Anda di halaman 1dari 21

PROMOSI KESEHATAN

A. Pengantar Promosi Kesehatan


Health promotion is the proses of enabling people to control and improve their health
(WHO, 1986) Promosi kesehatan adalah kombinasi berbagai dukungan menyangkut
pendidikan, organisasi, kebijakan dan peraturan perundangan untuk perubahan lingkungan
dan perilaku yang menguntungkan kesehatan (Green dan Ottoson, 1998). Promosi kesehatan
adalah proses pemberdayaan masyarakat agar mampu memelihara dan meningkatkan
kesehataanya (Depkes) Proses pemberdayaan dilakukan dengan pembelajaran yaitu upaya
untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan dalam bidang kesehatan Proses
pemberdayaan dilakukan: dari, oleh dan untuk masyarakat, melalui kelompok potensial,
bahkan semua komponen masyarakat Proses pemberdayaan dilakukan sesuai dengan sosial
budaya setempat, artinya sesuai dengan keadaan, permasalahan dan potensi setempat Proses
pembelajaran dibarengi dengan upaya mempengaruhi lingkungan, baik fisik, non fisik,
maupun kebijakan.
a. PERKEMBANGAN PROMOSI KESEHATAN
1978 Deklarasi Alma Ata, melahirkan KESUMA (Kesehatan Untuk Semua)/HFA
(Health For All) melalui PHC (Public Heath Center) , dengan HE (Health
Education)/PKM (Penyuluhan Kesehatan Masyarakat) diharapkan ada perubahan perilaku
masyarakat yang lebih baik 1980, pendidikan.kesehatan + peningkatan kesehatan,
digabung menjadi PROMKES 1986, Konferesnsi Promkes Internasional di Ottawa,
menghasilkan Piagam Ottawa yaitu : Advocacy, Social support, dan Empowerment
(ABG)
b. KOMPONEN UTAMA PROMKES (PIAGAM OTAWA)
1. Membangun kebijakan publik berwawasan kesehatan (build healthy public policy)
2. Menciptakan lingkungan yang mendukung (create supportive environments)
3. Memperkuat gerakan masyarakat (strengthen community action)
4. Mengembangkan ketrampilan individu (develop personal skill)
5. Reorientasi pelayanan kesehatan (reorient health services)

c. RUANG LINGKUP PROMKES


1. Pendidikan kesehatan (Health Education) bertujuan terjadi perubahan perilaku melalui
peningkatan kesadaran, kemauan dan kemampuan
2. Upaya Penyuluhan (Communication and Information) bertujuan penyebaran
informasi
3. Upaya Peningkatan (Promotion) bertujuan upaya pemeliharaan dan peningkatan
derajat kesehatan
4. Upaya Advokasi Kesehatan (Health Advocation) bertujuan mempengaruhi pengambil
kebijakan agar mendukung/ memperoleh komitmen
5. Upaya Pengorganisasian Masyarakat (Community Organization), Pengembangan
Masyarakat (Community Development), Penggerakan Masyarakat (Social
Mobilization), Pemberdayaan Masyarakat (Community Empowerment)

d. LATAR BELAKANG PROMKES


Kesehatan adalah hak asazi manusia
Kesehatan adalah investasi
Kesehatan adalah karunia Tuhan
Masalah perilaku (kebiasaan, budaya) tidak mudah diatasi
Promkes merupakan program unggulan, untuk mencapai Indonesia Sehat 2010

e. SASARAN PROMKES
1. Rumah Tangga (Ibu, Bayi, Balita)
2. Sekolah (Anak Sekolah)
3. Tempat Kerja (Usia Produktif)
4. Tempat Umum (Remaja/ Anak Muda)
5. Sarana Pelayanan Kesehatan (Pengunjung)

f. STRATEGIS PROMKES
Disingkat ABG
Advokasi: upaya mempengaruhi pihak lain untuk memperoleh dukungan atau
komitmen
Bina Suasana: upaya untuk pembentukan opini publikGerakan Pemberdayaan
Masyarakat: upaya untuk membuat masyarakat sadar, mau dan mampu untuk hidup
sehat
g. BENTUK KEGIATAN PROMKES
Pemberdayaan Masyarakat
Pengembangan Kemitraan
Upaya Advokasi
Pembinaan Suasana
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pengembangan Iptek
Pengembangan Media dan Sarana
Pengembangan Infra Struktur (Sektretariat, Tim)

h. PENYELENGGARAAN PROMKES
Pengkajian tentang masalah perilaku dan penyebab
Perencanaan yang terdiri kegiatan, tujuan, sasaran, indikator
Penggerakan Pelaksanaan yang siap sesuai rencana
Pemantauan, melakukan perbaikan yg tidak sesuai rencana
Penilaian, melakukan perbaikan rencana yang akan datang
Pelaporan tentang semua proses yang dicapai

B. Konsep Dasar Kesehatan


a. PENDAHULUAN
Salah satu tujuan nasional adalah memajukan kesejahteraan bangssa, yang berarti
memenuhi kebutuhan dasar manusia, yaitu pangan, sandang, pangan, pendidikan, kesehatan,
lapangan kerja dan ketenteraman hidup.
Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat
bagi setiap penduduk, jadi tanggung jawab untuk terwujudnya derajat kesehatan yang optimal
berada di tangan seluruh masyarakat Indonesia, pemerintah dan swasta bersama-sama.

Salah satu usaha pemerintah dalam menyadarkan masyarakat tentang hidup sehat dan
pelaksanaanya bagaimana cara hidup sehat adalah dengan cara melakukan pendidikan
kesehatan yang tidak hanya didapat dibangku sekolah tapi juga bisa dilakukan dengan cara
penyuluhan oleh tim medis. Yang biasa disebut dengan promosi kesehatan ataupun
penyuluhan kesehatan.
Mengingat tugas kita sebgai tim medis adalah salah satunya memperkanalkan
bagaimana cara hidup sehat dengan masyarakat maka didalam makalah ini kami akan
membahas tentang Promosi Kesehatan
Dalam konstitusi Organisasi Kesehatan Dunia tahun 1948 disepakati antara lain
bahwa diperolehnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya adalah hak yang fundamental
bagi setiap orang tanpa membedakan ras, agama, politik yang dianut dan tingkat sosial
ekonominya. Diperlukan adanya reformasi di bidang kesehatan untuk mengatasi ketimpangan
hasil pembangunan kesehatan antar daerah dan antar golongan, derajat kesehatan yang masih
tertinggal dibandingkan dengan negara-negara tetangga dan kurangnya kemandirian dalam
pembangunan kesehatan. Reformasi di bidang kesehatan perlu dilakukan mengingat lima
fenomena yang berpengaruh terhadap pembangunan kesehatan. Pertama, perubahan pada
dinamika kependudukan. Kedua, Temuan-temuan ilmu dan teknologi kedokteran. Ketiga,
Tantangan global sebagai akibat dari kebijakan perdagangan bebas, revolusi informasi,
telekomunikasi dan transportasi. Keempat, Perubahan lingkungan .Kelima, Demokratisasi.
Paradigma pembangunan kesehatan yang baru yaitu Paradigma Sehat merupakan
upaya untuk lebih meningkatkan kesehatan masyarakat yang bersifat proaktif. Paradigma
sehat sebagai model pembangunan kesehatan yang dalam jangka panjang diharapkan mampu
mendorong masyarakat untuk mandiri dalam menjaga kesehatan melalui kesadaran yang
lebih tinggi pada pentingnya pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif.
Dalam Piagam Ottawa disebutkan bahwa promosi kesehatan adalah proses yang
memungkinkan orang-orang untuk mengontrol dan meningkatkan kesehatan mereka (Health
promotion is the process of enabling people to increase control over, and to improve, their
health,

WHO,

1986).

Penyelenggaraan

promosi

kesehatan

dilakukan

dengan

mengombinasikan berbagai strategi yang tidak hanya melibatkan sektor kesehatan belaka,
melainkan lewat kerjasama dan koordinasi segenap unsur dalam masyarakat. Hal ini didasari
pemikiran bahwa promosi kesehatan adalah suatu filosofi umum yang menitikberatkan pada
gagasan bahwa kesehatan yang baik merupakan usaha individu sekaligus kolektif (Taylor,
2003 dalam notoatmodjo).
1.
a.

Konsep-Konsep Kunci
Definisi promosi kesehatan

b.
c.
d.
e.
f.
2.

Strategi melakukan promosi kesehatan


Ruang lingkup promosi kesehatan
Metode dan teknik dalam melakukan promosi kesehatan
Sasaran dalam melakukan promosi kesehatan
Peran promosi kesehatan
Petunjuk
Dalam mempelajari materi ini ada beberapa kunci yang nantinya digunakann sebagai

petunjuk dalam memahami materi ini yaitu:


a.
Pelajari materi Bab I mengenai Konsep Dasar Promosi Kesehatan dengan tekun dan
b.

disiplin
Penyajian setiap bab meliputi : judul bab dan konsep-konsep kunci, petunjuk, kerangka isi,
tujuan pembelajaran umum, tujuan pembelajaran khusus, paparan materi, tugas dan latihan,

c.

rangkuman, dan soal-soal akhir bab yang disertai dengan kunci jawaban
Dalam urauan materi terdapat tes sambil jalan. Tes ini dapat menjadi tuntunan pembaca

dalam memahami uraian bahan ajar bagian demi bagian


d. Bacalah sumber-sumber pendukung untuk memperdalam pengetahuan dan wawasan anda

3.

Tujuan
Tujuan Umum Pembelajaran
Memahami konsep dasar dalam promkes (promosi kesehatan)
Tujuan Khusus Pembelajaran

a)
b)
c)
d)
e)
f)

Memahami definisi dari promosi kesehatan


Memahami strategi dalam melakukan promosi kesehatan
Memahami ruang lingkup promosi kesehatan
Memahami metode dan teknik dalam melaksanakan promosi kesehatan
Mengetahui sasaran melaksanakan promosi kesehatan
Memahami peran promosi kesehatan

b.
1.

PENYAJIAN MATERI

Perkembangan Konsep Dasar Promosi Kesehatan


Konsep promosi kesehatan merupakan pengembangan dan konsep pendidikan kesehatan,
yang berkembang sejalan dengan perubahan paradigm kesehatan masyarakat ( Public
Health ). Perubahan padigma kesehatan masyarakat terjadi antara lain akibat perubahan pola
penyakit, gaya hidup kondisi kehidupan lingkingan kehidupan demografi dan lain lain.
Pada awal perkembangannya, kesehatan masyarakat difokuskan pada factor factor yang
menimbulkan resiko kesehatan seperti udara, air, penyakit penyakit bersumber makanan
serta penyakit penyakit yang buruk. Dalam perkembangan selanjutnya disadari bahwa

kondisi kesehatan juga dipengaruhi oleh gaya hidup masyarakat. Sejak saaat itu, pendidikan
kesehatan menjadi perhatian dan merupakan bagian dari upaya kesehatan masyarakat yang
difokuskan kepada :
Perilaku beresiko seperti : Merokok, Makanan rendah serat, dan Kurang gerak
Pelayanan kedokteran pencegahan
Deteksi dini pencegahan.
Deklarasi Alam Ata ( 1978 ) menghasilkan strategi utama dalam pencapaian kesehatan

a.
b.
c.

bagi semua (Health For All ) melalui pelayanan kesehatan dasar( Primary Healt Care ). Salah
satu komponen didalam pelayanan kesehatan dasar itu adalah pelayanan kesehatan, yang di
Indonesia pernah juga disebut penyuluhan kesehatan.
Pada tahun 1986 di Ottawa, Canada, dilangsungkan konferensi internasional promosi
kesehatan yang menghasilkan piagam Ottawa ( Ottawa Charter ) yang menjadi acuan bagi
promosi kesehatan, termasuk di Indonesia. Sesuai dengan piagam Ottawa, aktivitas promosi
kesehatan adalah Advokasi ( Advocating ), Pemberdayaan ( Enabling ), dan Mediasi
(Mediating).
Selanjutnya piagam Ottawa juga merumuskan lima komponen utama promosi kesehatan
a)

yaitu :
Membangun kebijakan public berwawasan kesehatan ( Built Health Public Policy ), artinya
mengupayakan agar para pembantu kebijakan diberbagai sector dan tingkatan administrasi

b)

mempertimbangkan dampak kesehatan dari setiap kebijakan yang dibuatnya.


Menciptakan lingkungan yang mendukung ( Create Supportive Environtments ) artinya
menciptakan suasana lingkungan ( baik fisik maupun social politik ) yang mendukung
sehingga masyarakat termotivasi untuk melakukan upaya upaya yang positife bagi

c)

kesehatan.
Memperkuat gerakan masyarakat ( Streghthen community action ) artinya memberikan
dukungan terhadap kegiatan masyarakat agar lebih berdaya dalam upaya mengendalikan

factor factor yang mempengaruhi kesehatan.


d) Mengembangkan ketrampilan individu ( Develop personal skill ) artinya mengupayakan
agar masyarakat mampu membuat informasi, pendidikan dan pelatihan memadai. Upaya ini
akan lebih efektiv dan efisien bila dilakukan melalui pendekatan tatanan ( setting ).
e)
Reorient pelayanan kesehatan ( Reorient Health Service ) artinya mengubah orientasi
pelayanan kesehatan agar lebih mengutamakan upaya preventive dan promotivetanpa
2.

mengesampingkan upaya curative dan rehabilitative


Definisi Promosi Kesehatan
Promosi kesehatan adalah proses advokasi kesehatan yang dilaksanakan untuk
meningkatkan kemampuan baik di tingkat personal, swasta, maupun pemerintah. Promosi
Kesehatan adalah suatu kegiatan penyampaian ilmu dan informasi kesehatan kepada individu
kelompok, keluarga dan komunitas dengan tujuan dari tidak mampu menjadi mampu

merubah kebiasaan yang

sesuai dengan prinsip kesehatan dalam berbagai aspek

kehidupannya secara mandiri dan menerapkan sepanjang hidupnya.


Proses untuk meningkatkan
kemampuan orang dalam meningkatkan dan
mengendalikan kesehatan, maka seseorang/ kelompok harus mengidentifikasi dan menyadari
aspirasi, mampu memenuhi kebutuhan dan merubah lingkungannya (piagam Ottawa,1986)
3.

Strategi Promosi Kesehatan


Strategi promosi kesehatan menurut WHO ( internasional)

a.

Advokasi; pendekatan terencana yang ditujukan kepada para penentu kebijakan dalam
rangka mendukung suatu isu kebijakan yang spesifik. Advokasi yang berhasil akan
menentukan keberhasilan kegiatan promosi kesehatan pada langkah selanjutnya sehingga

keberlangsungan program dapat lebih tejamin.


b.
Mediasi. kegiatan promosi kesehatan tidak dapat dilakukan sendiri, tetapi harus melibatkan
lintas sector dan lintas program. Mediasi berarti menjembatani pertemuan diantara
beberapa sector yang terkait . Karenanya masalah kesehatan tidak hanya dapat diatasi oleh
sektor kesehatan sendiri, melainkan semua pihak juga perlu peduli terhadap masalah
kesehatan tersebut. Sebagai contoh, kegiatan promosi kesehatan terkait kebersihan
lingkungan harus melibatkan unsure kimpraswil dan pihak lain yang terkait sampah.
c.
Memampukan masyarakat (enable), adalah kegiatan pemberian pengetahuan dan
keterampilan kepada masyarakat agar mereka mampu menjaga dan memelihara serta
meningkatkan kesehatannya secara mandiri. Kemandirian masyarakat dalam menjaga dan
meningkatkan kesehatanya merupakan tujuan dari kegiatan promosi kesehatan.
Strategi Promosi Kesehatan berdasarkan riwayat perjalanan penyakit, yaitu:
a.
Strategi Promosi Kesehatan Primer
Tindakan pada fase ini adalah untk mencegah terjadinya kasus penyakit. Berfokus pada
b.

masyarakat yang masih daam keadaan sehat.


Strategi Promosi Kesehatan Sekunder
Strategi promosi kesehatan sekunder berfokus pada masyarakat yang beresiko untuk

c.

mengalami penyakit.
Strategi Promosi Kesehatan Tersier
Dala tahap ini, strategi kesehatan difokuskan pada masyarakat yang sudah terkena penyakit.
Focus penanganan yaitu dengan rehabilitasi untuk mencegah kecacatan/ kemunduran lebih
lanjut dari penyakitnya tersebut.

4.

Metode dan Teknik Promosi Kesehatan


Metode dan teknik promosi kesehatan adalah suatu cara yang digunakan dalam setiap
pelaksanaan promosi kesehatan. Berdasarkan sasarannya metode dan teknik promosi
kesehatan dibagi menjadi 3 yaitu :
a. Metode Promosi Kesehatan Individual

Metode ini digunakan apabila seseorang yang mempromosikan kesehatan dapat


berkomunikasi secara langsung dengan klien, baik bertatap muka maupun melalui sarana
komunikasi lainnya.
b. Metode Promosi Kesehatan Kelompok
Sasaran kelompok dibedakan menjadi 2 yaitu :
1.

metode promosi kesehatan untuk kelompok kecil, misalnya : dengan melakukan diskusi

2.

kelompok, saling mencurahkan pendapat.


metode promosi kesehatan untuk kelompok besar, misalnya : metode ceramah yang diikuti
dengan tanya jawab, seminar.
c. Metode Promosi Kesehatan Massal
Sasaran promosi kesehatan massal dapat dilihat dari kelompok umur, tingkat pendidikan,
tingkat sosial ekonomi, sosial budaya, dsb. Sebelum melakukan promosi kesehatan, promotor
kesehatan harus merancang pesan kesehatan yang akan disampaikan. Metode promosi

1.
2.
3.

kesehatan massal adalah :


Ceramah umum, biasa dilakukan di lapangan terbuka dan tempat-tempat umum.
Penyampaian pesan melalui alat elektronik seperti radio dan televisi.
Penggunaan media cetak seperti koran, majalah, buku, selebaran, poster, dsb.

5.

Sasaran
Sasaran promosi kesehatan adalah :
a. Indvidu atau keluarga
Dengan diberikannya promosi kesehatan individu diharapkan memperoleh informasi baik
secara langsung ataupun melalui berbagai media, mempunyai kemampun untuk memelihara,
meningkatkan dan melindungi kesehatannya, dapat melakukan tindakan hidup bersih dan
lingkungan yang sehat, ikut berperan dalam kegiatan sosial yang berkaitan dengan kesehatan.
b.
Masyarakat atau LSM
Diharapkan dapat mengembangkan upaya peningkatan kesehatan dan saling bekerjasama
serta saling membantu untuk mewujudkan lingkungan sehat.
c.
Lembaga pemerintah
Diharapkan dapat perduli dan mndukung upaya mengembangkan perilaku sehat dan
lingkungan sehat, membuat kebijakan yang berhubungan dengan bidang kesehatan.
d.
Institusi
Diharapkan dapat meningkatkan mutu kesehatan yang dapat memeberi kepuasan pada
masyarakat.
6.

Peran Promosi Kesehatan


Kesehatan merupakan hasil interaksi faktor internal dan eksternal. Faktor internal terdiri
dari faktor fisik dan psikis. Sedangkan faktor eksternal terdiri dari sosial, budaya masyarakat,

lingkungan fisik, sosial, politik, ekonomi, pendidikan, dan budaya. Faktor yang
mempengaruhi baik individu, kelompok dan masyarakat dikelompokkan menjadi 4 yaitu :
a)
Lingkungan (environment)
Lingkungan disini mencakup lingkungan fisik, sosial, budaya, politik, ekonomi. Intervensi
terhadap faktor lingkungan fisik yaitu dalam bentuk perbaikan sanitasi lingkungan,
sedangkan intervensi terhadap lingkungan sosial, politik, ekonomi, pendidikan, dan budaya
dalam bentuk program-program peningkatan pendidikan, perbaikan sosial ekonomi
masyarakat, penstabilan politik dan keamanan.
b)
Perilaku (behavior)
Perilaku mempengaruhi lingkungan pelayanan kesehatan. Bila seseorang berperilaku positif
terhadap lingkungan dan kesehatannya maka seseorang akan mendapatkann feedback yang
positif pula.
c)
Pelayanan kesehatan (health services)
Intervensi terhadap pelayanan kesehatan adalah dalam bentuk penyediaan dan perbaikan
fasilitas pelayanan kesehatan.
d) Keturunan (heredity)
Intervensi faktor keturunan adalah penasihat perkawinan, dan penyuluhan kesehatan
khususnya bagi kelompok yang mempunyai resiko penyakit keturunan.
Keempat faktor ini saling mempengaruhi satu sama lain. Faktor lingkungan selain
mempengaruhi kesehatan juga mempengaruhi perilaku dan perilaku juga mempengaruhi
lingkungan dan mempengaruhi pelayanan kesehatan.

C. PRINSIP-PRINSIP PROMOSI KESEHATAN


Dalam pelaksanaannya, promosi kesehatan mempunyai prinsip-prinsip yang berguna
sebagai dasar-dasar dari pelaksanaan program promosi kesehatan. Prinsip-prinsip tersebut
meliputi:
1. Promosi Kesehatan (Health Promotion), yang diberi definisi : Proses pemberdayaan
masyarakat untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya (the
process of enabling people to control over and improve their health), lebih luas dari
pendidikan atau Penyuluhan Kesehatan. Promosi Kesehatan meliputi
Pendidikan/Penyuluhan Kesehatan, dan di pihak lain Penyuluh/Pendidikan Kesehatan
merupakan bagian penting (core) dari Promosi Kesehatan.
2. Promosi Kesehatan adalah upaya perubahan/perbaikan perilaku di bidang kesehatan
disertai dengan upaya mempengaruhi lingkungan atau hal-hal lain yang sangat
berpengaruh terhadap perbaikan perilaku dan kualitas kesehatan
3. Promosi Kesehatan juga berarti upaya yang bersifat promotif (peningkatan) sebagai
perpaduan dari upaya preventif (pencegahan), kuratif (pengobatan) dan
rehabilitatif (pemulihan) dalam rangkaian upaya kesehatan yang komprehensif.
4. Promosi kesehatan, selain tetap menekankan pentingnya pendekatan edukatif yang
selanjutnya disebut gerakan pemberdayaan masyarakat, juga perlu dibarengi dengan
upaya advokasi dan bina suasana (social support).

5. Promosi kesehatan berpatokan pada PHBS yang dikembangkan dalam 5 tatanan yaitu
di rumah/tempat tinggal (where we live), di sekolah (where we learn), di tempat kerja
(where we work), di tempat-tempat umum (where we play and do everything) dan di
sarana kesehatan (where we get health services).
6. Pada promosi kesehatan, peran kemitraan lebih ditekankan lagi, yang dilandasi oleh
kesamaan (equity), keterbukaan (transparancy) dan saling memberi manfaat
(mutual benefit). Kemitraan ini dikembangkan antara pemerintah dengan masyarakat
termasuk swasta dan Lembaga Swadaya Masyarakat, juga secara lintas program dan
lintas sektor.
7. Promosi Kesehatan sebenarnya juga lebih menekankan pada proses atau upaya,
dengan tanpa mengecilkan arti hasil apalagi dampak kegiatan. Jadi sebenarnya sangat
susah untuk mengukur hasil kegiatan, yaitu perubahan atau peningkatan perilaku
individu dan masyarakat. Yang lebih sesuai untuk diukur: adalah mutu dan frekwensi
kegiatan seperti: advokasi, bina suasana, gerakan sehat masyarakat, dan lain-lain.
Promosi kesehatan juga mempunyai prinsip yang lebih spesifik dalam tiap ruang
lingkup promosi kesehatan atau setting. Misalnya, promosi kesehatan di keluarga,
fasilitas layanan kesehatan, tempat kerja, sekolah, dan tempat umum.

Prinsip Promosi Kesehatan di Keluarga


Dalam lingkup ini penerapan yang perlu diperhatikan antara lain:

1) Keluarga merupakan lingkup terkecil dalam suatu kelompok masyarakat, sehingga


promosi kesehatan yang dilakukan harus bias lebih spesifik juga. Pendidikan
kesehatan yang diberikan pun diharapkan akan lebih efektif karena fokus pada satu
keluarga sebagai satu sasaran.
2) Keluarga terdiri atas beberapa orang yang sudah terikat hubungan satu sama lain,
yaitu ayah, ibu, dan anak. Sehingga apabila promosi kesehatan yang dilakukan sudah
baik akan sangat berpengaruh pada perubahan perilaku pada masing-masing anggota
keluarga tersebut, dan nantinya perilaku itu akan terbawa ke lingkungan diluarnya.
3) Setiap keluarga tentu memiliki nilai dan aturan tersendiri dalam lingkungannya, yang
masing-masing anggota keluarga sudah anut sejak lama, biasanya berupa kebiasaan-

kebiasaan tertentu. Dalam hal ini maka pemberi promosi kesehatan harus mampu
menyesuaikan diri dengan aturan tersebut agar keluarga tersebut bsia lebih terbuka
dalam menerima segala bentuk promosi yang dilakukan.

Prinsip Promosi Kesehatan di Fasilitas Layanan Kesehatan


promosi kesehatan di fasilitas layanan kesehatan mempunyai prinsip-prinsip dasar
yaitu:

1) ditujukan untuk individu yang memerlukan pengobatan dan atau perawatan,


pengunjung, keluarga pasien,
2) memberikan pemahaman kepada pasien dan keluarga atas masalah kesehatan yang
diderita pasien,
3) memberdayakan pasien dan keluarga dalam kesehatan,
4) menerapkan proses belajar di fasilitas pelayanan kesehatan.

Prinsip Promosi Kesehatan di Tempat Kerja


Promosi kesehatan di tempat kerja hendaknya dikembangkan dengan melibatkan kerja
sama dengan berbagai sektor yang terkait, dan melibatkan beberapa kelompok
organisasi masyarakat yang ada sehingga lebih mantap serta berkesinambungan.
Dalam ruang lingkup tempat kerja, promosi kesehatan juga mempunyai prinsipprinsip, diantaranya :

1) Komprehensif.
Promosi kesehatan di tempat kerja merupakan kegiatan yang melibatkan beberapa
disiplin ilmu guna memaksimalkan tujuan yang ingin dicapai yaitu berkembangnya
tempat kerja yang sehat, aman dan nyaman sehingga dengan lingkungan kerja yang
mendukung tersebut diharapkan terjadi perubahan perilaku individu dan kelompok
kearah yang positif sehingga dapat menjaga lingkungan agar tetap sehat.
2) Partisipasi
Para peserta atau sasaran promosi kesehatan hendaknya terlibat secara aktif
mengindetifikasi masalah kesehatan yang dibutuhkan untuk pemecahannya dan
meningkatkan kondisi lingkungan kerja yang sehat. Partisipasi para pengambil

keputusan di tempat kerja merupakan hal yang sangat mendukung bagi para pekerja
untuk lebih percaya diri dalam meningkatkan kemampuan mereka dalam merubah
gaya hidup dan mengembangkan kemampuan pencegahan dan peningkatan terhadap
penyakit.
3) Keterlibatan berbagai sektor terkait.
Kesehatan yang baik adalah hasil dari berbagai faktor yang mendukung. Berbagai
upaya untuk meningkatkan kesehatan pekerja hendaknya harus melalui pendekatan
yang integrasi yang mana penekanannya pada berbagai faktor tersebut bila
memungkinkan.
4) Kelompok organisasi masyarakat.
Program pencegahan dan peningkatan kesehatan hendaknya melibatkan semua
anggota pekerja, termasuk kelomok organisasi wanita dan laki-laki yang ada,
termasuk juga tenaga honorer dan tenaga kontrak. Kebutuhan melibatkan dengan
berbagai organisasi masyarakat yang mempunyai pengalaman atau tenaga ahli dalam
membantu mengembangkan Promosi kesehatan Di Tempat kerja hendaknya di
perhitungkan dalam mengembangkan program sebelumnya
5) Berkesinambungan atau Berkelanjutan
Promosi kesehatan di tempat kerja yang berhubungan erat dengan kesehatan dan
keselamatan kerja mempunyai arti penting pada lingkungan tempat kerja dan aktivitas
manajemen sehari-hari. Program promosi kesehatan dan pencegahan hendaknya terus
menerus dilakukan dan tujuannya jangka panjang. Apabila pelaksanaan promosi
kesehatan di tempat kerja ingin lebih mentap, program hendaknya sesuai dan
responsif terhadap kebutuhan pekerja dan masalah yang berhubungan dengan kondisi
lingkungan kerja.

Prinsip Promosi Kesehatan di Sekolah


Sedangkan dalam ruang lingkup atau setting sekolah, promosi kesehatan juga
memiliki prinsip, diantara yaitu :

1) Melibatkan semua pihak yang berkaitan dengan masalah kesehatan sekolah yaitu
peserta didik, orangtua dan para tokoh masyarakat maupun organisasi-organisasi di
masyarakat

2) Memberikan pendidikan kesehatan sekolah dengan :


Kurikulum yang mampu meningkatkan sikap dan perilaku peserta didik yang positif
terhadap kesehatan serta dapat mengembangkan berbagai ketrampilan hidup yang
mendukung kesehatan fisik, mental dan sosial
Memperhatikan pentingnya pendidikan dan pelatihan untuk guru maupun orangtua
3) Mengupayakan agar sekolah mempunyai akses untuk di laksanakannya pelayanan
kesehatan di sekolah, yaitu :
Penjaringan, diagnosa dini, imunisasi serta pengobatan sederhana
Kerjasama dengan Puskesmas setempat
Adanya program-program makanan bergizi dengan memperhatikan keamanan
makanan

Prinsip Promosi Kesehatan di Tempat Umum


Sebagai lingkup yang sangat luas dan tidak tentu maka hal yang perlu diperhatikan
dalam penerapannya antara lain:
- Tempat umum merupakan sarana yang dilalui oleh banyak orang, sehingga dapat
dikatakan bahwa sasaran dari tindakan promosi kesehatan ini juga tidak tetap.
Misalnya di tempat-tempat umum seperti halte, stasiun, dll maka penerapan yang
paling efektif adalah dengan memanfaatkan media berupa poster, spanduk, dll.
Dengan ini maka orang-orang yang saat itu berada di tempat itu akan membaca dan
mencoba memahami apa isi pesan yang ada.
a. METODE PROMOSI KESEHATAN
Tersedia banyak metode untuk menyampaikan informasi dalam pelaksanaan promosi
kesehatan. Pemilihan metode dalam pelaksanaan promosi kesehatan harus
dipertimbangkan secara cermat dengan memperhatikan materi atau informasi yang
akan disampaikan, keadaan penerima informasi (termasuk sosial budaya) atau
sasaran, dan hal-hal lain yang merupakan lingkungan komunikasi seperti ruang dan
waktu. Masing-masing metode memiliki keunggulan dan kelemahan, sehingga
penggunaan gabungan beberapa metode sering dilakukan untuk mamaksimalkan
hasil.
Pemberdayaan dapat dilakukan dengan melihat metode: ceramah dan tanya jawab,
dialog, debat, seminar, kampanye, petisi/resolusi, dan lain-lain. Sedangkan advokasi,

dapat dilakukan dengan pilihan metode: seminar, lobi dialog, negosiasi, debat,
petisi/resolusi, mobilisasi, dan lain-lain.
1. Metode Pendidikan Individual (Perorangan)
Metode yang bersifat individual digunakan untuk membina perilaku baru atau
membina seseorang yang mulai tertarik kepada suatu perubahan perilaku atau inovasi.
Setiap orang memiliki masalah atau alas an yang berbeda-beda sehubungan dengan
penerimaan atau perilaku baru tersebut.
Bentuk pendekatannya :
a. Bimbingan dan penyuluhan (Guidence and counceling)
Perubahan perilaku terjadi karena adanya kontak yang intensif antara klien dengan
petugas dan setiap masalahnya dapat diteliti dan dibantu penyelesainnya.
b. Wawancara (interview)
Untuk mengetahui apakah klien memiliki kesadaran dan pengertian yang kuat tentang
informasi yang diberikan (prubahan perilaku ynag diharapkan).
2. Metode Pendidikan Kelompok
Dalam memilih metode pada kelompok,yang harus diperhatikan adalah besarnya
kelompok sasaran dan tingkat pendidikan formalnya. Besarnya kelompok sasaran
mempengaruhi efektifitas metode yang digunakan.
a. Kelompok besar
1) Ceramah
Sasaran dapat berpendidikan tinggi maupun rendah. Penceramah harus menyiapkan
dan menguasai materi serta mempersiapkan media. Metode dengan menyampaikan
informasi dan pengetahuan saecara lisan. Metode ini mudah dilaksanakan tetapi
penerima informasi menjadi pasif dan kegiatan menjadi membosankan jika terlalu
lama.
2) Seminar
Metode seminar hanya cocok untuk sasaran kelompok besar dengan pendidikan
formal menengah ke atas. Seminar adalah suatu penyajian (presentasi)dari suatu ahli
atau beberapa ahli tentang suatu topik yang dianggap penting dan biasanya dianggap
hangat di masyarakat.
b. Kelompok kecil
1) Diskusi kelompok

Metode yang dilaksanakan dalam bentuk diskusi antara pemberi dan penerima
informasi, biasanya untuk mengatasi masalah. Metode ini mendorong penerima
informasi berpikir kritis, mengekspresikan pendapatnya secara bebas,
menyumbangkan pikirannya untuk memecahkan masalah bersama, mengambil satu
alternatif jawaban atau beberapa alternatif jawaban untuk memecahkan masalah
berdasarkan pertimbangan yang seksama.
Kelemahan metode diskusi sebagai berikut :
a. Tidak dapat dipakai dalam kelompok yang besar.
b. Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas.
c. Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara.
d. Biasanya orang menghendaki pendekatan yang lebih formal (Syaiful Bahri
Djamarah, 2000)
2) Curah pendapat (Brain storming)
Diskusi dimana pada awal diskusi diberi kasus atau pemicu untuk menstimulasi
tanggapan dari peserta.
3) Bola salju (snow balling)
Metode dimana kesepakatan akan di dapat dari pemecahan menjadi kelompok yang
lebih kecil, kemudian bergabung dengan kelompok yang lebih besar.
4) Kelompok-kelompok kecil (Buzz group)
Kelompok dibagi menjadi kelompok kecil untuk mendiskusikan masalah kemudian
kesepakatan di kelompok kecil disampaikan oleh tiap kelompok dan kemudian di
diskusikan untuk diambil kesimpulan.
5) Memainkan peranan (role play)
Dalam metode ini beberapa anggota kelompok ditunjuk sebagai pemegang peran
tertentu untuk memainkan peranan.
6) Permainan simulasi (simulation game)
Merupakan gabungan antara role play dengan diskusi kelompok.
3. Metode Pendidikan Massa
Metode ini untuk mengomunikasikan pesan-pesan kesehatan yang ditujukan kepada
masyarakat. Sasaran pendidikan pada metode ini bersifat umum tanpa membedakan
umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status sosial, ekonomi dan sebagainya,
sehingga pesan-pesan kesehatan dirancang sedemikian rupa agar dapat ditangkap oleh
massa tersebut. Metode ini bertujuan untuk mengguagah kesadaran masyarakat

terhadap suatu inovasi. Metode ini biasanya bersifat tidak langsung.


a. Ceramah umum (public speaking)
b. Pidato/diskusi
c. Simulasi
d. Menggunakan media televisi
e. Menggunakan media surat kabar
f. Bill board
b. TUJUAN METODE YANG DIGUNAKAN

Untuk meningkatkan kesadaran akan kesehatan ceramah, kerja kelompok, mass


media, seminar, kampanye.

Menambah pengetahuan

Menyediakan informasi One-to-one teaching, seminar, media masa, kampanye, group


teaching.

Self-empowering

Meningkatkan kesadaran diri, mengambil keputusan Kerja kelompok, latihan


(training), simulasi, metode pemecahan masalah, peer teaching method.

Mengubah kebiasaan

Mengubah gaya hidup individu Kerja kelompok, latihan keterampilan, training,


metode debat.

Mengubah lingkungan Bekerja sama dengan pemerintah untuk membuat kebijakan


berkaitan dengan kesehatan.

Metode-metode yang disebutkan di atas hanyalah beberapa dari banyak metode


lainnya. Metode-metode tersebutdapat digabung atau dimodifikasi oleh tim promosi
kesehatan disesuaikan dengan penerima pean dan sarananya. Selain itu, metode yang
digunakan juga disesuaikan dengan tujuan dari promosi kesehatan yang dilaksanakan.

DAFTAR PUSTAKA
1. Mubarak, Wahid Iqbal dan Nurul Chayatin.(2009).Ilmu Kesehatan Masyarakat :
Teori dan Aplikasi.Salemba Medika : Jakarta.
2. Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan dan Prilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta.
3. Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka
Cipta.
4. Notoatmodjo, Soekidjo.(2010).Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi.Rineka Cipta :
Jakarta
5. http://id.wikipedia.org/wiki/Promosi_kesehatan

6. http://www.scribd.com/doc/40462631/Makalah-Strategi-Promosi-Kesehatan-Jadi

Anda mungkin juga menyukai