Anda di halaman 1dari 104

Author : lizzyseokyu

Twitter : @leelishaerani93

Cast : cho kyuhyun

Kim Seohyun

Kim yoona

Gendre : romance, drama etc

POV AUTHOR
Chapter One

Gadis itu menggerutu tak jelas sambil menatap ke luar jendela kaca kereta yang akan
membawanya entah kemana, gadis itu tak memiliki tujuan pasti saat ini. Ia menatap ransel
hitam yang ia bawa dari rumah dan ia kemasi beberapa baju, dompet dan juga i-phone
didalam ransel berukuran sedang itu.

“mereka akan khawatir setengah mati karena mencari ku...dan eomma akan menyesal
karena tidak pernah mengabulkan permintaan ku...” beberapa detik kemudian gadis itu
terlihat ragu akan ucapannya, mungkinkan sebaliknya tidak akan ada yang
mengkhwatirkannya dan menganggapnya tiada selamanya, kini wajahnya ia tekuk dengan
sedih.

Gadis itu merogoh saku jaket coklatnya untuk mengambil permen yang sering
menemaninya jika sedang dalam perjalanan keluar. “tidak ada...” ucapnya tampak kecewa
karena kereta kini telah berjalan pada relnya, gadis itu menatap sekitarnya tak ada penjual
permen saat ini. Ia hanya menhirup nafas kecewa karena tidak mendapatkan permen
untuknya.

“maaf, apakah kau mempunyai permen...”tanyanya pada seorang pria yang duduk
berhadapan dikursi kereta saat ini. Pria itu melirik gadis itu sebentar dan merogoh saku
celananya dan memberikan gadis itu permen coklat dengan kemasan emas berbentuk
bulat. Pria itu membenarkan topinya untuk menutupi sebagian wajahnya dan kembali diam
memperhatikan sekelilingnya.

“ghamsahamnida...” ucapnya berterimakasih dan senang.

Kim seohyun gadis yang berusia 22 tahun saat ini, memutuskan untuk kabur dari
rumahnya karena perasaannya yang selalu diabaikan oleh ibunya, ia selalu dibedakan
dengan kakak perempuannya kim yoona yang selalu dengan mudah mendapatkan apapun
dan ibunya selalu mengabulkannya.

Walaupun begitu gadis itu tidak pernah membenci ibunya, karena seohyun tahu dengan
jelas jika ibunya yang selalu percaya akan ramalan yang mengatakan jika putri
pertamanya akan menjadi permainsuri kerajaan korea saat ini, jika ia selalu menuruti dan
mengabulkan permintaan putrinya, dan sialnya peramal sok tahu itu berkata jika
keberadaan ku mengahalangi takdir itu, ia masih bersyukur ibunya tidak membuangnya.
Ibunya begitu yakin jika yoona dapat menjadi permainsuri sedangkan seohyun hanyalah
banyangannya saja untuknya.

“hm enak, kurasa aku pernah memakan permen ini...bukankah ini permen kerajaan yang
sering ayah bawa untukku...”ucap seohyun saat ia merasa begitu mengenal rasa permen
yang sedang melumer dimulutnya. Ayah seohyun merupakan salah satu mentri pengurus
di kerajaan korea saat ini. Ya negara korea selatan memiliki sebuah kerajaan yang masih
berdiri dan dihormati di zaman moderen saat ini, maka tak ayal begitu banyak orang yang
mencintai raja, permainsuri dan juga pangeran dinegeri ini.

“maaf bolehkah aku meminta permennya lagi...” pria berwajah dingin itu terliat kesal, saat
gadis yang duduk dihadapannya saat ini kembali mengganggunya. Pria itu memang bukan
pria pelit namun ia hanya tidak suka karena merasa diganggu oleh gadis yang tidak
dikenalnya.

“ini untuk mu semuanya dan jangan meminta lagi...”ucapnya tegas sambil memberikan
katung kecil yang berisi permen coklat tadi.

“ne, tentu saja...” seohyun tidak peduli dengan sikapnya yang berani dan tak tahu malu, ia
memang gadis yang tidak memikirkan pendapat orang lain tentang sifatnya.

Pria dihadapan seohyun kini tampak ketakutan dan cemas saat pria itu melihat beberapa
pria berjas hitam dengan pakaian yang rapi yang terlihat seperti bodyguard karena tubuh
mereka yang atletis. Pria itu langsung berpindah duduk disamping seohyun yang sedang
sibuk dengan permen dipangkuannya, pria itu mendekatkan tubuhnya kesamping seohyun.

“apa yang...”

“diam, dan bersikaplah seolah kita pasangan kekasih...”ucapnya seperti berbisik pada
seohyun.

“nde?...”seohyun kaget, namun tetap berusaha tenang untuk menuruti permintaan pria
yang kini tengah menyenderkan kepalanya pada bahunya dan tangannya yang diapit oleh
tangan kekar pria yang masih belum dikenalnya. Seohyun sadar jika pria ini sedang
menghindari beberapa pria berpakaian rapih yang terlihat sedang mencari seseorang.
“jika bukan karena kau memberi ku permen aku tidak mau membantu mu...”gumam
seohyun yang masih terdengar jelas ditelinga pria itu. dan setelah para pria berpakaian
rapih itu pergi. Pria itu langsung menjauh dan kembali duduk seperti semula.

“apa kau sedang dikejar oleh para renternir?...”tanya seohyun yang merasa jika
jawabannya tidak, karena wajah pria itu tempak begitu dingin dan bukan gugup.

“sepertinya bukan...atau jangan-jangan...”

“berhenti bicara, kepala ku pusing saat terus mendengar mu berbicara...”timpal pria


berwajah tampan dan terlihat dingin namun juga kesepian di mata seohyun.

“araseo, lagi pula siapa yang ingin berbicara dengan orang asing seperti mu...” seohyun
mengerucutkan bibir mungilnya dan mendesah cepat saat ia merasa kesal akibat ucapan
pria asing dihadapannya saat ini.

****
Chapter Two

Seohyun turun dari kereta dengan ransel yang ia bawa dipunggungnya, gadis itu memakai
kaos putih bergambar boneka dengan celana jeans biru panjang dan jaket coklat yang
menutupi sebagian kaos bajunya. ia berjalan santai sambil memikirkan dimana tempat ia
akan tidur untuk malam ini. Waktu memang sudah menujukan pukul 6 sore. Setiap
langkah yang seohyun lakukan terasa sedikit mencengangkan. Ia merasa ada seseorang
yang sedang mengikutinya sedari tadi, gadis itu membalikan tubuhnya dengan repleks
untuk mengetahui siapa seseorang yang sedang mengikutinya itu.

“kau...”ucapnya dengan keras, pria yang duduk dikereta dengannya dan juga pria yang
memberikannya permen yang kini sedang mengikutinya.

“kau mengikutiku?...”selidik seohyun sambil menatap wajah tampan pria itu, ya memang
harus seohyun akui pria yang berjarak 4 langkah didepannya ini memang memiliki wajah
putih dan hidung mancung yang menggambarkan ketampannya.

“tidak, aku tidak mengikuti mu...”ucapnya menyangkal.

“lalu kenapa kau terus berada dibelakangku saat aku berjalan...”

“aku...aku...”ucapnya gugup saat melihat para bodyguard yang sedang mencarinya berada
disekitarnya namun masih tidak menyadari keberadaan pria itu.

“akan ku jelaskan nanti...”ucapnya sambil berlari menggenggam dan menarik tangan


seohyun hingga mereka berlari bersama diantara kerumunan orang-orang yang berlalu
lalang disekitar stasiun seoul.

Seohyun menghempaskan tangan yang masih menggenggamnya saat ia dan pria yang
masih belum ia kenal namanya itu sudah berada di trotoar jalan yang ramai.

“kenapa kau menarik ku, kenapa kau tidak berlari sendiri saja...kau..”marah seohyun
dengan sedikit berteriak.

“nama ku cho kyuhyun...”ucap pria itu yang masih sedikit terengah-engah.

“aku tidak bertanya nama mu...yang ku tanyakan...”


“aku akan tertangkap jika aku berlari sendiri...mereka akan curiga...”kyuhyun langsung
memotong ucapan seohyun saat gadis itu akan mengulang kembali pertanyaannya.

“pria berjas hitam yang kau lihat didalam kereta...” seohyun tahu maksud dari ucapan
kyuhyun, pria itu berusaha agar tidak tertangkap oleh beberapa orang yang terlihat seperti
pengawal kerajaan dengan pakaian rapi yang dikenakan orang-orang yang kyuhyun
maksud.

Tanpa berkata apapun seohyun kembali berjalan meninggalkan kyuhyun. ia tidak ingin
berlama-lama berbicara tak jelas dengan orang yang baru ia ketahui namanya itu. Seohyun
harus segera mencari penginapan untuknya bermalam. Seoul kota yang luas, yang
mungkin membuatnya sedikit kesusahan mencari tempat untuknya bermalam.

“kenapa kau masih mengikutiku?...” seohyun kembali memutar tubuhnya kebelakang saat
ia menemukan kyuhyun masih mengikutinya.

“karena kita senasib...”jawab kyuhyun enteng sambil memandang wajah seohyun yang
kebingungan.

“nde?...”

“sama seperti mu, aku juga kabur dari rumah...” sedikit senyum yang kyuhyun tampilkan
untuk menyakinkan seohyun jika ucapannya adalah benar.

“bagaimana kau tahu jika aku kabur dari rumah? Aku tidak pernah mengatakannya
padamu...”tanya seohyun sambil mengeratkan jaket coklat saat udara dingin kota seoul
dirasakanya.

“tapi kau terus menggerutu dan berbicara sendiri selama di kereta...jadi secara tidak
sengaja aku mengatahuinya...”timpal kyuhyun dengan enteng.

****

Seohyun dan kyuhyun sepakat untuk mencari penginapan bersama-sama, meski awalnya
seohyun ragu karena mungkin saja pria yang bernama kyuhyun itu adalah penjahat
berdarah dingin yang akan membunuhnya kapanpun saat ia memiliki kesempatan. Tapi
seohyun segera menepis pikiran itu dan menggantikannya dengan keuntungan yang
mungkin saja membuatnya menghemat uang yang ia punya saat ini.

“montel?...kau yakin ini bisa jadi tempat penginapan...”tanya kyuhyun sambil


memandangi plang besar yang bertuliskan ‘montel’.

“aku tidak yakin, tapi ini bisa menjadi tempat untuk istirahat malam ini...”jawab seohyun
sedikit ragu, kakinya sudah lelah untuk melangkah dan ia butuh istirahat. Seohyun tahu
montel adalah tempat penginapan terlarang namun harganya lebih terjangkau. Jadi gadis
itu tidak punya pilihan selain menyewa satu kamar untuk dirinya sendiri dan merebahkan
tubuhnya untuk beristirahat.

Seohyun dan kyuhyun masuk kedalam gedung motel yang sedikit gelap dan banyak
pasangan yang setengah sadar ataupun sadar yang sedang memesan kamar. Seohyun
sedikit takut saat seorang pria berhidung belang melihatnya dengan tatapan yang
menurutnya sangat menyebalkan.

“kami butuh kamar...”ucap seohyun tergesa-gesa pada seorang pria yang menjadi
resepsionis yang mengatur setiap kamar yang akan dipesan oleh pengunjung.

“sepertinya untuk pasangan muda seperti kalian kamar bernomor 50 cocok untuk membuat
kalian bergairah...”tawar pria resepsionis pada seohyun maupun kyuhyun yang tampak
terkejut dengan ucapannya.

“kami bukan pasangan...”ucap seohyun dan kyuhyun berbarengan.

“ah, kalau begitu kalian adalah suami istri...”

Brakk...seohyun menghentakan kedua tangannya dengan kencang pada meja kayu


didepan pria resepsionis itu. Kyuhyun dan pria resepsionis itu tampak ketakutan dengan
wajah marah dan menyeramkan yang seohyun tampilkan.

“kami memesan dua kamar...”ucap seohyun yang mendapat anggukan langsung dari
kyuhyun sebagai persetujuannya.

“sepertinya mereka sedang bertengkar....”timpal saah seorang wanita pada pasangannya


yang meneliti kemarahan seohyun dan kyuhyun pada resepsionis itu. Seohyun mendelik
tajam dengan ucapan yang didengarnya kearah pasangan yang berumur hampir 30an itu.
“sepertinya kalian sedang beruntung hari ini....”

“nde?”

“hanya tersisa satu kamar kosong lagi, bagaimana kalian mau mengambilnya?...”ucap
resepsionis motel itu dengan senyum yang mengembang tanpa dosa apapun.
Chapter Three

“kau tidur di sofa...”

Perintah seohyun segera saat ia dan kyuhyun kini masuk kedalam kamar motel, yang di
tawarkan oleh resepsinos motel tersebut. Seohyun sebenarnya sempat ragu untuk
menyetujuinya, namun gadis itu merasa begitu lelah hari ini, dan satu malam ia pikir tak
apa toh biaya penginapan ini sepenuhnya kyuhyun yang bayar dan besok ia akan segera
berpisah dengan kyuhyun, tentu saja seohyun tidak mungkin untuk terus bersama pria
yang baru satu hari ini di temuinya.

“kenapa aku harus tidur di sofa...”tanya kyuhyun dan seohyun langusng mengarahkan
dagunya kearah tempat tidur yang berukuran kecil.

Kyuhyun menghembuskan nafasnya mencoba mengalah.

“baiklah terserah kau...”

Seohyun tersenyum senang untuk kemenangannya mendapatkan tempat tidur seutuhnya


tanpa berbagi dengan kyuhyun. Seohyun segera mengambil handuk kecil untuk membasuh
wajahnya terlebih dulu sebelum ia berbaring untuk tidur.

Setelah seohyun menutup pintu kamar mandi itu, kyuhyun terlihat memeriksa kelayakan
dan fasislitas kamar motel yang ditempatinya, ini memang kali pertama kyuhyun masuk
kedalam motel dan kamar berukuan sempit dengan satu tempat tidur dan sofa sederhana
yang berada di pojok kamar. Ada satu televisi yang terletak di depan tempat tidur,
kyuhyun meraih remot tv tersebut dan menyalakannya karena merasa bosan dengan
keadaannya saat ini.

Saat kyuhyun menyalakan tv berukuran kecil itu kedua matanya tak berhenti untuk
berkedip dan mulutnya sedikit terbuka akan keterkejutannya. Di dalam tv tersebut sedang
menayangkan adegan dewasa dimana, seorang pria sedang melakukan hal intim dengan
seorang wanita yang tentu tidak diketahuinya.

“APA YANG KAU LAKUKAN....”teriakan seohyun menggema di setiap kamar, sambil


menyilangkan kedua tangannya di dada, dan menatap kyuhyun dengan was-was.
“aku...aku...menyalakan dan...”

“kalau begitu cepat matikan....”desis seohyun dengan begitu geram.

Kyuhyun segera mengambil remot tv yang tadi ia jatuhkan saat seohyun berteriak, dan
menekan tombol off namun tidak berfungsi. Seohyun yang tidak tahan dengan gambar
yang semakin menampilkan adegan tidak senonoh itu segera menendang tv itu hingga
mati. Dan kyuhyun hanya bisa tercenung melihat hal itu, ini pertama kalinya ia
berhadapan dengan gadis yang berbeda dari yang pernah ia temui.

“dasar maniak...”desis seohyun tajam mencemoh kyuhyun.

“aku tidak maniak, aku hanya menyalakan tv dan ternyata seorang pria memeras dada...”

“YAA...keluar dari kamar kuuu....” seohyun menarik tubuh kyuhyun untuk keluar dan ia
berhasil menempatkan kyuhyun berada di luar pintu, yang memisahkannya dengan
seohyun.

“jika kau berani menyentuhku, ku pastikan kau berakhir dipemakaman....”

“siapa yang ingin menyentuh mu, aku hanya ingin beristirahat dan tidur...”

“kalau begitu tidur di luar...”

“apa? seharusnya kau yang tidur diluar, aku yang membayar kamar ini sepenuhnya...”

Seohyun segera menutup pintu dan menguncinya seteleh mendengar kata-kata kyuhyun
yang membuatnya terpojok. Pria itu benar, kamar ini ia yang membayarnya. Dan seohyun
merasa bodoh karena hal itu, seharusnya ia tidak memikirkan cara untuk berhemat tapi
cara untuk selamat.

Setelah merasa aman karena kyuhyun tidak melakukan aksi untuk mendobrak pintu itu,
seohyun segera membaringkan tubuhnya di tempat tidur dengan nyaman.

“sepertinya....dia sudah pergi...dan menyerah...”gumamnya senang karena merasa aman.

****
“ini kunci cadangannya, seharusnya kau lebih mengalah...karena wanita ingin
dimengerti...” kyuhyun hanya mampu tersenyum palsu akan certia bohongnya terhadap
resepsionis motel.

Ya, karena seohyun mengunci pintu kamar itu, maka kyuhyun mempunyai ide untuk
membuat cerita palsu pada resepsionis itu jika istrinya sedang marah, dan mengunci kamar
itu dari dalam dan kyuhyun bersungguh-sungguh ingin meminta maaf terhadap istrinya
membuat resepsionis itu merasa iba dan memberikan kunci cadangan itu kepadanya.

“ne, gamshamnida...”

Pelayan motel itu segera pergi setelah mendapat ucapan terimakasih dari kyuhyun, dan
pria itu segera membuka pintu kamar itu dengan perlahan dan mendapati seohyun yang
sudah tertidur pulas di tempat tidur berukuran sedang itu. Kyuhyun mendekat dengan
perlahan dan menatap wajah damai seohyun yang sedang tertidur.

“dasar gadis tengik...”gumam kyuhyun pelan sambil tersenyum kecil saat mengingat
kemarahan gadis itu di hadapannya tadi.

Merasa tertarik kyuhyun akhirnya menarik selimbut untuk seohyun yang sedang terlelap
itu. Ini pertama kalinya ia melihat gadis yang berani, pemarah dan juga tidak tahu malu
tiada gadis yang seperti itu didalam kerajaan, dan mengingat kerajaan pria itu tersenyum
kecut saat permainsuri yang tak lain adalah ibunya sendiri memaksanya untuk menikahi
seorang gadis bangsawan yang akan menjadi penerusnya nanti. Kyuhyun tidak suka
dipaksa jika itu menyangkut hatinya, ia sudah dipaksakan oleh takdir untuk menjadi
pangeran dan seorang raja nantinya, maka ia besumpah untuk tidak ingin dipaksakan jika
itu menyangkut gadis yang akan mendampinginya.

.
.

“eomma tidak seharusnyakah kita memberitahu appa jika seohyunnie pergi dari
rumah...”yoona menatap ibunya dengan perasaan khwatir terhadap adik satu-satunya itu,
namun sepertinya itu berbeda dengan ibunya sendiri.

“untuk apa, seohyun pasti akan kembali besok...kau tidak perlu mencemaskannya, dia
terlalu manja dan harus belajar untuk mandiri...”ucap nyonya kim sambil terus
memfokuskan dirinya untuk melihat drama korea yang sedang ditononnya.

“bagaimana jika ia tidak kembali besok....”

“sudah eomma katakan kau tidak perlu mencemaskannya, jika ia tidak kembali besok itu
bagus...eomma bisa bersantai sedikit karena kepergiannya, dan sebaiknya kau persiapkan
saja diri mu karena eomma dengar akan ada pesta di kerajaan beberapa minggu lagi...jadi
persiapkan dirimu dan buat pangeran jatuh hati pada mu...”

Yoona hanya menghembuskan nafas panjang akan ucapkan ibunya, sudah 10 tahun ini ia
merasa jika ibunya terlalu memaksakan dirinya untuk sesuatu hal yang bagi yoona sendiri
tidak mungkin.

Ibunya terlalu percaya akan ucapan peramal bodoh yang tanpa sengaja mereka temui saat
ibunya dan dirinya pergi kesebuah desa kelahiran ayahnya untuk mengunjungi neneknya
tanpa mereka sangka seorang peramal menghampri mereka begitu saja dan mempengaruhi
ibunya jika putrinya akan menjadi ratu di korea ini dan salah satu putrinya akan membawa
kegagalan atau penghalang akan terjadinya takdir itu. Dan disaat itulah kehidupan yoona
dan seohyun berubah, ibunya lebih memperhatikan yoona dibandingkan seohyun adiknya.

“terserah eomma saja...”gumam yoona yang pergi kekamarnya untuk kembali


menghubungi seohyun, walaupun ia tahu jika seohyun pasti tidak ingin mengangkatnya.
Yoona terlalu mengerti sifat seohyun yang satu itu.

.
Chapter Four

Seohyun merasa seluruh tubuhnya sakit, gadis itu juga merasa kedinginan saat matahari
sudah beberapa jam lalu terbit meninggalkan gelapnya awan malam yang menutupinya.
Seohyun perlahan membuka matanya dan merasa tercenung saat ia menghadapi kenyataan
jika ia tidur dilantai kamar tepat disamping pintu kamar mandi. Seohyun menggeram
marah saat ia melihat seorang pria sedang tidur pulas diatas tempat tidur yang semalam
ditempatinya.

“tunggu..bagaimana...dia...”

Seohyun menghela nafas lega saat ia masih mendapati dirinya masih memakai pakaiannya
dengan utuh. Namun itu tak sepenuhnya membuat seohyun merasa tenang, seohyun yakin
saat kyuhyun masuk kedalam kamar ini dan memindahkan tubuhnya ke lantai sambil
menyentuh tubuhnya dengan bebas. Pikiran itu membuat Seohyun marah pada pria yang ia
anggap maniak itu, dengan kobaran api di matanya.

“YA...BANGUN....cepat bangun...”

“aish....kau ini mengganggu sekali...”

“mwo? mengganggu kata mu, cepat jelaskan bagaimana kau bisa memindahkan diri ku ke
lantai semalam?...kau tidak menyentuh ku kan?”

Kyuhyun terlihat jengkel dengan gadis yang melotot tajam kearahnya, ia bahkan masih
belum sepenuhnya sadar dari alam mimpinya, ia hanya bisa duduk di bersandar dikepala
ranjang dengan mata menutup dan kemudian terbuka pelan karena masih merasa
mengantuk.

“tentu saja aku menyentuh mu...”gumam kyuhyun, sambil masih menutup kedua matanya.
Letupan emosi seohyun yang tak tertahan membuat gadis itu dengan segera melayangkan
tamparan kepipi kyuhyun dengan keras membuat kyuhyun menjadi sadar sepenuhnya.

“aku berharap aku tidak bertemu dengan mu lagi....dasar maniak...”

Seohyun segera menghambil ranselnya dan segera memakai kembali jeaket coklatnya,
memakai sepatu ketnya dengan segera untuk pergi meninggalkan kyuhyun yang masih
diam memegangi pipi kirinya yang memerah.
“tentu saja aku menyentuhnya, seharusnya aku menyeretnya saja daripada aku harus
mengendongnya semalam...berani-beraninya ia menampar seorang pangeran...”geram
kyuhyun yang masih bertahan ditempat tidurnya. Ini pertama kalinya seorang gadis
menamparnya, tidak!!! tidak ada satupun yang berani memperlakukannya seperti ini,
kecuali gadis itu.

******

Seohyun melangkah cepat meninggalkan motel itu, ia semakin merutuki dirinya yang
mudah mempercayai seorang pria yang baru ditemuinya kematin dan menghabiskan waktu
malamnya hanya karena ingin mendapat tempat penginapan gratis untuknya tidur.

Dan seohyun semakin marah pada dirinya sendiri, karena ia tidak memiliki permen yang
selalu menemaninya jika suasana hatinya dengan buruk.

Seohyun tersenyum saat melihat sebuah toko permen yang berada tak jauh dari tempatnya
berdiri, gadis itu segera berlari menuju toko itu dan harus tersenyum pahit saat pintu toko
itu menggantungkan sebuah kata ‘close’ didepan pintunya, jam masih menunjukan tepat
pukul 7 pagi ini memang masih terlalu pagi untuk setiap toko yang berjualan. Seohyun
akhirnya memilih untuk duduk di tangga kecil yang berhadapan langsung dengan pintu
toko itu.

“maaf nona, toko kami belum buka...” suara yang berat namun masih terdengar lembut
untuk pria ramah dan tampan dihadapan seohyun saat ini.

“apa kau pemilik toko ini?....”tanya seohyun yang mendapat angukan pelan dari pria yang
menampilkan senyum hangatnya kepada seohyun.

“bisakah kau memberikan satu permen saja untuk ku?...”

“nde?...”
“tidak bisa yah, baiklah maaf mengganggu mu...” seohyun menekuk wajahnya kecewa
karena tak mendapat satu permen pun. Ia merasa semakin sedih saat permen yang ia
harapkan bisa menghiburnya saat ini harus sirna karena ia tidak mendapatkannya.

“kau ingin permen?...” seohyun kembali mendongkakan wajahnya penuh harap pada pria
yang menawarinya itu.

“ne...”

“masuklah...”pria itu membuka pintu tokonya untuk seohyun, dan gadis itu tersenyum
senang karena akan mendapatkan prmennya. Terkadang seohyun memang merasa
kebiasaannya itu terbilang begeitu kekanak-kanakan tapi obsesinya terhadap permen yang
selalu menemaninya itu baik sedih mau pun senang, seohyun selalu menyukai jenis
permen apapun karena itu obat untuk hidupnya yang terabaikan.
Chapter Five

Toko itu terkesan kecil dengan beberapa suvernir yang di gantung dan di letakan di sebuah
meja dan juga lemari yang di hiasi dengan ornamen-ornamen lampu berwarna menarik
yang mengajak pengunjung untuk membelinya.

Gadis itu tersenyum saat seorang pria tampan memberikannya sebuah permen coklat
berbentuk bulat. Pria itu kembali ke dalam sebuah dapur kecil yang terbuka hingga gadis
itu dapat melihat apa yang akan di lakukan oleh pria berwajah tampan itu.

“gomao...”ucap seohyun sambil menatap pria yang memakai celemek berwarna putih di
tubuhnya. Pria itu terseyum menatap perubahan wajah seohyun yang berbeda dengan
pertama kali mereka bertemu di toko permen miliknya.

“kenapa kau menyukai permen?...”

“karena permen sudah seperti obat dan teman untuk ku...” jawab seohyun yang
mendapatkan senyuman dari pria itu seolah puas akan jawaban yang ia dapatkan dari
seohyun.

“lee jong hyun...” ucapnya sambil mengulurkan tangannya pada seohyun yang hanya
terbatas oleh meja dapur yang terbuka itu.

“kim seo hyun...”

“apa kau yang mendekorasi toko ini sendiri?...”tanya seohyun pada jonghyun yang terlihat
sibuk mengolah bahan coklat di dapurnya itu.

“ne...”

“ini sangat indah, aku yakin banyak pengunjung yang ingin tinggal disini...”gumam
seohyun sambil memperhatikan sudut-sudut ruangan yang ada di toko itu.

Jonghyun hanya tersenyum dengan pujian yang seohyun lontarkan padanya, gadis itu
terlihat lebih cantik saat ia melihat senyum manis itu dengan permen yang sedang berada
di mulutnya.
“apa yang sedang kau buat?...”

“permen coklat...”

“kau bisa membuat permen?...”

“permen yang sedang kau makan itu adalah buatan ku...”

“wah...rasanya benar-benar enak, ramuan apa yang kau masukan?...”puji seohyun yang
terpesona dengan rasa permen yang sedang dirasakannya itu, sedangkan jonghyun tertawa
mendengar pertanyaan seohyun yang terakhir. Kata ramuan seolah terbayang seorang
nenek sihir yang sedang memasak seperti dirinya.

“apa ada yang lucu?...”seohyun mengerutkan keningnya bingung dengan tawa jonghyun
yang terdengar renyah.

“tidak, hanya saja aku tidak bisa memberitahukan mu ramuan penting di permen ku
ini...”jawab jonghyun yang membuat raut wajah seohyun terlihat sedikit sedih, tadinya
seohyun berpikir untuk berusaha membuat permen coklat di rumah jika jonghyun mau
memberitahukannya.

“baiklah, sepertinya aku harus segera pergi...berapa harga permen yang ku makan ini?”

“itu gratis...”

“nde?...”

“dan ini permen mu...” jonghyun menyerahkan sebuah kantung kecil dengan ikatan pita
berwarna kuning yang mengikatnya.

“apa ini juga gratis?...”tanya seohyun terlihat polos dan penuh harap.

“tidak, yang itu kau harus membayarnya...” wajah seohyun berubah kesal sekaligus malu,
karena dengan bodohnya ia berharap jika permen itu gratis. Kenapa pikirnya selalu
berharap akan kemudahan.

“aku bercanda, kau boleh mengambilnya...tapi, kau harus berjanji untuk datang kembali
kemari...”ucap jonghyun yang mendapat anggukan senang dari seohyun. Gadis itu
menerima bungkusan itu lalu membungkuk berterimakasih kepada jonghyun.

.
Setelah beberapa menit kepergian seohyun, lonceng kecil yang tergantung di atas pintu
toko permen itu kembali berbunyi. Seorang pria dengan ransel berwarna hitam dan topi
senada yang di pakai pria bertubuh jangkung, dengan kulit putih yang menampilkan
ketampanannya itu masuk membuat jonghyun menoleh.

“kami belum buka...jadi sebaiknya pangeran pergi saja...”ucap jonghyun sambil tersenyum
geli melihat pria yang terlihat jengkel dengan ucapannya.

“kau berani mengusir sepupu mu?...” jonghyun tertawa kecil melihat wajah kyuhyun yang
menantang.

“sepertinya aku tidak berani, karena sepupu ku ini adalah seorang pangeran terhormat di
korea ini...”ucap jonghyun sambil berjalan keluar dari dapur terbukanya yang bersih lalu
menghampiri kyuhyun yang sudah mendudukan dirinya disebuah sofa panjang di dekat
lemari suvernirnya.

“ada apa dengan pipi mu...”tanya jonghyun sambil memperhatikan pipi kiri kyuhyun yang
berwarna merah.

“seorang gadis tengik dan gila menampar ku tadi pagi...”desis kyuhyun sambil menggeram
kesal jika ia mengingat akan gadis yang sukses membuatnya tidak dapat kembali tidur.

Jonghyun tidak bisa berhenti tertawa sejak ia mendudukan dirinya disamping kyuhyun
yang terlihat marah dan kesal.

“benarkah? Kalau begitu gadis itu patut untuk di pajang di museum kerajaan karena ia
berani menampar seorang calon raja...” kyuhyun mendelik tajam kearah jonghyun yang
terdengar seperti sedang mengejeknya.

“tawaran mu begitu mengiurkan tapi, jika aku bertemu dengan gadis itu lagi, maka aku
tidak akan memajangnya di museum akan lebih menyenangkan jika aku memajangnya di
kamar ku...”

“kau tertarik padanya?...”tanya jonghyun yang membuat kyuhyu diam untuk kembali
memikirkan ucapanya. Tertarik? Gadis itu? Mungkin memang akan lebih menyenangkan
jika ada seorang gadis pemberontak didalam kerajaan yang kaku.
“entahlah...aku bahkan tidak tahu siapa namanya...”

“berapa lama kau akan melarikan diri dari kerajaan, ayah dan ibu mu terus menanyakan
keberadaan mu padaku...dan karena aku sudah bertemu dengan mu aku tidak bisa
berbohong pada raja dan ratu di korea ini, jika mereka menanyakan tentang putra
mahkotanya kembali...”ucap jonghyun yang mendapat helaan nafas panjang dari kyuhyun
yang membayangkan bagaimana ayahnya begitu murka jika ia kembali ke kerajaan nanti.

“jangan khwatir, aku hanya ingin menyapa mu dan sarapan bersama mu hari ini...setelah
itu aku akan menghabiskan waktu ku seperti orang biasa...”

“menghabiskan waktu seperti orang biasa?...” jonghyun hanya mampu menatap kyuhyun
dengan bingung, namun melihat sorot mata kyuhyun yang terlihat muram membuat
jonghyun mengerti bagaimana kyuhyun menghadapi hidupnya di kerajaan. Jonghyun
sendiri merupakan keponakan dari ayah kyuhyun yang saat ini menjadi raja korea,
seharusnya jika ayah jonghyun masih hidup mungkin dialah yang akan menjadi putra
mahkota di korea, namun takdir berkata lain jonghyun bebas dari takdir yang ingin
ditinggalkannya itu dan mengejar impiannya menjadi seorang koki dan membuka
beberapa restoran ternama dan tentunya toko permen yang sedang dikembangkannya ini.
Entah mengapa saat jonghyun melihat seohyun yang menyukai permen dan menganggap
permen itu adalah obat dan temannya jonghyun merasa seperti ia melihat dirinya didalam
gadis itu.

.
Chapter Six

Seohyun menghabiskan hari ini dengan melihat beberapa koleksi buku yang mungkin akan
membuatnya terarik untuk membelinya. Meskipun saat ini seohyun sedang pergi dari
rumah, gadis itu masih memikirkan tugas kuliahnya yang belum diselesaikannya.
Beruntung jika saat ini sedang libur panjang membuatnya bisa bersantai dan melupakan
perkuliahannya itu, namun tidak dengan konfliknya di rumah bersama ibunya. Seohyun
menatap i-phone berwarna putih miliknya dengan ragu, banyak panggilan tak terjawab
yang tertera dari yoona- kakak perempuannya. Seohyun mengembuskan nafas lelahnya, ia
sudah sering kabur dari rumah dan itu karena ibunya, tapi kali ini seohyun tidak kabur dan
menyembunyikan dirinya di rumah teman kampusnya. Seohyun ingin mencari hal yang
belum pernah di lakukannya, yaitu pergi menjauh dan tidak berhubungan dengan keluarga
ataupun temannya.

*****

Langkah kaki pria itu penuh dengan kekaguman dan terpesona dengan dunia luar yang
tidak pernah ada di kerajaan, pria itu mengamati beberapa bangunan dan patung yang unik
yang bisa ia abadikan melalui kamera miliknya, pria itu juga menikamati beberapa jajanan
pinggiran yang membuatnya tak berhenti kagum akan rasanya yang lebih nikmat
dibandingkan dengan masakan kerajaan. Kyuhyun- pria itu terlalu tertutup akan takdirnya
sebagai pangeran yang memiliki aturan yang ketat membuatnya haus akan kebebasan,
kehidupannya memang sangat membosankan setiap hari hanya di hadapi dengan jadwal
kegiatannya yang sudah disusun sesuai dengan kriteria kebangsawanan di kerajaan.

Kyuhyun melirik jam tangan mahalnya dan sedikit terkejut karena ia hampir melupakan
waktu yang sudah mulai beranjak malam, perutnya mulai kembali lapar dan lelah ia ingin
duduk sejenak untuk beristirahat, hingga ia menemukan penjual makanan kaki lima
dengan tenda, meja dan tempat duduk pelastik yang dapat dilihatnya.

“oh selamat datang, anda datang sendiri?....” kyuhyun mengangguk saat seorang wanita
setengah baya yang sedang membawa makanan menyapanya.
“karena hari ini ramai pengunjung harus mau berbagi tempat dengan yang lain...apa anda
mau duduk di bangku kosong bersama wanita muda itu...”tanya wanita setengah baya itu
dengan sopan.

“tidak apa, aku memesan semangkuk ramen saja...” wanita setengah baya itu menganguk
mengerti dengan pesanan kyuhyun, dan segera mengantarkan makanan yang sedang di
bawanya. Kyuhyun melirik bangku kosong disamping wanita yang sedang memakan
ramen dengan posisi membelakanginya.

Seohyun hampir tersedak saat seseorang duduk di hadapannya, kedua matanya membulat
tajam menatap pria yang juga tak kalah terkejutnya. Pria maniak itu lagi gumam seohyun
sambil mengunyah ramennya dengan kasar.

“kenapa kau terus mengikuti ku maniak kyu?....” ucap seohyun yang baru mengingat jika
pria itu pernah memperkenalkan namanya yang bernama cho kyuhyun. Kyuhyun tertawa
geli dengan panggilan gadis yang menamparnya tadi pagi.

“apa menurut mu aku tidak punya pekerjaan hingga harus terus mengikuti mu, mungkin
ini justru pertanda jika berjodoh...”goda kyuhyun sambil menampilkan senyum puasnya
karena wajah seohyun terlihat semakin membencinya.

“berjodoh? Hah....hanya dalam mimpi mu...”geram seohyun yang langsung menghentakan


sumpitnya dengan kasar, lalu berdiri dan membayar ramen yang telah dimakannya setelah
itu gadis itu meninggalkan tempat itu sambil mengumpat tidak jelas. Mungkin pemikiran
awalnya ada benarnya juga, pria itu terarik padanya hingga terus mengikutinya. Dasar
maniak kyu.

*****

Waktu sudah menunjukan tepat pukul 8 malam dan Seohyun masih berdiri bingung di
sebuah telepon umum yang tampak kotor itu, seohyun masih ragu untuk kembali ke
rumahnya namun gadis itu tidak memiliki tempat tujuan untuknya menginap malam ini,
suasana semakin sepi dimana tempat seohyun berdiri saat ini. Seohyun merasa semakin
ketakutan dengan kesendiriannya itu hingga gadis itu tidak menyadari akan hadirnya
bahaya yang sedang menghampirinya. 2 orang pemuda yang terlihat mabuk berjalan
sempoyongan kearahnya, 2 pria itu semakin mendekat dan meneliti seohyun begitu dalam.

Seohyun yang merasa tidak nyaman segera pergi, namun telat karena salah satu pria itu
dengan cepatnya mencangkram tangan seohyun dengan kuat, seohyun mencoba
melepaskan dan menatap tajam kearah 2 pemuda itu.

“lepaskan....”

“kenapa manis, bukankah kau sedang kesepian...kami disini untuk menemani mu...”

“aku tidak butuh kalian, sebaiknya kalian lepaskan aku sebelum aku menendang
kalian...”ucap seohyun penuh ancaman namun percuma 2 pria itu tampak tidak
terpengaruh dan semakin mencangkram tangan seohyun dengan kuat dan menariknya
untuk mengikutinya.

“sebelum kau menendangnya...aku akan terlebih dulu membunuh mereka honey...”


seorang pria jangkung dari arah belakang seohyun merangkulnya dengan kuat
menempatkan lengan panjangnya itu di lehernya dengan nyaman. Seohyun mengenal
suara ini.

“chagia...kenapa kau meninggalkan ku begitu saja...kau lihat, akibatnya akan seperti


ini...pria bodoh itu sedang mengincar mu saat ini...” kyuhyun menatap tajam 2 orang pria
yang sedikit ketakutan dengan kehadiran kyuhyun saat ini, ya tubuh kyuhyun yang terlihat
lebih tinggi dan atletis itu membuat ciut 2 pria berandalan yang kini berjalan mundur
meninggal seohyun yang masih tercenung dan berdiam menatap kepergian 2 pria yang
hampir mencelakainya itu. Kenapa bisa begitu mudah, seseorang melindunginya dan ia
memang membutuhkannya disaat suasananya yang seolah hancur karena terus terabaikan.

“kau baik-baik saja....”tidak ada jawaban yang kyuhyun dapatkan dari seohyun, gadis itu
masih diam dan tubuhnya sedikit tegang.

“baiklah aku pergi...” kyuhyun melepaskan rangkulan tangannya pada seohyun dan
berbalik meninggalkan gadis itu.

“kenapa kau melakukannya? Kenapa kau menyelamatkan ku....”

Kyuhyun menghentikan langkahnya saat seohyun mulai berbalik menatapnya, saat jarak
keduanya sudah berada di 3 langkah kaki kyuhyun.
“apakah harus ada alasan?...”

“aku sudah menampar mu tadi pagi, tapi kau tetap menyelamatkan ku...miane...”gumam
seohyun penuh penyesalan, entah mengapa seohyun memiliki gambaran lain tentang pria
yang baru saja menyelamatkannya selain seorang maniak, mungkin pria itu memiliki hati
yang baik selain pemikirannya yang kotor.

“ah aku lupa...pipi ku masih terasa sakit...tapi aku memaafkan mu...” seohyun dan
kyuhyun saling melempar senyum satu sama lain, dan mulai merasa kejengkelan mereka
terkikis saat melihat senyum tulus dari keduanya.

Namuan senyum kyuhyun mulai berubah gelisah saat ia memandang disekitarnya dan
melihat pria berjas hitam yang taklain adalah pengawal suruhan ayahnya untuk
menyeretnya pulang. Kyuhyun segera menghampiri seohyun membuat jarak diantara
keduanya begitu dekat, seohyun tentu begitu terkejut tapi kyuhyun segera membuka
mulutnya untuk menjelaskan.

“kali ini kau yang harus membantu ku?...”seohyun menyertikan keningnya bingung.

“pengawal-pengawal ayah ku sedang menatap ku dengan curiga, tapi mereka masih belum
mengenaliku aku tidak bisa lari sekarang karena mereka ada disekitarku dan aku akan
terangkap dengan mudah jika aku berlari...maukah kau membantu ku?...” seohyun
mengangguk mengerti dengan penjelasan kyuhyun karena seohyun juga sempat melirik
sekelilingnya dan perkataan kyuhyun benar mereka sedang di curigai.

“kau tidak akan menampar ku dan mengatakan aku maniak kyu jika aku melakukan ini
bukan?...” seohyun mengangkat wajahnya untuk menatap kyuhyun merasa tidak mengerti
dengan ucapan pria itu, namun detik itu juga kyuhyun menyentuhkan bibirnya pada
seohyun dengan lembut, menempelkannya dengan pas dan menikmati debaran jantung
keduanya yang begitu kencang namun akhirnya keduanya menikmatinya dengan tentang
bahkan saling melumat satu sama lain.

.
Chapter Seven

Seohyun melangkah takut untuk masuk kedalam rumahnya, setelah kejadian ciuman itu
ayahnya menghubunginya dan terdengar marah membuat seohyun tidak memiliki pilihan
lain selain menuruti perkataan ayahnya. Sepertinya ayahnya sudah mengetahui
kepergiannya dari rumah setelah ia selesai dari pekerjaan dinasnya di luar negeri dan
seohyun yakin yoona yang memberitahukannya. Ayahnya segera menjemputnya di halte
bis dan pria itu sempat menemaninya dengan canggung. Yah semuanya terasa canggung
setelah ciuman itu.

“ayah tidak menyangka jika kau berani pergi dari rumah dengan begitu jauh...”marah tuan
kim menatap seohyun yang berdiri menunduk sedangkan ayahnya duduk di sofa yang
berhadapan langsung dengan putrinya itu. Jarak antara seoul dan rumahnya memang
cukup jauh dan perlu menempuh jarak sekitar dua jam jika menggunakan mobil dan satu
jam jika menggunakan kereta.

“kali ini apa? eomma mu tidak mengabulkan permintaan mu kembali...”

“miane appa...” ucap seohyun meminta maaf dengan tulus, yah seohyun sebenarnya hanya
ingin lebih diperhatikan seperti yoona. Gadis itu meminta di belikan kendaraan yang
membuatnya mudah untuk melakukan riset tugas kuliahnya tapi seohyun tidak
menuntutnya ia hanya ingin ibunya memperhatikannya mengingat begitu mudahnya yoona
mendapatkan apapun selama ini, yoona bahkan mendapatkan mobil baru saat
ulangtahunnya kemarin. Meskipun seohyun dapat meminta permintaan itu pada ayahnya,
dan akan langsung mendapatkannya, tapi seohyun tidak melakukannya ia hanya ingin
mendapatkan perhatian ibunya.

“naiklah kekamar mu dan persiapkan diri mu untuk pergi kepesta kerajaan bersama yoona
minggu depan....”

“appa...”seru seohyun tak mau.

“yeobo...” nyonya kim yang sedari tadi mendengarkan percakapan seohyun dan suaminya
itu segera keluar dari kamar dan menghampiri mereka dengan wajah penolakan.
“seohyun tidak bisa mengikuti pesta itu, seohyun tidak tahu tatak rama seorang putri
bangsawan dan kau tahu ia mungkin akan kesulitan beradaptasi saat disana... jadi biarkan
yoona saja yang pergi...” seohyun tidak perotes dan marah akan ucapan ibunya, yah yoona
memang sudah lebih dulu di masukan kedalam sekloah kerajaan dan mengikuti ketatnya
aturan seorang putri bangsawa disana. Di sekolah kerajaan, sudah tentu akan mendapatkan
pekerjaan yang berhubungan dengan tugas-tugas kerajaan baik di dalam maupun
diluarnya, maka tak ayal sekolah kerajaan merupakan pencetak para pejabat yang akan
menduduki kursi pemertintahan disana.

“tapi seohyun juga putri ku, dan dia termasuk putri bangsawan juga...aku akan meminta
yoona untuk mengajarinya tentang tatakrama di pesta selama satu minggu...” nyonya kim
mendesah kesal dan frustasi karena tidak dapat membantah suaminya itu. Nyonya kim
menatap seohyun dengan tajam seolah mengatakan ‘lakukan sesuatu agar ayah mu
membatalkannya’.

“appa...aku tidak mau pergi...”rengek seohyun dan penuh memelas.

“kau tidak suka pestakan...” seohyun langsung mengangguk dengan pernyataan ayahnya.

“kalau begitu itu hukuman untuk mu karena telah pergi dari rumah, dan jika sekali lagi
kau berani untuk keluar rumah...ayah akan memindahkan kuliah mu ke sekolah
kerajaan...” seohyun kini hanya mampu tercenung dan menatap punggung ayahnya yang
meninggalkannya memasuki kamar, dan nyonya kim mengikutinya dari belakang
mencoba kembali untuk membujuk suaminya.
Waktu berjalan layaknya roda yang berputar, seohyun berharap ia bisa menghentikan roda
itu agar hari dimana ia mengenakan pakaian pesta yang sudah yoona pilihkan tidak akan
pernah terjadi. Tapi itu mustahil, karena kini gadis itu sudah terlihat begitu cantik untuk
pandangan orang lain tapi tidak untuk dirinya sendiri. Seohyun tidak menyukai pesta dan
apapun yang berhubungan dengannya.

“ah...adik ku benar-benar cantik, dan aku baru mengakuinya hari ini...”gumam yoona
terlihat begitu puas dengan gaun yang seohyun kenakan. Gaun itu sengaja yoona pilih
untuk memperlihatkan sisi feminim dari seohyun, gaun yang berwarna merah muda tanpa
lengan dan beberapa renda yang menjuntai panjang menutupi kaki seohyun terlihat begitu
indah dan pas pada tubuh seohyun.

“eoni, tidak bisakah aku pergi dengan t-shirt dan celana jeans saja...aku merasa aneh
memakai gaun ini...”

“tidak boleh, kau akan di usir keluar oleh pengawal istana jika kau memakai pakaian
seperti itu...seohyun~a kau harus percaya diri, bukankah eoni sudah mengajari mu
beberapa hal tentang pesta kerajaan...jadi kau tidak perlu mengkhwatirkannya, aku akan
memperkenalkan adik ku pada beberapa teman ku dan itu cukup membuat ku senang...”

“ah, aku hampir lupa ini topeng mu, karena ini adalah pesta topeng kau harus memakai
topeng itu hingga pesta selesai arraso?...ayo kita pergi...” yoona menarik pelan tangan
seohyun dengan penuh gembira. Inilah yang yoona inginkan sejak dulu, ia ingin seohyun
selalu menemaninya untuk pergi ke pesta kerajaan karena setiap ada undangan pesta untuk
putri bangsawan, ibunya selalu menyuruhnya sendiri untuk pergi dan memperlihatkan
pesonanya terhadap beberapa pria bangsawan disana, yoona terkadang tidak mengerti
kenapa ibunya begitu terobsesi akan ramalan bodoh yang mengatakan jika ia akan menjadi
putri mahkota.

.
.

Seohyun memandangi bangunan kerajaan dengan takjub. Bangunan itu begitu indah
terdiri dari beberapa bagunan paviliun-paviliun megah dengan tiang-tiang kokoh berwarna
merah, halaman yang mobil mereka masuki bahkan lebih luas dari sebuah lapangan golf
yang pernah di jumpainya bersama ayahnya waktu kecil. Banyak pohon-pohon rindang
yang menjuntai dan berbaris indah dengan beberapa tanaman bunga di bahwannya. Tapi
seohyun yakin, kehidupan di kerajaan bagaikan hewan yang harus hidup di sebuah kebun
binatang dengan penuh perlindungan dan aturan.

“seohyun~a ayo...” seohyun menatap yoona yang sudah turun terlebih dulu dari mobil
yang mereka tumpangi. Seohyun tidak sadar jika ia sudah sampai di tempat pesta itu.
Seohyun akhirnya keluar dari mobil itu setelah menghembuskan nafas panjang dan
bergumam semangat di dalam hatinya, ia sudah mengenakan topeng berwarna biru
sedangkan yoona memakai topeng berwarna merah sesuai dengan gaun merah yang di
kenakannya.

Pesta itu berlangsung di sebuah istana modern, terlihat dengan bangunannya yang seperti
istana inggris yang megah dengan cat putih yang melambangkan kesucian bangunan
tersebut, pesta itu di peruntukan untuk beberapa putri dan putra bangsawan kerajaan untuk
penyambutan sang puta mahkota yang sudah beberapa minggu lalu tiba di korea setelah
beberapa tahun menyelesaikan pendidikannya di inggris, dan putra mahkota sendiri yang
menginginkan sebuah pesta topeng untuk penyambutannya padahal banyak para
wartawan yang ingin mengambil dan mempublikasikan seberapa tampannya sang
pangeran korea saat ini.

Beberapa orang menatap yoona dan seohyun yang berjalan bersamaan memasuki ruang
pesta yang sudah dipenuhi oleh beberapa putra dan putri bangsawan disana, seohyun
semakin merasa asing berada di pesta itu, walaupun kakak perempuannya itu sempat
memperkenalkannya pada beberapa temannya dan temannya itu menyambutnya dengan
baikpula, tapi seohyun masih merasa begitu canggung berada dikalangan bangsawan yang
tak pernah dihadirinya.
*****

Seorang pria terlihat begitu gagah dengan jas hitam dan beberapa atribut kerajaan yang
menempel di jas itu dan hal itu membuatnya dikenal sebagai seorang pangeran korea atau
putra mahkota, pangeran itu memakai topeng hitam berukiran kristal di setiap bagiannya,
Ia berjalan menghampiri dua orang gadis yang sudah menjadi ketertarikannya pada salah
satu gadis itu. Tapi saat pangeran itu hampir mendekati dua orang gadis itu, salah satu
darinya pergi menjauhinya. Membuatnya terpaksa memilih gadis yang kini ada di
hadapannya.

“maukah kau berdansa dengan ku?...”

Yoona tertegun, seorang pangeran yang tidak pernah dijumpainya itu kini berdiri
menatapnya sambil mengulurkan tangan untuk mengajaknya berdansa.

Beberapa putri bangsawan yang lain terlihat begitu iri terhadap yoona yang sudah dipilih
oleh pangeran yang dipujanya. Dengan senyum yang tak dipercayanya yoona
mengulurkan tangannya dan berdansa dengan pria yang masih menyembunyikan wajahnya
itu. Yoona yakin pangeran itu pasti begitu tampan dengan mata coklat, bibir tipis dan
rahang tajam yang dapat dilihatnya saat ini. Yah sebagian warga korea memang belum
mengenal dan mengetahui tampang dewasa dari seorang putra mahkota yang dari
semenjak dulu sudah hidup di inggris untuk pendidikannya.

*****

Seohyun sengaja berpura-pura untuk mengambil minuman agar dapat pergi meninggalkan
yoona, hingga gadis itu dapat menikmati pesta itu dengan nyaman tanpa dirinya yang
hanya bisa menempel dan tak dapat berbaur dengan kalangan bangsawan itu.

Seohyun menatap kakaknya itu dengan senyum bahagia, melihat kakaknya yang begitu
pintar berdansa dengan pria yang seohyun yakin jika pria itu adalah pria terhormat yang
dihormati dan di kagumi oleh beberapa orang disini, terlihat saat kemunculan pertama pria
itu wanita-wanita yang ada di dalam pesta itu terlihat begitu terpesona dan tak dapat
mengalihkan pandangannya terhadap pria itu.

“kau sepertinya tidak menikmati pesta ini...” seohyun tergelonjak kaget saat seorang pria
kini sudah berdiri disampingnya dengan jarak yang begitu dekat membuat seohyun
bergeser perlahan untuk menjauhinya.

“ne, saya kurang menyukai pesta...” ucap seohyun dengan bahasa formal, yoona
mengajarkannya untuk berbicara seperti itu jika dalam sebuah pesta dan seohyun merasa
kaku untuk mengatakannya pada awalanya.

“tidak perlu bicara formal seperti itu...bagaimana jika kita kabur saja dari pesta ini?”

“nde?...” seohyun menatap bingung pria yang ada disampingnya itu, namun pria itu
dengan segera menjulurkan tangan panjangnya untuk menarik tangan seohyun
menggenggamnya berlari pelan menjauhi beberapa orang yang masih memandangi yoona
dan pangeran yang sedang berdansa itu.

Seohyun terdiam, ia tidak bisa memberontak atau melepaskan genggaman tangan ini.
Tangan ini seolah tak asing untuknya seperti sudah pernah menggenggamnya sebelumnya,
hal itu justru membuat seohyun diam dan mengikuti langkah yang kini membawanya
keluar menjauhi pesta itu.

“hey, apa kita pernah bertemu sebelumnya?...”tanya seohyun pada pria yang juga
menggunakan topeng berwarna sama dengan yang seohyun kenakan.
“wae?...”

“sepertinya kita pernah bergenggaman tangan...” senyum renyah yang dapat seohyun lihat
begitu membuatnya kesal. Tapi rasa kesal itu berubah menjadi keterkejutan yang
membahagiakan saat pria itu melepaskan topengnya.

“lebih dari itu...”gumam pria itu sambil tersenyum menggoda.

“maniak kyu...”gumam seohyun mengenali.

Pria itu mendekatkan wajahnya pada seohyun yang terlihat begitu tegang dan tersenyum
nakal padanya. Tapi ternyata kyuhyun mendekat wajahnya bukan untuk mencium
seohyun, pria itu membukakan topeng seohyun membuat mereka dapat melihat wajah
mereka satu sama lain.

“senang bertemu dengan mu lagi...”gumam kyuhyun dengan senyum yang tak bisa lepas
dari bibir tebalnya.

“aku pikir kau masih kabur dari rumah mu, apa pengawal-pengawal itu berhasil
menangkap mu?...”tanya seohyun sambil menatap takjub pada pria yang ada dihadapannya
itu.

“setelah kau pergi dari halte itu, mereka berhasil menangkap ku...seharusnya aku menahan
mu lebih lama agar mereka tidak menangkap ku...” tatapan nakal kyuhyun terasa begitu
biasa di mata seohyun saat ini, mungkin karena ciuman itu!! tentu saja seohyun masih
mengingatnya. Namun hal itu seperti sudah terbiasa untuk seohyun terima dengan godaan
yang sering kyuhyun lakukan padanya.

“yah, kau benar...seharusnya aku tetap bersama mu dan tidak mengangkat telepon dari
appa ku, dan aku tidak perlu berakhir dengan hukuman seperti ini...”

“hukuman?...” kyuhyun mengerutkan keningnya bingung.

“ayah ku tahu jika aku membenci pesta dan hal-hal yang berbau kebangsawanan...ia
mengirimku untuk pergi kemari dengan kejam...”

“tapi seharusnya kau bersyukur karena kita dapat bertemu kembali disini...” pipi seohyun
bersemu merah saat mendengarnya, pria itu mengharapkan pertemuan dengannya kembali.
Apakah itu artinya ia menyukainya.
“bagaimana kau bisa mengenali ku saat di pesta tadi?...aku bahkan tidak dapat mengenali
mu jika kau tidak membuka topeng mu itu...”tanya seohyun berusaha mengalihkan
perasaannya yang terasa aneh saat ini.

“karena bibir mu...”

“nde? Dasar maniak...”

“aku bukan maniak, dengar aku tahu mungkin ini terlalu cepat...tapi sepertinya aku tertarik
pada mu...”gumam kyuhyun dengan wajah serius dan meletakan kedua tangannya diatas
pundak seohyun mencoba menyakinkannya.

“sepertinya?...”gumam seohyun yang tak puas dengan ucapan pria itu.

“baiklah, aku tertarik pada mu dan menyukai mu...” aku kyuhyun dengan lugas.

“bagaimana bisa kau menyukai wanita yang kau sendiri tidak mengetahui tentang
dirinya...”sindir seohyun yang masih tidak mempercayai ucapan pria dihadapannya saat
ini.

“justru karena itu, aku merasa sangat bersyukur untuk bertemu dengan mu kembali...aku
ingin mengetahui tentang diri mu...”kyuhyun kembali menyakinkan seohyun dengan
serius.

“bagaimana jika aku tidak mau?...”tantang seohyun sambil menyembunyikan luapan


bahagianya.

“kau ingin aku mencium mu lagi?...” lagi-lagi kyuhyun memberikan tatapan nakalnya
pada seohyun. Membuat seohyun menyerah pada kyuhyun.

“arraso...aku kim seohyun...saat ini aku kuliah di universitas korea, aku mengambil
jurusan seni dan sekarang sudah di semester akhir...aku lebih menyukai sebuah permen
dibandingkan ice cream, dan jika ada seorang pria yang mau memberikan ku sekantung
permen maka aku bersedia untuk bersamanya selama satu hari...”

“aku akan memberikan pabriknya untuk mu eotte?...” timpal kyuhyun yang mendapatkan
anggukan setuju dari seohyun.

“sekarang giliran mu?...”ucap seohyun sambil menatap bola mata coklat kyuhyun dengan
serius.
“kau sudah mengetahui tentang ku...”

“mengetahui mu yang seorang maniak?...”

“sepertinya ia tidak mengenaliku...aku adalah putra mahkota, seorang pangeran...”batin


kyuhyun menatap seohyun yang masih menunggunya untuk membuka dirinya.

“baiklah, karena kau sudah mengetahui nama ku...aku hanya perlu memberitahukan mu
beberapa hal tentang diriku...”

“saat ini aku berusia 24 tahun...dan aku seorang sarjana politik dari inggris, aku menyukai
hal yang berbau fotografer dan aku menginginkan sebuah kebebasan...” ada sebuah nada
sedih yang seohyun tangkap saat kyuhyun mengatakan kebebasan. Apakah kyuhyun
tertekan sesuatu?.

“kenapa memandangi ku seperti itu...”tanya kyuhyun saat seohyun menatapnya dengan


iba.

“kau sudah begitu tua, kenapa masih menginginkan kebebasan...”

“karena takdir ku?...”

“nde?...”

“karena kau sudah sebut aku tua, maka mulai hari ini kau harus memanggil ku oppa!!
Arraso...” kyuhyun semakin mengeratkan tangannya pada pundak seohyun dengan begitu
kuat, membuat seohyun tidak dapat bergerak ataupun terhuyung ke belakang.

“ne...maniak oppa...”ucap seohyun dengan begitu lugas, membuat keduanya tertawa


bersamaan. Kyuhyun begitu terpesona dengan tawa seohyun yang begitu manis, gadis itu
bahkan lebih manis dari sebuah permen yang disukainya. Kyuhyun akhirnya mendaratkan
sebuah kecupan singkat pada pipi seohyun dan sontak membuat gadis itu terdiam dan
bersemu merah.

*****

Seorang gadis dengan gaun merah dan topeng merah yang dikenakannya berjalan pelan
bersama seorang pria yang dikenalnya adalah seorang pangeran. Mereka berjalan kearah
taman istana dan mulai berbincang akrab satu sama lain. Yoona- gadis itu semakin jatuh
hati pada pria yang tak pernah disangkanya kini berada didekatnya mengobrol bersama
dengan beberapa kecocokan yang mereka temukan satu sama lainnya.

“jadi kau juga suka memasak...”pangeran itu bertanya lembut membuat yoona
mengangguk lemah untuk menjawabnya.

“sejujurnya, impian ku adalah menjadi seorang chef, tapi ibu ku menentang ku dan
menyuruh ku untuk kuliah di universitas kerajaan...jadilah aku yang seperti ini, mengubur
impian itu dan menikmati hidup ku seperti ini...”

“aku kagum pada mu...”gumam pangeran sambil menatap mata coklat yoona dengan
lembut.

“nde?...” yoona semakin terperangah saat pangeran itu membuka topengnya, wajah
tampan yang digambarkannya untuk sang pengeran bahkan lebih indah dan sempurna di
bandingkan hasil pemikirannya saja. Pria itu memang begitu tampan, pantas banyak
wanita yang mengaguminya.

“aku mulai tidak menyukai topeng ini, apa kau tidak ingin membukanya juga?...” yoona
perlahan mengarahkan tangannya untuk membuka topeng yang dikenakannya.

“dengar, jika kita mengibaratkan kehidupan kita ini dengan sebuah topeng...maka itu tidak
ada artinya, aku ingin kau menjadi diri mu sendiri dan menunjukannya pada ibu mu...jika
kau bukanlah sebuah topeng, dan yang membuat ku kagum pada mu adalah karena kau
masih bisa bertahan memakai topeng itu hingga saat ini...” yoona paham akan ucapan
pangeran terhadapnya, gadis itu memang selalu memakai topeng dihadapan ibunya. Selalu
tersenyum gembira dan menyutujui setiap perintah ibunya, terkadang yoona merasa iri
terhadap seohyun yang dapat melawan ibunya itu dan melarikan diri dengan bebas.

“terimakasih...suatu hari nanti, aku akan mengikuti saran mu...”ucap yoona sambil
tersenyum hangat pada sang pengeran. Hatinya kini dipenuhi oleh kekaguaman yang luar
biasa, pria dihadapannya saat ini membuat hatinya nyaman akan ucapannya tentang
dirinya sendiri. Itu adalah sebuah semangat, semangat yang mampu membuat yoona jatuh
hati semakin dalam terhadap sang pangeran.

.
.

“kau sepertinya begitu senang menjadi diri ku...”ucap jonghyun sambil melepaskan jas
hitam dengan atribut kerajaan yang melekat di jas tersebut. Saat ini jonghyun dan kyuhyun
sedang duduk bersantai di kamar kyuhyun, setelah pesta selesai beberapa menit yang lalu.

“thank’s jonghyun~a, berkat kau aku mendapatkan pesta yang paling menyenangkan yang
pernah ku rasakan...”timpal kyuhyun sambil mengingat bayangan momen dirinya bersama
seohyun.

“benarkah? Kalau begitu kau harus menempati janji mu untuk membelikan ku mobil sport
italia keluaran terbaru...” itulah janji yang akan kyuhyun berikan terhadap jonghyun yang
mau bertukar pakaian dan membohongi para tamu pesta.

Kyuhyun yang memang baru tiba di korea 3 minggu lalu dan wajahnya belum terlalu
terekspos akan perubahan dirinya yang menjadi pria dewasa oleh para wartawan korea.
Sejak kecil kyuhyun memenuhi aturan kerajaan untuk mengambil pendidikan diluar negeri
dan mempersiapkan dirinya untuk menjadi raja korea nanti. Tapi saat pria itu kembali ke
korea kedua orang tuanya menuntutnya untuk segera menikah, membuat kyuhyun kesal
dan marah hingga pergi dari rumah. Dan dal itu Membuat pesta penyambutannya
diundurkan.

“apapun akan ku berikan...”timpal kyuhyun membuat jonghyun penasaran akan hal yang
membuat sepupunya itu begitu terlihat bahagia.

“apa yang membuat mu begitu menyenangkan?...”tanya jonghyun menyelidiki, dan


bergeser duduk untuk lebih dekat dengan kyuhyun.

“aku bertemu dengannya lagi...”

“dengannya? Siapa?...”
“gadis yang ku ceritakan saat itu...sepertinya aku memang tertarik untuk memajangnya di
kamar ku, menurut mu bagaimana jika aku melamarnya?...”

“nde?...”

“namanya kim seohyun, dan kau tahu ayahnya adalah seorang mentri perhubungan di
kerajaan...aku menyuruh kasim jung untuk menyelidikinya dan ternyata benar, seohyun
adalah putri dari mentri kim...ah sepertinya aku bisa tidur nyenyak malam ini...”

“kim seohyun....”gumam jonghyun merasa tak asing akan nama tersebut.

“hey...bagaimana dengan gadis yang berdansa dengan mu? Ku lihat gadis itu tertarik pada
mu...”tanya kyuhyun dengan penasaran.

“ia tertarik pada mu, kaulah yang menjadi pengeran...tapi dia cukup menarik...”jawab
jonghyun yang merasa jika yoona hanya tertarik pada sosok pangeran dan itu terdapat
pada diri kyuhyun nyatanya.

“kau tidak memperliahtkan wajah mu pada gadis itu bukan?...” pertanyaan kyuhyun kali
ini hanya dijawab dengan kata “entahlah...” dari jonghyun sambil mengangkat bahunya.
BAB V

Gadis itu menutup pintu ruang dosen yang sudah ditemuinya beberapa menit yang lalu,
melangkahkan tubuh rampingnya dengan stelan jeans dan t-shirt berwarna putih yang
sedikit lebih panjang melekat indah di tubuhnya. Gadis itu seohyun, menghentikan
langkahnya saat bayangan seorang pria yang sedang bersandar di lorong kampusnya yang
tampak sepi menarik perhatiannya.

“maniak oppa...”gumam seohyun mengenali.

“sudah ku bilang panggil aku kyuhyun oppa...”pria itu mulai menegakan tubuhnya dan
mendekati seohyun dengan langkah panjangnya.

“bagaimana bisa kau ada di kampus ku? Maksud ku apa kau ada keperluan disini?...”tanya
seohyun dengan sedikit canggung, seohyun berharap pikiran akan kedatangan kyuhyun
kemari hanya karena dirinya untuk segera lenyap. Bagaimana mungkin seohyun
mengarapkan hal itu? Apa ia juga mulai tertarik terhadap pesona kyuhyun?.

“apa kau berharap aku kemari karena diri mu...” goda kyuhyun yang membuat wajah
seohyun memerah, pria itu berhasil membaca pikirannya.

“anio, mana mungkin aku mengharapkan hal bodoh seperti itu...”sangkal seohyun dengan
gugup. Aish sepertinya aku memang sudah bodoh batin seohyun dalam hati.

“benarkah? Baiklah kita lupakan hal itu, bagaimana jika kita melarikan diri hari ini...”
kyuhyun merangkulkan tangannya pada bahu seohyun. Sebenarnya kyuhyun berniat untuk
mengucapkan kata kencan, dibandingkan melarikan diri. Tapi yang jelas apapun itu yang
penting seohyunlah yang menemaninya.

“melarikan diri?...”seohyun mengangkat alisnya bingung dengan penuturan kyuhyun.

“di luar sana, terdapat 10 pengawal yang menjagaku kemari...jadi aku sedikit sulit untuk
menghindarinya...”

“apa kau bercanda?...”

“jika kau tidak percaya kau bisa melihatnya setelah melewati ujung lorong ini...”
“uh, sepertinya orang tua mu benar-benar keterlaluan...baiklah ikut dengan ku...” seohyun
membalikan tubuhnya kearah yang berlawanan dan kyuhyun hanya dapat mengikutinya
dari belakang.

“bagaimana pakaiannya cocok bukan untuk mu, aku yakin para pengawal mu itu tidak
akan mampu menemukan mu hari ini...” seohyun menatap kyuhyun yang menunduk lesu
di sampingnya. Keduanya kini tengah berada di kantin kampus yang terkenal begitu
mewah layaknya sebuah restoran kelas atas, karena seoul university memang merupakan
sebuah universitas megah dan no satu di korea.

“cocok kata mu? Ini benar-benar penghinaan...bagaimana mungkin kau mendandani ku


seperti seorang wanita dengan pakaian ini...kau tidak tahu jika aku seorang...”

“jangan banyak protes, aku sudah susah payah meminta yuri untuk meminjamkan pakaian
dan wignya untuk mu...jangan sampai rusak araseo kyuhyun eoni...” protes seohyun
memasang wajah tak bersalahnya dan memanggil kyuhyun dengan sebutan kakak
perempuan.

“kyuhyun eoni?...” kyuhyun mengngkat alisnya tak percaya, lali menghelas nafas pasrah
karena ia tidak bisa berkutik apapun saat melihat senyum seohyun yang begitu terlihat
senang hari ini.
“eoni, kau harus mencoba baso ikan ini...meskipun ini makanan jalanan tapi karena koki
kampus yang membuatnya pasti rasanya akan menjadi mewah dan enak... cobalah...”
seohyun menyodorkan sebuah makanan yang ia pesan untuk dirinya dan kyuhyun.

“hm...rasanya benar-benar enak, ternyata banyak makanan yang lebih enak di luar
kerajaan...”gumam kyuhyun pelan sambil terus memasukan baso ikan yang berbentuk
seperti sate daging.

“tentu saja, ini adalah makanan favorit ku kedua setelah permen...bahkan dulu aku sempat
membuat baso ikan di rumah, tapi eomma ku marah karena aku hampir membakar
dapurnya saat itu...dan appa ku berkata jika baso ikan yang ku buat lebih cocok untuk
menakuti hewan dibandingkan menjadi makanan ...padahal saat itu aku sudah berusaha
untuk membuatnya...” kyuhyun menahan tawa gelinya saat seohyun menceritakan
pengalaman memasaknya itu dengan tampang seriusnya dan terus melahap baso ikan di
hadapannya.

“apa kau mau membuatkannya untuk ku?...”

“kau mau memakannya?...”

“tidak, aku akan memberikannya pada coco...”

“coco?...”

“anjing kesayangan ku...” tawa kyuhyun membahana membuat beberapa orang yang ada
di kantin itu menatap kearah meja yang di duduki seohyun san kyuhyun.

“yak jangan tertawa seperti itu, ingat kau adalah wanita...” peringatan seohyun mampu
membungkam tawa kyuhyun yang menjadi malu karena dandanan yang di gunakannya
saat ini.

“seohyun~a...”panggil kyuhyun yang kini menatap seohyun dengan serius. Seohyun tidak
tahu kenapa kyuhyun begitu mudah mengganti ekspresi wajahnya dalam sekejap seperti
seorang aktor.

“ne...”

“nanti malam kau harus datang...” seohyun mengangkat alisnya bingung dengan ucapan
kyuhyun. Datang? Tapi kemana.
“apa maksud mu? Aku harus datang kemana?...”tanya seohyun langsung.

“maksud ku...apa kau tidak punya acara untuk pergi nanti malam...”jawab kyuhyun
sekenanya. Walaupun seohyun masih bingung tapi sepertinya gadis itu bisa menangkap
ungkapan kyuhyun saat ini.

“sebenarnya aku punya acara nanti malam, keluarga ku di undang untuk datang ke istana
malam ini...dan ayah ku menyuruh ku untuk ikut...”

“kau harus ikut...”ucap kyuhyun dengan tegas dan memaksa. Kau harus ikut seohyun~a,
karena nanti malam kau akan mengetahui siapa cho kyuhyun sebenarnya, dan aku akan
melamar mu sebagai seorang pangeran batin kyuhyun tersenyum sendiri.

Waktu berganti dengan cepat, pertmuan singkat antara kyuhyun dan seohyun tadi siang
berlalu dengan berputarnya detik, menit dan jam secara beraturan.

Saat waktu menjelang malam, Keluarga kim memasuki halaman luas istana dengan mobil
pribadi yang mereka miliki, kedatangan mereka di karenakan undangan khusus dari
kerajaan yang meminta mentri kim berserta keluarganya untuk datang memenuhi makan
malam bersama. Tentu saja hal ini di karenakan adanya rencana sebuah pelamaran dua
sejoli yang memang sudah di nantikan oleh pihak kerajaan terutama raja dan ratu korea
yang begitu senang saat putra mereka mengajukan pilihannya pada seorang putri dari
mentri kim yang terkenal akan kecantikan dan sopan santunnya yang begitu baik.
“silahkan masuk....raja dan ratu sudah menunggu di dalam...”seorang pelayan
membukakan sebuah pintu besar tempat dimana para raja dan ratu yang sering melakukan
penjamuan tamu di ruang makan malam yang megah itu.

“oh kalian sudah datang...duduklah...”raja cho mempersilahkan keluarga mentri kim untuk
duduk saat mereka sudah memasuki ruang mewah yang di hiasi dengan guci krystal yang
tampak mahal.

“dengan segala hormat yang mulia...”ucap tuan kim sebelum mendudukan tubuhnya sesuai
dengan apa yang raja perintahkan padanya.

“sebentar lagi, pangeran akan datang kemari ku harap kalian mau memaklumi
keterlambatannya...”ucap ratu sambil tersenyum ramah.

“ya yang mulia...”

Ratu cho, meneliti wajah dari putri mentri kim dan tersenyum. Ratu bangga karena pilihan
putranya tidak salah, gadis itu tampak cantik dengan balutan gaun berwarna peach dengan
lengan rendah dan wajahnya terlihat begitu lembut.

“ah itu dia pangeran sudah datang...”seru ratu yang menyambut kedatangan kyuhyun yang
mulai berjalan menghampiri keluarga mentri kim untuk membungkuk meminta maaf atas
keterlambatannya. Kyuhyun tampak bingung dan mengalihkan kepalanya untuk mencari
gadis yang di inginkannya. Tidak ada.

“apa yang kau cari pangeran, gadis yang ingin kau lamar sudah ada di hadapan
mu...”timpal ratu yang membuat kyuhyun mengerutkan keningnya dan menatap gadis
yang memang memiliki perawakan hampir sama dengan seohyun.

Dan gadis itu adalah kim yoona yang juga memiliki ekspersi sama seperti kyuhyun,
karena wajah pangeran yang ada di hadapannya bukanlah pangeran yang mengajaknya
berdansa.

“berhenti saling menatap, sebaiknya kita bicarakan soal rencana hubungan kalian ke
depannya...” kyuhyun menatap ibunya dengan pandangan yang ragu, kyuhyun tidak
mengerti mengapa bukan gadis itu yang ada di hadapannya. Bukankah informasi yang
didapatkan benar, jika seohyun adalah putri dari mentri kim, lalu kenapa bukan gadis itu
yang ada di hadapnnya saat ini.
Nyonya kim hanya tersenyum diam dan menyembunyikan luapan kesenangannya didalam
hatinya, ternyata benar apa kata peramal itu jika putrinya akan menjadi seorang putri
mahkota di negara kelahirannya ini. lalu apakah seohyun akan menjadi penghalang untuk
hubungan kyuhyun dan yoona seperti kata peramal itu. Tapi sepertinya nyonya kim tidak
akan membuat hal itu terjadi seohyun tidak boleh menjadi penghalang.

Seohyun menatap layar datar televisinya dengan sebuah nasi campur yang di buatnya di
dapur. Nasi campur itu adalah makan malamnya saat ini, seharusnya jika ia tidak berpura-
pura sakit perut terhadap ayah dan yoona, seohyun pasti akan ikut ke undangan makan
malam kerajaan. Tapi seohyun tidak menyesalinya, karena bagi ibunya seohyun lebih baik
untuk tetap di rumah dari para ia harus ikut ke kerajaan.

“putra mahkota cho kyuhyun, telah kembali ke korea beberapa bulan yang
lalu...kedatangannya memang begitu tertutup dari awak media yang ingin melihat
perubahan wajah dewasanya...dan saat ini berita terbaru yang kami dapatkan dari kerajaan
jika putra mahkota akan menikahi putri dari mentri perhubungan kim jung soo yang
bernama kim yoona...”

Seohyun meletakan makan malamnya dengan wajah kecewa dan juga sedih, berita yang
dilihatnya memang begitu mengejutkan. Melihat foto putra mahkota yang terpampang di
layar tvnya saat ini adalah cho kyuhyun yang menemuinya tadi siang, dan ternyata pria itu
adalah seorang pangeran. Dan seohyun baru menyadarinya saat ini.
“dia seorang pangeran...dan dia akan menikah dengan kakak ku...” gumam seohyun
dengan sedih entah mengapa air matanya menetes tanpa persetujuannya. Seohyun
berusaha menyangkalnya. Tapi foto yang di perlihatkan di berita itu adalah benar seorang
cho kyuhyun yang sudah 4 minggu ini di kenalnya dan mengatakan jika pria itu tertarik
padanya. Seohyun mengepalkan tangannya dengan kesal dan marah, jadi pria itu
mempermainkannya.

Hari ini seohyun tampak tak bersemangat, semalam ia tidak dapat tidur karena pikiran
akan pria yang bernainya mempermainkan perasaannya. Dan hatinya semakin sakit saat
yoona, kakak permpuannya itu menceritakan jika ia tertarik terhadap pangeran yang di
temuinya semalam. Pangeran itu tampak mempesona dengan figurnya yang begitu
mengagumkan dan tampan tapi seohyun sekilas dapat melihat sebuah kekecewaan yang
yoona simpan di dalam lubuk hatinya yang tak dapat seohyun baca.

Seohyun kembali menghentikan langkahnya seperti halnya kemarin, ia kembali mendapati


seorang pria sedang menyenderkan tubuhnya di lorong kampusnya seperti menunggu
seseorang. Hati seohyun mencelos dengan marah dan kesal, pria itu masih berani
menampakan dirinya di hadapan seohyun setelah ia mempermainkan hatinya. Benar-benar
keterlaluan.

“tunggu....”kyuhyun menahan tangan seohyun saat gadis itu melewatinya tanpa perasaan
dan berpura-pura tak melihat pria itu yang sudah menunggunya.
“kenapa kau tidak datang semalam...”tanya kyuhyun langusng saat seohyun hanya
mengalihkan tatapannya kearah lain.

“maaf, Apa kita saling mengenal?...” seohyun menarik tangannya dari kyuhyun dengan
tegas dan menatap pria itu dengan tatapan sinis.

“nde? Seohyun~a ada apa dengan mu?...”

“ah, aku hampir lupa....ternyata aku mengenali mu...kau cho kyuhyun putra mahkota
korea...aku begitu bodoh karena tidak mengenali pangeran dari awal, tapi ku rasa itulah
yang kau harapkan...” seohyun kembali melangkahkan kakinya meninggalkan kyuhyun
tapi pria itu kembali mengejarnya dan menahan pergelangan tangannya.

“apa maksud mu, apa kau tahu apa yang ku harapkan?...”tanya kyuhyun cepat dan dari
nadanya kyuhyun seolah kecewa dengan ucapan seohyun terhadapnya.

“jangan karena kau seorang pangeran kau dapat mempermainkan hati perempuan semau
mu, kau bilang kau tertarik pada ku tapi nyatanya kau akan menikah dengan kakak
ku...jangan temui aku lagi, aku membenci mu...” ucap seohyun dengan kesal dan kembali
menghempaskan tangan kyuhyun yang menahannya.

Kyuhyun kini diam membiarkan seohyun meninggalkannya sendirian, kyuhyun memang


melakukan kesalahan ia terlalu terburu-buru untuk dapat memiliki gadis itu hingga ia
melewatkan informasi jika mentri kim memiliki 2 orang putri. Dan bodohnya kyuhyun
saat ia meminta kepada raja dan ratu untuk menjodohkannya dengan putri mentri kim
tanpa menyebutkan nama dari putri yang di pilihnya itu.

“bisakah kau mempercayai ku?...” seohyun mengentikan langkahnya saat suara kyuhyun
yang masih terdengar di telinganya.
BAB VI

Saat hati yang terasa ragu dan sedih mulai hinggap pada gadis yang berusia 22 tahun itu,
hanya sebuah permen yang ia butuhkan untuk menghilangkannya. Sejak pertemuannya
bersama kyuhyun 3 hari yang lalu suasana hati tak bisa kembali membuatnya ceria seperti
semula. Dan saat ini Seohyun tidak tahu tepatnya waktu yang ia habiskan untuk tiba di
seoul. Langkahnya membawanya pada sebuah toko dengan bangunan menjulang tinggi
namun berukuran minimalis, menghantarkan seohyun untuk masuk kedalamnya. Tempat
itu pernah ia datangi saat suasana hatinya juga sama seperti ini.

“selamat datang...”

Sebuah sapaan hangat dari seorang pria yang memakai kemeja putih dan berdiri di sebuah
dapur terbuka yang lebih mirip sebuah bar yang di hiasi pernak-pernik manis.

“kau ingin sebuah permen lagi...” tawar jonghyun saat seohyun masih berdiri di sisi pintu.
Dan saat itu pula seohyun mengangguk dengan canggung saat jonghyun menawarkannya.
Seohyun mendudukan tubuhnya di sebuah kursi tinggi yang menghadap dapur bercat putih
itu.

“ini...aku harap, permen ini bisa menyembuhkan perasaan mu...” seohyun tersenyum pelan
dan mengambil permen yang jonghyun berikan padanya.

“hm...permen mu benar-benar seperti obat untuk ku dan kau selalu tahu jika suasana hati
ku sedang buruk akhir-akhir ini...”ucap seohyun sambil memejamkan matanya merasakan
rasa lumer coklat di mulutnya.

“kenapa kau baru datang sekarang, kau adalah pelanggan yang ku harapkan untuk datang
kembali, tapi kau tidak pernah datang...”

“tapi kali ini aku datang....”jawab seohyun sekenanya. Dan hal itu membuat jonghyun
tertawa pelan karena ucapan seohyun.

“wae? apa ada masalah?...”tanya jonghyun saat seohyun kembali merubah ekspresi
wajahnya yang sedih. Seohyun menatap jonghyun dalam diam dan mengangguk untuk
mengakuinya.
“aku tidak tahu apa yang terjadi pada diriku, aku baru mengenalnya beberapa minggu tapi
efek kepergiannya begitu...” seohyun tidak dapat melanjutkan kata-katanya, ia tidak tahu
harus mengungkapkan hal seperti apa atas kekecewaannya terhadap kyuhyun.

“menyakitkan...”lanjut jonghyun dan seohyun hanya diam atas penuturan pria itu.
Mungkin jonghyun benar jika hal itu menyakitkan untuk seohyun, tapi kenapa itu sulut
untuk di akuinya.

“ibu dan ayah ku hanya butuh satu hari untuk mereka saling mengenal dan jatuh cinta,
esoknya mereka menikah dan hidup bahagia selamanya hingga maut memisahkan
keduanya...”

“mereka meninggal?...”tanya seohyun yang dijawab dengan sebuah anggukan dari


jonghyun. Seohyun menatap jonghyun dengan simpati, jadi pria itu sebatang kara saat ini.
Ternyata hidupnya lebih beruntung dibandingkan jonghyun walaupun ibunya berikap acuh
terhadap seohyun tapi setidaknya kedua orang tuanya masih lengkap dalam hidupnya.

“tapi aku tidak tahu perasaan ku padanya, aku ingin mempercayainya tapi aku tidak
bisa...saat aku tahu jika aku bukanlah takdirnya, aku merasa marah seperti dipermainkan
dirinya...dan akibatnya aku tidak bisa mengatasi perasaan ku saat ini...”lanjut seohyun
kembali menceritakan tentang isi hatinya.

“itu artinya kau sudah tertarik padanya...”timpal jonghyun menanggapi.

“nde?...hah itu tidak mungkin...”sangkal seohyun sambil tertawa miris.

“kau tidak akan merasakan sakit jika kau tidak tertarik padanya...dan kau tetap
menyangkal perasaan mu itu hingga membuat mu sakit...”

“jadi artinya rasa sakit ini akan hilang jika aku sudah tidak tertarik lagi padanya?...”
jonghyun kembali mengangguk atas pertanyaan seohyun, dan hal itu membuat seohyun
tersenyum senang karena ia menemukan jalan keluar untuk lepas dari pria bernama cho
kyuhyun itu.

“gomao, jonghyun oppa....aku yakin aku akan akan menghilangkan perasaan tertarik ku
padanya, aku sudah menyuruhnya untuk tidak menemuiku kembali...” ucap seohyun
mengingat ucapannya saat ia menyuruh kyuhyun untuk tidak bertemu kembali dengannya
dan itu terbukti saat kyuhyun sudah tiga hari ini tak menemuinya lagi.
“lalu bagaimana jika aku menyuruh mu untuk selalu datang menemuiku ...” goda
jonghyun yang membuat seohyun menatapnya dengan bingung.

“apa kau akan selalu memberikan ku permen gratis jika aku selalu kemari...” seohyun
terus mengembangkan senyumnya seolah ia bisa melupakan perasan sedih dan kecewanya
saat ia telah menceritakannya pada jonghyun.

“baiklah, asalkan kau mau membantuku untuk membuatnya...”

“aku mau....”teriak seohyun dengan semangat, lalu keduanya tampak tertawa bersamaan.
Sebelum lonceng kecil di atas pintu berbunyi menandakan kedatangan seorang pelanggan.
Jonghyun dan seohyun menatap pria dengan mantel coklat dan pakaian resmi yang tampak
begitu elegan untuk ukuran seorang bangsawan.

“kyuhyun~a....”sapa jonghyun mengenali. Tapi sapan itu tampak tak di hiraukan oleh
seohyun dan juga kyuhyun yang saling bertatapan dalam diam dan aliran aneh yang
mereka pancarkan sedikit membuat jonghyun ngeri.

“oppa, sebaiknya aku pergi...aura di toko ini semakin menyeramkan jika semakin
malam....aku akan kembali lagi kemari terimakasih untuk permennya...”ucap seohyun
menyindir kehadiran kyuhyun saat ini, dan jonghyun hanya bisa mengangkat alisnya
bingung dengan ucapan seohyun saat ini.

“kenapa buru-buru nona, apa maksud mu toko ini semakin menyeramkan karena
kehadiran ku...” kyuhyun menghampiri seohyun dan duduk di bangku tinggi di samping
seohyun yang mulai berdiri untuk pergi.

“ada apa dengan kalian...apa kalian saling mengenal?...”tanya jonghyun saat seohyun dan
kyuhyun bertatapan untuk saling memusuhi.

“apa oppa bercanda ? aku tidak mungkin mengenal ajushi seperti dia...”jawab seohyun
dengan mengangkat dagunya kearah kyuhyun.

“ajushi?...”ulang kyuhyun tak terima.

“dari pakaian mu kau terlihat seperti ajushi tua yang begitu maniak... selamat malam dan
selamat menikmati...anyong...”ucap seohyun dengan cepat dan segera melangkah pergi
sebelum kyuhyun mengamuk kearahnya.
Seohyun segera menyetop taxi yang berhenti di depannya dan segera memasuki taxi itu
dengan cepat, lalu menyuruh supir itu untuk segera mengendari mobilnya menuju alamat
rumahnya. Dalam perjalan itu seohyun merenung atas tindakan dan ucapan konyolnya
terhadap kyuhyun, gadis itu tidak mengerti kenapa ia bisa begitu mengangap kyuhyun
sebagai musuhnya sekarang. Apa karena rasa bencinya?.

“yah...pasti karena aku membencinya...”yakin seohyun pada dirinya sendiri.

*****

“ajushi katanya...hah gadis tengik itu...aish...”

kyuhyun terus bergumam marah atas sikap konyol seohyun terhadapnya. Yah, rasanya
memang aneh saat kyuhyun meminta agar seohyun dapat mempercayainya tapi gadis itu
malah pergi dengan acuh tanpa jawaban apapun. Hal itu membuat kyuhyun sedikit kesal
karena ia paling tidak suka saat kesungguhannya di remehkan begitu saja, walaupun
kyuhyun tahu semua karena kesalahannya tapi tidak bisakah gadis itu percaya dan mau
mendengarkan penjelasannya hingga mereka tidak perlu seperti seorang musuh jika
mereka bertemu seperti tadi.

Jonghyun meneliti ekspersi kesal kyuhyun dan tersenyum senang karena ini pertama
kalinya ia melihat seorang pangeran yang merasa kesal karena seorang wanita.

“apa kau merasa kesal karena ucapan seohyun...”mungkin jonghyun merasa bodoh jika
menanyakan hal yang sudah tentu di ketahuinya tapi ini awal pembicaraan yang ingin ia
buka bersama kyuhyun.

“kau mengenalnya?...”tanya kyuhyun kesal.

“tentu saja, ia adalah gadis yang menarik untuk ku...”jawab jonghyun sambil tersenyum
senang menatap kursi yang tidak diduduki seohyun.
“kau tertarik padanya?...”tanya kyuhyun kembali yang semakin kesal.

“tentu saja...”jawab jonghyun kambali yang membuat kedua mata kyuhyun berkilat merah
karena rasa kesalnya semakin memuncak.

“tentu saja!!!...gadis itu memang mudah membuat orang tertarik padanya...”gumam


kyuhyun menyembunyikan rasa cemburunya yang teramat. Yah seohyun ternyata memang
mudah membuat orang disekitarnya merasa tertarik terlebih jika itu seorang pria, dan
kyuhyun sudah termasuk kedalamnya.

“ada apa dengan mu kau baik-baik saja?....”tanya jonghyun saat kyuhyun semakin merasa
kesal terhadap sesuatu yang jonghyun tidak ketahui.

“aku merasa kacau jonghyun~a...”ucap kyuhyun dengan jujur, hidupnya memang sudah
kacau saat ia terjebak oleh takdir dan sebuah kesalahan yang dilakukannya. Kyuhyun tidak
bisa mengatakan kepada raja dan ratu yang sudah terlanjur menyebar luaskan kepada
selauruh penjuru korea atas berita perjodohannya dengan kim yoona bukan kim seohyun
yang diinginkannya. Dan kyuhyun tidak tahu bagaimana caranya agar ia bisa lepas dari
perjodohan konyol yang kini membuatnya kacau.

“kacau? Bukankah sudah ada seorang wanita yang kau pilih untuk menjadi istri mu...apa
wanita itu membuat mu kacau?...” jonghyun memang sudah mengetahui berita itu dari
seorang saudaranya yang tinggal di istana terlebih berita itu sudah tersebar luas di stasiun
tv nasional.

“bukan karena wanita itu, tapi karena wanita lain...aku membuat kesalahan...”ucap
kyuhyun yang membuat jonghyun bingung untuk mengartikannya.

“kesalahan...”ulang jonghyun yang bingun akan ucapan sepupuya itu.

“sudahlah lupakan...yah apa kau ada waktu luang minggu depan?...”ucap kyuhyun yang
sudah lelah membahas akan kesalahan yang diperbuatnya.

“wae?...”

“apa kau mau mengunjungi villa kerajaan yang ada di jeju...”

“kali ini apa yang kau rencanakan tuan pangeran?...”


“aish...kau ini benar-benar mengerti diri ku...aku ingin kau menggantikan ku untuk pergi
ke jeju bersama kim yoona...kau mau?...”tawar kyuhyun dengan penuh harap, ia tidak
ingin pergi bersama gadis yang masih terasa canggung untuknya. Yah walaupun kyuhyun
dan yoona sempat mengobrol sebentar saat setelah acara makan malam itu, mereka hanya
membicarakan tentang kerajaan yang membosankan. Dan lagi ibunya kini merencanakan
untuk membuat keduanya semakin dekat dengan menyuruh mereka pergi ke sebuah villa
kerajaan di jeju.

“lupakan, aku tidak ingin menjadi dirimu lagi di hadapan gadis itu...”tolak jonghyun yang
masih mengingat pertemuannya dengan yoona saat di acara pesta topeng itu dan merasa
sedikit bersalah terhadap yoona yang mungkin merasa kecewa atas kebohongan tentang
siapa jonghyun sebenarnya.

“kau pernah bertemu dengannya?...”tanya kyuhyun menyelidiki.

“pernah atau pun tidak pernah aku tetap tidak ingin pergi menggantikan mu...tapi aku
merindukan villa itu...”

“baiklah, bagaimana jika kita pergi bersama...aku tidak ingin pergi berdua dengannya...kau
bisa mengajak siapapun asalkan kau mau menemaiku disana oke?...” wajah kyuhyun
terlihat memelas dihadapan jonghyun yang terlihat berpikir untuk memilah tawaran
kyuhyun.

“aku boleh mengajak siapapun?...”tanya jonghyun pada kyuhyun yang mengganguk untuk
menyakinkannya.

“aku pulang...”ucap seohyun saat memasuki pintu rumahnya. Dan di saat itu pula ibunya
muncul menyambutnya.
“kau sudah pulang?...kenapa begitu malam? Kau pergi menemui siapa? Kau tidak pergi ke
arah kerajaan bukan? Atau kau tidak berkenalan dengan pangeran bukan...”tanya nyonya
kim dengan cepat dan seohyun hanya bisa menghelas nafas panjang atas sikap ibunya
yang sudah 3 hari ini seperti itu. Bahkan kini ibunya terlalu protectif terhadap kehidupan
seohyun. Seohyun mengerti ibunya ingin memastikan jika seohyun tidak memiliki
hubungan dengan pangeran cho dan ibunya tidak tahu jika seohyun sebenarnya sudah
pernah saling bertemu dengan pangeran cho bahkan sebelum pangeran mengenal yoona.

“anio eomma... tadi aku pergi ke toko permen milik teman ku di seoul, bukan di
kerajaan....aku lelah dan ingin tidur...”ucap seohyun yang berjalan malas melewati ibunya
yang terseyum senang dengan jawaban seohyun.

“apa kau sudah makan?...”tanya nyonya kim yang mampu membuat langkah seohyun
terhenti. Ini sudah 10 tahun semanjak ramalan bodoh itu merubah sikap perhatian ibunya
terhadap seohyun. Seohyun tersenyum senang akan perubahan yang mulai ibunya
perlihatkan.

“anio...”jawab seohyun pelan.

“kalau begitu makanlah setelah kau mandi dan mengganti pakaian mu...”ucap nyonya kim
yang meninggalkan seohyun kearah dapur untuk memanaskan makanan untuk seohyun.

******

Setelah seohyun mandi dan mengganti pakaiannya, seohyun masuk kekamar yoona yang
terbuka dan mengamati kakak perempuannya itu memasukan beberapa bajunya kedalam
koper.

“eoni, apa pihak istana sudah memanggil mu untuk tinggal disana?...”tanya seohyu dengan
sedih.

“anio, ratu menginginkan ku dan pangeran untuk pergi ke villa kerajaan agar hubungan
kami semakin dekat satu sama lain dan eomma menyuruh ku untuk berkemas lebih awal
agar pakaian yang kupilih cocok untuk menghabiskan waktu bersama pangeran
nantinya...”ucap yoona yang masih memilih pakaian yang menurutnya cocok untuknya
nanti. Semantara seohyun memperhatikan hal itu dengan perasaan sedih.

“wae?...”tanya yoona yang mengerti akan tatapan seohyun yang lain terhadapnya.

“anio, aku hanya merasa sedih jika eoni sudah tinggal di istana...aku akan kesepian
disini...”jawab seohyun yang merasa itu akan menjadi kesedihan kedua yang di milikinya
sedangkan kesedihan yang pertama sedang berusaha untuk dilupakannya. Yoona
menghampiri adik perempuannya itu dan memeluknya hangat, yoona sendiri tidak yakin
akan kepergiannya untuk kembali bertemu pangeran. Yoona merasa jika yang di inginkan
pangeran bukanlah dirinya seperti ada gadis lain di tatapan matanya, tapi lagi-lagi yoona
terpaksa untuk bertahan karena ibunya.

BAB 7

Pulau jeju- mampu membuat seohyun tersenyum gembira untuk selalu membayangkan
jiwa petualangnya menjelajahi pulau yang terkenal akan keindahan naturalnya itu.
Seohyun melirik jonghyun yang kini tengah duduk disampingnya saat mereka berada
didalam taxi. 30 menit yang lalu pesawat yang membawa mereka berdua tiba di bandara,
dan saat ini keduanya tengah menuju sebuah tempat penginapan.

Seohyun tiba-tiba mengingat bagaimana ia bisa datang kemari bersama jonghyun,


Seminggu yang lalu jonghyun menghubunginya dan menawarkannya untuk menemaninya
liburan kesuatu tempat. Seohyun sempat ragu akan ajakan jonghyun saat itu, tapi
mengetahui jika tempat itu adalah pulau jeju tanpa berpikir panjang seohyun
menerimanya. Namun seohyun sedikit menyesal karena ia harus berbohong pada ibunya
jika ia akan pergi mencari bahan penelitian untuk skripisnya ke luar kota dan
kemungikannya ia akan menginap selama beberapa hari disana. Sebenarnya skripsi yang
seohyun susun sudah selesai beberapa bulan yang lalu karena seohyun sudah
mempersiapkan segalanya dari awal hingga ia bisa menyelesaikannya dengan cepat, dan
tentu saja karena ketidakpedulian ibunya selama ini, ia tidak akan tahu apapun yang
seohyun lakukan selama ini.

“oppa, apa perjalanannya masih jauh?...”tanya seohyun yang menatap jonghyun sekilas
lalu kembali mengalihkan tatapannya pada indahnya pembandangan hijau yang dilaluinya.

“kurasa sebentar lagi...”

“oppa, apa kita tidak akan mengganggu sepupu mu itu... kau bilang dia datang kemari
dengan calon istrinya...”

“jangan khwatir, kita akan menghabiskan waktu di luar dan meninggalkan sepupu ku dan
calon istrinya berdua di villa itu...”

Seohyun mengangguk pelan, dan rasa khwatirnya lenyap sudah saat mendengar ucapan
jonghyun, yah meski perjalanan ini sepenuhnya gratis dari jonghyun, seohyun tentu tidak
ingin memberikan banyak masalah dan beban kepada jonghyun dan sepupunya itu yang
sudah lebih awal datang kemari tadi pagi.

“kita sudah sampai...”ujar jonghyun saat taxi yang mereka tumpangi berhenti disebuah
bangunan villa tua yang sudah berdiri dari zaman kerajaan dahulu.

“jadi kita akan menginap disini?...”tanya seohyun yang sepertinya memiliki firasat buruk
akan bangunan kerajaan.

“ne...”jawab jonghyun singkat yang langsung membuka pintu mobil dan keluar
mengambil koper yang ada di bagasi.

“kenapa bangunannya harus bangunan kerajaan?...”gumam seohyun kesal saat ia


bayangan kyuhyun hinggap sekilas dan langsung dilempar jauh oleh seohyun.

*****

Seohyun mengikuti langkah jonghyun yang mulai mendekati pintu besar dengan ukiran
oriental berwarna emas, meskipun bangunan villa itu terlihat tua namun setiap hiasan dan
pintunya terlihat mewah dan moderen. Jonghyun melirik sekilas kearah seohyun yang ada
di sampingnya, dan gadis itu sedikit terkejut saat jonghyun menekan sebuah bel yang
menempel disisi pintu besar itu.

“ada sebuah bel...” jonghyun terkekeh kecil dengan ucapan terkejut seohyun.

“meskipun bangunannya tua, villa ini sudah di renovasi dengan peralatan modern saat
ini...kau akan terkejut jika sudah masuk kedalamnya...”jelas jonghyun dan seohyun hanya
mengangguk pelan karena malu.

“kau sudah datang....” ucap seorang pria membuka pintu besar itu.

Seohyun melangkah mundur dan hampir menjerit tertahan saat melihat siapa pria yang
membuka pintu villa itu.

“kau...”ucap seohyun sambil menunjuk kyuhyun dengan kesal.

Kyuhyun hanya mampu menghembuskan nafas panjang dan menatap jonghyun yang
masih bingung dengan tingkah seohyun saat ini.

“jadi kau mengajaknya...” tatapan kyuhyun terhadap jonghyun saat ini benar-benar sulit
untuk diartikan, dan beberapa kegembiraan dan kekecewaan yang sulit di tentukan dalam
maksud perkataannya.

“seohyun~a...”panggil seorang wanita yang berada dibelakang tubuh kyuhyun saat gadis
itu mengenali suara adik perempuannya itu.

“eonni...”ujar seohyun dengan takut dan sedih. Tamat sudah riwayat seohyun, kakak
permpuannya itu kini ada di hadapannya dan kebohongannya akan terbongkar dengan
mudah. Hal terburuk yang seohyun bayangkan adalah sosok ibunya yang akan marah
besar terhadapnya.

“kenapa kau ada disini?...”tanya yoona langsung, lalu melirik kearah pria yang ada
disamping adiknya itu. Pria itu- pria yang membuat hati yoona berbunga dengan cepat dan
hancur dengan mudah.

“itu...eoni...”jawab seohyun yang masih belum bisa mengungkapkan kebohongannya.


******

“eonni....”ujar seohyun saat ia dengan yoona kini tengah berada di dalam sebuah kamar
yang luas dengan tempat tidur dan perlengkapan elektronik yang mewah lainnya.

“kau mengenal pria itu...” seohyun sempat bingung dengan raut wajah kakaknya saat ini,
sangat sedih dan muram.

“maksud mu jonghyun oppa... dia adalah teman ku, kami sudah berteman akrab sejak
beberapa bulan yang lalu, dia sangat pintar untuk membuat perasaan ku menjadi
nyaman...jika eoni memiliki perasaan yang menggagu akhir-akhir ini, eoni bisa mengobrol
dengannya dan dia akan selalu memberikan ucapan yang mampu membuat kita menjadi
nyaman...”ucap seohyun yang kembali bingung karena yoona hanya berreaksi diam
terhadap ucapannya.

“eoni...”

“kau benar, dia sepertinya memang pria yang mudah membuat kita nyaman....”ujar yoona
saat ingatannya bersama jonghyun beberapa minggu yang lalu membuat hatinya sedikit
sakit- pria itu membohonginya, disaat yoona hampir ingin mengubah dirinya yang selalu
terpaku terhadap ibunya dan mendengarkan nasihat jonghyun saat itu.

“eoni, kau tidak akan memberitahukan eomma jika aku berada di jeju hm?...” yoona
menatap seohyun dengan serius dan itu membuat seohyun takut dan khwatir tapi kakak
perempuannya itu menyentuh tangan seohyun dan menggenggamnya dengan hangat.

“anio, aku tahu kau akan terkena masalah besar jika eomma tahu kau membohongi mu dan
aku tidak ingin seperti itu...sebenarnya eoni sangat senang kau ada disini...”ujar yoona
dengan tersenyum menunduk untuk menyembunyikan kesepiannya. sebelum seohyun
datang kemari, kyuhyun bahkan belum mengucapkan sepatah katapun setelah kedatangan
mereka pagi tadi.

“eoni, ada apa?... apa pangeran tengik itu mengganggu mu?...”

“pangeran tengik?...”
“maksudku...”

“jangan memanggilnya seperti itu, dia adalah pangeran di negeri ini...”

Seohyun hanya mampu mengembungkan kedua pipinya dengan lucu saat yoona
memarahinya karena ucapannya untuk kyuhyun.

“seohyun~a bagaimana jika kita berendam di permandian air panas...”tawar yoona sambil
menatap kearah seohyun

“nde?...”

“di villa ini terdapat pemandian air panas yang baik untuk tubuh kita, seorang pelayan
villa ini menjelaskannya pada eoni tadi...kau mau?...”

Seohyun menganguk dengan cepat karena tubuhnya sepertinya memang terasa lelah dan
sedikit pusing karena perjalanan pesawat tadi. Yoona segera mengambil handuk untuk
keduanya lalu menghela seohyun untuk berjalan beriringan kearah tempat pemandian air
panas.

“aku tidak menyangka jika kau akan mengajaknya...”gumam kyuhyun sambil berbaring
malas-malasan di ranjang besar miliknya. Sementara jonghyun masih sibuk meletakan
pakaiannya kedalam lemari yang terdapat di kamar besar itu, yang nantinya akan di
tempati olehnya juga. Meskipun terdapat banyak kamar di villa itu baik kyuhyun dan
jonghyun memang lebih suka untuk tinggal satu kamar jika mereka berpergian bersama
karena hal itu mampu menghilangkan rasa bosan keduanya.

“maksud mu seohyun...”timpal jonghyun yang kembali merapihkan pakaiannya.

“kau benar-benar tertarik padanya?...”tanya kyuhyun dengan aura kesalnya.


“sebenarnya ada apa dengan mu pangeran, kenapa kau selalu bertanya apakah aku tertarik
padanya atau tidak...” ucap jonghyun yang membuat kyuhyun tidak mampu untuk
membalasnya, kyuhyun bingung kenapa ia selalu merasa kesal setiap melihat kedekatan
jonghyun dan seohyun hingga kyuhyun khwatir jika keduanya memang saling tertarik.

“bicara tentang seohyun, aku tidak tahu jika yoona adalah kakaknya...kau juga baru tahu
sekarang kan?...”tanya jonghyun yang kini sudah selesai merapihkan sedikit pakaiannya
itu.

“aish...sudahlah, sebaiknya kau cepat mandi...tubuh mu benar-benar bau...” kyuhyun


melemparkan bantal kearah jonghyun dengan kesal. Dan jonghyun hanya kembali bingung
dengan sikap kyuhyun saat ini.

“baiklah aku memang akan mandi...” jonghyun mengambil handuk putih dan pakaian
santai yang akan di kenakannya nanti setelah mandi. Jonghyun berjalan kearah pintu
kamar mandi yang terdapat di kamar itu, dan kyuhyun hanya menatap jonghyun dengan
pandangan kesal, apa jonghyun tidak tahu ? jika bukan karena ketidaktahuannya seohyun
memiliki seorang kakak perempuan mungkin nasibnya tidak perlu di pertemukan dengan
yoona seperti ini.

Seohyun menyenderkan tubuh telanjangnya pada sebuah batu besar yang mengalir
dibawahnya air-air hangat yang membuat tubuhnya terasa nyaman dan lemas, entahlah
walaupun nyaman kepala seohyun merasa sedikit pusing. Sementara yoona berada
disisinya yang juga melakukan hal sama, seperti yang adiknya itu lakukan. Pemandian air
panas itu lebih mirip dengan pemandian air panas yang ada di setiap penginapan di jepang,
pemandian yang begitu tertutup dan tradisional karena terdapat beberapa tanaman hijau di
sekitarnya.

“bagaimana seohyun~a...kau merasa nyaman?...”tanya yoona yang menyeritkan keningnya


saat seohyun begitu lama tidak menjawabnya, yoona membuka kedua matanya dan
mengalihkan tatapannya pada seohyun tapi yoona kemudian menjadi terkejut dan panik
saat melihat tubuh seohyun masuk kedalam air. Yoona menguncang-guncangkan tubuh
seohyun dengan panik, tapi adiknya itu tetap tak sadarkan diri.

“seohyun~a bangunlah....”panggil yoona terus menerus, yoona menarik tubuh seohyun


ketepi pemandian dan menyenderkan tubuh seohyun dengan pelan. Yoona ragu jika ia bisa
mengangkat tubuh seohyun keluar dari air itu terlebih kedalaman airnya yang sedikit
dalam hingga membuatnya menyerah dan bangkit untuk meminta pertolongan.

*****

Yoona berlari kearah kamar kyuhyun dan jonghyun dengan begitu cepat, seseorang harus
segera membantu mengeluarkan tubuh seohyun dari air itu, sepertinya seohyun terlalu
kelelahan dan air pemandian itu membuat seohyun tertidur hingga pingsan.

Tok..tok..tok...

Yoona mengetuk pintu kamar itu dengan begitu kuat dan tak sabar, hingga seseorang
dengan wajah kesalnya membukakan pintu itu- menatap yoona dengan bingung. Kyuhyun
menatap yoona yang berdiri dihadapannya itu dengan heran, gadis itu memakai handuk
baju yang berwarna putih dengan sedikit berantakan dan basah.

“apa gadis itu sedang mencoba menggoda ku?...”batin kyuhyun meneliti, tapi melihat
yoona yang masih mengatur nafasnya karena berlari dengan cepat membuat kyuhyun ragu
akan pemikiran kotornya itu.
“aku mohon bantu aku pangeran,...seohyun...”ucap yoona dengan terengah-engah,
kyuhyun yang mendengar nama seohyun tersebut langsung memegang pundak yoona
dengan kencang karena rasa khwatirnya.

“ada apa dengan seohyun...”tanya kyuhyun yang tampak begitu cemas, sementara yoona
menjadi diam akan respon kyuhyun saat ini. Pria itu begitu mengkhwatirkan seohyun
seperti ia adalah kekasihnya, tapi bukankah mereka baru bertemu hari ini?.

“dia pingsan di dalam pemandian air panas...” kyuhyun segera melepaskan tangannya dari
pundak yoona dan langsung melangkahkan kakinya dengan cepat meningalkan yoona
yang masih berdiri diam dan bingung dengan sikap kyuhyun yang begitu berbeda.

Jonghyun yang baru keluar dari kamar mandi menatap bingung kearah yoona yang masih
berdiri diam ditengah pintu kamarnya yang terbuka.

“apa terjadi sesuatu?...”tanya jonghyun yang mampu memecahkan pemikiran yoona, dan
menatap pria itu dengan perasaan yang begitu menyedihkan.

Wajah kyuhyun berubah menjadi memerah saat ia melihat tubuh polos seohyun yang
masih tak sadarkan diri, kyuhyun segera mengambil handuk putih dan perlahan mendekati
tubuh seohyun dan mengangkatnya setelah ia membungkuskan handuk itu pada tubuh
seohyun.

“kenapa tubuh ku menjadi panas seperti ini...tidak cho kyuhyun, hilangkan pikiran kotor
mu itu...gadis itu sedang tak sadarkan diri...”batin kyuhyun dalam hatinya dan segera
bergegas membawa seohyun keluar dari pemandian itu. Yoona dan jonghyun sudah berada
di luar pintu pemandian saat melihat kyuhyun membawa tubuh seohyun yang terlihat
begitu pucat dan tak sadarkan diri.

******

Kyuhyun membaringkan tubuh seohyun pada tempat tidur, dengan begitu pelan.
Semenatar jonghyun dan yoona sudah berada di sisi jauh tempat tidur itu dan menatap
ekspresi kyuhyun yang terlihat begitu gemetar dan memerah.

“sebaiknya...kau cepat ganti pakaiannya, ia akan kedinginan jika hanya memakai handuk
itu...aku akan memanggil dokter kerajaan yang ada di jeju...”ucap kyuhyun dengan
terbata-bata, sepertinya tubuh kyuhyun masih menegang karena tubuh polos seohyun yang
tidak bisa lepas dari pikirannya.

“aku akan memeriksa keadaan seohyun terlebih dulu...”timpal jonghyun yang mulai
mendekati seohyun. Kyuhyun segera menghadang jonghyun sebelum pria itu hampir
menyentuh tempat tidur.

“tidak perlu...”tolak kyuhyun dengan kencang.

“bukankah sudah ku bilang aku akan memanggil dokter, jadi kau tidak perlu
menyentuhnya...”lanjut kyuhyun sambil menatap jonghyun dengan tegas dan protectif.

“ada apa denganmu? Kau meragukan ku? Bukankah kau sudah tahu jika aku pernah
sekolah di kedokteran, aku hanya ingin memeriksa keadaannya saja...”ujar jonghyun
sedikit merasa kesal karena kyuhyun begitu menghalanginya.

“terserah ada apa dengan ku...yang jelas kau tidak boleh menyentuhnya, ini perintah ku
sebagai pangeran...”ucap kyuhyun dengan begitu marah dan menarik selimut tebal untuk
menutupi tubuh seohyun. Jonghyun hanya diam, dan mulai menyerah. Sepertinya kyuhyun
memang serius dengan ucapannya.

“baiklah terserah kau pangeran...”ucap jonghyun sedikit mencemoh kata pangeran dan
berjalan keluar dengan kesal.
Yoona menatap iri terhadap seohyun yang begitu beruntung, jonghyun dan kyuhyun
sepertinya begitu mengkhwatirnya seohyun dan hal itu sedikit membuat perasaan yoona
menjadi sakit, yoona menatap tatapan kyuhyun terhadap seohyun yang masih berbaring
lemah itu dengan pandangan begitu miris. Sepertinya tatapan itu tidak akan pernah yoona
dapatkan dari seorang pangeran cho yang akan menjadi suaminya nanti, tatapan yang
penuh dengan kekhwatiran dan cinta?. Yoona menyeritkan keningnya dengan bingung?
Apakah itu tatapan cinta?.

Seohyun membuka matanya dengan begitu berat, kepalanya masih terasa sedikit pusing.
Seohyun menatap cahaya pagi yang masuk melalui jendela kamar yang ditempatinya itu
dengan senang, udara yang begitu sejuk terasa begitu meringankan tubuhnya yang masih
terasa lemas itu.

“tunggu bukankah aku kemarin berada di pemandian?...”ucap seohyun yang mulai


mengingat, gadis itu meraba tubuhnya yang sudah memakai pakaian lengkap.

“siapa yang memakaikan pakaian ini?...”gumam seohyun dengan takut.

“aku yang memakaikannya, kau pikir siapa lagi yang memakaikannya...”ucap yoona
yang mendudukan dirinya di tepi tempat tidur dan meletakan tangannya di kening
seohyun.

“ku rasa kau sudah tidak panas lagi...”


“apa aku tak sadarkan diri dengan begitu lama?...”tanya seohyun yang ingin mengetahui
keadaannya sewaktu tak sadarkan diri.

“menurutmu? Kau tidur dengan begitu lama, sepertinya kau memang sangat
kelelahan...aku begitu panik saat menemukan kau pingsan disampingku...”

“eoni, gomao...kau sudah menjadi penolongku...”

“sepenuhnya bukan aku...”ucap yoona yang mengingat bagaimana wajah kyuhyun yang
begitu mengkhwatirkan seohyun.

“lalu siapa?...”

“pangeran yang membawa mu keluar dari air pemandian...”lanjut yoona yang kini entah
mengapa berubah menjadi muram.

“pangeran tengik itu...”pekik seohyun dengan begitu terkejut.

“dan ia melihat tubuh polos ku...”lanjut seohyun sambil bergumam frustasi menahan rasa
malunya.

“bagaimana aku menghadapinya nanti....”batin seohyun dengan sedih.

“sebenarnya aku sangat iri padamu seohyun~a...saat itu kyuhyun dan jonghyun begitu
mengkhwatirkan mu, dan tentu aku juga sangat mengkhwatirkan mu....”ungkap yoona saat
ia kembali mengingat bagaimana kyuhyun menghalangi jonghyun yang mencoba
memeriksa keadaan seohyun tapi kyuhyun dengan tegas menolaknya, dan itu membuat
yoona menjadi begitu iri terhadap adik perempuannya itu.

“eoni...”gumam seohyun yang merasa tidak enak hati melihat yoona yang begitu sedih.
BAB 8

Pagi itu cahaya matahari begitu cerah, burung-burung kecil berkicau meramaikan sarapan
pagi yang terasa begitu canggung bagi keempat orang itu. Kyuhyun terus menyadarkan
dirinya sendiri saat seohyun duduk berhadapan dengannya di meja makan, pikiran-pikiran
kotornya terus melayang membuatnya terus menggigit sandwitch dengan kasar dan
mengunyahnya dengan cepat. Sementara seohyun hanya menunduk malu untuk melihat
seperti apa ekspresi kyuhyun terhadapnya, bahkan seohyun mengeluh akan perasaan
bodohnya yang terus terpaku terhadap kyuhyun membuatnya malas untuk menguyah
sarapan paginya.

“apa kondisi mu sudah mulai baik, seohyun~a?...”tanya jonghyun yang memecah


keheningan diantara mereka berempat. Seohyun menoleh kepada jonghyun yang duduk di
sampingnya.
“ne...” angguk seohyun dengan lemah dan memberikan senyum kecil untuk menutup rasa
malunya. Jonghyun meletakan punggung tangan kanannya kepada kening seohyun, dan
meletakannya kembali saat ia merasa jika seohyun sudah tidak panas lagi.

“sepertinya kau memang sudah sembuh...”timpalnya yang kembali menyeruput kopi


panasnya dengan santai. Sementara kyuhyun hanya mampu melihat sikap perhatian
jonghyun terhadap seohyun dengan begitu kesal, pria itu meminum langsung kopi
panasnya dan langsung merintih kepanasan di sekitar lidahnya.

“aw...”

“pangeran kau tidak apa-apa?...”tanya yoona khwatir yang duduk disamping kyuhyun,
gadis itu langsung memberikan serbet miliknya kepada kyuhyun.

“aku tidak apa-apa...”timpal kyuhyun yang kembali memfokuskan tatapannya dari


seohyun. Jonghyun hanya terkekeh kecil menahan tawanya melihat sikap kyuhyun yang
terlihat cemburu akan perlakukannya terhadap seohyun, sepertinya jonghyun mulai
menyadari dan memahami perasaan kyuhyun terhadap seohyun. Jonghyun baru mengingat
akan percakapan kyuhyun saat sepupunya itu menceritakan seorang gadis yang menarik
hatinya.

“aku bertemu dengannya lagi...”ucap kyuhyun saat pesta topeng selesai.

“dengannya? Siapa?...”

“gadis yang ku ceritakan saat itu...sepertinya aku memang tertarik untuk


memajangnya di kamar ku, menurut mu bagaimana jika aku melamarnya?...”

“nde?...”

“namanya kim seohyun, dan kau tahu ayahnya adalah seorang mentri perhubungan
di kerajaan...aku menyuruh kasim jung untuk menyelidikinya dan ternyata benar,
seohyun adalah putri dari mentri kim...ah sepertinya aku bisa tidur nyenyak malam
ini...”

“kim seohyun....”gumam jonghyun merasa tak asing akan nama tersebut.


*****

Gadis itu- seohyun mengurungkan niatnya untuk memberikan serbet miliknya yang ia
sembunyikan di bawah meja dengan terus menggenggamnya, ada perasan sedih saat
kakaknya begitu perhatian terhadap kyuhyun.

“seohyun~a bagaimana jika kita bersepedah bersama hari ini...kau mau?...”ucap jonghyun
tanpa memperdulikan tatapan membunuh dari kyuhyun.

“ne...aku mau...”pekik seohyun kegirangan.

“aku juga akan bersepedah bersama yoona hari ini...bukankah begitu yoona ssi?”ucap
kyuhyun dengan santai tanpa menatap seohyun yang mulai jengah akan ucapannya.

Yoona bingung akan ucapan kyuhyun yang melibatkan dirinya dengan tiba-tiba. Ia dan
kyuhyun tidak pernah membicarakan tentang bersepedah tapi kenapa kyuhyun
mengatakannya seolah mereka sudah berjanji satu sama lainnya- yoona hanya menatap
kaku terhadap kyuhyun yang tampak tak peduli.

“ne...”ucap yoona tergugup.

“baiklah kalau begitu aku dan seohyun akan pergi ke tempat lain saja...”ucap jonghyun
kembali yang mendapat anggukan dukungan dari seohyun.

Kyuhyun membulatkan matanya tak terima akan kekalahannya jika jonghyun berhasil
membawa seohyun bersamanya hari ini. Dan yoona sepertinya dapat memahaminya
dengan melihat tatapan itu dari mata kyuhyun.

“jangan seperti itu...kita sama-sama memiliki ide untuk bersepedah, kenapa kita tidak
bersepedah bersama-sama saja....”ucap yoona yang kini mendapat anggukan dukungan
dari kyuhyun.

.
.

Indah nya pemandangan gunung di jeju tak membuat Kyuhyun berhenti mencibir dengan
kesal kearah jonghyun dan seohyun yang sedang bersepedah bersama dengan sepedah
couple yang mereka gunakan saat ini, tentu saja kyuhyun juga harus ikut memakai
sepedah couple itu bersama yoona.

“bagaimana bisa mereka tertawa seperti itu...”gumam kyuhyun untuk dirinya sendiri,
perasaannya sangat kesal karena seohyun selalu tertawa akan candaan jonghyun yang
membuatnya cemburu setangah mati.

“pangeran....”ucap yoona yang mengayuh sepedah dibelakang kyuhyun dengan


mengimbangi kayuhan kaki kyuhyun agar sepedah yang mereka tumpangi dapat berjalan
dengan baik.

“ne..”sahut kyuhyun yang mulai kembali memfokuskan dirinya pada jalanan di


hadapannya dan juga yoona yang menjadi pasangan bersepedahnya.

“apa kau pernah bertemu dengan adikku sebelumnya?...”tanya yoona yang masih
menggunakan kata formal, terhadap kyuhyun yang di hormatinya sebegai pangeran korea.

“ya...aku pernah bertemu dengannya sebelumnya....”aku kyuyun dengan santai. Yoona


tersenyum kecil menanggapinya, ternyata benar dugaannya seohyun dan kyuhyun sudah
tentu pernah bertemu sebelumnya.

“benarkah? Apakah saat di pesta topeng?...”tanya yoona kembali, yang membuat


ingatannya akan jonghyun mulai muncul- dan tersenyum miris, bahkan ia dan jonghyun
belum saling berbicara satu sama lain saat ini.

“aku bertemu dengannya di toko milik jonghyun...” kyuhyun tidak mungkin mengakui
pertemuannya bersama seohyun saat mereka melarikan diri bersama-sama ataupun saat
mereka bertemu kembali saat pesta topeng itu, karena saat pesta topeng itu kyuhyun jelas
sadar jika yang menjadi pangeran adalah jonghyun yang dimintanya.
“seohyun sepertinya sangat nyaman dengan jonghyun, mereka terlihat sangat
serasi...”ucap yoona sambil menatap seohyun dan jonghyun yang sedang mengayuh
sepedah bersamaan dengan begitu gembira dihadapannya.

“mwo?...”ucap kyuhyun dengan nada kesal dan mulai tidak memperhatikan jalanan yang
mereka lalui, sebuah kerikil besar menjadi masalah besar terhadap sepedah yang kyuhyun
dan yoona kayuh keduanya terlihat berusaha untuk kembali menyeimbangkannya tapi
gagal hingga keduanya terjatuh. Kyuhyun yang merasa tidak apa-apa kembali berdiri dan
menatap yoona yang meringgis kesakitan di bagian lututnya.

“kau tidak apa-apa?...”tanya kyuhyun khwatir.

*****

Jonghyun dan seohyun menghentikan kayuhan mereka bersama-sama saat mendengar


suara sepedah terjatuh di belakang mereka, keduanya menatap kebelakang kearah kyuhyun
yang berdiri dan yoona yang masih terlihat duduk kesakitan.

“eoni...” seohyun segera berlari kearah yoona dan menatap kyuhyun dengan tajam dan
marah.

“apa yang kau lakukan pada kakak ku...”teriak seohyun kearah kyuhyun yang hanya
mengejap-ngejapkan matanya seolah bingung dengan kemarahan seohyun.

“aku...aku tidak melakukan apapun terhadapnya...kami sama-sama terjatuh, kenapa kau


menyalahkan ku?...”ucap kyuhyun dengan tergagap, karena tatapan tajam seohyun yang
begitu menyalahkannya.

“karena kau terlihat baik-baik saja, sedangkan kakak ku...”

“seohyun~a...sudahlah, pangeran benar...ini bukan salahnya,...”sela yoona yang membuat


seohyun cemberut karena kakaknya begitu membela kyuhyun dibandingkan dirinya yang
mengkhwatirkan keadaan yoona saat ini.
“tapi lutut eoni berdarah....”ucap seohyun yang berjongkok menatap goresan luka di
sekitar lutut kakaknya itu.

“kau baik-baik saja...”tanya jonghyun yang baru menghampiri ketiganya setelah


menyapirkan sepedahnya terlebih dulu.

“ne...”jawab yoona lemah.

“ah...benar, jonghyun~a kaukan penah belajar di kedokteran...periksa keadaannya,


cepatlah....”ucap kyuhyun sambil menepuk bahu jonghyun dengan bangga, sementara
jonghyun hanya tersenyum aneh dengan pernyataan kyuhyun.

“baiklah, ku rasa pangeran tidak pernah meragukan ku...”ucap jonghyun yang sebenarnya
mengejek kyuhyun akan ucapannya tempo hari, pria itu pernah melarang jonghyun untuk
memeriksa keadaan seohyun saat gadis itu pingsan tak sadarkan diri.

“aw...”rintis yoona yang merasa sakit saat jonghyun memegang pergelangan kakinya.

“sepertinya kaki mu juga terkilir...kita membutuhkan air es untuk mengompresnya, selain


itu kita juga membutuhkan atiseptik untuk mengobati goresan di lutut mu... ”ucap
jonghyun sambil menatap yoona dengan kasihan.

“benarkah...kalau begitu aku akan mencarinya...”ucap seohyun semangat, sambil


mengedarkan pandangannya saat ia menyadari jika mereka kini tengah di suatu jalan
pegunungan yang asri dan hijau dan tidak ada rumah-rumah disekelilingnya. Meski begitu
seohyun masih bersemangat untuk mencari kemana pun meskipun itu akan membutuhkan
banyak tenaga.

Seohyun berlari, namun kembali mundur dan meraih tangan kyuhyun dengan cepat.

“kau harus bertanggung jawab dan ikut mencarinya...”ucap seohyun yang menatap
kyuhyun dengan tajam.

“nde?...”

Kyuhyun terpaku saat seohyun menggengam tangannya dengan kuat dan panik, gadis itu
membawanya berlari dan melupakan sepedah yang bisa mempermudah mereka untuk
mencari antiseptik dan air es yang mereka butuhkan untuk mengobati yoona. Tapi
sepertinya seohyun terlalu terburu-buru ingin mengobati kakaknya.
Jonghyun menatap seohyun dan juga kyuhyun dengan lucu sepertinya keduanya memang
cocok satu sama lainnya, dan jonghyun akan menyerah tentang seohyun yang sempat
membuatnya tertarik.

“tidakkah kau pikir mereka sangat serasi...”ujar jonghyun membuat yoona menoleh
dengan pelan kearah jonghyun.

“oh maaf...”ucap jonghyun segera saat ia menyadari kebodohannya berbicara seperti itu
dihadapan yoona yang merupakan calon putri mahkota.

“tidak kau benar....”ujar yoona yang juga membenarkan, gadis itu terlihat sedikit menekuk
bibirnya untuk tersenyum.

“aku minta maaf...” jonghyun mengangkat tubuh yoona untuk ia dudukan di tempat duduk
kayu yang sengaja di buatkan oleh pemerintah sekitar untuk para turis yang ingin
beristrirahat menikmai pemandangan alam jeju yang menakjubkan.

“untuk apa?...”tanya yoona saat jonghyun berhasil mendudukannya dengan pelan pada
tempat duduk kayu yang bebeas.

“untuk membohogi mu pada saat pesta topeng, kau pasti sangat kecewa pada ku...tapi ku
pikir kau pasti sangat beruntung karena wajah kyuhyun lebih tampan dari ku...” yoona
terkikik pelan, dan tersenyum menatap jonghyun yang juga melemparkan senyum
candaannya.

“yah kau benar...aku pikir saat para pihak kerajaan meminta ku untuk menjadi putri
mahkota aku berharap ini adalah nyata...lalu saat aku mengetahui jika wajah pangeran
yang kulihat bukanlah pangeran yang malam itu membuat perasaan ku menjadi
nyaman...aku begitu kecewa dan sedih...seperti kenyatan yang diharapkan tidak sebanding
dengan apa yang ada dihadapannya...”

“kau kecewa karena itu bukan aku...”ujar jonghyun yang menatap yoona dengan lembut,
yoona ikut mengalihkan tatapannya dan keduanya saling bertatapan dengan diam.

.
.

Seohyun menyadari kebodohannya, gadis itu terlalu lama menggandeng tangan kyuhyun
yang awalnya hanya untuk menyeret kyuhyun untuk bertanggung jawab karena
memberikan masalah terhadap kakak perempuannya.

“kenapa kini kau melepaskannya...”tanya kyuhyun yang kembali menautkan tangannya


pada seohyun dengan intens.

“kenapa kita harus terus bergandengan tangan?...”tanya seohyun kesal.

seohyun mencoba kembali melepaskan tangannya tapi gagal, karena kyuhyun


menggengmnya kembali dengan kuat kali ini.

“karena kau yang menggandengannya duluan, jadi jangan mengakhirinya begitu


saja...”ujar kyuhyun dengan terus menahan senyumnya, seohyun tidak boleh melihatnya
seperti orang bodoh yang terlalu senang, maka itu kyuhyun berusaha menahan senyum
bahagianya.

“terserah kau...”timpal seohyun dengan cemberut.

Seohyun dan kyuhyun akhirnya terus berjalan bersama-sama hingga mereka menemukan
warga sekitar yang juga sedang berjalan kaki sambil membawa sebuah keranjang tanaman.

“oh anyonghaseo ajushi...” sapa seohyun sambil membungkuk memberi hormat.

“ne, anyonghaseo...”

“ajushi, apa kau tahu kelinik untuk membeli obat?...”tanya seohyun ramah.
“disekitar sini tidak ada klinik...kalian harus menaiki bis, menuju pusat kota...disana
banyak kelinik yang bisa kalian datangi...”

“oh ne...ghamsahamnida...”ucap seohyun saat ia kembali menyadari jika mereka memang


tidak mungkin menemukan klinik di daerah pengunungan yang mereka gunakan untuk
bersepedah. Seohyun menghebuskan nafas lelahnya setelah ajushi yang tidak dikenalnya
itu sudah kembali pergi.

“baiklah kita naik bis aja...”ujar kyuhyun semangat.

“mwo?...”

“kita sudah terlanjur berpegangan tangan dan meninggalkan sepedah...jadi kita naik bis
saja, aku tau jika kita berjalan sedikit lagi ke depan ada sebuah halte bis disana...dan
sepertinya ajushi tadi juga akan menaiki bis...ayo...”ujar kyuhyun dengan penuh semangat
karena ia bisa pergi berduaan bersama seohyun. Sedangkan seohyun hanya menurut
karena ia sudah terlalu cepat berlari tadi, hingga tubuhnya sedikit lelah.

*****

“yak...apa kita masih harus berpegangan tangan saat menaiki bis...”ujar seohyun kesal
karena kyuhyun tidak mau melepaskan pautan tangan keduanya saat mereka kini tengah
duduk bersama dibangku bis.

“baiklah...”ujar kyuhyun menyerah dan melepaskan tangannya dari seohyun. Tapi


sepertinya kyuhyun memiliki ide lain untuk mendekatkan dirinya pada seohyun. Kyuhyun
berpura-pura mengantuk dengan cepat dan langsung menyenderkan kepalanya kebahu
seohyun.

Seohyun terus mengoyang-goyangkan bahunya agar kyuhyun tergangu dan tidak


meletakan kepalanya dibahu miliknya.
“diamlah...kekasih mu sedang mengantuk...” seohyun membuka mulutnya terkejut dengan
ucapan kyuhyun. Kekasih? Sepertinya kyuhyun sudah gila.

“yak...sejak kapan aku menjadi kekasih mu...”ucap seohyun dengan kencang tanpa
memperdulikan pada penumpang lain yang melihat kearah mereka.

Sepertinya kyuhyun juga terganggu dengan ucapan seohyun yang begitu keras, hingga
kyuhyun menagakan tubuhnya dan menatap kearah seohyun.

“sejak aku melihat tubuh polos mu....”ujar kyuhyun tak kalah kencangnya. Seohyun
langsung membekap mulut kyuhyun dengan tangannya dan melototkan kedua matanya
kepada kyuhyun.

“kau...pelankan suara mu....”bisik seohyun dengan malu pada para penumpang lainnya,
terlebih orang-orang mulai menatap mereka dengan begitu menarik.

“baiklah...sejak aku melihat tubuh polos mu...”ulang kyuhyun kembali dengan suara yang
pelan bagaikan bisikan untuk seohyun yang memerah karena malu. Gadis itu menyerah
dan melepaskan tangannya dari mulut kyuhyun, seohyun mengalihkan tubuhnya pada arah
kaca bis untuk tidak memperdulikan kyuhyun dan melihat pemandangan di luar.

Kyuhyun yang merasa menang, terus mengumbar senyum dan kembali meletakan
kepalanya dibahu seohyun yang terlihat pasrah dengan keadaannya yang begitu malu saat
ini.

******

Butuh waktu satu jam untuk bis yang seohyun dan kyuhyun tumpangi sampai di pusat
kota, seohyun segera mencari klinik saat gadis itu turun dari bis yang di tumpanginya.
Sementara kyuhyun hanya berjalan santai dan kembali meraih tangan seohyun untuk
digenggamnya. Seohyun sepertinya sudah sangat pasrah dengan sikap kyuhyun yang
begitu intens kepadanya.
“seohyun~a bagaimana jika kita makan ramen terlebih dulu, perut ku lapar...” kyuhyun
menghentikan langkah seohyun saat mereka berdiri disebuah kedai jalanan yang menjual
ramen.

“tidak boleh, kita harus cepat menemukan obat untuk eoni ku terlebih dulu...”tolak
seohyun dengan tajam dan marah.

“kau tidak perlu khwatir...jonghyun sudah mengirimkan pesan teks pada ku, ia sudah
membawa yoona kembali ke villa dan mengobatinya....”

“benarkah?...”tanya seohyun yang tidak mudah untuk dibohongi.

“jika kau tidak percaya lihat saja ponsel ku....” kyuhyun menyodorkan ponselnya agar
seohyun melihat dan mempercayai ucapannya.

“satu jam yang lalu...” seohyun melihat waktu pesan taks itu di kirimkan ke ponsel
kyuhyun, dan pria itu baru memberitahukannya sekarang.

“em...perut ku sudah lapar, tidak peduli kau akan makan atau tidak...”ucap kyuhyun cepat
yang menghindari kemarahan seohyun dengan segera memasuki kedai ramen itu dan
lansung duduk pada bangku kosong dengan pura-pura tidak memperdulikan tatapan
seohyun yang mematikan.

Seohyun terpaksa ikut masuk kedalam kedai ramen itu dan duduk berhadapan dengan
kyuhyun yang telah membohonginya, perut laparnya lebih penting ketimbang dengan rasa
marahnya itulah mengapa seohyun lagi-lagi menyerah akan sikap kyuhyun yang
seenaknya.

******

Setelah selesai mengisi perutnya dengan ramen, kyuhyun dan seohyun memutuskan untuk
menikmati berjalan-jalan disekitar pusat kota yang ramai akan turis-turis yang dengan
mengunjungi pulau jeju. Seohyun sudah menghilangkan kemarahannya terhadap kyuhyun
saat pria itu memberikannya kembang gula yang manis bagaikan permen yang di
sukainya.

“ini adalah kencan kedua kita...”ujar kyuhyun tiba-tiba sambil menatap seohyun yang
masih menikmati kembang gula yang berwarna merah muda itu.

“berhenti berbicara yang tidak-tidak...ini bukanlah kencan...”ucap seohyun sambil


menyentuhkan mulutnya pada kembang gula untuk menikmati rasa manisnya, kyuhyun
ikut mendekatkan dirinya kearah kembang gula itu dan tersenyum senang menatap
keterkejutan seohyun yang terlihat dengan begitu dekat.

“apa yang sedang kau lakukan...”

“apa kau tidak pernah menonton drama song hye kyo dan jo in sung?...mereka melakukan
adegan ciuman dengan kembang gula ini....”goda kyuhyun yang membuat wajah seohyun
bersemu dengan merah dan malu.

“sudah ku katakan berhenti bicara yang tidak-tidak...”ucap seohyun kesal yang


menjauhkan wajahnya dari ke kembang gula itu lalu mengacak-acak wajah kyuhyun
dengan kembang gula itu dan kini kembang gula itu menempel mengiasi di wajah
kyuhyun dengan lucu.

Seohyun tertawa terbahak-bahak karena kyuhyun hanya cemberut dengan


mengembungkan pipinya yang terasa lengket dan merah muda. Tapi saat melihat seohyun
yang tertawa bahagia, kyuhyun hanya ikut tersenyum menikmati kebahagaiannya sebagai
seorang pria yang dapat membuat kekasihnya tersenyum.

“kenapa kau tidak dapat mempercayaiku seohyun~a?...”ucap kyuhyun serius saat seohyun
mulai meredakan tawanya. Gadis itu menatap kyuhyun dengan diam, karena mulai
mernyadari perasaan yang mereka tutupi dengan sebuah kekesalan yang mereka tampilkan
satu sama lain.

“karena kau membohongiku...kau tidak mengatakan dari awal jika kau adalah seorang
pangeran...”

“lalu...apa kau akan tetap memperlakukanku seperti ini, jika dari awal kau mengenal ku
sebagai pangeran?....aku tidak pernah ingin membohongi mu, aku hanya ingin kau
mengenal cho kyuhyun sebagai manusia biasa bukan sebagai pangeran...” seohyun merasa
ucapan kyuhyun mungkin ada benarnya, dan kenapa ia selama ini menjadi kesal adalah
karena mungkin kyuhyun lebih memilih kakaknya sebagai gadis yang akan
mendampinginya sebagai istrinya nanti.

“apa yang kau harapkan saat ini? Kau sudah memilih kakak ku untuk menjadi istri
mu...jadi apa yang kau harapkan dari ku?...”

“kau yang ku pilih sejak awal, aku minta maaf karena aku terlalu terburu-buru hingga aku
tidak tahu jika putri mentri kim sebenarnya ada dua...dan aku melakukan kesalahan karena
tidak langsung membawa mu kepada raja dan ratu jika gadis yang ingin ku nikahi adalah
kim seo hyun bukan kim yoona...”ujar kyuhyun dengan serius masih tetap menatap
seohyun, berharap gadis itu kini mempercayainya.

“semuanya sudah terlambat...” ucap seohyun yang berbalik meninggalkan kyuhyun


dengan ragu, langkahnya ragu karena hatinya masih tetap ingin mempercayai kyuhyun.

“tidak ada yang terlambat...”teriak kyuhyun mengentikan langkah pelan seohyun. Gadis
itu diam dan bimbang, ingin berbalik dan mendengarkan ucapan kyuhyun kembali tapi
tidak bisa bayangan ibu dan kakaknya masih ada dalam pikirannya.

“aku akan menjelaskannya pada raja dan keluarga mu....jika kaulah yang ku cintai bukan
kakak mu, jadi aku mohon percayalah pada ku...”ucap kyuhyun penuh harap saat seohyun
hanya berdiri diam membelakangi dirinya.

Seohyun mengigit bibirnya dengan bimbang, tapi gadis itu segera berbalik menghampiri
kyuhyun, lalu berjinjit untuk mencium kyuhyun dengan lembut merangkulkan kedua
tangannya pada leher kyuhyun. Seohyun tidak ingin memikirkan apapun, ia hanya ingin
mengikuti hatinya untuk mempercayai kyuhyun. Seohyun melepaskan tautan bibirnya dan
tersenyum kearah kyuhyun yang masih berjarak 5 centimenter dari wajahnya.

“wajah mu menjadi manis karena kembang gula...”ujar seohyun dengan tersipu malu
karena mencium kyuhyun terlebih dulu.

“kalau begitu bantu aku membersihkannya dengan ciumana mu...”ucap kyuhyun yang
membuat keduanya tertawa tanpa menyadari jika seorang paparazi sedangan memotret
momen bahagia keduanya.
BAB 9

Malam itu menjadi malam terindah untuk kedua sejoli yang tengah memandang takjub
kelipan bintang di langit pantai seoul. Setelah 2 hari yang lalu mereka kembali dari pulau
jeju, seohyun dan kyuhyun sepakat untuk merahasiakan hubungan keduanya dari keluarga
dan publik korea. Dan setelah kepulangan mereka, kyuhyun mulai diberikan kebebasan
untuk memiliki kendaran mobil pribadi tanpa adanya pengawal. Ratu sepertinya mulai
memberikan beberapa kebebasan terhadap kyuhyun saat ini, karena nantinya kyuhyun
akan menjabat sebagai raja korea yang sibuk dan mungkin tidak akan dapat menikmati
kebebasan-kebebasannya lagi.

Seohyun gadis itu terdiam memfokuskan apa yang ia lihat sedangkan kyuhyun yang ada
di sampingnya hanya menatap seohyun yang tengah duduk di sampingnya dalam diam.

“apa yang sedang kau pikirkan?...”tanya kyuhyun pelan, membuat seohyun menoleh
kepada kyuhyun dan tersenyum kecil seolah menyembunyikan kecemasannya terhadap
kyuhyun adalah salah.
“aku merasa jahat...”ujar seohyun yang kembali menatap bintang-bintang yang berada
jauh di atasnya.

“nde?...”

“tidakkah kau merasa jika kita begitu jahat...menyembunyikan hubungan ini, dari keluarga
ku dan juga keluarga mu....mereka pasti akan sangat kecewa jika ternyata kita menjalin
hubungan dibelakang mereka....”ucap seohyun dengan berwajah muram untuk
mebayangkan hal itu.

“seohyun~a, apa yang kau cemaskan? Kita akan menjelaskan semuanya...”tanya kyuhyun
yang merasa jika seohyun terlalu cemas akan semua yang terjadi nantinya.

“yang ku cemaskan adalah ibuku, aku tidak tahu apakah dia akan menerimanya atau
tidak...sejak aku berusia 10 tahun, ibuku mulai berubah...ia mulai memfokuskan dirinya
dan ambisinya terhadap kakakku...ia percaya akan ucapaan seorang peramal yang
merngatakan jika putrinya kim yoona akan menjadi seorang ratu dan putrinya yang lain
akan menjadi penghalangnya...tidakkah kau pikir aku adalah penghalangnya?...”ujar
seohyun sedih saat ia mulai menceritakan hal yang menjadi kesedihannya selama ini.

“kau berpikir kau adalah penghalangnya? Bagiku tidak...karena sejak awal kaulah yang ku
pilih sebagai ratu ku bukan kakak mu...mungkin ucapan peramal itu ada benar juga, jika
putri nyonya kim akan menjadi seorang ratu dan itu adalah kim seohyun...” seohyun
tersenyum kecil menanggapi ucapan kyuhyun untuknya.

“apa kau membenci ibu mu?...”tanya kyuhyun dengan tatapan sedih. Sepertinya kyuhyun
juga ingin menceritakan tentang kesedihannya sebagai pangeran yang jauh dari kasih
sayang ratu yang di inginkannya sebagia ibunya.

“tidak...aku tidak pernah membencinya, meskipun ibuku selalu mengabaikan ku dan


menatapku dengan tidak peduli tapi sebenarnya ia peduli, ia masih selalu datang tengah
malam disaat aku tidur dan mengusap wajah ku dengan lembut...itulah ibuku, meskipun ia
percaya akan ramalan itu ia masih memperdulikan ku dengan caranya sendiri...”

“jadi begitu...”timpal kyuhyun menanggapi dengan wajah yang sedih.

“wae yo?...”
“aku terlahir sebagai seorang pangeran yang segala kehidupan ku diatur oleh istana, aku
harus memanggli ibu dengan sebutan ratu sejak aku bisa berbicara...aku lebih dekat
dengan para pengasuh ku ketimbang dengan ibu ku yang selalu sibuk dengan kegiatan
kerajaan bersama ayah ku...aku selalu iri terhadap teman-teman ku yang selalu
mendapatkan perhatian dan kasih sayang langsung dari ibu mereka...”ujar kyuhyun dengan
senyum yang ia paksakan saat ia mengingat hari-hari kesepiannya sewaktu ia kecil. Ia
membutuhkan kedua orang tuanya saat itu, bukan para pengasuh kerajaan yang selalu
menemaninya.

Seohyun menggenggam tangan kyuhyun dengan hangat dan memberikan senyum termanis
untuk membuat kyuhyun kembali semangat dan tak bersedih lagi. Seohyun tahu
bagaimana perasaan kyuhyun yang selalu terabaikan seperti dirinya.

“ aku akan merubah aturan kerajaan yang membosankan, jika aku menjadi ratu mu
nanti...” kyuhyun terkekek pelan, dengan ucapan seohyun. Yah itulah yang akan kyuhyun
juga lakukan jika ia menjadi raja nanti.

“itulah mengapa aku memilih mu....”ucap kyuhyun lembut dan mulai menyampirkan
helaian rambut seohyun yang tertiup angin pada belakang telinganya

“aku mencintai mu...” kyuhyun mendekatkan wajahnya dan mencium seohyun dengan
penuh kelembutan cintanya. Udara malam pantai membuat suasana menjadi romatis
menghipnotis kyuhyun dan seohyun untuk saling bertautan lebih lama dengan menyatunya
perasaan keduanya.

******

“apa ada yang aneh dengan toko ku?...”tanya jonghyun pada seorang wanita cantik yang
kini duduk berhadapan dengan dirinya.
“anio, toko mu begitu menyenangkan...dan aku menyukainya...”timpal wanita itu yang tak
lain adalah kim yoona, gadis itu menjadi lebih dekat dengan jonghyun setelah pertemuan
dan pembicaraan akrab keduanya di jeju. Yoona masih menyembunyikan perasaannya
terhadap jonghyun yang masih menanggapi hubungannya dengan pertemanan yang santai.

“kau sama seperti seohyun...dia juga bilang dia menyukai toko ku...” wajah yoona menjadi
sedikit datar saat jonghyun membandingkan dirinya dengan seohyun. Yoona merasa ada
nada bicara jonghyun yang begitu menyenangkan saat pria itu mulai membicarakan
tentang seohyun.

“apa seohyun sering datang kemari?...”

“ne, dan aku selalu menunggu kedatangannya...aku sangat suka saat melihat seohyun
memakan permen buatan ku, gadis itu begitu manis...”ucap jonghyun yang mulia
meminum teh buatannya dengan santai. Yoona kini diam, hatinya entah mengapa
bergemuruh dengan begitu kesal. Apa ia cemburu? Tentu saja. Itulah yang ada dibenak
yoona saat ini.

“apa kau menyukai seohyun?...”tanya yoona dengan menyembunyikan rasa cemburunya


terhadap adiknya itu. Jonghyun meletakan cangkir tehnya dan tersenyum geli akan
pertanyaan yoona yang terkesan serius.

“menurut mu aku menyukainya?..hm...”tanya jonghyun sambil mengekspresikan seolah


sedang berpikir keras.

“menurut ku begitu...”ucap yoona dengan lemah.

“sepertinya aku memang tidak bisa menyembunyikannya, aku menyukainya....”aku


jonghyun tanpa menyadari wajah yoona yang berubah menjadi sendu saat ini.

“ tapi aku menyerah...seohyun tidak menyukai ku...”batin jonghyun dalam hati dan
tersenyum kecil saat membayangkan mungkin saat ini seohyun sedang menghabiskan
waktunya bersama pria yang di sukainya, dan jonghyun tahu siapa pria itu.

.
.

Waktu masih menunjukan tepat pukul 8 malam dan Kyuhyun memfokuskan mobilnya
dalam laju yang sedang di jalanan yang lenggang, pria itu menyentuh tangan seohyun
lembut dengan tangan bebasnya. Keduanya saat ini tengah berada di perjalanan menuju
kerajaan.

“tidak apakan jika kita menjelaskannya terlebih dulu pada keluarga ku?...”tanya kyuhyun
kembali memastikan. Kyuhyun sepertinya sudah akan memulai langkahnya untuk
menyelesaikan masalah yang di perbuatnya agar hubungannya bersama seohyun dapat
berjalan dengan baik tanpa halangan apapun.

“ne...”jawab seohyun sambil mengangguk pelan untuk menyetujui kembali ucapan


kyuhyun yang memustuskan untuk menjelaskan hubungan keduanya kepada keluarga
kerajaan. Seohyun saat ini terlihat cemas karena banyak pemikiran tentang bagaimana
respon raja dan ratu saat mereka mengetahui hubungannya dengan sang pengeran korea.

******

Kyuhyun terus menggenggam tangan seohyun dengan kuat, saat ia merasakan kecemasan
seohyun yang begitu besar saat mereka telah tiba di halaman depan kerajaan, dan kini
keduanya tengah berjalan bersamaan menuju ruangan ratu.
“tenanglah aku disamping mu....” seohyun hanya menggauk pelan untuk menjawab
ucapan kyuhyun. Langkahnya semakin ragu dan takut, tapi ia tidak bisa mundur ada
kyuhyun disampingnya dan seohyun sudah memutuskan untuk mempercayainya.

Kyuhyun menyuruh pelayan ratu yang sering berjaga di luar ruangan, untuk
memberitahukan terlebih dulu kedatangannya. Dan pelayan itu menganguk dan
membungkuk memberi hormat pada pangeran, sebelum melaksanakan perintah kyuhyun.

“Ratu...pangeran berada disini untuk menemuimu...”ucapnya dengan lantang untuk


memberitahukan keberadaan kyuhyun terhadap ratu saat ini.

“suruh dia masuk...”ucap ratu dengan nada yang terdengar marah dan tegas.

Kyuhyun dan seohyun memasuki ruangan luas yang di penuhi oleh benda-benda khas
kerajaan yang menghiasinya. Seohyun dan kyuhyun berdiri didekat kursi yang kini tengah
diduduki oleh ratu korea, cho soo young.

Ratu menegakan tubuhnya, berdiri dan menatap kyuhyun dengan marah, wanita setengah
baya itu menampar wajah kyuhyun dengan keras dan tiba-tiba dihadapan seohyun yang
begitu terkejut dan menatap kyuhyun dengan sedih.

“bagaimana bisa kau mempermalukan kerajaan seperti ini...”ujar ratu sooyoung sambil
melemparkan beberapa foto kearah meja yang ada depannya. Kedua mata seohyun dan
kyuhyun menatap foto itu dengan begitu terkejut. Ia adalah foto dirinya bersama kyuhyun
saat keduanya tengah menikmati waktu bersama di jeju.

“dan kau kim seohyun bukan?...”tanya ratu kearah seohyun yang meengangguk
mengakuinya.

“bagaimana bisa kau melakukan hal ini terhadap kerajaan dan keluarga mu...foto itu”

“ratu, ini bukan salahnya...kami kemari untuk menjelaskan semuanya...” sela kyuhyun
cepat dan menatap ibunya dengan segera, kyuhyun ingin melindungi seohyun.

“diam...”ucap ratu dengan begitu keras.

“kau....masuklah ke dalam kamar mu, aku ingin berbicara berdua dengannya...”ucap ratu
kembali yang kembali mendudukan dirinya dengan angkuh pada kursi miliknya.

“aku tidak mau...ratu, kau harus mendengarkan penjelasan ku terlebih dulu...”


“kau berani menantang ibu mu? masuk atau ku suruh pegawal untuk menyeret mu...”tegas
ratu kembali dengan keangkuhannya dan kemarahannya.

“tidak apa...”ucap seohyun pada kyuhyun dengan mencoba tersenyum untuk menyakinkan
pria itu jika ia akan baik-baik saja. Kyuhyun akhirnya terpaksa mengangguk dan mulai
berjalan dengan ragu dan terus berbalik menatap seohyun yang masih diam berdiri
dihadapan ibunya.

“sekarang katakan tujuan mu...mengapa kau tega melakukan hal ini ? apa kau tahu apa
akibatnya jika sampai foto itu tersebar dan menjadi berita besar untuk rakyat korea dan
mungkin itu akan menjadi senjata untuk menjatuhkan kyuhyun sebagai pangeran... apa itu
yang kau mau?...”ujar ratu yang kini mulai merendahkan ucapannya sambil memijit
keningnya yang mulai berdenyut.

Mungkin seohyun dan kyuhyun masih beruntung karena foto kedekatan keduanya saat di
jeju tidak terpublis di media cetak atau pun media elektronik karena pihak kerajaan yang
mengetahuinya langsung mengambil dan menutupi keberadaan foto itu dengan segera dan
membereskannya secara diam-diam.

“aku minta maaf ratu...tapi, aku tidak pernah berniat untuk menjatuhkan kyuhyun atau
apapun aku hanya ingin mengikuti kata hati ku untuk percaya...jika aku...”

“aku mengerti, kau tidak perlu mengatakan apapun lagi...aku akan memberikan dua
pilihan untuk mu jika kau memang tidak memiliki niat yang buruk,....kau mau menjauhi
kyuhyun dan pernikahan kakak mu dengannya akan tetap berjalan atau kau mau
membatalkan pernikahan kakak mu dan ayah mu akan ikut keluar dari pemerintahan
kerajaan sebagai mentri....”sela ratu, yang membuat seohyun menahan bibirnya untuk
tidak melanjutkan ucapannya. Seohyun mengepalkan tangannya dengan kuat. Hatinya
terasa begitu teriris dengan semua ucapan ratu yang ada di hadapananya saat ini.

“aku...”ucap seohyun mencoba memberikan pilihan.

.
.

Air mata itu masih terjatuh dengan mudah di kedua pipi seohyun, hatinya mengerang
dengan sedih meratapi hidupnya yang kini terasa menyaitkan. Pilihan itu, seohyun sudah
memilihnya. Memilih jalan terbaik untuk dirinya dan keluarganya, ia akan merelakan
cintanya dan akan kembali menjadi seohyun yang begitu ceria dengan sebuah permen
yang disukainya. Seohyun hanya termenung sedih menghapus air matanya saat pagi mulai
menyapa suasana temaram di kamarnya. Gadis itu tidak tidur sejak pertemuannya dengan
ratu korea yang terlihat angkuh di hadapannya semalam.

Seohyun menolehkan matanya ke arah pintu kamarnya yang terbuka, ibunya sudah berdiri
disisi pintu itu dengan raut wajah yang tak terbaca. Wanita setengah baya itu melemparkan
beberapa foto yang sudah tak asing lagi untuknya. Sepertinya nyonya kim mendapat
kiriman foto itu dari kerajaan dan sudah mendapatkan pesan langsung dari ratu korea.

“apa maksud dari foto ini, kim seohyun?...”tanya ibunya dengan marah. Seohyun merasa
begitu lelah, perasaannya masih terasa sakit dan ia tidak tahan jika harus kembali ditanya
tentang foto itu.

“eomma...aku mohon, untuk saat ini saja...jangan tanyakan tentang hal itu...”ucap seohyun
dengan pelan, berusaha menahan kembali air mata yang telah ia hapus sebelumnya.

“jangan tanyakan tentang hal itu?...kau...hah...ternyata benar kata peramal itu, kau adalah
penghalang dari semuanya...kau adalah anak yang tidak berguna, yang hanya bisa
menghancurkan semuanya...kau bahkan berani berbohong pada ibu mu hanya untuk pergi
ke jeju dan menggoda pengeran...”ujar nyonya kim dengan menatap marah terhadap
seohyun yang kini hanya bisa menunduk menutupi rasa sedihnya.

“ini...” seohyun mengangkat wajahnya dan menatap sebuah tiket pesawat yang ibunya
lemparkan pada tempat tidurnya dengan lancang.

“lanjutkan kuliah S2 mu di jepang...eomma sudah mengurus semuanya, kau akan


berangkat besok jadi persiapkan semuanya...”lanjut nyonya kim kembali yang berlalu
pergi.
“apa eomma tahu bagaimana perasaan ku selama ini?...” nyonya kim menghentikan
langkahnya dan berbalik kembali menatap seohyun yang mulai bangkit dari posisi
duduknya.

“aku...aku juga putri mu bukan? Tapi kenapa eomma tak pernah tahu perasaan ku selama
ini...aku terkeucilkan, itulah perasaan ku...eomma lebih peduli dan mempercayai ramalan
bodoh itu dibandingkan aku...”ucap seohyun dengan nada tinggi untuk meluapkan semua
perasaan marahnya selama ini. Dan itu hal itu justru membuat nyonya kim menampar pipi
seohyun dan terlihat menyesal menatap tangannya.

“jangan ragukan ramalan itu, kau tahu jika eomma pernah seperti mu...nenekmu pernah
mengabaikan ramalan yang mengatakan jika ibu mu ini adalah pembawa sial yang akan
membuatnya meninggal tapi nenek mu masih selalu menyayangi eomma seperti
biasanya...dan kau tahu apa yang terjadi setelah itu, nenek mu meninggal karena ibu mu
ini...”nyonya kim terlihat sedih saat ia membayangkan bagaimana ibunya yang
menyelamatkan nyonya kim dari kecelakan mobil saat usianya masih belasan tahun.

“jadi eomma mohon seohyun~a pergilah ke jepang...” ucap nyonya kim kembali sambil
pergi meninggalkan seohyun yang mulai terisak dengan sedih. Kenapa harus dirinya, yang
diramalkan seperti itu. Apa tuhan tidak menyayanginya?.

******

Seohyun berjalan kearah kamar yoona untuk meminta maaf dan menjelaskan semuanya,
berharap kakaknya akan mengerti dan merangkulnya memberikan sebuah kehangatan
yang ia butuhkan saat ini. Dan Setelah perasaannya sedikit membaik, mungkin seohyun
masih akan memikirkan rencana ibunya untuk mengirimkannya ke jepang untuk
melanjutkan S2nya disana.

Seohyun mengampiri yoona yang sedang terduduk diam di meja riasnya dengan muram.

“eoni...” ucap seohyun yang berdiri dibelakang kakaknya itu, dan menatap kakaknya itu
dalam pantulan cermin yang bening.
“kenapa kau melakukan hal ini seohyun~a...kenapa semua orang begitu mudah untuk
menyukaimu...”ujar yoona yang kembali mengenang ucapan jonghyun semalam jika pria
itu menyukai adiknya yang manis dan ceria berbeda dengan dirinya yang formal. Dan
yoona terus memikirkan hal itu dan saat ini, disaat seohyun ada di hadapannya yoona ingin
mengungkapkan semua perasaan irinya.

“eoni...”ucap seohyun mencoba menjelaskan tapi yoona langsung menyela membuat


seohyun diam mengurungkan ucapannya.

“aku kecewa...aku benar-benar kecewa, apa kau tahu jika aku menyukainya juga?...tapi
kenyataannya ia bilang ia menyukai mu...menyedihkan bukan?...” yoona tertawa miris,
dengan perasaannya saat ini. Semalam setelah bertemu dengan jonghyun, yoona hanya
berdiam diri meratapi perasaannya yang mungkin tak terbalas.

Seohyun kembali menahan perasaanya yang begitu sakit saat ia mengartikan ucapan yoona
jika kakak perempuannya itu juga menyukai kyuhyun selama ini.

“eoni, aku...”

“pergilah...aku mohon pergilah...”usir yoona dengan sedih dan seohyun segera belari pergi
meninggalkan kamar yoona dengan tangisnya yang mulai kembali hadir, semuanya
menginginkannya pergi. Mungkin seohyun masih bersyukur karena ayahnya tidak ada di
rumah saat ini, ayahnya sedang dinas keluar kota dan akan datang nanti malam. Dan
Mungkin ayahnya juga akan kecewa terhadap seohyun yang menjadi penghalang diantara
hubungan kyuhyun dan yoona.

.
.

Kyuhyun menatap ayah dan ibunya dengan serius, pria itu mulai menjelaskan dan
menceritakan semuanya terhadap raja dan ratu disaat sarapan pagi yang jarang dilakukan
dalam keadaan sibuk. Dan saat ini setelah kyuhyun selesai menjelaskan segalanya tentang
hubungannya dengan seohyun tentang kesalahnnya yang meminta untuk di jodohkan
dengan putri mentri kim tanpa dengan jelas menyebutkan nama putri tuan kimnya,
kyuhyun langsung menatap ibunya yang menatap kyuhyun dengan tatapan menyesal akan
ucapan dan tamparan yang ia berikan terhadap putranya itu semalam.

“kenapa kau tidak menjelaskannya dari awal kyuhyun~a?...”tanya raja cho kecewa karena
merasa jika putranya, menjelaskan semuanya dengan terlambat.

“karena seohyun belum mempercayai ku saat itu, gadis itu merasa di permainkan karena
kesalahanku memilih kakaknya... dan terlebih saat aku melihat ratu yang begitu bahagia
dengan putri pilihan ku yang ternyata salah, membuat ku tidak tega untuk menjelaskannya
dari awal...”kyuhyun tetap menatap ibu dan ayahnya bergiliran untuk menunjukan
kesungguhannya terhadap seohyun, gadis yang di cintainya.

“kau memang pangeran tidak berguna, kau tidak tahu bagaimana kata-kata kasar ku
terhadap seohyun semalam...raja bagaimana ini aku sangat menyesal...gadis itu pasti
sangat membenciku saat ini ”ujar ratu menatap kyuhyun sebal, kemudian merasa bersalah
mengingat ucapannya yang begitu kasar terhadap seohyun karena dirinya terlanjur mencap
jika seohyun memiliki niat jahat terhadap kyuhyun dan kerajaan. Raja terlihat berpikir dan
merasa bersalah karena menyebabkan permasalahan yang cukup besar untuk seohyun atas
sikap istrinya.

“baiklah kita akan datang ke rumah mentri kim dan meminta maaf untuk semua yang
terjadi...dan kau, harus meminta maaf terhadap tuan kim dan menjelaskan semuanya jika
putri yang kau inginkan adalah kim seohyun bukan kim yoona...”ujar raja dengan tegas
menatap dan menunjuk kyuhyun yang manggauk tersenyum karena merasa lega jika raja
dan ratu memahaminya dengan baik.
******

Mobil-mobil kerajaan tersampir dan berjejer dengan rapih didepan halaman kediaman
mentri kim. Para pengawal kerajaan berbaris dan berjaga-jaga untuk keselamatan raja dan
ratu selama berkunjung kekediaman mentri kim.

Raja dan ratu duduk diam berdampingan, menunggu pangeran yang sedang menjelaskan
semua permasalahannya dengan gamblang, bagaimana ia bertemu dengan seohyun hingga
kesalahannya memilih untuk melamar putri mentri kim yang ternyata memiliki dua putri
itu. Nyonya kim dan yoona tampak serius dan diam mendengarkan semua penjelaskan
kyuhyun yang membuat mereka terhenyak dan merasa bersalah terhadap seohyun. Tuan
kim yang baru tiba dari dinasnya merasa terkejut akan kehadiran raja dan ratu yang tidak
di ketahuinya, tapi tuan kim ikut duduk mendengarkan penjelasakan kyuhyun dengan
lebih serius.

“jadi sejak awal, putri ku yang kau pilih adalah seohyun....”ujar nyonya kim dengan sedih,
wanita setengah baya itu begitu menyesal akan ucapan dan tamparan yang ia berikan
terhadap seohyun tadi pahi dan yang paling membuatnya menyesal adalah sikap tidak
pedulinya terhadap seohyun selama ini.

“aku minta maaf yoona ssi karena telah membuat mu terganggu dengan
kesalahanku...”ucap kyuhyun meminta maaf terhadap yoona dengan sungguh-sungguh.

“tidak,...pangeran tidak perlu minta maaf....aku sudah tahu jika kau menyukai wanita lain
bukan diriku...”ucap yoona yang juga merasa bersalah akan ucapannya terhadap seohyun
pagi tadi, dan sepertinya seohyun marah besar terhadapnya hingga gadis itu tidak keluar
kamar seharian ini.

“nyonya kim boleh aku bertemu dengan seohyun, aku ingin meminta maaf atas ucapan
kasar ku kepadanya kemarin....”tuan dan nyonya kim menatap sang ratu yang terlihat
merasa bersalah.

“seohyun mengurung dirinya seharian ini di dalam kamar, sebenarnya aku juga merasa
bersalah karena memarahinya pagi ini...” ujar nyonya kim yang juga ikut merasa bersalah
akan tindakannya terhadap seohyun pagi tadi.
Tuan kim yang merasakan pemikiran buruk akan seohyun yang mungkin tertekan, segera
bangkit memberikan hormat terlebih dulu kepada raja dan ratu sebelum ia pergi menaiki
anak tangga kearah kamar seohyun.

Tuan kim membuka pintu kamar seohyun dengan segera dan tidak menemukan putrinya di
manapun, pria setengah baya itu berjalan menghampiri lemari seohyun yang terlihat
kosong sebagian, dan tas yang sering seohyun gunakan untuk pergi dari rumah juga tidak
ada. Gadis itu melarikan diri kembali dari rumah. Tuan kim menatap foto seohyun dengan
sedih. Merasa tidak berguna sebagai ayah yang selalu meninggalkannya sendirian di
kamar ini saat gadis itu merasa tertekan. Tuan kim sebenarrnya sudah merasakan janggal
saat pihak kerajaan akan menjadikan putrinya sebagai putri mahkota karena tuan kim tidak
tahu putrinya yang akan di pilih kerajaan karena ia memiliki dua putri tapi malam itu ia
hanya bisa membawa yoona untuk ikut makan malam di kerajaan karena seohyun yang
sedang sakit. Dan saat melihat kebingungan kyuhyun saat menatap yoona di undangan
makan malam saat itu membuat tuan kim semakin ragu jika yoonalah yang dipilih oleh
pangeran.

Tuan kim kembali turun menghampiri raja dan ratu dan juga kyuhyun yang mengharapkan
kehadirian seohyun saat ini.

“yeobo...mana seohyun, kenapa kau tidak membawanya turun?...”tanya nyonya kim yang
heran karena suaminya tidak turun bersama seohyun.

“menurut mu kemana putri mu yang tidak pernah kau pedulikan itu...”timpal tuan kim
dengan kesal kearah nyonya kim yang terkejut akan ucapan suaminya itu.

“dia pergi dari rumah lagi...”lanjut tuan kim dengan lemah dan menyesal.

Nyonya kim dan yoona tampak terkejut begitu pula dengan raja, ratu dan juga kyuhyun
yang terlihat begitu sangat terkejut.

“Raja dan Ratu, aku minta maaf sebelumnya...aku akan mengundurkan diri ku sebagai
mentri dan aku menolak menjodohkan putri ku untuk pangeran....aku minta maaf
pangeran...”ujar tuan kim yang membungkuk dengan hormat menandakan keseriusan
dalam ucapannya.

Raja dan ratu saling bertatapan tidak percaya, semenatra kyuhyun terlihat gusar dengan
kecemasannya saat ini terhadap seohyun terlebih ayah seohyun yang membatalkan
perjodohannya dengan pihak kerajaan.

BAB 10

Pria itu terlihat begitu gusar melebihi apa yang ada dipikirannya, kedua matanya yang
berwarna coklat memancarkan pilu kerinduan dan rasa frustasinya. Gadis itu belum ia
temukan- gadis yang ia tunggu untuk berada di sampingnya tapi karena keterlambatannya
selangkah saja ia membuat gadis itu pergi dengan membawa luka dari orang-orang
disekitarnya.

Kyuhyun- pria itu kembali membuang map coklat yang ada di meja kerjanya sebagai
pelampiasan rasa frusatsinya. Di map itu terdapat beberapa daerah yang sudah ia selidiki
keberadaan seohyun tapi hasilnya nihil, gadis itu tidak ada di daerah mana pun yang ia
cari.

“aku tidak peduli dengan daerah yang sudah kalian selidiki...cari gadis itu di seluruh
penjuru korea ini, bawa gadis itu pada ku araseo....”tegas kyuhyun dengan begitu lantang
menatap para pesuruhnya dengan tajam. Membuat semua para pesuruhnya mengangguk
dengan takut melihat kemarahan pangeran cho.

“kalau begitu kalian boleh pergi....”ucap kyuhyun kembali dengan pelan, merasa jika
kemarahannya tidak ada gunanya. Para pesuruhnya memberikan hormat terlebih dulu
sebelum melangkah pergi meninggalkan kyuhyun yang kembali merenung dengan rasa
frustasi.

“bisakah aku menemukannya terlebih dulu?...”pertanyan itu kyuhyun ucapkan untuk


dirinya sendiri. Wajah cemas dan takutnya kembali membuatnya mengenang saat ia
berada di rumah mentri kim, 2 minggu yang lalu.

Tuan kim kembali turun menghampiri raja dan ratu dan juga kyuhyun yang
mengharapkan kehadirian seohyun saat ini.

“yeobo...mana seohyun, kenapa kau tidak membawanya turun?...”tanya nyonya kim


yang heran karena suaminya tidak turun bersama seohyun putrinya.

“menurut mu kemana putri mu yang tidak pernah kau pedulikan itu...”timpal tuan kim
dengan kesal kearah nyonya kim yang terkejut akan ucapan suaminya itu.

“dia pergi dari rumah lagi...”lanjut tuan kim dengan lemah dan menyesal.

Nyonya kim dan yoona tampak terkejut begitu pula dengan raja, ratu dan juga
kyuhyun yang terlihat begitu sangat terkejut.

“Raja dan Ratu, aku minta maaf sebelumnya...aku akan mengundurkan diri ku sebagai
mentri dan aku menolak menjodohkan putri ku untuk pangeran....aku minta maaf
pangeran...”ujar tuan kim yang membungkuk dengan hormat menandakan keseriusan
dalam ucapannya.

Raja dan ratu saling bertatapan tidak percaya, semenatra kyuhyun terlihat gusar
dengan kecemasannya saat ini terhadap seohyun terlebih ayah seohyun yang
membatalkan perjodohannya dengan pihak kerajaan.

“aku tidak akan menerimanya tuan kim, tidak peduli dengan surat pengunduruan diri
mu yang akan kau ajukan...aku tidak akan terima jika kau menolak perjodohanku
dengan seohyun, aku akan menemukan seohyun dan membawanya kepada mu terlebih
dulu...dan jika saat itu tiba, kau harus menerima ku bersama putri mu...kim
seohyun...” tuan kim menatap kesungguhan ucapan kyuhyun dengan sebuah perasaan
yang melegakan, berbeda dengan tatapan kyuhyun yang biasanya. pria di hadapannya
telah tumbuh seperti seorang pangeran yang ingin menemukan cinta sejatinya.
Raja dan ratu cho saling berpandangan tersenyum bahagia dengan perubahan sikap
kyuhyun yang begitu dewasa dan bertanggung jawab. Pria itu sudah pantas menjadi
seorang raja.

“aku juga akan mencari seohyun...”suara yang sudah kyuhyun kenal, menggema di ruang
kerja pribadi miliknya mengembalikannya pada waktu saat ini. Kyuhyun melupakan
kehadiaran jonghyun yang sedari tadi sudah duduk di sofa tamu miliknya.

“benarkah? Kalau begitu terimakasih...”timpal kyuhyun yang merasa sedikit lega karena
jonghyun mau membantunya menemukan seohyun.

“bukan untuk mu...” kyuhyun mengangkat alisnya bingung dengan ucapan jonghyun
kembali.

“nde?...”

“untuk ku...aku akan menemukan seohyun untuk ku, aku sudah mengatakannya padamu
jika aku tertarik padanya....aku akan menemukan seohyun terlebih dulu, dan
mengambilnya dari mu...”ujar jonghyun menatap sepupunya yang terlihat sangat kesal
padanya.

“lee jonghyun...”geram kyuhyun sambil mengertakkan kedua tangannya diatas meja


kerjanya.

“kali ini aku tidak akan menyerah....hati-hatilah mulai sekarang aku saingan mu...”ujar
jonghyun kembali, dengan sebuah senyum misterius yang membuat rasa frustasi kyuhyun
semakin meningkat.

“yak....lee jonghyun....kau...”teriak kyuhyun kesal, saat sepupuhnya yang baru saja


mengibarkan bendera pertarungan pergi begitu saja tanpa memperdulikan perasaan
kacawnya saat ini.

.
.

“sampai kapan kau akan bersembunyi disini?...” seohyun mendongkakan wajahnya kearah
seorang gadis yang kini duduk disamping ranjang empuk milik gadis itu.

“kenapa? Kau tidak suka jika aku terus berada disini...” yuri- gadis itu hanya
menghembuskan nafas lelahnya akan jawaban seohyun yang selalu sama jika ia tanya
perihal kehadiaran seohyun yang menjadikan apartemennya sebagai pelarian gadis itu dari
rumahnya. Yuri sudah begitu mengenal seohyun sebagai sahabatnya tapi yuri juga tidak
menginginkan seohyun selalu terpuruk akan luka yang gadis itu pendam sejak
kedatangannya 2 minggu yang lalu.

“bukan seperti itu, aku sangat senang kau berada disini...tapi aku tidak bisa lagi terus
berbohong menyembunyikan keberadaan mu dari orang tua mu, dari kakak mu dan dari
pangeran itu...” seohyun menatap kedua mata yuri dengan membulatkan kedua matanya
penuh saat ia mendengar kata pangeran keluar dari ucapan yuri.

“pangeran?...kau tidak memberitahukannya bukan?...”

“apa kau sudah gila? Tentu saja aku hampir ingin memberitahukannya...tapi aku tahu kau
akan langsung menendang ku jika aku melakukannya...bukankah begitu kim seohyun...”
seohyun mengangguk merasa lega karena yuri tidak memberitahukan keberadaannya
kepada kyuhyun, itulah yang membuatnya cemas sepanjang hari.

“seohyun~a...sepertinya banyak orang yang mencemaskan mu kali ini, kurasa ibu dan
kakak mu sangat menyesal terhadap mu....tidak bisakah kau memaafkan mereka? Aku
tahu kau mungkin sangat terluka tapi aku tidak ingin terus melihat mu seperti ini...kau
adalah kim seohyun sahabat ku yang terkuat di dunia ini, dan aku tidak ingin melihat mu
terus terpuruk seperti ini...dan lagi kau juga harus memikirkan ayah mu...” yuri mengusap
rambut panjang seohyun yang terurai memberikan kekuatan dengan perhatian sebagai
sahabat dekatnya.

“aku sudah memaafkan mereka jauh sebelum aku datang kemari...hanya saja, aku tidak
bisa.....saat ini dalam pikiran ku aku akan terus mengingat jika aku adalah anak yang tidak
berguna yang seharusnya pergi hingga aku tidak akan bisa berdiri dengan kuat di hadapan
ibu dan kakak ku...aku takut jika kehadiran ku hanya akan mengecewakan mereka...” air
mata seohyun meluncur begitu saja dengan rasa perih dalam hatinya. Yuri segera
merengkuh tubuh seohyun dalam pelukannya, membiarkan seohyun terisak dan
menumpahkan air matanya.

*****

Kyuhyun tidak patang menyerah, hari ini pria itu sudah mengunjungi beberapa toko
permen disekitar kota seoul dengan pakaian sehari-hari rakyat biasa agar statusnya sebagai
pangeran korea tak terbongkar yang mungkin akan menyebabkan keramaian luar biasa jika
kehadirannya di ketahui oleh rakyatnya. Beberapa hari yang lalu kyuhyun menemui yuri
yang ia kenal sebagai sahabat seohyun di kampusnya, gadis yang pernah meminjamkan
bajunya untuk kyuhyun pakai saat mengelabui para pengawalnya bersama seohyun. Pada
hari itu yuri mengatakan jika seohyun tidak bersamanya saat ini, tapi gadis itu
mengatakan agar kyuhyun tetap mencari seohyun disekitar kawasan pertokoan permen di
seoul, karena seohyun selalu mengunjungi toko permen jika perasaannya sedang
memburuk.

Mengingat toko permen bibir tebal kyuhyun mengerucut kesal akan ucapan jonghyun
padanya kemarin, sepupunya itu terang-terangan akan merebut seohyun darinya membuat
kyuhyun tidak dapat tidur nyenyak semalam, tapi kyuhyun yakin jika seohyun tidak akan
datang ke toko permen milik jonghyun, ia sudah menempatkan mata-mata profesional jika
hal itu terjadi dan belum ada laporan apapun tentang kedatangan seohyun pada jonghyun.
Dan saat ini disinilah kyuhyun berada sebuah toko permen yang bertemakan taman
permen dengan bunga-bunga cantik yang menambah keindahan toko tersebut. Saat kaki
kyuhyun hanya beberapa langkah lagi menuju pintu toko itu, pria itu malah
menghentikannya saat bayangan dan tatapan seseorang di samping dirinya dengan jarak 1
meter.

Seohyun baru saja akan melangkah memasuki toko permen langganannya di seoul saat
dalam jarak 1 meter gadis itu melihat seorang pria yang di kenalnya meskipun pakaiannya
berbeda dengan biasanya. Pria itu sudah berada didepan pintu toko itu namun langsung
menoleh ke arahnya saat menyadari kehadiarannya.

“kim seohyun...” seohyun segera berlari menjauhi teriakan kyuhyun yang terus memanggil
namanya.

“seohyun~a...”

“aku mohon berhenti....”

Kyuhyun masih terus mengejar seohyun seperti seorang renternir yang tengah mengejar
mangsanya. Pria itu terus menambah kecepatan, untuk meraih tangan seohyun yang masih
terayun menghindarinya. Namun kesialan mengahmpiri kyuhyun saat ia tidak sengaja
menabrak seorang wanita, yang terjatuh duduk karena dirinya. Kyuhyun terpaksa
membantu wanita itu untuk berdiri dan meminta maaf atas kecerobohannya. Kyuhyun
kembali mengejar seohyun yang sudah hilang dalam pandangan kedua matanya yang
sendu.

“sampai kapan kau akan bersembunyi dari ku...kim seohyun...”teriak kyuhyun


melampiasakan semua kekesalannya karena telah kehilangan kesempatannya untuk
mendapatkan gadis itu kembali.

Seohyun menghapus air matanya yang mengalir saat teriakan kyuhyun masih terdengar
dari tempat persembunyiannya. Gadis itu menyenderkan tubuhnya pada tembok kotor di
gang sempit pertokoan diseoul.

“miane...”gumam seohyun begitu sedih. Gadis itu juga merasakan bagaimana perasaan
kyuhyun yang begitu sedih karenanya. Tapi seohyun tidak bisa, jika ia sudah memutuskan
untuk tidak kembali pada keluarganya maka ia juga harus melupakan kyuhyun selamanya.
*****

Seohyun menyerahkan sebuah surat kepada yuri dengan sebuah senyum yang terpeta di
wajah sembab miliknya. Yuri tahu jika hari ini seohyun pasti telah menangis namun masih
berusaha untuk tersenyum dihadapannya.

“apa ini?...”tanya yuri bingung yang langsung membuka perlahan surat beramplop putih
yang sudah terbuka dari seohyun.

“surat penerimaan bebasiswa S2 ku di inggris...”

“nde? Bukankah waktu itu kau menolaknya?...bagaimana bisa kau mendapat surat
penerimaan ini kembali...” yuri sepertinya sangat terkejut dengan kabar yang seohyun
berikan padanya saat ini. Ia pikir seohyun mungkin saja hari ini bertemu dengan kyuhyun
dan mendapatkan titik terang akan permasalahan yang membuat gadis itu terpuruk. Tapi
kabar ini jauh di luar pemikirannya.

“aku menghubungi kembali dosen song dan menanyakan soal beasiswa yang sudah ku
tolak itu, dan ia bilang aku masih memiliki kesempatan untuk pergi karena ia belum
mencoret nama ku sama sekali... kenapa ekspresimu begitu menakutkan?...saat dulu aku
menolak surat beasiswa ini, ekspresi mu sangat sedih karena kita tidak bisa pergi bersama
ke inggris...tapi saat ini, ekspresi mu sangat mengecewakan kwon yuri...seharusnya kau
senang karena kita bisa pergi bersama kali ini...”ujar seohyun meluapkan kekecewaannya
terhadap yuri karena dari ekspresi yuri saat ini sangatlah berbeda dengan saat mereka
berdua pertama kali mendapat pemberitahuan penerimaan beasiswa S2 di inggris bersama-
sama.

“kim seohyun...apa kau yakin kau akan pergi kali ini...”yuri memegang bahu seohyun
dengan kuat, berharap ada sebuah keraguan didalam diri seohyun untuk tidak pergi.
“tentu saja...aku akan ikut berkemas dengan mu malam ini...jadi besok, kita hanya tinggal
pergi...”

“lalu bagaimana dengan keluarga mu? Kau akan pergi tanpa berpamitan dengan
mereka...seohyun~a, mereka pasti akan sangat khwatir pada mu...jika kau memang akan
pergi sebaiknya kau temui ayah mu terlebih dulu dan mengatakan semuanya
padanya...hm..” seohyun menggelangkan kepalanya menandakan ketidak setujuannya
akan ucapan yuri padanya.

“aku sudah memutuskan untuk meninggalkan keluargaku, jadi aku tidak ingin mereka
mengetahui keberadaan ku...yuri~a aku yakin semuanya akan baik-baik saja...”

“lalu bagaimana dengan pangeran itu, kau sudah tahu jika dia membatalkan pernikahannya
dengan kakak mu...tapi kau tetap akan meninggalkannya, apa menurut mu itu sangat adil
untuknya...”

“aku tidak ingin membicarakan tentangnya...” seohyun tahu, jika berita pembatalan
perjodohan kyuhyun dan yoona sudah tersebar tapi ia tidak bisa kembali pada kyuhyun
bayangan akan ratu cho yang begitu menyakitinya membuat seohyun yakin jika
kehadirannya tidak akan pernah di terima.

Seohyun mendudukan dirinya pada bangku pesawat dengan nyaman, namun semua
hanyalah sebuah topeng agar yuri tidak mengetahui kesedihannya karena sudah
memutuskan untuk meninggalkan korea selama beberapa tahun atau mungkin selamanya
tanpa berpamitan dengan keluarganya yang seohyun tahu jika semuanya
mencemaskannya. Dan untuk kyuhyun perasaan cintanya begitu menyakitkan jika ia harus
kembali padanya, seohyun berharap dan berdoa jika kyuhyun bisa melupakannya dan
mendapatkan seorang putri mahkota yang bisa mendampinginya dalam keadaan suka
ataupun duka bersamanya.

“ini permen coklat mu....makanlah sebelum pesawat ini lepas landas....” yuri menyerahkan
sebuah permen coklat pada tangan seohyun. Yuri sudah mengetahui kebiasaan seohyun
jika gadis itu akan selalu memakan permen jika mereka akan melakukan perjalanan baik
udara mau darat, hanya permen yang seohyun butuhkan.

“gomao...” seohyun langsung bergumam senang sambil menikmati lumeran coklat


didalam mulutnya, tapi seohyun merasa aneh ada sesuatu yang aneh dari rasa permen
coklat ini. Tiba-tiba seohyun mulai mengantuk dan dalam remang-remang seohyun mulai
melihat beberapa penumpang kembali turun dengan santai dari kaca pesawat.

Seohyun hendak menanyakannya kepada yuri, sebelum gadis itu kalah dengan rasa kantuk
yang ia rasakan. Seohyun memejamkan matanya dan tertidur dengan pelan.

“seohyun~a miane...jangan membenci ku karena hal ini...aku sangat menyayangi mu...”


gumam yuri menatap seohyun dengan begitu sesal dan maaf, ia tidak bisa membiarkan
seohyun ikut bersamanya ke inggris dan membiarkan sahabatnya itu meninggalkan
keluarga dan pangeran yang begitu mencintainya di korea.

“gomao, yuri ssi...aku akan mengangkat mu menjadi sekertaris kerajaan jika kau sudah
menamatkan S2 mu di inggris...”suara bass yang juga ikut merencanakan pembatalan
kepergian seohyun membuat yuri tersenyum senang akan tawaran yang diberikannya.

“aku akan menagih ucapan mu nanti pangeran...dan aku harap saat itu, seohyunlah yang
menjadi ratu di korea ini...”

“tentu saja... itu akan terjadi dengan begitu cepat...” kyuhyun mengedipkan matanya
kepada yuri membuat gadis itu tertawa pelan untuk menanggapinya.

“ah, sepertinya aku harus segera pergi...ku harap pesawat yang akan membawa ku dan
penumpang lain ke inggris kali ini tidak akan kau alihkan....” kini giliran kyuhyun yang
terkikik pelan karena idenya yang sedikit merpotkan beberapa orang. Kyuhyun membuat
penumpang yang akan pergi ke inggris di alihkan pesawatnya berkat kerjasamanya dari
pihak airport dan pilot lainnya.
“aku tidak akan mengalihkannya, kecuali seohyun berada didalamnya...”

“baiklah...selamat menikmatinya...” yuri pergi begitu saja meninggalkan kyuhyun yang


masih mempakuka tatapan evilnya kepada seohyun.

“akan ku pastikan jika kali ini kau tidak akan bisa lari dari ku....”

Jonghyun menatap seorang gadis yang berdiri di tokonya dengan wajah yang memilukan.
Gadis itu hanya diam menatap pintu tokonya dengan ragu, jonghyun tahu mungkin yoona
masih sedikit marah dengan kata-katanya saat gadis itu berbagi cerita tentang seohyun
yang keluar dari rumah dan ucapan yoona yang menyuruh seohyun untuk pergi disaat
adiknya itu memerlukan sebuah kekuatan darinya.

“kenapa kau tetap berdiri disitu?...”jonghyun akhirnya membuka pintu tokonya dan
menatap yoona dengan santai.

“aku akan pergi kalau begitu...”ujar yoona merasa bodoh akan kehadirannya dihadapan
pria yang sudah jelas membenci dirinya karena sikap buruknya terhadap seohyun.
“tunggu...aku tidak menyuruh mu untuk pergi...” jonghyun tidak tahu, tapi melihat gadis
itu berbalik pergi dengan sedih membuat hatinya bergetar merasakan kepedihan yang
yoona rasakan. Yoona berbalik menatap jonghyun dengan kedua tangannya yang terkepal
mencoba mencari kekuatan untuk mengungkapkan semua perasaannya.

“jonghyun sii...saat aku pertama kali bertemu dengan mu, kau pernah berkata agar aku
bisa melepaskan topeng ku dan saat ini aku hanya ingin mengatakan jika aku akan
melepaskannya...aku...aku menyukai mu...” yoona mengigit bibirnya dengan kelu akan
ungkapan perasaannya untuk seorang lee jonghyun yang menyukai adiknya. Namun
setelah beberapa detik, ungkapan perasaannya itu hanya dibalas dengan sebuah senyum
hangat dari jonghyun.

“aku tidak tahu harus berkata apa....”ucap jonghyun yang merasa bingung dengan
ungkapan yoona saat ini, pria itu hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dengan
gugup.

“aku tahu, kau menyukai adik ku....aku tidak mengharapkan apapun dari mu, aku hanya
berusaha untuk mengungkapkan perasaan ku pada mu...terimakasih...” yoona kembali
berbalik meninggalkan jonghyun yang masih berdiri menahan diri dan perasaannya.

Tapi kaki yang diam itu malah bergerak mengejar yoona, membalikan tubuh gadis itu
untuk menghadapnya. Jonghyun lagi-lagi merasa kelu akan ketidaktahuannya untuk
berkata apa pada yoona saat ini.

“aku memang menyukai seohyun, tapi aku sudah menyerah...aku memahami jika aku
tertarik pada seohyun karena gadis itu berbeda tidak lebih dari apapun, dan walaupun aku
mengharapkan dia menyukaiku aku tahu itu adalah harapan bodoh...dan untuk mu, aku
rasa aku juga menyukai mu...seorang gadis yang juga terlihat berbeda, terlihat sedih
namun begitu cantik saat ia tersenyum...dan aku tahu aku juga tertarik pada mu...”
jonghyun memang sudah menyadari ketertarikannya terhadap seohyun hanyalah karena
sebuah permen yang membuat jonghyun melihat seohyun begitu berbeda akan tetapi ia
sudah menyerah saat mengetahui jika seohyun dan kyuhyun saling mencintai. Saat saat
jonghyun berkata akan merebut seohyun kembali, ia hanya menggertak agar kyuhyun
tidak menyerah untuk mendapatkan seohyun, jonghyun hanya ingin memberikan sebuah
dorongan agar kyuhyun terus berusaha untuk kembali mendapatkan seohyun walapun
dengan ucapannya yang penuh tantangan.
Yoona mendekap dengan senang dalam pelukan jonghyun. Gadis itu merasa begitu
bahagia dengan ucapan jonghyun padanya, setidaknya pria itu juga tertarik dan
menyukainya.

******

“yuri~a...ambilkan aku air....”gumam seohyun dengan setengah terpejam dengan posisi


duduknya. Gadis itu tidak menyadari keberadaannya di tempat lain yang tidak ada yuri
disampingnya.

“ini...” seseorang menyerahkan segelas air putih yang langsung seohyun teguk dengan
habis.

“gomao...”ucap seohyun sebelum gadis itu hendak membaringkan tubuhnya kembali tiba-
tiba saraf otaknya bekerja dengan normal membuatnya sadar sepenuhnya. Seohyun
membulatkan kedua matanya dan membuat hurup O di mulutnya. Pria itu- pria yang
seohyun harapkan akan bisa melupakannya kini berdiri di hadapannya.

“kau...bagaaimana bisa? Aku dimana...aish kwon yuri...”teriak seohyun kesal yang justru
menjadi tontonan lucu untuk kyuhyun, gadis itu sibuk sindiri dengan ekspresi gusarnya.

Seohyun segera bangkit dari tidurnya dan meninggalkan tempat tidur yang tadi
ditempatinya dengan cepat, seohyun segera mengambil langkah seribu untuk dapat
meninggalkan kyuhyun yang masih sibuk mentertawainya. Seohyun berjalan dengan
bingung untuk mencari jalan keluarnya, gadis itu berharap jika ini hanyalah sebuah mimpi
dan kyuhyun sedang tidak bersamanya kali ini.
Seohyun mengedarkan pandangannya, dan merasa bodoh karena dirinya kini terkurung di
kamar milik kyuhyun. Seohyun yakin jika ini adalah kamar milik pangeran cho, terbukti
dengan beberapa foto-foto kyuhyun bersama keluarganya dan sebuah lukisan kerajaan
yang unik yang pernah kyuhyun ceritakan padanya.

“pantas saja ia tidak mengejar ku saat ini...”umpat seohyun kesal pada dirinya sendiri,
seohyun bersumpah untuk menendang kaki yuri jika gadis itu berada disampingnya saat
ini.

“apa kau masih belum lelah? Terus berlari menghindari ku....”ucap kyuhyun yang berbalik
menghampiri seohyun.

“aku tidak menghindari mu...”sela seohyun cepat saat dirinya merasa terpojok pada pintu
keluar yang sudah terkunci.

“benarkah? Lalu kenapa kau berlari saat melihat ku di toko permen waktu itu...”kyuhyun
semakin melangkahkan kaki panjangnya untuk mendekati seohyun yang menempel kaku
di depan pintu kamarnya.

“itu karena ku pikir berlari adalah olahraga yang bagus untuk tubuhku...”timpal seohyun
mencoba menyembunyikan perasaan gelisahnya karena kyuhyun semakin memojokannya.
Kyuhyun hanya tersenyum mendengar alasan seohyun yang menghindarinya hanya karena
ingin berolahraga.

“kalau begitu kau ingin berolahraga dengan ku?...”

“aku tidak mau...dengan mu aku tidak mau, aku sudah memutuskannya.... hubungan kita
semuanya sudah berakhir... aku ingin menghindari mu, keluargaku dan semuanya...aku
ingin menghindari semuanya...aku ingin pergi dimana tidak ada kalian disana”ucap
seohyun yang kini mulai menampilkan wajah seriusnya. Kyuhyun menumpukan tubuhnya
pada tangan kini dan kanannya yang berada disamping kepala seohyun agar gadis itu tidak
dapat berkutik di hadapannya.

“kenapa kau memutuskannya sendirian? Apa kau tidak memikirkan bagaimana perasaan
ku? Kenapa kau begitu egois kim seohyun?...”

“karena aku takut...aku takut untuk mengahadapi kekecewaan ku nantinya...”


“takut? Apa kau tahu jika aku begitu takut saat kau berlari menghindari ku...aku takut jika
aku tidak akan bisa meraih tangan mu dan menggengamnya dengan erat....akan tetapi
tubuh ku juga ingin diam, menunggu kau yang berbalik dan mencium ku dengan tiba-
tiba...sama seperti saat itu, aku hanya ingin menghabiskan waktu ku bersama mu tidak
peduli ketakutan apa yang akan ku hadapi nantinya....”

“tapi aku tetap tidak bisa...”balas seohyun cepat menampilkan kesedihannya selama ini.

“sudah ku duga...tidak ada cara lain ternyata selain ini...” kyuhyun menarik lengan
seohyun cepat dan mendorong gadis itu pada tempat tidur berukuran king size miliknya.

Tubuh seohyun menjadi gemetar melihat kyuhyun membuka kancing kemeja birunya
satu-persatu.

“apa yang sedang kau lakukan?...”

“menunjukan sesuatu pada mu...” kyuhyun berhasil menanggalkan kemeja birunya dan
membuangnya asal menatap seohyun yang semakin gugup dengan pemandangan di
hadapannya.

“maksud mu kau akan menujukan perut lembek mu itu...”ejek seohyun yang membuat
kyuhyun menoleh cepat pada perut berototnya. Dan saat itu seohyun kembali mengambil
ancang-ancang untuk pergi melalui jendela kaca kamar kyuhyun panjang, tapi sepertinya
kecepatan kyuhyun melebih siapapun juga hari ini, hingga belum sempat seohyun pergi
dari tempat tidur itu. Kyuhyun langsung menarik tangannya membuat tubuh seohyun
kembali terhempas di tempat tidur dengan kyuhyun yang menekannya diatasnya.

“kau pikir kau bisa lari begitu saja...”

“cho kyuhyun...ku pikir ini tidak benar, ini pemaksaan jika kau melakukan hal ini pada
ku...”ucap seohyun dengan gugup dan takut saat kyuhyun semakin menekan tubuhnya
pada seohyun.

“benarkah? Bagaimana jika aku tidak peduli...” ucap kyuhyun dengan wajah seriusnya
membuat seohyun semakin ketakutan dibawahnya. Kyuhyun semakin mendekatkan
wajahnya saat jantungnya berdegup kencang melihat wajah seohyun yang begitu dekat
dengannya, kyuhyun semakin merapatkan tubuh setengah telanjangnya kepada seohyun
agar membuat seohyun semakin terpojok olehnya.
“baiklah...”ucap seohyun menyerah, gadis itu sudah sekuat tenaga untuk menahan aliran
darahnya yang berdesir cepat dan degup jantungnya tak karuan. Rasanya sangat sulit untuk
tidak berhubungan dengan cho kyuhyun.

“apa?”tanya kyuhyun senang karena kini gadis itu menyerah padanya.

“aku tidak akan memutuskan hubungan ini dengan mu...”gumam seohyun pelan namun
masih terdengar oleh kedua telinga kyuhyun.

“gadis pintar...”ujar kyuhyun yang tersenyum menatap mata seohyun dengan intens.
Kyuhyun tetap menautkan bibirnya pada seohyun yang hanya diam, karena kyuhyun
menciumnya secara tiba-tiba. Namun saat seohyun mulai menikmatinya gadis itu hanya
menutup kedua matanya merasakan debaran hatinya saat bersama kyuhyun yang di
rindukannya.

****

Kyuhyun terus menggenggam tangan seohyun dengan kuat saat dirinya menggiring
seohyun keluar dari kamarnya. Senyum bahagia terus mengembang di wajah kyuhyun saat
pria itu membayangkan ciuman panasnya bersama seohyun dikamarnya, sedangkan
seohyun gadis itu hanya pasrah saja menuruti keinginan kyuhyun karena itulah yang
hatinya inginkan. Lagi-lagi seohyun mengikuti kata hatinya, tapi apakah kali ini akan
berakhir bahagia?.

“seohyun~a....” seohyun menegakan wajahnya menatap ibu, ayah dan kakaknya yang kini
berdiri dihadapannya. Seohyun tidak menyadari jika kyuhyun membawanya pada ruangan
keluarga kerajaan dimana terdapat orang tuanya dan juga raja dan ratu korea.

“eomma, appa...eoni...”gumam seohyun lemah namun terdengar begitu pilu. Seohyun


mengencangkan pegangan tangannya pada kyuhyun, ketakutannya menghadapi ibu, yoona
dan ratu yang sempat menolehkan luka padanya. Seohyun takut jika semuanya akan
kembali mengecewakan.

“kau pasti sangat membenci eomma? Benarkan? Tidak apa, bencilah terus tapi eomma
mohon agar kau tidak pergi lagi dari kami...eomma sangat menyayangi mu, seharusnya
eomma tidak trauma dengan ramalam yang akhirnya akan menyakiti mu...eomma minta
maaf atas semua ketidak pedulian eomma pada mu” ucap nyonya kim dengan tulus dan
menghapus air matanya dengan sedih.

“eomma, sudahlah...aku tidak pernah membencimu”ucap seohyun akhirnya, seohyun tahu


kata-kata ibunya saat ini adalah sebuah ketulusan. Dan seohyun tidak menyalahkan akan
rasa takut ibunya akan trauma ramalan yang pernah dilaminya

“tidak seohyun~a...eomma tidak akan pernah bisa termaafkan...” nyonya kim kembali
mengeluarkan air mata kesedihannya karena semua prilakunya yang salah yang selalu
mengabaikan seohyun dihadapannya.

“aku sudah memaafkan eomma....”seohyun memeluk ibunya dengan sayang dan hangat
ada perasaan sedih saat melihat ibunya menangis untuknya. Seohyun tahu ibu tetap
menyayanginya walaupun secara sembunyi-sembunyi.

“appa...”ucap seohyun saat kedua tangan ayahnya menyentuh pundaknya saat seohyun
masih dalam pelukan ibunya.

“kali ini appa tidak akan menghukum mu karena sudah pergi dari rumah...” senyum tuan
kim kini malah terarah pada kyuhyun yang ikut tersenyum membalasnya.

“seohyun~a miane...tidak seharusnya aku berkata seperti itu pada mu...jika nanti kakak mu
yang bodoh ini menyuruh mu untuk pergi lagi dari hadapannya, yang harus kau lakukan
adalah menamparnya...” yoona menatap sedih seohyun saat adik perempuannya itu
melepaskan pelukan ibunya dan kini menatap yoona yang berada disampingnya.

“aku tidak mau, aku tidak ingin menampar orang yang ku sayangi...”timpal seohyun yang
memberikan senyum bahagianya kepada kakak yang disayanginya. Seohyun tidak akan
pernah bisa membenci yoona, kakak perempuannya itu selalu melindunginya selama ini.
“seohyun~a...” seohyun kembali menolehkan pandangannya pada seorang wanita setengah
baya yang berusia sama dengan ibunya. Hanya saja wanita itu selalu memakai hanbok
selama ia berada di kerajaan.

“aku sebagai ratu korea memohon maaf yang sedalam-dalamnya karena ucapan kasar ku
pada mu malam itu...kau pantas menghujat ratu yang tidak becus seperti ku...maafkan aku
seohyun~a...” seohyun memberikan sebuah anggukan dengan senyum bahagianya sebagai
tanda jika dirinya sudah tidak mempermasalahkan hal itu lagi.

“senang bertemu dengan mu kim seohyun...kau sangat cantik, melebihi dari bayanganku,
dan mulai sekarang aku bukanlah seorang raja korea tapi aku adalah calon ayah mertua
mu...aku tidak sabar untuk menikahkan mu dengan kyuhyun....” seohyun menatap raja
korea yang baru pertama ini dilihatnya secara langsung. pria setengah baya itu tetap gagah
dengan setelan jas yang rapih sama seperti ayahnya, senyumnya begitu hangat dan ramah
seohyun sangat menyukainya. Tapi seohyun sedikit mengerutkan keningnya akan ucapan
calon ayah menantu, karena kata-kata itu terdengar aneh untuknya terlebih dengan kata
menikah. Seohyun tidak merencanakan untuk segera menikah bersama kyuhyun.

“tapi aku...” kyuhyun berpura-pura melepaskan kancing kemejanya kembali membuat


seohyun ngeri akan hal yang kyuhyun lakukan padanya, bayangan ciuman yang masih
membuat bibirnya memerah itu membuat seohyun mengalihkan ucapannya.

“aku senang mendengarnya...”ujar seohyun akhirnya dengan hembusan nafas gugupnya.

“syukurlah...sekarang tinggal kita tentukan tanggal pernikahan keduanya ke publik...aku


tidak sabar untuk segera memiliki cucu...”ujar ratu cho yang menjadi bersemangat untuk
segera menikahan seohyun dan putra mahkota, sepertinya wanita setengah baya itu sudah
tidak sabar untuk menimang seorang cucu di kerajaan ini.

Seohyun menatap kyuhyun dengan terkejut, haruskah mereka menikah secepat itu. Namun
kyuhyun hanya mengedipkan matanya menggoda seohyun masih membentuk hurup o di
mulutnya.

END

Anda mungkin juga menyukai