e. SASARAN PROMKES
1. Rumah Tangga (Ibu, Bayi, Balita)
2. Sekolah (Anak Sekolah)
3. Tempat Kerja (Usia Produktif)
4. Tempat Umum (Remaja/ Anak Muda)
5. Sarana Pelayanan Kesehatan (Pengunjung)
f. STRATEGIS PROMKES
Disingkat ABG
Advokasi: upaya mempengaruhi pihak lain untuk memperoleh dukungan atau
komitmen
Bina Suasana: upaya untuk pembentukan opini publikGerakan Pemberdayaan
Masyarakat: upaya untuk membuat masyarakat sadar, mau dan mampu untuk hidup
sehat
g. BENTUK KEGIATAN PROMKES
Pemberdayaan Masyarakat
Pengembangan Kemitraan
Upaya Advokasi
Pembinaan Suasana
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pengembangan Iptek
Pengembangan Media dan Sarana
Pengembangan Infra Struktur (Sektretariat, Tim)
h. PENYELENGGARAAN PROMKES
Pengkajian tentang masalah perilaku dan penyebab
Perencanaan yang terdiri kegiatan, tujuan, sasaran, indikator
Penggerakan Pelaksanaan yang siap sesuai rencana
Pemantauan, melakukan perbaikan yg tidak sesuai rencana
Penilaian, melakukan perbaikan rencana yang akan datang
Pelaporan tentang semua proses yang dicapai
Salah satu usaha pemerintah dalam menyadarkan masyarakat tentang hidup sehat dan
pelaksanaanya bagaimana cara hidup sehat adalah dengan cara melakukan pendidikan
kesehatan yang tidak hanya didapat dibangku sekolah tapi juga bisa dilakukan dengan cara
penyuluhan oleh tim medis. Yang biasa disebut dengan promosi kesehatan ataupun
penyuluhan kesehatan.
Mengingat tugas kita sebgai tim medis adalah salah satunya memperkanalkan
bagaimana cara hidup sehat dengan masyarakat maka didalam makalah ini kami akan
membahas tentang Promosi Kesehatan
Dalam konstitusi Organisasi Kesehatan Dunia tahun 1948 disepakati antara lain
bahwa diperolehnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya adalah hak yang fundamental
bagi setiap orang tanpa membedakan ras, agama, politik yang dianut dan tingkat sosial
ekonominya. Diperlukan adanya reformasi di bidang kesehatan untuk mengatasi ketimpangan
hasil pembangunan kesehatan antar daerah dan antar golongan, derajat kesehatan yang masih
tertinggal dibandingkan dengan negara-negara tetangga dan kurangnya kemandirian dalam
pembangunan kesehatan. Reformasi di bidang kesehatan perlu dilakukan mengingat lima
fenomena yang berpengaruh terhadap pembangunan kesehatan. Pertama, perubahan pada
dinamika kependudukan. Kedua, Temuan-temuan ilmu dan teknologi kedokteran. Ketiga,
Tantangan global sebagai akibat dari kebijakan perdagangan bebas, revolusi informasi,
telekomunikasi dan transportasi. Keempat, Perubahan lingkungan .Kelima, Demokratisasi.
Paradigma pembangunan kesehatan yang baru yaitu Paradigma Sehat merupakan
upaya untuk lebih meningkatkan kesehatan masyarakat yang bersifat proaktif. Paradigma
sehat sebagai model pembangunan kesehatan yang dalam jangka panjang diharapkan mampu
mendorong masyarakat untuk mandiri dalam menjaga kesehatan melalui kesadaran yang
lebih tinggi pada pentingnya pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif.
Dalam Piagam Ottawa disebutkan bahwa promosi kesehatan adalah proses yang
memungkinkan orang-orang untuk mengontrol dan meningkatkan kesehatan mereka (Health
promotion is the process of enabling people to increase control over, and to improve, their
health,
WHO,
1986).
Penyelenggaraan
promosi
kesehatan
dilakukan
dengan
mengombinasikan berbagai strategi yang tidak hanya melibatkan sektor kesehatan belaka,
melainkan lewat kerjasama dan koordinasi segenap unsur dalam masyarakat. Hal ini didasari
pemikiran bahwa promosi kesehatan adalah suatu filosofi umum yang menitikberatkan pada
gagasan bahwa kesehatan yang baik merupakan usaha individu sekaligus kolektif (Taylor,
2003 dalam notoatmodjo).
1.
a.
Konsep-Konsep Kunci
Definisi promosi kesehatan
b.
c.
d.
e.
f.
2.
disiplin
Penyajian setiap bab meliputi : judul bab dan konsep-konsep kunci, petunjuk, kerangka isi,
tujuan pembelajaran umum, tujuan pembelajaran khusus, paparan materi, tugas dan latihan,
c.
rangkuman, dan soal-soal akhir bab yang disertai dengan kunci jawaban
Dalam urauan materi terdapat tes sambil jalan. Tes ini dapat menjadi tuntunan pembaca
3.
Tujuan
Tujuan Umum Pembelajaran
Memahami konsep dasar dalam promkes (promosi kesehatan)
Tujuan Khusus Pembelajaran
a)
b)
c)
d)
e)
f)
b.
1.
PENYAJIAN MATERI
kondisi kesehatan juga dipengaruhi oleh gaya hidup masyarakat. Sejak saaat itu, pendidikan
kesehatan menjadi perhatian dan merupakan bagian dari upaya kesehatan masyarakat yang
difokuskan kepada :
Perilaku beresiko seperti : Merokok, Makanan rendah serat, dan Kurang gerak
Pelayanan kedokteran pencegahan
Deteksi dini pencegahan.
Deklarasi Alam Ata ( 1978 ) menghasilkan strategi utama dalam pencapaian kesehatan
a.
b.
c.
bagi semua (Health For All ) melalui pelayanan kesehatan dasar( Primary Healt Care ). Salah
satu komponen didalam pelayanan kesehatan dasar itu adalah pelayanan kesehatan, yang di
Indonesia pernah juga disebut penyuluhan kesehatan.
Pada tahun 1986 di Ottawa, Canada, dilangsungkan konferensi internasional promosi
kesehatan yang menghasilkan piagam Ottawa ( Ottawa Charter ) yang menjadi acuan bagi
promosi kesehatan, termasuk di Indonesia. Sesuai dengan piagam Ottawa, aktivitas promosi
kesehatan adalah Advokasi ( Advocating ), Pemberdayaan ( Enabling ), dan Mediasi
(Mediating).
Selanjutnya piagam Ottawa juga merumuskan lima komponen utama promosi kesehatan
a)
yaitu :
Membangun kebijakan public berwawasan kesehatan ( Built Health Public Policy ), artinya
mengupayakan agar para pembantu kebijakan diberbagai sector dan tingkatan administrasi
b)
c)
kesehatan.
Memperkuat gerakan masyarakat ( Streghthen community action ) artinya memberikan
dukungan terhadap kegiatan masyarakat agar lebih berdaya dalam upaya mengendalikan
a.
Advokasi; pendekatan terencana yang ditujukan kepada para penentu kebijakan dalam
rangka mendukung suatu isu kebijakan yang spesifik. Advokasi yang berhasil akan
menentukan keberhasilan kegiatan promosi kesehatan pada langkah selanjutnya sehingga
c.
mengalami penyakit.
Strategi Promosi Kesehatan Tersier
Dala tahap ini, strategi kesehatan difokuskan pada masyarakat yang sudah terkena penyakit.
Focus penanganan yaitu dengan rehabilitasi untuk mencegah kecacatan/ kemunduran lebih
lanjut dari penyakitnya tersebut.
4.
metode promosi kesehatan untuk kelompok kecil, misalnya : dengan melakukan diskusi
2.
1.
2.
3.
5.
Sasaran
Sasaran promosi kesehatan adalah :
a. Indvidu atau keluarga
Dengan diberikannya promosi kesehatan individu diharapkan memperoleh informasi baik
secara langsung ataupun melalui berbagai media, mempunyai kemampun untuk memelihara,
meningkatkan dan melindungi kesehatannya, dapat melakukan tindakan hidup bersih dan
lingkungan yang sehat, ikut berperan dalam kegiatan sosial yang berkaitan dengan kesehatan.
b.
Masyarakat atau LSM
Diharapkan dapat mengembangkan upaya peningkatan kesehatan dan saling bekerjasama
serta saling membantu untuk mewujudkan lingkungan sehat.
c.
Lembaga pemerintah
Diharapkan dapat perduli dan mndukung upaya mengembangkan perilaku sehat dan
lingkungan sehat, membuat kebijakan yang berhubungan dengan bidang kesehatan.
d.
Institusi
Diharapkan dapat meningkatkan mutu kesehatan yang dapat memeberi kepuasan pada
masyarakat.
6.
lingkungan fisik, sosial, politik, ekonomi, pendidikan, dan budaya. Faktor yang
mempengaruhi baik individu, kelompok dan masyarakat dikelompokkan menjadi 4 yaitu :
a)
Lingkungan (environment)
Lingkungan disini mencakup lingkungan fisik, sosial, budaya, politik, ekonomi. Intervensi
terhadap faktor lingkungan fisik yaitu dalam bentuk perbaikan sanitasi lingkungan,
sedangkan intervensi terhadap lingkungan sosial, politik, ekonomi, pendidikan, dan budaya
dalam bentuk program-program peningkatan pendidikan, perbaikan sosial ekonomi
masyarakat, penstabilan politik dan keamanan.
b)
Perilaku (behavior)
Perilaku mempengaruhi lingkungan pelayanan kesehatan. Bila seseorang berperilaku positif
terhadap lingkungan dan kesehatannya maka seseorang akan mendapatkann feedback yang
positif pula.
c)
Pelayanan kesehatan (health services)
Intervensi terhadap pelayanan kesehatan adalah dalam bentuk penyediaan dan perbaikan
fasilitas pelayanan kesehatan.
d) Keturunan (heredity)
Intervensi faktor keturunan adalah penasihat perkawinan, dan penyuluhan kesehatan
khususnya bagi kelompok yang mempunyai resiko penyakit keturunan.
Keempat faktor ini saling mempengaruhi satu sama lain. Faktor lingkungan selain
mempengaruhi kesehatan juga mempengaruhi perilaku dan perilaku juga mempengaruhi
lingkungan dan mempengaruhi pelayanan kesehatan.
5. Promosi kesehatan berpatokan pada PHBS yang dikembangkan dalam 5 tatanan yaitu
di rumah/tempat tinggal (where we live), di sekolah (where we learn), di tempat kerja
(where we work), di tempat-tempat umum (where we play and do everything) dan di
sarana kesehatan (where we get health services).
6. Pada promosi kesehatan, peran kemitraan lebih ditekankan lagi, yang dilandasi oleh
kesamaan (equity), keterbukaan (transparancy) dan saling memberi manfaat
(mutual benefit). Kemitraan ini dikembangkan antara pemerintah dengan masyarakat
termasuk swasta dan Lembaga Swadaya Masyarakat, juga secara lintas program dan
lintas sektor.
7. Promosi Kesehatan sebenarnya juga lebih menekankan pada proses atau upaya,
dengan tanpa mengecilkan arti hasil apalagi dampak kegiatan. Jadi sebenarnya sangat
susah untuk mengukur hasil kegiatan, yaitu perubahan atau peningkatan perilaku
individu dan masyarakat. Yang lebih sesuai untuk diukur: adalah mutu dan frekwensi
kegiatan seperti: advokasi, bina suasana, gerakan sehat masyarakat, dan lain-lain.
Promosi kesehatan juga mempunyai prinsip yang lebih spesifik dalam tiap ruang
lingkup promosi kesehatan atau setting. Misalnya, promosi kesehatan di keluarga,
fasilitas layanan kesehatan, tempat kerja, sekolah, dan tempat umum.
kebiasaan tertentu. Dalam hal ini maka pemberi promosi kesehatan harus mampu
menyesuaikan diri dengan aturan tersebut agar keluarga tersebut bsia lebih terbuka
dalam menerima segala bentuk promosi yang dilakukan.
1) Komprehensif.
Promosi kesehatan di tempat kerja merupakan kegiatan yang melibatkan beberapa
disiplin ilmu guna memaksimalkan tujuan yang ingin dicapai yaitu berkembangnya
tempat kerja yang sehat, aman dan nyaman sehingga dengan lingkungan kerja yang
mendukung tersebut diharapkan terjadi perubahan perilaku individu dan kelompok
kearah yang positif sehingga dapat menjaga lingkungan agar tetap sehat.
2) Partisipasi
Para peserta atau sasaran promosi kesehatan hendaknya terlibat secara aktif
mengindetifikasi masalah kesehatan yang dibutuhkan untuk pemecahannya dan
meningkatkan kondisi lingkungan kerja yang sehat. Partisipasi para pengambil
keputusan di tempat kerja merupakan hal yang sangat mendukung bagi para pekerja
untuk lebih percaya diri dalam meningkatkan kemampuan mereka dalam merubah
gaya hidup dan mengembangkan kemampuan pencegahan dan peningkatan terhadap
penyakit.
3) Keterlibatan berbagai sektor terkait.
Kesehatan yang baik adalah hasil dari berbagai faktor yang mendukung. Berbagai
upaya untuk meningkatkan kesehatan pekerja hendaknya harus melalui pendekatan
yang integrasi yang mana penekanannya pada berbagai faktor tersebut bila
memungkinkan.
4) Kelompok organisasi masyarakat.
Program pencegahan dan peningkatan kesehatan hendaknya melibatkan semua
anggota pekerja, termasuk kelomok organisasi wanita dan laki-laki yang ada,
termasuk juga tenaga honorer dan tenaga kontrak. Kebutuhan melibatkan dengan
berbagai organisasi masyarakat yang mempunyai pengalaman atau tenaga ahli dalam
membantu mengembangkan Promosi kesehatan Di Tempat kerja hendaknya di
perhitungkan dalam mengembangkan program sebelumnya
5) Berkesinambungan atau Berkelanjutan
Promosi kesehatan di tempat kerja yang berhubungan erat dengan kesehatan dan
keselamatan kerja mempunyai arti penting pada lingkungan tempat kerja dan aktivitas
manajemen sehari-hari. Program promosi kesehatan dan pencegahan hendaknya terus
menerus dilakukan dan tujuannya jangka panjang. Apabila pelaksanaan promosi
kesehatan di tempat kerja ingin lebih mentap, program hendaknya sesuai dan
responsif terhadap kebutuhan pekerja dan masalah yang berhubungan dengan kondisi
lingkungan kerja.
1) Melibatkan semua pihak yang berkaitan dengan masalah kesehatan sekolah yaitu
peserta didik, orangtua dan para tokoh masyarakat maupun organisasi-organisasi di
masyarakat
dapat dilakukan dengan pilihan metode: seminar, lobi dialog, negosiasi, debat,
petisi/resolusi, mobilisasi, dan lain-lain.
1. Metode Pendidikan Individual (Perorangan)
Metode yang bersifat individual digunakan untuk membina perilaku baru atau
membina seseorang yang mulai tertarik kepada suatu perubahan perilaku atau inovasi.
Setiap orang memiliki masalah atau alas an yang berbeda-beda sehubungan dengan
penerimaan atau perilaku baru tersebut.
Bentuk pendekatannya :
a. Bimbingan dan penyuluhan (Guidence and counceling)
Perubahan perilaku terjadi karena adanya kontak yang intensif antara klien dengan
petugas dan setiap masalahnya dapat diteliti dan dibantu penyelesainnya.
b. Wawancara (interview)
Untuk mengetahui apakah klien memiliki kesadaran dan pengertian yang kuat tentang
informasi yang diberikan (prubahan perilaku ynag diharapkan).
2. Metode Pendidikan Kelompok
Dalam memilih metode pada kelompok,yang harus diperhatikan adalah besarnya
kelompok sasaran dan tingkat pendidikan formalnya. Besarnya kelompok sasaran
mempengaruhi efektifitas metode yang digunakan.
a. Kelompok besar
1) Ceramah
Sasaran dapat berpendidikan tinggi maupun rendah. Penceramah harus menyiapkan
dan menguasai materi serta mempersiapkan media. Metode dengan menyampaikan
informasi dan pengetahuan saecara lisan. Metode ini mudah dilaksanakan tetapi
penerima informasi menjadi pasif dan kegiatan menjadi membosankan jika terlalu
lama.
2) Seminar
Metode seminar hanya cocok untuk sasaran kelompok besar dengan pendidikan
formal menengah ke atas. Seminar adalah suatu penyajian (presentasi)dari suatu ahli
atau beberapa ahli tentang suatu topik yang dianggap penting dan biasanya dianggap
hangat di masyarakat.
b. Kelompok kecil
1) Diskusi kelompok
Metode yang dilaksanakan dalam bentuk diskusi antara pemberi dan penerima
informasi, biasanya untuk mengatasi masalah. Metode ini mendorong penerima
informasi berpikir kritis, mengekspresikan pendapatnya secara bebas,
menyumbangkan pikirannya untuk memecahkan masalah bersama, mengambil satu
alternatif jawaban atau beberapa alternatif jawaban untuk memecahkan masalah
berdasarkan pertimbangan yang seksama.
Kelemahan metode diskusi sebagai berikut :
a. Tidak dapat dipakai dalam kelompok yang besar.
b. Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas.
c. Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara.
d. Biasanya orang menghendaki pendekatan yang lebih formal (Syaiful Bahri
Djamarah, 2000)
2) Curah pendapat (Brain storming)
Diskusi dimana pada awal diskusi diberi kasus atau pemicu untuk menstimulasi
tanggapan dari peserta.
3) Bola salju (snow balling)
Metode dimana kesepakatan akan di dapat dari pemecahan menjadi kelompok yang
lebih kecil, kemudian bergabung dengan kelompok yang lebih besar.
4) Kelompok-kelompok kecil (Buzz group)
Kelompok dibagi menjadi kelompok kecil untuk mendiskusikan masalah kemudian
kesepakatan di kelompok kecil disampaikan oleh tiap kelompok dan kemudian di
diskusikan untuk diambil kesimpulan.
5) Memainkan peranan (role play)
Dalam metode ini beberapa anggota kelompok ditunjuk sebagai pemegang peran
tertentu untuk memainkan peranan.
6) Permainan simulasi (simulation game)
Merupakan gabungan antara role play dengan diskusi kelompok.
3. Metode Pendidikan Massa
Metode ini untuk mengomunikasikan pesan-pesan kesehatan yang ditujukan kepada
masyarakat. Sasaran pendidikan pada metode ini bersifat umum tanpa membedakan
umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status sosial, ekonomi dan sebagainya,
sehingga pesan-pesan kesehatan dirancang sedemikian rupa agar dapat ditangkap oleh
massa tersebut. Metode ini bertujuan untuk mengguagah kesadaran masyarakat
Menambah pengetahuan
Self-empowering
Mengubah kebiasaan
DAFTAR PUSTAKA
1. Mubarak, Wahid Iqbal dan Nurul Chayatin.(2009).Ilmu Kesehatan Masyarakat :
Teori dan Aplikasi.Salemba Medika : Jakarta.
2. Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan dan Prilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta.
3. Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka
Cipta.
4. Notoatmodjo, Soekidjo.(2010).Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi.Rineka Cipta :
Jakarta
5. http://id.wikipedia.org/wiki/Promosi_kesehatan
6. http://www.scribd.com/doc/40462631/Makalah-Strategi-Promosi-Kesehatan-Jadi