah lagi saat Yuri
menceritakan semuanya kepadanya. Siapa tuan Cho itu dan siapa atasannya
sekarang ini. Cho Kyuhyun. Orang itu adalah Cho Kyuhyun. Waktu makan
siangnya hanya di sertai dengan lamunan, membuat Yuri heran dengan sikap
Seohyun itu. Tiba-tiba saja deringan ponselnya terdengar dimana-mana, membuat
Yuri yang ada disebelahnya menyadarkan Seohyun yang sedang melamun.
“Seohyun-a~~ ponselmu berdering.” Seru Yuri padanya.
“Ah..nee…” jawab Seohyun dan segera mengangkat panggilan tersebut yang
sama sekali tidak dikenalinya.
“Yeoboseyo?” Sapanya pada sang penelpon.
“Hyun. Ini aku… bisa keruanganku sebentar? Aku menunggumu.” panggilan itu
terputus membuat alis Seohyun mengenyit heran dan sepersekian detik kemudian
dia mengerti maksud sang penelpon itu.
“Aku tidak akan menemuinya. Dasar namja menyebalkan. Dia mengerjaiku.”
Gerutu Seohyun tak jelas.
“Waeyo Seohyun-a?” tanya Yuri penasaran.
“Ah, anhi… nan gwenchana, Yul-a~” sahut Seohyun. Yeoja tersebut hanya
mengaduk-aduk makanannya tanpa berminat untuk memakan. Dia kembali
melamun.
“Kenapa tidak dimakan?” sebuah suara mengagetkan kedua yeoja yang sedang
menikmati makan siangnya tersebut. Ah.. lebih tepatnya itu hanya berlaku untuk
Yuri.
“Sa-sajangmin…” Yuri beranjak berdiri seraya memberi hormat. Kyuhyun hanya
tersenyum dan memberi isyarat, meminta izin kepada yeoja tersebut apakan dia
boleh ikut duduk bersama mereka. Tentu saja Yuri tidak akan menolak, mana
berani dia dengan sang atasan.
Kyuhyun menatap Seohyun yang mengacuhkan kehadirannya. Namja itu hanya
tersenyum meladeni sikap acuh Seohyun.
“Wae?? Kau marah padaku??” ucap Kyuhyun membuat Yuri yang berada satu
meja dengan mereka menoleh cepat kepada Seohyun. Yeoja tersebut masih diam.
“A-a-aaa… sepertinya aku pindah tempat duduk saja.” Ucap Yuri merasa
canggung. Dia tidak mengerti bagaimana bisa atasannya tersebut berkata seperti
itu kepada Seohyun. Seohyun menatap kepargian Yuri.
“Kau membuat Yuri tidak nyaman Kyu…ah… mianhae… saya belum terbiasa
berkata formal dengan anda.” Ucap Seohyun membuat Kyuhyun terkekeh.
“Cepatlah selesaikan makanmu.” Ucap Kyuhyun kemudian dan hanya dituruti
oleh Seohyun. Terlihat Kyuhyun juga memesan makanan seperti Seohyun. Kali
ini namja dan yeoja itu makan siang bersama, membuat para pegawai yang lain
berbisik-bisik membicarakan mereka.
“Apa yang kalian lihat. Fokuslah dengan makan siang kalian.” ucap Kyuhyun
dingin, membuat para pegawai itu diam membisu. Kyuhyun memang terkenal
dengan image mengerikan oleh para pegawainya. Tapi itu tak berlaku bagi orang-
orang yang mengenal dekat padanya.
“Aishh… ini karena ulahmu juga, kenapa tiba-tiba makan disini.” Ucap Seohyun
dengan agak berbisik.
“Selesaikanlah makan siangmu Seo Joohyun.” Ucap Kyuhyun kemudian yang
berakhir dengan umpatan dari Seohyun.
“namja menyebalkan.”
~~~
Sekarang keduanya berada diruangan Kyuhyun yang begitu besar. Seohyun diam
tak ingin memulai pembicaraan. Setelah selesai makan siang tadi, Kyuhyun
menyeretnya ketempat ini secara paksa. Namja itu terlihat ingin tertawa keras,
namun dia mengerti situasinya sekarang. Yeoja yang ada dihadapannya ini
sedang marah padanya.
“Kau masih marah padaku?” ucap Kyuhyun membuka pembicaraan.
“Tak ada hak bagi saya untuk marah pada sajangnim.” Ucap Seohyun kemudian
dan tentu saja itu sebuah kebohongan. Dalam hati, kemarahannya mungkin telah
sampai ubun-ubun.
“bwahhahaaa… kau terlihat aneh saat berkata seperti itu Hyun.” Tawa Kyuhyun
meledak begitu saja membuat Seohyun menatapnya tajam.
“Yak! Kau mengerjaiku Kyu!” kekesalan Seohyun sudah tak dapat tertolong
membuat yeoja tersebut mencubit keras tangan Kyuhyun hingga membuatnya
meringis kesakitan.
“Yak! Kau mau kehilangan pekerjaan?” Kyuhyun juga ikut kesal.
“Silahkan jika tuan ingin memecatku. Aku akan menerimanya dengan senang
hati.” Jawab Seohyun kemudian. Kyuhyun terdiam. Menatap mata yeoja tersebut
dengan sendu.
“Anhi… aku tidak akan memecat pegawai teladanku ini, apalagi dia adalah
kekasihku.” Ucap Kyuhyun seraya memeluk Seohyun menenangkan Yeoja
tersebut.
“Kau menyebalkan. Siapa yang bilang aku ini kekasihmu.” Seohyun memukul-
mukul dada Kyuhyun. Yeoja tersebut pun menangis sesegukan dipelukan
Kyuhyun.
“Uljima… kenapa kau menangis?” ucap Kyuhyun kemudian.
“Bagaimana aku tidak menangis, kau membuatku susah bernafas namja
menyebalkan.” Celetukan Seohyun berhasil membuat Kyuhyun melepaskan
pelukannya.
“Hehee… mian.” Ucap Kyuhyun dengan seringaian anehnya. “Jadi… apa
jawabanmu untukku Seo Joohyun.” ucap Kyuhyun kemudian. Terlihat Seohyun
sedang mengusap kedua pipinya yang beberapa saat tadi dibanjiri air mata.
“Bukankah aku mengatakan akan menjawabnya setelah pulang kerja?” ucap
Seohyun yang sepertinya sudah tenang.
“Ahh… itu masih lama… kenapa tidak sekarang jika kau sudah tahu
jawabannya.” Rengek Kyuhyun.
“Ihhh… dasar tidak sabaran. Baiklah aku akan mengatakannya.” Mata Seohyun
menatap penuh selidik terhadap Kyuhyun. “Jadi…” ucapan Seohyun agak
menggantung. Kyuhyun mengerutkan dahinya penasaran dan gugup.
“Mianhae Kyu… tapi aku tidak ingin memiliki kekasih…” ucapan Seohyun
membuat Kyuhyun diam seketika. “Maaf… aku hanya menginginkan hubungan
yang lebih serius. Jadi maaf, aku tidak bisa Kyu.” Lanjut Seohyun kemudian.
Kyuhyun melengos menarik tangannya dengan cepat keluar dari ruangannya dan
melakukan hal yang tidak disangka-sangka oleh Seohyun.
“Baiklah… kalau begitu kita menikah saja.” Ucap Kyuhyun enteng.
“MWO!!” pekik Seohyun seketika mendengar perkataan Kyuhyun tersebut. “Kau
tidak serius kan Kyu?” Seohyun terlihat takut akan sikap Kyuhyun sekarang.
Namja itu tak menghiraukan pertanyaannya dan tetap saja menyeretnya pergi.
“Yak… Kyu! Kau mau membawaku kemana…” ucap Seohyun kemudian. Dia
memperhatikan sekitar, dan melihat orang-orang yang menatap heran mereka
berdua. Kyuhyun membawa Seohyun pergi dengan mobil pribadinya yang baru
pertama kali yeoja tersebut naiki. Ternyata Kyuhyun memang orang kaya. Itulah
yang ada dipikirannya sekarang. Seohyun menatap takut namja yang ada
disebelahnya.
“Kita mau kemana Kyu~” tanya Seohyun kembali.
“Kerumahmu.” Jawabnya singkat.
“Kenapa kerumah. Aku masih ada pekerjaan yang belum kuselesaikan.” Ucap
Seohyun kemudian lebih kepada cicitan kecil.
“Aku sudah mengatasi itu semua, dan menyuruh Minho untuk
menyelesaikannya.” Setelah mendengar jawaban Kyuhyun tersebut Seohyun
hanya diam, tak berani angkat bicara lagi.
‘Kyuhyun mengerikan jika seperti ini’ pikirnya sekarang.
~~~
TBC
Seperti biasa, di mohon setelah baca, kalian bisa memberikan comment atau
like-nya^^
Title : Crazy, Reckless and Sweet
Author : NifFa [@NSongYR]
Genre : Romance dan gaje >_<.
Cast : Cho Kyuhyun dan Seo Joohyun.
Other cast: Lee Hyukjae, Lee Donghae, Shim Changmin, Choi Minho, Cho Ahra,
Tuan dan Nyonya Cho, Tuan dan Nyonya Seo, Im Daehyun, Im YoonA, Kwon
Yuri, Lee Jonghyun, dan cast lainnya yang hanya sekedar lewat.
Type: Threeshoot ( )

Disclaimer : “Author hanya memiliki story line, semua cast yang didalamnya
hanya pinjaman. Mereka semua milik Tuhan, diri mereka sendiri, dan orang
tua mereka.” Mian untuk typo yang bertebaran tidak sengaja di ff ini. Don’t
Bash, Don’t Plagiat, Don’t copy...

Happy Reading….^^
.
.
.
~Sweet Love~
“Jadi… apa yang membuatmu kemari sampai-sampai aku harus meninggalkan
pekerjaanku untuk mendengarkan hal penting yang akan kau ucapkan itu
Kyuhyun-ssi.” Kali ini Appa Seohyun berujar agak dingin terhadapnya. Tidak
seperti hari sebelumnya, saat Kyuhyun pertama kali berkunjung.
“Maaf telah mengganggu waktu ajusshi. Kedatanganku kemari adalah…” ucapan
Kyuhyun menggantung tangannya dengan cepat menggapai telapak tangan
Seohyun yang ada disampingnya. Memenganggnya dengan erat hingga membuat
sang pemilik menatapnya khawatir.
Alis tuan Seo mengernyit melihat itu. Dengan melihat gelagatnya saja dia sudah
dapat menebak dan mengerti maksud kedatangan namja tersebut.
“Aku ingin melamar Seohyun.” Ucap Kyuhyun tegas membuat senyuman hadir
diwajah tuan Seo, sedangakan nyonya Seo yang berada disampingnya hanya
terkejut akan itu yang dia rasa begitu tiba-tiba. Hal itu pun membuat Seohyun tak
kalah terkejutnya saat mendengarkan ucapan Kyuhyun yang begitu penuh
keyakinan.
“Apa kau mampu menanggung tanggung jawab terhadap putri ku yang manja
ini? Apa pekerjaanmu.” Ucap tuan Seo kemudian.
“Ee…Hanya bekerja disebuah perusahaan periklanan.” Ucap Kyuhyun ragu.
“Perusahaan? Bukankah Seohyun bekerja di sebuah perusahanan periklanan
juga? Apa kalian bekerja di tampat yang sama?” seloroh pertanyaan panjang lebar
tuan Seo pada Kyuhyun.
“Ne… Saya bekerja disana.” ucap Kyuhyun tegas.
“Berada didivisi yang sama?” tanya tuan Seo kembali.
“Ee… sebenarnya.. ah, bagaimana mengatakannya.” Gumam Kyuhyun
kebingunan untuk menjawab pertanyaan tuan Seo.
“Appa… Kyuhyun-ssi adalah atasanku.” Seohyun mencoba membantu.
“Ketua tim-mu?” tebak tuan Seo, namun Seohyun menggeleng dengan cepat.
“Anhi… dia… Presdir diperusahaan ku.” Ucap Seohyun kemudian. Tuan Seo
mengatupakan mulutnya diam. Berpikir keras akan keputusannya, sedangkan
nyonya Seo hanya diam menerima apa saja keputusan dari sang suami nanti.
“Kau yakin dengan keputusanmu?” tuan Seo kembali bertanya, berusaha
meyakinkan hatinya yang masih ragu. Kyuhyun mengangguk mantap atas
pertanyaan tuan Seo.
“Baiklah… aku akan menerimanya… tapi itu jika Seohyun menyetujuinya.” Tuan
Seo menatap sang putri meminta jawaban. Mata Seohyun terlihat berair, yeoja
tersebut ingin menangis.
“N-nee.. appa, aku menerimanya.” Putusnya dengan dibarengi airmata yang
mengalir begitu saja dari wajahnya. Kyuhyun terlihat menghembuskan nafasnya
lega dan nyonya Seo tersenyum bahagia kepada sang anak.
“Jongmal Gomawoyo Hyun…” ucap Kyuhyun dengan menggenggam erat tangan
Seohyun.
“Jadi, kapan pernikahan kalian akan dilaksanakan.” Ucap tuan Seo kembali.
“Satu minggu dari sekarang.” Jawab Kyuhyun tegas, membuat Seohyun
memelototkan matanya kaget.
“Secepat itu?” ucap Seohyun merasa berat.
“Baiklah… jika itu maumu, pernikahan akan dilangsungkan satu minggu lagi dari
sekarang.” Terima tuan Seo kembali. Namja tua itu kemudian terkekeh kecil akan
ucapan tegas Kyuhyun. “Dasar anak jaman sekarang.” Gumamnya kemudian.
“Kalau boleh… sekarang saya ingin membawa Seohyun kerumah saya untuk
diperkenalkan kepada keluarga.” Kyuhyun memohon izin kepada kedua orang tua
Seohyun untuk membawa yeoja tersebut.
“Emm… tanyakan pada Seohyun saja. Jika dia mau, kau mendapatkan izin dari
kami.” Ucap tuan Seo bijak. Kyuhyun menolehkan pandangannya menatap
Seohyun yang diangguki olehnya.
~~~
Seohyun telah mengganti pakaian kerjanya dengan sebuah gaun putih sederhana
namun begitu cocok dengan ukuran tubuhnya. Dengan rambut tergerai dan make
up tipis yang dipakainya sudah menambah kadar kecantikan yeoja tersebut
sekarang ini. Tak ketinggalan pula tas selempang kecil yang didalamnya mungkin
terdapat ponsel beserta dompetnya. Kyuhyun tersenyum mendapati Seohyun yang
sudah selesai bersiap.
“Sudah siap Hyun.” Tanya sang Eomma. Seohyun mengangguk dan berjalan
menghampiri Kyuhyun. Kyuhyu ditemani oleh nyonya Seo sedari tadi saat
menunggu Seohyun sedangkan tuan Seo sudah kembali kekantornya untuk
melanjutkan pekerjaannya yang tertunda tadi.
“Titip salam untuk orang tuamu Kyu…” ucap nyonya Seo kemudian.
“nee… eommonim… esok atau lusa mungkin appa dan eomma akan berkunjung
kemari.” Ucap Kyuhyun seraya membungkukkan badannya memberi hormat.
“Kami pergi.” Lanjutnya kembali.
Namja dan yeoja tersebut melangkahkan kakinya menuju mobil hitam yang
terparkir didepan rumah Seohyun.
~~~
“Hyung! Kyuhyun Hyung! Kenapa ada disini?” seorang namja menyapa
Kyuhyun saat hendak pergi dari rumah Seohyun.
“Aaa~ Im Daehyun… lama tak jumpa.” Kyuhyun mengenali namja tersebut.
“Kalian saling mengenal?” Seohyun dibuat heran terhadap kedua namja tersebut.
“Ne. Kyuhyun Hyung adalah sahabat Jonghyun Hyung, noona…” Daehyun
menjelaskan. Seohyun memutar otaknya untuk mengingat siapa itu Jonghyun.
Ah, Sepupu YoonA yang seorang dokter itu?
“Lee Jonghyun??” ucap Seohyun kemudian.
“Nee… kau melupakannya? Bukankah dia cinta pertamamu?” Daehyun berucap
kembali membuat Kyuhyun mengerutkan dahinya. Seohyun meneguk air liurnya
berat. Bocah ini, kenapa membicarakan hal itu sakarang.
“Anhi… Anhi… itu tidak benar…” elak Seohyun.
“Benarkah? Tapi kata YoonA noona seperti itu…” perkataan Daehyun semakin
membuat Seohyun panik. Kembali Seohyun melirik Kyuhyun yang hanya diam
mendengarkan pembicaraan mereka.
“Anhi… YoonA pasti membohongimu…” elak Seohyun kembali.
“Aishhh… awas saja kau, noona… aku akan membalasmu.” Gerutu Daehyun
kemudian. Sedangkan Seohyun hanya nyengir tak jelas. Dalam hati dia begitu
merutuki kebodohannya. ‘Kali ini maaf ya, Yoong…’ batin Seohyun.
“Hyung, kapan-kapan kita jalan-jalan bersama lagi dengan Hyung yang lainnya
yaa… kalau perlu besok, jadi aku tak perlu pergi sekolah.” Ucap Daehyun pada
Kyuhyun. Dasar bocah, itu hanyalah modus untuknya agar dapat membolos.
Kyuhyun terlihat mengangguk menyetujui.
“Yak! Oppa! Kau mengajarkan hal yang tidak baik kepadanya. Dia harus sekolah.
Kau menyuruhnya untuk membolos.” Kesal Seohyun.
“Anhi Hyun. Bukan seperti itu… esok hari aku masih ada banyak pekerjaan dan
terlebih lagi satu minggu ini mungkin aku akan disibukkan dengan persiapan
pernikahan kita. Mungkin kapan-kapan kita akan jalan-jalan setelah itu semua
selesai.” Kyuhyun membenarkan kesalahpahaman itu.
“Hyung dan noona akan menikah?? Kenapa aku baru tahu sekarang, isshh…
Yoong noona kenapa tidak memberi tahukan kabar ini kepadaku.” Kembali
Daehyun menggerutu.
“Anhi… YoonA juga tidak mengetahui itu… ini baru diputuskan hari ini...” ucap
Seohyun kian mengecil, merasa malu atas apa yang telah dia katakan.
“Jinjja… wah… aku orang pertama yang mengetahuinya dong.. hahaa… jadi
kapan?” Daehyun menatap selidik kepada Kyuhyun dan Seohyun.
“Minggu depan saeng…” ucap Kyuhyun kemudian.
“Eo? Cepat sekali, apa jangan-jangan…” Daehyun tersenyum menyeringai
kepada Kyuhyun kemudian Seohyun.
“Sembarangan!! Jangan memikirkan hal-hal yang negatif uri dongsaeng…”
Seohyun menjitak kepala Daehyun hingga bocah tersebut meringis kesakitan.
Sedangkan Kyuhyun hanya tertawa melihat kejadian itu.
“Oppa! Palliwa… kita pergi…” ajak Seohyun dengan menarik tangan Kyuhyun
meninggalkan Daehyun sendiri. Seohyun selalu dibuat kesal akan ulah dari bocah
tersebut.
“Sampai jumpa kembali Daehyun-a~~” seru Kyuhyun dan langsung
menancapkan gas mobilnya untuk melaju pergi.
~~~
Kyuhyun dan Seohyun sama-sama sibuk dengan pekerjaannya masing-masing.
Seohyun yang sibuk dengan ponselnya dan Kyuhyun yang sibuk dengan
kemudinya.
‘Maaf Yoong, mungkin Daehyun akan memberikanmu pertanyaan panjang lebar.
Itu juga karena kau mengatakan padanya kalau aku menyukai sepupumu yang
dokter itu. Jadi maaf yaa… aku bilang pada Daehyun kalau kau berbohong
padanya.’
Seohyun mengirimkan pesan panjang itu kepada YoonA. Selang beberapa menit
Seohyun mendapatkan balasan.
‘Yak! Kau membuatku susah saja. Dan sekarang kenapa Daehyun yang lebih
dulu tahu kalau kau akan menikah. Kau tak memberi tahukan kabar gembira ini
pada sahabatmu.’
Baru Seohyun ingin membalas pesan tersebut, panggilan dari YoonA telah
masuk, dengan cepat dia mengangkat panggilan tersebut.
“Anhi.. bukan seperti itu Yoong…” Seohyun agak melirik ke arah Kyuhyun yang
masih fokus mengemudi.
“Anhi…aku akan menjelaskannya nanti. Aku sedang dijalan.” Seohyun mencoba
mengakhiri panggilan.
“ne… aku janji.” Ucap Seohyun dan penggilan terputus. Seohyun
menghembuskan nafasnya lega.
“YoonA?” tanya Kyuhyun memastikan.
“Emm…” sahut Seohyun seraya memasukkan ponselnya kembali kedalam tas.
“Apa yang dikatakan Daehyun tadi benar semua kan?” perkataan Kyuhyun
membuat Seohyun tercekat.
“A-aaa.. itu…”
“Tak perlu berbohong, aku tak sebodoh Daehyun mempercayai ucapanmu itu.”
Kali ini perkataan Kyuhyun bergitu dingin. Seohyun melirik sekilas namja
tersebut. Rasa takut itu kembali muncul. Tak disadarinya isakan itu tiba-tiba saja
terjadi, membuat Kyuhyun menolehkan pandangannya.
“Wae?!” seru Kyuhyun menyadari hal itu. Namja itu menepikan mobilnya di
pinggiran jalanan, menatap teduh pada Seohyun.
“Uljima…” Kyuhyun mendekap tubuh Seohyun yang bergetar untuk memberikan
ketenangan. “Kenapa menangis Hyun, apa oppa melakukan kesalahan?” ucap
Kyuhyun kemudian.
“Oppa membuatku takut jika marah seperti tadi…” Seohyun berucap sesegukan
ditengah-tengah tangisnya.
“Mianhae… oppa tak akan bersikap seperti itu lagi. Maaf telah membuatmu
takut.” Kyuhyun mengeratkan pelukannya kepada Seohyun. “Jongmal
Saranghae.” Lanjutnya.
“Nado saranghae.” Jawab Seohyun seraya membalas pelukannya. Kyuhyun
tersenyum senang mendapatkan jawaban tersebut. Dia adalah namja yang sangat
beruntung yang bisa mendapatkan hati seorang Seo Joohyun. Selamat Cho
Kyuhyun.
~~~
Apakah kau merasa hari ini terasa cukup panjang? Banyak hal yang terjadi
hingga kau tak dapat menyedari apa saja yang telah terlewat dari pengawasanmu.
Seohyun begitu terkagum-kagum dengan bangunan yang ada dihadapannya. Apa
ini bisa dikatakan rumah, ini lebih pantas dikatakan istana. Pagar rumah yang
begitu tinggi hingga tak ada orang dari luar yang dapat melihat keadaan didalam
rumah tersebut. Halaman yang begitu luas hingga kau dapat sepuas hati berlari-
lari bebas. Tak sampai disitu, saat dia memasuki rumah itu kembali dia
ditakjubkan dengan arsitektu rumah yang begitu Wow menurut Seohyun. Dengan
erat dia menggendeng tangan Kyuhyun, menutupi rasa gugupnya sekarang ini.
Kyuhyun benar-benar orang kaya. Dapat dia lihat foto keluarga yang begitu besar
terpampang di ruang tamu. Terlihat tuan dan nyonya Cho yang duduk bersanding
disertai dibelakangnya ada satu orang yeoja, yang Seohyun yakini mungkin itu
adalah saudara Kyuhyun. Dan 2 orang namja yang berdiri disamping kiri dan
kananya. Jelas dia mengenali salah satunya. Itu adalah Kyuhyun, sedangkan yang
satunya, dia hanya mengetahui orang itu adalah orang kepercayaan presdir yang
dulu. Apa hubungan mereka? apa dia suami Ahra? Itulah pertanyaan Seohyun
sekarang.
Jam telah menunjukkan pukul 06.25 p.m. Sekali-kali Seohyun menghembuskan
nafasnya mencoba untuk mengurangi kegugupan tersebut hingga dia menemukan
seseorang yang begitu senang menyambutnya saat ini. Pegangan itu semakin erat,
membuat Kyuhyun menolehkan kepalanya untuk menatap Seohyun.
“Apa aku mengambil keputusan yang benar?” gumam Seohyun yang masih dapat
didengar oleh namja tersebut. Kyuhyun mengusap-usap tangan Seohyun yang
berpegangan dengan tangannya.
“Kau gugup? Tenanglah… mereka begitu senang saat aku mengatakan akan
membawamu kesini.” Ucap Kyuhyun membuat Seohyun menolehkan cepat
kepalanya menatap namja tersebut. Pandangan mata mereka bertemu. Kyuhyun
tersenyum.
“Eomma begitu menyukaimu saat mereka pertama kali bertemu denganmu di
café saat itu. Sedangkan Ahra noona…” Kyuhyun mengalihkan tatapannya pada
yeoja yang kini sudah berada dihadapannya. “Kau lihat sendiri sekarang.” Ucap
Kyuhyun membuat Seohyun juga menolehkan pandangannya.
“Aa… Annyeonghaseyo…. Seo Joohyun-imnida…” sapa Seohyun kepada orang
tersebut.
“Yeppeoda… Annyeong Joohyun-a~~ senang bertemu dengan mu.” Yeoja
tersebut yakni Ahra menyapa Seohyun dengan ramah.
“Kyu-ya~~ kenapa baru sekarang membawanya kemari… dari dulu kukira kau
tidak menyukai wanita.” Celetuk Ahra kemudian.
“Mworago!! Noona berpikiran seperti itu padaku?” kesal Kyuhyun sedangkan
Seohyun hanya tersenyum menyaksikan itu semua.
“Ka!! Kita hampiri yang lainnya.” Ahra menarik tangan Seohyun mendahului
Kyuhyun yang tertinggal dibelakang.
“Yak! Kalian meninggalkanku…” Kyuhyun memberengut.
“Eo? Ngomong-ngomong, terimakasih atas hadiah ulangtahunnya uri
dongsaeng…” ucap Ahra dengan masih tetap menggandeng tangan Seohyun
tanpa menoleh sedikitpun pada Kyuhyun yang terlihat kesal.
~~~
Malam telah menjelang, meskipun yang Seohyun tahu setiap orang kaya itu
selalu terlihat kaku, tapi itu pengecualian terhadap keluarga Kyuhyun. Keluarga
ini begitu ramah dan hangat. Jelas sekali terasa kebersamaan mereka. Disetiap
sela-sela saat mereka makan selalu ada candaan atau pembicaraan yang sangat
menyenangkan dan itu sangat jauh dari pikiran Seohyun karena dia hanya
menyangka pembicaraan orang kaya itu hanyalah tentang pekerjaan, pekerjaan
dan pekerjaan. Seohyun memperhatikan Kyuhyun yang sedang meneguk air
putihnya seraya setelah itu namja itu berdehem.
“Ada yang harus keberi tahu kepada kalian.” ucap Kyuhyun membuat semuanya
terfokus padanya. Kyuhyun menatap bergantian kedua orang tuanya seraya
tersenyum.
“Appa dan Eomma akan menyetujui keputusanku, kan?” tanya namja tersebut
kepada kedua orang tuanya.
“Asalkan itu keputusan yang tak merugikan untukmu saja.” Sang appa tak merasa
ada masalah jika itu untuk kebaikan sang anak.
“Sebenarnya, hari ini aku sudah melamar Seohyun.” Ucap tegas Kyuhyun. Kedua
orang tuanya hanya tersenyum. Sepertinya mereka tak masalah dengan hal itu.
“Mworago!!” pekik Eunhyuk membuat Kyuhyun menatap wajah sepupunya itu
tak senang. Seohyun menatap khawatir pada namja tersebut yang baru dia ketahui
adalah sepupu Kyuhyun. Apa dia tidak merestui hubungan mereka?
“Hyung tak setuju??” tanya Kyuhyun kemudian.
“A-aanhi… tapi, kukira kalian baru menjalin hubungan sebagai sepasang
kekasih.” Eunhyuk membenarkan akan ucapannya sebelumnya membuat
Seohyun bernafas lega.
“Seohyun tidak ingin memiliki kekasih katanya. Dia hanya ingin memiliki
seorang suami.” Ucap Kyuhyun yang membuat Seohyun begitu malu.
“Anhi… bukan seperti itu… aku hanya bercanda saat itu, tapi Kyuhyun kelewat
menanggapi serius ucapanku saat itu.” Seohyun mencoba mencari pembelaan.
“Jadi Kyuhyun benar-benar sudah melamarmu?” Tanya Ahra antusias sedangkan
Seohyun hanya mengangguk membenarkan. “Bagaimana cara dia melamarmu?”
tanya Ahra kembali.
“Itu sungguh mengerikan dan menakutkan.” Ucap Seohyun seraya menundukkan
wajahnya takut. Semua yang mendengar mengernyit tak mengerti sedangkan
Kyuhyun hanya nyengir tak jelas.
“Maksudnya seperti apa Joo” panggilan Joo hanya Ahra yang melakukan itu.
Seohyun meneguk air liurnya berat. Apa dia harus menceritakan itu semua?
Seohyun melirik wajah Kyuhyun memastikan bahwa namja itu tak ada masalah
kalau dia menceritakan semuanya.
“Emm… dia menyeretku pergi dihadapan semua pegawai-pegawai kantor…”
ucapan Seohyun menggantung.
“Jadi saat itu…” Eunhyuk menggumam seperti menyadari sesuatu, tentu saja dia
melihat kejadian itu.
“…membawaku untuk menghadap kedua orang tuaku saat itu juga…” lanjut
Seohyun.
“Yak! Anak nakal. Memperlakukan calon menantuku seperti itu.” Eomma
Kyuhyun memekik tak setuju. Kyuhyun meringis mendapati tatapan tajam dari
sang appa.
“Hehee… aku tak bermaksud seperti itu…” elak Kyuhyun kemudian.
“Kau sungguh kejam Kyu… pantas saja Seohyun mau menerimamu, kau seperti
orang kesetanan sih… mungkin dia terpaksa. Hahaa…” Eunhyuk mengejek
Kyuhyun dengan puas.
“Yak! Tidak seperti itu juga…” kesal Kyuhyun.
“Hey! Kalian begitu kekanak-kanakan. Tak sadar dengan umur, eo? Dan kau
Kyu… Seohyun sepertinya akan memikirkan ulang akan keputusannya untuk
menerima lamaranmu.” Kali ini Ahra yang berucap. Wajah Kyuhyun semakin
geram.
“Kau sama saja dengan mereka.” sang Eomma menjitak kepala Ahra dengan
keras.
“Yak! Appo..” pekik Ahra.
“Anhi… aku menerima Kyuhyun karena keseriusannya. Pada awalnya, aku sama
sekali tidak yakin akan itu semua ditambah lagi aku baru mengetahui kalau dia
adalah atasanku. Itu semua membuatku memikirkan ulang atas jawaban yang
akan kuberikan kepadanya.” Alis tuan Cho mengernyit mendengar itu.
“Hari sebelumnya, Kyu memintaku untuk menjadi kekasihnya, namun dia
memberikan waktu untukku menjawabnya pada esok hari. Sebenarnya aku sudah
memiliki jawaban, namun kuputuskan untuk esok hari saja mengatakannya.
Hingga sekarang aku mengetahui sebuah kenyataan yang sangat tak terduga. Aku
berfikir Kyuhyun hanya mengerjaiku, jadi aku memberikan alasan seperti itu saat
menjawabnya. Bisa dikatakan menolaknya secara halus. Tapi tak kusangka malah
menjadi seperti ini…” Perkataan Seohyun yang panjang lebar membuat
semuanya terdiam.
“Gwenchana… yang penting semuanya sudah terselesaikan. Dan Seohyun-ssi,
apa kau benar-benar mencintai anakku yang nakal ini?” tuan Cho berujar.
Seohyun mengerjap-ngerjapkan matanya seraya mengangguk malu dengan
semburat merah diwajahnya membuat yang bertanya tersenyum. Kyuhyun
memegang erat tangan Seohyun mencoba menenangkan gadis tersebut. Dia
mengetahui Seohyun begitu gugup saat ini.
“Jadi… kapan pernikahan kalian akan dilaksanakan?” lanjut tuan Cho.
“Minggu depan.” Ucap Kyuhyun tegas.
“Mwo!! Secepat itu??” pekik Eunhyuk keras.
“Wae… lebih cepat lebih baik kan?” perkataan Kyuhyun membuat Eunhyuk
mendengus tak terima. Jawaban apaan seperti itu, ‘lebih cepat lebih baik’ seperti
slogan partai-partai saja.
“Baiklah jika itu mau kalian, kami akan menerimanya….” Jawab tuan Cho
kemudian.
~~~
Sekarang Seohyun bersama Ahra, Eunhyuk dan tentu saja Kyuhyun sedang
duduk berkumpul di ruang tamu. Sedangkan tuan dan nyonya Cho sudah pergi
kekamar mereka untuk mengistirahatkan diri.
Kyuhyun dan Eunhyuk sedang bermain game. Sedangkan Seohyun dan Ahra
melihat-lihat foto semasa kecil Kyuhyun hingga sekarang. Dapat dia lihat foto-
foto lucu namja tersebut bersama Ahra dan Eunhyuk sewaktu dia kecil.
“Eonnie sedari kecil sudah cantik yaa..” puji Seohyun kepada Ahra.
“Banarkah? Uhhh… terimakasih Joo~~” ucap Ahra senang.
Mata Seohyun menangkap beberapa foto Kyuhyun bersama teman-tamannya.
“Foto ini…” ucap Seohyun menggantung.
“Eo? Itu sahabat-sahabatnya.” Ucap Ahra. Seohyun melirik Kyuhyun sekilas.
“Ini tentu saja Kyuhyun dan disampingnya Eunhyuk. Ini Donghae, dia seumuran
dengan Eunhyuk, ini Changmin dia seumuran dengan Kyuhyun. Ah, ini Jonghyun
usianya lebih muda 2 tahun dari Kyuhyun, satu-satunya teman Kyuhyun yang
memutuskan untuk menjadi dokter. Dan ini yang terakhir Choi Minho, mungkin
dia seumuran denganmu.” Tunjuk Ahra satu persatu pada orang-orang yang ada
di foto tersebut kemudian dia terfokus dengan ponselnya yang tiba-tiba berdering.
Seohyun meneguk air liurnya sekat. Semua orang itu, dia mengenalinya. Terlebih
lagi yang terakhir itu… ahh, Seohyun tak tahu apa yang harus dia katakan.
Kembali dia menatap Kyuhyun lekat.
“Akhh… aku kalah lagi…” pekikan Eunhyuk mengagetkan Seohyun. Seohyun
terkesiap saat tatapannya bertemu dengan Kyuhyun. Gadis tersebut segera
menundukkan kepalanya cepat.
“Wae…” Kyuhyun mendekat, duduk disampingnya.
“Itu… teman-temanmu itu…”ucap Seohyun menggantung.
“Emm… kenapa dengan mereka.” ucap Kyuhyun kemudian.
“Apa dia mengetahui aku memangginya dengan ee… sebutan itu..” Seohyun ragu
untuk mengatakannya, takut Kyuhyun marah. Namun apa yang dia dapat
Kyuhyun hanya tersenyum.
“Eo? Minho mengetahuinya.” Malah Eunhyuk yang menjawabnya. “Dia sangat
marah saat Kyu memberitahukan itu padanya. Katanya kenapa harus kerempeng.
Tubuhnya kan tidak kurus.” Jelas Eunhyuk.
“Jadi itu sebabnya dia selalu menghukumku? Karena dia marah aku selalu
menyebutnya namja kerempeng.” Gumam Seohyun kemudian.
“Tidak juga, itu karena dia kesal pada Kyuhyun, bukan padamu.” Eunhyuk
menjelaskan kembali membuat Seohyun mengernyitkan alisnya.
“Yak! Mana bisa seperti itu!!” pekik Seohyun, sifat aslinya keluar membuat Ahra
yang sibuk dengan panggilan telponnya dan Eunhyuk yang duduk santai terkejut.
Sedangkan Kyuhyun tergelak tertawa akan hal itu.
“Ah… mianhae…” ucap Seohyun malu, seraya memukul kecil tangan Kyuhyun
yang tertawa puas disampingnya.
“Kau yeoja yang unik Seohyun-ssi…” celetuk Eunhyuk membuat Kyuhyun
menghentikan tawanya.
“Anhi… dia milikku, Hyung.” Kyuhyun berucap tegas sedangkan Seohyun hanya
menatap heran kedua namja tersebut.
“Memangnya aku mau mati ditanganmu, eo? Aku bukan Minho yang selalu
mencari gara-gara padamu.” Ucap Eunhyuk. “Eo? Seohyun-ssi, mau mendengar
ceritaku tentang perkelahian mereka?” Eunhyuk menawarkan pada Seohyun.
Gadis tersebut hanya mengangguk.
“Jadi seperti ini, Minho saat itu mengerjai Kyuhyun dengan mengatakan kau
adalah gadis yang dia suka.” Ucapan Eunhyuk membuat Seohyun
membelalakkan matanya. “Anhi..anhi… sebenarnya Minho sudah memiliki
kekasih. Tapi ya Minho-nya saja yang kurang kerjaan mau bermain-main dengan
setan ini. Katanya untuk membalaskan dendamnya kerena selalu kalah saat
bertanding main game dengan Kyuhyun.” Eunhyuk melirik Kyuhyun yang hanya
diam disamping Seohyun.
“Kau tahu, Kyuhyun memberikan setumpuk dokumen yang harus dia selesaikan
dalam satu hari dan kau tahu itu artinya apa? Itu malah berimbas padamu juga.”
ucap Eunhyuk. Seohyun mengalihkan tetapannya pada Kyuhyun. Jadi selama ini
gara-gara dia, dirinya selalu diberi hukuman oleh namja kerempeng itu? Kyuhyun
tersenyum canggung.
“Tak sampai disitu Seohyun-ssi. Setelah Kyuhyun mengetahui Minho melakukan
itu padamu, dia seharian mengurung Minho diruangannya dan memberikan
ceramah panjang lebar kepadanya.” Eunhyuk terkekeh setelah itu. “pertengkaran
yang menggelikan.” Gumam Eunhyuk kemudian.
“Konyol. Kekanank-kanakan.” Ucap Seohyun seraya memukul keras tangan
Kyuhyun.
“Aku kan tidak bermaksud seperti itu…” elak Kyuhyun.
“Kau memang menyebalkan.” Rajuk Seohyun.
“Tapi kali ini kurasa aku tak semestinya waspada pada Minho. Itu lebih pas
kepada seorang Lee.Jong.Hyun.” ucap Kyuhyun dengan penuh penekanaan
diakhir katanya. Seohyun tercekat kembali. Akh… kenapa Kyuhyun harus
mengenal Jonghyun…
Eunhyuk mengernyit heran. Apa hubungannya dengan Jonghyun yang sama
sekali tak ada sangkut pautnya dengan mereka?
“Kenapa dengan Jonghyun?” tanya Eunhyuk.
“Menurut Hyung?” ucap Kyuhyun menggantung.
“Anhi… tidak seperti itu…” elak Seohyun.
“Kau mengenal Jonghyun?” tanya Eunhyuk pada Seohyun yang hanya diangguki
olehnya.
“Anhi… aku tidak memiliki perasaan lagi dengannya… itu sudah terjadi begitu
lama…” bisik Seohyun ditelinga Kyuhyun. Namja tersebut tersenyum.
“Apa yang kalian bicarakan?” tanya Eunhyuk penasaran.
“Ah… tidak ada…” bohong Seohyun. Namun apa yang dilakukan Kyuhyun
diluar dugaannya. Namja itu menempelkan bibirnya pada bibir Seohyun,
mengecupnya singkat hingga membuat gadis tersebut terkesiap. Itu ciuman
pertamanya… dan Kyuhyunlah yang telah melakukannya.
“Menurut Hyung?” ucap Kyuhyun kemudian menolehkan wajahnya kepada
Eunhyuk yang terbengong dihadapan dua orang tersebut.
“Yak! Apa yang kau lakukan dihadapanku, oe??” kesal Eunhyuk, sedangkan
Seohyun, setelah tersadar dia menundukkan wajahnya cepat karena merasa begitu
malu dengan apa yang telah dilakukan Kyuhyun kepadanya.
“Yak! Mesum! Siapa yang mengajarkanmu seperti itu.” pekik Ahra seraya
memukuli tubuh Kyuhyun dengan bantalan sofa. Sepertinya dia juga melihat
kejadian itu.
“Appo noona…” pekik Kyuhyun.
“Siapa suruh melakukan itu terhadap calon adik ipar ku, eo?” kesal Ahra tak
hentinya memukulkan bantalan sofa tersebut pada Kyuhyun.
“Yak! Diakan calon istriku.” Kyuhyun tak setuju dengan apa yang dikatakan
Ahra.
“Hubungan kalian belum resmi Cho Kyuhyun…” Ahra membabi buta memukuli
Kyuhyun. Sedangkan Eunhyuk tertawa dengan puas melihat pemandangan itu.
“Ampun noona…” Kyuhyun tak dapat berkutik. Melihat itu Seohyun menatap
khawatir pada namja tersebut.
“Hentikan eonnie… Kyuhyun kesakitan…” bela Seohyun membuat Kyuhyun
tersenyum senang. Ahra pun menghentikan pukulannya.
“Aishh.. terus saja kau bela namja ini.” Ahra tak setuju dengan belaan Seohyun
“Awas saja kalau kau melakukan itu lagi.” Ucapnya kembali kepada Kyuhyun.
Sedangkan Kyuhyun hanya tertawa tidak jelas setelah itu seraya menghampiri
Seohyun dan memeluk gadis tersebut erat.
“Kau memang calon istriku…” ucap Kyuhyun senang membuat semburat merah
diwajah Seohyun kembali lagi.
“Yak! Cho Kyuhyun!!” pekik Ahra membuat Kyuhyun dengan cepat melepaskan
pelukannya.
“Arrasso…arrasso… noonaku yang cantik…” ucap Kyuhyun seraya mengecup
pipi Seohyun kilat dan menarik gadis itu pergi dari tempat tersebut.
“Yak!! Dasar anak nakal!!” dapat Kyuhyun dan Seohyun dengar pekikan
cempreng dari Ahra tersebut. Keduanya hanya terkikik mentertawakan itu.
Kyuhyun membawa Seohyun memasuki mobilnya dan beranjak pergi.
“Aku akan mengantarmu pulang.” Ucap Kyuhyun kemudian.
“Tapi aku belum berpamitan dengan orang tuamu Kyu…” Kyuhyun tersenyum
mendengar itu.
“Biar aku yang memberi tahu mereka nanti.” Putus Kyuhyun.
“Tapi ini tidak sopan…” cicit Seohyun pelan yang masih dapat didengar oleh
Kyuhyun.
“Baiklah, bagaimana kalau begini saja.” Kyuhyun mengeluarkan ponselnya dan
terlihat mengotak-atiknya. Melakukan video call dengan kedua orang tuanya.
“Eo.. Appa, Eomma… aku akan mengantarkan Seohyun pulang.” Ucap Kyuhyun
pada sambungan video call tersebut.
“Ah… kenapa buru-buru sekali…” itu nyonya Cho yang berucap.
“Esok hari Seohyun masih harus bekerja eomma… ditambah lagi mungkin orang
tuanya sudah menunggunya di rumah. Eo, sebelum pulang katanya Seohyun ingin
berpamitan dengan kalian. Igo..” Ucap Kyuhyun menjelaskan seraya
mengarahkan video call tersebut kepada Seohyun.
“Mianhae… harus berpamitan dengan kalian seperti ini…” ucap Seohyun
sungkan.
“Ne… gwenchana Seohyun-ssi… dan Kyuhyun, pastikan calon menantuku
selamat sampai tujuan.” Kali ini tuan Cho yang berucap.
“Siap kapten!” perkataan Kyuhyun membuat Seohyun tersenyum.
“Hati-hati dijalan nak…” ucap nyonya Cho kemudian.
“Nee..” Kyuhyun mengangguk dan sambungan pun terputus.
Seohyun menatap Kyuhyun dalam, membuat yang ditatap membalas tatapan
tersebut.
“Wae…” tanya Kyuhyun.
“Anhi… aku hanya kagum dengan kedekatan kalian.” ucap Seohyun
menjelaskan.
“Aku lebih kagum dengan kedekatanmu dengan keluargamu, sayang…”
Kyuhyun mendekatkan wajahnya kepada Seohyun. Gadis tersebut begitu was-
was akan hal itu. Saking gugupnya dia malah menjitak dahi Kyuhyun dengan
keras.
“Appo..” keluh Kyuhyun.
“Ahh… mian… itu karena wajahmu terlalu dekat denganku…” ucap Seohyun
merasa bersalah.
“Memangnya apa yang akan kulakukan? kau berpikiran aku akan melakukan ini
padamu…” Kyuhyun memberikan ciumannya kembali kepada Seohyun membuat
gadis tersebut mendorong keras tubuh Kyuhyun.
“Yak! Apa yang kau lakukan Cho Kyuhyun!!” kesal Seohyun seraya melihat-
lihat kesekitar yang ternyata masih berada di halaman rumah Kyuhyun, lebih
tepatnya didalam mobil Kyuhyun. Namja tersebut tersenyum menyeringai,
kembali dia membungkam mulut Seohyun dengan ciumannya. Namun kali ini
Seohyun memberikan balasan atas ciuman itu, membuat Kyuhyun senang. Kedua
insan itu menghentikan kegiatan mereka seraya saling menatap dalam satu sama
lain.
“Jongmal Saranghaeyo Seo Joohyun…” ucap Kyuhyun dengan selingi senyuman
lembut.
“Nado Saranghaeyo Cho Kyuhyun…” jawab Seohyun.
~~~
Kisah manis kedua insan ini tentunya tidak akan berakhir sampai disini. Tapi
kekurangan penulis inilah yang tidak dapat terus melanjutkannya. Cho Kyuhyun.
Seo Joohyun. Mereka akan selalu mencintai. Baik itu didunia khayalanku ataupun
dikenyataanku. Penulis akan selalu mengharapkan kebenaran itu benar-benar
terjadi. Dan itu pulalah yang diharapkan para wires selama ini. Fighting Wires!!
:D :D :D
~FIN~
Seperti biasa, di mohon setelah baca, kalian bisa memberikan comment atau
like-nya^^

Anda mungkin juga menyukai