Anda di halaman 1dari 238

By:

Sweet Devil

1 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Chapter 1

***

-Menu 1: New Assistant-

***

Aku terus berlari, gerbang istana sudah didepan mata. Kujilat


gemas bibir bawahku, bergumam dalam hati. Tinggal sedikit
lagi, batinku. Langkah lariku makin lebar, sudah tak kuindahkan
lagi seberapa tersingkapnya rok mini dress yang kukenakan.
Dalam kepalaku hanya ada satu tujuan yang harus segera
kucapai.

Segera kabur dari istana secepatnya.

Hap~

Aku melompat dramatis begitu tubuhku telah melewati gerbang


istana yang telah ditinggalkan oleh penjaga. Berbekal rencana
kecil, iseng-iseng kugunakan telpon umum di dapur istana. Pura-
pura menirukan suara kepala pelayan yang sudah kukenal
dengan sangat baik, aku bilang ada kebakaran di dapur. Dan
kuminta pada seluruh penjaga gerbang timur, gerbang yang
paling dekat dengan dapur, segera ke istana dan bantu

2 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
memadamkannya. Karna seluruh pekerja dapur tak cukup kuat
untuk sanggup memadamkannya.

Aku tertawa keras-keras meratapi kebodohan seluruh penjaga


yang dengan mudahnya kukelabui. Pasti sekarang mereka
kebingungan ketika sudah sampai di dapur istana, melihat
ruangan besar yang digunakan oleh pekerja untuk memasak itu
ternyata dalam keadaan baik-baik saja, berkebalikan dengan
berita insiden kebakaran tadi.

Tak terasa sudut mataku berair, dan lambung perutku terasa


sedikit nyeri. Sehabis tertawa keras dalam waktu cukup lama
tadi. Aku hendak melangkah, sambil memikirkan kemana setelah
ini aku akan pergi. Karna sekarang aku sudah bebas dari istana
dan seluruh penjaga dan pelayannya yang super membosankan.

“Ah, mungkin ke taman kota dan beli es krim disana tak buruk
juga. Setelah itu baru aku jalan-jalan!” Aku berseru penuh
semangat. Mengepalkan kedua tanganku, lalu meninjukannya ke
udara dengan senyum lebar. Baru saja aku akan segera
melaksanakan rencanaku pasca kabur, sebelum sebuah suara
menyebalkan dari seseorang yang beberapa hari ini
menghantuiku merusak gambaran kebebasan yang terpatri indah
dalam kepalaku.

“Ah, ah. Tentu saja anda tidak bisa kabur dari istana dengan
mudah begitu saja, Princess. Anda harus ingat mengikuti
upacara minum teh di sanggar utama hari ini bersama Ibu
Permaisuri.”

Cho Kyuhyun.

3 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Entah mengapa satu nama itu sangat sensitif akhir-akhir ini
ditelingaku. Setiap kali aku mendengar suaranya, melihat
sosoknya, dan memperhatikan seringai menyebalkan diwajah
yang sialnya tampan itu, telinga, kulit, dan seluruh organ
tubuhku pasti seperti mengalami gejala alergi penolakan pada
lelaki itu.

Seperti telinga yang tiba-tiba berdenging, mata berkunang-


kunang, tubuh merinding, dan berbagai gejala lainnya yang
lazim dirasakan oleh orang-orang saat merasakan kehadiran
arwah atau orang halus. Tapi bedanya, aku merasakan gejala
alergi tersebut ketika berada dalam radius sedekat satu meter
dengan orang itu bukan karena merasakan kehadiran arwah
ataupun orang halus.

Lelaki yang baru-baru ini menjadi asisten, bodyguard, sekaligus


merangkap sebagai pelayan pribadiku itu memang benar-benar
menyebalkan. Lihat saja seringaiannya yang semakin lebar saat
memergokiku yang hendak kabur dari istana saat ini. Aku
benarbenar membencinya! Dan aku sangat mengakuinya!
Apalagi ia benar-benar andal dalam melihat gelagat dan seluruh
rencanaku, sialnya lagi sudah dua hari ini aku benar-benar
terkurung didalam istana yang membosankan, dengan kegiatan-
kegiatannya yang juga membosankan. Semuanya terjadi tentu
saja karna rencanaku untuk kabur dari istana selalu saja
digagalkan oleh lelaki bernama lengkap Cho Kyuhyun itu.

Dan aku semakin membencinya karna si kulit pucat itu-biarkan


aku memanggilnya begitu karna kulitnya yang memang sangat
pucat- terus-terusan menolak untuk memanggilku
dengan sebutan ‘Agasshi’, seperti yang dilakukan oleh para

4 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
pelayan dan pekerja istana yang lain. Melainkan lebih memilih
memanggilku dengan sebutan ‘princess’, plus dengan raut wajah
super duper menyebalkan miliknya yang seakan menatapku
mengejek.

Sial, aku jadi ingin menendang pantatnya!

“Kau!! Apalagi maumu kulit pucat, hah?!!” Segera saja


kusemprot wajahnya dengan teriakanku, berharap dengan
sangat agar gendang telinganya segera pecah saat ini juga.

Kyuhyun terlihat menutup telinganya sebentar, sebelum


kemudian kembali menatap Nona majikannya itu dengan tatapan
riang gembira yang biasa ditunjukannya. Dengan santainya lelaki
itu menarik kerah mini dress Seohyun, menyeret gadis yang saat
ini tengah mencoba meronta dan mencakar untuk melepaskan
diri darinya. Tak peduli pada lototan tajam Seohyun yang seakan
mengisyaratkan ‘kukutuk-kau-sekarang-juga-hingga-masuk-
neraka’, Kyuhyun tetap menyeret tubuh Seohyun yang beratnya
tak seberapa itu hingga memasuki kembali komplek istana.
Memerintahkan kepada para penjaga agar menutup pintu
gerbang secepat dan serapat mungkin.

“Menyebalkan! Menyebalkan! Menyebalkan! Kau sangat


menyebalkan!!” Kutuding wajah lelaki yang menatapku santai
itu. Lalu meneriakinya kembali dengan keras, menghentakkan
kakiku beberapa kali. Lalu bersedekap, berbalik dari lelaki itu.

“Ah, sepertinya memang begitu. Sebaiknya anda segera bersiap-


siap, princess. Upacara minum teh dengan Ibunda Permaisuri
akan dimulai setengah jam lagi.” Kyuhyun berkata dengan
tenang, tersenyum ramah menanggapi sikap tak bersahabat
5 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
kekanakan dari Seohyun yang menolak untuk menoleh
menghadapnya.

“Aku menolak untuk bersiap dan aku membencimu, kulit


pucat!!” Kuserukan protes keberatanku dengan keras, kemudian
melangkah kearah sebaliknya dari sanggar tempat upacara
minum teh akan diadakan setengah jam lagi. Sementara
Kyuhyun dari belakang tubuh Seohyun tersenyum misterius.

“Jika anda menolak untuk bersiap, jangan paksa saya untuk


menjalankan cara kekerasan. Sedikit paksaan mungkin saya bisa
menggendong anda hingga ke kamar, lalu mengganti baju anda
dengan hanbok resmi.” Kyuhyun berkata dengan nada suara
merendah, mencekam seakan mengancam. Didepannya Seohyun
bergidik, gadis itu kemudian berbalik menghadap pelayan
pribadinya itu.

“Kau! Jangan macam-macam dengan Tuan Putri sepertiku,


mesum!! Aku bisa memakai hanbokku sendiri, aku bukan anak
kecil!! Kalau kau berani berbuat hal memalukan semacam itu
aku pasti akan memukulimu!! Ingat itu baik-baik!!” Seohyun
berseru dengan keras didepan wajah Kyuhyun yang diam dengan
tenang, mendengarkan dengan baik suara keras Seohyun yang
seakan menggedor gendang telinganya dengan gaduh. Namun
lelaki itu masih memasang senyum ramah penuh pengertian
diwajah tampannya.

“Semoga saya tak melupakannya, princess.” Kyuhyun berkata


mainmain, kemudian menyengir pada Nona majikannya tersebut
yang mendengus jengkel dihadapannya, Seohyun kemudian
berbalik dan melangkah cepat menjauhi Kyuhyun dengan kasar.
6 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
“Dasar kulit pucat!! Dosa apa sampai Ibunda mengirimiku
pelayan menyebalkan sepertimu!! Aku benar-benar
membencimu!!” Seohyun berteriak dari tempatnya melangkah
menjauh dari Kyuhyun, suaranya yang keras tentu saja terdengar
hingga ketempat Kyuhyun berdiri. Lelaki itu kemudian tertawa
kecil menatap tingkah kekanakan Seohyun yang menurutnya lucu
itu.

“Ah, sungguh saya merasa tersanjung anda memberikan saya


panggilan khusus. Saya juga mencintai anda, princess!!”
Kyuhyun balas berteriak, cengirannya kian lebar saat melihat
Seohyun berbalik dengan wajah kesal yang tertekuk. Lelaki itu
melambai penuh canda, dibalas dengan peletan lidah dari
Seohyun yang bertambah kesal.

“Menyebalkan!”

Aku kemudian berbalik dengan cepat usai memeletkan lidahku,


kemudian melangkah dengan cepat menuju kamarku. Agar aku
segera mengganti mini dress santai yang kupakai saat ini dengan
hanbok resmi seperti yang dikatakan Kyuhyun, sebelum lelaki itu
nekat menggendong dan benar-benar menggantikan bajuku
dengan paksa. Hiii~ memalukan sekali jika sampai hal itu
terjadi! Batinku bersungut-sungut dengan kesal.

Sementara itu, Kyuhyun mengikuti langkah Seohyun dari


belakang diam-diam, mengiringinya seperti apa yang dilakukan
pelayan pribadi biasanya pada sang majikan. Tak peduli
seberapa kesalnya gadis itu padanya.
Ckckck

Poor Princess Seohyun!


7 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
...

Sudah hampir dua tahun, semenjak sistem kerajaan di Korea


Selatan kembali dipulihkan. Seluruh silsilah keluarga istana yang
terpencar dimana-mana berhasil ditemukan dan disatukan di
satu tempat istana. Raja, Ayahanda Seohyun yang meninggal
dunia digantikan oleh Ibunda Permaisuri memimpin kerajaan.
Sementara Putri Seohyun terjebak dalam istana yang membatasi
kebebasannya.

Benar-benar membosankan!!

Aku bersungut-sungut dalam hati, sambil meminum cangkir teh


didepanku dengan asal, tak peduli lagi pada aturan sopan santun
dalam meminum teh yang pernah kupelajari. Aku sudah hampir
mati kebosanan disini walau upacara baru saja berlangsung lima
menit yang lalu, kulihat Ibuku, Permaisuri yang tengah melirikku
tajam dari tempatnya duduk. Aku mendengus, mengalihkan
tatapanku darinya asal tak menatap wanita itu lagi.

Toh, peduli apa dia padaku? Ibu yang mengurung putrinya dalam
istana tak sepatutnya bertindak semena-mena!

Halmeoni dan Haraboji yang duduk bersebrangan denganku


meminum teh dalam cangkir mereka dengan khidmat, aku
meliriknya dengan alis mengernyit. Orang tua memang benar-
benar kolot! Untuk apa upacara membosankan seperti ini
dipertahankan. Oke, oke aku paham kalau ini adalah tuntutan
8 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
bagi seluruh anggota kerajaan agar melestarikan tradisi ini. Tapi
tidakkah mereka berniat hendak membuat inovasi sedikit?

Jika upacara yang biasanya berlangsung selama lima belas menit


ini hanya diisi dengan saling minum teh bergantian, lalu saling
bertatapan antar keluarga dan mengucap kata sapaan singkat
yang formal. Siapapun juga pasti akan mati terbunuh saking
bosannya! Apalagi upacara ini rutin dilakukan setiap minggunya
oleh seluruh keluarga dalam istana. Terakhir kali aku ikut
upacara ini tiga minggu yang lalu, karna minggu-minggu
sebelumnya aku sudah keburu kabur dari istana. Berlarian
menghindari kejaran seluruh pelayan dan penjaga istana yang
sempat memergokiku keluar dari gerbang. Dan rencanaku
seharusnya aku sekarang tengah bersantai di kedai es krim, atau
sekedar iseng jalan-jalan, kabur dari istana membolos dari
upacara minum teh ini. Tapi semenjak kehadiran si kulit pucat
a.k.a Cho Kyuhyun itu, seluruh rencanaku gagal total. Entah
mengapa keonaran yang biasa kubuat di istana selalu berhasil
dipergokinya.

Benar-benar menyebalkan!

Aku tak sengaja mendengus dengan keras, padahal saat itu aku
masih menyesap teh hijau yang seharusnya pahit, sengaja
kupesan lebih dulu pada pelayan agar tambahkan lagi dua
sendok gula pasir. Aku tersedak, kemudian terbatuk dengan
keras. Mengabaikan cara dudukku yang kini tidak dalam posisi
elit lagi, seluruh keluarga terlihat cemas dan bergerak hendak
mendekatiku. Tapi pelayanpelayanlah yang justru dengan cepat
datang dan menghampiriku, menawariku berbagai pertolongan,

9 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
termasuk menepuk-nepuk pelan punggungku dan menyerahkan
segelas air putih. Aku menerima gelas tersebut dan
meminumnya, kulihat Ibu Permaisuri melirikku tajam. Aku
mendecih dalam hati, berpura-pura saja tak melihat wajah
menyebalkannya. Dan kemudian aku menemukan sosok Cho
Kyuhyun yang menatapku tenang dari seberang ruangan, kami
bertatapan sesaat, dan ia kemudian tersenyum ramah.

Sial! Jika memang ia pelayan pribadiku, lantas mengapa ia tak


segera menghampiri dan khawatir padaku?! Aku bersungut dalam
hati, sedikit rasa kecewa atas respon lelaki yang sepertinya tak
acuh padaku itu. Huh?! Aku kembali mendengus, mengenyahkan
perasaan kecewaku yang konyol pada Kyuhyun. Untuk apa juga
dia khawatir? Lagipula aku membencinya!

Setelah baikan, pelayan-pelayan tadi kemudian menyingkir dari


hadapanku, dan seluruh keluarga istana yang menatapku sejak
tadi sepertinya sedikit lega, berbeda dengan wajah biasa-biasa
saja yang ditunjukkan nenek sihir dibarisan depan upacara itu,
begitulah caraku menyebut si Ibu Permaisuri yang dari lubuk hati
terdalam kubenci.

Upacara berlangsung lebih cepat dari biasanya, mungkin karna


insiden kecil olehku tadi. Aku lekas saja turun dari tangga
sanggar, memakai sandalku dengan cepat. Lalu berlari
meninggalkan tempat itu selekas mungkin.

Sementara dibelakang seluruh keluarga tertawa kecil


menatapku.

“Aish, dua tahun di istana tidak membuat pribadi Seohyun


berbeda ya.” Halmeoni berkata pada Haraboji yang balas
10 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
mengangguk menatap punggung kecil Seohyun yang perlahan
menjauh, berlari dengan cepat kemudian menghilang di taman
istana.

“Agasshi masih tetap susah diatur dan penuh semangat ya.”


Saudara Permaisuri, Ahjumma. Bergumam pada sang suami
disebelahnya. Upacara minum teh baru saja selesai, dan
Seohyun sudah langsung lari, melesat pergi dari sanggar.

Seluruh keluarga tentu tahu, kalau Seohyun adalah putri paling


bersemangat dalam sejarah istana. Ia cepat kebosanan dan
sering membuat onar, sering kabur dari istana, bolos saat ada
upacara-upacara penting seperti ini, hingga membuat heboh
seluruh pelayan dan pekerja di istana.

“Tapi semenjak kedatangan Cho Kyuhyun, Seohyun sepertinya


kesulitan di istana, ya.” Ahjusshi yang telah selesai memasang
sandal dikedua kakinya berkata dengan nada geli, lalu disambut
kekehan dari ahjumma dan haraboji. Serta senyum lebar dari
halmeoni.

“Bagaimanapun juga Seo Joo Hyun adalah seorang putri yang


kelak akan menjadi Ibu Kerajaan. Ia harus segera dididik dengan
keras agar disiplin dan berhenti bermanja-manja.” Ibu
Permaisuri yang telah datang turun dari tangga sanggar,
bersama kedua pelayan pribadi yang menuntunnya dengan awas.
Wanita yang merupakan Ibu kandung Seohyun itu menghela
nafas.

“Setidaknya aku tidak ingin membuat Raja bersedih hati diatas


sana karna melihat tingkah kekanakan Seohyun.” Sang

11 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
permaisuri bergumam sedih, dan kemudian seluruh keluarga
terbungkam ditempat, diam.

...

“Huwaaa~ Akhirnya duniaku kembali~~” Aku bergumam tak jelas


sambil memeluk guling diatas ranjang berukuran queen size
milikku. Usai melepas dan melemparkan dengan sembarang
hanbok resmi yang kupakai upacara minum teh tadi, aku
menggantinya dengan piyama bergambar stroberi favoritku.
Kekanakan?

Terserah mau bilang apa, aku tak peduli. Meski masih terlalu
cepat memakai piyama, padahal diluar matahari sore baru
setengahnya tenggelam, tapi aku sudah membulatkan tekad
untuk memakai piyama ini saat makan malam nanti.

Dua pelayan kemudian datang dengan cepat kehadapanku, aku


bingung hendak menyuruh mereka melakukan apa. Tapi
kemudian sebuah ide terlintas dikepalaku yang cukup encer ini.
Hehehe, jangan tertawai kenarsisanku, oke?

“Bawakan aku playstation, aku mau main.” Aku berkata singkat,


lalu membalik badanku yang memeluk guling dari hadapan dua
pelayan wanita itu. Kulihat mereka kebingungan ditempatnya
berdiri. Jelas aku tersenyum lebar melihat itu.

“Cepat bawakan sekarang juga!” Kutegaskan sekali lagi


perintahku, dan dua pelayan itu lekas saja segera beranjak,
membawakan playstation yang kumaksud lengkap dengan
sepasang joysticknya. Cengiranku makin lebar, setelah
12 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
disambungkan ke televisi. Aku duduk nyaman diatas ranjangku,
bersiap untuk meluncur dalam dunia game tersebut.

Tiba-tiba saja Cho Kyuhyun datang dan mengacaukan rencana


mainku. Dengan senyum menyebalkan diwajahnya ia mematikan
televisi. Aku segera mengamuk ditempat, ditahan oleh dua
pelayan dikedua sisiku agar tak segera mencakar wajah
menyebalkannya yang tengah tersenyum palsu itu.

“Hah?!! Apa yang kau lakukan, bodoh?!! Aku ingi main!! Jangan
mengalangiku lagi!! Dan aku membencimu! Menjauh dari
pandanganku!!” Aku memaki dengan keras sambil turun dari
ranjangku, menyalakan televisi lagi, mencegah tangan-tangan
gatalku yang hendak merontoki seluruh rambut dikepalanya.

Kyuhyun terlihat berpikir, sepertinya menyadari tatapan


murkaku. Malam ini aku lebih garang, kumpulan kefrustasianku
selama dua hari ini terkurung dalam istana membuat emosiku
mudah meledakledak apalagi berada didekat lelaki yang bahkan
hanya dengan sekilas menatapnya membuatku kehilangan mood
secara sempurna.

“Bagaimana kalau kita buat kesepakatan?” Aku mendengus


mendengar pertanyaan bodohnya.

“Bodoh, aku tak tertarik!” Aku menjawabnya dengan asal,


emosiku sudah berada dipuncak tertinggi sekarang, tak
kuhiraukan perempatan siku-siku yang tiba-tiba nemplok dijidat
pucatnya itu. Aku mulai memainkan joysticku, sepertinya
Kyuhyun jadi lebih bijaksana. Memilih untuk tak berkomentar
dengan kalimat kotorku, sepertinya ia memang takut botak.
Takut ketika berkomentar aku dengan ganasnya nanti merontoki
13 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
seluruh rambut dikepalanya betulan. Tidak, jika aku lebih
garang mungkin akan kusuruh ahjusshi pengurus taman
mencukur seluruh rambut ketiaknya dengan gunting rumput saja
sekalian!

“Jika anda menang, anda saya izinkan kabur dari istana selama
tiga hari.” Kyuhyun kembali melancarkan rayuan-rayuan
mautnya, aku sedikit tertarik. Sepertinya bolos dari istana
selama tiga hari cukup menyenangkan, tapi kucoba untuk
bertahan dalam gengsi sebentar.

“Tiga hari penuh, anda bisa kemana saja begitu keluar dari
istana.” Kyuhyun gigih, dan ia tak ingin menyerah dengan mudah
saat ini. Sepertinya lelaki itu tahu kalau Seohyun mulai tertarik
dengan tawarannya.

“Lalu apa taruhannya?”

Mendadak suara gendang seakan bertabuh heboh dalam


benaknya. Kyuhyun menyeringai diam-diam. ia kemudian
berdehem menyamarkan tawanya yang hampir lepas. Seohyun
itu kenakan, dan ia mudah dipancing, pikirnya penuh
kemenangan.

“Bagaimana jika saya dan princess bertaruh main? Jika anda


menang, anda berhak untuk kabur dari istana tiga hari tiga
malam tanpa perlu khawatir akan terkurung.” Kyuhyun
kemudian berkata sambil mendekati tubuh Seohyun. Lelaki itu
menyamakan tinggi wajah mereka, menyisakan jarak tinggal
beberapa senti saja lagi dari wajah Seohyun. Kedua pelayan
yang berdiri disudut kamar menahan nafas mereka.

14 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Mengenyahkan pikiran-pikiran konyol tentang adegan romantis
ala drama-drama cinta korea. Mengingatkan pada diri sendiri
bahwa yang ada didepan mereka sekarang ini adalah Cho
Kyuhyun Seo Joo Hyun. Rival abadi sehidup semati hingga ke
liang kubur-begitu yang selalu dikatakan oleh Seohyun dengan
menggebu- bukannya sepasang kekasih dalam acara telenovela
remaja.

Aku terlonjak ketika si kulit pucat sialan itu mendekati wajahku,


lantas kudorong pipinya dengan keras saat ia berhasil meraih
satu joystick untuknya. Ia tertawa, merasakan tonjokan tak
pelan diwajahnya.

Sialan, dia mempermainkanku!

“Baik, aku terima tantanganmu budakku!” Aku berkata lantang,


bersedekap memandangnya remeh. Ia terlihat menyeringai
menyebalkan lagi, aku mendengus jengkel. Kusambar satu
joystick lain yang menganggur, lalu mulai memilih permainan.

“Ah, sepertinya saya hanya sebatas asisten anda, princess.”


Kyuhyun berkata kalem kemudian usai mendengarku
menyebutnya budak. Sepertinya harga diri lelaki itu sedikit
terluka, terlihat dari bibirnya yang kemudian mengatup rapat.
Aku tertawa dalam hati, kegirangan menatap raut wajahnya
yang semakin datar itu.

Hahaha. Rasakan itu kau, kulit pucat sialan! Aku akan


mengalahkanmu dengan cepat!!

...

15 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Lima belas menit permainan berlangsung, rasanya ujung jariku
sudah penyok digunakan untuk memencet-mencet tombol
joystick ditanganku. Tapi aku tak akan mengalah, tidak untuk
kebebasanku. Merdeka!

Seohyun berseru semangat dalam hati, sementara Kyuhyun


memainkan joystick ditangannya dengan tenang. Saat ini mereka
memainkan permainan fighter. Kyuhyun tahu, kalau Seohyun
adalah salah satu pemain baik. Buktinya kini mereka sudah
mendapatkan masing-masing satu kemenangan. ini adalah ronde
ketiga, babak penentuan dan titik final terakhir agar gadis itu
tidak memenangkan taruhan ini. Tidak, ia tak bisa membiarkan
gadis itu menang. Ia tak bisa bayangkan Ibu Permaisuri yang
akan mengulitinya hidup-hidup jika gadis itu kabur tiga hari tiga
malam dari istana. Hiiii~ nenek sihir itu sebenarnya sangat
menyeramkan lho~

“Mati... mati... mati... mati kau sana kulit pucat sialan!!”


Seohyun tanpa sadar berseru dengan keras ketika karakter
fighternya berhasil menghajar Kyuhyun bertubi-tubi.

Tingg~

Lantas satu siku-siku kekesalan nemplok dijidat Kyuhyun, begitu


mendengar seruan Seohyun disebelahnya. Ia tak banyak berkata,
tapi tentu harga dirinya sedikit banyak sudah ternodai oleh kata-
kata gadis itu. Jika Seohyun heboh berteriak, maka Kyuhyun
heboh menekan penuh nafsu tombol joystick ditangannya.
Dengan tidak berperikemanusiaan lelaki itu dengan ganas
menekan karakter fighternya untuk menghabisi Seohyun.

GAME OVER
16 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Seohyun ternganga dengan mulut terbuka luar biasa. Gadis itu
lantas melotot menujuki televisi dimukanya dengan gerakan
lebay. Hei, siapa juga yang tidak heran melihat fightermu
langsung K.O padahal sebelumnya sudah menghajar habis fighter
musuhmu?

Lantas Kyuhyun tertawa mengejek, sementara Seohyun sedang


ditahan oleh kedua pelayan wanitanya. Karna pasalnya gadis itu
sedang meronta mencoba benar-benar merontokkan seluruh
rambut dikepala Kyuhyun.

“Jangan lupa dengan taruhan kita, princess. Anda kalah, dan


yang kalah harus dihukum.” Kyuhyun berkata dengan santai,
mencoba mengendalikan nada suaranya agar tak terdengar
mengejek. Tapi seberapa apapun pintarnya Kyuhyun
menyembunyikannya, tetap saja Seohyun dapat mendeteksi
nada suara mengejek sekecil apapun disana.

Aku menggeram menahan kesalku, melipat buku-buku jariku


dengan bunyi gemeretak yang menyeramkan, menahan diri
sekali lagi agar tak meludah didepan wajah lelaki yang
menyeringai menyebalkan itu.

“Kau tak mengatakan apapun soal hukuman bagi yang kalah.”


Geram Seohyun mengepalkan kedua tangannya dikedua sisi
tubuhnya. Kyuhyun berusaha mati-matian agar ia tak tertawa
keras karna melihat wajah menahan kesal gadis itu.

“Ah, salah anda tak bertanya, princess. Lagipula sangat tidak


menyenangkan jika permain taruhan yang kalah tidak dihukum,
bukan? Sangat tidak bertanggung jawab.” Kyuhyun pura-pura
berkata dengan nada sedih, matanya melirik pada Seohyun yang
17 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
menggigit bibir bawahnya hingga memerah. Ia tahu, kalau gadis
itu paling tidak suka ketika disinggung masalah tanggung jawab.

“Baik... baik... terserah apa maumu! Sekarang berikan aku


hukumannya dan akan kubuktikan kalau aku bertanggung
jawab!!” Aku berteriak sekeras mungkin, kesal sekali melihat
raut wajah penuh kemenangan yang terlukis sangat jelas
diwajahnya.

Tuhan, andai saja membunuh itu tak dosa. Aku pasti sudah
menikamnya berkali-kali, merobek wajahnya hingga tak
berbentuk lagi, lalu memutilasi dan membuang mayatnya ke
segitiga bermuda sekalian. Dia sungguh-sungguh menyebalkan!

“Hm, jangan lupa anda sudah satu bulan ini bolos pelajaran
malam. Tenang saja, mulai malam ini saya yang akan
membimbing kursus khusus ini. Jadi anda tidak perlu sungkan
padaku, princess.” Kyuhyun berkata dengan nada manis yang
dibuat-buat. Aku ingin mencakar senyum sok ramah diwajah
pucatnya itu. Hidungku kempang-kempis, memikirkan berapa
banyak perempatan siku-siku yang dipaksa nemplok dijidatku,
aku jadi emosi sendiri. Aku yakin, jika Kyuhyun akan tetap
menjadi pelayanku hingga enam bulan kedepan, aku tak bisa
bayangkan berapa banyak kerutan diwajahku yang mulai tak
mulus lagi. Dekat-dekat dengannya dalam radius 2 kilometer
benar-benar membuat emosiku mudah meledak-ledak!!

“Saya tunggu anda lima menit lagi untuk ke ruang makan, kita
akan makan malam. Setelah itu baru pelajaran akan dimulai di
perpustakaan utama.” Kyuhyun berkata dengan tubuh

18 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
menunduk, kemudian pamit diri dari hadapan Seohyun dan dua
pelayan wanitanya yang lain.

Sebelum tubuh jangkungnya yang menyebalkan hilang dibalik


pintu geser kamarku, aku meraih sebuah bantal diranjangku.
Lalu dengan cepat melempar bantal tersebut kekepalanya.

Gotcha!

Lemparanku tepat sasaran, kudengar Kyuhyun menggeram


tertahan diambang pintu usai kepalanya digeplok dengan paksa
oleh bantalku. Tapi ia tentu saja harus menahan diri,
bagaimanapun juga dia pelayanku, bukan? Hahaha aku jadi ingin
tertawa keras melihat raut kekesalan tertahannya walau hanya
dari belakang.

Dan Kyuhyun terlihat melirikku begitu ia keluar dari pintu,


sepasang matanya terlihat mengintip dari gorden yang menutupi
pintu kamarku.

Sepasang mata Kyuhyun melotot, menatap tajam Nona


majikannya tanpa takut seakan mengisyaratkan awas-saja-kau-
nanti.

Dua pelayan wanita dibelakang Seohyun bergidik ngeri, saling


berpelukan satu sama lain saat melihat tatapan mematikan
lelaki itu. Tapi aku sudah biasa, jadi sudah mempan. Sudah
hampir setiap hari aku dipelototinya seperti itu, jadi bukan
masalah bagiku.

Aku memeletkan lidahku didepannya, kemudian menepuk keras


pantatku. Lalu menertawainya dengan keras.
19 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Balas menatapnya dengan isyarat coba-saja-kalau-berani.

Entah hanya perasaan saja atau memang benar-benar terlihat


semacam tali listrik konsleting yang saling terhubung diantara
tatapan tajam saling membunuh Seohyun dan Kyuhyun?

...

Aku menguap lebar, kemudian menggerutu. Menyandarkan


daguku diatas meja perpustakaan utama istana yang super besar
itu. Dengan rak-rak yang panjang dan ribuan koleksi buku dalam
berbagai varian ketebalan. Tapi bukan itu masalahnya disini.

Masalahnya adalah aku terjebak dalam pelajaran malam khusus


bersama Cho Kyuhyun yang dengan sok mengajariku ini itu. Lalu
kemudian menyodorkanku selusin buku setebal tiga jengkal yang
membuat mataku hampir melorot ditempat. Ini baru buku
pertama, dan aku baru membaca seperempat tebal halamannya.
Masih ada tiga puluh tiga jengkal tebal halaman buku yang harus
terus kubaca sementara jam besar yang digantung di dinding
perpustakaan sudah berdentang sebelas kali, pertanda sudah
pukul sebelas malam sekarang. Dan aku harus terjebak dengan
tumpukan buku yang aku yakin butuh waktu tiga kali usiaku
untuk habis membacanya

Aku melirik dua pelayan wanita yang berdiri diambang pintu


perpustakaan, kemudian tersenyum menyemangatiku. Aku
terharu melihatnya. Lalu kemudian melirik Kyuhyun yang duduk
membaca sebuah buku entah apa itu, dengan santai sambil
menyesap kopi dicangkirnya. Ia memergokiku yang tengah
20 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
meliriknya, lelaki itu kemudian tersenyum sinis. Seakan
mengejekku ‘rasakan’ lewat senyum menyebalkannya itu.

Aku tentu kesal, sebuah perempatan lagi-lagi dipaksa nemplok


dijidat mulusku. Aku mendecih, kemudian mendesah lelah. Saat
kupaksakan mataku membaca, jujur saja. Tak ada satupun kata
yang menempel diotakku, semuanya hanya sebatas lewat. Masuk
melalui mata kanan, lalu keluar lewat mata kiri. Aku tertawa
dalam hati, baru sadar itu adalah pribahasa paling konyol yang
pernah kubuat.

Tiba-tiba ide jahil berkeliaran diatas kepalaku. Dengan senyum


misterius, kuambil beberapa halaman setebal dua jari, lalu
dengan cepat membaliknya. Yang dengan berarti aku tak perlu
repot membaca duua jari tebal halaman itu. Hahaha, aku tak
tahu apakah Kyuhyun menyadari perubahan volume tebal
halaman buku yang kubaca secepat ini, kuharap tidak.

Kyuhyun mendengus dalam hati, tentu saja ia melihat dengan


jelas apa hal bodoh yang dilakukan gadis itu. Dasar idiot.
Makinya dalam hati, apakah gadis itu berpikir berhasil
mengelabuinya? Jangan terlalu naif. Ia adalah lelaki paling
jenius diangkatannya, trik murahan macam anak tk itu tak akan
berhasil menipunya.

Tapi toh ia membiarkan saja, sedikit rasa kasihan sepertinya tak


apa. Lagipula Seohyun adalah majikan yang harus dijaganya
seperti perintah Ibu Permaisuri.

Kyuhyun bangkit berdiri, Seohyun yang baru saja terpejam


matanya tak sanggup menahan kantuk kemudian duduk tegak
dengan suara gaduh. Matanya kembali terjaga, dan ia membaca
21 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
bukunya pura-pura serius. Kyuhyun mendengus tertawa menatap
gadis itu, kemudian keluar dari perpustakaan, hendak
mengambil satu cangkir kopi tambahan karna kopi sebelumnya
telah tandas.

Aku melirik tubuh Kyuhyun yang dengan cepat menghilang


dibalik daun pintu perpustakaan. Kemudian mendesah panjang
luar biasa lega, melemparkan buku tebal ditanganku diatas
meja. Dengan bunyi gedebuk nyaring yang membangunkan kedua
pelayan wanitaku, rupanya keduanya juga tak sadar tertidur
tersandar didinding dekat pintu perpustakaan , namun mereka
kembali memejamkan mata. Aku menggeleng, membiarkan
mereka saja. Toh, mereka sepertinya sudah cukup lelah
mengiringi langkahku yang seharian ini diseret oleh si kulit pucat
sialan!

Kuregangkan jemari tanganku, tanpa sadar kedua kelopak


mataku kian memberat. Dalam hati aku merapalkan doa hendak
tidur, ditutup dengan makian pada Cho Kyuhyun sialan yang
membuatku senista ini. Lalu kepalaku terantuk ke meja, dan
dengan cepat aku mendengkur dengan keras. Kenyamanan tidur
malam ini, benarbenar membuaiku.

Aku tak sadar, Kyuhyun terpaku menatapku yang mendengkur


tak pelan sekembalinya dari dapur. Lelaki itu menghela nafas
panjang, meletakkan cangkir kopinya diatas meja. Ia
membereskan buku-buku tebalku, mengumpulkannya dalam satu
tumpukan tinggi disudut meja. Sepertinya agar aku lanjut
membacanya nanti malam esok.

22 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Dan terakhir ia membopongku ke kamarku, merebahkan tubuhku
diatas ranjangku, lalu menyelimutiku.

Kyuhyun menatap sebentar pada piyama stroberi yang Seohyun


kenakan, kemudian tersenyum miring. Ia menimpuk pelan
kepala gadis itu dengan buku jarinya. Kemudian mematikan
lampu, memperhatikan sebentar wajah Seohyun yang
sebenarnya sangat cantik saat tertidur itu, tapi momen yang
sebenarnya cukup romantis itu dirusak oleh suara dengkuran
Seohyun yang nyaring. Kyuhyun tertawa kecil mendengarnya,
sebelum berkata kemudian keluar dari kamar itu.

“Selamat tidur, princess. Hari yang menyusahkan seperti


biasanya, ne? Anda pasti lelah setelah kita main kejar-kejaran di
istana seharian ini, lain kali berhentilah mencoba untuk kabur
dari saya. Hufft~ dan berhentilah mencoba bersikeras
mengenakan piyama norak itu, jadul sekali untuk ukuran seorang
putri mahkota seperti anda tahu.”

Dan entah mengapa wajah tidur Seohyun berkerut setelahnya,


seakan medengarkan gumaman Kyuhyun. Sementara Kyuhyun
masih tertawa kecil sepanjang perjalanannya keluar dari kamar
Nona majikannya tersebut.

Hari ini ditutup dengan kekesalan Seohyun pada Kyuhyun, dan


berakhir dengan mimpi indah Seohyun.

Mimpi benar-benar mampu menghajar Kyuhyun habis-habisan.


Ah, mimpi yang indah. Betapa ia menginginkan hal ini terjadi
dalam kehidupan nyata.

23 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
“Hehehe.” Tanpa sadar Seohyun terkekeh, mengigau ditengah
tidurnya.

Begitu indahnyakah mimpimu, Princess Seohyun?

.
~

“Which What Menu You Want, Princess.”

-Cho Kyuhyun- ~

***

Chapter 2

***

-Menu 2: “New Classmate.”-

***

24 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
“Hoammm~”

Aku menguap lebar-lebar. Rasa kantukku belum sepenuhnya


sirna, meski tubuhku sudah disiram paksa oleh pelayan wanitaku
dengan air dingin untuk mandi pagi ini. Aku merapatkan tudung
hoodie yang menutupi kepalaku, kemudian memeluk tubuhku
sendiri. Mencari kehangatan ditengah dingin subuh yang justru
membuaiku dalam rasa kantuk yang lebih dalam.

Pukk~

Kyuhyun menimpuk kepalaku dengan gulungan kertas koran yang


sengaja dibawanya. Sekarang aku mengerti tingkah anehnya
mengapa ia membawa gulungan koran sementara kami pergi
jogging bersama subuh-subuh begini. Rupanya untuk dijadikan
timpukan kekepalaku jika aku sudah mulai menunjukkan indikasi
penurunan kecepatan lari, plus dengan kuapan kantuk yang
lebar.

Aku meringis, mengusap ubun-ubunku yang terasa panas bekas


timpukan kerasnya. Aku melirik lelaki yang berlari dibelakangku
itu, ia sepertinya tak melepaskan pandangan mengawasi dariku
walau sedetikpun.

“Tidak perlu kau pukul aku juga, kulit pucat sialan! Aku bisa lari
kok!! Nafsu sekali kau mau membuatku geger otak.” Aku
menggerutu didepannya, mencibir pada lelaki yang balas
mendelik padaku itu.

Sialan sekali dia, pukulannya dikepalaku tidak bisa dibilang


pelan juga.

25 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Selama beberapa menit mengelilingi halaman istana dengan
berjogging dipaksa bersama si kulit pucat sialan itu, kami berdua
terdiam. Terlarut dalam keheningan subuh, dengan fajar yang
masih menggantung disudut cakrawala. Embun pagi dipinggir
daun menetes pelan, berbaur bersama rintisan angin yang
berhembus tak terdeteksi.

Aroma tanah yang masih basah, aku kemudian memenuhi rongga


paru-paruku dengan oksigen sejuk pagi itu, menarik nafas
panjang.

“Oi, kenapa kau mengajakku jogging bersama?” Aku


memutuskan untuk bertanya sambil tetap berlari, menolak
untuk mengucapkan namanya. Kyuhyun terdiam sebentar,
sebelum menjawab kemudian.

“Daripada masa hukuman anda berakhir sia-sia, lebih baik saya


bangunkan anda untuk lari pagi.” Kyuhyun berujar dengan
enteng. Kali ini Seohyun benar-benar ingin balas menimpuk
Kyuhyun dengan sangat keras.

“Tak usah kau ajak laripun aku sudah lari seharian penuh
dikejar-kejar olehmu.” Aku balas berkata dengan urat-urat
kekesalan dijidat.

Kyuhyun tertawa kaku, menahan tawanya meledak besar-besar.

“Ahahaha~ Benar juga.” Tapi Kyuhyun kemudian tertawa keras


setelah mengatakan kalimatnya, membuatku tak bisa menahan
kesal lebih dari ini.

26 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Aku berhenti mendadak, dan sepertinya lelaki itu kaget dan tak
mampu merespon gerakanku dengan tepat. Kurebut gulungan
kertas ditangannya. Kemudian menimpukinya dengan ganas,
melampiaskan rasa kesalku selama ini padanya.

Kyuhyun meringis, kepalanya yang menjadi pendaratan mulus


timpukan super keras oleh Seohyun terasa meninggalkan jejak
panas yang berdenyut nyeri. Ia mengaduh pelan, tapi Seohyun
justru semakin brutal menimpuknya. Tak mengindahkan batang
gulungan koran yang telah bengkok.

“Princess, berhenti!” Kyuhyun berseru dengan tegas, menahan


kedua tangan Seohyun yang lagi hendak menumpahkan
kefrustasiannya selama terkurung dalam istana ini.

Keduanya terdiam selama beberapa saat, menyadari hanya


sedikit jarak diantara wajah mereka yang saling bertatapan.
Seohyun memperhatikan garis wajah Kyuhyun yang sempurna,
dibuat dengan tata letak yang sangat pas, membentuk wajah
tampan berkulit pucat.

Sialan, apa yang kupikirkan tentang dia?!

Aku mengutuk dalam hati, kemudian dengan keras menginjak


sepatu Kyuhyun yang berada dalam jangkauan kakiku. Segera
saja lelaki itu melepaskan pegangan tangannya, lalu mengusap
ujung kakinya sembari meringis, mengernyit kesal menatapku.

Aku tertawa meremehkan, kemudian bersedekap memandangnya


mengejek.

27 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
“Hahaha~ rasakan itu kau, kulit pucat sialan! Jangan
meremehkanku!” Aku berkata sembari menggosok hidungku yang
agak berair, kupandangi arloji yang melingkar manis ditanganku.
Pukul tepat 6 pagi sekarang. Berarti sudah waktunya bagiku
untuk berangkat sekolah.

Ah, sekolah. Satu tempat yang membuatku betah didunia ini.


Adalah dimana aku mendapatkan kebebasan mutlakku. Aku tak
sabar untuk berjumpa dengan kedua sahabatku!

Aku kemudian melangkah menjauh dari Kyuhyun, melompat-


lompat girang sambil bersenandung kecil. Kulemparkan gulungan
koran tadi dengan asal.

“Ouch, hati-hati dengan itu princess.” Kudengar Kyuhyun


dibelakangku berseru tertahan.

Ups, sepertinya lemparan jituku mengenai kepalanya. Lagi.


Entah setelah timpukan keberapa yang kulayangkan padanya.
Aku sedikit iba, tapi mengingat kekejaman dan seringai
menyebalkannya selama seminggu penuh disini aku jadi tidak
lagi kasihan. Justru kesal sendiri memikirkannya, ingin berbalik
mendekati lelaki itu kemudian menghajarnya karna sudah
menghalangiku bolos selama dua hari berturut-turut. Tapi
kuurungkan niatku, aku tetaplah seorang putri cinderella baik
hati yang memaafkan dengan tulus kesalahan Ibu tirinya.

Aku tertawa dalam hati, memikirkan dongeng konyol yang


kusambungkan dengan ceritaku saat ini. Dan sudah bisa ditebak
bukan siapa Ibu tirinya disini? Yaps, Cho Kyuhyun.

28 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Daripada aku membuang waktu untuk menghajar Kyuhyun, lebih
baik kugunakan waktu untuk bersiap ke sekolah dan bertemu
dengan kedua sahabatku lebih cepat. Lagaipula aku takut ketika
aku berbalik menatap Kyuhyun nanti, aku justru
membayangkannya bepakaian gaun wanita layaknya Ibu tiri
dalam fantasi liarku.

Ups, aku jadi tak bisa berhenti tertawa keras hingga didalam
kamar, sampai kudengar bisik-bisik tak enak dari beberapa
pelayan yang mungkin menganggapku pagi ini agak sinting, eh?

...

Aku merenggut, sengaja aku bersedekap didepannya. Sudah tak


kuhiraukan lagi apakah wajahku yang saat ini tertekuk kesal
terlihat sangat jelek, toh apa pedulinya aku jika berada
dihadapannya. Aku kemudian kembali melirik benda yang berada
dibelakang tubuh si kulit pucat sialan, lantas menggelengkan
kepala. Kutatap saja galak wajahnya yang tersenyum datar itu,
menunjuki benda dibelakangnya.

“Untuk apa aku naik mobil semewah itu, hah?!!!! Kau ingin
membuat seluruh sekolah heboh?!!!!” Lantas kuteriakan saja hal
yang sedang kupusingkan sejak tadi. Kyuhyun menutup matanya
sebentar saat wajahnya didera teriakan kerasku, anak
rambutnya sedikit bergoyang, reaksi dari teriakan dahsyatku. Ia
tampak tak bergeming dari hadapanku, justru ia kembali
memasang senyum sok ramah diwajahnya itu.

“Princess, seharusnya anda mengerti bahwa kedudukan anda


saat ini. Anda adalah seorang putri. Putri mahkota dari kerajaan

29 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
sebesar Korea Selatan. Tentu saja saya tak bisa biarkan anda
berjalan kaki untuk berangkat ke sekolah, bukan?” Lelaki itu
berkata dengan tenang, merapikan jas yang dipakainya. Aku
mendengus mendengarnya, mendelik pada lamborghini hitam
nan mewah dibelakang tubuhnya. Astaga, kalau sampai
kubiarkan mobil semahal itu terpakir di halaman sekolah, dan
dua sahabatku yang super cerewet itu mengetahuiku turun dari
sana, pasti setelahnya mereka akan mengintrogasiku seharian!

Hii~ membayangkan dua mulut cerewet yang akan mangap


sepanjang hari untuk terus mencecokiku ini dan itu membuatku
ngeri. Dua sahabatku memang tak boleh diremehkan, sepasang
kekasih yang sama-sama suka menggosip itu pasti tak akan
menyerah dengan begitu saja.

“K-kau tidak mengerti, bodoh! Seluruh sekolah akan gempar


kalau melihatku!! Aku tak ingin identitasku diketahui, sudah
cukup selama dua tahun ini aku berusaha untuk
menyembunyikan gelar putriku!! Biarkan aku bersekolah sebagai
gadis biasa dengan tenang, kulit pucat sialan!!!!” Aku berteriak
lebih dekat kewajahnya, menarik-narik kerah kemeja yang
dipakainya dengan kasar. Aku hampir saja akan mencakar raut
wajahnya yang santai itu, tapi bodyguard dikiri kanan mobil yang
lekas tanggap segera mencegahnya. Aku kemudian menujuki
wajahnya dengan murka, mengucapkan kalimat umpatan apapun
yang berhasil kuingat.

Sial, sepertinya aku harus sering-sering baca kamus mulai


sekarang! supaya aku dapat menambah kosakata memakiku!

30 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Kyuhyun terbelalak menatap Seohyun yang tengah meronta
dipegangi oleh bodyguard dikedua sisinya, mencegah gadis itu
untuk menghajarnya habis-habisan. Toh, ia sudah biasa
menghadapi kemurkaan Seohyun yang selalu menggebu untuk
memburu nyawanya.

“A-anda menyembunyikan identitas anda pada seluruh warga


sekolah?”

Aku kemudian tersadar dengan apa yang baru saja kuucapkan,


lantas aku bungkam ditempat. Tidak meronta dan tak ingin
mencoba menjangkau wajah Kyuhyun yang ingin segera kucakar.
Aku merutuki kebodohanku dalam hati. Sialan, kalau begini dia
jadi tahu rahasia yang kusembunyikan dari sekolah. Kulirik
wajahnya yang melongo jelek dihadapanku.

Oke, oke aku berbohong soal wajahnya yang melongo itu jelek.
Kurasa ia cukup manis dengan wajah tampannya yang ternganga
lebar itu. Tapi yang mengakui itu tentu saja hanya dari kalangan
fansnya. Sementara aku, yang termasuk dalam haters
terbesarnya tentu saja menyangkal kenyataan yang sayangnya
nista itu.

Uhhh~ Tuhan, kenapa kau dengan tidak adilnya memberi wajah


rupawan pada musuh terbesarku, sih?

Aku berbalik, hendak berangkat jalan kaki sendirian saja. Sudah


tak kuhiraukan lelaki yang masih cengo dengan wajah tak elit
ditempatnya itu. Buat apa juga aku memikirkan rival sehidup
semati hingga masuk liang lahat itu? Yang terpenting sekarang
aku harus berangkat sekolah dengan cepat, sebelum guru

31 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
kesisiwaan menangkapku yang tengah mengendap ke ruang kelas
karna terlambat. Dan yang pasti harus dengan gaya gadis biasa-
biasa saja, berjalan kaki sendirian dan naik bus umum melalui
halte. Bukannya diantar layaknya putri raja dengan sebuah
lamborghini super mewah yang membuat mata manusia biasa
siapapun melorot dari tempatnya. Tidak, tidak. Aku harus
mencegah semua hal itu terjadi! Sebelum kehidupan sekolah ala
anak gadis biasa yang aman, damai, dan tentram sentosa hancur
berkeping-keping karna rencana bodoh dari si kulit pucat sialan!

Aku lekas saja berlari sekuat tenaga yang aku bisa. Kemudian
tertawa keras dalam hati ketika memikirkan kembali apa yang
sempat melintas dalam kepalaku barusan. Berangkat ala putri
raja? Idiot sekali!

Aku memang Putri Mahkota di kerajaan ini! Sialan!

...

Aku berhasil mencapai kelasku tepat waktu!!

Aku duduk terengah dibangkuku, menyandarkan dagu diatas


meja. Mataku melirik pada arloji yang melingkar manis
dipergelangan tanganku. Kulihat jam masih menunjukkan pukul
07.00 tepat. Aku menghela nafas panjang, lega akhirnya aku
sampai di kelas pada waktunya. Beruntung kali ini aku tak
terlambat, kalau terlambat. Beuh! Aku sudah tak bisa bayangkan
bagaimana rupa ragaku nantinya. Kalaupun bisa lolos dari patroli
guru kesiswaan, aku tak yakin bisa lebih cepat sampai di kelas
daripada guru yang akan mengajar pada pelajaran pertama.
Apalagi ini hari senin. Pelajaran pertama diajar oleh Sooman
32 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
soengsaenim. Guru matematika sekaligus wali kelasku yang
terkenal killer.

Pernah sekali aku terlambat datang tepat saat pelajarannya baru


dimulai, soengsaenim godzilla –begitulah aku menyebutnya
karna aku sudah membencinya dari lubuk hatiku paling
terdalam.- itu memergokiku yang tengah mencoba mengendap
masuk kekelas lewat pintu belakang yang saat itu terbuka
sedikit. Aku yang merangkak diantara meja-meja dikejutkan
oleh sebuah wajah tua penuh kerutan yang sangat jelek! Yaps,
siapa lagi kalau bukan si Sooman tua. Ketahuan terlambat dan
hendak mengendap masuk seperti itu aku segera saja kena
hukuman berdiri di lorong kelas selama pelajarannya. Dan
terakhir, pulang sekolahnya aku harus mengepel sepanjang
koridor sekolah! Catat itu! Sepanjang lantai koridor sekolah yang
jumlahnya ada empat tingkat!!

Tentu saja sepulang sekolah, sesampainya di istana kuhabiskan


hariku dengan meminta seluruh pelayanku untuk memijit
punggungku yang rasanya encok mendadak.

Huh! Benar-benar pengalaman paling nista, deh!

Kreeek~

Pintu ruang kelas bagian depan bergeser terbuka, terlihat si


Godzilla uh, maksudku Sooman songsaenim memasuki kelas
bersama bukubuku tebal matematikanya yang sudah lusuh.
Jatuh dengan suara gedebuk tak pelan diatas meja. Aku melirik
bangku kedua sahabatku yang duduk dipojok berlawanan dari
bangkuku.

33 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Ah, sial sekali tahun ajaranku kali ini. Harus duduk berjauhan
dari dua sahabatku. Imbasnya, aku jadi susah sekali untuk
menyapa mereka setiap harinya. Seperti hari ini, karna hampir
terlambat, mereka sudah keburu duduk dibangku masing-
masing. Dan aku juga tak mungkin bisa menyapa mereka dari
tempat dudukku. Lupakan rencana dengan menyapa mereka
sambil berdiri diatas bangku, lalu melambai lebay sambil
tertawa lebar. Bisa-bisa aku dicap sebagai gadis periang sinting
oleh seluruh sekolah.

Karna terlarut dalam lamunanku, aku sampai melupakan seorang


siswa yang keliatannya baru pindah ke sekolahku, mengekor
dibelakang tubuh gempal si Godzilla. Aku kemudian menoleh
menatap kedepan kelas. Dan setelah melihat sendiri dengan
mata kepalaku apa yang ada didepan kelas saat itu. Aku tak bisa
mencegah dua bola mataku yang hampir keluar dari rongganya.
Kugebrak mejaku dengan keras, tanpa sadar menunjuk siswa
baru tersebut dengan wajah histeris yang sangat kentara.
Spontan, seluruh kelas menatapku dengan pandangan tak dapat
diartikan.

“K-KAU?!!! APA YANG KAU LAKUKAN DISINI??!!!!” Refleks aku


berteriak histeris pada wajah yang menyeringai menyebalkan
dihadapanku itu. Sudah tak kupedulikan tatapan garang dari
Godzilla jejadian dari mejanya. Kulihat siswa baru tersebut
memperlebar seringainya, entah mengapa mendadak seluruh
siswi di kelas itu riuh seketika. Aku jadi ingin semakin mencabik
wajahnya.

“Halo, princess.” Ia menyapaku dengan gaya yang sangat


menyebalkan. Lantas kukepalkan tinjuku, bertahan agar tak
34 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
mengarahkannya ke wajah lelaki itu. Atau aku akan dapat
masalah lebih dari ini.

“Ehm, Nona Seo Joo Hyun. Bisa kau kembali duduk


ketempatmu?” Kudengar Godzilla soengsaenim menegurku. Aku
lantas duduk dibangkuku dengan hati dongkol luar biasa
menatap wajah paling menyebalkan sedunia itu.

“Baik silakan perkenalkan namamu, siswa baru.”

Siswa itu lantas berdehem, dan sepertinya seluruh siswi minus


diriku balas berdehem kecil dengan wajah merona. Aku
mendengus, menyatakan kalau mereka semua katarak. Apa yang
bagusnya dari lelaki menyebalkan itu?

“Annyeong haseyo. Naeneun Cho Kyuhyun imnida, kenalan dekat


oleh Nona Seo Joo Hyun. Mohon bantuannya, chingudeul.”

Padahal kudengar Cho Kyuhyun a.k.a kulit pucat sialan itu sudah
lulus akademi, dan dengan menyombongkan diri berkata bahwa
ia adalah lulusan terbaik semalam. Tapi apa yang dilakukannya
sekarang? Masuk ke sekolah, dan sialnya belajar di kelas yang
sama denganku dan mengaku sebagai siswa baru SMA? Argh!
Kenapa tak ada satupun guru yang sadar kalau lelaki itu sudah
cukup tua untuk belajar kembali ke SMA? Apa mereka sudah di
santet si kulit pucat itu?

Entahlah, aku sudah tak mampu memikirkan alasan yang lebih


logis lagi kenapa lelaki yang paling ingin kuhindari di dunia itu
sekarang sudah menjadi teman sekelas yang paling kubenci.
Yang kutahu, saat Godzilla soengsaenim menyuruhnya untuk
memilih tempat duduk. Kulit pucat sialan itu memilih duduk
35 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
dibangku tepat disampingku, kemudian berbisik pelan saat
dengan sengaja mendekat kearah telingaku.

‘Saya datang untuk menjalankan tugas saya sebagai bodyguard,


princess. Jangan lupa, anda masih dalam masa hukuman. Anda
tidak sedang melupakan taruhan kita, kan?’

Ah, jiinja!! Aku benar-benar ingin menonjok wajahnya sampai


penyok sekarang juga!!

Kyuhyun melirik bangku disebelahnya, terlihat Seohyun yang


duduk dengan wajah kusut. Sedang menjatuhkan beberapa
bendanya kebawah meja, membuat suara jatuh yang tak pelan.
Sooman soengsaenim yang hendak menjelaskan didepan sana
melirik tajam gadis itu, tapi Seohyun seakan tak paham. Hanya
mendengus jengkel sepanjang yang didengar oleh lelaki itu, lalu
menjatuhkan benda lagi entah apa itu dengan gaduh.

“Baiklah, buka buku cetak kalian halaman empat puluh lima.


Dan tolong jangan menjatuhkan benda-bendamu lagi Nona
Seohyun. Aku akan menjelaskan materi sekarang juga.”

Aku melongo, seakan melakukan gerakan slow motion. Mulutku


mangap-mangap tak jelas, baru kemudian akhirnya duduk
dengan tenang sesuai dengan teguran Godzilla. Yang seakan
menembak dengan tepat kesalahanku. Yeah, aku juga tak
menyangkal kalau aku sudah berbuat gaduh dengan sengaja.
Lantaran mood-ku yang hancur dengan sempurna karna siswa
baru disebelahku yang ternyata adalah asisten, pelayan,
sekaligus bodyguardku yang paling menyebalkan. Cho Kyuhyun.
36 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Aku baru saja hendak membuka lembaran buku cetakku, ketika
kemudian buku tersebut direbut oleh seseorang disebelahku
dengan cepat. Aku menoleh, kemudian mendelik tajam pada
Kyuhyun yang menatapku jenaka. Sambil membuka buku cetak
yang dirampasnya dariku. Kucoba menjangkau buku cetak
tersebut, mencoba merampas kembali milikku darinya. Tapi ia
dengan cepat mampu menghindari jangkauan tanganku.

Sialan, dia mempermainkanku sekarang uh!

“SEO JOO HYUN!!!”

Suara menggelegar dari Sooman soengsaenim memanggil nama


gadis itu murka. Lantas Seohyun menoleh dengan horror,
kemudian duduk diam kembali dibangkunya. Tapi sebenarnya
masalah belum selesai hanya dengan ia duduk kembali
dibangkunya.

“Mana buku cetakmu?!!” Godzilla itu bertanya padaku dengan


suara menggelegar, seluruh kelas minus Kyuhyun sepertinya
gemetar dibangku masing-masing. Aku tak tahan melihat wajah
jeleknya yang berkedut-kedut marah, lebih parah dari
kemurkaan si nenek sihir rupanya-Ibu permaisuri maksudku.

“B-buku saya dirampas K-Kyuhyun.” Aku menjawab tergagap,


mencoba menahan lututku yang hendak gemetar hebat dibawah
meja.

“JANGAN BANYAK ALASAN!!! BERDIRI DENGAN SATU KAKI DI


KORIDOR KELAS HINGGA PELAJARANKU BERAKHIR!!!!”

37 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Bodoh, bodoh, bodoh. Aku memaki Kyuhyun yang mengambil
buku cetakku, serta si Godzilla yang menghukumku tanpa bukti
yang kuat, padahal aku sudah mengatakannya dengan jujur. Tapi
saat in, kuputuskan untuk bersikap bijak. Karna lebih
menyayangi nyawaku yang tinggal satu-satunya, kupasrahkan
ragaku ini untuk menjadi penunggu koridor.

Yeah, setidaknya lebih baik daripada menantang Godzilla iblis


yang sedang ngamuk. Hiii~ menyeramkan~

Kulangkahkan kaki ini keluar dari ruang kelas dengan hati berat,
melirik sedih pada kedua sahabatku yang balas memandangku
penuh prihatin. Mataku berkaca-kaca. Lalu kualihkan pandangan
pada Kyuhyun yang duduk santai sembari membuka-buka
halaman buku cetak rampasannya. Aku menggeram kesal,
hendak kembali berbalik dan memukulinya habis-habisan
sekarang juga, apalagi melihat sikapnya yang acuh. Sial,
bodyguard apanya dia itu?!! Justru dia yang mencelakakan
nyawaku yang tengah berada diujung tanduk ini! Tak sengaja
aku melirik si Godzilla, yang mendengus marah menatapku.

Dengan langkah terburu-buru, segera saja kututup pintu geser


kelas itu. Lalu menghela nafas panjang. Kuangkat satu kakiku,
lalu mulai berdiri diambang pintu tepat di koridor yang sangat
sepi itu. Karna siswa-siswi lain pasti masih belajar di kelas
masing-masing. Bukannya terjebak dihukum berdiri dengan satu
kaki sepertiku.

Uh, kenapa hidupku sangat ironis?! Batinku menjerit pilu. Hei,


hei. Sejak kapan aku jadi semelankolis ini? Argh, sialan! Ini
semua garagara kulit pucat itu!

38 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Mengingatnya kembali membuatku emosi, kukepalkan kedua
tanganku yang menjaga keseimbangan. Kesal juga jika
mengingat kejadian tadi, padahal lelaki itu adalah asisten,
pelayan sekaligus bodyguard. Tapi kenapa sikapnya menyebalkan
sekali?

“Argh~ Akan kubunuh dia 100 kali lipat!! Dasar kulit pucat
sialan!!”

...

Sunny dan Sungmin, sepasang kekasih yang menjadi dua sahabat


Seohyun itu memandangi wajah gadis tersebut sambil melongo
bersama. Tak biasanya mereka menemukan Seohyun makan
tanpa semangat seperti itu. Apalagi siswa baru yang baru pagi
tadi masuk dengan seenak jidatnya duduk dalam koloni mereka,
seakan mengekor Seohyun yang wajahnya makin kusut saja. Kini,
makan siang empat orang yang menyuap bento mereka larut
dalam keheningan sesaat. Sunny dan Sungmin saling melirik, lalu
melemparkan tatapan pada dua wajah dihadapan mereka.
Seohyun dan Kyuhyun. Sepasang kekasih itu kemudian
mengangguk. Dengan tiba-tiba Sunny menggebrak keras meja
tempat mereka semua duduk menikmati makan.

Seohyun yang kaget gemetar ketakutan di kursinya, sementara


Kyuhyun hampir tersedak, batuk dengan keras lalu cepat-cepat
menelan kunyahannya yang belum sempurna. Keduanya
kemudian menatap Sunny berang, dan ketiganya terlibat dalam
adu pandang yang sengit. Sungmin yang bersedekap memandangi
ketiganya kemudian berdehem, mencoba menengahi sahabat,
kekasih, serta lelaki sok kenal disebrangnya.

39 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
“Baik, baik. Biar kuluruskan masalah disini, anak muda.”
Sungmin berkata dengan percaya diri.

Pukk~

Bersamaan Seohyun dan Kyuhyun menimpuk kepala lelaki itu


dengan kamus setebal 10 senti yang tadi nangkring dipojok
meja. Tentu saja mereka berdua tak terima disebut anak muda
oleh Sungmin, apalagi Kyuhyun. Yang nyatanya jauh diatas
Sungmin, bahkan sudah lulus akademi. Sungmin meringis, lalu
cepat-cepat memeluk tubuh Sunny, sang kekasih yang kemudian
mengusap-usap kepalanya yang terasa panas.

“Tidak perlu sekasar itu juga, kali?!!” Sungmin mendengus


menatap Seohyun dan Kyuhyun yang seakan bermuka tak peduli.
Lelaki itu kemudian menggelengkan kepalanya, merasa aneh
dengan sikap kasar sahabatnya yang belum pernah sekalipun
didapatnya itu. Huh, padahal setahunya Seohyun adalah gadis
periang yang bersemangat.

“Aku tak ingin mencampuri urusan kalian, tapi melihat Seohyun-


ah yang kelihatannya mulai berubah semenjak kedatanganmu!”
Sunny berseru kasar, kemudian menunjuk tepat didepan hidung
Kyuhyun, lelaki itu mengerjapkan matanya bingung. Sebelum
kemudian bergumam ‘Aku?’ dengan nada sok polos, dimata
Seohyun.

“Ya, kau! Ada hubungan apa kalian berdua, hah?!! Seperti saling
mengenal saja.” Sungmin kemudian menyahut tegas dari sebelah
Sunny, ia memandangi raut kaku diwajah Kyuhyun dan ekspresi
sebal diwajah Seohyun.

40 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
“Kalian pacaran, ya?” Sunny bertanya dengan nada polos.

Pukk~

Satu kali lagi kamus setebal 10 senti itu menimpuk ke kepala


Sunny, ketika sebelumnya sudah mendarat halus dikepala
kekasihnya. Gadis itu meringis, matanya berkaca-kaca menatap
Seohyun dan Kyuhyun yang mendengus jengkel sambil kemudian
bersedekap dan memalingkan wajah masing-masing kearah yang
saling berlawanan. Seketika Sungmin mendapat pencerahan,
lelaki itu kemudian ber’oh’ ria, lalu membisiki telinga Sunny
yang kemudian ikut ber’oh’ panjang.

Sepasang kekasih itu kemudian menatap ragu-ragu pada Seohyun


dan Kyuhyun, yang balas mendelik tajam. Seohyun melirik
sedikit Kyuhyun, dan ternyata lelaki itu juga tengah meliriknya.
Mendapati masing-masing saling tertangkap basah tengah
melirik, keduanya kemudian mendecih keras lalu memalingkan
wajah kearah yang berlawanan, sambil menyilangkan tangan
didepan dada tinggi-tinggi, memasang pose seangkuh mungkin.
Sunny dan Sungmin yang menatap pertengkaran kecil keduanya
itu cengo ditempat, tiba-tiba saja keduanya sangat yakin lalu
mengangguk sambil bertatapan. Kemudian beralih pada wajah
Seohyun dan Kyuhyun yang balas menatap mereka penasaran.

“Kalian pasangan kekasih yang sedang bertengkar karna sedang


hamil di luar nikah, ya?”

Krik

Krik

41 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Krik

Krik

“Bukan begitu, bodoh!!!” Dan kemudian Seohyun dan Kyuhyun


tak mampu menahan ledakan emosi mereka lagi. Perempatan
siku-siku lantas nemplok dengan santainya dijidat kedua anak
manusia yang dikira sepasang kekasih itu.

Dan akhirnya, bel pertanda waktu istirahat berakhir berbunyi.


Mengakhiri intograsi yang dilakukan Sunny dan Sungmin pada
Seohyun dan Kyuhyun, yang hanya berakhir dengan kerusuhan
semata. Sementara pasangan Putri Mahkota dan Pelayan itu tak
bisa menahan emosi mereka yang meledak-ledak, hampir saja
mengeroyok habis-habisan Sunny dan Sungmin yang cengengesan
tak berdaya.

Dikira sepasang kekasih yang sedang hamil diluar nikah? Cih,


bertemanpun tidak!! Siapa juga yang mau menjadi kekasih rival
abadi sehidup semati hingga liang kubur itu?! Sialan!!

...

Uh, sial!! Gara-gara si kulit pucat sialan yang tiba-tiba merusak


hari di sekolahku sebagai gadis biasa, aku jadi melampiaskan
kekesalanku pada dua sahabatku. Hah, padahal hari ini aku
rencananya ingin bermain bersama mereka, bukannya diam
penuh emosi seperti ini. Argh, aku jadi tambah membencinya!!!

Aku menghela nafas, sudah tak ada gunanya aku kesal pada
lelaki itu. Sudah keburu kutumpahkan seluruh emosiku pada
Sunny dan Sungmin. Mungkin besok aku akan meminta maaf
42 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
pada keduanya, mereka pasti akan mengerti, pikirku. Lagipula
aku tak dapat menjelaskan mengenai hubunganku sebenarnya
dengan Kyuhyun. Aku tak mungkin benar-benar mengatakan
pada mereka bahwa aku seorang Putri, bukan? Dan Kyuhyun
datang menjagaku sebagai bodyguard, meski yang dilakukannya
justru hal yang sebaliknya. Menyebalkan. Bisa-bisa kehidupan
sekolahku yang biasa-biasa saja berubah menjadi luar biasa.
Cukup di istana kurasakan penderitaan itu!

“Ne, Seohyun-ah.”

Aku mendongak usai terlarut dalam pikiranku, kulihat Sungmin


dan Sunny sudah berdiri didepanku dengan raut wajah tak dapat
diartikan. Kutatap mata mereka yang seakan mencemaskanku.

“Maafkan perkataan kami soal yang tadi.” Sunny berkata penuh


penyesalan, disambut anggukan oleh Sungmin. Aku terdiam
sebentar, kemudian tersenyum kecil. Menghela nafas pendek
penuh kelegaan. Syukurlah, sepertinya mereka mengerti bahwa
aku tak ingin memperpanjang masalah ini lagi.

“Tak apa, lagipula aku juga punya beberapa hal yang tak dapat
kujelaskan sampai aku siap nanti. Aku memaafkan kalian, dan
juga maafkan sikap kasarku tadi, ne? Aku terbawa emosi.
Kuharap kita masih bisa bersahabat.” Aku berkata penuh
kelegaan, menatap senyum penuh pengertian dari Sunny dan
Sungmin.

Terima kasih. Mereka memang benar-benar sahabatku. Terima


kasih sudah mau mengerti dan menunggu, hingga saatnya nanti
aku siap. Aku akan bilang sendiri identitasku yang asli, sampai
saat ini dulu. Aku hanya berharap dapat bersahabat baik dengan
43 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
mereka sebagai sosokku yang biasa, bukan sebagai Putri
mahkota yang mencolok.

Aku bangkit dari tempat dudukku, kemudian mengucapkan


kalimat aku pulang dulu pada keduanya. Yang dibalas dengan
lambaian singkat dari mereka. Kulirik Kyuhyun yang berdiri
didepan mejanya, tepat disampingku. Aku ingin tak peduli, tapi
tak bisa. Bagaimanapun juga lelaki itu bertanggung jawab atas
diriku, aku tak ingin membuat masalah lagi. Sudah cukup lelaki
itu membuat rentetan masalah dengan kedua sahabatku,
sebaiknya ia kujauhkan dari kehidupan gadis biasaku di sekolah.
tapi sepertinya laki-laki itu tak akan mau, bisa dibilang tak akan
menyerah.

“Kyu, ayo kita pulang.”

Kyuhyun menahan nafasnya saat Seohyun memanggil namanya


untuk yang pertama kalinya. Meski hanya bagian suku
pertamanya saja, Kyuhyun tetap dibuat tersenyum
mendengarnya. Ia kemudian merasa bersalah atas segala hal
yang ia kacaukan hari ini. Sebelum melangkah untuk mengekori
Seohyun, lebih dulu ia membungkuk penuh hormat pada Sunny
dan Sungmin yang dibuat kebingungan. Bagaimanapun juga
mereka adalah dua sahabat Nona majikannya yang mau mengerti
posisi gadis itu, dan Kyuhyun selaku sebagai pelayan pribadinya
sangat berterima kasih akan hal itu.

“Gomawo atas perhatian dan pengertian kalian.”

Hanya sebaris kalimat singkat, lalu kemudian Kyuhyun


melangkah keluar kelas mengekori langkah Seohyun untuk

44 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
segera pulang menuju istana. Sunny dan Sungmin masih terdiam
ditempat mereka. Lalu kemudian berpandangan.

“Jangan-jangan.”

“Mereka adalah sepasang kekasih yang tinggal bersama dan


sekarang sedang bertengkar hebat!!”

Dan satu kesalahpahaman yang tidak diperlukan kembali


memenuhi kepala sepasang kekasih tersebut. Bagaimanapun
juga semua orang pasti juga akan memikirkan hal yang sama
ketika melihat kesungguhan tersembunyi dibalik mata Kyuhyun
dan Seohyun.

Asih, kenapa keduanya misterius sekali, ne? Salahnya sekarang


mereka sangat penasaran dengan hubungan kedua orang yang
tak disangka itu.

“Which What Menu You Want, Princess?”

-Cho Kyuhyun-

***

45 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Chapter 3

***

-Menu 3:”Sweet Night.”-

***

Sudah dua tahun berlalu, semenjak sistem kerajaan di Korea


Selatan dipulihkan. Orang-orang yang berada dalam silsilah
bangsawan kemudian dikumpulkan dalam istana, dan memimpin
kerajaan. Salah seorangnya adalah Ayahku, Seo Ji Hwa. Yang
merupakan keturunan langsung dari pendiri kerajaan masa
Joseon dulu. Hanya selang beberapa bulan saja, Ayah meninggal
dunia karna sakit keras. Ketidak adaan saudara kandung dari
Ayah, membuat Ibu naik tahta memimpin kerajaan. Terjebak
dalam gelar Permaisuri yang kemudian disandangnya. Dan aku.
Sebagai keturunan langsung dari Ayah, yang juga masuk dalam
silsilah.

Kemudian terjebak menjadi Putri Mahkota di dalam istana, yang


bagai mengurungku dalam sangkar emasnya. Berlimpah
kemewahan, tapi sendirian dan kesepian. Menyedihkan.

Aku terbangung seketika dari tidur siangku, ketika jam weker


yang kuletakkan disamping ranjangku berbunyi heboh. Aku tak
lekas mematikannya, tetapi memilih untuk bergumam tak jelas
lebih dulu.

46 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Kemudian meregangkan tubuhku, baru kemudian duduk diatas
ranjangku dan mematikan benda yang bergetar gaduh diatas
meja kecil disisiku itu.

Aku menguap lebar-lebar, seluas yang kubisa.

Pukk~

Mulutku dipukul pelan oleh seseorang, lantas aku menegakkan


diri. Menemukan Kyuhyun yang bersandar di dinding kamarku
usai memukul bibirku tadi. Seketika moodku berubah menjadi
jelek, aku mendelik kesal padanya. Baru bangun tidur siang dan
segera disuguhi si kulit pucat sialan sungguh membuatku muak.

“Apa-apaan kau?! Huh, dasar tak sopan!!” Aku bersungut-sungut


kesal, turun dari ranjangku. Kemudian melangkah terseok.

“Justru princess yang bersikap tak sopan, menguap lebar seperti


itu bukan kebiasaan yang sopan.” Aku mendelik mendengar
balasan bernada santainya.

Uh, sial! Mulut tajamnya berkata benar.

Kuabaikan perkataannya, aku masih terlalu malas untuk beradu


mulut dengannya bangun tidur siang ini. Tapi kuberikan delikan
membunuh terbaik yang kupunya padanya. Toh, lagipula
beberapa hari Kyuhyun berkerja padaku aku mulai terbiasa
dengan teguran menusuknya yang bikin sakit hati. Terakhir kali
ia menegurku tiga hari yang lalu, segera saja kudorong tubuhnya
ke kolam istana saking kesalnya. Mati saja sekalian! Begitu
teriakku kemarin. Aku jadi ingin terkekeh sendiri mengingatnya.

47 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Aku kemudian melangkah menuju kamar mandi. Tapi kemudian
lelaki sialan itu berteriak nyaring.

“Jangan lupa kelas tambahan sore ini, princess!!”

Buakk~

Kututup pintu kamar mandi keras-keras, mengabaikan


seruannya. Masa bodoh dengan kelas tambahan itu, pikirku
enteng lalu mulai mandi dan menyegarkan diri.

...

Aku menegakkan diri menatap cermin yang memantulkan


refleksi diriku. Baru saja aku keluar dari kamar mandi tadi, dua
orang pelayan segera menyambutku dengan beberapa potongan
pakaian. Aku menolak untuk memakainya, tapi mereka tetap
gigih dalam pendiriannya. Akhirnya, setelah pergumulan
melelahkan, diselingi dengan kejar-kejaran disekeliling ranjang,
aku kalah telak. Jumlah mereka yang ada dua orang berhasil
memerangkapku kemudian memasangkan dengan paksa tiap
lembar potongan pakaian itu.

Sebuah mini dress berwarna pink pastel, dipadu dengan blazer


berwarna peach. Aku menarik nafas panjang. Menyerah. Toh
lagipula pilihan mereka lumayan juga.

Kulihat keduanya sudah siap dengan kotak make-up, sepertinya


hendak mendandaniku lagi. Aku menggeleng keras saat mereka
menatapku, menyilangkan dua tanganku didepan dada, lalu
merenggut sebal. Sudah kusiapkan tendangan terbaikku jika
mereka memang bersikeras untuk mendandaniku. Huh, aku
48 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
paling tidak suka didandani dan memakai make-up! Memakai
mini dress seperti ini saja sudah mengorbankan setengah harga
diriku!

Dan rupanya dua pelayan itu sudah terlalu lelah dengan


kejarkejaran sebelumnya, akhirnya mereka menyerah untuk
memaksaku didandani. Keduanya kemudian keluar setelah
kudorong mereka dari ambang pintu. Kukunci segera pintu
kamarku, lalu kemudian menegakkan diri didepan cermin.

Kuraih sebuah gelang rambut dari kotak make-up tersebut,


kemudian mengucir kuda rambutku yang panjang sepunggung
itu. Lalu memakai dua buah penjepit rambut untuk
menyingkirkan poni dari pandanganku.

Selesai.

Hasil yang sempurna. Aku menatap bangga pada wajahku yang


tak berias dengan gaya rambut kasual kesukaanku. Hahaha. Aku
tertawa dalam hati. Si nenek sihir pasti akan langsung mati
berdiri jika dia melihat gayaku sekarang.

Aku menunduk, mencari alas kaki yang sesuai. Tak kutemukan


satupun yang sesuai dengan yang dibawa oleh pelayan tadi.
Hanya ada jejeran high hells berbagai macam ukuran. Aku
bergidik menatapnya, tak bisa bayangkan bagaimana pegalnya
nanti kakiku saat memakainya. Kulempar semua sepatu tinggi
menyebalkan tadi kekolong ranjangku. Lalu meraih sebuah kotak
dibawah meja kecil disebelahnya. Sebuah sepatu kets yang biasa
kupakai olahraga saat disekolah.

49 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Senyumku melebar, dengan antusias kupakai sepatu tersebut.
Kemudian mencoba melangkah dengan ringan, beberapa kali
mencoba melompat-lompat tanpa beban. Sempurna. Alas kaki
paling nyaman sudah kudapatkan sekarang. Tapi kemudian aku
tersadar. Ketika aku melompat, celana dalamku hampir
tersingkap. Kugasak sesuatu dari lemariku, mencoba mencari
celana yang pas untuk menutupinya. Celana training olahraga
menjadi pilihanku.

Aku kemudian memakainya, celana training olahraga yang


berpadu sempurna dengan sapatu kets putih. Aku terkekeh
menatap pantulan diriku di cermin. Jika ditelisik lebih dalam,
gayaku dari kaki sampai lutut persis seperti orang yang akan lari
marathon tujuh keliling. Tapi gaya dari paha keatas seperti gadis
tomboy yang hendak kencan.

Yaps, penampilan putri rock n’ roll seperti yang kuinginkan


sudah sempurna. Sekarang waktunya beraksi!!

Jangan lupakan rencanaku hendak bolos dari pelajaran sore ini.


Terima kasih untuk si kulit pucat sialan yang mengingatkanku
jadwalnya hari ini. Sehingga aku punya waktu untuk kabur dari
istana.

This show time! Waktunya untuk menyelinap keluar dari sangkar


emas yang membosankan ini!!
...

Aku menunduk, bersembunyi dibalik sebuah pohon momoji yang


tertanam kokoh ditaman istana. Kulirik barisan penjaga yang
melintas tanpa curiga. Aku mengerutkan alis, menatap gerbang
selatan yang dijaga penuh oleh barisan penjaga berkuda. Aku
50 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
bergidik segera, tak bisa bayangkan bagaimana caraku untuk
melewatinya.

“Aish, mereka tak bisa kukelabui dengan trik yang sama lagi.”
Aku bergumam pelan pada diriku sendiri, mengingat-ingat
rencana kaburku dari istana beberapa hari yang lalu. Rencana
yang hampir berhasil, namun gagal total oleh si kulit pucat
sialan yang kemudian menyeretku masuk kembali. Aku menarik
nafas panjang, otakku masih terlalu buntu untuk memikirkan
rencana baru. Tapi aku juga tak ingin menghabiskan waktu
dengan pelajaran tambahan yang menyebalkan di sore hari
cerah begini.

“Tentu saja anda tidak bisa kabur lagi.”

Aku terlonjak dari tempat persembunyianku, sangat kaget ketika


suara itu tiba-tiba menyeruak dari sampingku. Tanpa pikir
panjang kutendang kepala yang berada tepat disisiku itu.

Hap~

Tapi tendanganku berhasil sosok itu hindari, dengan cepat ia


justru mampu menangkap kakiku yang melayang bebas.
Menahannya dengan cengkraman satu tangan yang kuat. Alisku
bertaut sebal menatap wajah sosok yang balas memandangku
dengan senyum menyebalkannya.

Si kulit pucat sialan! Sekali lagi berhasil menemukan


persembunyianku dengan misterius!

51 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
“K-Kau?!” Aku menunjuk hidungnya dengan garang, hampir ingin
memencet hidungnya itu hingga pesek. Tapi segera ditepis lelaki
itu dengan cepat. Sialan!

“Kenapa kau bisa menemukanku lagi, hah?!!” Aku berteriak


keras didepan wajahnya, kutendang-tendang kakiku dengan
ganas agar ia melepaskan cengkramannya dari kaki kananku.
Tapi ia justru semakin memperkuat cengkramannya dikakiku. Ia
tak menjawab pertanyaanku. Aku semakin curiga dengan
kemisteriusannya yang sama menyebalkannya itu.

“Kau?! Jangan-jangan kau adalah alien tak berguna yang jatuh


ke bumi dari pesawat UFO-mu. Lalu mendatangi si nenek sihir
Ibuku yang bodoh lalu memanfaatkannya untuk pura-pura
bekerja padanya, lalu datang padaku dan berpura-pura
melayaniku tapi sebenarnya hanya untuk bemain-main dengan
membuatku kesal dan menambah jumlah keriput dipipiku selama
kau menunggu UFO-mu datang menjemput, benar begitu
kan?!!!” Aku menduga-duga seluruh kemisteriusannya,
menatapnya penuh selidik dari ujung jempol hingga ujung
ketombe dirambutnya.

Kyuhyun menatap sweatdrop Seohyun, mengabaikan perempatan


siku-siku kekesalan yang kemudian nemplok didahinya. Saking
kesalnya dengan dugaan tak berdasar bin ngawur yang dibuat
oleh gadis itu. Bahkan Kyuhyun yakin seyakin-yakinnya kalau sisa
rambut Einstein akan rontok seketika mendengar hipotesis kacau
Seohyun.

Lantas saja Kyuhyun menyentil keras dahi gadis itu, menatapnya


dengan tatapan tajam yang tak pernah lepas pada gadis itu.

52 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
“Fantasi liar anda cukup menakutkan untuk dibiarkan lepas
kendali begitu saja. Jangan mengarang tuduhan sejelek itu,
kerajaan bisa hancur dalam dua jam jika dipimpin oleh putri
mahkota yang berpikiran kacau seperti anda.” Kyuhyun
mendengus menatap Seohyun. Gadis itu meringis, kemudian
balas mendelik tajam pada Kyuhyun yang tak kalah melototnya.
“Huh! Rambut saya bisa rontok semua untuk memperbaiki pola
pikir anda yang sudah kelewat salah itu.” Kyuhyun mendengus,
pura-pura berkata dengan kesal. Tapi Seohyun menanggapinya
serius, gadis itu balas melotot padanya.

Kyuhyun melirik pakaian yang gadis itu kenakan, kemudian


menggeleng penuh prihatin. Kali ini Seohyun benar-benar
kelewatan. Ia bisa dihukum pancung oleh Ibu Permaisuri jika
ketahuan membiarkan gadis tersebut berpakaian seenaknya
seperti itu.

Kyuhyun kembali menarik kedua kaki Seohyun, kali ini menahan


tubuh gadis itu agar tak berusaha melepas cengkraman
tangannya. Dengan paksa, ia melepaskan celana training
olahraga yang dipakai gadis itu. Lantas saja Seohyun dibuat
kaget, ingat jika celana tersebut lepas ia hanya tersisa memakai
mini dress dengan celana dalam. Seohyun berontak dengan
ganas.

“Bodoh! Bodoh! Bodoh! Aku bisa melepasnya sendiri! Jangan


lakukan itu, Hei Mesum! Aku akan membunuhmu jika celananya
lepas!!” Aku berontak dengan keras, menggertakan gigiku
dengan frustasi. Tak berani bayangkan apa yang akan terjadi
setelah ini.

53 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
“Sudah lepas.” Kyuhyun berkata santai setelah melepaskan
celana training itu tanpa membuat rok mini dress gadis itu
tersingkap. Lantas lelaki itu kemudian menegakkan diri,
mengernyit menatap Seohyun yang tiba-tiba diam saja
memandangi celananya yang telah terlepas.

“BODOH SEKALI KAU ALIEN MESUM BERKULIT PUCAT


SIALAN!!!!!”

Dan Seohyun kemudian berteriak sangat keras, melepaskan


kedua sepatu ketsnya. Lalu menerjang dengan cepat tubuh
Kyuhyun. Menimpuk bagian tubuh mana saja yang dapat
dijangkau oleh Seohyun.

Seohyun dengan kalap benar-benar menghajar lelaki itu


habishabisan. Sepertinya Kyuhyun baru mendapatkan
pelajarannya.

Pelajaran pertama: Jangan pernah main-main dengan harga diri


seorang wanita. Jangan pernah! Atau kau berakhir babak belur,
meskipun kau hanya berusaha membuatnya lebih sopan dengan
melepaskan celana olahraganya yang lusuh.

Wanita itu sebenarnya binatang liar!

...

Pelajaran tambahan di sore hari memang benar-benar tidak


terlaksana sesuai dengan rencana Seohyun, diluar dugaan.

54 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Disebabkan Kyuhyun yang kini berdiri disebelahnya dengan
wajah hampir babak belur bekas hajaran brutalnya beberapa
waktu yang lalu.

Aku menghela nafas panjang, prihatin juga menatap fisiknya


yang jadi semakin menyedihkan. Kuhampiri lelaki itu, kemudian
duduk disebelahnya. Menyerahkan sebuah sapu tangan yang
telah direndam dengan air hangat, menyuruhnya untuk
membasuk kedua lebam diwajahnya tersebut.

Walaupun aku cukup lega akhirnya dapat membalas rasa


frustasiku selama ini, tapi setidaknya aku masih punya sekeping
rasa iba padanya. Walaupun tak secara langsung kuakui, tapi
selama ini kusadari kalau Kyuhyun mengajariku agar menjadi
Putri yang disiplin. Agar kelak mampu mempimpin kerajaan
dengan baik.

“Pakailah, dan maaf untuk yang tadi.” Aku bergumam pelan


disebelahnya, menolak untuk menatapnya. Aku pasti tampak
jahat dimatanya. Uh, kenapa aku jadi merasa bersalah begini?

“Hm, saya mengerti. Anda pasti merasa marah akhir-akhir ini.


Dan puncaknya adalah dengan memukuli saya sampai seperti ini.
Hahaha~ “ Kudengar Kyuhyun tertawa kecil disampingku, ia
mengusap luka-lukanya sambil meringis sesekali. Aku
memberanikan diri menatapnya. Kulihat dia balas
memandangku, aku salah tingkah. Tidak biasanya aku tak
merasa kesal saat menatap senyumnya.

Aku baru menyadarinya, kalau Kyuhyun punya wajah tampan


dengan senyum menawan. Mungkin karna ia tersenyum disaat-

55 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
saat tak mengenakan, aku selalu merasa senyumnya
menyebalkan untuk dilihat. Tapi kali ini berbeda, ia tersenyum
tanpa dendam padaku. Ulu hatiku rasanya berdenyut sakit, aku
merasa menjadi orang jahat disini. Aish, ada apa dengan
perasaan ini?

“Setiap orang pasti punya masalah. Hanya bagaimana cara


mereka menghadapi masalah. Princess mungkin merasa
kedudukan anda sebagai sebuah kesalahan dalam hidup anda,
tapi anda harus segera mencari solusi untuk menghadapi
kesalahan tersebut. Bukannya hanya lari dan kabur dari masalah
itu.”

Aku mengangguk. Membenarkan apa yang dikatakan Kyuhyun.


Untuk pertama kalinya aku merasa setuju dengan apa yang
dikatakannya. Kalimatnya, benar-benar seperti mengekspresikan
perasaanku saat ini. Aku benci mengakuinya, tapi kali ini
kehadirannya benar-benar menyadarkanku.

Tanpa sadar aku meneteskan air mata. Aku hendak


mencegahnya, memalingkan wajah dan menahan dengan keras
sudut mataku yang terasa berat. Kyuhyun menoleh padaku,
sekali lagi dengan senyumnya yang kali ini terasa menenangkan.
Untuk pertama kalinya aku menghargai keberadaannya sebagai
pelayanku. Tidak lebih dari menghargai, ini perasaan
membutuhkan. Beban masalah yang selama ini kutanggung,
terasa memuncak. Aku perlu seseorang yang bersedia
mendengarkan masalahku, duduk disisiku, menyokongku yang
hampir terjatuh.

56 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
“Tak ada yang salah dengan menangis, itu adalah bentuk
ekspresi dari perasaan seseorang. Menangis bukan tandanya
rapuh, tapi tandanya anda bangkit dari kerapuhan.”

Dan Cho Kyuhyun ada disini, ada disampingku untuk mendengar


segala keluh dan tangisku. Dengan senyuman dan kalimatnya.
Aku membutuhkannya sekarang, aku membutuhkannya nanti,
dan aku rasa aku akan selalu membutuhkannya.

Selama aku masih terkurung dalam sangkar emas ini. Selama aku
masih terjebak dalam posisi ini.

Pandanganku buram. Sudut mataku telah mencair. Tangisku


pecah, tanpa bisa kucegah. Kuterjang tubuhnya, kemudian
memeluknya erat. Air mata itu masih belum berhenti, bersama
dengan seluruh beban kesedihanku yang belum sirna.

Air mata Seohyun jatuh kepakaian lelaki itu, ia kini


menumpahkan segalanya. Pertama kalinya ia menangis seperti
ini. Ia tak peduli lagi. Meski setelah ini ia akan dianggap sebagai
gadis lemah yang cengeng ia sudah tak peduli lagi. Ia butuh
waktu, untuk meringankan beban dipundaknya. Bersama dengan
aliran liquid hangat yang meluncur halus dari sudut matanya,
dengan tenang jatuh melintasi kedua pipinya. Seohyun masih
terisak tanpa suara.

Tanpa ragu, Kyuhyun balas memeluk gadis itu. Mengusap


belakang kepalanya penuh pengertian.

Dan seketika tangis Seohyun semakin kencang. Ia mengerti apa


yang dibutuhkannya selama ini.

57 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Ia butuh seseorang disampingnya yang bersedia menemaninya
saat menangis, bersedia memeluknya saat terjatuh. Bersedia
menghapus tetes air mata dipipinya dengan lembut, kemudian
tersenyum menenangkan padanya yang masih terisak.

Seperti yang Kyuhyun lakukan saat ini.

...

Aku terbangun mendadak. Saat kurasakan kedua mataku yang


sembab telah mengering. Aku menegakkan diri, menemukan
wajah Kyuhyun yang balas memandangku. Aku tersadar, aku
sebelumnya tertidur usai menangis sore tadi. Dan saat ini aku
masih berada diteras istana.

Aku merona, tak bisa bayangkan posisi tidurku sebelumnya yang


menyandar pada Kyuhyun. Belum lagi apakah ada pekerja lain
yang menemukan kami dalam posisi seperti tadi disini
sebelumnya? Semoga tidak.

“Sudah bangun? Selamat malam, princess.” Aku kemudian


beringsut duduk disebelahnya, Kyuhyun menegakkan diri.
Tersenyum seperti biasa padaku, tapi kini sudah tak terlihat
menyebalkan lagi dimataku.

Aku mendongak, menyadari bahwa tadi ia mengucapkan selamat


malam padaku. Dan kutemukan langit hitam pekat dengan bulan
sabit dan taburan bintang yang bersinar terang diatas. Aku
58 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
terperangah, memikirkan sudah berapa jam kira-kira aku
tertidur.

“Anda tertidur sejak pukul lima sampai pukul delapan.” Kyuhyun


menyahut dari sampingku, seakan membaca pikiranku. Lantas
aku menoleh dengan cepat padanya. Kami bertatapan, aku
mendengus. Dan kemudian bersama-sama tertawa.

Sepertinya Kyuhyun memang bisa membaca pikiranku, atau


seperti itulah setidaknya kemungkinan yang pasti tentang
bagaimana ia bisa menemukanku dengan cepat saat aku
bersembunyi darinya sebelumnya.

“Mau ikut jalan-jalan dengan saya keluar malam ini?”

Tawaku terhenti saat ia kemudian tiba-tiba bertanya padaku


dengan senyuman kecil. Aku terpana, kemudian tanpa pikir
panjang mengangguk.

Jalan-jalan keluar dari istana saat malam hari adalah impianku


sejak lama. Aku tak pernah melakukannya sebelumnya, dan
sepertinya akan menyenangkan. Ya, akan menyenangkan.

...

“Uwaahhh~”

Seohyun tak henti-hentinya berseru kegiangan selama


perjalanan, menatapi hiruk-pikuk keramaian kota di malam hari,
yang diterangi kerlap-kerlip lampu berbagai macam warna dari
gedung-gedung pencakar langit disana. Seohyun celingak-
59 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
celinguk, memperhatikan tiap wajah asing yang ditemuinya
disepanjang jalan. Kemudian sesekali melambai pada mobil-
mobil yang lalu lalang dengan padat. Gadis itu benar-benar
kegirangan, ucapannya tentang ia yang tak pernah jalan-jalan di
kota saat malam hati sepertinya benar.

Terbukti dari tingkahnya yang seperti orang kampung, setiap


saat memekik, lalu menunjuki dengan heboh hal-hal yang
lumrah terlihat saat malam hari. Persis seperti tarzan hutan
baru masuk kota.

Kyuhyun menggeleng prihatin, memijit batang hidungnya yang


mulai berdenyut panas usai mendapati tingkah Seohyun selama
di stasiun bawah tanah tadi. Seohyun adalah gadis paling udik
yang pernah ditemuinya, melupakan gelarnya sebagai Putri
Mahkota kerajaan. Seohyun terus-terusan mengoceh tentang
dirinya yang merindukan bepergian menggunakan kereta bawah
tanah, mengatakan betapa menakjubkannya orang-orang yang
banyak berpergian menggunakan transportasi itu.

Kyuhyun mulai bertanya-tanya, berapakah kira-kira kadar


kecerdasan gadis itu? Padahal sudah tahu kalau kereta bawah
tanah adalah transportasi umum, tentu saja ada banyak orang
yang menggunakannya, kenapa masih saja mengocehkan hal
yang tak berguna itu?

Padahal baru dua tahun, baru dua tahun gadis itu tinggal di
istana, dan menjalani rutinitasnya sebagai Putri Mahkota.

Seohyun tak tahu. Kalau dirinya jauh lebih menderita dalam


waktu yang lama. Tentu saja Kyuhyun tahu bagaimana rasanya

60 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
terkurung dalam istana, apalagi untuk dirinya yang tumbuh
begitu lama dalam lingkungan istana.

Tidak!

Kyuhyun mencoba mengenyahkan seluruh pikirannya tadi. Lelaki


itu kemudian menggeleng kuat-kuat. Melupakan hal yang
dipikirkannya tadi.

Ia tidak boleh mengingatnya. Tidak. Sekarang ia punya identitas


baru, pekerjaan baru, rutinitas baru, dan kehidupan baru.
Kehidupan lamanya, sebaiknya segera simpan dalam-dalam
untuk sementara. Sampai tiba waktu yang paling tepat untuk
mengungkap identitas aslinya. Ya, seharusnya memang begitu.

“Princess.”

Seohyun menoleh, matanya yang berbinar menatap layar datar


diatas sebuah gedung pencakar langit kemudian beralih pada
Kyuhyun.

“Ayo kita ke festival. Saya yakin anda bisa melihat banyak


kembang api disana.”

Seohyun yang mendengarkan dengan seksama perkataan


Kyuhyun kemudian menggagguk antusias, menerima ajakan
Kyuhyun dengan semangat. Matanya yang bundar menatap
berbinar, dengan kilatankilatan berpijar yang penuh antusias.

“Ayo kita pergi!”

Seohyun dan Kyuhyun tanpa sadar bergandengan, ditengah


hirukpikuk keramaian kota di malam hari. Dengan hiasan lampu
61 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
warnawarni menerangi hingga kesudut-sudut jalan yang
terlindung. Denting waktu berjalan dengan sempurna,
mengiringi langkah keduanya yang bergerak kontras.

...

Syuut~

Pijaran bola api bergerak naik keatas langit bersamaan, bersama


dengan suara desingannya yang memecah keramaian kota. Bola
api tersebut kemudian pecah, ketika mencapai langit malam
yang hitam pekat. Berwarna-warni, bersama dengan suara
ledakannya. Kembang api sukses menghiasi langit malam.

“Yeppeo~”

Kyuhyun menoleh, mendengar gumaman pelan dari Seohyun


disebelahnya. Tak biasanya gadis itu tak memekik kegirangan
ketika melihat suatu hal biasa yang dianggapnya menakjubkan,
seperti kembang api misalnya. Padahal gadis itu sebelumnya
sangat antusias, tapi apa memang hanya ini reaksinya? Hanya
bergumam kagum dengan pelan, sembari mendongak menatapi
kembang api yang secara begantian meledak-ledak diatas langit.
Jujur, ia sedikit kecewa dengan ekspresi Seohyun yang santai
seperti itu. Apa kembang apinya tidak berhasil menghibur gadis
itu?

“Kau tidak menyukainya? Kembang apinya?” Kyuhyun secara


terang-terangan menoleh, menatap Seohyun dalam-dalam.
62 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Aku menghela nafas panjang, kemudian menyandarkan daguku
pada besi pagar yang dingin, melirik lelaki yang anehnya kali ini
tak terlihat begitu menyebalkan lagi.

“Aku menyukainya, sangat menyukainya. Itu benar-benar indah.


Hanya saja,”

“Hanya saja?”

Seohyun mendongak sekali lagi, menatap gumpalan asap tipis


yang menandai berakhirnya pertunjukkan kembang api di udara.

“Hanya saja keindahannya dengan cepat berlalu. Padahal si


kembang api sudah bersusah bayah meledakkan diri. Saat
melihatnya aku berpikir. Apa kebahagiaanku di malam ini juga
akan berakhir? Apa begitu aku bangun besok pagi seluruh
keramaian yang kulihat kali ini tak akan pernah kurasakan lagi?
Apa kegirangan ini akan berlalu dalam waktu singkat? Sama
seperti pertunjukkan kembang api. Aku takut, kebahagiaanku
yang terasa indah hanya berlangsung singkat.” Aku mengatakan
apa yang sedang kupikirkan sejak tadi, menjelaskan alasan
mengapa aku tak seantusias sebelumnya. Kalimatku kali ini,
rasanya adalah kalimat terpanjang sepanjang hari ini. Aku jadi
ingin meng-applause diriku sendiri.

Kyuhyun tanpa sepengetahuanku tersenyum kecil, aku terkaget


ketika tiba-tiba ia menggenggam erat kedua tanganku.
Memaksaku untuk mendongak dan menatap wajah tampannya
yang terbias cahaya warna-warni dari lampu. Tanpa diduga,
sebuah departemen store yang berada didekat kami tengah
memutar sebuah lagu. Lagu dengan nada slow dan alunan musik
yang lembut. Aku sedikit banyak mulai terbuai.
63 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
“Anda tahu? Walaupun kembang api punya keindahan yang
dengan cepat berlalu, tapi ingatan Princess akan keindahan itu
akan tetap abadi. Sama seperti kebahagiaan anda malam ini,
walaupun besok akan terjebak dalam istana lagi. Dan
kebahagiaan ini akan berakhir lagi, kenangan anda tentang
malam ini akan menjadi kebahagiaan abadi. Selama anda terus
mengingatnya dalam hati.”

Jujur aku terpana, menerima kalimat demi kalimatnya yang


begitu berarti, membekas dalam benakku. Aku memejamkan
mataku sebentar, merasakan semilir angin malam yang menerpa
tubuhku, tapi tanganku terhangatkan. Oleh sepasang genggaman
tangan Kyuhyun yang nyaman.

“Ayo kita berdansa.”

“E-EH?”

“Anggap saja sebagai ganti pelajaran tambahan sore tadi, karna


pelajaran yang kita tinggalkan tadi adalah pelajaran berdansa.”

Kyuhyun mengerling, kemudian menarik pinggang Seohyun.


Mendekatkan tubuh gadis itu pada tubuhnya. Perlahan-lahan
langkah kaki Kyuhyun yang bergerak maju mundur menuntun
Seohyun. Dan dengan pasti keduanya berdansa, mengikuti
alunan musik lamat-lamat yang mengalun lembut disekitar
mereka. Orang-orang yang berada didekat mereka secara
serempak membentuk lingkaran, memberi ruang pada keduanya.
Seohyun tak sadar, kalau semenjak tadi semakin bertambah
orang-orang yang hendak melihat mereka berdansa.

64 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Seohyun mengeratkan pelukannya pada Kyuhyun,
menyembunyikan wajah putihnya yang tengah merona.
Mencegah lelaki itu menangkap ekspresi memalukannya saat ini.

‘Sialan! Kenapa aku jadi berdebar-debar seperti ini?!’

Kenapa anda masih tidak mengerti, princess? Bukankah sudah


jelas, perasaan apa yang sedang anda rasakan?

Which What Menu You Want, Princess?

-Cho Kyuhyun-

***

Chapter 4

***

-Menu 4: Bad Score-

***

Aku melenguh pelan, kemudian meregangkan seluruh tulang


tubuhku. Mengangkat tinggi-tinggi kedua tanganku, lalu
berguling diatas ranjang. Sebelum akhirnya bangun. Aku
65 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
mengerjapkan mataku, mengumpulkan kepingan kesadaranku
yang melayanglayang.

“Hoammm~” Aku menguap lebar-lebar, mengisi dengan penuh


sepasang paru-paruku dengan oksigen pertamaku pagi itu.

“Agasshi seharusnya membuang kebiasaan menguap anda.”

Aku mendelik, suara salah satu pelayan yang masuk kekamarku


dan tengah membereskan selimut tidurku menyeruak diantara
kegiatanku yang masih menyesuaikan diri pagi ini. Aku
mendengus, melempar tatapan pada wanita yang sekitar dua
tahun lebih tua dariku itu.

“Kau jadi mirip si kulit pucat sialan. Menyebalkan.” Gerutuku


sambil bangkit berdiri dari ranjangku, sementara pelayan yang
lain membereskannya.

“Tapi menurutku teguran Tuan Kyuhyun memang bedasar ,


Agasshi. Beliau ingin mengajari anda tata krama istana dan
berharap anda bisa lebih disiplin.” Satu pelayan lain yang
membereskan bed cover ranjangku balas menyahut, sekilas
melirikku dengan sepasang matanya yang menatapku sok polos.

Tiba-tiba aku merasa jengkel. Sepertinya dua pelayan itu mulai


terkontaminasi virus menyebalkannya si kulit pucat. Dan sialnya
lagi mereka lebih memihak lelaki itu daripada aku, tuan putri
mereka sendiri.

“Lama-lama kalian jadi seperti si sialan itu.” Lagi aku


menggerutu ketika mencapai ambang pintu kamar mandi,

66 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
kemudian masuk kedalamnya sementara melakukan ritual
rutinitas mandi.

Dua pelayan yang telah selesai melipat selimut dan bed cover
Seohyun itu kemudian berpandangan, lalu menghela nafas
panjang.

“Kupikir Nona Seohyun dan Tuan Kyuhyun sudah lebih dekat?”


Kata si pelayan pertama. Pelayan kedua mengangguk
menanggapi pertanyaan rekannya tersebut.

“Kudengar mereka keluar berdua malam tadi.”

“Wah~ Sudah sampai sedekat itu?”

Pelayan kedua itu mengangguk menanggapi rekannya yang


terperangah mendengar penjelasannya tersebut.

“Tapi kau jangan mengatakannya pada siapa-siapa ya. Kalau


sampai Ibu Permaisuri tahu. Hiii~ Aku tak bisa
membayangkannya.”

Kedua pelayan itu kemudian bergidik, mengangguk bersamaan.


Tak dapat dibayangkan bagaimana raut kemurkaan Ibu
Permaisuri jika mengetahui berita ini.

Pencegahan. Sebaiknya mereka tutup mulut saja tentang hal ini.


Atau hal yang tak menyenangkan akan terjadi.

...

67 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Dengan tergesa kuraih ranselku, kemudian memasang sepatu
ketsku. Sekali lagi kulirik arloji dipergelangan tanganku.

“Sial, aku terlambat!” Merutuk pelan, aku berlari keluar dari


kamar, sudah tak menghiraukan panggilan dari dua pelayan
dibelakangku. Sesegera mungkin aku menuju dapur utama,
kemudian berhenti didepan pintu besarnya sesaat. Sekedar
untuk mengisi penuh sepasang paru-paruku dengan oksigen
ditengah nafasku yang tersengal.

Aku mendekati meja utama. Sebuah meja panjang yang biasa


digunakan oleh seluruh penghuni istana makan. Kujangkau
selembar roti bakar, kemudian mencomotnya dengan cepat.
Memasukkan seluruh bagiannya dengan begitu saja kedalam
mulutku. Usai mengunyah dengan cepat kemudian menelannya,
kuraih lagi satu gelas susu kemudian meneguk isinya hingga
tandas.

“Uwaah~ kecepatan sarapan anda benar-benar menakjubkan,


princess.”

Bbbpptt~

Aku menahan nafas, hampir saja susu yang kuminum


kusemburkan dari mulutku. Namun cepat-cepat kuteguk hingga
habis, kemudian menoleh pada sosok pemilik suara yang berhasil
mengejutkanku itu. Menemukan wajah si alien kulit pucat sialan
a.k.a Cho Kyuhyun tengah tersenyum lebar dihadapanku.

Sialan, kenapa aku tak menyadari kehadirannya sejak tadi?

68 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
“K-Kau?! Sejak kapan kau disana, eoh?!” Kubentak lelaki
dihadapanku yang tengah tersenyum mengejek itu, aku berkacak
pinggang. Memelototinya dengan tajam, tapi lelaki itu
sepertinya tak terpengaruh sedikitpun dengan lototanku.

“Sudah sejak tadi. Hanya saja anda terlalu sibuk dengan sarapan
kilat anda sehingga tidak menyadari kehadiran saya.”

Aku mendecih, menanggapi jawabannya yang sama


menyebalkannya dengan sosoknya itu.

“Ayo kita pergi, princess. Menunggu anda membuat kita semua


terlambat.”

“A-APA?!! OI!! APA YANG KAU LAKUKAN?!!!”

Aku berteriak sekuat tenaga saat si kulit pucat itu menarik


tanganku, kemudian membawaku lari bersamanya.

Jangan bilang kalau dia ingin membawaku lari marathon sampai


ke sekolah?! Dia sudah gila kan?!!

...

Aku akan membunuhnya 1000 kali.

Aku akan membunuhnya 1000 kali.

Aku akan membunuhnya 1000 kali.

Aku akan membunuhnya 1000 kali.

69 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Aku akan membunuhnya 1000 kali.

“Ne, Seohyun-ah, siapa yang ingin kau bunuh sampai 1000 kali,
eoh?”

Aku tertegun, kemudian menoleh pada Sunny yang memandangi


bukuku dengan kernyitan halus di alisnya. Aku ikut memandangi
bukuku, menemukan deretan kalimat ‘aku akan membunuhnya
1000 kali’ yang hampir memenuhi seluruh halaman kertas. Sunny
kemudian menoleh memandangku, menuntut jawaban.

Lantas aku tertawa kikuk, menggaruk pipiku yang tak gatal.


Dalam hati merutuki kecerobohanku yang menulis hal itu
didepan Sunny. Tidak mungkin aku memberitahu masalah yang
sebenarnya. Mana bisa kubilang aku sedang kesal dengan
Kyuhyun karna pagi tadi sudah membawaku lari maratahon
sampai ke sekolah, lantas ingin membunuhnya sampai 1000 kali,
tapi tak bisa. Karna itulah kutuangkan saja amarahku melalui
kalimat-kalimat yang kutulis hingga memenuhi halaman kertasku
itu.

Aku pasti akan dipandangnya sebagai gadis psikopat. Ah,


merepotkan.

“A-Anii, anii. Aku hanya sedang kesal dengan salah satu karakter
anime yang kutonton semalam. Hehe~ hanya itu saja.”

Sunny memandangiku curiga, aku tahu kalau sahabatku itu masih


belum sepenuhnya percaya padaku. Ah, aku melupakan satu hal!
Bagaimanapun juga Sunny sahabatku, tentu ia tahu kapan aku
70 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
berkata bohong dan kapan aku berkata jujur. Aku yakin ia pasti
sudah merasakannya. Ia pasti sudah mengetahui kalau aku
sedang berbohong.

Tuhan, bagaimana ini? Apa yang harus kulaku-

“Seo Joo Hyun!”

Aku menoleh, hendak menemui sosok yang menyelamatkanku


dari intograsi dadakan Sunny. Dalam hati berseru akhirnya aku
terselamatkan. Hendak melemparkan senyum tulus penuh
terima kasih pada sosok yang berhasil memotong kegiatan Sunny
yang sudah mulai curiga padaku itu.

“Kau sudah belajar semalam, kan? Jangan lupa kalau hari ini kita
ada latihan matematika dengan Sooman soengsaenim setelah
ini.”

Senyumku pudar, selain karna menemukan wajah Kyuhyun si


menyebalkan, juga karna berita buruknya yang sama jeleknya
dengan lelaki itu. Aku tak jadi mengungkapkan rasa syukur
penuh terima kasihku, aku memandanginya sinis. Dan Kyuhyun
menatapku bingung. Tapi kemudian aku tersadar, dengan apa
yang baru saja ia katakan barusan.

Ulangan matematikan? Dengan si godzilla?

Sial, aku baru sadar! Aku sama sekali belum belajar!!

Lantas aku segera bangkit berdiri, karna tergesa, tak sengaja


kutendang bawah meja dengan lututku. Aku mengaduh

71 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
kesakitan, kemudian melirik tajam pada Kyuhyun yang hampir
menceloskan tawa mengejeknya padaku.

Awas saja di istana nanti kalau dia berani tertawa, pasti akan
kucincang!

Kutinggalkan Sunny yang terdiam dikursinya, juga si kulit pucat


sialan yang tengah memandangiku sambil menahan tawanya
yang hampir meledak. Aku mengutuk lelaki itu dalam hati,
menyalahkan suratan takdir yang selalu mempertemukan
Kyuhyun dengan kesialan dalam hidupku.

Sepertinya lelaki itu ditakdirkan sebagai alarm tanda kesialan


yang akan menimpaku. Benar-benar menyebalkan!

Baiklah, sekarang bukan saatnya bagiku untuk memaki si kulit


pucat itu. Aku harus membaca materi rumus secepat mungkin
sebelum pelajaran ketiga dimulai. Apalagi latihan kali ini adalah
pelajaran matematika, pelajaran yang selalu berhasil
membuatku sekarat disetiap latihannya. Apalagi aku lupa untuk
belajar semalam?

Argh, gara-gara si kulit pucat mengajakku jalan-jalan, aku jadi


lupa!! Bagaimana ini?!!

Tapi, mengingat tentang jalan-jalan kemarim malam. Ugh,


kenapa aku jadi merasa berdebar-debar begini?!

Kutepuk kedua pipiku dengan keras, dan hal itu justru


membuatnya semakin panas. Aku menggelengkan kepala kuat-
kuat. Mengenyahkan pikiran konyol dikepalaku tentang Kyuhyun.

72 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Aish, ini semua gara-gara si kulit pucat itu mengajakku berdansa
semalam! Jadinya aku berdebar-debar seperti ini! Eh, tapi
kenapa jadi aku merasa berdebar-debar bersamanya! Aish,
seharusnya ini tidak boleh terjadi!! Kami adalah rival sehidup
semati!!

Kukoarkan teriakan itu dalam hati, menguatkan diri untuk terus


membaca materi yang kubutuhkan untuk latihan setelah ini. Aku
mengingatkan diriku sendiri, kalau kali ini tak boleh jatuh lagi.

Aku tak bisa bayangkan hukuman si godzilla ketika mengetahui


aku mendapat nilai dibawah rata-rata lagi untuk yang kesebelas
kalinya!

Tuhan, tolong bantu hambamu yang bodoh ini!

Eh, bukan bodoh! Hanya sedikit kurang pintar saja. Dan kumohon
hilangkan sebentar perasaan berdebar ini!

...

“Aku sekarat~ Ah, nyawaku tinggal seperempat.”

Kyuhyun menghela nafas panjang, menatap bosan pada Seohyun


yang berjalan tanpa semangat didepannya. Gadis itu terlihat
kacau. Dengan wajah kusut, serta gaya jalannya yang
sempoyongan. Persis seperti orang galau karna patah hati. Terus
bergumam aneh tanpa henti.
“Princess.”

73 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
“Aku pasti akan mati! Aku pasti akan mati!”

“Princess!!”

“Tidak! Aku akan segera mati! Akan segera mati!!”

Kyuhyun menatap gadis itu dengan alis berkerut kesal, karna


sedari tadi panggilannya tak dihiraukan oleh Seohyun. Justru
gadis itu membalasnya dengan gumaman-gumaman kacau yang
menyiratkan keputus-asaan hidupnya.

Pukk~

Ditimpuknya kemudian kepala Seohyun dengan keras,


menggunakan ranselnya yang kemudian terjun bebas. Gadis itu
lantas berbalik dengan cepat, memberikan tatapan membunuh
terbaiknya. Sambil mengusap ubun-ubunnya yang masih terasa
panas, ia mendapati wajah cengengesan Kyuhyun yang balas
memandang sok polos.

“Apa-apaan kau memukuli majikanmu seperti itu?!! Huh!! Dasar


pelayan tak sopan! Lihat saja kalau aku nanti naik tahta! Akan
kubuat kau hidup melarat!!”

Kyuhyun mendengus menahan tawa, mendengarkan seluruh


ocehan Seohyun yang berisi makian dan sumpah serapah yang
ditujukan padanya. Ia sedikit lega, akhirnya sosok Seohyun yang
pemarah dan penuh semangat itu kembali. Setidaknya timpukan
tasnya dikepala gadis itu tadi cukup manjur untuk menyingkirkan
perilaku putus asa Seohyun yang kelewat lebay.

74 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
“Oi, sebenarnya kau belajar tidak semalam? Bukankah kau sudah
sering latihan matematika dengan Sooman songsaenim. Kenapa
wajahmu kusut sekali, eoh?” Kyuhyun bertanya dari belakang
gadis itu, yang berjalan tepat didepannya.

Mendengar pertanyaan itu Seohyun menegang, dengan langkah


sengaja dicepatkan ia berusaha berjalan menjauh dari Kyuhyun
yang terus berusaha mengintip raut wajahnya.

“T-tentu saja aku belajar! Jangan meremehkan aku, ya! Aku ini
seorang Putri Mahkota, lho!!” Seohyun berseru nyaring, tanpa
memandang wajah Kyuhyun. Berusaha menghindari lelaki itu,
agar tak mengetahui raut wajah kebohongannya.

Kyuhyun diam selama beberapa saat, alisnya mengernyit halus.


Berpikir, menemukan ada getaran aneh dalam suara Seohyun.

Getaran kebohongan. Gadis itu tengah berbohong padanya. Ia


yakin bahwa Seohyun justru melakukan hal yang sebaliknya dari
yang ia katakan barusan.

“Saya akan menambah pelajaran ekstra untuk anda jika nilai


latihan anda nanti dibawah rata-rata.” Kyuhyun berkata penuh
nada mengancam dari belakang tubuh Seohyun.

Seohyun bergidik, merasakan hawa mencekam dari


pengancaman Kyuhyun yang ia yakini pasti tak main-main itu.
Gadis itu memeluk dirinya sendiri, kemudian berjengit
mendapati aura suram dari sosok Kyuhyun yang tak sengaja
terlirik oleh matanya.

75 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Oh, Nona Seohyun. Jangan lupakan tentang fakta Kyuhyun yang
sangat menjunjung tinggi harga dirinya. Lelaki itu pasti akan
merasa harga dirinya terluka ketika Nona majikannya sendiri
mendapat nilai latihan dibawah rata-rata. Coba bayangkan
betapa memalukannya?
Memalukan baginya!

Karna itu, ia harus memberi sanksi yang tegas pada gadis itu jika
gagal nanti, lihat saja!

...

“Bagaimana ini? Apa yang harus kulakukan? Apa yang harus


kukatakan? Apa aku bolos saja ya? Ya atau tidak? Uh, bagaimana
ini?!!”

Sunny menatap kesal pada Seohyun yang sejak jam istirahat tadi
terus bergumam aneh. Gadis itu terus memandangi kertas hasil
latihan dengan Sooman songsaenim yang dipelajaran keempat
tadi baru saja dibagikan. Tangan Seohyun yang memegangi
kertas gemetar tanpa sebab, sampai menggetarkan meja tempat
mereka makan dengan heboh. Mulutnya sejak tadi terus komat-
kamit merapalkan doa pelindung, belum lagi wajah gadis itu
yang tampak memucat dengan ketakutan. Melihat gelagat aneh
dari Seohyun, perempatan siku-siku kekesalan menghias sudut
kening Sunny yan berkerut halus.

Braak~

76 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Tak tahan menatapi tingkah aneh Seohyun yang lainnya, Sunny
menggebrak meja tempat mereka makan dengan keras. Tak
menghiraukan tatapan aneh dan bisik-bisik dari siswa-siswi
disampingnya yang terus bergemuruh menunjuki dirinya.

“Oi, Seohyun-ah! Sadarlah! Ada apa dengan dirimu?! Oi!!”

Sunny kemudian berteriak tepat ditelinga gadis itu, kemudian


mengguncang-guncang pundak gadis itu dengan keras sekedar
untuk segera menyadarkannya dari tingkah anehnya yang
membuat kepala Sunny berdenyut sakit sejak tadi.

Tiba-tiba saja Seohyun bergerak dengan cepat, mencengkram


kedua tangan Sunny yang berada dipundaknya. Gadis itu
mendongak, menatap mata Sunny dengan pandangan berkaca-
kaca memohon belas kasihan. Melihat itu Sunny mendadak
panik, khawatir tentang apa yang sebenarnya terjadi pada
Seohyun hingga membuat gadis itu jadi seaneh ini.

“Katakan padaku apa yang terjadi? Apa kau mengalami suatu hal
yang aneh dengan Sooman songsaenim? Apa dia menggrepe-
grepe tubuhmu?! Apa dia memelototi tubuhmu? Katakan saja,
dan aku bisa menemanimu untuk melapor ke komnas
perlindungan wanita?!”

Bukk~

“Bukan yang seperti itu juga kali!!!”

Ubun-ubun Sunny sukses menjadi pendaratan mulus kotak makan


Seohyun yang sudah tak perlu dipertanyakan lagi beratnya. Kali
ini giliran jidat Seohyun yang ditemploki perempatan siku-siku.
77 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Sedikit banyak harga dirinya sebagai wanita terlecehkan
mendengar pertanyaan Sunny. Bukannya menghibur justru
sahabatnya itu berpikiran hal-hal negatif tentangnya dan si
godzilla. Mengingat perkataan adalah do’a, seharusnya Sunny
lebih berhati-hati dalam berbicara.

Sunny meringis, pupus sudah rasa ibanya pada Seohyun. Niatan


awalnya yang baik untuk menolong sahabatnya itu justru
disangka sebagai do’a oleh gadis itu.

“Aish, padahal aku ingin membantumu~” Sunny merengek


didepan gadis itu, mengelus belakang kepalanya yang terasa
panas. Entah sudah pukulan keberapa Seohyun disana hingga
selama ini. Seohyun mendengus, sedikit tergelitik juga melihat
Sunny yang niat baiknya justru tersalah pahami olehnya.

“Maaf, habisnya pertanyaanmu seperti itu.” Seohyun bergumam


kecil didepan gadis itu. Sunny tersenyum kecil mendengar
gumaman Seohyun, melihat itu Seohyun kemudian balas
tersenyum lebar penuh terima kasih karna sepertinya
sahabatnya itu kembali memaafkannya.

Dan keduanya kemudian tertawa bersama-sama.

“Persahabatan yang aneh.”

Sebuah suara menyeruak diantara tawanya dengan Sunny. Suara


yang sangat dikenal Seohyun sebagai suara dari orang paling
menyebalkan di dunia ini, suara dari rival sehidup sematinya.

“Jangan mengejek kami!” Seohyun berseru kesal pada Kyuhyun


yang kemudian duduk disebelah Nona mudanya itu. Kyuhyun
78 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
melemparkan senyuman khasnya, senyuman paling menyebalkan
bagi Seohyun. Tak sengaja matanya melirik pada kertas hasil
latihan Seohyun yang baru saja dibagikan Sooman songsaenim
sebelumnya.

Nilai: 25

Kedua mata Kyuhyun melotot dari tempatnya ketika menemukan


nilai gadis itu. Ia hampir saja mati jantungan ditempat sebelum
kemudian ingat bahwa dirinya tak boleh mati sekarang sebelum
menghukum gadis itu atas nilai mengerikannya itu.

“Seo Joo Hyun~ Pelajaran tambahan lima kali lipat untuk nilai
mengerikanmu~”

Seohyun berjengit ditempat, saat merasakan hembusan nafas


Kyuhyun yang berbicara mencekam disampingnya. Aura suram
lelaki itu hampir menekan pernafasannya. Plus tatapan
membunuh yang sudah tak kebal lagi olehnya. Dalam hati,
Seohyun merapalkan seluruh doa yang mampu diingatnya. Agar
iblis mengerikan yang bersemayam ditubuh Kyuhyun saat ini
segera terbakar.

Sementara Sunny yang duduk tepat dihadapan mereka hanya


melongo memandangi adegan yang menurutnya romantis itu.
Secara gratis ia mendapat tontonan menarik dari pasangan
misterius yang begitu mengusik pikirannya itu. Sedikit banyak ia
merasa terabaikan, dalam hati berharap Sungmin juga
secepatnya datang kesini.

79 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Padahal yang sebenarnya terjadi adalah kebalikan. Justru
adegan romantis yang dikira oleh Sunny itu adalah wajah
Seohyun yang menunduk ketakutan menanggapi bisikan bernada
mengancam dari Kyuhyun ditelinganya.

Hah~ benar-benar kesalah pahaman.

...

Sepulangnya dari sekolah, Seohyun benar-benar harus menjalani


pelajaran tambahan bersama Kyuhyun suntuk seharian. Lelaki
itu tak membiarkannya lolos dari pengawasan sedikitpun.
Seohyun ingin berteriak frustasi, namun ia ingat dengan
janjinya. Janji dimana ia pasti akan belajar sungguh-sungguh
jika nilainya buruk. Dan sekarang ia sendiri yang benar-benar
termakan oleh janjinya. Apalagi mengingat dirinya yang sangat
membenci Kyuhyun, dan paling anti berhutang pada lelaki itu.
Dengan sangat terpaksa ia harus menepati janjinya.

Dan akhirnya inilah yang terjadi. Seohyun yang sedang suntuk


dengan tumpukan buku belajarnya, dijejali oleh omelan tak
berujung Kyuhyun yang memekakkan telinga. Berkali-kali
Seohyun mendengus kasar, dan berkali-kali pula Kyuhyun
kembali mengomeli sikap tak sopannya.

Argh, sialan dia jadi lebih cerewet dari nenek buyutku!

Tak lama kemudian dua orang pelayan yang biasa menemani


Seohyun datang, Yuri dan Yoona. Membawakan nampan berisi
dua cangkir teh hangat dan beberapa camilan. Melihat itu,
Seohyun berseru riang. Bahkan hampir menerjang keduanya
dengan pelukan penuh terima kasih. Setidaknya sedikit waktu
80 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
untuk camilan mampu membebaskannya sebentar dari
pengawasan si Kyuhyun yang berkali-kali lipat lebih
menyebalkan hari ini.

“Seharusnya sejak tadi kalian datang untuk menyelamatkanku


dari si kulit pucat sialan Ouch!”

Seohyun mengaduh kesakitan diakhir kalimatnya, ketika Kyuhyun


tiba-tiba menimpuknya dengan sebuah buku matematika setebal
10 senti. Yoona dan Yuri yang melihat interaksi sang Tuan Putri
dengan asistennya itu hanya bisa tersenyum kikuk. Dalah hati
mengagumi kegigihan Seohyun yang terus mencoba kabur dari
pelajaran tambahannya, serta ketekunan Kyuhyun yang terus
mengawasi Seohyun non stop.

Baru saja Yoona dan Yuri meninggalkan pondok taman yang


digunakan oleh keduanya untuk pelajaran tambahan, ketika
kemudian terdengar lagi seruan adu argumen dari kejauhan yang
berlangsung heboh. Yoona menghela nafas panjang, sementara
Yuri menggeleng penuh prihatin. Bagaimanapun juga posisi
keduanya tidak dalam kewenangan yang mampu menyelamatkan
Seohyun sekarang.

Sementara itu, dari salah satu pondok kecil taman istana yang
dibangun ditepi kolam. Terdengar adu argumen dari dua
manusia berbeda gender yang berlangsung sengit. Ya, siapa lagi
kalau bukan Putri Mahkota Seohyun dengan sang pelayan
pribadi, Cho Kyuhyun.

“Oi, kulit pucat! Bukankah kau sudah lelah? Aku juga sudah
pusing! Lebih baik kita berhenti saja dulu sampai sini!” Seohyun
melemparkan buku ditangannya, yang kemudian meluncur diatas
81 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
lantai pondok, dan jatuh ke kolam lewat sebuah celah diantara
dinding dan lantai pondok. Melihat itu Kyuhyun menatap tajam
Seohyun. Seohyun yang merasa ditatap tajam oleh lelaki itu
hanya bisa tertawa cengengesan, sambil meminta maaf.

Kyuhyun merasa kepalanya berdenyut nyeri. Pusing sendiri saat


menatapi tingkah Seohyun yang tak ada habis-habisnya. Tapi
tentu saja ia tak akan mengalah untuk gadis itu, bagaimanapun
juga harga dirinya sebagai seorang asisten Putri yang berkualitas
sedang dipertaruhkan disini.

“Kalau saja Princess mendapat nilai lebih baik, pasti sekarang


anda sedang tidur santai di kamar anda.” Kyuhyun menarik nafas
panjang, kemudian menyodorkan sebuah buku lain pada gadis
itu. Seohyun mendecih tak suka. Kyuhyun mendelik tajam
mendapati balasan tak sopan dari gadis itu.

“Ne, setidaknya aku dapat nilai yang lebih baik dari sepuluh
latihanku sebelumnya.”

Seohyun tak sadar, bahwa perkataannya justru membawanya


pada jurang kematian yang lebih dalam. Menarik iblis dalam diri
Kyuhyun yang lebih emosi dari sebelumnya.

“Memang berapa nilaimu sebelumnya?”

“15, Memangnya kenapa?”

“Kau bilang memangnya kenapa? Kau bilang kenapa ya?”

Seohyun mendongak, merasakan bulu kuduknya yang meremang


tanpa sebab. Menemukan wajah murka Kyuhyun yang menuding

82 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
didepannya. Lelaki itu tersenyum mengerikan, Seohyun
berjengit melihatnya. Kyuhyun meregangkan otot-otot jemari
tangannya, dengan suara gemertak yang nyaring.

“Itu tandanya anda sangat bodoh, princess!!!”

Dan akhirnya pelajaran tambahan Seohyun berakhir


dipenghujung sore. Ditutup dengan adegan Kyuhyun yang
memukuli pantat Seohyun saking emosinya.

“Aish, Agasshi semakin mesra saja dengan Tuan Kyuhyun. Aku iri
sekali!” Ujar salah seorang petugas taman yang menontoni aksi
Kyuhyun yang memukuli pantat Seohyun.

...

“Ne, terima kasih atas kesediaan anda Nyonya Jung.”

Dan kemudian Ibu Permaisuri meletakkan telpon diatas mejanya.


Wanita yang merupakan Ibu kandung dari Seohyun, sekaligus
wanita pemimpin kerajaan Korea Selatan itu tersenyum pada
pelayan pribadinya.

“Ada apa gerangan, Nyonya?” Pelayan pribadi dari Ibu


Permaisuri itu bertanya sopan, dengan badan membungkuk
penuh hormat.

Wanita itu kembali tersenyum, ia menoleh. Menatap jendela


ganda kamarnya yang menampakkan pemandangan langit senja
kala itu.

83 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
“Ada berita bagus... Mulai besok lusa, Seo Joo Hyun dan Cho
Kyuhyun akan dilatih oleh Nyonya Jung.” Ibu Permaisuri berkata
dengan nada tenang, namun sang pelayan mampu menemukan
getaran nada suara wanita itu yang menyiratkan akan
keantusiasan.

“Nyonya Jung? Bukankah dia yang melatih anda saat pertama


kali di istana dulu?” Sang pelayan kembali bertanya dengan
sopan. Ibu Permaisuri mengangguk, tak mengalihkan tatapannya
dari sekelompok burung yang terbang dilangit.

“Aku yakin Nyonya Jung mampu mendisiplinkan Seo Joo Hyun


dan Cho Kyuhyun. Aku tahu kinerja Kyuhyun sudah cukup baik
selama ini dalam mencegah kebolosan Seohyun, tapi mereka
masih sering bertikai. Aku tidak ingin ada berita tidak sedap
yang tersebar dengan luas dimedia tentang sifatnya ini.”

Pelayan sekaligus asisten dan tangan kanan dari Ibu Permaisuri


itu kemudian mengangguk sopan, kemudian menjawab sambil
menunduk hormat.

“Keputusan yang sangat bijak, Nyonya.”

Ibu Permaisuri tersenyum kecil, menatap pendar jingga dan pink


yang berselancar dicakrawala senja kala itu. Melalui jendela
ganda berkusen kayu kamarnya yang lebar.

“Which What Menu You Want, Princess?

-Cho Kyuhyun-

84 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Chapter 5

***

-Menu 5: “My Prince”-

***

Pagi itu, suasana dapur istana yang sedang ramai sama sekali tak
meruntuhkan keheningan diantara sang Putri dan Pelayannya.
Ego keduanya yang sebesar gunung Everest sama-sama sedang
kesal satu sama lain dan tak ada satupun yang berniat membuka
percakapan. Sarapan berjalan hening di meja makan panjang
istana itu. Benar-benar suasana normal yang sangat langka
ditemukan diantara kedua pasangan itu, membuat pekerja dapur
saling lirik, menyadari ada kesalahan yang pasti sedang terjadi
diantara keduanya.

“Hei, hari ini senyap sekali? Apa mereka sedang musuhan?” Salah
satu pekerja dapur istana, Lee Donghae bertanya pada
rekannya. Melirik meja panjang istana yang tumben tak dihiasi
teriakan-teriakan gaduh seperti biasanya.

“Mereka memang sudah lama musuhan, bedanya sekarang


dengan cara yang lebih normal. Setidaknya mereka tidak saling
teriak dan membuat kuping kita berdenging seperti pagi-pagi
biasanya.” Sang rekan kerja, Kim Ryeowook. Yang sedang sibuk
menggoreng beberapa telur untuk sarapan penghuni istana yang
lain bergumam pelan.

85 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Donghae mengagguk, ia kembali melanjutkan pekerjaannya yang
sedang memanggang roti bakar sambil menggumam bertanya.

“Kenapa ya, dengan mereka hari ini?”

“Pssst~ Kudengar Nona Seohyun kesal karna kejadian kemarin


sore. Masih ingat dengan adegan pemukulan pantat Nona
Seohyun oleh Kyuhyun, kan? Dua pelayannya, Yoona dan Yuri
bahkan harus mengompres semalaman pantat Nona agar
berhenti memerah. Aish, kurasa Cho Kyuhyun pelayan yang
kejam, baru pertama kali aku menemui pelayan sepertinya
sepanjang sejarah aku bekerja di istana ini. Aku jadi bingung,
kenapa ada pelayan yang begitu berani menentang majikannya
ya?” Eunhyuk, salah satu pekerja lain mendekati Donghae.
Berbisik ditelinga lelaki itu dengan suara sepelan mungkin.

“Aksinya memang mengagumkan. Belum pernah aku melihat


Nona Seohyun ditundukkan seperti itu. Kau benar. Aku juga
penasaran dengan latar belakang Cho Kyuhyun. Tapi kenapa
Kyuhyun juga kesal dengan Nona sampai pagi ini?”

“Kudengar Nona Seohyun mencoret-coret wajah Kyuhyun malam


tadi, makanya pagi tadi sempat terjadi adegan jogging
mendadak di halaman istana. Aku melihat Kyuhyun sedang
mengejar Nona Seohyun dengan wajah amburadul bekas
coretan. Menggelikan sekali jika kalian melihatnya. Eh, tapi
tunggu dulu! Bukankah nama Raja pendiri kerajaan sebelum
dinasti Joseon bermarga Cho? Apa ini ada hubungannya dengan
nama Cho Kyuhyun? Jangan-jangan...” Ryeowook bergumam
pelan, ia terdiam sesaat. Begitu pula dengan Donghae dan
Eunhyuk yang menoleh menatapnya.
86 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Hening sesaat, sebelum kemudian ketiganya tersadar akan
sesuatu.

“E-EH?!! JANGAN-JANGAN... DIA ADALAH TUAN MUDA CHO!!!


PUTRA MAHKOTA!!!”

Puk! Puk! Puk!

“Aduh...!”

Donghae, Ryeowook, dan Eunhyuk meringis bersamaan sesaat


mereka berteriak dahi mereka digetok oleh Kepala Pekerja
Dapur dengan sendok sayur. Lelaki bernama lengkap Park Jung
Soo itu menatap tajam ketiga pekerjanya yang berteriak nyaring
tanpa sebab, sementara masih ada Tuan Putri yang sedang
sarapan didekat mereka.

“Pekerja laki-laki tidak boleh menggosip!!”

Dan kemudian Jung Soo menambahkan jitakan keras dikening


ketiga pekerjanya yang mengaduh kesakitan.

...

Sungmin dan Sunny melirik kedua wajah kusut yang duduk


makan siang dihadapan mereka, sambil terus-terusan menghela
nafas dan saling melemparkan tatapan tajam. Sepasang kekasih
yang satu pikiran, satu hati, tapi tidak satu tubuh itu sama-sama
bergumam dalam hati.

‘Pasti pertengkaran sesama kekasih lagi.’


87 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Keduanya sama-sama menarik nafas panjang, lalu menoleh
bertatapan yakin-yakin saja pada anggapan tak berdasar mereka
pada Seohyun dan Kyuhyun yang tak banyak bicara selama
menikmati makan siang masing-masing.

“Kalian bertengkar lagi, ya?” Sunny mencoba mencairkan


suasana hening diantara mereka berempat. Seohyun dan
Kyuhyun mendongak, menatap gadis itu. Lalu saling melirik sinis,
mendengus kesal dan memalingkan wajah masing-masing.
Melihat itu alis Sunny dan Sungmin mengernyit halus, bingung
dengan tingkah – yang mereka kira- sepasang kekasih misterius
itu.

“Memang kami selalu seperti ini.”

“Jangan dipermasalahkan.”

Seohyun dan Kyuhyun sama-sama menjawab pertanyaan Sunny


dengan nada dingin. Sunny melirik kekasih disampingnya,
memohon pertolongan pada Sungmin agar mengeluarkannya dari
situasi tak mengenakan seperti ini. Sungmin berdehem, mencoba
meredakan ketegangan yang tiba-tiba memenuhi atmosfer meja
mereka itu.

“Kalian kan sepasang kekasih? Tak bisakah saling berbaikan?


Tidak baik terus-terusan bermusuhan seperti itu. Cobalah untuk
mengingat kenangan-kenangan indah yang kalian lewati
bersama, aku yakin kalian pasti bisa keluar dari ego masing-
masing dan dengan begitu berbaikan. Ne, bukankah begitu?
Lihatlah seperti kami?” Senyum manis Sungmin berubah semakin
kaku diakhir penjelasannya, melihat aura suram nan mencekam
yang tiba-tiba keluar dari tubuh Seohyun dan Kyuhyun. Sungmin
88 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
meraih tubuh mungil Sunny, dan keduanya mulai berpelukan
ketakutan melihat kemurkaan yang terpancar dari kedua mata
Seohyun dan Kyuhyun. Sepertinya Seohyun dan Kyuhyun tak
terima disebut sebagai pasangan kekasih, apalagi dicermahi
tentang tips-tips menghindari pertengkaran antar kekasih.

“JANGAN MENGATAKAN HAL-HAL ANEH!!!”

Dan setelah berseru penuh murka, keduanya kemudian berbalik.


Tanpa sadar bergerak bersamaan, lalu melangkah menjauhi
meja Sunny dan Sungmin. Tempat sepasang kekasih itu masih
berpelukan erat dengan tubuh gemetar menahan rasa takut.

“Untunglah jidat kita terselamatkan!!”

Sungmin dan Sunny berseru penuh kelegaan bersamaan, lalu


saling menautkan jemari sambil bertatapan penuh syukur. Yah,
setidaknya kening mereka baik-baik saja tanpa tanda memerah
akibat getokan keduanya yang biasa mereka lakukan ketika
sedang kesal. Setidaknya Seohyun dan Kyuhyun sudah jadi
pasangan yang lebih dewasa, begitu pikir mereka lagi.

...

Bel pertanda waktu pulang terasa berbunyi lebih cepat bagi


Kyuhyun. Penjelasan mengenai materi biologi dipelajaran
terakhir tadi tak ada satupun yang benar-benar didengarkannya.
Lagipula ia sudah lama menguasai materi itu, jadi tak akan
masalah. Sepanjang pelajaran guru menerangkan tentang hal ini
dan itu, ia justru memikirkan rencana berikutnya untuk meminta
89 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
maaf pada Seohyun. Sepertinya ia memang sudah keterlaluan
semalam, dan sedikit banyak relung hatinya disisipi rasa
bersalah pada gadis itu. Ia harus memikirkan sebuah cara untuk
bisa dimaafkan oleh Seohyun, tanpa harus melakukan hal-hal
aneh yang menjatuhkan harga dirinya. Mengingat betapa
mengerikannya pola pikir Putri mahkota itu, ia tak ingin
mengambil resiko untuk dipermainkan. Bisa saja gadis itu pura-
pura kesal padanya dan memanfaatkannya untuk balas dendam
dengan menyuruhnya bersujud dikaki gadis itu. Atau
ia diperintahkan untuk memijiti punggung gadis itu semalaman,
atau yang lebih parah menyuruhnya untuk berjanji menuruti
segala apapun perintah gadis itu.

Seohyun yang duduk tepat disampingnya telah merapikan


seluruh alat-alat tulisnya. Memasang ransel dikedua bahunya dan
berdiri dan meninggalkan kelas tanpa menoleh sama sekali pada
Kyuhyun. Tapi justru karna hal itulah Kyuhyun mendapatkan
sebuah ide.

Lelaki itu menuruni undakan tangga belakang dengan tergesa, ia


keluar dari gedung sekolah melalui pintu belakang, berkebalikan
dengan rute yang diambil oleh Seohyun. Kyuhyun sampai di
halaman parkir belakang sekolah, mencari-cari sosok sepasang
kekasih yang tengah diperlukannya itu sekarang. Kyuhyun
menemukan lelaki dan wanita berambut agak kecoklatan yang
serupa, tengah berboncengan sepeda bersiap pulang sama-sama.

“Sungmin!! Sunny!!”

Teriakan Kyuhyun berhasil menghentikan Sungmin yang baru saja


akan mengayuh pedal sepedanya, lelaki itu menoleh begitu pula

90 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
dengan Sunny yang tengah duduk kebingungan dikursi
boncengan. Kyuhyun menghampiri keduanya dengan tergesa.

“Boleh aku pinjam sepedanya sebentar?” Kyuhyun bertanya


terburuterburu, tanpa sempat mengatur nafasnya yang
terengah, lelaki itu mendorong dengan seenaknya tubuh
Sungmin dan Sunny yang sudah duduk siap disepeda. Sepasang
kekasih itu kemudian memandang bingung pada Kyuhyun yang
dengan cepat membawa sepeda mereka tanpa persetujuan
sebelumnya.

“Oi!! Bagaimana kami pulang, eoh?!!”


Dan ketika sadar dari perasaan kebingungan mereka, Sunny dan
Sungmin berteriak nyaring pada punggung Kyuhyun yang sudah
menghilang dari halaman belakang sekolah dengan ‘sepeda
curian tak langsung’nya itu. Sunny melemparkan salah satu
sepatunya, namun meleset begitu punggung lelaki itu sudah
tiada, menghilang dibalik tikungan. Justru sepatunya mendarat
dikeranjang sepeda orang.

Tanpa pikir panjang, Sunny mendatangi sepeda tersebut dan


duduk dikursi depan sepeda, sementara Sungmin dikursi
boncengan.

“Ayo kita kejar mereka! Goes yang cepat Sunny!!”

Saking bersemangatnya hendak merebut kembali sepeda


mereka, keduanya juga justru menggunakan sepeda orang yang
nganggur dipinggir halaman, tak sengaja tertangkap mata oleh
mereka. Bahkan lebih parahnya kini posisi pengendara dengan
pemboncengpun sudah tertukar. Sunny yang menggoes sepeda
dengan kencang sampai berlinang bulir-bulir peluh, sementara
91 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Sungmin duduk diboncengan terus meneriakkan kata
penyemangat pada sang kekasih.

Kali ini, wanita yang membonceng pria.


...

Aku menghela nafas panjang, langkah kakiku membawaku pada


halte bus yang sudah berada didepan mata. Kulirik arloji
dipergelangan tanganku, tinggal sepuluh menit lagi. Dan bus
yang akan membawaku pada halte terdekat dengan istana akan
tiba.

Pulang sekolah kali ini, entah mengapa aku merasa sepi.


Biasanya, perjalanan pulangku selalu terasa lebih cepat karna
sepanjang jalan kuhabiskan waktu bertengkar dan memaki-maki
Kyuhyun yang selalu pulang bersamaku. Tapi kali ini, lelaki itu
tak pulang bersamaku. Ah, kenapa aku merasa menjadi
kehilangan seperti ini?

“Enyahkan perasaan kesepianmu yang konyol itu Seo Joo Hyun!


Seharusnya kau merasa bersyukur dia tak menguntitmu lagi! Ya,
seharusnya memang begitu!!” Aku berseru keras untuk berusaha
meyakinkan perasaanku yang agak kacau, tidak, tidak. Tidak
seharusnya aku merasa kehilangan. Justru aku harusnya merasa
senang karna tak melihat senyum menyebalkannya lagi.

Tapi lagi-lagi perasaan itu mengusikku. Aku medesah, berjalan


dengan sayu menuju bangku halte yang tinggal beberapa langkah
lagi. Sepertinya aku tak bisa membohongi perasaanku lagi.
Sedikit banyak, sejujurnya aku merasa kesepian. Biasanya selalu
92 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
ada yang menemaniku pulang, minimal aku bisa mengajaknya
bertengkar untuk menghilangkan rasa sepi sepanjang
perjalanan. Tapi kali ini, tanpanya, rasanya sangat aneh.

Mungkinkah aku sudah terbiasa dengan kehadirannya yang selalu


ada disisiku?

Ya, mungkin memang begitu. Hanya sekedar perasaan nyaman


saat ia selalu berada disisiku. Tidak lebih. Baik, sekarang
enyahkan perasaan aneh-aneh yang datang ketika aku mengingat
malam kembang api bersamanya yang lalu.

Sial, kenapa aku jadi berdebar-debar begini!

“Princess!!!”

Aku refleks menoleh dengan cepat ketika panggilan yang sangat


khas itu diteriakkan keras dari arah belakangku, aku tersenyum
lebar tanpa sadar. Lelaki yang sedang mengacaukan perasaanku
itu sekarang sudah datang, benar-benar berada dihadapanku.

Kyuhyun mengayuh sekuat tenaga sepedanya, menghampiri


sosok Seohyun yang menoleh padanya. Entah mengapa, lelaki itu
merasa sedikit lega. Menemukan senyum lebar Seohyun yang
ditujukan padanya. Apakah gadis itu sudah memaafkannya?

Kyuhyun berhenti tepat didepan Seohyun. Ia tersengal, menarik


oksigen sebanyak-banyaknya, mengisi sepasang paru-parunya
yang sebelumnya dipaksa berpacu keras.

“Ayo ikut saya!”

93 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Aku menatap Kyuhyun yang sudah siap dengan kemudi sepeda,
kemudian memandang tempat duduk boncengan sepeda yang
kosong. Tanpa pikir panjang, aku duduk disana dan Kyuhyun
dengan sigap melesatkan sepeda melalui jalur khusus menuju
taman kota. Sepeda kami melaju dengan kencang, melewati
halaman taman yang dipenuhi burung-burung merpati yang
mematuki dengan santai biji-bijian disana. Merasakan sepeda
yang semakin melaju cepat, aku refleks memeluk punggung
Kyuhyun didepanku dengan erat. Berpegangan pada tubuh lelaki
yang satu-satunya dapat menjadi peganganku.

“Jika kau ingin mati muda tolong jangan bawa-bawa aku!!


Hidupku masih panjang!!!”

Aku berteriak keras pada Kyuhyun didepanku, rambutku yang


terurai terbang oleh angin kencang. Kulihat Kyuhyun didepanku
tertawa kecil menanggapiku, melihat itu aku memukul-mukul
punggungnya dengan kesal.

“Maaf, maaf. Saya hanya ingin membawa anda ke taman


hiburan, anda pasti sudah lama ingin kesana, bukan?”

Kyuhyun bergumam padaku, ia menoleh sebentar. Melemparkan


senyum kecilnya yang mempesona. Aku merona, malu-malu aku
mengangguk dan bergumam tak jelas dibelakangnya. Lelaki itu
kembali tertawa kecil menanggapi reaksiku, lantas aku
mengerucutkan bibirku dengan kesal.

“Jangan meledekku!”

94 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Aku berseru marah padanya, dan lelaki itu kemudian terdiam.
Dapat kulihat sedikit ia masih tersenyum, mengayuh sepedanya
semakin cepat.

Namun sebenarnya kekesalanku hanya untuk menutupi


perasaanku saat ini. Karna sebenarnya aku sangat senang,
senang sekali sampai rasanya aku ingin melompat-lompat dan
bersalto diudara. Karna pada akhirnya, setelah sekian lama aku
terkurung didalam istana, aku dapat merasakan kembali
kebebasanku. Kebebasanku yang diberikan dengan tulus oleh
Kyuhyun. Aku merentangkan tangan kananku, sementara tangan
kiriku memeluk erat punggung Kyuhyun agar tak terjatuh dari
sepeda yang tengah melaju kencang.

Kebebasan pertama yang kurasakan sejak dua tahun yang lalu,


aku benar-benar tak pernah merasa sebebas ini sebelumnya.
Kunikmati deburan angin yang menerpa wajahku agak kencang,
kemudian mendongak. Menatap burung-burung merpati yang
berterbangan ke langit saat sepeda kami melintas dengan cepat.
Setiap kepakan sayapnya yang berbunyi keras, entah mengapa
mengingatkanku akan kebebasanku saat ini. Aku tak akan pernah
melupakannya, aku akan selalu mengingatnya. Bagaimana
Kyuhyun memberiku perasaan yang sudah sejak lama aku damba
ini. Aku menyukainya. Kebebasanku.

Burung-burung merpati disekitar kami berterbangan dengan


indah, mempercantik pemandangan taman yang sepeda kami
lalui. Aku tanpa sadar tersenyum lebar menatapnya.

Kyuhyun tertegun, menatap burung-burung merpati yang mereka


lewati terbang satu-persatu dengan indahnya. Tapi ada satu lagi

95 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
pemadangan yang jauh lebih indah dari itu semua baginya.
Ketika ia tak sengaja melirik kebelakang, ia menemukan wajah
Seohyun yang tersenyum lebar, senyum cerah yang baru pertama
kali ia lihat. Pemandangan itu, ia yakin. Pemandangan Seohyun
yang sedang tersenyum saat itu adalah pemandangan paling
indah yang pernah ia lihat seumur hidupnya. Gadis itu, nampak
sangat cantik dan berkilauan dimatanya sekarang. Kyuhyun tak
bisa menahan sudut bibirnya yang berkedut membentuk sebuah
senyum tipis penuh ketulusan. Akhirnya, setelah sekian lama
gadis itu kembali tersenyum secerah itu. Secerah gadis yang
ditemuinya empat tahun yang lalu. Ya, gadis yang sama. Gadis
cantik yang amat periang. Gadis yang membuat hatinya
berdebar-debar. Sama seperti ini, hatinya amat berdebar usai
menengok wajah Seohyun. Gadis yang membuatnya jatuh cinta
pada pandangan pertama.

“Anda juga bisa tersenyum senang rupanya, princess.”

Aku terkejut mendengar gumaman Kyuhyun didepanku, lelaki itu


dengan tiba-tiba meletakan satu tangannya diatas tanganku yang
tengah memeluk punggungnya. Aku sangat kaget, apalagi saat ia
mengelus permukaan telapak tanganku dengan lembut. Aku
hampir saja jatuh terjengkang dari kursi boncengan jika saja
tangan Kyuhyun yang memegangi tanganku yang memeluknya
tak menahanku. Aku tak bisa menahan lebih lama lagi rona
merah dikedua pipiku. Aku menunduk dalam-dalam, merasakan
bagaimana perasaan hangat yang amat asing itu mengaliri
rongga dadaku, membawa desiran aneh kedalam hatiku.

Seseorang tolong aku! Kurasa aku terkena penyakit jantung


sekarang! Jantungku, berdentum sangat keras. Aku malu sekali,
96 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
malu jika Kyuhyun mendengar debaran didadaku yang pasti
sangat keras itu.

Tolong, jangan bilang kalau aku sedang ja-

...

“Sudah sampai.”

Kyuhyun menghentikan laju sepedanya tepat didepan gerbang


masuk sebuah taman hiburan yang belum ramai itu, sepertinya
baru satu atau dua jam taman hiburan itu buka. Mengingat ini
masih masuk waktu pulang sekolah bagi para pelajar seperti
mereka. Seohyun dengan kikuk turun dari boncengan sepeda.

Kyuhyun kemudian memakirkan sepeda disamping pagar taman


hiburan, kemudian membayar tiket masuk untuk keduanya. Lalu
dengan antusias menarik tangan Seohyun, menggenggam tangan
gadis itu dan membawanya masuk kedalam taman hiburan.
Seohyun kebingungan sendiri. Ia jadi bertanya-tanya. Jika
begini, siapa sebenarnya yang sangat ingin bermain di taman
hiburan? Dirinya atau Kyuhyun?

Namun pertanyaan itu menghilang begitu saja dari kepala


Seohyun begitu gadis itu mendongak dan menatap seluruh
wahana permainan yang ada di taman hiburan tersebut. Dengan
mata berbinar, bibirnya yang melengkung membentuk
senyuman, kepala Seohyun sudah dipenuhi dengan rencana
wahana apa saja yang akan dinaikinya nanti.

97 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
“Ayo kita naik sama-sama.”

Dan wajah Seohyun yang tersenyum polos menunjuk dengan


antusias setiap wahana permainan yang akan dinaikinya.
Walaupun agak kekanakan, Kyuhyun tak bisa mengelak. Bahwa
sisi Seohyun yang seperti inilah yang selalu ia sukai.

Pertama-tama, Seohyun dan Kyuhyun menaiki wahana komedi


putar. Tanpa rasa canggung, Seohyun duduk disalah satu kuda
diantara anak kecil yang berumur sekitar 8 tahun. Sementara
Kyuhyun mengamati dibelakang, Seohyun berbaur bersama anak-
anak tersebut tanpa rasa canggung, dan sepertinya anak-anak
tersebut juga menyukai Seohyun. Mereka tertawa,
membicarakan sesuatu, dan kemudian bermain-main seakan
mereka seumuran. Melihat itu, Kyuhyun tak bisa tidak tertawa
dibelakang mereka.

Permainan kedua, Seohyun harus menarik dengan paksa kerah


baju Kyuhyun agar lelaki itu mau menemaninya menaiki bombom
car.

Sejenis permainan mobil mini yang dikemudikan oleh satu orang


dalam sebuah halaman kecil. Beberapa kali Seohyun dengan
sengaja menabrak mobil Kyuhyun didepannya, dan lagi ia
dikelilingi oleh anak-anak kecil. Karna itulah Kyuhyun tak ingin
bermain permainan ini, begitu Seohyun sudah mendapatkan
sekutu anak kecil disekelilingnya dengan mudah. Gadis itu
menabraki mobilnya dengan sengaja, bukan itu saja. Anak-anak
kecil yang lekas akrab dengan Seohyun tadi kemudian menirukan
apa yang dilakukan Seohyun. Menabraki mobil Kyuhyun dengan

98 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
keras, hingga terpojok disudut halaman sampai waktu bermain
berakhir.

Wahana ketiga, giliran Kyuhyun yang memaksa Seohyun untuk


menaikinya. Sampai-sampai mereka harus saling adu tarik kerah
baju sebelum menaikinya yang akhirnya Seohyun dikalahkan.
Dan dengan sangat terpaksa gadis itu kemudian menaiki wahana
jet coaster. Permainan menyeramkan yang sengaja dipilih
Kyuhyun untuk membalaskan dendamnya bekas dari permainan
Seohyun di bombom car tadi.

Seturunnya dari jet coaster, Seohyun kemudian muntah hebat.


Memaksa Kyuhyun memapah gadis itu sampai ke toilet wanita.
Kemudian mengajaknya untuk membeli es krim sekedar untuk
meredakan perut Seohyun yang katanya bergejolak sehabis
bermain tadi. Selesai dari kedai es krim, Kyuhyun mendongak.
Mendapati hari sudah mulai sore. Dan taman hiburan semakin
dipadati pengunjung. Mereka sepertinya sudah bermain terlalu
lama. Dari samping kedai es krim yang membelakangi sebuah
lembah bukit. Kyuhyun menoleh. Lelaki itu tersenyum sesaat
menemukan tempat yang menurutnya cocok untuk didatangi
sepulang dari taman ini. Tempat ia pertama kali bertemu
dengan Seohyun empat tahun yang lalu.

Dan akhirnya, sebelum memutuskan untuk pulang. Seohyun


merengek untuk meminta naik ke wahana terakhir. Wahana
permainan kincir angin. Katanya itu adalah wahana terakhir
yang dinaikinya bersama Ayahnya, dan ia ingin kembali
menaikinya setelah sekian lama. Kincir angin berhenti sebentar
ketika mereka berada diketinggian maksimal.

99 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Cakrawala senja yang dihiasi warna jingga berpendar bersama
warna pink, cahayanya yang keemasan menyeruak masuk
kedalam ruang kincir angin mereka. Jatuh tepat diwajah
Kyuhyun yang duduk dihadapan Seohyun. Seohyun mengalihkan
pandangannya, kemana saja agar tak melihat wajah lelaki yang
terlihat semakin tampan saja itu.

“Untuk hari ini terima kasih. Aku senang sekali.”

Kyuhyun menoleh pada Seohyun yang secara tiba-tiba bergumam


padanya. Kyuhyun terdiam sebentar, namun kemudian
tersenyum lembut.

“Saya senang jika anda merasa senang juga.”

Senyum Kyuhyun tampak berkilauan dimata Seohyun. Tapi gadis


itu yakin itu hanya efek dari pantulan cahaya senja yang
menyeruak masuk. Angin semilir berhembus pelan,
menggoyangkan rambut kecoklatan Kyuhyun dan menerbangkan
anak rambut Seohyun yang panjang hingga menutupi separuh
wajahnya. Menyembunyikan rona kemerahan diwajahnya.

Hatinya berdebar kencang.

...

Kyuhyun mengayuh sepedanya dengan kecepatan sedang,


menikmati semilir angin yang menerpa lembut wajahnya.
Menggoyangkan ranting pohon dan menerbangkan dedaunan
keringnya. Seohyun dengan gugup menarik punggung baju lelaki

100 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
itu untuk berpegangan, ia mendongak. Menatap sekelompok
burung camar yang terbang keujung cakrawala, menghilang
begitu ditelan bias senja yang berpendar keemasan. Seohyun
mengamati jalan yang mereka lewati, ia bergumam kebingungan
dalam hati. Menyadari bahwa jalan setapak yang sedang mereka
lewati sekarang ini bukan jalan yang sama mereka lewati saat
datang. Ini rute yang berbeda, dan sepertinya Kyuhyun sedang
punya rencana.

Saat Kyuhyun ditanya mereka akan kemana, lelaki itu hanya


menjawabnya ‘lihat saja nanti’. Terus seperti itu berapa kalipun
Seohyun menanyainya, meski diomeli dan dimakipun sepertinya
lelaki itu tak gentar. Lelah sudah menanyai si kulit pucat yang
keras kepala itu, Seohyun pasrah saja kemanapun lelaki itu
membawanya sekarang, ia lebih memilih menikmati
pemandangan yang mereka lewati sepanjang jalan.

Jalan setapak dengan tanah kemerahan yang lembab itu semakin


menurun, dengan jejeran pohonan kayu pinus yang menjulang
tinggi, berbaris rapat. Daun-daun keringnya yang berjatuhan
bergulung-gulung oleh semilir angin.

Sepeda berhenti ditanah lapang yang dialasi oleh daun-daun


kering pohon pinus, sehingga ketika Seohyun dan Kyuhyun turun
dari sepeda, bunyi gemerisik terdengar halus dari daun rapuh
yang terinjak. Kyuhyun menepikan sepeda disalah satu batang
pohon pinus.

“Kita sudah sampai. Ayo ikuti saya.”

101 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Kyuhyun melangkah lebih dulu, menuntun Seohyun yang berada
dibelakangnya. Mereka memasuki hutan pinus, melewati barisan
pohonnya yang menjulang tinggi. Suara serangga yang berderik
nyaring memecah kesunyian diantara mereka. Dan kemudian
Kyuhyun membawa gadis itu melalui jalan menurun yang agak
curam. Lalu menaiki bebatuan menanjak.

“Kau suka?”

Kyuhyun yang berada didepan gadis itu berhenti, menatap lurus


kedepan. Melihat itu Seohyun mendongakkan wajahnya.

Menemukan hamparan luas padang rumput hijau kekuningan,


dengan bunga-bunga bermacam warna. Seohyun menatap tak
percaya, ia tak menyangka, dipinggiran kota Seoul ada tempat
seindah ini yang sepertinya belum terjamah oleh siapapun.
Seohyun melangkah maju, ia melompat dari batu menanjak
tersebut. Sepatunya menginjak halus rerumputan, melangkah
maju meraih bunga-bunga didepannya.

Tanpa disangka, Kyuhyun juga melompat turun dengan cepat.


Mendarat tepat disamping Seohyun, dan setelah itu kupu-kupu
yang bersembunyi dibalik dedaunan bunga berterbangan ke
langit dengan indahnya. Seohyun tak bisa menahan senyuman
diwajahnya, begitu pula dengan Kyuhyun. Entah sudah yang
keberapa kalinya Seohyun dibuat terpukau dengan segala yang
ditunjukkan Kyuhyun hari ini. “Kyuhyun-ah, gomawo. Ini semua
cantik sekali.”

Kyuhyun terpana ketika Seohyun memanggil namanya dengan


sebuah senyum tulus. Gadis itu berterima kasih padanya. Apalagi
kedua bibir tipisnya yang melengkung cantik jauh lebih indah
102 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
dari pemandangan padang rumput yang dipenuhi kupu-kupu
berterbangan. Tak terasa jantungnya berdetak lebih cepat,
memompa keseluruh tubuhnya perasaan hangat yang
menenangkan itu. Hatinya berdesir hangat.

Seohyun merasakan saku roknya bergetar, telpon masuk dari


ponselnya. Gadis itu menekan kunci dari layar ponselnya,
kemudian mendekatkan telinganya ke sambungan telpon
tersebut. Ibunya menelponnya secara langsung, Ibu Permaisuri.
Aneh, ini tak seperti biasanya. Apakah wanita itu sangat
mengkhawatirkannya hingga memilih untuk menelpon langsung,
bukan melalui perantara pelayan seperti biasanya.

Kyuhyun mengalihkan tatapannya, ia mengangkat jari


telunjuknya yang dihinggapi seekor kupu-kupu. Memperhatikan
bagaimana sepasang sayap putih yang rapuh itu mengepak halus.
Kyuhyun lagilagi tersenyum, ia melirik wajah Seohyun yang
sepertinya sedang menerima sebuah telpon. Raut wajah gadis
itu berubah, senyumnya terhapuskan oleh sebuah raut
keterkejutan. Melihat itu, alis Kyuhyun berkerut halus. Bingung
mendapati air muka Seohyun yang berubah drastis.

Tak lama, Seohyun mematikan sambungan telponnya, kemudian


menyimpan ponselnya kembali kedalam saku roknya. Kedua
mata gadis itu berkaca-kaca, membuat Kyuhyun menatapnya
khawatir. Bertanya-tanya kira-kira apa yang membuat gadis itu
terlihat kebingungan setelah menerima telpon tadi.

Kyuhyun memegang kedua bahu Seohyun halus, menatap


matanya yang masih berkaca-kaca.

“Ne, ada apa Seoh-“


103 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
“Kau, Cho Kyuhyun, bukan?”

Kyuhyun menatap gadis itu kebingungan, kemudian mengagguk


pelan.

“Kau tahu bukan kalau Putri mahkota pada akhirnya akan


menikahi Putra mahkota.”

Kyuhyun terkejut, tak menyangka bahwa sekarang gadis itu


membicarakan masalah tersebut. Masalah mengenai masa depan
seorang Putri mahkota yang telah diatur oleh kerajaan hingga
hanya diperbolehkan menikahi Putra mahkota yang sudah
dijodohkan sejak mereka lahir. Kyuhyun tahu, hal itulah yang
menyebabkan Seohyun tidak pernah setuju untuk menjadi Putri
mahkota.

“Dan aku tidak ingin menikahi lelaki asing yang tidak pernah
kukenal sebelumnya seperti Putra mahkota. Bagaimanapun juga
aku ingin menikahi lelaki yang kucintai, bukan hanya atas dasar
perjodohan. Tapi apa yang kudengar barusan. Putra mahkota?
Putra mahkota ternyata selama ini terus bersamaku, dia adalah
orang yang paling kukenal dan selalu berada disampingku selama
ini. Cho Kyuhyun, aku sekarang sudah tahu. Kau Putra Mahkota
itu, bukan?”

Kyuhyun menghela nafas panjang, akhirnya identitasnya


terbongkar. Identitas lama yang ia ingin tutupi sementara itu
akhirnya terkuak. Kyuhyun mendekat, meraih tubuh Seohyun
yang terdiam didepannya. Memeluknya erat, Kyuhyun
menyembunyikan wajahnya diantara anak rambut Seohyun yang
terurai. Menyesap aroma tubuh gadis itu yang khas.

104 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
“Ya, benar. Aku adalah Cho Kyuhyun. Putra dari Cho Dae Hyun.
Keturunan langsung dari pendiri pertama kerajaan sebelum
dinasti Joseon. Putra mahkota yang telah dijodohkan denganmu,
Putri mahkota dari Raja Seo Ji Hwa. Lelaki yang akan
menikahimu, Nona Seo Joo Hyun.”

Dan sore itu, Kyuhyun berbisik lirih tepat ditelinga Seohyun.


Memeluk gadis itu dengan kencang, sementara semilir angin
menerpa tubuh mereka berdua. Kupu-kupu terbang pelan
disekitar mereka, seirama dengan rumput yang bergoyang.

Sementara disalah satu semak didekat sebuah batang kayu


pohon pinus, tempat Sunny dan Sungmin sejak pulang sekolah
tadi membuntuti mereka sedang bersembunyi. Sepasang kekasih
itu masih sangat kaget dengan kenyataan yang baru saja mereka
dengar. Mereka tak menyangka akan mendapat kenyataan yang
jau lebih mengejutkan dari sangkaan kehamilan yang mereka
kira dari keduanya, jauh lebih besar dari itu. Ternyata keduanya
adalah seorang Putra dan Putri mahkota yang telah dijodohkan
sejak lahir. Sementara Sunny dan Sungmin masih terdiam
ditempat, tak mampu berkata-kata. Hanya memandang lurus
pada sosok Kyuhyun dan Seohyun yang berpelukan didepan
mereka.

Senja berpendar diujung cakrawala, menutup sore yang penuh


makna tersebut. Diantara keempat sahabat yang secara tak
langsung berkumpul disatu tempat. Pada akhirnya, rahasia
mereka mulai terungkap.

Seohyun memejamkan matanya, ia mengingat kembali. Rasanya,


dulu sekali ia pernah ketempat ini. Padang rumput ditepi hutan

105 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
pinus. Tapi sepertinya ia tak ingat, dan juga bagaimana Kyuhyun
tahu tempat ini sebelumnya? Tapi sebelumnya ia
mempertanyakan perasaannya.

Akankah ia menerima Cho Kyuhyun sebagai suami masa


depannya?

...

“Which What Menu You Want, Princess?”

...

***

Chapter 6

***

-Menu 6: “Past Memories.”-

***

Sejak 10 tahun yang lalu, Korea Selatan telah merencanakan


pemulihan sistem kerajaan. Seluruh aset keluarga kerajaan
106 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
dikumpulkan, dan istana mulai ditutup dari umum. Pewaris tahta
yang pertama kali ditemukan adalah Cho Kyuhyun. Lelaki jenius
keturunan langsung dari Cho Dae Hyun, pendiri kerajaan
sebelum dinasti Joseon. Cho Kyuhyun yang biasa hidup sebatang
kara kemudian memulai hidup barunya di istana. Ia seorang yang
cakap, tanggap dan cerdas, bakat memimpinnya kian menonjol
disetiap pelajaran yang diberikan oleh pihak istana untuk
menunjang pemulihan sistem kerajaan nanti. Namun, usianya
yang masih remaja melemahkan kepercayaan para petinggi
pemerintahan.

Sehingga pemulihan sistem kerajaan-pun dimundur waktu hingga


8 tahun lamanya. Identitas Kyuhyun dirahasiakan, dan
keberadaannya disembunyikan dari media dan para rakyatnya.
Sampai ditemukannya pewaris tahta kedua yang merupakan
keturunan dari Raja pertama dinasti Joseon, Seo Ji Hwa. Lelaki
yang telah memasuki usia matang untuk memerintah itu
kemudian dinobatkan sebagai Raja pertama dalam pemulihan
sistem kerajaan. Tak berselang lama ia menduduki tahta, sakit
yang sudah lama dideritanya kambuh. Ia kemudian meninggal
dunia, tanpa seorangpun pihak istana yang mengetahui
penyakitnya sebelumnya.

Dan istrinya kemudian naik tahta sebagai Ibu Permaisuri.


Meninggalkan seorang Putri Mahkota Seo Joo Hyun yang telah
dijodohkan dengan Putra Mahkota, pewaris tahta utama yang
masih belia, Cho Kyuhyun.

Sejak Kyuhyun mengetahui bahwa ia akan menikahi Putri


mahkota, ia kemudian meminta izin pada seluruh petinggi istana
termasuk Ibu Permaisuri sendiri. Agar merahasiakan identitasnya
107 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
dari Putri dan mengizinkannya untuk menyamar menjadi pelayan
pribadi dengan alasan ingin mengenal lebih dalam karakter sang
putri.

Dan ketika ia untuk pertama kalinya bertemu dengan Putri


Mahkota, ia sadar bahwa ini bukanlah pertemuan pertamanya.
Putri mahkota itu, Seo Joo Hyun. Gadis yang sudah pernah
ditemuinya 4 tahun yang lalu. Gadis yang telah membuatnya
jatuh cinta pada pandangan pertama, karna senyumannya.

“Hah... hah... hah...”

Kyuhyun meningkatkan kecepatan larinya, nafasnya terengah.


Diantara pacuan kakinya yang kian memberat, menjejak
dedaunan kering rapuh yang bergemerisik halus. Lelaki itu
menoleh kebelakang, memastikan sudah tak ada satupun yang
mengejarnya lagi sekarang. Ia menajamkan telinga, menangkap
setiap suara yang membuatnya selalu waspada.

Setelah memastikan sudah tak ada yang menguntitnya, Kyuhyun


memperlambat kecepatan larinya. Menstabilkan nafasnya yang
kian pendek. Mengusap wajahnya dengan lengan kemeja yang
dipakainya. Kyuhyun mendengus panjang, seluruh tubuhnya
terasa lengket oleh keringat sekarang. Salahkan para pelayan
istana yang dengan nekat mengejarnya yang sedang kabur.
Memaksanya untuk berlari menghindari tangkapan penjaga
bersetelan hitam tersebut.

Lagipula siapa yang ingin dikurung didalam istana seharian hanya


untuk mendengarkan ocehan mengenai pemerintahan kerajaan?
Bahkan dirinya, Cho Kyuhyun. Putra mahkota paling jenius

108 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
dalam sejarah inipun tak akan tahan dan memilih bolos.
Bukannya kepalanya tak sanggup dijejali materi itu, jika ia
inginpun ia sanggup mempelajarinya selama seminggu tanpa
henti. Hanya saja kepalanya sudah berdenyut nyeri, demo dan
memilih mogok kerja karna rasa bosan yang hampir
membunuhnya.

“Sekarang ada dimana aku?”

Kyuhyun mendongak, menatap barisan pohon pinus yang


menjulang tinggi. Ia memang berhasil menghindari kejaran para
pelayan yang sangat bernafsu untuk menangkapinya itu. Tapi
masalahnya ada dimana ia sekarang? Tempat apa ini? Bagaimana
jika ia tersesat dan tak bisa pulang ke istana lagi? Lalu tewas
ditempat ini tanpa seorangpun yang mengetahuinya?

Tidak, tidak, tidak. Singkirkan pikiran konyolmu, Cho Kyuhyun.


Lelaki itu meyakinkan diri untuk segera mencari jalan keluar
dari hutan pinus aneh yang beralaskan dedaunan kering yang
sudah sangat tebal itu. Kyuhyun terus berjalan lurus, berharap
menemui ujung hutan ini dan segera sampai di taman kota.

“Hiks... hiks... hiks...”

Telinga tajam Kyuhyun mendeteksi adanya sebuah suara dari


arah depan. Ia mendengarkan dengan seksama, sambil
melangkah perlahan makin dekat kearah suara. Itu suara isakan.
Seseorang sedang menangis dari arah depannya sekarang.

Tak lama melangkah, Kyuhyun menanjaki sebuah batu besar.


Menemukan hamparan padang rumput yang amat luas. Dengan
dedaunannya yang berwarna hijau sedikit aksen kekuningan
109 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
diujungnya. Semilir angin menerpa wajahnya sejuk, Kyuhyun
memperhatikan bagaimana tiap kupu-kupu yang ada di padang
rumput tersebut berterbangan, dari satu bunga ke bunga lain
yang bermacam warna. Namun kemudian kedua matanya
menemukan sebuah punggung kecil. Duduk menelungkup
diantara rerumputan yang bergoyang pelan.
“Aa...”

Kyuhyun hendak menyapa, melangkah mendekati punggung


tersebut. Namun suaranya tercekat ditenggorokan. Kyuhyun
menelan salivanya, membasahi kerongkongannya yang terasa
kering. Ia kemudian duduk disamping punggung wanita dengan
rambut hitam terurai panjang itu.

Gadis yang menyembunyikan isakannya diantara kedua lipatan


tangannya itu kemudian mendongak, menoleh pada Kyuhyun
yang tiba-tiba sudah duduk disampingnya. Bertanya dengan
suara lemah yang lembut.

“Nuguseyo?”

Kyuhyun tak menoleh, memilih memandang lurus bias senja


diujung cakrawala, yang memantulkan cahaya keemasannya
dikedua mata lelaki itu.

“Aku? Aku hanya seorang yang kebetulan sedang lewat untuk


bersembunyi.”

“Oh.”

Dan setelah gumaman singkat dari gadis itu keduanya terdiam.


Tenggelam dalam keheningan. Sementara Kyuhyun memandangi
110 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
langit, gadis itu menunduk. Isakannya telah berhenti. Sepasang
matanya mendongak dari lipatan kedua tangannya, menoleh
memandang sosok Kyuhyun yang duduk terdiam disampingnya.

“Kau tak ingin bertanya kenapa aku menangis?”

“Tidak. Karna aku yakin tak ada seorangpun yang ingin


menjawab pertanyaan dari orang asing yang baru dikenalnya.”

Semilir angin berhembus sejuk, menerbangkan beberapa anak


rambut poni Kyuhyun yang kecoklatan karna terpantul cahaya
senja.

“Tapi jika kau ingin bercerita, aku akan duduk untuk


mendengarkanmu disini. Kurasa tak masalah.” Lagi Kyuhyun
berkata pada gadis disebelahnya yang tiba-tiba saja jadi diam.
Ia mendengar gadis itu menghela nafas panjang, sebelum
kemudian mulai bercerita.

“Kau pasti sudah melihat taman hiburan didepan jalan setapak


menuju hutan pinus ini, kan? Aku baru saja berlibur kesana
bersama Ayahku untuk naik kincir angin bersama-sama. Tapi
kemudian Ayah pingsan dan orang-orang di taman hiburan itu
mengeliliku dan Ayah. Seseorang menelpon ambulans dan
membawa Ayah ke rumah sakit.”

“Lalu kenapa kau disini dan tak menamani Ayahmu?”

Gadis tersebut mendongak, ikut memandangi bias jingga pink


khas senja dilangit.

111 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
“Aku takut. Aku takut ketika aku menemaninya hal-hal buruk
akan terjadi. Aku takut melihatnya sakit. Aku takut melihatnya
terbaring di rumah sakit. Dan akhirnya aku berlari dan
menenangkan diri kesini tanpa sadar.” Gadis itu mengakhiri
ceritanya dengan helaan nafas berat diakhir kalimat.

“Jika boleh aku memberi saran, tidakkah seharunya kau datang


dan menemaninya? Aku yakin sekarang dia sedang menunggumu
di rumah sakit. Ia membutuhkan semangatmu, seharusnya kau
habiskan waktu sebanyak-banyaknya dengan Ayahmu sebelum
halhal yang buruk itu terjadi. Bukannya melarikan diri seperti
ini.”

“Benarkah? Benarkah aku seharunya datang menemaninya? Tapi


bagaimana kalau aku tidak sanggup menerima hal-hal buruk yang
akan terjadi nanti?”

Kyuhyun tersenyum, kemudian menoleh pada gadis itu.

“Melarikan diri tidak pernah benar-benar menyelesaikan


masalah, kau hanya perlu menghadapinya. Sebaiknya selalu
ingat itu.”

Gadis itu terpana, ketika kalimat Kyuhyun itu memasuki


pikirannya seakan menyihirnya. Lelaki itu benar, lelaki asing
yang baru saja mendengar ceritanya itu berkata benar.
Seharusnya ia pergi dan menghadapi masalahnya sendiri.
Bukannya lari dari masalah seperti ini. Ia mengusap sudut
matanya yang basah. Kemudian menegakkan diri, menepuk-
nepuk pakaiannya yang terasa kotor. Kyuhyun menoleh padanya,
menatap gadis yang sudah siap untuk pergi meninggalkan tempat
itu.
112 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Ya, ia akan segera pergi menemui Ayahnya sekarang. Lalu
menemaninya sepanjang waktu yang ia punya. Hingga ketika
hal-hal yang buruk itu terjadi ia tak a-

“Jangan pernah menyesal.”

kan menyesal.

Lelaki itu seakan membaca pikirannya. Mampu menyambung


kalimat yang baru saja ada dikepalanya. Gadis itu melangkah,
menjauh dari lelaki tadi. Menanjaki batu tersebut, kemudian
menoleh sesaat pada lelaki yang balas memandangnya dari
tempatnya duduk diantara hamparan rumput.

“Terima kasih.”

Ia berbisik kecil, kemudian tersenyum manis pada Kyuhyun.


Kyuhyun tertegun, menemukan senyum tulus penuh terima kasih
diwajah cantik gadis itu. Angin berhembus pelan. Menerbangkan
anak rambut gadis itu yang terurai panjang ketika kemudian
akhirnya berbalik dan menghilang dari pandangannya.

Namun telinganya mampu mendengar, tiap derak halus dari


dedaunan yang diinjak oleh gadis itu ketika berlari menjauh
darinya.

Kyuhyun terdiam, masih duduk ditempatnya. Matanya


memandang kosong pada beberapa ekor kupu-kupu yang terbang
bebas dari satu bunga ke bunga yang lain. Tangan kanannya

113 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
bergerak menuju kedadanya. Merasakan bagaimana dentuman
jantungnya yang meningkat dua kali lebih cepat. Hatinya
berdebar kencang, ada sebuah perasaan hangat yang berdesir
didalamnya.

Ia jatuh cinta, pada senyuman gadis itu dipandangan pertama


mereka.

...

Kyuhyun terbangun dari tidurnya, tepat dipenghujung mimpinya.


Lelaki itu menutup matanya sebentar dengan satu tangan, lalu
kemudian turun dari ranjang king sizenya. Kini ia sudah
dipindahkan dari kamar khusus pelayan ke kamar Putra mahkota
pasca identitasnya yang terbongkar semalam oleh Seohyun.

Kyuhyun menghela nafas panjang, mimpi itu lagi. Mimpi


pertemuan pertamanya dengan Seohyun empat tahun yang lalu.
Sudah sekitar seminggu penuh ini ia memimpikan kejadian itu
setiap malam entah mengapa. Kyuhyun kemudian masuk
kedalam kamar mandinya, dan mulai menyegarkan diri. Sampai
akhirnya terdengar suara pelayan diluar yang telah menyiapkan
baju paginya untuk hari ini.

Berita tentang Cho Kyuhyun yang ternyata adalah seorang Putra


mahkota tersebar dengan cepat diantara kalangan pekerja
istana.

Para ketua pelayan yang telah lama bekerja di istana sudah tak
heran lagi, mereka sudah mengetahui hal tersebut sejak awal
dan sengaja menyembunyikannya atas perintah Ibu Permaisuri.
114 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Namun berita itu menggegerkan seluruh pekerja baru yang tak
mengetahui tentang hal tersebut.

Setelah memakai setelan formal yang disiapkan pelayan


untuknya, Kyuhyun kemudian bergerak menuju dapur utama.
Tempatnya akan sarapan pagi ini. Jika biasanya ia akan sarapan
dengan Seohyun yang makan sambil mengomel sebagai pelayan
pribadi. Pagi ini semuanya telah berubah. Ia sekarang akan
sarapan sebagai sosok Putra mahkota, pewaris tahta utama dan
sebagai salah satu anggota istana. Yang berarti ia tak bisa lagi
menyapa pelayan dengan sapaan non formal seperti biasanya.
Hubungannya dengan para pekerja lain pasti akan terasa lebih
kaku dari sebelumnya.

“Yo mantan pelayan pribadi Nona!”

Kyuhyun menoleh, menemukan wajah Sungmin yang tersenyum


lebar. Alis lelaki itu mengernyit halus, bertanya-tanya dalam
hati apa gerangan yang dilakukan oleh salah satu sahabat
Seohyun itu disini, di istana. Mengingat istana bukanlah tempat
yang bisa dikunjungi dengan mudah seperti tempat umum.
Lelaki babyface itu melangkah mendekatinya, menyapanya
dengan akrab, lalu merangkul bahunya seperti biasa. Perlakuan
sahabat Seohyun itu persis seperti biasanya, tak ada perubahan.

Tak ada kekakuan atau kecanggungan. Lelaki itu tetap


menganggap Kyuhyun seperti biasa. Kyuhyun yang akhir-akhir ini
selalu makan semeja dengannya, Kyuhyun yang akhir-akhir ini
mondar-mandir disekitarnya, Kyuhyun yang gemar menjitakinya
jika sedang kesal, dan Kyuhyun yang suka ngotot bersama
Seohyun jika membahas masalah kekasih.

115 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
“Lihat siapa yang ngotot bukan pasangan kekasih?” Sungmin
tertawa mengejek, melirik Kyuhyun yang balas meliriknya.
Kyuhyun mendengus tertawa, Sungmin mengernyitkan alisnya.
Bertanya-tanya dalam hati apakah pertanyaannya tadi
mengandung unsur lelucon.

“Aku memang bukan kekasihnya, jangan sebut aku dengan status


hubungan serendah itu.”

“Lalu?”

“Lebih tinggi dari status itu, aku calon suaminya.”

Sungmin mendengus, memandang Kyuhyun yang sudah berjalan


santai masuk kedalam dapur utama, ia kemudian mengiringi
langkah kaki lelaki itu dari belakangnya. Merapikan setelan
hitam formal yang dikenakannya. Kyuhyun tersadar, dimana
remaja tanggung dari kalangan rakyat biasa seperti Sungmin
mendapatkan uang untuk menyewa setelan formal sebagus itu?
Jangan tanya mengapa ia menyebutnya menyewa, karna
Kyuhyun pikir Sungmin tak cukup berduit untuk dapat
membelinya.

“Oh, sudah mulai angkuh rupanya Tuan Muda.”

Sungmin kemudian menggeserkan kursi makan dihadapan


Kyuhyun, lelaki itu kemudian menatapnya sesaat.

“Tuan Muda? Kau sedang demam? Apa perlu kupanggilkan


Sunny?”

116 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Jujur saja Kyuhyun takjub melihat lelaki yang sehari sebelumnya
mengejar-ngejarnya dengan ngotot pasca ‘pencurian sepeda
boncengannya’ yang tak lazim itu kini berlaku sangat sopan
padanya. Menggeserkan kursi makan untuknya, berjalan
dibelakangnya, dan memanggilnya ‘Tuan Muda’. Ada apa
gerangan kira-kira? Apa sahabat Seohyun itu tiba-tiba terkena
amnesia?

“Lee Sungmin akan menjadi pelayan pribadimu mulai sekarang


Tuan Cho.”

Kyuhyun menoleh, menemukan asal suara dari ambang pintu


besar dapur utama. Berdiri seorang wanita tua, dengan rambut
sebahu yang memutih, wajah penuh kerutan, menggenggam
tongkat coklat yang menyangganya dirinya berdiri. Segaris
senyum angkuh yang khas tergores diwajah renta itu. Kyuhyun
bergidik, ia sadar siapa yang sedang datang itu.

Nyonya Jung.

Pengajar istana paling ahli sekaligus yang paling menyeramkan.


Metode belajarnya yang habis-habisan pernah membuat Kyuhyun
sekarat hanya dalam waktu singkat. Tidak sekarat betulan juga,
tapi mentalnya hampir saja terbunuh oleh pelajaran wanita itu.

Wajah tuanya yang jelek jika sedang galak sangat mengerikan,


apalagi Kyuhyun hampir memiliki benjolan didahinya oleh
pukulan tongkat kayunya yang sekeras tongkat baseball itu.

Kyuhyun melirik belakang wanita itu. Menemukan Seohyun yang


berdiri dengan wajah menunduk takut, disebelahnya Kyuhyun

117 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
mengenali rambut kecoklatan gadis itu, Sunny. Juga sama
suramnya dengan aura Seohyun saat itu.

Kyuhyun menelan salivanya. Bahkan Seohyun yang hampir setara


dengan kucing garong itu mampu ditaklukan oleh nenek sihir
jelek itu.

Lalu, bagaimana dengan nasibnya?

...

Masih banyak hal yang menggerayangi pikirannya. Mulai dari


bagaimana bisa seorang Lee Sungmin, salah satu sahabat
Seohyun yang paling ember itu menjelma menjadi pelayan
pribadinya. Ditambah dengan kenyataan baru yang dilihatnya
sekarang, ternyata Sunny-pun sekarang menjadi pelayan pribadi
Seohyun menggantikannya. Sepasang kekasih paling cerewet itu
rupanya akan terus membayangi langkahnya mulai sekarang.

Kyuhyun sudah cukup pusing, setelah sarapan pagi dan dijejali


omelan pedas khas Nyonya Jung, kini Seohyun disebelahnya
mencak-mencak tak jelas. Seohyun membolak-balik buku tebal
yang disodorkan dengan paksa padanya sekeras mungkin,
kemudian melirik Nyonya Jung yang sedang duduk tenang
mengawasi keduanya. Seperti yang diomelkan oleh wanita tua
itu tadi, mulai sekarang mereka akan dipaksa menerapkan
sistem belajar khusus putra dan putri mahkota. Apalagi bagi
keduanya yang akan naik tahta dan memerintah kerajaan. Usai

118 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
sarapan, mereka digiring ke perpustakaan utama. Disodori tiga
tumpukan buku masing-masing setebal 10 senti yang seakan
tertawa mengejek padanya. Apalagi Seohyun yang sengaja
mengeras-ngeraskan kegiatannya, atau dengan heboh
menjatuhkan tumpukan buku, semakin membuat kepala Kyuhyun
berdenyut nyeri. Jujur saja gadis itu sekarang menambah
penderitaannya!

Nyonya Jung yang duduk disebrang keduanya kemudian mulai


terganggu dengan aktifitas gaduh Seohyun. Sedetik kemudian
kening gadis itu menjadi pendaratan mulus ujung tongkat kayu
Nyonya Jung yang amat keras. Meninggalkan cetakan merah
merona ditempatnya, Seohyun meringis mengelus bekas pukulan
nenek tua itu, kemudian mendelik tajam.

Jujur saja nenek tua ini 15 kali lebih parah dari si kulit pucat!!!

Menghabiskan sepanjang pagi di perpustakaan utama, baru


ketika jam makan siang sudah masuk Nyonya Jung melepaskan
pengawasannya. Nenek tua itu kemudian menuju kamar Ibu
Permaisuri karna ada yang harus diperbincangkan. Tapi toh
Seohyun dan Kyuhyun tak peduli. Tak kembali lagi selamanyapun
mereka justru bersyukur, sekalian saja nenek tua itu terkena
penyakit jantung dan kemudian mati kaku ditempat. Agar
kehidupan mereka kembali aman, damai, dan tentram.

Tak sempat membahas masalah jabatan baru Sungmin dan


Sunny, keempat sahabat baru itu. Seohyun, Kyuhyun, Sungmin
dan Sunny melakukan musyawarah bersama dibawah salah satu
pohon pinggir taman istana yang paling dekat dengan gerbang
selatan.

119 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
“Dia lebih parah darimu kulit pucat!” Seohyun mendengus,
menselonjorkan kakinya dengan santai. Kemudian bersandar
dibatang pohon, dengan Sunny yang duduk disampingnya dengan
setia. Kyuhyun mengangguk, lelaki itu menyilangkan tangannya
didepan dada. Disebelahnya Sungmin melirik-lirik tak jelas, atau
menggaruk pipinya.

“Ssstt... Kita harus bolos dari pelajaran setelah ini.” Seohyun


berbisik kecil.

Kyuhyun memukul kepala Seohyun seketika, gadis itu mengaduh


kesakitan melirik tajam lelaki itu.

“Kau pikir nenek tua itu akan mudah dikelabui? Aku sudah sering
mencoba bolos darinya tapi tak pernah berhasil.”

Sungmin manggut-manggut mendengar pertanyaan Kyuhyun,


Sunny mengangguk pelan, dan Seohyun mendecih. Memukul
tanah tempatnya duduk dengan kesal, padahal tanah tidak
punya salah dengannya.

“Tak kusangka mantan pelayan pribadiku yang sok disiplin ini


ternyata suka membolos.” Seohyun berkata main-main, ia
menyunggingkan seringai mengejek pada Kyuhyun yang baru
sadar sedang kebablasan. Pada akhirnya, lelaki itu tak mampu
membendung ejekan Seohyun yang sudah kelewat meluncur
pasca mengetahui aktifitas masa lalunya.

“Berhenti mengejekku Princess, anda tahu bukan siapa yang


akan naik tahta disini sekarang.” Seringai Kyuhyun melebar
sesaat Seohyun terdiam tanpa kata-kata, bibir gadis itu terkatup
rapat. Gadis itu tak punya kuasa jika sudah disinggung masalah
120 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
kewenangan disini. Bagaimanapun juga calon raja lebih
berpengaruh daripada calon permaisuri. Seohyun sedang kalah
telak sekarang, dan gadis itu hanya bisa menggerutu sebal.
Sementara Kyuhyun tertawa keras. Sunny dan Sungmin saling
berpandangan, kemudian menggeleng prihatin pada tingkah laku
kedua majikan mereka yang kelewat santai itu.

“Jika terus begini jam makan siang akan berakhir dan kita semua
akan terjebak lagi. Kapan kita kaburnya, eoh?” Sunny berseru
disebelah Seohyun. Tawa Kyuhyun terhenti, sementara Sungmin
mengangguk-angguk setuju. Kyuhyun melirik tajam lelaki itu,
mempertanyakan kesetiaan Sungmin sebagai pelayannya.
Seharusnya lelaki itu mendukungnya sebagai pelayan pada
majikan, bukannya menyetujui orang lain. Yeah, mungkin karna
status hubungan kekasih mereka hingga Sungmin terpikat dengan
Sunny.

Tanpa banyak menunggu lagi Kyuhyun kemudian bangkit berdiri,


kemudian menarik tangan Seohyun dan lari secepat mungkin.
Sunny terbengong, mendapati Nonanya telah dibawa kabur oleh
sang calon suami. Segera saja Sungmin menarik tangan
kekasihnya juga, mengikuti langkah kedua majikan mereka yang
sudah kabur terbirit-birit.

“Rencana kabur sesederhana ini terasa bodoh untuk dipraktekan


Tuan!”

Alis Kyuhyun berkerut kesal mendengar teriakan pelayannya dari


belakang, ia menoleh. Masih terus menarik tangan Seohyun dan
berlari menuntunnya. Gadis itu juga ikut berlari, masih dengan
wajah polos kebingungannya.

121 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
“Lihat saja setelah ini!”

Kyuhyun balas berteriak pada Sungmin yang terkekeh


dibelakangnya. Dan keempatnya kemudian berlari menuju
gerbang selatan secepat mungkin. Para pengawal yang tak
menyangka kedatangan Tuan muda dan Nona mereka terkejut
ditempat. Begitu mendekati tubuh pengawal-pengawal itu,
Kyuhyun menarik Seohyun kebelakang. Melindungi tubuh gadis
itu dengan tubuhnya. Kemudian menunduk, menjadikan
kepalanya sebagai bantalan peluru yang bersiap menubruk tubuh
pengawal siapapun yang hendak menghalangi larinya.

Seohyun tertawa geli dibelakang lelaki itu, ketika pengawal yang


berjaga tanpa senjata tersebut mengaduh kesakitan setelah
ditubruki Kyuhyun perutnya satu-persatu. Membuka jalan bagi
pasangan Sungmin dan Sunny yang lari melewati penjagaan
tersebut setelahnya.

“Woah, hebat sekali kepalamu kulit pucat! Seperti tempurung


kelapa!!” Seohyun berseru dengan senyum lebar ditengah lari
mereka menjauhi lingkungan istana. Dibelakang Sungmin dan
Sunny tersenyum lebar, tak menyangka putra mahkota yang
terkenal jenius itu berkenan melakukan rencana bolos paling
bodoh dan konyol yang pernah terpikirkan oleh mereka semua.

“Anda sangat hebat Tuan!!” Sungmin berteriak pada Kyuhyun


dan Seohyun yang berlari didepan mereka memimpin jalan
menjauhi istana sejauh mungkin.

“Hebat, hebat! Kepalaku jadi pusing, bodoh!” Kyuhyun


menggerutu nyaring pada Sungmin dibelakangnya. Mengusap

122 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
dahinya yang berdenyut lebih hebat dari sebelumnya dengan
satu tangannya yang bebas.

...

Setelah mencapai halte bus, Kyuhyun, Seohyun, Sungmin dan


Sunny baru berhenti berlari. Bernafas terengah, keempatnya
kemudian duduk berdempetan dibangku halte mengistirahatkan
kaki-kaki pegal mereka sejenak.

“Hah... Setelah ini mau kemana, eoh?” Seohyun dengan nafas


mulai teratur kemudian bertanya, menoleh pada Kyuhyun sang
perencana yang mensukseskan kegiatan bolos berjamaah
mereka.

“Kemana saja yang penting menjauhi si nenek tua itu.” Kyuhyun


menggumam singkat. Setelah dirasa cukup istirahat, keempatnya
kemudian mulai menegakkan diri. Melalui adu argumen singkat
yang didominasi oleh Seohyun dan Kyuhyun, sementara pasangan
Sungmin dan Sunny hanya manggut-manggut tak jelas, setuju-
setuju saja dengan apapun rencana mereka setelah ini. Akhirnya
mereka memutuskan untuk bersembunyi di padang rumput
dibalik hutan pinus yang mereka datangi beberapa hari yang
lalu. Karna menurut Kyuhyun ia tak pernah sekalipun tertangkap
oleh pengawal istana jika bersembunyi di tempat itu.

Setelah melalui taman hiburan, mengambil jalan berbelok


disalah satu jalan setapak terkecil, kemudian sampai di hutan
pinus. Berjalan lurus menuju ketengah hutan, dan berujung pada

123 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
padang rumput indah dengan dedaunannya yang bergoyang
seirama angin.

Sungmin dan Sunny berlari ketengah padang rumput dengan


riang, sepasang kekasih itu kemudian merebahkan punggung
mereka. Menikmati semilir angin yang menerpa sejuk wajah
mereka, rasanya beban ketegangan yang mereka pikul sebelum
kesini tadi terangkat semua.

Seohyun dan Kyuhyun masih belum turun dari batu besar


menanjak dipinggir padang rumput tadi. Masih berdiri terdiam
ditempat masing-masing.

“Seohyun-ah.”

Seohyun merasa aneh sendiri saat lelaki itu memanggil namanya,


bukannya dengan sebutan princess seperti biasanya. Ia sadar
lelaki itu sekarang sudah tak sama. Tak akan ada lagi sosok
Kyuhyun pelayan pribadinya yang rela ia pukuli dan ajak
bertengkar agar ia tak kesepian, atau sosok Kyuhyun pelayan
pribadinya yang suka mengajaknya jalan-jalan ketika sedang
bersedih. Waktu telah berlalu, perlahan-lahan situasi berjalan
berbeda. Kepingan kenyataan barupun mulai terbuka.

“Jangan merasa aneh denganku.”

“Eh?” Seohyun menoleh dengan kaget mendengar gumaman


pelan lelaki itu. Kyuhyun masih menatap lurus padang rumput
didepannya.

“Meski aku berhenti jadi pelayanmu, meski sekarang aku calon


suamimu, putra mahkota, raja, atau aku menjadi apapun dimasa
124 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
depan nanti tolong jangan cemas. Jangan merasa aneh
denganku. Hanya perlu berbicara seperti biasa denganku. Karna
aku tetap Kyuhyun yang sama. Lelaki asing yang kau temui
empat tahun yang lalu.” Kyuhyun terenyum menoleh pada
Seohyun yang kebingungan menatap lelaki itu.

“Empat tahun yang lalu?”

Seohyun mengernyit halus. Apa maksud lelaki itu dengan empat


tahun yang lalu? Apa maksudnya mereka sudah pernah bertemu
empat tahun yang lalu? Lantas mengapa ia tak bisa
mengingatnya? Ia sama sekali tak ingat dengan pertemuan
mereka itu? Sebenarnya ada apa yang terjadi dengan empat
tahun yang lalu?

“Aku tidak mengerti apa yang kau bicarakan. Ada apa dengan
empat tahun yang lalu Kyu? Apa aku sudah lama bertemu
denganmu sebelumnya? Mengapa aku tak ingat?”

Kyuhyun terdiam. Rupanya firasatnya selama ini benar. Itulah


mengapa gadis itu takjub dengan padang rumput ini ketika
mereka datang kesini beberapa hari yang lalu, itu juga yang
menjadi alasan mengapa Seohyun tak mengenalinya dengan
cepat ketika ia pertama kali menjadi pelayan pribadi.

Rupanya gadis itu kehilangan memorinya tentang pertemuan


pertama mereka empat tahun yang lalu.

“Kau melupakankannya?” Kyuhyun bergumam lirih dengan nada


terluka, segaris senyum tipis bertengger kaku diwajah
tampannya. Seohyun merasa tak enak. Ia mencoba
mengingatnya. Mengenai apa yang terjadi empat tahun yang
125 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
lalu. Jujur saja saat ini ia tidak ingin melihat raut wajah
Kyuhyun yang seperti ini.

Kyuut~

Kepalanya berdenyut sakit, pusing menderanya. Seohyun


memijit keningnya perlahan, masih mencoba menatap Kyuhyun
didepannya. Ia menguatkan diri untuk tetap tegak berdiri.

“Beritahu aku apa yang kulupakan, apa yang sebenarnya terjadi


empat tahun yang lalu?” Seohyun bertanya dengan nada tegas.
Ditengah padang rumput, Sunny dan Sungmin bermain
kejarkejaran, mengikuti arah terbang kupu-kupu disekitarnya.
Sementara ketegangan menyelimuti Seohyun. Tak terpengaruh,
Kyuhyun menampilkan seulas senyum. Ia menarik nafas panjang.

“Kita pertama kali bertemu empat tahun yang lalu, ditempat ini.
Padang rumput yang penuh kupu-kupu. Dan aku jatuh cinta pada
pertemuan pertama kita, pada senyumanmu. Pada cerita
tentang Ayahmu. Tentu saja aku selalu ingat.”

Seohyun menahan nafasnya. Tenggorokannya terasa kering.


Salivanya tercekat. Dan otaknya berhenti memproses informasi
yang baru saja diterima. Ketika perasaan itu tiba, memenuhi
rongga hatinya, membawa desiran hangat keseluruh tubuhnya.

Rasanya jantungnya berdebar kencang. Sangat kencang, semakin


kencang, dan tambah kencang.

Dasar perutnya bergejolak, dan kilasan-kilasan memori


pertemuan mereka memenuhi kepala Seohyun. Bagai film lama
126 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
yang diputar ulang. Seohyun menggigit bibirnya, pandangannya
memburam. Sudut matanya terasa berat, hingga tetes-tetes
hangat itu jatuh tanpa suara dari sana. Melintasi pipi mulusnya,
meninggalkan jejak basah disana, bermuara didagunya, sebelum
kemudian jatuh membasahi tanah tempatnya berpijak.

“Maaf... maaf... padahal kenangan itu sangat berarti bagimu,


tapi aku melupakannya. Maafkan aku, tapi aku berjanji untuk
melupakan setiap hari dimana Ayahku menderita sakit...
maafkan aku.”

Seohyun tak mengerti perasaannya. Seohyun tak mengerti apa


yang dikatakannya. Dan Seohyun tak mengerti apa yang
dimaksudkannya.

Kalimat itu, kata perkata itu, dengan begitu saja meluncur dari
sepasang bibirnya. Entah mengapa. Dan ia tak pernah
menyiapkannya. Padahal ia tak peduli, padahal ia membenci,
padahal ia tak pernah menghiraukan lelaki itu. Tapi mengapa
kini ia menaruh simpati? Ia masih tak paham? Pada apa yang
terjadi.

Sungmin dan Sunny terdiam, senyum mereka lenyap. Saat


mereka berbalik dan menemukan Tuan dan Nona muda mereka
tengah berdiri terdiam diatas batu besar yang menanjak
tersebut. Tersinari oleh mentari terik diatas langit.

Dan angin berhembus senyap, menggoyangkan dedaunan rumput


seirama.

127 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Air mata yang meluncur dipipi Seohyun, terekam jelas dalam
ingatan Sunny yang menoleh. Gadis itu bertanya, ada apa
dengan Nona mudanya?

“Which What Menu You Want, Princess?

***

Chapter 7

***

-Menu 7: “My Feeling”-

***

Seohyun Pov~

“Terima kasih.”

Aku bergumam tulus pada lelaki asing yang kebetulan duduk


disampingku tadi, ia menoleh. Masih duduk diantara hamparan
rumput di padang luas itu. Ia menatapku, dan aku balas
128 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
memandangnya dengan senyuman manis. Setelah itu aku
berbalik, turun dari batu besar tadi. Kemudian berlari keluar
dari hutan pinus dipinggir padang rumput itu, menjauhi lelaki
asing yang sudah menemaniku tadi.

Suara gemerisik halus daun rapuh yang hancur ketika kuinjak


menyapa pendengaranku, seiring dengan tapak lariku. Aku terus
berlari, keluar dari hutan pinus, kemudian menyusuri jalan
setapak yang membawaku pada pesimpangan jalan menuju
taman hiburan. Sesampainya didepan gerbang taman hiburan,
kulihat seorang yang sangat kukenal berdiri menunggu.
Kemudian menoleh ketika melihatku datang berlari dengan
terengah.

Wanita itu Ibuku.

“Oemma.” Aku berkata pelan ketika wanita itu menghampiriku


dengan raut wajah khawatir, kutatap kilauan matanya yang
menyiratkan kecemasan. Ia merengkuh pipiku dengan kedua
telapak tangannya yang hangat, mengelusnya dengan lembut.
Aku memejamkan mata, menikmati elusan nyaman penuh kasih
sayang itu.

Aku selalu menyukainya. Setiap ibuku merengkuh wajahku, dan


mengelus pipiku dengan lembut seperti ini. Rasanya aku seperti
terpenuhi oleh kasih sayangnya yang besar. Jiwaku ikut terasa
hangat.

“Appa sudah siuman. Ia bilang itu hanya penyakit ringan, jadi


Seohyun-ah tidak perlu khawatir. Setelah beberapa hari, appa
akan segera pulang dan sehat kembali.” Oemma berkata

129 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
menenangkanku. Aku hanya mengangguk patuh, mempercayai
setiap perkataannya.

Tanpa tahu kalau kalimat itu ditujukan padaku hanya untuk


mencegahku cemas. Ibu berbohong. Ia berbohong tentang dokter
yang mengatakan kalau Appa baik-baik saja. Mungkin appa bisa
cepat pulang dan kembali beraktifitas seperti biasa, menemani
kami. Tapi appa sebenarnya telah dalam tahap awal penyakit
kronisnya.

Setidaknya begitulah yang kuketahui setelahnya, setelah Ibu


berhasil menyembunyikanku dari kenyataan sebenarnya dan dari
kebohongan besarnya.

Sejujurnya aku kecewa. Mengapa Ibu tidak jujur saja? Tapi aku
tak bisa, aku tak bisa mengatakan hal itu dengan begitu saja.
Dan akhirnya hanya kupendam rasa kekecewaanku itu,
mengubur perasaan itu dalam-dalam.

Sampai datang hari itu, hari itu adalah hari yang cerah. Dimana
matahari bersinar terik dilangit, dan kami sekeluarga lebih
memilih untuk berlindung dari sengatan cahaya matahari yang
menusuk kulit dibalik rumah kecil kami yang nyaman.

Sekelompok orang datang mengetuk pintu rumah, dan saat itu


Appa membukakan pintu. Sementara aku mengintip dari balik
ruang keluarga. Mereka membicarakan entah apa yang tak bisa
kudengarkan, cukup lama. Bahkan Ibu juga bergabung bicara,
meninggalkanku sendirian.

Dan kemudian sekelompok orang itu datang lagi pada hari


selanjutnya secara rutin. Sampai akhirnya Appa bilang kami akan
130 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
pindah ke rumah baru yang mewah seperti istana. Appa bilang ia
akan menjadi Raja, dan aku putrinya. Aku setuju saja, lagipula
selama ada Appa tak peduli apapun akan baik-baik saja.

Dan tak lama setelahnya Appa ternyata meninggal dunia akibat


sakit kerasnya, sejak itu aku membenci Ibu secara terang-
terangan. Menyalahkan takdirku yang terjebak dalam istana, dan
kehilangan appa. Terakhir kali aku berbicara dengan oemma ia
memukul pipiku keras. Pipi yang selalu ia elus dengan lembut itu
terasa panas. Saat ia berteriak dengan suara yang marah.
Mengatakan padaku bahwa seharusnya aku bersyukur dapat
menjadi putri dan tinggal di istana, dan bahwa seharusnya aku
menurut dan menjadi putri yang baik agar appa senang diatas
sana.

Ia tak mengerti, kalau aku tak akan pernah senang karna


terjebak dalam istana dengan ketiadaan appa.

...

Aku mengerjapkan mataku, menggaruk kelopak mataku yang


perlahan membuka. Aku bangkit dari ranjangku, menyibak
selimut tebalku yang segera dirapikan oleh Yuri, salah satu
pelayanku. Kulirik Sunny yang berdiri disebelahku seperti biasa,
sahabat wanitaku yang sudah menjadi pelayan pribadiku itu
mengerling. Aku balas memandangnya sebentar, kemudian
masuk kedalam pintu kamar mandi sembari bertanya.

“Sudah berapa lama aku pingsan?”

Kulihat Sunny menoleh padaku. Aku ingat, terakhir kali aku


masih berdiri diatas batu dipinggir padang rumput itu. Usai
131 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
mendengar pengakuan Kyuhyun mengenai kenangan empat
tahun lalu yang kulupakan itu. Dan setelah itu kepalaku
mendadak menjadi pusing dan sekelilingku berputar. Aku
kemudian terjatuh, dan setelah terjatuh, tiba-tiba saja aku
terbangun didalam kamar ku seperti tadi.

“Tepat setelah anda jatuh hingga sekarang.” Sunny menjawabku


sopan. Aku sadar gadis itu harus berkata hormat padaku jika
berada didepan pekerja lain.

Aku mengangguk singkat, kemudian menggeser tutup pintu


kamar mandi. Tidak langsung berendam didalam bak mandi
berisi air hangat itu, aku bersandar sebentar di daun pintu
kamar mandi. Meletakkan satu tanganku diatas kening,
menerawang kembali mimpiku tadi.

Mimpi tentang kenangan kejadian empat tahun yang lalu itu,


yang berlanjut ke masa Ayahku meninggal. Kemudian ke masa-
masa awal aku pertama kali membenci Ibuku. Bukankah yang
kemarin itu aku pingsan karna sakit kepala?

Lantas mengapa saat aku terbangun pagi tadi sakit kepalaku


sudah menghilang? Biasanya saat pertama kali bangun tidur
pasca pingsan, pasti kepala akan didera rasa menusuk-nusuk.
Apa mungkin karna aku sudah mengingat semuanya? Karna aku
sudah mengingat semua perasaan dan kenangan yang coba
kulupakan sejak Ayahku pertama kali sakit? Apa benar karna itu?

Atau karna aku merasa tidak tega mencoba menghapus memori


pertemuan pertamaku dengan Kyuhyun? Dengan lelaki itu, lelaki
yang semalam telah membuat pengakuan bahwa ia jatuh cinta
padaku dipertemuan pertama kami.
132 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Aku menangkupkan kedua pipiku yang memanas, berjalan
menuju cermin terdekat, terlihat pantulan wajahku yang
merona merah atas apa yang kupikirkan barusan tentang
pernyataan Kyuhyun. Aish, mengingat apa yang dikatakan lelaki
itu semalam mengapa membuatku malu seperti ini?

Tanpa banyak pikir kulepaskan handuk yang melilit tubuh


polosku, kemudian merendam diri dalam air hangat bak mandi
yang sudah disiapkan pelayanku. Aku mengambil air dalam
tangkupan tanganku, kemudian mencium aromanya. Mengenali
aroma air hangat itu yang sudah dicampuri dengan pewangi
beraroma bunga mawar. Sepertinya Yoona yang biasa
menyiapkan air hangat berendamku itu, pagi tadi
mencampurkan pewangi ekstrak bunga mawar kedalam bak
mandiku.

Aku menikmati aroma lembutnya yang harum. Harum anggun


yang menenangkan sedikit perasaanku yang kebingungan.

Perasaan kebingungan?

Aku baru sadar bahwa selama ini Kyuhyun sudah jatuh cinta
padaku. Lantas bagaimana dengan perasaanku padanya? Jujur
saja aku tak mengerti. Baru kali ini aku merasakan kebingungan
yang amat rumit seperti ini. Bagaimana mengatakannya, ya?

Terasa aneh saat aku bilang sudah jatuh cinta pada Kyuhyun,
padahal lelaki itu sebelumnya yang kudeklarasikan sebagai rival
sehidup sematiku. Apalagi tingkahnya yang menyebalkan dan
tanpa ragu menghukumku habis-habisan membuatku sedikit ragu

133 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
akan perasaannya. Mana ada coba orang yang memukuli pantat
gadis yang disukainya? Menggelikan sekali, bukan?

Tapi disaat yang sama juga benarkah aku tidak menyukainya?


Dan malah membencinya? Tapi kenapa? Kenapa aku merasa
perasaan itu juga salah disaat bersamaan. Ada masa-masa
dimana aku menyukai keberadaan Kyuhyun, merasa beruntung
saat lelaki itu bersedia berada disisiku. Membopongku saat aku
dilarut dalam kesedihan.

Sebenarnya apa sih yang kurasakan pada lelaki itu? Apa ada yang
bisa menjelaskannya?

Aku menunduk, merendam tubuhku hingga sebatas hidung.


Membentuk gelembung-gelembung kecil diair yang telah
menghangat itu. Kusentuhkan telapak tangan kananku diatas
dada. Kemudian merona hebat saat kurasakan debaran kuat nan
cepat dari sana. Aku dapat merasakan pipiku menghangat,
begitu pula selutuh tubuhku yang terasa panas.

Aish, suhu hangat dari air yang merendam tubuhku sama sekali
tidak membuatku merasa lebih baik!

Lihat, jantungku justru semakin berdebar! Makin


mengingatkanku dengan kebingungan yang kurasakan mengenai
perasaan yang kumiliki pada Kyuhyun saat ini.

Cinta atau benci?

...

134 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Pintu ruangan itu bergeser. Nyonya Jung menatap Cho Kyuhyun
yang duduk bersimpuh ditengah ruangan ukuran empat tatami
itu. Sejak semalam, Kyuhyun yang diketahui memprakarsai
rencana kabur dari pelajaran Nyonya Jung-lah yang ditangkap
setelah membawa Seohyun yang ikut bolos dibawa ke istana
dalam keadaan pingsan. Lelaki itu kemudian ditempatkan di
ruang isolasi istana sampai pagi ini. Terlihat dari kedua kantung
mata Kyuhyun dan wajahnya yang semakin pucat. Kyuhyun
sepertinya tidak tidur semalaman dan hanya duduk bersimpuh
diruangan ini. Menurut penuturan pelayan yang diperintahkan
Nyonya Jung untuk mengawasi Kyuhyun, lelaki itu juga hanya
sedikit minum dan tak menyentuh makan malamnya.

“Kau sudah merenungkan kesalahanmu, Tuan Kyuhyun?” Nyonya


Jung berdiri diambang pintu, menatap tajam Kyuhyun yang
mulai mendongak perlahan. Balas memandang Nyonya Jung
dengan lirikan sinis, lelaki itu menyeringai kecil.

“Aku sama sekali tidak merasa sudah berbuat salah selama ini,
nenek tua.”

Alis Nyonya Jung bertaut mendengar sebutan muridnya itu.


Sudah lama Nyonya Jung mengajar Kyuhyun di istana, tapi baru
kali ini lelaki itu menyebutnya dengan sebutan kurang ajar itu.
Sepertinya keputusannya untuk membiarkan Kyuhyun menjadi
pelayan Seohyun adalah keputusan yang salah. Terbukti dengan
virus bebalnya Seohyun yang sekarang menjangkiti Kyuhyun.
Padahal lelaki itu cukup jenius untuk dapat melihat bahwa
kondisi menyedihkannya saat ini sama sekali tidak
memungkinkannya untuk bersikap sok sinis dan angkuh seperti
tadi. Tapi dasar sifat keras kepala Seohyun yang sudah

135 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
menjangkitinya, bermodal dengan lirikan tajam nan sinis yang
masih tersisa, Kyuhyun menyunggingkan seringai mengejek
diwajah pucatnya yang kian kusut saja.

Pukk~

“Anak kurang ajar.”

Nyonya Jung berkata dengan nada datar, sembari memukul


kepala Kyuhyun dengan ujung tongkatnya yang keras. Kyuhyun
meringis pelan, melirik Nyonya Jung dengan cengiran nakal
dibibirnya. Melihat itu, alis Nyonya Jung berkerut halus
kebingungan. Sepertinya otak Kyuhyun semakin konslet pasca
dipukulnya tadi. Bukannya merasa jera, Kyuhyun seperti
menikmati pukulan Nyonya Jung yang cukup keras tadi.

“Nice hit, nenek sihir.”

Kening Nyonya Jung sontak saja mengerut membentuk urat-urat


perempatan kekesalan. Wanita tua itu merasa tangannya gatal
sekali untuk memukuli kepala Kyuhyun yang sepertinya sudah
mulai rusak karna berani memancing emosinya.

“Nyonya, waktu kita tidak banyak.”

Salah satu pelayan yang bergumam dibelakang tubuhnya


kemudian mengingatkan Nyonya Jung bahwa ia tak punya waktu
untuk memukuli Kyuhyun agar lelaki itu jera atas perbuatannya.
Kesal memang, tapi itulah kenyataannya. Berjanji dalam hati
bahwa lain kali ia akan menghukum tiga kali lipat lebih keras
dari ini, Nyonya Jung kemudian menarik nafas panjang. Balas

136 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
memandang datar lelaki yang mulai menyipitkan mata dengan
curiga padanya itu.

“Besok pagi kau akan dikirim ke Inggris. Sekolah kerajaan di


Inggris menerimamu sebagai murid baru mereka, disana kau
akan lebih banyak belajar tentang masalah pemerintahan. Karna
itu malam ini kau akan dibebaskan.”

Nyonya Jung berkata dengan singkat, meredam emosinya.


Wanita tua itu kemudian berbalik, tanpa repot untuk menggeser
tutup ruangan Kyuhyun karna toh lelaki itu dibebaskan keluar
malam ini. Selagi Kyuhyun menatap punggung wanita itu yang
bergerak menjauh, Kyuhyun baru tersadar ia akan segera dikirim
ke luar negri.

Yang artinya ia akan terpisah dari Seohyun entah untuk berapa


lama.

Kyuhyun merasa tubuhnya hampa. Lelaki itu berdiri dengan raut


wajah kosong yang tak mampu diartikan. Matanya menyorot
datar kedepan, dagunya terangkat tegak. Ia kemudian
tersenyum kecil, senyum kecil yang menyiratkan bahwa hatinya
saat ini sedang terluka.

Astaga. Padahal ia baru saja menyatakan perasaannya pada


Seohyun. Tapi sekarang, ia bahkan tak punya kesempatan untuk
menunggu jawaban Seohyun tentang perasaan gadis itu padanya.

Dan mereka harus berpisah lagi? Sampai berapa lama?

Kyuhyun menahan sudut matanya menititkkan air mata, lelaki


itu mendongak penuh luka. Batinnya bergumam tersiksa.
137 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
“Seohyun...”

...

Aku menoleh. Barusan aku merasa ada seseorang yang tengah


memanggil namaku. Sunny disebelahku menoleh, menatapku
penuh tanda tanya. Aku menggeleng menjawab pertanyaannya,
berpikir mungkin itu hanya bagian dari ilusiku semata.

Kami masih berada di halaman istana, setelah sebelumnya


menemui Permaisuri dan Nyonya Jung di ruangan mereka. Kedua
wanita itu mengatakan agar aku keluar istana sementara.

Aneh memang. Tak biasanya kedua wanita galak itu


memperbolehkanku keluar dari istana, bahkan hanya berdua
dengan Sunny tanpa pengawasan. Apa mereka tak khawatir?
Bagaimana kalau ada penculik yang menemukan kami dan
membawa kami karna mengetahui aku adalah seorang putri?

Aku menggeleng kuat-kuat. Tidak mungkin. Tak mungkin akan


ada yang mengenali kami. Karna identitas putri dan putra
mahkota dirahasiaka dari seluruh publik sampai kami menikah
dan naik tahta. Jadi kejadian yang barusan kupikirkan tak
mungkin akan terjadi.

Sunny memimpin langkah kami, rasanya aku bingung. Malam hari


begini, aku dibebaskan keluar dari istana. Apa mereka tidak
sadar kalau aku bisa saja kabur dan lari dari istana selamanya?
Tapi, ah entahlah. Mungkin mereka ingin berbaik hati malam ini
padaku.

138 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Sejujurnya aku belum menemukan tujuan kemana aku akan
pergi setelah keluar dari istana ini. Karna perintah ini terlalu
mendadak, dan kebetulan aku tidak berniat ingin pergi kemana-
mana malam ini.

Tapi ya sudahlah. Sepertinya menyenangkan juga jalan-jalan


keluar malam ini. Tapi kemudian aku tersadar. Terakhir kali aku
jalan-jalan di malam hari bersama Kyuhyun. Karna saat itu ia
masih menjadi pelayanku, ia menghiburku dan membawaku
jalan-jalan disaat aku terpuruk dalam kesedihan masa lalu.

Ah, kenapa aku jadi merindukannya?

“Nona, kau ingin kemana?” Sunny yang memimpin langkah


didepanku menoleh untuk bertanya, sepertinya gadis itu juga
kebingungan sendiri saat diperbolehkan menemani Putri jalan-
jalan keluar istana di malam hari.

Aku berpikir sebentar, menggaruk pipiku yang tak gatal.


Kemudian menatap Sunny.

“Ayo kita jalan-jalan ke festival kembang api.”

...

Author pov~

Kyuhyun menggeser tutup pintu ruang isolasi yang menjadi


ruangannya berdiam diri selama semalam itu, lelaki itu
139 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
kemudian berbelok di koridor menuju kamar pribadinya.
Menemukan sang pelayan pribadi, Lee Sungmin. Yang
menyapanya dengan senyuman lebar dan kalimat non formal
sembari menepuk punggungnya keras. Sapaan bersahabat seperti
biasa yang ditunjukkannya jika tak ada orang lain disekitar
mereka.

“Yo.” Kyuhyun membalas sapaan Sungmin dengan singkat dan


tanpa semangat, lelaki itu berjalan sempoyongan menuju
kamarnya. Melewati tubuh Sungmin yang berdiri tepat
disampingnya.

“Kau sudah memberitahu Seohyun tentang kepergianmu?”

Langkah Kyuhyun terhenti. Dari tempat Sungmin berdiri, lelaki


itu tak mampu melihat ekspresi yang tengah dipasang Kyuhyun.
Mereka berdua terdiam sesaat.

“Aku akan pergi tanpa memberitahunya.” Kyuhyun berkata


singkat dengan nada datar.

“Kalau begitu aku akan memberitahu sendiri masalah ini pada


Sunny.”

Sungmin balas berkata sambil melangkah menjauhi Kyuhyun


yang masih termenung ditempatnya berdiri.

“Kenapa kau ingin memberitahunya?”

“Bukankah sudah jelas? Tentu saja karna Sunny adalah gadis


yang spesial bagiku. Karna aku besok akan pergi
meninggalkannya sementara, setidaknya aku mampu

140 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
mengucapkan salam perpisahan dengan baik padanya. Bukannya
pergi tanpa kabar dan meninggalkannya begitu saja dalam
kebingungan.”

Kyuhyun merasa Sungmin seakan menyindirnya, tapi lelaki itu


diam saja. Pelayannya itu benar. Setelah ia mengungkapkan
perasaannya pada Seohyun, apa pantas sekarang ia
meninggalkan gadis itu begitu saja? Tanpa menunggu jawaban
pernyataan gadis itu padanya. Dan lagi kenapa ia tak menolak
rencana Nyonya Jung yang berniat mengirimnya keluar negri?
Kenapa saat itu otaknya tidak tanggap untuk segera memprotes
rencana pengiriman itu?

Sejujurnya ia merasa sangat bodoh sekali. Dalam satu hari ia


akan kehilangan seluruh kesempatannya.

“Jika ada Sunny, disitu juga pasti akan ada Seohyun, bukan? Aku
akan ikut untuk memberitahu kepergianku pada gadis itu.”

Sungmin menarik sudut bibirnya melihat Kyuhyun yang telah


berbalik dengan raut keseriusan.

“Aish, raut wajah calon suami yang serius mencintai calon


istrinya rupanya.” Sungmin bergumam pelan pada dirinya sendiri
saat melihat sorot mata Kyuhyun.

...

“Mereka tidak ada dimana-mana.”

141 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Sungmin berkata terengah menatap Kyuhyun yang tengah
menolehkan kepalanya kekanan dan kekiri dengan gelisah. Sudah
satu jam mereka mencari Sunny dan Seohyun, tapi tak satu
detikpun mereka temukan siluet kedua gadis itu. Bahkan mereka
sudah hampir mengelilingi istana, saat ditanya pada pelayanpun,
mereka menolak menjawab. Pelayan-pelayan itu mengatakan
kalau mereka tidak boleh mengatakan dimana Seohyun dan
Sunny berada karna Nyonya Jung dan Ibu Permaisuri yang
melarangnya. Saat Kyuhyun tanya apa alasannya, mereka
kembali bungkam tanpa suara. Membuat lelaki itu harus frustasi
geleng-geleng kepala.

Kyuhyun sadar. Sepertinya Nyonya Jung dan Ibu Permaisuri


sengaja menjauhkan mereka dengan Seohyun dan Sunny agar
mereka dapat pergi keluar negri tanpa kendala. Karna
sepertinya dua wanita licik itu tahu kalau mereka keberatan
keluar negri jika harus meninggalkan Seohyun dan Sunny
dikerajaan ini.

“Coba pikirkan lagi, Kyu. Kita sudah mencarinya diseluruh


tempat di istana. Dan sepertinya mereka berdua sudah keluar
dari istana, sehingga kita tidak bisa menemukannya dimana-
mana.”

Sungmin berkata pada Kyuhyun, kali ini tidak menggunakan


kalimat formal lagi. Mengingat hanya ada mereka berdua saja
ditempat itu. Kyuhyun yang mendengar gumaman pelayannya itu
mengangguk, kemudian berpikir. Alisnya mengerut halus.

“Sepertinya dua wanita licik itu mencoba menjauhkan kita


dengan Seohyun dan Sunny karna mereka tahu kita keberatan

142 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
pergi karna mereka berdua. Tidakkah kau pikir mereka sengaja
dibawa keluar istana?”

“Ini sudah masuk waktu malam istana. Apa mungkin Ibu


Permaisuri mengizinkan Putrinya keluar istana selarut ini?”

Kyuhyun terlihat berpikir, wajahnya mendongak. Menatap salah


satu bintang yang gemerlap dilangit malam.

“Aku pikir mungkin saja. Aku pernah membawa Seohyun keluar


selarut ini untuk jalan-jalan, dan kurasa Ibu Permaisuri sendiri
mengetahui hal itu. Dipikir-pikir lagi, kurasa Ibu Permaisuri tidak
khawatir dengan Putrinya karna tak ada satupun pihak luar yang
mengetahui identitas Putri. Jadi masuk akal saja jika Ibu
Permaisuri mengizinkan putri jalan-jalan keluar istana malam ini
dengan sengaja.”

“Jika memang benar begitu, kira-kira kemana Putri akan pergi?


Ada banyak tempat yang bisa mereka kunjungi. Dan kita tak
punya waktu untuk mencarinya diseluruh pelosok Seoul sampai
jadwal penerbangan kita besok pagi.” Sungmin menambahkan
pada Kyuhyun yang kemudian menoleh padanya dengan segaris
senyum.

Kyuhyun tersenyum penuh keyakinan.


“Oh, tentu saja aku tahu dimana dia sekarang berada. Hanya
ada satu tempat yang mungkin untuk dikunjunginya malam ini.”

Sungmin mengernyitkan alisnya mendengar jawaban penuh


keyakinan dari Kyuhyun disebelahnya.

143 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
“Ayo ikut aku. Kita akan bertemu mereka di festival kembang
api.”

Jangan lupakan tentang Cho Kyuhyun yang dinobatkan sebagai


Putra Mahkota paling jenius dalam sejarah kerajaan. Menebak
kemana Seohyun dan Sunny akan pergi adalah masalah kecil
yang mampu dipecahkannya dalam sekejap.

...

Ada banyak pejalan kaki yang memadati jalanan malam itu.


Lampu warna-warni yang menghiasi tiap sudut kota juga kian
menambah semarak festival kembang api yang diadakan tiap
malam didekat aliran sungai Han yang berdurasi sekitar 15 menit
itu.

Sepanjang pinggiran aliran sungai Han sudah dipadati oleh


pengunjung yang hendak menikmati festival kembang api rutin
itu. Banyak juga wisatawan-wisatawan asing yang terus
memotret pemandangan-pemandangan yang menurut mereka
cukup unik.

Saat Kyuhyun dan Sungmin tiba ditempat itu, kembang api sudah
mulai meluncur dan menghiasi langit malam yang gelap. Meski
kembang api disana bersinar gemerlap dengan indahnya, kedua
lelaki itu sama sekali tak mendongakkan kepala mereka. Mereka
lebih disibukkan mencari-cari dua sosok wanita yang saat ini
terus memenuhi kepala mereka.

Seohyun dan Sunny, dimana sekarang mereka berada?

“Oppa!!”
144 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Sungmin menoleh, merasa familiar dengan suara kekanakan yang
memanggilnya dengan sebutan oppa yang khas tersebut.
Dibawah salah satu pohon yang tumbuh dipinggir sungai Han
tersebut, berdiri Sunny yang berteriak memanggil sang kekasih
sambil melambai dengan senyuman lebar. Disebelahnya berdiri
Seohyun yang masih tidak menyadari keberadaan Sungmin dan
Kyuhyun, karna gadis itu sibuk mendongakkan wajahnya
memperhatikan tiap pola kembang api yang menghias langit.

Sunny berlari dengan cepat menghampiri Sungmin, lelaki itu


kemudian menoleh pada Kyuhyun yang terdiam ditempatnya
berdiri memandangi Seohyun yang berjarak tinggal beberapa
langkah darinya. Suara letusan kembang api dilangit
menyemarakkan suasana ramai ditepi sungai Han tersebut.
Diantara hiruk-pikuk keramaian, Kyuhyun mendengar teriakan
Sungmin.

“Hampiri calon istrimu untuk yang terakhir kalinya sebelum


besok Tuan!!”

Kyuhyun menoleh dengan cepat, melemparkan tatapan tajamnya


pada Sungmin yang menyengir lebar sambil merangkul Sunny
disebelahnya. Mereka kemudian menghilang dibalik keramaian,
sementara Kyuhyun menepuk pipinya yang merona kemerahan.
Ragu-ragu, dengan langkah perlahan Kyuhyun menghampiri
Seohyun. Lelaki itu berhenti setelah sudah berada tepat
disamping gadis itu yang masih saja tak sadar akan kehadirannya
saking terfokusnya dengan sang kembang api dilangit.

“Rasanya seperti dulu lagi. Kembang api yang meledak dilangit.


Kau masih ingat?”
145 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Seohyun menoleh dengan cepat saat seseorang disampingnya
bergumam sangat jelas ditelinganya. Gadis itu menemukan
Kyuhyun yang tengah mendongak menatap kembang api di
angkasa. Seohyun sadar, bahwa lelaki itu membicarakan masa
lalu mereka yang pernah satu kali jalan-jalan dimalam hari
untuk menonton festival kembang api.

Tak ingin merusak suasana dengan menanyakan bagaimana cara


lelaki itu bisa menghampirinya diluar istana seperti ini, ia
mengikuti arus pembicaraan yang dibawa oleh Kyuhyun.

“Aku selalu mengingatnya. Karna seperti yang kau bilang,


keindahan kembang api yang berlalu dengan cepat, akan terus
abadi didalam hatiku selama aku terus mengingatnya.”

Kyuhyun menarik sudut bibirnya, membentuk kedutan kecil


mendengar jawaban gadis itu.

“Kau gadis yang manis sekali.”

“Hah?! Kenapa tiba-tiba?!!” Seohyun terlonjak ditempatnya


berdiri, dengan wajah merona menoleh pada lelaki yang masih
mendongak lurus menatap langit diatas. Gadis itu hampir saja
terbatuk mendengar gumaman aneh dari lelaki itu.
“Aku jadi semakin jatuh cinta.”

Seohyun merasa kulit wajahnya terbakar akibat perkataan


Kyuhyun. Ia tak terbiasa mendengar lelaki itu memujinya dan
menyatakan cinta dengan tiba-tiba seperti ini. Ia jadi bertanya-
tanya sendiri. Ada apa dengan lelaki aneh itu? Apa kepalanya
baru saja terbentur dengan keras hingga perkataannya menjadi
melantur seperti ini?
146 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
“J-Jangan mengatakan hal-hal yang aneh!!”

Seohyun merutuki dirinya sendiri yang berkata dengan nada


galak seperti tadi. Ia yakin Kyuhyun pasti sadar bahwa dirinya
sekarang sedang gugup luar biasa. Argh, kau gadis yang bodoh
Seohyun-ah!!

Kyuhyun menoleh, menatap Seohyun yang menyembunyikan


wajahnya kesisi lain dari arah Kyuhyun berdiri. Memperlihatkan
leher jenjang dan bahu putih gadis itu yang tak tertutupi anak
rambutnya yang panjang. Kyuhyun dengan cepat menghampiri
gadis itu, satu tangannya merengkuh leher Seohyun. Kemudian
menunduk dengan cepat.

Mengecup leher Seohyun dengan singkat.

Seohyun merasa aliran darahnya terhenti. Ketika sepasang bibir


hangat Kyuhyun itu mendaratkan kecupan dilehernya. Ia
berjengit, ketika lelaki itu menambahkan gigitan kecil
diakhirnya. Tak sanggup menoleh, Seohyun merasa seluruh
tubuhnya gemetar saking kagetnya dengan perlakuan tak biasa
lelaki itu.

Seluruh caci maki yang hendak diluncurkannya seakan tertelan


kembali dalam kerongkongannya. Seohyun merasa pita suaranya
tercekat, dan gadis itu hanya mampu melirik senyum tipis
diwajah Kyuhyun yang mempesona. Ketika lelaki itu berdiri
dihadapannya sambil berkata lirih ditelinganya.

“Aku akan menunggu sampai kau bilang jatuh cinta padaku


juga.”

147 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Dan Seohyun merasa jantungnya meledak ditempat, ketika
detakannya meningkat dua kali lebih cepat. Kyuhyun meraih
salah satu tangan Seohyun, meletakkan telapak tangan gadis itu
dipipinya. Kemudian mengusapkannya lembut sambil
memejamkan mata.

Akhirnya, Seohyun tahu perasaan apa yang selalu


menghinggapinya ketika Kyuhyun berada didekatnya.

Ia jatuh cinta. Tapi kata-kata itu tercekat ditenggorokannya.


Lidahnya kelu seketika, saat kemudian bibir hangat Kyuhyun
yang ganti mengecup manis kedua bibir kakunya.

Ia rasa seluruh tubuhnya luruh seketika. Dunia seakan hanya


milik mereka berdua. Rasa manis dari kecupan mereka,
memenuhi bibirnya.

Dan kedua bibir itu kemudian kembali bertemu untuk kedua


kalinya, dibawah naungan kembang api terakhir yang meledak di
angkasa.

...

Seohyun masih termenung didepan cermin yang menampilkan


refleksi tubuhnya. Gadis itu mendekatkan wajahnya dengan
cermin kaca. Memfokuskan penglihatannya pada sepasang bibir
mungilnya. Wajahnya memerah seketika, saat mengingat
kejadian memalukan malam tadi. Ia menyentuh bibirnya dengan
ibu jari. Seohyun tersadar dengan apa yang baru saja
dilakukannya. Segera ia menggelengkan kepala, mengumpat
pada dirinya sendiri yang masih bernostalgia.

148 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Pikirannya masih kacau pasca apa yang dilakukan Kyuhyun
padanya malam tadi, dengan sedikit terhuyung. Seohyun yang
sudah menyiapkan diri berjalan keluar dari kamarnya.
Menemukan segurat wajah sedih Sunny yang menunduk
dihadapannya. Melihat itu Seohyun bertanya-tanya, apa yang
mampu membungkam sahabat cerewetnya itu dipagi hari cerah
begini.

“Ne, Sunny wae geurae? Kenapa murung sekali?”

Sunny terlonjak dari tempatnya berdiri, mendongakan wajahnya


dan menemukan Nona Seohyun yang sudah berdiri
dihadapannya. Gadis itu tersenyum kaku, menggaruk pipinya
salah tingkah.

“Ah, etto. Aku err- anu, hanya sedang memikirkan Sungmin oppa
saja.” Sunny menjawab dengan tergagap, tak seperti biasanya.
Mengundang kerut halus dikening Seohyun.

Sunny kemudian menghela nafas panjang, wajahnya menunduk


murung.

“Aku merasa khawatir dengan Sungmin oppa. Pagi ini pesawat


yang membawa mereka ke London akan berangkat.”

“Mereka?” Seohyun bertanya dengan cepat. Kebingungan.

“Eh, bukankah Tuan Kyuhyun sudah memberitahu nona


semalam? Hari ini mereka berdua berangkat ke London untuk
belajar di salah satu sekolah kerajaan. Apa Nona tak tahu? Atau
Tuan Kyuhyun sengaja tak memberitahu?”

149 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Seohyun merasa salah satu organ tubuhnya terlepas, wajahnya
kosong tanpa ekspresi. Menatap hampa pada wajah Sunny yang
mulai dibayangi cemas.

Tak ada apapun yang diberitahukan Kyuhyun padanya malam


tadi setelah lelaki itu mengecupnya hangat. Ia baru tersadar.
Pantas saja Kyuhyun sampai rela mengikutiya ke luar istana
hanya untuk mengejarnya. Rupanya malam tadi adalah malam
pertemuan terakhir mereka.

Kyuhyun bilang ia akan selalu menunggu. Tapi apa sekarang?


Justru lelaki itu yang meninggalkannya. Meninggalkannya dengan
sebuah jawaban yang sudah mulai ditemukannya.

Cho Kyuhyun bodoh. Sekarang ia seperti orang tolol yang


menunggu cinta dari lelaki pucat sialan itu!

Seohyun kemudian berlari dengan cepat, diiringi oleh Sunny yang


mengikuti dengan cemas. Gadis itu semakin khawatir, saat
Seohyun yang berkata padanya dengan nada datar yang dingin.

“Kita akan ke bandara mengejar mereka.”

Seohyun rasa lelaki itu membohonginya.

...

Seohyun dan Sunny berjalan dengan cepat diantara luapan


keramaian orang yang memenuhi bandara. Kedua gadis itu terus
menolehkan kepala, mencari dua lelaki yang memenuhi kepala
mereka.

150 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Jika malam tadi Kyuhyun dan Sungmin yang mencari mereka,
maka kali ini adalah kebalikannya.

Langkah Seohyun terseok, melewati kerumunan orang yang ada


disekelilingnya. Bahkan Sunny harus menopang punggung gadis
itu dari belakang. Sunny bahkan sudah mengatakan pada
Seohyun agar berbalik saja dan kembali pulang ke istana, tapi
gadis itu menulikan telinganya. Ia tetap melangkah maju, meski
kedua bahu mungilnya terus tertabrak penumpang pesawat yang
lain. Langkah Seohyun makin cepat seiring dengan pengumuman
pesawat yang menuju London akan diberangkatkan sekarang
juga.

Seohyun merasa kedua matanya memburam, seiring dengan air


mata yang menutupi penglihatannya. Berkali-kali Seohyun
menarik nafas panjang untuk mencegah air matanya jatuh,
namun ketika kepalanya menoleh. Menatap sebuah pesawat
yang telah lepas landas dari sebuah kaca bandara besar yang
tembus pandang. Seohyun sadar itu adalah pesawat yang baru
saja dipengumuman tadi akan lepas landas, pesawat menuju
London. Pesawat yang membawa pergi Cho Kyuhyun dari
hadapannya.

Tetes air mata jatuh dari sudut kelopak matanya. Seohyun tak
mampu menahan tangisannya. Ia merapatkan diri pada kaca
jendela. Memukul-mukulkan kedua tangannya pada kaca tembus
pandang bandara tersebut. Tetes liquid hangat makin
membanjiri pipi mulusnya, mulutnya terus menceloskan isakan.
Tangisannya semakin keras, saat melihat pesawat yang
membawa Kyuhyun telah terbang keatas. Disebelahnya Sunny

151 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
menangis tertahan, tanpa daya terus mencoba menahan Seohyun
yang seakan hendak memecahkan kaca jendela.

“Cho Kyuhyun... hiks~ sialan...”

Lirihan pelan dari sepasang bibir mungil Seohyun, menandai


keluruhan tubuh gadis itu yang kian merapat dengan kaca
jendela. Kedua tungkai kakinya yang melemah tak mampu
menopang berat tubuhnya, Seohyun beringsut ke lantai bandara.
Menahan dengan topangan kedua tangannya. Seohyun masih
terisak menangis, dengan kedua bahunya yang gemetar.

Kenapa ia baru sadar?

Kalau ditinggalkan oleh orang yang dicintainya itu terasa sangat


menyakitkan. Apakah Kyuhyun selama ini merasakan
perasaannya saat ini? Perasaan saat Seohyun melupakan lelaki
itu, padahal lelaki itu mencintainya sejak 4 tahun yang lalu.

“Sial... hiks~ padahal aku mau bilang kalau aku juga jatuh cinta
padamu... hiks~”

Seohyun meremas dadanya yang terasa sesak. Kulit pucat sialan!


Gara-gara dia air mata ini jatuh sia-sia. Ugh, kenapa jantungnya
berdebar lagi.

Tapi kal ini, tiap debarannya seakan mengiris ulu hatinya. Sakit
yang menyesakkan dada.

Air matanya, masih jatuh tanpa henti.

“Aku... hiks~ sangat membencimu kulit pucat sialan...”

152 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
“Which What Menu You Want, Princess”

-Cho Kyuhyun-

***

Chapter 8

***

-Menu 8: “Way Back Into Love”-

***

Diruang santai istana, duduk Ibu Permaisuri bersama Nyonya


Jung yang minum teh bersama. Diatas lantai berukuran enam
tatami tersebut mereka berbincang.

“Jadi, rencananya berjalan lancar bukan?”

Nyonya Jung mengangguk, membalas tatapan Ibu Permaisuri


yang memandanginya dari balik pinggiran cangkir teh yang masih
menempel dibibirnya.

153 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
“Ternyata dugaan saya selama ini benar. Kalau Nona Seohyun
diam-diam menyukai Tuan Kyuhyun. Lihat saja, baru saja kita
akan mengirim Tuan Kyuhyun ke sekolah London, Nona sudah
menyusul mereka di bandara. Gadis yang tak sabaran, sifat Nona
Seohyun sekali. Untung saya sudah mendaftarkan Nona Seohyun
juga ke sekolah itu untuk belajar bersama Tuan Kyuhyun.
Dengan begitu perjodohan akan berjalan lancar, dan pernikahan
akan segera dilaksanakan setelah mereka menyelesaikan
belajar. Seluruh rakyat kerajaan pasti akan menyambut gembira
rencana ini.”

Nyonya Jung meneguk teh hangatnya, disambut helaan nafas


pendek dari Ibu Permaisuri yang duduk dihadapannya.

“Tapi ini sedikit mengkhawatirkan. Tidakkah mereka terlalu dini


untuk dikirim ke sekolah itu? Seharusnya mereka belajar lebih
banyak di istana terlebih dahulu sebelum dikirim ke London.
Apalagi Seo Joo Hyun bukan tipe Putri yang akan mematuhi
peraturan dengan begitu saja. Bagaimana jika dia berontak dan
itu akan merusak citra kerajaan kita dimata dunia?”

“Tidak perlu khawatir. Selama ada sahabat pelayannya dan Tuan


Kyuhyun, saya yakin Nona Seohyun akan bersikap tenang.
Lagipula, dengan dikirimnya mereka ke London dan bertemu
dengan pasangan Pangeran dan Putri dari kerajaan lain. Saya
rasa justru akan meningkatkan kesadaran Nona Seohyun akan
pentingnya tanggung jawab sebagai seorang Putri. Dan jika Tuan
Kyuhyun juga berhasil, kemampuannya mungkin akan membawa
relasi hubungan yang lebih baik dengan kerajaan lain. Yang kita
lakukan disini hanya percaya pada mereka berdua.”

154 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Nyonya Jung tersenyum meyakinkan pada Ibu Permaisuri yang
masih diliputi kecemasan. Asap mengepul dari teh panas yang
baru saja dituangkan oleh salah satu pelayan ke cangkirnya. Ibu
Permaisuri berusaha untuk tidak berdebat dengan Nyonya Jung,
mencoba bersikap sopan pada gurunya di istana itu. Ia kemudian
mengangguk pelan, meyakini perkataan wanita paruh baya itu.

“Ne, Nyonya Seo. Bisakah kau berhenti menyebut putrimu


dengan panggilan formal seperti itu? Kau harus mencoba lebih
akrab dengannya, panggil saja ia dengan nama Seohyun.”

Ibu Permaisuri tersenyum getir mendengar perkataan Nyonya


Jung, ia mengangkat cangkir tehnya dengan kedua tangan.
Memegangi pinggiran cangkir, kemudian meneguk cairan harum
didalamnya dengan sopan. Sebelum kemudian bergumam pelan.

“Dia sudah terlalu membenci saya.”

Nyonya Jung hanya menatap prihatin wajah mantan muridnya


tersebut. Menemukan raut sendu diwajah wanita yang masih
terlihat cantik meski sudah termakan usia. Denting cangkir teh
yang bertemu dengan piringnya kemudian menandai kesunyian
acara minum teh antara guru dan mantan muridnya diruang
santai istana itu.

...

Sudah sekitar lima menit setelah pesawat dengan tujuan London


lepas landas. Seohyun duduk disalah satu kursi bandara yang
menghadap jendela, isak tangisnya sudah berhenti.
Meninggalkan jejak air mata dipipi mulusnya. Sang pelayan

155 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
pribadi sekaligus sahabatnya, Sunny. Berdiri dibelakang wanita
itu, mengusap-usap punggungnya dengan lembut.

Sudah berakhir. Pesawat yang membawa Kyuhyun sudah


berangkat. Dan kini lelaki itu sudah pergi menuju London,
tempat jauh dimana ia tak akan bisa melihat senyum
menyebalkan lelaki itu lagi. Tiba-tiba saja ia jadi merindukan
adu argumen dan pertengkaran hebat yang biasa mereka lakukan
sepanjang hari tanpa henti. Rindu meneriakkan makian dan
memanggilnya dengan sebutan ‘si kulit pucat sialan’. Rindu
menghajar dan menendang habis-habisan tubuh lelaki yang
paling ia benci itu. Lelaki yang menjadi rival sehidup semati.

Juga lelaki yang sialnya berhasil mencuri hatinya. Membawa


separuh cintanya terbang ke London.

‘Tau-tau begini kenapa si kulit pucat sialan itu tidak


membawaku ke London?! Padahal aku belum pernah kesana!
Sialan!’

Seohyun memaki dalam hati, masih sempat-sempatnya


mengutuki Kyuhyun yang mungkin sudah dengan tenang
bersandar disalah satu bangku eksekutif pesawat yang
ditumpanginya. Kyuhyun bilang jatuh cinta padanya, tapi kenapa
lelaki itu meninggalkannya terjebak di kerajaan ini? Bukannya
ikut membawanya ke London, paling tidak ia bisa jalan-jalan
mengusir kebosanan.

Bodoh! Kulit pucat bodoh! Dan Seohyun-ah yang bodoh!

156 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Bodoh sekali ia. Bisa-bisanya memikirkan tentang dirinya yang
belum pernah ke London, dan justru melupakan tentang lelaki
yang ia cintai itu meninggalkannya sekarang. Baiklah, sepertinya
otaknya sedang terlalu frustasi ingin melupakan semua kejadian
ini. Sampai mencampur adukkan masalah cinta dengan masalah
pribadi yang sama sekali tak penting seperti ini.

“Bodoh.”

Seohyun bergumam pelan. Menutup wajahnya dengan kedua


tangannya, kemudian memejamkan mata.

Pletaak~

“Baru beberapa menit aku pergi dan kau sudah berkata kasar,
Princess. Benar-benar putri tak sopan yang harus diberi
pelajaran. Kau akan belajar lebih banyak di London. Maka dari
itu, ayo ikut aku.”

Satu jitakan keras dikepala Seohyun membuat gadis itu


mengaduh kesakitan, sial sekali ditengah dukanya ini ia justru
dijitak oleh orang kurang ajar. Ia mendongakkan wajahnya,
bersiap melemparkan cacian dan makian hasil dari belajarnya
bertengkar dengan Kyuhyun selama beberapa bulan ini.

“Kurang ajar sekali ka-“

Makian Seohyun terhenti, saat kemudian menemukan siapa sosok


pelaku yang menjitak dan bergumam didepannya barusan.

157 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Cho Kyuhyun. Berdiri lengkap dengan senyum khasnya yang
menyebalkan. Lelaki itu melambai pelan saat Seohyun tak juga
menanggapinya.

“Ne, Prince-“

“Bodoh!”

Seohyun kemudian berdiri dari kursi duduknya, menghampiri


lelaki itu dengan cepat. Memukuli lengan, dada, kepala atau
bagian tubuh mana saja yang dapat dicapai kepalan tangannya.
Wajahnya terus menunduk, sepajang Kyuhyun yang mengaduh
kesakitan. Dibelakang mereka, Sunny dan Sungmin merapatkan
diri. Menonton adegan pertemuan Kyuhyun dan Seohyun yang
dikira akan berakhir dengan air mata dramatis dan berbagai
kalimat romantis, ternyata justru menemukan adegan
pemukulan sadis Kyuhyun oleh Seohyun yang berakhir tragis.

“Duh, sifat sadis Seohyun sedang kumat rupanya.” Sunny


meringis memandang dua sejoli didepannya, gadis itu
merapatkan diri kepunggung sang kekasih, Lee Sungmin yang
sedang curi-curi kesempatan dalam kesempitan untuk sejenak
memeluk tubuh gadis mungilnya.

“Auw! Hya! Seohyun-ah! Apa yang kau lakukan, eoh?! Sakit!


Hya!!” Kyuhyun bertanya-tanya ditengah ringisannya, lelaki itu
mencoba menutupi seluruh area tubuh yang mungkin dapat
dijangkau oleh Seohyun dan menjadi pendaratan mulus
hajarannya. Sementara Seohyun yang kalap kemudian
mendongak mendengar pertanyaan lelaki itu. Sepasang mata
bulatnya yang sembab bekas menangis, melotot tajam pada
Kyuhyun yang balas memandangnya ngeri. Lelaki itu sadar
158 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
sesadar-sadarnya, kalau Seohyun dihadapannya sedang emosi
tingkat tinggi. Bukannya gadis itu senang dan menangis bahagia
lalu memeluknya dengan penuh cinta karna ia sudah berbaik hati
datang dan menemui gadis itu ditengah jadwal penerbangannya
yang sempit, justru ia mendapat hajaran keras yang berakhir
tragis.

“Kau bilang apa yang kulakukan, eoh?!! Lihat apa yang kau
lakukan sendiri!! Meninggalkanku tanpa kabar seperti ini!!
Memangnya apa yang kau pikirkan, eoh?!! Dasar kulit pucat
sialan!!”

Mendengar Seohyun memakinya dengan panggilan kesayangan


‘kulit pucat sialan’ itu, Kyuhyun sadar kalau gadis itu hanya
sedang berusaha menutupi rasa malu dan bahagianya dengan
perilaku beringasnya.

Seohyun adalah tipe gadis yang susah untuk mengekspresikan


perasaannya dengan lazim, bisa dibilang ia justru melakukan hal
yang berkebalikan dengan apa yang dirasakannya. Jika ia sedih,
ia justru terlihat senang. Dan jika ia sedang bahagia, ia justru
terlihat seperti sedang marah besar. Benar-benar sifat khas yang
membingungkan. Tapi Kyuhyun sudah cukup terampil membaca
perasaan Seohyun yang sebenarnya.

Yang pasti. Seohyun memang sedang benar-benar bahagia karna


melihat kedatangannya. Dan mungkin juga ada sedikit perasaan
malu yang menyusup diantaranya. Malu karna ketahuan
menangisi Kyuhyun, mungkin?

‘Ck, dasar gadis tsundere!’

159 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
“Ne... ne... baiklah. Reuni sadismu kita tunda dulu sebentar.
Pesawat kita akan segera berangkat. Ayo kita pergi.” Kyuhyun
memegangi kedua tangan Seohyun yang hendak mendaratkan
pukulan-pukulan kerasnya. Menahan polah tindak brutal gadis
itu. Seohyun yang mendengar gumaman lelaki itu kemudian
mendongak kebingungan. Mata bulatnya yang lucu mengerjap
dengan polos, menemukan senyuman misterius diwajah tampan
Kyuhyun.

“Kita?”

“Ne, kita. Pelayan Nyonya Jung baru saja telepon kalau yang
akan dikirim ke sekolah London bukan hanya aku saja, tapi kau
juga. Karna itu kita akan segera berangkat dengan pesawat
pribadi kerajaan.”

“Ne?!!”

...

Meyakinkan Seohyun bukanlah hal yang mudah, karna Kyuhyun


baru saja merasakan sendiri bagaimana keras kepalanya seorang
Seo Joo Hyun. Gadis ‘berkepala batu’ yang suka bertindak onar
dan brutal itu harus diseret oleh tiga orang sekaligus. Olehnya,
Sungmin dan Sunny. Karna saking tidak percayanya dengan
berita yang baru saja ia sampaikan pada gadis itu.

Kyuhyun tahu kalau Seohyun termasuk putri dengan kecerdasan


dibawah rata-rata. Karna ia juga sudah pernah melihat dengan
mata kepalanya sendiri bagaimana mengerikannya nilai ulangan
gadis itu. Tapi Kyuhyun tak menyangka kalau tingkat kebodohan
160 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Seohyun semakin naik semenjak ia pensiun menjadi pelayan
pribadi gadis itu. Terbukti dengan berontaknya Seohyun saat
dibawa masuk kedalam pesawat pribadi kerajaan yang akan
membawa mereka ke London. Coba pikirkan. Siapa yang tidak
mau pergi ke London dengan gratis? Siapa yang tidak mau naik
pesawat eksekutif pribadi milik kerajaan yang super mewah? Dan
siapa yang tidak mau satu pesawat dengan pangeran dari
kerajaan Korea Selatan Cho Kyuhyun yang terkenal tampan dan
mapan? Siapa coba? Sepertinya hanya Seohyun gadis satu-
satunya yang menolak itu semua tanpa pikir panjang
sebelumnya.

‘Aku lupa kalau si bodoh itu punya kepala sekeras batu.’

Kyuhyun geleng-geleng kepala sambil mengusap jidatnya yang


merona kemerahan, sebuah tanda pemberian dari putri kerajaan
Korea Selatan yang akan dijodohkan dengannya dan pasti akan
dinikahinya itu, Seo Joo Hyun. Gadis yang baru saja diseret
dengan paksa oleh aparatnya itu sudah duduk diam diatas
kursinya setelah diikat erat oleh seatbelt ditubuhnya.
Setidaknya gadis itu tidak terlalu idiot untuk mencoba berontak
didalam pesawat yang sedang lepas landas, kecuali ia punya
rencana untuk bunuh diri.

Pada proses penyeretan paksa tadi, saat Kyuhyun mendudukkan


tubuh Seohyun dikursinya. Kepalanya tak sengaja bertemu
dengan kepala gadis itu, yang dengan santainya saja langsung
dihadiahi sebuah sundulan keras tanda pengenalan. Sebuah
benjolan merah merona disudut kiri keningnya bekas sundulan
kepala batu Seohyun. Ingin membalas, Kyuhyun yakin akan sia-

161 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
sia. Akhirnya ia hanya bisa duduk diam sambil bersungut-sungut
kesal meratap asa.

Seohyun ditempat duduknya sendiri juga merasa tak kalah


kesalnya saat ia diseret paksa naik pesawat pribadi ini.
Bukannya ia tak menyukai kemewahannya, tapi lelaki itu bahkan
belum menjelaskan apa-apa kecuali hanya berputar-putar
dimasalah tentang pelayan Nyonya Jung yang menelponnya
semata.

Setidaknya ia merasa curiga. Bagaimana kalau Cho Kyuhyun


dihadapannya sebenarnya adalah palsu. Yang mungkin adalah
seorang teroris atau penculik yang menyamar menggunakan
topeng wajah buatan. Setidaknya begitulah yang ia sangka
sepanjang prosesi penyeretannya barusan sampai ia kemudian
menemukan banyak pengawal istana yang dikenalnya sudah
berjaga didalam pesawat mengiringi keberangkatannya.

Yah, sekarang ia sudah merasa lega kalau dugaannya hanya


kesalah pahaman semata. Walau berakhir dengan adegan
kepalanya yang menyundul keras kepala Kyuhyun, dan berhasil
menghadiahi lelaki itu sebuah benjolan merona yang tercetak
indah disudut kiri kening lebarnya. Memikirkannya Seohyun jadi
hendak tertawa.

‘Baiklah, setidaknya benjolannya impas dengan tangisannya di


bandara tadi.’

...

Sepanjang perjalanan pesawat tak banyak yang bisa dilakukan


Seohyun selain duduk santai mendengarkan musik, makan,
162 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
minum, atau kemudian tertidur. Cho Kyuhyun yang duduk di
kursi tak jauh darinya beberapa jam ini terlihat sangat betah
membaca sebuah buku entah apa itu yang tebalnya cukup
lumayan. Bosan memperhatikan punggung lelaki menyebalkan
yang sedang membalik salah satu halaman buku yang dibacanya,
Seohyun mengalihkan pandangan.

Kearah dua sejoli pasangan pelayan pribadinya. Lee Sungmin dan


Lee Sun Kyu yang sedang tertidur nyenyak dibangku
berdampingan. Keduanya terlihat saling menyandarkan kepala
satu sama lain. Selama beberapa menit Seohyun memelototi
mereka, sedikit banyak ia merasa iri. Bagaimana romantisnya
hubungan kedua sahabatnya itu. berbeda dengan hubungannya
dengan Kyuhyun yang meskipun setelah insiden penciuman
dibawah pohon semalam tetap tak mengalami kemajuan, kecuali
kemajuannya dalam memaki lelaki itu dengan cacian yang lebih
beragam.

Menghela nafas panjang, Seohyun menatap kaca jendela


pesawat. Dan ia hanya menemukan gumpalan tipis awan putih
yang menutupi hampir seluruh permukaan kaca jendela. Karna
sepertinya pesawat sekarang sedang melalui sebuah kumpulan
awan, terasa dari guncangan-guncangan kecil yang timbul
sesekali. Selama beberapa menit memperhatikan kaca jendela,
gadis itu kemudian jatuh tertidur dibangku pesawatnya.

Kyuhyun yang sudah menyelesaikan bacaannya melirik ke


belakang, menemukan Seohyun yang sedang tertidur
dibangkunya. Lelaki itu tersenyum kecil, menatap paras cantik
Seohyun yang saat tertidur terlihat sangat polos. Tapi berubah
menjadi segarang kucing garong jika sudah bangun.
163 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Melihat gadis itu sudah tertidur pulas, Kyuhyun menyuruh
seorang pramugari menyelimuti gadis itu agar tak kedinginan.
Memandangi wajah gadis itu sekali lagi, baru setelahnya
Kyuhyun kembali berbalik. Kemudian ikut memejamkan mata
dan jatuh tertidur dikursinya.

Selama perjalanan yang tersisa. Sunny, Sungmin, Kyuhyun dan


Seohyun tertidur pulas dibangku mereka. Sampai pesawat
mendarat di bandara Internasional London. Baru setelah itulah
keempat pasangan yang baru kasamaran dan menjalin
persahabatan itu terbangun bersama-sama. Setelah melakukan
registrasi ini dan itu, yang lebih banyak diurus oleh penjaga
istana yang mengiringi kepergian Kyuhyun dan Seohyun.

Setelahnya, pasangan putra dan putri mahkota kerajaan Korea


Selatan bersama pelayan pribadi mereka yang juga berstatus
sepasang kekasih itu kemudian menaiki sebuah lamborghini
hitam nan mewah. Jauh lebih mewah dari mobil yang pernah
ditawarkan Kyuhyun semasa ia masih menjabat sebagai pelayan
Seohyun untuk mengantarnya ke sekolah dulu. Mengingat masa-
masa itu, Seohyun jadi merindukannya. Ia merindukan masa-
masa dimana ia masih bisa membolos dari pelajaran di istana,
masamasa dimana ia masih bisa bermain-main tanpa dibebankan
tanggung seorang putri seperti ini. Sesungguhnya ia merasa
terbebani, dan sedikit rasa gugup menghinggapinya. Mengingat
mobil mewah yang dikelilingi mobil-mobil penjaga lain yang
membawanya saat ini akan mengantarnya ke sekolah kerajaan
Inggris yang terkenal di dunia.

Astaga, dimana aku akan meletakkan wajahku?! Aku tidak terlalu


paham dengan formalitas antar bangsawan. Apalagi pelajaran si
164 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
nenek tua dan si kulit pucat tidak kusimak sama sekali. Aish,
bisabisa aku mati berdiri!

Seohyun menundukkan kepala. Jarang-jarang gadis itu mau


memikirkan masalah tanggung jawabnya sebagai putri hingga
sakit kepala seperti ini. Sepertinya mendengar ia dikirim ke
sekolah kerajaan yang terkenal di dunia membuat matanya
sedikit terbuka akan tugasnya sebagai seorang putri dan apa saja
yang harus dilakukannya dari apa yang ia pelajari. Tapi
masalahnya sekarang ia sama sekali tak ingat apa saja yang
sudah dipelajarinya selama beberapa bulan ini. Satu-satunya hal
yang masih melekat disudut kepalanya yang sempit ini adalah
kosa kata untuk mencaci dan memaki Kyuhyun dengan variasi
yang lebih beragam.

“Aku benar-benar tidak berguna.”

Seohyun bergumam pelan sambil menjedotkan kepala kekaca


jendela mobil yang membawanya. Kyuhyun yang ada
disampingnya melirik gadis itu. Merasa takjub dengan perubahan
pola pikir Seohyun yang sudah memikirkan tanggung jawabnya
secara cepat seperti ini. Ia jadi ingin menangis haru. Saking
bahagiannya karna akhirnya ‘si putri bebal’ itu memikirkan
tugas-tugas kerajaannya.

“Ya ampun, princess! Aku tak menyangka hari ini akan datang!!
Hari dimana anda sadar akan tanggung jawab sebagai putri!
Setidaknya anda sudah tidak memikirkan main-main lagi.”

Seohyun menatap sweatdrop pada Kyuhyun yang seakan hendak


menangisi dirinya.

165 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
“Berarti selama ini kau pikir aku terus main-main, eoh?! Kejam
sekali!! Dasar kulit pucat bodoh!”

Tuing

Satu tanda perempatan menghiasi sudut keningnya. Rupanya


rasa bahagianya harus dibalas dengan sindiran tak sopan oleh
gadis itu. Tapi Kyuhyun harus sadar diri. Ini bukan waktu yang
tepat untuk menjewer telinga gadis itu. Akhirnya ia hanya
mampu menghembuskan nafas panjang, sambil melirik kesal
pada Seohyun yang bermuka sok polos seakan tak pernah
mengatakan apa-apa.

‘Yaps, ia harus profesional! Sebagai calon suami juga mantan


guru gadis itu, ia harus tetap senang karna pada akhirnya gadis
gorilla berkepala batu itu sedikit, yah walau sedikit saja
setidaknya ia memikirkan tanggung jawabnya sebagai putri.
Tanggung jawabnya sebagai calon istri dan calon permaisuri dari
Cho Kyuhyun yang tampan dan mapan ini!’

Sedikit menghibur diri, Kyuhyun sempat-sempatnya berseru


narsis didalam hati. Tapi toh tak apalah. Yang penting
kekesalannya mampu terobati. Ia jadi bertanya-tanya sendiri.
Kenapa bisa-bisanya ia jatuh cinta pada gadis berkepribadian
jelek semacam Seohyun. Apalagi rasa ini sudah dipendamnya
sejak 5 tahun yang lalu.

“Ne, nanti ajari aku lagi ya disana. Mohon bantuannya


Kyuhyunsshi.”

Seohyun bergumam pelan disebelah Kyuhyun. Gadis itu


mengucapkannya tanpa memandang Kyuhyun, menyembunyikan
166 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
pipinya yang merona kemerahan karna malu. Malu karna tak
biasanya ia akan meminta bantuan pada Kyuhyun yang sering
ditindas dan menindasnya itu.

Kyuhyun tersenyum tipis. Ia kemudian ingat. Bahwa sisi Seohyun


inilah yang Kyuhyun sukai. Diri Seohyun yang seperti inilah yang
membuat Kyuhyun kembali jatuh cinta pada gadis itu setelah
berapa kalipun gadis itu membuatnya sakit kepala dengan segala
tingkahnya.

Sisi dimana Seohyun berterima kasih dan meminta bantuannya,


mengungkapkan perasaannya dengan malu-malu. Wajah
cantiknya yang merona pasti akan menoleh kearah lain. Tingkah
manis yang selalu Kyuhyun sukai.

Sekarang ia benar-benar yakin bahwa sisi itulah yang


membuatnya jatuh hati.

“Ne, tenang saja saya akan membantu anda Princess.”

Seohyun yang menolehkan kepalanya menghadap kaca jendela


agar ekspresinya tak tertangkap basah oleh lelaki itu, ia
tertegun mendengar jawaban Kyuhyun. Perlahan-lahan ia melirik
lelaki itu. Kyuhyun yang menemukan Seohyun sedang curi-curi
pandangan padanya kemudian menatap gadis itu. Lalu nyengir
lebar padanya. Alhasil Seohyun jadi salah tingkah.

“Jangan tersenyum aneh padaku seperti itu kulit pucat!”

Buakk~

167 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Ya, Seohyun salah tingkah. Karna disaat seharusnya ia terpesona
akan ketampanan senyuman lelaki yang membuatnya jatuh hati.
Tangannya sudah bergerak duluan untuk menampar wajah lelaki
itu dengan senang hati.

Seohyun memang punya kepribadian salah tingkah yang cukup


langka. Apa ada dokter yang mampu mengobatinya? Karna cukup
menakutkan kondisi Kyuhyun sebagai calon suaminya jika hal ini
dibiarkan terlalu lama. Bisa-bisa lelaki itu sudah bonyok duluan
sebelum mereka melangsungkan pernikahan. Ne, benar kan?

...

“Jangan tundukkan wajahmu jika berjalan, tegakkan dagumu


dan berjalanlah dengan percaya diri. Tapi woi! Jangan
ngangkang kayak preman juga kali! Bodoh sekali kau!!”

Pletaak~

Satu jitakan kembali menghampiri ubun-ubun Seohyun yang


tercinta. Sepanjang Seohyun berjalan 100 meter ini menuju
gedung asrama, ia sudah dihadiahi Kyuhyun tiga pukulan telak
yang mendarat diatas kepalanya yang malangnya mungkin akan
semakin bertambah bebalnya.

Salahkan Cho Kyuhyun. Calon suaminya yang tercinta juga


mantan gurunya yang hampir sodaraan sama godzilla itu
mengajarinya hal ini dan itu yang belum dikuasainya.
Sebenarnya baik si nenek tua ataupun si kulit pucat sudah sering
mengajarinya tata cara berjalan ala putri istana. Tapi sekali lagi
wahai sodara! salahkan otaknya yang berada dibawah

168 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
kecerdasan rata-rata, sungguh jangan salahkan dia! Tapi
salahkan otaknya!

Well, sebenarnya itu sama saya ya.

Kyuhyun bilang ia harus berjalan seperti layaknya putri mahkota.


Dagu tegak, pandangan lurus menatap kedepan, dan melangkah
dengan percaya diri. Seohyun rasa ia sudah melakukan hal yang
dikatakan oleh Kyuhyun sebisanya, tapi ternyata hasilnya justru
diluar dugaannya.

Kebiasaan Seohyun yang berjalan sambil lompat-lompat persis


seperti anak tk ngemut lolipop benar-benar susah dihilangkan.
Bukannya berjalan dengan gaya putri mahkota ia justru berjalan
dengan mengangkan kakinya, menurunkan bahunya, sedikit
menundukkan wajahnya plus dengan tatapan menyeramkannya
yang seaneh gaya jalannya. Alhasil bukannya dikira putri
mahkota, justru lebih mirip sama istri juragan preman di pasar
loak sana. Yang bedain cuma sayang, Seohyun gak bawa putung
rokok segala. Tapi melihat gaya jalannya saja sudah membuat
Kyuhyun sakit kepala sampai harus dipapah sama Sunny dan
Sungmin yang selalu sigap siaga.

“Ya ampun Seohyun kau itu kenapa bo-“

“Bodoh sekali!”

Seohyun, Kyuhyun, plus Sunny dan Sungmin cengok ditempat


saat kemudian kalimatnya disambung sama seseorang. Tak jauh
dari tempat mereka berada, berdiri sepasang putri dan pangeran
bersama pelayan pribadi mereka. Tapi posisinya itulah yang

169 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
bikin Kyuhyun mikir kalo putri mahkota yang bebal ternyata
bukan hanya Seohyun semata.

Buktinya didepan mereka berdiri sang pangeran yang mengomeli


putri mahkotanya yang sedang tersungkur dibopong sama
pelayan pribadi mereka. Bukannya apa-apa, tapi rupanya putri
mahkota itu jalan gak sengaja nyepak batu dan akhirnya jatuh
tersungkur dengan tidak elitnya.

Cerobohnya persis seperti kebodohan Seohyun yang gak


ketulungan.

Si pangeran yang ngomelnya persis mirip banget sama tingkat


kegarangannya Kyuhyun kemudian menemukan mereka yang
berdiri tak jauh. Sukses bikin pangeran tersebut kemudian
langsung bungkam dan salah tingkah. Ia segera merapikan putri
mahkotanya yang pasca ‘main nyongsor trus tersungkur’ itu.

“Ah, maaf sudah menghalangi jalan kalian semua.” Si pangeran


itu kemudian membungkuk dengan formal, sementara putri
mahkota disebelahnya sedang berdiri dengan wajah hampir
menangis. Melihat itu pangeran tersebut kemudian menoleh dan
menatap lututnya yang ternyata lecet karna jatuh tersungkur
tadi. Lekas saja ia membungkuk dan meniup lecet gadis yang
masih meringis tersebut.

“Kenapa kau ceroboh sekali, ojou-sama?!”

Sang pangeran berseru sambil meniup lecet gadis putri


mahkotanya, sementara pelayan mereka sedang mengambil
kotak P3K. Kyuhyun yang mendengar aksen suara lelaki itu
kemudian langsung sadar kalau mereka pasangan pangeran dan
170 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
putri dari kerajaan Jepang. Sementara Seohyun yang lagi
bengong menatap adegan didepannya itu kemudian baru teringat
akan sesuatu.

Si gadis yang ceroboh dan bodoh. Sementara si pemuda yang


mengomelinya sambil membantu, namun sebenarnya omelan itu
adalah bentuk dari kekhawatirannya. Seohyun rasa pasangan
didepan mereka persis seperti Kyuhyun dan dirinya saat ini. Dan
Kyuhyun disebelahnyapun berpikiran hal yang sama.

“Kalian dari kerajaan Jepang, bukan? Kami dari kerajaan Korea


Selatan, aku Cho Kyuhyun dan ini Seo Joo Hyun.”

Sang pangeran tadi kemudian berdiri tegak dengan cepat sambil


membalas bungkukan formal Kyuhyun, sementara putri
mahkotanya tengah diobati oleh pelayan pribadi mereka.

“Ah, ya. Perkenalkan aku Kim Bum, dan yang disana Kim So Eun.
Maaf, dia sangat ceroboh sampai aku merasa dia terlalu bodoh.
Aih, benar-benar merepotkan semua orang saja dia itu. Maaf
sudah menghalangi kalian sebelumnya.”

Pangeran dari kerajaan Jepang yang ternyata bernama Kim Bum


itu kemudian membungkuk formal yang dibalas bungkukan
rendah oleh Kyuhyun, Seohyun, Sungmin dan Sunny. Kyuhyun
tersenyum maklum, sambil melirik putri Kim So Eun yang sebelas
dua belas dengan Seohyun.

“Ah, tidak apa-apa. Aku mengerti situasi kalian. Karna Putri


disebelahku juga sama bebalnya. Hahaha” Kyuhyun tertawa
sambil menunjuk Seohyun yang sedang melirik sebal padanya.

171 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Mendengar hal itu Kim Bun merasa lega, sepertinya ia akan
mudah berteman dengan pasangan pangeran dan putri mahkota
dari kerajaan Korea Selatan yang kelihatannya cukup ramah itu.
Sementara Seohyun pergi mendekati So Eun sambil berkenalan
dengan teman seperjuangannya itu.

Maksudnya teman seperjuangan yang harus menghadapi calon


suami yang super galak seperti Kim Bum dan Kyuhyun.

Tak disangka, Sungmin dan Sunny-pun cepat akrab dengan


pelayan pribadi dari kerajaan Jepang tersebut. Mereka semua
mampu berbahasa Korea dengan fasih meski masih dengan aksen
Jepang yang kental. Selain karna punya nasib yang hampir sama
dan kepribadian yang mirip, keramahan dari pihak Tuan dan
Putri kerajaan Jepang juga membuat Seohyun, Kyuhyun, Sunny,
dan Sungmin langsung akrab.

“Wah, dua pasangan bodoh lagi akrab-akrabnya.”

Mereka semua kemudian menoleh keasal suara. Menemukan dua


pasangan pangeran dan putri dari kerajaan lain yang berdiri tak
jauh dari mereka. Salah satu pasangan diantaranya memandang
mereka sinis, sementara yang lain terlihat cuek-cuek saja.

Melihat itu Kyuhyun dan Kim Bum yang sama-sama


berkepribadian tegas dan jenius merasa tidak terima dikatai
seperti itu. Sementara Seohyun dan So Eun hanya cengok
memandangi mereka semua.

“Oh, apa masalahmu Tuan dan Nona? Kurasa kalian tidak ingin
membuat permasalahan dengan pihak kerajaan lain.” Kyuhyun
berkata datar, ia dan Kim Bum sama-sama melirik tajam
172 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
sepasang pangeran dan putri kerajaan lain didepan mereka yang
sedang balas melirik merendahkan.

“Oh, maaf kalau begitu juga Tuan-Tuan. Aku hanya sedang


keceplosan.” Sang putri yang kemudian berkata sambil
membungkuk, namun Kyuhyun dan Kim Bum tahu itu hanya
sekedar formalitas tanpa kesungguhan minta maaf yang tulus.

“Maafkan Putri Hyuna kami Tuan-Tuan. Dia hanya mengatakan


apa yang ada dipikirannya secara langsung tanpa berpikir ulang.
Perkenalkan, kami dari kerajaan Belanda. Dan aku adalah
Hyunseung.”

Dan kemudian giliran si pangeran yang membungkuk, tapi


mereka tahu ada nada kepura-puraan dalam perkataannya.
Kyuhyun dan Kim Bum tak balas berkata banyak, hanya diam
saja memperhatikan mereka yang kemudian berjalan menjauh
dari hadapan mereka.

“Maafkan mereka. Seharusnya mereka tak memulai


permasalahan seperti itu. Kami dari pihak Tuan Rumah
memohon maaf atas ketidaknyamanan kalian karna mereka tadi.
Perkenalkan aku Choi Siwon dan ini Tiffany Hwang. Sebaiknya
kalian segera istirahat ke asrama sebelum acara pembukaan.”

Si pangeran dari kerajaan Inggris itu kemudian memberikan


salam formal bersama putri mahkotanya. Sedikit banyak
Kyuhyun dan Kim Bum agak terpana. Menyadari pasangan dari
kerajaan Inggris itu terlihat sangat serasi.

Smart and elegant.

173 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Melihat Tiffany Hwang, Kyuhyun dan Kim Bun sangat yakin kalau
kepribadian gadis ini berbanding terbalik sekali dengan Seohyun
dan So Eun. Tak membuang waktu lama, pangeran dan putri
bersama pelayan pribadi kerajaan Inggris itu kemudian menuju
aula. Mungkin sedang mencek persiapan upacara atau apapun
entahlah apa itu.

Setelahnya memastikan punggung mereka menghilang dibalik


jalan yang menghubungkan antara asrama sekolah dengan aula,
Kyuhyun da Kim Bun kemudian berpaling dengan cepat menatap
Seohyun dan So Eun masing-masing. Dengan ekspresi tegas yang
sama galaknya keduanya kemudian berucap.

“Seharusnya kalian bisa se-elegant Nona Tiffany. Tapi kenapa


kalian harus bodoh sekali?!”

Tuing

Perempatan lain muncul dikening Seohyun dan So Eun yang


merasa amat tersinggung dengan ucapan kedua calon suami
mereka itu. Dengan aura suram hampir serupa, Seohyun dan So
Eun berseru horor pada mereka yang sama sekali tak membuat
gentar keduanya. Justru Kyuhyun dan Kim Bum balas
memandang Seohyun dan So Eun tak kalah tajam.

“Ayo kita pergi, perang dunia ketiga akan segera terjadi.”

“Ya, ayo.”

Sementara Sungmin, Sunny dan kedua pelayan pribadi dari


kerajaan Jepang kemudian melangkah mundur sambil saling
bergumam.
174 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Setidaknya mereka terlalu sayang nyawa hingga tidak ingin ikut
perang dunia ketiga oleh majikan mereka itu.

Biarlah seperti itu karna tahun ajaran baru saja dimulai! Bisakah
Tuan dan Nona muda Kyuhyun dan Seohyun melakukannya
bersama? Dan siapa saja yang akan mereka temui disana?

Sekolah kerajaan Internasional London baru dibuka. Menurutmu


pasangan pangeran dan putri dari manakah yang akan
mendapatkan nilai tertinggi di sekolah bergengsi ini?

***

Chapter 9

***

-Menu: “This is my new self.”

***

Gedung aula utama memisahkan dua gedung asrama untuk putri


dan putra. Tak peduli pasangan yang dikirim sudah bertunangan,
mereka tetap harus tidur di gedung yang berbeda. Dengan
gedung asrama putra di barat aula, dan gedung asrama putri di
timur gedung aula. Waktu yang tersisa sebelum acara
pembukaan di gedung aula malam ini sekitar 3 jam. Waktu yang

175 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
cukup bagi para pelajar tahun ajaran baru untuk beristirahat
sejenak setelah kedatangan mereka di kota London. Seperti
pasangan pangeran dan putri dari kerajaan Korea Selatan
misalnya, yang baru tiga jam ini tiba di kota London setelah
melakukan perjalanan udara. Seohyun harus berpisah dengan
Kyuhyun dipersimpangan jalan depan aula. Karna mereka akan
beristirahat sejenak di gedung asrama yang berbeda.

Setelah berjalan kaki bersama Sunny, Seohyun berhenti sejenak


untuk mengagumi arsiterktur gedung asrama putri yang lebih
pantas dikatakan sebagai istana itu. Dengan gaya western yang
amat kental, gedung asrama putri dibangun dua kali lebih luas
dari gedung aula utama. Menggunakan batu bata merah khas
abad 18 dengan undakan tangga berwarna hitam. Enam obor
berukir dipasang di pilar-pilar besarnya yang senada dengan
warna tangga. Begitu Seohyun menaiki undakan tangga, diikuti
Sunny dibelakang yang sama terpesonanya. Mereka disambut
beberapa pelayan yang kemudian membukakan pintu ganda
asrama yang terbuat dari kayu berpelitur hingga berwarna coklat
mengkilap.

Tak banyak perkataan sang pelayan yang mampu dimengerti


Seohyun ketika mulutnya terbuka menganga, ia masih terkagum
sepanjang melewati karpet mahal yang dijejaknya. Sunny yang
sudah sadar dari rasa kagumnya kemudian menyeret gadis itu
menaiki undakan tangga yang lain. Tangga kayu klasik berwarna
coklat tua itu melintang ditengah ruangan dasar gedung asrama.
Kamar Seohyun ada di lantai dua nomor 11. Kamar paling ujung
di koridor barat asrama. Setelah berbelok kekiri diantara
persimpangan koridor, Seohyun dan Sunny tinggal jalan lurus
menuju ke ujung lorong dimana kamar Seohyun berada.
176 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
“Menurutku gedung ini lebih mirip dikatakan sebagai hotel
bintang lima.”

Seohyun berkata dibelakang Sunny yang berjalan memimpin,


Sunny mengangguk. Kemudian menoleh sedikit untuk
mengutarakan persetujuannya pada gadis itu.

“Ya, menu-“

“HYAA!!! APA YANG KAU LAKUKAN?!!”

Namun kemudian sebuah teriakan dari salah satu kamar yang


bertepatan disebelah kamar Seohyun kemudian memotong
perkataan Sunny. Dua gadis itu menoleh, menatap horror pintu
kamar yang sebelumnya terdengar teriakan suara seorang
wanita. Masih terdiam didepan pintu kamar tersebut, tak lama
kemudian terdengar lagi suara gaduh dari dalamnya. Bersama
dengan pintu kamar yang terbuka, seorang lelaki berlari
tergopoh-gopoh keluar dari kamar tersebut. tak memperdulikan
Seohyun dan Sunny yang saling berpandangan dalam tanya.

Untuk apa seorang lelaki berada didalam kamar asrama gedung


wanita?

Belum ada satupun yang membuka suara, Seohyun dan Sunny


kembali dikejutkan dengan seorang wanita yang keluar dari
pintu kamar kayu eboni berpelitur coklat mengkilap tersebut,
wanita berambut coklat itu menatap lorong jalan kepergian
lelaki yang baru saja keluar dari kamarnya. Alisnya mengerut,
bibirnya yang dipoles lisptik merah kemudian menggumamkan
nama seseorang.

177 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
“Changmin itu benar-benar...”

“Changmin?”

“Siapa Changmin?”

Rupanya wanita itu belum menyadari ada dua pasang mata yang
mengamati pergerakannya sejak tadi bersama lelaki itu, ia
begitu terkejut mendapati Seohyun dan Sunny yang bergumam
penuh tanda tanya dengan wajah sok polosnya. Wanita dengan
rambut sebahu yang tergerai itu merapatkan punggungnya ke
daun pintu, balas menatap horror sepasang wanita yang berdiri
dihadapannya. “Kalian sendiri siapa?”

Wanita itu kemudian melemparkan pertanyaan dengan cepat,


sikapnya kembali berubah. Mungkin terlihat lebih tenang dari
sebelumnya, terbukti dengan gayanya yang kembali anggun
seperti semula. Ia mengaitkan salah satu anak rambutnya
kebelakang telinga, memandangi Seohyun dan Sunny dari ujung
kaki hingga ujung kepala.

Seohyun yang ditanyai mengenai asal-usulnya hanya balas


tersenyum ramah tak paham dengan situasi.

“Oh, perkenalkan namaku Seo Joo Hyun dari Korea Selatan.


Kamarku tepat berada disebelah kamarmu.”

Wanita itut mengangguk paham, kemudian melirik Sunny yang


balas tersenyum kaku padanya. Hanya dalam sekali lihat, ia tahu
kalau Sunny adalah pelayan pribadi dari Seohyun, gadis putri
mahkota Korea Selatan yang tak sengaja ditemuinya didepan
gedung aula utama bersama pasangan dari Jepang, Belanda dan
178 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Inggris tadi.

“Ah, aku tahu kau. Yang bersama dengan pasangan Jepang tadi,
bukan? Perkenalkan, Victoria Song. Dari China.”

Biasanya Seohyun-lah yang akan bertampang cengo, tapi kali ini


giliran Sunny yang membuka mulutnya saking tak percaya
dengan wanita yang ada dihadapannya itu sekarang. Melihat itu
Seohyun mengernyitkan alis, tak terbiasa melihat Sunny yang
larut dalam rasa kekagumannya.

“A-Anda Nona Victoria yang terkenal itu, bukan?”

Sunny bertanya dengan tergagap, seakan ia kehilangan rasa


hormatnya ketika berada dihadapan wanita yang selama ini
dikaguminya.

Victoria Song.

Putri asal China yang terkenal dengan keanggunannya. Gadis


yang berusia 4 tahun lebih tua dari Nona Seohyunnya itu sudah
ditunangkan dengan putra perdana mentri, Changmin.

“Yang tadi barusan keluar itu tunangan anda, bukan?” Sunny


bertanya dengan sopan, mengamati raut wajah Victoria yang
sedikit terpana dengan kekaguman gadis itu padanya. Ia tak
menyangka ada orang lain yang akan mengenalnya di sekolah ini.
Seohyun mendengus pelan. Sunny tak pernah berkata sopan
dihadapannya jika tak ada orang lain, tapi gadis itu langsung
berkata sopan pada putri dari kerajaan lain. Sebaiknya ia
mempertanyakan kesetiaan gadis itu setelah ini.

179 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
“Ah, si bodoh itu berani sekali masuk ke asrama putri. Aku tak
tahu apa yang dilakukan pelayan didepan sana hingga ia berhasil
masuk kekamarku. Aish, tingkahnya benar-benar membuatku
sakit kepala.” Victoria berujar sambil memijit pelipisnya. Sunny
paham kemana arah maksud perkataan gadis itu. Victoria sedang
membicarakan putra mahkota perdana mentri China, yaitu
Changmin yang sudah dijodohkan dengannya.

Melihat gelagat dan perkataan Victoria, Sunny dapat


menyimpulkan bahwa putri dari China itu berbanding terbalik
dengan kepribadian tunangannya. Victoria anggun, sementara
Changmin sembrono. Terlihat dari tingkahnya barusan.
Sementara dari kubu majikannya adalah hal yang terbalik.
Justru Kyuhyun yang terlihat bijaksana, sementara Seohyun
bertingkah seperti gorilla. Mengingat itu semua Sunny terkekeh
sendiri. Membuat Victoria dan Seohyun menatapnya dengan
aneh. Mulai mempertanyakan kewarasan pelayan pribadi dari
putri Korea Selatan itu.

“Kenapa kau tertawa Sunny-ah?” Seohyun bertanya sambil


menatap aneh gadis yang masih terkekeh geli itu. Victoria juga
memandangnya dengan tatapan tanya. Melihat itu, ia
menghentikan tawanya. Sadar kalau nona muda dan wanita yang
dikaguminya sedang memandangnya penuh tanda tanya.

“Ah, tidak ada apa-apa. Aku hanya merasa ada banyak sekali
yang mirip dengan Agasshi dan Tuan Kyuhyun disini. Walaupun
berkebalikan, aku rasa Nona Victoria mirip dengan Tuan
Kyuhyun. Sementara Tuan Changmin mirip dengan Agasshi.
Sama-sama pasangan yang unik dan aneh.” Sunny bergumam
masih sambil sesekali tertawa. Gadis itu menatap Seohyun dan
180 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Victoria yang balas memandangnya. Melihat itu, Sunny kembali
menghentikan tawanya. Kemudian menggaruk pipinya dengan
kikuk, salah tingkah. Dipandangi oleh Victoria yang tersenyum
anggun kearahnya.

“Terima kasih. Tapi mendengarmu mengatakan kami pasangan


unik dan aneh, entah kenapa aku jadi merasa geli sendiri.”
Victoria balas berkata sambil tertawa, melihat itu Sunny
tersenyum lebar. Seohyun yang sebelumnya merasa terabaikan
memandangi Victoria.

“Kau pasti senang saat mendengar kalian disebut pasangan,


kan?”

“Eh?”

Victoria menoleh, semetara Seohyun tersenyum. Pertanyaan


Seohyun yang berikutnya membuat Victoria tak berkutik. Putri
asal China yang terkenal akan keanggunannya itu menundukkan
wajahnya yang merona menahan malu.

“Kau juga senang saat disebut sebagai pasangan yang unik kan?
Kau bahkan senang saat disebut sebagai pasangan aneh. Itu
karena kau menyukai orang yang menjadi pasanganmu. Tak
peduli seberapa ceroboh dan bodohnya Changmin, kau tetap
senang bersamanya karna kau sudah mulai jatuh cinta padanya.
Aku benarkan?”

Seohyun tersenyum lebar pada Victoria yang mulai mengalihkan


pandangannya. Gadis itu salah tingkah saat semua pertanyaan
Seohyun tepat mengenai seluruh perasaannya.

181 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
“Eh, Agasshi. Dari mana anda mengetahui hal itu?” Sunny
menoleh pada Seohyun, sambil menatapnya penuh tanya.
Seohyun menggaruk belakang kepalanya yang terasa tak gatal,
wajahnya mulai merona. Namun tak semerah wajah Victoria
didepannya.

“Ah, itu karna aku sudah pernah mengalaminya. Seseorang


memberitahuku tentang hal itu.” Jawab Seohyun ambigu. Ia tak
ingin Sunny tahu bahwa sebenarnya kalimat itu dikutipnya dari
Kyuhyun. Dari perasaannya bersama Kyuhyun selama ini. Yang
walaupun ia ceroboh, Kyuhyun tetap akan kembali jatuh cinta
padanya tak peduli seberapa bodoh tingkah lakunya.

“Yah, walaupun kau bilang begitu. Tetap saja kecerobohan


Changmin benar-benar membuatku pusing. Ia sama sekali tak
bisa bersikap seformal pangeran seharusnya.” Victoria menghela
nafas panjang mengingat semua tingkah Changmin yang
memusingkan kepalanya selama ini. Entah mengapa, gadis itu
dengan mudahnya menumpahkan perasaannya selama ini pada
Seohyun dan Sunny. Dua orang gadis yang baru ditemuinya
beberapa menit yang lalu secara tak sengaja. Entahlah, mungkin
karna mereka bilang kalau mereka senasib, Victoria jadi mudah
untuk menumpahkan seluruh perasaannya selama ini.

“Ne, ne. Mau buat kesepakatan bersama?”

Victoria menoleh, menatap Seohyun yang tengah menanyainya


dengan semangat sambil mengedip-ngedipkan matanya tak jelas.
Sementara gadis itu balas menatapnya dengan heran.

“Bisakah kau mengajariku cara untuk menjadi putri seanggun


dirimu? Kalau kau berhasil mengajariku hingga membuat
182 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Kyuhyun terpana di pesta penyambutan malam ini, aku akan
jamin Changmin akan berubah.”

“Berubah?”

“Ne, aku yakin dia akan berubah dalam waktu dekat jika berada
dibawah pengajaran Kyuhyun. Tapi itu hanya jika kau berminat
membantuku. Bagaimana, hm?”

Seohyun mengangguk antusias, sementara Victoria didepannya


tengah mengerutkan alis mempertimbangkan kesepakatan
bersama mereka. Sunny yang berdiri diantara mereka melirik
Seohyun yang balas mengedipkan mata kearahnya. Melihat itu,
Sunny gelenggeleng kepala. Tak bisa bayangkan apalagi yang
diinginkan oleh sahabat sekaligus Nona Mudanya itu sekarang
dengan putri Victoria.

“Kalau aku berhasil mengubahmu menjadi anggun dan membuat


tunanganmu itu terpukau di pesta malam ini, kau akan
menjamin Changmin juga berubah, kan?”

“Jangan sebut kulit pucat itu dengan tunangan. Tapi, ya tentu


saja aku menjamin Changmin-mu itu.”

Seohyun dan Victoria saling bertatapan selama beberapa detik.


Sebelum kemudian keduanya mengangguk bersamaan, Sunny
yang berdiri diantara mereka hanya bisa menggelengkan
kepalanya sambil berharap semoga tak ada hal buruk yang akan
menimpa mereka dalam waktu dekat.

“Karna waktuku tak banyak, ayo! Kita akan buat calon suamimu
itu terpukau malam ini!!”
183 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Victoria menarik tangan Seohyun, membawa gadis itu masuk
kedalam kamarnya untuk kemudian melaksanakan kesepakatan
bersama mereka, diikuti Sunny yang hanya mengekori langkah
keduanya. Wajah Seohyun merona. Langsung sewot begitu
Victoria menyebut Kyuhyun sebagai calon suaminya, padahal
memang pada kenyataannya.

“Sudah kubilang jangan bahas kulit pucat itu!!!”

...

Waktu dua jam berlalu dengan cepat. Selama itu pula Seohyun
dan Victoria menyibukkan diri mereka didalam kamar sang putri
kerajaan China. Seohyun diajarkan cara memilih gaun, cara
memilih sepatu, bahkan hingga cara memilih aksesoris kecil
seperti cincin dan anting. Victoria adalah figur putri kebanggan
kerajaan China. Ia terkenal dengan keanggunannya, selain itu
juga Victoria sangat disiplin dalam hal kesempurnaan. Ia begitu
memperhatikan penampilan dan tingkahnya. Dari Victoria pula,
Seohyun belajar secara bertahap dalam waktu singkat etika
bertingkah laku ala putri Victoria.

Sementara kedua gadis calon ratu dari dua kerajaan itu sibuk
berbincang masalah ini dan itu, membahas apa-apa saja yang
harus mereka kenakan dan lakukan pada pesta malam ini. Sunny
duduk santai diatas ranjang berukuran queen size milik Victoria.
Sesekali gadis itu melompat-lompat dengan pantatnya,
merasakan sendiri bagaimana halusnya bedcover kasur mewah
gadis itu dengan telapak tangannya.

“Woah, kehidupan para bangsawan memang mengagumkan.”


Gumam Sunny penuh kekaguman. Ia kemudian melirik Nona
184 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
mudanya. Seohyun, yang sedang berdiri didepan sebuah cermin
besar bersama Victoria yang tengah mengomentari setiap gaun
yang gadis itu kenakan. Sunny menemukan kerutan halus dialis
Seohyun. Menyadari bahwa ini kali pertama bagi Sunny untuk
melihat Seohyun bekerja begitu keras untuk dapat tampil
anggun dihadapan Cho Kyuhyun di pesta malam ini.

Memikirkan hal itu, membuat Sunny tersenyum tipis sendiri.


Kemudian bergumam pelan menatap Seohyun yang tengah
mencoba gaun ketiganya. Gaun berwarna merah maroon sedada,
dengan dua helaian membentuk undakan dibagian dada menuju
bahu. Gaun lebar pada bagian bawahnya itu berlingkar pinggang
tinggi, dengan renda hitam di beberapa lipitan bagian roknya.

Terkesan mewah dan elegant.

“Gaun yang indah, hanya saja tidak cocok dengan kepribadian


putri.”

...

Gedung aula sudah dihias dengan sedemikian rupa. Pilar-pilar


kokohnya yang sewarna dengan tembok batu batanya berkilau
tertimpa cahaya obor yang sengaja dinyalakan disisi-sisinya,
untuk menambah kesan klasik pada bangunan megah nan antik
tersebut. Undakan tangganya yang berwarna hitam, tertutupi
oleh karpet merah marron yang tergelar hingga kebagian bawah
tangga. Langgitlangit tinggi aula dihiasi kain-kain perca yang
mengkilap dengan paduan berbagai macam warna. Dengan
sebuah lampu kaca raksasa antik dibagian tengah aula,
cahayanya yang membentuk mozaik diatas aula semakin
memperindah suasana.
185 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Pesta penyambutan tahun ajaran baru dari sekolah kerajaan
paling terkenal di dunia. Seperti yang diharapkan, berlangsung
dengan mewah dan memanjakan setiap mata. Tak terkecuali
Cho Kyuhyun yang baru saja memisahkan diri dari Kim Bum.
Pemuda bertuxedo abu-abu itu berniat menunggu disisi
pegangan tangga lebar yang melintang ditengah aula. Menjadi
penghubung antara lantai dasar dan lantai kedua. Jika lantai
dasar aula dihuni banyak pangeranpangeran tahun ajaran baru
dari berbagai kerajaan diseluruh dunia. Maka lantai kedua
adalah tempat berkumpul putri-putri kerajaan.

Rencananya, ditengah pesta nanti. Setiap putri kerajaan akan


dipanggil dan turun dari lantai dua. Dengan pangeran
pasangannya yang akan menunggu diundakan anak tangga
terdasar, bersiap menyambut putri mereka di lantai utama aula.
Setelah kemudian diadakan pesta dansa. Acara paling meriah
yang ditunggu-tunggu setiap peserta pesta.

Memikirkan hal itu, membuat Kyuhyun teringat akan nasib


Seohyun yang pasti saat ini tengah berada di lantai dua. Ia
bertanya-tanya, kira-kira apa gerangan yang saat ini tengah
dilakukan gadis itu. Apa dia baik-baik saja? Apa gadis itu tadi
makan dengan banyak seperti biasanya? Atau Seohyun sudah
membuat kekacauan lainnya?

Bagaimana nanti jika saat nama Seohyun yang dipanggil,


semuanya tidak akan berjalan sesuai dengan rencana?
Bagaimana jika gadis itu nanti tak sengaja justru turun meluncur
dari tangga atas karna tak terbiasa memakai sepatu berhak
tinggi? Lalu bagaimana dengan nasibnya yang akan menunggu
gadis dibagian bawah anak tangga? Apakah semuanya akan baik-
186 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
baik saja? Apa pelajarannya selama ini akan berguna? Mengingat
gadis itu sama sekali tak pernah menganggap setiap pelajaran
etika seorang putri yang diberikannya.

Memikirkan itu semua, entah mengapa kepala Kyuhyun


mendadak jadi berdenyut-denyut nyeri. Ia belum cukup mental
untuk dipermalukan oleh tingkah amburadul gadis itu didepan
pasangan putri dan pangeran dari kerajaan lainnya. Apalagi ada
banyak pasangan anggun yang sangat serasi disini. Yang pasti
akan dengan sangat mudah mengalahkan nilai mereka dakhir
tahun ajaran.

Tak sadar, satu-persatu nama Putri kerajaan yang mengikuti


tahun ajaran baru disebutkan. Bersamaan itu pula, para
pangeran menunggu pasangan mereka diambang undakan
tangga. Putri-putri bergaun cerah dengan rok lebar itu berjalan
anggun menuruni undakan tangga, kemudian menerima uluran
tangan sang pangeran dan berjalan dengan mesra ketengah
lantai dansa aula. Sementara disudut ruangan, para pemain
musik mengiringi dansa dengan lagu-lagu mereka.

“Seo Joo Hyun from South Korea Kingdom.”

Kyuhyun terkaget dari tempatnya berdiri, lelaki itu buru-buru


melangkahkan kakinya keundakan tangga dasar ketika nama
pasangan putrinya dipanggil.

Seo Joo Hyun.

Kira-kira apa yang akan dilakukan oleh gadis itu selanjutnya? Apa
ia akan menuruni tangga dengan baik-baik saja? Bagaimana jika

187 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
gadis itu tidak terbiasa memakai sepatu berhak tinggi? Apa dia
akan jatuh meluncur dari atas sana?

Urgh, lama-lama Kyuhyun bisa gila jika terus memikirkannya!

Tap.. tap.. tap..

Tiba-tiba suara langkah kaki seorang gadis dari undakan tangga


teratas jadi sangat nyaring, tepat saat pemain musik melakukan
jeda diantara lagu yang mereka mainkan. Seluruh kepala
mendongakkan wajah mereka, menengok gadis bergaun hijau
toska selutut yang tengah menuruni anak tangga dengan langkah
anggun.

Lantai dasar aula tiba-tiba terdengar sepi, pemain musik


melupakan lagu mereka. Sementara acara dansa ditengah lantai
aula terhenti. Perhatian semua orang sukses tersedot kearah
Putri Seo Joo Hyun yang telah berdiri diundakan tangga dasar.
Menyambut tangan Pangeran Cho yang menunggunya dengan
satu senyuman mempesona tertoreh dibibir mungil berlipstik
merahnya. Kyuhyun yang masih terbengong dengan tingkah
anggun Seohyun yang berubah drastis menjadi mendekati
sempurna kini menuntun gadis itu menuju lantai tengah aula
untuk berdansa.

Satu-pesatu pemain musik telah sadarkan diri dari


keterpesonaan mereka terhadap Putri Seo. Lagu kembali
dimainkan, musik slow yang mengalun lembut cocok untuk
mengiringi dansa bertempo lambat. Kyuhyun dan Seohyun
merapatkan tubuh mereka. Kepala-kepala yang sebelumnya
terus tertoleh kearah mereka kini sudah mulai menyibukkan diri.
Meski hanya beberapa saat, tak terbantahkan. Kalau keanggunan
188 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Seohyun barusan membuat seluruh penghuni lantai dasar aula
bungkam seketika. Terpesona olehnya. Bahkan Kyuhyun
mengakui hal itu dalam hatinya. Ia melirik Seohyun yang telah
menyandarkan dagunya dibahu Kyuhyun, sementara dirinya
meletakkan kepalanya disebelah kepala gadis itu. Hanya
terpisahkan oleh tuxedo abu-abu, serta gaun hijau toska selutut
berbahu rendah. Kyuhyun mampu mendengar detak jantung
gadis itu yang berirama konstan. Berdetak dengan tenang.

‘Apa dia tak sadar sudah membuat seluruh orang dilantai dasar
aula terpesona?’

Seohyun mengeratkan pelukannya pada bahu tegap Kyuhyun


yang lebih tinggi dari tubuhnya, sementara tangannya yang lain
digenggam tangan besar lelaki itu. Mereka bergerak seirama,
dansa bertempo pada musik. Kekiri, kekanan, berputar, lalu
menyerong. Semuanya dilakukan dengan sempurna, seakan
tanpa cela. Tiba-tiba saja Seohyun yang tergambar amburadul
dalam kepala Kyuhyun berhasil sirna, digantikan dengan wujud
seorang Putri Seo yang amat anggun luar biasa.

Gadis berambut hitam sepunggung yang kini disanggul tinggi,


menyisakan dua anak rambut dikedua sisi wajahnya.
Menampakkan leher jenjang berkulit putih mulusnya yang dihiasi
sebuah kalung mutiara. Gaun hijau toska berbahu rendahnya
membalut tubuh ramping gadis itu dengan sempurna. Gaun
sepanjang lutut dengan lingkar pinggang tinggi dan rok
mengembang ketika ia berputar dalam dansa. Memberi kesan
anggun pada dunia yang menatapnya, ditambah perpaduan
sebuah sepatu berhak rendah berwarna hitam. Seohyun masih
ingat, saat Victoria menawarkan kesan anggun dan elegant
189 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
padanya, ia menolak. Karna itu bukan image yang ingin
dibangunnya. Seohyun punya gaya sendiri, punya image yang
akan dijaganya sendiri.

Ia ingin terkesan anggun, namun tetap cute dan berkesan


sederhana secara bersamaan.

Dan akhirnya tampillah ia dengan memukau seluruh anggota


upacara, Victoria berhasl membantunya. Namun yang paling
penting adalah image dalam dirnya tetap terjaga. Kesan anggun
yang tidak dibuat-buat selaras dengan gaya awalnya. Bahkan
Kyuhyun disebrangnya tak mengatakan apa-apa untuk
mengkritiknya. Lelaki itu bungkam seketika.

Seohyun tersenyum tipis, makin mendekatkan bibir mungilnya ke


telinga Kyuhyun yang tengah menunduk.

“Bagaimana? Apa aku sudah menjadi seanggun yang kau


harapkan, Pangeran Cho?”

Kyuhyun mendongak, menatap wajah cantik Seohyun yang


tengah melemparkan senyum manis kearahnya. Kyuhyun
meneguk saliva dikerongkongannya. Tidak tahu harus menjawab
apa. Walaupun sudah sadar, ia tetap saja masih terpesona
dengan sosok Seohyun yang baru dihadapannya.

Sejujurnya, jika terus seperti ini. Bahkan pasangan Pasangan


Choi Siwon dan Stephanie Hwang yang digadang-gadangkan akan
mendapat nilai tertinggi tahun ini mungkin saja akan mereka
kalahkan dengan sosok baru Seohyun saat ini.

Jadi Cho Kyuhyun, apa kau siap untuk yang selanjutnya?


190 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Karna sosok Putri Seo yang baru akan selalu mengejutkan dunia.

Sementara itu, tak jauh dari pasangan Kyuhyun dan Seohyun


yang tengah berdansa. Victoria yang memandangi mereka dari
balik bahu tegap Changmin, tak sengaja makin meremas tangan
lelaki itu dalam genggamannya. Membuat Changmin meringis
pelan, menatap heran pada Victoria yang tiba-tiba saja jadi
bersemangat entah sejak kapan seperti ini. Pelan-pelan,
Changmin mendengar dengan jelas gumaman Victoria.

“Berhasil! Kerja sama kami membuahkan hasil!”

Senyuman lebar menghiasi wajah cantik Victoria yang kini


melirik Kyuhyun dan Changmin secara bergantian. Ia terkekeh
diam-diam.

***

Chapter 10

***

-Menu 10: “Love You Too...”-

***

Sudah hampir enam bulan lamanya Seohyun dan Kyuhyun


menuntut ilmu di sekolah kerajaan Inggris. Dan selama itu pula
191 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
mereka banyak bersama dengan pasangan kerajaan lain yang
sudah cukup dekat dengan mereka, seperti Kibum dan So Eun
juga Victoria dan Changmin.

Awal musim semi di London. Cuaca agak menghangat namun


angin masih berhembus agak kencang akibat pengaruh musim
dingin. Salju-salju yang menumpuk di halaman aula dan asrama
agak mencair, namun belum sepenuhnya. Ada banyak genangan
bekas salju disepanjang undakan anak tangga, membuat siapa
saja yang melaluinya tanpa berhati-hati akan terpeleset disana.
Seperti yang terjadi dengan Changmin tiga minggu yang lalu.
Saat itu pelajaran tambahan malam sudah berakhir, semua
orang dipersilakan untuk kembali ke asrama. Begitu pula dengan
Kyuhyun, Kibum, dan Changmin. Merapatkan mantel tebal
mereka, satu-persatu mulai menaiki undakan tangga. Biasanya
akan selalu ada satu atau dua pelayan yang berjaga untuk
mengepel lantai tangga yang akan dilalui. Namun malam itu, tak
ada satupun pelayan yang berjaga, membuat lantai marmer
anak tangga tersebut masih tergenang oleh salju yang mencair.

Sementara kalian tahu sendirikan bagaimana sikap Changmin


yang berbanding terbalik 180 derajat dari Kyuhyun dan Kibum.
Pemuda itu dengan semangat menaiki undakan tangga tanpa
memperhatikan lantai yang dijejaknya. Hingga akhirnya,

Dukk

Kalian bisa membayangkan sendiri lanjutan adegannya tanpa


harus dijelaskan lebih mendetail disini. Yang pasti Changmin
harus mendapat perawatan penuh oleh pihak rumah sakit
sekolah selama 2 minggu untuk memulihkan luka di ubun-

192 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
ubunnya. Beruntung pemuda itu tak berakhir dengan amnesia,
hanya mengalami luka robek kecil dikepalanya.

Dan satu bulan kemudian, Changmin sudah pulih sepenuhnya.


Menjalani aktifitasnya seperti biasa, termasuk menghadiri
pelajaran tambahan dengan Cho Kyuhyun yang
direkomendasikan oleh tunangannya sendiri, Victoria Song. Si
putri China yang terkenal dengan keanggunannya itu rupanya
membuat sebuah kesepakatan tanpa diketahui oleh Changmin
sebelumnya. Dan kini, gadis itu juga tengah mengajarkan
sesuatu pada Seohyun.

Seo Joo Hyun. Putri mahkota kerajaan Korea Selatan, sekaligus


calon istri dari putra mahkota Cho Kyuhyun. Gadis cantik
bersenyum manis itu sudah mengejutkan banyak orang di pesta
pembukaan berbulan-bulan yang lalu. Putri yang terkenal
sembrono dan suka seenaknya itu bertransformasi menjadi putri
paling mempesona yang pernah dilihat oleh Kyuhyun.

Tunggu dulu, kenapa Kyuhyun jadi sangat sering memuji gadis


itu akhir-akhir ini, ya?

Kyuhyun menyadarkan pikirannya yang mulai melantur


kesanakemari. Menggelengkan kepalanya, Kyuhyun mencoba
menghalau semua pikiran anehnya. Kemudian beralih fokus pada
salah satu halaman buku yang dipegangnya.

Bukk

Kyuhyun melirik Changmin dari sudut matanya, pemuda itu


duduk tak jauh darinya. Menghempaskan buku tebal yang

193 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
sengaja ia serahkan pada pemuda itu beberapa menit yang lalu
untuk dipelajari.

Alis Changmin mengerut dalam, wajahnya nampak kusut. Selama


dua jam berkutat dengan buku-buku tentang kerajaan
membuatnya tersiksa sangat lama. Rasanya ada palu tak kasat
mata yang menghujam kepalanya tiap netra hitamnya bergulir
membaca salah satu kalimat di buku itu. Ia sudah paham, bahwa
dirinya paling tidak bisa menguasai sesuatu tentang teori seperti
ini. Changmin memaksakan matanya untuk membaca, begitu
melihat pelototan tajam pengawas dihadapannya. Si guru
pribadi yang dijanjikan Victoria, Cho Kyuhyun. Putra mahkota
kerajaan Korea Selatan yang terkenal akan kejeniusannya, dan
kekejamannya juga.

Maksud kata kejam disini adalah kejamnya Kyuhyun yang jika


sudah menjadi guru pribadi. Pemuda itu pasti akan gila-gilaan
mengajarinya berbagai macam hal ini dan hal itu yang membuat
panas kepala berkapasitas dibawah rata-ratanya.

“Hahh~ Aku sudah tidak sanggup lagi membacanya, aku bisa


mati muda jika terus-terusan belajar denganmu.” Changmin
melirik sebal pada Kyuhyun yang pura-pura tak dengar, tak
menyahut apa-apa namun terus memfokuskan matanya pada
sebuah buku usang ditangannya.

Changmin cemberut berat, diliriknya buku tebal dihadapannya,


namun bergidik ngeri membayangkan seberapa konsletnya
kepalanya nanti jika membacanya. Changmin melirik Kyuhyun
sekali lagi, pemuda itu nampak tak memperhatikannya. Berarti

194 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
ia punya kesempatan untuk kabur di pelajaran tambahan hari
ini. Dan,

Bingo!

Changmin berdiri tiba-tiba dari kursinya, menegakkan diri


kemudian berlari menuju pintu kamar asrama. Kyuhyun yang
melihat itu hanya melirik pemuda itu dari sudut matanya,
kemudian menyeringai tipis. Seringai yang dapat meremangkan
tengkuk siapapun. Sementara Changmin yang merasa sudah
menang, karna tinggal sedikit lagi ia akan sampai dan keluar dari
kamar asrama, termasuk keluar dari pelajaran tambahan gila-
gilaan bersama Cho Kyuhyun yang ia rasa agak sinting juga.

Kyuhyun pasti tak akan bisa menyeretnya kembali, Changmin


meyakini hal itu. Tapi ia hanya tak tahu, bahwa kemampuan
seorang Cho Kyuhyun. Mantan pelayan pribadi, asisten, guru
pengajar, plus ‘pemburu Seohyun’ yang suka bolos itu jauh
diatasnya. Beratus-ratus kali Kyuhyun sudah sering menangkapi
Seohyun yang suka bolos di istana dulu, yang menjadi latihan
menempa dirinya dalam memperkirakan setiap orang yang juga
ingin melarikan diri darinya.

Changmin baru saja membuka kenop pintu kamar,

Ceklek

Bukk

Saat kemudian sebuah baskom jatuh dari pintu yang terbuka,


menimpa Changmin dengan segera. Salah pemuda itu juga

195 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
awalnya, yang mencoba bermain-main dengan Cho Kyuhyun,
yang dikenal sebagai master ‘pemburu Seohyun’ dimasa lalu.

Well, mari kita doakan bersama-sama keselamatan Changmin


setelah ini. Karna hari-hari bersama Cho Kyuhyun yang sudah
biasa menghadapi ‘murid gorilla’ tidak akan pernah bertambah
mudah lagi.

...

Seohyun memandangi gaun pesta yang tergantung dihadapannya


dengan mulut sedikit membuka. Sebegitu kagumnya dengan
desain sang gaun yang begitu indah dimatanya. Sepasang netra
hitam Seohyun berkilauan, membuka sisi kepolosan Seohyun
yang masih sama dengan sebelumnya.

Seohyun mungkin bukan lagi putri yang sembrono, seenaknya,


dan suka bersikap bagai gorilla. Tapi sisi manis , polos, dan
semangat juangnya yang tinggi masih tetap sama. Tak berubah
sama sekali, masih membentuk karakter aslinya. Seohyun yang
sekarang begitu menawan, ia cantik, dan juga punya senyum
manis yang tak bisa dibandingkan, punya semangat yang besar
dalam meraih nilai tertinggi. Seohyun tak terkalahkan dalam
pelajaran menunggang kuda, dan beberapa kali mendapat nilai
tertinggi dalam beberapa mata pelajaran lain. Semua itu tak
lepas dari pengajaran Victoria yang secara bertahap
membimbingnya hal ini dan hal itu.

Victoria sendiri tak pernah keberatan mengajari gadis itu,


bagaimanapun juga Seohyun adalah putri manis yang
permohonannya tak bisa ditolak begitu saja. Victoria melirk

196 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
senyum polos penuh kekaguman diwajah cantik Seohyun,
kemudian terkekeh memandanginya.

“Waah~ Ini memang cantik sekali!”

Tak sampai disitu saja, Sunny bahkan juga tersenyum sama


polosnya dengan sang Nona. Menatap penuh kagum gaun pesta
yang ditawarkannya pada Seohyun untuk bisa dipakai gadis itu di
pesta penutupan tahun ajaran malam ini. Victoria semakin geli
melihat kekompakan wajah polos Seohyun dan Sunny. Benar-
benar, baik nona majikan ataupun sang pelayan sama-sama
menggemaskannya saat bewajah polos.

“Tentu saja ini cantik. Karna aku ingin Seohyun kembali


memukau seluruh orang di pesta malam ini! Khususnya memukau
lagi calon suaminya!” Victoria berkata dengan nada jahil diakhir
kalimatnya.

Blush

Seohyun merona hebat setelah perkataan Victoria yang sengaja


menggodanya. Akhir-akhir ini telinganya jadi sensitif sekali
setiap mendengar kata ‘calon suami’ didekatnya. Apalagi kata
itu merujuk pada satu orang, sang putra mahkota Cho Kyuhyun.
Orang yang berhasil membuat tubuhnya agak aneh akhir-akhir
ini. Seperti membuat jantungnya mudah berdebar-debar, ada
rasa tak karuan di ulu hatinya, rasa hangat aneh yang menjalar

197 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
diwajahnya, sampai perasaan takut untuk mendongak dan
membalas pandangan matanya.

Tubuhnya jadi agak kacau jika sudah berdekatan dengan


Kyuhyun, karna itu sebisa mungkin ia menghindari lelaki itu.
keluar dari asrama pada waktu pelajaran, dan mengurung diri
dalam kamar bersama Vicotria dan Sunny yang sibuk berceloteh
riang.

-sejujurnya, ia rindu sekali memandangi wajah tampan yang


selalu berhasil mendebarkan jantungnya itu.

“Ne.. ne.. ne.. apa kau merasakannya?” Sunny berkata dari balik
punggung Seohyun, membuat gadis itu kebingungan dengan
pertanyaannya. Ia melirik Victoria yang tengah menyengir lebar
padanya. Dua sahabat wanitanya itu saling merapatkan diri.

“Merasakan.. apa memangnya?” Seohyun berpura-pura untuk


polos, padahal ia sendiri tahu kemana arah pembicaraan ini
pasti akan berlanjut.

Victoria dan Sunny saling berpandangan, kemudian melebarkan


cengiran mereka. Ada hawa tak mengenakan yang dirasakan
Seohyun menguar dari kedua sahabatnya itu. Ada yang mereka
sembunyikan, sesuatu yang terasa mengancam ketahanan
hatinya. Membahayakan.

“Jantungku berdebar!” Sunny tiba-tiba berseru. Bergaya


memegang dadanya dengan raut wajah dibuat semelankolis
mungkin.

198 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
“Oh, hatiku terasa hangat!” Tiba-tiba Victoria juga berseru,
melakukan gerakan semacam memeluk diri. Membuat Seohyun
teringat dengan salah satu iklan opera sabun yang dilihatnya di
televisi.

“Apakah kira-kira perasaan yang kurasakan?” Sunny dan Victoria


berseru bersama-sama, seakan-akan menatap serius Seohyun
yang cengo dihadapan mereka.

“Aku yakin,” Sunny berkata dengan gaya memegang kepalanya


menggunakan satu tangan. “Cintalah yang kurasakan.” Victoria
yang melanjutkan dengan membentuk tangannya membuat
tanda cinta didepan dada. Setelah aksi sok melankolisnya,
keduanya melemparkan cengiran lebar mereka pada Seohyun
yang sudah melongok kelewat lebar.

“Apa-apaan kalian sok bilang cinta.” Seohyun mendengus


menahan malunya. Ia tentu tahu maksud Victoria dan Sunny
yang berniat menggoda perasaanya saat didekat Kyuhyun.

Victoria dan Sunny lagi-lagi berpandangan, Seohyun tak pernah


mengira bahwa mereka jadi begitu kompak ketika sudah
berurusan tentang hal-hal yang menggodanya. Senyum misterius
tersungging dibibir keduanya, membuat Seohyun bergidik ngeri
ketakutan sekaligus menatap penasaran.

Sunny merogoh saku celananya, meraih smartphone-nya. Gadis


itu terlihat memencet tombol-tombol disana. Setelah selesai,
kemudian mengarahkan layarnya kehadapan Seohyun yang
semakin membuka mulutnya saking terperangahnya menatap
foto yang terpampang di layar sana.

199 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
-fotonya saat berciuman dengan Kyuhyun dibawah kembang api.
Terpotret sempurna seakan telah terencana.

Seohyun melirik wajah Sunny yang nyengir lebar kearahnya,


sementara Victoria bersiul-siul menggoda. Namun karna tak
bisa, tak ada suara siulan yang dihasilkan dari sana walaupun itu
tak menghapus senyuman jahil diwajahnya.

“B-Bagaimana bisa k-kau mendapatkan foto me-memalukan i-


itu?!!” Seohyun bertanya dengan terbata, seluruh tubuhnya
gemetar. Terbayang moment itu kembali, berputar dalam
kepala bagai film kenangan.

Ia masih mengingatnya. Bagaimana hangatnya bibir pemuda itu


mengecup manis bibirnya, membisikkan kalimat-kalimat
pernyataan cinta bernada romantis ditelinganya. Bagaimana
suara desingan kembang api diatas langit tak mengusik suara
serak Kyuhyun ditelinganya. Bagaimana ciuman manis sekaligus
perpisahan melankolis itu dipayungi langit malam berkembang
api. Saat-saat ia dan Kyuhyun merasa dunia hanya milik berdua.

“Oh, jangan meremehkan SunSun couple yang cerdik ini.” Sunny


tersenyum agak sinis, menghindari setiap jangkauan tangan
Seohyun yang mencoba merebut smartphone nya dengan
gerakan patah-patah menahan emosi yamh bercampur aduk
dalam tubuhnya.

Marah, kesal, senang, bahagia dan malu. Semuanya bercampur


menjadi satu.

“Heee? Sudah pernah ciuman ya? Pernyataan cinta dibawah


kembang api? Aish, romantis sekali~ Kalian memang so sweet ya?
200 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Dasar pasangan yang sedang kasmaran memang tidak peduli
dengan orang lain disekelilingnya! Dunia rasanya jadi milik
berdua, ya kan?” Victoria bergumam. Menanyakan tentang hal
ini dan hal itu, mengomentari dengan sok seakan ia seorang
pakar cinta.

Seohyun yang hendak menjangkau smartphone Sunny didepan


wajahnya, menegang seketika. Ia tak berani melirik Victoria
yang pasti saat ini tersenyum lebar kearahnya. Dengan kikuk,
Seohyun kembali menjangkaukan tangannya kearah Sunny yang
dengan gesit menghindari setiap tangkapannya.

Gadis mungil itu benar-benar lincah dan pandai berkelit!

“Seohyun-ahh~”

Victoria memanggil nama Seohyun dengan nada menggoda,


mengelus punggung gadis itu dengan seringai jahilnya. Namun
kemudian ia tersenyum lembut, senyum penuh kehangatan yang
sering Seohyun temukan diwajah cantiknya.

“N-Nde?” Tanya Seohyun terbata, gerakannya terhenti seketika.


Dan Sunny dengan cepat menjauhkan smartphone-nya dari
jangkauan Seohyun. Victoria kemudian menegakkan diri, raut
wajahnya berubah serius kembali.

“Putri Seo Joo Hyun! Sebagai guru pribadimu! Aku memberikan


perintah padamu untuk memberikan jawaban pernyataan cinta
pada Kyuhyun di pesta penutupan malam ini!!”

201 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Victoria berseru kelewat semangat, menunjuk tepat didepan
wajah Seohyun yang cengo sesaat. Seohyun diam, mencoba
memproses maksud Victoria dengan cepat, hingga

“E-EHH?!!!”

...

“Yosha! Semangatlah Seohyun-ah!”

Victoria yang kehilangan sifat anggunnya jika sudah bersama


Seohyun dan Sunny kemudian melambai, tersenyum lebar
menggoda Seohyun yang wajahnya memerah sepenuhnya.

“Berhentilah menggodaku, Vict!” Seohyun berseru dengan


wajah memerah, cemberut berat pada Victoria yang kemudian
nyengir lebar sembari menggandeng Changmin dan berjalan
menjauhinya. Meninggalkan Seohyun yang tengah gugup luar
biasa karna melihat Kyuhyun tengah menunggunya diundakan
tangga dasar. Tersenyum tampan, mengenakan tuxedo hitam
beraksen putih.

Seohyun menggigit bibir bawahnya, meredam debaran keras


dijantungnya. Sembari merapalkan doa semoga ia tak pingsan
seketika begitu dihadapan Kyuhyun nanti.

Tap... tap... tap...

Kyuhyun masih tersenyum, memandangi sosok Seohyun bergaun


pesta indah yang menuruni undakan tangga menujunya
kearahnya.

Lagi.
202 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Lagi-lagi Seohyun berhasil mempesonanya. Membius Kyuhyun
dengan kecantikan alaminya, membuat Kyuhyun terpana dengan
keanggunannya. Padahal Kyuhyun sudah pernah melihatnya,
bagaimana anggunnya Seohyun yang menuruni undakan tangga
dengan langkah gemulai yang tak dibuat-buat. Tapi tetap saja,
seberapa sering apapun Kyuhyun melihatnya. Tetap saja
jantungnya berdebar keras, semakin bertalu-talu ditiap langkah
gadis itu.

Tap...

Dan Seohyun kemudian berhenti melangkah tepat dihadapannya,


yang menunggu gadis itu didasar tangga. Kyuhyun tersadar dari
rasa keterpesonaannya. Kemudian agak menunduk, memandang
wajah Seohyun yang cantik dipoles make-up tipis. Bibir
mungilnya menyunggingkan senyum manis, membuat Kyuhyun
tak kuasa untuk tak mengulurkan sebelah tangannya. Mengajak
gadis itu untuk menggandeng lengannya.

Sementara Seohyun menata perasaannya yang agak kacau.


Beruntung kegugupannya tak mengurangi pesona yang menguar
dari sosoknya. Seohyun malam ini nampak cantik dari biasanya,
jauh lebih cantik dari pesta pembukaan tahun ajaran baru. Ia
mengenakan gaun berwarna merah marun dengan panjang
semata kaki, mengembang dibagian roknya. Berhias batu putih
mengkilap disepanjang permukaan roknya, dengan lingkar
pinggang tinggi membalut tubuh rampingnya. Gaun tanpa lengan
itu memamerkan leher jenjangnya. Sementara rambut panjang
sepunggungnya terurai anggun dan mendarat lembut diatas bahu
putihnya. Salah satu anak rambut Seohyun yang berada disisi

203 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
wajah gadis itu sengaja ditarik kebelakang telinga. Mengekspos
bahu kanannya yang putih mulus tanpa cela.

“Kau sempurna.”

Ingin sekali Kyuhyun membisikkan kata-kata itu ditelinga


gadisnya. Tapi mulutnya tak kuasa membuka. Suaranya tercekat
di tenggorokan, membuatnya hanya bungkam tanpa mengatakan
pujian apapun padanya. Dan Kyuhyun merasa sangat kesal sekali
dengan segala kebodohan dan kegugupannya ketika berada
dihadapan Seohyun yang sekarang ini.

Seohyun tersenyum manis ketika menerima uluran tangan


Kyuhyun, menggandeng pemuda itu sepanjang jalan setapak
menuju aula. Ada banyak pasangan lain yang melintas disana,
namun Kyuhyun hanya memperhatikan Seohyun yang masih
tersenyum disebelahnya. Ia melirik gadis itu dari sudut matanya,
nafasnya tertahan seketika.

Gadis itu benar-benar cantik dimatanya.

Tapi tunggu dulu, sejak kapan Kyuhyun memanggil Seohyun


dengan sebutan gadisnya? Oh, biarkan saja. Toh seiring waktu
mereka memang akan bersama. Bahkan Kyuhyun berharap
secepat mungkin dapat menikahi gadis itu. Menjadikan wanita
cinta pertamanya sebagai cinta terakhirnya. Juga ibu dari anak-
anaknya, serta permaisuri yang duduk disamping kursi
kebanggaannya di istana.

Dan Kyuhyun tanpa sadar tersenyum tipis sepanjang


perjalanannya ke aula sembari menggandeng Seohyun
dilengannya.
204 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Pesta penutupan tahun ajaran baru diawali oleh sambutan
beberapa dewan pengajar dan bangsawan kerajaan. Choi Siwon
dan Stephanie yang dianggap sebagai bintang tamu utama, juga
karna mereka berasal dari keluarga kerajaan pemilik sekolah ini.
Berdiri berdampingan dibarisan depan. Masing-masing
memegang gelas piala berukuran sedang berisi cocktail, yang
kemudian untuk bersulang bersama setelah acara penutupan
tahun ajaran baru resmi dilakukan.

Pesta dilanjutkan dengan acara dansa, agenda wajib yang akan


selalu ada dalam setiap pesta. Masing-masing berdansa dengan
pasangannya. Mengikuti tempo lagu yang dibawakan oleh salah
satu orkestra terkenal Inggris disudut ruang pesta.

Masih gugup, dengan kikuk Kyuhyun meletakkan satu tangannya


dipinggang gadis itu. Sementara Seohyun menahan wajahnya
agar berhenti memerah ketika tangannya merengkuh pundak
lelaki itu. Tak ada yang sadar, kalau kedua tangan mereka yang
saling bertautan berkeringat dingin. Lampu ruang pesta
meredup, digantikan lampu bercahaya gelap yang berkelap-
kerlip. Memberikan kesan tenang dan romantisme pada setiap
undangan pesta.

Sepanjang mata Seohyun melirik, tak sekalipun ia menemukan


siluet Victoria maupun Changmin. Sepertinya mereka berdansa
di bagian aula yang berbeda, hingga Seohyun tak menemukannya
dimanamana. Seohyun menarik nafas panjang, efek seteguk
cocktail yang diminumnya tadi mulai terasa. Walaupun seteguk,
kepalanya terasa agak berputar. Meski Seohyun mampu
menahannya agar tak mual. Gadis itu berputar dalam
dansannya, tanpa sadar meremas bahu Kyuhyun yang menyadari
205 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
tingkahnya. Lekas saja Kyuhyun menunduk. Memeriksa gadis itu
apakah ia baik-baik saja.

Dibawah gemerlap lampu yang cahayanya tak seberapa, sekilas


Kyuhyun menyadari wajah Seohyun yang agak pucat dari
sebelumnya. Kyuhyun segera menundukkan kepalanya, berbisik
ditelinga gadis itu sementara kaki-kaki mereka melangkah maju
dan mundur. Berdansa mengikuti tempo musik orkestra.

“Kau baik-baik saja?”

Seohyun rasa wajahnya memerah seketika, merasakan hangatnya


nafas Kyuhyun yang menderu telinganya. Berbisik dengan suara
pelan yang hampir menggodanya.

Seohyun merutuk dalam hati. Menyalahkan satu teguk cocktail


tadi yang mulai mengacaukan pikirannya. Kyuhyun yang melihat
wajah gadis itu memerah kemudian sadar.

“Kau mabuk, Seo. Aku tahu kau tak pernah kuat minum meski
satu teguk.”

Kyuhyun bergumam pelan, mencoba memapah Seohyun yang


berdiri agak limbung, hendak jatuh kearahnya. Kyuhyun
memandangi ruang pesta, kelihatannya belum ada persiapan
untuk acara selanjutnya. Acara yang ditunggu-tunggu, yaitu
pengumuman nilai. Jadi mungkin tidak apa-apa jika ia keluar
sebentar membawa Seohyun agar berhenti mual. Lagipula
seluruh undangan nampak larut dalam pesta, tak ada satupun
yang menyadari mereka. Kyuhyun memapah Seohyun. Menuntun
langkah gadis itu yang agak sempoyongan. Menyelip diantara
pasangan lain yang asyik berdansa, Kyuhyun membawa gadis itu
206 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
menjauhi pusat pesta. Keluar dari gedung aula. Kemana saja,
yang penting ada diluar ruangan. Tanah lapang yang mampu
membuat Seohyun bernafas lega agar sadar dari pengaruh
alkohol yang diminumnya. Kyuhyun menuju satu tempat.

Taman.

Kyuhyun mendudukkan gadis itu disalah satu bangku taman.


Menyandarkan punggung sang gadis dibahunya. Sekali lagi,
Kyuhyun melirik Seohyun yang agak kacau karna masih setengah
sadar. Alkohol memberi pengaruh amat buruk pada gadisnya.

Walaupun mabuk dan agak kacau, Kyuhyun akui gadis itu masih
tetap cantik dimatanya. Aish, kenapa akhir-akhir ini ia jadi
sering memuji Seohyun, ya?

Kyuhyun merapikan salah satu anak rambut gadis itu yang


menutupi wajahnya. Namun kemudian gerakan tangannya
terhenti oleh tangan Seohyun itu sendiri. Gadis itu membuka
matanya, setengah terpejam menyorot dengan sayu. Masih
berada dibawah pengaruh alkohol rupanya.

“Kyuh-yun hik!”

Seohyun menggumamkan namanya, gadis itu masih mabuk. Meski


kesadaran Seohyun belum hilang sepenuhnya. Kyuhyun diam
sejenak, kemudian menatap mata gadis itu yang masih setengah
terpejam. Entah apa Seohyun sadar atau tidak dengan apa yang
digumamkannya. Kyuhyun tak menjawab, hanya balas
menggenggam erat telapak tangan gadis itu. Telapak tangan
halus yang terasa mungil dalam kukungan tangannya.

207 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Kyuhyun rasa Seohyun hendak membicarakan sesuatu padanya,
meski pembicaraan mereka mungkin tak berjalan lancar karna
gadis itu setengah sadar akibat mabuknya.

-tapi bukannya orang yang sedang mabuk itu pasti bicara jujur,
eh?

Pikiran yang terlintas dalam otaknya itu lantas membuat


Kyuhyun diam saja untuk mendengarkan apa yang akan
dikatakan Seohyun selanjutnya. Selama ini memang benar,
bukan? Kalau orang mabuk akan bicara jujur tentang apa saja.
Jadi mungkin Seohyun tak akan bohong meski ia hanya
bergumam dalam ketidaksadarannya.

“Tentang malam kembang hik! Api itu hik!” Seohyun mencoba


bicara, rasa mualnya akibat mabuk perlahan-lahan mulai hilang.
Namun kesadarannya belum kembali sepenuhnya, meski begitu
ia sadar dengan apa saja yang diucapkannya. Sementara tubuh
Kyuhyun menegang seketika, menyadari akan kearah mana
pembicaraan Seohyun selanjutnya. Ia tentu saja paham maksud
‘malam kembang api’ yang dikatakan Seohyun barusan.

Malam kembang api, itu adalah malam perpisahannya dengan


Seohyun sebelum gadis itu ternyata juga dikirim untuk belajar
bersamanya ke London. Malam Kyuhyun memberikan first kiss
nya pada Seohyun. Malam Kyuhyun menyatakan cintanya pada
sang gadis yang membuatnya terpana untuk pertama kali, yang
kemudian tak pernah Kyuhyun ketahui jawaban gadis itu tentang
pernyataannya.

“Aku juga suka kamu...” Lanjutan kalimat dari Seohyun mampu


melemaskan tubuh Kyuhyun. Gadis itu sudah tak berkata dengan
208 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
aksen mabuk lagi, matanya. Walau perlahan mulai membuka,
seiring dengan kesadarannya yang kembali dan rasa mualnya
yang menghilang. Menyadarinya Kyuhyun tersenyum senang,
wajahnya agak merona. Mendengar pengakuan jawaban Seohyun
tentang pernyataannya di malam kembang api waktu itu.

“Untunglah...” Kyuhyun mendekatkan wajahnya dengan Seohyun


yang ikut merona, kali ini bukan rona merah karna mabuknya
lagi. “Untunglah kau juga merasakannya...” Kyuhyun
melanjutkan perkataannya, hidung mereka sudah saling
bersentuhan. Dengan jarak setipis ini Kyuhyun dapat menatap
mata hitam Seohyun yang berkilauan. Memandangnya dengan
penuh rasa cinta yang juga dirasakannya dalam dada.

Ada sesuatu yang membludak dalam hati mereka, sesuatu yang


menghangatkan jiwa.

Cup~

Kyuhyun mengecup ringan bibir mungil Seohyun, kemudian


memberi jarak pada wajah mereka. Masih dengan hidung saling
bersinggungan. Pemuda itu mengelus tengkuk Seohyun,
menyalurkan rasa sayangnya dari sana.

Mereka saling melemparkan senyum bahagia, senyum penuh


cinta akan keselarasan perasaan mereka. Wajah keduanya
merona, bias merah tipis dipipi mereka.

Tanpa disangka, Seohyun menarik tengkuk Kyuhyun. Membawa


wajah pemuda itu mendekat kearahnya. Jarak mereka saling
menipis. Dan,

209 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Cup~

Bibir mereka bertemu untuk yang kedua kalinya. Saling mencium


lama, mengulum lembut. Sementara bulan muncul diantara
celah awan, menghujani keduanya dengan cahayanya.

Jepret~

Seohyun dan Kyuhyun yang terlalu larut dalam kecup manis


mereka, tak menyadari akan kehadiran dua pelayan mereka.
Sunny dan Sungmin yang berjongkok berdua. Sembunyi dibalik
daun semak, dengan Sunny yang memotret kegiatan tuan dan
nonanya sambil tertawa-tawa tanpa suara. Sungmin hanya
memperhatikan gadisnya yang kelihatan senang sekali mengintip
acara berdua milik orang. Menekuk wajahnya dengan sebal,
Sungmin mendengus. Menggerutu pada sang gadis yang
kemudian menoleh padanya dengan cengiran lebar dan wajah
merona.

“Daripada mengintip ciuman orang lebih baik cium kekasih


disampingmu ini!”

Well, sepertinya ada yang cemburu dengan kemesraan pasangan


kita yang sedang kasmaran ini.

Dua hati baru saja saling bertaut, dibawah rembulan yang


bercahaya dibalik awan.

***

210 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Chapter 11 END

***

-Menu 11: “EPILOG: The Never Ending Story”-


***

“Hahh~ Dasar! Pasangan Korea itu seenaknya saja hilang


ditengah pesta, dicaripun tak ditemukan dimana-mana!”
Victoria mengomel, menggigit bibir bawahnya dengan gemas.
“Sudah berhasil sampai sejauh ini, mereka justru menghilang tak
jelas! Kedua pelayannya yang absurd itu juga lenyap begitu
saja!! Argh! Kenapa mereka jadi seenaknya begitu!! Kalau mau
bolos setidaknya mereka ajak-ajak aku!!!”

Changmin melirik Victoria dari sudut matanya, tersenyum geli


memandangi raut mengomel Victoria yang amat lucu dimatanya.
Jujur saja, ini pertama kalinya Chamgin melihat Victoria
berceloteh dengan semangat seperti ini.

“Fufufu~ Akhir-akhir kau jadi lucu sekali, Victor.”

Victoria mendelik tak suka pada Changmin yang terkekeh geli


disebelahnya. “Jangan panggil aku dengan sebutan segagah itu.
Kau pikir aku laki-laki!” Victoria mendengus, hendak
menyilangkan tangannya didepan dada. Runtuh sudah sikap
anggunnya yang terkenal itu.

Changmin menggelengkan kepalanya, menatap raut merajuk


Victoria yang imut. Menahan gadis itu agar tak melepaskan
gandengan dilengannya. Bagi Changmin, perubahan Victoria
211 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
adalah hal yang patut disyukuri. Gadis itu jadi lebih terbuka dari
yang sebelumnya, kini Changmin sering menemukan perubahan
mood Victoria yang biasanya jarang terjadi. Karena gadis itu
kerap kali menutup diri.

Victoria tertegun, menunduk untuk menatap tangan Changmin


yang menahan tangannya agar tetap menggandeng lengan lelaki
itu. Kemudian beralih mendongak menatap wajah Changmin
yang tengah tersenyum tampan, sambil masih terus berjalan.

“Jangan lepaskan aku.”

Changmin berkata singkat, melemparkan senyum tipis yang


begitu menawan bagi Victoria. Victoria diam saja, tak menyahut
perkataan lelaki itu. Ia takut, ketika ia menyahut nanti suaranya
akan bergetar. Sebisa mungkin disembunyikannya kedua
wajahnya yang merona tipis, terbayangi oleh rambut
kecoklatannya. Gadis itu tak jadi melepaskan gandengan
tangannya dilengan Changmin, ia terus berjalan disepanjang
jalan setapak menuju asrama.

Bulan bercahaya dari balik kumpulan awan, menerangi Victoria


dan Changmin yang berjalan bersama. Melewati jalan setapak
berbatu menuju aula, yang disisinya diterangi lampu berpilar
tipis tinggi. Menjulang diantara rimbunnya pepohonan. Hingga
kemudian keduanya berhenti didepan aula putri yang dituju.
Changmin rupanya berinisiatif untuk mengantarkan gadis itu
sampai kedepan aulanya. Sejujurnya ia ingin mengantar gadis
sampai kedepan pintu kamarnya, namun peraturan melarang
seluruh laki-laki masuk kesana.

212 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Well, sepertinya Changmin jadi jauh lebih baik berkat
pengajaran super-keras-dan-menyeramkan-eksklusif dari Cho
Kyuhyun. Pemuda itu jadi sering memperhatikan etika
disekitarnya, Changmin jadi jauh lebih mudah mentaati
peraturan. Dan Victoria tidak bisa lebih senang dari siapapun
atas perubahan pemuda itu, ingatkan ia untuk berterima kasih
pada Kyuhyun saat kepulangan mereka besok nanti.

Yah, besok. Tak terasa waktu berbulan-bulan yang mereka


habiskan disekolah ini akan berlalu dengan cepat. Setelah pesta
penutupan tahun ajaran barusan, peserta didik diperbolehkan
untuk segera kembali ke kerajaan masing-masing. Dan besok
adalah waktu yang telah ditentukan oleh pihak kerajaan bagi
Changmin dan Victoria untuk pulang.

Ahh~ Pulang? Apa ini berarti Victoria akan terpisah dengan


Seohyun dan Sunny? Apa ia akan kembali sendiri lagi?

“Victor?” Victoria yang sedang termenung didepan aula putri


tanpa melakukan apapun, membuat Changmin memandangnya
penuh perhatian. Mengguncang pelan gadis itu agar segera sadar
dari lamunannya, Karena gedung asrama sudah berada didepan.
Waktu yang tepat bagi Victoria untuk segera kembali ke
kamarnya dan istrahat. Karena besok mereka akan melakukan
perjalanan pulang.

“Ish! Jangan panggil aku begitu!” Meski Victoria akui Chamgin


sudah berubah, sifat jahilnya masih sama. Kadar bercandanya
semengerikan yang sebelumnya. Dan cengiran pemuda itu juga
tetap sama dengan yang Victoria lihat terakhir kalinya.
Changmin terkekeh mendengar gerutuan sebal Victoria. Ia

213 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
melirik sekali lagi wajah Victoria yang sedang menyembunyikan
rasa kesedihannya.

Ada yang tak beres dengan gadisnya.

“Vict, apa kau tak apa-apa?” Victoria menoleh, menatap


Changmin yang tak ada badai tak ada kentut langsung main
bertanya.

“Maksudnya?” Victoria balas bertanya dengan bingung,


mengernyitkan sebelah alisnya.

“Maksudku apa kau baik-baik saja? Setelah kita pulang besok,


aku tak yakin kapan kau akan bertemu dengan teman-temanmu
itu lagi. Apa kau yakin akan baik-baik saja tanpa mereka yang
sudah mengubahmu menjadi seperti ini?”

Victoria tersenyum mendengar perkataan Changmin. “Wow,


sejak kapan tuan pangeran ini jadi perhatian sekali padaku, ya?”
Changmin mendengus usai pertanyaan bernada menyindir dari
gadis itu.

“Yah, kalau begitu terserahmu saja.” Changmin angkat bahu,


pemuda itu memilih tak peduli lagi. Ia berbalik, menuju jalan
gedung asrama putra. Melihat itu, Victoria mengerucutkan
bibirnya.

“Aciee~ Yang lagi ngambek. Sok pulang dengan langkah cool~”


Changmin mengerutkan alisnya, perempatan siku-siku menghias
sudut keningnya. Amat merasa tersindir oleh gadis itu. Namun
kemudian ia menarik nafas, membuangnya perlahan. Mencoba
untuk tak emosi seperti dirinya yang dulu. Kyuhyun sendiri yang
214 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
mengajarkan dengan keras padanya beberapa waktu yang lalu,
bahwa seorang pangeran sejati tak mudah terpancing emosi.

Padahal Kyuhyun-nya sendiri suka meledak-ledak jika sudah


berurusan dengan Seohyun di masa lalu. Ckckck~

Victoria melirik Changmin yang kemudian kembali melanjutkan


langkahnya, meninggalkan gadis itu yang meliriknya dari sudut
mata. Ada rasa kehilangan yang Victoria rasakan ketika pemuda
itu semakin menjauh darinya.

Hampa. Perasaan itu menyerang relung hatinya. Membawa rasa


aneh yang tidak Victoria suka.

“Jangan.. pergi...” Akhirnya Victoria bergumam pelan, namun


cukup jelas untuk didengarkan Changmin yang belum terlalu
jauh darinya. Victoria menundukkan kepalanya, menutup
bibirnya dengan kedua tangan. Merutuki kebodohannya yang
dengan mudah mengucapkan kalimat permohonan memalukan
itu. Ia yakin setelah ini Changmin pasti akan menertawainya
habis-habisan, atau jika memang ia sudah berubah total.
Pemuda itu akan mengejeknya.

Grep~

“Aku memang tak pernah ingin pergi darimu...” Victoria


tercengang, tangannya yang menutup kedua bibirnya kaku
seketika. Ketika dirasanya ada tubuh hangat yang menempel
dipunggungnya. Sepasang lengan kokoh melingkari bahunya
dengan protektif, dan wajah si pemeluk menempelkan pipi
mereka berdua.

215 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Changmin memeluknya dengan erat, dari belakang membisikinya
dengan suara lirih yang agak serak.

“Kau selalu punya aku..” Nafas Changmin yang hangat ketika


berucap menggelitik pipi Victoria yang saling bersentuhan
wajahnya. Victoria tanpa sadar menahan nafas, berucap dengan
gugup. Ia tak bisa menahan rona merah di kedua pipinya.

“Aaa...Changmin?”

Cup~

Changmin mengecup pipi Victoria singkat, kemudian tersenyum


sekilas. Setelah itu berbalik dan meninggalkan Victoria yang
masih mematung ditempatnya berdiri, memegangi pipinya yang
menghangat akibat tingkah Changmin yang tak pernah sekalipun
ia bayangkan dalam mimpinya.

Laki-laki itu, akhir-akhir ini jadi lebih romantis.

“Aih~ aih~ aih~ Senangnya daku melihat dikau berbahagia~”

Victoria menolehkan kepalanya dengan wajah jengah, buyar


sudah lamunan indahnya. Begitu suara cempreng Sunny, si
pengganggu mungil itu menggodanya yang tengah merona.
Pelayan Seohyun, yang sudah dianggap Victoria sebagai sahabat.
Tapi sifatnya yang suka mengintip karena sebelas dua belas
dengan kekasih sesama pelayannya itu kadang menyebalkan
juga.
216 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Ia yakin Sunny pasti melihat adegan memalukan tadi. Apalagi
Sungmin, kekasih Sunny juga ada dibelakang gadis itu. Sama-
sama nyegir lebar serupa dengan kekasihnya. Benar-benar
pasangan kekasih tipe pengintip!

“Lihat apa yang kudapatkan barusan tadi~ No-na-Vic-to-ria.”


Sunny sengaja memberi penekanan lebih saat menyebut nama
Victoria, lengkap dengan cengiran lebar diwajahnya. Gadis itu
menunjukkan layar smartphone-nya. Dan terpampanglah
kemudian gambar yang mampu menghangatkan seluruh wajah
Victoria ketika meliriknya.

Blush~

Itu gambar ketika Changmin memeluk dan mencium pipinya


tadi. Sialan! Ia jadi termakan karmanya sendiri karena sudah
menggoda Seohyun sore tadi!

“K-kau! Hapus foto itu sekarang juga!” Victoria berseru dengan


tergagap pada Sunny yang memperlebar cengirannya. Uh,
Victoria memejamkan matanya. Tak tahan lagi dengan rasa
hangat yang sudah membanjiri seluruh tubuhnya. Ia malu sekali
dengan apa yang terpampang di layar smartphone gadis itu.

“Aish, sayang sekali Nona Song. Tapi aku berniat menyimpannya


untuk dimuat dalam album ciuman putra dan putri kerajaan.”
Sunny berkata dengan nada pura-pura sok prihatin. Padahal
cengiran lebar belum terhapus dari wajahnya. Victoria
membulatkan matanya, mengerti dengan maksud Sunny yang
sebenanrnya.

217 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Astaga? Apa Sunny berniat membuat album khusus foto-foto
ciuman yang didapatnya dari mengintip selama ini? Aish,
memalukan sekali!

Rutuk Victoria dalam hati. Ia bersiap akan segera merampas


smartphone gadis itu. Ketika kemudian sebuah suara
menghentikan gerakannya seketika.

“Sunny... Sungmin...”

Lekas saja kedua kepala sang pemilik nama tertoleh, sementara


Victoria ikut melirik si pemilik suara yang mengacaukan suasana.
Berdiri dibelakang Sungmin dan Sunny, ada Cho Kyuhyun.
Pangeran Kerajaan Korea Selatan sekaligus calon suami Seohyun,
sahabatnya. Kyuhyun tampak baik-baik saja, namun gadis yang
berada dalam gendongannya tampak tak baik-baik saja. Lelaki
itu menggedong bridal style Seohyun yag sudah tak sadarkan
diri. Kelihatannya Seohyun bergumam tak jelas, masih dengan
mata terpejam. Kedua sepatunya dipegang oleh Kyuhyun disatu
tangannya.

“Sunny. Tolong bawa dia ke kamarnya. Dia mabuk.” Kyuhyun


berkata singkat, menyerahkan Seohyun pada Sunny yang
kemudian memapah gadisnya itu. Sunny mengangguk,
menerimanya tanpa banyak bicara. Sunny mengernyitkan
alisnya, padahal sama sekali tak tercium bau alkohol dari
mulutnya. Tapi Seohyun sudah tepar separah ini. Aish,
sepertinya pelayan pribadi Seohyun itu harus sering-sering
mengajak Nonanya untuk minum-minum bersama, agar gadis itu
tak akan mabuk seperti ini juga saat ada kegiatan bersulang
dalam acara-acara resmi kerajaan nanti.

218 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
“Aku akan membantu.” Victoria dengan cepat membawakan
sepasang sepatu Seohyun yang sudah lepas dari kaki gadis itu.
Dengan sigap kemudian memapah tubuh Seohyun dari arah yang
satunya.

“Aaa... terima kasih.” Sahut Kyuhyun dengan nada datar.


Victoria tersenyum tipis, kemudian mengangguk.

“Terima kasih juga karena sudah mengajari Changmin.” Gumam


Victoria pelan setelah kemudian gadis itu menaiki undakan anak
tangga asrama bersama Sunny, masih dengan Seohyun yang
mereka papah tak sadarkan diri. Kyuhyun merenung sesaat,
kemudian tersenyum tipis.

“Ya, sama-sama.” Sahut Kyuhyun pelan kemudian memandangi


punggung Seohyun sesaat, sebelum menghilang dibalik pintu
asrama. Setelahnya, Kyuhyun juga kembali ke asramanya
bersama Sungmin yang mengekor dibelakangnya.

“Kenapa wajahmu aneh begitu?” Kyuhyun mengernyitkan alisnya


melirik Sungmin yang nyengir aneh dibelakangnya, Sungmin
menggeleng tanda baik-baik saja. Sementara Kyuhyun tak ingin
memperpanjang masalah selanjutnya.

“Habis menyerang langsung pingsan rupanya?” Victoria menoleh,


menatap bingung pada Sunny yang bergumam dengan nada aneh
disebelah Seohyun yang mereka papah. Sunny kembali nyengir.

“Tadi aku tidak sengaja memergoki Seohyun yang membalas


pernyataan Kyuhyun di taman. Mereka berdua beciuman loh~
Tapi kali ini Nona Seohyun yang menyerang. Owh, hebat sekali,
bukan? Tapi setelahnya dia justru pingsan karena mabuk.
219 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Hahaha.” Sunny tertawa diakhir penjelasannya. Mendengar hal
itu, Victoria membulatkan matanya. Terlalu kaget dengan
kenyataan yang baru didengarnya dari Sunny barusan.

“Kau serius? Mereka ber-berciuman? Seohyun y-yang menyerang


duluan?” Victoria agak tergagap saat bertanya, Sunny terkekeh
mendengarnya. Mereka sudah sampai didepan pintu kamar
asrama Seohyun. Sunny membuka kenop pintunya, setelah
menoleh sejenak pada Victoria kemudian menjawab.

“Ya, aku melihat Seohyun-lah yang menyerang Kyuhyun lebih


dulu. Tak kusangka ternyata pasangan tuan dan nonaku jauh
lebih berani daripada kalian berdua. Ayo cepat cium Changmin-
mu dibibir segera!” Sunny berkata dengan nada jahil diakhir
penjelasannya, berniat menggoda Victoria yang kemudian
kembali merona.

Blush~

“J-Jangan mempermainkanku, S-Sunny!”

...

“Dan setelah itu kuceritakan semuanya pada Victoria, sementara


Victoria menceritakan seluruh kejadian di pesta.” Sunny
menutup kisahnya dengan senyuman lebar, sementara Seohyun
menepuk jidatnya atas cerita memalukan tentang malam
‘penciuman serangannya’ itu.

Ah, sebenarnya. Saat ini sudah sudah satu bulan sejak malam
pesta penutupan akhir tahun. Rupanya, waktu Seohyun

220 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
mengungkapkan balasan pernyataannya pada Kyuhyun, Sunny
dan Sungmin tidak sengaja memergoki mereka saat mereka juga
jalan-jalan ke taman. Apalagi gadis itu juga mengambil gambar
saat Seohyun menyerang Kyuhyun lebih dulu.

Ingat itu baik-baik! Foto saat Seohyun yang menyerang Kyuhyun


duluan. Kalian tahu, bukan bagaimana malunya Seohyun saat ini?
Apalagi Sunny menceritakan seluruh rangkaian kejadian malam
itu sambil tertawa-tawa menggoda, dan sesekali menyelipkan
komentar jahil yang sukes membuat pipi chubby Seohyun
kembali dihiasi rona tipis kemerahan.

“B-Berhenti menggodaku!” Seohyun menggerutu dengan wajah


memerah, sementara Sunny terbahak memegang perutnya yang
mulai berdenyut nyeri karena terlalu banyak tertawa. Seohyun
memalingkan wajahnya yang merona, sudah tak tahan lagi
dengan tawa besar Sunny yang disengaja untuk menggodanya.

“Agasshi? Apa anda ada didalam?”

Sunny segera menghentikan tawanya, gadis itu bungkam seketika


begitu didengarnya suara sang kepala pelayan istana memanggil
Seohyun dari luar pintu kamar. Seohyun agak kebingungan,
jarang-jarang kepala pelayan istana itu mendatangi sampai ke
kamarnya seperti ini. Seohyun melirik Sunny dari sudut matanya,
sahabat wanitanya itu juga balas meliriknya. Kemudian
mengangguk pelan, tanda untuk mempersilakan Seohyun agar
menyahut panggilan sang kepala pelayan istana diluar kamar
mereka.

“Ne, aku ada disini. Ada apa?”

221 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Sang kepala pelayan yang mendengar sahutan Seohyun dari
dalam kemudian tersenyum lega. Ia membungkuk sedikit, meski
tahu seharusnya itu tak perlu Karena Seohyun bahkan tak
mampu melihat bungkukannya dari dalam kamar sana. Tapi
formalitas serta keloyalannya pada keluarga kerajaan
membuatnya tetap saja melakukannya dengan penuh rasa
hormat.

“Nyonya Permaisuri memanggil anda untuk bicara di kamar


beliau, Agasshi.”

Dan saat itu juga Seohyun tak mampu menyembunyikan nada


kaget dalam celosan bibirnya. Ia sangat penasaran, kira-kira
apakah yang membuat wanita itu mengajaknya bicara berdua
saja didalam kamarnya? Apakah sesuatu yang penting? Atau satu
dua hal lainnya yang harus dibicarakan secara privasi. Kalian
sendiri tahu, bukan? Bagaimana renggangnya hubungan Seohyun
dan Ibunya sejak kematian Ayahnya beberapa tahun yang lalu.

“Ne, katakan padanya aku akan segera kesana.” Seohyun


berseru lemah dibalik pintu kertas kamarnya yang tipis. Pintu
dengan garis-garis gradasi warna yang berbeda, terbentuk alami
secara sempurna. Masih mengadaptasi dekorasi istana pada masa
Joseon dahulu.

“Arasseo, Agasshi. Saya pergi dulu. Nanti saya akan kembali


menjemput anda.”

“Hm,”
...

222 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Seohyun berjalan disepanjang koridor istana berlantai kayu
dengan wajah menunduk. Merenung memikirkan sesuatu
sepanjang langkahnya menuju kamar sang Ibu. Sang kepala
pelayan memimpinnya didepan, dan Seohyun masih saja terlarut
dalam pikirannya.

Seohyun rasa ini pertama kali Ibunya berani mengundangnya


kedalam kamar untuk berbicara seintens ini.

Kira-kira apakah yang akan mereka bicarakan?

Apakah ia akan baik-baik saja setelah ini?

Dan pertanyaan-pertanyaan itu terus berputar-putar dalam


benak Seohyun, hingga tak sadar kepala pelayan sudah membuka
pintu geser kamar Ibunya dengan satu senyuman sopan sebelum
kemudian menunduk mempersilakan Seohyun untuk masuk.
Seohyun mendongak, menemukan sepasang netra hitam yang
serupa dengan miliknya itu menatapnya sendu. Dengan mata
berkaca-kaca ia duduk dihadapan sebuah meja kecil diruang
keluarga kamarnya. Benar-benar ruang didalam ruangan jika bisa
diperumpamakan.

“...”

Seohyun tak mengatakan apa-apa, namun sepasang kaki


jenjangnya melangkah masuk kedalam kamar Ibunya. Sebelum
menunduk dengan sopan dan duduk dihadapannya, terpisah oleh
sebuah meja kayu tipis berpelitur. Lengkap dengan dua cangkir
berisi teh hangat yang masih mengeluarkan asap mengepul.

“Jadi, ada apa Ibu Permaisuri memanggil saya kesini?”


223 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Istri dari almarhum Seo Ji Hwa itu tersenyum sedih, mendengar
panggilan formal dari anaknya sendiri yang mungkin belum
memaafkan kesalahannya bertahun-tahun yang lalu. Nada bicara
Seohyun terdengar dingin, wajahnya menatap datar raut sedih
wanita dihadapannya.

Ia hanya tak tahu, bahwa sebenarnya Seohyun tengah menahan


suatu ledakan dahsyat dalam hatinya. Ia menahan luapan
perasaannya saat melihat wanita Ibu kandungnya itu sendiri,
menatapnya dengan gurat sendu, tersenyum sedih
dihadapannya. Sesungguhnya, Seohyun ingin sekali memeluk
Ibunya sekarang juga. Mendekapnya dengan erat seteah
bertahun-tahun tak pernah ada interaksi penuh kehangatan khas
keluarga dalam hubungan mereka.

-tapi sekali lagi ego Seohyun terlalu tinggi untuk runtuh


seketika, bahkan setelah melihat tatapan Ibunya yang berkaca-
kaca. Gadis itu hanya mengepalkan kedua tangannya yang
bergetar dibawah meja. Menggigit lidahnya keras-keras dibalik
bibir tipisnya yang seakan tersenyum tak peduli.

Pedih, ada perasaan luka dalam hatinya ketika melihat raut


kesedihan diwajah Ibunya. Namun ia tak bisa langsung
memeluknya begitu saja setelah apa yang mereka alami
bertahun-tahun yang lalu.

Memori kelam itu membangun tembok besar yang memisahkan


Seohyun dengan Ibunya. Andai saja, bertahun-tahun yang lalu.
Permaisuri cantik itu bersikap lebih jujur dan terbuka pada
anaknya, bukannya menutupi-nutupi penyebab kematian

224 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
suaminya dari Seohyun, anaknya sendiri. Meski alasannya agar
gadis itu tak merasa sedih, tetap saja.

Bukannya manusia makhluk sosial yang harus hidup bersama dan


saling terbuka? Apalagi mereka punya hubungan darah keluarga.
Hubungan darah antara Ibu dan anaknya.

Jika bisa, Istri Seo Ji Hwa ini ingin sekali memutar balik waktu
dan menjelaskan semuanya, agar ia tak merasa semenyesal ini
setelah bertahun-tahun lamanya hidup dalam satu istana, namun
tanpa hangatnya tegur sapa dan tanpa pelukan keluarga. Mereka
seakan dua individu yang tak pernah saling mengenal dan tak
pernah dekat satu sama lain.

“Aku sudah mendengar semuanya, Seo Joo Hyun.”

Lagi. Nyonya Seo harus mengutuk mulutnya sendiri yang tak bisa
memanggil nama anaknya dengan panggilan akrab, ia terus-
terusan saja memanggil nama putrinya itu dengan nama
panjang. Nama yang terlalu formal bagi seorang Ibu untuk
memanggil buat hatinya. Miris sekali hubungan mereka, bukan?

“?” Seohyun hanya mengernyitkan alisnya, menatap Ibu


dihadapannya itu dengan pandangan bertanya. Ia tak benar-
benar menatap kedua mata wanta itu, hanya mengawasi tengah
hidungnya agar ia terlihat seperti balas memandang matanya.
Seohyun tak sanggup, dan ia pikir tak akan pernah sanggup
menatap mata Ibunya yang seakan siap meruntuhkan seluruh
egonya sekarang juga. Karena itu Seohyun tak akan pernah
menatapnya sampai hatinya siap untuk terbuka. Ya, siap entah
sampai kapan lamanya.

225 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
“Selamat, kau berhasil menduduki nilai tertinggi kedua di
angkatan.” Nyonya Seo tersenyum diakhir pujiannya, Seohyun
tertegun. Ia memang sudah mengetahui bahwa ia dan Kyuhyun
berhasil mendapatkan nilai tertinggi kedua diangkatan setelah
pasangan Siwon dan Tiffany tentunya. Tapi ia tak menyangka
Ibunya itu akan memujinya secara khusus seperti ini. Dan
entahlah, apa ini hanya perasaan Seohyun saja tapi senyum
Ibunya terasa sangat tulus. Senyum yang sudah lama tak dilihat
Seohyun lagi. Senyum yang mengingatkan Seohyun akan sosok
Ibunya yang ramah dan baik hati saat mereka masih hidup
sederhana dulu.

“Aaa... Gamsahamnida atas pujian anda.” Seohyun tak tahu


harus mengatakan apa lagi, ia kemudian hanya menunduk dan
berterima kasih dengan sopan. Keheningan melanda, saat
Nyonya Seo menyesap cairan teh dalam cangkir kecilnya. Selesai
meneguk teh hangatnya, Nyonya Seo kembali menatap Seohyun
dengan mata menyipit karena tersenyum.

“Dan aku ingin ucapkan selamat juga atas pernikahanmu dengan


Cho Kyuhyun. Aku harap kau segera bersiap-siap, waktunya
hanya tinggal tiga hari saja lagi.” Seohyun hampir saja batuk
saat Ibunya menyinggung-nyinggung masalah pernikahannya. Oh,
tentu saja. Selepas kedatangan mereka di istana. Seluruh
keluarga ternyata langsung mengajukan rencana pernikahan
Seohyun dan Kyuhyun yang tentu saja tak bisa mereka tolak,
atau tepatnya mereka tak ingin menolak pernikahan itu.
Rupanya perjodohan mereka berbuah manis hingga ke
pelaminan. Tak ada yang dapat menyangkanya, bukan?

226 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Dan tinggal tiga hari lagi, pernikahannya akan dilaksanakan.
Dengan arak-arakkan keliling Ibukota kerajaan. Tiga hari
kedepan, Seo Joo Hyun resmi melepas gelar Putri Seo nya. Dan
menyematkan gelar Ratu Cho didepan namanya.

Permaisuri Cho Joohyun.

Setiap memikirkan dan mendengar orang menyinggung tentang


pernikahannya, selalu saja Seohyun merasa kedua pipinya
menghangat seketika. Buru-buru diraihnya cangkir teh
dihadapannya, kemudian menyesapnya untuk menyembunyikan
rona kemerahan diwajahnya. Nyonya Seo tersenyum geli
menatap tingkah kikuk anaknya. Ia meletakkan kembali cangkir
tehnya. Setelah menarik nafas panjang, Nyonya Seo menatap
serius Seohyun. Memandangi paras cantik Seohyun yang
diturunkan olehnya.

“Maaf..” Seohyun mendadak tercekat, ia berhenti meneguk


tehnya. Kemudian melirik raut serius wanita didepannya. “Maaf,
sudah menjadi Ibu yang buruk untukmu selama ini, Seo Joo
Hyun.” Seohyun tahu. Sudah sangat tahu. Bahwa suatu hari nanti
akan tiba percakapan serius seperti ini diantara mereka, pasti
akan ada satu yang akan mengalah diantara mereka untuk
memperbaiki hubungan yang renggang selama bertahun-tahun
ini. Dan Seohyun rasa mungkin dirinyalah yang akan meminta
maaf pertama kali, tapi itu suatu hari dimasa depan nanti.
Bukan sekarang, atau tepatnya saat mereka duduk-duduk berdua
saja dan saling berhadapan seperti ini.

Sesungguhnya Seohyun tak siap. Tapi ia juga tak bisa merasa tak
senang akan perbaikan hubungan yang coba Ibunya lakukan.

227 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Setidaknya dalam waktu dekat, jarak yang biasanya selalu
membatasi mereka akan berkurang sedikit demi sedikit. Hingga
tak ada jarak lagi yang memisahkan hubungan keakraban
Seohyun dan Ibunya lagi. Seohyun tersenyum tipis, hal yang tak
pernah Nyonya Seo duga sebelumnya. Gadis kecilnya yang sudah
tumbuh menjadi calon ratu mempesona itu meletakkan cangkir
tehnya, tanpa ragu lagi tersenyum sangat manis menatap kedua
netra Ibunya.

“Aku memaafkan Ibu.” Nyonya Seo rasa tak ada lagi yang lebih
membahagiakan daripada mendengar jawaban Seohyun
dihadapannya.

“Karena aku tak pernah membenci Ibu. Aku hanya takut


bagaimana caranya memulai bersikap baik pada Ibu.” Seohyun
menunduk, bergumam dengan suara pelan. Maniknya lebih
tertarik memandangi kedua tangannya yang saling meremas
diatas meja, mengetuk-ngetuk dengan gelisah. Nyonya Seo yang
melihatnya melembutkan senyumannya, meletakkan satu
tangannya diatas tangan Seohyun. Kemudian mengusapnya
dengan lembut. Seohyun tertegun, melirik wajah Ibunya yang
kini tengah balas menatapnya dengan senyuman. Dan gadis itu
kemudian balas tersenyum, sudut matanya hampir saja
meneteskan air mata bahagia.

“Seohyun...”

-ia tahu ini semua terlalu awal. Tak ada satupun diantara
mereka berdua yang akan menduga hari mereka akan saling
melempar senyum bersama akan tiba secepat ini. Hari dimana
mereka bisa saling bersentuhan dengan hangat.

228 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Meski tanpa sapa dan tawa, hanya seulas senyum tipis. Seohyun
tahu, perlahan-lahan waktu akan mengikis jarak diantara
mereka berdua, jarak diantaranya dengan sang Ibu, sudah kian
menipis.

...

Waktu memang bergulir dengan cepat, membawa setiap detik


bersamanya, meninggalkan siapa saja yang duduk termangu
menunggunya. Bahkan bagi Seohyun, saat hari bahagia ini
menjemputnya terlalu awal, hari pernikahannya sudah datang.
Hanya tinggal beberapa jengkal didepan mata, dalam beberapa
menit. Ia akan segera melepas gelar Putri Seo. Dan
menyematkan embel-embel Ratu Cho didepan namanya.

Permaisuri Cho Joohyun, istri dari Raja Cho Kyuhyun.

Blush~

Seohyuh rasa kedua pipinya menghangat lagi, gadis itu


mendongak ke cermin. Menatap pantulan dirinya yang kini
tengah merona. Hollyebok, hanbok upacara pernikahan
tradisional Korea. Membalut sempurna tubuh rampingnya. Ia
memakai chima hijau, rok hanbok yang semakin mengembang
dibagian bawahnya. Jeogori, jaket pendek dengan lengan
panjang bergaris warna-warni. Dan dua pita panjang yang
digunakan untuk membentuk otgoreum ditubuhnya. Wajahnya
dihias make-up tipis yang memberi kesan kecantikan natural.
Seohyun mencoba tersenyum didepan cermin, mengawasi sendiri
lekukan bibirnya yang terlihat kaku dan bergetar karena gugup.

229 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
“Aish, tenanglah Seo Joo Hyun. Jangan gugup, kumohon jangan
gugup.” Seohyun bergumam untuk menyemangati dirinya
sendiri. Kepalan tangannya menyentuh dada, merasakan sendiri
bagaimana jantungnya disana berdetak dengan cepat. Bertalu
dengan keras sampai rasanya akan menggetarkan seluruh
tubuhnya.

Argh, Seohyun bisa gila karena kegugupan ini!

“Agasshi.” Seohyun menolehkan kepalanya, menemukan sang


kepala pelayan menunggunya diambang pintu. Meneguk saliva
yang terasa tercekat ditenggorokannya. Rambutnya yang
memakai hiasan kepala membuat gadis itu sedikit oleng saat
mencoba berdiri, namun tangan sang kepala pelayan yang
menggenggamnya berhasil menahan langkahnya. Menuntunnya
menuju halaman istana, tempat resepsi.

Pernikahannya sudah didepan mata.

Seohyun berhenti dipinggir halaman, ia sempat melirik Cho


Kyuhyun yang berdiri disebrangnya. Menggunakan hollyebok biru
tua bermotif putih. Seohyun dan Kyuhyun kemudian sama-sama
dipersilakan untuk berjalan ketengah halaman. Seohyun kembali
melirik, menemukan Kyuhyun yang melangkah dengan gagah
dihadapannya. Menahan nafas, mereka berdua sama-sama
membungkuk, kemudian menghadap kearah depan.

Baru saat itulah Seohyun mampu menghembuskan nafasnya


dengan lega.

Acara pengucapan janji dilakukan sesuai dengan pernikahan


tradisional khas Korea, kemudian dilanjutkan dengan minum
230 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
bersama. Selama prosesi, beberapa kali Seohyun kehilangan
kendalinya untuk bernafas. Dadanya bergemuruh, jantungnya
berdebar, tepat ketika manik kelam Kyuhyun memandangnya
dengan intens. Pemuda yang sudah menjadi suaminya itu
mengulas satu senyuman tipis diwajah tampannya.

-dan Seohyun rasa hatinya tubuhnya gemetar hebat saking tak


kuat menahan luapan perasaan dalam hatinya. Betapa ia
sungguh senang bahwa ia akan menjadi permaisuri lelaki itu.
Cho Kyuhyun yang ia cintai.

Sungguh, Seohyun tidak pernah menyesali seluruh hidup yang


dilewatinya bersama dengan Kyuhyun. Mereka menuliskan kisah
mereka dalam lembaran-lembaran pertemuan yang konyol,
pengejaran di istana yang melelahkan, hingga berakhir dengan
saling jatuh cinta, mengikat satu sama lain dalam janji
pernikahan, dan ia siap menemani pemuda itu hingga akhir
hayatnya.

Mencintai Cho Kyuhyun sepanjang usianya, mendampinginya


dalam suka maupun duka, menjadi permaisuri disisi
singgasananya, serta menjadi Ibu dari anak-anaknya.

Tapi sungguh, cinta Kyuhyun pada Seohyun jauh lebih besar


daripada yang bisa gadis itu bayangkan.

Mereka diliputi perasaan hangat, yang dinamakan cinta.

Cup~

Satu kecupan singkat oleh Cho Kyuhyun dikening sang istri


tercinta, Cho Joohyun. Meramaikan suasana acara yang
231 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
diriuhkan oleh tepuk tangan para undangan istana. Sementara
Kyuhyun dan Seohyun menebar senyum mereka, Sunny dan
Sungmin tengah tertawa lebar sibuk dengan hasil potretan
mereka.

“Dengan ini lengkap sudah koleksi ciuman Seohyun dan Kyuhyun


sampai edisi mereka menikah.” Bisik Sunny disambut kekehan
Sungmin yang mengangguk-angguk setuju disampingnya. Sunny
dan Sungmin mendongakkan wajah mereka, menatap Seohyun
dan Kyuhyun yang masih menebar senyum mereka. Senyum
berkilauan dari pasangan penuh cinta.

“Mungkin satu foto untuk senyum bahagia mereka tak masalah.”


Gumam Sungmin yang disambut anggukan pelan Sunny. Sepasang
kekasih itu kemudian nyengir, lalu membidik sudut yang tepat
saat Seohyun dan Kyuhyun tersenyum kearah kamera.

Jepret~

Satu foto bukti senyum kebahagiaan Seohyun dan Kyuhyun di


pernikahan mereka, tersimpan rapi dalam album Sunny dan
Sungmin bersama foto ciuman mereka yang lain.

Karena tak lama setelahnya, Sunny dan Sungmin menyusul


pasangan Kyuhyun dan Seohyun untuk menempuh jenjang
pernikahan.

...

Grep~

232 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
“Sedang memikirkanku, Nyonya Permaisuri?”

Seohyun merasakan dua lengan hangat memeluknya protektif.


Gadis, ah- maksudnya wanita cantik berhelaian hitam itu
memutar manik kelamnya dengan bosan.

“Narsis sekali kau, Paduka Raja.” Seohyun terkekeh, kemudian


memukul salah satu lengan sang suami yang mendekapnya erat.
“Kalau nanti ketahuan pelayan istana, bagaimana?”

Kyuhyun tak bergeming, justru ia mengecup perpotongan leher


sang istri. Menyesap aroma khas yang menenangkan milik
wanitanya disana. “Biarkan saja. Jadi mereka tahu kalau Raja
dan Ratunya saling mencintai.” Ucap Kyuhyun menggombal,
mengundang dengusan geli dari sang istri yang kemudian
menatap kaca jendela kamarnya.

“Ada apa, Nyonya Cho?” Kyuhyun yang merasa Seohyun


mengabaikannya kemudian beralih memandang wanita dalam
dekapannya tersebut. Seohyun diam, melangkah maju beberapa
langkah. Dengan tangan Kyuhyun yang masih melingkari
pinggangnya. Wanita itu membuka kusen jendela, memberikan
akses leluasa baginya untuk menatap halaman belakang istana
yang dipenuhi pepohonan berdaun kecoklatan. Beberapa
tumpukan daun kering di halaman menunggu untuk dibersihkan,
namun Seohyun mengabaikannya. Ia menatap kearah asal suara,
Kyuhyun yang mendengarnya pun ikut memperhatikan dengan
seksama.

Sreek~ Sreek~ Sreek~

233 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Bunyi gemerisik daun kering yang dijejak terdengar ditelinga
keduanya, sontak mereka menoleh keasal suara. Keujung
halaman yang dibatasi gedung upacara istana. Masih
menatapnya, terdengar lagi suara tapak kaki yang tengah
berlari, dan nafas terengah yang mendekat kearah jendela
mereka.

“Hahh~ Hahh~ Oppa, ayo kita istirahat!” Seru suara cempreng


milik seorang gadis yang berlari mengekor seorang bocah lelaki.
Mereka terlihat sebaya, mungkin berumur sekitar 8 atau 9
tahun. Sang bocah lelaki yang dipanggil ‘oppa’ tadi menoleh.
Memastikan tak ada orang yang akan muncul dari balik gedung
upacara untuk mengejar mereka, kemudian menunduk
memandang kembaran adik perempuan 3 menit nya.

“Hn, kita bisa berjalan sebentar.” Ucap sang lelaki dengan nada
datar, kemudian menggandeng adik kembarnya yang masih
terengah.

“Huft, nada bicara Jaehyun bahkan sama datarnya denganmu,


Kyu.” Seohyun bergumam pelan disebelah Kyuhyun yang
mengerutkan alisnya. Pasangan Raja dan Ratu yang tengah
senggang itu memperhatikan kedua anak kembar mereka. Sang
kakak, Cho Jaehyun. Persis seperti Kyuhyun. Cara bicaranya,
cara berjalannya, postur tubuhnya, sampai gaya sok pintarnya
seratus persen replika dari sang Raja. Sementara sang adik
kembar yang lahir 3 menit setelahnya, Cho Ji Hyun. Adalah
replika sang permaisuri. Rambut hitam, manik kelam, kulit
putih, dan pipi chubby yang tak ada bedanya. Mewarisi
kejeniusan ayahnya, namun terkadang seceroboh Ibunya.

234 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Tapi yang pasti keduanya tetap punya darah serampangan dari
sang Ibu.

“Cho Jae Hyun! Cho Ji Hyun! Jangan kabur dari pelajaran


istanamu!!”

Dari balik gedung upacara istana, terlihat dua pengajar si


kembar yang berlari dengan wajah mengerut kesal. Berseru-seru
dengan emosi, bersiap memburu si kembar yang sudah bolos dari
pelajaran istana entah sudah yang keberapa kalinya. Jae Hyun
membelalak, Ji Hyun berjengit. Keduanya kemudian berlari,
masih bergandengan. Saat kemudian,

Dukk~

Ji Hyun terpeleset dan jatuh dengan anehnya diatas tumpukan


daun kering, menarik Jae Hyun yang juga terbaring diatas
tubuhnya. Tak lama kemudian, kedua anak kembar rupawan
namun punya sikap menyebalkan karena suka membolos itu
diseret paksa oleh pengajar mereka. Sementara kedua orang
dewasa yang menyeret mereka mengomel, Jae Hyun dan Ji Hyun
akhirnya menggerutu bersama saat kerah baju mereka ditarik.
Bagi mereka tak ada hal yang paling membosankan selain duduk
belajar di ruang perpustakaan istana. Bosan setengah mati!
Begitu kata mereka.

Kyuhyun yang melihat adegan penangkapan paksa kedua anak


kembarnya hanya menyeringai, sementara Seohyun disebelahnya
membuka mulutnya. Seakan lupa bagaimana cara menutup
rahang bawahnya.

235 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
“Well, sepertinya tingkah gorilla-mu menurun pada anak kembar
kita sayang~” Kyuhyun berkata dengan nada mengejek,
kemudian tertawa geli pada Seohyun yang mendengus kasar
disebelahnya. Merasa kalah karna godaan suaminya itu memang
benar adanya.

Si kembar. Cho Jae Hyun dan Cho Ji Hyun. Terkenal dengan


sikap serampangannya, hingga membuat seluruh anggota istana
gelenggeleng kepala melihat tingkah mereka yang kompak saat
bolos pelajaran bersama. Membuat setiap pengajar harus
merelakan dua jam pelajaran mereka berakhir sia-sia karna
harus memburu si kembar yang bersembunyi hingga kesudut-
sudut istana.

“Kau tahu, Kyu? Sejujurnya aku kasihan dengan pengajar


mereka.” Ucap Seohyun prihatin dan memandang kearah kaca
jendela, tersenyum kaku pada ujung jalan dibalik gedung
upacara istana tempat si kembarnya menghilang setelah diseret
paksa.

“Sebagai sesama pemburu murid yang suka bertingkah gorilla,


aku memahami perasaan mereka.” Ucap Kyuhyun kemudian dan
kembali memeluk sang istri dengan erat.

10 tahun sudah usia pernikahan mereka, namun memori lama


tentang pertemuan konyol mereka masih tetap terkenang dalam
kepala.

Mereka tak akan lupa, bagaimana caranya mereka bisa saling


jatuh cinta.

236 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
Kisah cinta yang sebenarnya agak mustahil, antara putri
serampangan dan pelayan berkulit pucatnya. Bagaimana tingkah
gorilla sang putri mampu menyatukannya dengan sang pelayan
berhati dingin yang suka memergokinya ketika menjalankan
rencana kaburnya.

-walaupun si pelayan, ternyata sebenarnya adalah seorang


putera mahkota yang dijodohkan dengannya.

“Ne, Nyona Permaisuri. Ingin membuat adik untuk si kembar?”


Kyuhyun berbisik seduktif didepan telinga Seohyun yang
menggelinjang geli, dengan wajah merona wanita itu memukul
lengan sang suami.

“Dasar kulit pucat mesum!!”

Kyuhyun tersenyum mendengar panggilan sang istri. Panggilan


akrab yang biasa mereka gunakan sejak dulu. Menarik dagu
Seohyun, Kyuhyun mendekatkan wajahnya ke wajah wanitanya.
Kemudian mengecup bibir wanita yang sudah dikecapnya ratusan
atau mungkin sudah ribuan kali itu dengan antusiasme yang
sama besarnya saat mereka saling mengecap untuk pertama kali,
seakan rasa manis dari bibir istrinya tidak pernah terkikis
sedikitpun, membawa candu baginya untuk selalu mengecapnya
lagi dan lagi. Seohyun yang merasa ciuman sang suami terlalu
tiba-tiba kemudian terkaget, menutup wajahnya yang merona
setelah pria itu melepaskannya dengan seringai menggoda
diwajah tampannya yang tak termakan oleh usia. Sementara
Kyuhyun menikmati wajah merona sang istri, yang juga masih
sama cantik dan manisnya meski sudah lewat 9 tahun usia
pernikahan mereka.

237 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s
“Kau manis sekali, princess~”

Sepertinya Kyuhyun suka sekali menggoda istrinya dengan


mengulang masa-masa saat ia masih menjadi pelayan pribadi
wanita tersebut. Terbukti dengan panggilan ‘kulit pucat’ dan
‘princess’ yang terlontar dari bibir keduanya.

Raja dan Ratu kita ini selalu saja lupa tempat saat mereka
bermesraan, bukan?

Sementara dibalik celah pintu kamar keduanya, dua kepala kecil


melongok dengan polosnya. Mengintip dengan sebuah kamera
bertengger ditangan mereka. Lee Sun Gyu dan Lee Soo Min, si
kembar anak dari pasangan kepala pelayan istana, Sunny dan
Sungmin. Baru saja memotret kemesraan keduanya atas perintah
kedua orang tuanya untuk melengkapi sebuah album di rumah
mereka.

Dan sepertinya sifat suka mengintip Sunny dan Sungmin yang


sudah diangkat menjadi kepala pelayan istana inipun, menurun
pada anak kembarnya.

Ckckck~

...
Epilog: “The Never Ending Story” (Chapter 11)

The End~

“But, they story still goes on...”

...

238 |D e a r , M y L o v e l y P r i n c e s s

Anda mungkin juga menyukai