Anda di halaman 1dari 86

Beautiful Liar

Ditulis pada Maret 12,


2016 oleh HandaGyu

49 Votes
Beautiful Liar

Author

: Hanako

Tittle

: Beautiful Liar

Category
Oneshoot

: NC21, Yadong, Romance,

Cast

: Cho Kyuhyun | Cha Hee Jo

Other Cast
: Choi Siwon | Lee Donghae |
Lee Hyukjae

Disclaimer
: This story is mine. Cerita ini
belum pernah dipost di mana pun.

Siapa namamu? Pertanyaan dengan vokal


melengking itu mengudara di sebuah caf
yang lenggang oleh pembeli.
Orang yang ditanya malah menaruh tangan
kanannya di atas meja berwarna abu-abu.
Menumpu kepalanya di tangan sembari
melihat si pelempar pertanyaan. Namaku?
ulang orang itu dengan suara baritone-nya
yang terdengar merdu. Dari nada bicaranya
terlukis bahwa dirinya sedang berpikir.
Namaku Donghae. Lee Donghae, jawab
orang yang mengaku bernama Donghae itu
sembari mengulas senyum manisnya yang
membuat beberapa kaum hawa yang melihat
ke arahnya menjerit pelan.
Pria bernama Lee Donghae itu mengenakan
setelan kaos santai berwarna putih dengan
celana denim yang terlihat cocok jika ia
kenakan. Ia mengenakan jaket biru
kesukaannya. Rambut hitamnya ia biarkan
tertata tidak rapi, menunjukkan keseksian

yang ia miliki. Di pergelangan tangannya,


sebuah jam Rolex berwarna hitam melingkar
mesra. Menunjukkan dirinya merupakan
orang kaya. Hm, nama yang bagus, puji
pemilik suara melengking itu seraya melukis
senyuman di wajah cantiknya. Donghae-ya,
kau sangat tampan.
Donghae melebarkan senyumannya tatkala
dirinya menangkap pujian yang dilayangkan
perempuan itu untuknya. Oh ya? Aku tidak
merasa begitu. Tapi kau, kau sungguh cantik,
Jiyi.
Jiyi tersenyum. Dirinya mengakui bahwa ia
memiliki paras yang cantik serta tubuh yang
proposional. Itulah alasan mengapa dirinya
memiliki penggemar lelaki yang cukup banyak
di kampusnya. Dan kini, sang idola kampus
sedang berkencan dengan orang yang baru
saja ia tabrakdengan sengaja.
Jiyi memainkan rambut ikalnya dengan
telunjuknya. Menunjukkan ekspresi manis
yang digemari oleh penggemar prianya.
Donghae Oppa, apakah kau seorang
pelajar?

Lagi, Donghae tampak berpikir. Ia


menurunkan tangannya ke bawah meja,
menepuk kedua pahanya pelan. Ya.
Pelajar? Aku sudah lulus dengan hasil yang
memuaskan.
Kita sama-sama seorang pelajar. Jiyi
memegang tangan Donghae yang berada di
bawah meja tanpa merasa malu sedikit pun.
Mengelus tangan yang lebih besar darinya itu
dengan ekspresi menggoda. Bagaimana jika
kita menjalin sebuahhubungan? Jiyi
memberikan sebuah tawaran. Aku jatuh cinta
kepadamu, Oppa.
Donghae mengumbar smirk-nya yang
mematikan. Ia berdiri secara tiba-tiba,
otomatis genggaman tangan Jiyi terlepas.
Donghae menunduk, kedua iris obsidiannya
mengarah ke Jiyi yang menunjukkan ekspresi
bingungnya. Pria panas itu membungkukkan
badannya. Mensejajarkan wajahnya yang
tampan dengan wajah Jiyi yang cantik akibat
pisau bedah.
Bagaimana dengan sebuah ciuman?
Donghae memberikan sebuah penawaran

sinting untuk Jiyi. Tapi, si idola kampus yang


urat malunya telah terputus ini malah
menganggukkan kepalanya dengan
semangat. Tingkahnya memperlihatkan
dirinya adalah perempuan gampangan.
Jiyi merasakan kehangatan melingkupi
bibirnya. Disusul dengan bibirnya yang terasa
basah. Donghae sekedar menempelkan
bibirnya saja. Tak ada pergerakkan yang
berarti dari kedua belah bibirnya.
Setelah dirasa cukup, Donghae mengakhiri
ciumannya. Ekspresi kemenangan terukir
jelas di wajahnya. Menjalin hubungan, ya?
Donghae mengulang tawaran yang diberikan
Jiyi sembari mengelus dagunya. Akan
kupikirkan nanti. Maafkan aku, Jiyi, aku baru
teringat akan janjiku untuk bertemu dengan
seseorang. Selamat tinggal, Nona.
Dengan berakhirnya kalimat itu, Donghae
melangkah pergi meninggalkan Jiyi yang
mematung di tempat duduknya. Otaknya
sedang bekerja penuh, mengolah apa yang
baru saja ia alami. Kedua netra Jiyi mengikuti
arah gerak Donghae yang keluar, berjalan ke

arah timur dengan kedua tangannya yang


tenggelam di saku jaketnya.
Jiyi melenguh. Ia baru menyadari apa yang
sebenarnya terjadi. Ia bergumam, Pria itu.
Dia benar-benar menginginkanku atau Jiyi
memiringkan kepalanya.
hanya mempermainkanku?

Donghae tersenyum meremehkan. Ternyata,


pesonanya mampu menjerat semua kaum
hawa yang melihatnya. Misinya untuk
mendapatkan ciuman Jiyi berjalan dengan
lancar. Dirinya tak perlu mengudarakan
rayuan-rayuan busuknya lebih banyak. Karena
dengan relanya, Jiyi mengajak dirinya yang
merupakan seorang player untuk menjalin
sebuah hubungan.
Dia pikir, aku tertarik dengan wajah palsunya?
, sinisnya dalam hati.
Ketika dirinya sedang menyombongkan diri,
kedua iris tajamnya menangkap kehadiran
seorang perempuan yang mengenakan

hotpans serta baju pendek. Rambut dwiwarna


coklat serta hitamnya dihiasi oleh sebuah
bando pita berwarna merah terang. Hotpans
yang ia kenakan memperlihatkan kakinya
yang indah. Tangannya bersedekap, dari
belakang dirinya terlihat sedang menahan
marah.
Donghae berjalan, mendekati dengan langkah
kaki yang ringan. Senyum setannya tergores
di wajahnya. Ketika dirinya sudah berada
tepat di belakang perempuan itu, kedua
lengan hangatnya merangkul pinggang
ramping perempuan itu.
Hai, Honey, sapa Donghae tepat di telinga
perempuan itu. Sengaja menghembuskan
napas hangatnya di telinga perempuan itu,
membuat perempuan itu mengerang.
Perempuan itu mengangkat tangan kirinya.
Melihat ke arah jam tangan berwarna putih
yang melingkar di pergelangan tangannya.
Kau telat tiga puluh menit, Oppa. Aku lelah
menunggumu selama ini, gerutunya sembari
mengerucutkan kedua belah bibirnya.

Maafkan aku. Aku baru saja membantu


temanku menyelesaikan tugas kuliahnya.
Temanku sedang kerepotan. Kau mau
memberikan pengertianmu kan, Bora?
Donghae berdusta.
Perempuan yang dipanggil dengan nama Bora
itu tampak menimbang-nimbang alasan yang
diberikan Donghae. Hm, baiklah, ujarnya
seraya mengulas senyum penuh pengertian.
Donghae mengelus lengan kanan Bora
dengan seduktif. Ia mendesah tepat di telinga
Bora, membuat Bora merinding seketika.
Sekarang, bisiknya sensual. Mari kita
bersenang-senang.
Baiklah.
Eunhyuk Oppa.
.
.
.
.

Im a liar
Beautiful liar
.
.
.

Pemuda itu berjalan pongah, menembus


kerumunan orang yang sedang berdansa di
bawah musik yang menghentak-hentak. Ia
melewati beberapa kaum hawa, menyebarkan
semerbak parfum Dior for Men-nya, membuat
kaum hawa memekik tertahan.
Pria panas itu berjalan, mendekati sofa hitam
yang menghadap ke arah timur dengan tiga
orang laki-laki dan seorang wanita yang
duduk di atasnya. Salah satu dari ketiga lakilaki itu melambaikan tangannya ke arah pria
panas itu, menyuruh pria itu untuk segera
menghampiri kelompok kecil itu.

Kau sudah datang, huh? tanya pria


berkemeja biru tua secara cuma-cuma karena
sudah tahu jawabannya.
Pria yang diajak bicara mengedikkan kedua
bahunya singkat. Seperti yang kau lihat,
jawab pria itu ringan.
Pria panas itu langsung mendudukkan
bokongnya di atas sofa itu. Tangan kanannya
melempar kunci mobil Ferrari kesayangannya
ke arah meja kaca berwarna hitam yang
terdapat botol wine dan gelas-gelas kosong di
atasnya.
Kau melempar kunci mobilmu serampangan
sekali, Bung! sindir pria berkemeja biru tua
itu diakhiri dengan sebuah kekehan geli.
Aku sedang lelah, Siwon-ah, keluh pria
panas itu sembari menuangkan wine
kesukaannya ke dalam gelas kecil di
depannya. Meneguk wine itu dalam sekali
tegukkan. Memejamkan kedua matanya
tatkala cairan kuning itu melewati dan
membuat kerongkongannya terasa hangat.
Jangan menggodaku.

Kali ini, giliran pria berkemeja putih yang


mengajak pria panas itu berbicara. Mobilmu
sudah banyak, Kyuhyun-ah. Tidakkah kau
berkeinginan memberikan satu mobil saja
untukku? Kurangilah koleksi mobilmu satu
saja, Direktur Cho! rayu pria itu sembari
mengumbar senyum manisnya.
Pria panas bernama Kyuhyun itu mendesis
kesal. Tidak untuk Ferrari kesayanganku, ikan
busuk! tolak Kyuhyun mentah-mentah. Dan
jangan memanggilku dengan embel-embel
direktur karena kita sedang tidak berada di
kantor, Donghae-ya!
Pria berkemeja putih yang bernama Donghae
itu tersenyum kecil. Kau memang tahu
tempat, Kyuhyun-ah. Donghae
memperhatikan penampilan direktur
menyebalkannya itu. Kyuhyun mengenakan
kemeja hitam dengan dua kancing teratas
yang dibiarkan terbuka. Rambut hitamnya
tertata tidak rapi akibat tangannya yang
gemar sekali mengacak-acak rambut demi
terlihat seksi. Ekspresinya terlihat lelah.
Donghae dapat menebak dengan pasti bahwa
Kyuhyun baru saja dari perusahaannya.
Siwon-ah, lihatlah direktur kesayangan kita!

Bukankah dirinya terlihat kusut sekali? goda


Donghae jenaka.
Pria berkemeja biru tua yang bernama Siwon
itu menoleh, menatap ke arah sahabat
kesayangannya. Ia terkekeh pelan,
menunjukkan lesung di kedua pipinya yang
membuat dirinya tampak manis. Direktur
kita bisa terlihat kusut juga, timpal Siwon
dengan senyum jenaka.
Kyuhyun mendesis. Ia sedang lelah. Bukan
hanya itu saja, ia juga pusing. Masalah di
perusahaannya begitu banyak. Terbukti
dengan aksi lemburnya selama tujuh hari
belakangan dan dirinya yang lebih memilih
menghabiskan malam di perusahaan
besarnya.
Kali ini, pria yang sedang asik dengan wanita
bayaran di sebelahnya menoleh. Rambut
blondenya berantakkan karena aksi
bercumbunya dengan wanita bayaran itu. Ia
berdecak pelan, mengetahui alasan mengapa
Kyuhyun selelah ini. Makanya, kau tak perlu
menghandle semua pekerjaan di kantormu.
Kau kan direktur, kau bisa menyuruh

bawahanmu untuk mengerjakan semua


pekerjaanmu, dirinya memberikan wejangan.
Sebuah kaleng kosong menyambut pria
berambut blonde itu. Pria itu meringis
kesakitan. Mulutnya bergerak-gerak karena
mengucapkan sumpah serapah kepada orang
yang melempar kaleng kosong ke kepalanya.
Kau bisa memberikan saran yang lebih baik,
hah? bentak Donghae kesal. Jika kau
memberi saran untuk mengalihkan semua
pekerjaan kepada bawahannya, aku tak akan
punya waktu luang untuk minum di Paradise!
Dasar, Eunhyuk sialan!
Eunhyuk mendesis kesal. Hei, kau itu bukan
peminum yang baik! Kau ke Paradise hanya
untuk memanjakan matamu saja. Kau tahu
itu? Eunhyuk mendelik, lalu mengalihkan
pandangannya kepada Kyuhyun yang sedang
termenung. Jari telunjuk Kyuhyun mengitari
pinggiran gelas. Dirinya tampak berpikir.
Berhentilah memikirkan urusan
perusahaanmu, Kyuhyun-ah! Tujuanmu ke
Paradise untuk menyegarkan pikiranmu.
Sekarang, kau nikmati perempuan seksi yang
ada di Paradise! Eunhyuk menunjukkan
cengirannya di akhir wejangan sesatnya.

Sudahlah, ujar Kyuhyun lelah. Dirinya


menghembuskan napasnya berat.Aku tak
berkeinginan untuk mengalihkan semua
pekerjaanku ke bawahanku. Aku tidak percaya
kepada mereka.
Tahu rasa! Inilah yang dinamakan karma.
Kau tahu, ada orang bijak yang mengatakan,
apa yang kau tanam itulah yang akan kau
tuai. Kau senang sekali menipu orang
terutama perempuan. Sebagai balasannya,
kau tak percaya kepada bawahanmu untuk
membantu pekerjaanmu. Akhirnya, kau
seperti ini, kan? Kelelahan dan banyak beban
pikiran. Si pria manis bernama Siwon itu
mengomel panjang. Tetapi, di akhir omelan
panjangnya, ia menghembuskan napasnya
berat. Tahu omelan panjangnya tidak akan
berguna karena tidak didengarkan Kyuhyun.
Terbukti dengan perilaku Kyuhyun yang masih
melamun dengan telunjuknya mengitari bibir
gelas berisi wine-nya.
Kyuhyun-ah, apakah kau menggunakan
namaku lagi untuk menjalankan acara tipumenipu, hah? sungut Donghae kesal.

Kyuhyun menaikkan sebelah alisnya. Ya,


memangnya kenapa? jawabnya ringan
seakan-akan menggunakan nama Donghae
untuk kepentingannya merupakan sebuah
keharusan.
Kemarin, ada perempuan yang mendatangi
ruanganku. Dirinya berteriak keras sekali
sampai-sampai telingaku sakitmencari pria
yang bernama Donghae, lebih tepatnya Lee
Donghae. Langsung saja aku mengaku kalau
aku pria yang ia cari; pria yang bernama Lee
Donghae. Tapi, perempuan itu malah pergi
sembari mengumpat. Kalau tidak salah
dengar, dia mengumpati dirinya yang telah
berhasil ditipu orang. Donghae bercerita
panjang lebar dengan ritme pelan, khas
seorang Lee Donghae yang tak bisa berbicara
cepat.
Kyuhyun terkekeh geli. Seharusnya, sebelum
perempuan itu pergi dari ruanganmu, kau
kerjai dia. Bungkam mulutnya yang suka
berteriak itu. Ajak dia bercinta di meja. Itu
tidaklah buruk karena aku sudah pernah
mencobanya dengan mantan sekretarisku
yang dulu.

Siwon berdecak. Ia tidak tahu, mengapa Sang


Kuasa memberikannya tiga orang sahabat
yang pikirannya begitu mesum. Apa lagi si
direktur muda, Cho Kyuhyun. Tampan, kaya
lagi, tetapi seorang maniak.
Maniak yang mengerikan.
Eunhyuk menatap ke arah barat, di sana ada
seorang perempuan yang sedang
memperhatikan kelompoknya. Lebih tepatnya
memperhatikan Kyuhyun. Ia bersiul nakal,
Wah, ada yang menginginkan dirimu,
Kyuhyun-ah!
Kyuhyun menoleh malas ke arah si mesum
Eunhyuk. Sebenarnya, dia sedang malas
untuk bermain. Tapi beban pikirannya terlalu
berat. Setidaknya ia harus menyingkirkannya
untuk malam ini agar ia tidak menjadi gila di
pagi harinya.
Maka dari itu, Kyuhyun mengulas smirk-nya
yang mematikan. Ia menatap sensual ke arah
perempuan itu. Perempuan itu tersenyum
penuh kemenangan. Akhirnya, pria yang ia
incar melihat ke arahnya dan lebih hebatnya,
menginginkan dirinya juga. Ia berjalan ke arah

Kyuhyun, sedikit cepat karena tak sabar


menikmati tubuh pria itu.
Ketika perempuan itu telah berada dalam
kelompok orang kaya itu, dirinya menjatuhkan
tubuhnya ke pangkuan Kyuhyun. Tangantangan lihainya membelai bongkahan pipi
Kyuhyun yang akhir-akhir ini mengecil karena
pria itu jarang memasukkan makanan ke
dalam lambungnya.
Kyuhyun menghembuskan napasnya tepat di
depan hidung perempuan itu. Membuat
perempuan yang kini duduk di atas
pangkuannya mendesah tertahan. Hei,
cantik, rayu Kyuhyun manis. Siapa
namamu, hm?
Perempuan berambut panjang itu tersenyum
manis. Hyeri. Park Hyeri. Siapa namamu?
Kyuhyun tersenyum miring. Namaku?
ulangnya sembari berpikir. Dirinya melirik
Siwon yang duduk tenang di sebelahnya
sembari menyesap whiskey dari gelasnya.
Namaku Siwon. Choi Siwon, dustanya
dihadiahi tatapan tajam dari Siwon.

Siwon berdeham. Dirinya menaruh gelas yang


telah tandas isinya di atas meja kaca. Nama
yang bagus, sindirnya sembari melirik tajam
ke arah Kyuhyun yang menahan senyumnya.
Kyuhyun menoleh sekilas ke arah Siwon. Oh
ya? Menurutku, nama itu tak ada bagusnya
sama sekali, ejeknya menambah tingkat
kekesalan Siwon. Tetapi yang dipahami oleh
perempuan itu adalah Kyuhyun sedang
merendahkan dirinya. Kyuhyun panas, seksi,
tampan, dan jugabaik, itu yang ada dalam
pikirannya.
Hyeri menatap wajah Kyuhyun lekat-lekat.
Selain tampan dan juga seksi, kau begitu
baik, sayang. Namamu terdengar bagus di
pendengaranku. Janganlah merendah.
Kyuhyun mengelus pipi Hyeri dengan
gerakkan sensual. Terima kasih.
Well, Hyeri mendesah. Dirinya ingin
menggoda sekaligus mencari tahu mengenai
pria panas yang menarik perhatiannya ini.
Apa pekerjaanmu, Sayang?

Kyuhyun tersenyum maut. Aku meneruskan


usaha ayahku, Babe. Ayahku pemilik
perusahaan Hyundai.
Wah, nasib yang bagus sekali, celetuk
Siwon sembari menatap lurus ke arah depan.
Eunhyuk dan Donghae tertawa pelan. Baru
pertama kali, mereka berdua melihat Siwon
kesal, karena setahu mereka, Siwon adalah
manusia terbijak yang pernah mereka kenal.
Siwon juga tak pernah terlibat pergaulan
bebas. Dirinya hanya menemani temannya
untuk minum jika ada di Paradise. Tak hanya
itu, ketika ketiga teman mesumnya bermain
dengan wanita, dirinya lebih memilih
meminum whiskey atau anggur kesukaannya
tanpa meladeni desahan-desahan yang
terdengar seperti bisikkan setan di kedua
telinganya.
Kyuhyun terkekeh geli. Sudut bibirnya
menahan tawa, Ya, begitulah, katanya
ringan.
Apakah kau mempunyai seorang kekasih?
Hyeri bertanya lagi. Kyuhyun gerah, Hyeri
menginterogasinya terlalu berlebihan.

Harusnya perempuan itu sadar diri, dirinya


hanyalah partner one night stand. Tidak lebih.
Maka dari itu, Kyuhyun menjawabnya dengan
sedikit malas. Lagi, dengan kebohongan yang
ia koarkan. Ya, jawab Kyuhyun berpura-pura
sedih. Ia merubah sorot matanya dari sorot
mata malas menjadi sorot mata yang penuh
kehampaan. Kami bertengkar. Dia
menuduhku maniak seks yang selalu
menghabiskan malamnya di club dengan
perempuan bayaran. Padahal, aku tidak
seperti itu.
Hyeri bersimpati. Dari apa yang kulihat,
Hyeri mengamati rupa Kyuhyun mulai dari
kedua alisnya sampai kedua belah bibir tebal
nan seksinya. Kau tidak seperti itu. Lagi pula,
tak ada salahnya kan kau seorang maniak. Itu
wajar bagi seorang pria.
Kyuhyun mengukir senyum palsu. Kau begitu
perhatian, pujinya sembari mengelus pipi
kanan Hyeri. Andaikan aku jatuh hati
kepadamu lebih awal, aku tidak akan merasa
seprustasi seperti ini.

Eunhyuk berdeham kasar dengan sengaja.


Memangnya kau punya hati? sindirnya
disusul tawa pelan dari Siwon dan juga
Donghae. Eunhyuk mengalihkan fokusnya ke
arah perempuan yang sedang duduk di atas
pangkuannya. Tangannya mengelus dada
Eunhyuk secara menggoda. Meminta pria
mesum itu untuk segera mengajaknya naik ke
atas ranjang.
Hei, Bung! panggil Siwon sembari menatap
geli ke arah Eunhyuk. Sepertinya, kalian
berdua butuh tempat. Perkataan Siwon
mengandung makna lebih.
Eunhyuk menunjukkan deretan gigi putihnya.
Ia mengangguk senang. Ayo, Sayang. Kita
harus mencari tempat khusus, ajaknya. Ia
berdiri, menggandeng perempuannya,
mengajaknya untuk ke tempat lebih tertutup
untuk menyalurkan gairahnya yang sudah
berada di level teratas.
Kyuhyun mencium bibir perempuan itu yang
terpoles oleh lipgloss berwarna pink.
Ciumannya begitu menggebu-gebu. Di sela
ciuman panjang itu, Hyeri berkata, Aku akan

menghiburmu, Oppa, menyerahkan dirinya


kepada pria busuk berpenampilan panas itu.
Kyuhyun menyeringai. Inilah yang ia tunggutunggu. Dengan suara seraknya, Kyuhyun
menerima tawaran itu,
Hibur aku, kalau begitu.

Hari ini, Kyuhyun berencana untuk


mengunjungi proyeknya di Gangnam. Laporan
mengenai penduduk yang tak mau pindah
dari wilayah proyeknya membuat dirinya
turun tangan untuk menyelesaikan ini.
Awalnya, ia tak mau ambil pusing. Ia
menyuruh Donghae untuk memberikan uang
ganti lebih besar dari perjanjian awal. Tetapi,
itu tak berhasil ketika dirinya mendapati
kehadiran Donghae dengan luka lebam di
wajahnya sekitar dua hari yang lalu.
Jadilah dirinya di sini; mengendarai mobil
Hyundai hitam-nya. Ia mengetuk kemudi
mobilnya dengan rasa tidak sabar. Sudah tiga
puluh menit ia terjebak di kemacetan ini.

Kyuhyun berteriak kesal, dirinya mengumpat


selama beberapa menit. Apakah semuanya
tidak tahu jika aku pemilik Cho Industries?
Aku tidak mempunyai waktu luang dan
sekarang mereka membuatku membuang
waktuku yang berharga! keluhnya keras.
Tangan kanannya mengambil handphone-nya
yang tergeletak di bangku sebelahnya.
Mencari kontak sekretaris kesayangannya lalu
menekan ikon hijau.
KATANYA ADA GPRS KELUARAN TERBARU!
Kyuhyun menyerang Donghae ketika
panggilannya tersambung.
Di sebrang sana, Donghae menjauhkan
handphone-nya ketika kedua telinganya
mendengar teriakkan kesal bos-nya itu.
Telinya sedikit berdengung karena suara
berfrekuensi keras tersebut. Memang ada,
kok, belanya tak mau kalah. Tapi, aku belum
memasangnya di mobil-mobil
kesayanganmu.
Kenapa belum memasangnya?
Kan aku baru membelinya kemarin.

Kyuhyun mendesah prustasi. Sudah


setengah jam mobilku tak bergerak. Macet
sekali di sini, keluhnya sembari mengacak
rambut hitamnya.
Donghae ber-oh ria. Kepalanya terangguk.
Mengapa kau tidak jalan saja? Dirinya
memberikan saran yang cukup gila di pikiran
Kyuhyun.
Kyuhyun mendesis, Aku direktur.
Mengingatkan Donghae mengenai statusnya.
Memangnya kenapa kalau kau seorang
direktur, heh?
Mana ada direktur yang jalan kaki!
Donghae memutar kedua bola matanya.
Yeah, terserah dirimu saja lah Presdir.
Selamat menunggu dan sabarkan saja
hatimu, oke? Bye!
Sialan! Kyuhyun menjauhkan handphonenya dari telinganya tatkala panggilannya
diputus begitu saja oleh sekretaris kurang
ajarnya. Jika saja Donghae bukan sahabatnya,
dirinya sudah memecat Donghae sejak lama.

Kyuhyun mengerang. Rambutnya yang tadi


tertata rapi, kini sudah acak-acakkan.
Memejamkan kedua matanya dengan lelah
dalam jangka waktu yang cukup lama. Ketika
dirinya membuka kembali kedua matanya,
tekadnya sudah membulat.
Ia akan berjalan kaki.
Pintu mobilnya ia buka, lalu ditutup kembali
dengan keras. Ia menyebrang, menuju trotoar
yang cukup ramai oleh pejalan kaki. Jarijarinya dengan lihai mengetik serentetan
pesan untuk sekretarisnya.
Ikan busuk, ambil mobilku yang terjebak
macet! Jika aku mendapati mobilku tergores
sedikit saja, gajimu kupotong lima puluh
persen!
Kyuhyun terkekeh geli, membayangkan
ekspresi sekretarisnya ketika membaca pesan
yang berisi ancaman itu. Ia memasukkan
handphone-nya ke saku kemejanya.
Ketika ia sedang asyiknya berjalan, menikmati
suasana ramai yang jarang ia temuikarena
dirinya yang banyak menghabiskan waktu di

kantor, sesuatu meraba pantatnya dengan


perlahan. Ia mengernyitkan keningnya heran.
Jangan-jangan aku mengalami pelecehan
seksual.
Pikiran bodoh itu merayap di serebrum
Kyuhyun. Kyuhyun menggelengkan kepalanya
dengan kuat. Memangnya dia perempuan?
Siapa juga yang mau melakukan pelecehan
seksual kepada laki-laki? Apakah jaman
sekarang model pelecehannya berbeda?
Perempuan melecehkan laki-laki, begitu? Jika
seperti itu, berarti perempuan jaman
sekarang agresif sekali. Toh jika dirinya
menyerahkan tubuhnya secara sukarela
kepada pria, pasti akan disambut baik dengan
pria itu sendiri. Tak perlu melakukan
pelecehan seksual kepada lawan jenis.
Kyuhyun membulatkan matanya. Ia
merasakan benda tebal yang bernama
dompet kini secara perlahan naik ke atas
sakunya, lalu bokong seksinya itu tak
merasakan kehadiran dompet tebalnya lagi di
sakunya. Dia mengalami pencopetan!
Mau ke mana kau?

Kyuhyun membalikkan badannya, menghadap


ke orang yang telah berhasil mengambil
dompet tebalnya dari saku celananya. Pencuri
itu bertubuh lebih kecil dibandingkan dirinya.
Tingginya lebih rendah dibandingkan tinggi
Kyuhyun yang masuk dalam kategori
overdosis. Sebuah masker hitam menghalangi
hidung dan bibirnya. Pencuri itu mengenakan
kaos longgar serta celana jeans panjang
berwarna hitam. Ia mengenakan topi hitam,
menutupi sebagian matanya. Jelas, apa saja
yang dipakai pencuri itu membuat Kyuhyun
kesulitan untuk melihat wajahnya. Apa lagi
dengan tindakkan pencuri itu yang
menundukkan kepalanya, semakin
menyulitkan Kyuhyun untuk melihat
wajahnya. Kalau dipikir-pikir, pantas saja
banyak orang yang tak mengetahui dia
seorang pencuri karena dandanannya itu. Ia
lebih terlihat seperti seorang selebriti yang
berjalan di tengah aktifitas penduduk
Gangnam yang padat dengan menggunakan
penyamaran khas selebriti, khususnya
menggunakan masker hitam.
Kyuhyun mencengkram lengan kanan pencuri
itu dengan kuat. Membuat pencuri itu

merintih kesakitan. Pencuri itu menaikkan


kepalanya sebentar untuk melihat rupa
korban pencuriannya. Setelah itu
menundukkan kepalanya ke bawah serendahrendah yang ia bisa. Sungguh, tatapan tajam
korbannya ini membuat nyalinya menciut.
Ikut aku ke kantor polisi! titahnya sembari
menyeret pencuri itu untuk ikut dengannya.
Pencuri itu menggeleng kuat. Dirinya
memberontak, berusaha melepaskan diri dari
Kyuhyun. Kakinya menginjak kaki Kyuhyun
yang terbalut dengan sepatu pantofel hitam
dengan sengaja. Menginjaknya dengan kuat
membuat Kyuhyun kesakitan dan melepaskan
cengkramannya sebagai gerak refleksnya.
Kesempatan itu dimanfaatkan pencuri itu
untuk segera melarikan diri. Kyuhyun
mengangkat kakinya yang baru saja diinjak.
Tangan kanannya terjulur ke arah depan, ia
mengumpat, Sialan! Pencuri busuk! Giginya
bergemeletuk kesal. Kembalikan dompetku,
sialan!
Kyuhyun si direktur yang kaya, terhormat,
tampan, muda, dan mengaku dirinyapintar,
kini mengalami pencopetan.

Dirinya mengaku kuat.


Tetapi, dirinya kalah dengan kecerdikan
pencuri yang tubuhnya lebih kecil dari dirinya
sendiri.

Donghae menghembuskan napasnya lelah.


Baru saja dia dipusingkan oleh pesan penuh
ancaman dari bos besarnya, sekarang dirinya
menerima sebuah panggilan dari bos
angkuhnya itu. Tangannya memegang
handphone-nya, menghirup napas dalamdalam sebelum mengangkat panggilan itu.
Ada apa lagi? Donghae bertanya dengan
nada lelahnya yang kentara.
Orang yang di sebrang sana menghembuskan
napasnya yang terdengar satu-satu di telinga
Donghae. Hei hei, kau kenapa, hah? Kau
habis berlari? Donghae bertanya lagi dengan
nada cemas.
Kyuhyun menghentikan larinya di depan
sebuah took roti. Ia menekuk kedua lututnya
yang terbalut celana kain berwarna hitam.

Menetralkan napasnya yang memburu akibat


dirinya berlari mengejar pencuri bertubuh
kecil itu. Setelah dirasanya napasnya telah
normal kembali, ia mengeluarkan segala
umpatan kasar yang ia ketahui. Umpatanumpatan kasarnya seolah-olah menunjukkan
dirinya adalah seorang berandalan yang
mengenakan pakaian bagus. Terbukti dengan
beberapa orang tua yang melayangkan
pandangan tidak suka ke arahnya ketika
mendengarkan umpatan Kyuhyun.
Sialan! Sialan sekali!
Donghae yang mendapatkan umpatan
bertubi-tubi menaikkan kedua alisnya heran.
Hei hei, apa lagi kesalahanku kali ini?
Donghae berdecak. Aku baru saja mau
mengambil mobilmu. Tenang dong, tenang!
Kyuhyun mendesah kasar. Bukan itu, sialan!
Dia kembali mengumpat, setengah berteriak
lebih tepatnya.
Lalu apa, hah? Donghae mendesah lelah.

Aku kecopetan, tahu! cerita Kyuhyun


dengan cepat, dalam satu tarikkan napas, dan
diakhiri dengan sebuah umpatan lagi.
Donghae yang menyesap kopi panasnya
tersedak. Ia terbatuk untuk beberapa kali.
Hah? Bagaimana bisa? Dirinya memekik
panik sekaligus tidak percaya.
Kyuhyun menggeleng kasar. Aku juga tidak
tahu! Sekarang tugasmu, cari pencuri yang
mengambil dompetku! Ciri-cirinya; bertubuh
kecil, lebih pendek dariku sekitar lima belas
senti, lalu wajahnya Tangan kanan Kyuhyun
yang tidak memegang handphone mengusap
wajahnya kasar. Ia baru sadar, dirinya tak
sempat melihat wajah pencuri itu. Sialan!
Aku tak melihat wajahnya, sesalnya.
Seharusnya waktu ia menangkap lengan
pencuri itu, dirinya langsung melepaskan
masker hitam yang menghalangi sebagian
wajah pencuri itu. Seharusnya, dia
mengeluarkan jurus bela diri yang ia kuasai.
Seharusnya, ia berpikir lebih cepat, tak perlu
mengeluarkan pikiran bodoh mengenai
dirinya yang mengalami pelecehan seksual.
Seharusnya, seharusnya, dan seharusnya.

Terlalu banyak kata seharusnya yang


Kyuhyun sesali.
Demi Donghae yang tidak tinggi-tinggi, siapa
juga yang mau mencabuli Kyuhyun?
Eunhyuk yang tingkat kemesumannya tinggi
juga tak mau mencabuli Kyuhyun.
Donghae menghembuskan napasnya lelah.
Hei, aku belum mengambil mobilmu. Dan
sekarang kau memberikanku tugas lagi.
Pencuri bertubuh lebih kecil atau pendek
darimu itu banyak. Kau saja yang tingginya
keterlaluan, keluh Donghae sembari
menngusap keningnya perlahan.
Kyuhyun menggertakkan giginya kesal.
Persetan dengan tinggiku atau dirimu yang
kesusahan menangkap pencuri itu! Aku tidak
mau tahu, nanti jika aku sudah selesai dengan
proyekku, kau harus memberikanku data
mengenai pencuri itu. Kau mengerti?
Hm.
Kyuhyun memutuskan panggilannya secara
sepihak.

Siapa yang tingginya overdosis, heh? Dirimu


saja yang pendek, omelnya sembari
menatap kesal ke arah handphone-nya.
Berandai-andai jika handphone yang ia
pegang adalah Donghae.
Well, perlu diingatkan, direktur-yang-panastampan-dan-mengaku-lebih-tinggi-darisekretarisnya-ini nyatanya kalah dengan
orang yang lebih kecil dibandingkan dirinya.
Memalukan.

Malam ini, Kyuhyun kembali mendatangi


Paradise. Kali ini dengan setelan baju yang
berbeda. Tidak seperti kemarin malam,
malam ini, ia mengenakan celana denim
berwarna hitam serta kaos hitam yang
menunjukkan dadanya yang bidang. Rambut
hitamnya yang biasanya tampak lemas,
berantakkan, dan biasa saja, kali ini ia buat
sedikit berdiri, tapi tetap dengan style acakacakkan yang menunjukkan betapa seksi
dirinya. Jam rolex mahalnya yang biasanya
melingkar di pergelangan tangannya

sendirian, kini ditemani dengan kehadiran


gelang hitam di sebelahnya.
Kyuhyun berjalan, membelah kerumunan
kaum hawa yang menatapnya penuh
keinginan. Ia melirikkan matanya, melihat
seberapa banyak perempuan yang
menginginkannya. Lalu tersenyum miring,
menyadari pesonanya begitu kuat.
Seperti biasa, Kyuhyun berjalan ke sofa yang
telah diisi oleh tiga orang sahabatnya. Kali ini,
Eunhyuk tidak ditemani oleh seorang
perempuan. Ingin minum sepuasnya, Kyuhyun
teringat alasan Eunhyuk ketika mengajaknya
ke Paradise sore tadi.
Kyuhyun mendudukkan bokongnya di atas
sofa, lalu disambut dengan kata wow yang
dikeluarkan oleh teman-temannya. Siwon
terkekeh disertai dengan Donghae dan
Eunhyuk yang mengulas senyum menggoda.
Kau panas sekali, Kyu, seringai Eunhyuk
sembari menyenggol Donghae, meminta
pendapat atau sahutan dari sahabatnya
sendiri.

Donghae mengangguk setuju, Oppa, oppa


seksi sekali, goda Donghae sembari
menirukan suara seorang perempuan.
Siwon berdeham pelan, menarik atensi
teman-temannya. Rasanya, beberapa jam
yang lalu ada yang menelponku. Mengeluh
mengenai dirinya yang mengalami tindakan
pencopetan, sindir Siwon sembari melirik ke
arah Kyuhyun yang sedang mengambil botol
wine kesukaannya lalu menuangkan isinya ke
gelas yang kosong.
Kyuhyun mendesah lelah, Sudahlah, tak usah
mengingatkanku tentang kejadian
menyebalkan itu.
Kau tak mau mengingat bagaimana dirimu
kalah oleh pencuri yang tubuhnya lebih kecil
darimu, kan? Siwon memancing lagi.
Kali ini, Kyuhyun lebih memilih berdecak
untuk meladeni sindiran Siwon. Mengingat
bagaimana dirinya kalah oleh pencuri yang
lebih kecil dibandingkan dirinya, itu sangat
memalukan. Sangat. Memalukan.

Hei, jangan ingatkan bos besarku tentang


kejadian itu lagi! seru Donghae kesal.
Bilang saja jika kau gagal mendapatkan
informasi mengenai pencuri itu. Beruntung,
aku sudah merelakan dompetku itu.
Changmin yang pangkatnya lebih rendah
darimu berhasil memblokir kartu kredit dan
kartu ATM-ku. Hasil kerjanya sangat bagus,
cepat pula. Berbeda dengan kinerjamu yang
lambat dan tak ada hasilnya sama sekali.
Payah! omel Kyuhyun panjang lebar.
Eunhyuk melongo dibuatnya. Baru pertama
kali, Kyuhyun mengomel begitu panjang.
Biasanya, sahabatnya yang temperamental
itu lebih memilih untuk melampiaskan
amarah atau kekesalannya dengan cara
melempar semua barang yang ada di
dekatnya. Tapi beruntungnya, kali ini
sahabatnya itu lebih memilih untuk
mengomel panjang dibandingkan melempar
gelas atau pun botol wine yang ada di meja.
Donghae mengerucutkan kedua bibirnya. Ya
maaf, gerutunya kesal karena dibandingbandingkan dengan Changmin.

Kyuhyun berdeham. Ia meminum wine dan


merasakan sensasi hangat yang membelai
kerongkongannya ketika cairan yang
membuatnya candu itu melewati
kerongkongannya. Ngomong-ngomong
mengenai kejadian itu, kedua mata pencuri
itu cukup indah, cerita Kyuhyun mengalihkan
pembicaraan.
Heh? Donghae menunjukkan ekspresi
heran, sedangkan Eunhyuk yang sedang
meminum wine-nya tersedak. Ia batuk untuk
beberapa saat. Berbeda dengan Siwon yang
memandang sahabat panasnya dengan
pandangan kau-mulai-gila-gara-garamengalami-pencopetan-ya?
Eunhyuk meletakkan gelasnya di atas meja
secara hati-hati. Direktur panas ini mulai gila
ternyata, ejeknya sembari memasang
ekspresi serius.
Sedangkan Donghae berdecak ringan, Hei,
aku kan sudah minta maaf karena tak
mendapatkan informasi mengenai pencuri itu.
Sadarlah! Sadar! sengit Donghae.

Perempuan di Paradise begitu banyak. Kau


bisa memilihnya hanya dengan jari
telunjukmu. Seperti ini! Eunhyuk
mempraktekannya dengan cara menunjuk
seorang perempuan berpakaian ketat.
Perempuan yang merasa ditunjuk itu
membalasnya dengan kedipan nakal. Tuh
kan! Hanya jari telunjukmu saja! Pesonamu
itu begitu kuat. Kau bisa menarik perempuan
dan bermain sesukamu dengan mudah.
Eunhyuk melanjutkannya dengan omelan.
Apa sahabatku yang satu ini mendapatkan
karmanya karena selalu mempermainkan
perempuan? tanya Siwon kepada dirinya
sendiri. Kyuhyun hanya meliriknya tidak
senang. Aku tak mau kau menjadi seorang
gay, Kyuhyun-ah.
Kyuhyun mendesis. Sepertinya, sahabatsahabatnya ini mulai mengira dirinya gila.
Tapi kalau dipikir-pikir, memang tak salah jika
sahabatnya mengira dirinya mulai gila. Hei,
siapa juga yang jatuh cinta dengan pencuri
yang mengambil hartamu sendiri? Apa lagi
jika pencuri itu seorang pria.

Kan aku hanya bercerita bahwa pencuri itu


memiliki mata yang indah. Lagi pula, aku juga
tidak tahu warna irisnya, bela Kyuhyun
jengkel. Kedua mata obsidiannya mengarah
ke sahabatnya. Meyakinkan ketiga
sahabatnya itu jika dia masih normal.
Eunhyuk mengibaskan tangannya. Yeah,
terserah kau sajalah. Terserah. Eunhyuk
menyerah. Ia masih kukuh dalam
pendiriannya; otak sahabatnya ini mulai
sedikit bergeser.
Kyuhyun menghembuskan napasnya berat.
Mengambil botol wine dan mengisi kembali
gelasnya. Meminum isinya dengan sekali
tenggukkan. Siwon mengernyitkan keningnya
tidak suka. Sahabatnya mulai menjadi
seorang pecandu wine.
Donghae yang menyadari ekspresi tak senang
Siwon, berbicara, Kyu, tingkahmu terlihat
seperti seorang pecandu.
Pecandu wine, lebih tepatnya. Eunhyuk
menimpali.

Lihat, Siwon tampak tidak suka. Donghae


menunjuk Siwon dengan lirikannya.
Aku benar-benar tidak suka dengan
tingkahnya. Kali ini, Siwon berbicara.
Khususnya, sifat penipunya, tambah Siwon
sembari mengulas senyum meremehkan.
Lebih baik sepertiku. Eunhyuk
membanggakan dirinya, membuat Donghae
langsung menoleh ke arahnya. Ekspresi yang
dipancarkan Donghae menunjukkan betapa
herannya dia terhadap sahabat mesumnya
itu. Memangnya, apa yang mau dibanggakan
dari si mesum Eunhyuk?
Aku bukan pecandu alkohol, jelas Eunhyuk
singkat. Masih terdengar ambigu di rungu
sahabat-sahabatnya. Tetapi, pecandu
perempuan, lanjutnya bangga.
Kyuhyun menatap ke arah Eunhyuk dengan
sorot mata yang sinis. Kau pecandu wanita
dan kau bangga akan hal itu? tanya Kyuhyun
tak percaya. Eunhyuk menjawab pertanyaan
Kyuhyun dengan sebuah anggukkan yang
sarat akan ketegasan dan keyakinan. Itu
bukan pecandu namanya. Tapi, maniak!

Eunhyuk menunjukkan ekspresi tak terima.


Maniak itu menyiratkan hal negatif. Aku
bukan hanya dan terpaku oleh yang
namanyangg kau tahulah. Aku juga
menyukai perempuan seperti orang normal.
Aku pecinta romansa, Kyu-ya, jelas Eunhyuk.
Menolak mentah-mentah pemikiran Kyuhyun
jika dirinya adalah seorang maniak.
Donghae mengangguk, pura-pura paham.
Oh, kau tahu dan bisa melakukan cinta dan
dicintai, ya? tanyanya sinis. Hm, berarti
hampir sama denganku yang menyukai lovey
dovey.
Siwon menengahi. Baiklah, Eunhyuk
memang seorang pecandu wanita. Well,
terserah dia lah mau berkata apa. Dan
Kyuhyun adalah pecandu wine. Bagus sih,
komentar Siwon sinis.
Kening Eunhyuk berkerut. Siwon-ah, Kyuhyun
bukan hanya pecandu wine saja. Dia seorang
maniak! tudingnya tidak terima.
APA? bentak Kyuhyun tidak terima dengan
tudingan yang dilontarkan Eunhyuk.
Tangannya akan mengambil gelas wine yang

baru saja dia taruh di atas meja. Berniat


untuk melemparkan gelas kosong itu ke
kepala si mesum Eunhyuk. Well, jika kepala
Eunhyuk berdarah pun dia ikhlas. Apa lagi jika
pendarahan hebat, dia lebih ikhlas. Tapi, ia
harus mengubur niatnya untuk membuat
Eunhyuk cedera ketika dia mendengar sapaan
lembut dari seseorang.
Enam pasang mata yang tadinya mengarah
dan menjadikan Eunhyuk sebagai titik fokus,
kini beralih ke seorang gadisbisa disebut
seperti itu, mungkinyang mengenakan gaun
berwarna hitam. Gadis itu berdiri di sebelah
Kyuhyun, wajah manisnya menatap
menyeluruh ke arah pria-pria tampan itu.
Maaf, bisa aku ikut bergabung dengan
kalian? tawar gadis itu diakhiri dengan
senyuman manisnya.
Kyuhyun terheran-heran, wajah gadis ini
terlihat polos. Lantas, mengapa gadis ini
berada di Paradise
Kau bersama siapa?
Sendiri.

seorang diri?
Eunhyuk kembali melontarkan pertanyaan
dengan tempo cepat, Untuk apa kau ke
sini? masih dengan wajah takjubnya.
Maksudku, ke Paradise, tambah Eunhyuk
ketika mendapati wajah heran gadis itu.
Gadis berambut hitam sebahu itu ber-oh ria.
Ia mengangguk paham. Awalnya, aku diajak
temanku ke sini. Itu mereka. Gadis itu
menunjuk ke suatu titik. Pria-pria tampan
yang berada di hadapannya mengikuti arah
tunjuknya. Menuju ke arah tiga orang pria
serta seorang perempuan yang duduk di
tempat paling ujung yang sedang menatap ke
arahnya.
Teman prianya yang paling tinggi di antara
lainnya, berkulit putih serta bermata sipit
menunjukkan deretan giginya sembari
memfokuskan pandangannya ke arah gadis
ini. Pria sipit itu mengajak teman yang
tingginya lebih rendah darinya berbicara,
masih dengan tatapannya yang mengarah ke
gadis itu. Berbeda dengan pria yang berkulit
gelap. Dari jauh tampangnya terlihat
menakutkan. Bukan, bukan karena dirinya

memiliki wajah sangar atau mengerikan,


melainkan karena dirinya yang tampak
seperti sedang menahan amarahnya.
Gadis itu mengalihkan pandangannya dari
teman-temannya. Suara kekehan yang cukup
pelan keluar dari mulutnya, Tapi sepertinya,
mereka sudah larut dalam kegiatan mereka
sehingga aku dibiarkan begitu saja. Kedua
belah bibir gadis itu mengerucut, membuat
Kyuhyun berpikir bahwa gadis ini sungguh
menggoda. Dari tadi aku keliling, tapi yang
kudapati adalah orang-orang yang sedang
bermesraan atau mabuk. Hanya kalian yang
tidak bermesraan atau tidak mabuk.
Donghae tersenyum manis. Tangannya
mengulur ke arah gadis itu. Kau boleh
bergabung. Duduk di sebelahku, pintanya
sembari menunjuk ke tempat kosong di
sebelahnya.
Gadis itu kembali menggoreskan senyum
manis di wajahnya. Terima kasih. Aku duduk
di sebelah pria ini saja.
Gadis itu membungkukkan setengah
badannya, lalu mendudukkan bokong

seksinyamenurut Kyuhyun dan Eunhyukdi


sebelah Kyuhyun. Gadis itu mengumbar
senyumnya ke arah Kyuhyun, membuat
Kyuhyun kepanasan.
Siapa namamu? tanya gadis itu manis. Iris
dwiwarna coklat dan abu-abunya menusuk
tepat ke netra tajam milik Kyuhyun.
Eunhyuk, Donghae, serta Siwon menaikkan
alis mereka masing-masing. Mereka bertiga
merasa tertarik dengan jawaban yang akan
Kyuhyun berikan. Akankah Kyuhyun
berbohong kembali? Jika dirinya kembali
berbohong, nama siapa lagi yang akan
digunakannya?
Namaku Kyuhyun. Cho Kyuhyun.
Jawaban itu membuat Eunhyuk, Donghae,
serta Siwon membelalakkan matanya.
Kyuhyun tidak berbohong! Kyuhyun berbicara
jujur!
Nama yang indah, puji gadis itu, kembali
melukiskan sebuah senyuman di wajah dewinya.

Kyuhyun mengangguk setuju. Baru kali ini,


Kyuhyun memberikan nama aslinya kepada
gadis-gadis yang mendekatinya. Biasanya,
Kyuhyun akan berbohong dengan cara
menggunakan nama kenalannya sebagai
nama dirinya. Dan lagi, pujian yang
dilayangkan gadis manis itu membuat
Kyuhyun melayang. Suara lembut gadis itu
terdengar merdu di kedua rungunya.
Kyuhyun jatuh hati dengan gadis ini.
Dan satu lagi, gadis ini harus menjadi
miliknya. Harus!
Pikiran liarnya berputar, memuji namanya
saja sudah terdengar indah di kedua
telinganya, apa lagi mendesahkan namanya
ketika mereka sedang bermain.
Kyuhyun mulai berani. Lengan kanannya
merangkul bahu gadis itu yang tidak tertutupi
oleh kain akibat model pakaian yang ia
gunakan saat ini. Tangannya mengelus bahu
kanan gadis itu perlahan. Menimbulkan
sensasi hangat pada gadis itu. Namamu?
tanya Kyuhyun dengan suaranya yang tiba-

tiba saja menjadi serak karena gairahnya


yang muncul ke permukaan.
Kyuhyun mengamati tiap lekuk di wajah serta
tubuh gadis itu. Mulai dari matanya, netranya
begitu indah dan membuat dirinya
berkeinginan untuk menyelami gadis itu,
mencari tahu gadis itu lebih banyak. Lalu,
hidung gadis itu yang terpahat indah bak
dipahat oleh pemahat terkenal. Kyuhyun
dapat memastikan, hidung serta mata gadis
itu asli, bukan buatan pisau bedah. Berlanjut
ke arah bibir gadis itu yang terpoles oleh
lipgloss berwarna merah muda. Selaras
dengan warna asli bibir gadis itu. Lipgloss itu
juga menimbulkan kesan basah pada kedua
belah bibir itu, membuat Kyuhyun
berimajinasi mengenai sensasi yang akan
ditimbulkan jika bibir tebalnya bertemu bibir
gadis ini. Menjadikan dirinya sebagai seorang
pecandu.
Lalu leher gadis itu, membuat pikirannya
melalang buana. Di tambah dengan dada
gadis itu. Pakaian yang digunakan gadis itu
memang tidak ketat, tapi itu justru
menunjukkan keseksian serta kemanisannya
dalam satu waktu.

Pakaian yang kau kenakan cukup bagus,


puji Kyuhyun sembari mengamati pakaian
yang digunakan gadis itu. Gaun hitam yang
panjangnya hanya sampai setengah pahanya,
menguarkan keseksian yang ia miliki.
Ditambah dengan rambut sebahunya yang
dibiarkan tergerai.
Siwon merasa tertarik dengan gadis ini. Baru
pertama kali, dirinya menemukan seorang
perempuan yang berpakaian tidak ketat dan
terbuka di Paradise. Mengingat perempuanperempuan yang ia temui di Paradise selalu
berpakaian ketat, kalau tidak berpakaian yang
memiliki robek di sana sini. Menunjukkan
punggungnya, belahan dadanya, pahanya,
bahkan ada yang lebih parah, hanya
mengenakan pakaian yang menutupi
sebagian dadanya dan daerah terlarangnya.
Siwon jadi berpikir, sebenarnya ini club atau
ajang pamer tubuh?
Siapa namamu, Nona? tanya Siwon santun.
Lagi, gadis itu tersenyum. Lain kali, Kyuhyun
harus menghitung jumlah senyuman yang
dikeluarkan gadis itu. Agar ia bisa mengetahui
berapa jumlah hukuman yang harus ia

berikan kepada gadis ini karena terlalu sering


mengulas sebuah senyuman. Kyuhyun
merasa tidak rela, jika gadis yang menarik
hati dinginnya ini mengumbar senyum ke
orang lain dengan mudahnya.
Hell, memangnya Kyuhyun siapa?
Partner one night stand? Memangnya gadis
yang tampak polos ini mau menjadi partnernya begitu saja?
Namaku Hee Jo. Cha Hee Jo, lebih tepatnya.
Vokal lembut itu mengudara, membuat
Eunhyuk serta Donghae terpana. Membuat
mereka terjatuh lebih dalam pada pesona
gadis itu.
Nama yang indah, persis seperti orangnya,
rayu Eunhyuk seraya menunjukkan deretan
gigi serta gusi merah mudanya.
Donghae melayangkan sebuah pukulan ringan
di kening Eunhyuk. Baru saja aku mau
berkata seperti itu, kesal Donghae kekanakkanakkan.

Ah, Hee Jo-ya, perkenalkan, namaku


Donghae, dia pria-tinggi-tampan-nan-berhatilembut namanya Siwon, sedangkan si mesum
tua ini namanya Eunhyuk. Donghae
memperkenalkan dirinya beserta sahabatsahabatnya. Hee Jo mengangguk paham,
mencoba menghapalkan nama-nama itu di
serebrumnya.
Siwon menunjukkan ekspresi bersahabat,
tetapi berbanding terbalik dengan Eunhyuk
yang mengerucutkan kedua bibirnya. Mesum
tua apaan? gerutunya pelan.
Siwon tersenyum manis, menunjukkan lesung
pipinya yang menambah kadar kemanisan
dalam penampilannya. Mengapa kau bisa
ada di sini? Mengingat penampilanmu yang
menunjukkan kau perempuan baik-baik,
tambahnya dalam hati.
Hee Jo menggaruk lehernya yang tidak gatal.
Aku dipaksa lebih tepatnya, katanya
sungkan. Hari ini, temanku ada yang
berulang tahun. Dia mengajakku dan
beberapa temanku ke Paradise.
Pria-pria itu temanmu? Kyuhyun cemburu.

Hee Jo mengerutkan keningnya bingung. Ya,


pria-priaitu memang teman-temanku. Tak ada
salahnya, kan?
Kau berkumpul dengan pria? Itu sangat
berbahaya! sengit Kyuhyun.
Hee Jo menampilkan raut wajah jengkel. Dia
teman-temanku, sahabatku lebih tepatnya,
bela Hee Jo tak kalah sengitnya. Berkumpul
dengan pria itu berbahaya? Kalau begitu lebih
baik aku angkat kaki dari sini.
Ok, guys! Cukup, jangan bertengkar. Oke?
Siwon berusaha menengahi. Nada bicaranya
terdengar bijak. Itu membuat Hee Jo sedikit
menyesal karena tidak duduk di sebelah pria
berhati hangat itu. Dirinya lebih memilih
duduk di sebelah pria panas namun berhati
dingin yang saat ini mengelus rambutnya
penuh kasih.
Kyuhyun-ah, hentikan! Tingkahmu
menunjukkan seolah-olah dirimulah kekasih
Hee Jo, celetuk Donghae cemburu. Bos
besarnya menaruh hati pada Hee Jo, itu
membuat harapannya untuk memiliki gadis
itu semakin kecil saja. Sedangkan Kyuhyun; si

tersangka utama, memilih untuk


membungkam diri.
Eunhyuk mengangkat gelas wine-nya yang
kosong. Mau minum? tawar Eunhyuk
berusaha mencairkan suasana.
Hee Jo menggeleng pelan. Aku bukan
seorang peminum, tolaknya singkat.
Kyuhyun mendekatkan kepalanya ke arah
rambut hitam Hee Jo. Menghirup dalam-dalam
wangi strawberry yang menguar dari
rambutgadis itu. Baguslah kalau begitu,
katanya di sela-sela rambut Hee Jo.
Hee Jo menolehkan kepalanya, melihat aksi
Kyuhyun yang cukup berani menurutnya.
Mereka baru saja kenal, tak ada satu jam, tapi
sikap Kyuhyun menunjukkan seolah-olah
mereka sudah kenal cukup lama. Ini membuat
Hee Jo merasa bahwa dirinya adalahkekasih
Kyuhyun.
Pikiran apa itu?
Kyuhyun-sshi, jam berapa sekarang? Hee Jo
menarik atensi Kyuhyun dari rambutnya.

Kyuhyun menjauhkan kepalanya, mengangkat


tangannya, dan melihat ke arah jam rolex
yang melingkar di pergelangan tangannya.
Jam sebelas, jawabnya singkat.
Hee Jo mendesah gusar. Membuat pria-pria
tampan itu menatap ke arahnya.
Memangnya kenapa? tanya Siwon dengan
rasa keingin tahuannya yang besar.
Hee Jo menggeleng kecil. Tidak. Bukan apaapa. Aku hanya takut jika adikku khawatir
karena aku tak kunjung pulang, cerita Hee Jo
dengan nada kekhawatiran yang begitu
kentara.
Kalau begitu, biar kuantar pulang, tawar
Donghae dengan wajah tampannya yang
berseri-seri.
Biar aku saja, sela Eunhyuk tidak mau
kalah.
Heh, mesum tua! Kau ini sudah minum
banyak, berbahaya jika kau mengantar Hee Jo
pulang! sembur Donghae.

Mesum tua pantatmu! Aku masih sadar,


mataku juga tidak berkunang-kunang, bela
Eunhyuk tidak terima.
Di tengah perdebatan yang biasa terjadi di
antara dua orang aneh itu, Siwon
menawarkan dirinya dengan ekspresi
menyenangkan. Apakah aku boleh
mengantarkanmu pulang?
Ah, sikap lembut yang ditunjukkan oleh Siwon
membuat hati Hee Jo menghangat. Sikap
Siwon begitu baik selain itu dia tampan,
tinggi, manis, dan dilihat dari penampilannya,
ia merupakan orang kaya. Semua itu
merupakan kriteria pria idaman yang dimiliki
oleh Hee Jo.
Donghae-sshi, Eunhyuk-sshi, hentikan
pertengkaran konyol kalian! Lebih baik aku
pulang bersama temanku saja, tolak Hee Jo
sungkan.
Maksudmu, teman-teman priamu yang
mabuk itu? sindir Kyuhyun sembari
melayangkan tatapan tajamnya ke arah
teman-teman Hee Jo. Atau teman
perempuanmu yang sudah tidak sadarkan diri

akibat kebanyakkan minum? Kyuhyun


menggeleng tegas. Tak memperbolehkan Hee
Jo untuk diantar pulang dengan orang yang
dapat membahayakan keselamatannya.
Tidak. Boleh. Kyuhyun memberikan titah
yang tak terbantahkan.
Hee Jo mendesah lelah. Benar juga. Mereka
sudah mabuk, pikirnya sedih.
Baiklah kalau begitu. Aku pulang bersama Si

Kau pulang denganku.


Kyuhyun memotong pembicaraan Hee Jo
seenak jidatnya. Ia berdiri, menarik tangan
Hee Jo sehingga mau tidak mau, Hee Jo ikut
berdiri. Gadis itu menatap aneh sekaligus
tidak rela kepada Kyuhyun. Dirinya ingin
pulang bersama Siwon. Berkenalan, bertukar
nomor handphone, menjadi teman baik,
diajak kencan, berciuman, menjadi pacar,
rentetan rencana mengenai dirinya yang ingin
mendekati Siwon sudah terpogram dengan
baik di otak Hee Jo. Tetapi lelaki ini, lelaki
yang diktator, posesif, dan berkepala batu ini

menghancurkan semua rencananya seenak


udelnya.
Hyung, panggil Kyuhyun membuat ketiga
sahabatnya terkaget-kaget. Malaikat apa
yang singgah di tubuh Kyuhyun sehingga adik
yang biasanya kurang ajar ini memanggil
mereka dengan embel-embel hyung? Aku
pulang dulu.
Heh? Kau tak mau bermain terlebih
dahulu? bujuk Eunhyuk mencegah Kyuhyun
mengantarkan Hee Jo pulang.
Kyuhyun menggeleng tegas. Tidak. Aku tidak
berminat.
Tarikkan itu membuat Hee Jo mau tidak mau
mengikuti langkah kaki Kyuhyun. Ia harus
sedikit berlari untuk menyeimbangkan
langkah kaki Kyuhyun yang lebih lebar
darinya. Dirinya masih merasa bingung,
sangat bingung karena Kyuhyun bertindak
posesif seperti ini. Jujur saja, dari hati
terdalam Hee Jo mengatakan, pria yang
berusaha mendekatinya ini mengerikan.
Cukup mengerikan.

Pria bermarga Cho itu membawa gadis pujaan


hatinya keluar dari Paradise menuju ke
tempat di mana mobil Porsche hitamnya
berada. Membuka kunci, lalu membuka pintu
dengan tergesa-gesa. Tak lupa dengan
menyuruh gadis itu masuk secara cepat, takut
jika gadis itu kabur atau melarikan diri
darinya. Setelah Hee Jo masuk ke dalam
mobil, Kyuhyun menutup pintu dengan
kencang. Hee Jo memejamkan kedua matanya
ketika mendengar bunyi debuman yang cukup
keras. Lalu, ketika dirinya membuka kedua
netranya kembali, ia telah mendapati
Kyuhyun berada di kursi kemudi.
Kyuhyun akan memutar kunci mobilnya, tapi
suatu hal membuat dirinya membatalkannya
dan melepaskan sabuk pengamannya yang
telah terpasang dengan benar. Hee Jo
menaikkan kedua alisnya tinggi-tinggi. Apa
lagi yang akan dilakukan pria aneh ini?
Mengangkat setengah badannya menuju Hee
Jo, Kyuhyun sukses membuat Hee Jo
gelagapan. Kedua bongkah pipi Hee Jo
bersemu merah. Hee Jo dapat merasakan
kehangatan menyerbu pipinya akibat rasa
malunya. Rasa hangat di pipinya bertambah

ketika kulit wajah Hee Jo merasakan deru


napas Kyuhyun yang memberat di pipinya.
Itu semua membuat dirinya merasakan
gelenyar aneh.
Merasa diinginkan dan menginginkan.
Kau ini kenapa?
Pertanyaan geli itu mengudara, membuat Hee
Jo membuka pejaman kedua matanya.
Kyuhyun terkekeh geli tepat di depan
wajahnya. Membuat Hee Jo mencium harum
mint dari napas Kyuhyun.
Aku hanya ingin memasangkan sabuk
pengaman saja, jelas Kyuhyun ringan. Kedua
mata Hee Jo terpejam kembali. Rasa
menginginkan dan diinginkan itu kembali
menusuk relung hati serta otaknya. Kau
berpikiran mesum, ya? tanya Kyuhyun
menggoda.
Hee Jo kembali membuka pejaman matanya
dengan cepat. Dirinya langsung mendelik ke
arah Kyuhyun yang sedang memasangkan
sabuk pengamannya. Siapa yang berpikiran

mesum? elaknya sedikit gugup. Kau saja


yang memicuku untuk berpikiran mesum,
tambahnya dalam hati.
Suara tawa seringan kapas keluar dari mulut
Kyuhyun. Kyuhyun kembali ke tempat
duduknya, menarik sabuk pengamannya, lalu
memasangkannya kembali. Kyuhyun memutar
kunci mobilnya, lalu terdengar suara mesin
yang halus, benar-benar menunjukkan harga
mobil ini tidaklah murah.
Hei, aku kan cuman bercanda. Jangan
dianggap serius, protes Kyuhyun. Lagi pula
jika kau benar-benar berpikiran mesum
mengenaiku, aku akan terima. Kyuhyun
menolehkan kepalanya, menatap ke arah Hee
Jo dengan intens. Bahkan mewujudkannya
pun aku mau, lanjutnya diakhiri dengan
smirk-nya yang membuat Hee Jo semakin
memerah. Astaga, rasanya oksigen di sekitar
Hee Jo menghilang secara tiba-tiba. Perkataan
Kyuhyun membuat kedua kupingnya
memanas ditambah dengan senyum setannya
yang membuat Hee Jo harus menekan
gairahnya ke tingkat paling minimum.

Kyuhyun menjalankan mobilnya dengan


santai sedangkan Hee Jo memanas di
tempatnya. Jarinya yang saling bertautan
bergerak tidak nyaman. Napasnya sedikit
memberat, bibir bawahnya ia gigit, pertanda
bahwa ia sedang gugup.
Jangan menggigit bibirmu. Itu membuatku
menginginkannya.
Secara otomatis, Hee Jo melepaskan
gigitannya. Menoleh singkat ke arah Kyuhyun
yang sedang serius menyetir dengan takuttakut.
Jangan menatapku sekilas dengan sorot
mata seperti itu. Itu membuatku semakin
ingin menguasaimu.
Di tengah kegugupan Hee Jo yang semakin
menjadi-jadi, muncul pertanyaan di benaknya,
Jika dirinya pulang bersama Siwon, akankah
dirinya merasakan kegugupan yang
menggebu-gebu ini?
Akankah dirinya merasakan..perasaan
menginginkan dan diinginkan?

Hee Jo menjadi orang bisu dadakan. Lima


belas menit telah berlalu, tetapi tak ada
seorang pun dari mereka mengajak lawan
bicaranya untuk berbincang bersama. Hanya
percakapan panas dan ambigusebenarnya
hanya Kyuhyun saja yang berbicarayang
mengawali sekaligus mengawali
perbincangan di antara mereka tadi. Lalu
setelah itu, tak ada lagi yang berbicara. Tak
ada kalimat menggoda lagi dari Kyuhyun.
Baiklah, Hee Jo akan mencoba dengan hal
ringan. Bagaimana kehidupanmu? Apakah
mengurus perusahaan besar itu begitu
berat?
Nngg, itu pembicaraan yang cukup berat. Tapi
mau bagaimana lagi? Sudah terlanjur.
Huh? Kyuhyun menolehkan kepalanya ke
arah Hee Jo sekilas. Kau tahu kalau aku
seorang direktur? tanya Kyuhyun tidak
percaya. Aku kan belum cerita kepadamu.

Hee Jo membeku seketika. Eh? Hm, a-ak-aku


ha-hanya mengira-ngira ka-kalau kau seorang
direktur. Hee Jo tergagap.
Kyuhyun mengangguk paham. Yeah,
begitulah, jawabnya ambigu membuat Hee
Jo merasa kesal. Hee Jo menolehkan
kepalanya, memandang ke arah jalan yang
mulai sepi karena malam mulai larut. Ia
menghembuskan napasnya dengan berat
untuk beberapa kali, merasa tidak nyaman
karena semobil dengan pria beku ini.
Ngomong-ngomong soal teman priamu,
namanya siapa saja?
Hee Jo menolehkan kepalanya dengan cepat.
Dirinya merasa bingung. Tadi, pria ini
menjelek-jelekkan teman-temannya, sekarang
pria ini bertanya mengenai nama-nama
teman prianya dengan nada yang sarat akan
keingin tahuan. Apakah pria ini mulai tidak
waras?
Pria berkulit tan, namanya Kim Jongin. Tapi
Hee Jo tetap mengenalkan teman-teman
prianya. Dia temanku sejak lama, kami
bersahabat lebih tepatnya. Lalu, yang warna

kulitnya terlalu putih, namanya Henry. Dia


juga teman baikku sekaligus sahabatku. Yang
terakhir, Naoki. Dia satu-satunya temanku
yang cerdas. Sedangkan yang perempuan
bernama Hwayoung. Dia yang berulang tahun
hari ini, cerita Hee Jo panjang lebar.
Menurutku, dari ketiga teman priakuyeah,
sebenarnya aku masih punya banyak teman
priayang paling tampan adalah Naoki. Dia
keturunan Jepang dan sedang melanjutkan
studinya di dunia kedokteran. Dia ingin
menjadi dokter. Tingginya keterlaluan, aku
terlihat seperti adik kecilnya jika berdiri di
sampingnya. Memang, dari luar dirinya
tampak dingin, cuek, tetapi jika kau sudah
mengenalnya lebih dalam, dia sangat baik.
Tapi, yang paling dekat denganku adalah
Jongin. Walaupun tampangnya menyebalkan
dan seperti orang cabul, dia sangat baik. Dia
begitu perhatian kepadaku. Yeah, walaupun
dirinya acap kali menggodaku dengan pikiran
mesumnya. Kyuhyun-sshi?
Hm.

Kau tahu, tindakan paling jauh yang pernah


kami lakukan sebatas ciuman saja. Hes a
good kisser. Really.
Kau belum merasakan ciumanku, Hee Jo-ya.
Kau akan menyadari who is the best kisser
jika kau merasakan ciumanku.
Terkadang dia mengunjungi apartemenku.
Sialan!
Oh ya, Kyuhyun-sshi?
Hm.
Banyak orang yang mengira kami sepasang
kekasih. Padahal kan tidak begitu. Iya, aku
tahu, hubungan kami dekat, sangat malahan.
Tapi, aku tak sudi berpacaran dengan om-om
mesum seperti dia. Yeah, walaupun dia tam

Hee Jo menghentikan seretetan cerita


panjangnya tatkala kedua netranya
mendapati Kyuhyun menepikan mobilnya di
jalanan yang sepi. Kedua tangannya masih
memegang kemudi. Dirinya memegang

kemudi begitu keras sampai-sampai bukubuku jarinya memutih.


Ia melirik sekilas ke arah Hee Jo dengan
lirikan tajamnya, membuat Hee Jo merinding
seketika. Sudah bicaranya? tanya Kyuhyun
dengan suara rendahnya.
Hee Jo tak mampu membalas. Dirinya
terlampau takut dengan aura gelap yang
tercipta di dalam mobil ini.
Kalau begitu, Kyuhyun menekan kunci
otomatis, mengunci dirinya beserta pujaan
hatinya di dalam mobil mewahnya. Suara
mesin mobil yang halus tidak terdengar lagi,
pertanda mobil ini sudah dimatikan. Giliran
aku yang berbicara. Kyuhyun
menghembuskan napasnya berat. Kau belum
tahu seberapa posesifnya aku, ya?
T-tapi, Kyu-Kyuhyun-sshi, memangnya siapa
diriku sehingga kau begitu posesif kepadaku?
KAU MILIKKU! bentak Kyuhyun seraya
memukul setir mobil dengan keras. Aku tak
mau membagi apa yang menjadi milikku
kepada orang lain! Kyuhyun memberang. Ia

menatap ke arah Hee Jo dengan pancaran


panas serta tajam dari kedua matanya.
Rahang tegasnya menegang, ekspresinya
mengeras, geraman halus keluar dari
dadanya. Hee Jo juga dapat mendengar
gemeletuk pelan yang keluar dari kedua
rahang Kyuhyun yang mengatup rapat.
Kyuhyun marah sekaligus cemburu karena
Hee Jo begitu semangat menceritakan temanteman prianya. Termasuk Jongin.
Ah, dia seakan-akan lupa bahwa dirinyalah
akar dari kecemburuan ini. Dirinyalah yang
memicu Hee Jo untuk menceritakan temanteman prianya kepadanya.
Sabuk pengaman itu dibuka oleh Kyuhyun
dengan kasar, cepat, dan tergesa-gesa.
Badannya sedikit ia tegakkan dan condong ke
arah Hee Jo. Lalu dalam sekejap mata, dirinya
sudah berada di depan Hee Jo dengan posisi
membungkuk.
Kyuhyun mendekatkan wajahnya dengan
paras dewi milik Hee Jo. Iris obsidiannya
menghunus tajam ke arah iris dwiwarna Hee
Jo yang memancarkan ketakutannya. Tangan
pria itu melayang, menaruhnya di bongkahan

pipi Hee Jo, lalu mengelus pipi yang


mendingin secara tiba-tiba itu. Kyuhyun
menatap Hee Jo lekat-lekat, tak melewatkan
apa pun yang ada di wajah Hee Jo, termasuk
kedua belah bibir Hee Jo yang tampak tak
diam karena kegugupan yang Hee Jo rasakan.
Kedua belah bibir yang telah mengeluarkan
kalimat pemicu kecemburuan Kyuhyun.
Mulai sekarang, Kyuhyun memiringkan
sedikit kepalanya, mengamati perempuannya
lebih jelas. Kau kekasihku.
Kyuhyun menarik tuas kursi, menurunkan
senderan kursi yang diduduki Hee Jo ke arah
belakang. Tatapannya terpatri kuat di kedua
bola mata Hee Jo.
Hee Jo menggigit bibir bawahnya, membuat
Kyuhyun memfokuskan pandangannya ke
arah bibir perempuan ini. Bibirnya yang basah
akibat polesan lipgloss membuat Kyuhyun
penasaran dengan rasanya.
Kyuhyun menyentuh bibir bawah Hee Jo
dengan jari telunjuknya. Menyapu bibir gadis
itu secra perlahan dan sensual.Jangan

menginggitnya, biarkan aku yang


menggigitnya.
Napas Hee Jo memberat. Gairahnya mulai
naik ke tingkat maksimum. Suara berat serta
serak Kyuhyun membuatnya merasa basah.
Kyuhyun menurunkan sedikit badannya,
membuat jarak yang tercipta di antara
mereka terkikis. Hee Jo menahan dada
Kyuhyun, berusaha untuk menciptakan jarak
itu kembali walaupun hasilnya sia-sia karena
kekuatannya tak sebanding dengan kekuatan
Kyuhyun yang sedang bergairah.
A-apa yang akan kau lakukan? Suara Hee Jo
melemah. Nyalinya menciut.
Kyuhyun mengelus pipi kanan Hee Jo dengan
hidungnya, menghembuskan napas
hangatnya di sana. Kekasih yang nakal,
potong Kyuhyun seenaknya demi
meningkatkan rasa penasaran Hee Jo dan
gairah gadis yang sekarang menjadi
kepemilikkannya. Harus dihukum, bukankah
begitu? Kyuhyun melontarkan pertanyaan,
tapi nada bicaranya yang tak terbantahkan
menjadikan pertanyaan itu menjadi sebuah
pernyataan.

Secara perlahan, Kyuhyun menempelkan bibir


tebalnya di bibir penuh milik Hee Jo. Awalnya
sekedar menempel, lalu beberapa detik
kemudian, ia sedikit menghisap bibir Hee Jo.
Menghisap secara perlahan pada awalnya,
setelah itu berubah menjadi tempo yang
cepat. Kyuhyun menyesap bibir Hee Jo
dengan tergesa-gesa seakan-akan bibir itu
akan segera habis dan dirinya tak dapat
merasakan lagi. Setelah beberapa detik
mungkin menitKyuhyun mulai berani untuk
menggigit kedua belah bibir yang menggoda
itu. Seperti tadi, pertama menggigit secara
perlahan lalu berubah menjadi menggebugebu.
Kyuhyun menggigit bibir bawah Hee Jo. Hee Jo
melenguh dan itu dimanfaatkan Kyuhyun
untuk melesakkan lidahnya ke dalam rongga
mulut Hee Jo. Lidahnya mengekspansi isi
mulut Hee Jo, mengabsen deretan gigi Hee Jo,
dan menautkan lidahnya dengan lidah Hee Jo.
Hee Jo sering sekali menyombongkan diri
bahwa dirinya termasuk good kisser. Dirinya
juga mengaku-ngaku bahwa dirinya mampu
menyeimbangkan ciuman Jongin yang
merupakan seorang (very) good kisser.

Tapi nyatanya, sekarang ia seperti patung


yang tak dapat membalas ciuman Kyuhyun.
Ia seperti pemula di depan Kyuhyun.
Hee Jo memejamkan kedua matanya saat
dirasanya dia mulai meresapi ciuman ini.
Tangan kanannya merambati pipi Kyuhyun,
mengelus pipi pria panas ini secara sensual.
Sedangkan tangannya yang lain masih
menahan dada Kyuhyun yang semakin
menekan tubuhnya, membuat kedua tubuh
insan itu menempel satu sama lain.
Kyuhh, Hee Jo melenguh. Ia juga merasakan
napasnya mulai habis. Kyuhyun yang
mengerti keadaannya sedikit melonggarkan
tautan bibirnya dengan bibir Hee Jo. Pria itu
memiringkan kepalanya, memberikan akses
kepada hidung Hee Jo untuk menghirup
oksigen yang terasa panas di dalam mobil ini.
Kyuhyun melepaskan ciumannya secara
perlahan. Menatap lamat-lamat ke arah Hee
Jo yang menghirup napas secara rakus. Bibir
gadisnya basah. Kyuhyun menghapus saliva
yang menetes dari bibir Hee Jo dengan penuh
kasih.

Kau panas, sayang, kata Kyuhyun


memberat.
Kau juga, balas Hee Jo dalam hati.
Mulutmu begitu nakal, aku ingin sekali
membungkamnya hingga kau tak dapat
mengeluarkan suara apa pun selain
desahanmu dan namaku.
Ah, dirty talk. Hee Jo merasakan kedua
pipinya memanas, termasuk yang berada di
bawah sana. Panas dan menginginkan
sesuatu yang lebih.
Kau cantik dan seksi. Lebih cantik dan seksi
jika tak memakai apa pun di depanku.
Napas Hee Jo semakin memburu. Kalimatkalimat itu mampu membuatnya masuk ke
dalam dunia abu-abu. Tidak berada di dalam
dunia putih yang terang, tidak pula dalam
dunia hitam yang gelap. Kedua matanya
terhalangi oleh kabut gairah yang semakin
meningkat seiring dengan aksi Kyuhyun yang
menggodanya serta kalimat-kalimat panas
yang dikeluarkan pria seksi ini.

Kyuhyun mengarahkan bibirnya ke arah


telinga kiri Hee Jo. Dia membisikkan sesuatu
dengan suara seraknya, pertanda bahwa ia
sudah sangat bergairah sedari tadi. Aku
menginginkanmu. Napas hangat Kyuhyun
menerpa telinga Hee Jo yang memerah. Aku
ingin mengisimu secara penuh.
Satu detik. Dua detik. Tiga detik.
Kyuhyun tak mendengar kalimat persetujuan
yang keluar dari mulut Hee Jo. Ia melirik
gadisnya; Hee Jo sedang memejamkan kedua
matanya erat-erat. Deru napasnya
menggempur leher Kyuhyun yang
terpampang nyata di depan wajahnya.
Kyuhyun mengulurkan lidahnya, menjilat
tulang rawan Hee Jo secara perlahan,
merangsang Hee Jo lebih lanjut. Ia juga
menghembuskan napasnya perlahan dengan
sengaja. Telinga Hee Jo semakin memerah
dibuatnya. Hee Jo melenguh, membuat
Kyuhyun melancarkan aksi menggoda telinga
Hee Jo lebih lanjut.
Ketika Kyuhyun sudah merasa cukup untuk
bermain dengan telinga Hee Jo, dirinya

mensejajarkan wajahnya dengan wajah Hee


Jo. Menatap pemilik paras dewi ini lamatlamat. Kyuhyun memajukan hidungnya,
menyentuhkannya ke pipi Hee Jo dengan
sentuhan seringan bulu. Sentuhan
menggunakan hidung itu terus berlanjut
sampai hidung itu menyentuh kedua belah
bibir Hee Jo yang tidak mengatup rapat. Hee
Jo memajukan wajahnya, berusaha untuk
menyatukan bibirnya dengan bibir Kyuhyun.
Tetapi Kyuhyun menghindarinya, Kyuhyun
sedang menggodanya.
Hidung Kyuhyun kini turun secara perlahan
menuju leher jenjang Hee Jo. Ia menghidu
aroma vanilla bercampur aroma musim dingin
dari leher Hee Jo, merekam bau itu di
serebrumnya untuk selalu ia ingat. Ia
mengelus leher itu secara perlahan, berhatihati, dan begitu ringan bagaikan bulu angsa.
Kupu-kupu yang berterbangan di perut Hee Jo
semakin banyak, semakin memenuhi perut
Hee Jo dan menimbulkan sensasi geli nan
panas di bawah sana.
Kyuhyun menggantikan peran hidungnya
dengan kedua bibir tebalnya. Mengecup leher
Hee Jo pada satu titik secara perlahan, lalu

mulai melumatnya lembut. Menggigit,


mencium, mengigit lagi, dia menciptakan pola
menggairahkan di leher Hee Jo. Ketika sebuah
tanda kepimilikkannya telah terukir di titik itu,
ia berganti tempat. Mengukir tandanya di
bagian lain. Benar-benar menunjukkan bahwa
Hee Jo adalah miliknya. Hanya miliknya.
Tangan pria panas ini mulai nakal. Meraba
dada Hee Jo yang masih tertutupi oleh gaun
hitamnya. Dada Hee Jo terasa penuh mengisi
tangkupan tangan Kyuhyun. Jemari panjang
Kyuhyun mulai membentuk gerakkan
meremas. Pertama secara perlahan lalu
berubah menjadi remasan yang kuat.
Pertahanan yang Hee Jo buat hancurlah
sudah. Desahan yang sedari tadi ia tahan,
nyatanya keluar juga pada akhirnya. Kyuhyun
semakin panas, gairahnya semakin meletupletup. Sebelah tangan Kyuhyun yang tak
bekerja mulai menurunkan kedua tali gaun
Hee Jo di pundak gadis itu. Menurunkannya
secara perlahan disertai sentuhan ringan
membuat desahan Hee Jo semakin keras.
Kyuhyun menjauhkan wajahnya dari leher Hee
Jo untuk menaikkan gaun Hee Jo ke atas,
melewati kepala gadis ini, lalu membuang

gaun itu ke sembarang arah. Tangan Kyuhyun


menarik bra yang warnanya senada dengan
gaun itu ke atas. Membuat dada Hee Jo ke
bawah karena tekanan yang dihasilkan dari
bra itu.
Jemari Kyuhyun bergerak secara lihai di kedua
ujung payudara Hee Jo. Mengelusnya ringan,
memainkannya dengan ibu jarinya. Kyuhyun
mencubit ujungnya dengan kerasnya,
menimbulkan suara erangan yang dikeluarkan
oleh Hee Jo. Ia juga menarik ujung itu ke
bawah, menekannya dengan cara yang
menggoda.
Setelah Kyuhyun merasa cukup dengan
permainan tangannya, ia menurunkan
wajahnya, menggantikan peran jarinya.
Kyuhyun mengawalinya dengan mencium
nipple itu secara perlahan. Mencoba
menyalurkan perasaannya bahwa Kyuhyun
benar-benar menginginkan gadis ini. Ia
membuka mulutnya, melingkupi nipple itu
dengan rongga mulutnya yang hangat,
membuat nipple yang berada di dalam
mulutnya semakin mengeras. Kyuhyun
menggigitnya secara perlahan. Menggigit
secara keras dengan tiba-tiba, Hee Jo kembali

mengerang. Lidahnya mempermainkan nipple


itu secara lihai, memutari nipple itu dengan
lidah tak bertulangnya.
Hee Jo mendesah untuk ke sekian kalinya.
Tapi, ia masih enggan untuk menyebut nama
Kyuhyun dalam desahannya. Menyatakan
secara lisan bahwa dirinya sangat
menginginkan Kyuhyun saja dia tidak berani.
Kyuhyun melepaskan lingkupan rongga
mulutnya pada nipple Hee Jo. Memperlakukan
yang lain secara sama. Masih dengan gigitan
dan permainan lidahnya. Pria itu tak
membiarkan Hee Jo tenang. Dirinya
memainkan dada Hee Jo yang habis ia kerjai
dengan jari telunjuk dan jari jempolnya.
Menggodanya secara terus menerus tanpa
jeda sekalipun.
Tangan Kyuhyun perlahan turun ke arah
bagian bawah Hee Jo yang hanya tertutupi
oleh celana dalam perempuan itu. Jarinya
menyelip di antara celana itu, mengelus
kewanitaan perempuan itu secara perlahan.
Memasukkan jari tengahnya ke dalam lubang
itu, meliukkan jarinya dengan menggoda.
Kyuhyun melepaskan kulumannya,

mengamati ekspresi Hee Jo yang bergairah.


Wajah perempuannya memerah, sangat
merah. Kedua bibirnya tak mengatup rapat.
Desahan disertai napas berat keluar dari
celah bibir itu. Hee Jo benar-benar menggoda.
Astaga, perempuan ini! Sampai kapan dirinya
bertahan agar tidak mengijinkanku masuk ke
dalam dirinya?
Kyuhyun menambahkan jarinya lagi.
Memasukkan jari telunjuknya untuk
menemani jari tengahnya yang berada di
dalam lubang yang hangat dan berkedut itu.
Setiap ekspresi yang Hee Jo keluarkan tak
terlewatkan oleh Kyuhyun. Apa lagi ketika
lutut Hee Jo tak sengaja menyentuh adiknya
yang sudah tegang sedari tadi. Rasanya,
Kyuhyun ingin sekali melahap habis
perempuan ini.
Tapi dirinya harus bersabar. Ia harus membuat
perempuan ini begitu menginginkannya.
Ia harus membuat Hee Jo memohon
kepadanya untuk mengisi lubang kewanitaan
perempuan itu.

Tubuh Hee Jo menegang. Gelenyar panas


melanda dirinya menuju ke pusat tubuhnya.
Lalu dirasakannya, cairan hangat keluar dari
lubangnya yang dipenuhi oleh jari Kyuhyun.
Kyuhyun tak menarik jarinya. Ia malah
menambah jumlah jarinya yang berada di
dalam Hee Jo. Menggoda Hee Jo semakin
dalam.
Tangan Hee Jo membelai pipi Kyuhyun. Kyu,
panggil Hee Jo penuh makna.
Kyuhyun mengerti, terbukti dengan
munculnya sebuah seringaian di wajah
tampannya. Tapi ia berusaha meninggikan
harga dirinya. Hitung-hitung sebagai hukuman
karena perempuan ini tak langsung
mengijinkannya untuk memasuki tubuhnya.
Kalau begitu, memohonlah kepadaku.
Kyuhyun membalas dengan seringainya.
Kyuhh, desah Hee Jo. Puaskan aku,
mohonnya dengan ekspresi memelas
sekaligus (sangat) bergairah.
Alis Kyuhyun terangkat sebelah. Puaskan
dengan apa? pancing Kyuhyun. Kau tahu,
aku mempunyai vibrator, dildo, nipple clamp

di dalam dashboard. Apakah kau


menginginkannya?
T-tidak!
Yeah, aku tahu aku bisa membuatmu puas
melebihi mainan itu. Tapi kalau kau mau
mencobanya juga tidak
AKU MAU MILIKMU! AKU MAU MILIKMU YANG
MEMENUHI DIRIKU!
Kyuhyun tersenyum puas. Walaupun Hee Jo
tak mengatakan secara langsung, dirinya tahu
apa yang sangat diinginkan oleh perempuan
cantik ini. Tangan Kyuhyun merambat ke arah
belakang tanpa sepengetahuan Hee Jo.
Membuka dashboard mobilnya dan
mengambil beberapa benda di dalam sana.
Baiklah.
Kyuhyun mencium Hee Jo begitu keras dan
rakus. Tangannya mengangkat tangan Hee Jo,
membawa kedua tangan perempuan itu ke
arah belakang. Lalu, Hee Jo merasakan
sesuatu melingkari pergelangan tangannya
dan membatasi pergerakkan tangannya.

Ia diikat!
Kyuhyun melepaskan ciumannya. Mengamati
raut wajah Hee Jo yang bingung akibat
tindakkannya. Tangan kanan Kyuhyun
terangkat, menunjukkan selembar kain hitam
di depan wajah Hee Jo.
Kau tahu, menutup salah satu indra ketika
sedang bercinta itu lebih merangsang.
Kyuhyun menjelaskan dengan ringan. Setelah
itu mengarahkan kain itu ke arah mata Hee
Jo, menutup kedua matanya dengan kain
hitam yang Kyuhyun bawa. Kain yang
menutupi kedua netra Hee Jo menjadikan
pergerakkan perempuan itu terbatas.
Dan benar, rasa menginginkan dan
diinginkannya lebih besar.
Aku mau menjadikanmu sebagai kelinci
percobaan dari mainan yang kubeli. Kau tak
perlu khawatir, aku baru membelinya, dan
baru mencobakannya kepadamu.
Kyuhyun mengangkat tangannya yang
membawa sebuah vibrator. Memasukkan
benda itu ke milik Hee Jo. Ia juga menjepitkan

kedua nipple Hee Jo dengan nipple clamp.


Kyuhyun mulai menyalakan mainan itu.
Memberikan getaran pada vibrator dan juga
tegangan pada kedua nipple Hee Jo yang
menegang dan mengeras.
Well, aku akan membuatmu datang untuk
beberapa kali.
Lalu bercinta denganmu secara keras dan
penuh.

Pria itu merasakan sebuah cahaya yang


terang dan hangat menggempur kedua
matanya yang terpejam erat. Ia mengangkat
lengan kanannya, menutup kedua matanya
demi menghalangi cahaya terang tersebut.
Sebuah senyuman tergores di wajah
tampannya tatkala dirinya mengingat
sesuatu.
Semalam, ia bercinta begitu panas dengan
perempuan yang baru ia temui.
Perempuan yang menarik hati dinginnya.

Setiap desahan yang terekam di memorinya,


membuat dirinya semakin bahagia. Apa lagi
ketika perempuannya meneriakkan namanya
setiap dirinya atau diri pria itu sendiri datang,
setiap gelenyar panas itu datang.
Pria itu; Kyuhyun, menurunkan tangannya
secara perlahan. Kedua netranya yang
terpejam mulai terbuka secara perlahan dan
langsung disambut oleh sinar mentari yang
begitu terang.
Kyuhyun bisa melihat awan dari tempat ia
berbaring. Ia juga bisa merasakan hangatnya
mentari secara langsung. Kulit wajahnya juga
terasa hangat dan bersinar. Pohon beserta
burung yang sedang asyik bernyanyi juga
masuk ke dalam jangkauan pandangannya.
Tunggu dulu. Sejak kapan mobilnya terdapat
awan, sinar matahari yang terasa sangat
hangat, pohon yang tumbuh, dan burung
yang berkicau serta bertebangan ke sanasini?
Kyuhyun membelalakkan kedua bola matanya
ketika menyadari sesuatu. Dirinya langsung
bangun dari tidurnya.

Dia sedang berada di pinggir jalan! Tanpa


mobil, tanpa Hee Jo.
Lebih tepatnya, sekarang dia terduduk di
rerumputan yang ia yakini tumbuh di
sepanjang pinggir jalan yang ia lewati
bersama Hee Jo semalam. Kaos hitam beserta
celananya telah terpasang pada tubuhnya.
Tapi ketika dirinya meraba pergelangan
tangannya, ia hanya menemukan gelang
hitamnya yang melingkar di pergelangan
tangannya.
Jam rolex-nya yang mahal hilang!
Apakah dirinya mengalami perampokkan
ketika sedang tidur? Lantas, di mana
keberadaan Hee Jo? Bagaimana keadaan
perempuan itu?
Semua praduganya lenyap seketika tatkala
kedua netranya menangkap kehadiran sebuah
kertas note berwarna peach di sepatunya. Ia
mengambil kertas note itu, membulatkan
kedua matanya ketika membaca isi note itu.
Aku mengambil mobil Porsche-mu serta jam
rolex-mu yang mahal. Kau tahu, aku tak

terlalu suka dengan warna mobilmu. Aku lebih


suka jika warna mobilmu silver. Tapi, itu tak
menjadi masalah untukku.
p.s : Maaf karena telah mencuri dompetmu
kemarin (yeah, walaupun kau memblokir
semua kartu ATM dan kartu kreditmu.) Maaf
juga karena aku hanya menyisakan dua puluh
ribu won di dompetmu sekarang. Pergunakan
dengan baik, itu untuk ongkos taksi. Ah ya,
kau juga bisa menyuruh sekretarismu yang
lebih tampan darimu. Satu lagi, aku tak
berminat lagi mengambil kartu-kartumu
karena akan diblokir pada akhirnya.

Tertanda,
Pencuri dompetmu
Cha Hee Jo.
Buru-buru Kyuhyun mengarahkan tangannya
ke arah belakang, mengambil dompetnya dari
dalam saku celananya. Kyuhyun terkejut
karena apa yang tertulis dalam kertas note itu
sangatlah benar. Dompet tebalnya yang berisi

ratusan ribu won, kini hanya tersisa dua puluh


ribu won di dalamnya. Seperti yang tertulis,
kartu ATM dan kartu kreditnya masih
tersimpan dengan baik.
Aku mengambil mobil Porsche-mu serta jam
rolex-mu yang mahal.
Kyuhyun mengeraskan rahangnya ketika
mengingat kembali sepenggal dari isi note itu.
Ia menyadari sesuatu.
Maaf karena telah mencuri dompetmu
kemarin.
Sialan! Ternyata Hee Jo adalah pencuri itu.
Aku telah ditipu.
.
.
.
.
.

Kkeut!
Bagaimana?
First, panjang, ya? Huwaa maaf aku enggak
bisa buat cerita oneshot yang pendek. Lagi
pula kalau dibuat Twoshot atau chapter
idenya belum mengalir lancar T.T
Second, nnnnggg itu adegan enceh nya
gimana? Waktu ngetik adegan itu, feeling-nya
kurang T.T
Kyuhyun sih sukanya boongin orang, jadinya
kena pembalasan kayak gitu kan. Rasain
mobil, jam tangan sama uangnya hilang garagara ditipu Hee Jo.
Well, thankKyu sudah membaca~ *hug
Salam, dari Hanako istrinya Kyuhyun *kiss

Anda mungkin juga menyukai